BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG"

Transkripsi

1 BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan Program Desa/Keluraan Panrita Siaga Aktif di Kabupaten Bulukumba, perlu uraian petunjuk teknis yang dapat dijadikan pedoman agar pelaksanaannya jelas bagi semua pemangku kepentingan sehingga efektif dan dapat dipertanggung-jawabkan. b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, maka perlu ditetapkan dengan peraturan Bupati. Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi Selatan ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor Republik Indonesia 1822) 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ). 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ). 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ). 1

2 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063). 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587). 7. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588). 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4539). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, pemerintah daerah Provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten /Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 Tentang tata cara penyerahan urusan pemerintah Kabupaten/Kota kepada desa. 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Kader Pemberdayaan Masyarak. 13. Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 564 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan pengembangan desa Siaga. 14. Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1529 tahun 2010 tentang Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan Siaga Aktif 15 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Kabupaten Bulukumba (Lembaran Daerah Tahun 2008 No.10 Seri D). 16. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 53 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Program Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di Kabupaten Bulukumba ( Berita Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2013 Nomor 53 ). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BULUKUMBA 2

3 Melalui Peraturan Bupati ini menetapkan : Pasal I Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Desa / Kelurahan Panrita Siaga aktif sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini Pasal 2 Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada pasal 1 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan digunakan sebagai acuan bagi semua pelaksana kegiatan/pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Pasal 3 Pelaksanaan Desa / Kelurahan Panrita Siaga Aktif sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 berada dibawah Koordinasi Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba Pasal 4 Pembinaan dan Pengawasan terhadap Petunjuk Teknis ini dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Kepala Bappeda, Kepala DPKD, Kepala BPPKB dan Kepala BPMPD Kabupaten Bulukumba Pasal 5 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan penempatan peraturan Bupati ini dalam Berita Daerah Kabupaten Bulukumba Di tetapkan di Bulukumba Pada tanggal BUPATI BULUKUMBA, H. ZAINUDDIN H Diundangkan di Bulukumba Pada Tanggal.. SEKRETARIS DAERAH KAB.BULUKUMBA A.B.AMAL BERITA DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2014 NOMOR Health Care And Rispaten Bulukumba 3

4 Daftar Isi Kata Pengantar. Sambutan Daftar Isi. Keputusan Bupati Bulukumba No.Kpts... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum BAB II KONSEP DASAR DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF A. Desa dan Kelurahan Panrita Siaga Aktif B. Pengembangan Kelembagaan dan Sumber daya C. Pelayanan Kesehatan Dasar dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat D. Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat BAB III KELEMBAGAAN PELAKSANA PROGRAM DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BULUKUMBA A. Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten B. Forum Desa /Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan C. Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif tingkat Desa/Kelurahan D. Sekretariat Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten E. Fasilitator Lapangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif BAB IV PEMBAGIAN TUGAS TEKNIS POKJANAL DESA/KELURAHAN PANRITASIAGA AKTIF TINGKAT KABUPATEN BAB V PENGELOLAAN KEGIATAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN A. Tingkat Kabupaten B. Tingkat Kecamatan C. Tingkat Desa/Kelurahan D. Perencanaan dan Pengajuan Rencana Kegiatan Desa/Kelurahan E. Pelaksanaan Kegiatan Desa/Kelurahan BAB VI MEKANISME PENYALURAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNG-JAWABAN DANA KEGIATAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN A. Mekanisme Pencairan Dana Kegiatan di desa B. Mekanisme Pencairan Dana Kegiatan di Kelurahan C. Penata usahaan dana Kegiatan di Desa/Kelurahan D. Pertanggung jawaban dan Pelaporan Kegiatan di Tingkat Desa/ Kelurahan BAB VII MONITORING EVALUASI A. Pemantauan B. Evaluasi C. Indikator Keberhasilan BAB VII PENUTUP 4

5 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2014 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan Kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang Kesehatan, namun di samping itu setiap orang juga tidak luput dari kewajiban-kewajiban di bidang Kesehatan. Untuk itu Pemerintah memiliki sejumlah tanggung jawab yang harus dilaksanakan, yang meliputi tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya Kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. B. Tujuan Secara umum adalah tercapainya kondisi masyarakat di desa/kelurahan yan peduli, tangggap dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan Kesehatan yang dihadapi secara mandiri Secara Khusus bertujuan : 1. meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku kepentingan di Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk menggembangkan Desa /Kelurahan Panrita Siaga Aktif; 2. mengingkatkan akses masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan dasar; 5

6 3. meningkatkan UKBM yang dapat melaksanakan Surveilans berbasis Masyarakat, Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Kesehatan serta Penyehatan Lingkungan 4. meningkatkan ketersediaan sumber daya baik yang berasal dari Pemerintah, masyarakat maupun Swasta/dunia Usaha untuk kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat pada Program desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif dan 5. meningkatnya PHBS di Rumah Tangga di Desa/Kelurahan C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentan Penangulangan Wabah Penyakit Menular; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan 8. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata cara Pelaporan dan Pertanggung jawaban Penyelengaraan Pemerintahan desa; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/Per/XI/ 2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 6

7 14. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 15. Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 53 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Program Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di Kabupaten Bulukumba. 7

8 BAB II KONSEP DASAR DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF A. Desa dan Kelurahan Panrita Siaga Aktif Desa dan Kelurahan Siaga aktif adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa / Kelurahan Panrita Siaga Aktif adalah Desa/Kelurahan di Kabupaten Bulukumba yang menyelenggarakan Kegiatan Pemberdayaan di bidang Kesehatan, pelayanan Kesehatan dasar dan penanggulangan Risiko untuk mendukung terciptanya Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Suatu Desa/Kelurahan dapat dikatakan Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif apabila : 1. penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan Kesehatan dasar, ada sarana Kesehatan ( Poskesdes/Pustu/puskesmas atau sarkes lainnya ) yang memberikan Pelayanan Kesehatan setiap hari ; dan 2. penduduknya mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat dan melaksanakan surveilans berbasis Masyarakat (Pemantauan Penyakit, Kesehatan Ibu dan anak, Gizi, lingkungan dan Perilaku), kedaruratan Kesehatan, Penanggulangan Bencana dan Penyehatan Lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. B. Pengembangan Kelembagaan dan Penyediaan Sumber daya Untuk melaksanakan Program Desa/Kelurahan Panrita siaga Aktif dibutuhkan suatu wadah organisasi/lembaga Masyarakat yang peduli terhadap Kesehatan Masyarakat secara berjenjang dari Tingkat Kabupaten sampai ke tingkat Desa/kelurahan. Lembaga yang melaksanakan Program Desa/Kelurahan Panrita siaga Aktif di tingkat Kabupaten disebut Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif, sedangkan di tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan dinamakan Forum Desa/Kelurahan Panrita siaga Aktif 8

