Achmad Setya Roswendi 1, Wandi Suhandi 2
|
|
- Doddy Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 9 No. 2, Agustus 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERNIKAHAN DINI DI DESA LANGENSARI KECAMATAN BLANAKAN KABUPATEN SUBANG PERIODE OKTOBER 2013-MARET 2014 Achmad Setya Roswendi 1, Wandi Suhandi 2 ABSTRAK Jumlah wanita yang melakukan pernikahan di Desa Langensari sebanyak 67 perempuan periode Oktober Maret Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober Maret Rancangan peneltian menggunakan analisis dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 67 perempuan yang menikah pada periode Oktober Maret 2014 yang tercatat di KUA Desa Langensari Kecamatan Blanakan. Pengumpulan data menggunakan angket dengan dataprimer yang diolah menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian diketahui responden yang melakukan pernikahan dini (<20 tahun) sebanyak 21 (31,3%) responden dan sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang mengenai kesehatan reproduksi sebanyak 46 (68,7%) responden. Hasil analisis diketahui terdapat hubungan pengetahuan kesehatan reproduks idengan pernikahan dini dengan p value0,001 α 0,05. Disarankan bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada perempuan khususnya remaja putri tentang resiko perkawinan dini, sehingga perempuan dapat meningkatkan pengetahuan dari tenaga kesehatan atau dari penyuluhan khususnya tentang pengetahuan kesehatan reproduksi sebagai dampak dari resiko perkawinan dini. Kata kunci :Pengetahuan, kesehatan reproduksi, pernikahan dini. 1
2 2 THE RELATIONS OF REPRODUCTIVE HEALTH KNOWLEDGE WITH YOUTH MARRIAGE IN LANGENSARI VILLAGE BLANAKAN SUB-DISTRICT SUBANG ON PERIOD OCTOBER 2013 MARCH 2014 Achmad Setya Roswendi 1, Wandi Suhandi 2 ABSTRACT The number of women who did youth marriage in Blanakan Village are 67 women on period October march So researcher interested for conducting research about the relations of reproductive health knowledge with youth marriage in Langensari village Blanakan sub-distric Subang on period October 2013 March The design on this study used correlation study with phenomenological cross sectional. Technique sample used total sampling with sample of 67 women who had marriaged on period October 2013 March 2014 that inscriptioned at KUA Langensari village Blanakan sub-district. Aggregitation of data used questionarre with primer data that processed using univariate and bivariate analysis (Chi Square). The result revealed respondent who did youth marriage (<20 years) sebanyak 21 (31,1%) respondent and the majority had less knowlegde about reproduction health as much as 46 (68,7%) respondent. The result of anilysis known had relations reproduction health knowlegde with youth marriage with p value 0,001 α 0,05. It is recommended for health workers have in order to further increased the quallity of service with provide information and approacher to women especially young women about risk of youth marriage, so that women can increased the knowledge from health worker or from information especially about reproduction health knowledge as impact from youth marriage risk. Keyword : Knowlegde, reproduction health, youth marriage.
3 3 A. PENDAHULUAN Berdasarkan data SDKI tahun 2007 diketahui dari perempuan usia tahun, sebesar 12,8% dari mereka sudah menikah. Sementara itu menurut data Riskesdas tahun 2010 diketahui bahwa kasus pernikahan dini masih tinggi, terlihat pada usia tahun sebanyak 4,8% dan pada usia sebanyak 41,9%. Menurut survey SDKI tahun 2012, secara nasional pernikahan dini usia tahun sebanyak 26,95%, selain itu diketahui 5% penduduk di Indonesia melakukan pernikahan di bawah umur 15 tahun, dimana sebesar 24,4% adalah wanita di pedesaan dan 16,1% diantaranya adalah wanita di perkotaan (Kemenkes RI, 2012). Berdasarkan data BKKBN tahun 2012, persentase terbesar pernikahan dini terdapat di Provinsi Jawa Timur 90,3%, Jawa Barat pada posisi kedua yaitu sebesar 39,6% dan ketiga adalah Kalimantan Selatan sebesar 37,5%. Kasus pernikahan dini di Jawa Barat hingga kini masih tergolong tinggi, diketahui jumlah pasangan usia pernikahan (PUP) di bawah usia 19 tahun pada tahun 2012 mencapai 50% dari total pasangan usia subur (PUS) yakni sekitar 9 juta pasangan. Sebagian besar diantaranya terdapat di daerah pantai utara (pantura) yaitu di Subang, Karawang, Indramayu, dan daerah pantura lainnya. Bahkan di daerah lainnya masih banyak yang menikah pada usia tahun. Pernikahan dini banyak terjadi pada kelompok masyarakat miskin yang ditandai dengan pendapatan yang rendah, rendahnya pendidikan, kurangnya kesehatan, dan kurangnya pengetahuan masyarakat. Menikah dini di negara berkembang termasuk Indonesia berkaitan dengan aspek ekonomi, pendidikan, kependudukan dan sosio kultural. Sedangkan Pernikahan dini di pedesaan dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan fisik, ekonomi dan sosial budaya masyarakat (Luthfiyah, 2008). Banyak dampak yang dapat disebabkan oleh pernikahan dini khususnya pada kesehatan, hal tersebut dapat dikarenakan hamil di luar nikah akibat pergaulan bebas, faktor ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, dan khususnya pengetahuan remaja yang kurang mengenai kesehatan reproduksi (Puspitasari, 2006). Menurut BKKBN (2005) pengetahuan dasar yang perlu diberikan agar mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik adalah mengenal tentang sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi serta mendewasakan usia kawin bagi remaja serta merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan pasangannya. Berdasarkan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 menunjukkan sebanyak 13 % remaja perempuan tidak tahu tentang perubahan fisik dan hampir separuhnya tidak mengetahui kapan masa subur perempuan. Minimnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terutama terkait dengan dampak seks pranikah yang membuat angka pernikahan dini terus meningkat. Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, maka remaja perlu mendapat
4 4 informasi yang cukup, sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dihindari. Dengan mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja secara benar, remaja dapat menghindari hal-hal negatif yang akan dialami oleh remaja yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi remaja (Wardah, 2007). Berdasarkan data Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Pernikahan Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang, diketahui bahwa pada periode masih terdapat banyak perempuan atau remaja yang melakukan pernikahan dini di Kecamatan Blanakan, tercatat bahwa terdapat dari perempuan yang menikah, 1590 diantaranya adalah perempuan usia <20 tahun (BP4 Kec. Blanakan Kab.Subang, 2014). Tabel 1.1 Jumlah Perempuan Yang Melakukan Pernikahan Di Bawah Usia 20 Tahun Di Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Tahun No Desa * Total N F N F N F N F N F 1 Blanakan Jaya Mukti Langensari Muara Tanjung Tiga Rawa Mekar Rawameneng Cilamaya Girang Cilamaya Hilir Jumlah Sumber : BP4 Kecamatan Blanakan Kab.Subang 2014 Keterangan : N : Jumlah wanita yang menikah F : Jumlah wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun * : Data Januari - Maret 2014 Berdasarkan data tabel 1.1 diatas, terlihat bahwa desa Langensari merupakan salah satu desa dengan jumlah pernikahan terbanyak dan perempuan yang menikah dibawah 20 tahun terbanyak yaitu dari 489 perempuan yang menikah, 273 (55,83%) diantaranya berusia <20 tahun. sedangkan pada tahun 2014 menjadi yang tertinggi dengan jumlah pernikahan sebanyak 25 pernikahan dimana 13 perempuan diantaranya menikah pada usia <20 tahun. Rata-rata perempuan menikah pertahunnya adalah 122 perempuan dan yang berusia <20 tahun adalah 68 perempuan. Sementara itu pada periode 6 bulan
5 5 terakhir yaitu periode Oktober 2013 Maret 2014, tercatat bahwa perempuan yang menikah sebanyak 67 perempuan. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Pernikahan Dini Di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret B. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hipotesis Alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel sebab atau yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat/dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan kesehatan reproduksi. Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang terpengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas atau tergantung pada variabel lain (variabel bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pernikahan dini. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dependen Pernikahan Dini Definisi Konseptual Pernikahan telah terjadi pada seorang wanita dengan status umur dibawah 20 tahun (manuaba, 2009). Definisi Operasional Pernikahan yang dilakukan seorang wanita pada usia < 20 tahun pada Periode Oktober 2013-Maret 2014 Alat ukur Kuesioner Kategori 1. Ya, jika menikah dibawah usia <20 tahun 2. Tidak, jika menikah diatas usia 20 tahun Skala Ukur Ordinal
6 6 Variabel Independen Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Definisi Konseptual Hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindera terhadap suatu obyek tertentu melalui panca indra manusia mengenai kesehatan reproduksi yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki (Wawan, 2010 & BKKBN, 2005) Definisi Operasional Kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar mengenai kesehatan reproduksi meliputi 1. Pengertian organ dan kesehatan reproduksi 2. Ciri-ciri kematangan reproduksi 3. Dampak dan resiko pernikahan dini pada remaja terhadap kesehatan reproduksi Alat ukur Kueioner Kategori 1. Kurang bila skor jawaban benar < 56 % 2. Cukup bila skor jawaban benar % 3. Baik bila skor jawaban benar % Skala Ukur Ordinal Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang menikah pada periode Oktober Maret 2014 yang tercatat di KUA Desa Langensari Kecamatan Blanakan sebanyak 67 perempuan. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 67 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengetahuan menggunakan kuesioner berbentuk multiple choice (pilihan berganda) yaitu pertanyaan yang menyediakan beberapa alternatif jawaban, dan responden hanya memilih salah satu diantara yang sesuai dengan pendapatnya. Instrument dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori-teori dari berbagai sumber, dan disajikan dengan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan pada pernikahan dini menggunakan check list adalah suatu daftar untuk men cek, yang berisi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas dari sasaran pengamatan, yaitu apakah pasangan tersebut menikah pada usia <20 tahun atau 20 tahun.
7 7 Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis Bivariat yang digunakan adalah analisis Chi Square. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal Mei 2014 di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret 2014 Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%) Kurang 46 68,7 Cukup 18 26,9 Baik 3 4,5 Total Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan reproduksi sebanyak 46 responden (68,7%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pernikhanan Dini Di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret 2014 Pernikaahn Dini Frekuensi (n) Persentase (%) Ya (<20 tahun) 21 31,3 Tidak ( 20 tahun) 46 68,7 Total Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil responden yang melakukan pernikahan dini yaitu sebanyak 21 responden (31,3%).
8 8 Tabel 4.3 Distribusi Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Pernikahan Dini Di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret 2014 Pengetahuan Pernikahan Dini Kesehatan Ya Tidak Total Reproduksi N % n % n % Kurang 21 45, , Cukup Baik Total 21 31, , p-value 0,001 Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian responden yang berpengetahuan kurang mengenai kesehatan reproduksi melakukan pernikahan dini sebanyak 21 (45,7%) responden dan seluruh responden yang berpengetahuan baik tidak melakukan pernikahan dini sebanyak 3 responden (100%). Hasil uji statistik diperoleh p value (0,001) nilai α (0,05), hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret Pembahasan Hasil uji statistik berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa p value (0,001) nilai α (0,05), dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir sebagian responden yang berpengetahuan kurang mengenai kesehatan reproduksi melakukan pernikahan dini sebanyak 21 (45,7%) responden dan seluruh responden yang berpengetahuan baik tidak melakukan pernikahan dini sebanyak 3 responden (100%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan yang cukup dan baik mengenai kesehatan reproduksi tidak melakukan pernikahan dini, sebaliknya responden dengan pengetahuan kurang cenderung melakukan pernikahan dini. Pengetahuan yang kurang baik serta cukup yang dimiliki responden ini dapat disebabkan karena kurangnya pemberian informasi atau penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan dapat juga diperoleh dari berbagai sumber lain yang kurang tepat seperti dari televisi, koran dan radio.
9 9 Pengetahuan responden yang semakin tinggi tentang kesehatan reproduksi dan bahayanya pernikahan dini pada kesehatan reproduksi remaja puteri juga dapat membentuk tindakan responden menjadi semakin baik dalam pendewasaan usia pernikahan. Berdasarkan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 menunjukkan sebanyak 13 % remaja perempuan tidak tahu tentang perubahan fisik dan hampir separuhnya tidak mengetahui kapan masa subur perempuan. Minimnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi terutama terkait dengan dampak seks pranikah yang membuat angka pernikahan dini terus meningkat. Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, maka remaja perlu mendapat informasi yang cukup, sehingga mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dihindari. Dengan mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja secara benar, remaja dapat menghindari hal-hal negatif yang akan dialami oleh remaja yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi remaja (Wardah, 2007) Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Oleh sebab itu, pengetahuan responden yang semakin tinggi tentang kesehatan reproduksi dan bahayanya pernikahan dini pada kesehatan reproduksi remaja puteri diharapkan dapat membentuk perilaku yang semakin baik pula dalam pendewasaan usia pernikahan dan menjadi perilaku yang langgeng atau berlangsung dalam waktu yang lama. Pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan faktor penting dalam menumbuhkan perilaku positif tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seksual pada remaja itu sendiri yang berdampak pada adanya keputusuan melakukan pernikahan dini. Memang faktor yang lainnya, seperti halnya dukungan dari orang tuanya sangat bagus tidak akan menjamin mereka akan memiliki sikap yang positif tentang pernikahan dini. Hal ini dikarenakan kurang mengertinya mereka tentang hal tersebut dan bagaimana bersikap yang positif itu sendiri. Sehingga dikhawatirkan pada akhirnya nanti mereka akan salah langkah dalam berperilaku dan bertindak (Sarwono, 2011). Handoko (2010) memaparkan bahwa dengan terbatasnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi seringkali mengarah pada tindakan seks bebas pada remaja yang dapat memicu terjadinya pernikahan dini. Selain itu, menurut Sarwono (2011) dalam survei penelitiannya menyatakan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan seks dan reproduksi masih sangat rendah, hal tersebut dibuktikan dengan 83,7% remaja kurang memahami kesehatan reproduksi dan hanya 3,6% remaja saja yang tahu pentingnya kesehatan reproduksi.
10 10 Hasil penelitian Wibowo (2010) mengenai hubungan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dengan sikap menikah di usia dini di Desa Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dengan Pernikahan dini di Desa Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali (pvalue 0,01). D. SIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret 2014 pada 67 responden, maka kesimpulan yang dapat peneliti ambil diantaranya adalah terdapat hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di Desa Langensari Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Periode Oktober 2013-Maret 2014 (pvalue 0,001 α 0,05). Disarankan bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada perempuan dan khususnya remaja putri tentang resiko pernikahan dini dalam kehamilan guna mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat pernikahan dini.
11 11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Pernikahan (BP4) Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Tahun BKKBN. (2005). Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN (2012). Ketahanan Keluarga Bisa Cegah Pernikahan Dini. Diakses dalam Diperoleh tanggal 14 Januari Balai Pusat Statistik (BPS). (2012). Kependudukan dan Demografi Indonesia. Diakses dalam Diperoleh tanggal 14 Januari Depkes RI. (2007). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta. Salemba Medika Dharmayanti M. (2009). Kesehatan Reproduksi Remaja. Diakses dalam Diperoleh tanggal 14 Aprill Handoko. (2010). Kesehatan Reproduksi. Edisi 2. Jogyakarta : Andi Offset. Hidayat, A.A. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan-Paradigma Kuantitatif. Cetakan Pertama Health Books Publishing. Surabaya Kemenkes. (2012). Profil kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Departemen Kesehatan republik Indoensia Jakarta, Diperoleh dari http/ Luthfiyah, D. (2008). Pernikahan Dini Pada Kalangan Remaja (15-19) Tahun. Jakarta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. ( 2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Puspitasari, F. (2006). Reproduksi Sehat. Jakarta. EGC Riset Kesehatan Dasar. (2010). Presentase Perempuan Pernah Kawin Usia tahun menurut Umur Perkawinan Pertama. Jakarta: Riskesdas Sarwono, W.S. (2011). Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Cet-14. Jakarta : Rahawali Pers. SDKI. (2007). Survey Demorafi dan Kesehatan Indonesia Tahun BPS, BKKBN, dan Kemenkes RI Diakses dalam Diperoleh tanggal 14 Januari Suryono. (2005). Hukum Pernikahan Dini. Diakses dalam world-indo.html. Diperoleh tanggal 14 Januari 2014.
12 12 Wardah, A., Ismail. (2007). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Diakses dalam Diperoleh tanggal 14 Januari Wibowo, S.D.P. (2010). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Menikah Di Usia Dini Di Desa Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Diperoleh tanggal 14 Januari 2014.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG Eni Fitrotun Imbarwati*) Dewi Elliana*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016 Ajeng Novita Sari Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Hubungan pengetahuan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015 Oom Komalassari ABSTRAK Menstruasi adalah pengeluaran darah
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP NEGERI 9 MANADO. Junita Ch. Wenas*, Adisti A. Rumayar*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU Riske Chandra Kartika, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG Minah, Ika Pantiawati, Yuli Trisnawati Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Email : icha.pewe@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciOleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEHAMILAN REMAJA DI PUSKESMAS CIPAGERAN CIMAHI UTARA TAHUN 2010 Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Kehamilan pada masa
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA (Survei Pada Ibu Usia Kurang 20 tahun di Desa Wonoharjo Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran Kabupaten Ciamis) Susi Aprilyanti 1) Nur Lina
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Nelly Indrasari* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015
HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Yuyun Elitasari 201410104324
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO Andesia Maliana Akademi Kebidanan Gemilang Husada andesia.maliana@yahoo.com
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.
STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini Dewi Elliana*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : elliana_dewi@yahoo.com ABSTRAK Masa remaja adalah
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH SISWA SMA NEGERI 7 MANADO Triany Mamangkey*, Grace.D. Kandou*, Budi Ratag* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN
PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Angka aborsi di
Lebih terperinciKesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon
Serambi Saintia, Vol. V, No. 1, April 2017 ISSN : 2337-9952 Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon Maya Maulida Fitri 1, Masyudi 2 1,2) Fakultas Kesehatan Masyarakat USM Email: masyudi29@gmail.com
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nur Khasananh Prodi D-IV Bidan Pendidik UNRIYO ABSTRAK Pernikahan
Lebih terperinciOleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA MENGENAI POSBINDU DI RW 07 DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN PANGLI KECAMATAN SESEAN KABUPATEN TORAJA UTARA
Jurnal MKMI, Vol 7 No.1, April 20, hal 105-0 Artikel IV FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN PANGLI KECAMATAN SESEAN KABUPATEN TORAJA UTARA Stang, Etha Mambaya Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciPriyanti 1, Maya Fitria 2, Erna Mutiara 2 ABSTRACT
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN USIA MUDA PADA PENDUDUK KELOMPOK UMUR 12-19 TAHUN DI DESA PUJI MULYO KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 Priyanti 1, Maya Fitria 2, Erna Mutiara
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Rosmadewi Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang E-mail:
Lebih terperinciAkademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak
Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Sikap Remaja Terhadap Kehamilan Yang Tidak Diinginkan Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Cikarang Utara Kab. Bekasi Tahun 2014 Relationship Of Knowledge
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik
Lebih terperinciRiska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti
Lebih terperinciErma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
HUBUNGAN PEKERJAAN, STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGANPENGETAHUAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 Erma Prihastanti, Puji
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Dwi Helynarti, S.Si *) Abstrak Kanker serviks uteri merupakan penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO Fitri Wulandani Suikromo 1), Ardiansa Tucunan 1), Christian Tilaar
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal tersebut menjadi perhatian khusus internasional mengingat risiko yang timbul akibat pernikahan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN Hafriani 1, Defiyani 2 1 Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKes Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Asri Septyarum 201310104217 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciDETERMINAN PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN KALIANDA
DETERMINAN PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN KALIANDA Sumardi Rahardjo 1) Riyanti Imron 1) 1) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Abstrak: Determinants of Early Marriage In District Kalianda.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO Hajar Nur Fathur Rohmah, Zulaikha Abiyah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG Ratna Murniati *), Suprapti *), Erna Kusumawati *) *) Program Studi
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Oleh : 1 Rizky Amaliah, S.ST.Keb, 2 Cici Pradinatalia Abstrak Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Arum Yuliasari 201310104148
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS Mestuti Hadi AKBID Mardi Rahayu Kudus ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI Friska Wulandari 1, Suci Musvita Ayu 2 1,2 Fakultas Kesehatan masyarakat, universitas Ahmad dahlan,
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS DI DESA PERTUMBUKEN KECAMATAN
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL
32 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL Tri Budi Rahayu 1 1 Stikes Guna Bangsa Yogyakarta,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG Nina Sopiyana 1, Dina Dwi Nuriyani 2 ABSTRAK Angka remaja menikah di
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN USIA MUDA DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN USIA MUDA DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2014 Gumarang 1, Bejo 2 1,2 Akademi Keperawatan Prima Jambi * Korespodensi
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *E-mail : Citramustika28@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: NURHAYATI AGTIKASARI 201410104174
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA
1 PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA 1 Sofia Februanti 1 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Abstrak Pernikahan dini merupakan
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman The Relationship Between The Level of Knowledge About The Health of Adolescent
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN SIMPANG TUAN KECAMATAN MENDAHARA ULU TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN SIMPANG TUAN KECAMATAN MENDAHARA ULU TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2015 Irmayanti Harahap STIKes Prima Program Studi IKM Korespondensi penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun. Remaja juga identik dengan dimulainya
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI Latar Belakang : Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Made Intan Wahyuningrum
Lebih terperinciDevita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA Kelas XI mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri X Indramayu Yanuar Janatun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual,intelektual serta emosional yang kuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, yaitu usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan. Dengan pernikahan, seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciSIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI
SIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI Kumaidi 1) Yuliati Amperaningsih 1) 1) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Abstract: Attitude and ekonomics status with
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BAMBANGLIPURO
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BAMBANGLIPURO SKRIPSI Disusun oleh: Brigita Stefani 201510104003 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciE-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi
Ririn Pajriyani dan Kadar Kuswandi/ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu ASI/12-21 E-Jurnal Obstretika Vol. 1 No. 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH Martalina Limbong Dosen Akademi Keperawatan Surya Nusantara E-mail: martalinalimbong@gmail.com ABSTRAKSI Masa remaja merupakan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013). Tingkah laku yang
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PACARAN SEHAT DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMA KOTA SEMARANG Riana Prihastuti Titiek Soelistyowatie*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Lidya Yulanda sari 201510104281 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KELUARAHAN SEI. PUTRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI RELATIONSHIP AWARENESS BREASTFEEDING MOM ABOUT
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Febra Ayudiah 1610104457 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri
Ni Putu Lisa Eka Pratiwi, Luh Seri Ani (Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan E-JURNAL Ibu MEDIKA, dengan VOL. Sikap 6 dan NO. 10, Perilaku OKTOBER, Ibu...) 2017 : 45-49 ISSN: 2303-1395 Hubungan Antara Tingkat
Lebih terperinciOleh : Merlly Amalia ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP VASEKTOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK
PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI MANTAP VASEKTOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK Maria Nurrita 1, Maria Komariah 1, Ermiati 1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA THE RELATIONSHIP KNOWLEDGE LEVEL ABOUT UNDESIRED PREGNANCY WITH
Lebih terperincimengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa
Lebih terperinciRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK
RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG 7 ABSTRAK Di era globalisasi, dengan tingkat kebebasan yang longgar dari
Lebih terperinci: LULUK ERDIKA GRESTASARI J
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN USIA IBU PUS DENGAN PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI DI DESA JETAK KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : LULUK ERDIKA GRESTASARI
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM
Lebih terperinciPengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014 1* Suparno, ²Meilina Estiani 1,2 Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Prodi Keperawatan
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI (Studi di Desa Nangtang di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DPT Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya 2014) Lovy
Lebih terperinciRina Indah Agustina ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERSEPSI PERILAKU SEKSUAL MAHASISWASEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Rina Indah Agustina ABSTRAK Remaja merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016 Noorhidayah 1, Asrinawaty 2, Perdana 3 1,2,3 Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Menurut WHO, remaja adalah penduduk
Lebih terperinci