Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Transkripsi

1 Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Djamaris.E (1993 : 15), Cerita rakyat merupakan sebuah peninggalan budaya milik suatu daerah, yang sangat berharga untuk diceritakan kepada keturunan kita. Cerita yang hidup dan berkembang secara turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Cerita rakyat di negara kita sangat banyak karena negara kita terdapat banyak daerah yang masing-masing memiliki cerita rakyat sendiri. Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di SD Bonavita Tangerang, ditemukan fakta bahwa anak-anak dan para guru hanya mengetahui cerita rakyat yang terkenal saja seperti, malin kundang, bawang merah bawang putih, tangkuban perahu, dan lain-lain. Itu membuat cerita rakyat dari daerah lain menjadi kurang terkenal atau bahkan tidak dikenal sama sekali. Sebagai contohnya yaitu cerita rakyat Tangerang berjudul Pendekar Cisadane menurut hasil wawancara yang penulis lakukan di beberapa tempat seperti SD Bonavita dan 2 SD di daerah Tangerang, sebagian besar anak-anak bahkan guru pun tidak mengetahuinya. Berdasarkan pengamatan lapangan, cerita rakyat Tangerang berjudul pendekar cisadane memang belum diketahui oleh target dan juga oleh orang dewasa. Cerita ini pun belum pernah diangkat ke media apapun. Penulis pun sudah melakukan wawancara ke dinas kebudayaan Kota Tangerang untuk menanyakan cerita Pendekar Cisadane, dan pihak sana mengungkapkan bahwa cerita Pendekar Cisadane belum pernah di angkat ke buku ilustrasi dan media

3 lainnya. Pihak dinas kebudayaan menyatakan bahwa Tangerang memiliki dua cerita rakyat yang berjudul pendekar cisadane dan kisah pengusiran Belanda. Namun, kisah pengusiran Belanda sudah diangkat ke media buku pelajaran anak SD dengan bekerja sama PDAM pada tahun Dinas kebudayaan pun menyarankan kepada penulis untuk membuatkan buku tentang pendekar cisadane agar rakyat Tangerang mengetahuinya. Penulispun lebih memilih untuk mengangkat cerita pendekar cisadane ke dalam media buku ilustrasi, agar cerita tersebut bisa di kenali oleh target di kawasan Tangerang. Penulis memilih untuk membuat buku ilustrasi karena sesuai pengamatan di lapangan, target lebih menyukai membaca buku yang berisi gambar dan tulisan. Menurut Elizabeth H. (1993 : 162), anak dengan rentang umur 7-9 tahun akan menghibur dirinya sendiri dengan membaca buku cerita bergambar, yang berceritakan tentang lelucon atau kisah kepahlawanan. Buku ilustrasi merupakan sebuah media ilustrasi yang sangat menarik karena mengutamakan penggabungan warna dan gambar yang menarik para pembaca. Buku cerita bergambar mampu mengembangkan imajinasi anak dan menyenangkan untuk dibaca. Inilah yang menyebabkan Penulis memilih untuk merancang buku ilustrasi cerita rakyat Tangerang Pendekar Cisadane. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku ilustrasi cerita rakyat Tangerang yang berjudul Pendekar Cisadane?

4 1.3 Batasan Masalah 1. Pembuatan desain dan ilustrasi buku cerita rakyat Tangerang Pendekar Cisadane. 2. Target utama dari perancangan yaitu anak anak usia 7-9 tahun yang tinggal di Tangerang. 1.4 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan buku ilustrasi ini untuk mengenalkan cerita rakyat asal Tangerang kepada anak-anak usia 7-9 tahun di daerah Tangerang. 1.5 Manfaat Tugas Akhir Tangerang. Manfaat dari tugas akhir ini adalah mengenalkan cerita rakyat daerah 1.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah pengumpulan secara kualitatif. Pengumpulan literatur dari buku, website, dan wawancara. Survei juga harus dilakukan untuk mengetahui jenis peggambaran seperti apa yang paling banyak disukai oleh target Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Penulis akan melakukan proses wawancara dengan Dinas Kebudayaan Tangerang untuk mendapatkan cerita pendekar cisadane. Mulai dari cerita rakyat apa saja yang ada di Tangerang, apakah sudah ada yang

5 diangkat ke media buku, dan data-data lain yang mendukung perancangan ini. Melakukan wawancara kepada Psikolog, orang tua murid, dan juga guru SD. 2. Observasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui data-data mengenai objek penelitian yang didapatkan dari mengamati dan mencermati buku cerita bergambar dengan target anak-anak. Dengan cara melihat buku mengenai cerita rakyat dan buku ilustrasi pada toko-toko buku sekitar Tangerang. 3. Kuesioner Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan formulir berisikan daftar pertanyaan yang bersangkutan dengan perancangan tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui lebih dalam mengenai keinginan target yang di tuju. Kuesioner dibagikan kepada target sebanyak 70 orang. 1.7 Metode Perancangan Perancangan karya tugas akhir ini melalui berbagai proses, seperti melakukan wawancara kepada Dinas Kebudayaan Tangerang untuk mengetahui cerita pendekar cisadane dan psikolog untuk mengetahui tentang kesukaan dan juga perilaku target. Setelah mendapatkan cerita dan data-data pendukung dari Dinas Kebudayaan, penulis mencari inspirasi tentang penggambaran karakter melalui buku cerita rakyat dari daerah lain dan beberapa buku teori untuk membantu menyusun buku cerita ini dari toko-toko buku dan website. Penulis juga melakukan survei kepada target untuk mengetahui jenis gambar yang paling

6 diminati target. Setelah survei selesai, penulis akan melanjutkan membuat karakter sesuai hasil survei. Proses pembuatan karakter akan menggunakan tablet gambar dengan menggunakan software Adobe Photoshop. Gambar yang dibuat juga mengandung prinsip-prinsip desain agar menciptakan sebuah visualisasi yang menarik.

7 1.8 Skematika Perancangan Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan fakta bahwa target tidak mengetahui cerita rakyat daerah Tangerang. Rumusan Masalah Bagaimana merancang buku ilustrasi dari cerita rakyat Tangerang Pendekar Cisadane? Tujuan Mengenalkan cerita rakyat Tangerang. Studi Kepustakaan Elemen dan prinsip desain, ilustrasi, layout, font, psikologi anak, Produksi Survei Lapangan Wawancara dengan Dinas Kebudayaan Tangerang, survei jenis gambar kesukaan target, analisa kopetitor. Khalayak Sasaran Demografi : laki-laki dan perempuan, usia 7-9 tahun. Pendidikan : SD. Psikografi : senang mengetahui hal baru. Geografi : Tangerang. Insight Terhibur dan menambah pengetahuan akan cerita rakyat Tangerang. Konsep Perancangan Big Idea : Mengenalkan cerita pendekar cisadane. Teknik Visualisasi : menggunakan gambar dan warna sesuai kesukaan target. Media : Buku ilustrasi. BAB