KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK
|
|
- Dewi Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SELAMAT PAGI
2 Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu: 1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan 3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan. Acuan Program Pembangunan/Pembinaan Sumber Data yang sama (DAPODIK) Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.
3 NPSN NISN SP 2 PD Rombel/Kelas Wilayah 4 PTK Sifat Relational Entitas Data Kode Wil NUPTK Secara teknis aplikasi sistem integratornya adalah kelas/rombel (SP) Satuan Pendidikan: Lokasi Satuan Pendidikan (1) Peserta didiknya? (2) Pendidik & Tenaga Kependidikannya? (5) (PD) Peserta Didik: Sekolah dimana?, (2) Diajar siapa?, (3) Alamat rumah dan orang tuanya (6) (PTK) Pendidikan & Tenaga Kependidikan: Mengajar dimana? (5) Mengajar siapa? (3) Rumah dimana? (4) Sifat Longitudinal Entitas Data (Time Series) Time Series Program Pembangunan untuk SP PT Time Series Program Pembangunan untuk PTK SMP/MTs SMA/MA/SMK PD Melanjutkan PD Melanjutkan SD/MI PD Melanjutkan PAUD PD Melanjutkan Time Series Program Pembangunan untuk PD
4 ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN SUMBER DATA PENGUMPULAN PENGELOLAAN (QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN Satuan Pendidikan Masing-masing Direktorat Jenderal PAUDNI DIKDASMEN KEBUDAYAAN BAHASA Integrasi Verifikasi-Validasi Kompilasi Analisis/Protret Pendidikan Perencanaan Program Pembangunan/ Pembinaan Monitoring Program Evaluasi Program Penelitian Feedback Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi dilapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda: 1. Tahapan pengumpulan 2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan. Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.
5 KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Provinsi+LPMP Kab-Kota Unit Lain Proses Pendayagunaan Perencanaan Analisis Monitoring-Evaluasi K/L Lain UNESCO dll Business Intelligence Proses Sinkronisasi Proses Integrasi Proses Verifikasi Proses Validasi Data Mart Data Warehouse Operational Data Store (ODS) Referensi NPSN NISN NUPTK Wilayah PAUDdikmas/ GTK Dikdasmen/ GTK Kebudayaan Bahasa Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
6 KONDISI AWAL PENGELOLAAN DATA SEBELUM TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Dinas Provinsi Dinas Kab-Kota Mekanisme SP = Satuan Pendidikan SP Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Setiap Program Pembangunan memiliki mekanisme pengelolaan data secara parsial yang bersumber dari sekolah, koordinasi dengan Dinas melalui bidang bidang yang berbeda, sesuai jenis program pembinaannya.
7 STRATEGI PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Pengumpulan data yang terkontrol melalui Data Master Referensi Dikdasmen Kebudayaan Integrator entitas data yang terkontrol melalui sifat data relational dan longitudinal sebagai Data Master Referensi PAUD Dikmas NPSN = Nomor Pokok Sekolah Nasional (8 dgt) NISN = Nomor Identitas Siswa Nasional (10 dgt) NUPTK = Nomor Unik Pendidik-Tenaga Kependidikan (14 dgt) GTK (NUPTK) Peserta Didik (NISN) SP = Satuan Pendidikan SP (NPSN) Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Bahasa Terkontrolnya Data Entitas Master Referensi, maka diharapkan data programprogram pembangunan terkontrol dalam satu mekanisme pengelolaan. Berakar pada Ijin operational yang dikeluarkan oleh lembaga berwewenang.
8 SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Manajemen Pengetahuan Wisdom (W) Knowledge (K) Information (I) Data (D) Proses Perubahan Prinsip Proses Perubahan Pola *) Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy: representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information and Communication Science 33 (2): Proses Perubahan Relasi Derivatif Strategi Pembangunan Strategi Pembangunan Yang Terintegrasi Kebijakan Terintegrasi Informasi Terintegrasi Data Terintegrasi Data Referensi
9 Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan Menurut fungsi Sistem Transactional System DSS EIS DAPODIK Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu. SATU DATA
10 ARUS DATA Verifikasi Validasi Verifikasi Validasi Kebijakan Pendayagunaan Sekolah Sinkronisasi DW Pusat DW Provinsi DW Kab-Kota Kontrol Kualitas Data Permasalahan Aliran Data (BI Arus data) Permasalahan Upload
11 KONSEP SATU DATA Data Verifikasi DAPODIK Data Cut Off Data Verifikasi adalah data yang masih terus berjalan dan bergerak (entri data, verifikasi dan validasi) sampai periode pendataan berakhir. Sekolah Kita Jendela Pendidikan NIEP Spasial Pendidikan Data Cut Off adalah data yang diberhentikan pada periode atau waktu tertentu terkait dengan kebutuhan pendayagunaan data. Penelusuran (Query) Statistik Data Statistik Publikasi Transaksi Pendayagunaan Data Perencanaan
12 PEMENUHAN STANDAR DAN PENINGKATAN MUTU
13 A. Topik Analisis Zonasi 1. Zonasi PPDB 2. Zonasi UNBK 3. Zonasi Guru 4. Zonasi Sarana-Prasarana 5. Zonasi KKG-MGMP-MKKS B. Alur Pikir Analisis Penduduk Blok 1 Peserta Didik Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombel merupakan irisan dari Blok 1 (Topik 1) dan Blok 2 (Topik 2, 3, 4 dan 5) Derivatif / Turunan Sekolah Blok 2 Topik 1 Rombel Topik 2, 3, 4, dan 5 Sarana-Prasarana Guru KKG-MGMP MKKS Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik. Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk. Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan.
14 TAHAPAN ANALISIS TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir, untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis) Peta sebaran satuan pendidikan menurut klasifikasi Kwadran (Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel), dengan arah: 1. Pemenuhan Standar (SNP) 2. Peningkatan Mutu Pendidikan a. Input b. Proses c. Output (proxy hasil UN) Penentuan-penentuan Zonazona prioritas perencanaan pendidikan untuk. 1. Sarana 2. Prasarana 3. Guru 4. Tenaga Kependidikan 5... Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP). Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah. Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar atau Peningkatan Mutu.
15 TAHAP 1 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis) Metodologi 1. Teori Gravitasi Keruangan (Isaac Newton), bahwa dua benda memiliki gaya tarik menarik antar keduanya. Kekuatan tarik menarik ini besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua masa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. da.b B A db.c da.c C
16 Penerapan PENDEKATAN METODOLOGI 1 Penduduk Peserta Didik Topik 1 SMA 10 Blok 1 Sekolah Rombel 1 SD 6 7 SMP 9 Topik 1: Zonasi PPDB 1. Peta Sebaran Peserta Didik Menurut tempat tinggal (menurut kecamatan rumah peserta didik), sebagai pendekatan kebutuhan 1) Kelas 1 SD 2) Kelas 6 SD 3) Kelas 9 SMP 2. Peta Sebaran Rombel (unit analisis sekolah), sebagai pendekatan Daya Tampung dengan asumsi konstan pada tahun berikutnya. 1) Rombel Kelas 1 (SD) 2) Rombel Kelas 7 (SMP) 3) Rombel Kelas 10 (SMA)
17 2. Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran Crosstabulasi dua Pasal yang tertuang dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) pada Satuan Pendidikan SD, Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses a) Jumlah Rombel minimal 6 rombel dan tidak lebih dari 24 rombel b) Rasio Siswa Rombel tidak lebih dari 28 siswa Rasio Siswa Rombel Arah Pembinaan 28 Siswa Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kwadran 2_1 Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru Kwadran 3_1 Kwadran 2 Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel, dengan memperhatikan ketersediaan Ruang Kelas dan Guru Kelebihan Rombel dan Siswa Kwadran I Kwadran 4 Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan USB, dengan analisis Spasial sebagai lanjutan, dengan memperhatikan kondisi sekolah sekitar Kekurangan siswa atau Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan Penambahan Rombel atau regroup sekolah, dengan memperhatikan jumlah siswa, ketersediaan Ruang Kelas dan Guru. Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP Kelebihan Rombel Kemungkinan Implikasi Kebijakan dengan pengurangan Rombel dengan memperhatikan ketersediaan Guru 6 Rombel 24 Rombel Jumlah Rombel setiap sekolah
18 TAHAP 2 Rasio Siswa Rombel Arah Pembinaan Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I 28 Siswa Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kwadran 3_1 Kekurangan siswa atau Rombel Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kelebihan Rombel dan Siswa Kelebihan Rombel Kwadran 4 Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 2_1 Kwadran 3_1 Kwadran 4 Pemenuhan Standar Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP 6 Rombel TAHAP 3 24 Rombel Jumlah Rombel setiap sekolah Sarana Strategi untuk mendorong/ Optimalisasi di proses Kwadran 3 Peningkatan Mutu Prasarana Guru KKG MGMP Evaluasi penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari Input, Proses, dan Output. Tenaga Kependidikan
19 Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel Untuk Satuan Pendidikan SMP, seluruh Indonesia Menurut Kwadran dan Status. (Data verifikasi 22 okt 2017) Kwadran 2_1 0,1% Kwadran 2 Kwadran I 12,4% 0,4% Klasifikasi Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 4 Kwadran 2-1 Kwadran 3-1 #N/A Jumlah 147 4,836 32, ,998 % 0.4% 12.4% 83.5% 0.2% 0.1% 2.5% 0.8% 32 Kwadran 3 Kwadran 3_1 Kwadran 4 83,5% 2,5% 3 0,2% 33 Dilanjutkan dengan Analisis yang mengarah pada peningkatan mutu (Analisis Tahap 3)
20 Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Status dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Secara Nasional (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Negeri Swasta NS #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Negeri Swasta Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran Kwadran 2 3, , , Kwadran 3 19, , , Kwadran Kwadran Kwadran #N/A Total 23,268 15,730 38,998 83,55% Satuan Pendidikan SMP (N+S) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah Negeri (82,87%) dan sekolah Swasta (84,55%). Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Kab._Kota dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Secara Nasional (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kabupaten Kota Kab-Kota #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Kabupaten Kota Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran Kwadran 2 3, , , Kwadran 3 27, , , Kwadran Kwadran Kwadran #N/A Total 32,253 6,745 38,998 83,55% Satuan Pendidikan SMP (Total Nasional) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah di Kabupaten (85,79%) dan sekolah di Kota (72,82%).
21 Grafik dan Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Status dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat (Data Verifikasi 22-0kt-2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Negeri Swasta NS #N/A Kwadran 3-1 Kwadran 2-1 Kwadran 4 Kwadran 3 Kwadran 2 Kwadran 1 Negeri Swasta Total Klasifikasi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kwadran Kwadran Kwadran Kwadran Kwadran Kwadran #N/A Total ,23% Satuan Pendidikan SMP (N+S) yang sudah memenuhi standar, pada sekolah Negeri (16,88%) dan sekolah Swasta (65,24%). Tabel jumlah satuan pendidikan SMP menurut Kab.-Kota dan Klasifikasi Kwadran (Rombel dan Rasio Siswa Rombel), Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat Tiap Kecamatan (Data Verifikasi 22-0kt-2017) No Provinsi NEGERI SWASTA _1 #N/A Total _1 #N/A Total Grand Total 1 Kec. Arjasari Kec. Baleendah Kec. Banjaran Kec. Bojongsoang Kec. Cangkuang Kec. Cicalengka Kec. Cikancung Kec. Cilengkrang Kec. Cileunyi Kec. Cimaung Kec. Cimenyan Kec. Ciparay Kec. Ciwidey Kec. Dayeuhkolot Kec. Ibun Kec. Katapang Kec. Kertasari Kec. Kutawaringin Kec. Majalaya Kec. Margaasih Kec. Margahayu Kec. Nagreg Kec. Pacet Kec. Pameungpeuk Kec. Pangalengan Kec. Paseh Kec. Pasirjambu Kec. Rancabali Kec. Rancaekek Kec. Solokanjeruk Kec. Soreang Grand Total % 6.5% 76.6% 16.9% 31.8% 65.2% 0.4% 1.7% 0.4% 0.4%
22
23 SMPN 1 Baleendah merupakan salah satuan pendidikan di Kecamatan Baleendah yang masuk dalam Zona Kwadran 1 (memiliki jumlah rombel dan rasio siswa rombel diatas ukuran yang tertuang dalam SNP). Dalam rangka pemenuhan standar, maka harus ada upaya untuk pembatasan jumlah rombel dan pembatasan rasio siswa tiap rombel. Dalam upaya pemenuhan standar ini, maka dimungkinkan terdapat warga yang tidak tertampung disekolah SMPN 1 Baleendah. Kalau dilihat untuk Satuan Pendidikan Negeri terdekat, yaitu SMPN 2 Baleendah dan SMPN 1 Dayehkolot sudah memiliki jumlah rombel dan rasio siswa yang sudah maximum. Sedangkan sekolah swasta sekitar jumlah rombel masih jauh dibawah batas maximum, namun hampir semua sekolah tersebut rasio siswa tiap rombelnya diatas 32. Profil Satuan Pendidikan terdekat dengan SMPN 1 Baleendah No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Ruang Ruang Kelas Kelas Layak Rusak Berat Guru (dibawah S1/D4) SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1, SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA , SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1, , SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA , SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA , SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA , SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA , SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA , SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1, , SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA , SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA , SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA ,759 Guru (Min S1/D4) Kwadran Jarak (m) Kecamatan Baleendah merupakan daerah padat penduduk maka kemungkinan kemungkinan yang bisa diambil: 1. Peningkatan mutu dan Pemenuhan standar sekolah swasta, jika diharapkan sekolah swasta sekitar bisa menampung kebutuhan layanan pendidikan di kecamatan tsb. 2. Sedangkan untuk sekolah negeri juga perlunya pemenuhan standar. Implikasi dari pilihan-pilihan tersebut, yaitu pada ketersedian peningkatan Ruang Kelas yang layak dan Guru sesuai dengan kompetensinya.
24 No npsn nama kecamatan Status Rasio Siswa Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Ruang Kelas Layak Ruang Kelas Rusak Berat Guru (dibawah S1/D4) Guru (Min S1/D4) Kwadran Jarak (m) SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1, SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA , SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1, , SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA , SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA , SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA , SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA , SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA , SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1, , SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA , SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA , SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA ,759 Sekolah terdekat dengan radius 3 Km Negeri 2 Sekolah di Kwadran 2 SMPN 1 Baleendah Swasta 7 Sekolah di Kwadran 2 5 Sekolah di Kwadran 3 1 Sekolah di Kwadran 3_1 Daerah Padat Penduduk
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36 Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab... Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2008) Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud
Dengan Data Kita Menjawab...
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab... Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2008)
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas. PDSPK, Setjen Kemendikbud Lampung,
Lebih terperinciIntegrasi data melalui nomor identifikasi/referensi tunggal: Pembelajaran dari data Pendidikan dan Kebudayaan
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Integrasi data melalui nomor identifikasi/referensi tunggal: Pembelajaran dari data Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Data Statistik Pendidikan
Lebih terperinciWORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN
WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud Mamuju, 2015 DAFTAR ISI A. DAPODIK B. POTRET PENDIDIKAN B. WORKSHOP DATA POKOK PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA Pendidikan dan Kebudayaan Secara Terintegrasi melalui referensi tunggal
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) PENGELOLAAN DATA Pendidikan dan Kebudayaan Secara Terintegrasi melalui referensi tunggal Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen,
Lebih terperinciWorkshop Verifikasi dan Validasi Proses Pembelajaran
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Workshop Verifikasi dan Validasi Proses Pembelajaran Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Probolinggo, Agustus 2016 Daftar Isi A.
Lebih terperinciDATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK)
DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Bogor, 2015 DAFTAR ISI A. KONSEP DAPODIK B. STRATEGI DAN LANGKAH PENGEMBANGAN C. TARGET TAHUN 2015 D. ROADMAP DAPODIK E. PENGELOLA DAPODIK A. KONSEP DAPODIK Menurut
Lebih terperinciWORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN (Kota Batu, Maret 2015)
WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN (Kota Batu, 17-20 Maret 2015) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemedikbud Jakarta, 2015 BACKBONE DAPODIK (Data
Lebih terperinciDengan Data Kita Menjawab...!
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab...! Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar) Pusat
Lebih terperinciWORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN. Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta
WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta Kab. Karimun, 2015 PAPARAN PENDAHULUAN A. DAPODIK B. WORKSHOP
Lebih terperinciKementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PENGELOLAAN DATA DIKMAS SKB dan PKBM
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PENGELOLAAN DATA DIKMAS SKB dan PKBM Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 3-2-2016 Daftar Isi 1. LANGKAH-LANGKAH 2. KONSEP
Lebih terperinciPDSP MEMBANGUN (DATA WAREHOUSE yang BERKELANJUTAN)
PDSP MEMBANGUN (DATA WAREHOUSE yang BERKELANJUTAN) DAFTAR ISI 1. EMPAT FONDASI PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE YANG BERKELANJUTAN 2. KONSEP DASAR DAPODIK 3. KONSEP PENGELOLAAN DATA WAREHOUSE 4. ALUR DATA DAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA DIKMAS
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PENGELOLAAN DATA DIKMAS PKBM dan SKB Daftar Isi 1. Konsep Dapodikbud 2. Langkah-langkah yang harus dilakukan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen
Lebih terperinciDengan Data Kita Menjawab...!
Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab...! Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar) Pusat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FORMULA VERVAL PEMBELAJARAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO
IMPLEMENTASI FORMULA VERVAL PEMBELAJARAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO DATA POKOK PENDIDIKAN-KEBUDAYAAN INSTRUKSI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 : TENTANG KEGIATAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciPENGALIRAN DATA POKOK PENDIDIKAN DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN MELALUI JARINGAN UTAMA (DAPODIK) (BACKBONE)
PENGALIRAN DATA POKOK PENDIDIKAN DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN MELALUI JARINGAN UTAMA (DAPODIK) (BACKBONE) Disampaikan pada Diklat Tenaga Pendataan di Pusat dan Daerah Di Royal Padjajaran Hotel, Bogor,
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI DATA POKOK PENDIDIKAN (DAPODIK) 2018 Optimalisasi Integritas, Validitas dan Pendayagunaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Untuk
RAPAT KOORDINASI DATA POKOK PENDIDIKAN (DAPODIK) 2018 Optimalisasi Integritas, Validitas dan Pendayagunaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Untuk Meningkatkan Pendidikan Yang Berkualitas Disampaikan Oleh
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PESERTA DIDIK DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PESERTA DIDIK DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Disampaikan Dalam Kegiatan Rakor Pendataan Ujian Nasional (UN) Provinsi Hotel Menara Peninsula Jakarta, 20 22 November
Lebih terperinciJumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun
Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG sebagai Dokumen ROADMAP KECAMATAN, dimana, berdasarkan (1) luas, (2) jumlah desa dan (3) jumlah penduduk. LANDASAN PENYUSUNAN ROADMAP Pasal 223 Desa/kelurahan.
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU
Pekerjaan Jasa Konsultansi STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi pengembangan kawasan industri
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PROSES PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran Implementasi Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran Unit Lain Tugas
Lebih terperinciLATAR BELAKANG ALUR DATA & INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN DATA & INFORMASI SKEMA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
LATAR BELAKANG 2 4 SKEMA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL ALUR DATA & INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN ALUR DATA & INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN DATA &
Lebih terperinciPUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK)
PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK) Sekretariat Jenderal Kemendikbud Jakarta 2017 KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Provinsi+LPMP Kab-Kota Unit Lain Proses
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA NUPTK dan NISN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA NUPTK dan NISN Disampaikan oleh Kasubag Penyusunan Program Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar pada Rapat Koordinasi Dapodik, 17 April 2018 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR 2018
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciDATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PEDAYAGUNAAN DATA POKOK PENDIDIKAN (DAPODIK) DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Tendik Dikdasmen Hotel Fairfield by
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERWUJUDAN VISI...SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN... DALAM SIKLUS PERENCANAAN TAHUNAN UU 25/2004; PP 8/2008 & PMDN 54/2010 Penetapan
Lebih terperinciDATA POKOK PENDIDIKAN-KEBUDAYAAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PROSES PEMBELAJARAN
DATA POKOK PENDIDIKAN-KEBUDAYAAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PROSES PEMBELAJARAN DATA POKOK PENDIDIKAN-KEBUDAYAAN Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran Implementasi Verifikasi dan Validasi
Lebih terperinciKementerian Pendidikan dan Kebudayaan EVALUASI KEGIATAN. Narasumber: L. Manik Bandung,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan EVALUASI KEGIATAN Narasumber: L. Manik Bandung, 17-12-2015 Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Bandung, 17-12-2015 MENGINGAT KEMBALI
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciData Pokok Pendidikan - Kebudayaan
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan EMPAT FONDASI PEMBANGUNAN DATA WAREHOUSE YANG BERKELANJUTAN DATA WAREHOUSE 2 BUSINESS PROCESS MANAGEMENT 3 4 PENGELOLA DATA Empat Fondasi (Empat bidang garapan): DATABASE
Lebih terperinciUsulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung
Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Dinas Tenaga Kerja NO PELATIHAN LOKASI KECAMATAN DESA volume (org) Pagu 1 2 3 4 5 6 1 LAS LISTRIK ARJASARI KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
Lebih terperinciMETODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN
163 METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN PUSAT PELAYANAN A.1 METODE ANALSISIS STURGESS Dalam mencari rangking untuk faktor penduduk penulis terlebih dahulu menentukan kelas wilayah yang dan melakukan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PAUD DAN DIKMAS DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PAUD DAN DIKMAS DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Disampaikan Dalam Kegiatan Workshop Pemutakhiran Dapodik PAUD dan Dikmas Tingkat Kabupaten/Kota 2017 Hotel Aerotel
Lebih terperinciANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU
Analisis Luas Garapan Petani di DAS Citarum Hulu May 15, 2011 1. Pendahuluan ANALISIS LUAS LAHAN GARAPAN PER RUMAH TANGGA PETANI DI SELURUH KECAMATAN DAS CITARUM HULU Oleh: D.K. Kalsim 1 dan M. Farid Rahman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi bahwa Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan kebijakan pendelegasian wewenang Bupati
Lebih terperinciDAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa
DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015 Kode Rekening Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 14 01 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 14 01 15 02 Pendidikan
Lebih terperinciDinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
Lebih terperinciPELATIHAN OPERATOR SEKOLAH DAPODIK KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH
PELATIHAN OPERATOR SEKOLAH DAPODIK KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud Kab. Grobogan, 2015 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciUU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan
UU No.23 Tahun 2014 3 Indikator - Jumlah Penduduk - Luas Wilayah - Jumlah Desa/Kelurahan Klasifikasi : Tipe A (beban besar) Tipe B (beban kecil) 6 Dimensi 28 Aspek (Kreasi Tim: Pemetaan Pembanguna) Intervensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA
PETUNJUK TEKNIS FESTIVAL NASYID KAB. BANDUNG 2015 A. KETENTUAN PESERTA 1. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap; 2. Formulir yang sudah dilengkapi dapat langsung dikirimkan ke koordinator
Lebih terperinciSURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011
SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit
Lebih terperinciDAPODIK PAUD DAN DIKMAS
GTK GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN pdsp@kemdikbud.go.id WORKSHOP PEMUTAKHIRAN DAPODIK PAUD DAN DIKMAS Amaris Hotel Palembang, 1-4 Agustus 2017 PERMENDIKBUD NO. 79 TAHUN 2015 : DAPODIK Pasal 11 (1) PDSPK
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Simpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Tingginya peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas perekonomian di Kota Bandung mengakibatkan lahan di wilayah tersebut kian terbatas. Keterbatasan lahan di Kota Bandung mengakibatkan
Lebih terperinciImplementasi Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran
Implementasi Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran (Workshop Uji Coba Formula/Parameter) PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PDSPK PERATURAN
Lebih terperinciVERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016
VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 Struktur Organisasi Pusat Data dan Statistik Pendidikan PERMENDIKBUD
Lebih terperinciH. DADANG M. NASER., SH., S.Ip BUPATI BANDUNG
Kota Cimahi Kota Bandung Margaasih Cileunyi Kab.Sumedang Dayeuhkolot Margahayu Bojongsoang Rancaekek Kutawaringin Cicalengka Katapang Solokanjeruk Kab. Bandung Barat Baleendah Ciparay Cikancung Nagreg
Lebih terperinciData Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung
Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung Data Sosial
Lebih terperinciKatalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG
Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki matapencaharian dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor yang
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 141.553 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Indonesia Tahun 2013 sebanyak 41 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak
Lebih terperinciVISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG
VISI DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG 2011-2015 TUJUAN Menumbuhkembangkan sistem manajemen terpadu antar komoditas pertanian dan wilayah sentra produksi Menciptakan sistem produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anisa Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk dapat bersaing di era globalisasi saat ini dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dimana bahwa perkembangan dan kemajuan suatu Negara
Lebih terperinciKELOMPOK 2 INTEGRASI DATA DAN INFORMASI ANTARA PUSAT DAN DAERAH
KELOMPOK 2 INTEGRASI DATA DAN INFORMASI ANTARA PUSAT DAN DAERAH Hari dan Tanggal Kegiatan : Jumat, 31 Maret 2017 Tempat Kegiatan : Hotel Kartika Chandra, Hall Kirana 2 Penanggung jawab Kelompok : Supriyatno
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Anggaran : 203 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 5 Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996
Lebih terperinciVerivikasi Validasi DATA KESETARAAN
USER GUIDE Verivikasi Validasi DATA KESETARAAN http://kesetaraan.data.kemdikbud.go.id/ LEMBAGA DiNAS KAB/KOTA ADMIN PUSAT MEKANISME Pusat dan Provinsi memiliki peran sebagai koordinator Calon Peserta Ujian
Lebih terperinci2018.b APLIKASI PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. aplikasi dapodikdasmen
TAHUN AJARAN 2017/2018 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan APLIKASI PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2018.b aplikasi dapodikdasmen surat mutasi
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012
Urusan Pemerintah: 1. 13. Urusan Wajib Sosial Organisasi : 1. 13. 01. Dinas Sosial Program Kode Kegiatan DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Letak Geografis Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada koordinat 107 0 14 107 0 56 bujur timur dan 6 0 49 7 0 18 lintang selatan. Kecamatan Pasirjambu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono, (2008 :2), cara ilmiah
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT
TINJAUAN KEBIJAKAN TERKAIT Pada bagian ini akan dibahas mengenai kebijakan yang terkait dengan pengembangan industri tembakau, yang terdiri dari : 1) Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 20 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUser Guide Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Spasial
User Guide Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Spasial 1. Dengan Data Membuka Mata 2. Dengan Data Membuka Pikiran 3. Dengan Data Membuka Hati... Dengan Data Untuk Memutuskan PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN
Lebih terperinciGINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008
GINI RASIO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2008 Nomor Publikasi : 3204 0810 Nomor Katalog : 4716 3204 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 18,21 cm x 25,7 cm : 50 + vi Naskah Gambar kulit dan seting Diterbitkan : Seksi
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 68/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEMBERIAN SANKSI KEPADA PASANGAN CALON, PETUGAS KAMPANYE
Lebih terperinciBAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI
BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 SAMPAI TAHUN 2036 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, setiap warga negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakatnya tanpa memandang
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PERMAHAN, PENATAAN RANG DAN KEBERSIHAN Tahun Anggaran : 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas
TAHUN 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas Harris Iskandar,
Lebih terperinciBAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah
Master Plan Pendidikan ikan Kabupaten Bandung 2008- BAB III PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2003-2006 (Belajar dari Pengalaman) A. Kabupaten Bandung dalam Catatan Sejarah Sejarah mencatat bahwa Kabupaten
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PAUD DAN DIKMAS DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA PAUD DAN DIKMAS DATA POKOK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN (DAPODIK) Disampaikan Dalam Kegiatan Workshop Pemutakhiran Dapodik PAUD dan Dikmas Tingkat Kabupaten/Kota 2017 KJ Hotel Yogyakarta,
Lebih terperinciLampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001)
LAMPIRAN Lampiran 1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) SOSIAL TEMA SUBTEMA INDIKATOR Persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan Kemiskinan Indeks gini dari ketidaksamaan
Lebih terperinciMANUAL APLIKASI Pendaftaran Calon Peserta Ujian Nasional Tahun 2016 Berbasis Dapodik
MANUAL APLIKASI Pendaftaran Calon Peserta Ujian Nasional Tahun 2016 Berbasis Dapodik DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN CAKUPAN 1. PENDAHULUAN 2. PIHAK
Lebih terperinciTarget dan Indikator Kinerja LPMP Lampung
Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung A. TARGET KINERJA Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016-2036 I. UMUM Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun
Lebih terperinciKebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas
TAHUN 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas Harris Iskandar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki faktor geografis yang baik untuk membudidayakan tanaman
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan
Lebih terperinci3.1. BATASAN ADMINSTRASI KABUPATEN BANDUNG
BAB 3 GAMBARAN UMUM 3.1. BATASAN ADMINSTRASI KABUPATEN BANDUNG Secara geografis, Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa barat. Tofografi sebagian besar di wilayah
Lebih terperinciUser Guide Rasio Siswa Rombongan Belajar
User Guide Rasio Siswa Rombongan Belajar http://spasial.data.kemdikbud.go.id/ 2 1. Dengan Data Membuka Mata 2. Dengan Data Membuka Pikiran 3. Dengan Data Membuka Hati... Dengan Data Untuk Memutuskan PUSAT
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN BANDUNG
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TANGGAL : 20 Juni 2011 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung
1 Pengembangan Kawasan Perkebunan Teh di Kabupaten Bandung Dimas Darmawansyah dan Sardjito Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciDAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU TAHUN 2017
DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU TAHUN 2017 NAMA PERANGKAT DAERAH : DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA Nama Ringkasan Isi Penerbit yang Disediakan dan yang Laporan / Dokumen Layanan
Lebih terperinciUNBK.
UNBK http://spasial.data.kemdikbud.go.id/unbk/ Daftar Isi A. Pendahuluan Pengantar Kategori Konfigurasi Informasi Derivatif Informasi Manajemen Pengelolaan B. Informasi Sebaran Provinsi Sebaran Kab-Kota
Lebih terperinciPANDUAN PENGELOLAAN DATA PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PANDUAN PENGELOLAAN DATA GTK dan NUPTK LANDASAN HUKUM Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2015 Tentang Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Peraturan Mendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Tentang
Lebih terperinciTAGOR ALAMSYAH HARAHAP
TAGOR ALAMSYAH HARAHAP ENTITAS DESAIN TATA KELOLA GTK DAPODIK Cek Data Guru setiap saat WEBSITE TUNJANGAN P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id SIKLUS PENGIRIMAN DATA DARI SEKOLAH KE SERVER DAPODIK PUSAT Feedback
Lebih terperinciPERUBAHAN PENYESUAIAN PANJAR BIAYA PERKARA PERDATA PADA KAMI, KETUA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG
PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG =================== SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG ------------------------------------------------------------------------------- Nomor : W11.U-6/1687/HT.04.10/IX/2014
Lebih terperinciPUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK) Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Spasial
PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK) Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Spasial Sekretariat Jenderal - Kemendikbud Jakarta, 2016 UU No. 4 Tahun 2011, Tentang Informasi Geospasial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan, karakteristik lahan dan kaidah konservasi akan mengakibatkan masalah yang serius seperti
Lebih terperinciDAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN
DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN, KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG TELAH DISAHKAN I. Peraturan Daerah 1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun. 2. Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinci