BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran
|
|
- Ratna Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together, di kelas VII SMP Negeri 2 Kubung. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 25 April 2017 sampai 2 Juni 2017 dengan 6 kali pertemuan. Data yang diperoleh yaitu dari tes pemahaman konsep matematis siswa. A. Deskripsi Data Setelah dilakukan tes akhir pemahaman konsep, diperoleh data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen I dengan pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match, pada kelas eksperimen II dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori. Tes diujikan berdasarkan materi yang diberikan pada saat penelitian yaitu segitiga. Nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran XVII. Tes pemahaman konsep dilaksanakan pada pertemuan keenam. Tes tersebut terdiri dari 5 butir soal essay. Tes diikuti oleh 20 siswa di kelas eksperimen I, 21 siswa di kelas eksperimen II dan 20 siswa di kelas kontrol dengan alokasi waktu 90 menit. Setelah tes dilaksanakan, diperoleh data 78
2 79 tentang kemampuan pemahaman konsep siswa. Hasil analisis tes kemampuan pemahaman konsep siswa disajikan dalam tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Analisis Tes Pemahaman Konsep Siswa Kelas N x x maks x min Simpangan Baku Persentase Ketuntasan Eksperimen I 20 85, ,63 80 Eksperimen II 21 76, ,90 71 Kontrol 20 66, ,82 55 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diperoleh informasi bahwa rata-rata tes pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pada kelas kontrol. Persentase siswa yang mencapai ketuntasan pada kelas eksperimen I mencapai 80 %, pada kelas eksperimen II mencapai 71 % sedangkan pada kelas kontrol 55%. Siswa dikatakan mencapai ketuntasan apabila memiliki nilai diatas KKM yaitu 75. Akan tetapi persentase ketuntasan kelas eksperimen belum tercapai secara klasikal. Kelas ekperimen memiliki simpangan baku yang lebih kecil daripada kelas kontrol. Itu berarti bahwa nilai pada kelas eksperimen lebih seragam dan lebih baik daripada kelas kontrol Kemampuan siswa memahami konsep matematika dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator pemahaman konsep, yaitu (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) mengklasifikasikan objek objek menurut sifat sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; (3) menyajikan konsep dalam berbagai
3 80 bentuk representasi;(4) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; (5) mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Hasil uji hipotesis menunjukan hasil bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen I lebih baik dari pada kelas eksperimen II dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis merupakan kesimpulan secara umum dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Siswa Setiap Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep pada Kelas Sampel Indikator Kemampuan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Eksperimen I Eksperimen II Kontrol Menyajikan ulang sebuah konsep 90,83 85,11 72,15 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk 93,75 86,01 74,36 representasi; Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan 80,62 74,25 64,53 konsep Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau 86,25 78,40 70,27 operasi tertentu Mengklasifikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah 75,30 60,25 50,2 Nilai rata-rata keseluruhan 85,35 76,00 66,30 Selain itu nilai rata-rata setiap indikator kemampuan pemahaman konsep pada ketiga kelas sampel dapat juga dilihat pada diagram berikut:
4 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Eksperimen I Eksperimen II Kontrol Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Setiap Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep pada Kelas Sampel Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1 diagram di atas menjelaskan bahwa nilai rata-rata setiap indikator pemahaman konsep matematika siswa diperoleh. Pada indikator (1) yaitu menyajikan ulang sebuah konsep diperoleh nilai kelas eksperimen I 90,83, kelas eksperimen II 85,11 dan kelas kontrol 72,15. Indikator (2) yaitu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi diperoleh nilai 93,75 pada kelas eksperimen I, 86,01 pada kelas eksperimen II dan 74,36 pada kelas kontrol. Indikator (3) yaitu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep, nilai diperoleh kelas eksperimen I 80,62, kelas eksperimen II 74,25 dan 64,53 pada kelas kontrol. Indikator (4) yaitu menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu diperoleh nilai 86,25 pada kelas eksperimen I, 78,40 pada kelas eksperimen II dan 70,27 pada kelas kontrol.
5 82 Indikator (5) Mengklasifikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah diperoleh nilai kelas eksperimen I adalah 75,30, kelas eksperimen II adalah 60,25 dan 50,20 pada kelas kontrol. Pada tabel 4.2 dan gambar 4.1 terlihat bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II dan kelas kontrol. Dimana pemahaman konsep kelas eksperimen I lebih tinggi daripada kelas eksperimen II dan kelas kontrol. B. Analisis Data Untuk menarik kesimpulan tentang data hasil tes akhir pemahaman konsep matematika siswa pada kelas sampel dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap ketiga sampel tersebut. 1. Uji Normalitas Uji normalitas hasil tes akhir pemahaman konsep matematika siswa kelas sampel dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 (Statistic Product And Service Solution) yaitu Uji Kolmogorov dan Uji Shapiro Wilk, maka didapatkan kesimpulan yang terdapat pada tabel dibawah ini: Kelas Tabel 4.3 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Nilai VII-A VII-B * VII-C a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
6 83 Berdasarkan tabel diatas pada uji Kolmogorov-Smirnov dan shapiro-wilk terlihat nilai probabilitas atau signifikannya > 0,05 artinya bahwa ketiga kelas sampel nilai siswanya berdistribusi normal. Dalam menentukan uji normalitas peneliti juga menggunakan uji liliefors, maka didapatkan kesimpulan sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Perbandingan L 0 dan L tabel No Kelas L 0 L tabel Kesimpulan Keterangan 1 Eksperimen I 0,1462 0,1982 L 0 < L tabel Data Normal 2 Eksperimen II 0,1295 0,1934 L 0 < L tabel Data Normal 3 Kontrol 0,1410 0,1982 L 0 < L tabel Data Normal Untuk perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XVIII. 2. Uji Homogenitas uji Bartlett Uji homogenitas variansi sampel dilakukan dengan menggunakan Tabel 4.5 Uji Bartlet Kelas N n-1 Si Si 2 Log Si 2 (n-1) Si 2 (n-1) Log Si 2 VII-A VII-B VII-C Jumlah
7 84 Berdasarkan kriteria pengujiannya diterima H 0 jika 2 2 hitung tabel dengan α = 0,05. Dari perhitungan diatas diperoleh 2 2 hitung tabel dimana 1,6996 < 11,07 maka H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel mempunyai variansi yang homogen pada taraf kepercayaan 95%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XIX. 3. Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas variansi yang telah dilakukan, ternyata ketiga kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima, dengan hipotesis stasistik : a. Kelas Eksperimen I dan Kelas Kontrol H 0 μ B μ A H 1 μ B > μ A Dengan : B Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen I (Index Card Match) μ A =Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas Kontrol (Ekspositori) Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen I diperoleh 85,35, sedangkan kelas kontrol diperoleh 66,30. Dari rata-rata tersebut terlihat bahwa rata-rata pemahaman
8 85 konsep kelas ekperimen I lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep kelas kontrol. Karna μ B > μ A (85,35 > 66,30). b. Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol H 0 μ C μ A H 1 μ C > μ A Dengan : C Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas Eksperimen II (Numbered Head Together) μ A =Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas Kontrol (Ekspositori) Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen II diperoleh 76,00, sedangkan kelas kontrol diperoleh 66,30. Dari rata-rata tersebut terlihat bahwa rata-rata pemahaman konsep kelas ekperimen II lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep kelas kontrol. Karna μ C > μ A (76,00 > 66,30). c. Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II H 0 μ B = μ C H 1 μ B μ C Dengan : B C Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas Eksperimen I Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelas Eksperimen II
9 86 Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen I diperoleh 85,35, sedangkan kelas kontrol diperoleh 76,00. Dari rata-rata tersebut terlihat bahwa rata-rata pemahaman konsep kelas ekperimen I tidak sama dengan rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen II. Karna μ B μ C (85,35 > 76,00). Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak digunakan uji anova satu arah. Kriteria pengujian pada uji hipotesis ini, jika f hitung > f tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Perolehan dari hasil pengolahan data didapat nilai f tabel = 3,16 sedangkan dalam perhitungan diperoleh nilai f hitung = 12,8. Jadi f hitung > f tabel atau 12,8 > 3,16 ; maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga model pembelajaran kooperatif memberikan hasil pembelajaran yang tidak sama. Data lengkap dapat dilihat pada Lampiran XX. Uji hipotesis anova satu arah hasil tes akhir pemahaman konsep matematika siswa kelas sampel dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 (Statistic Product And Service Solution) yaitu Uji Kolmogorov dan Uji Shapiro Wilk, maka didapatkan kesimpulan yang terdapat pada tabel dibawah ini:
10 87 Tabel 4.6 ANOVA Nilai Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Berdasarkan tabel diatas pada uji Kolmogorov-Smirnov dan shapiro-wilk terlihat nilai probabilitas atau signifikannya > 0,05 artinya bahwa ketiga sampel mempunyai rata-rata yang berbeda. 4. Uji Scheffe (Uji Lanjut) Setelah dalam keputusan uji hipotesis Ho ditolak, maka untuk menetukan model pembelajaran manakah yang paling baik, dilakukan uji perbandingan ganda (multiple comparison) dengan uji scheffe. Kriteria pengujian pada uji Scheffe ini, yaitu: a) Jika F hitung > F tabel, maka kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan. b) Jika F hitung < F tabel, maka kedua kelompok tidak terdapat perbedaan signifikan Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan: (1) F hitung (kelompok B-C) > F tabel = 25,75 > 6,32 Disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara µ A dan µ C (kelas eksperimen I dengan model pembelajaran Index
11 88 Card Match dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Ekspositori) (2) F hitung (kelompok C-A) > F tabel = 6,84 > 6,32 Disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara µ C dan µ A (kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Numbered Head Together dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Ekspositori) (3) F hitung (kelompok B-C) > F tabel = 6,40 > 6,32 Disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara µ A dan µ C (kelas eksperimen I dengan model pembelajaran Index Card Match dan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Numbered Head Together) Berdasarkan dua analisis yang dilakukan yaitu anova satu arah dan perbandingan ganda, dapat disimpulkan bahwa ketiga teknik pembelajaran tersebut memberikan hasil yang berbeda. Dari ketiganya, yang memberikan pemahaman paling tinggi adalah model pembelajaran kelas eksperimen I (model pembelajaran Index Card Match), disusul kelas eksperimen II (model pembelajaran Numbered Head Together), dan kelas kontrol (Ekspositori). Data lengkap dapat dilihat pada lampiran XXI.
12 89 C. Pembahasan Hasil Analisis Data Pada tabel 4.5 terlihat bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II dan kelas kontrol. Perbedaan yang terjadi pada ketiga kelas ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan pada ketiga kelas berbeda. Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II sangat antusiasa mendengarkan penjelasan dari guru karena strategi ini baru pertama kali diterapkan dalam pembelajaran matematika di kedua kelas tersebut. Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen diawali dengan berdo a bersama, absensi,menyampaiakan tujuan pembelajaran, apersepis dan memberikan motivasi. Pada kelas eksperimen I menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Istarani (2011: 222) Pembelajaran ini merupakan peninjauan ulang kembali materi yang dipelajari dengan menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen yang disajikan dalam bentuk permainan kartu. kemudian siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari pertanyaan pada kartu yang dikocok oleh guru. Pembagian kelompok yang heterogen menjadikan siswa saling membantu satu sama lain. Siswa yang memiliki kemampuan tinggi dapat membantu siswa yang kemampuannya lebih rendah dalam penyelesaian soal-soal.
13 90 Sebagaimana yang di kemukakan oleh Silberman (2009: 249) yang menyatakan Salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam fikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang dibahas oleh siswa cendrung lima kali lebih melekat didalam fikiran ketimbang materi yang tidak dibahas. Pada awalnya siswa tampak keberatan dan merasa kesulitan. Salah satu yang menyebabkan siswa menjadi keberatan karena siswa belajar berkelompok serta mencari pasangannya dikelompok masing-masing, dimana pembagian kelompoknya dilakukan secara acak. Siswa ingin langsung ada pasangannya tanpa harus mencari pasangan masing-masing, namun setelah guru menjelaskan alasan dan tujuan pembagian kelompok tersebut para siswa akhirnya bisa menerima. Dalam penelitian yang peneliti lakukan masih terdapat kelemahan yaitu keterbatasan waktu, sehingga tidak semua soal dapat ditampilkan oleh siswa serta kesulitan dalam mencari pasangan mereka, selain itu siswa juga ada tukar-tukar pasangan karena pasangannya belum cocok. Untuk mengatasi masalah tersebut yang dapat dilakukan guru adalah membimbing siswa dalam mencari pasangannya dan menjelaskan soal yang tidak bisa ditampilkan siswa didepan kelas. Selama proses belajar mengajar pada kelas eksperimen I banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh siswa, di antaranya siswa lebih aktif mendalami konsep materi yang diajarkan karena adanya peninjauan
14 91 kembali materi, siswa-siswa tersebut merasa lebih dekat dengan temannya, siswa lebih semangat dalam mencari pasangannya dan mendiskusikan soal dan jawaban yang mereka peroleh, dengan semangatnya siswa dalam berdiskusi dapat membantu menambah pemahaman siswa tentang materi yang kurang dipahaminya. Hal ini disebabkan karena siswa harus bisa menemukan pasangannya. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa dan diperoleh hasilnya bahwa pembelajaran tersebut lebih menarik karena dalam menyelesaikan materi dengan meninjuau ulang kembali lewat permainan kartu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pasangan kelompok. Pada kelas eksperimen II menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togeher. Istarani (2011: 12) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerjasama dalam suatu kelompok kecil untuk menuntaskan materi pelajarannya. Model pembelajaran ini merupakan model belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa tersebut Berdasarkan pengamatan peneliti selama penelitian pada kelas eksperimen II, pada awalnya siswa tampak keberatan dengan pembagian kelompok yang telah guru tetapkan dimana pembagian kelompoknya sesuai dengan leretan kebelakang tempat duduknya. Hal itu karena ada beberapa siswa yang ingin memilih kelompoknya sendiri.
15 92 Namun setelah guru menjelaskan alasan dan tujuan pembagian kelompok tersebut para siswa akhirnya bisa menerima. Sama halnya dengan eksperimen I, pada kelas eksperimen II dalam penelitian yang peneliti lakukan masih terdapat kelemahan yaitu keterbatasan waktu, sehingga tidak semua kelompok dapat menampilkan diskusi kelompok mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut yang dapat dilakukan guru adalah membimbing dan menjelaskan soal yang tidak bisa ditampilkan siswa didepan kelas. Pada kelas eksperimen II selama proses belajar dan mengajar berlangsung banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh siswa, di antaranya, Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, para anggota kelompok antusias untuk mengeluarkan pendapat dari berbagai sumber buku yang dimiliki oleh siswa dan lebih meningkatkan rasa percaya diri dalam menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dalam kelompok nya serta mampu meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam pembelajarannya siswa ditempatkan dalam suatu kelompok untuk berdiskusi. Sehingga membuat siswa mampu memahami setiap materi yang diberikan oleh guru. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Trianto (2012:82) yang menyatakan bahwa Numbered Heads Together melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa dan diperoleh hasilnya
16 93 bahwa pembelajaran tersebut lebih menarik karena dalam menyelesaikan materi yang dihadapi oleh setiap anggota kelompok dengan memiliki nomor berbeda, dengan adanya perbedaan tersebut,justru menjadi tantangan tersendiri bagi masing-masing anggota kelompok. Pembelajaran kooperatif (diskusi kelompok) menekankan tanggung jawab yang diberikan adalah memahami dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama-sama. Sehingga peserta didik tidak merasa mempunyai tanggung jawab pribadi dalam melaksanakan diskusi. Kedua model pembelajaran kooperatif tersebut dapat merangsang siswa secara aktif untuk bekerjasama, berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam belajar sehingga mereka dapat mengkonstruksi sendiri pemahaman mereka secara bersama-sama. Pembelajaran kooperatif dilakukan dengan cara meningkatkan aktivitas belajar bersama sejumlah siswa dalam satu kelompok. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa untuk saling membantu mencari dan mengolah informasi mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran ekspositori, selama proses belajar berlangsung masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, kebanyakan siswa mengobrol dengan teman dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Ketika diminta ke depan kelas untuk menjawab soal-soal latihan, hanya beberapa orang saja yang mau berpartisipasi. Kemudian masih banyak juga siswa yang tidak mau mencatat materi pelajaran, terutama siswa laki-laki.
17 94 1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama adalah pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa hipotesis pertama, menyatakan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari hasil anova satu arah diperoleh F hitung > F tabel = 12,8 > 3,16, Maka H 0 ditolak dan H i diterima, ini berarti bahwa terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan Ekspositori. Sedangkan setelah dilakukan uji lanjut hasil (Scheffe ) diperoleh F hitung > F tabel = 25,75 > 6,32. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Index Card Match dan Ekspositori. Selanjutnya juga bisa dilihat pada tabel 4.1, rataan marginal x hasil pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen I (ICM) = 85,351 dan kelas kontro (Ekspositori) = 66,3, ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi dari pada pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan
18 95 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Ekspositori. Hal tersebut mungkin dikarenakan siswa eksperimen I dan kontrol memiliki tingkat kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. 2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua adalah pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa hipotesis kedua, menyatakan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari hasil anova satu arah diperoleh F hitung > F tabel = 12,8 > 3,16, Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, ini berarti bahwa terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan Ekspositori. Sedangkan setelah dilakukan uji lanjut hasil (Scheffe ) diperoleh F hitung > F tabel = 6,40 > 6,32. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Numbered Head Together dan Ekspositori. Selanjutnya juga bisa dilihat pada tabel 4.1, rataan marginal x hasil pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen I (NHT) = 76,00 dan kelas kontro (Ekspositori) = 66,3, ini menunjukkan bahwa
19 96 pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Ekspositori. Hal tersebut mungkin dikarenakan siswa kelas eksperimen II dan kontrol memiliki tingkat kemampuan dan kecerdasan yang berbeda 3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga adalah terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan tipe Numbered Head Together pada kelas VII SMP Negeri 2 Kubung. Dari hasil anova satu arah diperoleh F hitung > F tabel = 12,8 > 3,16, Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, ini berarti bahwa terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan Numbered Head Together. Sedangkan setelah dilakukan uji lanjut hasil (Scheffe ) diperoleh F hitung > F tabel = 6,40 > 6,32. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Index Card Match dan Numbered Head Together. Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang dilakukan, dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa rata-rata dan pencapaian ketuntasan siswa pada kelas eksperimen I dengan pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match berbeda dengan siswa pada kelas eksperimen II dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Hal tersebut
20 97 mungkin dikarenakan model pembelajaran eksperimen I dan eksperimen II memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Sehingga siswa yang menanggapinya juga memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan tentang eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together ditinjau dari pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kubung terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, antara lain: 1. Susahnya membagi siswa kedalam kelompok diskusi yang akan menyebabkan kegaduhan dan membutuhkan waktu yang agak lama. 2. Waktu yang dipakai untuk diskusi kelompok terbatas sehingga terkadang tidak semua kelompok memiliki kesempatan untuk presentasi hasil diskusinya dan memberikan tanggapan. 3. Tingginya antusias dengan banyaknya siswa yang ingin menyampaikan pendapatnya yang terkadang melenceng dari materi diskusi sehingga suasana kelas menjadi kurang tenang pada saat presentase hasil diskusi kelompok. 4. Masih terdapat siswa yang kurang serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga dapat mengganggu semangat temannya yang lain.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10 Juli sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang dideskripsikan yaitu data pemahaman konsep siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai LKS di kelas VIII
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Bagian ini merupakan deskripsi dan analisis data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter komunikatif/bersahabat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang dideskripsikan yaitu data pemahaman konsep peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing (Talking Chips) disertai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil
71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen semu (quasy experimental research). Seperti yang dikemukakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan
6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 2017/2018 di ketiga kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Deskiripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 017/018 di ketiga kelas sampel maka diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD Negeri Karangtengah 01 adalah melakukan permohonan izin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas sampel. Pada kelas eksperimen diterapkan model kooperatif tipe think
78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di MIN Punggung Lading Pariaman Selatan smester genap tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik di Kelas V SDN 22 Kampung Luar Salido Kabupaten Pesisir Selatan. dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik Data tentang skor motivasi belajar peserta didik diperoleh melalui angket yang dimaksudkan untuk meninjau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen
A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen semu), seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (2008: 93) bahwa: Penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Pabelan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIB. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan
A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang pemahaman konsep matematis siswa dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti
Lebih terperinciUJI PERSYARATAN ANALISIS DATA
PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bangkurung, dengan 2 kelas yang diambil sebagai sampel dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 TERAS TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: DHETA LUSIANINGRUM
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-113 Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Yelni Putri Ningsih 1, Julio Kresna Yuda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan
Lebih terperinciTabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan eksperimen kelas IX A dan kelas IX B dan perlakuan pembelajaran dengan menerapkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:
PERBEDAAN ANTARA PEMBELAJARAN INDVIDUAL ( Metode Mind Mapping ) DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (Metode Numbered Head Together ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 MOJOGEDANG TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bermaksud mengetahui pengaruh model
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
72 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data dengan rentang nilai 10-100. Data dikelompokkan menurut
Lebih terperinciHasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen
Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Tri Wiji Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experiment). Bentuk true experiment yang digunakan adalah posttest
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji
Lampiran 1 Pembuatan Suspensi Zat Uji Bahan obat herbal X yang merupakan hasil fraksinasi dari daun sukun tidak dapat larut secara langsung dalam air maka dibuat dalam bentuk sediaan suspensi agar dapat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai Desember dengan mendata namanama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen,
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII Novia Puspitaningrum Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian
Lebih terperinciTabel 18 Deskripsi Data Tes Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten
Lebih terperinciKelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Populasi dan Sampel. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas X SMK Yos Sudarso Rembang yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD N 3 Karanganyar dan SD N 2 Karanganyar ialah melakukan permohonan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem-based learning, deskripsi kemampuan
Lebih terperinciInterpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai
1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A
ANALISIS PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PAIR CHECK DENGAN THE POWER OF TWO MENGGUNAKAN MEDIA RELIA SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK MEJA KONFERENSI PADA SISWA KELAS VII SMP N1 KARANGPANDAN KARANGANYAR
Lebih terperinciKomang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013
Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Anova Satu Jalur (One Way Anova) Suatu penelitian dilakukan di SMA N 1 Banjar untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan lima metode pembelajaran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MAPLE MATAKULIAH KALKULUS LANJUT II
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MAPLE MATAKULIAH KALKULUS LANJUT II Eko Andy Purnomo 1, Abdul Rohman 2, Budiharto 3 1 FMIPA Universitas Muhammadiyah Semarang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penerapan Model Pembelajaran inkuiri terbimbing disertai mind mapping dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan secara rinci hasil penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran inkuiri terbimbing disertai mind mapping dalam Pembelajaran Fisika Siswa Kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs Bawan, Kabupaten Agam yaitu tentang Perbedaan Hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab yang keempat ini tentang hasil penelitian dan pembahasan, meliputi 3 (tiga) bagian besar yaitu : (1) Gambaran Umum Penelitian, (2) Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciUniversitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013) Dwi Maisari 1,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan data secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan model imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data mentah, karena data yang diperoleh belum diolah atau dianalisis sehingga
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Balong Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina
Lebih terperinciMalia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 26/27 Malia, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI
Lebih terperinci