PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Diyah Haryanti NIM 7006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DESEMBER 05 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTTO Membacakan buku untuk anak merupakan satu aktivitas terpenting untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk belajar membaca. Marilyn Jager Adams Buku apapun yang membantu seseorang anak membentuk kebiasaan membaca, menjadikan membaca kebutuhannya yang mendalam dan tiada habis, adalah buku yang baik baginya. Maya Angelou v

6 PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk:. Keluargaku yang telah mendampingi dan selalu memberikan dukungan. Almamater kebanggaanku Universitas Negeri Yogyakarta vi

7 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA Oleh Diyah Haryanti NIM 7006 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada anak kelompok B di TK Pedagogia Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bersifat kolaboratif. Desain penelitian ini mengadopsi model spiral dan pendapat Kemmis dan Mc. Taggart melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas berjumlah 9 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 0 anak perempuan. Objek penelitian adalah keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui dari meningkatnya keterampilan membaca permulaan pada hasil observasi penelitian pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal anak yang berkriteria kurang mampu sebanyak 9 anak, pada kondisi siklus I mengalami peningkatan kriteria belum mampu sebanyak 0 anak, pada kondisi siklus II mengalami peningkatan kriteria mampu menjadi 5 anak. Adapun keterampilan membaca permulaan yang akan ditingkatkan adalah menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. Kata kunci: keterampilan membaca permulaan, pendekatan whole language, TK Kelompok B vii

8 viii

9 ix

10 DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN... iii PENGESAHAN iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... B. Identifikasi Masalah... 6 C. Pembatasan Masalah... 7 D. Rumusan Masalah... 7 E. Tujuan Penelitian... 7 F. Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Karakteristik Anak TK... 9 B. Hakikat Membaca Permulaan Anak TK.... Perkembangan Bahasa Anak TK.... Pengertian Membaca Permulaan Anak TK Tahap-tahap Perkembangan Membaca Permulaan Anak TK Tujuan Membaca Permulaan Anak TK Manfaat Membaca Permulaan Anak TK... 0 x

11 C. Pendekatan Whole Language.... Pengertian Pendekatan Whole Language.... Tahapan Pendekatan Whole Language.... Prinsip Pendekatan Whole Language.... Komponen-komponen Pendekatan Whole Language Ciri-ciri Kelas Pendekatan Whole Language Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Whole Language... D. Kerangka Berpikir... 5 H. Hipotesis... 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 8 B. Subjek Penelitian... 9 C. Tempat, Waktu, Setting Penelitian... 9 D. Desain Penelitian... 0 E. Metode Pengumpulan Data... F. Instrumen Penelitian... 5 G. Teknik Analisis Data... 6 H. Kriteria Keberhasilan... 7 I. Indikator Keberhasilan... 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian Deskripsi Hasil Penelitian a) Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Siklus I b) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I... 5 c) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II d) Refleksi Hasil Penelitian xi

12 B. Pembahasan Hasil Penelitian C. Keterbatasan Penelitian... 0 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 0 B. Saran... 0 DAFTAR PUSTAKA... 0 LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 7 Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 6 Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 7 Tabel 5. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 8 Tabel 6. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 9 Tabel 7. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... 0 Tabel 8. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... Tabel 9. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun... Tabel 0. Hasil Kemampuan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tahap Kondisi Awal Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Pertama Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Kedua Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga Tabel. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus I... 7 Tabel 5. Data Observasi Siklus II Pertemuan Pertama Tabel 6. Data Observasi Siklus II Pertemuan Kedua Tabel 7. Data Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga... 9 Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus II... 9 Tabel 9. Kisi-kisi Observasi Keterampilan Membaca Permulaan... Tabel 0. Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Menunjuk Huruf yang disediakan pada Kartu Huruf... hal xiii

14 Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Mengeja Tulisan Yang disediakan pada Buku Cerita Bergambar... Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Membaca dan Mengelompokkan Kata yang disediakan pada Kartu Kata Bergambar... Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Bercerita/Membaca Gambar pada Buku Cerita Bergambar... xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar. Alur Kerangka Pikir Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language di Kelompok B... 7 Gambar. Proses Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language... 0 Gambar. Diagram Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tahap Pra Siklus Gambar. Diagram Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tahap Pra Siklus dan Siklus I.. 7 Gambar 5. Diagram Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Gambar 6. Prosentase Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Gambar 7. Papan tulis sebelum penelitian belum ada label nama-nama benda di dalam kelas Gambar 8. Area persiapan sebelum penelitian Gambar 9. Area main peran sebelum penelitian Gambar 0. Area balok sebelum penelitian Gambar. Area persiapan untuk kegiatan membaca yang di samping meja terdapat rak buku perpustakaan Gambar. Area persiapan untuk menggambar dengan tulisan... 0 Gambar. Area persiapan untuk membaca buku dengan bimbingan Gambar. Anak berdoa bersama sebelum kegiatan di mulai Gambar 5. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bimbingan guru.(guided reading)... 0 Gambar 6. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bersuara Gambar 7. Anak membaca buku cerita bergambar di dalam hati Gambar 8. Anak membaca bebas kartu kata bergambar Gambar 9. Anak menggambar dengan tulisan (independent writing) hal xv

16 Gambar 0. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bersuara yang disediakan guru (reading aloud) Gambar. Anak menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf Gambar. Anak membaca buku cerita bergambar yang disediakan guru di depan teman-teman Gambar. Anak menulis kalimat bebas pada gambar yang dibuat Gambar. Anak membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama Gambar 5. Anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama Gambar 6. Anak membaca buku cerita bergambar bersama teman Gambar 7. Anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda.. 06 Gambar 8. Anak menulis kalimat dengan bimbingan guru Gambar 9. Anak membaca buku cerita bergambar saat istirahat di area persiapan dengan antusias Gambar 0. Anak menggambar dengan tulisan (journal writing) Gambar. Anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada pra siklus Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada siklus I Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada siklus II Gambar 5. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (journal writing) pada tahap pra siklus Gambar 6. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (journal writing) pada siklus I... 0 Gambar 7. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (journal writing) pada siklus II... 0 Gambar 8. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing) pada siklus I... Gambar 9. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing) pada siklus II... xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN hal Lampiran. Surat Ijin Penelitian Lampiran. Jadwal Penelitian... 0 Lampiran. Kisi-kisi Observasi dan Rubrik... Lampiran. Instrumen Observasi Lampiran 5. Rencana Kegiatan Harian (RKH)... 9 Lampiran 6. Hasil Keterampilan Membaca Permulaan... 8 Lampiran 7. Foto-foto Hasil Kegiatan xvii

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) yang terdapat pada UU no 0 th 00 pasal ayat yang berbunyi: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan sistem pendidikan nasional, maka anak usia dini merupakan periode emas (the golden age) yang merupakan masa anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa (Direktorat PAUD, 00:). Perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspekaspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Perkembangan anak dibagi menjadi dua bagian yaitu perkembangan biologis dan perkembangan psikologis. Perkembangan biologis adalah perkembangan yang membahas tentang perkembangan fisik anak dari sebelum

19 lahir sampai setelah lahir. Perkembangan psikologis membahas perkembangan anak sejak masa konsepsi sampai masa kanak-kanak. Aspek-aspek perkembangan pada anak meliputi fisik motorik, intelektual/kognitif, moral, emosional, sosial, dan bahasa. Perkembangan (development) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat kualitatif (ditekankan pada segi fungsional) akibat adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contohnya pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dan seterusnya (Wynda Indah, 0; ). Akhmad Sudrajat (Setiawan Dimas, 0; ) memberikan definisi bahwa: Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya. Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi beberapa faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, sosio emosional dan bahasa. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantik (variasi arti), dan pragmatik (penggunaan), bahasa (Nurbiana Dhieni, 009, ). Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran maupun perasannya pada orang lain. Owens dalam Nurbiana Dhieni (009;,) mengemukakan bahwa anak usia 5 tahun memperkaya kosakatanya melalui pengulangan. Anak mengulangi kosakata yang baru dan unik, sekalipun belum memahami artinya. Anak diperkenalkan membuat gambar dan membaca gambar

20 dengan stimulus yang terus menerus melalui bermain. Anak akan mudah dan cepat menguasai buku cerita bergambar jika anak membuat gambar sendiri. Hal itu merupakan kemampuan dasar dalam belajar membaca. Membaca permulaan anak merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan. Membaca adalah Keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Nurbiana Dhieni, 009: 5.5). Berdasarkan beberapa penelitian (Nurbiana Dhieni, 009:.7) bahwa Perkembangan membaca awal merupakan proses interaktif anak sebagai peserta aktif. Adapun perkembangan membaca anak berlangsung dalam beberapa tahapan yaitu; ) tahap fantasi (magical stage), ) tahap pembantukan konsep diri (self concept stage), ) tahap membaca gambar (bridging reading stage), ) tahap pengenalan bacaaan (take off reader stage), 5) tahap membaca lancar (independent reader stage). Hampir sama dengan pendapat Blanton, dkk. dan Irwin (Farida Rahim, 009: ) tujuan membaca bagi anak yaitu; ) kesenangan, ) menyempurnakan membaca nyaring, ) menggunakan strategi tertentu, ) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, 5) mengaitkan informasi untuk laporan lisan maupun tertulis, 6) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, 7) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks

21 dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, 8) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Pendapat di atas didukung oleh Leonhardt (dalam Nurbiana Dhieni, 009: 5.) bahwa membaca sangat penting diberikan pada anak karena dapat mempengaruhi kebahasaan yang lebih tinggi. Anak akan berbicara dan belajar memahami gagasan secara lebih baik, sehingga pengembangan membaca pada anak TK dapat dilaksanakan dalam batas-batas aturan praskolastik atau praakademik sesuai dengan karakteristik anak. Praskolastik artinya sekolah tidak mengajarkan kemampuan akademik kepada anak. Keterampilan membaca permulaan anak akan lebih optimal apabila pembelajaran menggunakan pendekatan whole language. Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau tidak terpisah-pisah. (Agus Wuryanto, 00; ). Para ahli whole language berkeyakinan bahwa bahasa merupakan satu kesatuan (whole) yang tidak dapat dipisah-pisah (Rigg dalam Agus Santosa, 00; ). Pembelajaran keterampilan bahasa seperti tata bahasa/tulisan dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan nyata. Seperti pembelajaran tentang bunga, maka anak mengetahui bentuk bunga asli atau gambar beserta pengucapan kata bunga dan tulisan bunga. Keunggulan dari pendekatan whole language adalah pertama pengajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik. Kedua dalam kelas whole language siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Guru sebagai

22 fasilitator dalam pembelajaran dengan menyiapkan bahan yang digunakan anak, kemudian mengamati, mencatat, menilai kegiatan anak. Ketiga pendekatan whole language secara spesifik mengarah pada pembelajaran bahasa Indonesia. Namun dapat diterapkan dalam pembelajaran lainnya seperti pembelajaran di area main peran (Hariyanto, 0: 9). Berdasarkan observasi pada bulan September tahun 0 yang dilakukan di TK Pedagogia kelompok B, banyak anak dari segi perkembangan kemampuan nilai agama moral, sosial emosional, kognitif, motorik sudah berkembang dengan baik, namun dalam perkembangan bahasa yaitu keterampilan membaca ada 7 anak yang terlihat cukup terampil. Keterampilan membaca dimulai dari adanya minat untuk membaca. 7 anak tersebut tidak memiliki minat untuk membaca. Hal ini terlihat dalam kegiatan membaca buku di area persiapan, anak masih sedikit yang berminat. Anak belum aktif saat bermain kartu kata dan kegiatan tanya jawab. Nilai agama moral anak sudah baik seperti berdoa sebelum melakukan sesuatu dengan tertib. Sosial emosional anak berkembang dengan baik saat antri mencuci tangan, bergantian memainkan mainan, mengikuti kesepakatan kelas yang dibuat dan lainnya. Namun beberapa anak masih belum aktif berkomunikasi dengan teman. Anak ada yang terkadang melihat teman bermain. Anak akan bermain bersama setelah diajak teman lainnya. Kognitif anak akan berkembang baik jika anak aktif saat tanya jawab. Contohnya anak aktif dalam kegiatan tanya jawab maka anak mampu menyelesaikan tugas sendiri secara cepat dan benar. Motorik anak sudah berkembang dengan baik. menempel dan menggunting dengan baik. Pembelajaran di kelompok B sebagian besar 5

23 menggunakan LKA serta menggunakan pendekatan decoding. Decoding adalah proses menerjemahkan kata-kata tertulis menjadi sebuah kata yang diucapkan cracking the code. Seorang anak yang telah mengembangkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan decoding mulai mendapatkan kelancaran ketika membaca tanpa membutuhkan usaha. Ketika lancar atau fasih, membaca menjadi otomatis dan terdiri dari pengenalan kata ketimbang terdengar keluar dan menggabungkan suku kata yang diperlukan untuk memecahkan kode kata-kata (Learning Disability Association of America, 998: ). Pendekatan decoding ini kurang efektif jika berupa kalimat, karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyebutkan huruf satu demi satu dirangkai menjadi kata kemudian kalimat. Kegiatan pembelajaran di kelompok B TK Pedagogia belum menggunakan pendekatan whole language dalam mengembangkan keterampilan membaca permulaan. Untuk memaksimalkan perkembangan bahasa permulaan di TK Pedagogia kelompok B menggunakan pendekatan whole language. Dengan demikian peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas agar dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan pendekatan whole language. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Di Kelompok B TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut: 6

24 . Banyak anak yang kurang terampil dalam membaca permulaan di kelompok B TK Pedagogia.. Kurangnya ketertarikan dalam kegiatan membaca di kelompok B TK Pedagogia.. Sebagian besar anak belum aktif dalam mengikuti kegiatan tanya jawab di kelompok B TK Pedagogia.. Masih banyak anak yang belum mampu berkomunikasi dengan baik antara sesama teman saat bermain di kelompok B TK Pedagogia. 5. Belum optimalnya penyajian kegiatan pembelajaran keterampilan membaca permulaan anak yang terarah, terstruktur dan secara utuh di kelompok B TK Pedagogia Yogyakarta. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini sebatas pada identifikasi masalah nomer satu yaitu sebagian besar keterampilan membaca permulaan anak di TK Pedagogia kelompok B masih kurang. D. Rumusan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah adalah: Bagaimana meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok B di TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. 7

25 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok B di TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta secara optimal. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language adalah :. Bagi anak Meningkatkan keterampilan membaca permulaan anak kelompok B di TK Pedagogia.. Bagi guru a. Menambah pengetahuan tentang meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language sehingga dapat menerapkan sebagai bekal di masa mendatang. b. Memberikan cara atau alternatif dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language.. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dan menghasilkan output anak yang lebih baik. 8

26 BAB II KAJIAN TEORI A. Karakteristik Anak TK Karakteristik anak prasekolah secara umum adalah; suka meniru, ingin mencoba, spontan, jujur, riang, suka bermain, ingin tahu (suka bertanya), banyak bergerak, suka menunjukkan Akunya, unik, dan lain-lain (Soegeng Santoso, 00, 5). Anak usia dini adalah seorang individu yang unik dan memiliki karakteristik dan potensi yang harus dikembangkan. Pada usia ini anak selalu aktif, suka meniru, dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap apa yang dilihat. Pada masa ini anak harus distimulasi untuk mengembangkan inisiatif, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkungannya, maka anak akan mampu mengembangkan keterampilan, dan hal-hal yang produktif dalam bidang yang disenanginya. Menurut Cucu Eliyawati (005: ) karakteristik anak usia prasekolah sebagai berikut: ) anak bersifat unik, ) anak mengekspresikan perilakunya secara spontan, ) anak bersifat aktif dan enerjik, ) anak bersifat egosentris, 5) anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal, 6) anak kaya dengan fantasi, 7) anak merupakan usia belajar yang potensial. Setiap anak memiliki sifat yang unik. Anak memiliki bawaan dari orang tuanya serta minat atau kemampuan dan latar belakang berbeda sehingga tercipta keanekaragaman, bakat dan minat anak sesuai kemampuan dan keunikan yang dimiliki masing-masing. Anak juga mampu mengekspresikan perilakunya secara spontan. Perilaku spontan yang dilakukan anak biasanya terjadi saat anak diajak 9

27 bercerita. Anak akan berbicara secara spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Apa yang muncul tiba-tiba akan membuat anak aktif dan mengutarakan sesuatu secara spontan. Hal demikian juga terlihat ketika anak sedang bermain bebas dan berkreasi. Perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak ditutuptutupi sehingga merefleksikan apa yang ada di dalam perasaan dan pikirannya. Setiap anak usia dini mempunyai karakteristik aktif dan energik. Anak pada umumnya senang melakukan berbagai aktivitas terutama akan terlihat ketika anak sedang melakukan kegiatan yang menantang dan baru. Adanya kegiatan permainan yang dapat menstimulus anak akan aktif dan energik (anak sehat), sehingga tujuan kegiatan akan tercapai karena anak merasa senang dan tertarik dengan kegiatan yang diajarkan karena keaktifan anak tersebut bisa dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran. Anak usia dini masih sangat bersifat egosentris. Egosentris ini dimaksudkan adalah dimana anak cenderung melihat dan memahami segala sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Ini terlihat ketika di awal masuk sekolah. Anak belum terbiasa dalam berbagi dengan teman baru, bermain bersama dengan teman yang baru, saling menghargai dan bersosialisasi dengan lingkungan yang baru juga. Sifat egosentris ini akan hilang apabila anak dibiasakan untuk bersikap sosial. Adanya stimulus yang tepat dari lingkungan terdekat anak terutama kedua orang tuanya, akan mengurangi sikap egosentris dan mulai merasa saling membutuhkan dengan temannya. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Rasa ingin tahu anak yang sangat besar ini akan terlihat ketika guru mempunyai 0

28 media pembelajaran yang baru bagi anak. Anak akan lebih memperhatikan dengan serius apabila media guru yang digunakan tersebut merupakan hal yang baru dan menarik baginya. Keantusiasan anak tersebut akan terlihat dengan banyak bertanya. Anak kaya dengan fantasi dalam berfikir. Misalnya dalam kegiatan membaca buku cerita, menggambar dan bercerita. Anak akan merasa senang ketika mendengarkan cerita dari orang lain, tetapi anak akan lebih merasakan senang ketika ceritanya didengarkan oleh orang lain, walaupun terkadang cerita tersebut bersifat hal-hal yang aneh dan di luar aktivitas kesehariannya. Anak merupakan usia belajar yang potensial. Usia anak usia dini merupakan masa emas dimana anak banyak menyerap, mengingat, dan mempelajari sesuatu dengan sangat baik. Di masa ini anak memiliki potensi yang sangat besar untuk menyerap apa yang diperoleh dan mempelajari hal-hal yang baru dari lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu stimulus yang baik yang diberikan oleh orang tua maupun orang lain yang berada disekitarnya akan dapat menjadikan anak tersebut cerdas. Dari uraian diatas dapat di simpulkan karakteristik anak usia dini adalah anak bersifat unik, aktif, enerjik, egosentrik, rasa ingin tahu yang kuat, antusias dalam banyak hal, kaya dengan fantasi, serta anak mengekpresikan perilakunya secara spontan dan merupakan usia belajar yang potensial. B. Hakikat Membaca Permulaan Anak TK. Perkembangan Bahasa Anak TK Bahasa anak adalah suatu simbol lisan yang digunakan anak. Simbol tersebut digunakan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain yang mengacu

29 pada bahasa tertentu, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris. Badudu (Nurbiana Dhieni, 009:.) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa anak berkembang dari yang paling sederhana menuju ke yang rumit. Perkembangan bahasa anak dapat diartikan sebagai kemunculan komunikasi verbal dalam kehidupan anak. Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses psikologis yang terjadi pada masa kanak-kanak untuk mendapatkan keterampilan berbahasa secara alamiah, fungsional, dan tidak ada target dari luar dalam proses ini. Sebaliknya, pembelajaran bahasa bersifat formal, bertarget, dan orientasi struktur (Tadkiroatun Musfiroh, 0:). Bromley (Nurbiana Dhieni, 009:.) menyatakan bahwa komponen kebahasaan tidak berubah meskipun perbedaan kecepatan bahasa anak yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis. Fonologi merupakan bagian terkecil dari sistem bunyi. Sistem perkembangan fonologi berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam bahasa, seperti halnya bunyi-bunyian atau celotehan yang diucapkan pada bayi untuk mengungkapkan sesuatu yang ingin disampaikannya. Namun anak belum mampu mengungkapkan melalui kata dengan jelas hanya sebuah ucapan a. Kemampuan fonem berkembang menjadi merangkai bunyi terkecil yang bermakna pada saat diucapkan atau didengar. Misalnya anak mampu mengkombinasikan fonem huruf vokal dan konsonan, contoh: da-da. Kemampuan anak meningkat pada perkembangan morfologi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan makna bahasa yang dihasilkan. Bagian dari

30 makna dan kalimat bahasa adalah sintaksis, seperti ketika anak memiliki kemampuan mengucapkan kata pada kata maem ti, kemungkinan memiliki arti makan, saya ingin makan roti. Sintaksis juga berkaitan dengan keteraturan bahasa dan fungsi kata yang didalamnya terdapat aturan bahasa. Keteraturan sutu bahasa dilihat dari susunan kata yang menujukkan adanya subjek, predikat, objek dan keterangan. Sehingga dalam pengucapan kata dapat terstruktur menjadi kalimat yang sempurna. Kemampuan sintaksis anak dimulai sejak usia menjelang 6 tahun, hingga kemampuan sintaksis lebih kompleks pada anak usia 6 tahun. Perkembangan sintasksis anak ditandai penggunaan kata tanya sampai struktur sintaksis yang lebih kompleks. Sedangkan pragmatik adalah kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan. Bromly (Nurbiana Dhieni, 009:.9) menyebutkan empat macam bentuk bahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sifat bahasa dibagi menjadi dua yaitu reseptif (dimengerti dan diterima) dan ekspresif (dinyatakan). Contoh bahasa reseptif adalah mendengarkan dan membaca suatu informasi. Sedangkan bahasa ekspresif adalah berbicara dan menuliskan informasi untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Kegiatan belajar secara umum di kembangkan melalui keterampilan pemahaman dan penyusunan suatu bahasa. Anak menggunakan bahasa akan berpengaruh pada perkembangan sosial emosional, fisik dan kognitif. Keberhasilan anak dalam berbagai area, seperti ilmu pengetahuan alam, main peran dan matematika tergantung pada kemampuan anak untuk memahami dan menyusun bahasa. Thaiss (Nurbiana Dhieni, 009:.0)

31 mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan mengingat sesuatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya, dan memanipulasikannya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikannya untuk diri mereka sendiri maupun ditunjukkan kepada orang lain. Komponen kebahasaan anak berkembang dengan cara bertahap. Tahapan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di sekitar anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak (Fahim Mustafa, 005: 7), antara lain: faktor pengalaman, fakor lingkungan dan faktor emosi. Faktor pengalaman terdapat pada fase anak prasekolah sangat membutuhkan berbagai pengalaman dalam menguasai bahasa untuk mengungkapkan kebutuhan seharihari. Anak membutuhkan pengetahuan-pengetahuan baru yang dapat membantu berpikir dan membaca. Maka dalam keseharian anak, hendaknya orang dewasa melibatkan anak dalam aktivitas sederhana pada kehidupan sehari-hari anak agar anak memperoleh pengalaman yang dapat menunjang kemampuan bahasa anak. Faktor lingkungan memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa anak. Pertamakali anak memperoleh bahasa adalah lingkungan keluarga. Lingkungan yang dapat mengajak anak komunikasi aktif, maka kemampuan bahasa akan cepat berkembang. Faktor emosi merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan anak. Anak membutuhkan kasih sayang dalam perkembangannya. mengungkapkan perasannya merupakan salah satu faktor emosi. berbicara dengan jelas dan tepat pada fase awal. Hal ini terwujud pada kehidupan anak yang berada di keluarga yang tenang dan jauh dari

32 kekhawatiran. Anak yang berbicara secara tepat karena terlatih mengucapkan kata dengan benar dan kepedulian orang sekitar yang membantu mengembangkan kemampuan bahasa anak. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan perkembangan bahasa anak sangat mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Bahasa dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa terdiri dari empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat bentuk bahasa tadi saling berkaitan satu sama lain. Sedangkan sifat bahasa dibagi menjadi dua yaitu reseptif dan ekspresif. Bahasa anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pengalaman, lingkungan dan emosi. Perkembangan bahasa anak akan berkembang pesat sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi anak.. Pengertian Membaca Permulaan Anak TK B Membaca merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif. Kemampuan membaca termasuk kegiatan yang kompleks dan melibatkan berbagai keterampilan. Kridalaksana dalam mengemukakan bahwa membaca adalah Keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Nurbiana Dhieni, 009: 5,5). Membaca merupakan interpretasi yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis/tercetak (Nurbiana Dhieni, 970, ). Farida Rahim (009: ) berpendapat 5

33 bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan akan tetapi melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam katakata lisan. Sebagai suatu proses berpikir membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Proses linguistik membaca merupakan skemata membangun makna, sedangkan fonologis, semantik, dan fitur sintaksis membantunya mengkomunikasikan dan menginterpretasikan pesan. Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, memonitor pemahamannya, dan menilai hasilnya atau evaluasi. Membaca permulaan bagi anak adalah tahap awal anak belajar mengenal huruf atau simbol bunyi dan menyuarakannya, sebagai dasar anak dalam pembelajaran membaca berikutnya (Suhartono, 005: 9-9). Menurut Steinberg (Ahmad Susanto, 0: 8) membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah. Program ini merupakan kegiatan setiap hari pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang menarik sebagai perantaran pembelajaran. Sedangkan menurut Spondek dan Saracho dalam Samsu Somadaya (0:7) bahwa membaca awal pada anak prasekolah adalah sebuah proses memperoleh makna dari barang cetak. Belajar membaca dapat melalui kehidupan sehari-hari yang dilalui anak, seperti 6

34 mengenal tulisan pada nama-nama barang yang digunakan. Misalnya: bungkus makanan, minuman, sabun, shampo dan sebagainya. Kemampuan bahasa pada anak TK kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan IV. Bahasa - Keaksaraan - Mengungkapkan Bahasa Tingkat Pencapain Perkembangan - Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. - Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama - Berkomunikasi secara lisan, memiliki perdendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung. Indikator - Menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf. - Menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang memiliki suara huruf awal sama. - Membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis atau sama. - Bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan membaca permulaan dapat dilakukan dengan kegiatan menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebutkan nama-nama benda yang memiliki suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis atau sama, dan bercerita tentang gambar yang disediakan. Berdasarkan teori membaca permulaan dapat disimpulkan membaca permulaan merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam katakata lisan serta mengenal kata dan gambar melalui kegiatan setiap hari dengan perkataan utuh, bermakna dan bahan yang diberikan menarik. Dalam penelitian ini membaca permulaan adalah kemampuan anak untuk dapat menyebut dan menunjuk 0 huruf, mengeja tulisan yang memiliki suara huruf awal sama pada 7

35 kata bergambar, membaca dan mengelompokkan kata/tulisan dan bercerita/membaca gambar yang disediakan.. Tahap-tahap Perkembangan Membaca Permulaan Anak TK B Berdasarkan beberapa penelitian (Goodman dkk, dalam Nurbiana Dhieni, 009:.7) bahwa perkembangan membaca awal merupakan proses interaktif anak sebagai peserta aktif. Adapun perkembangan membaca anak berlangsung dalam beberapa tahapan yaitu: a) tahap fantasi (magical stage). Pada tahap ini, anak mempunyai minat membaca dengan cara membolak-balikan buku, melihat sambil menunjukkan gambar yang terdapat pada buku. b) tahap pembantukan konsep diri (self concept stage). Pada tahap ini anak memandang dirinya sebagai pembaca yang terlibat dalam membaca, anak terlihat membaca walaupun hanya berpura-pura sambil menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan tulisannya. c) tahap membaca gambar (bridging reading stage). Pada tahap ini anak mulai memahami isi pesan dalam sebuah gambar menggunakan bahasa anak sendiri. Kata-kata yang diungkapkan berhubungan dengan dirinya dan menggunakan kata yang pernah ditemui sebelumnya. d) tahap pengenalan bacaaan (take off reader stage). Kemampuan anak pada tahap ini telah meggunakan tiga system isyarat yaitu graphoponik, semantik dan sintaksis. Anak tertarik pada bacaan sederhana, membaca tanda-tanda di lingkungan sekitarnya, serta membaca tanda lainnya. e) tahap membaca lancar (independent reader stage). Anak pada tahap ini sudah mamapu membaca tulisan pada sebuah buku dengan baik. 8

36 Tahap perkembangan membaca permulaan terdiri dari 5 bagian yaitu tahap fantasi, pembentukan konsep diri, membaca gambar, pengenalan bacaan, dan membaca lancar.. Tujuan Membaca Permulaan Anak TK B Tujuan membaca sangat bermacam-macam sesuai dengan situasi dan kondisi pembaca. Bromley (Nurbiana Dhieni, 009:.) menyebutkan lima macam fungsi bahasa sebagai berikut; a) bahasa dapat menjelaskan suatu keinginan dan kebutuhan individu, b) bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku, c) bahasa membantu perkembangan kognitif, d) bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain, e) bahasa mengekpresikan keunikan individu. Menurut Nurbiana Dhieni (009: 5.8) secara umum tujuan membaca dapat dibedakan sebagai berikut; a) mendapatkan informasi yang mencakup informasi tentang fakta dan kejadian sehari-hari sampai informasi tingkat tinggi tentang teori-teori serta penemuan dan temuan ilmiah canggih, b) meningkatkan citra diri sehingga memberikan nilai positif terhadap diri pembaca, c) melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada saat jenuh, sedih, bahkan putus asa, d) mendapatkan kesenangan atau hiburan bagi pembaca, e) sekedar mengisi waktu senggang, f) mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis dan nilai-nilai kehidupan lainnya, g) membaca untuk belajar bagi anak-anak. Hampir sama denga pendapat Blanton, dkk. dan Irwin (Farida Rahim, 009: ) tujuan membaca bagi anak yaitu; a) kesenangan, b) menyempurnakan membaca nyaring, c) menggunakan strategi tertentu, d) memperbaharui 9

37 pengetahuannya tentang suatu topik, e) mengaitkan informasi untuk laporan lisan maupun tertulis, f) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, g) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, h) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca permulaan adalah anak dapat berkomunikasi dengan orang lain dan mendapatkan informasi tentang apa yang di berikan oleh guru, orang tua, buku dan sebagainya. 5. Manfaat Membaca Permulaan Anak TK B Manfaat membaca pada umumnya adalah seseorang akan memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasan sehingga anak lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang (Farida Rahim, 009: ). Sedangkan Steinberg (Nurbiana Dhieni, 009: 5.) mengemukakan bahwa terdapat empat keuntungan mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses belajar mengajar yaitu; a) memenuhi rasa ingin tahu anak, b) situasi akrab dan informal di rumah dan di sekolah merupakan faktor yang kondusif untuk belajar membaca, c) dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat karena anak mudah terkesan dan dapat diatur, d) memberikan rasa terkesan dari hal yang diperolehnya. Pendapat di atas didukung oleh Leonhardt (Nurbiana Dhieni, 009: 5.) bahwa membaca sangat penting diberikan pada anak karena dapat mempengaruhi kebahasaan yang lebih tinggi. Mereka akan berbicara dan belajar memahami gagasan secara lebih baik. Sehingga pengembangan membaca pada anak TK dapat 0

38 dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristik anak. Manfaat membaca permulaan dirangkum dari beberapa para ahli adalah membaca dapat menambah wawasan dan meningkatkan kebahasaan. C. Pendekatan Whole language. Pengertian Pendekatan Whole language Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau tidak terpisah-pisah ( Agus Santosa, 00; ). Para ahli whole language berkeyakinan bahwa bahasa merupakan satu kesatuan (whole) yang tidak dapat dipisah-pisah (Rigg dalam Agus Santosa, 00; ). Oleh karena itu pembelajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti bunyi huruf, bentuk huruf, kosa kata, dan pola kalimat disajikan secara utuh bermakna dan dalam situasi yang nyata. Anak usia dini (0-6 tahun) perlunya pendidikan yang didalamnya terdapat stimulasi bahasa tulis, yang merupakan upaya untuk membantu anak usia dini agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya (Duhn & Kontos, 977). Stimulasi dilakukan secara tepat dan aman melalui pendekatan whole languange yang berkaitan dengan bahasa, kurikulum, pembelajaran, pengajaran, dan komunitas. Whole languange adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah pisah. Goodman (Tadkiroatun Musfiroh, 009: 8) menuliskan beberapa ide utama whole language dalam bukunya adalah ; a) literasi berkembang dari utuh ke bagian secara fungsional, bermakna, relevan, dengan penggunaan bahasa, b)

39 pembaca mengkonstruk makna selama membaca, menggambarkan latar belakang pembelajaran dan pengalaman mereka, c) pembaca memprediksi, menyeleksi, mengkonfirmasi, dan mengoreksi sendiri begitu mereka memaknai tulisan, d) tiga sistem bahasa berinterakssi dalam bahasa tulis : grafofonemik (bunyi dan bentuk huruf), sintaksis (pola kalimat), dan semantik (makna). Ketiganya bekerja bersama dan tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran, e) pemahaman makna selalu menjadi tujuan semua pembaca. Kesimpulan yang diperoleh dari penjelasan di atas yaitu pendekatan whole laguange adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran secara utuh antara bunyi huruf, bentuk huruf, kosa kata, dan pola kalimat dalam situasi yang nyata dan bermakna.. Tahapan Pendekatan Whole language Tahapan membaca dalam pendekatan whole language adalah; a) membaca adalah dengan melihat tulisan dan memprediksi artinya, b) memastikan arti tulisan yang diprediksi sebelumnya sehingga diperoleh keputusan untuk melanjutkan bacaan berikutnya meskipun terdapat kemungkinan kesalahan dalam memprediksi, c) mengintegrasikan informasi baru dengan pengalaman sebelumnya (Nurbiana Dhieni, 009:.7). Berkaitan dengan pendapat ahli Raines dan Canad (Nurbiana Dhieni, 009:.7) bahwa proses membaca bukanlah kegiatan menterjemahkan kata demi kata untuk memahami arti yang terdapat dalam bacaan. Namun kegiatan membaca merupakan suatu proses mengkonstruksi arti dimana terdapat interaksi antara tulisan dengan yang dibaca anak dengan pengalaman yang pernah diperoleh anak.

40 . Prinsip Pendekatan Whole language Pendekatan whole language didasari oleh paham konstruktivisme yang menyatakan bahwa anak membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) (Santosa, 00:.). Anak termotivasi untuk belajar jika anak mengetahui apa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh anak tersebut. Guru berkewajiban untuk menyediakan lingkungan yang menunjang untuk siswa agar dapat belajar dengan baik. Fungsi guru dalam kelas whole language berubah dari desminator informasi menjadi fasilitator (Lamme & Hysmith dalam Agus Wuryanto, 99: ). Eisele dalam Hariyanto (0: ) menyatakan bahwa : Prinsip-prinsip pendekatan whole language sebagai berikut: a) anak tumbuh dan belajar lebih siap ketika anak secara aktif untuk belajar sendiri. b) strategi dan kemahiran mereka pada proses kompleks seperti membaca dan menulis perlu difasilitasi dengan baik oleh guru serta didukung secara psikologi. c) untuk membangun munculnya kemampuan membaca dan menulis, anak perlu mencoba untuk meniru strategi orang tua atau guru. d) pengajaran dengan whole language didasarkan pada pengamatan bahwa banyak yang dipelajari pada diri anak, sehingga guru perlu memberikan kesempatan dan mendorong ke dalam proses belajar. e) pembelajaran dengan whole language merangsang anak untuk belajar secara mandiri. Tugas guru memberikan bimbingan kepada anak. f) guru dan anak bersamasama belajar dan mengambil resiko serta mengambil keputusan bersama dalam belajar. g) guru mengenalkan interaksi sosial dengan anak, berdiskusi, berbagi ide, bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam belajar. h) guru memberikan materi kepada siswa berupa tes agar mampu membedakan kemampuan mana yang belum optimal serta mendorong siswa untuk menemukan dan mengkritik kelemahan sendiri. i) penilaian disatukan dengan pembelajaran. j) guru membangun dan mengembangkan jenis tingkah laku serta sikap yang diperlukan dalam kemajuan belajar anak. Dari uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pendekatan whole language merupakan sebuah pendekatan di mana terdapat 0 prinsip

41 berbahasa yang saling berhubungan disaat pembelajaran berlangsung sehingga dapat mencapai tujuan secara optimal.. Komponen-komponen Pendekatan Whole language Teuku Alamsyah dalam Hariyanto (0:) menjelaskan bahwa ada delapan komponen whole language, yaitu: (a) reading aloud, (b) journal writing, (c) sustained silent reading, (d) shared reading, (e) guided writing, (f) guided reading, (g) independent reading, dan (h) independent writing. Berikut ini penjelasan masing-masing komponen : a. Reading Aloud (membaca bersuara) Reading aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk anak muridnya. Guru dapat membacakan buku cerita dengan suara nyaring dan intonasi yang Mampu sehingga anak dapat mendengarkan dan menikmati ceritanya. Kegiatan ini dapat memberikan contoh membaca yang Mampu serta memberikan motivasi kepada anak. Selain itu membaca bersuara dapat meningkatkan keterampilan menyimak, membaca pemahaman, memperkaya kosakata dan menumbuhkan minat baca pada anak. Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV.Bahasa - Mengulang kalimat yang lebih - Mengulang kalimat - Menerima Bahasa kompleks. yang telah di dengar dengan bersuara.

42 Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam mengulang kalimat yang lebih kompleks dengan mengulang kalimat yang telah di dengar. Dalam penelitian ini membaca bersuara adalah kemampuan anak mengulang cerita/kalimat yang di dengar dengan suara lantang dan lancar. b. Jurnal Writing (menulis jurnal) Journal writing atau menulis jurnal merupakan sarana yang aman bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya, menceritakan kejadian di sekitanya, mengutarakan hasil belajarnya, dan menggunakan bahasa dalam bentuk tulisan. Dalam kelas rendah mengungkapkan perasaan dengan cara menggambar disertai dengan menulis. Manfaat menulis jurnal yaitu meningkatkan kemampuan menulis, membaca, menumbuhkan keberanian menghadapi resiko, sarana bereksplorasi, membuat refleksi, menulis pengalaman/perasaan pribadi, meningkatkan kemampuan berfikir, meningkatkan kesadaran dalam peraturan menulis, alat evaluasi dan menjadi dokumen tertulis. Uraian di atas mengimplikasikan besarnya pengaruh dan manfaat menulis jurnal jika diterapkan di dalam kelas. Kemampuan bahasa berkaitan dengan kemampuan fisik terutama fisik motorik halus. Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; 5

43 Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Memilih lebih banyak kata-kata - Mau mengungkapkan - Mengungkapkan Bahasa untuk mengekspresikan ide pada orang lain. pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam memilih lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain dengan mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya. Dalam penelitian ini menulis jurnal adalah kemampuan anak mengungkapkan gagasan melalui membuat gambar dan tulisan. c. SSR (Sustained Silent Reading) Sustained Silent Reading (SSR). SSR adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh anak. Dalam kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibacanya. Oleh karena itu, guru dapat menyediakan buku bacaan sesuai dengan usia anak dan buku menarik Guru dapat memberikan contoh sikap membaca dalam hati yang baik sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam hati untuk waktu yang kurang lama. Pesan yang ingin disampaikan kepada anak melalui kegiatan ini adalah sebagai berikut; ) membaca adalah kegiatan penting yang menyenangkan, ) membaca dapat dilakukan oleh siapapun, ) membaca berarti berkomunikasi dengan pengarang buku tersebut, ) anak dapat membaca dan berkonsentrasi pada bacaannya dalam waktu yang kurang lama, 5) guru percaya bahwa anak memahami apa yang mereka baca, 6) anak dapat berbagi pengetahuan yang menarik dari materi yang dibacanya setelah kegiatan SSR berakhir. 6

44 Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Mengungkapkan Bahasa. - Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca. - Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca dengan bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Dalam penelitian ini membaca di dalam hati adalah kemampuan anak berkomunikasi melalui simbol gambar dan tulisan dalam kegiatan membaca di dalam hati. d. Shared Reading (membaca bersama) Shared reading ini adalah kegiatan membaca bersama antara guru dan anak, di mana setiap orang mempunyai buku yang sedang dibacanya. Kegiatan ini dapat dilakukan di semua kelas. Ada beberapa cara melakukan kegiatan membaca bersama antara guru dan anak adalah; ) guru membaca dan anak mengikutinya (untuk kelas rendah), ) guru membaca dan anak menyimak sambil melihat bacaan yang tertera pada buku, ) anak membaca bergiliran. Kegiatan membaca bersama antara guru dan anak mempunyai maksud yaitu; ) sambil melihat tulisan, anak berkesempatan untuk memperhatikan guru membaca sebagai model, ) memberikan kesempatan untuk memperlihatkan 7

45 ketrampilan membacanya, ) anak yang masih kurang terampil dalam membaca mendapat contoh membaca yang benar. Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel 5. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Memahamai hubungan antara bunyi - Membaca buku cerita - Keaksaraan. dan bentuk huruf. bergambar yang memilih kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dengan membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. Dalam penelitian ini membaca bersama adalah kemampuan anak membaca buku cerita bergambar bersama dengan menunjuk kata. e. Guided Reading (membaca terbimbing) Guided reading tidak seperti pada shared reading, guru lebih berperan sebagai model dalam membaca. Membaca terbimbing guru menjadi pengamat dan fasilitator. Manfaat nya anak mendapatkan pemahaman dengan apa yang dibaca. Kegiatan membaca terbimbing semua anak membaca dan mendiskusikan isi bacaan. Guru memberikan pertanyaan kepada anak diharapkan anak mampu menjawab. 8

46 Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel 6. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Memahamai hubungan antara bunyi - Membaca gambar - Keaksaraan. dan bentuk huruf. yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dengan membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Dalam penelitian ini membaca terbimbing adalah kemampuan anak membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K dengan mandiri. f. Guided Writing (menulis terbimbing) Guided writing atau menulis terbimbing. Seperti dalam membaca terbimbing, dalam menulis terbimbing peran guru adalah sebagai fasilitator, yaitu membantu anak menemukan hal yang ingin ditulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik. Guru bertindak sebagai pendorong bukan pengatur, sebagai pemberi saran bukan pemberi petunjuk. Kegiatan menulis anak dapat memilih topik, membuat draf, memperbaiki, dan mengedit tulisan. Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; 9

47 Tabel 7. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV.Bahasa - Menyebutkan simbol-simbol huruf - Menyebutkan coretan - Keaksaraan yang dikenal. (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal dengan meniru menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Dalam penelitian ini menulis terbimbing adalah kemampuan anak membuat coretan/tulisan yang dibuatnya sendiri. g. Independent Reading (membaca bebas) Independent reading atau membaca bebas adalah kegiatan membaca yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menentukan sendiri materi yang ingin dibacanya. Membaca bebas merupakan bagian integral dari whole language. Kegiatan membaca bebas anak bertanggung jawab terhadap bacaan yang dipilihnya sehingga peran guru berubah dari seorang pemrakarsa, model, dan pemberi tuntunan menjadi seorang pengamat, fasilitator, dan pemberi respon. Menurut penelitian yang dilakukan Anderson, dkk dalam Hariyanto (0:0) membaca bebas yang diberikan secara rutin walaupun hanya 0 menit sehari dapat meningkatkan kemampuan membaca para anak. Jika menerapkan independent reading, Guru sebaiknya menyiapkan bacaan yang diperlukan untuk anak muridnya. Bacaan tersebut dapat berupa fiksi atau nonfiksi. Inti dari independent reading adalah membantu anak meningkatkan pemahamannya, mengembangkan kosakata, melancarkan membaca, dan secara keseluruhan memfasilitasi membaca. 0

48 Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel 8. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Memahami hubungan antara bunyi - Menceritakan isi buku - Keaksaraan dan bentuk huruf. walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dengan menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Dalam penelitian ini membaca bebas adalah kemampuan anak membaca secara bebas gambar. h. Independent writing (menulis bebas) Independent writing atau menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menulis. Dalam menulis bebas anak mempunyai kesempatan untuk menulis tanpa ada interfensi dari guru. Anak bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses menulis. Kemampuan bahasa pada anak kelompok B pada rentang usia (5-6 tahun) yang tercantum dalam Permendiknas Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 Tahun 009 dapat digambarkan pada tabel berikut; Tabel 9. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapain Perkembangan Indikator IV. Bahasa - Menyusun kalimat sederhana dalam - Membuat kalimat - Kengungkapkan Bahasa struktur lengkap (S+P+O+K) sederhana.

49 Berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan bahasa dalam menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) dengan membuat kalimat sederhana. Dalam penelitian ini menulis bebas adalah kemampuan anak menulis kalimat bebas secara sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K). Dari uraian di atas dapat disimpulan bahwa komponen whole language ada delapan, dari kedelapan komponen tersebut di dalam pembelajaran saling berhubungan dan saling mendukung. Dalam penelitian ini pendekatan whole language yang diterapkan pada keseluruhan aspek/variabel dalam 8 komponen pendekatan whole language yaitu meliputi () reading aloud, () journal writing, () sustained silent reading, () shared reading, (5) guided writing, (6) guided reading, (7) independent reading, dan (8) independent writing. 5. Ciri-ciri Kelas Pendekatan Whole language Teuku Alamsyah dalam Hariyanto (0:8) mendeskripsikan ada tujuh ciri yang menandakan kelas whole language. a) Pertama, kelas yang menerapkan whole language penuh dengan barang cetakan. Salah satu sudut kelas diubah menjadi perpustakan yang dilengkapi berbagai jenis buku (tidak hanya buku teks), majalah, koran, kamus, buku pentunjuk dan berbagai barang cetak lainnya. Semua ini disusun dengan rapi berdasarkan pengarang atau jenisnya sehingga memudahkan siswa memilih. b) Kedua, dalam kelas whole language anak belajar melalui model atau contoh. Guru dan anak bersama-sama melakukan kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Over head projector (OHP) dan transparasi digunakan untuk

50 memperagakan proses menulis. Siswa mendengarkan cerita melalui tape recorder untuk mendapatkan contoh membaca yang benar. c) Ketiga, dalam kelas whole language anak bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar anak dapat belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya, di kelas disediakan buku dan materi yang menunjang. d) Keempat, kelas whole language anak berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran. Peran guru di kelas whole language hanya sebagai fasilitator dan anak mengambil alih beberapa tanggung jawab yang biasanya dilakukan oleh guru. Anak membuat kumpulan kata word bank, menjaga kebersihan dan kerapian kelas. e) Kelima, kelas whole language anak terlibat secara aktif dalam pembelajaran bermakna. Anak secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang membantu mengembangkan rasa tanggung jawab dan tidak tergantung. Anak terlibat dalam kegiatan kelompok kecil atau kegiatan individual. f) Keenam, kelas whole language anak berani mengambil risiko dan bebas bereksperimen. Guru di kelas whole language menyediakan kegiatan belajar dalam berbagai kemampuan sehingga semua anak dapat berhasil. Hasil tulisan anak dipajang tanpa ada tanda koreksi. Contoh hasil kerja setiap anak terpampang di seputar ruang kelas. Siswa diberikan motivasi untuk melakukan yang terbaik. Namun, guru tidak mengharapkan kesempurnaan namun respon atau jawaban yang diberikan siswa dapat diterima. g) Ketujuh, kelas whole language mendapat balikan (feed back) positif baik dari guru maupun temannya. Ciri kelas whole language adalah pemberian feed back dengan segera. Hal ini dapat membangkitkan rasa percaya diri. Anak berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

51 sebagai fasilitator, guru berkeliling kelas mengamati dan mencatat kegiatan anak. Dalam hal ini guru menilai anak secara informal. 6. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Whole language a. Kelebihan dari Pendekatan Whole language Beberapa kelebihan dari pendekatan whole language; pertama, pengajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik (Puji Santoso dalam Hariyanto, 0: 8). Kedua, dalam kelas whole language siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dalam menyediakan bahan yang digunakan anak kemudian guru berkeliling kelas mengamati dan mencatat kegiatan siswa. Dalam hal ini guru menilai siswa secara informal (Teuku Alamsyah dalam Hariyanto, 0: 8). Ketiga, pendekatan whole language secara spesifik mengarah pada pembelajaran bahasa Indonesia. Namun, dapat digunakan dalam pembelajaran yang lainnyua karena pada dasarnya setiap mata pelajaran memiliki keterkaitan dan saling melengkapi (Teuku Alamsyah dalam Hariyanto, 0: 8). b. Kekurangan dari Pendekatan Whole language Kekurangan dari pendekatan whole language adalah perubahan kelas whole language memerlukan waktu yang cukup lama karena perubahan harus dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar menghasilkan kelas whole language yang diinginkan (Anderson dalam Hariyanto, 0: 8). Kedua, dalam penerapan whole language guru harus memahami dulu komponen-komponen whole language agar

52 pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal (Puji Santoso dalam Hariyanto, 0: 8). D. Kerangka Berpikir Bahasa dapat digunakan untuk berkomunikasi, memperoleh informasi, serta mendapatkan pengetahuan dalam berbagai hal. Keterampilan bahasa dibagi menjadi bagian yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan membaca permulaan merupakan keterampilan bahasa tulis yang bersifat reseptif di usia dini. Keterampilan membaca permulaan sangatlah penting di stimulasikan kepada anak-anak agar anak dapat berkomunikasi aktif dan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak. Kenyataan di lapangan berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Pedagogia kelompok B adalah kegiatan membaca pada anak menggunakan buku bacaan yang banyak kalimat, terdapat anak yang belum dapat melafalkan huruf dan mengucapkan rangkaian huruf pada kata dan belum disertai gambar yang menarik serta banyak anak yang pasif, sehingga keterampilan membaca belum optimal dan kebermaknaan membaca belum di peroleh anak. Hal tersebut menjadi faktor penghambat dalam keterampilan membaca permulaan. Berdasarkan permaasalahan di atas, maka perlu ditingkatkan keterampilan membaca anak melalui pendekatan whole language sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan adalah buku cerita bergambar. Kelas juga dipersiapkan untuk penerapan pendekatan whole language. Misalnya dengan mempersiapkan barang cetakan, buku dengan berbagai jenis isi (gambar, gambar 5

53 dengan tulisan, gambar dengan kalimat) dan materi sesuai dengan tema pembelajaran. Dalam pembelajaran guru menggunakan pendekatan whole language yang terdiri dari 8 komponen yaitu : (a) reading aloud (membaca bersuara), (b) journal writing (menulis jurnal), (c) sustained silent reading (membaca di dalam hati), (d) shared reading (membaca bersama), (e) guided writing (membaca terbimbing), (f) guided reading (menulis terbimbing), (g) independent reading (membaca bebas), dan (h) independent writing (menulis bebas). Dengan pendekatan whole language keterampilan membaca permulaan anak dan aspek perkembangan anak yang lain di TK Pedagogia dapat ditingkatkan secara optimal. Para ahli berpendapat bahwa pendekatan whole language dapat mengembangkan keterampilan membaca permulaan anak, maka peneliti ingin membuktikan kebenaran tersebut dengan membaca buku cerita bergambar dan mempersiapkan kelas whole language. Disini peneliti mengungkapkan pendekatan whole language serta membaca buku cerita bergambar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada anak TK kelompok B. Peneliti juga mengungkapkan apakah ada antara pengaruhnya pendekatan whole language membaca buku cerita bergambar dengan keterampilan membaca permulaan TK kelompok B dan aspek perkembangan anak yang lain. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas maka dirumuskan sebagai berikut: 6

54 Keterampilan membaca permulaan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki anak untuk memperoleh pengetahuan dan berkomunikasi. Perlu peningkatan keterampilan membaca permulaan di TK kelompok B karena keterampilan membaca permulaan masih kurang. Anak belum mampu menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. Keterampilan membaca permulaan dapat ditingkatkan melalui pendekatan whole language. Keterampilan membaca permulaan dilalukan melalui empat indikator yaitu menyebut dan menunjuk simbol-simbol, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. Keterampilan membaca permulaan pada anak TK kelompok B dapat meningkat melalui pendekatan whole language. Gambar. Alur kerangka pikir meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B. E. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah Keterampilan membaca permulaan dapat ditingkatkan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B Pedagogia Yogyakarta. 7

55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). McNiff dalam Suharsimi Arikunto, dkk (008:0) mengemukaan PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Peneliti dapat secara reflektif menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Sehingga pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran di kelas. McNiff menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan (Suharsimi Arikunto, dkk, 008:06). Adapun tujuan PTK menurut Suyanto dkk dalam (Kasihani Kasbolah, 999: ) adalah:. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran disekolah,. Meningkatkan relevansi pendidikan,. Meningkatkan mutu hasil pendidikan, dan. Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan. 8

56 Penelitian yang dilakukan peniliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan pembelajaran pada anak dalam kelas terhadap keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah TK Pedagogia kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 9 anak yang terdiri dari sembilan anak laki-laki dan sepuluh anak perempuan di TK Pedagogia yang beralamat di Jalan Bantul No.60 Yogyakarta. Sedangkan objek yang akan diteliti adalah peningkatan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. C. Tempat, Waktu, Setting Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di TK Pedagogia kelompok B Yogyakarta yang berada di Kampus UPP II di Jalan Bantul No.60 Yogyakarta.. Waktu Penelitian Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan April-Juli 05 tahun pelajaran D. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (988). Model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah menggunakan sistem spiral refleksi diri yang di mulai dengan rencana, tindakan, pelaksanaan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (dalam Kasihani Kasbolah, 999: ). Penjabaran pelaksanaan 9

57 penelitian meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dalam memahami ini mengadopsi model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Sukardi (00: ) yang diaplikasikasan pada penelitian meningkatan keterampilan membaca permulaan di lapangan sebagai berikut: Keterangan : Siklus I :. Perencanaan (plan). Tindakan dan Pengamatan (act dan observe). Refleksi (reflect) Siklus II :. Perencanaan (plan). Tindakan dan Pengamatan (act dan observe). Refleksi (reflect) Gambar. Kemmis and McTaggart s (000) Action Research Spiral 0

58 Penjelasan setiap langkah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart (Kashiani Kasbolah, 999: 7-75) adalah sebagai berikut:. Perencanaan Perencanaan tindakan dalam PTK disusun untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis yang berarti suatu tindakan dilakukan agar terjadi perubahan ke arah yang diharapkan. Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat efektivitas tindakan yang akan dilakukan. Sehingga tindakan yang dilakukan akan terjadi perubahan sesuai tujuan yang diharapkan. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian hendaknya direncanakan secara rinci karena dijadikan pegangan atau pedoman tindakan. Di samping mengidentifikasi aspek-aspek dan hasil proses pembelajaran, selain itu juga mengidentifikasi faktor pendukung maupun faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Sehingga proses pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Pelaksanaan perencanaan pada penelitian ini meliputi kegiatan mengkoordinasikan dan pengamatan tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan ketika penelitian meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas TK kelompok B. Setelah peneliti dan guru kelas menentukan tema pembelajaran, kemudian merumuskannya kedalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Peneliti menyiapakan instrumen pengamatan berupa hasil keterampilan membaca permulaan.

59 . Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dilakukan kolaboratif yaitu peneliti non-guru sebagai peneliti bukan sebagai pelaku utama dan guru yang menjalankan fungsi ganda sebagai pengajar dan peneliti, sehingga peneliti non guru dan guru harus dapat bekerjasama sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan penelitian. Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.. Pengamatan Pengamatan adalah pengumpulan data atau informasi tentang proses berupa perubahan kinerja pembelajaran. Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung dengan menggunakan lembar observasi selama pembelajaran berlangsung. Pada pelakasanaan penelitian, peneliti mengamati keterampilan membaca buku cerita bergambar. Pengamatan dicatat sesuai unsur whole languge. Untuk mendukung catatan kemampuan anak, maka peneliti melakukan pendokumentasian berupa foto.. Refleksi Kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian. Informasi yang terkumpul perlu diurai, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lain. Refleksi merupakan bagian yang penting dalam memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai

60 akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Kegiatan refleksi bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Setelah peneliti melakukan pengamatan dan memperoleh data pengamatan, maka peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk mengetahui kesulitan yang dialami atau dihadapi anak, sehingga didapatkan kesimpulan untuk melakukan tindak lanjut. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan observasi dan dokumentasi. Pendapat tentang metode pengumpulan data ini juga di kemukaan oleh Rochiati Wiraatmadja (006: 07) yaitu observasi partisipasi lengkap yang artinya dalam melakukan pengumpulan data, peneliti terlibat sepenuhnya dalam pembelajaran yang dilakukan sumber data.. Observasi Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi. Lembar observasi ini merupakan suatu catatan perkembangan yang dilakukan oleh setiap anak berupa checklist dengan deskriptif keterampilan membaca permulaan dan tindakan whole language yang dicapai anak. Observasi dapat disebut dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap anak dengan dibantu oleh teman sejawat dengan cara melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan saat pelaksanaan pembelajaran di kelas.

61 . Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan melaui gambar (foto) dan catatan. Sugiyono (0: 0) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang sebagai pelengkap penggunaan metode penelitian yang digunakan. Peneliti dalam melakukan penelitian mendokumentasikan berupa foto kegiatan pembelajaran dan hasil karya anak. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas sehingga dapat melaksanakan dengan mudah dan hasil yang optimal oleh peneliti dalam pengumpulan data dapat sistematis dan mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 006: 60). Dalam penelitian ini menggunakan instrumen observasi yang dirancang peneliti untuk mengetahui keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. Adapun kriteria membaca permulaan yang diamati adalah sebagai berikut: menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, serta mampu bercerita/membaca gambar yang disediakan. Kriteria pendekatan whole language yang diamati adalah sebagai berikut: membaca sambil bersuara (reading alound); menggambar dengan tulisan (journal writing) membaca di dalam hati (sustained silent reading); membaca bersama (shared reading); membaca terbimbing (guided reading), menulis terbimbing (guided writing); membaca bebas (independent reading); menulis bebas (independent writing).

62 Adapun instrumen dan rubrik yang digunakan dalam penelitian ini ada di dalam lampiran. (lampiran hal ) G. Teknik Analisis Data Data yang di dapat dari penelitian terlebih dahulu dianalisis untuk pembuatan laporan hasil penelitian dengan tujuan data yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Analisis data yang dilakukan untuk mengolah dan menginterpretasi data untuk memperoleh informasi yang bermakna dan jelas sesuai dengan tujuan penelitian dalam Wina Sanjaya (00: 06-07). Dengan adanya analisis data maka dapat diketahui berapa besar peningkatan kualitas pembelajaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Wina Sanjaya (00: 06) mengatakan bahwa analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar anak sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. Data yang akan dianalisis adalah data dari lembar observasi keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif, dimana pengertiannya menurut Suharsimi Arikunto (00: 69) menjelaskan bahwa analisis data deskriptif kualitatif yaitu sebagai berikut: 5

63 Analisis data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan persentase merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Jadi pernyataan persentase bukan hasil analisis kualitatif. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan ukuran kualitas. Teknik analisis data kualitatif yang diperoleh melalui observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui diskusi dengan guru, dan hasil akhir dari pengamatan kegiatan pada akhir siklus dianalisis dengan memberikan kriteria sangat mampu, mampu, belum mampu maupun kurang mampu pada masingmasing siklus. Tujuan analisis data kualitatif untuk mengolah data dengan cara mendeskripsikan agar lebih jelas dan bermakna dalam menggambarkan data hasil penelitian. H. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian ini adalah jika ratarata kelas mengalami peningkatan pada keterampilan membaca permulaan anak didik pada kriteria mampu dan mengalami peningkatan pada empat indikator yaitu menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan melalui pendekatan whole language selama penelitian dilakukan dari jumlah siswa di TK kelompok B. Hasil ini diketahui berdasarkan instrumen pengamatan anak melalui siklus perencanaan. 6

64 Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya kriteria presentase kesesuaian (Suharsimi Arikunto, 00: ), yaitu : a. Kesesuaian kriteria (%) : 0-0 = Kurang mampu sekali b. Kesesuaian kriteria (%) : 0 = Kurang mampu c. Kesesuaian kriteria (%) : 60 = Belum mampu d. Kesesuaian kriteria (%) : 6 80 = Mampu e. Kesesuaian kriteria (%) : 8 00 = Sangat mampu Dari presentasi di atas, maka dalam penelitian ini mengambil kriteria presentase, yaitu: a. Kesesuaian kriteria (%) : 0 - = Kurang Mampu b. Kesesuaian kriteria (%) : 5 9 = Belum Mampu c. Kesesuaian kriteria (%) : 50 7 = Mampu d. Kesesuaian kriteria (%) : = Sangat Mampu I. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditandai jika rata-rata kelas pada keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B yang dilakukan anak didik pada kriteria mampu dan mengalami peningkatan pada ke empat indikator keterampilan membaca permulaan yaitu menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan melalui ke delapan tindakan pendekatan whole language. 7

65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian. Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Siklus I Kegiatan pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok TK B TK Pedagogia Gugus III Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta masih kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti masih banyak anak yang belum mengetahui dan menyuarakan simbol huruf, mengenal tulisan beserta gambarnya yang sesuai, mengulang kalimat, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca, menulis dan bercerita sesuai dengan gambar. Kurangnya lingkungan kelas yang menstimulasi anak untuk senang membaca. Kegiatan bercerita atau mendengarkan cerita jarang dilakukan guru. Kegiatan masih berpusat pada guru, guru kurang inovatif dalam pembelajaran, dan pembelajaran masih monoton. Dengan adanya proses pembelajaran seperti di atas menjadikan anak kurang aktif dan merasa cepat bosan dalam pembelajaran membaca permulaan. Sehinggga menjadikan kondisi anak kurang antusias dalam pembelajaran. Serta keterampilan membaca anak kurang berkembang dengan optimal. Pelaksanaan penelitian pada kondisi awal ini untuk mengetahui kemampuan anak sebelum dilakukan tindakan. Pada pelaksanaan langkah awal sebelum diadakan sebuah penelitian tindakan kelas atau sering disebut kondisi awal, peneliti melakukan pengamatan terhadap keterampilan bahasa melalui pendekatan 8

66 whole language. Nilai yang diperoleh dari kemampuan awal sebelum tindakan ini nantinya akan dibandingka dengan nilai yang diperoleh setelah diadakannnya suatu tindakan keterampilan bahasa melalui pendekatan whole language. Dengan adanya perbandingan antara nilai sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan maka diharapkan akan terlihat adanya suatu peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran melakukan pra tindakan sebelum siklus I. Sebelum melakukan tindakan penelitian peneliti melakukan pra tindakan terlebih dahulu untuk mengetahui dengan pasti keterampilan anak. Kondisi awal anak sebelum tindakan penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B masih kurang. Pratindakan ini dilakukan pada tanggal April 05, April 05, dan 7 April 05. Dari hasil observasi yang dilakukan pelaksanaan pratindakan, anak diminta untuk menunjuk dan menyuarakan simbol huruf, mengenal tulisan beserta gambarnya yang sesuai, mengulang kalimat, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca, menulis dan bercerita sesuai dengan gambar. Kesimpulan secara keseluruhan bahwa dari 9 anak yang hadir, kriteria sangat mampu sebanyak anak atau 0,5%, kriteria mampu ada anak atau 5,8%, kriteria belum mampu 5 anak atau 6,% sedangkan kriteria kurang mampu mampu 9 anak atau 7,%. Dari data observasi keterampilan membaca permulaan dengan pendekatan whole language pada kondisi awal dengan menggunakan instrumen lembar observasi menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan pada anak TK B masih kurang. Terlihat dari 9

67 jumlah presentase keseluruhan. Keadaan ini menjadikan suatu alasan peneliti melakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan pendekatan whole language untuk anak. Sebagai data pelengkap dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh data yang dapat ditampilkan sebagai berikut: Tabel 0. Hasil Kemampuan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Kondisi Awal Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 0,5% Mampu 5,8% Belum mampu 5 6,% Kurang mampu 9 7,% Jumlah 9 00% Secara umum keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada kondisi kurang mampu. Dari tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini. Gambar. Diagram Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Kondisi Awal 50

68 b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Penelitan Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Masing-masing siklus dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan dikarenakan kriteria yang digunakan dalam penelitian ada kriteria. Sehingga satu hari terdapat 8 kriteria penilaian di dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan yaitu pada tanggal 9 April 05, April 05, April 05, 6 April 05, 8 April 05, April 05, April 05, 5 April 05, dan 8 April 05 (jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran). Berikut ini akan disampaikan tentang gambaran tindakan yang peneliti lakukan. ) Perencanaan Perencanaan pada penelitian ini berupa persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Adapun tahap perencanaan yang dilakukan pada tahap Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: a) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang dicantumkan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Dalam penyusunan dan perencanaan RKH peneliti dan guru kelas menyusun RKH yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada penyusunan RKH ini disepakati bersama bahwa pada saat pembelajaran keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dengan kegiatan menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, 5

69 bercerita/membaca gambar yang disediakan, mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara, mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan, bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri, membaca buku cerita bergambar yang memilih kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal, membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana, menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya, menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya, dan membuat kalimat sederhana. b) Menyusun Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang akan digunakan untuk mencatat perkembangan anak dalam melakukan kegiatan yang sudah direncanakan. c) Mempersiapkan media untuk kegiatan dan pendokumentasian. Peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, kartu kata bergambar, buku cerita bergambar, kertas HVS, spidol, krayon dan kamera handphone untuk pendokumentasian. d) Penataan lingkungan Penataan lingkungan kelas sangat penting untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language. Guru dan peneliti juga bekerjasama dalam menata lingkungan belajar di dalam kelas. 5

70 ) Pelaksanaan a) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal 9 April 05, April 05, dan April 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: () Penelitian hari Kamis, 9 April 05 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 9 April 05 dengan tema alat komunikasi sub tema alat komunikasi isyarat sub-sub tema palang ranting dan batu. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas TK kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan jinjit. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian guru dan anak bercakap-cakap tentang sebab akibat 5

71 jika tidak berkonsentrasi saat mengendarai kendaraan. Guru meminta anak untuk membaca buku aku senang bermain di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Guru menjelaskan kegiatan di area yang di buka hari ini. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebut dan menunjuk simbol huruf yang ditunjukkan guru. Kegiatan inti dimulai dengan guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Anak diajak untuk bermain di area yang disediakan guru. Di area persiapan anak diajak bermain kartu kata bergambar kemuadian anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suku kata akhir tu seperti sepatu, pintu, satu,dll. Kegiatan yang lain yaitu membaca buku cerita bergambar (guided writing) dan menggambar bebas beserta tulisannya (guided reading). Pada area main peran membedakan perilaku baik berupa saling menolong dan mentaati aturan dimasyarakat. Kegiatan berikutnya menuliskan kalimat peran yang dimainkan (independent writing). Selanjutnya di area IPA anak diminta membuat berbagai bentuk silang dari ranting dan menggambar ranting yang dibuat beserta tulisannya (jurnal writing). Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran untuk membaca/bercerita buku cerita bergambar (independent reading). Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Guru meminta anak yang piket untuk memimpin berdoa pulang. 5

72 () Penelitian hari Sabtu, April 05 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, April 05 dengan tema alat komunikasi sub tema alat komunikasi isyarat sub-sub tema isyarat dengan batu. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Esok-esok Srengengene Lagi Metu sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Ular Naga. Kemudian kegiatan motorik mengekspresikan berbagai gerakan sesuai dengan permintaan guru. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak kegiatan tanya jawab tentang perilaku hormat kepada orang tua dan guru. Anak diminta memeragakan perilaku hormat dengan isyarat. Kegiatan guru meminta anak untuk membaca buku aku pintar di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). 55

73 Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu memperagakan isyarat menggunakan tangan. Guru menjelaskan kegiatan inti di beberapa area yang telah disediakan. Area yang dibuka ada area. Area persiapan kegiatan yaitu menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal T kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing). Area persiapan berikutnya mengelompokkan gambar alat/benda sesuai dengan fungsi, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing). Area seni kreativitas menggunting pola tangan yang digunakan untuk memberikan isyarat dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Area Balok meniru bentuk kubus menjadi panggung pertunjukan pantomim. Selesai kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran serta diajak bercakap-cakap tentang kesepakatan mendengarkan teman yang sedang berbicara pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Selasa, April 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, April 05 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema pulau. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 56

74 Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik melompat dari ketinggian 0-50 cm pada ban tanam secara bergantian. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian anak diajak kegiatan bercakap-cakap tentang nama pulau di Indonesia, letak pulau besar di Indonesia, bentuk pulau dan nama suku bangsa. Anak-anak diminta melihat atlas Indonesia dan bermain tebak-tebakan tentang pulau besar di Indonesia. Kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Guru meminta anak untuk membaca buku citacita menjadi peneliti di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebutkan kembali nama pulau di Indonesia. 57

75 Guru menjelaskan kegiatan inti di area kegiatan main yang dibuka saat ini. Area persiapan terdapat beberapa kegiatan yaitu mengenal suara huruf awal k dari benda-benda yang ada di rumah. Misalnya kompor, kacamata,dll. Membaca buku cerita bergambar (guided reading) dan membuat cerita sederhana (guided writing). Area drama terdapat kegiatan yaitu bermain peran tentang sikap sopan santun saat bertamu ke rumah teman/saudara dan bermain peran melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing. Area persiapan selanjutnta mencocokkan bilangan -0 pada gambar pulau sesuai jumlahnya, membuat gambar bebas sesuai dengan tulisan (journal writing), meniru bentuk Pulau Jawa, dan menilis apa yang digambar (independent writing). Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran serta diajak menyanyikan lagu Memandang Alam Dari Atas Bukit pada kegiatan akhir. Kemudian anak diminta menceritakan buku bergambar (independent reading). Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Guru menyakan apakah ada masalah yang belum terselesaikan kepada anak-anak. Guru mengingatkan anak-anak yang mempunyai otopet dirumah dapat dibawa pada hari kamis untuk kegiatan motorik di pagi hari. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan pertama, sebagai berikut: 58

76 Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Pertama Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 5,8% Mampu 5,8% Belum mampu 6,6% Kurang mampu 7 6,8% Jumlah 9 00% Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan pertama berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau 5,8%, kriteria mampu ada anak atau 5,8%, kriteria belum mampu 6 anak atau,6% sedangkan kriteria kurang mampu 7 anak atau 6,8%. b) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal 6 April 05, 8 April 05, dan April 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: () Penelitian hari Kamis, 6 April 05 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 6 April 05 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema ibu kota negara. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, 59

77 mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik naik otopet yang dibawa dari rumah dapat bergantian dengan teman. Anak-anak yang sudah lancar memakai otopet dapat mengajari teman bermain otopet di lapangan badminton. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Kemudian anak diajak kegiatan bercakap-cakap tentang nama, letak ibu kota negara Indonesia dan tepuk Satu Nusa Satu Bangsa. Guru meminta anak untuk membaca buku aku membuat bandana di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang disampaikan guru. Kegiatan inti guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka hari ini ada area. Area persiapan yaitu memberi contoh gambar benda yang mempunyai suku kata awal j misalnya jeruk, jambu, jamu,dll. Kemudian anak meniru tulisan. Anak diminta membaca buku cerita bergambar (guided reading) dan membuat cerita sederhana (guided writing). Anak diminta mengelompokkan gambar pulau di Indonesia sesuai dengan kelompoknya kemudian membaca 60

78 namanya (independent reding). Serta membuat kalimat sederhana secara bebas dan menuliskannya (independent writing). Area balok membuat bentuk Istana Negara Jakarta menggunakan balok. Area drama yaitu bermain peran menjadi guru dan murid belajar bersama-sama bermain tebak gambar. Area Agama yaitu serta bermain peran merayakan hari raya keagamaan masing-masing anak. Anak beragama Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri sedangkan anak beragama Nasrani merayakan Hari Raya Natal bersama teman seagama. Anak diminta membuat gambar bebas dengan tulisan. Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran diajak menyanyikan lagu ABC. Guru mengajak anak bermain tebak kartu kata. Anak yang dapat menyebut dan menunjuk kartu huruf dengan benar akan mendapatkan stiker. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa. () Penelitian hari Sabtu, 8 April 05 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 8 April 05 dengan tema tanah airku sub tema Indonesiaku sub-sub tema lagu kebangsaan Indonesia. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan 6

79 salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Aku Duwe Jago sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Angin Bertip. Kemudian kegiatan motorik berdiri dengan tumit menggunakan satu kaki. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hari Kemerdekaan, Berkibarlah Benderaku. Guru meminta anak untuk membaca buku ayo main bersama di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka ada area. Area persiapan yaitu memberi contoh kelompok gambar bendera yang memiliki suku kata akhir a yang sama seperti Indonesia, Malaysia dan Australia kemudian membacanya (independent reading). Anak diminta membuat kalimat sederhana secara bebas dan menuliskannya (independent writing). Area drama bernyanyi lagu kebangsaan dengan alat musik dengan aturan menyanyi dengan benar serta memperagakannya. Anak diminta menggambar bebas dengan tulisan (journal writing). Area persiapan berikutnya menyebutkan lambang bilangan -0 pada gambar pulau di Indonesia, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang 6

80 digambar kemudian menuliskannya (guided writing). Area balok membuat panggung pementasan drama musikal dari balok. Selesai kegiatan anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran diajak membuat tepuk Lagu Kebangsaan pada kegiatan akhir. Anak-anak memperagakannya bersama-sama tepuk yang dibuat bersama. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Selasa, April 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, April 05 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari kemerdekaan. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik memanjat, bergantung dan berayun di bola dunia. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. 6

81 Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Anak-anak diminta bercerita tentang pengalaman memperingati hari kemerdekaan. Guru meminta anak untuk membaca buku ayo main bersama di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang macam-macam kegiatan yang dilakukan saat memperingati hari kemerdekaan. Kegiatan inti Guru menjelaskan area yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka ada area. Area persiapan yaitu menunjukkan inisiatif dalam memilih tema kegiatan bermain kemudian memainkannya. Menyebutkan kartu kata bergambar yang memiliki kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing). Area main peran menyebutkan tokoh agama masing-masing kemudian menirukan perannya dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Area seni kreativitas meniru bentuk segitiga menjadi bendera. Kegiatan akhir anak diminta membuat lingkaran diajak menyanyikan lagu Aku Sayang Semua. Guru mengajak bercakap-cakap tentang menghargai keunikan fisik teman. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. 6

82 Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan kedua, sebagai berikut: Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Kedua Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 5,8% Mampu,% Belum mampu 7 6,8% Kurang mampu 5 6,% Jumlah 9 00% Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan kedua berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau 5,8%, kriteria mampu ada anak atau,%, kriteria belum mampu 7 anak atau 6,8% sedangkan kriteria kurang mampu 5 anak atau 6,%. c) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Ketiga Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal April 05, 5 April 05, dan 8 April 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: () Penelitian hari Kamis, April 05 Pertemuan hari pertama pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, April 05 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari anak nasional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 65

83 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berlari sambil menyebut dan menunjuk simbol huruf yang diminta guru. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. (a) Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru meminta anak untuk membaca buku aku membawa bekal di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang didengar. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang telah dibuka. Area yang dibuka ada area. Area persiapan kegiatannya yaitu melengkapi kalimat sederhana secara lisan tentang cerita hari anak nasional, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing). 66

84 Area seni kreativitas kegiatannya yaitu menempel gambar anak dengan teknik kolase menggunakan potongan kertas. Area IPA mencoba dan menceritakan tentang hari anak nasional dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Area musik bermain kendang dan alat musik yang lain bersama teman sambil bernyanyi lagu daerah. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang kondisi mendapat hukuman dari orang tua pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Sabtu, 5 April 05 Pertemuan hari kedua pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu, 5 April 05 dengan tema tanah airku sub tema nasionalisme sub-sub tema hari Kartini. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Numpak Sepur sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Membuat lingkaran. Kemudian kegiatan motorik berlari, tiarap, mengendap-endap seperti pahlawan yang perang melawan penjajah. Setelah berkegiatan anak anak diminta 67

85 menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak menyanyikan lagu kebangsaan Ibu Kita Kartini dan bercakap-cakap tentang Hari Kartini. Guru meminta anak untuk membaca buku mari memasak puding di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersamasama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang dibuka. Area yang dibuka ada area. Area persiapan kegiatannya yaitu mewawancarai guru tentang Hari Kartini, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided writing), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided reading). Area main peran berperilaku sopan bertutur kata saat bermain bersama teman kemudian memperagakannya. Area IPA mengurutkan gambar RA Kartini dari kecil ke besar, membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing) dan menempel gambar RA Kartini dengan teknik montase. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang aturan dirumah pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan 68

86 evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Selasa, 8 April 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa, 8 April 05 dengan tema tanah airku sub tema Daaerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema pembagian wilayah. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bergantung dan berayun di ranting pohon mangga. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masingmasing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru mengajak bercakap-cakap tentang kota Jogja, Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul. Guru meminta anak untuk membaca buku ayo main bersama di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk 69

87 membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang makanan khas daerah. Guru menjelaskan kegiatan inti di area yang dibuka. Area yang dibuka ada area persiapan dan main drama. Area persiapan kegiatannya yaitu menyebutkan simbol huruf konsonan pada kata Yogyakarta kemudian anak melingkari dan membaca huruf konsonannya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), memberi contoh lambang huruf vokal kemudian meniru tulisan dengan pasta ajaib, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing), menggunting pola wilayah Yogyakarta dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Area main drama memajang hasil karya di tempat yang mudah di lihat teman-teman yang lain. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang perilaku jujur dan bohong pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus I pertemuan ketiga, sebagai berikut: Tabel. Data Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu 5,8% Mampu,% Belum mampu 0 5,6% Kurang mampu 0,5% Jumlah 9 00% 70

88 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus I pertemuan ketiga berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau 5,8%, kriteria mampu ada anak atau,%, kriteria belum mampu 0 anak atau 5,6% sedangkan kriteria kurang mampu anak atau 0,5%. Tabel. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus I Kriteria Penilaian Pra Siklus Siklus Jumlah anak Jumlah anak Sangat mampu Mampu Belum mampu 5 0 Kurang mampu 9 Jumlah 9 9 Keteranagn Pra Siklus pada kondisi kurang mampu Siklus I pada kondisi belum mampu Tabel di atas menunjukkan rekapitulasi hasil data keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada kondisi awal kriteria sangat mampu anak atau 0,5%, kriteria mampu anak atau 5,8%, kriteria belum mampu 5 anak atau 6,% dan kriteria kurang mampu 9 anak atau 7,%. Setelah dilakukan siklus I sebanyak 9 kali terjadi peningkatan pada kriteria sangat mampu menjadi anak atau 5,8%, kriteria mampu anak atau,%, kriteria belum mampu 0 anak atau 5,6%, dan kriteria kurang mampu anak atau 0,5%. Pada kriteria sangat mampu meningkat anak, kriteria mampu meningkat anak, kriteria belum mampu meningkat 5 anak dan kriteria kurang mampu mengalami penurunan 7 anak. Pada kondisi awal kriteria kurang mampu 9 anak atau 7,% mengalami peningkatan siklus I pada kriteria belum mampu 0 anak atau 5,6 %. 7

89 Data tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini. Gambar. Diagram Hasil Perkembangan Hasil Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Kondisi Awal dan Siklus I ) Refleksi Kegiatan refleksi ini dimaksudkan sebagai bahan masukan pada perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus ini diharapkan memberikan perubahan yang baik terhadap proses pembelajaran dan hasil penelitian pada Siklus II. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan dalam pendekatan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B muncul kendala yaitu a) anak dalam membaca permulaan belum mengenal simbol-simbol huruf atau tulisan yang disediakan guru dalam pembelajaran, b) Anak hanya mengenal gambargambar yang disedikan, c) anak belum mampu membuat coretan-coretan berupa tulisan sesuai gambar yang dibuat, d) anak dalam pendekatan whole language reading alound belum mampu membaca tulisan sambil bersuara lantang, e) 7

90 anak dalam pendekatan independent writing belum mampu menulis secara bebas. Dari hasil observasi pada siklus pertama ditemukan kendala-kendala yang diuraikan diatas. Maka diperlukan perbaikan dalam penelitian, perbaikan dilakukan pada siklus II. Diharapkan pada siklus II kendala siklus I dapat diatasi, dan pendekatan pembelajaran whole language agar lebih baik. Cara atau metode pembelajaran sebagai langkah perbaikan pada siklus II yaitu a) anak belum mengetahui kata yang akan ditulis maka guru memberikan contoh kata yang diinginkan, b) anak belum dapat membaca kata maka guru membimbing anak melalui pengenalan simbol huruf, c) anak dibimbing dalam mengungkapkan kata melalui tulisan, d) anak diberi motivasi agar suara lantang diberi stiker, e) anak dibimbing dalam menulis bebas melalui kartu kata bergambar. Berdasarkan refleksi yang dilakukan, peneliti merencanakan kembali tindakan agar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada anak lebih optimal lagi. Sehingga siklus II harus dilaksanakan. d) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal 0 April 05, Mei 05, dan 5 Mei 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: 7

91 () Penelitian hari Kamis, 0 April 05 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 0 April 05 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema bentuk rumah di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan mundur sambil menyebut dan menunjuk simbol huruf. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru mengajak bercakap-cakap tentang bentuk rumah di Yogyakarta dan perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang bentuk rumah di Yogyakarta. 7

92 Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada area drama, persiapan dan main drama. Area drama menyebutkan tata krama berbicara kemudian anak memperagakannya. Area persiapan memberi contoh kelompok gambar dan nama rumah tradisional yang memiliki huruf awal yang sama kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing), memberi contoh huruf konsonan dengan cara menuliskannya dengan arang, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guide writing). Area main drama menggambar bentuk rumah yang ada di Jogja beserta penghuninya. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir pembelajaran hari ini anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian diminta bercerita sesuai dengan buku cerita bergambar yang disediakan di depan kelas. Guru meminta anak untuk membaca buku aku pintar di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Sabtu, Mei 05 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu, Mei 05 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa 75

93 Yogyakarta sub-sub tema pakaian tradisional di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Aku Duwe Pitik Cilik sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Tembak Ayam. Kemudian kegiatan motorik memindah bola dari kanan ke kiri secara estafet. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masingmasing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak bercakap-cakap tentang surjan, kebaya, aksesorisnya dan sikap saat mengenakan pakaian tradisional. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menjawab pertanyaan guru tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada area. Area persiapan kegiatannya yaitu membaca nama anak sendiri dengan lengkap (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (indenpendent writing), meniru bentuk lingkaran menjadi hiasan di baju tradisional (setelah selesai dipersilahkan main blarakblarak sempal), membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guide 76

94 reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guide writing), membuat gambar dengan tulisan (jornal writing). Area drama kegiatannya yaitu bermain peran menghadiri acara pernikahan saudara dengan sopan santun dan belajar mengenakan pakaina tradisional beserta aksesorisnya dan membuat perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sebelum menggunakan pakaian. Area IPA anak diajak untuk mengukur BB, TB, LK dan makan makanan bergizi. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir kegiatan hari ini anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bernyanyi lagu tradisional Lir Ilir. Guru meminta anak untuk membaca buku aku suka makan di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Selasa, 5 Mei 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 5 Mei 05 dengan tema tanah airku sub tema Daerah Istimewa Yogyakarta sub-sub tema cerita rakyat di Yogyakarta. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 77

95 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain Gobak Sodor. Guru menjelaskan dan memperagakan cara bermain Gobak Sodor di lapangan badminton. Anak-anak diminta bermain sesuai dengan kelompoknya. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bercerita tentang cerita rakyat Kali Gajah Wong. Guru meminta anak untuk membaca buku aku pintar di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan ini diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka ada 5 area. Area IPA mengurutkan gambar tokoh cerita rakyat dari paling kecil ke besar kemudian membacanya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing). Area persiapan kegiatannya yaitu mentaati aturan saat mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan guru, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided 78

96 reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing). Area main peran membuat hiasan kepala dari barang bekas untuk properti tampil saat bercerita tentang cerita rakyat. Area drama kegiatannya yaitu memberi contoh perilaku hormat kepada orang tua kemudian anak memperagakannya. Area balok kegiatannya yaitu bekerja keras saat membangun bangunan dari balok dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Anak-anak diminta membuat lingkaran kemudian bercerita tentang buku cerita bergambar pada kegiatan akhir. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan pertama, sebagai berikut: Tabel 5. Data Observasi Siklus II Pertemuan Pertama Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu,% Mampu 5 6,% Belum mampu 8,% Kurang mampu 0,5% Jumlah 9 00% Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan pertama berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau,%, kriteria mampu ada 5 anak atau,%, kriteria belum mampu 8 anak atau,% sedangkan kriteria kurang mampu anak atau 0,5%. 79

97 e) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal 7 Mei 05, 9 Mei 05, dan Mei 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: () Penelitian hari Kamis, 7 Mei 05 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 7 Mei 05 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di Indonesia sub-sub tema Pakaian Tradisional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas TK kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik berjalan mundur diatas papan titian sambil membawa pakaian di area pasir. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi 80

98 tentang kabar anak. Guru meminta anak untuk menceritakan buku gambar (independent reading). Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang di buka pada hari ini. Area yang dibuka ada area. Area main peran kegiatannya yaitu melaksanakan ibadah yang dilakukan sehari-hari sesuai dengan agamanya masing-masing, menulis apa yang digambar (independent writing), membaca buku cerita bergambar (guided reading), membuat cerita sederhana (guided writing). Area bermain peran berpakaian sopan di tempat umum kemudian memperagakannya. Area persiapan kegiatannya yaitu mengenal perbedaan kurus ke gemuk orang yang memakai pakaian tradisional, dan membuat gambar bebas dengan tulisan. Area IPA kegiatan membuat mahkota dari daun nangka. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir hari ini anak membuat lingkaran kemudian guru meminta anak untuk membaca buku ayo beli baju di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Sabtu, 9 Mei 05 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 9 Mei 05 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di 8

99 Indonesia sub-sub tema Kesenian Tradisional. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Gambang Suling sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Jamuran. Kemudian kegiatan motorik berjalan jinjit sambil bertepuk tangan. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang cara melestarikan kesenian tradisional. Guru menceritakan buku bergambar (independent reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka ada area. Area persiapan kegiatannya yaitu menulis apa yang digambar (independent writing), membaca buku cerita bergambar (guided reading), membuat cerita sederhana (guided writing). Area main peran menyebutkan tata krama makan dan 8

100 minum kemudian anak memperagakan cara bertamu dengan baik. Area IPA membuat tiruak kuda lumping dari tanah liat danmembuat gambar bebas dengan tulisan (jornal writing). Area balok mengklasifikasikan bentuk gambar sesuai kesenian tradisional kemudian membuat penggung kesenian. Kegiatan istirahat anak diminta berdoa sebelum makan dan cuci tangan, makan snack dan bermain. Guru menyediakan musik tradisional anak-anak diminta menari mengikuti irama. Selesai bermain anak diminta membereskan mainan sesuai tempatnya. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu Buto Galak, Lincek, dan Kidang Talun dengan klotekkan. Guru meminta anak untuk membaca buku ayo senang menyanyi di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Selasa, Mei 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa Mei 05 dengan tema tanah airku sub tema ragam budaya di Indonesia sub-sub suku. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut 8

101 kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain di rumah pohon. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang cara menghibur teman yang terkena musibah. Guru meminta anak untuk membaca buku aku anak jawa di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersamasama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan main peran. Area persiapan kegiatannya yaitu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan -0, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakan (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), menggambar suku adat yang ada di jawa dan memberi tulisan (journal writing), komunikasi lisan melalui syair tentang suku, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), dan menyebutkan apa saja yang digambar kemudian 8

102 menuliskannya (guided writing). Area main peran menyebutkan perilaku hormat dan tidak hormat kemudian anak bermain peran saling menghormati. Setelah aselesai kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir pada hari ini anak-anak membuat lingkaran kemudian bercakap-cakap tentang toilet training menggunakan gayung dengan benar. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan kedua, sebagai berikut: Tabel 6. Data Observasi Siklus II Pertemuan Kedua Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu,% Mampu 8,% Belum mampu 7 6,8% Kurang mampu 0 0 Jumlah 9 00% Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan kedua berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau,%, kriteria mampu ada 8 anak atau,%, kriteria belum mampu 7 anak atau 6,8% sedangkan kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. 85

103 f) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama ini dilakukan hari pada tanggal 9 Mei 05, Mei 05, dan Mei 05. Adapun deskripsi akan dijabarkan berikut ini: () Penelitian hari Selasa, 9 Mei 05 Pertemuan hari pertama pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa, 9 Mei 05 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang tidak menimbulkan bencana sub-sub tema rasi bintang. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik bermain Bintang Beralih. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang macam, bentuk dan manfaat rasi bintang. Guru meminta anak untuk membaca buku melihat bintang 86

104 di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersamasama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan yang dibuka pada hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan drama. Area persiapan kegiatannya yaitu komunikasi lisan melalui syair bintang, menyebutkan kartu kata yang disediakan guru kemudian menceritakan (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), memegang pensil dengan benar saat menggambar bintang kemudian dituiskan, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing), mengurutkan gambar bintang dari kecil ke besar, dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Kegiatan selanjutnya mengkomunikasikan lisan syair bintang, menggambar dengan tulisan, mengurutkan gambar bintang dari yang kecil ke besar. Area drama kegiatannya adalah mampu membedakan perilaku peduli lingkungan denganmemberi warna pada gambar dan belajar dari kekeliuran yang pernah dilakukan. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu Bintang Kecil dan Bintang Kejora. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Anak-anak diminta 87

105 untuk mengurus diri sendiri tanpa bantuan seperti memakai kaos kaki, sepatu, jaket dan tas sendiri. () Penelitian hari Kamis, Mei 05 Pertemuan hari kedua pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, Mei 05 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang menimbulkan bencana sub-sub tema banjir. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak berbaris di depan kelas kelompok B untuk mengikuti kegiatan sebelum masuk kelas. Anak-anak berbaris sesuai dengan nomor urut kedatangan. Salah satu anak memimpin barisan. Anak-anak diminta berhitung, mengucapkan janji anak Pedagogia, menyanyikan lagu Neng... Neng... Neng..., yel-yel kelompok B dan kegiatan motorik melompat ke tempat yang kering dari ketinggian 0-50 cm saat terjadi banjir. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi dan siap untuk berdoa. Berdoa sebelum kegiatan, menyanyikan Mars Pedagogia, lagu kebangsaan, dan mengucapkan salam kepada guru dipimpin oleh salah satu anak yang piket. Setelah selesai guru mengucapkan salam dan melakukan kegiatan apersepsi tentang kabar anak. Guru bertanya kepada anak tentang banjir. Guru meminta anak untuk membaca buku banjir di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru 88

106 meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu dapat menjawab pertanyaan tentang cerita yang dibacakan. Guru menjelaskan kegiatan di area pada hari ini. Area yang dibuka area persiapan, main peran dan IPA. Area persiapan kegiatannya adalah melengkapi kalimat tentang banjir yang hilang, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya (guided writing), membuat gambar bebas dengantulisan (journal writing), mengurutkan gambar sesuai pola, menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakan (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent reading). Area main peran kegiatannya adalah memperagakan praktek ibadah sesuai agama masing-masing anak dan memperagakan berbicara dengan sopan santun. Area IPA membuat tenda dari daun untuk berlindung karena rumah terkena banjir. Setelah kegiatan inti anak-anak istirahat. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian menyanyikan lagu Hujan rintik-rintik. Setelah selesai guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. () Penelitian hari Sabtu, Mei 05 Pertemuan hari ketiga pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu, Mei 05 dengan tema alam semesta sub tema fenomena alam yang 89

107 menimbulkan bencana sub-sub tema tanah longsor. Adapun proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Sebelum masuk kelas ditandai dengan bunyi kentongan pada pukul 07.0 wib. Anak-anak membuat lingkaran/circle di halaman badminton. Guru memulai kegiatan di luar menggunakan bahasa jawa. Salah satu anak diminta memimpin berdoa dan salam menggunakan bahasa jawa dengan pendampingan salah satu guru. Guru mengajak anak-anak benyanyi lagu Senenge-senenge dan Oh Adikku sambil bertepuk tangan. Guru mengajak bermain Lompat Tali. Kemudian kegiatan motorik berjalan maju pada garis lurus sambil menggendong adik. Setelah berkegiatan anak anak diminta menuju kelas masing-masing untuk melepas sepatu, masuk kelas, minum dan duduk sesuai kedatangan. Kegiatan awal dimulai setelah anak-anak duduk rapi. Guru menanyakan kembali apa saja yang dilakukan anak-anak saat circle. Kemudian anak diajak kegiatan tanya jawab tentang terjadinya tanah longsor dan cara melestarikan lingkungan. Kegiatan sebelum masuk ke area yaitu menyebutkan fenomena alam yang menimbulkan bencana. Kegiatan inti diawali dengan guru menjelaskan area yang dibuka hari ini. Area yang dibuka area persiapan dan IPA. Area persiapan kegiatannya dalah menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian menceritakannya (independent reading), membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya (independent writing), menyebutkan huruf konsonan dan simbolnya pada kata tanah longsor kemudian melingkari huruf konsonannya, membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana (guided reading), menyebutkan apa saja yang digambar 90

108 kemudian menuliskannya (guided writing). Area IPA kegiatannya adalah membuat berbagai macam coretan yang mirip denganhuruf tanah longsor dengan cat dan membuat gambar bebas dengan tulisan (journal writing). Setelah selesai kegiatan inti anak diminta berdoa sebelum makan dan cuci tangan, makan snack dan bermain. Saat bermain anak dapat membaca buku cerita bergambar di perpustakaan kelas. Selesai bermain anak diminta membereskan mainan sesuai tempatnya. Kegiatan akhir anak-anak membuat lingkaran kemudian membuat tepuk Tanah Longsor dan bercerita tentang pengalaman mendahulukan kepentingan teman dan mengakhiri kepentingan sendiri. Guru meminta anak untuk membaca buku melihat bintang di dalam hati (sustained silent reading). Kemudian anak mengulang kalimat dengan bersuara (reading alound). Guru meminta anak untuk membaca bersama-sama buku ceritanya (shared reading). Kemudian guru dan anak melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir. Setelah selesai anak yang piket diminta untuk memimpin berdoa pulang. Di bawah ini adalah tabel observasi yang dilakukan di siklus II pertemuan ketiga, sebagai berikut: Tabel 7. Data Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga Kriteria Penilaian Keterangan Jumlah anak Persentase Sangat mampu,% Mampu 5 78,9% Belum mampu 0 0 Kurang mampu 0 0 Jumlah 9 00% 9

109 Dari tabel yang disajikan di atas diperoleh hasil observasi keterampilan membaca permulaan di TK Pedagogia pada siklus II pertemuan ketiga berkriteria sangat mampu sebanyak anak atau,%, kriteria mampu ada 5 anak atau 78,9%, kriteria belum mampu dan kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. ) Observasi Dalam kegiatan observasi yang peneliti lakukan adalah mengamati dan mengikuti aktivitas membaca permulaan melalui pendekatan whole language di TK kelompok B. Pengamatan dilakukan selama melakukan pendampingan dalam pembelajaran dengan menggunakan panduan instrumen observasi, baik instrumen membaca permulaan dan pendekatan whole language. Selama melakukan observasi di siklus II yang dilakukan 9 kali pertemuan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir berjalan lancar sesuai dengan RKH yang direncanakan. Pada pertemuan pertama anak terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan bermain kartu huruf, kartu kata, kartu kata bergambar, membaca buku cerita bergambar bersama, mengulang kalimat sederhana, membaca di dalam hati dan menggambar sesuai gagasannya dengan disertai tulisan. Pada pengamatan siklus I kriteria sangat mampu anak atau 5,8%, di siklus II menjadi anak atau,%. kriteria mampu di siklus I terdapat anak atau,%, di siklus II pertemuan pertama menjadi 5 anak atau 6,%. Kriteria belum mampu ada 0 anak atau 5,6% menjadi 8 anak atau,%. Sedangkan kriteria kurang mampu 7 anak atau 6,8% menjadi anak atau 0,5 %. Pada pertemuan kedua ada yang antusias melakukan kegiatan ini, tetapi ada juga yang mengeluh karena merasa tidak bisa atau susah dalam menulis huruf. 9

110 Ada juga anak yang langsung meminta bantuan guru agar dibantu dalam menulis kata. Hal ini dapat dilihat bahwa pada kriteria sangat mampu tetap tidak ada peningkatan yaitu anak atau,%. Kriteria mampu yang semula pada siklus I terdapat 5 anak atau 6,%, di siklus II pertemuan kedua naik menjadi 8 anak atau,%, pada siklus II kriteria belum mampu semula 8 anak atau,% menjadi 7 anak atau 6,8%. Kriteri kurang mampu semula anak atau 0,5% menjadi tidak ada anak yang masuk di kriteria kurang mampu. Pertemuan ketiga anak merasa sangat antusias karena anak bermain kartu huruf, kartu kata, kartu kata bergambar, membaca buku cerita bergambar, menggambar yang disertai menceritakan dengan membuat kalimat sederhana, hal ini juga dapat dilihat bahwa pada kriteria mampu yang semula pada siklus I terdapat anak atau 5,8%, di siklus II pertemuan ketiga mengalami kenaikan yaitu 5 anak atau 78,9%, pada kriteria belum mampu semula 8 anak atau,% menjadi tidak ada anak yang masuk di kriteria ini sedangkan pada kriteria kurang mampu sama sekali tidak ada. Hal ini berarti pada siklus II baik pertemuan pertama, kedua maupun ketiga mengalami peningkatan yang sangat bagus. Dari ketiga pertemuan yang dilakukan di siklus II anak terlihat antusias dalam kegiatan meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok B. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa pada kriteria sangat mampu yang semula pada pra siklus terdapat anak atau 0,5%, di siklus I naik menjadi anak atau 5,8% di siklus II naik menjadi anak atau,%. Kriteria mampu yang semula pada pra siklus terdapat anak atau 5,8%, di siklus I naik menjadi anak atau,% di siklus II naik 9

111 menjadi 5 anak atau 78,9%. Pada kriteria belum mampu yang semula pada kondisi awal ada 5 anak atau 6,% meningkat di siklus I menjadi 0 anak atau 5,6%, siklus II mengalami peningkatan yang sangat mampu karena pada kriteria belum mampu tidak ada anak. Pada kriteria kurang mampu di pra siklus ada 9 anak atau 7,% naik menjadi anak atau 0,5% dan di siklus II peningkatan terlihat sangat mampu karena pada siklus II ini pada kriteria kurang mampu tidak ada sama sekali atau 0%. Hal itu dapat diartikan bahwa semua anak yang berada di posisi kurang mampu menjadi berada di posisi belum mampu. Hal ini berarti pada siklus II mengalami peningkatan. Adapun hasil pengamatan di atas dapat dilihat hasil rekapitulasi perkembangan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II sebagai berikut: Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Perkembangan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus II Kriteria Penilaian Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah anak Jumlah anak Jumlah anak Sangat mampu Mampu 5 Belum mampu Kurang mampu 9 0 Jumlah Pra Siklus pada Siklus I pada Siklus II pada Keterangan kondisi kurang kondisi belum kondisi mampu mampu mampu 9

112 Data tabel di atas dapat diketahui lebih jelas pada diagram di bawah ini: Gambar 5. Diagram Hasil Perkembangan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas dapat terlihat kondisi pra siklus kriteria belum mampu sebesar 7,%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, mengalami peningkatan pada kriteria belum mampu sebesar 5,6%. Hasil observasi siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 78,9%. Peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus II sangat signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai, yaitu hasil penilaian yang dicapai 78,9% dari 75% yang diinginkan. ) Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasi sesuai dengan instrumen yang sudah ditentukan, dapat diketahui bahwa pada indikator keberhasilan mencapai 5 anak atau 78,9% dalam kriteria mampu. Data tersebut peneliti peroleh dengan melakukan analisis data dengan berkolaborasi bersama guru kelas di TK B untuk melakukan siklus II. Hal ini dikarenakan pada siklus I hanya anak atau 5,8% dari jumlah siswa, sehingga diputuskan kembali untuk melakukan penelitian pada 95

113 siklus II Peningkatan keberhasilan ini diketahui dari hasil perbandingan siklus I dan siklus II. Pada pelaksanaan siklus II dapat diamati bahwa meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dapat meningkatkan keterampilan membaca anak baik. Dari hasil pengamatan siklus II telah menunjukkan hasil keberhasilan yaitu 78,9%, maka penelitian dihentikan. B. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan pada keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language anak kelompok B TK Pedagogia setelah dilakukan perbandingan terjadi peningkatan pada setiap pertemuan dalam siklus. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah anak dalam keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language anak pada kondisi awal dengan kriteria mampu. Pada pengamatan yang dilakukan peneliti terkait dengan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language saat pembelajaran berlangsung yaitu: ) anak mengalami kesulitan dalam menyebut dan menunjuk simbol huruf karena dalam pendekatan whole language anak langsung melihat kata secara utuh tidak terpisah sehingga perlu menggunakan pendekatan decoding, ) menyebutkan dan mengeja nama benda yang mempunyai huruf awal sama sambil menunjukkan simbol huruf sehingga anak mengenal simbol huruf dan bunyinya, ) membaca dan mengelompokkan kata-kata sejenis supaya anak memiliki ketelitian dalam membedakan simbol huruf, ) bercerita/membaca gambar yang disedikakan dengan konsisten agar anak mempunyai pengetahuan yang lebih, 5) 96

114 perbaikan buku cerita bergambar dengan menambahkan beberapa kata sehingga anak memiliki banyak kosa kata. Stimulasi dan bimbingan guru dibutuhkan saat anak melakukan kegiatan melalui pendekatan whole language yaitu membaca sambil bersuara, menggambar dengan tulisan, membaca di dalam hati, membaca bersama, membaca terbimbing, menulis terbimbing, membaca bebas dan menulis bebas anak lebih aktif, dapat membaca dan mengungkapkan bahasa dengan baik. Berdasarkan teori oleh Leonhardt (Nurbiana Dhieni, 009: 5.) bahwa membaca sangat penting diberikan pada anak karena dapat mempengaruhi kebahasaan yang lebih tinggi. Anak-anak dengan kegiatan membaca yang dilakukan secara kontinyu dapat meningkatkan kebahasaan anak lebih banyak dan lebih baik. Berkaitan dengan penelitian ini adalah stimulasi yang diberikan berupa kegiatan membaca buku cerita bergambar pada pendekatan whole language dapat meningkatkan, dan pemberian reward pada anak saat pembelajaran mendapatkan hasil respon yang baik. Keterampilan membaca permulaan anak dapat meningkat karena adanya pendektan whole language, bimbingan, interaktif anak dan kegiatan dilakukan berkala dan secara konsisten. Hal tersebut sesuai dengan teori (Goodman dkk, dalam Nurbiana Dhieni, 009:.7) bahwa perkembangan membaca awal merupakan proses interaktif anak sebagai peserta aktif. Eisele dalam Hariyanto (0: ) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pendekatan whole language sebagai berikut: a) anak tumbuh dan belajar lebih siap ketika anak secara aktif untuk belajar sendiri, b) strategi dan kemahiran mereka 97

115 pada proses kompleks seperti membaca dan menulis perlu difasilitasi dengan baik oleh guru serta didukung secara psikologi, c) untuk membangun munculnya kemampuan membaca dan menulis, anak perlu mencoba untuk meniru strategi orang tua atau guru, d) pengajaran dengan whole language didasarkan pada pengamatan bahwa banyak yang dipelajari pada diri anak, sehingga guru perlu memberikan kesempatan dan mendorong ke dalam proses belajar, e) pembelajaran dengan whole language merangsang anak untuk belajar secara mandiri. Tugas guru memberikan bimbingan kepada anak, f) guru dan anak bersama-sama belajar dan mengambil resiko serta mengambil keputusan bersama dalam belajar, g) guru mengenalkan interaksi sosial dengan anak, berdiskusi, berbagi ide, bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam belajar, h) guru memberikan materi kepada siswa berupa tes agar mampu membedakan kemampuan mana yang belum optimal serta mendorong siswa untuk menemukan dan mengkritik kelemahan sendiri, i) penilaian disatukan dengan pembelajaran, j) guru membangun dan mengembangkan jenis tingkah laku serta sikap yang diperlukan dalam kemajuan belajar anak. Hal ini sudah dilakukan dalam pendekatan whole language seperti membaca buku cerita bersama-sama, menggambar dengan tulisan, membaca terbimbing, menulis terbimbing, membaca bebas dan menulis bebas. Sehingga keterampilan membaca permulaan anak melalui pendekatan whole language di TK Pedagogia kelompok B dapat meningkat. 98

116 C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hasil keterampilan membaca permulaan anak melalui pendekatan whole language hanya dinilai oleh peneliti dan tidak ada penilai lain sehingga peningkatan tersebut tidak ada pembanding lainnya. 99

117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada anak kelompok B di TK Pedagogia. Peningkatan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language dapat dilihat dari adanya peningkatan pada hasil observasi penelitian kondisi pra siklus dan setelah dilakukan siklus I dan siklus II. Peningkatan terjadi pada setiap pertemuan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada anak semula kriteria kurang mampu 9 anak, mengalami peningkatan pada siklus I kriteria belum mampu sebanyak 0 anak. Pada siklus II mengalami peningkatan jumlah anak pada kriteria mampu menjadi 5 anak. Kegiatan dalam meningkatkan membaca permulaan melalui pendekatan whole language adalah menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf, menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama, mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama, dan bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. B. Saran. Bagi Guru a. Guru dapat mengembangkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language di kelompok TK B yang lain. 00

118 b. Guru lebih inovatif dalam kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan keterampilan membaca permulaan melalui pendekatan whole language.. Bagi Sekolah dan Kepala Sekolah Sekolah diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah melalui pendekatan whole language diantaranya: a. Guru dapat menyediakan barang cetakan di dalam kelas. b. Guru menyediakan area perpustakaan. c. Guru memajang label atau nama nama sesuai dengan bendanya. 0

119 DAFTAR PUSTAKA Agus Wuryanto. (00). Pendekatan Whole Language. Diakses dari pada tanggal 7 Mei 0, Jam 0.00 WIB. Ahmad Susanto.(0). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group. Budiman, A. dkk. (006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press. Cucu Eliyawati. (005). Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. DEPDIKNAS. (005). Kamus Besar Bahasa Indonesia,ed--cet-. Jakarta: Balai Pustaka. Nurbiana Dhieni, dkk. (009).Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta:Universitas Terbuka. Eka Sapti Cahyaningrum. (008). Mewujudkan Suasana Belajar yang Menyenangkan di Taman Kanak-Kanak. Tot s Educare Edisi I. Yogyakarta: PGTK FIP UNY. Erdiansyah, Muhammad. (009). Perkembangan dan Pemerolehan Bahasa Anak. [Online]. Tersedia: Perkembangan. [ Pebuari 0] Fahim Musthafa. (005). Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung: Hikmah. Farida Rahim. (009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Harlock, Elizabeth B. (99). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hariyanto. (0).Whole Language dan Model Pembelajaran Terpadu. Diakses dari pada tanggal 7 Mei 0, Jam 0.00 WIB. Hartono, A. dan Sunarto. (995). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Idris, Muhammad. (007). Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif). Yogyakarta: UII Press. 0

120 Irma, Ade Suryani. (00). Makalah Perkembangan Berbicara (Bahasa) Pada Anak-Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: [ Pebuari 0] Kasihani Kasbolah. (998/999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud. Kemendiknas, (00). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Mayke Sugianto. (99). Bermain, Main, dan Permainan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mayke Tedjasaputra. (00). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: CWS. Harun Rasyid. Dkk. (0). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gama Media. Samsu Somadayo. (0). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta: Graha Ilmu. Setiawan Dimas. (0). Definisi Perkembangan. Diakses dari pada tanggal 7 November 0, Jam.00 WIB. Sugeng Santosa. (00). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan Indonesia. Sugiyono. (006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.. (0). Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Suharsimi Arikunto. (006). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara.. (008). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara.. (00). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara. Suhartono. (005). Perkembangan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga KePendidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. 0

121 Sukardi. (00). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Tadkiroatun Musfiroh. (005). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.. (009). Mengembangkan Baca-Tulis Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo Anggota Ikapi.. (0). Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini ( Bahan pendidikan dan latihan profesi guru sertifikasi guru rayon Universitas Negeri Yogyakarta). Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Wina Sanjaya. (00). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Wynda Indah. (0). Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan. Diakses dari pada tanggal 7 November 0, jam.00 WIB. 0

122 LAMPIRAN 05

123 LAMPIRAN Surat Ijin Penelitian 06

124 07

125 08

126 09

127 LAMPIRAN Jadwal Penelitian 0

128

129 LAMPIRAN Kisi-kisi Lembar Observasi dan Rubrik

130 Tabel 9. Kisi-kisi Observasi Keterampilan Membaca Permulaan No Variabel Sub Variabel Indikator Membaca Permulaan - Membaca merupakan proses penerjemahan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan serta mengenal kata dan gambar. - menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf - menyebut dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suku kata awal sama. - membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis atau sama. - bercerita/membaca tentang gambar yang disediakan. Rubrik Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Menunjuk Huruf Tabel 0. Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Menunjuk Huruf yang disediakan pada Kartu Huruf Indikator Kriteria Deskripsi Skor Sangat menyebut dan menunjuk 0 huruf. Mampu Mampu menyebut dan menunjuk 5 huruf. Belum menyebut dan menunjuk 0 huruf. mampu Kurang menyebut dan menunjuk 5 huruf. mampu menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf vokal dan konsonan. Rubrik Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Mengeja Tulisan Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Menyebut dan Mengeja Tulisan yang disediakan pada Buku Cerita Bergambar Indikator Kriteria Deskripsi Skor Sangat mengeja nama benda yang mempunyai suara Mampu huruf awal yang sama pada kata bergambar. Mampu mengeja nama benda yang mempunyai suara huruf awal yang sama pada kata bergambar. Belum mengeja nama benda yang mempunyai suara mampu huruf awal yang sama pada kata bergambar. Kurang mengeja nama benda yang mempunyai suara mampu huruf awal yang sama pada kata bergambar. menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama. Rubrik Penilaian Membaca Permulaan dengan Membaca dan Mengelompokkan Kata Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Membaca dan Mengelompokkan Kata yang disediakan pada Kartu Kata Bergambar Indikator Kriteria Deskripsi Skor Sangat membaca dan mengelompokkan kata yang Mampu sama. Mampu membaca dan mengelompokkan kata yang sama. Belum membaca dan mengelompokkan kata yang mampu sama. Kurang membaca dan mengelompokkan kata yang mampu sama. membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama.

131 Rubrik Penilaian Membaca Permulaan dengan Bercerita/Membaca Gambar Tabel. Penilaian Membaca Permulaan dengan Bercerita/Membaca Gambar pada Buku Cerita Bergambar Indikator Kriteria Deskripsi Skor Sangat bercerita/membaca gambar yang Mampu disediakan. Mampu bercerita/membaca gambar yang disediakan. Belum bercerita/membaca gambar yang mampu disediakan. Kurang bercerita/membaca gambar yang mampu disediakan. bercerita/membaca gambar yang disediakan.

132 LAMPIRAN Instrumen Observasi 5

133 Lembar Pengamatan Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf Anak Kelompok B di TK Pedagogia No Nama Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf jumlah Kriteria Huruf vokal Huruf konsonan. Ren. Sen. Bel. Cit 5. Ang 6. Ray 7. Almi 8. Aks 9. Riz 0. Odi. Luk. Qiya. Cak. Alme 5. Lut 6. Vir 7. Rein 8. Kia 9. Bin 0. a i u e o b c d f g h j k l m n p r s t Keterangan : Menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf vokal dan konsonan. Sangat mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf. Belum mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Kurang mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf 6

134 Lembar Pertanyaan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Tanggal No. Pertanyaan. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita sambil bersuara (reading aloud)?. Apakah guru meminta anak untuk menggambar dan membuat tulisan sesuai gambar yang dibuat (journal writing)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita di dalam hati (sustained silent reading)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita secara bersama (shared reading)? 5. Apakah guru mengajak anak untuk membaca terbimbing (guided reading)? 6. Apakah guru mengajak anak untuk menulis terbimbing (guided writing)? 7. Apakah guru mengajak anak untuk membaca bebas (independent reading)? 8. Apakah guru mengajak anak untuk menulis bebas (independent writing)? Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 7

135 Instrumen Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan. Ren. Sen. Bel. Cit 5. Ang 6. Ray 7. Almi 8. Aks 9. Riz 0. Odi. Luk. Qiya. Cak. Alme 5. Lut 6. Vir 7. Rein 8. Kia 9. Bin SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K Jumlah Sangat mampu Mampu Belum mampu Kurang mampu Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 8

136 LAMPIRAN 5 Rencana Kegiatan Harian (RKH) 9

137 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu/ Hari : XII/ Sub Tema : Alat Komunikasi Modern Kelompok : B ALAT KOMUNIKASI Brosur Tanggal : 05 Semester : II Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Memanjat, bergantung dan berayun (FIS.E...5)(PBKB;8) melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan. - Berbaris di halaman kelas - Pemberian tugas memanjat, bergantung dan berayun pada bola dunia ALAT / SUMBER BAHAN Anak langsung Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (ketangkasan) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang manfaat, kekurangan, bagaimana cara menggunakan, tempat membeli, menjual brosur. - Membaca brosur sederhana tentang handphone di dalam hati. (sustained silent reading) brosur Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca brosur sederhana tentang handphone dengan bersuara. (reading alound) brosur Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca brosur bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca brosur sederhana tentang handphone bersama sama. (shared reading) brosur Observasi Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) (SE.B7) Mau belajar dari kekeliruan yang pernah dilakukan (SE.B7..)(PBKB;8) memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) - Tanyajawab bila melakukan kesalahan dan bagaimana cara memperbaikinya anak langsung Percakapan (keaktifan)

138 Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung (BHS.C.) Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi) (KOG.D.) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Menyebutkan huruf konsonan dan simbolnya (BHS.C...5)(PBKB:5) Mengklasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi). Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: siapa aku? Berwarna hitam & putih, berbentuk bulat, dan berukuran kecil: Mata)(KOG.D...) (PBKB;7) mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi) II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Seni - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Area Persiapan Pemberian tugas menyebut huruf konsonan pada kata brosur kemudian dilingkari huruf konsonannya Area Persiapan - Pemberian tugas mengklasifikasikan kata sesuai nama handphone (nokia, samsung, lenovo) kemudian membacanya. Buku gambar, spidol HVS, pensil, penghapus Kartu kata Hasil karya (kreativitas) Penugasan Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menempel gambar dengan tepat (FIS.E.6) Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Menempel gambar dengan teknik kolase. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh subtema pancaindera: kolase gambar telinga) (FIS.E.6...)(PBKB;7) membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. menempel gambar dengan tepat. - Pemberian tugas mengurutkan kartu kata membentuk kalimat sederhana kemudian membacanya. (guided reading) - Pemberian tugas meniru tulisan namanama handphone yang ada di brosur. (guided writing) Area IPA - Pemberian tugas menempel potonganpotongan gambar koran kemudian ditempel menjadi brosur kemudian dibaca dan memberi tulisan secara bebas. (independent reading dan independent writing) Kartu kata Kartu kata, pensil, spidol koran bekas, HVS, lem, serbet. Penugasan Penugasan Penugasan Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan isi brosur dengan apa yang diungkapkan. Brosur yang dibuat. Penugasan

139 Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A.) Membuat kalimat sederhana. Memberi contoh perilaku suka menolong di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (NAM.A..)(PBKB:) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Nuwu Ningsih, S. Pd membuat kalimat sederhana. memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) Keterangan: S : I : A : III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain - Bercakap cakap contoh perilaku suka menolong dan mempraktekkannya saat bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Doa, salam dan pulang Catatan: Penelitian Pra Siklus Kertas, spidol mainan anak Penugasan Observasi (berperilaku baik) Yogyakarta, 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

140 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu/ Hari : XII/ 5 Sub Tema : Alat Komunikasi Modern Kelompok : B ALAT KOMUNIKASI Televisi Tanggal : 05 Semester : II Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks (BHS.C.) Menggunakan alat tulis dengan benar (FIS.E.) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Berjalan kesamping: pada garis lurus, diatas papan titian, berjinjit, atau bertumit sambil membawa beban (FIS.E...)(PBKB;8)(BDY;8) (ELL...) Menjawab pertanyaan bagaimana (BHS.C...)(PBKB;5)(BDY; 8)(ELL...) Membuat berbagai macam coretan yang mirip huruf atau angka (FIS.E...)(PBKB;7) (BDY;0) Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan. menjawab pertanyaan yang lebih kompleks. menggunakan alat tulis dengan benar membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. - Berbaris di halaman kelas - Pemberian tugas berjalan ke samping di atas papan titian kemudian bercakap cakap bagaimana mengurangi kecepatan ketika berbelok lalu anak anak bermain jamuran I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bernyanyi cublak cublak suweng - Bercakap cakap tentang manfaat, kekurangan, bagaimana cara menggunakan, tempat membeli, menjual dan tempat perawatan/ cara merawat televisi - Bercakap cakap menyebutkan arti ramburambu larangan sesuai bentuk - Bercakap cakap bagaimana kita bisa melihat siaran di Televisi? II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menggambar televisi dan menceritakan gambarnya setelah selesai boleh bermain cuthitan. (guided writing) - Pemberian tugas membaca tulisan televisi yang digambar. (guided reading) ALAT / SUMBER BAHAN papan titian Televisi buku gambar, spidol buku gambar, spidol Anak langsung Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (keseimbangan) Percakapan penugasan Penugasan Penugasan

141 Menunjukkan rasa empati(se.b6) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan) (KOG.D.) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan (FIS.E.) Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A) Menolong teman yang sedang mendapat musibah (SE.B6..)(PBKB:) Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Membuat kalimat sederhana. Mencoba dan menceritakan tentang macam macam rasa, mencium macam macam bau, mendengar macammacam bunyi (KOG.D...5)(PBKB;7)(BDY; ) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Makan empat sehat lima sempurna (FIS.E...)(PBKB:9) Memberi contoh perilaku sopan bertutur kata di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM)(NAM.A..) (PBKB:)(BDY:)(ELL...) menunjukkan rasa empati. menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. membuat kalimat sederhana. menceritakan tentang macam macam rasa, mencium macammacam bau, mendengar macam macam bunyi mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) Area Main Peran - Tanya jawab cara menolong korban banjir dan menuliskannya di buku petak. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar kemudian menulis secara bebas. (independent reading dan independent writing) Area IPA - Pemberian tugas mendengarkan bunyibunyian dari suara di radio kemudian menyanyikan lagu jagung. - Pemberian tugas menggambar bebas dan tulisannya. (journal writing) III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Mau makan makanan dari sekolahan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercakap cakap contoh perilaku sopan di masyarakat. - Menyanyikan tembang siji loro telu buku petak, pensil, penghapus Buku cerita yang dibuat. Kertas, pensil, penghapus Radio Buku gambar, spidol snak anak langsung Percakapan Penugasan Penugasan Unjuk Kerja (eksploratif) Hasil karya (kreativitas) Observasi (mau makan) Percakapan Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang aksesoris di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi

142 membaca. Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aksesoris dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. Mengetahui Kepala TK Pedagogia membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. Keterangan: S : I : A : - Membaca buku cerita sederhana tentang aksesoris bersama sama. (shared reading) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Doa, salam dan pulang Catatan: Penelitian Pra Siklus Buku cerita Observasi Yogyakarta, 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Nuwu Ningsih, S. Pd Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

143 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu : XIII/ Sub Tema : Kelompok : B Alat Komunikasi Alat komunikasi isyarat Tanggal : 7 05 Semester : II (Bendera lelayu) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) Membiasakan diri beribadah (NAM.A) Berjalan kesamping: pada garis lurus, diatas papan titian, berjinjit, atau bertumit sambil membawa beban (FIS.E...)(PBKB;8) Bertegur sapa dengan orang yang dikenal dan atau orang asing (NAM.A..)(PBKB;) Anak dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi Anak dapat membiasakan diri beribadah - Berbaris Di halaman - Pemberian tugas berjalan kesamping pada papan titian sambil membawa bendera lelayu. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang bertegur sapa dengan orang lain saat takziah di rumah tetangga. Kemudian anak memperagakannya. ALAT / SUMBER BAHAN Papan titian, bendera Anak langsung Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk kerja (Keseimbangan) Percakapan (Keaktifan) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan tata krama berjalan melewati orang tua di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM)(SE.B..)(PBKB;) Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Anak dapat mengenal tata krama dan sopan santun menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. - Tanya jawab tata krama berjalan melewati orang yang sedang duduk takziah. - Pemberian tugas menceritakan buku bergambar. (independent reading) Anak dan guru bercakap cakap Buku cerita bergambar Percakapan (Ketepatan dlm menjawab) Observasi Meniru bentuk (FIS.E.) Meniru bentuk Segitiga (FIS.E...)(PBKB;7) Anak dapat meniru bentuk sederhana II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Balok - Pemberian tugas membuat bentuk segitiga menjadi bentuk bendera lelayu. Kertas lipat, hvs, lem Hasil karya (Kerapian) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas menulis apa yang digambar.( independent writing) Kertas, pensil Observasi

144 Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: lebih dari, kurang dari, dan paling/ter (KOG.D.) Mengenal perbedaan lebar: Lebih lebar, kurang lebar, paling lebar Naturalistik (KOG.D...)(PBKB;5) Anak dapat mengenal perbedaan berdasarkan ukuran Area Persiapan - Pemberian tugas mengenal perbedaan lebar gambar bendera dari sempit ke lebar dengancara mengurutkan dengan cara menggambar. Kertas tugas, pensil, penghapus Penugasan (Ketepatan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided reading) Buku cerita bergambar Penugasan Menyebutkan simbol simbol huruf yang dikenal. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan (BHS.C.) Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Melakukan 5 perintah dengan tepat (BHS.C...)(PBKB;5) menyebutkan coretan yang dibuat. Anak dapat mengerti beberapa perintah - Pemberian tugas membuat cerita sederhana. (guided writing) Area Persiapan - Pemberian tugas melakukan 5 perintah dengan tepat saat mengerjakan kegiatan. Buku gambar, spidol Kegiatan anak Penugasan Observasi (Melakukan perintah dg tepat) Memilih lebih banyak katakata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya bercerita tentang gambar yang disediakan. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pergi belanja di dalam hati. (sustained silent reading) Buku gambar, spidol Buku cerita Hasil karya (kreativitas) Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pergi belanja dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi

145 Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pergi belanja bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang, salam, pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Pra Siklus Yogyakarta, 6 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

146 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu : XIII/ Sub Tema : Kelompok : B Alat Komunikasi Alat Komunikasi isyarat Tanggal : 9 05 Semester : II (Palang Ranting dan batu) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah) (KOG.D.) Mengungkapkan sebab akibat. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: Apabila mata tertutup (sebab), maka sulit (akibat) untuk melakukan aktivitas)(kog.d...)(pb KB;) Anak dapat mengenal sebab akibat tentang lingkungannya - Berbaris di halaman I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap mengungkapkan sebab akibat jika tidak konsentrasi saat mengendarai kendaraan. ALAT / SUMBER BAHAN Anak dan guru bercakapcakap Percakapan (Keaktifan) Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang bermain di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang bermain dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang bermain bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

147 Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama (BHS.C.) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf suku kata akhir yang sama (BHS.C...) (PBKB;5) Anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata akhir tu. Misalnya: batu, sepatu, satu, pintu, ratu, dll. Gambar, pensil warna Penugasan (Ketepatan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided writing) buku gambar, spidol Penugasan Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menggambar kemudian menuliskannya. (guided reading) Anak langsung Penugasan Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A) Mampu membedakan perilaku suka menolong dari egois (NAM.A..)(PBKB;) Anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk Area Main Peran - Tanya jawab membedakan perilaku suka menolong dari egois. Kemudian anak membedakaan perilaku suka menolong dengan cara mewarnai. Pensil warna, lembar kegiatan Penugasan (Mampu membedakan) Memahami peraturan dan disiplin (SE.B5) Memberi contoh mentaati aturan di masyarakat (SE.B5..)(PBKB;) Anak dapat memahami peraturan dan disiplin Area Main Peran - Bercakap cakap memberi contoh mentaati aturan di masyarakat. Kemudian memerankannya.. Pensil, penghapus Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas menulis secara bebas apa yang diperankannya. (independent writing) Kertas, pensil, penghapus Penugasan Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS.E.) Membuat berbagai bentuk dari daun, kertas dan kain perca, kardus, dll(fis.e...)(pbkb;7) Anak dapat melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan Area IPA - Pemberian tugas membuat berbagai bentuk silang dari ranting. Ranting pohon Hasil karya (Kerapian)

148 Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas menggambar ranting yang dibuat kemudian menuliskannya. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (FIS.E.) Toilet training menggunakan gayung untuk membersihkan anggota badan setelah kencing atau BAB. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera) (FIS.E...)(PBKB;8) Anak dapat terampil menggunakan tangan kanan dan kiri III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain - Pemberian tugas toilet training. gayung Observasi (Menggunakan gayung dg benar) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (independent reading) Buku cerita Penugasan - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Pertama Yogyakarta, 8 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

149 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu : XIII/ 5 Sub Tema : Kelompok : B Alat Komunikasi Alat komunikasi isyarat Tanggal : 05 Semester : II (Isyarat dengan tangan) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam (FIS.E.) Mengekspresikan berbagai gerakan kepala,tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ritmik dengan lentur (FIS.E...)(PBKB;8) (BDY;5)(ELL...) Anak dapat melakukan koordinasi tubuh - Circle - Pemberian tugas mengekspresikan berbagai gerakan sesuai dengan isyarat tangan. ALAT / SUMBER BAHAN Isyarat tangan Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk kerja (Keberanian) Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A) Mampu membedakan perilaku hormat kepada orang tua/guru dari tidak hormat (NAM.A..) (PBKB;) (ELL...) Anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa - salam - Tanya jawab membedakan perilaku hormat kepada orang tua dan guru. Kemudian anak memperagakannya. Anak dan guru tanya jawab Percakapan (Ketepatan) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

150 Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama (BHS.C.) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama(bhs.c...)(pbkb;5) (ELL...) Anak dapat menyebutkan kelompok gambar II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menyebutkan kelompok gambar yg memiliki huruf awal T kemudian membacanya. (independent reading) Gambar, spidol Penugasan (Ketepatan) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Mengklasifikasi benda berdasarkan fungsi (KOG.D.) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Membuat kalimat sederhana. Mengelompokkan benda berdasarkan fungsi sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tama pancaindera: fungsi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit) (KOG.D...) (PBKB;7)(ELL...) Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. membuat kalimat sederhana. Anak dapat mengklasifikasi benda berdasarkan fungsi membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. Area Persiapan - Pemberian tugas mengelompokkan benda berdasarkan fungsi sesuai dengan tema. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Gambar benda, pensil, penghapus Buku cerita Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan) Observasi Penugasan (Ketepatan) Menggunting sesuai dengan pola (FIS.E.5) Menggunting pola. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: menggunting pola telinga)(fis.e.5..)(pbkb;7) Anak dapat menggunting sesuai dengan pola Area Seni Kreativitas - Pemberian tugas menggunting pola tangan. Gunting, lem, serbet Penugasan (Kerapian) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas)

151 Meniru bentuk (FIS.E.) Menunjukkan sikap toleransi (SE.B) Meniru bentuk Kubus (FIS.E...)(PBKB;7)(BDY.) Mendengarkan teman yang sedang bicara (SE.B..) (PBKB;)(ELL...) Anak dapat meniru bentuk Anak dapat menunjukkan sikap toleransi Area Balok - Pemberian tugas meniru bentuk kubus menjadi panggung pertunjukkan. III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercakap cakap tentang kesepakatan mendengarkan teman yang sedang berbicara. - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Bentuk kubus Anak dan guru bercakapcakap Hasil karya (Kerapian) Observasi (Ketenangan) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Pertama Yogyakarta, 0 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

152 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu/ Hari :XIV / Sub Tema : INDONESIAKU Kelompok : B TANAH AIRKU Pulau Tanggal : 05 Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (FIS.E) Melompat dari ketinggian 0 50 cm (FIS.E...)(PBKB;8) terampil menggunakan tangan kanan dan kiri - Berbaris di halaman sekolah. - Pemberian tugas melompat dari ketinggian 0 50 cm pada ban tanam. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang nama pulau di Indonesia, letak pulau besar Indonesia, bentuk pulau, nama suku bangsa. ALAT / SUMBER BAHAN ban tanam Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (Ketangka san) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang cita cita menjadipeneliti di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang cita cita menjadipeneliti dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang cita cita menjadipeneliti bersamasama. (shared reading) Buku cerita Observasi

153 Mengenal suara huruf awal dari nama bendabenda yang ada di sekitarnya (BHS.C.) Mengenal suara huruf awal dari benda benda yang ada di rumah (BHS.C...)(PBKB;5) mengenal suara huruf awal dari nama benda benda yang ada di sekitarnya II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas mengenal suara huruf awal k dari benda benda yang ada di rumah. Misalnya: kompor, kacamata, kelereng,... buku tulis, pensil, penghapus Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided reading) Buku cerita bergambar Penugasan Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas membuat cerita sederhana. (guided writing) Buku gambar, spidol Penugasan Memahami peraturan dan disiplin (SE.B5) Memberi contoh mentaati aturan di rumah (SE.B5..)(PBKB;) memahami peraturan dan disiplin Area Drama - Bercakap cakap tentang mentaati aturan di rumah.kemudian memperagakannya. anak meniru tulisan aturan di rumah. buku petak, pensil, penghapus Percakapan (keaktifan) Mengenal agama yang dianut (NAM.A.) Menyebutkan nama agama (NAM.A..)(PBKB;) mengenal agama yang dianut Area Drama - Tanya jawab tentang nama agama di Indonesia. kemudian menyebutkan nama agama masing masing. poster agama Percakapan Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan (KOG.D.) Mencocokkan bilangan 0 dengan lambang bilangan 0 (KOG.D...)(PBKB;7) mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan Area Persiapan - Pemberian tugas mencocokkan bilangan 0 pada gambar pulau sesuai jumlahnya. lembar kegiatan, spidol Penugasan Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas)

154 Meniru bentuk (FIS.E.) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Meniru bentuk/gambar. Sesuaikan dengan tema/subtema (contoh sub tema pancaindera: meniru bentuk lingkaran seperti mata, bentuk segitiga seperti hidung, bentuk kubus seperti telapak tangan)(fis.e...) (PBKB;7) Membuat kalimat sederhana. meniru bentuk. membuat kalimat sederhana. Area Persiapan - Pemberian tugas meniru bentuk Pulau Jawa. - Pemberian tugas menulis apa yang digambar.( independent writing) HVS, spidol, pensil warna Kertas, pensil Hasil Karya (kreatif) Observasi Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Mengetahui Kepala TK Pedagogia Nuwu Ningsih, S. Pd menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. Keterangan: S : I : A : III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Pemberian tugas menceritakan buku bergambar. (independent reading) Buku cerita bergambar - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan. - Doa, salam, Pulang Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Pertaman Observasi Yogyakarta, 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

155 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu/ Hari :XIV / Sub Tema : INDONESIAKU Kelompok : B TANAH AIRKU Ibu Kota Negara Tanggal : 6 05 Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) Naik sepeda roda, otopet, bakiak, dll (FIS.E...0)(PBKB;8) melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan ALAT / SUMBER BAHAN - Berbaris di halaman sekolah - Pemberian tugas naik otopet. otopet Unjuk Kerja (keseimbangan) I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang nama dan letak ibukota. Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membuat bandana di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membuat bandana dengan bersuara. (reading alound) - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membuat bandana bersamasama. (shared reading) Buku cerita Buku cerita Observasi Observasi

156 Menyebutkan (memahami) kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama (BHS.C.) Memberi contoh kelompok gambar/nama benda/orang yang memiliki suku kata awal yang sama (BHS.C...)(PBKB;5) menyebutkan (memahami) kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas memberi contoh gambar benda yang mempunyai suku kata awal J. Misalnya: jambu, jadah, jamu, dll. Kemudian anak menuliskan di buku petak buku petak, pensil, penghapus Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbol simbol huruf yang dikenal. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari variasi (KOG.D.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Mengelompokkan benda sesuai dengan kelompokknya sesuaikan dengan tema/subtema (contoh sub tema pancaindera: sepasang telinga, sepasang mata,sepasang lubang hidung, sepasang tangan, sepasang kaki, satu hidung, satu mulut, satu lidah)(kog.d...) (PBKB;7) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menyebutkan coretan yang dibuat. mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari variasi. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas membuat cerita sederhana. (guided writing) Area Persiapan - Pemberian tugas mengelompokkan gambar pulau di Indonesia sesuai dengan kelompokknya kemudian membaca namannya.(independent reading) - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol lembar kegiatan, spidol Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Penugasan Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS.E.) Membuat kalimat sederhana. Menciptakan bentuk dari balok (FIS.E...)(PBKB;8) membuat kalimat sederhana. melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan Area Balok - Pemberian tugas menciptakan bentuk Istana Negara Jakarta menggunakan balok. Kertas, spidol balok Penugasan (Ketepatan) Hasil karya (kreatif)

157 Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) (SE.B7.) Mau mencoba tantangan baru (SE.B7..)(PBKB;8) memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) Area Drama - Pemberian tugas mau mencoba tantangan baru melalui tebak kata bergambar. kartu kata bergambar Penugasan Mengenal ritual dan hari besar agama (NAM.A5) Menyebutkan hari raya keagamaan di Indonesia (NAM.A5..) mengenal ritual dan hari besar agama Area Agama - Tanya jawab tentang menyebutkan hari raya keagamaan di Indonesia. kemudian anak meniru tulisan hari raya agama sesuai dengan agamanya. buku petak, pensil, penghapus Percakapan (keaktifan) Memilih lebih banyak katakata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Mengetahui Kepala TK Pedagogia mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya Keterangan: S : I : A : - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan. - Doa, salam, dan pulang Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Kedua Hasil karya (kreativitas) Yogyakarta, 5 05 Guru TK Pedagogian Peneliti Nuwu Ningsih, S. Pd Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

158 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu/ Hari :XIV / 5 Sub Tema : INDONESIAKU Kelompok : B TANAH AIRKU Lagu Kebangsaan Indonesia Tanggal : 8 05 Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) Membiasakan diri beribadah (NAM.A.) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Berdiri dengan tumit bertumpu pada satu kaki dengan seimbang (FIS.E...6)(PBKB;8)(BDY; ) Berdo a setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan (NAM.A..)(PBKB;)(BDY; )(ELL...) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan membiasakan diri beribadah bercerita tentang gambar yang disediakan. - Senam di halaman sekolah - Pemberian tugas berdiri dengan tumit menggunakan satu kaki. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa dengan khidmat saat akan memulai kegiatan - Salam - Menyanyikan bermacammacam lagu yang ada di Indonesia - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama di dalam hati. (sustained silent reading) ALAT / SUMBER BAHAN anak langsung anak langsung Buku cerita Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (keseimbangan) Observasi (khidmat) Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

159 Menyebutkan (memahami) kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama (BHS.C.) Memberi contoh kelompok gambar/nama benda/orang yang memiliki suku kata akhir yang sama (BHS.C...)(PBKB;5)(BDY; )(ELL...) menyebutkan (memahami) kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama Area Persiapan - Pemberian tugas memberi contoh kelompok gambar bendera yang memiliki suku kata akhir a yang sama. Misalnya: Malaysia, Indonesia, Australia, Hongaria, dll kemudian membacanya. (independent reading) lembr kegiatan, spidol Penugasan Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Memahami peraturan dan disiplin (SE.B5) Membuat kalimat sederhana. Memberi contoh mentaati aturan di masyarakat (SE.B5..)(PBKB;) (ELL...) membuat kalimat sederhana. memahami peraturan dan disiplin Area Drama - Tanya jawab aturan aturan saat bernyanyi lagu kebangsaan kemudian memperagakannya. Kertas, spidol buku petak, pensil, penghapus Penugasan (Ketepatan) Percakapan (memahami) Memilih lebih banyak katakata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Menyebutkan lambang bilangan 0 (KOG.D.) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Menyebutkan lambang bilangan 0 (KOG.D...)(PBKB;7)(BDY; 7) mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya menyebutkan lambang bilangan 0 - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Area Persiapan - Pemberian tugas menyebutkan lambang bilangan 0 pada gambar pulau di Indonesia. Buku gambar, spidol lembar kegiatan, pensil, penghapus Hasil karya (kreativitas) Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbol simbol huruf yang dikenal. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Buku cerita Kertas, spidol Observasi Penugasan (Ketepatan)

160 Meniru bentuk (FIS.E.) Meniru bentuk Lingkaran (FIS.E...)(PBKB;7)(BDY; ) meniru bentuk Area Balok - Pemberian tugas membuat lingkaran kemudian dijadikan seperti not balok buku gambar, spidol Hasil Karya (kerapian) Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan (FIS.E.) Makan empat sehat lima sempurna (FIS.E...)(PBKB:9) Anak memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain snak anak Observasi (mau makan) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : I : A : IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan Doa, salam Pulang Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Kedua Yogyakarta, 7 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Nuwu Ningsih, S. Pd Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

161 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu : XV/ Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airku Nasionalisme Tanggal : 05 Semester : II (Hari Kemerdekaan) Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O) (BHS.C.) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Memanjat, bergantung dan berayun (FIS.E...5) (PBKB.8) Laporan lisan tentang kegiatan berwisata/ bermain/ ujicoba sain/latihan tari/ melukis dan sejenisnya (BHS.C...) (PBKB.) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Anak dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi Anak dapat menyusun kalimat sederhana bercerita tentang gambar yang disediakan. - Berbaris Di halaman Pemberian tugas memanjat, bergantung dan berayun di mainan bola dunia I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam Pemberian tugas laporan lisan tentang kegiatan memperingati hari kemerdekaan. - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama di dalam hati. (sustained silent reading) ALAT / SUMBER BAHAN Bola dunia Anak langsung Buku cerita Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk kerja (Keberanian) Percakapan (Keaktifan) Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang ayo main bersama bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

162 Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti ayo kita bermain pura pura seperti burung) (KOG.D.5) Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: mengajak teman untuk bermain tebak rasa, bau, atau warna) KOG.D.5.. Anak dapat menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan Pemberian tugas menunjukkan inisiatif dalam memilih tema kegiatan bermain kemudian memainkannya. Anak langsung Observasi (Keaktifan) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata bergambar yg memiliki kemudian membacanya. (independent reading) Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membuat kalimat sederhana. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membuat kalimat sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Kertas, spidol Buku cerita Penugasan (Ketepatan) Observasi Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Mengenal agama yang dianut (NAM.A) Menyebutkan tokoh agama (NAM.A..) (PBKB.) Anak dapat mengenal agama yang dianut Area Agama Pemberian tugas menyebutkan tokoh agama masing masing anak kemudian meniru tulisan nama tokoh agama Buku petak, pensil, penghapus Penugasan (Ketepatan) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas)

163 Meniru bentuk (FIS.E.) Meniru bentuk Segitiga (FIS.E...) (PBKB.7) Anak dapat meniru bentuk Area Seni Kreativitas Pemberian tugas meniru bentuk segitiga menjadi bendera Kertas lipat,lem, serbet Hasil karya (Kerapian) Menunjukkan sikap toleransi (SE.B) Menghargai keunikan fisik dari teman (SE.B..) (PBKB.) Anak dapat menunjukkan sikap toleransi III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit Bercakap cakap tentang menghargai keunikan fisik temannya Anak dan guru bercakap cakap Percakapan (Keaktifan) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Kedua Yogyakarta, 0 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

164 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu : XV/ Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airk Nasionalisme Tanggal : 05 Semester : II (Hari Anak Nasional) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT / SUMBER BAHAN Penilaian ANALISIS Perkembangan Anak Alat Hasil Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbol simbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Berbaris Di halaman I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang hari anak nasional. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membawa bekal di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membawa bekal dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku membawa bekal bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O) (BHS.C.) Melengkapi kalimat sederhana secara lisan (BHS.C...5) (PBKB.) Anak dapat menyusun kalimat sederhana II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan Pemberian tugas melengkapi kalimat sederhana secara lisan tentang cerita hari anak nasional Cerita tentang anak nasional Penugasan (Ketepatan) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya. (independent reading) Kartu kata Observasi Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan)

165 Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbol simbol huruf yang dikenal. Menempel gambar dengan tepat (FIS.E.6) Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan) (KOG.D.) Memilih lebih banyak katakata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (FIS.E.) Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Menempel gambar dengan teknik kolase. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: kolase gambar telinga) (FIS.E.6..) (PBKB.7) Memberi contoh perilaku sopan berpakaian di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (NAM.A..) (PBKB.) Mencoba dan menceritakan tentang apa yang terjadi dari proses pertumbuhan tanaman, menanam dengan berbagai cara atau media (KOG.D...) (PBKB.7) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Bermain kendang (FIS.E...) (PBKB.8) menyebutkan coretan yang dibuat. Anak dapat menempel gambar dengan tepat Anak dapat memahami perilaku mulia Anak dapat menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya Anak terampil menggunakan tangan Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Area Seni Kreativitas Pemberian tugas menempel gambar anak dengan teknik kolase menggunakan potongan kertas Area Main Peran Pemberian tugas memberi contoh perilaku sopan berpakaian dengan memberi tanda V pada anak yang berpakaian sopan Area IPA Pemberian tugas menceritakan tentang hari anak nasional - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Area Balok Pemberian tugas bermain kendang dan alat music yang lain dengan teman teman Kertas, spidol Pola gambar, potongankertas, lem, serbet Lembar kegiatan Anak menceritakan kembali hari anak nasional Buku gambar, spidol Alat music kendang dan lain lain Penugasan (Ketepatan) Hasil karya (Kerapian) Penugasan (Ketepatan) Observasi (Kelancaran dlm bercerita) Hasil karya (kreativitas) Observasi (Terampil memainkan alat musik)

166 Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih, antusias dsb) (SE.B) Kondisi dapat hukuman ekspresi emosi sedih (SE.B..) (PBKB.5) Anak dapat mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercakap cakap tentangkondisi dapat hukuman - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Anak dan guru bercakap cakap Percakapan (Keaktifan) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Ketiga Yogyakarta, 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

167 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu : XV/ 5 Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airku Nasionalisme Tanggal : 5 05 Semester : II (Hari Kartini) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam (FIS.E.) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Mengekspresikan berbagai gerakan kepala,tangan atau kaki sesuai dengan irama musik/ritmik dengan lentur (FIS.E...) (BDY.5 ELL... PBKB.8) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Anak dapat melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam bercerita tentang gambar yang disediakan. - Circle di halaman - Pemberian tugas mengekspresikan berbagai gerakan kepala,tangan atau kaki meniru gerakan pahlawan yang baru perang I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang hari kartini - Membaca buku cerita sederhana tentang mari memasak puding di dalam hati. (sustained silent reading) ALAT / SUMBER BAHAN Anak menirukan pahlawan yang baru perang Buku cerita Unjuk kerja (Kemiripan) Observasi Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang mari memasak puding dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang mari memasak puding bersamasama. (shared reading) Buku cerita Observasi

168 Memiliki lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain (BHS.C.5) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Mewawancarai guru/orang tua/kakak (BHS.C.5..) (PBKB.5) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Anak dapat memiliki lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan Pemberian tugas mewawancarai guru tentang hari kartini - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudian membacanya. (independent reading) Anak mewawancarai guru Kartu kata Observasi (Keaktifan) Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A) Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya (KOG.D.5) Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Memberi contoh perilaku sopan bertutur kata di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (NAM.A..) (BDY. ELL... PBKB.) Mengurutkan benda/orang dari ukuran sangat kecil, kecil, sedang, besar, sangat besar (KOG.D.5..) (PBKB.7) menyebutkan coretan yang dibuat. Anak dapat memahami perilaku mulia Anak dapat mengurutkan benda berdasarkan ukuran Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Area Main Peran Pemberian tugas memberi contoh perilaku sopan bertutur kata kemudian anak memperagakannya. Area IPA Pemberian tugas mengurutkan gambar ibu kartini dari yang paling kecil ke yang paling besar Kertas, spidol Anak langsung Gambar ibu kartini Penugasan (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas)

169 Menempel gambar dengan tepat (FIS.E.6) Memahami peraturan dan disiplin (SE.B5) Menempel gambar dengan teknik montase. Sesuaikan dengan tema/sub tema (FIS.E.6..) (PBKB.7) Memberi contoh mentaati aturan di rumah (SE.B5..) (BDY.5 ELL... PBKB.) Anak dapat menempel gambar dengan tepat Anak dapat memahami peraturan dan disiplin Area IPA Pemberian tugas menempel gambar dengan teknik montase figura foto kartini III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercakap cakap tentang aturan dirumah Gambar kartini Guru dan anak bercakap cakap Hasil karya (Keindahan) Percakapan (Ketepatan) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Ketiga Yogyakarta, 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

170 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu/ Hari :XVI/ Sub Tema : Kelompok : B TANAH AIRKU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tanggal : Semester : II Pembagian Wilayah/ Tempat di DIY Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Memanjat, bergantung dan berayun (FIS.E...5) (PBKB.8) melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan - Berbaris di halaman sekolah - Pemberian tugas bergantung dan berayun di ranting pohon ALAT / SUMBER BAHAN ranting pohon Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (ketangkas an) I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang kota Jogja, Bantul,Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang asik beli es krim di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang asik beli es krim dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang asik beli es krim bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

171 Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal (BHS.C.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan (KOG.D.) Menyebutkan simbol huruf konsonan (BHS.C...) (PBKB.5) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Membuat kalimat sederhana. Memberi contoh lambang huruf vocal (KOG.D...) (PBKB.7) menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. membuat kalimat sederhana. mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menyebutkan symbol huruf konsonan pada kata Yogyakarta kemudian anak melingkari dan membaca huruf konsonannya.(independent reading) - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Area Persiapan - Pemberian tugas memberi contoh lambang huruf vocal kemudian meniru tulisan dengan pasta ajaib. lembar kegiatan, pensil, penghapus Kartu kata Kertas, spidol lembar kegiatan, pasta ajaib, serbet Penugasan Penugasan (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan) Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menggunting sesuai dengan pola (FIS.E.5) Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Menggunting pola. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: menggunting pola telinga) (FIS.E.5..) (PBKB.7) membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. menggunting sesuai dengan pola - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Area Persiapan - Pemberian tugas menggunting pola wilayah Yogyakarta Buku cerita Kertas, spidol pola wilayah Yogyakarta, gunting, spidol Observasi Penugasan (Ketepatan) Hasil karya (kerapian) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas)

172 Bangga terhadap hasil karya sendiri (SE.B8) Memajang hasil karya di tempat yang mudah dilihat orang lain (SE.B8..) (PBKB.5) Anak bangga terhadap hasil karya sendiri Area Main Drama - Pemberian tugas memajang hasil karya ditempat yang mudah di lihat teman teman yang lain hasil karya anak Observasi (bangga) Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A) Mampu membedakan perilaku jujur dari bohong (NAM.A..) (PBKB.) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Nuwu Ningsih, S. Pd membedakan perilaku baik dan buruk Keterangan: S : I : A : III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercakap cakap tentang perilaku jujur dan bohong - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan Doa, salam Pulang anak langsung Catatan: Penelitian Siklus I Pertemuan Ketiga Percakapan (keaktifan) Yogyakarta, 7 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

173 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu/ Hari :XVI/ Sub Tema : Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kelompok : B TANAH AIRKU Bentuk Rumah di Yogyakarta Tanggal : Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN - Berbaris di halaman sekolah ALAT / SUMBER BAHAN Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A.) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B) Mampu membedakan perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan dan perilaku merusak lingkungan (NAM.A..) (PBKB.) Menyebutkan tata krama berbicara terhadap orang tua di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (SE.B..) (PBKB.) membedakan perilaku baik dan buruk mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang bentuk rumah rumah di Jogjakarta misalnya rumah Joglo - Bercakap cakap tentang perilaku peduli dan tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Drama - Pemberian tugas menyebutkan tata krama berbicara kemudian anak memperagakannya. gambar peraga Anak langsung Percakapan Percakapan Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama (BHS.C.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Memberi contoh kelompok gambar/nama benda/orang yang memiliki huruf awal yang sama (BHS.C...) (PBKB.5) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. memberi contoh contoh kelompok gambar/nama benda/orang yang memiliki huruf awal yang sama. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. Area Persiapan - Pemberian tugas memberi contoh kelompok gambar dan nama rumah tradisional yang memiliki huruf awal yang sama kemudian membacanya. (independent reading) - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kartu gambar Kartu kata Penugasn Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan)

174 struktur lengkap (S+P+O+K) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan (KOG.D.) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Memberi contoh lambang huruf konsonan (KOG.D...) (PBKB.7) sederhana. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan (journal writing) Area Persiapan - Pemberian tugas memberi contoh huruf konsonan dengan cara menuliskannya dengan arang Buku gambar, spidol HVS, arang, serbet Hasil karya (kreativitas) Penugasan Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Menggambar sesuai gagasannya (FIS.E.) Melakukan kegiatan kebersihan diri (FIS.E.5) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Menggambar orang/benda dengan struktur. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: menggambar orang dengan struktur lengkap: kepala, badan, tangan, & kaki) (FIS.E...) (PBKB.7) Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan. Misal: makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci dan melap tangan, mengikat tali sepatu (FIS.E.5..) (PBKB.6) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. menggambar sesuai gagasannya melakukan kegiatan kebersihan diri bercerita tentang gambar yang disediakan. Area Main Drama - Pemberian tugas menggambar bentukrumah yang ada di jogja beserta penghuninya III. Istirahat - Cuci tangan - Pemberian tugas cuci tangan sendiri tanpa bantuan guru - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar di dalam hati. (sustained silent reading) buku gambar, spidol, pensil warna air, sabun, serbet Buku cerita Hasil Karya (kreatif) Observasi (mandiri) Observasi

175 Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. Mengetahui Kepala TK Pedagogia membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. Keterangan: S : I : A : - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar bersama sama. (shared reading) Buku cerita - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Menyanyi lagu serba serbi DIY Doa, salam Pulang Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Pertama Observasi Yogyakarta, 9 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Nuwu Ningsih, S. Pd Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

176 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu/ Hari :XVI/ Sub Tema : Daerah Istimea Yogyakarta (DIY) Kelompok : B TANAH AIRKU Pakaian Tradisional di Yogyakarta Tanggal : Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (FIS.E.) Memindahkan bola dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya (FIS.E...) (BDY. PBKB.8) terampil menggunakan tangan kanan dan kiri - Circle di lapangan sekolah - Pemberian tugas memindahkan bola dari tangan kanan ke tangan kiri misalnya main bekelan ALAT / SUMBER BAHAN Bola, bola bekel Unjuk Kerja (terampil) Penilaian ANALISIS Perkembangan Anak Alat Hasil Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A) Membaca nama sendiri (BHS.C.5) Mampu membedakan perilaku sopan berpakaian dari tidak sopan (NAM.A..)(PBKB.) Membaca nama sendiri dengan lengkap (BHS.C.5..) (PBKB.5) membedakan perilaku baik dan buruk membaca nama sendiri. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang Surjan, Kebaya serta Aksesoris yang digunakan - Bercakap cakap tentang perilaku sopan dan tidak sopan berpakaian II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas membaca nama anak sendiri dengan lengkap.(independent reading) gambar peraga presensi anak Percakapan (keaktifan) Penugasan (lancar membaca) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan)

177 Meniru bentuk (FIS.E.) Meniru bentuk Lingkaran (FIS.E...) (BDY. PBKB.7) meniru bentuk. Area Persiapan - Pemberian tugas meniru bentuk lingkaran menjadi hiasan di baju tradisional (setelah selai dipersilahkan main blarak blarak sempal). lembar kegiatan,kain flanel, lem, serbet Hasil karya (kerapian) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Membuat kalimat sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Buku cerita Kertas, spidol Observasi Penugasan (Ketepatan) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B.) Menyebutkan tata krama berpakaian di tempat umum (SE.B..) (PBKB.) mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat Area Drama - Bercakap cakap tata krama saat berpakaian kemudian main drama jagong manten ke rumah saudara dengan berpakaian rapi baju baju anak Percakapan (keaktifan) Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan (KOG.D.) Membuat perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sesuaikan dengan tema/subtema (contoh sub tema pancaindera: Bangun tidur, cuci muka, tangan, dan kaki) (KOG.D...) (PBKB.) menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan Area Drama - Pemberian tugas membuat perencanaan kegiatan yang akan dilakukan sebelum menggunakan pakaian kertas HVS, pensil, penghapus Penugasan (urut terencana) Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan (FIS E..) Mengukur berat badan (Berat badan dibandingkan usia: 5 tahun = 5 kg) (FIS.E...) (PBKB.9) Anak memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan Area IPA - Mengukur berat badan anak buku BB TB, Timbangan, pensil Observasi (sesuai)

178 Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan (FIS.E.) Mengukur tinggi badan (FIS.E...) (PBKB.9) Anak memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan - Mengukur tinggi badan anak buku BB TB, Alat ukur, pensil Observasi (sesuai) Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan (FIS.E.) Mengukur lingkar kepala (FIS.E...) (PBKB.9) Anak memiliki kesesuaian dengan lingkar kepalanya - Mengukur lingkar kepala anak buku BB TB, Alat ukur kepala, pensil Observasi (sesuai) Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan (FIS.E.) Berat badan sepertiga dari tinggi badan (TB 0 cm = BB 0/ = 0 kg)( FIS.E...) (PBKB.9) Anak memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan - Mengukur berat badan anak buku BB TB, Timbangan, pensil Observasi (sesuai) Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan (FIS.E.) Makan empat sehat lima sempurna (FIS.E...) (PBKB.9) Anak memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan. - Makan makanan bergizi makanan dari sekolah Observasi (mau makan) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Membaca buku cerita sederhana tentang aku suka makan di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku suka makan dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku suka makan bersama sama. (shared reading) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan Buku cerita Observasi

179 Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : I : A : - Doa, salam, pulang Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Pertama Yogyakarta, 0 05 Guru TK Pedagogia Peneliti Nuwu Ningsih, S. Pd Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

180 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu/ Hari :XVI/ 6 Sub Tema : Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kelompok : B TANAH AIRKU Cerita Rakyat di Yogyakarta Tanggal : Semester : II Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan permainan fisik dengan aturan. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: bermain bola kaki seperti sepakbola atau bermain bola tangan seperti volley ball atau basketball) (FIS.E...) (PBKB.8) melakukan permainan fisik dengan aturan - Berbaris di halaman sekolah - Pemberian tugas melakukan permainan gobak sodor I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang cerita rakyat (Kali Gajah Wong) ALAT / SUMBER BAHAN anak langsung Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk Kerja (ketangkas an) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku pintar bersama sama. (shared reading) Buku cerita Observasi

181 Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya (KOG.D.5) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Mengurutkan benda/orang dari ukuran sangat kecil, kecil, sedang, besar, sangat besar (KOG.D.5..) (PBKB.7) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area IPA - Pemberian tugas mengurutkan gambar tokoh cerita rakyat dari yang paling kecil ke besar kemudian membacanya. (independent reading) - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) lembar kegiatan, pensil, spidol, penghapus Kartu kata Unjuk Kerja Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Memahami aturan dalam suatu permainan (BHS.C.) Membuat kalimat sederhana. Mentaati aturan permainan (BHS.C...) (PBKB.5). membuat kalimat sederhana. memahami aturan dalam suatu permainan. Area Persiapan - Pemberian tugas mentaati aturan saat mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan guru. Kertas, spidol Cerita rakyat Penugasan (Ketepatan) Observasi ( mentaati aturan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS. E.) Membuat berbagai bentuk dari daun, kertas dan kain perca, kardus, dll (fis.e...) melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan Area Main Peran - Pemberian tugas membuat hiasan kepala dari barang bekas untuk properti tampil saat bercerita tentang cerita rakyat Barang bekas, lem, gunting, serbet Hasil Karya (kreatif) Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A) Memberi contoh perilaku hormat kepada orang tua di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (NAM.A..) (PBKB.) memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) Area Drama - Pemberian tugas memberi contoh perilaku hormat kepada ortu kemudian anak memperagakannya. Anak langsung Unjuk Kerja (hormat)

182 Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) (SE.B7) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau bekerja keras (SE.B7..) (PBKB.8) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Mengetahui Kepala TK Pedagogia Nuwu Ningsih, S. Pd Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya Keterangan: S : I : A : Area Balok - Bercakap cakap tentang mau bekerja sama dengan teman tanpa membeda bedakan kemudian praktek bekerja keras dalam membangun bangunan dari balok. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Balok Buku gambar, spidol III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan Doa, salam Pulang Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Pertama Observasi (bekerja keras) Hasil karya (kreativitas) Yogyakarta, Guru TK Pedagogia Peneliti Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

183 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu : XVII/ Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airku Ragam Budaya Di Indonesia Tanggal : Semester : II (Pakaian tradisional) Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O) (BHS.C.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membiasakan diri beribadah (NAM.A) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Berjalan mundur: pada garis lurus, diatas papan titian, berjinjit, atau bertumit sambil membawa beban (FIS.E...) (PBKB. 8) Bercerita menggunakan kata ganti orang pertama (aku/saya), kedua (kamu/anda), ketiga (mereka) (BHS.C...) (PBKB.) Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. melaksanakan ibadah ritual sesuai dengan keyakinan (NAM.A..) (PBKB.) Membuat kalimat sederhana. melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap. menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. membiasakan diri beribadah membuat kalimat sederhana. Berbaris di halaman Pemberian tugas berjalan mundur diatas papan titian sambil membawa pakaian tradisional I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam Pemberian tugas bercerita tentang pakaian tradisional dengan menggunakan kata ganti aku. - Pemberian tugas menceritakan buku bergambar. (independent reading) II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Main Peran Pemberian tugas melaksanakan ibadah ritual sesuai dengan keyakinan anak masing masing. - Pemberian tugas menulis apa yang digambar.( independent writing) ALAT / SUMBER BAHAN Papan titian, pakaian tradisional Anak langsung Buku cerita bergambar Alat alat ibadah Kertas, pensil Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk kerja (Keseimbangan) Penugasan (Mampu bercerita) Observasi Observasi (Mampu melaksanakan ibadah) Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided reading) Buku cerita bergambar Penugasan

184 Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B) Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: lebih dari, kurang dari, dan paling/ter (KOG.D.) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS.E.) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Menyebutkan tata krama berpakaian di tempat umum (SE.B..) (PBKB.) Mengenal perbedaan kurus: lebih kurus, kurang kurus, paling kurus (KOG.D...7)(PBKB.7) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Membuat berbagai bentuk dari daun, kertas dan kain perca, kardus, dll (FIS.E...) (PBKB.7) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. menyebutkan coretan yang dibuat. mengenal tata krama dan sopan santun mengenal perbedaan berdasarkan ukuran mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya melakukan eksplorasi dengan berbagai media bercerita tentang gambar yang disediakan. - Pemberian tugas membuat cerita sederhana. (guided writing) Area Main Peran Pemberian tugas menyebutkan tata krama berpakaian di tempat umum kemudian memperagakannya. Area Persiapan Pemberian tugas mengenal perbedaan kurus ke gemuk orang yang memakai pakaian tradisional. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Area IPA Pemberian tugas membuat mahkota dari daun III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Membaca buku cerita sederhana tentang aku beli baju di dalam hati. (sustained silent reading) Buku gambar, spidol Anak langsung Gambar orang Buku gambar, spidol daun Buku cerita Penugasan Unjuk kerja (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan) Hasil karya (kreativitas) Hasil karya (Kreatif) Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Memahamai hubungan Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. Membaca buku cerita mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. membaca - Membaca buku cerita sederhana tentang aku beli baju dengan bersuara. (reading alound) - Membaca buku cerita sederhana tentang aku beli baju Buku cerita Buku cerita Observasi Observasi

185 antara bunyi dan bentuk huruf bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. bersama sama. (shared reading) Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang, salam, pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Kedua Yogyakarta, Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

186 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu : XVII/ Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airku Ragam Budaya Di Indonesia Tanggal : Semester : II (Kesenian tradisional) Jumlah Anak : Anak Membiasakan diri beribadah (NAM.A) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Berdo a setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan (NAM.A..) (BDY. ELL... PBKB.) membiasakan diri beribadah Circle di halaman I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Pemberian tugas berdoa setiap mengawali kegiatan - salam ALAT / SUMBER BAHAN Anak dan guru berdoa Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Observasi (Ketenangan) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks (BHS.C.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Menjawab pertanyaan bagaimana (BHS.C...) (BDY.8 ELL... PBKB.5) Menceritakan isi buku walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Membuat kalimat sederhana. menjawab pertanyaan yang lebih kompleks. menceritakan isi buku dengan apa yang diungkapkan. membuat kalimat sederhana. Pemberian tugas menjawab pertanyyan tentang bagaimana cara melestarikan kesenian tradisional. - Pemberian tugas menceritakan buku bergambar. (independent reading) II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menulis apa yang digambar.( independent writing) Anak dan guru bercakapcakap Buku cerita bergambar Kertas, pensil Percakapan (Keaktifan) Observasi Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita bergambar. (guided reading) Buku cerita bergambar Penugasan Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B) Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. Menyebutkan tata krama makan/minum di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (SE.B..) (ELL... PBKB) menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas membuat cerita sederhana. (guided writing) Area Main Peran Pemberian tugas menyebutkan tata krama makan dan minum saat melihat kesenian tradisional Buku gambar, spidol Gambar tata krama makan dan minum Penugasan Penugasan (Ketepatan)

187 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS.E.) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi) (KOG.D.) Membuat tiruan dari tanah liat, plastisin, dan tepung). Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: membuat tiruan daun telinga) (FIS.E...) (BDY.7 PBKB.7) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Mengklasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi). Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: siapa aku? Berwarna hitam & putih, berbentuk bulat, dan berukuran kecil: Mata) (KOG.D...) (ELL... PBKB.7) mengenal tata krama dan sopan santun mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran ( variasi) Area IPA Pemberian tugas membuat tiruan kuda lumping dari tanah liat. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Area Balok Pemberian tugas menklasifikasikan kesenian tradisional sesuai bentuk gambarnya Tanah liat Buku gambar, spidol Gambar kesenian tradisional, spidol Hasil karya (Kreatifitas) Hasil karya (kreativitas) Penugasan (Ketepatan) Melakukan permainan fisik dengan aturan (FIS.E.) Melakukan permainan fisik dengan aturan. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: bermain bola kaki seperti sepakbola atau bermain bola tangan seperti volley ball atau basketball) (FIS.E...) (BDY. ELL...5 PBKB.8) melakukan permainan fisik dengan aturan III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain (Pemberian tugas melakukan permainan fisik yaitu menari mengikuti irama music yang dibuat temannya) Alat music tradisional Observasi (Percaya diri) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang menyanyi di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi

188 Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang menyanyi dengan bersuara. (reading alound) - Membaca buku cerita sederhana tentang aku senang menyanyi hb6 bersama sama. (shared reading) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang, salam, pulang Buku cerita Buku cerita Observasi Observasi Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Kedua Yogyakarta, Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

189 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu : XVII/ 6 Sub Tema : Kelompok : B Tanah Airku Ragam Budaya Di Indonesia Tanggal : 5 05 Semester : II (suku) Jumlah Anak : Anak Menunjukkan rasa empati (SE.B6) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Menghibur teman yang sedang mendapat musibah (SE.B6..) (PBKB.) menunjukkan rasa empati. Berbaris di halaman I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam Bercakap cakap tentang menghibur teman yang baru mendapatkan musibah. ALAT / SUMBER BAHAN Anak dan guru bercakapcakap. Percakapan (Keaktifan) Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. bercerita tentang gambar yang disediakan. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang aku anak jawa di dalam hati. (sustained silent reading) - Membaca buku cerita sederhana tentang aku anak jawa dengan bersuara. (reading alound) - Membaca buku cerita sederhana tentang aku anak jawa bersama sama. (shared reading) Buku cerita Buku cerita Buku cerita Observasi Observasi Observasi Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan (KOG.D.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Mencocokkan bilangan 0 dengan lambang bilangan 0 (KOG.D...) (PBKB.7) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan Pemberian tugas mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan 0 - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudan menceritakan. (independent reading) Lembar kegiatan, spidol Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Penugasan (Ketepatan)

190 Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail (FIS.E.7) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Menggambar secara detail misal orang secara detail: ada mata, kelopak mata, bulu mata, hidung, lubang hidung, alis, mulut, telinga, ribuan rambut) sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera) (FIS.E.7..) (PBKB.7) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya Area Persiapan Pemberian tugas menggambar suku adat yang ada di jawa dan memberikan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Buku gambar, spidol Hasil karya (Kemiripan) Hasil karya (kreativitas) Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A) Mampu membedakan perilaku hormat kepada orang tua/guru dari tidak hormat (NAM.A..) (PBKB.) membedakan perilaku baik dan buruk Area Main Peran Pemberian tugas membedakan perilaku hormat dan tidak hormat dengan memberi tanda V dan X Lembar kegiatan, spidol Penugasan (Ketepatan) Berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung (BHS.C.) Komunikasi lisan melalui sajak/syair/pantun (BHS.C...) (PBKB.5) berkomunikasi secara lisan melalui simbol. Area Persiapan Pemberian tugas komunikasi lisan melalui syair tentang suku. Syair Observasi (Keberanian) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi

191 Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (FIS.E.) Toilet training menggunakan gayung untuk membersihkan anggota badan setelah kencing atau BAB. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera) (FIS.E...) (PBKB.8) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Anak terampil menggunakan tangan kanan dan kiri III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - bercakap cakap tentang toilet training menggunakan gayung yang benar - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang - Salam - Pulang Keterangan: S : Anak dan guru bercakapcakap Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Kedua Percakapan (Keaktifan) Yogyakarta, 5 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

192 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Selasa Tema : Minggu/ Hari :XVIII/ 5 Sub Tema : Fenomena alam yang tidak Kelompok : B ALAM SEMESTA menimbulkan bencana Tanggal : Semester : II - Rasi Bintang Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Berbaris di halaman sekolah ALAT / SUMBER BAHAN Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang macammacam, bentuk, manfaat rasi bintang.. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. bercerita tentang gambar yang disediakan. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang di dalam hati. (sustained silent reading) Buku cerita Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang bersamasama. (shared reading) Buku cerita Observasi

193 Berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung (BHS.C.) Komunikasi lisan melalui sajak/syair/pantun (BHS.C...) (PBKB.5) berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas komunikasi lisan melalui syair bintang. Syair bintang Unjuk Kerja (ekspresif) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudan menceritakan. (independent reading) Kartu kata Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Menggunakan alat tulis dengan benar (FIS.E.) Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan jari ) (FIS.E...) (PBKB.7) menggunakan alat tulis dengan benar. Area Persiapan - Pemberian tugas memegang pensil dengan benar saat menggambar bintang kemudian ditulisi bintang Buku gambar, pensil, penghapus, spidol Penugasan (benar) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Membedakan perilaku baik dan buruk (NAM.A.) Mampu membedakan perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan dan perilaku merusak lingkungan (NAM.A..) (PBKB.) membedakan perilaku baik dan buruk Area Drama - Pemebrian tugas mampu membedakan perilaku peduli terhadap lingkungan dengan memberi warna pada gambar Lembar kegiatan, pensil, pensil warna Observasi (mampu membeda kan)

194 Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) (SE.B7) Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: lebih dari, kurang dari, dan paling/ter (KOG.D.) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Melakukan kegiatan kebersihan diri (FIS.E.5) Mau belajar dari kekeliruan yang pernah dilakukan (SE.B7..) (PBKB.8) Mengenal perbedaan kecil: lebih kecil, kurang kecil, paling kecil Naturalistik (KOG.D...9) Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan. Misal: makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci dan melap tangan, mengikat tali sepatu (FIS.E.5..) (PBKB.6) Mengetahui Kepala TK Pedagogia Nuwu Ningsih, S. Pd memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah) mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: lebih dari, kurang dari, dan paling/ter mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya melakukan kegiatan kebersihan diri Keterangan: S : I : A : Area Drama - Bercakap cakap mau belajar dari kekeliruan yang pernah dilakukan Area Persiapan - Pemberian tugas mengurutkan gambar bintang dari yang paling kecil ke yang paling besar. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Doa, salam, pulang - Pemberian tugas mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan yakni memakai sepatu sendiri Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Ketiga Anak langsung lembar kegiatan, pensil, penghapus Buku gambar, spidol Kaos kaki, sepatu anak Percakapan (keaktifan) Penugasan Hasil karya (kreativitas) Unjuk Kerja (mandiri) Yogyakarta, Guru TK Pedagogia Peneliti Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

195 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Kamis Tema : Minggu : XIX/ Sub Tema : Kelompok : B Alam Semesta Fenomena alam yang menimbulkan bencana Tanggal : 5 05 Semester : II (Banjir) Jumlah Anak : Anak TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca. Melompat dari ketinggian 0 50 cm (FIS.E...) (PBKB: 8) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi bercerita tentang gambar yang disediakan. Berbaris di halaman Pemberian tugas melompat ke tempat kering dari ketinggian 0 50 saat terjadi banjir. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Bercakap cakap tentang banjir. - Membaca buku cerita sederhana tentang banjir di dalam hati. (sustained silent reading) ALAT / SUMBER BAHAN Anak langsung Buku cerita Penilaian Perkembangan Anak ANALISIS Alat Hasil Unjuk kerja (Keseimbangan) Observasi Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang banjir dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan (BHS.C.6) Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. Melengkapi urutan cerita yang hilang secara lisan (BHS.C.6..) (PBKB: 5) membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan. - Membaca buku cerita sederhana tentang banjir bersama sama. (shared reading) II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan Bercerita tentang terjadinya banjir. Kemudian anak melengkapi urutan cerita banjir yang hilang. Buku cerita Film tentang banjir Observasi Penugasan (Ketepatan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. membaca gambar yang memiliki kalimat - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) Buku cerita Observasi

196 S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) Buku gambar, spidol Hasil karya (kreativitas) Mengenal pola ABCD ABCD (KOG.D.) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Mengurutkan benda sesuai dengan pola. Sesuaikan dengan tema/sub tema (contoh sub tema pancaindera: A=mata, B=hidung, C=telinga, D=mulut) (KOG.D...) (PBKB: 7) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Mengenal pola ABCD ABCD menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. Area Persiapan Pemberian tugas mengurutkan gambar sesuai dengan pola. Misalnya. Gambar Pohon batang pohon awan hitam banjir pohon... - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudan menceritakan. (independent reading) Pola gambar, lem, serbet, spidol Kartu kata Penugasan (Urut) Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan) Membiasakan diri beribadah (NAM.A) Melaksanakan ibadah sesuai aturan agama yang dianut (NAM.A..) (PBKB:) Membiasakan diri beribadah Area Main Peran Tanya jawab tentang melaksanakan ibadah sesuai aturan agama yang dianut saat terjadi banjir. Kemudian anak memperagakan ibadah sholat (Muslim) dan sembahyang (Nasrani). Alat alat ibadah Observasi (Ketertiban) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat (SE.B) Menyebutkan tata krama berbicara terhadap orang tua di rumah, sekolah, dan masyarakat (RSM) (SE.B..) (PBKB: ) Mengenal tata krama dan sopan santun Area Main Peran Bercakap cakap tentang tata krama berbicara terhadap orang tua ketika di masyarakat. Kemudian anak memperagakannya. Anak langsung observasi (Ketepatan menyebut)

197 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan (FIS.E.) Membuat berbagai bentuk dari daun, kertas dan kain perca, kardus, dll (FIS.E...) (PBKB: 7) Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan Area IPA Pemberian tugas membuat tenda/bivak dari daun di pengungsian untuk berlindung karena rumah kebanjiran. Daundaunan Hasil karya (Kreatif) III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan Berdoa pulang Salam Pulang Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Ketiga Yogyakarta, Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

198 RENCANA KEGIATAN HARIAN Hari : Sabtu Tema : Minggu : XIX/ Sub Tema : Kelompok : B Alam Semesta Fenomena alam yang menimbulkan bencana Tanggal : 5 05 Semester : II (Tanah Longsor) Jumlah Anak : Anak Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan dan kelincahan (FIS.E.) TPP INDIKATOR TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah) (KOG.D.) Berjalan maju: pada garis lurus, diatas papan titian, berjinjit, atau bertumit sambil membawa beban (FIS.E...) (ELL... BDY.9)(PBKB: 8) Mengungkapkan sebab akibat. Sesuaikan dengan tema/subtema (contoh sub tema pancaindera: Apabila mata tertutup (sebab), maka sulit (akibat) untuk melakukan aktivitas) (KOG.D...)(ELL...) (PBKB: ) Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya Berbaris di halaman Pemberian tugas berjalan maju pada garis lurus sambil menggendong adik. I. Kegiatan Awal ± 0 menit - Berdoa, salam - Tanya jawab menyebutkan sebab akibat dari terjadinya tanah longsor. ALAT / SUMBER BAHAN boneka Cerita tentang banjir Penilaian ANALISIS Perkembangan Anak Alat Hasil Unjuk kerja (Keseimbangan) Percakapan (Keaktifan) Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) (NAM.A) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Memberi contoh perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan (NAM.A..)(BDY.) (PBKB: ) Menceritakan isi buku/kartu walaupun tidak sama tulisan dengan apa yang diungkapkannya. Memahami perilaku mulia menceritakan kartu gambar dengan apa yang diungkapkan. Bercakap cakap tentang contoh perilaku peduli terhadap kelestarian lingkungan supaya tidak terjadi tanah longsor. Kemudian anak memperagakan menanam pohon. II. Kegiatan Inti ± 60 menit Area Persiapan - Pemberian tugas menyebutkan kartu kata yang disediakan kemudan menceritakan. (independent reading) Anak langsung Kartu kata Percakapan (Keaktifan) Penugasan (Ketepatan) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (S+P+O+K) Membuat kalimat sederhana. membuat kalimat sederhana. - Pemberian tugas membuat kalimat secara bebas dan menuliskannya. (independent writing) Kertas, spidol Penugasan (Ketepatan)

199 Berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung (BHS.C.) Menyebutkan huruf konsonan dan simbolnya (BHS.C...5)(BDY.9) (PBKB: 5) Berkomunikasi secara lisan memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbol simbol. Area Persiapan Pemberian tugas menyebutkan huruf konsonan dan simbolnya pada kata tanah longsor. Kemudian anak melingkari huruf konsonan menggunakan warna biru. Kata tanah longsor, spidol biru Penugasan (Ketepatan) Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal. Membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. Menyebutkan coretan (tulisan huruf) tentang cerita/gambar yang dibuatnya. membaca gambar yang memiliki kalimat S+P+O+K secara sederhana. menyebutkan coretan yang dibuat. - Pemberian tugas membaca buku cerita yang memiliki kalimat.sederhana. (guided reading) - Pemberian tugas menyebutkan apa saja yang digambar kemudian menuliskannya. (guided writing) Buku cerita Kertas, spidol Observasi Penugasan (Ketepatan) Menggunakan alat tulis dengan benar (FIS.E.) Membuat berbagai macam coretan yang mirip huruf atau angka (FIS.E...) (BDY.0)(PBKB:7) Menggunakan alat tulis dengan benar. Area IPA Pemberian tugas membuat berbagai macam coretan yang mirip dengan huruf t, a, n, h, l, o, g, s dan r menggunakan cat air. Cat air, hvs Hasil karya (Kemiripan) Memilih lebih banyak kata kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain. Menunjukkan sikap toleransi (SE.B) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata serta mengenal simbolsimbol untuk persiapan Mau mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasan. Mendahulukan kepentingan teman dan mengakhirkan kepentingan sendiri (SE.B..) (ELL...) (PBKB: ) Bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri. mengungkapkan pendapatnya melalui membuat gambar sesuai gagasannya. Menunjukkan sikap toleransi bercerita tentang gambar yang disediakan. - Pemberian tugas membuat gambar bebas dengan tulisan. (journal writing) III. Istirahat - Cuci tangan - Berdoa makan - Makan - Bermain IV. Kegiatan Akhir ± 0 menit - Bercerita tentang pengalaman mendahulukan kepentingan teman dan mengakhiri kepentingan sendiri. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang di dalam hati. (sustained silent reading) Buku gambar, spidol Anak langsung Buku cerita Hasil karya (kreativitas) Observasi (Keaktifan dlm bercerita) Observasi

200 membaca. Mengulang kalimat yang lebih kompleks. Mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. mengulang kalimat yang telah di dengar dengan bersuara. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang dengan bersuara. (reading alound) Buku cerita Observasi Memahamai hubungan antara bunyi dan bentuk huruf Membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana dengan menunjuk beberapa kata yang dikenal. membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana. - Membaca buku cerita sederhana tentang melihat bintang bersamasama. (shared reading) - Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan - Berdoa pulang, salam, pulang Buku cerita Observasi Mengetahui Kepala TK Pedagogia Keterangan: S : Catatan: Penelitian Siklus II Pertemuan Ketiga Yogyakarta, 5 05 Guru TK Pedagogia Peneliti I : Nuwu Ningsih, S. Pd A : Marwanti, S.Pd Diyah Haryanti

201 LAMPIRAN 6 Hasil Keterampilan Membaca Permulaan 8

202 Lembar Pengamatan Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf Anak Kelompok B di TK Pedagogia Pada Pra Siklus No Nama Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf jumlah Kriteria Huruf vokal Huruf konsonan a i u e o b c d f g h j k l m n p r s t. Ren v v v v Kurang mampu. Sen v v v Kurang mampu. Bel v v v v v v 6 Belum mampu. Cit v v v v v 5 Kurang mampu 5. Ang v v v v v v v v 8 Belum mampu 6. Ray v v v v v v v v v v v Mampu 7. Almi v v v v v v v v v v v v v v v v 6 Sangat mampu 8. Aks v v v v v v 6 Belum mampu 9. Rizq v v v Kurang mampu 0. Odis v v v v v v v v v v 0 Belum mampu. Luk v v v v v 5 Kurang mampu. Qiya v v v v v 5 Kurang mampu. Cak v v v Belum mampu. Alme v v v v v v v v v v v v Mampu 5. Luth v v v v v 5 Kurang mampu 6. Vir v v v v v v v v v v 0 Mampu 7. Rein v v v v v v v v v v v v v v v v 6 Sangat mampu 8. Kia v v v v Kurang mampu 9. Bint v v v v v 5 Kurang mampu 0. Keterangan : Menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf vokal dan konsonan. Sangat mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf. Belum mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Kurang mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf 85

203 Lembar Pengamatan Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf Anak Kelompok B di TK Pedagogia Pada Siklus I No Nama Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf jumlah Kriteria Huruf vokal Huruf konsonan a i u e o b c d f g h j k l m n p r s t. Ren v v v v v v v v 8 Belum mampu. Sen v v v v v v v 7 Belum mampu. Bel v v v v v v v v v v v v v Mampu. Cit v v v v v v v 7 Belum mampu 5. Ang v v v v v v v v v v 9 Belum mampu 6. Ray v v v v v v v v v v v v v v v 5 Mampu 7. Almi v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Sangat mampu 8. Aks v v v v v v v v v 8 Belum mampu 9. Rizq v v v v v v v 7 Belum mampu 0. Odis v v v v v v v v v v v v v Mampu. Luk v v v v v v v v 8 Belum mampu. Qiya v v v v v v v v v v 0 Belum mampu. Cak v v v v v v v v v v v v Mampu. Alme v v v v v v v v v v v Mampu 5. Luth v v v v v v v v 8 Belum mampu 6. Vir v v v v v v v v v v v v v v v v 6 Sangat mampu 7. Rein v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Sangat mampu 8. Kia v v v v v v v v 8 Belum mampu 9. Bint v v v v v v 6 Kurang mampu 0. Keterangan : Menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf vokal dan konsonan. Sangat mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf. Belum mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Kurang mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf 86

204 Lembar Pengamatan Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf Anak Kelompok B di TK Pedagogia Pada Siklus II No Nama Kemampuan Menyebut dan Menunjuk Simbol-Simbol Huruf jumlah Kriteria Huruf vokal Huruf konsonan a i u e o b c d f g h j k l m n p r s t. Ren v v v v v v v v v v v v v v v v v v 8 Mampu. Sen v v v v v v v v v v v v v v v v 6 Mampu. Bel v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu. Cit v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Mampu 5. Ang v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 9 Mampu 6. Ray v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu 7. Almi v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu 8. Aks v v v v v v v v v v v v v v v v v v 8 Mampu 9. Rizq v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Mampu 0. Odis v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu. Luk v v v v v v v v v v v v v v v v v v 8 Mampu. Qiya v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Mampu. Cak v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 9 Mampu. Alm v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 9 Mampu 5. Luth v v v v v v v v v v v v v v v v v v 8 Mampu 6. Vir v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu 7. Rein v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0 Sangat mampu 8. Kia v v v v v v v v v v v v v v v v v v 8 Mampu 9. Bint v v v v v v v v v v v v v v v v v 7 Mampu 0. Keterangan : Menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf vokal dan konsonan. Sangat mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf. Belum mampu : menyebut dan menunjuk 0 huruf Kurang mampu : menyebut dan menunjuk 5 huruf 87

205 Kisi-kisi Pertanyaan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Pra Siklus Tanggal No. Pertanyaan. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita sambil bersuara (reading aloud)?. Apakah guru meminta anak untuk menggambar dan membuat tulisan sesuai gambar yang dibuat (journal writing)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita di dalam hati (sustained silent reading)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita secara bersama (shared reading)? 5. Apakah guru mengajak anak untuk membaca terbimbing (guided reading)? 6. Apakah guru mengajak anak untuk menulis terbimbing (guided writing)? 7. Apakah guru mengajak anak untuk membaca bebas (independent reading)? 8. Apakah guru mengajak anak untuk menulis bebas (independent writing)? Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 88

206 No. Pertanyaan. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita sambil bersuara (reading aloud)?. Apakah guru meminta anak untuk menggambar dan membuat tulisan sesuai gambar yang dibuat (journal writing)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita di dalam hati (sustained silent reading)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita secara bersama (shared reading)? 5. Apakah guru mengajak anak untuk membaca terbimbing (guided reading)? 6. Apakah guru mengajak anak untuk menulis terbimbing (guided writing)? 7. Apakah guru mengajak anak untuk membaca bebas (independent reading)? 8. Apakah guru mengajak anak untuk menulis bebas (independent writing)? Kisi-kisi Pertanyaan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus I Tanggal Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 89

207 No. Pertanyaan. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita sambil bersuara (reading aloud)?. Apakah guru meminta anak untuk menggambar dan membuat tulisan sesuai gambar yang dibuat (journal writing)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita di dalam hati (sustained silent reading)?. Apakah guru mengajak anak untuk membaca buku cerita secara bersama (shared reading)? 5. Apakah guru mengajak anak untuk membaca terbimbing (guided reading)? 6. Apakah guru mengajak anak untuk menulis terbimbing (guided writing)? 7. Apakah guru mengajak anak untuk membaca bebas (independent reading)? 8. Apakah guru mengajak anak untuk menulis bebas (independent writing)? Kisi-kisi Pertanyaan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siklus II Tanggal Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 90

208 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Pra Siklus No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Kurang mampu. Sen v v v v Kurang mampu. Bel v v v v Belum mampu. Cit v v v v Kurang mampu 5. Ang v v v v Belum mampu 6. Ray v v v v Mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Kurang mampu 0. Odi v v v v Belum mampu. Luk v v v v Kurang mampu. Qiya v v v v Kurang mampu. Cak v v v v Belum mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Kurang mampu 6. Vir v v v v Mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Kurang mampu 9. Bin v v v v Kurang mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu anak Belum mampu 5 anak Kurang mampu 9 anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 9

209 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus I Pertemuan Pertama No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Kurang mampu. Sen v v v v Kurang mampu. Bel v v v v Belum mampu. Cit v v v v Kurang mampu 5. Ang v v v v Belum mampu 6. Ray v v v v Mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Kurang mampu 0. Odi v v v v Belum mampu. Luk v v v v Belum mampu. Qiya v v v v Belum mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Kurang mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Kurang mampu 9. Bin v v v v Kurang mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu anak Belum mampu 6 anak Kurang mampu 7 anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 9

210 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus I Pertemuan Kedua No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Kurang mampu. Sen v v v v Kurang mampu. Bel v v v v Mampu. Cit v v v v Kurang mampu 5. Ang v v v v Belum mampu 6. Ray v v v v Mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Belum mampu 0. Odi v v v v Belum mampu. Luk v v v v Belum mampu. Qiya v v v v Belum mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Belum mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Kurang mampu 9. Bin v v v v Kurang mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu anak Belum mampu 7 anak Kurang mampu 5 anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 9

211 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus I Pertemuan Ketiga No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Belum mampu. Sen v v v v Kurang mampu. Bel v v v v Mampu. Cit v v v v Belum mampu 5. Ang v v v v Belum mampu 6. Ray v v v v Mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Belum mampu 0. Odi v v v v Belum mampu. Luk v v v v Belum mampu. Qiya v v v v Belum mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Belum mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Belum mampu 9. Bin v v v v Kurang mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu anak Belum mampu 0 anak Kurang mampu anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 9

212 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus II Pertemuan Pertama No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Belum mampu. Sen v v v v Kurang mampu. Bel v v v v Mampu. Cit v v v v Belum mampu 5. Ang v v v v Belum mampu 6. Ray v v v v Sangat mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Belum mampu 0. Odi v v v v Mampu. Luk v v v v Belum mampu. Qiya v v v v Mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Belum mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Belum mampu 9. Bin v v v v Kurang mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu 5 anak Belum mampu 8 anak Kurang mampu anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 95

213 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus II Pertemuan Kedua No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Belum mampu. Sen v v v v Belum mampu. Bel v v v v Mampu. Cit v v v v Belum mampu 5. Ang v v v v Mampu 6. Ray v v v v Sangat mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Belum mampu 9. Riz v v v v Belum mampu 0. Odi v v v v Mampu. Luk v v v v Mampu. Qiya v v v v Mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Belum mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Mampu 9. Bin v v v V Belum mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu 8 anak Belum mampu 7 anak Kurang mampu 0 anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 96

214 Hasil Observasi Keterampilan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Melalui Pendekatan Whole Language di TK Pedagogia Pada Siklus II Pertemuan Ketiga No Nama Kemampuan Membaca Permulaan Keterangan menyebut dan menunjuk simbolsimbol huruf menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. bercerita/membaca gambar yang disediakan SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K. Ren v v v v Mampu. Sen v v v v Mampu. Bel v v v v Mampu. Cit v v v v Mampu 5. Ang v v v v Mampu 6. Ray v v v v Sangat mampu 7. Almi v v v v Sangat mampu 8. Aks v v v v Mampu 9. Riz v v v v Mampu 0. Odi v v v v Mampu. Luk v v v v Mampu. Qiya v v v v Mampu. Cak v v v v Mampu. Alme v v v v Mampu 5. Lut v v v v Mampu 6. Vir v v v v Sangat mampu 7. Rein v v v v Sangat mampu 8. Kia v v v v Mampu 9. Bin v v v v Mampu Sangat mampu anak Jumlah Mampu 5 anak Belum mampu 0 anak Kurang mampu 0 anak Keterangan : SB : Sangat mampu B : Mampu C : Belum mampu K : Kurang mampu 97

215 Hasil Pengamatan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Nama Ren Sen Bel Cit Ang Ray Almi Aks Rizq Odis Luk Qiya Cak Alme Lut Vir Rein Kia Bin Observasi Pra Siklus Siklus I Siklus II Kesimpulan Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Penelitian Penelitian Penelitian Kesimpulan Penelitian Penelitian Penelitian Kesimpulan K K K K K C K K K K C K K K K C K C C C K K C C C C B C C C C C C C B B B B B C C B B K K K K K K K K K K K K K K K C K K K K K K K K C C B C K C C C K C B C B B B K C B B C C C K C C C C C C B B B C B B B B C B C B B B B B B B B B B B B B SB B B B B B B B B K K K K K K K K K K C K K K K C C C K C K K C K C C C C C C K C K C B B B B B C C B B C C C K C C C C K C C C B C C C C C C C C C C C B C C C C B B B B B B B B B B C B B B B B B C B B B B C B B B B C B B C B B B B B B B SB B B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB C C K C C C K C C C C C C C C C C C C C C C C C B C C C C B C C B C B B SB B B C C B B K K K K K K K K K K C C C K C C C C K C K C C C C C C C C C C C B C B B B B B C C B B C C K C C C K C C C C C C C C B C C C C C C C C B B B C B B C B B B SB B B B B B B B B K K K K K C C C K C B B B C C C C C K C C C C C C C C C C B B B C B B B B B B C B B B K K K C K C C C K C C C C C C C B C C C C C C C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B C C C C C B C B B B B B B C B B B B C B B B B B B B B B B B B B C B B B B B B B B B B B C B B B B C B B B B B B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B K K K K K K K K K K C C C K C C C C C C K C C C C C C C C B C C C C B B B B B B B B B B B C B B SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB B SB SB SB SB B SB SB SB B SB SB SB SB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB K K K K K K K K K K C K K K K C K C K C K K C K C C C C C B C B B B B B B B B C B B B K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K C K C K K C K C C C B C B C B K C B B Keterangan Belum mampu : 9 anak Belum mampu = 0 anak Mampu = 5 anak 98

216 LAMPIRAN 7 Foto Kegiatan Anak 99

217 FOTO-FOTO KEGIATAN Gambar 7. Papan tulis sebelum penelitian belum ada label nama-nama benda di dalam kelas. Gambar 8. Area persiapan sebelum penelitian. Gambar 9. Area main peran sebelum penelitian. Gambar 0. Area balok sebelum penelitian. 00

218 Gambar. Area persiapan untuk kegiatan membaca yang di samping meja terdapat rak buku perpustakaan. Gambar. Area persiapan untuk menggambar dengan tulisan. Gambar. Area persiapan untuk membaca buku dengan bimbingan. 0

219 Gambar. Anak berdoa bersama sebelum kegiatan di mulai. Gambar 5. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bimbingan guru (guided reading). Gambar 6. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bersuara (reading aloud). 0

220 Gambar 7. Anak membaca buku cerita bergambar di dalam hati (sustained silent reading). Gambar 8. Anak membaca bebas kartu kata bergambar (independent reading). Gambar 9. Anak menggambar dengan tulisan (independent writing). 0

221 Gambar 0. Anak membaca buku cerita bergambar dengan bersuara yang disediakan guru (reading aloud). Gambar. Anak menyebut dan menunjuk simbol-simbol huruf. Gambar. Anak membaca buku cerita bergambar yang disediakan guru di depan temanteman. 0

222 Gambar. Anak menulis bebas pada gambar yang dibuat. Gambar. Anak membaca dan mengelompokkan kata-kata yang sejenis/sama. Gambar 5. Anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama. 05

223 Gambar 6. Anak membaca buku cerita bergambar bersama teman (shared reading). Gambar 7. Anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (guided writing). Gambar 8. Anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing). 06

224 Gambar 9. Anak membaca buku cerita bergambar saat istirahat di area persiapan dengan antusias. Gambar 0. Anak menggambar dengan tulisan (journal writing). Gambar. Anak menyebutkan dan mengeja nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal sama. 07

225 Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada pra siklus. Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada siklus I. 08

226 Gambar. Hasil karya anak menulis bebas dengan meniru tulisan di suatu benda (independent writing) pada siklus II. Gambar 5. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (journal writing) pada tahap pra siklus. 09

227 Gambar 6. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (journal writing) pada siklus I. Gambar 7. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing) pada siklus II 0

228 Gambar 8. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing) pada siklus I. Gambar 9. Hasil karya anak menulis kalimat dengan bimbingan guru (independent writing) siklus II.

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN WIWIT SYOFIANI Abstrak Perkembangan kemampuan membaca awal anak masih sangat rendah. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia dini merupakan periode awal yang paling mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH NORA FRIMADONA JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan pemerataan dan perluasan pendirian lembaga pendidikan dimulai dari pendidikan anak usia dini disetiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ( Depdiknas,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH Oleh : HISNA NIM : 2010/58544 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan suatu alat. Perkembangan adalah bertambahnya keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan suatu alat. Perkembangan adalah bertambahnya keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang dilahirkan di dunia pastilah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diukur menggunakan suatu alat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila

BAB I PENDAHULUAN. paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila dikatakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK Kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul Nama : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar : Aries Safitri NIM : 94011 Jurusan Fakultas : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di antaranya adalah pendidikan AUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-8 tahun. Anak usia

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, produk bahasa mereka juga meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitan. Anak-anak secara bertahap berubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah investasi masa depan bagi keluarga dan bangsa yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat untuk menjalani kehidupan selanjutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan periode masa emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Sul Indah Pratiwi 1, M Ismail Sriyanto 2, Ruli Hafidah 1

Lebih terperinci

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KUPANG, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa yang

Lebih terperinci

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA KATA KUNCI : MEMBACA, ANAK USIA DINI, PERMAINAN KARTU HURUF 2 PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu

Lebih terperinci

Bantu Anak Belajar Membaca

Bantu Anak Belajar Membaca Bantu Anak Belajar Membaca Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini oleh Setyawan Pujiono Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Universitas Negeri Yogyakarta Perkembangan Membaca AUD Kegiatan membaca

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PILANGSARI 1, KECAMATAN NGRAMPAL, KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak usia ini memiliki karakteristik tertentu

Lebih terperinci

K A R M I NIM. A53B111043

K A R M I NIM. A53B111043 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BERO IV TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan dalam perkembangan kehidupan anak. Masa-masa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Oleh Diyah Haryanti 12111247006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, karena usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan manusia kecil yang mempunyai rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak usia ini memiliki

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG RIRI DELFITA Abstrak Kemampuan berbahasa anak masih rendah disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu diantaranya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang membahas pendidikan untuk anak sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari bahasa. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa, manusia akan mudah dalam bergaul dan

Lebih terperinci

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak-anak merupakan masa perkembangan. Cara mendidik sangat menentukan perkembangan anak terutama pada perkembangan bahasa anak.pendidikan di Taman Kanak-kanak

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

Oleh: Septia Sugiarsih

Oleh: Septia Sugiarsih Oleh: Septia Sugiarsih Pendekatan??? Seperangkat asumsi yang saling berkaitan dan berhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Dasar teoritis untuk menetapkan suatu metode. Macam-macam Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas (golden age)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Di samping itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yag merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) dengan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat peka untuk menerima berbagai stimulasi dari lingkungan. Keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menangani anak usia 4-6 tahun. Menurut para ahli, usia ini disebut juga usiaemas (golden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai media interaksi penulis dengan

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja 8 II. KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Metode Bercerita Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P Artikel Skripsi MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HIDAYAH FATHUL HUDA SEDURI KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara, 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan jenjang pertama anak masuk ke dalam dunia pendidikan formal. Pendidikan Anak Usia Dini menurut Permendikbud No 146 Tahun

Lebih terperinci

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 0 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR Guru TK 0 Permataku Merangin Kabuapten Kampar email: gustimarni@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI Oleh: Serli Marlina serlifipunp@gmail.com Universitas Negeri Padang Abstract Penelitian

Lebih terperinci

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih KONSEP DAN KOMPONEN Oleh: Pujaningsih (puja@uny.ac.id) Target : Pada bahasan ini Mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Konsep dasar bahasa 2. Komponen bahasa Definisi Wicara : ekspresi bahasa dengan suara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini dalam perjalanan umur manusia merupakan periode penting bagi pembentukan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani. PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 Pebriani Abstrak Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI BERMAIN LEMPAR BOLA PADA ANAK KELOMPOK B DI BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH TRUNUH, KLATEN SELATAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya sejak lahir. Bakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Sebagai bagian dari pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan dasar anak. Perkembangan dasar anak usia dini memerlukan stimulus

Lebih terperinci

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KENARI III MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, karena selama rentang perkembangan usia dini anak melakukan kegiatan dengan bermain, mulai dari bayi, balita hingga masa kanak-kanak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju kearah yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerolehan bahasa atau akuisisi adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.

Lebih terperinci

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani 1 2 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH AGAM Wani Zuarny ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B3 di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Agam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan dipersepsikan oleh anak-anak sesuai dengan kemampuan pikiran, perasaan, imajianasi dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PARIAMAN SELATAN YUSLIMAR* Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci