Rini Endah Sugiharti, Tantri Putri Dwi Pratiwi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rini Endah Sugiharti, Tantri Putri Dwi Pratiwi."

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MINAT BACA SISWA KELAS V SDN BABELAN KOTA 09 KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI Rini Endah Sugiharti, Tantri Putri Dwi Pratiwi riniendahsugiharti@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat baca siswa dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe CIRC (Coopeative Integrated Reading Composition) siswa kelas V SDN Babelan Kota 09 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi pada pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 3 siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui tes, angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman ketuntasan klasikal kelas V pada siklus I 60%, siklus II 70%, dan siklus III 87,5%. Sedangkan angket minat baca siklus I,II,III yaitu ketuntasan klasikal 60%, 72,5%, dan 85% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Kooperatif Tipe CIRC (Coopeative Integrated Reading Composition) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat baca siswa. Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe CIRC, Kemampuan Membaca Pemahaman, Minat Baca Siswa. I. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks dan mendunia. Membaca salah satu cara menyerap informasi baik melalui buku ataupun media lain. Walaupun tidak semua informasi perlu dibaca tetapi jenis-jenis bacaan tertentu lebih penting sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan membaca dapat dilakukan seseorang jika ada keinginan dan kemauan dalam diri seseorang yang disebut sebagai minat baca. Jika minat baca seseorang sudah terlihat dari kemauannya dalam membaca, maka kegiatan membaca yang dilakukan akan lebih bermakna serta mudah di pahami isi bacaan tersebut. Karena masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya dalam menyerap informasi sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup di masa yang akan mendatang melalui proses kegiatan membaca. Salah satu keterampilan membaca yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan membaca pemahaman. Dalman, (2013:87) membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

2 yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, membaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan maupun tulisan. Pada dasarnya membaca pemahaman merupakan kelanjutan dan membaca permulaan. Apabila seseorang membaca telah melalui tahap membaca permulaan, ia berhak masuk kedalam tahap membaca pemahaman atau membaca lanjut. Disini seorang pembaca tidak lagi dituntut bagaimana ia melafalkan huruf dengan benar dan merangkaikan setiap bunyi bahasa menjadi bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi, di sini ia dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibacanya. Membaca juga harus didasari dengan keinginan seseorang dalam membaca seperti minat baca. Menurut Dalman, (2013:141) minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu. Berdasarkan pengamatan dan pembelajaran yang telah dilakukan di SDN Babelan Kota 09 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi terdapat beberapa permasalahan yang muncul yaitu rendahnya kemampuan membaca pemahaman dan minat baca siswa. Masalah yang ditemui dalam kemampuan membaca pemahaman yaitu Pertama, siswa belum mampu memaparkan wacana yang diberikan oleh guru dengan jawaban pemikirannya sendiri. Kedua, siswa kurang memahami makna wacana yang dibaca. Ketiga, wacana yang diberikan oleh siswa terlalu sulit sehingga siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dari wacana tersebut. Keempat, kecepatan membaca yang dilakukan siswa sangat mempengaruhi pemahaman siswa dalam membaca. Sedangkan masalah yang ditemui dalam minat baca siswa yaitu Pertama, siswa hanya tertarik membaca yang bersifat kesenangan, dan mau membaca yang bersifat tujuan jika ditugaskan oleh guru saja. Kedua, siswa tidak meluangkan waktunya untuk membaca sebelum mulai pelajaran. Ketiga, kurangnya kesadaran siswa akan manfaat membaca. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih model pembelajaran yang efektif dan cocok untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Coopertative Integrated Reading Composition) adalah model yang efektif untuk membaca pemahaman. Menurut Shoimin Aris, (2014:51) model CIRC (Coopertative Integrated Reading Composition) merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana. Adapun ada beberapa kelebihan dari model kooperatif tipe CIRC(Cooperative Integrated Reading Composition). Aris Shoimin, (2014:54), yaitu sebagai berikut : (1) CIRC sangat PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

3 tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, (2) dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, (3) siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok, (4) para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya, (5) membantu siswa yang lemah, (6) meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Penelitian yang relevan dengan masalah di atas, Fudizri (2014), pernah melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Siswa Kelas VIII MTsN Kamang Kabupaten Tenagam yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC yang ditetapkan oleh guru dapat meningkatkan penguasaan pembelajaran membaca pemahaman. Hal ini terbukti dengan praktik yang dilakukan oleh siswa dalam melakukan model CIRC dalam kelompok. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata nilai pada siklus I yaitu 71,6 (cukup) dan pada siklus II meningkat menjadi 82(baik) serta motivasi dan minat belajar siswa sudah meningkat. Berdasarkan penelitian yang sudah diketahui keberhasilan maka peneliti mengambil judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC(Cooperative Integrated Reading Composition) dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Minat Baca Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Babelan Kabupaten Bekasi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti merumuskan perumusan masalah: 1) Adakah Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading Composition) kelas Babelan Kabupaten Bekasi? 2) Adakah Peningkatan Minat Baca dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading Composition) kelas Babelan Kabupaten Bekasi? Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti mempunyai tujuan dalam penelitian: 1) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading Composition) kelas Babelan Kabupaten Bekasi. 2) Untuk Meningkatkan Minat Baca dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading Composition) kelas Babelan Kabupaten Bekasi. II. TIJAUAN PUSTAKA Menurut Aris Shoimin, (2014:51) model CIRC merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe CIRC merupakan suatu pembelajaran yang di adakan secara kelompok yang membentuk kerja sama antar anggota sehingga mampu PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

4 mengerjakan soal bacaan yang terkait dengan menentukan ide pokok atau kalimat inti di setiap paragraf dalam sebuah wacana. Menurut Dalman, (2013:87) membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, membaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rakuman isi bacaan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca yang dituntut untuk memahami isi teks pada bacaan. Sehingga bacaan tersebut penuh makna serta dapat disimpulkan bacaan baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Dalman, (2013:141) minat baca merupakan minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan kemauan atau dorongan memahami teks bacaan dan menangkap makna yang terkandung dalam tulisan, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan tersebut. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Dasar Negeri Babelan Kota 09 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jumlah siswa secara keseluruhan adalah 40 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 23 perempuan. Adapunwaktu yang digunakanuntukmelakukanpenelitiani nidimulaipadabulanoktober-mei tahunajaran 2016/2017.Variabel yang digunakan yaitu variabel (X), variabel (Y1), dan variabel (Y2) dengan rincian keterangan sebagai berikut: 1) Variabel X, yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition), 2) Variabel Y1, yaitu Kemampuan Membaca Pemahaman, 3) Variabel Y2, yaitu Minat Baca. Desain dalam penelitian ini menggunakan Kemmis & Mc Taggart, (dalam Saur Tampubolon, 2013:27) yang merupakan pengembangan dari desain PTK model Kurt Lewin yang terdiri dari empat yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta refleksi. Instrumen dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu: 1) tes untuk kemampuan membaca pemahaman, 2) angket untuk minat baca siswa, 3) lembar observasi untuk melihat guru dalam menerapkan model kooperatif tipe CIRC. Uji validitas ahli yaitu menggunakan Expert judgment dan uji validitas angket dengan menggunakan korelas product momen. IV. HASIL PENELITIAN Tindakan kelas membaca pemahaman dan minat baca dengan Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua waktu dalam penelitian 70 menit. Sebelum PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

5 tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu konsep tindakan disusun secara matang, mulai dari waktu pelaksanaan, skenario pembelajaran hingga perlengkapan pembelajaran yang diperlukan. Dalam kegiatan perencanaan, pembelajaran yang diperlukan, tidak ada hambatan yang berarti. Guru mampu menerima dan memahami konsep Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition). Berdasarkan kendala yang dihadapi pada siklus I yaitu Kegiatan diskusi berjalan selama sepuluh menit, siswa terlihat antusias dalam mengerjakan soal bersama dengan kelompoknya meskipun berbeda jenis kelamin. Beberapa siswa beradu pendapat dengan temannya dan beberapa yang lain ada yang hanya duduk diam. Guru bertanya apakah anak-anak susdah selesai?, siswa menjawab sambil senyumsenyum belum Bu. Guru meminta siswa untuk melanjutkan pekerjaannya. Pada saat guru sedang berkeliling memantau kegiatan diskusi seorang siswa bertanya, Bu, bagaimana cara membuat ringkasan kembali isi bacaan? Kok susah ya Bu.. guru pun menjelaskan bagaimana cara membuat rangkuman isi bacan. Lalu guru membimbing siswa dengan berjalan ke tiap-tiap meja siswa. Namun banyak siswa yang malu sehingga pekerjaan siswa saat dilihat ditutupi. Sehingga memperoleh hasil tes dan angket serta lembar observasi yaitu: Nilai rata-rata tes membaca pemahaman pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan 9,6 dibanding tes pratindakan, yaitu dari 59,25 menjadi 68,85. Sedangkan nilai ketuntasan klasikal (KK) nilai prasiklus mengalami peningkatan 35% dari 25% menjadi 60%. Adapun dari semua nilai siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Untuk nilai siswa kurang yaitu mencapai 7 siswa, cukup mencapai 9 siswa, dan nilai tinggi mencapai 24 siswa. Adapun nilai rata-rata untuk minat baca siswa pada siklus I. Penyebaran angket dilakukan selesai mengerjakan tes membaca pemahaman. Nilai rata-rata angket mengalami peningkatan 10,34 dari 58,45 menjadi 68,79. Sedangkan ketuntasan klasikal (KK) siswa mengalami peningkatan 35% dari 25% menjadi 60%. Adapun dari semua nilai minat baca siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, dan tinggi dan sangat tinggi. Untuk nilai cukup mencapai 17 siswa, dan nilai tinggi mencapai 23 siswa. Sedangkan untuk perolehan nilai lembar observasi guru dapat dilaksanakan hanya mencapai 65,71% sehingga yang didapatkan belum maksimal sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 80%. Tindakan kelas membaca pemahaman dan minat baca dengan penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) pada siklus II dilaksanakann dalam dua kali pertemuan, yakni pertemuan 1 dan 2 mencapai waktu 70 menit tiap pertemuan. Seperti pada kegiatan perencanaan siklus I, terlebih dahulu konsep tindakan mulai dari waktu pelaksanaan sampai instrumen penelitian disusun dan dipersiapkan secara matang. Pada siklus II diawali dengan guru menjelaskan ulang tahaptahap Model Kooperatif Tipe CIRC PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

6 (Cooperative Integrated Reading Composition) dengan detail dan rinci. Seperti pada tindakan sebelumnya kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I. Hal-hal yang dianggap sulit dan belum dimengerti bisa dibicarakan dengan teman satu kelompoknya. Dalam kegiatan kelompok, masingmasing siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama saling membantu dalam pemecahan masalah terkait dengan bacaan yang diberikan. Dengan kegiatan kooperatif, siswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Keberhasilan individu dalam kelompok merupakan orientasi dari keberhasilan dalam kelompok, siswa bekerja sama dengan satu tujuan untuk membantu dan mendorong temannya agar berhasil dalam belajar. Sehingga menghasilkan nilai perolehan yaitu: Nilai rata-rata hasil tes kemampuan membaca pemahaman pascatindakan siklus II mengalami peningkatan 6,8 dari hasil siklus I 68,85 menjadi 75,65. Sedangkan ketuntasan klasikal (KK) mengalami peningkatan 10% dari 60% menjadi 70%. Adapun dari semua nilai siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Pada siklus II ini siswa tidak ada yang dikategori mendapatkan nilai cukup 11 dan nilai tinggi mencapai 29 siswa.nilai ratarata minat baca siklus II mengalami peningkatan 4,49 dari 68,79 menjadi menjadi 73,28. Sedangkan ketuntasan kasikal (KK) minat baca juga mengalami peningkatan 12,5% dari 60 menjadi 72,5%. Adapun dari semua nilai siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, cukup,tinggi dan sangat tinggi. Pada siklus II ini siswa tidak mendapatkan nilai yang dikategorikan sangat rendah akan tetapi hanya mendapatkan nilai cukup 11, dan nilai tinggi mencapai 29 siswa.selain penilaian tes kemampuan membaca pemahaman dan minat baca, adapun terdapat pula penilaian guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebanyak 4 point sehingga mencapai 71,42%. Pada siklus III diawali dengan guru menjelaskan ulang tahap-tahap Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) dengan detail dan rinci. Seperti pada tindakan sebelumnya kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus II. Hal-hal yang dianggap sulit dan belum dimengerti bisa dibicarakan dengan teman satu kelompoknya. Dalam kegiatan kelompok, masingmasing siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama saling membantu dalam pemecahan masalah terkait dengan bacaan yang diberikan. Dalam siklus III kegiatan proses belajar mengajar sudah meningkat baik dalam cara mengajar guru menerapkan Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) maupun siswa yang ikut serta aktif dalam proses pembelajaran. Siklus II siswa masih terlihat belum aktif semua dalam proses diskusi maupun presentasi maju kedepan, lalu siswa juga masih terlihat cuek dan tidak mau menghargai temannya ketika maju kedepan dan menyimak apa yang di presentasikan oleh kelompok lain. Berdasarkan catatan lapangan Siswa sudah terlihat aktif, interaksi siswa dengan guru atau siswa dengan siswa PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

