KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP"

Transkripsi

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK Perwakilan Provinsi Riau

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK Perwakilan Provinsi Riau ini dapat tersusun. Melalui implementasi Renstra (sebagai lanjutan dari Renstra ), BPK akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih baik dengan fokus kepada pemenuhan harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan, penyempurnaan proses bisnis utama, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut yang mendasari BPK mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja (Simak) berbasis Balanced Scorecard (BSC) yang didesain untuk menerjemahkan Renstra ke dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dilaksanakan oleh setiap satuan kerja (satker) pelaksana BPK. Ukuran keberhasilan Renstra diwujudkan dalam penetapan 18 Indikator Kinerja Utama (IKU) dan target IKU. Hasil dari pencapaian 18 IKU pada BPK Perwakilan Provinsi Riau secara keseluruhan adalah 78,07. Skor ini mengalami penurunan dari tahun 2013 yang mencapai skor 85,37. Dalam pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik Kepentingan, persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti telah mencapai 52,27% dari target sebesar 63%. Dalam hal pengelolaan fungsi strategis, pelaksanaan pemeriksaan di lingkungan BPK Perwakilan Riau telah dilaksanakan tepat waktu dan persentase pemeriksaan yang memanfaatkan portal e-audit telah melebihi target pencapaian, yaitu 85%. Di bidang pertumbuhan dan pembelajaran organisasi telah terpenuhi jam pelatihan rata-rata pegawai di atas 40 jam dan di bidang keuangan pencapaian realisasi anggaran sebesar Rp ,00 atau sebesar 94,76% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp ,00. Selain capaian-capaian tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Riau masih perlu memberikan perhatian kepada beberapa hal, yaitu keterlambatan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan, belum terpenuhinya persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan yang mengandung unsur pidana dan/atau kerugian negara yang disampaikan kepada dan disetujui oleh Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama Binbangkum) kemudian disampaikan kepada aparat penegak hukum (APH), serta persentase pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan belum memenuhi target, antara lain karena padatnya jadwal pemeriksaan sehingga pemeriksa mengalami kendala dalam mengikuti jadwal pelatihan. Akhir kata, tugas BPK sebagai lembaga negara yang mendapat mandat untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya dapat dilaksanakan dengan mewujudkan BPK yang bebas, mandiri, dan profesional. Di masa mendatang, BPK Perwakilan Provinsi Riau akan terus meningkatkan perannya dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta mewujudkan reformasi birokrasi yang berhasil. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau Drs. Widiyatmantoro NIP ii

3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. C. Tugas dan Fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau... Visi dan Misi BPK Perwakilan Provinsi Riau D. Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Riau... 4 E. Sumber Daya Manusia BPK Perwakilan Provinsi Riau... 7 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERNYATAAN KOMITMEN PENCAPAIAN KINERJA (PKPK) BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU A. Perencanaan Strategis BPK Perwakilan Provinsi Riau B. Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) BPK Perwakilan Provinsi Riau... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU (EVALUASI ATAS PENCAPAIAN KINERJA BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU) BAB IV PENUTUP LAMPIRAN iii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah tidak terkecuali Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki dan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tidak hanya melekat pada BPK sebagai suatu lembaga, tetapi juga unsur-unsur pelaksana BPK sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 13 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa instansi yang wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja di antaranya adalah (c) unit organisasi eselon I pada kementerian/lembaga dan (e) unit kerja mandiri yang ditetapkan. B. Tugas dan Fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau Berdasarkan Keputusan BPK Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK, tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, kota/kabupaten di Provinsi Riau, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh Auditorat Utama Keuangan Negara (AKN). Untuk melaksanakan tugas tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi sebagai berikut. 1. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi BPK Perwakilan Provinsi Riau dengan mengidentifikasi indikator kinerja utama berdasarkan rencana implementasi rencana strategis; 2. Perumusan rencana kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Riau berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau; 3. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 4. Penyusunan program, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Riau, yang meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; 5. Pemeriksaan atas obyek-obyek pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN; 1

5 6. Pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 7. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 8. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; 9. Penyiapan laporan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; 10. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan; 11. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaan pemangku kepentingan dimaksud; 12. Pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa dari luar BPK; 13. Pengelolaan SDM, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, sarana dan prasarana, serta administrasi umum; 14. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Auditor Utama Keuangan Negara V; 15. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada Auditor Utama Keuangan Negara V. Keputusan BPK Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 tersebut telah diubah menjadi Keputusan BPK RI Nomor 3/K/I-XIII.2/7/ tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK di mana tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, kota/kabupaten di Provinsi Riau, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN. BPK Perwakilan Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi sebagai berikut. 1. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi BPK Perwakilan Provinsi Riau dengan mengidentifikasi IKU berdasarkan RIR BPK; 2. Perumusan rencana kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Riau berdasarkan rencana aksi serta tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau; 3. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang menjadi tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 4. Penyusunan program, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Riau yang meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; 2

6 5. Penetapan tim pemeriksa untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 6. Pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 7. Pengompilasian hasil pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 8. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 9. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Pengompilasian dan pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan IHPS pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK; 11. Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa; 12. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 13. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; 14. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum; 15. Penyiapan LHP yang mengandung unsur tindak pidana untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum; 16. Pengelolaan SDM, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, prasarana dan sarana, serta administrasi umum; 17. Pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Riau; 18. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Riau; 19. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK. C. Visi dan Misi BPK Perwakilan Provinsi Riau Visi Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara/daerah yang akuntabel dan transparan, di wilayah Provinsi Riau. 3

7 Misi 1. Memeriksa pengelolaan keuangan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah di wilayah Provinsi Riau; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah di wilayah Provinsi Riau; dan 3. Berperan aktif dalam mendeteksi dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara/daerah di wilayah Provinsi Riau. D. Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Riau Gambar 1.1 Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Riau sesuai Keputusan BPK Nomor 39/K/1.VIII.3/7/2007 Sesuai dengan Keputusan BPK Nomor 39/K/1.VIII.3/7/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana BPK, BPK Perwakilan Provinsi Riau terdiri dari: 1. Sub Auditorat Riau I Melakukan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Siak, serta BUMD dan lembaga terkait di 4

8 lingkungan entitas tersebut, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh Auditorat Keuangan Negara (AKN). 2. Sub Auditorat Riau II Melakukan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kota Pekanbaru, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh Auditorat Keuangan Negara (AKN). 3. Sekretariat Perwakilan Mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau. Namun, struktur organisasi BPK Perwakilan Provinsi Riau telah mengalami perubahan sesuai dengan Keputusan BPK Nomor 3/K/I-XIII.2/7/ sehingga menjadi sebagai berikut. Gambar 1.2 Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Riau sesuai Keputusan BPK Nomor 3/K/I-XIII.2/7/ 5

9 Sesuai dengan Keputusan BPK Nomor 3/K/I-XIII.2/7/, BPK Perwakilan Provinsi Riau terdiri dari: 1. Subauditorat Riau I Subauditorat Riau I mempunyai tugas pada lingkup Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Siak, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas untuk: 1. merumuskan rencana kegiatan; 2. mengusulkan tim pemeriksa; 3. melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan; 4. mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara; 5. menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan; 6. mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; 7. mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK; 8. melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa; 9. memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; 10. menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; 11. melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP; 12. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Riau. 2. Subauditorat Riau II Subauditorat Riau II mempunyai tugas pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kepulauan Meranti, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas untuk: 1. merumuskan rencana kegiatan; 2. mengusulkan tim pemeriksa; 3. melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan; 4. mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara; 5. menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan; 6. mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; 7. mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya 6

10 dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK; 8. melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa; 9. memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; 10. menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; 11. melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP; 12. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Riau. 3. Sekretariat Perwakilan Mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengoordinasikan dukungan administrasi, hukum, hubungan masyarakat dan perpustakaan, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau. E. Sumber Daya Manusia BPK Perwakilan Provinsi Riau SDM yang ada pada BPK Perwakilan Provinsi Riau per 31 Desember berjumlah 86 orang yang terdiri dari: Kepala Perwakilan Kepala Subauditorat Kepala Sekretariat Perwakilan Kepala Subbagian Staf pemeriksa Staf penunjang pendukung : 1 (satu) orang : 2 (dua) orang : 1 (satu) orang : 5 (lima) orang : 52 (lima puluh dua) orang : 25 (dua puluh lima) orang Sementara pagu anggaran BPK Perwakilan Provinsi Riau untuk sebelum perubahan adalah Rp ,00 dan setelah perubahan menjadi sebesar Rp ,00. 7

11 Gambar 1.3 Acara Visit BPK Universitas Pasir Pangaraian pada tanggal 22 April Gambar 1.4 Acara Penyerahan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP), Laporan Hasil Pemantauan (LHPt), Laporan Hasil PDTT Bantuan Partai Politik pada tanggal 3 Juli 8

12 Gambar 1.5 Acara Sosialisasi Pemeriksaan Keuangan Negara/Daerah dan Mekanisme Hubungan Kerja antara BPK dan DPRD pada tanggal 2 Desember 9

13 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERNYATAAN KOMITMEN PENCAPAIAN KINERJA (PKPK) BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU A. Perencanaan Strategis BPK Perwakilan Provinsi Riau BPK telah menetapkan 10 sasaran strategis (SS) yang digambarkan dalam bentuk peta strategis BPK Wide sebagai berikut. Gambar 2.1 Peta Strategi BPK Wide Keterkaitan tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Riau dalam rangka mendukung pencapaian Sasaran Strategis BPK dapat digambarkan dalam peta strategi BPK Perwakilan Provinsi Riau sebagai berikut. 10

14 Gambar 2.2 Peta Strategi BPK Perwakilan Provinsi Riau B. Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) BPK Perwakilan Provinsi Riau Untuk mengukur pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja (Dit. PSMK) telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta target pencapaian IKU. IKU beserta target pencapaiannya dituangkan dalam Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau selaku pejabat eselon II dan Auditor Utama (Tortama) Keuangan Negara V sebagai pejabat eselon I pada tanggal 20 Desember Sasaran strategis, IKU, dan target pencapaian IKU BPK Perwakilan Provinsi Riau adalah sebagai berikut. Sasaran Strategis Tabel 2.1 SS dan IKU BPK Perwakilan Provinsi Riau Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatkan Efektivitas Tindak 1.1 Persentase Rekomendasi yang Ditindaklanjuti 63% 11

15 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Lanjut Hasil Pemeriksaan 1.2 Presentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang Mengandung Unsur Pidana dan/atau Kerugian Negara 60% 2. Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan 2.1 Jumlah LHP yang Diterbitkan Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Jumlah LHP Pemeriksaan Kinerja yang Diterbitkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Ketepatan Waktu Pelaporan Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Quality Assurance dalam Pemeriksaan (Hot Review) Presentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan Portal E-audit Jumlah Usulan Pendapat yang Dimanfaatkan Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan (Dit. EPP) Jumlah Laporan Pemantauan Kerugian Negara yang Diterbitkan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara 3 100% 100% 100% 80% % 5. Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan 5.1 Rata-rata Jam Pelatihan Per Pegawai 40 Jam 5.2 Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan 100% 6. Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders 6.1 Jumlah Media Relation Per Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan 7.1 Tingkat Penyelesaian Legislasi Petunjuk Teknis (Juknis) Akses Data Persentase Aplikasi TIK yang Dimanfaatkan secara Optimal 100% 100% 8. Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan 8.1 Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Standar 100% 9. Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan 9.1 Tingkat Penyerapan Anggaran 90% 12

16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU (EVALUASI ATAS PENCAPAIAN KINERJA BPK PERWAKILAN PROVINSI RIAU) BPK Perwakilan Provinsi Riau pada memperoleh skor pencapaian kinerja 78,07. Skor ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pencapaian skor 2013 yaitu 85,37. Pencapaian IKU Perwakilan Provinsi Riau dari tahun 2011 hingga tahun adalah sebagai berikut. SS.1 Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan diukur melalui dua IKU. IKU 1.1 berupa Persentase Rekomendasi yang Ditindaklanjuti. IKU ini diukur dari berapa jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh auditee dan telah sesuai dengan rekomendasi dari BPK dalam rentang waktu lima tahun terakhir (semester I tahun 2010 s.d. semester II tahun ). atas IKU ini belum tercapai pada tahun karena realisasinya hanya 52,27% dari target 63%. Hal ini menunjukkan bahwa perwakilan masih perlu mendorong auditee untuk menindaklanjuti temuan sesuai dengan rekomendasi yang telah diterbitkan. IKU 1.2 berupa Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang Mengandung Unsur Pidana dan/atau Kerugian Negara. IKU ini menunjukkan sejauh mana peran BPK dalam pemberantasan praktik tindak pidana, terutama tindak pidana korupsi. BPK Perwakilan Provinsi Riau telah menyampaikan Konsep Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Negara kepada Tortama KN V, namun hingga akhir tahun, laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan surat keluar belum diterima perwakilan, sehingga target yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai dan skor bernilai 0. Di masa yang akan datang, BPK Perwakilan Riau akan merumuskan usulan temuan yang berindikasi tindak pidana ke Ditama Binbangkum melalui Subbagian Hukum. IKU Tabel 3.1 Perbandingan IKU 1.1 dan 1.2 dengan Tiga Terakhir Uraian SS.1 Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Skor Rekomendasi yang Ditindaklanjuti 82,97 63% 52,27% 53,83% 57,03% 63,04% 1.2 Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang Mengandung Unsur Pidana dan/atau Kerugian Negara 0 60% 0%

17 Tabel 3.2 Perbandingan IKU 1.1 dan 1.2 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke Rekomendasi yang Ditindaklanjuti 60% 60% 60% 67% 75% 52,27% 69,70% 1.2 Temuan Berindikasi Tindak Pidana yang Disampaikan ke Ditama Binbangkum dan Disetujui Disampaikan ke APH % 0,00% SS.2 Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan diukur melalui lima IKU sebagai berikut. IKU 2.1 berupa Jumlah LHP yang Diterbitkan selama. Hasil IKU ini diukur dari jumlah LHP yang telah terbit surat keluarnya pada saat periode input Simak dan/atau masuk dalam periode IHPS yang bersangkutan. IKU 2.1 mencapai realisasi 32 LHP dari 33 LHP yang ditargetkan. Hal ini disebabkan terdapat 1 pemeriksaan yang tidak jadi dilaksanakan karena partai politik tidak menyerahkan laporan pertanggungjawaban kepada BPK. IKU 2.2 mengenai LHP Kinerja yang Diterbitkan, mendapat skor 100 karena realisasinya mencapai 3 LHP sesuai dengan yang ditargetkan. Di masa yang akan datang diharapkan perwakilan dapat terus melaksanakan pemeriksaan kinerja sesuai dengan rencana dan kebutuhan. IKU 2.3 mengenai Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan, diukur dari realisasi jumlah hari pemeriksaan dibandingkan dengan jumlah hari dalam surat tugas yang ditetapkan. Dalam IKU ini BPK Perwakilan Provinsi Riau juga mencapai realisasi sebesar 100%, sesuai dengan yang ditargetkan. IKU 2.4 mengenai Ketepatan Waktu Penyelesaian LHP. IKU ini diukur dari ketepatan waktu penerbitan LHP, yaitu 60 hari dari penyerahan LHP unaudited dari auditee untuk pemeriksaan atas LKPD atau sesuai dengan yang ditetapkan dalam P2 Pemeriksaan untuk pemeriksaan kinerja dan PDTT. BPK Perwakilan Provinsi Riau hanya mencapai realisasi sebesar 71,88% dari targetnya sebesar 100%. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah karena padatnya jadwal pemeriksaan dan jumlah auditor yang belum tercukupi. Di masa yang akan datang, BPK Perwakilan Provinsi Riau akan berusaha memperbaiki capaian IKU ini dengan menyusun rencana pemeriksaan sebaik-baiknya agar proses pemeriksaan dan penyusunan laporan tepat pada waktunya. IKU 2.5 mengenai Pemenuhan Quality Assurance dalam Pemeriksaan, BPK Perwakilan Provinsi Riau mencapai realisasi 97,08% dari targetnya sebesar 100%. Hal ini terjadi karena terdapat jawaban tidak dalam kuesioner yang diisi pemeriksa sehingga mengurangi bobot nilai. Jawaban tidak tersebut secara 14

18 IKU substansi tidak memperlihatkan kekurangan dalam melaksanakan pemeriksaan, namun mengakibatkan tidak tercapainya nilai 100%. IKU 2.6 mengenai Persentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan Portal e- audit yang diukur dari tingkat penggunaan pada pemeriksaan terinci. BPK Perwakilan Provinsi Riau mencapai realisasi 85% yang melebihi targetnya sebesar 80%. Pencapaian ini didasarkan pada pemanfaatan portal e-audit pada 13 pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, 3 pemeriksaan dengan tujuan tertentu, dan 1 pemeriksaan kinerja. Tabel 3.3 Perbandingan IKU 2.1 s.d 2.6 dengan Tiga Terakhir Uraian SS.2 Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan Skor Jumlah LHP yang Diterbitkan 96, Jumlah LHP Kinerja yang Diterbitkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan 2.4 Ketepatan Waktu Penyelesaian LHP 2.5 Pemenuhan Quality Assurance dalam Perwakilan 2.6 Persentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan Portal E-audit % 100% 100% 100% 100% 71,88 100% 71,88% 54,84% 38,10% 8,7% 97,08 100% 97,08% 95,75% 96,40% 98,84% % 85% Tabel 3.4 Perbandingan IKU 2.1 s.d 2.6 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 2.1 Jumlah LHP yang Diterbitkan 2.2 Jumlah LHP Kinerja yang Diterbitkan 2.3 Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke ,33% ,86% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% 2.4 Ketepatan Waktu Penyelesaian LHP 85% 95% 100% 100% 100% 71,88% 71,88% 2.5 Pemenuhan Quality Assurance dalam Perwakilan 2.6 Persentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan Portal E-audit 100% 100% 100% 100% 100% 97,08% 97,08% % 81% 85% 104,94% 15

19 IKU SS.3 Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat SS.3 tentang Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat diukur dari IKU 3.1 Usulan Pendapat yang Dimanfaatkan Dit. EPP. Untuk IKU ini, BPK Perwakilan Provinsi Riau telah memenuhi targetnya sebesar 1 pendapat melalui pendapat yang berjudul Pemberian Tambahan Penghasilan PNSD Pada Pemerintah Daerah Se-Provinsi Riau. Tabel 3.5 Perbandingan IKU 3.1 dengan Tiga Terakhir Uraian Skor SS.3 Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat 3.1 Usulan Pendapat yang Dimanfaatkan oleh Dit. EPP Tabel 3.6 Perbandingan IKU 3.1 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 3.1 Usulan Pendapat yang Dimanfaatkan oleh Dit. EPP 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke ,00% SS.4 Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara SS.4 tentang Meningkatkan Efektivitas Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah memiliki pengaruh langsung terhadap SS.1. SS.4 ini diukur dengan dua IKU, yaitu IKU 4.1 Laporan Pemantauan Kerugian Daerah yang Diterbitkan dan IKU 4.2 Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Kerugian Negara/Daerah. Kedua IKU ini bertujuan untuk mendorong Perwakilan untuk melakukan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah sehingga efektivitas penyelesaian ganti kerugian negara/daerah baik dari sisi jangka waktu penyelesaian ataupun besaran ganti rugi dapat tercapai. Pencapaian BPK Perwakilan Provinsi Riau atas IKU 4.1 Laporan Pemantauan Kerugian Daerah yang Diterbitkan telah mencapai targetnya, yaitu 26 Laporan Pemantauan Kerugian dalam setahun, sedangkan IKU 4.2 Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Kerugian Negara/Daerah tidak mencapai target disebabkan penyampaian laporan untuk periode semester I kepada Ditama Binbangkum mengalami keterlambatan, sehingga realisasi ketepatan waktu hanya mencapai 50%. 16

20 IKU Tabel 3.7 Perbandingan IKU 4.1 dan 4.2 dengan Tiga Terakhir Uraian Skor SS.4 Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara 4.1 Laporan Pemantauan Kerugian Negara yang Diterbitkan 4.2 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah % 50% 100% 100% 92,31% Tabel 3.8 Perbandingan IKU 4.1 dan 4.2 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 4.1 Laporan Pemantauan Kerugian Negara yang Diterbitkan 4.2 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke ,00% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 50,00% SS.5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan SDM merupakan aset terpenting dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu BPK berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pemeriksa maupun pengembangan kemampuan dan kompetensi pegawai untuk dapat menjadi lembaga pemeriksa yang profesional. Melalui sasaran strategis ini, BPK Perwakilan Provinsi Riau turut serta dalam mengembangkan kompetensi SDM di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Riau melalui jumlah jam pelatihan pegawai. Pencapaian IKU 5.1 tentang jam pelatihan per pegawai sebanyak 98,80 jam per pegawai BPK Perwakilan Provinsi Riau telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 40 jam. Sedangkan untuk IKU 5.2 tentang pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan, BPK Perwakilan Provinsi Riau hanya mencapai realisasi 92,16% dari targetnya sebesar 100%. Hal ini terjadi karena belum meratanya pemberian pelatihan kepada pemeriksa, sehingga terdapat pemeriksa yang mendapatkan jam pelatihan yang banyak, sementara yang lainnya kurang mendapatkan pelatihan yang disebabkan kesibukan kegiatan pemeriksaan. Persentase ini dicapai dengan 47 orang pemeriksa yang telah mencapai jam pelatihan 40 jam dari total pemeriksa pada periode triwulan IV sebanyak 51 orang. Jumlah pemeriksa yang termasuk dalam IKU 5.2 telah memperhitungkan jumlah pegawai yang mutasi keluar dari satker. 17

21 IKU Tabel 3.9 Perbandingan IKU 5.1 dan 5.2 dengan Tiga Terakhir Uraian SS.5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan Skor Jam Pelatihan Pelatihan Pegawai jam 98,80 jam 115,40 jam 80,38 jam 75,75 jam 5.2 Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan 92,16 100% 92,16% 84,91% 92% 89,36% Tabel 3.10 Perbandingan IKU 5.1 dan 5.2 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke Jam Pelatihan Pelatihan Pegawai 40 Jam 40 Jam 40 Jam 40 Jam 40 Jam 98,80 Jam 247,00% 5.2 Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan 100% 100% 100% 100% 100% 92,16% 92,16% SS.6 Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders diwakilkan dengan IKU 6.1 Jumlah Media Relation yang diselenggarakan BPK Perwakilan Provinsi Riau dalam setahun serta IKU 6.2 tingkat penyelesaian legislasi juknis akses data. BPK Perwakilan Provinsi Riau telah mencapai target untuk IKU 6.1 dan 6.2, yaitu sebanyak dua media relation dalam setahun dan target penyelesaian juknis akses data mencapai 100%. IKU Tabel 3.11 Perbandingan IKU 6.1 dan 6.2 dengan Tiga Terakhir Uraian SS.6 Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders 6.1 Jumlah Media Workshop Per 6.2 Rata-rata Waktu Penyelesaian Legislasi Juknis Akses Data Skor , % 100% 5 hari

22 Tabel 3.12 Perbandingan IKU 6.1 dan 6.2 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke Jam Pelatihan Pelatihan Pegawai 40 Jam 40 Jam 40 Jam 40 Jam 40 Jam 98,80 Jam 247,00% 5.2 Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan 100% 100% 100% 100% 100% 92,16% 92,16% SS.7 Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan Kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi BPK berpengaruh langsung terhadap kinerja BPK. Oleh karena itu setiap proses bisnis yang ada di BPK diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sasaran Srategis 7 ini diwakili oleh tiga IKU, yaitu: IKU 7.1 tentang aplikasi TIK yang telah dimanfaatkan BPK Perwakilan Provinsi Riau telah memenuhi target 100%. Hal ini tercermin dari semua aplikasi yang tersedia untuk Perwakilan dipergunakan seluruhnya oleh BPK Perwakilan Provinsi Riau dalam mendukung pelaksanaan kegiatan. Tabel 3.13 Perbandingan IKU 7.1 dengan Tiga Terakhir IKU Uraian S.7 Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan 7.1 Aplikasi TIK yang Dimanfaatkan secara Optimal Skor % 100% 97,22% 100% 100% Tabel 3.14 Perbandingan IKU 7.1 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 7.1 Aplikasi TIK yang Dimanfaatkan secara Optimal 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke-5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% 19

23 IKU SS.8 Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan IKU 8.1 tentang meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan. Sarana dan Prasarana menjadi bagian yang penting untuk menunjang kegiatan pada BPK Perwakilan Provinsi Riau. Pencapaian IKU ini bagi BPK Perwakilan Provinsi Riau adalah sebesar 91,57% dari targetnya sebesar 100% dan mendapatkan skor 91,57, hal ini disebabkan karena belum terpenuhinya beberapa sarana maupun prasarana sesuai dengan standar. Tabel 3.15 Perbandingan IKU 8.1 dengan Tiga Terakhir Uraian Skor SS.8 Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan 8.1 Presentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar ,57 100% 91,57% 93,77% 80,91% 94,14% Tabel 3.16 Perbandingan IKU 8.1 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 8.1 Presentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke-5 100% 90% 95% 100% 100% 91,57% 91,57% SS.9 Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan Sasaran strategis ini merupakan upaya BPK Perwakilan Provinsi Riau dalam mendukung pengelolaan keuangan BPK yang efisien, efektif, dan ekonomis dengan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi. Pencapaian sasaran ini tercermin melalui IKU 9.1 tentang tingkat penyerapan anggaran telah memenuhi target karena dari target 90% penyerapan anggaran, telah mencapai 94,76% anggaran yang terserap. IKU Tabel 3.17 Perbandingan IKU 9.1 dengan Tiga Terakhir Uraian Skor SS.9 Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan Tingkat Pemanfaatan Anggaran % 94,76% 94,53% 89,35% 83,35% 20

24 Tabel 3.18 Perbandingan IKU 9.1 Berjalan dengan Kinerja Lima Indikator Kinerja Utama 2011 Ke-1 Kinerja Ke Ke-3 Ke Ke-5 Persentase Dibandingkan Kinerja tahun ke Tingkat Pemanfaatan Anggaran 90% 90% 90% 92% 92% 94,76% 103,00% 21

25 BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK Perwakilan Provinsi Riau ini merupakan perwujudan akuntabilitas pencapaian kinerja, baik keberhasilan maupun kegagalan, dalam mencapai misi dan visi dalam rangka terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari korupsi, kolusi, serta nepotisme. Secara umum, BPK Perwakilan Provinsi Riau mengalami penurunan dalam pencapaian skor kinerja yang terlihat dari pencapaian skor kinerja BPK Perwakilan Riau, yaitu dari 85,37 pada tahun 2013 turun menjadi 78,07 pada tahun. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan pencapaian beberapa IKU yang berkaitan dengan pencapaian kinerja, di antaranya yang berkaitan dengan rekomendasi yang ditindaklanjuti, persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan yang mengandung unsur pidana dan/atau kerugian negara, dan ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan kerugian negara/daerah. Di samping itu, terdapat beberapa IKU yang mengalami peningkatan, di antaranya usulan pendapat yang dimanfaatkan oleh Dit. EPP, ketepatan waktu penyelesaian LHP, dan persentase pemeriksaan yang memanfaatkan portal e- audit. Di masa yang akan datang, BPK Perwakilan Provinsi Riau akan meningkatkan pencapaian IKU dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPK. Salah satu inisiatif yang akan diambil dalam rangka pemenuhan target periode berikutnya adalah mengatur tim dan jadwal pelaksanaan pemeriksaan serta pelaporan sehingga LHP diterbitkan tepat waktu dan merumuskan usulan temuan yang berindikasi tindak pidana kepada Ditama Binbangkum melalui Subbagian Hukum. Penyusunan LAK BPK Perwakilan Provinsi Riau ini diharapkan dapat menjadi salah satu dokumen yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ataupun untuk penetapan kebijakan oleh pimpinan BPK. 22

26 Lampiran 1 FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA Satuan Kerja : BPK RI Perwakilan Provinsi Riau Anggaran : IKU Uraian Skor Score Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Riau : 78,07 SS.1 Meningkatkan Efektivitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 1.1 Persentase Rekomendasi Yang Ditindaklanjuti 63% 52,27% 78, Presentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang mengandung unsur pidana dan/atau kerugian Negara SS.2 Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan 60% 0% Jumlah LHP Yang Diterbitkan , Jumlah LHP Pemeriksaan Kinerja yang Diterbitkan , Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan 100% 100% 100, Ketepatan Waktu Pelaporan Hasil Pemeriksaan 100% 71,88% 71, Pemenuhan Quality Assurance dalam Pemeriksaan (Hot Review) Presentase pemeriksaan yang memanfaatkan portal e-audit SS.3 Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat 3.1 Jumlah Usulan Pendapat yang Dimanfaatkan Dit. EPP SS.4 Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Jumlah Laporan Pemantauan Kerugian Negara yang Diterbitkan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara SS.5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan 100% 97,08% 97,08 80% 85% 105, % 50% Rata-rata Jam Pelatihan Per Pegawai 40 jam 98,80jam Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan SS.6 Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders 100% 92,16% 92, Jumlah Media Relation per tahun 2 10, Tingkat penyelesaian legislasi juknis akses data SS. 7 Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan 100% 100% Persentase Aplikasi TIK yang Dimanfaatkan Secara Optimal 100% 100% 100

27 Lampiran 1 IKU Uraian Skor Score Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Riau : 78,07 SS. 8 Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di Lingkungan Perwakilan 8.1 Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Standar SS.9 Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan 100% 91,57% 91, Tingkat Penyerapan Anggaran 90% 94,76% 105 Selain dari capaian, skor kinerja BPK Perwakilan Provinsi Riau juga dipengaruhi oleh pengurangan skor sebanyak 1 poin akibat kurang handalnya data yang diinput dalam SIMAK. Jumlah Anggaran Kegiatan Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp ,00 : Rp ,00

28 3/2/2015 QPR ScoreCard Web Client Hierarchy Score RC Trend Action headers Perwakilan BPK RI Provinsi Riau (Pekanbaru) 78,07 IKU TW IV Lap Triwulan III IKU TW III IKU TW II Lap TW I Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik Kepentingan SS 1 Meningkatkan Efektifitas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Rekomendasi yang ditindaklanjuti 63,00 % 52,27 % 82,96 IKU 1.1 TW IV IKU 1.1 Riau TW III IKU 1.1 Riau TW II IKU 1.1 Riau TW I Jumlah Rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti Jumlah Rekomendasi yang belum selesai/dalam proses ditindaklanjuti Jumlah Rekomendasi yang belum ditindaklanjuti Jumlah Rekomendasi yang tidak dapat ditindaklanjuti Jumlah Rekomendasi yang telah disampaikan ke auditee Persentase TL Hasil Pemeriksaan yang Mengandung Unsur Pidana dan/atau Kerugian Negara 60,00 % 0,00 % 0,00 IKU & 6.2 TW IV IKU 1.2; 2.6 & 6.2 TW III IKU 1.2; 2.6 & 6.2 TW II IKU 1.2; 2.6 & 6.2 TW I Persentase penyampaian temuan berindikasi pidana yang disampaikan ke APH 0,00 % Jumlah temuan pemeriksaan yg berindikasi pidana yg diserahkan ke APH Jumlah temuan pemeriksaan yg berindikasi pidana yg disampaikan ke Badan Persentase pemenuhan penghitungan kerugian negara 0,00 % Jumlah LHP KN yang disampaikan ke APH Jumlah permintaan PKN yang disetujui untuk dihitung Persentase pemenuhan pemberian keterangan ahli 0,00 % Jumlah permintaan sebagai ahli yang disetujui Jumlah permintaan sebagai ahli 0.00 Pengelolaan Fungsi Strategis SS 2 Meningkatkan Fungsi Manajemen Pemeriksaan Jumlah LHP yang diterbitkan Jumlah LHP Keuangan Jumlah LHP Kinerja Jumlah LHP DTT Jumlah LHP Kinerja yang diterbitkan Ketepatan waktu Pelaksanaan Pemeriksaan 100,00 % 100,00 % 100, Ketepatan waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan Keuangan yang dilaksanakan tepat waktu Pemeriksaan Keuangan yang dilaksanakan Ketepatan waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Pemeriksaan Kinerja yang dilaksanakan tepat waktu Pemeriksaan Kinerja yang dilaksanakan Ketepatan waktu Pelaksanaan Pemeriksaan DTT Pemeriksaan DTT yang dilaksanakan tepat waktu Pemeriksaan DTT yang dilaksanakan Ketepatan waktu penyelesaian LHP 100,00 % 71,88 % 71, Ketepatan waktu Pelaporan Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan Laporan Pemeriksaan Keuangan yang diterbitkan tepat waktu Laporan Pemeriksaan Keuangan yang diterbitkan Ketepatan waktu Pelaporan Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Laporan Pemeriksaan Kinerja yang diterbitkan tepat waktu Laporan Pemeriksaan Kinerja yang diterbitkan Ketepatan waktu Pelaporan Pelaksanaan Pemeriksaan DTT Laporan Pemeriksaan DTT yang diterbitkan tepat waktu Laporan Pemeriksaan DTT yang diterbitkan Pemenuhan Quality Assurance dalam Pemeriksaan 100,00 % 97,08 % 97, Persentase Pemeriksaan yang Memanfaatkan Portal e Audit 80,00 % 85,00 % 105,00 % Jumlah pemeriksaan terinci pada tahun berjalan yang memanfaatkan portal e audit Jumlah pemeriksaan terinci pada tahun berjalan 20 SS 3 Meningkatkan Mutu Pemberian Pendapat Usulan Pendapat yang dimanfaatkan oleh Dit. EPP ,00 SS 4 Meningkatkan Mutu Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Laporan Pemantauan Kerugian Negara yang diterbitkan , Jumlah laporan pemantauan kerugian negara/daerah yang diterbitkan /2

29 3/2/2015 QPR ScoreCard Web Client Jumlah entitas yang dipantau Ketepatan Waktu penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah 100,00 % 50,00 % 50, Jumlah Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah yg disampaikan tepat waktu Jumlah Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah yang disampaikan ke Dit. Binbangkum 26 Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi SS 5 Meningkatkan Mutu Pengelolaan SDM di Lingkungan Perwakilan IKU 5.1 & 5.2 Triwulan IV IKU 5.1 & 5.2 Triwulan III IKU 5.1 & 5.2 Riau Triwulan II IKU 5.1 & 5.2 Riau Triwulan I 5.1. Jam pelatihan rata rata per pegawai 40,00 Jam 98,80 Jam 105, Jumlah jam pelatihan triwulan ,00 Jam Jumlah jam pelatihan triwulan ,00 Jam Jumlah jam pelatihan triwulan ,00 Jam Jumlah jam pelatihan triwulan ,00 Jam Jumlah pegawai triwulan Jumlah pegawai triwulan Jumlah pegawai triwulan Jumlah pegawai triwulan Pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan 100,00 % 92,16 % 92, Jumlah pegawai pemeriksa yang memenuhi standar jam pelatihan Jumlah pegawai pemeriksa 51 SS 6 Meningkatkan Komunikasi dengan Stakeholders Jumlah Media Relation yang dilaksanakan 2,00 10,60 105, Tingkat Penyelesaian Legislasi Juknis Akses Data 100,00 % 100,00 % 100,00 % Jumlah juknis akses data yang telah selesai dilegislasi Jumlah MoU 14 SS 7 Meningkatkan Pemanfaatan TIK di Lingkungan Perwakilan Aplikasi TIK yang dimanfaatkan secara optimal 100,00 % 100,00 % 100,00 IKU 7.1 TW IV IKU 7.1 TW III IKU 7.1 TW II IKU 7.1 TW I SS 8 Meningkatkan Pemenuhan Standar Sarana & Prasarana di Lingkungan Perwakilan Persentase Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Kerja 100,00 % 91,57 % 91, Persentase pemenuhan Sarana sesuai standar 91,15 % Persentase pemenuhan Prasarana sesuai standar 91,98 % Keuangan SS 9 Meningkatkan Pemanfaatan Anggaran di Lingkungan Perwakilan Tingkat Pemanfaatan Anggaran 90,00 % 94,76 % 105,00 IKU 9.1 Desember IKU 9.1 November IKU 9.1 Oktober IKU 9.1 September IKU 9.1 Agustus Anggaran Perwakilan Rp ,00 Lapbul November Lapbul Oktober Lapbul September Lapbul Agustus Lapbul Juli Total Anggaran Perwakilan Rp , Efisiensi Anggaran Rp 0,00 Skor Kinerja /2

30

31

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Provinsi Kepulauan Riau 2012 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi NTB Tahun 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi NTB Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi NTB BPK PERWAKILAN PROVINSI NTB 1 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Januari 2017 Kepala Perwakilan. Harry Purwaka, S.E., MSF.,Ak., CA NIP

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Januari 2017 Kepala Perwakilan. Harry Purwaka, S.E., MSF.,Ak., CA NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK Perwakilan Provinsi Riau KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan izinnya BPK RI Perwakilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I : PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I : PENDAHULUAN... 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan izinnya BPK RI Perwakilan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan salah satu lembaga

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2011-2015 Independensi Integritas Profesionalisme VISI Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Sambutan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara

Sambutan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara 0 Sambutan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016-2020 ini merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN XLIX : KEPUTUSAN SEKJEN BPK NOMOR : 399/K/X-XII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016

LAMPIRAN XLIX : KEPUTUSAN SEKJEN BPK NOMOR : 399/K/X-XII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 LAMPIRAN XLIX : KEPUTUSAN SEKJEN BPK NOMOR : 399/K/X-XII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/K/I-XIII.2/9/2017 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/K/I-XIII.2/9/2017 TENTANG KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/K/I-XIII.2/9/2017 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 3/K/I-XIII.2/7/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS LAMPIRAN XLVII : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K/X-XIII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS 2016-2020 BPK PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT RENCANA STRATEGIS 2016-2020 Integritas Independensi Profesionalisme Sambutan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Sumatera Barat BPK sebagai satu-satunya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Kota Pagar Alam Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Lembaga negara yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri Berkedudukan di ibukota negara Memiliki perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) BPK Perwakilan Provinsi NTB Tahun

Rencana Strategis (Renstra) BPK Perwakilan Provinsi NTB Tahun Rencana Strategis (Renstra) BPK Perwakilan Provinsi NTB Tahun 2016-2020 BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Jl. Udayana No 22 Mataram 83123 Telp. 0370-6163333 mataram.bpk.go.id KATA PENGANTAR DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah mengeluarkan peraturan peraturan mengenai laporan keuangan agar tercipta Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang benar. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LI : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K/X-XIII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016

LAMPIRAN LI : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K/X-XIII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 LAMPIRAN LI : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K/X-XIII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2020 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211 PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) 21833 KANDANGAN 71211 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG REVISI

Lebih terperinci

MENJADIKAN BPK PERWAKILAN SEBAGAI REPRESENTASI BPK YANG BERKUALITAS DAN BERMANFAAT

MENJADIKAN BPK PERWAKILAN SEBAGAI REPRESENTASI BPK YANG BERKUALITAS DAN BERMANFAAT MENJADIKAN BPK PERWAKILAN SEBAGAI REPRESENTASI BPK YANG BERKUALITAS DAN BERMANFAAT Oleh : Wahyu Priyono, S.E.,M.M.,Ak.,CA Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI

RENCANA STRATEGIS BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI LAMPIRAN LXIII : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI NOMOR : 399/K/X-XIII.2/9/2016 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2016 i KATA PENGANTAR Om Swastiastu Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai yang diatur

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014 TENTANG PERTIMBANGAN TERHADAP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2013 JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M No.73, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041) PERATURAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI PIDATO KEPALA PERWAKILAN BPK RI PROVINSI JAMBI PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA JAMBI TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342)

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342) PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342) 802499 Email: inspektorat@blitarkota.go.id B L I T A R KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA BLITAR NOMOR : 188/ /410.203/2016 TENTANG

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 639, 2014 KEMENHUT. Akubilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.26/Menhut-II/2014 TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Isman Rudy, S.E, M.M

KATA PENGANTAR. Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Isman Rudy, S.E, M.M 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala karena dengan rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui apakah suatu instansi

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, BAB I PENDAHULUAN Pemahaman kegiatan pengawasan harus berangkat dari suatu pemahaman manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, actuating dan controlling. Controlling adalah salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN PROVINSI RIAU BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA PEKANBARU TAHUN ANGGARAN 2008 KEPADA

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci