BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Masalah Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawas dan saling mengontrol (Kalijaga 2005, 67). Perwujudan dari demokrasi ini yaitu pelaksanaan pemilu, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden, serta pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah (PILKADA) di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota (Komisi Pemilihan Umum Kab. Tanah Datar 2010, 1). Pemilu secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan pancasila dan UUD RI tahun Penyelenggaraan pemilu secara langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesionalitas dan akuntabilitas (Komisi Pemilihan Umum Kab. Tanah Datar 2010, 1). Penyelenggaraan PILKADA didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan diantaranya UU No.22 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilu, UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah sebagaimana yang telah ditambah dan diubah dengan UU No.12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua terhadap UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, PP No.6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan PP No.49 Tahun 2008 tentang perubahan ketiga atas PP No.6 Tahun 2005 tentang 1

2 2 pemilihan pengesahan pengangkatan pemberhentian kepala daerah, Permendagri No.44 Tahun 2007 tentang pedoman belanja pemilihan umum, kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No.37 Tahun 2009 tentang perubahan atas Permendagri No. 44 Tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan belanja pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Komisi Pemilihan Umum Kab. Tanah Datar 2010, 1). Pada tahun 2004 Kabupaten Tanah Datar Mengadakan Pemilihan Umum Legislatif yang memperebutkan 35 jumlah kursi DPRD yang ada di Kabupaten Tanah Datar, dan yang mendapat kursi tebanyak yaitu partai Golkar dengan 10 Kursi ( Suara ),pemilu pada tahun 2009 tetap juga partai Golkar yang menempati jumlah kursi terbanyak yaitu 9 kursi ( Suara ) Tabel 1.1.1: Jumlah Perolehan Suara Partai Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 NO. Partai Politik Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3 Dapil 4 Perolehan Suara 1 Partai HANURA Partai PRN Partai GERINDRA PKS PAN Partai Perjuangan Indonesia Baru Partai Kedaulatan Partai Persatuan Daerah PKB Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

3 3 11 Partai Demokrasi Pembaruan 12 Partai Karya Perjuangan 14 Partai Matahari Bangsa 15 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 16 Partai Demokrasi Kebangsaan 17 Partai Republika Nusantara Partai Pelopor Partai Golkar PBB PPP PDIP PBR Partai Patriot Partai Demokrat Partai Buruh JUMLAH Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar Pemilu Legislatif Pada tahun 2014 masih dikuasai oleh partai golkar dengan jumlah kursi 8 dari 35 jumlah kursi di DPRD Kabupaten Tanah Datar dengan total Suara ( ). Tabel 1.1.2: Jumlah Perolehan Suara Partai Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 NO. Partai Politik Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3 Dapil 4 Perolehan Suara 1 Partai NasDem PKB

4 4 3 PKS PDIP Partai Golkar Partai GERINDRA Partai Demokrat PAN PPP Partai Hanura PBB PKPI JUMLAH Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar Begitu juga dengan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2005, yang pada saat itu ada Empat pasang Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar. Tabel 1.1.3: Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tanah Datar Periode No Calon Bupati Dan Wakil Bupati Partai Pengusung Hasil Perolehan Suara 1 KOMBES Pol (Purn ) Drs. H. Partai Amanat Nasional Rukti Hazmir DT. Mangku Dan Ir. H. Amda Rusdi Muis, MT DT. Murun 2 Ir. M. Shadiq Pasadiqoe, SH Dan Partai Golongan Karya Drs. H. Aulizul Syuib, M.Si 3 Dr. H. Harma Zaldi, Spb Finacs Dan Drs. Muhardanus DT. Sampono Kayo 1. Partai Keadilan Sejahtera 2. PNI Marhaenisme 3. P. Buruh Sosial Demokrat 4. PKB 5. P. Nahdatul Ummah Indonesia 6. P. Penegak Demokrasi Indonesia 7. P. Perhimpunan Indonesia Baru 8. P. Keadilan Dan H. Masriadi Martunus DT. Rajo Penghulu Dan Drs. H. Nafriadi Persatuan Indonesia 1. PPP 2. Partai Merdeka

5 5 Hamdi, M.Si Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar 3. P.Serikat Indonesia 4. P.Persatuan Daerah 5. PBB Pada Pemilu ini Partai Golkar lansung mendapat perhatian dari masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang lansung mengantarkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar pada saat itu untuk memimpin Kabupaten Tanah Datar Lima tahun kedepan. Selanjutnya Pemilahan kepala Daerah (Pemilukada) secara langsung pada tahun 2010 untuk memilih Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar. Pemilihan Umum Kepala Daerah ( Pemilukada ) Kabupaten Tanah Datar kali ini terdapat empat pasang calon kandidat dalam pesta demokrasi tersebut. Tabel 1.1.4: Pasangan Calon Bupati Kab. Tanah Datar Periode No Calon Bupati Dan Wakil Bupati Partai Pengusung Hasil Perolehan Suara 1 H. Jon Enardi, Sh. Mh Dan Drs. H. Maswardi 1. Partai Demokrat 2.Partai Amanat Dr. Adi Zulhardi, Mm Dan Basrizal Dt Rangkayo Basa, S.Sos 3 Surtaveri Dt Rajo Penghulu Dan Drs. Najmudin, M.Pd 4 Ir. M. Shadiq Pasadiqoe, Sh Dan H. Hendri Arnis, B.S.B.A Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar Nasional 1.Partai Bulan Bintang 2. Partai Hanura 3.Partai Pdi Perjuangan 4.Demokrasi 1.Partai Persatuan 2.Partai Bintang Partai Golongan Karya Pemilukada Kabupaten Tanah Datar periode tahun Berdasarkan data KPUD Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2015 di ikuti 4 pasang calon Bupati dan Wakil Bupati periode tahun (Komisi Pemilihan Umum Kab. Tanah Datar 2010, 1). Tabel 1.1.5:

6 6 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tanah Datar Periode NO PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PENGUSUNG 01 Drs. H. Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma Partai Golkar - Partai NasDem 02 Ir. H. Edi Arman dan Taufiq Idris, SH PAN - Partai Gerindra 03 Kombes Pol (Purn) H. Syaherdam, SH dan H. Sultani, S.Pt, M.Si 04 H. Nelson Darwis, SH DT. Tungga Batuah dan Drs. H. Muzwar, M. DT. Rangkai Batuah PKS - Partai Hanura Partai Demokrat - PPP dan PDIP Sumber: KPUD Kabupaten Tanah Datar Pemilukada yang diadakan pada tahun 2015 pasangan calon Drs. H. Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma kembali unggul dari pasangan calon lainnya dan calon inipun berasal dari partai yang berlambang pohon beringin itu. Berikut adalah hasil perolehan suara pada pemilukada tahun (Pilkada Tanah Datar 2015) Tabel 1.1.6: Hasil Rekapitulasi perhitungan Suara di KPU a. Suara Sah NO KECAMATAN 1. Batipuh Selatan CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI No Urut 1 No Urut 2 No Urut 3 No Urut Batipuh Lima Kaum Lintau Buo Lintau Buo Utara 6. Padang Ganting Pariangan 8. Rambatan

7 7 9. Salimpauang 10. Sungai Tarap Sungayang 12. Tanjung Baru 13. Tanjung Emas X Koto JUMLAH Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar b. Suara Tidak Sah NO KECAMATAN SUARA TIDAK SAH 1. Batipuh Selatan Batipuh Lima Kaum Lintau Buo Lintau Buo Utara Padang Ganting Pariangan Rambatan Salimpauang Sungai Tarap Sungayang Tanjung Baru Tanjung Emas 328

8 8 14. X Koto 870 JUMLAH Sumber : KPUD Kabupaten Tanah Datar Berdasarkan data diatas setiap melakukan Pemilu di Kabupaten Tanah Datar baik itu pemilu Legislatif maupun pemilu Kepala Daerah partai Golkar selalu keluar sebagai pemenang dan selalu mengantarkan calon Legislatifnya untuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tanah Datar Setiap kali Priode Mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014 begitu pula dengan calon-calon Kepala Daerah selalu mengantarkan pasangan Calonnya Menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Datar semenjak tahun 2005 sampai dengan tahun Berbeda dengan Kabupaten dan Kota yang berda di Daerah Sumatera Barat Lainnya, misalnya Kota Padang sejak pemilu legislatif Tahun 2004 sampai Tahun 2014 perolehan suara terbanyak selalu berubah-rubah, sekalaigus kepala daerahnya tidak selalu dimenangkan oleh partai yang menguasai kursi terbanyak di DPRD, walaipun 2009 jumlah Kursi di DPRD kota Padang dikuasai Demokrat namun kepala Daerah tidak bisa mereka duduki begitu juga tahun selanjutnya ketika Gerindra menduduki jumlah kursi terbanyak di DPRD namun Kepala Daerah diduki oleh pasangan yang diusung oleh partai lain. Tabel 1.1.7: Hasil Pemilu Legislatif Kota Padang Dari Tahun 2004 Sampai Tahun 2014 NO PRIODE PARTAI KURSI PKS DEMOKRAT GERINDRA 6 Sumber :

9 9 Begitu juga dengan keadaan pemilihan di Kabupaten Agam, walaupun yang menguasai jumlah kursi di DPRD Agam dikuasai oleh Partai Demokrat Namun mereka tidak bisa mendapatkan kepala daerah, yang mendapatkannya yaitu partai PKS dan Gerindra pengusung Calon Indra Catri. Melihat dari data diatas, bahwa tidak ada kabupaten dan kota yang berada di Sumatera Barat ini seperti Tanah Datar, dimana dua lembaga pemerintahan yaitu Legislatif dan Eksekutif dikuasai oleh Partai Golkar secara berturut-turut.berdasarkan fakta tersebut, Penulis tertarik melakukan penelitian tentang Strategi Partai Golkar Kabupaten Tanah Datar dalam menpertahankan perolehan Suara terbanyak sekaligus menduduki jabatan Kepala Daerah di Kabupaten Tanah Datar, dengan Judul Strategi Partai Golkar Dalam Memenangkan Kontestasi Politik Di Kabupaten Tanah Datar Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Atas dasar latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Strategi Partai Golkar dalam Memenangkan Kontestasi Politik di Kabupaten Tanah Datar dan Apa Kendala Partai Golkar dalam Memenangkan Kontestasi Politik di Kabupaten Tanah Datar. Adapun batasan masalah penulis yaitu Kecamatan Limo Kaum, Nagari Limo Kaum dan Kecamatan Rambatan, Nagari Balimbing di Kabupaten Tanah Datar Defenisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah penting yang berhubungan dengan penelitian ini, oleh karena itu perlu untuk dijelaskan sehingga dapat menghindari dari kesalah pahaman dalam penelitian. Agar pembahasan ini lebih mudah dipahami, penulis mengemukakan makna kata kunci dalam judul Strategi Partai Golkar Dalam Memenangkan Kontestasi Politik Di Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut: Strategi : suatu usaha untuk mencapai kemenangan

10 10 Kontestasi : Sistem memperebutkan dukungan rakyat telah mengikuti sistem pasar seiring dengan rontoknyasistem lama oleh gerakan reformasi pada tahun Politik Hal-ihwal yang menyangkut kekuasaan dalam masyarakat yakni sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup dan hasil-hasil kekuasaan (Surbakti, 5) Partai GOLKAR : salah satu partai politik terbesar di Indonesia. Partai Golkar berdiri pada akhir era kepemimpinan Presiden Soekarno. Guna menghadapi kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 20 Oktober 1964 terbentuklah Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang terdiri dari pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani dan nelayan yang dihimpun oleh golongan militer khususnya Angkatan Darat. Sekber Golkar merupakan sebuah tempat bagi golongan fungsional yang tidak terpengaruh akan politik tertentu (Kadin 2017). Maksud dari judul skripsi ini adalah Strategi Partai Golkar dalam mencapai Kemenangan Tinjauan Kepustakaan Dalam Kajian Kepustakan yang Penulis Lakukan,Penulis membaca hasil hasil penelitian yang sudah ada, untuk mencari Apakah penelitian ini sudah pernah dibahas orang lain, dari hasil yang telah penulis lakukan, penulis menemukan judul yang diantaranya : a. Srategi Partai PKS pada Pemilihan Legislatif Priode Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Yang dibahas oleh

11 11 Dona Sarwendi Siregar, Bp Masalah yang dicari jawaban dalam penelitian ini adalah apa strategi kampanye politik yang dilakukan PKS untuk memenangkan pada pemilihan legislatif periode di labuhan batu selatan. Hasil penelitian ini yaitu bentuk strategi kemenangan PKS pada pemilihan legislatif periode di Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara yaitu perpaduan dari konsep managemen pemasaran dengan konsep politik yang disesuaikan dengan karakteristik situasi dan kondisi masyarakat Labuhan Batu Selatan yang bersifat ovensif dan defensif yang bermaksud mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Adapun Strategi yang digunakan adalah strategi saling promosi antara calon Legislatif PKS, strategi mesin politik pada pesantren dan strategi direct selling untuk mengambil simpatik dan menjalin silaturrahim dengan masyarakat. Permaslahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Strategi Partai Golkar dalam memenangkan kontestasi politik di Kabupaten Tanah Datar, dan penulis terfokus pada strategi apa yang digunakan Partai Golkar dalam memenangkan Kontestasi Politik di Kabupaten Tanah Datar. b. Kekalahan Partai Politik Islam dalam Pemilu Legislatif 2009 (Study Kasus Kabupaten Agam). Yang dibahas Oleh : Donny Boy Bp Masalahyang dicari jawabannya dalam penelitian ini yaitu apa yang melatarbelakangi kekalahan partai politik islam dalam pemilu legislatif 2009 ( studi kasus Kabupaten Agam ). Hasil penelitian ini adalah kalahnya partai politik islam disebabkan kurangnya promosi politik yang diistilahkan political marketting hubungan dua arah konstituen dengan masyrakat kurang efesien dan efektif. Penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan dua penelitian diatas, karena penulis akan terfokus pada Strategi yang digunakan Partai Golkar dalam memenangkankontestasi Politik di Kabupaten Tanah Datar. Dapat dijelaskan bahwa penelitian yang penulis lakukan belum

12 12 pernah diteliti oleh peneliti manapun juga, yaitu mengenai Strategi Partai Golkar dalam memenangkan kontestasi politik di Kabupaten Tanah Datar Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bersifat formal akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami Strategi yang dipakai Partai Golkar untuk memenangkan kontestasi politik di Kabupaten Tanah Datar dan apa kendala yang mereka jumpai ketika menjalankan strategi itu. b. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Agar hasil Penulisan ini dapat memberikan informasi faktor-faktor apa yang membuat Partai Golkar mampu Eksis di Kabupaten Tanah Datar kepada lembaga / institusi, Partai Politik, LSM atau Lembaga lainnya yang berkaitan dengan Politik di Indonesia. 2. Manfaat Akademis Manfaat Akademis dari Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi literatur keilmuan serta menjadikan penulis ini sebagai literature dalam bidang ilmu politik dan juga menambah informasi penulisan skripsi yang serupa pada waktu yang akan datang Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bercorak lapangan (fiel research) dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif, yaitu penelitian dengan menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dilapangan yang menjadi objek penelitian sebagaimana adanya (Nawawi 1996, 3). Objek Penelitian yang dimaksud pada penelitian ini adalah Strategi Partai Golkar dalam memenangkan kontestasi politik di

13 13 Kabupaten Tanah Datar. Metode Deskriptif meliputi pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai keadaan terhadap subjek penelitian dan melaporkan penelitian tersebut sebagaiman adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan (Ariakanto1990, 50). Penelitian Kualitatif adalah mengamati perilaku orang dalam lingkungan hidupnya dan ucapannya dalam interaksinya dengan mereka, serta berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang lingkungan (Nasution 1992, 5). Penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian naturalistik, yaitu penelitian yang bersifat atau mewakili karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya sebagaimana adanya (Natural Setting) dengan tidak diubah kedalam angka atau bilangan (Nawawi 1996, 174) Penelitian ini dilakukan untuk memahami kejadian yang sebenarnya tentang strategi Partai Golkar dalam memenangkan kontestasi politik di Kabupaten Tanah Datar. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari orang orang yang terlibat lansung dalam penerapan srategi tersebut, Baik data tersebut berupa kata-kata tertulis dan kesaksian mengenai fenomena di atas. b. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dua Kecamatan Satu Nagari yang Berada di daerah Kabupaten Tanah Datar Yang memiliki Suara terbanyak yaitu : Kecamatan Rambatan, Nagari Balimbing dan Kecamatan Limo Kaum Nagari Limo Kaum (Komisi Pemilihan Umum Kab. Tanah Datar 2010, 1). c. Sumber Data dan Informasi Penelitian Sumber data yang dimaksud adalah darimana data tersebut diperoleh, yaitu terdiri atas:

14 14 1) Sumber Data Primer Sumber data Primer yaitu data yang diperoleh secara lansung dari narasumber. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari Pasangan Drs, H. Irdinansyah Tarmizi Zuldafri Darma, Pengurus Partai, Tim Sukses Pemenangan dan Tokoh Masyarakat Yang berada di Dua Kecamatan Satu Nagari yang berada di Kabupaten Tanah Datar. 2) Sumber Data Sekunder Sumber data Sekunder yaitu sumber data yang secara tidak lansung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau melalui dokumen. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai pemilih di daerah suara terbanyak dikabupaten Tanah Datar, Jurnal, Internet, Surat Kabar, dan Artikel yang berkaitan dengan Penelitian. Lexy J. Maleong mendefinisikan informan sebagai orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan latar penelitian (Maleong 2002, 11). Informan adalah orang-orang yang banyak mengetahui dan memahami serta mau meluangkan waktunya untuk memberikan data-data yang dibutuhkan peneliti, dan juga informan adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Penetapan Informan pada penelitian secara purposive. Informan dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informan benar-benar terkait dengan pelaksanaan dan tim sukses pemenangan pasangan Drs. H. Irdinansyah Tarmizi-Zuldafri Darma dalam Pemilukada Kabupaten Tanah Datar Periode Informan yang dipilih yaitu : a) Anton Yendra Yaitu Ketua Umum tim Pemenang Pasangan Drs,H.Irdinansyah Tarmizi-Zuldafri Darma dalam Pemilukada Kabupaten Tanah Datar Priode b) Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tanah Datar. c) Kedua Pasangan Calon d) Tokoh Masyarakat

15 15 e) Kader Partai Golkar d. Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data antara lain, wawancara (Interview), Dokumentasi (Documentation) 1.Wawancara Wawancara adalah suatu pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi lansung dari sumbernya. Seperti dikemukakan oleh S. Nasution bahwa ada tiga pendekatan dalam melakukan wawancara, yaitu : (1) dalam bentuk percakapan informal, yang mengandung unsur-unsur spontanitas, kesantaian tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya, (2) mengguanakan lembar berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan, dan (3) menggunakan daftar pertanyaan yang lebih rinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan dan rumusan yang tercantum ( S. Nasution 1992, 33). Wawancara juga dilakukan beberapa kali tanpa dibatasi jumlahnya sampai berhakirnya penelitian, sehingga data dan informasi yang diperoleh dapat lebih akurat. Dalam penelitian ini penulis mewawancarai informan dengan cara informal yang secara spontan,kesantaian tanpa pola yang ditentukan sebelumnya, serta menggunakan lembar berisi garis besar pokok-pokok penelitian yang penulis lakukan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada Pasangan Bapak Drs. Irdinasyah Tarmizi Zuldafri Darma ( Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar ), Anton Yondra ( Sekretaris DPD Golkar Tanah Datar ), Yasripen ( Pemuda Balimbing ), Syofyan Dt, Rajo Mangkuto ( Tokoh Masyarakat Balimbing ), Fakri ( Tokoh Masyarakat Limo Kaum ), Zulhendri ( Pemuda Limo Kaum ), H. Fauzan ( Kader Golkar Tanah Datar). 2. Dokumentasi

16 16 Dokumentasi yaitu analisa terhadap dokumen berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, baik berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seorang atau lembaga (Sugiono 2005, 329). Dalam hal ini penulis berusaha mengumpulkan data yang menjadi arsip dan Dokumentasi yang ada di kantor KPU Tanah Datar, Terkait pesta demokrasi sesudah era reformasi Teknik Analisa Data Data dianalisis secara kualitatif yang akan diuraikan secara deskriptif, yaitu pendapat responden narasumber yang diteliti dan dipelajari secara menyeluruh. Berdasarkan penelitian tersebut metode kualitatif tentang pendapat atau tanggapan responden dan narasumber, kemudian mendeskripsikannya secara lengkap dan detail aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan pokok permasalahan dan selanjutnya dianalisis untuk mengungkap kebenaran dan memahami kebenaran tersebut (Peter Mahmud Marzuki 2010, 92) Sistematika Penulisan Dalam menulis skripsi ini penulis membagi menjadi lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang menyajikan tentang gambaran umum terhadap kerangka penelitian. Terdiri atas latar belakang masalah yang akan diteliti, agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang judul skripsi ini, maka dilengkapi dengan rumusan masalah dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan manfaat penelitian, serta metode penelitian kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan. Selanjutnya bab II berisikan landasan teori, dalam bab ini penulis menjelaskan teori yang dipakai dalam menganalisa data. Seperti penjelasan tentang konsep strategi yang terdiri dari pengertian strategi, perencanaan konseptual strategi politik, jenis-jenis strategi. Dan konsep partai politik yang terdiri dari partai politik, macam-macam partai, rekrutmen politik. Kemudian

17 17 bab III, pada bab ini dibahas tentang gambaran umum partai Golkar di kabupaten Tanah Datar, yang terdiri atas sejarah partai Golkar di Tanah Datar dan Deskripsi Umum Kabupaten Tanah Datar. Setelah itu bab IV, dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang strategi partai Golkar dalam memenangkan kontestasi politik di kabupaten Tanah Datar dan faktor yang membuat partai Golkar mampu menang sampai sekarang. Selanjutnya penulisan ini diakhiri pada bab V sebagai penutup. Di dalam bab ini diuraikan keesimpulan dari apa-apa yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan saran-saran.

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Utara Hari/Tanggal: 02 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 11.20-11.55 WIB Disahkan Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Pukul:

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Banten Hari/Tanggal: 30 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 15.15-15.40 WIB Perbaikan Hari/Tanggal: 01 Mei 2009 Pukul: 21.10-22.50

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI DAN SUARA SAH POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 33/Kpts/KPU-Kab-019.964931/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN CALON YANG DIAJUKAN PARTAI POLITIK ATAU

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM -1- KOMISI PEMILIHAN UMUM SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 10 /Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI DAN SUARA SAH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU PADA PEMILU ANGGOTA

Lebih terperinci

PEROLEHAN SISA KURSI SISA SUARA 1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT III PARTAI KARYA PEDULI BANGSA

PEROLEHAN SISA KURSI SISA SUARA 1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT III PARTAI KARYA PEDULI BANGSA MODEL EB 1 DPRD KAB/KOTA PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 PROVINSI : SULAWESI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota-009.436512/2013 TENTANG PENETAPAN SYARAT MINIMAL JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM

Lebih terperinci

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK - 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kota-019.435761/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 13/PHPU.D-X/2012 Tentang Permohonan Pembatalan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilukada Kabupaten Kolaka Utara Terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI... Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik

BAB I PENDAHULUAN. Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik sebagai barometer dari sebuah demokrasi yang berjalan di negara tersebut. Di dalam suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat prinsipil. Karenanya dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi adalah suatu keharusan bagi pemerintah

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : /Kpts/KPU-Kab-002.43 4826 / 2010 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan demokrasi. Demokrasi yang di anut Indonesia, yaitu demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan demokrasi. Demokrasi yang di anut Indonesia, yaitu demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi yang di anut Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG PENETAPAN NOMOR URUT PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 41/Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan

Lebih terperinci

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE 2009-2014 Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep 1 SEKILAS DPRD KABUPATEN SUMENEP DPRD Kabupaten Sumenep merupakan lembaga perwakilan rakyat

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politik : 104.690 2 Alokasi Kursi : 9 3 Angka Bilangan Pembagi Pemilihan (BPP) : 11.632 PENGHITUNGAN PARTAI POLITIK -1 SISA 1 PARTAI NASDEM 3.447 5 3.447 0 2 PARTAI KEBANGKITAN

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Nangroe Aceh Darussalam Hari/Tanggal: 05 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 10.00-10.30 WIB No Nama Partai Perolehan Suara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Barat Hari/Tanggal: 27 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 16.50-17.28 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan Tujuan Indonesia Merdeka 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan dan sifat Rekrutmen Calon Gubernur dan Wakil Gubernur oleh PDI- Perjuangan Provinsi Lampung

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Selatan Hari/Tanggal: 29 April 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 15.15-15.40 WIB Perbaikan Hari/Tanggal: 01 Mei 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melihat demokratis tidaknya suatu negara. Walau pada saat yang lain, pemilu

BAB I PENDAHULUAN. melihat demokratis tidaknya suatu negara. Walau pada saat yang lain, pemilu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah satu instrumen terpenting dalam sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu parameter utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami 4 (empat) kali perubahan, bahwa Pemilu

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sumatera Utara Hari/Tanggal: 02 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 11.20-11.55 WIB Disahkan Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Pukul:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemilihan juga telah membawa perubahan hubungan tata Pemerintahan antar pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan dari pusat ke daerah tidak

Lebih terperinci

-1- KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012

-1- KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012 -1- KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR YANG MEMENUHI SYARAT DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI

BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI p Gambar 2.1 Peta Politik Kabupaten Pati berdasarkan Dapil Pada Pemilu 2014 Keterangan : = Dapil 1 dimenangi oleh PDIP dan Demokrat = Dapil 2 dimenangi oleh

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke IV. GAMBARAN UMUM A. Jurusan Ilmu Pemerintahan Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan.

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: DKI Jakarta Hari/Tanggal: 05 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 13.30-14.00 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 7/PHPU.D-X/2012 Tentang Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 I. PIHAK-PIHAK - PARA PEMOHON 1.

Lebih terperinci

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh :

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh : PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh : Topan Umboh Abstrak Partsipasi politik politik pemula

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA Prinsip-Prinsip Demokrasi 1. Pemisahan kekuasaan; 2. Pemerintahan konstitusional; 3. Pemerintahan berdasarkan hukum; 4. Pemerintahan mayoritas; 5. Pemilihan umum

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG MODEL E EB DPR BERITA ACARA :. TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 Pada

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Sulawesi Selatan Hari/Tanggal: 04 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.50-10.25 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul, peneliti menentukan Kabupaten Bantul sebagai lokasi penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. Baik dewan perwakilan rakyat pusat (DPR), dewan perwakilan rakyat propinsi (DPRD propinsi)

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN PELABUHAN KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN PELABUHAN KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 5 (3) 2017: 1003-1012 ISSN 2477-2458(online), ISSN 2477-2631(Cetak),ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif.

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demokrasi dilandasi dengan prinsip kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Rakyat yang berkuasa sehingga berhak terlibat dalam aktivitas politik. Untuk mewujudkan keberadaan

Lebih terperinci

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 04 Partai Suara Sah % 8,44% NasDem 5.95 8,4% PKB 8.09 4,8% 3 PKS 0.538 5,58% 4 PDIP 7.5 3,98% 5 GOLKAR.03,% GERINDRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan sarana ataupun wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam kekuasaan atau pemerintahan di suatu negara. Di dalam bukunya Miriam

Lebih terperinci

REKAP PEROLEHAN SUARA SEMENTARA PEMILU 2009 DPD SE KABUPATEN GARUT Update : Hari Minggu 12 April 2009, Pukul WIB

REKAP PEROLEHAN SUARA SEMENTARA PEMILU 2009 DPD SE KABUPATEN GARUT Update : Hari Minggu 12 April 2009, Pukul WIB REKAP PEROLEHAN SUARA SEMENTARA PEMILU 2009 DPD SE KABUPATEN GARUT NAMA Jumlah Suara 1 AMANG SYAFRUDIN 10.427 2 ANDRIANSYAH, Y.P, Ir 5.847 3 DENI JASMARA 3.371 4 DONY ENDRASSANTO, SH 4.048 5 EGGI SUDJANA,

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan berbagai. Partai politik dalam pemilihan umum (pemilu) melakukan kampanye

PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan berbagai. Partai politik dalam pemilihan umum (pemilu) melakukan kampanye PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan pada babbab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam pemenangan pemilu kepala

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN

BAB III SETTING PENELITIAN BAB III SETTING PENELITIAN A. Profil Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Gresik KIPP Gresik adalah bagian dari perhimpunan KIPP Indonesia yang berada di Daerah Kabupaten/Kota. Secara umum walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPAHIANG. NOMOR : 31/Kpts/KPU-Kab /2015 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPAHIANG. NOMOR : 31/Kpts/KPU-Kab /2015 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 31/Kpts/KPU-Kab-007.434311/2015 TENTANG PENETAPAN NOMOR URUT PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEPAHIANG TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG NOMOR: 48/Kpts/KPU-Kota-019.435770/2016 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data secara triangulasi

III METODE PENELITIAN. merupakan instrumen kunci yang mengumpulan data secara triangulasi 41 III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 1) penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan yang alamiah. Peneliti merupakan

Lebih terperinci