Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat"

Transkripsi

1 Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat dalam produksi tetapi merupakan bagian penting dan memiliki peran yang krusial. Sumber daya manusia merupakan penggerak dan penentu berlangsungnya kegiatan produksi dan semua aktivitas di dalam sebuah perusahaan. Dengan mengelola sumber daya manusia, maka perusahaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Perusahaan tentunya akan melakukan investasi untuk menyeleksi, merekrut, dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Untuk itu, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar sumber daya manusianya tidak memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut. Walaupun perusahaan sudah berusaha semaksimal mungkin, terkadang rencana tidak berjalan sesuai dengan yang semestinya. Karyawan bisa saja keluar dengan berbagai macam alasan yang tidak masuk akal hingga tidak memberikan alasan sama sekali. Tentunya, hal semacam ini akan menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan karena perusahaan tersebut harus melakukan investasi lagi pada proses seleksi, perekrutan, serta mempertahankan karyawan baru nantinya. 1

2 Peristiwa seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi di dunia kerja. Di dalam setiap perusahaan ada berbagai orang dengan berbagai macam latar belakang dan mereka semua memiliki perilaku yang berbeda-beda. Perilaku karyawan ada banyak macamnya dan salah satunya adalah intensi keluar (turnover intention) yang nantinya akan menyebabkan karyawan tersebut meninggalkan pekerjaan dan perusahaannya. Turnover intention telah menjadi topik yang cukup menarik bagi para peneliti dan akademisi karena memiliki konotasi yang negatif (Singh & Loncar, 2010). Menurut Bluedorn dalam Grant, Cravens, Low, dan Moncrief (2001) niat untuk keluar dari perusahaan dapat didefinisikan sebagai kecenderungan atau sejauh mana karyawan kemungkinan akan meninggalkan perusahaan. Niat untuk keluar juga dapat diartikan sebagai gejala awal dari terjadinya turnover yang sebenarnya dalam sebuah perusahaan (Mobley, Homer, dan Hollingsworth, 1978). Turnover merupakan suatu hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan, namun hal ini merupakan hal yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari. Menurut Robbins & Judge (2013) keluarnya karyawan dari perusahaan dapat menimbulkan efek yang negatif bagi perusahaan yang salah satunya adalah merugikan perusahaan hingga ribuan dollar. Tingginya tingkat turnover di dalam seuatu perusahaan akan sangat merugikan perusahaan, terlebih lagi jika karyawan yang keluar adalah karyawan yang memiliki kinerja yang baik dan bekerja di atas ratarata. Menurut Holtom, Mitchell, Lee, dan Eberly (2008) turnover juga memiliki efek kepada karyawan yang ditinggalkan oleh rekan kerjanya. Misalnya, 2

3 karyawan tersebut keluar dari perusahaan dan menimbulkan efek terkejut kepada karyawan yang tersisa dan/atau mengurangi tingkat kelekatan kerja (job embeddedness) mereka, sehingga timbul pikiran untuk ikut keluar juga (contohnya turnover contagion). Jika ini terjadi, sudah pasti akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan dan pastinya perusahaan tidak mau hal itu sampai terjadi dan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari hal yang seperti itu. Tingginya tingkat turnover pada suatu perusahaan memiliki banyak penyebab. Menurut Cotton & Tuttle (1986) ada tiga kategori penyebab turnover, yaitu: 1. Faktor personal (contohnya umur, pendidikan, jenis kelamin) 2. Faktor eksternal (contohnya tingkat pengangguran) 3. Faktor work-related (contohnya kepuasan gaji, kepuasan kerja) Berdasarkan penyebab tersebut, faktor work-related yang nantinya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini, lebih tepatnya adalah kepuasan gaji dan kepuasan kerja. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk memuaskan karyawannya dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawannya melalui berbagai macam cara. Misalnya saja, perusahaan memenuhi kebutuhan karyawannya, perusahaan memberikan perhatian terhadap karyawannya, perusahaan juga harus memposisikan karyawan sebagai aset perusahaan dan bukan hanya menganggap karyawan sebagai pekerja saja. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung para karyawannya dan nantinya 3

4 akan menimbulkan kepuasan kerja. Menurut McCue & Gianakis (1997) ada beberapa faktor yang memengaruhi kepuasan kerja contohnya pekerjaan itu sendiri, gaji, supervisor, rekan kerja, tanggung jawab, dan pengakuan. Beberapa contoh penelitian (Price, 2000; Hom dan Kinicki, 2001) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap turnover karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam perusahaan, sedangkan karyawan yang merasa kurang puas dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan yang lain. Selain itu, kepuasan gaji juga turut memiliki peran dalam terjadinya turnover. Karyawan merasakan adanya equity (keadilan) terhadap gaji yang mereka terima sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan gaji dapat diartikan sebagai individu tersebut akan terpuaskan jika persepsi mereka terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan ekspektasi. Tingkat turnover yang tinggi merupakan masalah yang umum dan memakan biaya dalam industri perhotelan (Barron, 2008; Gustafson, 2002; Solnet dan Hood, 2008). Ditambah lagi dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Cannon dalam Day dan Buultjens (2007) tingkat turnover yang tinggi sudah diterima secara rutin bagi banyak organisasi perhotelan. Tingginya tingkat turnover karyawan tidak hanya memengaruhi kualitas pelayanan dan merusak moral karyawan, tetapi juga memengaruhi profit hotel (Hinkin & Tracey, 2000). Biaya yang timbul akibat tingginya tingkat turnover telah diakui sebagai 4

5 peningkatan biaya dari rekrutmen, seleksi, dan pelatihan, serta hilangnya produktivitas (Simons & Hinkin, 2001) dan tentunya semua hotel tidak mau menanggung biaya tersebut. Menurut Deery dan Shaw (1997) serta Lashley dan Chaplain (1999) dalam Davidson, Timo, dan Wang (2010) tingkat turnover karyawan yang tinggi merupakan faktor utama yang mempengaruhi efisiensi kerja, produktivitas, dan struktur biaya hotel. Beberapa contoh alasan yang menyebabkan tingkat turnover yang tinggi adalah kerja dengan keterampilan rendah dan bergaji rendah, jam kerja yang tidak bersahabat, kepuasan kerja yang rendah, dan kurangnya kemajuan karir dalam setiap organisasi (Aksu, 2004; Hinkin dan Tracey, 2000). Bahkan menurut Iverson dan Deery (1997) budaya turnover telah tercipta dan telah diperkuat di dalam industri perhotelan. hotel umumnya menganggap tingkat turnover yang tinggi sebagai bagian dari norma kerja kelompok dan karyawan seringkali memiliki keyakinan bahwa mereka memasuki pekerjaan dengan kesempatan pengembangan karir yang terbatas. Tingkat turnover pada industri perhotelan di Indonesia cukup tinggi. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Widjaja, Fulbertus, & Kusuma (2008) pada salah satu hotel di Kupang, Nusa Tenggara Timur selama tahun 2008 menunjukkan angka sebesar 18,1% pada divisi Food and Beverage Service, 15,38% pada divisi Front Office, dan 11,76% pada divisi Accounting. Kemudian, pada penelitian yang dilakukan oleh Witasari (2009) pada tahun angka turnover mencapai 31.16% (268 orang) dari keseluruhan karyawan di Novotel Semarang. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk melihat tingginya tingkat turnover pada industri perhotelan di Indonesia. 5

6 Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara kepuasan kerja, kepuasan gaji, dan turnover intention pada karyawan-karyawan yang bekerja pada hotel di Jogjakarta. Peneliti menggunakan umur sebagai variabel moderasi karena penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Choudhury & Gupta (2011). Selain itu, umur memang menjadi salah satu faktor utama selain kemampuan dalam perekrutan karyawan hotel. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, umur merupakan hal yang sangat diperhatikan. Manajer hotel lebih memertimbangkan pelamar yang umurnya cenderung lebih muda daripada pelamar yang lebih tua walaupun kemampuan keduanya tidak jauh berbeda. Kemudian, tingkat turnover memang tergolong tinggi dan alasan keluarnya karyawan biasanya adalah jenuh dengan pekerjaan yang ada karena karyawan melakukan pekerjaan yang begitu-begitu saja dalam artian tidak ada sesuatu hal yang baru, serta gaji yang tidak cocok pun menjadi alasan mengapa karyawan keluar. Peneliti memilih hotel bintang 1 dan 2 karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah, tingkat turnover intention yang dimiliki oleh karyawan hotel bintang 1 dan 2 tinggi dikarenakan job description yang dimiliki oleh karyawan sangatlah banyak. Terkadang mereka harus mengerjakan berbagai macam kegiatan dalam waktu yang sama, seperti menjadi resepsionis, roomboy, dan membersihkan ruangan dalam waktu yang bersamaan. Faktor berikutnya adalah, proses pencarian data pada hotel bintang 1 dan 2 juga tergolong mudah jika dibandingkan dengan mencari data pada hotel bintang 3 ke atas, serta sistem birokrasi pada hotel bintang 3 ke atas membuat pencarian data memakan waktu yang sangat lama. Banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi dan 6

7 harus dikerjakan. Kemudian, faktor yang berikutnya adalah karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh peneliti, baik materi maupun waktu. Peneliti memilih karyawan hotel di Jogjakarta dengan alasan Jogjakarta memiliki banyak sekali hotel, baik yang sudah jadi maupun yang sedang dibangun yang disebabkan banyaknya wisatawan yang berdatangan ke Jogjakarta. Gejala ini dapat dilihat dari adanya beberapa faktor contohnya adalah tren banyaknya jumlah tamu per hari yang setiap tahun selalu meningkat, jumlah akomodasi, kamar, dan tempat tidur hotel menurut kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga menunjukkan tren yang selalu meningkat, serta jumlah wisatawan yang menggunakan hotel. Tabel 1.1 Jumlah Tamu per Hari Provinsi D. I. Yogyakarta No Tahun Tamu Per Hari Hotel Bintang Hotel Non-Bintang Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional Pada Tabel 1.1 menujukkan bahwa tren jumlah tamu per hari yang selalu meningkat baik pada hotel bintang maupun pada hotel non-bintang. Jumlah tamu per hari dari tahun 2009 hingga tahun 2014 meningkat walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa wisatawan yang berdatangan ke Jogjakarta setiap tahun selalu meningkat. 7

8 Tabel 1.2 Jumlah Akomodasi, Kamar dan Tempat Tidur Hotel Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Bintang Non Bintang Tahun Akomodasi Kamar Tempat Tidur Akomodasi Kamar Tempat Tidur Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) D. I. Yogyakarta Pada Tabel 1.2 menunjukkan tren yang cenderung meningkat pada semua aspek mulai dari akomodasi, kamar, dan tempat tidur pada hotel berbintang dan juga hotel non bintang setiap tahunnya. Tentunya, hal ini juga mengindikasikan adanya kenaikan jumlah wisatawan yang datang ke Jogjakarta setiap tahunnya. Tabel 1.3 Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Hotel Tahun Jumlah wisatawan yang menggunakan hotel Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) D. I. Yogyakarta Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) D. I. Yogyakarta pada tahun 2013, D. I. Yogyakarta tersedia 61 hotel bintang dengan kamar dan tempat tidur. Jumlah wisatawan yang menggunakan fasilitas hotel tercatat sebanyak 8

9 orang, naik sebesar 6,94% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar orang. Ditinjau menurut kebangsaan, sekitar 94,56% tamu yang menginap di hotel adalah wisatawan domestik dan 5,44% adalah wisatawan asing. Tingkat Pengunian Kamar (TPK) hotel bintang di D. I. Yogyakarta secara ratarata pada bulan Agustus 2014 sebesar 59,63%. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 12,81 poin dibandingkan sebelumnya pada bulan Juli 2014 yang menunjuk besaran angka 46,82%. Selain karena banyaknya wisatawan yang datang, peningkatan ini dipicu oleh banyaknya kunjungan mahasiswa bersama orang tuanya pada bulan Agustus yang merupakan awal tahun ajaran kuliah. TPK hotel adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang dihuni dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (dalam persen). Tabel 1.1, Tabel 1.2, dan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa tren penggunaan hotel terus meningkat seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang. Tentunya, hotel harus mampu menjaga agar tingkat turnover-nya agar tidak terlalu tinggi. Tingkat turnover karyawan yang tinggi merupakan ukuran yang dapat digunakan sebagai indikasi adanya masalah pada organisasi. Turnover karyawan dapat memakan biaya yang tinggi oleh karena itu perusahaan perlu mengurangi dan menjaga sampai pada tingkat turnover yang dapat diterima.. Tingkat turnover yang sesuai sebenarnya diperlukan karena para karyawan dan perusahaan dapat mengembangkan keahlian dan wawasan baru (Andini, 2006). 9

10 B. Pertanyaan Penelitian 1. Apakah umur yang lebih muda menyebabkan kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap turnover intention daripada kepuasan gaji? 2. Apakah umur yang lebih tua menyebabkan kepuasan gaji memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap turnover intention daripada kepuasan kerja? C. Tujuan Penelitian Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji apakah umur yang lebih muda menyebabkan kepuasan kerja yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap turnover intention daripada kepuasan gaji. 2. Untuk menguji apakah umur yang lebih tua menyebabkan kepuasan gaji yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap turnover intention daripada kepuasan kerja. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mencapai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi perusahaan: Sebagai practical contributions bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan saran bagi proses pengelolaan karyawan di perusahaan, khususnya mengenai kepuasan kerja dan kepuasan gaji. 10

11 2. Manfaat bagi fakultas atau perguruan tinggi: Sebagai theoretical contributions, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bagian yang terdiri dari: Bab I. PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan telaah teoritis terkait variabel-variabel dependen dan independen dalam penelitian ini. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah turnover intention. Sementara itu, variabel independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja dan kepuasan gaji. Bab III. METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, terdiri dari desain penelitian, gambaran umum obyek penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data. Bab IV. ANALISIS DATA Pada bab ini berisi tentang hasil dari analisis data yang dilakukan untuk menguji hipotesis dan pembahasannya. 11

12 Bab V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya, serta keterbatasan penelitian. 12

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, dimana peran sumber. daya manusia menjadi semakin penting Danish et al., (2013).

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, dimana peran sumber. daya manusia menjadi semakin penting Danish et al., (2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/01/18/Th.X, 4 Januari 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR NOVEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 50,38% DAN AKOMODASI LAINNYA 37,26% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai bidang industri, tak terkecuali pada industri Pariwisata. Persaingan tidak hanya terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Star Hotel (sebelumnya bernama Best Western Star Hotel) adalah hotel bintang empat yang berlokasi sangat strategis di Jl. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah perusahaan. Pada praktiknya, perusahaan sering melupakan hakikat sumber daya manusia sebagai

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/07/18/Th.X, 1 Juli 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 53,21% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,97% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang

Lebih terperinci

https://ambonkota.bps.go.id

https://ambonkota.bps.go.id PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU JUNI No. 04/08/81/Th. VI, 3 Agustus Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Juni adalah 63,17 persen. TPK hotel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013 No. 58/10/33/Th.VII, 01 Oktober 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor

Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Nama : Sella Bitha NIM : 1215251059 Abstrak Turnover Intention

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 No. 40/08/33/Th.V, 01 Agustus 2011 TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah periode Juni 2011 tercatat sebesar 44,18

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya untuk rujukan yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susan Setialestari, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susan Setialestari, 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun. Dari dua jenis bank di Indonesia yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, tercatat ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan perkembangan yang semakin cepat disegala bidang kegiatan telah mempengaruhi perkembangan berbagai sektor di Indonesia. Persaingan

Lebih terperinci

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 September 2017, TPK Hotel Berbintang 53,41% dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN BPS KOTA TEGAL 27 Maret 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL FEBRUARI 32,07 PERSEN Pada bulan ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas usaha hotel/jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan-tantangan yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan-tantangan yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan baik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN BPS KOTA TEGAL 27 Februari 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN Pada bulan ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas usaha hotel/jasa

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/11/18/Th.IX, 2 November 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 42,95% DAN AKOMODASI LAINNYA 36,06% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU FEBRUARI 2016 No. 04/04/81/Th. VI, 1 April 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU FEBRUARI Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Februari adalah 36,59 persen.

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN HOTEL 1.1. HOTEL BINTANG Grafik 1.1. Jumlah Hotel Bintang di Bekasi, 2011-2015 Grafik 1.2. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL No. 04/06/81/Th. VI, 1 Juni Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan April adalah 40,82 persen. TPK hotel bintang

Lebih terperinci

Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat

Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Bulan BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat, TPK Hotel Bintang Mencapai 41, 74 persen. Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN No. 16/3373/4/08/13/Th.V, 16 Agustus 2013 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN Pada bulan 2013 ini dari semua indikator produktivitas

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 58/10/76/Th. X, 3 Oktober TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG AGUSTUS MENCAPAI 61,93 PERSEN Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013 No. 34/06/33/Th.VII, 03 Juni 2013 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN BPS KOTA TEGAL 25 Januari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN Pada bulan Desember 2015 ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan faktor utama yang menuntut dunia agar dapat bersaing dalam berbagai aspek, baik teknologi, perekonomian, ilmu pengetahuan, dan juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan yang menyenangkan atau emosi positif yang dihasilkan dari penilaian

Lebih terperinci

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017 Agustus 2017, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebesar 419 Kunjungan. Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

No. 04/06/81/Th. VII, 1 Juni 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU APRIL Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan April adalah 44,23 persen. TPK hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu mengelola SDM itu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 No. 44/07/33/Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan Ahmad

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG METODOLOGI Desk Research i DAFTAR ISI KOTA MALANG BAB 1. PERTUMBUHAN KOTA MALANG Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang, 2010-2014 Grafik 1.2. Pertumbuhan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/06/18/Th.X, 1 Juni 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2016 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,97% DAN AKOMODASI LAINNYA 41,87% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN No. 08/3373/4/04/16/Th.VIII, 20 April PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN Pada bulan seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/01/81/Th. VIII, 3 Januari 2017 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU NOVEMBER TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER MENCAPAI 38,23 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

https://ambonkota.bps.go.id

https://ambonkota.bps.go.id No. 04/05/81/Th. VII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU MARET Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang Maluku bulan Maret adalah 43,28 persen. TPK hotel

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 63/11/76/Th. X, 1 November TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 34,37 PERSEN Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 No. 25/04/33/Th.IX, 01 April 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013 No. 62/11/33/Th.VII, 01 Nopember 2013 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014 No. 21/04/33/Th.VIII, 01 April 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN No. 16/3373/4/08/17/Th.IX, 24 Agustus 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN Pada bulan Juni ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,20% DAN AKOMODASI LAINNYA 46,27%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,20% DAN AKOMODASI LAINNYA 46,27% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/06/18/Th.XI, 2 Juni 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,20% DAN AKOMODASI LAINNYA 46,27% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) Perub. September terhdp er 2017 er KLASIFIKASI HUNIAN. Perub. September. Agustus 2017.

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) Perub. September terhdp er 2017 er KLASIFIKASI HUNIAN. Perub. September. Agustus 2017. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Bulan September BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Di Provinsi Sulawesi Barat September, TPK Hotel Bintang sebesar 30,61 persen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah satu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri pariwisata di Bali pada tahun 2014 diperkirakan akan terus meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali merupakan primadona salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki lebih dari 700

Lebih terperinci

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK Judul : Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta Nama : Alland Christ Wida Wijaya NIM : 1006205168 ABSTRAK Keseimbangan Kehidupan-Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Bali sangat pesat, seperti yang terjadi didaerah Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah Seminyak mulai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN No. 20/3373/4/10/15/Th.VII, 19 Oktober 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 35,11 PERSEN Pada bulan 2015 ini secara umum, hampir semua indikator produktivitas

Lebih terperinci

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Pariwisata DKI Jakarta No. 48/10/31/Th.XIX, 02 Oktober 2017 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Pada bulan Agustus 2017, wisman Tiongkok menggeser posisi Lima Negara asal terbanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN Wsw, No. 18/3373/4/09/16/Th.VIII, 20 September 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN Pada bulan Agustus 2016 ini beberapa indikator produktivitas

Lebih terperinci

STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA)

STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA) No. 63/10/52/Th.XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA) DI NUSA TENGGARA BARAT AGUSTUS 2017 TPK Hotel bintang dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011 No.8/02/63/Th.XVI, 1 Februari 2012 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan pada bulan

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 50,62 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 50,62 PERSEN No. 08/3373/4/04/17/Th.IX, 28 April 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 50,62 PERSEN Pada bulan Maret ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel ialah salah satu bentuk akomodasi yang sangat mendukung di bidang pariwisata yang menyediakan jasa, penginapan, makanan, dan minuman, serta jasa lainnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 No. 08/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perspektif manajemen sumber daya manusia strategis yang paling mendasar adalah asumsi keberhasilan sebuah kinerja organisasi dipengaruhi oleh tindakan dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN No. 20/3373/4/10/16/Th.VIII, 20 Oktober 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN Pada bulan September 2016 ini secara umum beberapa indikator produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/02/62/Th.X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang sebesar

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/09/18/Th.XI, 4 September 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,52% DAN AKOMODASI LAINNYA 49,93% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN MANGGARAI BARAT

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN MANGGARAI BARAT BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN MANGGARAI BARAT No. 01/05/5315/Th. III, 01 Agustus 2013 PERKEMBANGAN USAHA JASA AKOMODASI/HOTEL DAN ANGKUTAN UDARA TRIWULAN I (APRIL-JUNI) TAHUN 2013 Jumlah tamu yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014 No. 73/12/33/Th.VIII, 01 Desember 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, suatu perusahaan akan memiliki peluang yang relatif kecil untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen yang sangat berperan penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, suatu

Lebih terperinci

STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017

STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017 BPS KOTA TARAKAN No.07/06/6571/Th.XI, 02 Juni STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG BULAN APRIL MENCAPAI 35,28 PERSEN Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/11/81/Th. VII, 1 November 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 29,30 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian dan manfaat penelitian. Selanjutnya, sistematika penulisan akan ditampilkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN OKTOBER 2013 No.68/12/63/Th. XVII, 2 Desember 2013 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN OKTOBER 2013 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Selatan pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MEI 55,02 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MEI 55,02 PERSEN No. 12/3373/4/06/17/Th.IX, 20 Juni 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MEI 55,02 PERSEN Pada bulan Mei ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 24/05/76/Th. XI, 2 Mei TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG MARET MENINGKAT 4,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar

Lebih terperinci

STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA)

STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA) No. 68 /11/52/Th.XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STATISTIK HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG (ANGKA SEMENTARA) DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2017 TPK hotel bintang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN No. 16/3373/4/08/16/Th.VIII, 22 Agustus 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN Bertepatan dengan hari raya idul fitri 1437 H, pada bulan Juli 2016

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,03% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,18%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,03% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,18% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/07/18/Th.XI, 3 Juli 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 52,03% DAN AKOMODASI LAINNYA 43,18% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET No. 22/05/61/Th. XIII, 3 Mei Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kalimantan Barat melalui 2 pintu masuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT JUNI 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT JUNI 2010 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT JUNI No. 37/08/61/Th. XIII, 2 Agustus Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kalimantan Barat melalui pintu masuk

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI METODOLOGI Desk Research i METODOLOGI Dalam melakukan riset industri, kami menggunakan metodologi desk research atau melakukan data gathering dan data intelligent

Lebih terperinci

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Pariwisata DKI Jakarta No. 34/07/31/Th.XIX, 3 Juli 2017 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Lima Negara asal terbanyak mendatangkan wisman ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

A. Latar belakang penelitan

A. Latar belakang penelitan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitan Saat ini permasalahan tingginya tingkat turnover telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan, bahkan beberapa perusahaan mengalami frustasi ketika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tabungan dan Investasi merupakan indikator tingkat pertumbuhan ekonomi. Negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sumber dana yang besar,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01 /04/1209/Th.XIII, April 2014 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Kabupaten Simalungun pada Maret 2014 sebesar 32,77 persen Tingkat Penghunian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 45/08/76/Th.XI, 01 Agustus TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG JUNI MENCAPAI 26,06 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan kekuatan daya fikir dan berkarya

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 47,74% DAN AKOMODASI LAINNYA 44,75%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 47,74% DAN AKOMODASI LAINNYA 44,75% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/04/18/Th.XI, 3 April 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 47,74% DAN AKOMODASI LAINNYA 44,75% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 No. 19/03/33/Th.IX, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan Melia Bali Villas and SPA Resort, Nusa Dua-Badung Nama : Ni Putu Yavi Radita NIM : 1315251153 Abstrak

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,19% DAN AKOMODASI LAINNYA 45,15%

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,19% DAN AKOMODASI LAINNYA 45,15% BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/03/18/Th.XI, 1 Maret 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG, HOTEL BERBINTANG 57,19% DAN AKOMODASI LAINNYA 45,15% Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL FEBRUARI 45,14 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL FEBRUARI 45,14 PERSEN No. 06/3373/4/03/17/Th.IX, 31 Maret 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL FEBRUARI 45,14 PERSEN Pada bulan ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi

Lebih terperinci

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Pariwisata DKI Jakarta No. 39/08/31/Th.XIX, 1 Agustus 2017 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Lima Negara asal terbanyak mendatangkan wisman ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku-perilaku tersebut dapat merupakan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016 Pr BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 54/09/76/Th.X, 1 SEPTEMBER TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulawesi Barat periode mencapai 33,61

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI , 39 %

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI , 39 % No. 12/04/34/TH.X, 01 April 2008 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2008 42, 39 % Pada Januari 2008 Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang Provinsi D.I.

Lebih terperinci