PRODUKTIVITAS ALAT BERAT RIPPER. Nama : Bagus Rizkya Putra NIM : Kelas : A TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAU 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODUKTIVITAS ALAT BERAT RIPPER. Nama : Bagus Rizkya Putra NIM : Kelas : A TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAU 2015"

Transkripsi

1 PRODUKTIVITAS ALAT BERAT RIPPER Nama : Bagus Rizkya Putra NIM : Kelas : A TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS RIAU 2015 April 2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Pemindahan tanah mekanis tentang Pembiayaan alat berat ini dengan baik. Tugas pemindahan tanah mekanis tentang pembiayaan alat berat ini merupakan pemantapan dari dasar teori yang penulis dapatkan pada mata kuliah pemindahan tanah mekanis, serta merupakan tugas penting untuk lulus dalam mata kuliah pemindahan tanah mekanis pada program studi Teknik Sipil S1 Universitas Riau. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Hendra Taufik, S.T M.Sc sebagai dosen pengampu mata kuliah Pemindahan tanah mekanis dan sebagai dosen pembimbing dalam penyelesaian tugas Pemindahan tanah mekanis tentang Pembiayaan alat berat ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas pemindahan tanah mekanis tentang pembiayaan alat berat masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik lagi. Penulis mengharapkan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S1 Fakultas Teknik Universitas Riau. Pekanbaru, Maret 2015 Penulis

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 0 DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 4 BAB I... 6 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan... 7 BAB II... 8 DESKRIPSI ALAT Deskripsi Umum Fungsi dan Kerja Dozer Macam Blade Perbandingan Crawler Mounted dan Wheel Mounted Deskripsi Alat Ripper Jenis-Jenis Ripper Fungsi Ripper Macam Ripper Gambaran Umum BAB III METODE KERJA Penggerak (Prime Mover) Konstruksi dan operasi Roda rantai / Crawler... 18

4 3.2 Kegunaan Ripper Kondisi Kerja Ripper Pemeliharaan alat Teknik Pengoperasian BAB IV PRODUKTIVITAS ALAT Perhitungan Produktivitas Alat (Putra, 2010) Contoh Soal BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 32

5 DAFTAR TABEL Tabel 1 Efisiensi Kerja Tabel 2 Umur Ekonomis Alat Berat Tabel 3 Pemakaian Gemuk Tabel 4 Nilai Efisiensi Operator Berdasarkan Kelas Tabel 5 Faktor Manajemen dan Sifat Manusia Tabel 6 Nilai Efisiensi Faktor Cuaca Tabel 7 Nilai Efisiensi Kondisi Lapangan... 27

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Multi shank ripper Gambar 2 Macam-macam Multi shank ripper Gambar 3 Macam-macam Single shank ripper Gambar 4 Ripper Gambar 5 Bagian-bagian Dozer Gambar 6 Diagram Roda Rantai Gambar 7 Slot Dozing Gambar8SidebySideDozing Gambar 9 Multi Shank Tractor Ripper... 22

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat garu (ripper) alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar. (adjisutama, 2014)

8 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah penjelasan mengenai alat berat ripper yang dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi, salah satunya pengklasifikasian alat berat berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi operasional alat berat. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memahami alat berat ripper yang dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi, salah satunya pengklasifikasian alat berat berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi operasional alat berat.

9 BAB II DESKRIPSI ALAT 2.1 Deskripsi Umum Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya menunjuk ketraktor berantai yang dilengkapi dengan blade. (Wikipedia, 2015) Pada klasifikasi fungsional alat, dozer berfungsi sebagai alat yang membantu dalam pengolah lahan dimana Kondisi lahan proyek kadangkadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pe mbukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sed angkan untuk pembentukan perm ukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader. (adjisutama, 2014) Pada dasarnya dozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut dozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini adalah blade dan ripper. Dozer sebenarnya adalah nama jenis dari dozer yang mempunyai kemampuan untuk mendorong ke muka. (Kampuzsipil, 2011)

10 Menurut track shoe-nya dozer dibedakan sebagai berikut : 1.Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang) 2.Wheel tractor dozer (dengan roda ban) 3.Swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa). Berdasarkan penggerak bladenya, dibedakan atas : 1. Cable controlled (kendali kabel), pada saat ini sudah tidak diproduksi lagi. 2. Hydraulic controlled (kendali hidrolis). (Kampuzsipil, 2011) Fungsi dan Kerja Dozer Pada proyek-proyek konstruksi, terutama proyek yang ada hubungannya dengan pemindahan tanah tertentu, bulldozer digunakan pada pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut di bawah ini : 1. Pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun di daerah berbatu-batu. 2. Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 ft atau ± 90 m. 3. Menarik scraper. 4. Menghampar tanah isian/urugan (fills). 5. Menimbun kembali trencher. 6. Pembersihan sites/medan. 7. Pemeliharaan jalan kerja. 8. Menyiapkan material-material dari tempat pengambilan material (Kampuzsipil, 2011) Macam Blade Seperti dijelaskan di atas bahwa bulldozer mempunyai blade yang tegak lurus pada arah gerak maju, sedang untuk angle dozer. Blade selain tegak lurus juga dapat menyerong. Bulldozer mendorong tanah ke depan, sedangkan angle dozer ke depan dan ke samping. Beberapa konstruksi bulldozer mempunyai blade yang memungkinkan berfungsi sebagai bulldozer, juga sebagai angle dozer, dengan cara menyetel blade sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya blade yang dipakai pada bulldozer dan/atau angle dozer ada beberapa jenis, yaitu :

11 1. Universal Blade (U - Blade) Sayap yang terdapat di sisi blade adalah untuk menahan material agar tidak keluar dari jalur dorongan. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak, karena kehilangan muatan yang relatif kecil dalam jarak yang cukup jauh. Kebanyakan bulldozer dengan blade jenisini digunakan pada pekerjaan-pekerjaan : a. Land reclamation/reklamasi tanah b. Stock pile work/pekerjaan-pekerjaan penyediaan material. c. Dan lain-lain 2. Straight Blade (S - Blade) Blade jenis ini adalah yang paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan dengan blade ini pula bulldozer dapat menghandel material dengan mudah. 3. Angle Blade (A Blade) Angle blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Blade ini juga dibuat untuk : a. Pembuangan ke samping (side casting). b. Pembukaan jalan (pioneering roads). c. Menggali saluran (cutting ditches). d. Dan lain-lain pekerjaan yang sesuai. 4. Cushion Blade (C Blade) Blade jenis ini dilengkapi oleh rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukan. Selain untuk push-loading, blade ini juga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan maneuver.

12 5. Bowldozer Blade demikian dibuat untuk medorong/mmbawa material, agar jumlah kehilangan tanah selama penggusuran sesedikit mungkin, hal ini terjadi akibat adanya dinding-dinding besi yang ada disamping blade. 6. Universal Blade (U Blade) For Light Material Blade ini didesain untuk pekerjaan yang non-kohesif material (material terlepas) yang ringan seperti : a. Stock pile dari tanah gembur. b. Reklamasi/pegunungan dengan tanah gembur. (Kampuzsipil, 2011) Perbandingan Crawler Mounted dan Wheel Mounted Tiap tipe dari bulldozer mempunyai kelebihan tersendiri, tergantug dari kondisi lapangan. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu kedua-duanya dapat digunakan dengan baik. Kelebihan Crawler Mounted Bulldozer : 1. Daya dorong lebih besar, terutama pada lapangan-lapangan yang lunak, seperti pada tanah lumpur dan tanah gembur. 2. Dapat beroperasi pada tanah yang berlumpur. 3. Dapat beroperasi pada tanah yang berbatu, dimana mungkin ban akan rusak berat. 4. Dapat beroperasi pada tanah yang kasar, hal ini bisa mengurangi biaya pemeliharaan jalan. 5. Daya apung lebih besar, karena ground contact lebih besar sehingga tekanan roda persatuan luas kecil. 6. Penggunaannya lebih flexibel dan lebih luas (untuk berbagai jenis lapangan).

13 Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer : 1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi pekerjaan satu ke lokasi pekerjaan yang lain. 2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke lokasi pekerjaaan. 3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan diperlukan jalan yang cepat. 4. Kelelahan operator kecil. 5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan raya. (Kampuzsipil, 2011) 2.2 Deskripsi Alat Ripper Selain bxlade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa : Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan. Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan. (Wikipedia, 2015) Jika dijumpai tanah keras misalnya tanah liat kering, maka penggalian daapat dilakukan dengan ripper (pembajak). Alat ini pada dasarnya tidak lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja sedemikian rupa sehingga dapat diberikan tekanan cukup besar untuk dapat masuk ke dalam tanah keras. Ripper ini ada yang merupakan alat tersendiri yang ditarik (towed) oleh traktor, dan ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachment) yang dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya. (Wigroho, 1998) Dalam paper ini akan dibahas tentang ripper sebagai alat tersendiri yang ditarik (towed).

14 Jika dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras (missal : lempung keras), sering kali pekrjaan dengan memakai blade bulldozer kurang berhasil, dengan demikian efektivitas produksi akan berkurang, disamping hal itu juga blade akan cepat rusak. Jika volume pekerjaan tanah keras ini cukup banyak, maka pekerjaan yang paling efektif adalah dengan cara menggemburkan dulu tanah tersebut, alat yang digunakan pada pekerjaan ini disebut Ripper (bajak). Alat ini pada dasarnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang keras, sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih memaksanya masuk ke dalam tanah. (Kampuzsipil, 2011) Gambar 1 Multi shank ripper Sumber : (Kampuzsipil, 2011)

15 2.2.1 Jenis-Jenis Ripper Jenis-jenis ripper dibedakan menurut keadaannya sebagai berikut : 1. Ripper yang berupa alat tersendiri. 2. Ripper yang ditarik oleh tractor : Dengan kendali kabel. Dengan kendali hidrolis. 3. Ripper yang berupa attachment yang dipasang pada tractor sebagai tenaga penggeraknya : a. Adjustable parallelogram (giginya sejajar dan bisa diatur/dilepas) Single shank (gigi tunggal). Multi shank (gigi banyak). b. Parallelogram (giginya sejajar kaku) Single shank (gigi tunggal). Multi shank (gigi banyak) c. Hinge (berupa piringan) dengan ukuran tertentu. (Kampuzsipil, 2011) Gambar 2 Macam-macam Multi shank ripper Sumber : (Wigroho, 1998)

16 Gambar 3 Macam-macam Single shank ripper Sumber : (Wigroho, 1998) Fungsi Ripper Seperti telah dijelaskan sebelumnya, fungsi ripper adalah untuk menggemburkan tanah-tanah yang keras. Tetapi tidak semua tanah keras bisa dikerjakan oleh ripper, kadang-kadang harus dilakukan peledakan. Gambar 4 Ripper Sumber : (Energytoday)

17 2.2.3 Macam Ripper 1. Multi-shank-rippers(rigidtype) Ripper ini memiliki tiga buah shank rippers yang disusun secara parallel. Multi-shank rippers ini sangat efisien digunakan pada daerah yang memiliki material lunak karena sudut gali (digging angel) ripper ini dapat optimum. 2. Multi-shank-rippers(variabletype) Ripper ini memiliki tiga buah ripper point yang dapat divariasikan sudutnya secara hidrolik disesuaikan dengan kondisi material yang digalinya. 3. Giant-rippers(variabletype) Giant rippers dirancang khusus untuk memecah material batu yang cukup keras. Ripper ini memiliki sebuah ripper point yang dapat diatur (adjustable) guna menyesuaikan dengan material yang digali. (Visionlink, 2014) 2.3 Gambaran Umum Gambar 5 Bagian-bagian Dozer Sumber : (Visionlink, 2014)

18 1.Blade 2.Bladeliftcylinder 3.Cabin 4.Fueltank 5.Ripper 6.Sprocket 7.Trackroller 8.Straightframe 9.Trackshoe 10.Canopy

19 BAB III METODE KERJA 3.1 Penggerak (Prime Mover) Konstruksi dan operasi Roda rantai / Crawler Roda rantai modern dibangun dari jalinan rantai yang tersambung membentuk loop tertutup. Sambungan berupa engsel yang memungkinkan sabuk rantai tetap fleksibel dan mampu dilipat. Jalinan rantai seringkali lebar, dapat dibuat dari baja paduan mangan untuk kekuatan dan kekerasan tinggi dan tahan gesekan. (Wikipedia, 2015) Kendaraan dengan roda rantai belok dengan cara menghentikan sementara atau mengurangi kecepatan salah satu sisi roda. Misal ketika ingin berbelok ke kanan, maka roda kanan yang dihentikan atau dikurangi kecepatannya sedangkan roda kiri tetap berputar. Sehingga pada sebagian besar kendaraan teknik tidak ada roda kemudi, melainkan dua tuas / pijakan yang digunakan untuk mengatur kecepatan atau menghentikan masing-masing sisi roda. (Wikipedia, 2015) Gambar 6 Diagram Roda Rantai Sumber : (Wikipedia, 2015) Diagram roda rantai dengan suspensinya (1=penggerak belakang, 2=sabuk, 3=roda pengembali, 4=penggerak depan, 5=roda yang bergerak bersama dengan sabuk, 6=roda idle yang berfungsi sebagai pengencang sabuk)

20 Crawler Tractor atau sering disebut traktor beroda rantai, merupakan sebuah traktor dengan crawler terdiri atas satu set track yang menempel pada link untuk bergerak /berpindah dengan merayap. (blog, 2015) Perpindahan dilakukan dengan cara tram motor memutar track pada sproketnya. Crawler digunakan untuk memindahkan crane (merayap) di area kerja dengan cara tram motor memutar track pada sproketnya. (blog, 2015) Kelebihan Penggunaan Roda rantai Kendaraan roda rantai memiliki pergerakan yang lebih baik dibandingkan kendaraan roda biasa pada daerah dengan medan yang sulit. Roda rantai bergerak mulus pada gundukan, mampu "menginjak" hambatan kecil hingga pagar yang tinggi. Pengendara kendaraan ini akan merasakan bahwa mengendarainya sama seperti mengendarai perahu di atas air. Roda rantai umumnya lebih keras dibandingkan roda biasa sehingga sulit berlubang meski telah melalui medan yang sulit. Roda rantai memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk terjebak di lahan yang empuk karena luas permukaan kontak yang sangat lebar sehingga mengurangi tekanan tanah. Dengan luas permukaan kontak yang lebar memungkinkan kendaraan lebih mudah digerakkan karena slip menjadi jauh lebih rendah. Slip adalah rasio perbandingan antara jumlah keliling putaran roda terhadap jarak tempuhnya. (Wikipedia, 2015) Kekurangan Penggunaan Roda Rantai Kekurangan kendaraan roda rantai adalah top speed yang lebih rendah, kompleksitas mekanika yang lebih tinggi, usia pakai roda yang lebih rendah, dan kerusakaan yang diakibatkan roda rantai baja pada jalan beraspal. Kerusakan pada jalan beraspal bukan karena tekanan ke aspal, melainkan karena gesekan oleh pola sabuk rantai (treads) yang berusuk dan baja yang memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi dibandingkan aspal. Pelapisan roda rantai baja dengan karet mencegah kerusakan ini, karena karet bersifat lunak. (Wikipedia, 2015)

21 3.2 Kegunaan Ripper Membantu dalam pembersihan lapangan, yaitu dengan melewatkan ripper beberapa kali, sehingga sebagian besar akar-akar pohon yang dilewati akan terputus Dengan gigi-giginya pohon dapat ditumbaangkan tanpa harus menggali tanah di sekeliling pohon Membantu menggemburkan tanah di tempat-tempat yang bertanah keras Menuat parit kecil untuk menggenagkan air Merobek pavement yang terbuat dari ubin, beton, atau aspal yang sangat sukar jika digali dengan alat lain (Soemardikatmodjo, 2003) 3.3 Kondisi Kerja Ripper Kondisi kerja Ripper tergantung dari hal-hal berikut : 1. Apakah alat sesuai dengan topografi yang ada 2. Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti : Ukuran medan dan peralatan 3. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antara peralatan dan mesin. 4. Metoda operasional dan perencanaan persiapan kerja 5. Pengalaman dan keterampilan operator dan pengawas untuk pekerjaan tersebut (Soemardikatmodjo, 2003) 3.4 Pemeliharaan alat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan alat adalah : 1. Penggantian pelumas atau grease (gemuk) secara teratur 2. Kondisi ripper atau penggarunya 3. Persediaan suku cadaang yang sering diperlukan untuk alat yang bersangkutan 4. Kondisi traksi ban yanng digunakan (dalam hal ini traksi berbentuk roda rantai / Crawler) (Soemardikatmodjo, 2003)

22 3.5 Teknik Pengoperasian Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan menggunakan dozer ada dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing. Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja bersama secara berdampingan. Pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Hal ini untuk menghindari spillage atau keluarnya material dari pisau. Kelemahan dari teknik ini adalah manuver alat yang lama sehingga tidak praktis untuk pemindahan berjarak kurang dari 15 m dan lebih dari 10 m. Sementara itu, pada teknik slot dozing dibuat semacam penghalang di sisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan produktivitas. (adjisutama, 2014) Gambar 7 Slot Dozing Gambar 8 Side by Side Dozing Sumber : (adjisutama, 2014)

23 BAB IV PRODUKTIVITAS ALAT 4.1 Perhitungan Produktivitas Alat Gambar 9 Multi Shank Tractor Ripper Sumber : (greencrazy) Ripper adalah alat untuk membajak/menggemburkan tanah keras (lempung keras). Tanah keras ini efektif bila dikerjakan dengan bulldozer karena blade akan cepat rusak, sehingga bulldozer bisa juga dilengkapi dengan ripper. (Soemardikatmodjo, 2003) Gigi ripper dapat dinaik-turunkan sesuai dengan kedalaman penggalian yang dikehendaki dan kondisi material yang akan digaru. (Soemardikatmodjo, 2003)

24 Kapasitas Produksi ripping dengan Multi Shank Ripper adalah sebagai berikut : Keterangan : KP = Kapasitas produksi ripping LK = Lebar kerja (meter) P J = Kedalaman penetrasi (meter) = Jarak ripping (meter) FK = Faktor koreksi F R Z = Kecepatan maju (m/menit) = Kecepatan mundur (m/menit) = Waktu tetap Efisiensi kerja (E) : Produktivitas kerja dari suatu alat yang diperlukan merupakan standard dari alat tersebut bekerja dalam kondisi ideal dikalikan suatu faktor dimana faktor tersebut merupakan faktor efisiensi kerja (E). Efisiensi sangat tergantung kondisi kerja dan faktor alam lainnya seperti topografi, keahlian operator, pemilihan standar perawatan dan lain-lain yang berkaitan dengan pengoperasian alat. Pada kenyataan yang sebenarnya sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerja tetapi berdasarkan pengalaman-pengalaman dapatlah ditentukan faktor efisiensiyang mendekati kenyataan.

25 Tabel 1 Efisiensi Kerja Kondisi alat Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63 Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60 Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54 Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45 Buruk Sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32 (Soemardikatmodjo, 2003) Tabel 2 Umur Ekonomis Alat Berat Kondisi Lapangan Jenis Alat Ringan (thn- Sedang (thn- Berat (thn- jam) jam) jam) Bulldozer Wheel Loader , Motor Grader , , Motor Scraper 7, Track tractor Shovel Tractor Dredger Batching & Mixing Plant Portable mixer Truck Diessel Track Loader Rippers (Shalahuddin, 2009)

26 Tabel 3 Pemakaian Gemuk No Jenis Alat Kondisi Lapangan (kg/jam) Ringan Sedang Berat 1 Track Type > 100 HP 0,2 0,3 0, HP 0,15 0,25 0, HP 0,1 0,2 0, HP 0,05 0,15 0,25 5 Wheel Type HP 0,05 0,15 0,25 6 Unit yang Ditarik 0,05 0,1 0,15 7 Dreger (Shalahuddin, 2009) Tabel 4 Nilai Efisiensi Operator Berdasarkan Kelas No Operator Efisiensi 1 Kelas I 1 2 Kelas II 0,8 3 Kelas III 0,7 (Leo, 2010) 1. Kelas I (Kemampuan baik) Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran tinggi Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas tinggi Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu-putar( cycletime)pendek Melaksanakanpadapekerjaandenganperalatankapasitasberatdanken dali(kontrol) mutahir

27 2. Kelas II (Kemampuan sedang) Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran sedang Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas sedang Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu-putar(cycletime) sedang Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas berat dan kendali (kontrol) mutakhir 3. Kelas III (Kemampuan cukup) Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran cukup Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas cukup Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu-putar(cycletime)cukup Melaksanakan pada pekerjaan cukup Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas berat dan kendali (kontrol) mutahir (Leo, 2010) Tabel 5 Faktor Manajemen dan Sifat Manusia Sifat Manusia Faktor Manajemen Sempurna 60/60 1 Baik 55/60 0,92 Sedang 50/60 0,82 Buruk 45/60 0,75 (Leo, 2010)

28 Tabel 6 Nilai Efisiensi Faktor Cuaca Keadaan Cuaca Efisiensi (Leo, 2010) Baik 1 Sedang 0,8 Tabel 7 Nilai Efisiensi Kondisi Lapangan Kondisi Lapangan Efisiensi Berat 0,7 Sedang 0,8 Ringan 1 (Leo, 2010) Tabel 8 Faktor Koreksi untuk Kedalaman dan Sudut Putar (Putra, 2010)

29 4.2 Contoh Soal Contoh Soal 1: Tentukan produksi ripping dengan data single shank ripper yang ditarik oleh traktor tipe D9H.CAT jika diketahui : Jarak (space) ripping (s) : 0,915 m Kedalaman ripping (h) : 0,610 m Panjang ripping (L) Kecepatan ripping (v) Waktu balik (t) Asumsi waktu (T) : 91 m : 1,6 km/jam = 26,6 m/menit : 0,25 menit : 60 menit/jam

30 Perlu diingat bahwa hasil ini 10% - 20% lebih tinggi dari produksi sebenarnya, jadi : Jadi produksi sebenarnya antara 673,20 BM3/jam 757,4 BM3/jam. Produksi ini belum dikoreksi dengan kondisi pekerjaan (job condition), peralatan dan operator. Contoh Soal 2 : Sebuah Bulldozer D35A digunakan untuk pekerrjaaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 meter. Data teknis bulldozer dan ripping adalah sebagai berikut : Attachment yang digunakan adalah giant ripper Kedalaman penetrasi = 0,30 meter

31 Konversi material = 1,25 Faktor efisiensi waktu = 0,83 Efisiensi kerja = 0,75 Efisiensi operator = 0,80 Berapa produksi ripping dai buldozer tersebut? Jawab : Lebar kerja (LK) = 2P = 2. 0,3 = 0,6 meter Kedalaman penetrasi (P) = 0,3 meter Jarak kerja (K) = 30 meter Kecepatan gigi maju terkoreksi (F) = 0,75. 3,3 = 2,48 km/jam = 41,25 m/menit Kecepatan gigi mundur terkoreksi (R) = 0,85. 3,2 = 2,72 km/jam = 45,33 m/menit Waktu tetap (Z) = 0,05 menit Faktor koreksi (FK) total terdiri dari : Efisiensi waktu = 0,83 (Tabel 1) Efisiensi kerja = 0,75 (Tabel 1) Efisiensi operator = 0,80 (Tabel 4) 0,83. 0,75. 0,80 = 0,50

32 BAB V PENUTUP Kesimpulan Ripper adalah suatu alat yang digunakan untuk menggemburkan material dengan cara menggaru atau membajak (ripping) Berdasarkan alat penggarunya ripper terbagi tiga yaitu Single shank ripper, multi shank ripper dan giant ripper Kekuatan ripper tergantung dari apada kemampuan gigi-giginya untuk masuk ke dalam tanah Jenis ripper dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : 1. Ripper sebagai alat sendiri 2. Ripper yang disambungkan dengan alat lain Saran Penggunaan alat berat haruslah sesuai dengan klasifikasi pengerjaan alat berat tersebut agar menghasilkan hasil pekerjaan yang maksimal

33 DAFTAR PUSTAKA adjisutama. (2014). Retrieved 2015, from agrimachine. (2012). Retrieved 2015, from china.agrimachine.cn: blog, a. b. (2015). Retrieved 2015, from Energytoday. (n.d.). Retrieved 2015, from Energytoday.com greencrazy. (n.d.). Retrieved 2015, from Kampuzsipil. (2011). Retrieved 2015, from Leo, S. (2010). Dasar-dasar Pemindahan Mekanis. Pekanbaru: Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Riau. Putra, A. D. (2010). Makalah alat Berat. Retrieved 2015, from Saifoemk. (2012). Retrieved 2015, from Shalahuddin, M. (2009). Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. Pekanbaru: Pusbangdik Universitas Riau. Soemardikatmodjo, I. (2003). Alat-alat berat. Visionlink. (2014). Pengenalan alat berat bulldozer. Retrieved 2015, from 1bulldozer.html Wigroho, H. S. (1998). Alat-alat Berat. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Wikipedia. (2015). Wikipedia. Retrieved 2015, from Wikimedia Commons:

TRAKTOR. Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel Tractor :

TRAKTOR. Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel Tractor : TRAKTOR Fungsi utama traktor adalah penggerak utama (prime mover) dari sebagian alat-alat berat, yaitu sebagai penarik atau pendorong beban yang memerlukan tenaga agak besar. Traktor dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT Q Metode Perhitungan Produksi Alat Berat : q q N 60 Cm E E dimana : Q = produksi per jam, m /jam, cu.yd/jam q = produksi (m, cu.yd) dalam satu siklus N = jumlah siklus dalam

Lebih terperinci

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT OLEH : Muhammad Thaahaa (1110923002) Ricka Puspita Sari (1110922081) DOSEN: Amda Rusdi Muis, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT By : Sering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, bandara), bangunan air (waduk, bendung,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm. CRAER craper (pengikis) adalah alat yang mempunyai banyak fungsi dalam pemindahan tanah, yaitu untuk memuat, mengangkut dan membongkar muatan sekaligus (tanpa tergantung peralatan lain). ifat material

Lebih terperinci

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemindahan tanah mekanis dan penggunaan alat alat berat merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam bidang ilmu teknik sipil. Pemindahan tanah mekanis adalah

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL

TUJUAN INSTRUKSIONAL PELATIHAN MANDOR PEKERJAAN PERKERASAN JALAN ( FOREMAN FOR ROAD PAVEMENT) TUJUAN INSTRUKSIONAL SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN PESERTA DIHARAPKAN MEMAHAMI MACAM DAN FUNGSI BERBAGAI PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat MODUL PERKULIAHAN Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pengertian tentang kapasitas produksi Dozer shovel/wheel loader dan Motor grader. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik

Lebih terperinci

Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN :

Volume 14 No. 02 September 2013 ISSN : ANALISIS HARGA SATUAN TIMBUNAN TANAH DENGAN BERBAGAI MACAM ALAT BERAT (STUDI KASUS PADA PROYEK GEDUNG DAKWAH MUHAMMADIYAH DESA KODOKAN KECAMATAN TASIK MADU KABUPATEN KARANGANYAR) Supardi Mahasiswa - Jurusan

Lebih terperinci

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT I. PEMBAGIAN ALAT BERAT Alat berat dapat dibagi menurut dua kategori: berdasarkan penggerak utamanya, dan Berdasarkan fungsinya. A. Pembagian Berdasarkan Penggerak Utama Pembagian alat berat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada perencanaan proyek yang menggunakan alat berat, hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana menghitung kapasitas operasi suatu alat. Oleh karena itu perlu diketahui teori dan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE) MAKSUD Yang dimaksud dengan lapis tanah dasar (sub grade) adalah bagian badna jalan yang terletak di bawah lapis pondasi (sub base) yang merupakan landasan atau dasar konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bulldozer Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsiuntuk pemerataan material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki kemampuan dorong atau

Lebih terperinci

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan) Motor grader adalah alat berat dengan penggerak roda ban yang menggunakan blade untuk meratakan permukaan lahan dan membentuk badan jalan (levelling dan grading). Fungsi motor grader adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI {Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI (Bogor, Ciawi, Sukabumi)} Oleh: Achmad Hidayat

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA 138+000-151+000 SUMATRA Disusun oleh : KHAIRUL MUTTAQIN 3107 040 207 Peta Lokasi Peta Lokasi Peta Lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IV KLASIFIKASI TRAKTOR DAN PENGELOMPOKAN TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peralatan pengangkat bahan digunakan unuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pembongkaran muatan dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU 1 Nama Mata Kuliah : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis) 2 Kode Mata Kuliah : TSS-3246 3 Semester : II 4 (sks)

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Penanganan Bahan Sistem penanganan bahan pada umumnya terdiri dari berbagai mekanisme yang banyak diterapkan di berbagai bidang. Hal ini menjadi faktor utama dalam menentukan

Lebih terperinci

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

ASSALAMUALAIKUM WR.WB ASSALAMUALAIKUM WR.WB Disusun Oleh : 1. Akhmad Arif (3106030026) 2. Atho Adil Sansail (3106030142) LATAR BELAKANG Kurangnya persediaan air baku pada saat musim kemarau TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH

Lebih terperinci

MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER

MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER Disusun oleh: Abdul Reza 4112110008 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Jalan Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425 Telepon (021) 7863534, 7864927, 7864926, 7270042,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya memiliki usaha tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha pertanian ini terutama

Lebih terperinci

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem bahan bakar a. Sistem bahan bakar pada motor bensin Berfungsi untuk : 1. Mengatur perbandingan campuran bahan bakar dan udara 2. Mengatur jumlah pemasukan bahan bakar dan udara ke silinder 3. Merubah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN II ALAT ALAT GUSUR OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 19690626 199503 2 002 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup krusial, khususnya dalam kaitannya dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alat berat Alat-alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL Oleh : Dicky Setiadi Hadi Effendi 1), Puji Wiranto 2), Arif Mudianto 3) Abstrak Pekerjaan tanah dalam suatu

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG Management of Heavy Equipment on Earth Working AP 10 Batang Weleri

Lebih terperinci

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya alam khususnya sumber daya mineral. Dalam pekembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang dipergunakan

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTVITAS PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT. Kelas A Kelompok 4 :

ANALISA PRODUKTVITAS PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT. Kelas A Kelompok 4 : ANALISA PRODUKTVITAS PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT Kelas A Kelompok 4 : ABDUL HALIM (1307114632) BUNGA RAFIKAH ZAKI (1207154455) ROSMIATI AHMAD (1307113062) SYAHRUL RAMADHANI (1207112208) TRIVIA ARISKA

Lebih terperinci

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).

Lebih terperinci

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN 21 BAB III METODOLODI PERHITUNGAN 3.1 TINJAUAN UMUM Metodologi yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah metode pengumpulan data dan pengolahan data, guna menunjang penyelesaian laporan Tugas akhir dengan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa Pertemuan ke-5 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT IR merupakan perusahaan induk dengan beberapa bisnis utama yang bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan kepemilikan beberapa konsesi

Lebih terperinci

CATERPILLAR PRODUCT LINE

CATERPILLAR PRODUCT LINE CATERPILLAR PRODUCT LINE Disini kami akan menjelaskan mengenai bagaimana mengenali machine-machine Caterpillar berdasarkan kodenya. Agar orang tidak salah lagi dalam penyebutan alat berat. Karena seperti

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN: Jurnal Sipil Statik Vol.5.7 September 207 (465-474) ISSN: 2337-6732 ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Lingkar SKPD Tahap 2 Lokasi

Lebih terperinci

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I Pertemuan ke-6 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya)

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya) ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya) Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan

Lebih terperinci

A Tower Grader. b. Motor Grader Gambar: Jenis Grader

A Tower Grader. b. Motor Grader Gambar: Jenis Grader A Tower Grader b. Motor Grader Gambar: 3.10. Jenis Grader Jenis Motor Grader dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Straight Motor Grader, Articulated Motor Grader, dan Crab Type Motor Grader. (Gambar: 3.11)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

2.2 Fungsi Alat Berat Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya : - Alat Pengolah Lahan

2.2 Fungsi Alat Berat Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya : - Alat Pengolah Lahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Berat Alat-alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur

Lebih terperinci

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP TUGAS AKHIR - RC090412 ANALISA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PERKERASAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET I) KABUPATEN SIDOARJO-PROPINSI JAWA TIMUR NAMA MAHASISWA : ADALEA

Lebih terperinci

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK Makalah Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD 114 144 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 15 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

2.5 PERBEDAAN PENELITIAN... 16

2.5 PERBEDAAN PENELITIAN... 16 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Persetujuan... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7 Hasan Basri 1, Ery Diniardi 2, Anwar Ilmar Ramadhan 3 1 Jurusan Teknik Otomotif dan Alat Berat, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB )

Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB ) Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB ) Bobot Nilai : Dosen TP : 50 % Dosen AB : 50 % Dosen AB : PR & Diskusi : 30 % Quiz : 30 % UAS : 40 % Referensi 1. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Ir. Rochmanhadi.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 motor grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Gambar 2.1 motor grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Motor Grader Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal sebagai mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Motor Grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com

Gambar 2.1 Motor Grader Sumber : http//visionlink-blog.blogspot.com BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Motor Grader Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal sebagai mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun

Lebih terperinci

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur) ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang

Lebih terperinci

Terjadi penumpukan volume lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalan Raya Porong

Terjadi penumpukan volume lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalan Raya Porong TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK FLY OVER RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET IV) KABUPATEN SIDOARJO LATAR BELAKANG Jalan Arteri Raya Porong

Lebih terperinci

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009 tentang Pemberlakukan Pedoman Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Beraspal (Asphalt Finisher) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 0 Jakarta, 10 Nopember

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass;

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Underpass Underpass adalah tembusan di bawah sesuatu terutama bagian dari jalan atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; 2014). Beberapa

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU. Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU. Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman Abstrak Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada proyek-proyek konstruksi saat ini, pengunaan alat berat merupakan hal terpenting. Karena dalam setiap pembangunan proyek menggunakan alat berat dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda) Wateno Oetomo 1, Rudiansyah 2.

PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda) Wateno Oetomo 1, Rudiansyah 2. EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2014, Vol. 7 No. 2, hal. 115-128 PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu

Lebih terperinci

Sumber: (http://blog.alatberat.com/wp-content/uploads/2014/07/perusahaantambang-alat-berat-blog.jpg)

Sumber: (http://blog.alatberat.com/wp-content/uploads/2014/07/perusahaantambang-alat-berat-blog.jpg) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan, konstruksi

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung Bertingkat. (www.ilmusipil.com/tower-crane-proyek-gedung) Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan sistem mekanisasi menggunakan alat-alat berat, hal yang sangat penting dilakukan adalah menghitung kapasitas operasi

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015 Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.5 No.3 Tahun 205 EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TPA (TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR ) DESA AMD KEC. MUARA BULIAN KAB. BATANGHARI Elvira

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN BAB III PERSIAPAN LAHAN TANAMAN PERKEBUNAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Excavator Secara Umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut ( loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya).

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 05 = ALAT BERAT PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F14101077 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR UJI KINERJA BULLDOZER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage BAB I PENDAHULUAN Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan penggunaan excavator adalah untuk membantu melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 8 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek untuk menjamin bahwa

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. DIKTAT KULIAH PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP. 19690626 199503 2 002 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI BULLDOZER DENGAN SISTEM MEKANIS (PROSES PERAWATAN)

RANCANG BANGUN SIMULASI BULLDOZER DENGAN SISTEM MEKANIS (PROSES PERAWATAN) RANCANG BANGUN SIMULASI BULLDOZER DENGAN SISTEM MEKANIS (PROSES PERAWATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS A r m e d y NRP : 9021048 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

Lebih terperinci

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam

Lebih terperinci

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan : IV. PEMADATAN TANAH PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan : Maksud : Cara : Menumbuk Menggilas usaha secara mekanis agar bahan-bahan tanah lebih merata dan akan mengeluarkan udara yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL RANCANGAN DAN KONSTRUKSI 1. Deskripsi Alat Gambar 16. Mesin Pemangkas Tanaman Jarak Pagar a. Sumber Tenaga Penggerak Sumber tenaga pada mesin pemangkas diklasifikasikan

Lebih terperinci

III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT

III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT III PENGGUNAAN DAN KEMAMPUAN ALAT BERAT Alat berat yang umum dipakai dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis ada tujuh macam yaitu: - Buldoser - Power Scrapper - Alat pengangkut (Hauling units) - Alat

Lebih terperinci