BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak macam ibadah dalam Islam yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak macam ibadah dalam Islam yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan awal bulan Kamariah sangat penting artinya bagi segenap kaum muslimin, sebab banyak macam ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan dengan perhitungan bulan Kamariah. Misalnya salat dua hari raya, salat gerhana bulan dan matahari, zakat (perhitungan waktunya), puasa Ramadlan dengan zakat fitrahnya, haji dan sebagainya. 1 Waktu-waktu ibadah tersebut bersifat lokal, karena penentuan awal bulan Kamariah itu berdasarkan penampakan hilal yang memang merupakan cara termudah. Masyarakat di suatu tempat cukup memperhatikan kapan hilal teramati. Seandainya cuaca buruk, Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk praktis sebagai solusi bagi umatnya, yaitu dengan menggenapkan 30 hari. 2 Sebagaimana hadits Nabi : حد ثنا سليمان بن حرب, حد ثنا شعبة, عن الا سود قيس, عن سعيد بن عمرو, يعنى ابن سعيد بن العاص, عن ابن عمر رضى الل ه عنهم قال : قال الن بي صل ى الل ه عليه و سل م أن ه قال : إن ا أ م ة أ م ية, لا ن كتب و لانحس ب, الش هر هكذا 3 وهكذايعنى مر ة ت سعة وعشرين,و مر ة ثلاثين (رواهأبى داود) 1 Kementrian Agama RI 2010, Almanak Hisab Rukyat, Jakarta, hlm Thomas Djamaluddin, Menjelajah Keluasan Langit Menembus Kedalaman al-qur an, Bandung: Khazanah Intelektual, 2006, cet.i, hlm Muhammad Abdul Aziz Al-Khalmidi, Sunan Abi Daud (Lil Imam Al-Hafidz Abi Daud Sulaiman Ibn Al-Asy ats), Juz 2, hadits ke 2319, Beirut: Dar Al-Kutb Al-Ilmiah, 1996, hlm

2 2 Artinya : Bercerita kepada kami Sulaiman ibn Harb, bercerita kepada kami Syu bah, dari Aswad Quwais, dari Sa id bin Amr, yakni ibnu Sa id Al- Ash dari Ibnu Umar RA : Nabi SAW pernah bersabda, kami adalah bangsa yang ummiy, kami tidak menulis maupun berhitung. Bulan adalah seperti ini dan ini (yaitu terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari). (HR. Abi Daud). Hisab awal bulan Kamariah 4 adalah salah satu pokok pembahasan dalam disiplin ilmu falak. Berbagai metode digunakan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, mulai dari metode hisab urfi 5 sampai kepada metode hisab haqiqi. 6 Hisab yang terdapat di Indonesia terdiri dalam beragam kitab ilmu falak klasik, dalam keanekaragaman tersebut, terdapat klasifikasi tingkat keakurasian yang berbeda-beda, sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang mengimbangi perkembangan zaman, 7 Hal ini telah 4 Berkenaan dengan kalender atau penanggalan yang dihitung berdasarkan peredaran bulan. Lihat Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta : Balai Pustaka, 1995, hlm Sistem hisab awal bulan Kamariah yang berdasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi bumi dan ditetapkan secara konvensional. Sistem hisab ini ditetapkan sebagai acuan untuk menyusun kelender Islam abadi oleh Khalifah Umar bin Khattab r.a. pada tahun 17 H. Pendapat lain menyebutkan bahwa sistem kalender ini dimulai sejak tahun 16 H atau 18 H, akan tetapi pendapat yang lebih masyhur menyatakan bahwa sistem ini dimulai sejak tahun 17 H. Sistem hisab urfi bisa dikatakan seperti kalender syamsiyah (miladiyah) yang bilangan hari pada tiap bulannya tetap kecuali bulan-bulan tertentu pada tahun-tahun tertentu pula yang jumlahnya lebih panjang satu hari. Menurut sistem hisab ini umur bulan Sya ban 29 hari dan untuk Ramadhan 30 hari (tetap) sehingga tidak dapat digunakan dalam hisab awal bulan Kamariah untuk pelaksanaan ibadah. Lihat Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Edisi Revisi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet.II, 2008, hlm Sistem hisab yang didasarkan pada peredaran bumi dan bulan sebenarnya. Menurut sistem hisab ini umur tiap bulan itu tidak konstan dan tidak beraturan, tetapi tergantung pada posisi hilal di setiap awal bulan. Bisa saja terbit di hari yang sama pada dua bulan berturut-turut antara 29 atau 30 hari, dan bisa juga bergantian sebagaimana terdapat pada sistem hisab urfi. Praksisnya, sistem ini menggunakan data-data astronomis tentang pergerakan bulan dan bumi, serta menggunakan teori ilmu ukur segitiga bola (spherical trigonometri). ibid., hlm Lihat dalam yah-dalam-menentukan-awal-bulan-hijriyah/ dan lihat juga dalam link diakses pada tanggal 10 Maret 2010, pukul. 11:59 WIB.

3 3 dirumuskan oleh Pemerintah/Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada forum Seminar Sehari Ilmu Falak pada tanggal 27 April 1992 di Tugu Bogor, Jawa Barat. 8 Diantara salah satu kitab klasik itu adalah kitab al-khulashah fi al- Awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain karangan Muhammad Khumaidi Jazry (19 Agustus 1959) ahli falak dari kota Gresik. Kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain merupakan satu-satunya kitab falak yang ditulis oleh Muhammad Khumaidi Jazry. Kitab ini juga menjadi bahan pengajaran selama mengajar falak di Langitan kota Lamongan dan Pondok Pesantren Mamba al-shalihin kota Gresik. Semua kitab yang ditulis oleh Muhammad Khumaidi Jazry masih ditulis tangan, dan sebagian besar tulisannya dengan menggunakan arab pegon. Kitab-kitab tersebut tidak dikaji dikalangan umum akan tetapi hanya dipakai oleh kalangan pesantren tempat ia mengajar. Dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain terdiri atas muqaddimah dan 3 pembahasan yakni penentuan waktu salat, penentuan arah kiblat dan penentuan awal bulan Kamariah, 9 dan yang akan penulis kaji adalah pembahasan tentang penentuan awal bulan kamariahnya. 8 Lihat Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis (Metode Hisab Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahannya), Semarang: Komala Grafika, 2006, hlm Lihat: Muhammad Khumaidi Jazry, Al-Khulashah Fi Al-Awqati Al-Syar iyyati Bi Al Lugharitmiyyah Wa Ijtima Al-Qamarain, Gresik : Mawar, 1995

