PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE HALAMAN JUDUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE HALAMAN JUDUL"

Transkripsi

1 i PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE HALAMAN JUDUL SKRIPSI Oleh: RISA ERIKA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN JURUSAN MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017 i

2 ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE Nama : Risa Erika NIM : Program Studi : Administrasi Bisnis Terapan Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada tanggal 05 Juni2017dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan pada Program Studi Administrasi Bisnis Terapan, Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam. Pembimbing : Rahmat Hidayat, M.AB (...) Penguji I : Rusda Irawati, S.E., M.Si (...) Penguji II : Shinta Wahyu Hati, S.Sos, M.AB (...) Batam, 05 Juni 2017 Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Terapan ii Rahmat Hidayat, M.AB NIP

3 iii PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Risa Erika NIM : Program Studi : Administrasi Bisnis Terapan Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan adanya unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undanganyangberlaku. Batam, 05 Juni 2017 Mahasiswa, Materai 6000 (Risa Erika) iii

4 iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Risa Erika NIM : Program Studi : ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN Jurusan Jenis Karya : MANAJEMEN BISNIS : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Negeri BatamHak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini Politeknik Negeri Batam berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Batam Pada Tanggal : 05 Juni 2017 Yang menyatakan Materai 6000 ( Risa Erika ) iv

5 v PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOME BATAM CENTRE Oleh :Risa Erika ABSTRAK Seiring bertambahnya kreatifitas para pebisnis ritel yang berdampak pada frekuensi persaingan yang semakin tinggi untuk memperebutkan pangsa pasar.dengan berbagai strategi promosi yang ditawarkan, diharapkan konsumen yang menjadi sasaran utama dapat terpengaruh dan melakukan pembelian secara Impulsive. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere dan Promosi terhadap Impulse Buying melalui Shopping Emotion sebagai variabel intervening pada konsumen Supermarket HalimahLytech Home Batam Centre. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis), dengan sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Accidental Sampling yang merupakan bagian dari rumpun non-probability samplingdan menggunakan alat uji dari aplikasi SPSS 21. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa shopping emotion secara tidak langsung dapat mempengaruhi hubungan antara store atmosphere dan promosi terhadap impulse buying pada Supermarket Halimah. Hasil ini menggambarkan bahwa impulse buying akan semakin meningkat apabila shopping emotion memiliki pengaruh semakin besar. Kata Kunci :Store Atmosphere,Promosi, Shopping Emotion, Impulse Buying. v

6 vi ABSTRACT Along with the increasing creativity of retail business people who impact on the frequency of increasing competition for market share. With a variety of promotional strategies offered, it is expected that consumers who become the main target can be affected and make purchases Impulsive. This study aims to determine the effect of Store Atmosphere and Promotion on Impulse Buying through Shopping Emotion as an intervening variable on Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centerconsumers. Data analysis technique used is path analysis, with sample of 100 respondents by using Accidental Sampling technique which is part of non-probability samplingand use the test tool from SPSS 21 application. The results of this study explain that shopping emotion indirectly can affect the relationship between store atmosphere and promotion of impulse buying at Halimah Supermarket. These results illustrate that impulse buying will increase if shopping emotion has a greater influence. Keywords : Store Atmosphere, Promotion, Shopping Emotion, Impulse Buying. vi

7 vii KATA PENGANTAR Assalammu alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar hingga proses magang industri selesai dijalankan. Tidak lupa pula Shalawat serta salam dihadiahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Dan Promosi Terhadap Shopping Emotion Dan Impulse Buying Pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre ini saya susun sebagai syarat untuk memenuhi kurikulum Diploma-4 (D4) pada Jurusan Manajemen Bisnis, Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Batam. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali menerimadoa, semangat, motivasi, bimbingan, kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga penulis mampu menghadapi banyak tantangan dan menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Untuk itu dalam kesempatan ini penulisingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Negeri Batam 2. Bapak Uuf Brajawidagda, S.T., M.T., Ph.D., selaku Pembantu Direktur I Bidang Akademik Politeknik Negeri Batam 3. Ibu Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A., selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam 4. Bapak Rahmat Hidayat, M.AB, selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Terapan 5. Ibu Inggrid Wahyuni Sinaga, S.AB., M.AB., selaku Wali Dosen yang telah mendampingi dan membimbing anak-anak AB B selama 4 tahun 6. Bapak Rahmat Hidayat, M.AB, selaku Dosen Pembimbing yang sangat membantu dan meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, saran vii

8 viii dan motivasi yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik 7. Ibu Rusda Irawati, S.E., M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan banyak masukan, arahan, bimbingan, motivasi, kritik dan saran yang membangun dalam proses ujian skripsi ini 8. Ibu Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB, selaku Dosen Penguji II yang juga telah telah memberikan banyak masukan, arahan, bimbingan, motivasi, kritik dan saran yang membangun dalam proses ujian skripsi ini 9. Seluruh dosen Prodi Administrasi Bisnis Terapan yang senantiasa memberikan banyak ilmu yang bermanfaat kepada penulis, sehingga dapat dijadikan bekal yang sangat berguna ketika penulis menghadapi dunia kerja yang sebenarnya 10. Bapak Tono selaku Manajer Operasional Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre beserta seluruh karyawan yang sangat ramah dan telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di Supermarket Halimah 11. Bapak Tono selaku Narasumber dari proses wawancara yang berguna untuk kepentingan penelitian skripsi ini 12. Supervisor HSE, Bapak Hendrik Nasrul dan HSE Spesialist Ibu Ririn Tambunan selaku Pembimbing magang industri PT Cameron Systems Batam yang memberikan banyak motivasi kepada penulis 13. Bapak Khoirul selaku Manajer QC beserta Bapak Julianes, Bapak Rida Agus, Bapak Syarif dan seluruh anggota Departemen QC/QA PT Cameron Systems Batam yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini 14. Orang tua yaitu papa tersayang Alm. Abdul Karim yang telah mengajarkan putrinya dengan segala hal dan arti dari perjuangan dalam hidup dan mama tercinta Ernawati yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan limpahan doa yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini viii

9 ix 15. Keluarga besar yaitu kakak perempuan Rahmayeni beserta suami dan kakak lakilaki Ricky Ramadhan beserta istri dan kedua keponakan yang selalu memberikan kekuatan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik 16. Para sahabat terutama Ryza Dwi Mayasari, Godeliva Sukma Surapati, Haslinda, Zaina, dan Putri Oktaviani Rusadi, Sably Ashari, S.E, Nixon, R.M Saragih, J.Anwar yang selalu memberikan bantuan dan tidak pernah berhenti memberi dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini 17. Rekan-rekan seangkatan ABT-A dan ABT-B angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakan selama 4 tahun ini. 18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang senantiasa melimpahkan doa dan dukungan hingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat diperbaiki dan dimanfaatkan di waktu yang akan datang. Besar harapan semoga laporan magang ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca. Wassamualaikum Wr. Wb.. Batam, 02 Juni 2017 Risa Erika ix

10 x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 7 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS KajianEmpiris (Penelitian Terdahulu) Landasan Teori Store Atmosphere Promosi Shopping Emotion Impulse Buying Kerangka Pemikiran Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Desain atau Jenis Penelitian Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Operasionalisasi Variabel Populasi dan Sampel x

11 xi 3.5 Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas Metode Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Statistik Inferensial Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Visi dan Misi Supermarket Halimah Struktur Organisasi Ruang Lingkup Usaha Proses Bisnis Hasil Penelitian Uji Statistik Deskriptif (Karakteristik Responden) Analisis Deskripsi Variabel Metode Analisis Uji Analisis Signifikan Parsial (Uji t) Hasil Uji Signifikan Simultan (F-Test) Analisis Jalur (Path Analysis) Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan Tahap Uji Metode Trimming Pembahasan Hasil Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) Pembahasan Penelitian BAB V PENUTUPAN Kesimpulan Saran Keterbatasan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Gambar 2.2 Model Pemikiran Penelitian Gambar 3.1 Model Analisis Jalur Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gambar 4.2 Proses Bisnis Perusahaan Gambar 4.3 Analisis Jalur Gambar 4.4 Analisis Jalur Gambar 4.5 Model Analisis Jalur Model I Gambar 4.6 Model Analisis Jalur Model II Gambar 4.7 Model Analisis Jalur (Metode Trimming) xii

13 xiii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kajian Empiris... 8 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.2 Uji Validitas Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (X1) Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (X2) Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (Y) Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (Z) Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.12 Analisis Jalur Tabel 4.13 Analisis Jalur Tabel 4.14 Hasil Uji F Simultan Tabel 4.15 Nilai Pengaruh Berdasarkan Analisis JalurModel I & Model II Tabel 4.16 Model Analisis Jalur Dengan Metode Trimming Tabel 4.17 Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) xiii

14 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 3 Hasil Wawancara Lampiran 4 Data Tabulasi Kuesioner Responden Lampiran 5 Uji Validitas Lampiran 6 Uji Reabilitas Lampiran 7 Data Responden Berdasarkan Kriteria Lampiran 8 Hasil Uji Asumsi Klasik Lampiran 9 Hasil Uji F (Simultan) Lampiran 10 Hasil Uji T (Parsial) Lampiran 11 Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Lampiran 12 Hasil Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) Lampiran 13 LAPORAN MAGANG xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya kreatifitas para pebisnis ritel yang berdampak pada frekuensi persaingan yang semakin tinggi untuk memperebutkan pangsa pasar.pasar ritel yang tumbuh secara nasional tidak saja menguntungkan para produsen barang ritel, melainkan juga para pebisnis ritel kecil yang melayani masyarakat setempat.penyebab utama yang mempengaruhi pertumbuhan pasar ritel adalah perkembangan demografi, ekonomi, sosial budaya dan globalisasi.jumlah penduduk yang semakin bertambah menyebabkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan semakin meningkat. Komposisi penduduk menurut usia yang berubah, misalnya karena tahapan hidup meningkat, membuat ragam produk pun mengikuti, baik dalam jumlah maupun jenis. Semakin meningkatnya strategi pemasaran bisnis ritel yang cukup menjanjikan, membuat para peritel khususnya di kota Batam yang pada dasarnya adalah kota yang termasuk dalam golongan masyarakat konsumtif ingin bersaing untuk menarik minat para konsumen. Selain memilih toko yang menyediakan barang-barang ritel yang lengkap, konsumen juga memiliki beberapa kriteria tempat yang akan mereka kunjungi. Suasana tempat yang nyaman dan promosi yang diberikan akan membuat konsumen merasa senang dan dapat membentuk emosi yang positif. Dengan kepuasan secara emosional melalui tampilan visual serta ragam promosi yang ditawarkan, membuat para 1

16 2 konsumen tertarik dan akan memilih untuk berbelanja di toko atau supermarket tersebut. Suasana yang nyaman dan bersih menjadi bahan pertimbangan tersendiri bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.identitas sebuah tempat usaha dapat dikomunikasikan kepada konsumen melalui dekorasi atau secara lebih luas dari atmosphere-nya.meskipun atmosphere suatu tempat tidak secara langsung dapat dikomunikasikan, tetapi store atmosphere dapat menggambarkan secara tersirat kelas sosial dari produk-produk didalamnya.sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai alat untuk membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Selain store atmosphere, faktor promosi juga memiliki peran penting untuk menarik minat para konsumen. Menurut Bagus (dalam Denny Kurniawan, 2013), Promosi ialah sesuatu informasi yang dikomunikasikan oleh pihak penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak paham menjadi paham sehingga memutuskan untuk membeli.promosi juga sangat berpengaruh untuk menimbulkan hasrat ingin membeli seorang konsumen yang pada awalnya tidak berniat untuk membeli, tetapi dengan strategi promosi yang tepat, dapat mengubah niat mereka untuk melakukan pembelian tidak terencana (Impulse Buying). Jika para pelaku bisnis telah memberikan dua faktor diatas yaitu suasana tempat dan promosi, maka selanjutnya akan menimbulkan reaksi emosional yang beragam dari setiap konsumen. Emosional tersebut akan menimbulkan

17 3 hasrat atau keinginan untuk melakukan pembelian (Shopping emotion). Istilah Shopping emotion pada dasarnya terjadi oleh dua faktor yaitu positif maupun negatif.shopping emotion bisa terbentuk karena pihak pembeli mendapat pengaruh baik ketika masuk ke dalam toko maupun ketika melihat suasana toko tersebut dari bagian luar.dimensi emosi dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pleasure, arousal, dan dominance. Pengalaman konsumen melibatkan stimulasi pikiran, hal tersebut dapat dilihat sebagai proses konsumsi dengan kognitif dan emosional yang dapat bermanfaat bermanfaat Gumilang (dalam Min-Young et al., 2013). Dari berbagai strategi yang dilakukan hingga membentuk emosi positif terhadap konsumen, maka tujuan akhir yang diinginkan para pelaku bisnis ialah terjadinya proses pembelian. Dalam dunia pemasaran terdapat istilah pembelian yang dilakukan secara spontan (Impulse buying).impulse buying adalah fenomena umum yang terjadi di seluruh dunia Gumilang (dalam Mohan et al., 2013).Impulse buying dapat terjadi ketika individu mengalami perasaan terdesak secara spontan yang tidak dapat dilawan oleh individu tersebut. Menurut Gumilang (dalam Solomon, 2007), kecenderungan untuk membeli secara spontan ini umumnya dapat menghasilkan pembelian ketika konsumen tersebut percaya bahwa tindakan pembelian yang dilakukan adalah hal yang wajar.pembelian tidak terencana ini dijadikan sebagai pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang terjadi karena dorongan emosional.

18 4 Dari proses awal hingga terjadinya pembelian sebagai keputusan akhir, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre. Lytech Home adalah pusat perbelanjaan terlengkap di daerah Batam Center yang menghadirkan pusat grosir furnitur, busana, elektronik, hingga Supermarket. Pada penelitian ini penulis memilih Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre sebagai objek yang akan diteliti. SupermarketHalimah menawarkan suasana interior yang rapi dan nyaman, dan program promosi yang apik.sehingga membuat semua konsumen tertarik untuk berkunjung dan merasakan emosi yang positif ketika berada di dalamnya.suasana tempat dan promosi yang diusung mampu membangun emosi postif konsumen yang pada akhirnya memicu terjadinya Impulse Buying (pembelian tidak terencana) pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre. Ada beberapa faktor yang ingin penulis bahas dalam penelitian kali ini yaitu sejauh mana pengaruh store atmosphere dan Promosi terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying, sehingga konsumen memilih untuk berbelanja sebagai keputusan akhir. Dari beberapa faktor tersebut, maka penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan judul PengaruhStore Atmosphere Dan Promosi Terhadap Shopping Emotion Dan Impulse Buying Pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre.

19 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Sejauhmana Store Atmosphere berpengaruh terhadap Shopping Emotion. 2. Sejauhmana Promosi berpengaruh terhadap Shopping Emotion. 3. Sejauhmana Store Atmosphere berpengaruh terhadap Impulse Buying. 4. Sejauhmana Promosi berpengaruh terhadap Impulse Buying. 5. Sejauhmana Shopping Emotion berpengaruh terhadap Impulse Buying. 6. Sejauhmana Store Atmosphere dan Promosi terhadap Impulse Buying dapat berpengaruh secara positif simultan dengan Shopping Emotion sebagai variabel intervening. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh Store Atmosphere terhadap Shopping Emotion. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh Promosi terhadap Shopping Emotion. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh Promosi terhadap Impulse Buying.

20 6 5. Untuk mengetahui dan menganalisi sejauhmana pengaruh Shopping Emotion terhadap Impulse Buying. 6. Untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh yang simultan antara Store Atmosphere dan Promosi terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai variabel intervening. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis bagi perusahaan ialah sebagai bahan pertimbangan dan sebagai sumber referensi yang sangat bermanfaat untuk tindakan pendekatan lebih dalam terhadap keinginan dan harapan dari para konsumen. Sehingga, perusahaan mampu mengidentifikasi lebih dalam lagi faktor apa saja yang dapat berpengaruh untuk kemajuan bisnis yang sedang dijalani, terutama dari faktor yang akan dibahas yaitu: faktor store atmosphere dan Promosi yang dapat berpengaruh terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis Sebagai sumber pengetahuan dan untuk menambah wawasan khususnya dibidang pemasaran.hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman yang baik untuk di aplikasikan sebagai acuan jika suatu saat penulis memiliki usaha sendiri.

21 7 b. Bagi Pembaca Dengan adanya penelitian ini diharapkan para pembaca dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber pengetahuan dan sumber referensi yang baik untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini membahas tentang Kajian Teori, Kerangka Pemikiran, Hipotesis. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang Objek dan Ruang Lingkup Penelitian, Operasionalisasi Variabel, Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas, Metode Analisis Data, Waktu dan Tempat Penelitian. Bab IV. HASIL PENELITIAN Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah dan Perkembangan Perusahaan, Struktur Organisasi, Ruang Lingkup Usaha, Pembahasan Hasil. Bab V. PENUTUP Bab ini membahas tentang Simpulan, Saran, Keterbatasan

22 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 KajianEmpiris (Penelitian Terdahulu) Untuk mendukung dan menunjang hasil penelitian yang akan dilakukan penulis menggunakan referensi yang berasal dari hasil penelitian terdahulu yaitu kerangka teori menjelaskan tentang teori-teori dan konsep dari variabel yang akan dijadikan dasar dalam penelitian, dan kerangka pemikiran memberikan gambaran model penelitian. Berikut penulis jabarkan kajian empiris yang berasal dari penelitian terdahulu yaitu kerangka teori menjelaskan tentang teori teori dan konsep dari variabel yang akan dijadikan dasar dalam penelitian, dan kerangka pemikiran. Tabel 2.1Kajian Empiris N o Nama Peneliti dan Tahun 1 Bagus & Ardani, 2016 Judul Variabel Alat Analisis Hasil Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying di Discovery Shopping Mall Independen : Promosi dan Store Atmosphere Dependen : Shopping Emotion dan Impulse Buying Analisis Jalur (Path Analysis) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion, store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying, store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying, shopping emotion berpengaruh 8

23 9 2 Nur Aini, Suharyono, Hidayat, 2016 Pengaruh Atmosfer Toko dan Promosi Penjualan Terhadap Shopping Emotion dan Pembelian Tidak Terencana (Survei Terhadap Konsumen Giant Hypermarket Mall Olympic Garden) Independen : Atmosfer Toko dan Promosi Penjualan Dependen : Shopping Emotion dan Pembelian Tidak Terencana Analisis Deskriptif dan Analisis Jalur (Path Analysis) positif dan signifikan terhadap impulse buying, shopping emotion berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh promosi terhadap impulse buying dan shopping emotion berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh store atmosphere terhadap impulse buying. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: Atmosfer Toko berpengaruh signifikan dan positif terhadap Shopping Emotion, Promosi Penjualan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Shopping Emotion, Shopping Emotion berpengaruh signifikan dan positif terhadap Pembelian Tidak Terencana, Atmosfer Toko berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Pembelian Tidak Terencana, dan Promosi Penjualan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Pembelian Tidak Terencana. Dengan demikian manajemen Giant Hypermarket Mall Olympic Garden sebaiknya meningkatkan Promosi Penjualan dan meningkatkan Atmosfer Toko agar konsumen merasa nyaman dan senang sehingga meningkatkan Pembelian Tidak Terencana.

24 10 3 Kurniawati & Restuti, Gumilang & Nurcahya, Oki Gunawan Kwan, 2016 Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying pada Giant Pekanbaru Pengaruh Price Discount dan Store Atmosphere Terhadap Emotional Shopping dan Impulse Buying Pengaruh Sales Promotion Dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Intervening Pada Planet Sports Tunjungan Plaza Surabaya Independent: Sales Promotion dan Store Atmosphere Dependen : Shopping Emotion dan Impulse Buying Independen : Price Discount dan Store Atmosphere Dependen : Emotional Shopping dan Impulse Buying Independent : Sales Promotion dan Store Atmosphere Dependent : Impulse Buying dengan Positive Emotion Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) analisis multivariat Structural Equation Modelling (SEM) yang menggabungkan analisis faktor dan jalur Teknik Analisis Kuantitatif Dengan Metode Path Analysis Hasil analisis membuktikan bahwa promosi penjualan dan atmosfer toko berpengaruh positif dan signifikan pada emosi belanja. promosi penjualan dan store atmosphere yang ada di Giant berpengaruh untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat pelanggan merasa nyaman dan santai saat berbelanja di Giant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Emotional Shopping memiliki pengaruh secara langsung terhadap Impulse Buying sebesar 0,425, Price Discount memiliki pengaruh secara langsung terhadap Emotional Shopping sebesar 0,410, Store Atmosphere memiliki pengaruh secara langsung terhadap Emotional Shopping sebesar 0,482, Price Discount terhadap Impulse Buying sebesar 0,305, dan Store Atmosphere terhadap Impulse Buying 0,289. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sales promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap impulse buying, store atmosphere berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap impulse buying, positive emotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap impulse buying.

25 11 6 Weerathunga & Pathmini, Metilda & Karthika, 2015 Impact Of Sales Promotion On Consumer s Impulse Buying Behaviour (IBB); Study In Supermarkets In Anuradhapura City The Impact of Store Environment and Emotional Factor on Impulse Buying Independent : Sales Promotion Dependent : Impulse Buying Behaviour (IBB) Independent : Store Environment and Emotional Factor Dependent : Impulse Buying Analyzed Attending To Uni-Variare, Bivariate And Multivariate Analysis (Part Of Path Analysis Data Analysis And Reliability Analysis results suggest that supermarket authorities should give higher attention on loyalty programs and, secondly buyone get-one free as strategies to establish the market via impulse buying behavior. The results show significant effect of Store Environment and Emotional factor on impulse buying. Implications and suggestions for future research are discussed. 2.2 Landasan Teori Dalam landasan teori ini penulis akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori-teori dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan topik penelitian Store Atmosphere Store atmosphere (suasana toko) yaitu suatu keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan sekitar.store atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, Pahruddin (dalam Mahgfiroh, 2014).

26 12 Store atmosphere dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Penciptaan suasana (Atmospherics) berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, musik, warna dan udara seperti wangiwangian untuk merancang respons emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang Promosi Promosi ialah usaha peningkatan penjualan perusahaan yang menjalankan berbagai usaha seperti memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen.disamping itu perusahaan juga melakukan kegiatan promosi pemasaran.promosi juga merupakan komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Promosi adalah semua kegiatan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk, Azmiani (dalam Subagyo, 2010 : 129). Menurut Sriyanto (dalam Sutojo, 2009 : 265) promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberitahu pembeli tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan pemasaran tertentu yang baru ditetapkan perusahaan.

27 13 Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa Shopping Emotion Shopping Emotion merupakan suatu perasaan yang tidak bisa dikontrol, namun dapat mempengaruhi perilaku atau kebiasaan seseorang pada saat berbelanja.dimensi Shopping emotion dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pleasure, arousal dan dominance.kebutuhan maupun keinginan yang tidak dapat terpenuhi biasanya akan menimbulkan perasaan emosi yang negative. Namun, apabila kebutuhan seseorang terpenuhi secara keseluruhan maka dapat diartikan bahwa orang tersebut akan terbentuk emosi yang postif. Emosi positif yang terbentuk dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.media promosi juga sangat berperan dalam membentuk emosi konsumen.karena penggunaan media promosi dapat mendorong seseorang untuk membeli produk yang bukan merupakan produk yang mereka butuhkan tetapi produk yang mereka inginkan (Kurniawan dan Kunto, 2013) Impulse Buying Perilaku impulse buying cenderung mendominasi perilaku pembelian yang dilakukan oleh konsumen pada saat ini (Naentiana dan Setiawan, 2014).Impulse buying adalah fenomena umum di pasar dan telah menjadi titik fokus bagi kegiatan pemasaran (Graa et al.,2014). Impulse buying merupakan tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki gerai atau

28 14 bisa juga dikatakan suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan secara langsung, tanpa banyak memperhatikan akibatnya. Menurut pendapat Quratul (dalam Engel et al., 2008 : 386), mendefinisikan impulse buying (pembelian tidak terencana) adalah pembelian yang terjadi ketika konsumen mengalami perasaan tiba-tiba, penuh kekuatan dan dorongan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan segera. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelian tidak terencana adalah pilihan yang dibuat untuk melakukan pembelian dikarenakan emosi positif yang timbul karena suatu benda atau keputusan pembelian yang dibuat secara spontan. 2.3 Kerangka Pemikiran Pada kerangka pemikiran ini, penulis telah menentukan variabel Independen yaitu Store Atmosphere (X1) dan Promosi (X2), sedangkan variabel dependen adalah Shopping Emotion (Y1) dan Impulse Buying (Z). Dengan kerangka konseptual yang sudah dibuat, maka peneliti akan mencoba membuktikan sejauh mana pengaruh variabel-variabel Independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan fundamental yaitu analisis jalur (Path Analysis).Model ini digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagan dari kerangka pemikiran yang akan menjelaskan secara garis besar hubungan antar variabel.

29 15 Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Penelitian Selain kerangka pemikiran, penulis juga menyediakan bagan dari model pemikiran yang akan menjelaskan secara rinci dan terkonsep agar lebih mudah untuk dipahami. Gambar 2.2 Model Pemikiran Penelitian Keterangan : Variabel Eksogen : Store Atmosphere (X 1 ), Promosi(X 2 ) Variabel Intervening Variabel Endogen : Shopping Emotion (Y) : Impulse Buying (Z)

30 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: H1 : H2 : H3 : H4 : H5 : H6 : Store Atmosphere berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion Promosi berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion Store Atmosphere berpengaruh positif terhadap Impulse Buying Promosi berpengaruh positif terhadap Impulse Buying Shopping Emotion berpengaruh positif terhadap Impulse Buying Adanya pengaruh yang simultan Store Atmosphere dan Promosi terhadapimpulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai variabel intervening.

31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain atau Jenis Penelitian Desain penelitian menggunakan desain eksplanatori yaitu survey Research dan Explanatory Research, menjelaskan tentang fenomena-fenomena pada objek penelitian. a. Survey Research Menurut pendapat Kurniawati (dalam Suliyanto, 2006) Riset survei adalah peneliti yang mengumpulkan data dengancara meminta tanggapan dari responden, baik secara langsung maupun tidak langsung.metode survei tersebut sangat bergantung pada kemauan, kejujuran dan kondisi dari responden. Dalam riset survei, biasanya peneliti menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang disajikan dalam bentuk table pertanyaan. b. Explanatory Research Penelitian eksplanatori (explanatory research), merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel penelitian dengan menggunakan pengajuan suatu teori atau hipotesis. Menurut Sugiyono (2006:10) Explanatory Research adalah jenis penelitian untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. 17

32 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Dalam proses penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah Seluruh Konsumen Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre. Sedangkan untuk ruang lingkup penelitian ini adalah konsumen yang pernah berkunjung langsung ke lokasi toko dan pernah berbelanja di Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre. 3.3 Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2008:59) variable penelitian adalah: 1. Variabel Independen (Eksogen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan perubahan atau menimbulkan variabel dependen. Variabel Eksogen dalam penelitian ini adalah Shopping Emotion (X1) dan Promosi(X2). 2. Variabel Dependen (Endogen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel Endogen dalam peneltian ini adalah Impulse Buying (Z). 3. Variabel Perantara (Intervening) adalah variabel yang secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel Intervening dalam penelitian ini adalah Shopping Emotion (Y).

33 19 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel/Sub Variabel Store Atmosphere (X1) Keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan sekitarnya. Store atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, (Mahgfiroh, 2014). Promosi (X2) Subagyo (2010:129) mengemukakan bahwa Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk. Shopping Emotion (Y1) Dimensi Shopping emotion dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pleasure (kesenangan), arousal X1.1Instore Dimensi X1.2Outstore X2.1 Advertising X2.2Sales Promotion X2.3Publicity Y1.1Pleasure Y1.2Arousal Indikator a. Pencahayaan b. Musik yang diputar c. Udara dan Wangi-wangian a. Komunikasi Visual b. Desain Warna a. Iklan Promosi yang menarik b. Kemudahan mendapatkan Informasi promosi dari iklan a. Variasi Promosi dalam jumlah pemesanan banyak b. Promosi yang menarik minat beli a. Berdasarkan Referensi/ publisitas b. Promosi dipublikasikan secara jelas a. Perasaan senang b. Perasaan nyaman a. Hasrat untuk tetap membeli Skala Pengukuran Ordinal Ordinal Ordinal

34 20 (hasrat)dandominance(dominasi ). Emosi belanja yang positif dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Media promosi juga sangat berperan dalam membentuk emosi konsumen. Karena dapat mendorong seseorang untuk membeli produk yang bukan merupakan produk yang mereka butuhkan tetapi produk yang mereka inginkan, (Kurniawan dan Kunto, 2013). Impulse Buying (Z) Menurut Loudon & Della yang dikutip dari Kurniawan dan Kunto (2013), terdapat 4 dimensi dari pembelian tak terencana, yaitu : 1.Pure Impulse Adalah pembelian spontan 2.Reminder Impulse Adalah ketika pembeli mengingat pengalaman membeli sebelumnya atau mengingat barang tersebut setelah iklan. 3.Planned Impulse Adalah ketika pembeli memasuki toko dengan harapan untuk mencari barang dengan harga special, penukaran kupon, dan sebagainya. Y1.3 Dominance Z1Pure Impulse Z2Reminder Impulse Z3Planned Impulse b. Kesesuaian Ekspektasi a. Perasaan di dominasi oleh Suasana yang dirasakan b. Perasaan di dominasi oleh harga yang didapatkan a. Keinginan pembelian tanpa direncanakan b. Jumlah pembelian diluar dugaan a. Pengalaman Berkunjung b. Membeli suatu produk yang sama lebih dari satu kali a. Berkunjung karena adanya spesial promosi b. Penambahan jumlah pembelian diluar dugaan Ordinal

35 Populasi dan Sampel Populasi Menurut Hamidi (2007) adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah individuindividu yang disebut juga sebagai responden. Sedangkan Menurut Sugiyono (2014: 80) populasi adalah wilayah generalisasi, obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi target populasi penelitian adalah seluruh pengunjung dan pelanggan Supermarket Halimah Lytech Home Batam Center yang langsung datang dan berkunjung ke Supermarket Halimah. Sampel Menurut Sugiyono (2014: 81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara metodologis dibenarkan) yang digunakan untuk menarik (mengambil & memilih) anggota sampel dari anggota populasi sehingga peneliti memperoleh kerangka sampel dalam ukuran yang telah ditentukan (Hamidi, 2007). Pada penelitian yang akan dilakukan di Supermarket Halimah, peneliti akan menggunakan teknik Accidental sampling. Teknik ini menggunakan proses pengambilan sampel secara kebetulan

36 22 (accidental)dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Teknik Accidental Sampling merupakan bagian dari rumpun nonprobability sampling dimana jumlah populasinya tidak terhitung.teknik ini digunakan karena topik yang diteliti adalah mengenai citra yang dimana semua orang dapat memberikan penilaian terhadap citra Sugiyono (2007:84-85). Karena populasi konsumen yang berkunjung ke Supermarket Halimah Lytech Home Batam Center tidak diketahui jumlahnya, maka rumus yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah sampel dari suatu populasi adalah menggunakan rumus Lemeshow (Riduwan & Akdon, 2010), yaitu: Keterangan: n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan Zα = Nilai standar dari distribusi sesuai nilai α = 5% = 1.96 P = Prevalensi outcome, karena data belum didapat, maka dipakai 50% Q = 1 P L = Tingkat ketelitian 10%

37 23 Berdasarkan rumus, maka n =.96 x 0.5 x 0.5 = Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96 responden. Sehingga jika berdasarkan rumus Lemeshow maka n yang didapatkan adalah 96,04 = 97 orang, sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus mengambil data dari sampel sekurang-kurangnya sejumlah 97 orang. Karena jumlah sampel yang dihasilkan dari rumus Lemeshow dinyatakan masih merupakan jumlah minimal yaitu 97 dan memungkinkan untuk dilakukan penambahan beberapa sampel, maka penulis memutuskan untuk menambah jumlah sampel menjadi jumlah yang genap yaitu 100 sampel. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses perhitungan dan proses pengerjaannya. 3.5 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data Kualitatif dan Kuantitatif. 1. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data yang berbentuk uraian (deskriptif). Data kualitatif adalah data berupa kata, kalimat, dan gambar.

38 24 2. Penelitian kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Sedangkan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data Sekunder dan Primer. 1. Data Sekunder yaitu data-data yang diambil dari sejumlah referensi baik dari buku, jurnal, penelitian terdahulu maupun situs-situs internet yang telah dipublikasikan kepada masyarakat yang berhubungan dengan judul dan jenis penelitian ini. 2. Data Primer yaitu data-data yang didapatkan dan dikumpulkan oleh peneliti secara langsung melalui survei lapangan dengan membagikan kuesioner kepada beberapa sampel dari populasi dan data yang didapatkan secara langsung dari proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada kepada Manajer Operasional Supermarket Halimah. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Ada dua teknik pengumpulan data yang ingin penulis terapkan pada penelitian kali ini, yaitu teknik kuesioner dan teknik wawancara. 1. Kuesioner Peneliti akan melakukan studi lapangan melalui survei yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada subjek penelitian. Teknik ini merupakan data primer dimana data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Pengisian kuesioner akan dilakukan secara self-administrated quetionare, yaitu teknik yang dilakukan

39 25 dengan cara memberikan pertanyaan terstruktur yang telah disediakan kepada responden untuk mendapatkan informasi yang spesifik dan melibatkan pengolahan data statistik dimana pengumpulan data menggunakan alat berupa kuesioner. Kuesioner yang disusun pada penelitian ini dibuat berdasarkan skala model likert. Skala likert biasanya digunakan untuk mengukur respon subyek kedalam lima poin skala dengan interval yang sama. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala Likert dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Sangat Setuju = 5 b. Setuju = 4 c. Ragu-ragu = 3 d. Tidak Setuju = 2 e. Sangat Tidak Setuju = Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari kemampuannya mengukur apa yang harus diukur. Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrument tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti.validitas

40 26 instrumen harus mengandung dua hal, faktor ketepatan dan faktor kecermatan (Suliyanto, 2006). Untuk mengukur arah dan kekuatan hubungan atara variable, pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment correlation dari pearson. Dengan rumus sebagai berikut : r xy { n n XY ( X)( Y) X ( X) }{ n Y ( Y) 2 } Keterangan : rxy X Y N = Koefisien Korelasi Product Moment = Nilai Variabel bebas = Nilai variabel terikat = Banyanya sampel Variabel dinyatakan valid dapat diketahui dari signifikansi dari hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel. Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Validitas Item r hitung r tabel Kesimpulan Q1 Anda melihat pencahayaan di Supermarket Halimah sudah cukup dan sesuai 0,743 Valid Q2 Musik yang diputar di Supermarket Halimah sangat nyaman untuk didengar saat anda belanja 0,836 Valid (X1) Store Atmosphere Q3 Anda merasakan udara yang segar dan juga wangi-wangian yang menenangkan saat berada di 0,865 Valid

41 27 Supermarket Halimah 0,1966 Q4 Anda sangat tertarik ketika melihat display tempat Supermarket Halimah secara visual sehingga anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah 0,692 Valid Q5 Anda sangat tertarik dengan desain warna yang cerah dari Supermarket Halimah 0,755 Valid Q1 Iklan Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik 0,783 Valid (X2) Promosi Q2 Anda merasa sangat mudah untuk mendapatkan informasi Promosi Supermarket Halimah dari beberapa iklan 0,776 Valid 0,1966 Q3 Anda merasa sangat senang jika mendapatkan banyak variasi tawaran Promosi yang menarik ketika anda berbelanja dalam jumlah banyak 0,764 Valid Q4 Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik minat anda untuk membeli 0,776 Valid (Y) Shopping Emotion Anda memilih untuk belanja di Q5 Supermarket Halimah berdasarkan referensi teman/saudara karena Promosi yang ditawarkan 0,759 Valid Q1 Anda merasa sangat senang ketika anda berbelanja di Supermarket Halimah 0,817 Valid Q2 Anda merasa sangat nyaman ketika berada di Supermarket Halimah 0,798 Valid Q3 Anda memiliki hasrat untuk membeli barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan 0,754 Valid 0,1966 Q4 Barang barang yang disediakan sangat lengkap, sesuai dengan

42 28 ekspektasi anda 0,805 Valid (Z) Impulse Buying Q5 Suasana nyaman dan harga yang terjangkau sesuai dengan harapan anda sehingga anda ingin kembali lagi untuk berbelanja di Supermarket Halimah Q1 Anda sering merasakan keinginan untuk belanja di Supermarket Halimah secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya Q2 Anda menambah jumlah barang belanjaan diluar dari dugaan anda setelah berada di Supermarket Halimah Q3 Pengalaman berkunjung anda ke Supermarket Halimah sudah lebih dari satu kali Q4 Anda berbelanja ke Supermarket Halimah karena anda ingin membeli produk yang pernah anda beli Q5 Anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah karena anda ingin mendapatkan spesial promosi yang ditawarkan diwaktu-waktu tertentu 0,885 Valid 0,791 Valid 0,848 Valid 0,703 0,1966 Valid 0,824 Valid 0,852 Valid Tabel 3.2 Sumber: data primer diolah Berdasarkan Tabel 3.2 diatas, diketahui bahwa masing-masing indikator pertanyaan yang digunakan mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel, yang berarti indikator pertanyaan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.kuesioner dapat dikatakan reliabel jika

43 29 jawaban responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,60 (Ghozali, 2011:47-48). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan caraone shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran dilakukan hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pengukuran akan dibantu oleh SPSS yang dapat memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Alat ukur yang tepat tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur yang reliabel (dapat dipercaya) akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya (Rangkuti, 2008: 76). Untuk mengukur arah dan kekuatan hubungan atara variable, pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment correlation dari pearson. Berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliable 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 berarti reliable 5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel Berikut rumus Alpha Cronbach : =

44 30 Keterangan : α k Sj Sx = KoefisienAlphaCronbach = Jumlah Butir Pertanyaan = Varian responden untuk item I = jumlah varians skor total Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Cut off Apha Cronbach Kesimpulan Store Atmosphere 0,836 0,60 Reliabel Promosi 0,829 0,60 Reliabel Shopping Emotion 0,866 0,60 Reliabel Impulse Buying 0,859 0,60 Reliabel Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel 3.3 diatas, semua variabel memiliki nilai alpha- Cronbach lebih besar dari 0.60, jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. 3.8 Metode Analisis Data Metode Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung dari seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab (eksogen)

45 31 terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (endogen).metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan: Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif ini digunakan untuk membahas deksripsi karakteristik dari responden dan deskripsi jawaban pertanyaan dari responden yang terkait dengan variabel penelitian yang biasanya ditampilkan atau disajikan dengan menggunakan tabel atau grafik dan gambar. Dalam penelitian ini statistik deskriptif yang dipakai adalah deskriptif demogrfi responden yang memberikan gambaran mengenai karakteristik yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan presentase yang terdiri dari kategori: jenis kelamin, umur, pendidikan, lama bekerja, dan jabatan Statistik Inferensial Statistik Inferensial ialah uji statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel.dalam penelitian ini memakai analisis jalur (path analysis) dan pengolahan data penelitian ini dibantu oleh SPSS. 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dapat dilakukan dengan melakukan uji asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas.uji Asumsi Klasik terdiri atas Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas.

46 32 a. Uji Normalitas Uji Normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual dalam model regresi berdistribusi normal.normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji normal kolmogorov smirnov. Menurut Supardi (2013:134) dalam Brahmana (2015) langkah-langkah uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis : Ho : data tidak berdistribusi normal. Ha : data berdistribusi normal. 2. Menyusun data dari yang terkecil ke yang besar. 3. Menyusun nilai frekuensi yang sama. 4. Menghitung nilai proporsi = ; n = banyaknya data. 5. Menghitung proporsi kumulatif (Kp). 6. Transformasi nilai data mentah (X) ke dalam angka baku (Z) dengan formula = 7. Tentukan nilai Z tabel berdasarkan data angka baku (Z i ). 8. Hitung nilai = Kp - Z tabel (harga mutlak nilai a 2 ). 9. Hitung nilai = Kp - Z tabel (harga mutlak nilai a 1 ). 10. Cari a 1 maximum sebagai a max. 11. Lakukan pengujian hipotesis dengan cara membandingkan nilai a 1 dengan D tabel (nilai tabel Kolmogorov Smirnov) dengan kriteria :

47 33 Ho diterima jika a max D tabel Ho ditolak jika a max D tabel b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antar variabel bebas dalam sebuah model regresi.model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance danvariance inflation factor (VIF). Menurut Supardi (2013:145) dalam Brahmana (2015) langkahlangkah uji Multikolinearitas adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis. Ho : terjadi multikolinearitas antara variabel bebas. Ha : tidak terjadi multikolineritas antara variabel bebas. 2. Taraf signifikansi α = 5%. 3. Statistik uji. 4. Kriteria Uji = = = Jika nilai Tol 0,1 atau nilai VIP 10, Ho ditolak. Jika nilai Tol 0,1 atau nilai VIP 10, Ho diterima.

48 34 c. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homosedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.dalam penelitian ini, uji yang dilakukan adalah untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah uji Glejser. = Dasar pengambilan keputusan adalah : Jika p > 0,05 maka H 1 ditolak dan Ho diterima Jika p < 0,05 maka H 1 didterima dan Ho ditolak 2. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji T) Uji T adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkahlangkah pengujian dengan menggunakan Uji t menurut Supardi (2013:230) dalam Brahmana (2015) adalah sebagai berikut:

49 35 1. Menentukan Hipotesis H O : tidak ada hubungan antara (X 1 ) dengan (Y) setelah (X 2,X 3,X 4,X 5 ) dikendalikan. Ha: ada hubungan antara (X 1 ) dengan (Y) setelah (X 2,X 3,X 4,X 5 ) dikendalikan 2. Taraf signifikansi (α) 1% dan (k) 3. Statistik uji thy1,2,3,4,5 = 4. Kriteria uji,,,,,,,,, Jika t hitung < t tabel, Ho diterima Jika t hitung t tabel, Ho ditolak b. Uji Signifikansi Parsial (Uji F) Langkah-langkah yang dilakukan dengan uji F ini menurut Supardi (2013:230) dalam Brahmana (2015) adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis Ho : R y = 0 Ha : R y Taraf signifikansi (α) 1% dan (k) 5 3. Statistik uji Fh = 4. Kriteria Uji

50 36 Ho : diterima jika Fh< F tabel Ho : ditolak jika Fh> F tabel c. Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Langkah-langkah Analisis Jalur: 1. Menyusun model kausal untuk menetapkan variabel yang merupakan penyebab yang mempengaruhi dan yang terdahulu yaitu secara teoritis : a. Store Atmosphere dan Promosi Mempengaruhi Shopping Emotion. b. Impulse Buying dipengaruhi Shopping Emotion dan Store Atmosphere serta Promosi. Dari susunan model kausal diatas dapat digambarkan bagan dari model analisis jalur tersebut sebagai berikut : Gambar 3.1 Model Analisis Jalur

51 37 Bentuk persamaan : 1. = = Atau jika dilakukan standarisasi : 1. = = Keterangan : X 1 X 2 Y Z PY1-PY2 Jalur 1 PZ1-PZ3 Jalur 2 ε 1 -ε 2 = variabel Store Atmosphere = variabel Promosi = variabel Shopping Emotion = variabel Impulse Buying = koefisien regresi persamaan pertama = koefisien regresi persamaan kedua = kesalahan pengganggu 2. Menghitung kesalahan path secara langsung Untuk jalur satu arah/satu digunakan perhitungan regresi variabel yang dibakukan secara parsial pada masing-masing persamaan, maka dari perhitungan tersebut diperoleh hasil koefisien path secara langsung. Sedangkan untuk pengaruh kesalahan pengganggu dapat ditentukan sebagai berikut : = x = 3. Mencari pengaruh tidak langsung PTL1 = PX 1 Y PYZ

52 38 PTL2 = PX 2 Y PYZ Artinya, pengaruh tidak langsung Store Atmosphere dan Promositerhadap Impulse Buying melalui Shopping Emotion. Keterangan : PTL1 = Pengaruh tidak langsung Store Atmosphere terhadap Impulse Buying melalui Shopping Emotion PTL2 = Pengaruh tidak langsung Promosi terhadap Impulse Buying melalui Shopping Emotion P 1 = Pengaruh langsung Store Atmosphere terhadap Shopping Emotion P 2 P 3 = Pengaruh langsung Promosi terhadap Shopping Emotion = Pengaruh langsung Store Atmosphere terhadap Impulse Buying P 4 P 5 = Pengaruh langsung Promosi terhadap Impulse Buying = Pengaruh langsung Store Atmosphere dan Promosi terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai variabel intervening. 4. Pemeriksaan validitas model Valid atau tidak suatu analisis path bergantung apakah asumsi yang melandasi analisis path dapat terpenuhi: a. Syarat hasil analisis ini dapat valid ialah harus berbentuk linear. b. Hanya ada hubungan satu arah (rekrusif). c. Variabel dependen (terikat) harus skalanya interval.

53 39 d. Variabel harus diukur tanpa ada kesalahan (error). e. Model analisis harus diidentifikasi dengan teori yang terkonsep dan relevan. Hipotesis statistik: Ho : Pijj = 0 Dapat diartikan bahwa tidak ada efek langsung yang signifikan dari variabel j ke i H1 : pij Dapat diartikan bahwa adanya efek langsung yang signifikan dari variabel j ke i yang dilakukan proses pengujian dengan tingkat signifikansi (level of significance), d=5% dan statistik t dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Dimana : SE (Pij) Pij : koefisien path = Kemudian keputusan uji dilakukan dengan 2 cara yaitu: Jika t hitung > t tabel Jika t hitung <t tabel : Ho ditolak : Ho diterima atau, Probabilitas signifikansi > 0,05 : Ho diterima Probabilitas signifikansi < 0,05 : H1 diterima

54 40 Jika Ho ditolak maka terjadi efek langsung yang signifikan dari variabel j ke variabel i. Sedangkan validasi model didalam analisis jalurdengan menggunakan koefisien determinasi total. a. Koefisien determinasi total Determinasi Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model yang dapat diukur dengan Rm 2 = 1 Pe 2 1 Pe 2 2. Dalam hal ini interpretasi terhadap Rm 2, sama dengan interpretasi koefisien determinasi (R 2 ) pada analisis regresi. b. Theory Triming Uji koefisien path secara parsial menggunakan nilai p dari uji T, Dari proses pengujian ini dapat menghasilkan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (endogen). Hasil pengujian ini dapat diartikan bahwa ada variabel independen yang tidak secara signifikan berpengaruh dari model yang dibangun. Hasil dari variabel yang dihapus dianggap tidak signifikan maksudnya adalah untuk menampilkan data empiric yang dapat diperoleh melalui proses yang dilakukan saat penelitian. 3.9 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di Supermarket Halimah Lytech Home yang beralamat di Pasir Putih Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau antara bulan Maret April 2017.

55 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Supermarket Halimah merupakan salah satu perusahaan ritel yang ada di kota Batam. Supermarket Halimah merupakan salah satu bagian dari Lytech Home Centre yang terletak di Batam Center. Supermarket ini didirikan pada tanggal 2 Juli 2014.Walaupun tergolong masih baru, namun Halimah mampu menarik minat para konsumen dengan berbagai strategi pemasaran yang ditawarkan, dimulai dari suasana interior yang rapi dan nyaman, hingga program promosi yang apik. Sebelum Supermarket Halimah berdiri, Supermarket Mustafa yang terletak di Jalan Abulyatama Batam Centre dekat dengan Universitas Batam (UNIBA).Mustafa Plaza berdiri sejak delapan tahun lalu diatas tanah seluas satu hektare yang berada di Batamcenter, sudah di kelilingi dengan banyak perumahan, kantor camat, rumah sakit Elizabet, pusat pendidikan dan lainnya. Mustafa Plaza menerapkan konsep kawasan terpadu, dimana semua kebutuhan hidup bisa didapatkan dalam satu tempat. Dengan keunggulan terdapat toko-toko yang menjual produk mulai dari toko elektronik, fashion, pujasera, car wash, ATM, wahana permainan anak, pasar basah, parkiran gratis dan lainnya. 41

56 Visi dan Misi Supermarket Halimah 1. Visi Menjadi supermarket yang terus berkembang dan sukses 2. Misi Memberikan program promosi serta pelayanan yang maksimal sehingga Supermarket Halimah mampu memiliki banyak konsumen yang loyal Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi (Sumber : Supermarket Halimah) Berikut adalah keterangan fungsi dari masing-masing posisi yang terdapat pada struktur organisasi :

57 43 a. Manager Operasional Manager Operasional berfungsi untuk menjalankan proses operasional dari masing-masing tahapan sesuai dengan prosedur dari Supermarket Halimah. Manager Operasional bertanggung jawab atas proses persediaan barang, proses pemesanan barang (Order) hingga menentukan harga jual produk. b. Asisten Manager Operasional Posisi ini berfungsi sebagai tangan kanan manager operasional, yang diberikan tanggung jawab penuh untuk mengontrol dan mengawasi semua kegiatan yang dilakukan terutama ketika Manager Operasinal tidak berada di Supermarket Halimah. c. Kasir Kasir bertanggung jawab untuk melakukan proses transaksi pembayaran yang berada di line paling depan. Kasir sepenuhnya berada dibawah pengawasan dari Asisten Manager Operasional. d. Keamanan (Security) Petugas keamanan bertugas untuk mengontrol keamanan yang ada di area Supermarket Halimah dimulai dari keamanan area parkir, melakukan pengamatan CCTV, dan menjaga suasana supermarket agar lebih nyaman dan kondusif Ruang Lingkup Usaha Selain menjual berbagai produk secara ritel, Supermarket Halimah juga menawarkan penjualan secara grosir, dan untuk mengelola semua barang

58 44 yang akan disediakan, pihak pengelola Supermarket Halimah harus mampu melakukan semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dari membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi dengan baik. Adapun kegiatan dan proses bisnis yang dilakukan meliputi: a. Perdagangan b. Pengangkutan c. Penyimpanan d. Pembelanjaan e. Pemberian informasi Sistem pembelanjaan pada Supermarket Halimah melalui pemesanan produsen barang tertentu ada 4 tahap penerimaaan barang sampai masuk ke gudang: a. Penerimaan b. Pengecekan c. Menyortir d. Memasukkan ke gudang penyimpanan Sistem pembelanjaaan Supermarket Halimah selalu melihat pasar untuk penjualan produk baik yang lama atau yang terbaru, maka memudahkan konsumen membeli dan datang di toko-toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembelanjaan melalui produsen yang biasa mengirim barang ke PT Indomarco Prismatama biasanya dilakukan setiap hari Senin sampai Jumat. Setiap hari berganti-ganti produsen yang mengirim, antara lain beberapa

59 45 produsen yang bekerja sama dengan Supermarket Halimah yaitu Unilever, Nestle, Sari Husada, Danone, dan lain-lain Proses Bisnis Supermarket Halimah merupakan perusahaan ritel yang menyediakan berbagai jenis produk yang dijual secara ecer maupun grosir. Berikut skema proses bisnis perusahaan: Perdagangan Pengangkutan Penyimpanan Pembelanjaan Pemberian Informasi Gambar 4.2Proses Bisnis Perusahaan Adapun kegiatan dan proses bisnis yang dilakukan meliputi: 1. Perdagangan Supermarket Halimah memiliki beberapa Supplier dari berbagai macam jenis produk.pada tahap awal, produk dititipkan oleh Supplier di Supermarket Halimah untuk dijual terlebih dahulu.terlebih dahulu para Supplier melakukan kegiatan perdagangan yaitu penawaran kepada Halimah untuk menerima produk yang ditawarkan. 2. Pengangkutan Setelah persetujuan dari pihak Halimah, selanjutnya barang yang dibutuhkan Halimah di angkut dari Supplier ke Supermarket Halimah. 3. Penyimpanan Setelah proses pengangkutan produk selesai, selanjutnya proses penyimpanan ke gudang Halimah dilakukan. Proses ini melewati tahap sortir, penentuan

60 46 kualitas produk dan penetapan harga. Penyimpanan juga dilakukan dengan menggunakan system FIFO (First In First Out) yaitu barang yang pertama kali masuk ke gudang penyimpanan, maka barang tersebut lah yang pertama kali dikeluarkan dari gudang untuk di pasarkan. 4. Pembelanjaan Proses pembelanjaan dilakukan setelah produk habis terjual dan stok penyimpanan produk di gudang sudah sedikit. Proses pemesanan atau pembelanjaan produk kembali dilakukan oleh Supermarket Halimah kepada para Supplier. 5. Pemberian informasi Setelah semua proses selesai, proses akhir yang kemudian dilakukan adalah proses pemberian informasi. Pihak Halimah memberikan informasi kepada Supplier berapa jumlah produk yang masuk ke gudang dan jumlah produk yang laku terjual, sehingga kemudian dilakukan proses penyesuaian antara laporan Supplier dan laporan dari Supermarket Halimah. 4.2 Hasil Penelitian Uji Statistik Deskriptif (Karakteristik Responden) Responden dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sedang berbelanja di Supermarket Halimah Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden berdasarkan dari jenis kelamin yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu anggota dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang

61 47 atau 31% dan anggota dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 69 orang atau 69%. Berdasarkan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin perempuan adalah yang terbanyak. Hasil pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin tersebut disajikan table berikut. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pengelompokan Frekuensi Percent Laki Laki 31 31% Perempuan 69 69% Jumlah % (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Dapat disimpulkan bahwa sasaran utama dari Supermarket Halimah adalah para wanita terutama ibu rumah tangga yang secara rutin melakukan kegiatan belanja, sehingga pihak supermarket banyak menyediakan produk sembako untuk memenuhi kebutuhan konsumen Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden berdasarkan kelompok usia dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok usia, kelompok responden yang berusia sebanyak 18 orang atau 18%, kelompok responden yang berusia sebanyak 27 orang atau 27%, kelompok responden yang berusia sebanyak 31 orang atau 31%, kelompok responden yang berusia sebanyak 20 orang atau 20%, dan kelompok responden yang berusia sebanyak 4 orang atau 4%.

62 48 Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pengelompokan Usia Frekuensi Percent % % % % % Jumlah % (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak menurut kelompok usia adalah responden dengan kelompok usia tahun dimana usia tersebut merupakan usia rata-rata ibu rumah tangga yang masih produktif melakukan kegiatan berbelanja kebutuhan rumah tangga seperti sembako, peralatan rumah tangga, dan masih banyak yang lainnya Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden berdasarkan kelompok pendidikan dibagi menjadi 7 kelompok pendidikan, yaitu responden yang Tidak Sekolah sebanyak 3 orang atau 3%, responden yang berpendidikan SD/Sederajat sebanyak 9 orang atau 9%, responden yang berpendidikan SMP/Sederajat sebanyak 16 orang atau 16%, responden yang berpendidikan SMU/Sederajat sebanyak 55 orang atau 55%, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 7 orang atau 7%, responden yang berpendidikan Sarjana sebanyak 9 orang atau 9%, dan responden yang berpendidikan Pasca Sarjana sebanyak 1 orang atau 1%. Hasil

63 49 pengelompokan responden tersebut disajikan pada tabel 4.3 berikut dibawah ini: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pengelompokan Pendidikan Frekuensi Percent Tidak Sekolah 3 3% SD/Sederajat 9 9% SMP/Sederajat 16 16% SMU/Sederajat 55 55% Diploma 7 7% Sarjana 9 9% Pasca Sarjana 1 1% Jumlah % (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak menurut kelompok pendidikan adalah responden yang berpendidikan SMU/Sederajat, ini menunjukkan bahwa segmen pasar yang menjadi sasaran Supermarket Halimah adalah warga yang termasuk dalam kategori menengah terutama dalam bidang pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Responden berdasarkan Profesi dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu responden dengan profesi Pelajar/Mahasiswa sebanyak 10 orang atau 10%, Pegawai Negri sebanyak 6 orang atau 6%, Pegawai Swasta sebanyak 16 orang atau 16%, Wiraswasta sebanyak 32 orang atau 32%, dan Lain-Lain (Profesi

64 50 Non-Formal) sebanyak 36 orang atau 36%. Hasil pengelompokan responden tersebut disajikan pada tabel 4.4 berikut dibawah ini: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Pengelompokan Profesi Frekuensi Percent Pelajar/Mahasiswa 10 10% Pegawai Negri 6 6% Pegawai Swasta 16 16% Wiraswasta 32 32% Lain-Lain 36 36% (Profesi Non-Formal) Jumlah % (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak menurut kelompok Profesi adalah responden dengan Profesi Lain-lain (Non-Formal).Hal ini sangat jelas terlihat dari sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan berbelanja secara rutin yang termasuk dalam kategori profesi Non-Formal Analisis Deskripsi Variabel Analisis deksripsi variabel merupakan analisa terhadap variabel store atmosphere, promosi terhadap shopping emotion dan impulse buying berdasarkan hasil jawaban responden atas pernyataan kuesioner pada masing-masing indikator dari masing-masing variabel tersebut akandijelaskan dibawah ini.

65 Deskripsi Variabel Store Atmosphere (X1) Variabel Store Atmosphere diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dari indikator pencahayaan, musik, udara, display tempat, dan desain warna. Berdasarkan data yang terkumpul dari 100 responden mengenai variabel pengelolaan prasarana diperoleh data mengenai distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (X1) Item Store Atmosphere Frekuensi Jawaban Responden Desk STS TS R S ST Mean Q1 Anda melihat pencahayaan di Supermarket Halimah sudah cukup dan sesuai F % ,67 Q2 Musik yang diputar di Supermarket Halimah sangat nyaman untuk didengar saat anda belanja F % ,13 Q3 Anda merasakan udara yang segar dan juga wangi-wangian yang menenangkan saat berada di Supermarket Halimah F % 3,40 Q4 Anda sangat tertarik ketika melihat display tempat Supermarket Halimah secara visual sehingga anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah F % 3,61 Q5 Anda sangat tertarik dengan desain warna yang cerah dari Supermarket Halimah F % ,48 TOTAL MEAN 3,458 (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017)

66 52 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, variabel store atmosphere diukur dengan 5 indikator dan dapat diketahui bahwa secara umum responden mempersepsikan bahwa store atmosphere diterima dengan baik. Hal ini terlihat dari jawaban para responden yang cenderung setuju dengan pernyataan mengenai store atmosphere terhadap impulse buying. Tetapi terdapat salah satu pertanyaan dari 5 butir pertanyaan variabel X1 store atmosphere terkait pertanyaan Q2 yang memiliki jawaban terbanyak dari kategori Tidak Setuju (TS) yaitu sebanyak 20 responden dan 14 responden menjawab STS menunjukkan bahwa konsumen ternyata masih banyak yang belum merasa nyaman dengan music yang diputar, sehingga soal Q2 yang berhubungan dengan musik merupakan salah satu yang menjadi kelemahan dari Supermarket Halimah. Secara umum nilai mean pada masing-masing item diatas berkisar dari 3,13 3,67. Nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden terhadap pengelolaan sumber pencahayaan sangat positif.pada item Q1 yang merupakan indikator pencahayaan responden menjawab setuju, artinya responden setuju bahwa indikator pencahayan berpengaruh terhadap kenyamanan melihat dan berlama-lama pada Supermarket Halimah.Pada item Q2 yang merupakan indikator musik yang diputar responden menjawab setuju, artinya responden setuju musik yang diputar menenangkan dan bersifat santai saat berbelanja di Supermarket Halimah. Pada item Q3 yang merupakan indikator udara dan wangi-wangian responden menjawab ragu artinya responden masih mempertimbangkan akan aroma udara atau wangi-wangian yang meningkat kenyamanan di Supermarket

67 53 Halimah. Pada item Q4 yang merupakan indikator komunikasi visual responden menjawab setuju, artinya responden setuju akan komunikasi visual oleh karyawan demi terciptanya hubungan dan komunikasi dua rah yang baik dan meningkatkan keinginan membeli komsumen di Supermarket Halimah. Pada item Q5 yang merupakan indikator desain warna responden setuju pada item Q5, artinya responden setuju mengenai desain warna dari Supermarket Halimah yang menarik dan menyegarkan mata sehingga meningkatkan kenyamanan dan niat membeli di Suppermarket Halimah. Semua indikator pada variabel store atmosphere sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,13 3,67, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel store atmosphere dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator pencahayaan mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,67. Hal ini membuktikan bahwa pencahayaan sudah cukup dan sesuai dengan keinginan pelanggan di Supermarket Halimah Deskripsi Variabel Promosi (X2) Variabel promosi diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dari indikator iklan, kemudahan informasi, variasi promosi, tawaran promosi dan referensi promosi.berdasarkan data yang terkumpul dari 100 responden mengenai variabel pengelolaan prasarana diperoleh data mengenai distribusi frekuensi sebagai berikut:

68 54 Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (X2) Item Q1 Iklan Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik Promosi Frekuensi Jawaban Responden Desk STS TS R S ST F % Mean 3,26 Q2 Anda merasa sangat mudah untuk mendapatkan informasi Promosi Supermarket Halimah dari beberapa iklan F % ,10 Q3 Anda merasa sangat senang jika mendapatkan banyak variasi tawaran Promosi yang menarik ketika anda berbelanja dalam jumlah banyak F % ,42 Q4 Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik minat anda untuk membeli F % ,21 Q5 Anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah berdasarkan referensi teman/saudara karena Promosi yang ditawarkan F % ,21 TOTAL MEAN 3,240 (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, variabel promosi diukur dengan 5 indikator dan dapat diketahui bahwa secara umum responden mempersepsikan bahwa promosi diterima dengan baik. Tetapi pertanyaan Q2 dan Q5 dari variabel X2

69 55 Promosimemiliki jawaban terbanyak dari kategori Tidak Setuju (TS) untuk soal Q2 yaitu sebanyak 27 responden yang menjawab TS dan 10 responden yang menjawab STS, sementara untuk soal Q5 yaitu sebanyak 13 responden yang menjawab TS dan 15 responden yang menjawab STS. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen ternyata mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi promosi dari iklan dan para responden kurang mendapatkan informasi dan referensi dari teman/saudara mengenai program promosi yang ditawarkan. Secara umum nilai mean pada masing-masing item diatas berkisar dari 3,10 3,42. Pada item Q1 yang merupakan indikator iklan promosi yang menarik terbanyak menjawab ragu 35 orang dan 25 orang banyak lebih memilih setuju.nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden terhadap iklan yang menarik cukup positif, artinya responden setuju bahwa indikator iklan promosi yang menarik berpengaruh terhadap minat dan keinginan membeli pada Supermarket Halimah.Pada item Q2 yang merupakan indikator kemudahan mendapatkan informasi promosi dan iklan lebih banyak menjawab setuju, artinya responden setuju bahwa mudah mendapatkan informasi melalui iklan promosi yang diberikan oleh Supermarket Halimah. Pada item Q3 yang merupakan indikator varian penawaran promosi dalam jumlah banyak responden menjawab setuju artinya responden setuju varian promosi yang meningkat minat beli di Supermarket Halimah. Pada item Q4 yang merupakan indikator promosi yang menarik minat beli responden menjawab

70 56 setuju, artinya responden setuju akan promosi yang ditawarkan sangat menarik keinginan membeli komsumen di Supermarket Halimah. Pada item Q5 yang merupakan indikator berdasarkan referensi/publisitas responden setuju pada item Q5, artinya responden setuju mengenai referensi belanja oleh teman ataupun saudara sangat efektif sebagai pengetahuan sebelum membeli untuk responden. Semua indikator pada variabel promosi sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,10 3,42, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel promosi dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari ratarata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator variasi promosi dalam jumlah pemesanan banyak mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,42. Hal ini membuktikan bahwa varian promosi menjadi pertimbangan keinginan membeli oleh pelanggan di Supermarket Halimah Deskripsi VariabelShopping Emotion (Y) Variabel Shopping Emotion diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dari indikator perasaan senang, kenyamanan, hasrat berbelanja, ekspektasi konsumen dan keinginan melakukan pembelian kembali.berdasarkan data yang terkumpul dari 100 responden mengenai variabel pengelolaan prasarana diperoleh data mengenai distribusi frekuensi sebagai berikut:

71 57 Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (Y) Shopping Emotion Frekuensi Jawaban Responden Item Desk STS TS R S ST Mean Q1 Anda merasa sangat senang ketika anda berbelanja di Supermarket Halimah F % ,59 Q2 Anda merasa sangat nyaman ketika berada di Supermarket Halimah F % ,65 Q3 Anda memiliki hasrat untuk membeli barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan F % ,42 Q4 Barang barang yang disediakan sangat lengkap, sesuai dengan ekspektasi anda F % ,60 Q5 Suasana nyaman dan harga yang terjangkau sesuai dengan harapan anda sehingga anda ingin kembali lagi untuk berbelanja di Supermarket Halimah F % ,58 TOTAL MEAN 3,568 (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, variabel shopping emotion diukur dengan 5 indikator dan dapat diketahui bahwa secara umum responden mempersepsikan bahwa promosi diterima dengan baik. Tetapi pertanyaan Q3 dan Q4 dari variabel Y Shopping Emotion memiliki jawaban terbanyak dari kategori Tidak Setuju (TS) untuk soal Q3 yaitu sebanyak 14 responden yang menjawab TS dan 7 responden

72 58 yang menjawab STS, sementara untuk soal Q4 yaitu sebanyak 12 responden yang menjawab TS dan 4 responden yang menjawab STS. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen ternyata tidak terlalu terpengaruh dengan hasrat dan keinginan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, beberapa responden tersebut cenderung membeli produk sesuai dengan kebutuhan mereka.sementara ini pada soal Q4 menunjukkan bahwa barang-barang yang disedikan oleh Supermarket Halimah kurang lengkap. Secara umum nilai mean pada masing-masing item diatas berkisar dari 3,42 3,65. Nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden terhadap pengelolaan prasarana berada di daerah positif.pada item Q1 yang merupakan indikator iklan perasaan senang terbanyak menjawab ragu 41 orang dan 34 orang banyak lebih memilih setuju.nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden terhadap perasaan senang saat membeli cukup positif, artinya responden mempertimabangkan dan setuju bahwa indikator perasaan senang saaat berada di Supermarket Halimah berpengaruh terhadap emosi berbelanja pada Supermarket Halimah.Pada item Q2 yang merupakan indikator perasaan nyaman lebih banyak menjawab setuju, artinya responden setuju bahwa kenyaman berpengaruh terhadap loyalitas dan minat beli di Supermarket Halimah. Pada item Q3 yang merupakan indikator hasrat untuk tetap membeli responden menjawab setuju artinya responden setuju keinginan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan di Supermarket Halimah. Pada item Q4 yang merupakan indikator kesesuaian ekspektasi responden banyak menjawab setuju,

73 59 artinya responden setuju akan ekspektasi membeli barang sesuai dengan keinginan pembeli sangat lengkap di Supermarket Halimah. Pada item Q5 yang merupakan indikator perasaan yang didominasi oleh suasanan dan harga yang didapatkan responden setuju pada item Q5, artinya responden setuju mengenai suasana dan harga yang diberikan Supermarket Halimah sesuai sehingga pelanggan akan kembali untuk berbelanja di Supermarket Halimah. Semua indikator pada variabel shopping emotion sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,42 3,65, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel shopping emotion dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator perasaan nyaman mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,65. Hal ini membuktikan bahwa kenyaman meningkatkan minat beli dan ingin kembali berbelanja di Supermarket Halimah Deskripsi Variabel Impulse Buying (Z) Variabel Impulse Buying diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dari indikator berbelanja secara spontan, penambahan jumlah belanja, pengalaman berkunjung, pembelian produk secara berulang dan keinginan berbelanja berdasarkan spesial promosi.berdasarkan data yang terkumpul dari 100 responden mengenai variabel pengelolaan prasarana diperoleh data mengenai distribusi frekuensi sebagai berikut:

74 60 Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel (Z) Item Q1 Anda sering merasakan keinginan untuk belanja di Supermarket Halimah secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya Impulse Buying Frekuensi Jawaban Responden Desk STS TS R S ST F % Mean 3,58 Q2 Anda menambah jumlah barang belanjaan diluar dari dugaan anda setelah berada di Supermarket Halimah F % ,70 Q3 Pengalaman berkunjung anda ke Supermarket Halimah sudah lebih dari satu kali F % ,93 Q4 Anda berbelanja ke Supermarket Halimah karena anda ingin membeli produk yang pernah anda beli F % ,82 Q5 Anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah karena anda ingin mendapatkan spesial promosi yang ditawarkan diwaktu-waktu tertentu F % ,53 TOTAL MEAN 3,712 (Sumber : Data SPSS Berdasarkan Kuesioner 2017) Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, variabel impulse buying diukur dengan 5 indikator dan dapat diketahui bahwa secara umum responden mempersepsikan bahwa impulse buying diterima dengan baik. Tetapi dari variabel ini responden cenderung menjawab pertanyaan Ragu-ragu (R). Terdapat 3 soal yaitu Q1, Q2,

75 61 dan Q4 yang memiliki persentase jawaban diatas 20% dan terdapat soal yang mendapatkan jawaban TS terbanyak, yaitu Q2 sebanyak 13 responden dan Q5 sebanyak 16 responden. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen ternyata masih ragu dan tidak terlalu memiliki keinginan untuk berbelanja secara spontan, menambah jumlah barang diluar dugaan dan tidak membeli produk yang sama secara berulang kali. Sementara itu responden tersebut juga tidak menambah jumlah barang secara spontan dan merasa tidak mendapatkan spesial promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah. Secara umum nilai mean pada masing-masing item diatas berkisar dari 3,53 3,93. Nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden terhadap pengelolaan prasarana berada di daerah positif.pada item Q1 yang merupakan indikator keinginan pembelian tanpa direncanakan terbanyak menjawab setuju.nilai tersebut menunjukkan bahwa persepsi penilaian responden pembelian tanpa direncakan positif, artinya responden merasakan keinginan berbelanja tanpa direncanakan saat berada di Supermarket Halimah.Pada item Q2 yang merupakan indikator jumlah pembelian diluar dugaan lebih banyak menjawab setuju, artinya responden setuju bahwa jumlah pembelian selalu diluar dugaan sebagai suplai pembelian untuk 1 bulan belanja di Supermarket Halimah. Pada item Q3 yang merupakan indikator pengalaman berkunjung responden menjawab setuju, artinya responden setuju pengalaman berkunjung di Supermarket Halimah lebih dari 1 kali untuk mendapatkan penawaran harga yang menarik. Pada item Q4 yang merupakan indikator membeli suatu produk yang

76 62 sama lebih dari satu kali responden banyak menjawab setuju, artinya responden setuju membeli keinginan suatu produk yang sama lebih dari kali sering dilakukan di Supermarket Halimah. Pada item Q5 yang merupakan indikator berkunjung karena adanya spesial promosi responden setuju pada item Q5, artinya responden setuju mengenai keinginan selalu berkunjung karena adanya spesial promosi diwaktu-waktu tertentu di Supermarket Halimah. Semua indikator pada variabel impulse buying sudah baik dilihat dari ratarata mean per indikator yaitu 3,53 3,93, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel impulse buying dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator pengalaman berkunjung mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,93. Hal ini membuktikan bahwa hal-hal yang tidak terduga serta pengalaman berkunjung di Supermarket Halimah disebabkan oleh penawaran harga dan spesial promosi diwaktu-waktu tertentu meningkatkan keinginan membeli di Supermarket Halimah Metode Analisis Uji Asumsi Klasik Dapat dilakukan dengan melakukan uji asumsi multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas.uji asumsi klasik terdiri atas Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas.

77 63 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual dalam model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan kriteria pengambilan keputusannya adalah jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2012). Hasil pengujian normalitas ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sig. (2-tailed) Sumber: data primer diolah Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, besarnya nilai Kolmogorov-smirnov adalah 0,812 dan nilai signifikansinya 0,526.Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi antar variabel bebas dalam sebuah model regresi. Multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00 berarti tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi tersebut (Ghozali, 2012). Hasil pengujian multikolinieritas ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut:

78 64 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Store Atmosphere 0,505 1,979 Promosi 0,463 2,158 Shopping Emotion 0,475 2,105 Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel 4.10 diatas, setiap variabel mempunyai nilai tolerance >0,10 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan ke periode pangamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dengan uji Geljse dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolut residual terhadap seluruh variabel independen. Jika variabel independen mempunyai nilai t hitung yang tidak signifikan (t hitung > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). Hasil pengujian heteroskedastisitas ditunjukan pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel t hitung Sig. Store Atmosphere -2,333 0,022 Promosi 0,328 0,743 Shopping Emotion 0,074 0,941 Sumber: data primer diolah

79 65 Berdasarkan Tabel 4.11 diatas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Store Atmosphere (X1) sebesar 0,022 lebih kecil dari 0.05, artinya terjadi heteroskedastisitas, variabel Promosi (X2) sebesar 0,743 lebih besar dari 0.05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas, dan diketahui nilai signifikasi variabel Shopping Emotion (Y) yakni 0,941 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi X1 mengandung heteroskedastisitas sementara X2 dan Y tidak mengandung heteroskedastisitas Uji Analisis Signifikan Parsial (Uji t) 1) Analisis Jalur 1 Analisis jalur model 1 digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel independen dan variabel intervening terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan regresi model 1 ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Analisis Jalur 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Variabel Std. B Error Beta T Konstanta 5,473 1,256 4,358 Store Atmosphere 0,335 0,089 0,345 3,745 Promosi 0,406 0,083 0,452 4,906 Sig. 0,000 0,000 0,000 Sumber: data primer diolah

80 66 Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut: YSE = 0,345 SA + 0,452 P + e1 Gambar 4.3 Analisis Jalur 1 1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Model 1 Uji statistik t dilakukan untuk mengatahui pengaruh masing-masing variabel independen dan variabel intervening terhadap variabel dependen secara parsial berdasarkan Tabel 4.12 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut a. Hasil uji t untuk store atmosphere diperoleh t hitung sebesar 3,745 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut dibawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara store atmosphere terhadap shopping emotion. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniawati & Restuti, 2014.

81 67 b. Hasil uji t untuk promosi diperoleh t hitung sebesar 4,906 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut diatas 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara promosi terhadap shopping emotion. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, ) Analisis Jalur 2 Analisis regresi model 2 digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel independen terhadap variabel intervening. Hasil perhitungan regresi model 2 ditunjukkan pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Analisis Jalur 2 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Variabel B Std. Error Beta T Sig. Konstanta 2,259 1,401 1,612 Store Atmosphere 0,619 0,098 0,567 6,346 Promosi 0,089 0,094 0,088 0,942 Shopping Emotion 0,233 0,104 0,207 2,249 Sumber: data primer diolah 0,110 0,000 0,348 0,027 Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut: ZIB = 0,567 SA + 0,088 P + 0,207 SE + e2

82 68 Keterangan gambar ada dibawah berikut: Gambar 4.4 Analisis Jalur 2 2. Uji Signifikansi Parameter individual (Uji Statistik t) Model 2 Uji statistic t model 2 dilakukan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel intervening secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil uji t untuk store atmosphere diperoleh t hitung sebesar 6,346 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut dibawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara store atmosphere terhadap impulse buying. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gumilang & Nurcahya, b. Hasil uji t untuk promosi diperoleh t hitung 0,942 dengan nilai signifikansi sebesar 0,348. Nilai signifikansi tersebut 0.05, sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak yang berati tidak terdapat pengaruh

83 69 positif signifikan antara promosi terhadap impulse buying. Ternyata hasil hipotesis ini tidak tedapat pada penelitian terdahulu. c. Hasil uji t untuk shopping emotion diperoleh t hitung sebesar 2,249 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027. Nilai signifikansi tersebut dibawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H5 diterima yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan antara shopping emotion terhadap impulse buying. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, Hasil Uji Signifikan Simultan (F-Test) Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk meprediksi variabel dependen. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 makamodel regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Berikut hasil pengujian F disajikan pada Tabel 4.14 (Uji F): Tabel 4.14 Hasil Uji F Simultan ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Impulse Buying b. Predictors: (Constant), Shopping Emotion, Store Atmosphere, Promosi Sumber: Diolah oleh peneliti tahun 2017 Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.14 dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu:

84 70 1. Ha = ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Store Atmosphere, Promosi, dan Shopping Emotion secara bersama-sama terhadap Impulse Buying. 2. Ho = tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Store Atmosphere, Promosi, dan Shopping Emotion secara bersama-sama terhadap Impulse Buying. 3. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai f hitung = 50,540 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berarti dapat disimpulkan bahwa H6 dengan keterangan Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini berarti bahwa secara bersama-sama Store Atmosphere (X1), Promosi (X2), Shopping Emotion (Y) mempunyai pengaruh secara positif signifikan terhadap Impulse Buying (Z). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda.analisis jalur digunakan untuk menafsir hubungan kausalitas antara variabel (model causal). Berikut penjelasan hasil uji analisis jalur model I dan II : 1. Koefisien Jalur Model I Mengacu pada output Regresi Model I pada bagian tabel Coefficients dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel yaitu X1 = 0,000 dan

85 71 X2 = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa Regresi Model I, yakni variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap Y. Koefisien Determinasi (R²) merupakan nilai yang menunjukkan berapa besar varian dalam satu variabel yang ditentukan atau diterangkan oleh satu atau lebih variabel lain dan berapa besar varian dalam satu variabel tersebut berhubungan dengan varian dalam variabel lainnya. Besarnya nilai R² atau R Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,525, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 52,5% sementara sisanya 47,5% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1= (1-0,525) = 0,6892. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model struktur I sebagai berikut: Gambar 4.5 Model Analisis Jalur Model I Sumber: data diolah

86 72 2. Koefisien Jalur Model II Berdasarkan output Regresi Model II pada bagian tabel coefficients, diketahui bahwa nilai signifikansi dari ketiga variabel yaitu X1 = lebih kecil dari 0.05, sedangkan X2 = tidak lebih kecil dari 0,05, dan Y = lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa Regresi Model II, yakni variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap Z, X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap Z, dan Y berpengaruh signifikan terhadap Z. Besarnya nilai R² atau R Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,612 hal ini menunjukkan bahwa kontribusi X1, X2, dan Y terhadap Z adalah sebesar 61,2% sementara sisanya 38.8% merupakan kontribusi dari variabel-variabel yang tidak diteliti. Sementara untuk nilai e2 = (1-0,612) = 0,6228. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model struktur sebagai berikut: Keterangan: Gambar 4.6 Model Analisis Jalur Model II Sumber: data diolah p1, p2, p3, p4, p5, p6 = kofisien regresi (lihat Tabel ) sp1, sp2, sp3, sp4, sp5, sp6 = standar error regresi (lihat Tabel )

87 Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan Berdasarkan Gambar diatas, pengaruh variabel independen ke variabel dependen diringkas dalam Tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Nilai Pengaruh Berdasarkan Analisis JalurModel I & Model II Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh X1 > Y p2 = 0,345-0,345 X1 -> Z p1 = 0,567 p2p5 = 0, , X2 > Y p4 = 0,452-0,452 X2 ->Z p3 = 0,088 p4p5 = 0, , Y -> Z p5 = 0,207-0,207 Sumber: data diolah oleh SPSS a. Analisis pengaruh X1 terhadap Y : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X1 sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y. b. Analisis pengaruh X2 terhadap Y : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X2 sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y. c. Analisis pengaruh X1 terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X1 sebesar 0,000 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Z.

88 74 d. Analisis pengaruh X2 terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X2 sebesar 0,348 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Z. e. Analisis pengaruh Y terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi Y sebesar 0,027 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan Y terhadap Z. f. Analisis Pengaruh X1 Melalui Y terhadap Z: diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar 0,567. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu: 0,345 x 0,207 = 0, Maka pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0, , = 0, Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,567 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,071 yang berarti bahwa nilai pengaruh langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y tidak berpengaruh signifikan terhadap Z. g. Analisis Pengaruh X2 Melalui Y terhadap Z: diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,088. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z dalah perkalian antara nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu:

89 75 0,452 x 0,207 = 0, Maka pengaruh total yang diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0, , = 0, Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,088 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,093 yang berarti bahwa nilai pengaruh langsung lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y berpengaruh signifikan terhadap Z Tahap Uji Metode Trimming Dilihat dari hasil uji yang telah dilakukan menggunakan alat uji SPSS, ternyata terdapat satu dari enam hipotesis yang tidak signifikan yaitu Hipotesis 4. H4 menjelaskan bahwa pengaruh promosi (X1) terhadap impulse buying (Z) tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga tahap selanjutnya, penelitian ini akan dilengkapi dengan proses uji dengan menggunakan metode Trimming. Metode trimming digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model, variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Heise; Ridwan & Engkos, 2012:127). Maka, pada tahap trimming ini sebuah model uji akan dilakukan perubahan dengan cara menghilangkan tanda panah yang berarti pengaruh dari variabel X2 yaitu promosi terhadap Z yaitu impulse buying. Tahap ini akan dilakukan proses uji SPSS dengan menggunakan tiga buah variabel yaitu store atmosphere (X1), variabel intervening shopping emotion (Y) dan variabel impulse buying (Z).

90 76 Berikut adalah model baru yang akan di uji kembali menggunakan alat uji SPSS dengan menghilangkan variabel X2 terhadap Z. Gambar 4.7 Model Analisis Jalur (Metode Trimming) Keterangan: p1, p2, p3, p4, p5, p6 = kofisien regresi (lihat Tabel ) sp1, sp2, sp3, sp4, sp5, sp6 = standar error regresi (lihat Tabel ) Dari gambar 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa tahap pengujian selanjutnya akan dilakukan tanpa variabel promosi (X2), untuk mengetahui apakah ke tiga variabel dapat saling berpengaruh secara positif signifikan apabila variabel tidak signifikan terhadap Z tidak di uji. Berikut model dari pengaruh variabel independen ke variabel dependen setelah menggunakan metode trimming, akan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

91 77 Tabel 4.16 Model Analisis Jalur Dengan Metode Trimming Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung Langsung Total Pengaruh X1 > Y p2 = 0,345-0,345 X1 -> Z p1 = 0,600 p2p5 = 0, ,68487 Y -> Z p5 = 0,246-0,246 Sumber: data diolah oleh SPSS Selain table diatas, berikut akan disajikan hasil uji yang dilakukan menggunakan alat uji SPSS dengan metode trimming yang menghasilkan output Uji Analisis Jalur Model 2 : Tabel 4.17 Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) Sumber: data diolah oleh SPSS Dari hasil uji SPSS pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikan dari variabel Store Atmosphere (X1) terhadap Impulse Buying (Z) ialah 0,000 < 0,05 dan nilai signifikan dari variabel intervening Shopping Emotion (Y)

92 78 terhadap Impulse Buying (Z) ialah 0,004<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode trimming dan menghilangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan, tidak mempengaruhi hasil dari pengaruh variabel lain. Semua variabel yang dipertahankan tetap berpengaruh secara positif signifikan Pembahasan Hasil Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) Berikut akan dibahas hasil uji Path Analysis Model 2 dengan menggunakan Metode trimming : a. Analisis pengaruh X1 terhadap Y : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X1 sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y. b. Analisis pengaruh X1 terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi X1 sebesar 0,000 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Z. c. Analisis pengaruh Y terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi Y sebesar 0,004 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan Y terhadap Z. d. Analisis Pengaruh X1 Melalui Y terhadap Z: diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar 0,600. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu: 0,345 x 0,246 = 0, Maka pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung

93 79 ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0, ,08487= 0, Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,600 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,084 yang berarti bahwa nilai pengaruh langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara langsung maupun tidak langsung X1 melalui Y berpengaruh signifikan terhadap Z. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode trimming dan menghilangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan, tidak mempengaruhi hasil dari pengaruh variabel lain. Semua variabel yang dipertahankan tetap berpengaruh secara positif signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikan dari variabel Store Atmosphere (X1) terhadap Impulse Buying (Z) ialah 0,000 < 0,05 dan nilai signifikan dari variabel intervening Shopping Emotion (Y) terhadap Impulse Buying (Z) ialah 0,004<0, Pembahasan Penelitian Secara umum penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa peran Shopping Emotion sebagai variabel intervening, mampu mempengaruhi konsumen untuk memilih berbelanja pada Supermarket Halimah Batam Centre. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan responden yang cenderung mengarah ke jawaban yang positif terhadapmasing-masing variabel penelitian yaitu variabel Shopping Emotion dan Promosi yang akan mempengaruhi variabel Impulse Buying melalui variabel Shopping Emotion sebagain variabel intervening

94 80 (menggantung).dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel-variabel yang tergolong variabel exogen secara fleksibel mampu mempengaruhi Susana hati para konsumen untuk melakukan pembelian tidak terduga. Berikut akan diberikan pembahasan dari masing-masing Hipotesis untuk menjelaskan alasan-alasan dari sebagian besar responden yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. 1. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Shopping Emotion (H1) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suasana tempat dan tata letak barang yang rapi membuat responden merasa nyaman, ini dapat dilihat bahwa H1 yaitu Store Atmosphere (X1) berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion (Y) yang berarti suasana tempat yang bersih dan rapi membuat para konsumen merasa nyaman dan menimbulkan emosi yang postif yang akan menimbulkan kegiatan pembelian dalam durasi yang cukup lama dan melakukan pembelian tambahan. Dari hasil olah data dengan menggunakan SPSS, variabel Store Atmosphere memiliki Nilai t hitung 3,745 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Store Atmosphere (X1) berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion (Y) maka dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gumilang & Nurcahya, Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semua indikator pada variabel store atmosphere sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,13 3,67,

95 81 berada pada daerah sangat positif. Pada variabel store atmosphere dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator pencahayaan mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,67. Hal ini membuktikan bahwa pencahayaan sudah cukup dan sesuai dengan keinginan pelanggan di Supermarket Halimah. 2. Pengaruh Promosi Terhadap Shopping Emotion (H2) Dari hasil data di lapangan dan pendapat responden yang menjelaskan bahwa promosi merupakan hal yang menjadi salah satu faktor yang menimbulkan perasaan senang dan menimbulkan emosi yang positif, ini dapat dilihat bahwa H2 yaitu Promosi (X2) berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion (Y) yang berarti para konsumen merasakan kesenangan tersendiri ketika mendapatkan beberapa tawaran promosi saat berbelanja ke Supermarket Halimah. Dari hasil olah data dengan menggunakan SPSS, variabel Promosi memiliki Nilai t hitung 4,906 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Promosi (X2) berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion (Y) maka dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semua indikator pada variabel promosi sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,10 3,42,

96 82 berada pada daerah sangat positif. Pada variabel promosi dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator variasi promosi dalam jumlah pemesanan banyak mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,42. Hal ini membuktikan bahwa varian promosi menjadi salah satu bahan pertimbangan keinginan membeli oleh pelanggan di Supermarket Halimah. 3. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying(H3) Dari hasil data di lapangan dan pendapat responden yang menjelaskan bahwa Store Atmosphere merupakan hal yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pembelian para konsumen terutama pembelian yang tidak terencana, ini dapat dilihat bahwa H3 yaitu Store Atmosphere (X1) berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (Z) yang berarti ketika para konsumen merasakan kenyamanan disaat berbelanja maka hal tersebut dapat memberikan sugesti yang membuat para konsumen memilih untuk berbelanja secara santai, tidak terburu-buru dan menghabiskan waktu yang lama ketika berada di dalam Supermarket sehingga para konsumen akan melihat suatu barang, dan memutuskan untuk membeli barang tersebut secara spontan. Dari hasil olah data dengan menggunakan SPSS, variabel Promosi memiliki Nilai t hitung 6,346 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Store Atmosphere (X1) berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (Z) maka dengan demikian

97 83 hipotesis ketiga (H3) diterima.hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gumilang & Nurcahya, Pengaruh PromosiTerhadap Impulse Buying (H4) Dari data yang didapat dari hasil jawaban 100 responden ternyata promosi tidak menjadi alasan terbesar bagi para konsumen untuk tetap memutuskan berbelanja ke Supermarket Halimah, ini dapat dilihat bahwa H4 yaitu Promosi (X2) tidak terdapat pengaruh positif signifikan terhadap Impulse Buying (Z) yang berarti banyak dari konsumen yang dijadikan responden tidak mendapatkan tawaran promosi, tetapi mereka masih tetap memiliki keinginan untuk berbelanja, sehingga promosi tidak menjadi faktor utama bagi para konsumen. Dari hasil yang peneliti dapatkan terdapat beberapa alasan mengapa para responden masih ingin berbelanja di Supermarket Halimah walaupun tidak mendapatkan promosi, diantaranya : a. Beberapa responden menjawab bahwa mereka tidak mendapatkan informasi seputar promosi dengan jelas dan sedikit sulit untuk mengetahui informasi dari berbagai media iklan yang jarang dipublikasikan b. Ada yang berpendapat bahwa mereka tidak peduli dan tidak terpengaruh dengan ada atau tidaknya promosi yang mereka dapatkan, mereka memilih untuk tetap berbelanja dengan alasan kenyamanan, produk yang dijual lengkap dan lokasi Supermarket dekat dari rumah. c. Pendapat lain dari para responden menjelaskan bahwa pada saat beberapa kali mereka berbelanja di Supermarket Halimah, mereka sama sekali tidak pernah mendapatkan promosi apapun. Walaupun demikian, mereka

98 84 mengaku bahwa mereka akan tetap berbelanja di Supermarket Halimah walaupun tidak mendapatkan promosi. Dari hasil olah data dengan menggunakan SPSS, variabel Promosi memiliki Nilai t hitung 0,942 dengan nilai signifikansi 0,348 lebih besar dari nilai α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Promosi (X2) tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Impulse Buying (Z) maka dengan demikian hipotesis keempat (H4) ditolak. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Elta Dila, 2016 yang juga memiliki hasil yang tidak signifikan pada uji coba Hipotesis 3 yang memiliki hasil t hitung dari uji t sebesar 1,267 dengan nilai signifikan sebesar 0,207 lebih besar dari 0,05, sehingga hasil uji dari penelitian yang juga menggunakan path analysis ini juga ditolak untuk Hipotesis ketiga (H3). 5. Pengaruh Shopping Emotion Terhadap Impulse Buying (H5) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perasaan nyaman yang dirasakan konsumen memiliki pengaruh sehingga membentuk emosi yang positif yang akan menghasilkan pembelian yang tidak terencana, ini dapat dilihat bahwa H5 yaitu Shopping Emotion (Y) berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (Z) yang berarti kenyamanan konsumen menimbulkan emosi yang postif yang akan menimbulkan kegiatan pembelian dalam durasi yang cukup lama dan melakukan pembelian secara spontan. Dari hasil olah data dengan menggunakan SPSS, variabel Shopping Emotion memiliki Nilai t hitung 2,249 dengan nilai signifikansi 0,027 lebih kecil

99 85 dari nilai α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Shopping Emotion (Y) berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (Z) maka dengan demikian hipotesis kelima (H5) diterima. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semua indikator pada variabel shopping emotion sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,42 3,65, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel shopping emotion dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator perasaan nyaman mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,65. Hal ini membuktikan bahwa kenyaman meningkatkan minat beli dan membuat para konsumen ingin kembali berbelanja di Supermarket Halimah. 6. Pengaruh Store Atmosphere dan Promosi Terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai Variabel Intervening (H6) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suasana supermarket dan promosi akan membentuk perasaan nyaman yang dirasakan konsumen sehingga membentuk emosi yang positif yang akan menghasilkan pembelian yang tidak terencana, ini dapat dilihat bahwa H6 yaitu Shopping Emotion (Y) berpengaruh positif terhadap Impulse Buying (Z) yang berarti kenyamanan konsumen menimbulkan emosi yang postif yang akan menimbulkan kegiatan pembelian dalam durasi yang cukup lama dan melakukan pembelian secara spontan.

100 86 Dari Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai f hitung = 50,540 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berarti dapat disimpulkan bahwa H6 dengan keterangan Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini berarti bahwa secara bersama-sama Store Atmosphere (X1), Promosi (X2), Shopping Emotion (Y) mempunyai pengaruh secara positif signifikan terhadap Impulse Buying (Z). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bagus & Ardani, Hasil pengujian menunjukkan bahwa Semua indikator pada variabel impulse buying sudah baik dilihat dari rata-rata mean per indikator yaitu 3,53 3,93, berada pada daerah sangat positif. Pada variabel impulse buying dapat dilihat respon jawaban yang paling baik dilihat dari rata-rata per indikator dari tabel diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator pengalaman berkunjung mempunyai respon jawaban yang paling baik dengan rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,93. Hal ini membuktikan bahwa hal-hal yang tidak terduga serta pengalaman berkunjung di Supermarket Halimah disebabkan oleh kenyamanan berbelanja konsumen yang dirasakan karena tempat yang rapi dan penawaran harga dan spesial promosi diwaktu-waktu tertentu meningkatkan keinginan membeli di Supermarket Halimah. Selain hasil penelitian yang dilakukan menggunakan alat uji SPSS, penelitian ini juga didukung oleh proses wawancara yang digunakan peneliti sebagai informasi tambahan seputar profil Supermarket Halimah dan Sudut

101 87 pandang dari pihak perusahaan terhadap variable-variabel yang terdapat pada judul penelitian. Berikut adalah kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti sebagai data pendukung yang digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. 1. Pihak manajemen Supermarket Halimah sangat memperhatikan dan menjaga kebersihan, kerapian dan desain layout ruangan yang nyaman. Dimulai dari usaha menjaga kebersihan toko dengan melibatkan seluruh karyawan untuk melakukan piket kebersihan. Selain itu pihak Supermarket Halimah juga melakukan perawatan desain ruangan secara rutin setiap tahun agar seluruh konsumen merasa nyaman saat berbelanja. 2. Supermarket Halimah kini mendapatkan segmen pasar yang cukup baik walaupun usia Halimah berdiri masih sangat dini. Terbukti dengan keberhasilan Supermarket Halimah mendapatkan konsumen yang loyal berbelanja secara rutin. Sebagai bentuk apresiasi, Supermarket Halimah berusaha untuk memberikan program promosi seperti harga sembako murah, program undian Lucky Draw. 3. Dari jawaban yang peneliti lakukan menjelaskan bahwa terjadi beberapa kali feedback secara langsung dari para konsumen yang memuji kualitas pelayanan dan harga yang terjangkau yang diberikan Supermarket Halimah. Hal itu dapat menunjukkan perasaan senang dan kepuasan yang dirasakan oleh para konsumen ketika berbelanja di Supermarket Halimah. 4. Dilihat dari pernyataan narasumber, terbukti strategi yang mereka terapkan sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen dan menimbulkan

102 88 pembelian secara impulsif atau spontan dikarenakan strategi pemasaran yang diterapkan oleh Supermarket Halimah. Dari proses wawancara dapat penulis simpulkan bahwa pihak Supermarket Halimah telah melakukan upaya yang cukup baik dalam memasarkan produk dan menarik minat para konsumen yang berbelanja ke Supermarket Halimah. Dari berbagai sistem yang diterapkan juga berdampak positif terhadap feedback dari para konsumen yang didapat secara langsung oleh pihak Supermarket Halimah yang menjelaskan bahwa mereka puas dengan dan merasa senang ketika berbelanja di Supermarket Halimah.

103 89 BAB V PENUTUPAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai store atmosphere dan promosi terhadap shopping emotion dan impulse buying pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre, dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan perumusan masalah ialah sebagai berikut : 1. Store atmosphere berpengaruh positif signifikan terhadap shopping emotion. Hal ini berarti store atmosphere mempengaruhi shopping emotion, sehingga semakin tinggi suasana toko dan tampak nyaman akan semakin berdampak pada emosi positif untuk berbelanja membeli produk dan sering datang ke Supermarket Halimah. Oleh karena itu Hipotesis 1 yang mengatakan Store Atmosphere berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion sudah terbukti. 2. Promosi berpengaruh positif terhadap shopping emotion. Hal ini berarti berarti promosi mempengaruhi shopping emotion, sehingga menerapkan penjualan dengan menetapkan harga yang menarik atau diskon akan meningkatkan keinginan membeli di Supermarket Halimah. Oleh karena itu Hipotesis 2 yang mengatakan Promosi berpengaruh positif terhadap Shopping Emotion sudah terbukti. 3. Store atmosphere berpengaruh positif signifikan terhadap impulse buying. Hal ini berarti store atmosphere mempengaruhi impulse

104 90 buying, sehingga kenyamanan suasana toko berdampak langsung pada pembelian yang tidak terencana oleh konsumen di Supermarket Halimah. Oleh karena itu Hipotesis 3yang mengatakan Store Atmosphere berpengaruh positif terhadap Impulse Buying sudah terbukti. 4. Promosi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap impulse buying. Hal ini berarti promosi tidak mempengaruhi pembelian tidak terencana oleh konsumen. Oleh karena itu Hipotesis 4 yang menyatakan Promosi berpengaruh positif terhadap Impulse Buying tidak terbukti. 5. Shopping emotion berpengaruh positif signifikan terhadap Impulse buying. Hal ini berarti shopping emotion mempengaruhiimpulse buying, sehingga semakin tinggi keinginan membeli akan semakin tinggi juga kecenderungan pembelian tidak terencana konsumen. Oleh karena itu Hipotesis 5 yang menyatakan Shopping Emotion berpengaruh positif terhadap Impulse Buying sudah terbukti. 6. Store atmosphere, promosi, dan shopping emotion berpengaruh positif signifikan terhadap impulse buying. Hal ini timbul karena store atmosphere, promosi, dan shopping emotion saling berpengaruh terhadap impulse buying. Dapat dilihat dari nilai simultan F = 50,540 dan Sig 0,000 pada Tabel 4.14 (Uji F). Oleh karena itu Hipotesis 6 yang menyatakan Adanya pengaruh yang simultan Store Atmosphere dan Promosi terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion sebagai variable intervening sudah terbukti.

105 Saran Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak yang terkait dengan penelitian ini. Berikut adalah beberapa saran tersebut : 1. Penulis ingin memberikan saran kepada peneliti selanjutnya bahwa sebaiknya lebih mengeksplore lagi mengenai bauran pemasaran, sehingga bukan hanya store atmosphere dan promosi, tetapi elemen lain dari bauran pemasaran juga diikut sertakan untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu disarankan agar dilakukan penambahan jumlah sampel dan memperluas ruang lingkup penelitian ke perusahaan yang lebih besar, sehingga hasil jawaban dari para responden semakin bervariasi. 2. Pihak manajemen Supermarket Halimah agar dapat memahami hasil penelitian agar mengetahui apa saja yang perlu dibenahi sehingga dapat berdampak pada kepuasan pelanggan. Dilihat dari hasil penelitian, sebaiknya program promosi harus lebih ditingkatkan lagi dan lebih diperhatikan untuk kenyamanan berbelanja konsumen seperti ruangan yang nyaman, udara yang segar dan penyediaan musik, sehingga konsumen merasa nyaman untuk berbelanja ke Supermarket Halimah. 3. Merujuk pada hasil dari pengujian validitas, terdapat ketidakpuasan responden terhadap musik yang jarang diputar dan sirkulasi udara dari ventilasi yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga penulis menyarankan agar pihak pengelola Supermarket Halimah menambah ventilasi udara

106 92 pada setiap bilik ruangan dan menyediakan alunan musik yang membuat nyaman konsumen saat berbelanja 4. Merujuk dari hasil uji jalur model 2 yaitu pengaruh variabel X2 Promosi terhadap Z Impulse Buying yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan, yang dapat penulis simpulkan bahwa program promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah kurang menarik dan harus lebih banyak di publikasikan ke berbagai sosial media. 5.3 Keterbatasan Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa keterbatasan pada saat proses penyusunan penelitian ini, yaitu : 1. Sampel pada penelitian ini sangat terbatas yaitu hanya menggunakan 100 orang responden, sementara populasi dari seluruh konsumen Supermarket Halimah tidak terbatas. Sehingga kemungkinan hasil yang berbeda akan diperoleh apabila menggunakan jumlah sampel dari ruang lingkup yang berbeda atau daerah yang berbeda. 2. Data yang digunakan sebagai bahan untuk dianalisa ialah dengan menggunakan instrument kuesioner yang diambil sesuai dengan jawaban para responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian, sehingga hal tersebut bisa saja berbeda dengan keadaan sebenarnya.

107 DAFTAR PUSTAKA Aini, Suharyono& Hidayat. (2016). Pengaruh Atmosfer Toko dan Promosi Penjualan Terhadap Shopping Emotion dan Pembelian Tidak Terencana (Survei Terhadap Konsumen Giant Hypermarket Mall Olympic Garden). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 37 No.1. Bagus Ardani. (2016). Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying di Discovery Shopping Mall. Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol. 5 No. 7. Gumilang& Nurcahya. (2016). Pengaruh Price Discount dan Store Atmosphere Terhadap Emotional Shopping dan Impulse Buying. E-Jurnal Manajemen Unversitas Udayana Vol. 15 No. 3. Kurniawan Denny& Kunto. (2013). Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Study Kasus di Matahari Departement Store Cabang Super Mall Surabaya. Kurniawati& Restuti. (2014). Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying pada Giant PekanbaruJurnal Tepak Manajemen Bisnis Vol. VI No. 3. Oki Gunawan&Kwan. (2016). Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Positive Emotion sebagai Variabel Intervening pada Plan et Sports Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 10 No. 1. Mahgfiroh. (2014).Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) dan Store Location (Lokasi Toko) Terhadap Minat Beli Konsumen pada Makanan Dim Sum Choie di Surabaya. Metilda& Karthika. (2015). The Impact of Store Environment and Emotional Factor on Impulse Buying. Global Journal for Research Analysis (GJRA) Vol. 4 Issue 10. Min-Young Lee, Youn-Kyung Kim& Hyun-Joo. (2013). Adventure Versus Gratification : Emotional Shopping In Online Auctions. European Journal of Marketing Vol. 47. Moayery, Meysam, Zamani, Samar, Vazifehdoost& Hosein. (2014). Effect of Visual Merchandising on Apparel Impulse Buying Behaviors Among Iranian Young Adult Females. Indian Journal of Science and Technology Vol

108 94 Mohan, Geetha, Sivakumaran& Sharma. (2013). Impact of Store Environment on Impulse Buying Behavior. European Journal of Marketing 47(10) pp : Philip, K. (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. RiduanEngkos. (2012). Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta. Solomon. (2007). Customer Behaviour : Buying, Having, and Being. Seventh Edition New Jersey : Pearson Prentice Hall. Subagio. (2010). Marketing In Business. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2006). Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: ANDI. Supranto& Limakrisna. (2013). Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Mitra Wacana Media. Sutojo S. (2009). Manajemen Pemasaran edisi kedua. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Weerathunga& Pathmini. (2015). Impact of Sales Promotion on Consumer's Impulse Buying Behaviour (IBB), Study in Supermarkets in Anuradhapura City, Sri Lanka.

109 LAMPIRAN Lampiran 1Kuesioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Responden yang terhormat, Saya Risa Erika adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Bisnis, Program Studi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam.Saya sedang mengadakan penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Dan Promosi Terhadap Shopping Emotion Dan Impulse Buying Pada Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre.Sehingga sasaran yang penelitian adalah seluruh konsumen yang pernah berbelanja di Indomart dan akan saya pilih secara acak (random). Saya selaku peneliti mohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu dan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini. Setiap jawaban anda tidak ada jawaban yang akan dianggap benar ataupun salah. Saya mengharapkan tidak ada jawaban yang dikosongkan dan jawaban anda hanya akan digunakan untuk keperluan akademis. Atas kerjasama anda saya mengucapkan terimakasih. Identitas Responden : 1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 2. Usia anda saat ini : Pendidikan terakhir anda : Tidak Sekolah SMU/Sederajat Sarjana SD/Sederajat Diploma Pasca Sarjana SMP/Sederajat 4. Profesi anda saat ini : Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta Lain-lain Pegawai Negeri Wiraswasta 5. Apakah anda pernah berkunjung langsung ke Supermarket Halimah? Ya Tidak (berhenti pada pertanyaan ini) 95

110 96 6. Apakah anda pernah berbelanja di Supermarket Halimah? Ya Tidak (berhenti pada pertanyaan ini) 7. Apakah anda merasa nyaman ketika berada di Supermarket Halimah? Ya Tidak (berhenti pada pertanyaan ini) Petunjuk Pengisian: Berilah tanda silang (X) pada kolom yang merupakan jawaban yang mewakili anda. Semakin besar angka atau semakin ke kanan jawaban yang anda pilih menunjukan bahwa anda semakin setuju dengan pernyataan yang diberikan. 1 5 Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Setuju (SS) 1. Store Atmosphere (Suasana Tempat) No Pertanyaan STS SS Anda melihat pencahayaan di Supermarket Halimah sudah cukup dan sesuai Musik yang diputar di Supermarket Halimah sangat nyaman untuk di dengar saat anda berbelanja Anda merasakan udara yang segar dan juga wangi-wangian yang menenangkan saat berada di Supermarket Halimah Anda sangat tertarik ketika melihat display tempat Supermarket Halimah secara visual sehingga anda memilih untuk belanja Supermarket Halimah Anda sangat tertarik dengan desain warna yang cerah dari Supermarket Halimah 2. Promosi No Pertanyaan STS SS Iklan Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik Anda merasa sangat mudah untuk mendapatkan informasi promosi Supermarket Halimah dari beberapa iklan Anda merasa sangat senang jika mendapatkan banyak variasi tawaran promosi yang menarik ketika anda berbelanja dalam jumlah banyak Promosi yang ditawarkan oleh Supermarket Halimah sangat menarik minat anda untuk membeli Anda memilih untuk belanja di Supermarket Halimah berdasarkan referensi teman/saudara karena promosi yang ditawarkan

111 97 3. Shopping Emotion (Emosi Berbelanja) No Pertanyaan STS SS 1 Anda merasa sangat senang ketika anda berbelanja Supermarket Halimah Anda merasa sangat nyaman ketika berada di Supermarket Halimah Anda memiliki hasrat untuk tetap membeli barang yang sebenarnya tidak anda butuhkan Baranng-barang yang disediakan sangat lengkap, sesuai dengan ekspektasi anda Suasana nyaman dan harga yang terjangkau sesuai dengan harapan anda sehingga anda ingin kembali lagi untuk belanja di Supermarket Halimah Impulse Buying (Pembelian Tidak Terencana) No Pertanyaan STS SS 1 Anda sering merasakan keinginan untuk belanja di Supermarket Halimah secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya Anda menambah jumlah barang belanjaan diluar dari dugaan anda setelah berada di Supermarket Halimah Pengalaman berkunjung anda ke Supermarket Halimah sudah lebih dari satu kali Anda berbelanja ke Supermarket Halimah karena anda ingin membeli kembali produk yang pernah anda beli Anda memilih untuk belanja Supermarket Halimah karena anda ingin mendapatkan spesial promosi yang ditawarkan di waktu-waktu tertentu

112 98 Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara antara pihak peneliti dengan pihak internal perusahaan, pada: Nama Narasumber : Posisi/Jabatan :.. Hari/Tanggal :.. Tempat : Supermarket Halimah Lytech Home Batam Centre Pertanyaan Terkait Profil Perusahaan : 1. Coba jelaskan secara singkat sejarah dan perkembangan Supermarket Halimah! 2. Apa Visi dan Misi dari Supermarket Halimah? 3. Struktur organisasi dan sebutkan masing-masing fungsinya! Pertanyaan Terkait Variabel Store Atmosphere: 1. Bagaimana cara Supermarket Halimah untuk tetap menjaga kerapian dan kebersihan toko? 2. Apakah ada periode khusus untuk perbaikan atau desain ruangan? 3. Selain desain layout, hal apa lagi yang menjadi kelebihan unik Supermarket Halimah? Pertanyaan Terkait Variabel Promosi : 1. Jenis dan program promosi apa yang sangat ampuh dilakukan untuk menarik konsumen? 2. Apakah promosi akan dilakukan pihak Supermarket Halimah secara rutin (berkala)? 3. Apakah program promosi yang diberikan, mampu meningkatkan jumlah pembelian? Pertanyaan Terkait Variabel Shopping Emotion : 1. Selama Supermarket Halimah beroperasi, apakah ada konsumen yang berkomentar negatif? 2. Apakah para konsumen pernah memuji kepuasan dan kesenangannya selama belanja di Supermarket Halimah secara langsung kepada pihak Supermarket Halimah? 3. Apakah Pertanyaan Terkait Variabel Impulse Buying : 1. Apakah banyak konsumen yang membeli barang-barang yang di letakkan pada bagian kasir? 2. Strategi apakah yang digunakan untuk menarik minat beli konsumen selain program promosi? 3. Biasanya jenis barang seperti apa yang sering diletakkan pada bagian depan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut?

113 99 Lampiran 3 Hasil Wawancara Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban yang diberikan langsung oleh bapak Tono melalui proses wawancara: 1. Pertanyaan wawancara berdasarkan variabel Store Atmosphere Adapun hasil wawancara yang penulis dengan Manajer Operasional bapak Tono mengatakan bahwa: Sudah semestinya kami memperhatikan kenyamanan para konsumen dan melakukan berbagai upaya untuk menciptakan suasana toko yang bersih dan rapi, saya juga menerapkan sistem piket yang dijadwalkan secara rutin yang menjadi tanggung jawab seluruh karyawan.selain itu kami juga melakukan perbaikan desain ruangan secara rutin dalam periode 1 tahun sekali (wawancara padatanggal 21 April 2017). 2. Pertanyaan wawancara berdasarkan variabel Promosi Dari 3 butir pertanyaan yang penulis ajukan seputar promosi, berikut adalah jawaban dari bapak Tono: Supermarket kami memberikan harga yang terjangkau dan program lucky draw setiap tahun untuk menarik minat para konsumen, terbukti kami memiliki banyak pelanggan setia yang loyal untuk berbelanja secara rutin terutama ibu rumah tangga yang berbelanja keperluan rumah tangga seperti sembako (wawancara pada tanggal 21 April 2017).

114 Pertanyaan wawancara berdasarkan variabel Intervening Shopping Emotion Berikut adalah jawaban dari bapak Tono melalui proses wawancara mengenai variabel Shopping Emotion: Untuk membuat konsumen merasa senang dan ingin kembali ke Supermarket kami lagi salah satunya ialah melayani mereka dengan pelayanan yang maksimal, ramah, dan penampilan karyawan yang rapi dan bersih.kami juga sering menerima feedback langsung dari beberapa konsumen yang positif dan memuji kualitas pelayanan dan harga produk yang kami tawarkan (wawancara padatanggal 21 April 2017). 4. Pertanyaan wawancara berdasarkan variabel Impulse Buying Banyak usaha yang dilakukan pihak Supermarket Halimah untuk mencapai tujuan dari Pembelian Impulsif. Berikut pernyataan dari narasumber yaitu bapak Toni sebagai Manajer Operasional: Untuk memancing para konsumen melakukan pembelian secara impulsif, kami menyediakan beberapa produk yang berpotensi besar dibeli oleh para konsumen secara spontan seperti promosi buy 1 get 1 free yang disusun pada bagian depan Supermarket, serta sembako seperti beras, minyak, gula, dan lainnya. Selain itu kami juga menyediakan berbagai produk unik yang kami letakkan pada bagian kasir. (wawancara pada tanggal 21 April 2017).

115 Lampiran 4 Data Tabulasi Kuesioner Responden 101

116 102

117 103 Lampiran 5 Uji Validitas 1. Variabel (X1) Store Atmosphere

118 2. Variabel (X2) Promosi 104

119 Variabel (Y) Shopping Emotion 4. Variabel (Z) Impulse Buying

120 106 Lampiran 6 Uji Reabilitas 1. X1 Store Atmosphere 2. X2 Promosi

121 Y Shopping Emotion 4. Z Impulse Buying

122 108 Lampiran 7 Data Responden Berdasarkan Kriteria 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pendidikan 4. Profesi

123 109 Lampiran 8 Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Multikolinieritas 3. Heteroskedastisitas

124 2. Uji Deskripsi Variabel Penelitian 110

125 111

126 112

127 113

128 114

129 115 Lampiran 9 Hasil Uji F (Simultan) Lampiran 10 Hasil Uji T (Parsial) 1. Uji T Model 1 2. Uji T Model 2

130 116 Lampiran 11 Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) 1. Model Analisis Jalur I

131 2. Model Analisis Jalur II 117

132 118 Lampiran 12 Hasil Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming) 1. Uji Determinasi (R²) 2. Uji F (Simultan) 3. Hasil Uji Path Analysis Model 2 (Metode Trimming)

133 Lampiran 13 LAPORAN MAGANG 119

134 No.FO V0 HAL. 120/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang MAGANG INDUSTRI di HSE Department PT CAMERON SYSTEMS Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Magang Industri Oleh: RISA ERIKA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017

135 No.FO V0 HAL. 121/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG PT CAMERON SYSTEMS Oleh : Risa Erika Batam, 5 april 2017 Dosen Pembimbing Magang Pembimbing Perusahaan Rahmat Hidayat, M.AB NIP Hendrik Nasrul Supervisor HSE Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Terapan Rahmat Hidayat, M.AB NIP

136 No.FO V0 HAL. 122/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa : NAMA : RISA ERIKA NIM : telah melaksanakan Magang Industri di PT CAMERON SYSTEMS mulai tanggal 15 November 2016 sampai dengan 15 Maret 2017 Batam,.. Pembimbing, HENDRIK NASRUL Supervisor HSE

137 No.FO V0 HAL. 123/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang di PT Cameron Systems dengan lancar hingga proses magang industri selesai dijalankan. Tidak lupa pula Shalawat serta salam dihadiahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Selama proses penyusunan laporan magang ini penulis banyak menerima bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 19. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, serta kekuatan yang sangat luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan lancar 20. Orang tua yaitu papa tersayang Alm. Abdul Karim yang telah mengajarkan putrinya dengan segala hal dan arti dari perjuangan dalam hidup dan mama tercinta Ernawati yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan limpahan doa yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini 21. Kedua saudara yaitu kakak perempuan Rahmayeni dan kakak laki-laki Riski Ramadhan yang selalu memberikan kekuatan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan magang ini dengan baik 22. Plant Manager PT Cameron Systems Batam, Bapak Yofy Salim 23. Manager HRD PT Cameron Systems Batam, Ibu Tjie Luan Al Dahlia 24. Supervisor HSE selaku Pembimbing magang industri PT Cameron Systems Batam, Bapak Hendrik Nasrul 25. Seluruh staff dan karyawan PT Cameron Systems Batam 26. Kepala Program Studi Administrasi Bisnis Terapan, Bapak Rahmat Hidayat, S.AB., M.AB 27. Dosen pengampu magang, Bapak Rahmat Hidayat, S.AB., M.AB 28. Dosen Pembimbing, Bapak Rahmat Hidayat, S.AB., M.AB

138 No.FO V0 HAL. 124/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 29. Para sahabat terutama Ryza Dwi Mayasari, Godeliva Sukma Surapati, Haslinda, Zaina, dan Putri Oktaviani Rusadi yang tidak pernah berhenti memberi dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan laporan magang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat diperbaiki dan dimanfaatkan jika suatu saat penulis melakukan pembuatan laporan selanjutnya. Besar harapan semoga laporan magang ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca. Batam, 10 April 2017 Risa Erika

139 No.FO V0 HAL. 125/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang DAFTAR ISI BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN I. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Director of Manufacturing Asia Ruang Lingkup Usaha Perusahaan BAB II DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG INDUSTRI Deskripsi Kegiatan Magang Industri Deskripsi Kerja Deskripsi Alat dan Produk Proses Bisnis Perusahaan Proses Bisnis pada Bagian Tempat Magang BAB III TUJUAN DAN MANFAAT MAGANG Tujuan Magang Tujuan Magang Manfaat Magang BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran LAMPIRAN

140 No.FO V0 HAL. 126/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN I. Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pulau Batam merupakan pulau yang ditetapkan sebagai Bonded Ecconomic Area, yaitu daerah yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan industri ekspor, perdagangan bebas dan merupakan pusat perindustrian yang berkembang pesat. Semua itu dapat dilihat dari posisi pulau batam yang sangat strategis untuk melakukan kegiatan perindustrian. Dengan prospek perindustrian yang sangat pesat di pulau Batam, PT Cameron Systems juga ikut andil untuk membangun perusahaan di kota Batam. Gambar 1 PT Cameron Systems Batam Sumber: PT Cameron Systems Batam PT Cameron Systems adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin dan peralatan pertambangan minyak dan gas dan merupakan perusahaan multi nasional yang berbasis di Amerika. PT Cameron Systems Batam ini merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang mulai beroperasi pada tahun 2008 yang terletak di Jl. Tenggiri Kav. 21 Batu Merah, Batu Ampar, Batam. Sebelum berdiri secara mandiri tepatnya pada bulan April 2008, Cameron awalnya merupakan sebuah Brand produk yang digunakan dan kemudian dipasarkan oleh agen resmi PT IMECO Inter Sarana. Terakhir, PT Cameron Systems secara resmi di akuisisi oleh perusahaan Schlumberger pada tahun Untuk lebih jelas, berikut sejarah PT Cameron Systems dari beberapa periode :

141 No.FO V0 HAL. 127/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Tabel 1 Sejarah PT Cameron Systems Sumber: PT Cameron Systems Batam Tahun Keterangan 1974 PT IMECO menjadi agen resmi PT Cameron Systems 1983 Konstruksi fasilitas Cameron Batam dimulai 1984 Persetujuan lisensi manufaktur ditandatangani 1985 Barang manufaktur lokal mulai dikirimkan 2005 Pengembangan Plant disetujui di Batam 2006 Alat mesin CNC baru telah dipesan 2007 Pengembangan fasilitas operasi Batam April, 2008 Juli, 2008 PT Cameron Systems resmi beroperasi secara mandiri Pelaksanaan dan pengiriman SAP dari PT KYS Q4, 2008 Pemantauan alat mesin 2009 Flow Control Product Line dimulai dengan peralatan baru 2010 Penyerapan biaya penuh, pemasangan Kronos dan EE-3Cs 2012 Pemasangan dua mesin CNC April, 2016 PT Cameron Systems resmi di akuisisi oleh perusahaan Schlumberger Bergabungnya PT Cameron Systems dengan Schlumberger maka kini nama perusahaan menjadi PT Cameron a Schlumberger Company. Selain nama, logo juga ikut serta dibuat perubahan dengan mencantumkan nama dari perusahaan Schlumberger. Berikut logo perusahaan terbaru setelah PT Cameron Systems resmi bergabung dengan perusahaan Schlumberger.

142 No.FO V0 HAL. 128/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Gambar 2 Logo Perusahaan Sumber: PT Cameron Systems Batam 1.2 Visi dan Misi Perusahaan Gambar 3 Visi dan Misi Perusahaan Sumber: PT Cameron Systems Batam Untuk menjadi perusahaan yang besar, PT Cameron Systems memiliki beberapa visi dan misi yang bertujuan untuk mendorong dan memotivasi seluruh anggota perusahaan agar dapat mencapainya Visi PT Cameron Systems memiliki visi yaitu Cameron's Core Values Reflect The Best Of Who We Are. Visi ini merupakan nilai-nilai inti dari PT Cameron Systems yang dapat mencerminkan bahwa Cameron ingin menjadi perusahaan yang terbaik dengan keinginan untuk menunjukkan kualitas yang terbaikdari setiap produk yang dihasilkan.

143 No.FO V0 HAL. 129/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Misi Dalam mencapai visi perusahaan, PT Cameron Systems juga memiliki bebeapa poin yang menjadi misi untuk mewujudkan keberhasilan secara penuh sesuai dengan tujuan perusahaan. Dilihat dari bagan visi dan misi diatas, terdapat lima poin utama untuk mewujudkan tujuan dari visi yaitu : a. Inovasi(Innovation) PT Cameron Systems terus melakukan inovasi dengan melakukan pengembangan inovasi dan ragam produk yang memiliki standar tinggi. b. Integritas(Integrity) Dengan menghormati komitmen yang telah dibuat oleh PT Cameron Systems untuk melakukan hal yang benar dan untuk alasan yang tepat serta integritas yang tinggi membuat perusahaan mampu mendapatkan kepercayaan penuh dari para konsumen dan masyarakat. c. TanggungJawab(Responsibility) PT Cameron Systems juga berkomitmen agar semua karyawan harus bertanggung jawab penuh untuk menjaga nama baik perusahaan, melakukan hal-hal positif yang berguna untuk kemajuan perusahaan, dan bertanggung jawab untuk menjaga kepercayaan para konsumen. d. Keunggulan(Exellence) PT Cameron Systems harus berusaha untuk menjadi perusahaan yang unggul dengan menghasilkan produk-produk yang dapat diunggulkan dari produk lainnya, menyediakan layanan yang tidak tertandingi dan dapat mencapai rekor keselematan kerja terbaik. e. Kolaborasi(Collaboration) PT Cameron Systems juga memiliki tujuan untuk dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan para kolega bisnis, pelanggan, dan seluruh pihak yang bekerjasama dengan PT Cameron Systems. 1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi didalam sebuah perusahaan dapat menjelaskan rincian atau scope dari tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi. Berikut adalah struktur organisasi PT Cameron Systems serta rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing posisi.

144 No.FO V0 HAL. 130/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Gambar 4 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: PT Cameron Systems Batam 1. Director of Manufacturing Asia a. Memimpin para direksi, manager, dan seluruh perangkat perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan dapat berjalan sesuai dengan RJPP dan RKAP yang telah disahkan oleh dewan komisaris atau pemilik saham perusahaan. b. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan membuat aturan kepegawaian c. Bertindak untuk dan atas nama Perseroan, serta mewakili Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan rapat direksi d. Menyiapkan RJPP, RKAP, dan menandatanganinya bersama anggota direksi lainnya dan mengusulkan pengesahannya kepada komisaris atau pemiliki perusahaan 2. Plant Manager a. Bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan dan perkembangan perusahaan yang ia pimpin dengan merencanakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan

145 No.FO V0 HAL. 131/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang b. Mengontrol Business Plant dalam kondisi yang rill yang terjadi di lapangan dan mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi c. Mengadakan pertemuan secara berkala untuk melakukan peninjauan ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan sedang berjalan d. Memeriksa pencapaian program serta memberikan masukan-masukan terhadap masalah yang dihadapi serta memberikan ide-ide perbaikan e. Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan dan menilai secara langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan 3. HR Manager a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja (Recruitment) b. Seleksi tenaga kerja (Selection) c. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and Evaluation) d. Memberikan kompensasi dan proteksi kepada pegawai (Compensation and Protection) e. Employee Relations Management 4. Production Manager a. Merencanakan, mengatur serta mengawasi proses produksi b. Mengkomunikasikan semua kegiatan yang sedang dan akan dilakukan pada saat proses produksi dilaksanakan di lapangan kepada Plant Manager c. Mengendalikan seluruh kegiatan produksi dimulai dari pengelolaan tahap awal hingga proses Shipping 5. Mfg Engineer Manager a. Bertanggung jawab untuk menyediakan dan menentukan peralatan dan seluruh penyediaan yang digunakan untuk menunjuang kelancaran proses produksi 6. Black Belt a. Melakukan program perbaikan ( improvement) yang bertujuan untuk meningkatkan 3C yaitu : Cycle Time, Cost, Costumer Experience

146 No.FO V0 HAL. 132/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang b. Mengawasi serta mengendalikan sejauhmana efektivitas seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua bagian diperusahaan terutama bagian produksi 7. Material Supervisor a. Bertanggung jawab untuk mengontrol material masuk b. Merencanakan (Planning) proses produksi c. Mengontrol waktu pengiriman (On Time Delivery) 8. Quality Manager a. Mengidentifikasi persyaratan inspeksi dan memastikan apakah semua persyaratan yang dibutuhkan untuk inspeksi dapat diimplementasikan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku b. Memeriksa kontrak yang digunakan untuk mengidentifikasi kualitas yang terkait dengan dokumentasi dan persyaratan pengujian yang khusus untuk pesanan pembelian c. Memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditentukan 9. IT Analyst a. Bertugas untuk mengelola perangkat keras maupun perangkat lunak yang berhubungan dengan Teknologi Informasi (IT) b. Mengatasi permasalahan yang terjadi dalam lingkungan kerja baik masalah server maupun kerusakan perangkat 10. HSE Supervisor a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan HSE (Health, Safety, Environmental) b. Mengatur, melaksanakan, memelihara rencana pengelolaan kesehatan dan keselamatan, pengelolaan lingkungan serta semua dokumen yang terkait dengan HSE c. Untuk memantau, mengelola, mengkoordinasikan, serta mengendalikan semua aplikasi kesehatan, keselamatan, dan sistem manajemen lingkungan pada area pabrik berdasarkan peraturan pemerintah.

147 No.FO V0 HAL. 133/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Ruang Lingkup Usaha Perusahaan Dalam ruang lingkupnya PT Cameron Systems memiliki lingkup yang telah diatur dalam peraturan perusahaan (company regulations) yang akan diperbarui secara berkala. Dalam ruanglingkupnya, terdapat penjelasan mengenai peran dari masing-masing posisi yang ada di PT Cameron Systems, seperti : a. Atasan yang berarti seseorang yang dipercaya untuk memimpin seluruh karyawan untuk mencapai tujuan dan target perusahaan dan memastikan bahwa seluruh karyawan mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku b. Kepala Departemen yang berarti seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola seluruh karyawan yang ada di beberapa departemen untuk mencapai target perusahaan c. Staf yang berarti seseorang yang diberikan tanggung jawab untuk menjalankan fungsinya terutama yang berhubungan dengan dokumen, peraturan, penyedia kebutuhan operasional perusahaan d. Forum Bipartit yang berarti sebuah forum komunikasi dan konsultasi mengenai segala masalah yang berkaitan dengan hubungan industrial di perusahaan. Anggota Forum Bipartit terdiri dari manajemen dan perwakilan pekerja yang memenuhi kriteria tertentu dan terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. PT Cameron Systems termasuk dalam devisi Surface yaitu devisi khusus menyediakan valve yang fungsinya digunakan sebagai alat yang berada diatas perumakan tanah/dasar laut. Produk yang dihasilkan ialah Christmas Tree dan Well Head. Untuk memproduksi peralatan tersebut, PT Cameron Systems telah menetapkan kebijakan perusahaan secara general yang bertujuan untuk menciptakan kelancaran dan dapat menghasilkan profit yang diinginkan. Berikut beberapa kebijakan dan prosedur yang berlaku di PT Cameron Systems : 1. Tata tertib dan disiplin kerja PT Cameron Systems a. Tata tertib administrasi 1. Seluruh karyawan wajib menjaga nama baik PT Cameron Systems

148 No.FO V0 HAL. 134/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 2. Bersedia mengikuti peraturan dan semua ketentuan dari sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh PT Cameron Systems 3. Mengikuti seluruh peraturan administratif yang berlaku diperusahaan b. Tata tertib berpakaian dan perlengkapan kerja 1. Berpakaian sopan dan rapi 2. Memelihara dan merawat dengan baik baju seragam prusahaan 3. Tidak menggunakan seragam kerja untuk hal-hal yang tidak semestinya c. Tata tertib kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja 1. Selalu menjaga kesehatan dan memanfaatkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang telah dijadwalkan rutin dua kali dalam sebulan 2. Diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap ketika masuk kedalam Workshop 3. Menaati seluruh prosedur dan peraturan yang dibuat oleh perusahaan terutama standar peraturan yang dibuat oleh pemerintah, perusahaan pusat dan departemen HSE 4. Tidak mencemari lingkungan dengan bahan kimia yang dihasilkan dari proses produksi, kegiatan pembuangan limbah beracun B3 harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Dinas Lingkungan d. Sanksi Perusahaan apabila terjadi pelanggaran 1. Diberikan peringatan secara lisan oleh atasan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran, dan peringatan tahap awal ini berlaku selama enam bulan 2. Memberikan peringatan tertulis sampai dengan tiga kali dan setiap peringatan tertulis berlaku selama enam bulan 3. Diberikan sanksi pengurangan gaji, pemberhentian sementara, mutasi kerja, pemutusan hubungan kerja, hingga ganti rugi

149 No.FO V0 HAL. 135/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 2. Waktu Kerja a. Waktu kerja normal General Office Staff Hari Jam Waktu Istirahat Senin s.d Kamis Jumat Sabtu & Minggu Libur - b. 5 5 Shift (Machinist, Welding, Assembly & Test) Kerja Gilir (Shift) Jam Waktu Istirahat Pagi Second Hari Libur : 5 hari kerja, 2 hari libur c. Suplementary Shift Kerja Gilir (Shift) Jam Waktu Istirahat Pagi (Senins.dKamis) (Jumat) Malam Hari Libur : 2 hari kerja, 2 hari libur

150 No.FO V0 HAL. 136/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang BAB II DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG INDUSTRI 2. Deskripsi Kegiatan Magang Industri 2.1 Deskripsi Kerja Lokasi Unit Kerja Pada saat menjalani proses magang saya ditempatkan di office pada bagian HSE (Helth, Safety, Environtment). Di bagian HSE saya berada dibawah pengawasan Hendrik Nasrul selaku Supervisor HSE dan Ririn Tambunan selaku Staf HSE. Saya dilatih untuk terampil menangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan bagian HSE, dari mulai penanganan rapat rutin, form observasi safety, neraca limbah, dan masih banyak lagi. Selain berada dan menangani dokumen yang ada pada bagian office, saya juga melakukan inspeksi langsung ke factory untuk mengecek langsung ketersediaan First Box, Medicine Inventory, Eyes Wash, APAR, dan Spill Kit. Pada semua peralatan itu terdapat form yang harus diisi oleh para first aider dan fire fighter, tugas HSE ialah mengecek form tersebut apakah sudah diisi atau belum, jika belum maka tugas HSE adalah follow up karyawan yang bertugas untuk segera mengisi form tersebut yang nantinya akan di scan dan dimasukkan ke dokumen komputer yang dijadikan sebagai control form dan arsip. Office tempat saya melaksanakan proses magang adalah office ke 1 atau disebut juga office lama yang berada tepat di samping resepsionis. Disebut dengan office lama karena telah dibangun gedung office yang baru tepat berada di belakang gedung office lama, maka di Pt Cameron System terdapat 2 gedung office. Tidak jauh berbeda dengan gedung office, gedung Factory juga terdapat 2 gedung yaitu gedung 1 yang berada tepat disamping office biasa disebut gedung factory lama, bagian yang ada untuk melakukan proses produksi pada gedung ini ialah : Machine Shop, Welding, Quality Control (QC), dan Maintenance. Kemudian, gedung 2 yang berada tepat disamping gedung factory 1 biasa disebut gedung factory lama, bagian yang ada pada gedung ini ialah seperti : Warehouse, Assembly and Test (A&T), dan Painting & Blasting Rincian Tugas Ada beberapa tugas yang diberikan kepada penulis sesuai dengan Job Desk yang khusus diberikan untuk Mahasiswa magang. Berikut adalah tabel rincian tugas selama melaksanakan proses magang.

151 No.FO V0 HAL. 137/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Tabel 2 Rincian Tugas Mahasiswa Magang Sumber: PT Cameron Systems Batam Tanggung Jawab Mengurus dokumen khususnya dokumen bagian HSE, menyediakan form yang dibutuhkan baik untuk inspeksi, induction, pengurusan limbah, dan masih banyak lagi. Semua dokumen harus dibuat dan diatur dengan jelas dan benar dan secara berkala akan direport kepada Supervisor HSE melalu untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan di arsip. Saya juga diberikan tanggung jawab untuk follow up karyawan yang berhubungan langsung dengan bagian HSE seperti tim First Aider (petugas P3K) untuk mengecek dan memberikan data secara berkala dengan cara mengisi formulir yang ada pada First Box (kotak P3K) baik dari ketersediaan obat atau fungsi masing-masing alat yang digunakan dan juga Fire Fighter (Petugas Pemadam Kebakaran) yang bertugas mengecek secara berkala Fire Extinguisher (APAR) untuk memastikan apakah sudah perlu diganti karena expired (kadaluarsa) atau ada kerusakan Target yang Diharapkan Target yang harus saya capai ialah dimana saya harus mengetahui pentingnya kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan. Bukan hanya sekedar mengetahui, saya juga harus mengerti bagaimana cara memanajemen halhal tersebut agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan khususnya untuk keselamatan karyawan.

152 No.FO V0 HAL. 138/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Posisi yang saya tempati pada saat menjalankan magang ialah bagian HSE (Helth, Safety, Environtment) dimana pihak perusahaan lebih mengharapkan saya dapat memahami kegiatan apa saja yang dijalankan oleh seseorang yang berada pada bagian tersebut. Saya diberikan pemahaman tentang dokumen apa saja yang ditangani dan harus di follow up oleh bagian HSE seperti : Dokumen pembuangan limbah, neraca limbah, Fire Fighter, First Aider, BBSP (Basic Behaviour Safety Process), Observation Card, dan lain sebagainya. Dari target tersebut penulis diharapkan mampu untuk lebih memahami bagaimana cara melakukan beberapa tugas departemen HSE tersebut agar dapat menekan tingkat kecelakaan di dalam bekerja. Saya juga ingin mendapatkan lebih banyak ilmu yang belum pernah saya pelajari sebelumnya, dengan tujuan sebagai sarana pengembangan diri dan memiliki wawasan yang lebih luas khususnya pada bagian HSE Kendala yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan Tugas Selama mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, penulis tidak menemukan kendala yang berarti. Semua kegiatan dan pekerjaan dilakukan dengan baik tanpa kesalahan yang berarti yang berdampak merugikan perusahaan. Ditambah dengan bimbingan yang sangat luar biasa yang didapatkan penulis dari pembimbing perusahaan. Departemen HSE merupakan bagian yang sangat penting dan memiliki tanggung jawab besar dalam upaya menjaga kesadaran para karyawan terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Dari proses magang ini penulis dipercaya untuk membantu departemen HSE terutama dalam menangani dokumen, inspeksi, surat-menyurat, Induction, dan masih banyak lagi. Selama proses magang berlangsung terdapat sedikit kendala ketika melakukan follow Up inspeksi. Untuk melakukan tugas ini penulis harus berulang kali mengingatkan para karyawan yang bertugas untuk melakukan tugas inspeksi mereka dan tidak jarang inspeksi belum dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu, kendala lainnya ialah pada saat penulis harus memberikan induction kepada Visitor atau Vendor yang menggunakan bahasa asing. Karena keterbatasan berbahasa asing, sehingga penulis harus banyak berlatih dan juga dibantu oleh pembimbing perusahaan untuk kelancaran berbicara. Dengan latihan yang dilakukan setiap hari, sehingga setelah beberapa kali mencoba, penulis mampu memberikan Induction dalam bahasa asing lebih lancar dibanding pada saat percobaan awal.

153 No.FO V0 HAL. 139/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 2.2 Deskripsi Alat dan Produk Perangkat Lunak/Perangkat Keras yang Digunakan - Laptop/Komputer Perangkat ini sangat penting bagi seluruh karyawan khususnya bagian office. Semua kegiatan yang dilakukan khususnya bagian HSE dilakukan menggunakan komputer dari mulai membuat dokumen, , report, dan sebagainya. - Telepon Telepon juga sangat penting untuk digunakan padan bagian HSE, dimana sebagian besar kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh bagian HSE ialah Follow Up karyawan yang berhubungan dengan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan. - Mesin Fotokopi dan Scan Mesin ini digunakan untuk kebutuhan penggandaan data atau dokumen yang dibutuhkan untuk proses pengarsipan. - Infocus Bagian HSE mengadakan kegiatan Tool Box Meeting secara rutin setiap minggu yaitu hari selasa. Dimana HSE memberikan materi presentasi untuk seluruh karyawan, khususnya kesadaran karyawan untuk selalu memperhatikan keselamatan didalam bekerja. Maka media presentasi yang digunakan ialah Infocus - Alat Tulis Kantor (ATK) Berbagai alat tulis sebagai peralatan pendukung seperti : Ordner, Pena, Punch Hole, Stapler, Kertas HVS, Post It, Stampel, dan lainnya Data dan Dokumen yang Diolah/Dihasilkan Data dan dokumen yang diolah dan dihasilkan penulis selama proses magang dilakukan ialah : a. Bi Weekly

154 No.FO V0 HAL. 140/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Bi Weekly ialah sebuah dokumen yang berbentuk Softcopy yang terdiri dari beberapa tabel yang dikerjakan menggunakan lembaran Sheet dari Microsoft Exel. Dokumen ini berisi tentang Update dari perkembangan persentase training karyawan dan Observation Card yang rutin di Update setiap bulan. Dokumen ini baru dibuat oleh penulis dibantu oleh pembimbing. b. Attandance Form Attandance Form digunakan ketika melakukan kegiatan rapat, penyampaian informasi yang telah dikomunikasikan secara formal yang berbentuk seperti formulir absensi yang harus diisi oleh seluruh peserta yang terlibat. Formulir ini terlebih dahulu di cetak (print) kemudian form diisi oleh peserta dengan melengkapi kolom nama karyawan, nomor karyawan dan paraf. c. Medical Devise Checking Medical Devise Checking adalah dokumen softcopy dari Microsoft Exel berbentuk tabel yang digunakan untuk mencatat persediaan perlengkapan medis hasil dari pengecekan secara manual yang dilakukan diruangan P3K dan dilakukan rutin setiap bulan. d. Surat Permohonan Pengangkutan Limbah Surat permohonan pengangkutan limbah ini dibuat ketika limbah yang telah terkumpul di TPS limbah akan dibuang. Surat permohonan ini dikirim kepada perusahaan yang berwenang untuk mengelola limbah khususnya limbah B3 yang berisi keterangan jenis dan perkiraan jumlah limbah yang akan diangkut. e. Neraca Limbah Neraca limbah adalah seluruh akumulasi kegiatan pembuangan limbah yang dilakukan oleh PT Cameron Systems. Neraca limbah dilakukan setiap 3 bulan sekali dan akan di report kepada Supervisor HSE sebagai dokumen yang dibutuhkan. f. Formulir JHA (Job Hazard Analyses) Formulir JHA berfungsi untuk menerangkat secara rinci proses dari suatu kegiatan atau pekerjaan dimulai dari tahap awal (start) hingga proses penyelesaian (finish), kemudian dari proses tersebut harus diidentifikasi bahaya apa saja yang dapat terjadi pada saat proses pengerjaan dan bagaimana cara mengatasi agar bahaya tersebut tidak terjadi. Biasanya lembaran formulir ini diisi oleh kontraktor yang akan bekerja dilingkungan PT Cameron Systems dan akan ditandatangani oleh seluruh pekerja yang

155 No.FO V0 HAL. 141/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang terlibat. Biasanya JHA diisi ketika para kontraktor sudah selesai di Induction dan JHA akan di briefing ulang untuk memastikan para kontraktor memahami standar peraturan HSE. 2.3 Proses Bisnis Perusahaan Berikut adalah proses bisnis dari PT Cameron Systems dan keterangan secara umum dari setiap proses bisnis yang dilakukan : Gambar 5 Proses Bisnis Perusahaan Sumber: PT Cameron Systems Batam Keterangan dari Business Process Flow PT Cameron Systems : a. Customer Order Sama seperti perusahaan manufaktur lainnya, PT Cameron Systems melakukan proses produksi berdasarkan pemesanan dari para customer. Ada beberapa perusahaan telah bekerjasama dengan PT Cameron System untuk memesan produk yang Cameron hasilkan. b. Place Orders Dilihat dari bagan proses diatas, terlebih dahulu para customer memesan barang melalui Cameron Singapura.

156 No.FO V0 HAL. 142/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang c. Place Subcon Orders Setelah pesanan para customer diterima, Cameron Singapura mengirimkan material yang harus melewati proses penempaan (machining) yang biasa disebut dengan forging kepada PT Cameron Systems Plant Batam. Dalam taham ini, Cameron Singapura juga akan memberikan spesifikasi produk, jumlah pesanan dan waktu pengiriman kepada customer. d. Shipment Pada tahap ini, material yang diterima akan di olah melalu proses machining, painting & blasting, assembly test dan quality control. Setelah semua proses sudah dikerjakan maka hasil produk yang sudah selesai (finish good product)akan dilakukan proses Shipment. e. Selain Cameron Singapura, Place Orders juga ada di Cameron Subang Malaysia. Customer juga dapat memesan produk melalui Cameron Subang dan nantinya juga akan melalui proses yang sama dengan proses pemesanan dari Cameron Singapura yang telah dijelaskan diatas. 2.4 Proses Bisnis pada Bagian Tempat Magang Departemen HSE (Health, Safety, Environmental) adalah salah satu bagian yang sangat penting didalam suatu perusahaan. Dengan manajemen dan penanganan yang baik tentang kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan, maka dapat dipastikan suatu perusahaan akan menjalankan proses produksi dengan lancar dan sesuai dengan biaya yang dianggarkan. Bagan dibawah ini akan menjelaskan bagaimana departemen HSE dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan apa bila program kerja HSE dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya, kerugian apa saja yang akan ditimbulkan dari program kerja HSE yang tidak berjalan dengan semestinya.

157 No.FO V0 HAL. 143/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Keterangan : Gambar 6 Proses Bisnis Bagian Tempat Magang Sumber: PT Cameron Systems Batam 1. Good Implementation Program a. Production Process Apabila semua proses yang sudah diatur dan ditetapkan oleh departemen HSE dapat berjalan dengan lancar maka proses produksi akan lancar tanpa adanya hambatan karena semua proses dilakukan secara safety b. Customer Confidence Proses produksi yang lancar akan menghasilkan produk yang di pesan oleh para customer dengan tepat waktu dan dengan hasil yang maksimal. Pengiriman yang tepat waktu (On Time Delivery) akan menjaga kepercayaan para pelanggan untuk tetap menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk yang dihasilkan oleh PT Cameron Systems. c. Government Law Dengan tidak terjadi insiden yang bersifat fatal, keamanan yang terjaga dan pengelolaan limbah yang sesuai dengan peraturan pemerintah, maka suatu perusahaan tidak akan berurusan dengan hukum. Dengan mematuhi semua proses dan peraturan yang dibuat oleh pemerintahan yang merupakan panduan dari departemen HSE PT Cameron Systems dalam OHSHS dan SMK 3 khusus untuk Health dan Safety, dan ISO khusus untuk Environmental, maka dipastikan perusahaan akan terlindung dari tuntutan hokum.

158 No.FO V0 HAL. 144/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang d. Cost Production 2. LOSS Jika ketentuan HSE dapat di implementasikan dengan baik maka biaya yang yang dibutuhkan sesuai dengan estimasi rincian biaya untuk proses produksi dan seluruh biaya oprasional. a. Production Process Jika semua prosedur dan peraturan tidak dapat dikontrol dengan baik dan tidak dapat dikendalikan, maka proses produksi otomatis akan terhambat. Apabila terjadi sebuah insiden fatal pada saat proses produksi, maka proses akan dihentikan. b. Customer Confidence Proses produksi yang terhambat akan menambah estimasi waktu pengerjaan, sehingga produk dihasilkan akan selesai lebih lama. Pembeli akan kehilangan kepercayaan akan produk yang dipesan selesai sesuai dengan waktu yang diinginkan, tetapi dengan proses produksi yang terhambat produk tidak dapat dikirimkan secara on time. c. Government Law Apabila terjadi insiden apalagi yang bersifat fatal dan kesalahan yang dilakukan terhadap pengelolaan limbah bahan kimia berbahaya B3 yang diakibatkan oleh implementasi yang tidak dapat di kontrol, dapat dipastikan suatu perusahaan akan terkena masalah hukum. d. Cost Production Dari ketiga poin diatas dapat dipastikan juga bahwa kerugian yang ditimbulkan sangat besar terutama kerugian biaya (cost). Penambahan jam kerja akibat terjadi inisden akan memerlukan biaya tambahan untuk biaya over time. Kehilangan kepercayaan dari konsumen akan membuat konsumen akan mencari Supplier lain. Memiliki masalah hukum akan membuat biaya untuk kepengurusannya.

159 No.FO V0 HAL. 145/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 3. Tujuan Magang 3.1 Tujuan Magang BAB III TUJUAN DAN MANFAAT MAGANG a. Tujuan diadakannya proses magang secara umum : Secara umum proses magang ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus diselesaikan oleh mahasiswa/i sebagai salah satu persyaratan kelulusan. Selain itu, proses magang juga bermanfaat sebagai sarana hubugan kerjasama yang baik antara Kampus dan mahasiswa dengan perusahaan. b. Tujuan diadakannya proses magang secara khusus : Dilihat secara khusus, proses magang sangat berpengaruh dan bermanfaat sebagai sarana pengembangan diri. Proses magang ini juga mampu memberikan gambaran bagi fresh graduate bagaimana suasana pada saat terjun langsung ke dunia kerja. Membantu para calon wisudawan untuk lebih siap menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 3.2 Manfaat Magang 1. Bagi Mahasiswa a. Mendapatkan pengalaman yang sangat banyak dan bermanfaat untuk bekal penulis ketika menghadapi dunia kerja yang sebenarnya b. Dapat menyelesaikan tugas wajib dari mata kuliah Magang dengan baik tanpa ada masalah yang berarti 2. Bagi Perguan Tinggi a. Politeknik Negeri Batam dapat meningkatkan kualitas para mahasiswa lulusannya melalui pengalaman para mahasiswa di dunia kerja pada saat melaksanakan proses magang industry b. Politeknik Negeri Batam dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan proses magang

160 No.FO V0 HAL. 146/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 3. Bagi Perusahaan a. Terjalin hubungan atau kerjasama yang baik antara perusahaan dengan Politeknik Negeri Batam b. PT Cameron Systems akan mendapatkan bantuan tenaga kerja dari mahasiswa magang yang melakukan proses c. PT Cameron Systems mendapatkan pengganti karyawan HSE dan akan melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh karyawan yang sedang cuti untuk beberapa bulan

161 No.FO V0 HAL. 147/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Proses magang industri ini merupakan tahap yang wajib untuk dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa akhir untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Magang Industri. Mata kuliah ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam dunia kerja yang rill. Selama proses magang industri berlangsung penulis sangat banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. Dapat disimpulkan bahwa penulis mendapatkan ilmu dan pelajaran yang sangat banyak, dimulai dari pengetahuan secara umum maupun pengetahuan pada bagian HSE. Departemen HSE mampu memberikan pelajaran yang berharga bagi penulis sehingga penulis mampu mengetahui bagaimana sebuah proses bisnis dilakukan tanpa adanya insiden dan seluruh karyawan dapat bekerja secara aman. Kedepan seluruh ilmu yang didapat dari proses magang di PT Cameron Systems akan digunakan penulis sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya dan dapat mengetahui prosedur kerja seperti apa yang baik untuk dilakukan saat melakukan pekerjaan Saran Ada beberapa saran yang ingin penulis berikan kepada perusahaan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan referensi, yaitu : a. Pihak perusahaan dan Politeknik Negeri Batam dapat saling menjaga hubungan baik sehingga apabila perusahaan membutuhkan mahasiswa magang, pihak kampus akan memudahkan proses penyaluran mahasiswa yang akan melakukan proses magang b. Tidak lelah untuk mendidik para mahasiswa magang dan membagi pengalaman yang nantinya akan menjadi bekal ilmu yang bermanfaat bagi para mahasiswa yang fresh graduate ketika menghadapi dunia kerja yang sebenarnya c. agar kedepannya dapat memberikan kesempatan kerja kepada lulusan terbaik dari Politeknik Negeri Batam yang masih fresh graduate

162 No.FO V0 HAL. 148/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang LAMPIRAN LAMPIRAN A LOGBOOK MAGANG

163 No.FO V0 HAL. 149/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

164 No.FO V0 HAL. 150/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

165 No.FO V0 HAL. 151/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

166 No.FO V0 HAL. 152/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

167 No.FO V0 HAL. 153/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

168 No.FO V0 HAL. 154/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

169 No.FO V0 HAL. 155/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

170 No.FO V0 HAL. 156/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

171 No.FO V0 HAL. 157/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

172 No.FO V0 HAL. 158/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

173 No.FO V0 HAL. 159/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

174 No.FO V0 HAL. 160/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

175 No.FO V0 HAL. 161/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

176 No.FO V0 HAL. 162/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

177 No.FO V0 HAL. 163/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

178 No.FO V0 HAL. 164/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

179 No.FO V0 HAL. 165/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang

180 No.FO V0 HAL. 166/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang LAMPIRAN B DOKUMENTASI

181 No.FO V0 HAL. 167/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Bi Weekly Check List Inspeksi APAR

182 No.FO V0 HAL. 168/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang HSE Induction

183 No.FO V0 HAL. 169/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Tabel kegiatan pembuangan limbah B3 harian Form H-2 Job Hazard Analysis (JHA)

184 No.FO V0 HAL. 170/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Medical Devise & Medical Inventory Check List BBSP Check List (C-4)

185 No.FO V0 HAL. 171/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang -Spill Kit Inspection List Form C-1 : Communication Form

186 No.FO V0 HAL. 172/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Foto bersama Supervisor HSE dan HSE Specialist - Foto bersama karyawan QC

187 No.FO V0 HAL. 173/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang Spill Kit Mading HSE

188 No.FO V0 HAL. 174/188 KPS DIR Borang PBM: 16 Februari 2011 Pelaksanaan Magang TPS Limbah First Aid Box

PENGARUHSTORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOMEBATAM CENTRE

PENGARUHSTORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOMEBATAM CENTRE PENGARUHSTORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP SHOPPING EMOTION DAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET HALIMAH LYTECH HOMEBATAM CENTRE Rahmat Hidayat dan Risa Erika Prodi Administrasi Bisnis Terapan Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia ABSTRAK Persaingan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal membuat retail berusaha untuk memberikan layanan belanja yang memuaskan. Pelanggan berharap retail mampu memberikan pengalaman yang positif bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penelitian ini akan dilakukan di Restoran Solaria Puri

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,

Lebih terperinci

PENGARUH SPECIAL EVENT DAN SALES PROMOTION PADA BRAND AWARENESS SEMEN SCG TUGAS AKHIR

PENGARUH SPECIAL EVENT DAN SALES PROMOTION PADA BRAND AWARENESS SEMEN SCG TUGAS AKHIR PENGARUH SPECIAL EVENT DAN SALES PROMOTION PADA BRAND AWARENESS SEMEN SCG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi MEDIANA URFAH 1151921002 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA HYPERMARKET CARREFOUR JEMBER SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA HYPERMARKET CARREFOUR JEMBER SKRIPSI. Oleh : ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA HYPERMARKET CARREFOUR JEMBER SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dalam keadaan pembuatan keputusan secara cepat tanpa memikirkan akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dalam keadaan pembuatan keputusan secara cepat tanpa memikirkan akibat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Impulse Buying Impulse Buying adalah perilaku berbelanja yang terjadi secara tidak terencana dalam keadaan pembuatan keputusan secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal ABSTRAK Rico Shendy, 2009, Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal. di bawah bimbingan Ir. Zuhriati Zainudin, PhD., MBA. Munculnya sejumlah Mal baru di Bandung semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang mendekatkan analisisnya pada numerik (angka) yang akan dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA XL CENTER DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA XL CENTER DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA XL CENTER DI SURABAYA OLEH: FRANDY GOLDWIN 3103009093 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menimbulkan persaingan pada bisnis global sehingga kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi ini diharapkan

Lebih terperinci

PENGARUH ADVERTISING ATTITUDE TERHADAP SHOPPING LOYALTY MELALUI IMPULSE BUYING PADA CARREFOUR GOLDEN CITY MALL MAYJEN SUNGKONO SURABAYA

PENGARUH ADVERTISING ATTITUDE TERHADAP SHOPPING LOYALTY MELALUI IMPULSE BUYING PADA CARREFOUR GOLDEN CITY MALL MAYJEN SUNGKONO SURABAYA Konsentrasi / Bidang Minat : Manajemen Ritel PENGARUH ADVERTISING ATTITUDE TERHADAP SHOPPING LOYALTY MELALUI IMPULSE BUYING PADA CARREFOUR GOLDEN CITY MALL MAYJEN SUNGKONO SURABAYA Proposal untuk Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP STORE BRAND MELALUI PRODUCT CLASS DI HYPERMART SURABAYA

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP STORE BRAND MELALUI PRODUCT CLASS DI HYPERMART SURABAYA PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP STORE BRAND MELALUI PRODUCT CLASS DI HYPERMART SURABAYA Skripsi S-1 Oleh : REINALDO CLARENCE TJOA 3103012094 FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN INDIVIDU KARYAWAN DI PT BAKRIE METAL INDUSTRIES TUGAS AKHIR

HUBUNGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN INDIVIDU KARYAWAN DI PT BAKRIE METAL INDUSTRIES TUGAS AKHIR HUBUNGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA 360 0 TERHADAP PENGEMBANGAN INDIVIDU KARYAWAN DI PT BAKRIE METAL INDUSTRIES TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Ady Supriyanto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI

HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Pustaka Penelitian dilakukan dengan mempelajari bahan bacaan, buku dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. 3.1.2 Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN (STUDI KASUS DI RESTORAN NASI BANCAKAN)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN (STUDI KASUS DI RESTORAN NASI BANCAKAN) PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN (STUDI KASUS DI RESTORAN NASI BANCAKAN) The Influence of Store Atmosphere on Consumer Repurchase Intention (Study Case in Restaurant Nasi Bancakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT INVOLVEMENT TERHADAP PURE IMPULSIVE BUYING KONSUMEN ZARA GALAXY MALL SURABAYA MELALUI PRODUCT KNOWLEDGE SEBAGAI MEDIASI

PENGARUH PRODUCT INVOLVEMENT TERHADAP PURE IMPULSIVE BUYING KONSUMEN ZARA GALAXY MALL SURABAYA MELALUI PRODUCT KNOWLEDGE SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PRODUCT INVOLVEMENT TERHADAP PURE IMPULSIVE BUYING KONSUMEN ZARA GALAXY MALL SURABAYA MELALUI PRODUCT KNOWLEDGE SEBAGAI MEDIASI OLEH: Matius Josriadi Sugianto 3103011271 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur. 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah swalayan Rajawali, yang terletak kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri 12345 - Jawa Timur. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

PENGARUH PRICE DISCOUNT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOTIONAL SHOPPING DAN IMPULSE BUYING DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG DENPASAR SKRIPSI

PENGARUH PRICE DISCOUNT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOTIONAL SHOPPING DAN IMPULSE BUYING DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG DENPASAR SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOTIONAL SHOPPING DAN IMPULSE BUYING DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG DENPASAR SKRIPSI Oleh: WAYAN ARIS GUMILANG NIM: 1206205009 Skripsi ini ditulis

Lebih terperinci

PENGARUH STORE ATTRIBUTES DAN CONSUMER CONFIDENCE TERHADAP STORE SATISFACTION DAN SHARE OF WALLET DI SOGO DEPARTMENT STORE GALAXY MALL SURABAYA

PENGARUH STORE ATTRIBUTES DAN CONSUMER CONFIDENCE TERHADAP STORE SATISFACTION DAN SHARE OF WALLET DI SOGO DEPARTMENT STORE GALAXY MALL SURABAYA PENGARUH STORE ATTRIBUTES DAN CONSUMER CONFIDENCE TERHADAP STORE SATISFACTION DAN SHARE OF WALLET DI SOGO DEPARTMENT STORE GALAXY MALL SURABAYA OLEH: IGNATIUS FERRY SANTOSO 3103012127 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA

PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh: INDAH TARAKANITA NPM : 11132048 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH IN STORE STIMULI

PENGARUH IN STORE STIMULI PENGARUH IN STORE STIMULI DALAM MELAKUKAN IMPULSE BUYING DI MINIMARKET PERDANA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Novin Arisa 0612010072/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP PEMBENTUKAN KESADARAN MEREK SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS COFFEE SHOP SUN PLAZA MEDAN

SKRIPSI PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP PEMBENTUKAN KESADARAN MEREK SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS COFFEE SHOP SUN PLAZA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP PEMBENTUKAN KESADARAN MEREK SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS COFFEE SHOP SUN PLAZA MEDAN OLEH CASANOVA 100502046 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN RISIKO DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN SISTEM JASA RESERVASI ONLINE PADA MINAT BELI TIKET PESAWAT TUGAS AKHIR. Genta Kamsa

PENGARUH KEPERCAYAAN RISIKO DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN SISTEM JASA RESERVASI ONLINE PADA MINAT BELI TIKET PESAWAT TUGAS AKHIR. Genta Kamsa PENGARUH KEPERCAYAAN RISIKO DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN SISTEM JASA RESERVASI ONLINE PADA MINAT BELI TIKET PESAWAT TUGAS AKHIR Genta Kamsa 1132003044 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

Lebih terperinci

Keywords : Advertising, Internet Marketing, Sales Promotion, Buying Decision

Keywords : Advertising, Internet Marketing, Sales Promotion, Buying Decision ABSTRACT This study, entitled "Effects of Promotional Advertising, Internet Marketing, and Sales Promotion on Consumer Purchase Decision Starbucks PVJ Bandung", with a goal to know the contribution of

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA

PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA Oleh Gilang Windiarto manajemen gilangwindiarto@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM

OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI MEDIASI CONSUMERS ATTITUDE PADA PRODUK PRIVATE BRAND DI HYPERMART SURABAYA OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM 3103011106 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memenuhi permintaan konsumen yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memenuhi permintaan konsumen yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan masyarakat mengikuti perkembangan zaman, dimana perusahaan harus mampu memenuhi permintaan konsumen yang semakin hari menjadi semakin beragam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping value terhadap impulse buying, hedonic shopping value terhadap shopping lifestyle, shopping lifestyle terhadap impulse buying,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

Oleh : ANTHONY RAHARDJA

Oleh : ANTHONY RAHARDJA PENGARUH EXTERIOR, GENERAL INTERIOR, DAN STORE LAYOUT TERHADAP PURCHASE DECISION MELALUI EMOTION PADA SOGO DEPARTMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA DI SURABAYA ` Oleh : ANTHONY RAHARDJA 3103011238 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH CREDIT CARD, DISCOUNT, FREE PRODUCT DAN WINDOW DISPLAY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF KONSUMEN SOGO TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

PENGARUH CREDIT CARD, DISCOUNT, FREE PRODUCT DAN WINDOW DISPLAY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF KONSUMEN SOGO TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA PENGARUH CREDIT CARD, DISCOUNT, FREE PRODUCT DAN WINDOW DISPLAY TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF KONSUMEN SOGO TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA OLEH: HOLIA GOZALI 3103012268 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perilaku Konsumen Menurut Utami (2010:45) perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha sekarang ini banyak yang secara sadar berorientasi pada konsumen. Hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 14 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hortimart Agro Center, Bawen. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2016 hingga 29 Maret 2016. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY,

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY, Konsentrasi/Bidang Minat: Pemasaran ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE, COUNTRY OF ORIGIN, PRODUCT QUALITY, TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER LOYALTY PADA PELANGGAN LAPTOP TOSHIBA DI SURABAYA Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : Arika Martania 0712015002/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG Oleh : DESRAYUDI 06 952

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang masalah sosial atau kemanusiaan berdasarkan pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di wilayah Kota Bandung sebanyak empat cabang dengan alamat masing-masing HDL 293 sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA HERO DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA HERO DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA HERO DI SURABAYA OLEH: Gabriana Ellicia GraceYuwono 3103008044 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

PENGARUH GREEN MARKETING DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN TUGAS AKHIR

PENGARUH GREEN MARKETING DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN TUGAS AKHIR PENGARUH GREEN MARKETING DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN (Studi Kasus: Lampu LED Merek Philips) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET FRANSISCUS BISMOADI REZA C fransiscus_reza@yahoo.com ABSTRAK Development of the retail

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah kelurahan Ketawanggede, kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penilaian kinerja dan Kompensasi terhadap Produktivitas kerja (Studi Pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PELAPORAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara untuk menguji

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh product customization (X 1 ) dan

ABSTRAK. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh product customization (X 1 ) dan ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai pengaruh product customization (X 1 ) dan brand image (X 2 ) terhadap customer loyalty (Y) yang surveinya pada konsumen BTX Concept Bandung. Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MALL ATMOSPHERE, QUALITY OF MERCHANDISE, CONVENIENCE, DAN ENHANCEMENTS TERHADAP SHOPPING ENJOYMENT PADA KONSUMEN GALAXY MALL SURABAYA

PENGARUH MALL ATMOSPHERE, QUALITY OF MERCHANDISE, CONVENIENCE, DAN ENHANCEMENTS TERHADAP SHOPPING ENJOYMENT PADA KONSUMEN GALAXY MALL SURABAYA PENGARUH MALL ATMOSPHERE, QUALITY OF MERCHANDISE, CONVENIENCE, DAN ENHANCEMENTS TERHADAP SHOPPING ENJOYMENT PADA KONSUMEN GALAXY MALL SURABAYA OLEH : IMELDA 3103011184 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci