Transkripsi

1

2

3

4

5

6 4. Eropa Jazirah Arab pada Masa Jahiliyah Kegelapan yang Menutupi dan Kesialan yang Mematikan Pandangan Umum Terhadap Masa Jahiliyah Telah Terjadi Kerusakan di Daratan dan di Lautan MENGAPA NABI MUHAMMAD n DIUTUS DI JAZIRAH ARAB Fatrah (masa kosong dari kenabian) yang Gelap Lagi Mengkhawatirkan Kebutuhan Terhadap Kehadiran Seorang Nabi yang Diutus Allah JAZIRAH ARAB SEBELUM KEBANGKITAN MUHAMMAD n Batas-batas Jazirah Arab Ciri-ciri Jazirah Arab dan Penduduknya Pusat-pusat Kemakmuran dan Peradaban Golongan-golongan Bangsa Arab Kesatuan Bahasa Jazirah Arab dalam Sejarah Bangsa-bangsa dan Agama-agama Hubungan Jazirah dengan Kenabian dan Agama-agama Samawi Isma il i di Makkah Suku Quraisy Qushay bin Kilab dan Anak-anaknya Bani Hasyim (Anak Keturunan Hasyim) Penyembahan Berhala di Makkah: Sejarah dan Asal Mulanya Peristiwa Gajah Keimanan Suku Quraisy Terhadap Kedudukan Ka bah di Sisi Allah Terjadinya Peristiwa Gajah dan Sumber-sumbernya xxxiv Sirah Nabawiyah

7 MAKKAH PADA ZAMAN BI TSAH DAN KELAHIRAN ISLAM Makkah Sebuah Kota, Bukan Kampung Pertumbuhan Makkah Baru dan Penghuninya Tatatan Kehidupan, Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Perdagangan dan Ekspor-Impor Kondisi Perekonomian, Mata Uang dan Satuan Ukuran di Makkah Kekayaan dan Kemewahan Suku Quraisy Industri, Intelektual, dan Adab (Aturan) di Makkah Kekuatan Militer Kota Terbesar dan Pusat Spiritual - Sosial Jazirah Arab Kondisi Moral Kondisi Keagamaan BAGIAN 2 DARI KELAHIRAN YANG MULIA HINGGA KEBANGKITAN AGUNG Abdullah dan Aminah Kelahiran yang Mulia dan Garis Keturunan yang Suci Tanda-tanda di Luar Kebiasaan Menjelang Munculnya Era Baru dan Kebangkitan Kemanusiaan Baru Penyusuan Rasulullah Wafatnya Abdullah, Aminah, dan Abdul Muthalib serta Pengasuhan Abu Thalib Kisah Rahib Buhaira Contoh Aneh dari Fanatisme Agama serta Peng ingkaran Terhadap Ketetapan dan Penafsiran Tarbiyah Ilahiyah (Pendidikan yang Bersifat Ketuhanan) Pernikahan Muhammad n dengan Khadijah s Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xxxv

8 Kisah Pembangunan Ka bah dan Terhindarnya Fitnah Besar Hilful Fudhûl (Sumpah Setia yang Luhur) Kegelisahan Misterius dan Tiadanya Antisipasi Terhadap Kenabian atau Risalah BAGIAN 3 PERIODE MAKKAH DARI BI TSAH HINGGA HIJRAH (Bagaikan) Berita Gembira di Suatu Pagi dan Terbitnya Kebahagiaan Menyepi di Gua Hira Bi tsah (Pengangkatan Muhammad n sebagai Nabi dan Rasul) Di Rumah Khadijah s Di Hadapan Waraqah bin Naufal KhadijahsMasuk Islam dan Akhlaknya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah h Masuk Islam Abu Bakar bin Abi Quhafah Masuk Islam dan Keutamaannya dalam Dakwah Para Pembesar Quraisy Masuk Islam Dakwah Terang-Terangan di Bukit Shafa Hikmah Sempurna dalam Dakwah dan Ajaran Permusuhan Terang-Terangan dari Kaum Quraisy dan Pembelaan Abu Thalib Antara Rasulullah n dan Abu Thalib Seandainya Mereka Meletakkan Matahari di Tangan Kananku dan Bulan di Tangan Kiriku Siksaan Quraisy Terhadap Umat Islam Serangan dan Jenis Gangguan Kaum Quraisy kepada Rasulullah n Gangguan Kaum Quraisy Terhadap Abu Bakar a xxxvi Sirah Nabawiyah

9 Kebingungan Kaum Quraisy Mendiskreditkan Rasulullah n Sikap Keras Kaum Quraisy Semakin Meningkat Terhadap Rasulullah n Hamzah bin Abdul Muthalib Masuk Islam Antara Utbah dan Rasulullah n Umat Islam Hijrah ke Habsyah Kaum Quraisy Mencari-cari Kesalahan Umat Islam Uraian Ja far bin Abi Thalib tentang Jahiliyah dan Islam Kegagalan Utusan Kaum Quraisy Umar bin Khaththab Masuk Islam Kaum Quraisy Memboikot Bani Hasyim Kelompok Abu Thalib Rusaknya Surat Kesepakatan dan Berakhirnya Pemboi kotan Abu Thalib dan Khadijah h Wafat Pengaruh al-qur an Terhadap Hati yang Bersih Rasulullah n Pergi ke Thaif dan Gangguan yang Beliau Terima di Thaif Penjelasan Tentang Kota Thaif Thaif ISRA MI RAJ Makna Mendalam dan Tujuan Isra Mi raj Kewajiban Melaksanakan Shalat Rasulullah Bertemu dengan Kabilah-kabilah Pendatang Jalan Menuju Islam (Abu Dzar al-ghifari Masuk Islam) BAGIAN 4 MADINAH AWAL ISLAM DI MADINAH Awal Keislaman Kaum Anshar Bai atul Aqabah Pertama Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xxxvii

10 Faktor Pendukung Keislaman Kaum Anshar Karakteristik Kota Madinah (Yatsrib) Penyebaran Islam di Madinah Bai atul Aqabah Kedua Izin Rasulullah n Kepada Para Sahabat untuk Hijrah ke Madinah Konspirasi Terakhir Kaum Quraisy Terhadap Rasulullah n RASULULLAH n HIJRAH KE MADINAH Pertentangan yang Aneh Sebuah Pelajaran dari Hijrah Ke Gua Tsur Indahnya Cinta Allah Memiliki Tentara-tentara Langit dan Bumi Saat-Saat Kritis dalam Sejarah Kemanusiaan Jangan Bersedih, Allah Bersama Kita Suraqah Mengikuti Jejak Rasulullah n dan Apa yang Dia Peroleh Nubûah yang Tidak Masuk Logika Seorang Laki-laki yang Diberkati BAGIAN 5 PERIODE MADINAH KONDISI KOTA MADINAH SAAT HIJRAH Perbedaan antara Kondisi Masyarakat Makkah dan Madinah Warga Yahudi Kabilah Aus dan Khazraj Letak Geografis Kondisi Keagamaan dan Kedudukan Sosial Kondisi Perekonomian dan Kebudayaan Situasi Kompleks yang Dihadapi Rasulullah n di Kota Yatsrib xxxviii Sirah Nabawiyah

11 DI KOTA MADINAH Sambutan Penduduk Madinah Terhadap Rasulullah n Masjid Quba dan Jum at Pertama di Madinah Di Rumah Abu Ayyub al-anshari Pembangunan Masjid Nabawi Persaudaraan Antara Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar Perjanjian Damai Antara Rasulullah n dan Umat Islam dengan Kaum Yahudi Tentang Syariat Adzan Munculnya Kemunafikan dan Orang-orang Munafik di Madinah Permusuhan Kaum Yahudi Perubahan Kiblat Campur Tangan Kaum Quraisy di Madinah IZIN BERPERANG Ekspedisi Abdullah bin Jahsy Ghazwah (Perang) Abwa Kewajiban Beruasa di Bulan Ramadhan PERANG BADAR YANG DAHSYAT Makna Penting Perang Badar Loyalitas Kaum Anshar Perlombaan Dua Anak untuk Berjihad dan Meraih Syahid Perbandingan Jumlah dan Perlengkapan Umat Islam dan Orang Kafir Persoalan Mereka Dimusyawarahkan di Antara Mereka Rasulullah n Sang Panglima Persiapan Bertempur Doa, Tadharru, Munasyadah (Memuji Allah), dan Syafa at (Pertolongan) Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xxxix

12 Pemahaman Mendalam kepada Umat, Posisi dan Risalahnya Inilah Kedua Golongan (Mukmin dan Kafir) yang Bertengkar tentang Tuhan Pertemuan Dua Pasukan dan Berkobarnya Pertempuran Korban Pertama Dua Bersaudara Berlomba Membunuh Musuh Allah Kemenangan yang Nyata Pengaruh dan Kedudukan Perang Badar Persaudaraan Akidah Mengalahkan Persaudaraan Kandung Bagaimana Umat Islam Memperlakukan Tawanan? Mengajarkan Baca Tulis sebagai Tebusan Tawanan GHAZWAH DAN SARIYAH ANTARA PERANG BADAR DAN PERANG UHUD Perang Sawiq Pengasingan (Pengusiran) Bani Qainuqa Pembunuhan Ka ab bin al-asyraf PERANG UHUD Semangat Balas Dendam Kaum Jahiliyah Medan Pertempuran Uhud Perlombaan Antar Teman Sebaya Pertempuran Sengit Syahidnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Mush ab bin Umair Kemenangan Umat Islam Bagaimana Umat Islam Tertimpa Bencana? Keindahan Cinta dan Pengorbanan Kembalinya Kaum Muslimin ke Kedudukan Mereka Kesabaran Seorang Wanita Beriman xl Sirah Nabawiyah

13 Pemakaman Mush ab bin Umair dan Syuhada Perang Uhud Lain Perhatian Kaum Wanita Terhadap Keselamatan Rasulullah n Mengikuti Jejak Musuh dan Mati-matian Membela Rasulullah n Tarbiyatun Nufus (Pendidikan Jiwa) bagi Umat Islam Yang Lebih Dicintai dari Diri Sendiri Bi ru (Sumur) Ma ûnah Ucapan Korban Menyebabkan Seorang Pembunuh Masuk Islam PENGUSIRAN KAUM YAHUDI BANI NADHIR Perang (Ghazwah) Dzâtur Riqâ Siapakah yang Akan Melindungimu Dariku? Beberapa Ghazwah yang Tidak Sampai Terjadi Pertem puran (Perang Badar Akhir) PERANG KHANDAQ ATAU PERANG AHZAB Hikmah adalah Sesuatu yang Hilang dari Orang Beriman Semangat Persamaan dan Kerukunan di Kalangan Umat Islam Cahaya Kejayaan Islam di Kegelapan Pengepungan Musuh dan Penderitaan Mukjizat-mukjizat Nabawi dalam Peperangan Ketika Mereka Mendatangi Kalian dari Atas dan dari Bawah Antara Prajurit Islam dan Prajurit Jahiliyah Seorang Ibu yang Mendorong Anaknya untuk Berperang dan Mati Syahid Allah Memiliki Tentara-tentara Langit dan Bumi Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xli

14 PERANG BANI QURAIZHAH Pembatalan Perjanjian oleh Bani Quraizhah Perjalanan Menuju Bani Quraizhah Penyesalan Abu Lubabah dan Pengampunan Allah Kepadanya Telah Datang Masanya bagi Sa ad untuk Tidak Mempedulikan Hinaan dalam Urusan Agama Allah Kesesuaian dengan Ajaran Bani Israil Memaafkan Orang Zalim dan Memberi Orang yang Tidak Mampu PERANG BANI MUSTHALIQ DAN BERITA BOHONG Perang Bani Musthaliq Qishshatul Ifki (Berita Bohong) PERDAMAIAN HUDAIBIYAH Mimpi Rasulullah n dan Kesiapan Kaum Muslimin Memasuki Makkah Menuju Makkah setelah Masa Penantian yang Panjang Keterkejutan Quraisy dengan Masuknya Kaum Muslimin ke Kota Makkah Ujian Cinta dan Kesetiaan Bai atur Ridhwân Para Perantara dan Utusan Perjanjian dan Perdamaian Hikmah, Kesantunan, dan Kesetaraan Perdamaian dan Cobaan Cobaan Kaum Muslimin dalam Perdamaian dan Kembali ke Madinah Perdamaian yang Hina atau Penaklukan yang Nyata? Boleh Jadi Apa yang Kalian Benci Merupakan Hal yang Baik Bagi Kalian xlii Sirah Nabawiyah

15 Bagaimana Perdamaian Itu Berbalik Menjadi Penaklukan dan Kemenangan Khalid bin Walid dan Amr bin al- Ash Masuk Islam DAKWAH ISLAM KEPADA PARA RAJA DAN PEMIMPIN Dakwah dan Hikmah Surat-surat yang Dikirimkan kepada Para Raja Pelajaran Berharga dari Surat-surat Nabi n yang Ditujukan Kepada Para Raja Raja-Raja yang Dikirimi Nabi Surat Reaksi Para Raja Menerima Surat dari Nabi Pembicaraan Antara Heraclius dan Abu Sufyan Orang-orang Arizon Surat-surat Nabi n Kepada Pemimpin Bangsa Arab Perang Bani Lihyan dan Perang Dzi Qarad PERANG KHAIBAR Hadiah dari Allah Pasukan Orang Beriman di Bawah Pimpinan Nabi n Panglima yang Ditolong Antara Singa Islam dan Pahlawan Yahudi Berbuat Sedikit dan Diganjar Banyak Bukan Karena Ini Aku Mengikutimu Syarat Tinggal di Khaibar Ruh Toleransi Agama Kedatangan Ja far bin Abi Thalib a Konspirasi Kaum Yahudi Pengaruh Perang Khaibar Kemenangan-kemenangan dan Harta Rampasan Perang Kehormatan Kaum Muhajirin Umrah Pengasuhan Anak Perempuan Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xliii

16 PERANG MU TAH Pembunuhan Utusan Kaum Muslimin dan Hukumannya Tentara Pertama di Bumi Romawi Kita Tidak Memerangi Manusia dengan Jumlah dan Kekuatan Pertempuran Orang-orang yang Minta Mati Syahid dan Serbuan Hitam Kepemimpinan Khalid yang Bijaksana Berita Pandangan Mata, Bukan Penjelasan Burung yang Mempunyai Dua Sayap Cinta Kenabian dan Kasih Sayang Kemanusiaan Mereka yang Kembali, Bukan yang Lari Antara Mu tah dan Penaklukan Makkah PEMBEBASAN KOTA MAKKAH Pendahuluan Pengingkaran Bani Bakr dan Kaum Quraisy Terhadap Perjanjian Permintaan Bantuan Kepada Rasulullah n Pemutusan Perlindungan dan Penegakan Hujjah (Alasan) Usaha Kaum Quraisy Memperbaharui Perjanjian Nabi n Mengutamakan Orang Tua dan Anak-anak Kebingungan dan Ketakutan Abu Sufyan Persiapan ke Makkah dan Surat Hatib bin Abi Balta ah Ampunan Bagi Orang Zalim Abu Sufyan di Hadapan Rasulullah n Pemaaf dan Memberi Rasa Aman Abu Sufyan Saat Penaklukkan xliv Sirah Nabawiyah

17 Masuk dengan Khusyuk dan Rendah Hati, Bukan dengan Sombong Marhamah (Kasih Sayang) Bukan Malhamah (Kekejaman) Pertempuran Singkat Membersihkan Masjidil Haram dari Berhala-berhala Hari Kebaikan dan Penetapan Janji Islam Agama Tauhid dan Pemersatu Nabi Kecintaan dan Rasul Kasih Sayang Tidak Ada Perbedaan dalam Menegakkan Hukum Allah Ampunan Terhadap Musuh yang Keras Permusuhannya Antara Hindun binti Utbah dan Rasulullah n Kehidupan Itu adalah Kehidupan Kalian Musuh Jadi Sahabat Menghilangkan Noda Kejahiliyahan Pengaruh Penaklukan Kota Makkah Pemimpin Muda Belia PERANG HUNAIN Tipu Daya Lain untuk Memadamkan Cahaya Allah Berkumpulnya Kaum Hawazin Pemujaan Berhala Takkan Terulang Di Lembah Hunain Kegembiraan Musuh dan Guncangan Iman yang Lemah Kemenangan dan Kedamaian Akhir Peperangan Melawan Islam dan Kaum Muslimin Di Authas Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xlv

18 PERANG THAIF Pelarian Kaum Tsaqif Pengepungan Thaif Rahmat di Medan Pertempuran Pengepungan Tawanan Hunain dan Harta Rampasannya Kecintaan Kaum Anshar dan Sifat Itsar Mereka Mengembalikan Tawanan Kepada Kaum Hawazin Belas Kasih dan Mulia Umrah dari Ju ranah Taat, Tidak Menentang Tidak Ada Perdamaian dalam Penyembahan Berhala Ka ab bin Zuhair Masuk Islam PERANG TABUK Pengaruh dan Sebab Perang Tabuk Waktu Terjadinya Perang Perlombaan Para Sahabat dalam Berjihad Perjalanan Pasukan Rasulullah n ke Tabuk Ketakutan Orang Arab kepada Romawi Perdamaian antara Rasulullah n dan Penduduk Ailah Kembalinya Rasulullah n ke Madinah Bersama Jenazah Muslim yang Miskin Ujian dan Keberhasilan Ka ab bin Malik Pandangan Atas Peperangan Haji Pertama Dalam Islam TAHUN PENGIRIMAN UTUSAN Datangnya Utusan ke Madinah dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Antara Penyembah Berhala yang Bodoh (jâhil) dan Nabi yang Cerdas Kewajiban Zakat dan Sedekah xlvi Sirah Nabawiyah

19 HAJI WADA Tibanya Waktu Haji Wada Nilai Dakwah dan Pendidikan dalam Haji Wada Pencatatan Rinci Haji Nabi n Perjalanan Haji Nabi n Secara Global Bagaimana Nabi n Berhaji? Khutbah Nabi n pada Haji Wada Teks Khutbah pada Pertengahan Hari-hari Tasyrik RASULULLAH n WAFAT Kesempurnaan Penyampaian Ajaran dan Syari at Islam Tadarus al-qur an dan Seringnya I tikaf di Bulan Ramadhan Kerinduan Berjumpa Allah dan Perpisahan dengan Dunia Rasulullah n Sakit Pengiriman Terakhir Pentingnya Pengiriman Usamah Doa untuk Muslimin dan Larangan Merasa Tinggi dan Sombong Zuhud di Dunia dan Tidak Suka Bergelimang Harta Memperhatikan Shalat dan Imamnya Abu Bakar Khutbatul Wada (Khutbah Perpisahan) Wasiat untuk Kaum Anshar Pandangan Terakhir Saat Umat Islam Berbaris dalam Shalat Larangan Beribadah di Atas Kuburan dan Menjadikan Kuburan sebagai Masjid Wasiat Terakhir Perpisahan Rasulullah n dengan Dunia Tanggapan Para Shahabat Atas Berita Wafatnya Nabi n Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xlvii

20 Sikap Abu Bakar yang Tegas Pembaiatan Abu Bakar sebagai Khalifah Kaum Muslimin Melepas dan Menshalatkan Rasul ISTRI, ANAK, DAN CUCU RASULULLAH n Istri-istri Nabi n Tentang Poligami Rasulullah n Anak dan Cucu Rasulullah n Perbedaan Antara Nabi yang Diutus dan Pemimpin Politik BAGIAN 6 AKHLAQ DAN ASY-SYAMÂIL AKHLAQ DAN ASY-SYAMÂIL Sifat, Rupa, dan Akhlaq Rasulullah n Bersama Allah Ta ala Pandangan Nabi terhadap Kehidupan dan Sikap Zuhud Bersama Manusia Kelurusan Fitrah dan Keselamatan Tabiat Sikap Di Rumahnya dan Bersama Keluarga Pertama dalam Berkorban dan Terakhir dalam Kesenangan dan Mendapatkan Ghanimah Halusnya Perasaan Rasulullah n Kemuliaan dan Kesantunan Rasulullah n Memelihara Sendi-sendi Agama dan Ghirah (Semangat) Jiwa Agama dan Pengajarannya Tawadhu (Rendah Hati) Rasulullah n Keberanian dan Rasa Malu Lemah Lembut dan Kasih Sayang Rasulullah n Panutan yang Sempurna dan Teladan dalam Segala Hal xlviii Sirah Nabawiyah

21 BAGIAN 7 KEUTAMAAN DIUTUSNYA NABI MUHAMMAD n KEPADA MANUSIA KEUTAMAAN DIUTUSNYA NABI MUHAMMAD n KEPADA MANUSIA Satu-satunya Pemberitaan dalam Sejarah Risalah dan Agama Nilai Rahmat yang Terkandung dalam Pengutusan Nabi Muhammad n Secara Kuantitas Maupun Kualitas Diutusnya Nabi Muhammad n Menyelamatkan Manusia dari Penderitaan dan Kehancuran Pentingnya Kenabian, Perannya dalam Menyelamatkan dan Membahagiakan Umat, serta Tindak Tanduk dan Gerak-gerik Nabi Gambaran Masa Jahiliyah, Persiapan Keruntuhan dan Kehancurannya Dunia Baru dan Enam Anugerah Diutusnya Nabi Muhammad n LAHIRNYA DUNIA DAN MANUSIA BARU RUJUKAN BERBAHASA ARAB DAN YANG DIALIHBAHASAKAN KE BAHASA ARAB Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi xlix

22

23

24

25 menimbun ajaran-ajaran al-masih yang sederhana, menyembunyikan cahaya ketauhidan dan keikhlasan ibadah kepada Allah, di balik awan yang tebal. Penulis kristen terkemuka memperbincangkan tentang rentang waktu merasuknya keyakinan Trinitas pada masyarakat Kristen sejak akhir abad IV M, sebagai berikut: Keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa terdiri dari tiga unsur merasuk di dalam ruang kehidupan dunia Kristen dan pemikirannya, sejak seperempat terakhir dari abad IV M. Kemudian konsep ini berlanjut menjadi keyakinan resmi yang diterima. Hanya kepada keyakinan inilah tempat bergantung bagi seluruh pelosok dunia Kristen. Tabir yang menutupi perkembangan akidah trinitas dan misteri-misterinya baru tersingkap pada paruh kedua dari abad ke-19 M. 18 Sejarawan Kristen kontemporer juga memperbincangkan tentang munculnya berhalaisme masyarakat Kristiani dalam berbagai fenomena. Kaum Kristen terbagi dalam berbagai aliran dalam menyikapi syiar-syiar, tradisi-tradisi, hari raya dan para pahlawan. Berhalaisme pada berbagai bangsa dan agama-kepercayaan yang berakar pada syirik, merupakan buah dari taklid buta, kekaguman atau kebodohan. 19 Dalam buku berjudul Târikhul Masîhiyyah fî Dhauil Alam al-mu âshir (Sejarah Kristiani dalam Penjelasan Ilmu Pengetahuan Modern), disebutkan: Berhalaisme (dalam bentuk penyembahan patung-patung dan dewa-dewa, edt.) telah berhenti, namun ia tidak habis sama sekali. Justru ia merasuk ke dalam jiwa-jiwa, dan menempati segala sesuatu yang ada di dalamnya dengan mengatasnamakan Kristiani, dan juga dalam tabir-tabirnya. Mereka telah terbebas dari dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan mereka, dan sudah meninggalkannya. Namun kemudian mereka menggantinya dengan para martir (yakni orang suci yang mengorbankan dirinya untuk agama, edt.) dan menggelari mereka dengan sifat-sifat ketuhanan. Kemudian mereka membuat patung mereka. Seperti itulah berpindahnya perbuatan syirik dan penyembahan berhala kepada para martir. Begitu abad tersebut berakhir, penyembahan kepada para martir telah menyebar ke segala lapisan masyarakat. Juga penyembahan kepada para wali (para santa/ santo). 18 Ringkasan dari apa yang tertera dalam Ensiklopedi Katolik Baru, artikel Trinitas yang Disucikan, XIV: Lihat kitab al- Aqâ id al-watsaniyyah Fi ad-diyânah an-nashrâniyyah, karya Muhammad Thahir at-tanir. 4 Sirah Nabawiyah

26 Terbentuklah akidah baru; yakni para santo adalah pengemban sifat-sifat ketuhanan. Para santo dan orang-orang yang disucikan menjadi makhluk penghubung antara Tuhan dengan manusia. Mereka mengemban sifat-sifat ketuhanan atas dasar keyakinan arisiyyun (orang-orang yang menyembah dewa Oris). Mereka telah menjadi lambang kesucian, kemuliaan dan keluhuran pada abad-abad pertengahan. Nama-nama hari raya berhala berganti dengan nama baru. Hingga pada tahun 400 Masehi, berubahlah Hari Raya Matahari Lama menjadi Hari Raya Kelahiran al-masih ( atau hari Natal, edt.). 20 Kemudian datanglah abad VI M. Perdebatan semakin terbuka dan semakin meluas antara Kristen Syam dan Iraq serta Kristen Mesir, seputar hakikat dan watak al-masih. Sekolah, gereja dan rumah-rumah telah berubah menjadi ruang persengketaan. Masing-masing saling mengkafirkan dan saling membunuh, seakan sebuah peperangan antara dua agama atau dua umat yang berbeda. 21 Maka, para ahli agama pun sibuk dengan dirinya sendiri, lupa dengan tugasnya mencegah kerusakan dan mengadakan perbaikan serta melakukan dakwah kepada umatnya demi tercapainya kebaikan bagi umat manusia Agama Majusi Agama Majusi telah mengenal penyembahan terhadap unsur-unsur alam, sejak zaman dahulu. Unsur alam yang paling dominan mereka sembah adalah api. Akhirnya mereka menetapkan untuk menyembah api saja. Mereka terus melakukan peribadatan kepadanya, membuat kuil-kuil dan tempat-tempat ibadah untuknya. Maka muncullah rumah-rumah api di sepanjang hamparan negeri. Rumah-rumah tersebut memiliki tata cara dan hukum-hukum yang terperinci. Setiap keyakinan dan agama selain penyembahan kepada api telah berakhir. Demikian juga dengan penyucian matahari. Bagi mereka agama hanyalah sekumpulan jimat dan tradisitradisi yang mereka lakukan di tempat-tempat khusus. Sedangkan di luar tempat-tempat ibadah, mereka bebas berjalan atas dasar hawa nafsu 20 Lihat Rev. James: Houston and Baxter; The History of Christianity in The Light of Modern Knowledge. Glasgow, 1959, hlm Lihat kitab Penaklukan Arab terhadap Mesir karya Alfred Better, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Farid Abu Hadid dengan judul Fathu al- Arab Li Mishra, hlm , Lihat kitab Harbu al-kanâis karya Dr. Asad Rustam. Abul Hasan Ali al-hasani an-nadwi 5

27 mereka, atas dasar apa yang memenuhi jiwa mereka. Sehingga agama Majusi tidak ada bedanya dengan orang yang tidak beragama dan tidak bermoral dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan dan dalam pergaulan. 23 Penulis Îran fî Ahdi as-sâsâniyyîn (Iran Pada Masa Raja-Raja Sasan), Professor Arthur Christensen, menggambarkan golongan para pemimpin agama dan tugas-tugas mereka sebagai berikut: Para petugas diwajibkan untuk menyembah matahari empat kali sehari, di samping menyembah bulan, api dan air. Mereka dibebani untuk melafalkan doa-doa khusus pada saat tidur dan pada saat bangun, pada saat mandi, memakai pakaian bersabuk, saat makan dan saat kehausan, saat memotong rambut, saat memotong kuku, saat buang hajat, dan pada saat menghidupkan lampu. Mereka diperintah untuk menjaga agar api tidak padam, tidak menyentuhkan api dengan air, tidak membiarkan barang tambang berkarat karena pertambangan adalah tempat suci bagi mereka. 24 Penduduk Iran, dalam sembahyang mereka, menghadap api. Yazdajir, Raja Sasan terakhir, pernah satu kali bersumpah demi Matahari. Ia berkata, Aku bersumpah demi Matahari, Tuhan Yang Paling Besar. Ia juga mewajibkan orang-orang yang bertaubat dari agama Masehi untuk menyembah matahari sebagai ungkapan kejujuran. 25 Mereka melakukan ritual keagamaan dua kali tiap hari, dan hal itu telah menjadi kebiasaan mereka. Mereka percaya kepada dua tuhan: pertama adalah Tuhan Api atau Tuhan Kebaikan, yang mereka namakan Ahura Mazda atau Yazdan. Sedangkan tuhan yang kedua adalah Tuhan Kegelapan atau Tuhan Kejahatan, yakni Ahriman. Keduanya selalu berselisih dan selamanya berperang. 26 Para ahli sejarah agama Iran menyebutnya sebuah kumpulan legenda yang berhubungan dengan dewa-dewa (Mythologi), tidak sedikit terkandung di dalamnya keanehan dan rincian-rincian yang mendalam dibanding dengan mythologi Yunani atau India Baca Îran Fî Ahdi as-sâsânyiyîn (Iran Pada Masa Raja-Raja Sasan) karya Professor Arthur Christensen, guru besar Dialek Ketimuran di Universitas Copenhagen Denmark, dengan spesifikasi Sejarah Iran. Juga Târikh Îran (Sejarah Iran) karya Syahan Makarius al-majusi. 24 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., bab ad-dîn wa az-zarâdasyi, Diyânah al-hukûmah, hlm Ibid., hlm Sirah Nabawiyah

28

29