4 4 Dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain tabel yang digunakan merupakan mencangkok dari kitab Risalah al-qamarain dan Badi ah al-mitsal dengan membuang data tahqiqi. 10 Sehingga kitab ini termasuk ke dalam klasifikasi hisab haqiqi bi al-taqrib dengan proses perhitungan yang sederhana. Hisab ini dilakukan hanya dengan cara penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian tanpa mempergunakan ilmu ukur segitiga bola. 11 Hal yang membedakan kitab al-khulashah fi al-awqati al- Syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain dengan kitab lainnya adalah dalam kitab ini memeperhitungkan Quthr al-qamar (diameter bulan). Sedangkan dalam kitab-kitab falak klasik yang termasuk ke dalam klasifikasi hisab haqiqi bi al-tahqiq jarang yang memperhitungkannya. Pada umumnya yang memperhitungkan diameter bulan itu adalah kitab yang tergolong ke dalam hisab haqiqi kontemporer yaitu metode yang menggunakan hasil penelitian terakhir dan menggunakan matematika yang telah dikembangkan, sistem koreksinya lebih teliti sesuai dengan kemajuan teknologi dan sains. Cara hitung lebih mudah dengan bantuan alat teknologi yang berkembang, dan rumusrumusnya pun lebih disederhanakan Wawancara dengan KH. Muhammad Khumaidi Jazry pada hari ahad tanggal 8 Sepetember Ahmad Izzuddin, Fiqih Hisab Rukyat Menyatukan NU & Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha, Jakarta: Erlangga, 2007, hlm Ahmad Izzuddin, loc. cit.

5 5 Dalam masalah keakurasian hasil perhitungan belum diketahui apakah keakurasiannya sama dengan kitab yang menggunakan metode hisab haqiqi bi al-taqrib atau lebih mendekati hasil hisab haqiqi bi altahqiq. Oleh karena itu di dalam penelitian ini penulis akan mengkomparasikan dengan kitab lain yang sejajar keakurasiannya dengan kitab ini seperti kitab Syams al-hilal 13. Oleh karena itu, dengan alasan-alasan diatas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah dalam Kitab al-khulashah fi al-awqati al- Syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana metode hisab awal bulan Kamariah dalam kitab al- Khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain? 2. Sejauh mana tingkat keakurasian hasil hisab awal bulan Kamariah berdasarkan sistem hisab dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al- Qamarain? 13 Noor Ahmad, Syams al-hilal fi Hisab al-sinin wa al-hilal wa al-ijtima wa al-khusuf wa al-kusuf, Kudus, tt.

6 6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini sebenarnya adalah untuk menjawab apa yang telah dirumuskan dalam perumusan malasah di atas. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui metode hisab penentuan awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain 2. Mengetahui tingkat keakurasian hasil hisab awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini banyak sekali, khususnya di dalam khazanah kelimuan dalam bidang Ilmu Falak. Di antara dari beberapa manfaat dari karya tulis ini adalah: 1. Memperkaya dan menambah khasanah keilmuan yang ada di Indonesia tentang metode hisab sebagai salah satu penentuan awal bulan Kamariah dengan sistem hisab haqiqi bi al-taqrib 2. Memberikan kejelasan akan metode hisab penentuan awal bulan Kamariah berdasarkan tingkat keakurasiannya

7 7 E. Tinjauan Pustaka Sejauh penelusuran penulis tentang penentuan awal bulan Kamariah, tidak ada yang menulis tentang hisab awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. Namun demikian terdapat beberapa tulisan yang berhubungan dengan masalah hisab dan penentuan awal bulan Kamariah, diantaranya yaitu Skripsi Rizal Mubit (2012) S.1 Fakultas Syari ah IAIN Walisongo yang berjudul Analisis Penentuan Waktu Salat dalam Kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah karya Muhammad Khumaidi Jazry. 14 Dalam skripsi tersebut hanya mengulas mengenai penentuan waktu salat yang digunakan dalam kitab tersebut dengan perhitungan berdasarkan jadwal logaritma. Skripsi Ahmad Izzuddin 15 (1997) yang berjudul Kritik tentang Hisab Awal Bulan Qamariyah dalam Kitab Sullam al-nayyirain. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Izzuddin dan menguraikan tentang hisab awal bulan Kamariah menurut kitab Sullam al-nayyirain. Dalam penelitiannya, Ahmad Izzuddin menjelaskan geneologi perkembangan ilmu falak di dunia Islam dan 14 Rizal Mubit, Analisis Penentuan Waktu Salat Dalam Kitab Al-Khulashah Fi Al-Awqati As-Syar iyyah Bi Al-Lugharitmah Karya Muhammad Khumaidi Jazry skripsi Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang, Ahli falak Indonesia, Dosen fakultas syari ah IAIN Walisongo Semarang, dan INISNU Jepara, perintis lajnah falakiyah UNSIQ Wonosobo, Al-Kawakib Kudus, Al-Miqat Jawa Tengah, lajnah falakiyah NU, dll. Lihat biografi dalam buku Ahmad Izzuddin, op. cit.

8 8 pembagian keilmuan hisab ru yah di Indonesia, yang merupakan hasil dari Rihlah Ilmiah para ulama ke Jazirah Arab. Ia menuturkan klasifikasi kitab Sullam al-nayyirain yang termasuk ke dalam sistem hisab haqiqi bi al-taqrib. Data yang disuguhkan dalam kitab tersebut merupakan data peninggalan yang dihasilkan oleh raja Ulugh Beyk. Ia juga menuturkan bahwasanya di samping kitab Sullam al-nayyirain. 16 Penelitian tersebut akan memberikan distribusi tentang geneologi keilmuan hisab dan ulama ilmu falak di Indonesia, serta pembedaan corak perhitungan antara kitab Sullam al-nayyirain dengan kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. Juga tesisnya yang kemudian dijadikan sebuah buku yang berjudul Fiqh Hisab Rukyat di Indonesia (Sebuah upaya penyatuan madzhab rukyat dengan madzhab hisab) yang memberikan deskripsi tentang kedua madzhab ru yah dan hisab beserta upaya penawaran penyatuan antara hisab dan ru yah dengan menggunakan kriteria Imkan al-ru yah 17 dalam menentukan awal bulan Kamariah. Di samping itu ada skripsi Sayful Mujab dengan judul Studi Analisis Pemikiran Hisab KH. Moh. Zubair Abdul Karim Dalam Kitab Ittifaq Dzat al-bain. Skripsi dari Sayful Mujab ini, merupakan analisis 16 Ahmad Izzuddin, Analisis Kritis tentang Hisab Awal Bulan Qomariyah dalam Kitab Sullamun Nayyirain, (Skripsi Sarjana Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang, 1997, t.d). 17 Ahmad Izzuddin, Fiqh Hisab Rukyat di Indonesia (Sebuah Upaya Penyatuan Madzhab Rukyat Dengan Madzhab Hisab), Yogyakarta: Logung Pustaka, 2004.

9 9 research dari Kitab Ittifaq Dzat al-bain 18. Dalam penelitiannya ia mengemukakan metode perhitungannya dengan menyimpulkan teori dan sistem perhitungan tersebut. Ia menguraikan pula perbedaan kitab Ittifaq Dzat al-bain dengan kitab-kitab lainnya yang sejenis. Serta memberikan pemaparan tentang kelebihan serta kelemahan dari kitab tersebut. Dalam penelitiannya dinyatakan bahwa, kitab KH. Moh. Zubair Abdul Karim dalam perhitungannya berusaha mengkombinasikan antara hisab yang berasal dari kitab Fath al-rauf al-mannan karya KH. Abdul Jalil Kudus dengan hisab yang bersumber dari kitab Badi ah al-mitsal yang disusun oleh KH. Muhammad Ma shum bin Ali. 19 Selanjutnya ada juga skripsi M. Rifa Jamaluddin Nasir dengan judul Pemikiran Hisab KH. Ma shum Bin Ali al-maskumambangi (Analisis Tergadap Kitab Badi ah a-mitsal Fi hisab al-sinin Wa al-hilal tentang Hisab al-hilal). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa segi perhitungan hisab al-hilal dalam kitab Badi ah al-mitsal fi Hisab al-sinin wa al-hilal karya KH. Ma shum bin Ali ini termasuk dalam kategori hisab haqiqi bi al-tahqiq. 20 Adapun teori dan sistem perhitungannya didasarkan pada rumus astronomi modern (teori spherical trigonometri), dengan memakai Rubu Mujayyab (konsep lama trigonometri) sebagai alat hitungnya. 18 Moh. Zubair Abdul Karim, Ittifaq Dzati al-bain, Gresik: Lajnah Falakiyah Jatim, tt. 19 Sayful Mujab, Studi Analisis Pemikiran Hisab KH. Moh. Zubair Abdul Karim Dalam Kitab Ittifaq Dzat al-bain, Skripsi Sarjana, Semarang: Fakultas Syariah IAIN Walisongo, 2007, t.d. 20 M. Rifa Jamaluddin Nasir, Pemikiran Hisab KH. Ma shum Bin Ali al-maskumambangi (Analisis Tergadap Kitab Badi ah al-mitsal Fi hisab al-sinin Wa al-hilal tentang Hisab al-hilal), Skripsi Sarjana, Semarang: Fakultas Syari ah IAIN Walisongo, 2011, t.d.

10 10 Skripsi Muhammad Chanif yang berjudul Studi Analis Hisab Awal Bulan Kamariah dalam Kitab Kasyf al-jilbab 21. Dalam skripsi ini menguraikan tentang kekurasian kitab tersebut dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya. Disana dijelaskan bahwa ternyata kitab ini mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam hal ketinggian hilal. Hal ini terbukti dengan selisih hasil antara kitab ini dengan kitab-kitab yang lain jika dibandingkan dengan hasil perhitungan metode kontemporer. Namun dalam hal kapan terjadinya ijtima ternyata kitab ini menunjukkan hasil yang paling lambat dibandingkan dengan hasil jam ijtima lainnya. Selain karya-karya tersebut, penulis juga menelaah kumpulan materi pelatihan hisab ru yah, beberapa artikel dan wacana lainnya yang terkait pada penelitian penulis ini seperti seminar mengenai Hisab Awal Bulan Hijriyah yang disampaikan oleh KH. Noor Ahmad SS, 22 Seminar mengenai Sistim Hisab Haqiqi Taqribi Dalam Kitab Al-Khulashah Al- Wafiyah yang disampaikan oleh Slamet Hambali, 23 Seminar mengenai Hisab Dan Ru yah Kontemporer, yang disampaikan oleh Khafid, makalah 21 Muhammad Chanif, Studi analis hisab awal bulan Kamariah dalam kitab Kasyf Al- Jilbab, Skripsi Fakultas Syariah, Semarang, Perpustakaan IAIN Walisongo, Noor Ahmad SS, Hisab Awal Bulan Hijriyah yang disampaikan dalam seminar pada November 2009 di Audit II IAIN Walisongo Semarang. 23 Slamet Hambali, Sistim Hisab Haqiqi Taqribi Dalam Kitab Al-Khulashah Al-Wafiyah disampaikan pada Seminar sehari, yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana IAIN Walisongo semarang, hari Sabtu, 7 Nopember 2009 di Kampus IAIN Walisongo Semarang

11 11 dalam Lokakarya Imsakiyah IAIN Walisongo, Semarang, pada tanggal 07 November Dalam telaah pustaka tersebut, menurut penulis belum ada pembahasan yang spesifik tentang analisis penentuan awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain, karya Muhammad Khumaidi Jazry, dengan penekanannya pada metode hisab awal bulan Kamariah yang dipakai serta keakurasiannya dengan mengkomparasikan penentuan awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain dengan penentuan awal bulan Kamariah dengan kitab yang sejajar dengan kitab ini seperti kitab Syams al-hilal. F. Metode Penelitian Merujuk pada kajian di atas, penulis menggunakan beberapa metode yang relevan untuk mendukung dalam pengumpulan dan penganalisaan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi. Metode yang diterapkan adalah : 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena tidak menggunakan eksperimen dan 24 Khafid, Hisab Dan Ru yah Kontemporer, makalah dalam Lokakarya Imsakiyah IAIN Walisongo, Semarang, pada tanggal 07 November 2009.

12 12 langsung ke sumber data. 25 Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu mendeskripsikan secara sistematis dengan menjelaskan biografi, metode, faktor-faktor dan karakter kitab tersebut. 2. Sumber Data Teknik penulisan menggunakan kajian teks atau penelitian kepustakaan (Library Research). 26 Yakni penulis melakukan analisis terhadap teks-teks yang berkaitan dengan permasalahan ini, oleh karena itu sumber data banyak diambil dari buku-buku rujukan, dan penelitian yang terkait dengan itu. Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah : a. Sumber primer Sumber primer 27 adalah sumber-sumber yang memberikan data secara langsung dari tangan pertama atau merupakan sumber asli. 28 Dalam skripsi ini sumber primer yang dimaksud adalah kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain karya Muhammad Khumaidi Jazry. 25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, cet. X, 2010, hlm Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka Cipta. cet.xiii, 2006, hlm Data primer yang dimaksud merupakan karya yang langsung dari tangan pertama yang terkait dengan tema penelitian ini. Lihat Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, cet.v, hlm Nasution, Metode Reseach Penelitian Ilmiah, Edisi I, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet.iv, hlm.150.

13 13 b. Sumber Sekunder Sumber sekunder 29 adalah sumber-sumber yang diambil dari sumber yang lain yang tidak diperoleh dari sumber primer. 30 Dalam skripsi ini sumber-sumber sekunder yang dimaksud adalah wawancara, pustaka hisab ru yah baik kajian fiqh maupun astronomi seperti buku-buku yang menjelaskan tentang awal bulan Kamariah, karya ilmiah para sarjana, hasil diskusi dan lain sebagainya. Data-data yang ada dijadikan tolak ukur untuk memahami dan membantu untuk menganalisis metode, dan keakurasian perhitungan awal bulan Kamariah yang terdapat dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. 3. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diinginkan, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: 1. Metode Dokumentasi Dokumentasi, yang digunakan untuk memperoleh gambaran dan keterangan akan metode penentuan awal bulan Kamariah. Dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data baik 29 Data sekunder merupakan data-data yang berasal dari orang ke-2 atau bukan data utama. Saifuddin Azwar, op. cit, hlm Saifuddin Anwar, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pelajar Offset, 1998, hlm. 91.

14 14 berupa dokumen, karya ilmiah, buku-buku tentang hisab awal bulan Kamariah. 2. Metode Wawancara Wawancara (interview) yaitu tanya jawab kepada Muhammad Khumaidi Jazry, selaku pengarang kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al- Qamarain yang akan penulis teliti. Wawancara tersebut dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dilakukan secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka maupun lewat alat komunikasi dengan mendengarkan secara langsung informasiinformasi atau keterangan-keterangan 31. Hal ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang dan biografi intelektual Muhammad Khumaidi Jazry. Wawancara ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas dan pasti terkait dengan masalah hisab awal bulan Kamariah yang ditawarkan Muhammad Khumaidi Jazry dalam kitab al-khulashah fi al- Awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al- Qamarain. 4. Metode Analisis Data Ketika data telah diperoleh, maka data dianalisis dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu: 31 Sugiyono, loc.cit., hlm.138.

15 15 a. Content Analisis Yang lebih dikenal dengan istilah analisis isi 32. Dalam tulisan ini penulis menganalisis isi kitab tentang sistem hisab yang digunakan oleh Muhammad Khumaidi Jazry dalam kitabnya al- Khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. Dalam hal ini yaitu bagaimana metode perhitungan awal bulan Kamariah dalam al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain yang digunakan Muhammad Khumaidi Jazry. Sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu pedoman dalam penentuan awal bulan Kamariah dengan metode hisab. Kemudian, untuk memperhatikan sisi-sisi dimana suatu analisis dikembangkan secara berimbang dengan melihat kelebihan dan kekurangan objek yang diteliti. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan tentang metode perhitungan sehingga setelah mengetahui paparan metode perhitungan tersebut dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara penentuan awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al- Syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain dengan kitab taqribi lainnya. 32 Analisis yang dilakukan utnuk mencari dan menentukan konsep-konsep yang dibicarakan di dalam dokumen, dan akan disajikan kepada pengguna informasi sebagai kata kunci. Lihat Sulastuti Shopia, Analisi Isi Informasi: Menentukan Konsep-konsep Penting Untuk Dijadikan Kata Kunci, Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, 2003, hlm.1.

16 16 b. Deskriptif Analitik 33 Adapun metode yang penulis gunakan adalah pendekatan deskriptif analitik yaitu untuk menggambarkan bagaimana pola perhitungan yang ada dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al- Syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain c. Komparatif Dalam menganalis data penulis juga menggunakan teknik analisis komparatif, 34 yakni dengan mengkomparasikan antara hasil perhitungan dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain dan hasil perhitungan kitab taqribi yang lain seperti kitab Syams al-hilal yang nantinya dapat diketahui apakah hasil dari perhitungan kitab ini sama dengan kitab taqribi tersebut meskipun input (data dan proses) yang dipaparkan memiliki sedikit perbedaan. Disamping itu penulis juga akan membandingkannya dengan hasil perhitungan sistem hisab kotemporer untuk menarik kesimpulan tentang akurasinya. Hal ini disebabkan hasil perhitungan kontemporer mempunyai tingkat akurasi tinggi dengan kenyataan di lapangan. Sehingga diantara kitab-kitab dengan metode hisab taqribi tersebut mana yang lebih mendekati hasil perhitungan hisab kontemporer 33 Menggambarkan sifat atau keadaan yang dijadikan obyek dalam penelitian, yang kemudian dianalisis untuk dikritisi. Lihat Pedoman penulisan skripsi. Fakultas Syai ah IAIN Walisongo Semarang. Lihat juga, Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam Perspektif, Jakarta: IKIP Negeri Jakarta, t.th. hlm Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. III,1996, hlm. 88.

17 17 itulah yang penulis golongkan mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian dalam skripsi ini terdiri atas lima bab, yang diperjelas dengan sub bab yang ada. Untuk lebih jelasnya, penyusunan penelitian ini sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini menerangkan Latar Belakang Masalah penelitian ini dilakukan. Kemudian mengemukakan Tujuan Penelitian, dan Manfaat. Berikutnya dibahas tentang Permasalahan Penelitian yang berisi pembatasan masalah dan rumusan masalah. Selanjutnya dikemukakan Tinjauan Pustaka. Metode penelitian juga dikemukakan dalam bab ini, di mana dalam Metode Penelitian ini dijelaskan bagaimana teknis/cara dan analisis yang dilakukan dalam penelitian. Terakhir, dikemukakan tentang Sistematika Penulisan. BAB II : Sistem Penentuan Awal Bulan Kamariah. Dalam bab ini memaparkan kerangka teori landasan keilmuan, dengan judul utama Sistem Penentuan Awal Bulan Kamariah yang didalamnya membahas tentang Pemahaman serta konsep dari Hisab dan Ru yah (dalam sub babsub babnya dipaparkan; pemahaman Hisab, Pemahaman Ru yah, dan Konsep Hisab dan Ru yah).

18 18 BAB III : Metode Hisab Awal Bulan Kamariah dalam Kitab al- Khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al- Qamarain Karya Muhammad Khumadi Jazry. Dalam bab ini berisikan gambaran umum kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain, proses perhitungan Awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al- Lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain BAB IV : Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah dalam Kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain Karya Muhammad Khumaidi Jazry. Bab ini merupakan pokok dari pembahasan penulisan penelitian yang penulis lakukan yakni meliputi Pertama : Bagaimna metode perhitungan awal bulan Kamariah dalam kitab al-khulashah fi al-awqati al-syar iyyati bi al-lugharitmiyyah wa Ijtima al-qamarain. Kedua : Sejauh mana tingkat keakurasian hasil metode hisab awal bulan Kamariah dalam kitab Al- Khulashah Fi Al-Awqati Al-Syar iyyati Bi Al-Lugharitmiyyah Wa Ijtima Al-Qamarain dengan membandingkan dengan kitab Syams al-hilal. BAB V : Penutup. Dalam bab ini merupakan akhir dari pembahasan skripsi ini yang meliputi kesimpulan, saran, dan kata penutup.

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan Bulan maupun kondisi cuaca yang terjadi ketika rukyat.

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan Bulan maupun kondisi cuaca yang terjadi ketika rukyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penentuan awal bulan Kamariah sebenarnya bersumber dari peristiwa hijrah Nabi (permulaan penanggalan Hijriah) dan dengan memperhatikan kapan hilal teramati (penanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kampung-kampung yang berdekatan. 2. di suatu tempat cukup memperhatikan kapan hilal teramati. Seandainya

BAB I PENDAHULUAN. kampung-kampung yang berdekatan. 2. di suatu tempat cukup memperhatikan kapan hilal teramati. Seandainya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Di Indonesia, masalah penentuan awal bulan kamariah terkadang menjadi masalah yang pelik, perselisihan antar organisasi masyarakat (ORMAS) Islam, hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan awal bulan qamariah 1. dengan berbagai macam ritualitas Islam yang keabsahannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan awal bulan qamariah 1. dengan berbagai macam ritualitas Islam yang keabsahannya sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan awal bulan qamariah 1 merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya dan umat Islam khususnya. Sebab, hal itu berkaitan dengan sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya dengan penentuan awal bulan kamariah 1. Bahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya dengan penentuan awal bulan kamariah 1. Bahkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuann awal bulan kamariah merupakan hal yang sangat penting bagi segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dengan penentuan awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kunci dari ilmu falak adalah kitab Badi ah al-misal, jika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Kunci dari ilmu falak adalah kitab Badi ah al-misal, jika seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunci dari ilmu falak adalah kitab Badi ah al-misal, jika seseorang dapat menguasai kitab ini, maka setidaknya semua cakupan ilmu falak bisa ia kuasai. Statemen

Lebih terperinci

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH 1. Analisis Komparasi Metode Penentuan Awal Ramadan, Syawal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam 82 BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam Program Mawaaqit Mawaaqit merupakan salah satu contoh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad SS, Noor, Risalah Falakiyah Nurul Anwar, Kudus: TBS, t.t.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad SS, Noor, Risalah Falakiyah Nurul Anwar, Kudus: TBS, t.t. DAFTAR PUSTAKA Ahmad SS, Noor, Risalah Falakiyah Nurul Anwar, Kudus: TBS, t.t. Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Fathu al-bari Syarah Sahih Bukhari, Juz. IV, Beirut: Dar al-kutub, 1989. Al-Banjary, Nur Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata surya terdiri atas berbagai macam benda langit, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Tata surya terdiri atas berbagai macam benda langit, di antaranya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tata surya terdiri atas berbagai macam benda langit, di antaranya Matahari, sembilan planet 1 dan berbagai benda lain dalam tata surya seperti Asteroida, 2 Komet,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat dari waktu ke waktu. Dapat dilihat dari alat-alat, metode dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Polemik yang terjadi di Indonesia seputar masalah penetuan awal puasa dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh kalangan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HISAB ARAH KIBLAT MUHAMMAD KHUMAIDI JAZRY DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQAT AL-SYAR IYYAH BI AL-LUGHARITMIYYAH

BAB IV ANALISIS HISAB ARAH KIBLAT MUHAMMAD KHUMAIDI JAZRY DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQAT AL-SYAR IYYAH BI AL-LUGHARITMIYYAH BAB IV ANALISIS HISAB ARAH KIBLAT MUHAMMAD KHUMAIDI JAZRY DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQAT AL-SYAR IYYAH BI AL-LUGHARITMIYYAH A. Analisis Hisab Arah Kiblat Muhammad Khumaidi Jazry dalam kitab Al-Khulashah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara nasional maupun internasional dalam halnya menentukan awal bulan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara nasional maupun internasional dalam halnya menentukan awal bulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unifikasi kalender hijriah merupakan sebuah upaya menyatukan kalender baik secara nasional maupun internasional dalam halnya menentukan awal bulan kamariah. Kalender

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang. sebagainya. Demikian pula hari-hari besar dalam Islam, semuanya

BAB I PENDAHULUAN. segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang. sebagainya. Demikian pula hari-hari besar dalam Islam, semuanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penentuan awal bulan Qamariah sangat penting artinya bagi segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan dengan perhitungan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Susiknan, Ensiklopedi Hisab Rukyah, Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Susiknan, Ensiklopedi Hisab Rukyah, Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2005. DAFTAR PUSTAKA A. Buku dan Kitab Anam, Ahmad Syifaul, Studi Tentang Hisab Awal Bulan Qomariyah dalam Kitab Khulaṣah al-wafiyah dengan Metode Ḥaqῑqῑ Bi al- Taḥqῑq, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak manfaatnya dalam kehidupan praktis. Berbagai aspek kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak manfaatnya dalam kehidupan praktis. Berbagai aspek kehidupan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dewasa ini, memungkinkan siapapun dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aplikasi ilmu matematika pada dasarnya sangatlah luas cakupannya. Hampir di setiap disiplin ilmu pengetahuan menggunakan aplikasi ilmu matematika. Dalam ilmu

Lebih terperinci

Seputar Perbedaan Ilmu Hisab dan Penentuan Hari Raya

Seputar Perbedaan Ilmu Hisab dan Penentuan Hari Raya Seputar Perbedaan Ilmu Hisab dan Penentuan Hari Raya KH Abdul Salam Nawawi Ilmu hisab (astronomi) tentang posisi bulan yang berkembang di Indonesia secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abd al-mu thi, Fathi Fawzi Misteri Ka bah (Kisah Nyata Kiblat Dunia Sejak Nabi Ibrahim hingga Sekarang), Jakarta: Zaman, 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Abd al-mu thi, Fathi Fawzi Misteri Ka bah (Kisah Nyata Kiblat Dunia Sejak Nabi Ibrahim hingga Sekarang), Jakarta: Zaman, 2010. DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku Al-Bukhory, Abu Abdillah Muhammad bin Isma il bin Ibrahim ibn al-mughiroh bin Bardazbah Shahih al-bukhori, Jilid 1, Kairo: Dar al-hadits, 2004. Abd al-mu thi, Fathi Fawzi Misteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keislaman yang terlupakan, padahal ilmu ini telah dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. keislaman yang terlupakan, padahal ilmu ini telah dikembangkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu falak atau biasa disebut ilmu hisab merupakan salah satu ilmu keislaman yang terlupakan, padahal ilmu ini telah dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan muslim

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH SYEKH MUHAMMAD SALMAN JALIL ARSYADI AL-BANJARI DALAM KITAB MUKHTA R AL-AWQ T F ILMI AL-M T SKRIPSI

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH SYEKH MUHAMMAD SALMAN JALIL ARSYADI AL-BANJARI DALAM KITAB MUKHTA R AL-AWQ T F ILMI AL-M T SKRIPSI STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH SYEKH MUHAMMAD SALMAN JALIL ARSYADI AL-BANJARI DALAM KITAB MUKHTA R AL-AWQ T F ILMI AL-M T SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Susiknan Kalender Islam ke Arah Integrasi Muhammadiyah NU, Yogyakarta: Museum Astronomi Islam, 2012

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Susiknan Kalender Islam ke Arah Integrasi Muhammadiyah NU, Yogyakarta: Museum Astronomi Islam, 2012 DAFTAR PUSTAKA Ahmad SS, Noor 2006, Menuju Cara Rukyat yang Akurat, Makalah pada Lokakarya Imsakiyah Ramadhan 1427H/2006M se Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan oleh PPM IAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi dalam menentukan awal bulan Kamariah khususnya Ramadan,

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi dalam menentukan awal bulan Kamariah khususnya Ramadan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tradisi dalam menentukan awal bulan Kamariah khususnya Ramadan, Syawal, ataupun Zulhijah, akhir-akhir ini sering meruncing perbedannya yang berakibat sering berbedanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kasus perbedaan tersebut tidak juga dapat teratasi. 2 Masing-masing ormas

BAB I PENDAHULUAN. kasus perbedaan tersebut tidak juga dapat teratasi. 2 Masing-masing ormas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbedaan dalam penentuan awal bulan kamariah khususnya awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah menjadi sebuah fenomena yang berulang di Indonesia. Perbedaan tersebut seringkali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam Kitab Ṡamarāt al-fikar 1. Hisab Waktu Salat Kitab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan suatu cara atau prosedur dan tehnik penelitian.1 Sedangkan penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN WAKTU SALAT DALAM KITAB AD-DURUS AL-FALAKIYYAH KARYA MA SUM BIN ALI

STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN WAKTU SALAT DALAM KITAB AD-DURUS AL-FALAKIYYAH KARYA MA SUM BIN ALI STUDI ANALISIS METODE PENENTUAN WAKTU SALAT DALAM KITAB AD-DURUS AL-FALAKIYYAH KARYA MA SUM BIN ALI S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB GERHANA BULAN DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURỈD. A. Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Irsyâd al-murỉd

BAB IV ANALISIS METODE HISAB GERHANA BULAN DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURỈD. A. Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Irsyâd al-murỉd BAB IV ANALISIS METODE HISAB GERHANA BULAN DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURỈD A. Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Irsyâd al-murỉd Dalam hisab awal bulan maupun gerhana Bulan, kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran

BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran 56 BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran Nabi Muhammad saw. 10 R. Awal -53 H (20 April 571 M)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentuan awal bulan kamariah 1 merupakan persoalan yang lebih. digunakan atau metode perhitungan yang dipakai.

BAB I PENDAHULUAN. penentuan awal bulan kamariah 1 merupakan persoalan yang lebih. digunakan atau metode perhitungan yang dipakai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah realitas yang tak bisa dipungkiri bahwa secara tehnis penentuan awal bulan kamariah 1 merupakan persoalan yang lebih berpotensi terjadi perbedaan (Ikhtilaf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini umat Islam di dunia sering mengalami perbedaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini umat Islam di dunia sering mengalami perbedaan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini umat Islam di dunia sering mengalami perbedaan dalam penentuan awal bulan kamariah, di Indonesia sendiri seringkali mengalami peristiwa yang membingungkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH SAIR AL-KAMAR. A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah Kitab Sair Al-Kamar

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH SAIR AL-KAMAR. A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah Kitab Sair Al-Kamar BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH SAIR AL-KAMAR A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah Kitab Sair Al-Kamar Tidak terlepas dari pembahasan sebelumnya, hisab awal bulan kamariah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu falak khususnya di Indonesia sudah berkembang pesat terbukti dengan adanya para pakar baru yang bermunculan dalam bidang ilmu falak ini, perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penentuan awal bulan Qamariah sangat penting artinya bagi segenap kaum muslimin, sebab banyak ibadah dalam Islam yang pelaksanaannya dikaitkan dengan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rukyat adalah kegiatan yang berisi usaha melihat hilal atau Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Rukyat adalah kegiatan yang berisi usaha melihat hilal atau Bulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rukyat adalah kegiatan yang berisi usaha melihat hilal atau Bulan sabit di ufuk barat setelah Matahari terbenam menjelang awal bulan baru, khususnya menjelang bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQATI AL-SYAR IYYATI BI AL-LUGHARITMIYYAH WA IJTIMA AL-QAMARAIN

BAB III METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQATI AL-SYAR IYYATI BI AL-LUGHARITMIYYAH WA IJTIMA AL-QAMARAIN BAB III METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB AL-KHULASHAH FI AL-AWQATI AL-SYAR IYYATI BI AL-LUGHARITMIYYAH WA IJTIMA AL-QAMARAIN A. Sistematika Kitab Al-Khulashah Fi Al-Awqati Al-Syar iyyati Bi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal perkembangan Islam, penentuan arah kiblat tidak banyak menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan beliau sendiri yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kalangan umat muslim khususnya dari para tokoh dan pegiat ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dari kalangan umat muslim khususnya dari para tokoh dan pegiat ilmu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Persoalan gerhana 1 tidak sepelik persoalan arah kiblat, awal bulan kamariyah, dan awal waktu salat, yang sering mendapat perhatian khusus dari kalangan umat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data dan memperjelas arah serta mempermudah pencapaian tujuan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Etika dalam Pendidikan Akhlak

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM ISTIWA DALAM. pada hari Kamis Kliwon, tanggal 14 Desember 1932 M/ 19 Rajab 1351 H.

BAB III PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM ISTIWA DALAM. pada hari Kamis Kliwon, tanggal 14 Desember 1932 M/ 19 Rajab 1351 H. BAB III PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM ISTIWA DALAM KITAB SYAWARIQ AL-ANWAR A. Biografi Intelektual KH. Noor Ahmad SS KH. Noor Ahmad SS adalah seorang ahli falak. Ia lahir di Jepara pada hari Kamis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan agama yang lain adalah bahwasannya peribadatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan agama yang lain adalah bahwasannya peribadatan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keunikan dalam peribadatan Islam yang mungkin saja berbeda dengan agama yang lain adalah bahwasannya peribadatan dalam Islam itu sangat terkait dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN THOMAS DJAMALUDDIN TENTANG WUJU<DUL HILAL

BAB IV ANALISIS PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN THOMAS DJAMALUDDIN TENTANG WUJU<DUL HILAL BAB IV ANALISIS PANDANGAN MUHAMMADIYAH DAN THOMAS DJAMALUDDIN TENTANG WUJUdul Hilal dan Imka>n Rukyah Perbedaan dalam hisab rukyah serta implikasinya telah banyak menyita pikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan atau makna yang tersirat di dalam suatu nash. Mulai dari ibadah yang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan atau makna yang tersirat di dalam suatu nash. Mulai dari ibadah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Islam, pelaksanaan ibadah-ibadah yang disyariatkan telah diatur sedemikian detailnya, hanya dibutuhkan pemahaman dalam mencari kandungan atau makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun sering kali ditemukan perbedaan dalam penentuan awal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun sering kali ditemukan perbedaan dalam penentuan awal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun sering kali ditemukan perbedaan dalam penentuan awal bulan kamariah. Terutama dalam bulan-bulan yang berkenaan dengan ibadah keagamaan seperti awal bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan planet-planet yang mengitarinya yang terdiri dari Merkurius,

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan planet-planet yang mengitarinya yang terdiri dari Merkurius, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata surya kita adalah suatu kelompok benda langit, mulai dari Matahari dan planet-planet yang mengitarinya yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam hukum Islam, banyak ibadah yang keabsahannya digantungkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam hukum Islam, banyak ibadah yang keabsahannya digantungkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hukum Islam, banyak ibadah yang keabsahannya digantungkan pada perjalanan sang waktu yang didasarkan pada peredaran matahari dan peredaraan bulan. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun skripsi dan sesuatu yang berkaitan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman atau metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu para ahli hukum Islam menentukan lembaga-lembaga mana yang. berwenang melakukannya, prosedur dan mekanismenya.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu para ahli hukum Islam menentukan lembaga-lembaga mana yang. berwenang melakukannya, prosedur dan mekanismenya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penetapan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah mendapat perhatian khusus dari masyarakat Islam, sejak masa Rasulullah SAW hingga kini, karena keterkaitannya dengan ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kearah mana seorang melakukan sholat? Setiap muslim pasti tahu jawabannya, yakni menghadap kiblat. Seberapa akuratkah dia mengahadap kiblat? Secara matematis atau astronomis,

Lebih terperinci

BAB III PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR. a. Biografi Intelektual KH. Noor Ahmad SS

BAB III PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR. a. Biografi Intelektual KH. Noor Ahmad SS BAB III PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR A. Sekilas Tentang KH. Noor Ahmad SS a. Biografi Intelektual KH. Noor Ahmad SS KH. Noor Ahmad SS dilahirkan di Robayan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HISAB WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN

BAB IV ANALISIS HISAB WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN BAB IV ANALISIS HISAB WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN A. Analisis Perhitungan Waktu Salat dalam Kitab Ilmu Falak dan Hisab karya K.R. Muhammad Wardan Salat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waris merupakan salah satu kajian dalam Islam yang dikaji secara khusus dalam lingkup fiqh mawaris. 1 Pengkhususan pengkajian dalam hukum Islam secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DALAM KONSEP MATLA FI WILAYATIL HUKMI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DALAM KONSEP MATLA FI WILAYATIL HUKMI BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DALAM KONSEP MATLA FI WILAYATIL HUKMI A. Analisis Metode Hisab Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Bulan Qamariyah Dalam Konsep Matla fi Wilayatil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman, baik pada zaman pra-

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman, baik pada zaman pra- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu falak merupakan salah satu ilmu yang terus menerus mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman, baik pada zaman pra- Islam maupun sesudah Islam, terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

BAB IV DALAM KITAB AL-DŪRR AL-ANĪQ. A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab al-dūrr al-

BAB IV DALAM KITAB AL-DŪRR AL-ANĪQ. A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab al-dūrr al- 82 BAB IV ANALISIS HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DALAM KITAB AL-DŪRR AL-ANĪQ A. Analisis Metode Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab al-dūrr al- Anīq Hisab penentuan awal bulan Qamariah mempunyai berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan-nya dan sebagai bukti adanya Allah yang menciptakan alam

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan-nya dan sebagai bukti adanya Allah yang menciptakan alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini adalah tanda-tanda kekuasaan-nya dan sebagai bukti adanya Allah yang menciptakan alam semesta. Tata surya kita adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai firman Allah dan al-hadits merupkan sumber dan ajaran jiwa yang bersifat universal. 1 Syari at Islam yang terkandung dalam al- Qur an telah mengajarkan

Lebih terperinci

http://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan shalat, umat muslim harus menghadapkan wajah dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena umat Islam sepakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan, termasuk juga metode dalam suatu penelitian. Metode penelitian yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode penelitian. Metode penelitian ini sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut cara kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelangsungan kegiatan peribadatan umat islam. Ketepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelangsungan kegiatan peribadatan umat islam. Ketepatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penentuan awal bulan Qamariah sangat erat sekali kaitannya dengan kelangsungan kegiatan peribadatan umat islam. Ketepatan dan keakuratan ibadah-ibadah tersebut

Lebih terperinci

BAB III HISAB AWAL BULAN KAMARIAH K. DAENUZI ZUHDI DALAM KITAB AL-ANWAR LI AMAL AL-IJTIMA WA AL-IRTIFA WA AL-KHUSUF WA AL-KUSUF

BAB III HISAB AWAL BULAN KAMARIAH K. DAENUZI ZUHDI DALAM KITAB AL-ANWAR LI AMAL AL-IJTIMA WA AL-IRTIFA WA AL-KHUSUF WA AL-KUSUF 64 BAB III HISAB AWAL BULAN KAMARIAH K. DAENUZI ZUHDI DALAM KITAB AL-ANWAR LI AMAL AL-IJTIMA WA AL-IRTIFA WA AL-KHUSUF WA AL-KUSUF A. Gambaran Umum tentang Kitab Al-Anwar li Amal al-ijtima wa al- Irtifa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang pelayaran sudah dikenal oleh masyarakat dunia. sejak lama. Ekspedisi-ekspedisi besar pernah dilakukan hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang pelayaran sudah dikenal oleh masyarakat dunia. sejak lama. Ekspedisi-ekspedisi besar pernah dilakukan hingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengetahuan tentang pelayaran sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak lama. Ekspedisi-ekspedisi besar pernah dilakukan hingga ditemukannya peradaban serta dunia baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki perundang-undangan sebagai kitab hukumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam melaksanakan ibadah khususnya shalat, yaitu menghadap ke arah ka bah di Masjidil Haram. Kata Arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua isi alam ini diciptakan oleh Allah swt. untuk kepentingan seluruh umat manusia. Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang memiliki banyak

Lebih terperinci

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r: Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-qur an dan al-hadist yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-qur an dan al-hadist yang di dalamnya ع 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang memberikan arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Islam memiliki dasar pokok yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia yakni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat dalam Kitab Ilmu Falak Methoda Al- Qotru Salat adalah ibadah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH DAN NOOR AHMAD DALAM KITAB SYAWÂRIQ AL-ANWÂR

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH DAN NOOR AHMAD DALAM KITAB SYAWÂRIQ AL-ANWÂR BAB IV ANALISIS KOMPARATIF METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH DAN NOOR AHMAD DALAM KITAB SYAWÂRIQ AL-ANWÂR A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat dalam Kitab Anfa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data dan memperjelas arah serta mempermudah pencapaian tujuan penelitian yang dibutuhkan dalam penulisan proposal skripsi yang berjudul Etika Peserta Didik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbenam terlebih dahulu dibandingkan Bulan. 2. ibadah. Pada awalnya penetapan awal bulan Kamariah ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. terbenam terlebih dahulu dibandingkan Bulan. 2. ibadah. Pada awalnya penetapan awal bulan Kamariah ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalender Islam atau disebut kalender Hijriah merupakan kalender yang perhitungannya didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. 1 Menurut Susiknan Azhari kalender

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan ibadah lain. Ketika mengerjakan salat, maka umat Islam

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan ibadah lain. Ketika mengerjakan salat, maka umat Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat 1 merupakan salah satu dari rukun Islam yang keurgenannya berbeda dengan ibadah lain. Ketika mengerjakan salat, maka umat Islam harus mengetahui pada waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam Kitab Irsyâd al-murîd 1. Metode hisab awal waktu salat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah masalah yang sangat penting diperhatikan bersama oleh semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat. Dalam agama Islam, pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak

Lebih terperinci

PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH

PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH RINGKASAN SKRIPSI PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH DENGAN METODE HISAB DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM PONCOL SERTA RESPON DARI TOKOH MASYARAKAT DESA PONCOL KABUPATEN MAGETAN A. Latar belakang Penanggalan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab 191 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab pembahasan melalui melalui analisis data, ada beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan oleh peneliti

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Noor, Syawariq al-anwar, Kudus : Madrasah Tasywiq al-tullab salafiyah, tt.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Noor, Syawariq al-anwar, Kudus : Madrasah Tasywiq al-tullab salafiyah, tt. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Noor, Syawariq al-anwar, Kudus : Madrasah Tasywiq al-tullab salafiyah, tt., Syam al-hilal, Kudus : Madrasah Tasywiq al-tullab Salafiyah, tt., Nur al-anwar, Kudus : Madrasah Tasywiq

Lebih terperinci

APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAIN DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH LAJNAH FALAKIYAH PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG

APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAIN DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH LAJNAH FALAKIYAH PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAIN DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH LAJNAH FALAKIYAH PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH Derajat Hadits Puasa TARWIYAH حفظو هللا Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Publication : 1436 H_2015 M Shahih dan Dha'if Hadits Puasa Enam Hari Bulan Syawwal Sumber : www.almanhaj.or.id yang menyalinnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan zakat dan beribadah haji yang disampaikan kepada. Rasulullah Saw melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril, maka

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan zakat dan beribadah haji yang disampaikan kepada. Rasulullah Saw melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat adalah rukun Islam yang kedua dan menempati kedudukan yang amat penting. Berbeda dengan perintah untuk berpuasa, mengeluarkan zakat dan beribadah haji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pendapat mengenai penetapan awal bulan Qamariyah kerap

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pendapat mengenai penetapan awal bulan Qamariyah kerap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbedaan pendapat mengenai penetapan awal bulan Qamariyah kerap terjadi antar organisasi keagamaan. Persoalan ini merupakan persoalan yang sudah menjurus ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran 1. Metode dapat diartikan sebagai prosedur atau cara mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ar-Ruzz Media, 2009), hlm Abdul Halim Fathani, Hakikat Matematika dan Logika, (Jogjakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Ar-Ruzz Media, 2009), hlm Abdul Halim Fathani, Hakikat Matematika dan Logika, (Jogjakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak awal peradaban manusia, matematika memainkan peranan sangat vital dalam kehidupan. Berbagai simbol digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR A. Analisis metode hisab arah kiblat KH. Noor Ahmad SS dalam kitab Syawaariqul Anwaar. Rasa keingintahuan manusia

Lebih terperinci

APLIKASI DATA EPHEMERIS MATAHARI DAN BULAN BERDASARKAN PERHITUNGAN JEAN MEEUS PADA SMARTPHONE ANDROID S K R I P S I

APLIKASI DATA EPHEMERIS MATAHARI DAN BULAN BERDASARKAN PERHITUNGAN JEAN MEEUS PADA SMARTPHONE ANDROID S K R I P S I APLIKASI DATA EPHEMERIS MATAHARI DAN BULAN BERDASARKAN PERHITUNGAN JEAN MEEUS PADA SMARTPHONE ANDROID S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai-berikut: 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi terkait dengan penetapan awal bulan dalam kalender hijriah.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi terkait dengan penetapan awal bulan dalam kalender hijriah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami dinamika ilmu falak tidak terbatas pada kajian teoritis arah kiblat, waktu salat, gerhana Bulan maupun gerhana Matahari akan tetapi terkait dengan penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang mempelajari secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam Pembuatan Pedoman Waktu Shalat Sepanjang Masa Saādoe ddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya hilal. Pemahaman tersebut melahirkan aliran rukyah dalam penentuan

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya hilal. Pemahaman tersebut melahirkan aliran rukyah dalam penentuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imam al-sindi memberikan catatan bahwa dengan hadis yang menerangkan haramnya puasa sebelum melihat hilal dan tidak ada kewajiban puasa sebelum hadirnya hilal.

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP MAT}LA DALAM KITAB BUGHYAH AL-MUSTARSYIDIN SKRIPSI

ANALISIS KONSEP MAT}LA DALAM KITAB BUGHYAH AL-MUSTARSYIDIN SKRIPSI ANALISIS KONSEP MAT}LA DALAM KITAB BUGHYAH AL-MUSTARSYIDIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Syari ah Jurusan Ilmu Falak Oleh: M. MUFARRIJIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum secara global, yaitu untuk mengatur segala tingkah laku manusia

BAB I PENDAHULUAN. hukum secara global, yaitu untuk mengatur segala tingkah laku manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam, mengandung dalil-dalil hukum secara global, yaitu untuk mengatur segala tingkah laku manusia dalam segala segi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA A. Masjid Al-Ijabah Gunung Pati 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati Masjid Al-Ijabah Gunung Pati terletak di daerah Kauman,

Lebih terperinci