7 lainnya sudah terlihat bagus dengan perkembangan dari siklus I dan II tidak ada lagi siswa yang masih berdiam diri ditempat duduk, tidak ada lagi siswa malu bertanya dengan teman kelompoknya dan tidak ada lagi siswa yang tidak mau berinteraksi dengan sesama anggota kelompok bahkan kelompok lain. Pada kenyataannya dalam kerja sama kelompok yang dilakukan mampu meningkatkan nilai siswa secara individu karena siswa satu dengan lainnya saling membantu dan bertanya kepada temannya ketika tidak bisa. Sehingga peroleh hasil yaitu: Nilai rata-rata hasil pascatindakan siklus III mengalami peningkatan 5,82 dari 75,65 menjadi 81,47. Sedangkan ketuntasan klasikal (KK) mengalami peningkatan 17,5% dari 70% menjadi 87,5%. Adapun dari semua nilai siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Pada siklus III tidak ada siswa yang mendapatkan kategori nilai cukup mencapai 3 siswa, akan tetapi siswa nilai tinggi mencapai 12 siswa dan nilai siswa yang sangat tinggi mencapai 15 siswa sangat sempurna ada yang mendapatkan nilai tertinggi. Nilai ratarata minat baca siklus III mengalami peningkatan 6,72 dari 73,28 menjadi 80. Sedangkan nilai ketuntasan klasikal (KK) juga mengalami peningkatan 12,5% dari 72,5% menjadi 85%. Adapun dari semua nilai siswa dapat di kategorikan dengan nilai sangat kurang, kurang, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Pada siklus III ini siswa sangat sempurna dan optimal dalam mendapatkan cukup 7 siswa, nilai tinggi 5 siswa dan nilai tertinggi 18 siswa.selain penilaian tes kemampuan membaca pemahaman dan minat baca, adapun terdapat pula penilaian guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mengalami peningkatan dari siklus II yaitu sebanyak 8 point sehingga mencapai 82,85%. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman dan minat baca kelas V SDN Babelan Kota 09 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi dapat ditingkatkan melalui Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition). Peningkatan dalam hal proses dapat dilihat pada pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung secara menarik dan menyenangkan. Peningkatan proses juga meliputi keseluruhan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Saat observasi pratindakan, dalam pembelajaran membaca pemahaman masih sangat pasif dan kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru sedangkan untuk minat baca siswa masih sangat rendah yang dilakukan di sekolah SDN Babelan Kota 09 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, harusnya sebelum belajar dari pihak sekolah ataupun inisiatif guru mengadakan wajib membaca sebelum belajar dengan memberikan waktu 5 atau 10 menit sebelum memasuki pelajaran berlangsung. Setelah dilakukan tindakan siklus I belum optimal karena masih ada beberapa siswa yang pasif selama kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dan minat baca siswa juga masih kurang dalam membaca di setiap harinya sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan pada siklus II. Pada PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

8 siklus II agar siswa lebih antusias dan aktif dalam kegiatan membaca pemahaman, maka guru menambah pemberian reward untuk kelompok siswa yang terbaik dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hal ini menjadikan pembelajaran membaca pemahaman lebih kondusif dan siswa pun mulai terlatih dan terbiasa dalam prose belajar mengajar selalu membiasakan dengan membaca. Akan tetapi, dalam pemberian reward ke siswa yang terbaik masih saja siswa belum semua ikut serta dalam diskusi kelompok yang maju dengan kelompok yang menyimak presentasi temannya. Masih terlihat dari salah satu anggota kelompoknya masih kurang fokus dalam mendengarkan atau menyimak hasil presentasi teman yang maju kedepan. Untuk itu peneliti melakukan tindakan ulang untuk memperbaiki proses belajar yang efektif dan efisien. Dengan melakukan tindakan pada siklus III, pada siklus III ini siswa sudah mulai terlihat kondusif, aktif dan semua siswa mampu bekerja sama dengan kelompoknya maupun menyimak presentasi kelompok lain yang maju ke depan sehingga siswa terlihat mengalami perubahan dengan menghargai kelompok lain dalam presentasi, tidak lagi mereka sibuk sendiri. Peningkatan dari siklus I, II, dan III dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata dalam kemampuan membaca pemahaman siswa pada tahap pratindakan sampai dengan pascatindakan pada siklus III. Nilai rata-rata tes membaca pemahaman pratindakan yaitu 59,25 mengalami peningkatan 9,6 dari hasil tes pada siklus I yaitu 68,85. Pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 6,8 dari 68,85 menjadi 75,65 sedangkan pada siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan 5,6 dari 75,65 menjadi 81,25. Adapun nilai rata-rata pada minat baca siswa pada tahap pratindakan sampai dengan pascatindakan pada siklus III. Sedangkan ketuntasan klasikal pratindakan 25% mengalami peningkatkan ke siklus I 35% dari 25% menjadi 60%, pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 10% dari 60% menjadi 70%, pada siklus II ke siklus III mengalami peningkatan 17,5% dari 70% menjadi 87,5%. Nilai rata-rata angket minat baca pratindakan 58,45 mengalami peningkatan 10,34 dari hasil angket pada siklus I yaitu 68,79. Pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 4,49 dari 68,79 menjadi 73,28 sedangkan pada siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan 6,72 dari 73,28 menjadi 80. Sedangkan ketuntasan klasikal pratindakan 25% mengalami peningkatkan ke siklus I 35% dari 25% menjadi 60%, pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 12,5% dari 60% menjadi 72,5%, pada siklus II ke siklus III mengalami peningkatan 12,5% dari 72,5% menjadi 85%. Adapun juga dalam pengamatan penerapan guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC siklus I yaitu mencapai 65,715 mengalami peningkatan 4 point siklus II yaitu mencapai 71,4%, dari siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan 8 point yaitu mencapai 82,85%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

9 kesimpulan bahwa penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) dalam pembelajaran membaca pemahaman dan minat baca siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat baca siswa. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus.2012.Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Berkarakter. Bandung: PT Refika Aditama. Anggraeny, Sinta.2015.Upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan model Kooperatif Tipe Think Pair Shair siswa di sekolah.skripsi pada sekolah S1 Bekasi(tidak diterbitkan). Dalman.2013.Keterampilan membaca.jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Farida, Rahim.2007.Pengajaran membaca di Sekolah Dasar.Jakarta: Bumi Aksara. Fudizri Peningkatan keterampilan membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC siswa di sekolah. Tesis pada sekolah Pascasarjana Padang(tidak diterbitkan). Hernacki, [Online] 28, Maret.2017 Khofiah, Siti.2015.Hubungan minat baca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa di sekolah. Skripsi pada sekolah S1 Yogyakarta(tidak diterbitkan). Noor, Juliansyah.2011.Metodologi penelitian.jakarta: PT Prenadamedia Group Rahmawati, Dwi.2015.Hubungan antara komunikasi orang tua dengan prilaku sosial siswa di sekolah. Skripsi pada sekolah S1. Bekasi(tidak diterbitkan). Shoimin, Aris Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.Yogyakarta: AR- Ruzz Media.Suharsimi, Arikunto.2013.Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Tampubolon, Saur.2013.Penelitian tindakan kelas.jakarta: PT Erlangga. Sari, Rosita Sartika.2015.Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui metode the cell learning siswa di sekolah. Skripsi pada sekolah S1 Bekasi (tidak diterbitkan). Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara PEDAGOGIK Vol. VI, No. 1, Februari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat penting di dalam kehidupan. Karena hampir semua pengetahuan menyajikan ilmunya dalam bentuk teks tulisan yang mana

Lebih terperinci

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty* UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA) DI KELAS III SDBANI SALEH 2 BEKASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Aningsih, M.Pd* Icy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Ramadi, Eva Sarah Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr Universitas Lambung Mangkurat

Ramadi, Eva Sarah Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr Universitas Lambung Mangkurat MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RINGKASAN ISI CERITA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY, COOPERATIVE INTEGRATED, READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD Luluk Arifatul Chorida 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting yaitu memberi pengaruh dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosi peserta didik serta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno

Lebih terperinci

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SDN 2 NGASINAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Laela

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Septri Wahyuningrum 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

Bambang Supriyanto 36

Bambang Supriyanto 36 PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI B MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX D SMP NEGERI 1 ROWOKANGKUNG Idam Djunaedi Guru Matematika SMPN 1 Rowokangkung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tujuan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa. Dengan landasan pemikiran tersebut, pendidikan nasional

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Belajar bahasa pada hakikatnya merupakan belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (Kelas VII Semester

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mufida. Hi. H. Bikuno, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Delia Delviani 1, Dadan Djuanda 2, Nurdinah Hanifah 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1

Delia Delviani 1, Dadan Djuanda 2, Nurdinah Hanifah 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) BERBANTUAN MEDIA PUZZLE KALIMAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Oleh: Ian Trianti, Widayati Pujiastuti, Rizal Abstrak Permasalahan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. penelitian tindakan kelas yakni tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Ari Kusuma Rahmawati 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Penelitian telah dilaksanakan di kelas XI AK 3 SMK Negeri 1 Sukoharjo. Adapun simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Penerapan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Yulan, Efendi, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam

Lebih terperinci

Hasnah PGSD UPP Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

Hasnah PGSD UPP Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume V Nomor 3 September 2015 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Supriyono SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study are:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dimiliki setiap individu dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PQRST (PREVIEW, QUESTION, READ, SUMARY, TEST) DENGAN TEKNIK PERMAINAN AMPLOP WARNA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA ANAK Sekar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kedondong Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. 3.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE DIKOMBINASIKAN DENGAN PAIR CHECKS PADA SISWA KELAS V SDN MALI-MALI KABUPATEN BANJAR Asniwati & Normalisa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, metode yang tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

JURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017

JURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017 JURNAL SERAMBI ILMU ISSN 1693-4849 e-issn 2549-2306 VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017 Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Merancang Eksperimen Virtual Kimia Sederhana dengan Microsoft Power Point melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah ahmid Libuka, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VB SD Negeri 03 Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB

Lebih terperinci

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran membaca merupakan salah satu materi yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel 2 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa memiliki peran yang sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSTATI Guru SMP Negeri 3 Dumai yustatiy@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini membahas hasil

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TPE COOPERATVE NTEGRATED READNG AND COMPOSTON (CRC) DALAM PENNGKATAN KETERAMPLAN MEMBACA SSWA KELAS V SDN 1 KEDUNGWNANGUN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Anggun Mei

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo Nurzuldianta Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci