ANALISIS KESUKAAN HABITAT IKAN KARANG DI SEKITAR PULAU BATAM, KEPULAUAN RZAU

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KESUKAAN HABITAT IKAN KARANG DI SEKITAR PULAU BATAM, KEPULAUAN RZAU"

Glenna Hadiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 w h 6 5 ANALISIS KESUKAAN HABITAT IKAN KARANG DI SEKITAR PULAU BATAM, KEPULAUAN RZAU. RICKY TONNY SIBARANI SKRIPSI sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sajana Perikanan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan PROGRAM STUD1 ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

2 Ricky Tonny Sibarani. C Analisa Kesukaan Habitat Ikan Karang di Sekitar Pulau Batarn, Kepulauan Riau. Dibawah birnbingan R Widodo (Ketua) dan Budhi Hascaryo Iskandar (Anggota). RINGKASAN Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di laut. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi sumberdaya perairan yang cukup besar. Salah satu sumberdaya alam perairan tropis yang penting dan memiliki potensi yang besar adalah kawasan terumbu karang. Terumbu karang memiliki nilai dan arti yang sangat penting baik dari segi ekologi laut maupun sosial ekonomi. Ditinjau dari segi ekologi laut, terumbu karang memiliki fungsi antara lain sebagai gudang keanekaragaman hayati, tempat tinggal sementara atau tetap, tempat mencari makan, berpijah, daerah asuhan dan tempat berlangsungnya siklus biologi, kimia, fisika secara global yang memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi dan juga sebagai pelindung dari hempasan gelombang (Suharsono, 1996). Dari segi sosial ekonomi, terumbu karang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Nilai perikanan karang di Asia Tenggara mencapai 2,4 milyar dollar ASIthn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari dan memahami pengelompokkan habitat ikan karang, dan menentukan kesukaan (preferensi) ikan terhadap habitat dasarnya. Pengambilan data dilaksanakan padatanggal3 Mei sampai dengan 14 Mei 2003 di sekitar pulau Batam propinsi Riau meliputi Pulau Lengkang (Daerah I Utara Pulau Batam), Pulau Abang Kecil (Daerah I1 Selatan Pulau Batam) dan Pulau Ngenang (Daerah I11 Timur Pulau Batam). Pengamatan biota karang sebagai komponen utama penyusun ekosistem terumbu karang dan berbagai organisme bentik lainnya dilakukan dengan metode transek garis menyinggung (line intercept Pansect). Pengamatan ikan karang meggunakan metode pencacahan visual (underwater visual census). Pengamatan terhadap ikan karang ini dilakukan pada siang hari ketika ikan karang pada umumnya beraktifitas. Pengolahan dan analisa data bentuk pertumbuhan menggunakan persentase penutuban karang hidup. Untuk mengetahui keanekaragaman digunakan indeks Shannon, keseragaman dengan indeks keseragaman dan dominansi dengan indeks dominansi. ~ndeks mortalitas digunakan untuk mengetahui rasio kernat& karang. Indeks kesamaan Bray-Curtis digunakan untuk menentukan pola pengelompokan habitat. Pola pengelompokan genus ikan karang ditentukan dengan menggunakan indeks kesamaan Dice. Analisis hubungan antara kondisi habitat dasar dengan ikan karang menggunakan analisa Nodul berdasarkan indeks konstansi dan indeks tidelitas. Pertumbuhan terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu faktor fisika dan kimia perairan. Dengan melihat parameter fisika dan kimia kita

3 dapat melihat apakah terumbu karang berada dalam kondisi optimal bagi pertumbuhannya atau tidak. Parameter fisika dan kimia yang diukur adalah suhu, salinitas, ph, kecepatan arus dan kecerahan. Berdasarkan hasil pengamatan tipe terumbu karang di Pulau Lengkang, Pulau Ngenang dan Pulau Abang kecil dikategorikan sebagai terumbu karang tepi (f?inging ree3. Berdasarkan perhitungan persentase penutupan, kondisi bentuk pertumbuhan terumbu karang pada kedalaman 3 meter tergolong dalam kriteria baik. Pada kedalaman 10 meter bentuk pertumbuhan terumbu karang digolongkan dalam kriteria sedang hingga baik. Indeks keanekaragaman (H') biota pengisi habitat dasar untuk keda!aman 3 meter mempunyai kisaran sedang dan untuk ked~laman 10 meter juga mempunyai kisaran sedang. Dari hasil perhitungan didapat kedalaman 3 meter keanekaragaman bentang terumbu lebih beragam dan lebih baik dibanding pada kedalaman 10 meter karena nilai indeks menunjukan angka yang lebih tinggi bagi kedalaman 10 meter. Nilai indeks keanekaragam ikan karang yang diperoleh pada kedalaman 3 meter termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Indeks keseragaman pada kedalaman 3 meter digolongkan dalam kategori tinggi. Pada kedalaman 3 meter komunitas berada dalam kondisi stabil dengan jumlah setiap individu setiap spesiesnya tersebar merata dan tidak ada dominansi satu spesies terhadap spesies lainnya. Nilai indeks keanekaragaman yang diperoleh pada kedalaman 10 meter termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Indeks keseragaman pada kedalaman 10 meter termasuk dalam kategori keseragaman tinggi. Nilai indeks dominansi termasuk dalam kategori dominansi rendah. Secara umum kondisi ikan berdasarkan indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi pada kedalaman 10 meter lebi11 baik dari kedalaman 3 meter, ha1 ini disebabkan pada kedalaman 3 meter kemungkinan untuk terganggunya ekosistem karena aktivitas manusia lebih besar dari kedalaman 10 meter sehingga tekanan ekologisnya lebih tinggi. Pada kedalaman 3 meter diperoleh 4 kelompok habitat yang diperoleh dari 8 stasiun pengamatan dan kedalaman 10 meter terdapat 5 kelompok habitat yang diperoleh dari 8 stasiun pengamatan. Untuk kedalaman 3 meter dihasilkan 15 kelompok genus ikan dan pada kedalaman 10 meter terdapat 15 kelompok genus ikan. Pada kedalaman 3 meter terdapat 4 pasang kelompok spesies Ikan dan kelompok habitat yang memiliki tingkat kesukaan yang tinggi terhadap habitatnya sedangkan di kedalaman 10 meter terdapat 4 pasang kelompok spesies Ikan dan kelompok habitat yang memiliki tingkat kesukaan yang tinggi.

4 LEMBAR PENGESAHAN Judul Nama NRP : Analisis Kesukaan Habitat Ikan Karang Di Sekitar Pulau Batam, Kepulauan Riau. : Rich Tonuy Sibarani : C P Pembim i I Disetujui, Pembimbing 11 &R. Wido& NIP NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Tanggal lulus:. N" 1 2ugQ

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga Skripsi dengan judul "Analisis Kesukaan Habitat Ikan Karang di Sekitar Pulau Batam, Kepulauan Riau" ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakans salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. R. Widodo sebagai Ketua Komisi Pembimbing serta Dr. Ir. Budhi H. Iskandar, M.Si sebagai Anggota Komisi Pembimbing atas pengarahan dan biigan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga Penelitian ini dapat nlemberikan manfaat bagi semua piliak yang membutuhkannya. Bogor, September 2006 Penulis

6 DAFTAR IS1 Halaman... KATA PENGANTAR PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan TINJAUAN PUSTAKA Pulau Batam Secara Umum Ekosistem Terumbu Karang...:...: Penyusun Habitat Dasar Ekosistem Terumbu Karang Pengelompokkan &an Karang... 8 i 2.5. Lnteraksi anbra Ikan Karang dengan Terumbu...; METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Alat Bahan Metode Penelrtlan Metode Pengumpulan Data DataIkanKaang Data Terumbu Karang Analisis Data Presentase Penutupan Substrat Dasar Indeks Keanekaragaman (H'),Keseragaman Q dan Dominansi (C) Indeks Kesamaan Bray Curtis Q3) Indeks Kesamaan Sorensen (So) Analisis Nodul,.. Indeks.. Konstansi (Cij) dan Indeks Fidelitas (Fij) HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Oseanografi di Sekitar Perairan Pulau Batam Kondisi Umum Substrat Dasar Perairan Kedalaman 3 meter Kedalam 10 meter Kondisi Komunitas Ikan Karang dan Keanekaragaman Ikan Kedalaman 3 meter Kedalaman 10 meter Pengelompokan Habitat di Ekosistem Terumbu Karang Kedalaman 3 meter...

7 Kedalaman 10 meter Pengelompokan Ikan di Ekosistem Terumbu Karang Kedalaman 3 meter Kedalaman 10 meter Analisa kesukaan Ikan Karang Terhadap Habitatnya Kedalaman 3 meter Kedalaman 10 meter KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran... DAPTAII PUSTAKA... LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

dokumen-dokumen yang mirip

Oleh : ASEP SOFIAN COG SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Geiar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Oleh : ASEP SOFIAN COG SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Geiar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan STUDI KETERKAITAN KEANEKARAGAMAN BENTUK PERTUMBUHAN TERUMBU KARANG DENGAN IKAN KARANG DI SEKITAR KAWASAN PERAIRAN PULAU RU DAN PULAU KERINGAN WILAYAH BARAT KEPULAUAN BELITUNG Oleh : ASEP SOFIAN COG498084