9 tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa/Kelurahan atau nama lain yang disepakati oleh masyarakat. Pengembangan Kelembagaan Desa/Kelurahan Panrita siaga Aktif dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kegiatan Desa/kelurahan Panrita Siaga aktif pada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat lainnya seperti Prima Kesehatan dan PNPM mandiri, yang diikuti dengan penguatan kelembagaan sehingga mampu melakukan suatu perencanaan yang komprehensif untuk menjawab permasalahan kesehatan masyarakat diwilayahnya. Penyediaan sumber daya pada desa/kelurahan Panrita Siaga aktif merupakan tangggung jawab Pemerintah bersama Masyarakat, seperti penyediaan Sarana Kesehatan ( Poskesdes lengkap dengan alat Kesehatan), penyediaan Tenaga kesehatan ( Bidan, Perawat, Tenaga Gizi dan Sanitasi) dan peningkatan Kapasitas tenaga tersebut dan penyediaan Biaya Operasional. C. Pelayanan Kesehatan Dasar dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pelayanan Kesehatan dasar adalah pelayanan primer bagi masyarakat di Desa /Kelurahan Panrita Siaga Aktif diselenggarakan melalui berbagai UKBM serta kegiatan Kader dan Masyarakat. Pelayanan Kesehatan dasar meliputi : (1) Pelayanan Kesehatan untuk Ibu Hamil, (2) Pelayanan Kesehatan untuk Ibu menyusui, (3) Pelayanan Kesehatan untuk anak serta (4) penemuan dan Penanganan penderita Penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sehingga seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang Kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Masyarakat di desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif wajib melaksanakan minimal 10 Indikator PHBS tatanan rumah tangga yang meliput : 1. persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 2. memberikan ASI Eksklusif kepada bayi, 9

10 3. menimbang balita setiap bulan, 4. menggunakan air bersih, 5. mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6. menggunakan jamban sehat, 7. memberantas jentik sekali seminggu di rumah, 8. makan sayur dan buah setiap hari, 9. melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan 10. tidak merokok di dalam rumah/ di dalam ruangan. D. Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Peran serta Masyarakat dan Pemberdayaan masyarakat di bidang Kesehatan difokuskan pada Surveilans berbasis Masyarakat, Kedaruratan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana serta Penyehatan lingkungan. Surveilans berbasis masyarakat adalah pengamatan dan pencatatan penyakit yang dilakukan oleh masyarakat, kegiatannya berupa : 1. pengamatan dan Pemantauan Penyakit serta keadaan kesehatan Ibu dan anak, Gizi,Lingkungan dan Perilaku yang dapat menimbulkan masalah Kesehatan masyarakat, 2. pelaporan Cepat kurang dari 24 Jam kepada petugas Kesehatan untuk respon cepat 3. pencegahan dan Penangggulangan sederhana penyakit dan masalah kesehatan, 4. pelaporan Kematian. Surveilans berbasis Masyarakat, ditingkat Desa/Kelurahan dilaksanakan oleh Kelompok kerja Surveilans tingkat Desa/Kelurahan ( Kader ) melakukan kegiatan pengamatan dan pemantauan situasi penyakit /Kesehatan Masyarakat dan kemungkinan terjadinya KLB secara terus menerus, pemantauan tidak hanya sebatas penyakit tetapi juga dilakukan terhadap faktor risiko munculnya suatu penyakit. Hasil Pengamatan dan pemantauan dilaporkan secara berkala sesuai 10

11 kesepakatan ( per minggu/per bulan bahkan setiap saat) ke Petugas Kesehatan di Poskesdes Adapun informasi yang disampaikan berupa : 1. nama penderita, (2) 2. penyakit yang dialami/gejala, 3. alamat tempat tinggal, 4. umur, 5. jenis kelamin. 6. kondisi lingkungan tempat tinggal Penderita dan lain-lain Kedaruratan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana adalah upaya yang dilakukan oleh Masyarakat dalam mencegah dan mengatasi bencana dan kegawatdaruratan Kesehatan, kegiatannya meliputi (1) bimbingan dalam pencarian tempat yang aman untuk mengungsi (2) Promosi Kesehatan dan bimbingan mengatasi Masalah kesehatan akibat bencana (3) bantuan / Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar ditempat Pengungsian (4) Penyediaan Relawan donor darah (5) Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Penyehatan lingkungan lebih focus pasa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah upaya yang dilakukan masyarakat untuk menciptakan dan memelihara lingkungan desa/kelurahan dan Pemukiman agar terhindar dari penyakit dan masalah kesehatan, kegiatannya meliputi: 1. promosi tentang pentingnya Sanitasi dasar dan STBM ( tidak BABs, Cuci Tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, dan mengelola limbah rumah tangga dengan aman) 2. bantuan /Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar 3. bantuan /Fasilitasi Upaya Pencegahan Pencemaran lingkungan 11

12 BAB III KELEMBAGAAN PELAKSANA PROGRAM DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BULUKUMBA A. Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Bupati, yang terdiri dari unsur pemerintah Kabupaten, Unsur Masyarakat, dan Swasta dengan susunan sebagai berikut: a. Pembina : Bupati b. Pengarah : Kepala Dinas Kesehatan c. Ketua : Kepala BPMPD d. Wakil Ketua : Sekertaris Dinas Kesehatan e. Sekretaris I : Kabid Administrasi Kelembagaan BPMPD f. Sekretaris II : Kabid PMPL Dinas Kesehatan g. Ketua Bidang : Pejabat Esalon III pada SKPD Terkait h. Anggota : Staf Dinas/Instansi terkait yang ditunjuk, Perguruan Tinggi, Swasta, Tokoh Masyarakat, dan organisasi masyarakat lainnya. Tugas Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten sebagai berikut a. menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam rangka pelaksanaan program desa/kelurahan panrita siaga aktif; b. mengkoordinasikan dan mengembangkan program tahunan pengelolaan program desa/kelurahan panrita siaga aktif tingkat kabupaten, termasuk mengkoordinasikan penganggarannya melalui SKPD-SKPD terkait; c. melakukan sosialisasi dan memastikan kejelasan prosedur dan mekanisme umum pelaksanaan kegiatan bagi forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat kecamatan dan forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat desa/kelurahan; d. menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat kecamatan dan di tingkat desa/kelurahan; e. memberikan dukungan lain yang diperlukan bagi terlaksananya fungsi dan kegiatan forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di 12

13 tingkat kecamatan dan forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat desa/kelurahan; f. melakukan kajian perkembangan program secara berkala (minimal 3 bulan sekali), dan mengupayakan solusi atas permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan program di berbagai tingkatan; g. memastikan terlaksananya tugas-tugas teknis untuk menjalankan pengelolaan mekanisme peningkatan kesehatan masyarakat yang berpusat pada masyarakat/program desa/kelurahan panrita siaga aktif; dan h. melaporkan perkembangan dan capaian program secara berkala kepada Bupati. B. Forum Desa /Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Camat. yang terdiri dari unsur Pemerintah dan unsur masyarakat atau swasta, sebagai berikut : a. Ketua : Camat b. Wakil Ketua : Kepala Puskesmas c. Sekretaris : Staf Puskesmas/Kecamatan d. Anggota : Pejabat Instansi terkait, dan Unsur Pimpinan Kecamatan, TP-PKK Tk. Kecamatan, Tokoh Masyarakat dan swasta. Tugas Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan sebagai berikut a. mengkoordinasikan pelaksanaan, penganggaran, dan penerapan mekanisme program desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat kecamatan menurut kebijakan yang ditetapkan di tingkat kabupaten; b. memberikan dukungan fasilitasi dan konsultasi kepada Forum desa/kelurahan panrita siaga aktif dalam pelaksanaan kegiatan mereka. c. melakukan pemantauan kemajuan pelaksanaan program desa/kelurahan panrita siaga aktif di wilayah kecamatan; d. melakukan pertemuan koordinasi (minimal 3 bulan sekali) untuk melaporkan dan membahas hasil pemantauan kegiatan di tingkat desa, serta mencari solusi atas permasalah yang ada; dan 13

14 e. melaporkan secara berkala pekembangan program kepada Camat dan kepada pokjanal desa/kelurahan panrita siaga aktif tingkat kabupaten. C. Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif tingkat Desa/Kelurahan Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di Tingkat Desa/Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa/Lurah,. yang terdiri dari unsur Pemerintah dan unsur masyarakat atau swasta, sebagai berikut : a. Ketua : Kepala Desa/Lurah b. Wakil Ketua : Sekretaris Desa/Kelurahan c. Sekretaris : Bidan di Desa/Kelurahan d. Anggota : Unsur-unsur masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa/kelurahan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan seperti Ketua dan seksi kesehatan LPMD/LPMK, Ketua dan Pokja IV PKK, Bidan Desa, Kader kesehatan Desa, Kader Pemberdayaan Masyarakat, Tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat lainnya yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk berkontribusi bagi pembangunan kesehatan masyarakat. Anggota Forum Desa/Kelurahan yang berasal dari masyarakat dan lembaga kemasyarakatan desa dikelompokkan dalam satu kelompok kerja yang disebut sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif, yang bertanggung jawab terhadap Kepala Desa selaku Ketua Forum, atas teknis pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung-jawabannya. Pokja Kesehatan pada Program Prima Kesehatan terintergrasi kedalam anggota Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif dan menjadi Unit Pelaksana Teknis. Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di tingkat Desa/ Kelurahan secara umum memiliki tugas sebagai berikut a. membahas dan memutuskan persetujuan atas rencana peningkatan kesehatan masyarakat desa yang dihasilkan dari analisa masalah kesehatan masyarakat desa; 14

15 b. mengintegrasikan rencana peningkatan kesehatan masyarakat desa yang disetujui, ke dalam rencana kerja pemerintah (RKP) desa dan kelurahan; c. mengupayakan dukungan bagi pelaksanaan dan pembiayaan kegiatan dari sumber-sumber anggaran pemerintah desa dan swadaya masyarakat desa; dan d. memantau perkembangan pelaksanaan atas rencana pembangunan kesehataan masyarakat desa secara khusus, dan program desa/kelurahan panrita siaga aktif secara umum, serta melaporkan secara berkala ke forum desa/kelurahan panrita siaga aktif di tingkat kecamatan. Unit Pelaksana Teknis ( Pokja Kesehatan ) dari Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di tingkat Desa/ Kelurahan, secara khusus memiliki tugas sebagai berikut: a. melakukan pendataan, pengamatan dan identifikasi permasalahan kesehatan masyarakat; b. melakukan analisa terhadap pemasalahan kesehatan yang diidentifikasi serta faktor-faktor penyebabnya, dan melakukan perencanaan partisipatif untuk upaya mengatasinya sebagai rencana peningkatan kesehatan masyarakat desa/kelurahan; c. menjelaskan masalah yang teridentifikasi, analisis dan rencana peningkatan kesehatan masyarakat desa yang disusun, dalam forum desa/musyawarah desa/kelurahan; d. melaksanakan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat desa berdasarkan penugasan dari pemerintah desa/kelurahan, dan membuat pertanggung-jawabannya terhadap pemerintah desa/kelurahan; dan e. melakukan evaluasi atas kegiatan-kegiatan dan melaporkan hasil evaluasi kegiatan terhadap forum desa/kelurahan panrita siaga aktif dan pemerintah desa. D. Sekretariat Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten Sekertariat Pokjanal adalah tenaga yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati, dan selanjutnya tugas Tim Implementasi Kabupaten 15

16 (TIK) pada Prima Kesehatan terintegrasi kedalam tugas-tugas Sekertariat Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif sebagai berikut : a. memberikan pelayanan administrasi pengelolaan program dan kegiatan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif; b. melakukan koordinasi dan konsultasi pada sektor terkait tentang berbagai hal yang berkaitan dengan program dan kegiatan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif; c. menyusun rencana, mengatur jadwal dan memfasilitasi kegiatan pertemuan rutin, berkala dan pertemuan lainnya berdasarkan kebutuhan Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten; d. melakukan fasilitasi penyusunan petunjuk teknis yang berkaitan dengan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif; e. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan program/kegiatan Sekretariat kepada Bupati melalui Ketua Umum Pokjanal Desa / Kelurahan Panrita Siaga Aktif; f. melakukan pembinaan, dan bimbingan pengembangan rencana sesuai bidang teknis masing-masing; g. menetapkan kebijakan operasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; h. melakukan verifikasi proposal untuk sinkronisasi rencana kegiatan sesuai dengan bidang tupoksinya; i. mengelola kegiatan dan pertemuan-pertemuan yang dibutuhkan oleh Pokjanal; j. memfasilitasi penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan program Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan; k. melakukan monitoring kegiatan, evaluasi program dan membuat laporan hasil kegiatan baik bulanan, tiga bulanan maupun tahunan; dan l. menyampaikan saran dalam rangka peningkatan mutu pelayanan sekretariat. 16

17 E. Fasilitator Lapangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif Fasilitator Lapangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif adalah Fasilitator tingkat Kecamatan (dari Puskesmas dan Kantor Kecamatan) yang diterapkan dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan, dan memiliki tugas khusus mengambil alih Tugas dan Fungsi Fasilitator pada Prima Kesehatan. Adapun tugas-tugas coordinator Koordinator Fasilitator Lapangan dan Fasilitator Pokja Desa/Kelurahan adalah sebagai berikut : a. Kordinator Fasilitator Lapangan : melakukan koordinasi dengan sektor terkait tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Desa/Kelurahan Panrita Siaga aktif Tingkat Kecamatan; membantu mempersiapkan pertemuan-pertemuan forum tingkat kecamatan; dan memberikan bimbingan teknis penyusunan perencanaan pada forum kecamatan; melaporkan hasil kegiatannya kepada Bupati melalui Koordinator Sekertariat Pokjanal Tingkat Kabupaten. b. Fasilitator Pokja Desa/Kelurahan : memberikan dukungan informasi data kesehatan masyarakat desa; memberikan konsultasi teknis dan fasilitasi dalam menganalisa data kesehatan dan membuat perencanaan kegiatan; memberikan konsultasi teknis dalam dalam pelaksanaan kegiatan; memberikan konsultasi teknis dan fasilitasi dalam penyiapan adminstrasi pertanggung-jawaban; memberikan Fasilitasi / mendistribusikan berbagai informasi dan kebijakan yang berkaitan dengan Desa/Kelurahan Panrita Siaga aktif kepada Pokja Desa/Kelurahan; melakukan koordinasi dan konsultasi dengan koordinator fasilitator lapangan tentang kegiatan Desa/Kelurahan Panrita siaga aktif; membantu mempersiapkan pertemuan forum tingkat Desa/Kelurahan; dan 17

18 membantu dan memberikan bimbingan teknis dalam penyusunan perencanaan pada Pokja Kesehatan Desa/Kelurahan 18

19 BAB IV PEMBAGIAN TUGAS TEKNIS POKJANAL DESA/KELURAHAN PANRITA SIAGA AKTIF TINGKAT KABUPATEN DAPAT DILIHAT PADA TABEL BERIKUT INI Tanggung jawab/tugas yang perlu dijalankan 1 Bertanggung Jawab atas tersedianya Buku-Buku Referensi/ Petunjuk Pelaksanaan Operasional bagi Pelaksanaan Desa/Kel.Panrita Siaga Aktif 2 Menyusun dan Menyiapkan Buku (Referensi/ Petunjuk Pelaksanaan Operasional bagi Pelaksanaan Desa/Kel.Panrita Siaga Aktif 3 Memastikan Sinkronisasi petunjuk-petunjuk terkait Pelaksanaan Desa/Kel.Panrita Siaga Aktif 4 Bertanggung jawab tersedianya angggaran bagi kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat/ Desa/Kel.Panrita Siaga Aktif di tingkat Kabupaten 5 Menyusun anggaran bagi kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat/ Desa/Kel.Panrita Siaga Aktif di tingkat Kabupaten 6 Bertanggung Jawab atas Pelaksanaan Sosialisasi Tingkat Kabupaten 7 Menyiapkan hal-hal teknis terkait persiapan dan pelaksanaan Sosialisasi ( Penentuan Jadwal, kesiapan Tempat, Agenda, Nara sumber, Penggandaan Materi, Pembuatan undangan, Penyampaian undangan dsb) 8 Memastikan Isi Materi /Presentasi Pelaksanaan Sosiaalisasi 9 Bertanggung jawab untuk ketersediaan Data-data Capaian program Peningkatan Kesehatan Masyarakat /Desa dan Kelurahan Panrita Siaga Aktif 10 Mengumpulkan dan menyiapkan data-data capaian program Peningkatan Kesehatan Masyarakat /Desa dan Kelurahan Panrita Siaga Aktif SKPD yang terlibat/penanggung Jawab DPKD Dinas Kesehatan BPMPD Bappeda Bidang Anggaran DPKD, Subag program Dinas Kesehatan, Bidang pemerintahan desa BPMPD, Bidang Sosial Budaya Bappeda Bidang Anggaran DPKD, Dinas Kesehatan,Bidang Pemerintahan Desa BPMPD,Bidang Ekonomi Sosial Budaya Bappeda Kepala DPKD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPMPD, Kepala Bappeda Sekretaris Dinkes dan Kasubag Program Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Bid.Pemberdayaan Masy & PL, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masyarakat. Kasubag Program, Bidang Pemberdayaan Masyarakat & PL, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masy Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Bid.Pemberdayaan Masy & PL, Kasie 19

20 11 Bertanggung jawab memastikan terlaksananya dukungan bagi masyarakat dalam pengembangan rencana di tingkat Desa/Kel oleh Pusk/Kecamatan 12 Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas dan Camat untuk memastikan terjadwalkannya dan terselenggaranya workshop Perencanaan pada periode waktu yang tepat 13 Bertanggung jawab atas Pelaksanaan TOT Tingkat Kabupaten 14 Menyiapkan hal-hal teknis terkait persiapan dan pelaksanaan TOT ( Penentuan Jadwal, kesiapan Tempat, Agenda, Nara sumber, Penggandaan Materi, Pembuatan undangan, Penyampaian undangan dsb) 15 Memastikan Isi Materi /Presentasi Pelaksanaan TOT 16 Bertanggung jawab menginisiasi menyelenggarakan pertemuan koodinasi dan Review 17 Menyiapkan hal-hal teknis terkait persiapan dan pelaksanaan Koordinasi( Koordinasi Penentuan Jadwal, kesiapan Tempat, Agenda, Pembuatan undangan, Penyampaian undangan hingga pengadministrasian dsb) 18 Menyiapkan dan melaporkan perkembangan kegiatan dan permasalahan lapangan dalam pertemuan koordinasi 19 Memastikan adanya tindak lanjut terhadap permasalahan lapangan yang dilaporkan oleh Tim Kabupaten 20 Monitoring Pelaksanaan Workshop tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan Promkes & Pemberdayaan Masy. Bidang Pelayanan & Peningkatan Kes Masy Dinkes, Kepala DPKD, Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Kepala Dinkes, Kasubag Program Kepala Dinkes Sekretaris Dinkes, Kasubag Program Dinkes, Bid.Pemberdayaan Masy & PL, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Sekretaris Dinkes, Kasubag Program Dinkes, Bid.Pemberdayaan Masy & PL, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Kepala Dinkes, Sekretaris Dinkes, Kasubag Program Sekretaris Dinkes, Kasubag Program Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Bidang Pemberdayaan Masyarakat & PL, Bidang Ekonomi, Sosial Budaya Bappeda Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Bidang Pemberdayaan Masy & PL, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masy, Bidang Pelayanan & Peningkatan Kes.Masy, Bidang Pencegahan & Pengendalian Peny.,Bidang Ekonomi,Sosial,Budaya 20

21 21 Memastikan Masyarakat Desa/kel dan Pemerintah Desa/kel. Memahami sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk kegiatan Pokja/Forum Desa/kel 22 Bertanggung jawab memastikan pengelola Dana di Pokja/Forum Desa memperoleh Pelatihan tentang sistem dan administrasi pengelolaan keuangan sesuai prosedur yang berlaku 23 Menyiapkan hal-hal teknis terkait persiapan dan pelaksanaan Pelatihan Pengelolaan Keuangan ( Penentuan Jadwal, kesiapan Tempat, Agenda, Nara sumber, Penggandaan Materi, Pembuatan undangan, Penyampaian undangan hingga pengadministrasian dsb) 24 Bertanggung jawab atas Pelaksanaan Seminar Pencapaian di tingkat Kabupaten 25 Menyiapkan hal-hal teknis terkait persiapan dan pelaksanaan Seminar Pencapaian di tingkat Kabupaten (Penentuan Jadwal, kesiapan Tempat, Agenda, Nara sumber, Penggandaan Materi, Pembuatan undangan, Penyampaian undangan hingga pengadministrasian dsb) 26 Bertanggung jawab atas Penyiapan Materi yang disampaikan dalam Seminar Pencapaian di tingkat Kabupaten Bappeda, sub bidang statistik & perencanaan Bappeda, Bidang anggaran &,Akuntansi DPKD, Subag keuangan DPKD, Bidang pemerintahan desa BPMPD Bidang pemenrintahan desa BPMPD Sekretaris Dinkes, Kasubag program Dinkes Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Kasie Promkes & Pemberdayaan Masy. Kepala Dinkes Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Kasie Promkes & Peningkatan Kes. Masy. Sekretaris Dinkes, Kasubag Program, Kasie Promkes & Peningkatan Kes. Masy. 21

22 BAB V PENGELOLAAN KEGIATAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN A. TINGKAT KABUPATEN Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas Pokjanal dan Sekertariat Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di tingkat Kabupaten, serta Fasilitator Lapangan dibebankan pada APBD kabupaten melalui SKPD Dinas Kesehatan Sedangkan biaya yang timbul akibat pelaksanaan tugas Perjalanan Dinas dalam rangka Pertemuan /Rapat Koordinasi, Supervisi, Pembinaan dan Bimbingan teknis terhadap Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di bebankan pada APBD Kabupaten dengan semangat koordinasi dan keterpaduan melalui anggaran instansi / SKPD masing-masing. B. TINGKAT KECAMATAN Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif tingkat Kecamatan dibebankan pada anggaran SKPD masing-masing di tingkat Kecamatan, baik melalui dana APBD maupun dana BOK di Puskesmas. C. TINGKAT DESA/KELURAHAN Di tingkat desa, penganggaran kegiatan dialokasikan dari APBDesa menurut besaran yang dibutuhkan masing-masing desa dan disepakati dalam pelaksanaan Forum Desa. Di tingkat kelurahan, penganggaran dialokasikan dari RKA/DPA Kelurahan menurut besaran yang dibutuhkan masing-masing Kelurahan dan disepakati dalam pelaksanaan Forum Kelurahan. Selain penganggaran dari APBDesa dan RKA/DPA kelurahan, Desa dan Kelurahan juga diharapkan dan disarankan untuk menggali sumber-sumber swadaya masyarakat ataupun dari sektor swasta untuk melengkapi kebutuhan pembiayaan kegiatan. 22

23 D. PERENCANAAN DAN PENGAJUAN RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN Usulan rencana kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan yang diajukan oleh Unit Pelaksana Teknis Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif kepada Pemerintah Desa melalui Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif, harus dibuat secara partisipatif berdasarkan data kesehatan yang diperoleh melalui survey Mawas diri (SMD) dan analisis terhadap permasalahan kesehatan masyarakat yang telah diverifikasi oleh puskesmas. Rencana Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan dari Forum Desa/Kelurahan disampaikan dan dijelaskan dalam Musrenbang Desa/Kelurahan. Usulan kegiatan yang disepakati dalam Musrenbang Desa/Kelurahan untuk dilaksanakan oleh Desa/Kelurahan dibuat dalam format usulan yang seragam (menggunakan Formulir A yang terlampir), sedangkan usulan kegiatan pembangunan yang tidak dapat dilakukan sendiri dalam tingkat desa/kelurahan diteruskan ke Musrenbang tingkat selanjutnya. Pembiayaan atas kegiatan sebagaimana dalam format usulan (Formulir A) diintegrasikan dalam rancangan APBDesa untuk desa, atau draft RKA untuk Kelurahan, dan dilampirkan pada dokumen-dokumen tersebut. Kegiatan-kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat dianggarkan pada APBDesa dan RKA Kelurahan melalui pos belanja langsung pada salah satu atau lebih dari tiga rekening berikut ( menurut kesesuaian / keterkaitan kegiatannya ): a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Air Bersih ; b. Pembangunan/Rehabilitasi Posyandu ; dan c. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat. E. PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN Untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat di desa, Unit Pelaksana Teknis dari Forum Desa Panrita Siaga Aktif harus 23

24 ditetapkan menjadi bagian dari Tim Pelaksana Kegiatan Desa sebagai Unit Pelaksana Bidang Kesehatan, yang bertanggung-jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat desa. Untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat di kelurahan, Unit Pelaksana Teknis Forum Kelurahan Panrita Siaga Aktif akan bertanggung-jawab sebagai pelaksana kegiatannya. 24

25 BAB VI MEKANISME PENYALURAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNG-JAWABAN DANA KEGIATAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN A. MEKANISME PENCAIRAN DANA KEGIATAN DI DESA Pencairan dana APBD ke kas desa tetap mengikuti mekanisme umum yang berlaku. Pencairan dana untuk kegiatan Desa Panrita Siaga Aktif (peningkatan kesehatan masyarakat desa) dari kas desa ke Tim Pelaksana Kegiatan Desa dan Unit Pelaksana Bidang Kesehatan ditetapkan sebagai berikut: 1. tim Pelaksana Desa mengajukan permintaan pencairan kepada Kepala Desa. 2. kepala Desa menerbitkan perintah kepada bendahara untuk membayar kepada Tim Pelaksana Desa sebesar dana kegiatan yang dibutuhkan. 3. bendahara Desa menyerahkan dana kepada Bendahara Tim Pelaksana Desa dan membuatkan kuitansi pembayaran sebagai dokumen pencatatan dalam buku kas umum. 4. berdasarkan instruksi ketua Tim Pelaksana Desa, dana yang dialokasikan bagi kegiatan kesehatan masyarakat diserahkan oleh Bendahara Tim Pelaksana Desa kepada Bendahara Unit Pelaksana bidang Kesehatan (Unit Pelaksana Teknis Forum Desa Panrita Siaga Aktif), dan membuat kuitansi sebagai dokumen pencatatan dalam buku kas Tim Pelaksana Desa. 5. selanjutnya dana dapat digunakan sesuai dengan rencana kegiatan yang diusulkan dan penata-usahaannya akan dilakukan oleh Bendahara Unit Pelaksana bidang Kesehatan. B. MEKANISME PENCAIRAN DANA KEGIATAN DI KELURAHAN Prosedur pengajuan pencairan dana bagi kelurahan adalah sebagai berikut: a. setelah penetapan DPA Kelurahan dan kegiatan telah siap dilakanakan maka Unit Pelaksana Teknis Kelurahan Panrita Siaga Aktif dapat mengajukan permintaan pencairan kepada Pemerintah Kelurahan dengan melampirkan Proposal Kegiatan; 25

26 b. berdasarkan permintaan dana dari Unit Pelaksana Teknis Kelurahan Panrita Siaga Aktif, maka oleh Bendahara Kelurahan melakukan pembayaran menggunakan kas bendahara dibuktikan dengan kwitansi panjar; c. apabila kas di Bendahara Kelurahan tidak mencukupi untuk melaksanakan kegiatan dimaksud maka dapat mengajukan pencairan dengan mekanisme Tambahan Uang (TU) Persediaan; d. berdasarkan SPP TU tersebut maka oleh pemerintah kecamatan menerbitkan SPM TU yang selanjutnya oleh BUD di DPKD menerbitkan SP2D. Atas dasar SP2D tersebut selajutnya dana ditransfer ke rekening Bendahara Kelurahan, yang kemudian dana tersebut diserahkan Unit Pelaksana Teknis Kelurahan Panrita Siaga Aktif dibuktikan dengan kwitansi panjar; dan e. unit Pelaksana Teknis Kelurahan Panrita Siaga Aktif melaksanakan kegiatan dan menyusun pertanggungjawaban atas penggunaan dana yang telah diterimanya. C. PENATA-USAHAAN DANA KEGIATAN DI DESA/KELURAHAN Unit Pelaksana Teknis Forum Desa/Kelurahan yang menerima dana kegiatan, bertanggung-jawab melakukan penata-sahaan terhadap dana dan dokumen-dokumen adminstrasi terkait. Dalam peñata-usahaan dana kegaiatan dari Anggaran Desa/Kelurahan perlu memperhatikan hal-hal berikut: a. setiap transaksi pembayaran berupa pembelian harus dilengkapi dengan dokumen : i. Nota Kontan dari pihak ketiga/pemilik toko. ii. iii. iv. Kuitansi Pembayaran. Nota Pesanan Barang. Berita Acara Penyerahan Barang v. SSP (Surat Setoran Pajak). untuk Kelurahan menggunakan NPWP Kelurahan untuk Desa menggunakan NPWP Desa vi. khusus untuk makan minum rapat/pertemuan/sosialisasi dll, dilengkapi dengan undangan dan daftar hadir peserta. 26

27 b. setiap kuitansi pembayaran dibuat dengan : - Kop Unit Pelaksana Teknis ( Pokja kesehatan Desa) Forum Kelurahan Panrita Siaga Aktif untuk kelurahan, atau Unit Pelaksana Bidang Kesehatan Tim Pelaksana Desa untuk desa, dan harus ditanda tangani oleh: i. Ketua Unit Pelaksana/Pokja Kesehatan Desa, ii. Bendahara Unit Pelaksana/Bendahara Pokja Kesehatan Desa/Kel., iii. Pihak yang menerima pembayaran. - Hal-hal yang berkaitan dengan pengenaan bea materai sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. c. hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran pajak mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku. d. jika dalam 1 kegiatan terdapat beberapa kali pengeluaran/pembayaran untuk transport, maka dibuatkan daftar rekap yang dilengkapi dengan kuitansi besar dan kuitansi penerimaan per orang yang menerima (contoh format kwitansi). D. PERTANGGUNG-JAWABAN DAN PELAPORAN KEGIATAN DI TINGKAT DESA/KELURAHAN Unit Pelaksana Teknis Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif yang menerima dana pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat di Desa/Kelurahan wajib membuat pertanggung-jawaban atas dana kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan di akhir periode pelaksanaan. Mekanisme pertanggung-jawaban kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat di desa oleh Unit Pelaksana Teknis Forum Desa Panrita Siaga Aktif (Unit Pelaksana Kegiatan Bidang Kesehatan dari Tim Pelaksana Desa) ditetapkan sebagai berikut: a. unit Pelaksana Kegiatan bidang kesehatan akan menyerahkan pertanggung-jawaban mereka dengan menggunakan formulir B dan dokumen dokumen lampiran terkait penatausahaan dana kegiatan di desa/kelurahan kepada Bendahara Tim Pelaksana Desa; b. jumlah yang harus dipertanggung-jawabkan oleh Unit Pelaksana Kegiatan bidang kesehatan adalah sebesar dana yang telah mereka 27

28 terima dari Bendahara Tim Pelaksana Desa. Jika jumlah yang dipertanggung-jawabkan Unit Pelaksana Kegiatan bidang Kesehatan lebih kecil dari yang diterima, maka selisihnya harus dikembalikan ke kas TPD dan dibuatkan kuitansi penerimaan; c. bendahara Tim Pelaksana Desa akan melampirkan laporan pertanggungjawaban kelompok kerja kesehatan desa pada kuitansi pembayaran terhadap kelompok kerja kesehatan, dalam laporan pertanggung-jawaban Tim Pelaksana Desa terhadap pemerintah desa (Bendahara Desa). Mekanisme pertanggung-jawaban kegiatan Desa Panrita Siaga Aktif (peningkatan kesehatan masyarakat di desa) oleh Unit Pelaksana Teknis Forum Kelurahan Panrita Siaga Aktif ditetapkan sebagai berikut: 1. unit Pelaksana Teknis akan menyerahkan pertanggung-jawaban mereka dengan menggunakan Formulir B dan dokumen dokumen lampiran terkait seperti yang ditetapkan penatausahaan dana kegiatan di desa/kelurahan kepada bendahara Kelurahan; 2. sisa dana yang tidak dipertanggungjawabkan dikembalikan kepada Bendahara Kelurahan, dan dibuatkan kwitansi penerimaan. Selanjutnya sisa dana disetor ke Kas Daerah sebagai Sisa TU; 3. atas bukti pertanggungjawaban Kelompok kerja kesehatan kelurahan, maka oleh Bendahara Kelurahan menerbitkan SPP Nihil dan diajukan ke Pemerintah Kecamatan untuk diterbitkan SPM Nihil; dan 4. atas SPM Nihil tersebut kemudian diajukan kepada BUD/DPKD untuk diterbitkan SP2D Nihil. Selain pertanggung-jawaban keuangan, Unit Pelaksana Teknis Forum Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif yang melaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat di Desa/Kelurahan wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan format D, untuk dimasukkan kepada pemerintah Desa/Kelurahan. Pemerintah Kabupaten dan Pokjanal Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif tingkat Kabupaten sewaktu-waktu dapat melakukan audit atas laporan pelaksanaan kegiatan di tingkat desa/kelurahan. 28

29 E. BAGAN ALUR PENGELOLAAN KEUANGAN TINGKAT DESA Alur pengajuan kegiatan dalam APBDesa, penyaluran dana dan pertanggung-jawaban tergambar dalam diagram berikut ini Kabupaten & Kecamatan PUSKESMAS Verifikasi/fasilitasi Tim Asistensi (DPKD,BPMPD,BAPPEDA,Bag.Hukum) Draft Usulan Kegiatan Asistensi Pemerintah Desa Persetujuan RAPBDesa Forum Desa Panrita Siaga Aktif UPT Forum Desa Panrita Siaga Aktif Usulan Kegiatan Dibahas di dalam Forum Desa Panrita Siaga Aktif SEKDA melalui BAG. HUKUM Dilembardaerahkan APBDesa Rekomendasi BPMPD Verifikasi Pencairan Alokasi Dana untuk Desa Permohonan Pencairan ADD Kas Desa Tim Pelaksana Desa Dana Kegiatan Kesehatan Dasar Pertanggung-jawaban Tim Pelaksana Desa CAMAT Melaporkan Ke Bupati Pertanggung-jawaban & Laporan Keuangan Pemerintah Desa 29

30 F. BAGAN ALUR PENGELOLAAN KEUANGAN TINGKAT KELURAHAN Alur pengajuan kegiatan dalam DPA Kelurahan, penyaluran dana dan pertanggung-jawaban tergambar dalam diagram berikut ini : Forum Kelurahan Panrita Siaga Aktif Kabupaten & Kecamatan Pemerintah Kelurahan UPT Forum Kel Panrita Siaga Aktif PUSKESMAS Verifikasi/fasilitasi Draft Usulan Kegiatan Dibahas di dalam Forum Kel Panrita Siaga Aktif Persetujuan RKA / DPA Kelurahan Usulan/Proposal Kegiatan Bendahara Kelurahan Menyampaikan rencana pelaksanaan DPKD & Kec Penerbitan SPM & SP2D Penerbitan SPP TU Kelompok Kerja Pertanggungjawaban kelompok Kerja Pertanggungajwaban Pemerintah Kelurahan SPJ NIHIL / SPP NIHIL Kec, verifikasi SPM SPM & SP2D NIHIL 30

31 BAB VII MONITORING EVALUASI A. Pemantauan Pemantauan terhadap pelaksanaan Kegiatan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif menggunakan Format rencana Monitoring, dengan mengisi kegiatan yang meliputi : 1. pemantauan terhadap Sumber daya yang dikerahkan meliputi : Jumlah fasilitator yang aktif, Jumlah kunjungan fasilitasi oleh fasilitator, Jumlah Anggota Forum/Pokja Kesehatan yang ada, Jumlah dukungan dana tingkat Kabupaten yang terealisasi untuk membina, membimbing Forum/Pokja Desa Siaga Panrita Aktif, Jumlah Anggaran dukungan Tingkat Kecamatan yang terealisasi untuk Fasilitasi Masyarakat, Jumlah Anggaran (APBDesa/RKA, Swadaya,CSR, dll) yang direncanakan dan terealisasi untuk mendukung Kegiatan Masyarakat 2. pemantauan terhadap Sumber Daya yang ditingkatkan meliputi : Jumlah Fasilitator yang terlatih, Jumlah Masyarakat/Lembaga Masyarakat/Staf desa/kel yang terlatih dan yang mendapat penyegaran, 3. pemantauan Capaian yang diperoleh meliputi : Jumlah Forum Desa/Kelurahan yang terbentuk dan aktif dalam melakukan kegiatan, Jumlah Rencana (Proposal) Forum Desa/Kel. yang masuk ke Musrembangdes, Jumlah Usulan kegiatan yang diterima/diakomodir dalam APBDesa/RKA Kelurahan, Jumlah Kegiatan yang terlaksana, 4. pemantauan Kemajuan dan Kendala Pelaksanaan meliputi : Kesesuaian Jadwal tahapan-tahapan kegiatan dengan rencana, Kelancaran atau kendala tugas-tugas Fasilitasi Masyarakat, dan Kelancaran atau kendala implementasi Kegiatan Masyarakat 5. pemantauan Dampak Pelaksanaan Program meliputi : Dampak Positif yang teramati/dilaporkan dan Dampak negative yang teramati/dilaporkan 31

32 Format Rencana Monitoring Kegiatan Apa yang dimonitor Tujuan Bagaimana memonitor Siapa memonitor B. Evaluasi Evaluasi terhadap kemajuan Kegiatan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif menggunakan Format rencana Evaluasi atau Format D2, dan dilakukan secara bertahap yaitu Evaluasi triwulan I dilakukan untuk mengevaluasi Perencanaan, Evaluasi Semester dilakukan untuk mengevaluasi Proses dan Evaluasi akhir Tahunan dilakukan untuk mengevaluasi Output Kegiatan Format Rencana Evaluasi Kegiatan Tujuan/Sasaran Target Capaian Faktor-faktor Pendukung/Penghambat C. Indikator Keberhasilan Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di suatu Desa/kelurahan dapat dilihat dari pencapaian upaya-upaya yang dilakukan di Tingkat Kabupaten, Kecamatan serta desa dan Kelurahan sebagai berikut : 1. Kabupaten a. adanya Kebijakan kordinatif dan Pembinaan dalam bentuk Peraturan atau Keputusan Bupati tentang pengembangan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif; b. terbentuknya Pokjanal Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten; 32

33 c. terbentuknya Sekertariat Pokjanal Dan Fasilitator Lapangan Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kabupaten; d. ada Bantuan Pembiayaan dari APBD Kabupaten untuk pengembangan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif; e. terselenggaranya Pertemuan Pokjanal Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif minimal 2 kali setahun; dan f. adanya Pembinaan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif terintegrasi secara berjenjang. 2. Kecamatan a. terkordinasi dan terintegrasi pelaksanaan Kegiatan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif dengan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Lainnya seperti PNPM Mandiri dan prima Kesehatan; b. terbentuknya Forum Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan c. terbentuknya Sekertariat Forum Dan Fasilitator Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Kecamatan; d. tersedianya anggaran di tingkat untuk kegiatan Pembinaan dan fasilitasi pengembangan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif; e. terselenggaranya Pertemuan Pokjanal Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif minimal 3 kali setahun; dan f. adanya Pembinaan Desa /kelurahan Panrita Siaga Aktif terintegrasi secara berjenjang 3. Desa dan Kelurahan a. aktifnya kegiatan Forum Desa /kelurahan Panrita ; b. ada Kader Kesehatan/kader Pemberdayaan Masyarakat di desa /kelurahan Panrita ; c. terbentuknya Sekertariat Forum Dan Fasilitator Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif Tingkat Desa/Kelurahan; d. akses Masyarakat terhadap Pelayanan kesehatan dasar sangat mudah; 33

34 e. adanya UKBM yang dapat melaksanakan Penangggulangan Bencana dan Kegawatdaruratan Kesehatan, Surveilans berbasis Masyarakat dan Penyehatan Lingkungan ; f. adanya peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan Kesehatan di Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif; g. adanya Peraturan di desa/kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa/kelurahan Panrita Siaga Aktif; dan h. adanya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga 34

35 BAB VIII PENUTUP Pelaksanaan Pengembangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di Kabupaten Bulukumba merupakan tanggung jawab dari pimpinan dan perangkat pemerintah Desa/Kelurahan, namun keberhasilannya tidak hanya bertumpu pada kinerja perangkat pemerintah Desa/Kelurahan tersebut. Kontribusi dan dukungan semua pihak termasuk dunis usaha dan unsur masyarakat lainnya di berbagai tingkat administrasi, juga memiliki andil yang cukup besar. Sehingga petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pengembangan Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif di Kabupaten Bulukumba. 35

36 FORMAT-FORMAT USULAN KEGIATAN - FORMULIR A FORMULIR A1-1: Gambaran Singkat Permasalahan & Situasi yang Ditargetkan Kabupate n Kecamatan Desa/Kelurahan Prioritas Permasalahan/Situasi Saat Ini Jumlah/Situasi Yang Ditargetkan Realisasi Ketercapaian (untuk dievaluasi pada akhir fase kegiatan) (Tambahkan jika perlu) 36

37 Contoh: FORMULIR A1-1: Gambaran Singkat Permasalahan & Situasi yang Ditargetkan Kabupate n Bulukum ba Kecamata n Bonto Bahari Desa/Kelurah an X Prioritas I II Permasalahan/Situasi Saat Ini Tingginya kasus penyakit DBD (22 kasus) Sedikit rumah yg bebas jentik (10%) Kurangnya Keluarga yang tahu informasi ttg bahaya dan pencegahan DBD (30%) Masih adanya kasus gizi buruk di desa (2 kasus) Kunjungan target balita ke Posyandu rendah (40%) Kurangnya pemahaman ibu-ibu tentang gizi berimbang (hanya 30 % dari ibu-ibu yg disurvey memberikan menu bervariasi kpd anak mereka) Jumlah/Situasi Yang Ditargetkan Menurunkan kasus DBD (<15 kasus) Meningkatkan rumah yg bebas jentik (50%) Meningkatkan jumlah keluarga yang tahu informasi ttg bahaya dan pencegahan DBD (80%) Desa bebas kasus gizi buruk (0 kasus) Meningkatkan kunjungan target balita ke posyandu (>80%) 80% ibu-ibu di desa pernah mendapat informasi tentang gizi yang berimbang Realisasi Ketercapaian (untuk dievaluasi pada akhir fase kegiatan) (Tambahkan jika perlu) 37

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas MASALAH KESEHATAN di BALI Unfinished agenda : DBD, Diare, dll Emerging disease : PTM (Diabetes, Kanker,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (2014) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif diartikan sebagai bentuk pengembangan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN KARAWANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN KARAWANG Menimbang PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN Menimbang : BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 266 /KUM/2012 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 266 /KUM/2012 TENTANG BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45/ 266 /KUM/2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2012 BUPATI BARITO

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KELURAHAN SIAGA KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BUPATI BOLAANG MONGONDOW AA BUPATI BOLAANG MONGONDOW KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW NOMOR 167 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN NOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KOMPENSASI DAMPAK NEGATIF PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Seri Desa Siaga Aktif MENUJU MASYARAKAT BER-PHBS di Desa Membangun menuju Desa Peradaban BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan 2010 Gerakan Sadar PHBS cara murah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) TIPE A KABUPATEN BANGKA BARAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 32 TAHUN 2008 TENTANG KELOMPOK KERJA OPERASIONAL (POKJANAL) POSYANDU TINGKAT KABUPATEN, TINGKAT KECAMATAN, DAN KELOMPOK KERJA (POKJA) POSYANDU

Lebih terperinci

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Laporan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN DAN GANTI UANG PERSEDIAAN DALAM PENATAUSAHAAN KEUANGAN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN ( STOP BABS ) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR NOMOR : 145 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 443/ /DINKES/2007 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 443/ /DINKES/2007 TENTANG SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 443/ /DINKES/2007 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM DESA SIAGA DINAS KESEHATAN MERANGIN TAHUN 1997 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA I. PENDAHULUAN Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BELITUNG

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR /86 /KUM/2013 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR /86 /KUM/2013 TENTANG BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45 /86 /KUM/2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL POS PELAYANAN TERPADU DAN SEKRETARIAT TETAP TINGKAT KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN HASIL JARING ASPIRASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG 2010 NO: 6 SERI: E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KHUSUS PEMBANGUNAN KANTOR DESA DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2007 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RW SIAGA KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 135 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 26 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KHUSUS PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA WILAYAH PEDESAAN DI KABUPATEN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 33 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA BADAN, UNSUR PENGARAH, KEPALA PELAKSANA, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 No. 10, 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Setda Kabupaten Bantul. Pedoman,penyaluran, bantuan keuangan, desa, tim penanggulangan kemiskinan BUPATI BANTUL PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF i ii KATA PENGANTAR Desa dan merupakan salah satu indikator dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa balita sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MATARAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERUMAHAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125 BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2010 TENTANG PENATAUSAHAAN BELANJA DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH UNTUK REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA GEMPA BUMI 2 SEPTEMBER

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS SD, SMP, SMA DAN SMK NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci