PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, OPERATING CASH FLOW

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, OPERATING CASH FLOW"

Transkripsi

1 PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, OPERATING CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI Oleh : Nama: Arif Habibullah No. Mahasiswa: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018 i

2 PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, OPERATING CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi UII Oleh : Nama: Arif Habibullah No. Mahasiswa: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 HALAMAN MOTTO Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain). Dan hanya kepada Tuhan mu lah engkau berharap. ( Al-Insyirah ayat 6-8 ) Do your best at any moment that you have. Stay Hungry. Stay Foolish ( Steve Jobs ) vi

7 HALAMAN PERSEMBAHAN SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: Kedua orangtua ku tercinta yang dengan ikhlas merawatku dari aku kecil sampai sekarang dan selalu senantiasa mendoakanku vii

8 KATA PENGANTAR Assalamualikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil alamin. Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah, hidayah dan rahmat-nya, khususnya dalam penyusunan penelitian ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan judul skripsi PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, OPERATING CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun ). Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika UII. Dalam proses penyusunan skripsi ini sampai terselesaikan, tidak terlepas dari bantuan, baik itu doa, cinta, motivasi serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dede Muhayat dan Ibu Tuti Zuriyati. Selaku kedua orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, cinta, doa, dukungan, materi, dan nasihat kepada penulis perjuangan tetes keringat tanpa lelah. 2. Ibu Dra. Reni Yendrawati, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, waktu, kritik, saran, dan arahan yang sangat bermanfaat dengan penuh kesabaran. 3. Bapak Dr. D. Agus Hardjito, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia viii

9 4. Seluruh Staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan ilmu, pengalaman dan pelajaran yang sangat bermanfaat. 5. Mbak Rizki Dyah Hanung Anindita, selaku saudara kandung yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis. 6. Sahabat-sahabat Kontrakan Budi Squad x Lasmini ( Juan, Deni, Dean, Alfian) terima kasih atas motivasi, semangat dan persahabatan kita. 7. Teman-teman SAP team Fathan Mubhinaa ( Huda, Guntur, Mara) terimakasih atas semangat, kekompakan, kerjasama, dan prestasinya. 8. Teman-teman OCB kelas J dan KKN unit 80 Terima kasih atas semangat, keakraban, kebersamaan, kekeluargaan, dan canda gurau selama masa perkuliahan dan masa KKN. 9. Semua pihak, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, baik doa, cinta dan motivasi atas kelancaran penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT membalasnya. Dalam penulisan skripsi ini, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dan kesalahan. Hal tersebut tidak lain karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman dalam segala hal. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk penulisan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi untuk semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu alaikum Wr. Wb Yogyakarta 24 Januari 2018 Penulis Arif Habibullah ix

10 DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul... ii Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Error! Bookmark not defined. Halaman Pengesahan... Error! Bookmark not defined. Halaman Motto... vii Halaman Persembahan... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xi Daftar lampiran... xii Abstrak... xii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Pembahasan... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Landasan Teori dan Pengertian Variabel Teori Keagenan Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Konservatisme Akuntansi Pengukuran Konservatisme Akuntansi Kepemilikan Institusional Debt Convenant Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunities) Operating cash flow Ukuran Perusahaan Telaah Penelitian terdahulu Hipotesis Penelitian Kerangka pemikiran BAB III x

11 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Metode Analisis Data BAB IV Deskripsi objek penelitian Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Koofisien Determinasi (R 2 ) Uji F Uji T BAB V Kesimpulan Saran Implikasi Daftar Pustaka LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.4 Hasil Uji Multikorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.7 Hasil Uji f Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Sampel Lampiran 2 : Data Penelitian Lampiran 3 : Hasil Penelitian ABSTRACT This research aims to analyze the factors that influence the selection of accounting conservatism. The accounting conservatism can be defined as an act of prudence in the company recognizes revenue and profit due to certain factors. This research uses five factors at once variables that alleged could affect the election accounting conservatism on the financial statements are institusional ownership, debt covenant, growth opportunities,, operating cash flow, and firm size. This research used a purposive sampling method in the selection of the sample, the criteria of samples is a manufacturing company that applyaccounting conservatism and then listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period Based on these criteria, obtained samples as much as 22 companies during a three-year period of observation. This research was conducted with quantitative methods and analysis techniques used the multiple regression analysis and hypothesis testing using the test t test, f test and the determination of the coefficient. xii

13 The Results of this research showed that not all factors contributing significantly to the selection of accounting conservatism in the financial statements. Only variable institusional ownership, operating cash flow, and firm size that shows the results of the influential significantly to election of accounting conservatism. Keywords: Accounting Conservatism, leverage ratio, firm size, intensity of capital,managerial ownership, public ownership, growth opportunity. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan konservatisme akuntansi. Konservatisme akuntansi dapat didefinisikan sebagai tindakan kehati-hatian perusahaan dalam mengakui pendapatan dan laba karena faktor-faktor tertentu. Penelitian ini menggunakan lima faktor sekaligus variabel yang diduga dapat mempengaruhi pemilihan konservatisme akuntansi pada laporan keuangan, yaitu kepemilikan institusional debt covenant, growth opportunities, operating cash flow, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel, dengan kriteria sampel merupakan perusahaan manufaktur yang menerapkan konservatisme akuntansi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan selama tiga tahun periode pengamatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif lalu teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t, uji f serta uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan tidak semua faktor-faktor berpengaruh signifikan terhadap pemilihan akuntansi konservatisme dalam laporan keuangan. Hanya variabel rasio Kepemilikan institusional, operating cash flow dan ukuran xiii

14 perusahaan yang menunjukan hasil berpengaruh signifikan terhadap pemilihan konservatisme akuntansi. Kata Kunci: Konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional debt covenant, growth opportunities, operating cash flow, dan ukuran perusahaan. xiv

15 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang dalam penelitian tentang konservatisme akuntansi. Selain itu, menjabarkan juga rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Selengkapnya, dapat dilihat pada uraian berikut ini. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahan menggambarkan kinerja manajemen yang dipercaya untuk mengelola sumber daya perusahaan. informasi dari laporan keuangan tersebut penting bagi pihak internal dan pihak eksternal dalam pengambilan keputusan, sehingga informasi yang terkandung dalam sebuah laporan keuangan haruslah informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Menurut Alvian dan Sabeni (2013) akuntansi pada dasarnya adalah suatu proses untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam sebuah organisasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk membantu pengambilan keputusan. Laporan keuangan harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Menurut Hakim (2017) fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi laba, karena informasi laba merupakan informasi yang menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu. informasi laba membantu kreditor dan investor dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, 1

16 memprediksi laba di masa depan, dan memperhitungkan risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan. Konservatisme akuntansi merupakan salah satu prinsip yang berhubungan dengan informasi laba dan laporan keuangan, yaitu suatu kecendrungan sikap untuk hati-hati dalam menentukan jumlah laba yang akan di laporkan. Dalam proses penyusunan Laporan keuangan yang berkualitas, Penyusun laporan keuangan atau manajemen sering juga dihadapkan oleh pilihan-pilihan untuk menerapkan konservatisme. Menurut Andreas dkk (2017), Prinsip Konservatisme akuntansi adalah sikap kehati-hatian dalam penyajian laporan keuangan dimana perusahaan tidak segera dalam mengakui dan mengukur aset dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai kemungkinan akan segera terjadi. Alvian dan Sabeni (2013) menyatakan kritik Dalam penerapan prinsip konservatisme yaitu, konservatisme merupakan kendala yang dapat mempengaruhi kebeneran informasi dalam laporan keuangan. Apabila suatu perusahaan menerapkan metode penyusunan laporan keuangan yang menganut prinsip akuntansi yang sangat konservatif, maka informasi yang disampaikan cenderung bias dan tidak mencerminkan apa yang terjadi sesungguhnya. Di sisi lain, konservatisme akuntansi juga memiliki manfaat dalam menghindari perilaku oportunistik manajer. Watss dan Zimmerman (2006) menyatakan bahwa penerapan prinsip akuntansi yang konservatif dalam penyusunan laporan keuangan dapat membatasi terjadinya information asymmetry yaitu dapat mencegah perilaku manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan. 2

17 Oktomegah (2012) menyatakan bahwa kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi dapat menyebabkan laporan keuangan yang berbedabeda disetiap perusahaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan tersebut atau dengan kata lain perusahaan bebas dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ditawarkan dalam standar akuntansi keuangan yang dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan. Oleh karena itu tingkat konservatisme akuntansi setiap perusahaan juga berbeda. Menurut Harahap (2012) alasan perusahaan menerapkan prinsip konservatisme akuntansi karena ketidakpastian ekonomi dimasa depan. Oleh karena itu, prinsip konservatisme akuntansi dapat dipertimbangkan untuk diterapkan karena mengukur dan mengakui nilai atas pendapatan dan laba secara hati-hati. Dalam penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan lebih sering ditemukan pada perusahaan manufaktur, karena prinsip konservatisme timbul akibat adanya komponen akrual yang dapat diatur dan dimanipulasi oleh manajemen perusahaan. Seperti persediaan, pengembangan dan riset, depresiasi yang dimana komponen akrual tersebut terdapat dalam perusahaan manufaktur. Ada beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui yang diakibatkan oleh kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi salah satunya Toshiba di Jepang. Kasus Toshiba merupakan kasus kecurangan dengan penyajian laba yang overstate. Di Indonesia pun ada beberapa kasus skandal laporan keuangan, seperti PT. Kimia Farma. Pada tahun 2001, PT Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 Miliar, dan laporan tersebut diaudit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Namun, kementrian 3

18 BUMN dan Bapepam memberikan penilaian bahwa penyajian laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa seperti yang dikatakan Wijaya (2012). Kasusnya hampir sama dengan kasus Enron Coorporation, yaitu kecurangan manajemen dengan penyajian laba yang overstate. Dengan adanya kasus tersebut mendukung penerapan prinsip konservatisme akuntansi pada laporan keuangan, karena prinsip konservatisme dapat menekan adanya penyajian laba yang overstate. Watts (2003) menyatakan bahwa prinsip konservatisme mencegah adanya sikap optimisme berlebih manajer dan pemilik perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan. Menurut Oktomegah (2012) sikap optimisme manajer dapat mempengaruhi nilai asset, pendapatan dan laba perusahaan yang nilainya akan tinggi. Hal tersebut dapat menyesatkan para pihak yang bekepentingan dalam menggunakan laporan keuangan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusannya. Maka dari itu, konservatisme akuntansi berperan penting dalam menetralisir sikap optimisme tersebut.. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konservatisme, namun hasil yang ditemukan masih banyak beragam. Penelitian ini menggunakan acuan jurnal penelitian milik Alfian dan Sabeni (2013). Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan Variabel Debt Covenant, growth opportunities dan ukuran perusahaan. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Alfian Sabeni (2013), yaitu menggunakan variabel kepemilikan institusional dan operating cash flow. 4

19 Berdasarkan pada uraian yang dijelaskan di atas, maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Kepemilikan Institusional, Debt Covenant, Growth Opportunities, operating cash flow dan ukuran perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun ). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi? 2. Apakah Debt Covenant berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi? 3. Apakah Growth Opportunities berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi? 4. Apakah operating cash flow berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi? 5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi? 1.3 Batasan Masalah Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada: 5

20 1. Banyaknya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dalam penelitiaan ini penulis hanya menggunakan data perusahaan dari sektor manufaktur saja sebagai data penelitian. 2. Data penelitiaan yang digunakan adalah data dari tahun Data yang diteliti merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan institusional terhadap Konservatisme Akuntansi. 2. Untuk mengetahui pengaruh Debt Covenant terhadap Konservatisme Akuntansi. 3. Untuk mengetahui pengaruh Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi. 4. Untuk mengetahui pengaruh operating cash flow terhadap Konservatisme Akuntansi. 5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. 6

21 1.5 Manfaat Penelitian 1. Menambah pengetahuan, ilmu dan wawasan mengenai prinsip konservatisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi, khususnya Kepemilikan Institusional, Debt Covenant, Growth Opportunities, Operating Cash Flow dan Ukuran Perusahaan 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapet memberikan informasi sebagai pertimbangan perusahaan untuk melakukan pencatatan akuntansi menggunakan prinsip konservatisme atau optimisme. Selain itu diharapkan menjadi acuan dalam mengatasi konflik keagenan. 3. Bagi calon kreditor dan investor, penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menentukan keputusan berinvestasi dan memberikan pinjaman dengan melihat apakah penyusunan laporan keuangan menggunakan prinsip konservatisme atau optimisme. 4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan menjadi informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya jika ingin dikembangkan lagi secara luas. 1.6 Sistematika Pembahasan Penelitian ini disusun dengan sistematika yang secara berurutan terdiri dari beberapa bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Telaah Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Analisis, Bab V Penutup. Selanjutnya, deskripsi masing-masing bab akan dijelaskan sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN 7

22 Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang mendukung perumusan hipotesis, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, kerangka penelitian, serta hipotesis penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi deskripsi tentang bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pada bagian ini akan diuraikan mengenai: variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis. BAB IV: HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan deskripsi objek penelitian, analisis data, interpretasi hasil olah data, dan argumentasi atau pembahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah dan dari sini dapat ditarik benang merah apa implikasi teoritis penelitian ini beserta keterbatasan penelitian. 8

23 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Pengertian Variabel Teori Keagenan Penelitian ini dilandasi oleh teori agensi. Teori agensi memiliki peran penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Teori ini timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara Agen dan prinsipal. Agen sebagai manajer sedangkan, prinsipal sebagai pemegang saham, kreditor, dan investor. Prinsipal mempekerjakan agen untuk mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya hubungan antara Agen dan prinsipal maka manajer akan lebih mebih memilih metode akuntansi yang tidak konservatif, dengan meningkatkan laba perusahaan agar kinerja mereka dinilai baik oleh prinsipal. Menurut Alfian dan Sabeni (2013), Dalam hubungan keagenan perusahaan cendrung memilih prosedur akuntansi yang tidak menerapkan prinsip konservatisme akuntansi karena memperhitungkan bonus yang akan diperoleh manajer dari nilai laba perusahaan dan untuk menunjukkan kinerja yang baik. Dapat dikatakan teori ini menunjukan bahwa diantara agen dan prinsipal memiliki kepentingan sendiri dalam menjalankan perusahaan. yaitu: Menurut Weston dan Brigham (1998), terdapat dua hubungan keagenan, 1. Pemegang saham (pemilik) dan manajer 9

24 Salah satu kemungkinan terjadi masalah keagenan disaat manajer suatu perusahaan memiliki kepemilikan saham biasa kurang dari 100 persen diperusahaan tersebut. Situasi ini menunjukan bahwa manajer tidak bisa mendapatkan semua keuntungan dari usahanya. Lalu selanjutnya adalah masalah yang menyangkut pengambilalihan saham dengan memanfaatkan fasilitas kredit perseroan tersebut atau laveraged buyout. 2. Pemegang saham (melalui manajer) dan kreditur Masalah keagenan dapat terjadi antara pemegang saham dan kreditur. Dalam mengambil keputusan untuk meminjamkan dana kreditur biasanya melihat faktor-faktor yang mempengaruhi risiko arus kas, karena sangat mempengaruhi keamanan hutangnya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah tingkat risiko dari aktiva perusahaan yang ada, perkiraan atas risiko penambahan aktiva masa depan, struktur modal perusahaan saat ini dan perubahan struktur modal masa depan. Dengan begitu kreditur dapat memiliki sebagian dari laba yang diperoleh perusahaan sebagai dampak dari pembayaran bunga dan pokok hutang atau bahkan dapat memiliki sepenuhnya asset jika perusahaan yang bersangkutan bangkrut. Berdasarkan hubungan tersebut maka terdapat pemisahan hubungan antara pihak-pihak berkepentingan dalam sebuah perusahaan dan setiap pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda. Agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan principal, sehingga dapat menyebabkan timbulnya asimetri informasi yaitu suatu kondisi dimana adanya ketidakseimbangan informasi yang didapatkan oleh pihak 10

25 manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pemakai informasi. Scott (2006) membagi asimetri informasi menjadi 2 macam, yaitu: 1) Adverse selection Yaitu dimana para manajer serta orang-orang dalam perusahaan lainnya mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan dengan investor selaku pihak luar. Informasi penting yang mungkin bisa mempengaruhi para pemegang saham dalam pengambilan keputusan yang strategis tidak disampaikan oleh manajer kepada pemegang saham. 2) Moral hazard Adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya dilaporkan atau diketahui oleh pemegang saham maupun kreditur. Sehingga manajer dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar kontrak dan tidak sesuai secara etika atau norma untuk dilakukan di luar sepengetahuan pemegang saham. Ketidakseimbangan informasi antara agen dan prinsipal, sehingga agen (manajer) bisa memanipulasi informasi laporan keuangan tanpa diketahui stakeholder (principal). Berdasarkan uraian tersebut, maka hubungan antara teori agensi dengan penelitian ini adalah apakah akan digunakan atau tidak prinsip konservatisme akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan oleh manajer 11

26 perusahaan. Dengan adanya perhitungan bonus yang akan diberikan kepada manajer dan pihak dalam lainnya yang dihitung berdasarkan nilai laba dan kinerja baik, kemungkinan besar perusahaan akan menerapkan prosedur pelaporan akuntansi yang konservatif atau meninggikan laba perusahaan dengan manajemen laba, dengan begitu perusahaan akan dengan mudah meminjam dana kepada kreditur Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Menurut Chariri dan Ghozali (2007), teori akuntansi positif (positive accounting theory) adalah paham maksimalisasi kemakmuran (wealthmaximisation) dan kepentingan individu. Sehingga teori ini menjelaskan bahwa manajer memiliki sifat untuk memaksimalkan kemakmurannya sendiri. Teori ini juga dapat menjelaskan bahwa kenaikan laba dapat menutupi kinerja buruk manajer. Menurut Watts dan zimmerman (1986) Terdapat tiga hipotesis dalam teori ini yang dapat menjelaskan keputusan manajemen untuk bertindak konservatif atau tidak. Hipotesis-hipotesis tersebut ialah: (1) Plan bonus hypothesis, (2) Debt covenant hypothesis, dan (3) Political cost hypothesis. Berdasarkan plan bonus hypothesis, manajer akan berperilaku seiring dengan bonus yang bisa didapatkan. Ardina dan Januarti (2012) mengatakan bahwa manajemen cenderung meninggikan laba perusahaan untuk mendapatkan bonus yang tinggi. Tindakan manajer dalam menggunak manajemen laba terhadap pelaporan keuangan membuat laba yang disajikan cenderung optimis atau tidak konservatif. 12

27 Berdasarkan Debt covenant hypothesis manajer ingin meningkatkan laba dan aset atau melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak hutang ketika perusahaan memutuskan perjanjian hutangnya. Sari dan Adhariani (2009) mengatakan dalam perjanjian kontrak hutang kreditor selalu memberikan sayarat-syarat tertentu sebagai jaminan untuk hutang yang diberikan. Syarat tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban terhadap kreditor. Debt Covenant berpedoman pada rasio akuntansi seperti debt to equity, debt to asset dan lain sebagainya. Menurut Alvian dan Sabeni (2013) dalam political cost hypothesis, semakin besar suatu perusahaan maka diprediksikan akan lebih sensitif terhadap biaya politik dibandingkan perusahaan kecil. Biaya politik timbul akibat adanya konflik kepentingan antara manajer atau perusahaan dengan pemerintah sebagai pihak ketiga yang memiliki wewenang untuk mengalihkan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku, meliputi regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif dan lain sebagainya Ardina dan Januarti (2012). Salah satu regulasi yang terkait dengan biaya politis adalah membayar pajak, oleh karena itu manajemen cenderung menggunakan konsep konservatisme akuntansi yaitu dengan menunda laba agar pajak yang dibayar lebih kecil Konservatisme Akuntansi Konservatisme akuntansi merupakan suatu prinsip dalam penyusunan laporan keuangan. Menurut Andreas dkk (2017), Konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburuburu dalam mengakui dan mengukur aset dan laba serta segera mengakui kerugian 13

28 dan hutang yang mempunyai kemungkinan akan terjadi. Prinsip ini dapat mengakibatkan penyusunan laporan keuangan menggunakan metoda akuntansi yang membuat perusahaan mencatatkan hutang lebih tinggi serta laba atau aset yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Ardina dan Januarti (2012), mengatakan dalam konsep ini, beban diakui lebih cepat dan pendapatan diakui lebih lambat, sehingga net income terlihat lebih rendah. Selanjutnya, penerapan konservatisme akuntansi dalam pelaporan keuangan dapat menyebabkan pelaporan keuangan yang pesimistik. Penerapan prinsip Konservatisme ini bertujuan untuk mengurangi optimisme dari pengguna laporan keuangan dan membuat perusahaan memiliki keuntungan tersendiri dengan mengurangi biaya-biaya politik seperti pajak dan biaya politik lainnya. Seperti pendapat Wijaya (2012) bahwa kaidah pokok konservatisme adalah tidak memperbolehkan mengantisipasi laba sebelum terjadi dan jika akuntan dapat memilih metode akuntansi, setidaknya mereka memilih metode yang dapat menguntungkan bagi perusahaan. Bahkan Watts (2003) menyatakan definisi yang paling ekstrim, bahwa akuntansi yang konservatif tidak mengantisipasi laba tetapi mengantisipasi semua kerugian. Begitu juga pendapat Basu (1997) yang menyatakan bahwa akuntansi konservatisme adalah praktik akuntansi yang mengurangi laba, yang berarti menghapuskan aktiva bersih dalam merespon kabar buruk / bad news dan juga tidak meningkatkan laba, yang berarti tidak akan meningkatkan aktiva bersih dalam merespon kabar baik / good news. 14

29 Prinsip Konservatisme dalam laporan keuangan perusahaan merupakan prinsip yang masih kontrovesial sampai saat ini. Ada beberapa pihak yang mendukung diperlukannya prinsip konservatisme dalam akuntansi karena bermanfaat, tetapi ada beberapa pihak juga yang tidak mendukung adanya prinsip konservatisme karena tidak bermanfaat Pengukuran Konservatisme Akuntansi Watts (2003) menyatakan dalam artikel yang berjudul Conservatism in accounting Part II: Evidence and Research Opportunities, pengukuran konservatisme akuntansi antara lain: 1. Earning/accrual measures. Ukuran konservatisme yang kedua ini menggunakan akrual dengan mencari selisih antara net income dan cashflow. 2. Earning/stock return relation measures. Stock market price berusaha untuk merefleksikan perubahan nilai aset pada saat terjadinya perubahan, baik perubahan atas rugi ataupun laba dalam nilai asset-stock return tetap berusaha untuk melaporkannya sesuai dengan waktunya. 3. Net asset measures. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme dalam pelaporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatement dan kewajiban yang overstatement. 15

30 2.1.5 Kepemilikan Institusional Menurut Fala (2008) Kepemilikan institusional adalah prosentase jumlah saham sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusional yaitu perusahaan asuransi, bank, perusahaan-perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusiinstitusi lain dari seluruh jumlah saham yang beredar. Menurut Sari (2004) prosentase kepemilikan saham pada sebuah perusahaan dapat berpengaruh terhadap penerapan kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Prahasita (2016) investor institusional mempunyai investasi yang cukup besar pada perusahaan sehingga investor institusional terdorong untuk melakukan monitoring yang lebih efektif dan ketat terhadap tindakan dan kinerja manajer. Kepemilikan saham oleh pihak institusional dapat membuat pihak institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba dan cenderung meminta pihak manajemen untuk menerapkan konservatisme akuntansi. Menurut Fala (2008) Mekanisme pengawasan oleh pihak institusional dapat dilakukan dengan menempatkan dewan ahli seperti komite audit independen sehingga posisinya tidak berada dibawah pengawasan manajer. Dengan demikian, tindakan manager dapat diawasi secara efektif oleh dewan ahli karena berdiri secara independen dan tidak berada dibawah manajer. Bentuk pengawasan lain yang dapat dilakukan oleh pihak institusional dengan cara memberikan masukanmasukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Wardhani (2008) Semakin besar kepemilikan institusional dalam sebuah perusahaan dapat 16

31 menyebabkan monitoring menjadi lebih efektif karena dapat mengendalikan perilaku oportunistik manajer dan mengurangi agency cost Debt Convenant Menurut Alvian dan Sabeni (2013) Debt covenant (kontrak hutang) merupakan perjanjian untuk melindungi kreditor dari perilaku manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti pinjaman tambahan, pembagian dividen yang berlebihan, atau membiarkan model kerja dan kekayaan pemilik berada di bawah tingkat yang telah ditentukan, yang mana semua menaikkan resiko bagi kreditor yang telah ada. Ahmed dkk (2002) mengatakan bahwa kontrak hutang dapat menjelaskan accounting conservatism, karena pemberi hutang cenderung menginginkan penerapan konservatisme akuntansi. Alvian dan Sabeni (2013) mengatakan Penerapan konservatisme akan mengurangi konflik antara shareholders dan debtholders terkait masalah pembayaran dividen Menurut Guay (2008) Konservatisme memiliki peranan terkait hubungan kontrak antara perusahaan dan debtholders. Konservatisme akan mengurangi asimetri informasi antara debtholders dan manajer,sehingga membatasi manajer dalam melaporkan nilai laba secara overstatement. Selain itu, juga akan mengurangi kecenderungan untuk menyembunyikan kerugian. Sesuai dengan pernyataan Ahmed dan Duellman (2006) yang menyatakan semakin tinggi Debt covenant, menyebabkan membesarnya konflik antara pemegang saham dan obligasi sehingga berpengaruh terhadap akuntansi yang konservatif. 17

32 2.1.7 Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunities) Kesempatan tumbuh (Growth opportunities) merupakan kemampuan perusahaan meningkatkan size-nya Hakim (2017). Perusahaan meningkatkan size-nya dengan cara berinvestasi atau dengan cara membuat cadangan tersembunyi. Menurut pendapat Zhang (2007) yang menyatakan esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan perusahaan untuk berinvestasi suatu hal yang menghasilkan keuntungan. Untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan memperbesar perusahaan, manajer dapat mengambil kesempatan investasi tersebut. Sehingga perusahaan akan berinvestasi semakin tinggi jika investasi tersebut dinilai semakin menguntungkan perusahaan. Menurut Hakim (2017) Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan cenderung akan menggunakan prinsip konservatisme akuntansi dengan meminimalkan laba, sehingga menimbulkan laba tersembunyi yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi dan mengurangi laba pada periode tersebut. Menurut Saputri (2013) Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan cendrung meminimalkan laba dengan tujuan untuk meminimalkan biaya politik, seperti tuntutan regulasi, tuntutan buruh dan lain-lain, maka hubungan growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi adalah perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh dan sedang bertumbuh akan menerapkan prinsip konservatisme akuntansi untuk menurunkan laba terkait biaya politis. Gaud dkk (2005) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi growth opportunities adalah dengan menggunakan ratio market value to book value dari 18

33 total assets. Perusahaan yang mempunyai growth opportunities yang baik akan mempunyai ratio market to book yang besar Operating cash flow Definisi cash flow menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 yaitu kas atau cash flow merupakan arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Menurut Saputri (2013) arus kas memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Kieso dkk (2011) mengklasifikasikan cash flow menjadi tiga yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas sebuah perusahaan merupakan bagian dari laporan arus kas yang merupakan salah satu laporan keuangan. Terkait dengan konservatisme akuntansi, Menurut Martani dan Dini (2010) operating cash flow akan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Tingginya operating cash flow sebuah perusahaan menunjukkan kinerja yang baik. Menurut Ardina dan Januarti (2012) perusahaan yang menerapkan kebijakan akuntansi yang konservatif dan operating cash flow yang tinggi akan membuat prediksi future cash flow yang lebih besar daripada perusahaan yang agresif Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat melalui beberapa indikator seperti total aset, profitabilitas, dagang atau lainnya. Bahaudin dan Wijayanti (2011) membagi ukuran perusahaan ke dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large size), 19

34 perusahaan menengah (medium size) serta perusahaan kecil (small size). Menurut Bahaudin dan Wijayanti (2011) Perusahaan yang besar akan dihadapkan dengan besarnya biaya politis seperti pajak yang tinggi, sehingga manajer memiliki kecenderungan menerapkan kebijakan yang konservatif dengan melaporkan nilai laba lebih sedikit untuk menghindari biaya politis yang besar. Hal ini disebabkan karena pemerintah sebagai regulator menggunakan informasi berbasis akuntansi dalam proses penentuan biaya politis. Menurut alvian dan Sabeni (2013) biaya politis sering diproksikan dengan ukuran perusahaan. Menurut Bahaudin dan Wijayanti (2011) perusahaan yang besar memiliki sistem yang lebih kompleks serta income yang lebih tinggi, sehingga membuat perusahaan juga menghadapi risiko yang lebih besar. Perusahaan kemudian akan cendrung menggunakan kebijakan-kebijakan yang konservatif untuk menghindari resiko yang tinggi. Menurut Alvian dan Sabeni (2013), pemerintah selaku regulator akan meningkatkan pengawasan kepada perusahaan yang besar, salah satu kebijakannya adalah pajak. Pajak yang harus dibayar akan semakin besar berdasarkan tingkat pendapatan atau penjualan. Oleh sebab itu, perusahaan besar memiliki peluang yang tinggi untuk melakukan kebijakan akuntansi yang konservatif terhadap labanya. 2.2 Telaah Penelitian terdahulu Oktomegah (2012) melakukan penelitian dengan leverage, struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan. Alat uji yang digunakan adalah regresi dan korelasi dengan sampel perusahaan manufaktur yag terdaftar di BEI. Hasil dari analisis ini adalah yang mempengaruhi penerapan konservatisme adalah 20

35 debt covenant dan political cost, sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi penerapan konservatisme adalah bonus plan Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Alfian dan Sabeni (2013) menggunakan variable independen leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, dan kesempatan tumbuh. Alat uji yang digunakan adalah regresi logit dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil dari analisis ini adalah Dari enam faktor yang diteliti (rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajemen, kepemilikan publik, dan kesempatan tumbuh), terbukti bahwa rasio leverage, intensitas modal dan kesempatan tumbuh perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian Harahap (2012) yang meneliti tentang Peran Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi menemukan hasil Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, dan Growth Opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Lalu penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2017) menggunakan variabel independen Growth Opportunities, Debt to Equity Ratio, Finance Distress menghasilkan bahwa secara parsial Growth Opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi, Financial Distress berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi dan secara simultan Growth 21

36 Opportunities, Debt to Equity Ratio, Finance Distress berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. Penelitian selanjutnya yang terbaru Andreas dkk (2017) yang menggunakan company growth, profitability, dan investment opportunity set (IOS) sebagai variabel independen. Hasil dari penelitian ini adalah pengujian secara parsial menunjukkan company growth, profitability dan investment opportunity set berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. 2.3 Hipotesis Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Terdapat lima hipotesis yang akan diuji. Pertama, kepemilikan institsional, debt convenant hypothesis, growth opportunities, operating cash flow. Dan yang terakhir adalah ukuran perusahaan Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada bagian di bawah ini: Pengaruh Kepemilikan institusional Terhadap Konservatisme Menurut Harahap (2012) Penerapan prinsip akuntansi yang konservatif pada penyusunan laporan keuangan akan semakin tinggi apabila kepemilikan saham oleh pihak institusional tinggi. Investor institusional akan mempunyai hak yang lebih besar sehingga investor institusional akan mengawasi tindakan dan kinerja manajemen lebih ketat, sehingga mengurangi manajemen laba dan cenderung meminta manajemen untuk menerapkan akuntansi yang konservatif. Pengawasan yang lebih ketat oleh pemilik institusional juga dapat mengendalikan perilaku oportunistik manajer sesuai dengan Plan bonus hypothesis atau perilaku manajer untuk mengejar bonus dan mengurangi agency cost. Plan bonus 22

37 hypothesis dalam possitive accounting theory menyatakan bahwa anajer akan bertindak seiring dengan bonus yang diberikan Alvian dan Sabeni (2013). Dengan kepemilikan institusional yang tinggi maka meningkatkan peluang untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang konservatif. Sebuah perusahaan yang memiliki kepemilikan institusional yang relatih tinggi akan lebih mudah mengawasi tindakan manajemen dalam memanipulasi laba karena haknya semakin besar. Dampaknya adalah perusahaan akan terhindar dari perilaku manajemen laba dan penyajian laba yang overstatement. Penelitian yang dilakukan Harahap (2012) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: H1: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatisme Akuntansi Debt Covenant menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang dari luar untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan. Menurut Watss dan Zimmerman (1990) Debt covenant hypothesis dalam possitive accounting theory memprediksikan bahwa semakin tinggi jumlah utang atau pinjaman yang ingin diperoleh perusahaan, maka penyajian laporan keuangan menjadi tidak konservatif. Upaya meyakinkan debt holders tersebut dilakukan dengan cara menaikkan nilai aset dan laba setinggi mungkin, serta menurunkan 23

38 liabilitas dan beban. Tindakan-tindakan tersebut mengakibatkan laporan keuangan menjadi kurang konservatif, karena tujuan perusahaan adalah untuk mendapat pinjaman. Penelitian sebelumnya oleh Alvian dan Sabeni (2013) mengambil kesimpulan bahwa debt covenant yang diproksikan dengan rasio leverage berpengaruh negative signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Oleh sebab itu maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: akuntansi. H2: Debt Covenant berpengaruh negatif terhadap konservatisme Pengaruh Company Growth terhadap Konservatisme Akuntansi Menurut Hakim (2017) Pertumbuhan perusahaan (company growth) merupakan suatu yang diinginkan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan baik pihak internal maupun eksternal. Perusahaan yang menerapkan konservatisme akuntansi dalam penyajian laporan keuangannya, identik dengan perusahaan yang mengalami pertumbuhan. Hal tersebut disebab karena pada perusahaan yang tumbuh terdapatnya cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi atau untuk memperbesar persusahaan. Watss dan Zimmerman (1990) menyatakan Political cost hypothesis dalam teori akuntansi positif menyebutkan bahwa perusahaan besar secara politis lebih sensitive dari pada perusahaan kecil, sehingga perusahaan yang sedang bertumbuh memiliki kecenderungan untuk menurunkan laba dengan tujuan untuk meminimalkan biaya 24

39 politik, seperti tuntutan regulasi, tuntutan buruh dan lain-lain dengan menerapkan konservatisme akuntansi. Penelitian sebelumnya oleh Hakim (2017) menyatakan bahwa Growth Opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme Akuntansi. Oleh karena hipotesis ketiga penelitian ini adalah sebagai berikut: H3: Company growth berpengaruh positif terhadap konservatisme Pengaruh operatng cash flow terhadap Konservatisme Akuntansi Menurut Ball dan Shivakuma (2005) operating cash flow yang disajikan dalam laporan arus kas sementara total akrual yang disajikan dalam laporan laba rugi memiliki perbedaan dalam waktu pengakuan. Operating cash flow disajikan dan diakui secara cash basis sementara komponen akrual disajikan dan diakui secara accrual basis. Namun demikian, baik komponen akrual maupun operating cash flow merupakan indikator pengukuran kinerja perusahaan. Sama halnya dengan laba yang sering dijadikan proksi konservatisme, maka operating cash flow juga memiliki hubungan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini dikarenakan adanya prediksi bahwa pendapatan pada masa yang akan datang akan lebih baik.. Karena ketika perusahaan menghasilkan operating cash flow yang besar dan dengan pelaporan keuangan yang konservatif, prediksi future cash flow akan lebih besar dibandingkan dengan pelaporan keuangan yang agresif, sehingga akan menarik investasi dari investor. 25

40 Penelitian sebelumnya oleh Ardina dan Januarti (2012) menyatakan bahwa operating cash flow berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme Akuntansi. Oleh karena hipotesis keempat penelitian ini adalah sebagai berikut: H4 : operating cash flow berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi Menurut Watss dan Zimmerman (1990) perusahaan besar lebih memiliki resiko dari pada perusahaan kecil terkait dengan biaya politis. Biaya politis muncul akibat adanya konflik kepentingan antara pemerintah sebagai regulator dengan perusahaan (manajer. Perusahaan besar cenderung akan menggunakan kebijakan terkait keuangannya secara konservatif untuk menghindari biaya politis yang tinggi. Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk menjelaskan political cost hypothesis dalam possitive accounting theory. Semakin besar ukuran sebuah perusahaan akan menyebabkan perusahaan cenderung bertindak konservatif, sehingga terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Peneliti sebelumnya oleh Alvian dan Sabeni (2013) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Oleh karena itu, hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah sebagai berikut H5 : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. 26

41 2.4 Kerangka pemikiran Kepemilikan institusional Debt Covenant H1 (+) H2 (-) Growth Opportunity H3 (+) Konservatisme akuntansi Operating Cash Flow H4 (+) H5 (+) Ukuran perusahaan Gambar 2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Debt Covenant, Growth Opportunity, dan Finance Distress terhadap konservatisme akuntansi 27

42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dan menerbitkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014, 2015, dan Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang menerapkan konservatisme akuntansi. Perusahaan manufaktur dipilih karena prinsip konservatisme timbul akibat adanya komponen akrual yang dapat diatur oleh perusahaan. Seperti persediaan, pengembangan dan riset, depresiasi yang dimana komponen akrual tersebut terdapat dalam perusahaan manufaktur. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling adalah penentuan sampel dari populasi yang ada berdasarkan kriteria yang dikehendaki oleh peneliti. berikut: Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah sebagai 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar dan telah mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014, 2015 dan Periode laporan keuangan perusahaan berakhir setiap 31 Desember dan dinyatakan dalam satuan mata uang rupiah selama periode penelitian. 28

43 3. Menerapkan konservatisme akuntansi (net income lebih kecil dari pada arus kas dari kegiatan operasional) Variabel Dependen Konservatisme Akuntansi merupakan prinsip dimana dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan manajemen cendrung hati-hati dan tidak terburuburu dalam mengakui aset dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang. Menurut Watts (2003), terdapat tiga bentuk ukuran untuk menyatakan konservatisme, yaitu Earning/stock return relation measures, Earnings/accrual measures, Net asset measures. Konservatisme akuntansi dalam penelitian ini menggunakan conservatism accrual model Givoly dan Hayn (2002). Menurut Givoly dan Hayn (2002) earning accrual measure dibagi menjadi 2, yaitu operating accrual menunjukkan jumlah akrual dalam laporan keuangan sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan dan non-operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran konservatisme akuntansi dalam penelitian ini adalah dengan non-operating accrual. Givoly dan Hayn (2002) menyatakan bahwa perusahaan akan digolongkan konservatif apabila memiliki nilai akrual negatif, yang disebabkan karena income lebih rendah dari arus kas yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu.. Berikut ini adalah perhitungan non-operating accrual model Givoly dan Hayn (2002) Dalam penelitian ini konservatisme akuntansi diproksikan logaritma natural nonoperating accrual. Logaritma natural digunakan karena pada umumnya nilai non- 29

44 operating accrual perusahaan sangat besar. sehingga untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya maka nilai non-operating accrual sampel perusahaan diubah kedalam bentuk logaritma terlebih dahul. Adapun rumusnya adalah: ( ) Keterangan : Total Accrual (before depreciation) = (laba bersih + depresiasi / amortisasi) arus kas kegiatan operasi. operating Accrual = ( Δ piutang + Δ persediaan + Δ beban dibayar dimuka) - ( Δ hutang + Δ beban yang masih harus dibayar + Δ hutang pajak) Variabel Independen Kepemilikan Institusional Struktur kepemilikan institusional merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki pihak institusional dalam perusahaan dari seluruh jumlah saham yang beredar. Pihak institusional yaitu perusahaan asuransi, bank, perusahaanperusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain. Kepemilikan institusional diukur denga jumlah saham yang dimiliki institusional dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Dengan demikian kepemilikan institusional dalam penelitian ini akan diukur dengan rumus yang digunakan sebagai berikut: 30

45 Debt Covenant Debt covenant adalah perjanjian untuk melindungi kreditor dari tindakantindakan manajer yang dapat mengganggu kepentingan kreditor. Pada penelitian ini debt covenant diproksikan oleh tingkat leverage. Rasio leverage merupakan rasio hutang yang dapat digunakan untuk menunjukkan berapa besar sebuah perusahaan menggunakan hutang dari luar untuk membiayai operasinya. Rasio leverage juga bisa digunakan oleh kreditor untuk menilai apakah perusahaan (dalam hal ini asset) dapat melunasi semua hutangnya. Proksi rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Debt dibagi Total Asset, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Adhariani (2009). Rumus rasio Leverage sebagai berikut: Kesempatan Tumbuh (Growth Opportunities) Growth opportunities adalah kesempatan perusahaan untuk meningkatkan nilainya atau kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi-investai yang menguntungkan. Pengertian pertumbuhan dalam manajemen keuangan pada umumnya menunjukkan peningkatan ukuran skala Harahap (2012). Kesempatan tumbuh pada penelitian ini diukur dengan proksi berdasarkan harga, yaitu market to book value of equity. Barclay et al (1995) mengatakan bahwa market to book value of equity dapat mencerminkan potensi nilai perusahaan di masa yang akan datang. Barclay et al (1995) menyatakan bahwa penggunaan nilai pasar dalam 31

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Di Indonesia, laporan keuangan harus disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi keuangan suatu organisasi mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan publik memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) merupakan teori yang muncul karena adanya konflik kepentingan antara principal dan agen,

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Weston dan Brigham (1998) dalam Alfian 2013, hubungan keagenan terjadi antara pemegang saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan gambaran kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Perusahaan yang menerapkan sistem pengolahan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan praktisi terhadap teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan merupakan media informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu prinsip yang dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah prinsip konservatisme. Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat untuk melakukan evaluasi atas suatu kinerja perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun penelitian yatitu tahun Metode pemilihan sampel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tahun penelitian yatitu tahun Metode pemilihan sampel dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun penelitian yatitu tahun 2010-2013. Metode pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber dayanya. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan memiliki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi dalam Mursyidi (2010:17) adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 8 sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 8 sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 8 sebagai pengganti SFAC No. 1 menyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan untuk membandingkan dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya kesamaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi penting seputar kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan kepada pihakpihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik internasional yang paling baik) dalam pengelolaan keuangan modern (Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang disediakan perusahaan, terkait dengan kinerja manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan, adalah laporan keuangan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Konsep good corporate

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, GROWTH OPPORTUNITIES, RISIKO LITIGASI, TINGKAT KESULITAN EKONOMI, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KONTRAK HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Laporan keuangan menjadi penting bagi penggunanya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Survei pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu manajemen perusahaan memiliki tugas yang harus dilakukan dengan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu manajemen perusahaan memiliki tugas yang harus dilakukan dengan penuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu manajemen perusahaan memiliki tugas yang harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dalam mempertanggungjawabkan kegiatannya selama menjalankan proses

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OLEH: WENNY MEGAWATI ONG 3203009183 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kreditor. Informasi akuntansi terjadi pada laporan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kreditor. Informasi akuntansi terjadi pada laporan keuangan perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi keuangan merupakan media informasi yang disusun oleh manajemen selaku pengelola bisnis untuk kepentingan publik khususnya investor dan kreditor. Informasi

Lebih terperinci

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RASIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada

BAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap entitas bisnis didirikandengan tujuan memperoleh laba, bertumbuhdan melanjutkan operasinya secara terus menerus. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam akuntansi (Sterling, 1970), seperti membatasi perilaku oportunistik manajer

BAB I PENDAHULUAN. dalam akuntansi (Sterling, 1970), seperti membatasi perilaku oportunistik manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konservatisme dinilai sebagai prinsip yang paling mempengaruhi penilaian dalam akuntansi (Sterling, 1970), seperti membatasi perilaku oportunistik manajer sehingga

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (SI) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, RISIKO LITIGASI DAN PAJAK TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI 2010-2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang memuaskan (Halim: 2009). Laba yang memuaskan tersebut salah satunya bertujuan untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejamnya persaingan bisnis antar perusahaan di lingkungan pasar modal membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (Studi pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembuatan laporan keuangan oleh perusahaan sebagai gambaran kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Informasi yang disampaikan melalui laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat pada kasus Enron Corporation di Amerika Serikat (Isnaeni, 2015) perusahaan agar saham tetap diminati investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat pada kasus Enron Corporation di Amerika Serikat (Isnaeni, 2015) perusahaan agar saham tetap diminati investor. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen laba merupakan upaya yang dilakukan pihak manajemen untuk melakukan intervensi dalam penyusunan laporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu 8 II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage sebagai Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang lain. Maka dalam tinjauan ini dicantumkan hasil-hasil penetian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang lain. Maka dalam tinjauan ini dicantumkan hasil-hasil penetian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan untuk membandingkan dan sebagai pedoman bagi peneliti serta untuk menghindari adanya kesamaan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK No.1 paragraf ke 7 revisi 2009). Laporan keuangan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RINI LESTARI DAULAY 120522040 PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Pengertian dalam Akuntansi Menurut Belkaoui (2011:288), konservatisme sebagai suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam prinsip tersebut bertindak sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT, FREE CASH FLOW,

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT, FREE CASH FLOW, PENGARUH RETURN ON INVESTMENT, FREE CASH FLOW, ARUS KAS OPERASI DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RATE OF RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Diajukan oleh : Syukur

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu (S1) Disusun Oleh : WIDHY WIDAYAT NIM.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu (S1) Disusun Oleh : WIDHY WIDAYAT NIM. PERAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIBEL MODERASI HUBUNGAN ANTARA PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY COST DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)

Lebih terperinci

OLEH: ADITAMA WINARTO

OLEH: ADITAMA WINARTO ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN VALUE DRIVERS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Hedging di Derivatif Valuta Asing) OLEH: ADITAMA WINARTO 3203010174 JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Muhammad Faridz Ilham R. Abstraksi Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX GAP

ANALISA PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX GAP ANALISA PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX GAP, TATA KELOLA PERUSAHAAN, DAN BESARAN AKRUAL TERHADAP PERSISTENSI LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran

Lebih terperinci

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN BAB V SARAN DAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Firm Size, Nilai Perusahaan yang terhadap Praktik Perataan Laba (Income

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang wajib dipublikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang wajib dipublikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan komponen informasi dari sebuah perusahaan yang wajib dipublikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Teori Agensi / Keagenan (Agency Theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Teori Agensi / Keagenan (Agency Theory) 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Teori Agensi / Keagenan (Agency Theory) (Anthony dan Govindarajan, 2005) menyatakan teori keagenan dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2006). Dari pengertian tersebut,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Laba 2.1.1 Definisi Manajemen Laba Scott (2003) mengungkapkan bahwa manajemen laba adalah keputusan manajer dalam memilih kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, PRICE TO BOOK RATIO, DAN POLITICAL COST TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Laporan keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KADEK NITA SUMIARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGARUH UKURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang

BAB I PENDAHULUAN. entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan (Yuwana dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Terdapat 2 sistem pencatatan laporan keuangan yaitu cash basis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Terdapat 2 sistem pencatatan laporan keuangan yaitu cash basis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Andreani dan Kiki (2015) menyatakan laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kasus aktivitas rekayasa manajerial ini terbukti telah mengakibatkan hancurnya

BAB I PENDAHULUAN. kasus aktivitas rekayasa manajerial ini terbukti telah mengakibatkan hancurnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen laba menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh para praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini. Berbagai

Lebih terperinci

Skripsi. Analisis Faktor-faktor Keuangan dan nonkeuangan yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility

Skripsi. Analisis Faktor-faktor Keuangan dan nonkeuangan yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility i Skripsi Analisis Faktor-faktor Keuangan dan nonkeuangan yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan seharusnya dapat memberikan gambaran kinerja ekonomi dan keuangan perusahaan yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas, arus kas bersih dari kegiatan operasi, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diterapkannya. Menurut Azouzi dan Jarboui (2012) riset tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diterapkannya. Menurut Azouzi dan Jarboui (2012) riset tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Kebijakan Akuntansi Positive Accounting Theory yang dikemukakan oleh Watt dan Zimmerman (1978) dalam Farahmita dan Siregar (2014) dapat menjelaskan mengapa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERSAINGAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEBT TO EQUITY RATIO (DER)

ANALISIS PENGARUH PERSAINGAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEBT TO EQUITY RATIO (DER) ANALISIS PENGARUH PERSAINGAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP AGENCY COST (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2014) Diajukan Oleh : ZULIYATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ) Diajukan Oleh: NUNUNG KUMALASARI

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ) Diajukan Oleh: NUNUNG KUMALASARI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALLING (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham atau kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham atau kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan yang di buat oleh perusahaan adalah laporan hasil perusahaan dari akhir proses akuntansi yang dibuat sebagai informasi keuangan untuk para pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi perusahaan tersebut. Para manajer di tuntut untuk menyajikan Laporan keuangan yang wajar dan akurat sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna Memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Univeristas Diponegoro

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna Memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Univeristas Diponegoro ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING GROWTH TERHADAP PRICE EARNING RATIO (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian terhadap suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian terhadap suatu keadaan yang tidak pasti untuk menghindari optimisme berlebihan dari manajemen dan pemilik

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan go public. Laporan keuangan harus mampu

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 OLEH SANDRI ANDIKA 090522029 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015) Diajukan Oleh : RIDA AYU ARIESANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF PRUDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, LEVERAGE, PROFITABILITY AND SIZE AGAINST TAX AVOIDACNCE

THE INFLUENCE OF PRUDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, LEVERAGE, PROFITABILITY AND SIZE AGAINST TAX AVOIDACNCE iii THE INFLUENCE OF PRUDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, LEVERAGE, PROFITABILITY AND SIZE AGAINST TAX AVOIDACNCE IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Informasi yang disampaikan melalui laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan apakah akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

: RENGGA SUKMA HARTONO B

: RENGGA SUKMA HARTONO B PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2013-2015)

Lebih terperinci