BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penempatan aparatur pada jabatan struktural di Kabupaten Mimika.

Transkripsi

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada baba sebelumnya, disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penerapan prinsip visi strategis, perlu didukung aplikasi manajemen sumber daya manusia (MSDM) serta pelaksanaan uji kompetensi dalam kebijakan penempatan aparatur pada jabatan struktural di Kabupaten Mimika. 2. Penerapan prinsip partisipasi, kepatuhan aturan, transparansi dan visi strategis dalam kebijakan penempatan aparatur pada jabatan struktural di Kabupaten Mimika belum sepenuhnya dilakukan secara optimal. Belum optimalnya penerapan prinsip Good Governance tersebut dalam kebijakan penempatan aparatur pada jabatan struktural mengindikasikan belum maksimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik berdasarkan UUD RI 1945, sehingga berimplikasi pada belum optimalnya praktik kinerja governance yang berkualitas dan profesional dari aparat penyelenggara negara sebagai pelayan public, terutama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. 3. Pelaksanaan mutasi promosi jabatan structural di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika yang diselenggarakan pada kurun waktu menunjukkan penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi di bidangnya masing-masing. 4. Masih ada pemangku jabatan beberapa posisi yang kurang sesuai bidangnya,

2 101 kecakapan dan pengalaman dalam bidang tersebut serta masih ada beberapa penempatan pegawai yang kurang sesuai dengan persyaratan berdasarkan peraturan yang berlaku. 5. Dalam pelaksanaan pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah (PPK) yang dibantu oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Kabupaten Mimika pada prinsipnya telah memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Namun, meski telah memenuhi ketentuan Peraturan Perundangundangan tetapi belum mencapai objektifitas penilaian terhadap kondisi pegawai yang ada sebab masih adanya perlakuan istimewa terhadap pegawaipegawai tertentu serta berbagai pertimbangan seperti politik, suku, kerabat dan sebagainya yang dirasakan sangat merugikan bagi pegawai lainnya. Manajemen pengembangan karir pegawai yang dilaksanakan hanya sekedar memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan yang berlaku dan belum memenuhi apa yang diharapkan oleh peraturan tersebut. 6. Sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural adalah penting dan menentukan, karena Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara yang bertugas untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam rangka mewujudkan pemerintahan dan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional. Kepala Daerah sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian di daerah tersebut memiliki fungsi untuk menunjang pelaksanaan sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil yaitu perencanaan, pengadaan, pengembangan kompetensi, penempatan, promosi dan pemberhentian dan sebagainya. 7. Hambatan dalam penyelenggaran mutasi dan promosi jabatan structural di

3 102 lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika lebih didominasi pertimbangan subyektif pada keputusan pejabat yang akan dimutasi mapun dipromosikan karena kurangnya ketersediaan sumber daya manusia yang memenuhi tuntutan persyaratan jabatan. Akibatnya pelaksanaan mutasi promosi jabatan struktural di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika yang diselenggarakan pada kurun waktu menunjukkan penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi di bidangnya masing-masing. Masih ada pemangku jabatan beberapa posisi yang kurang sesuai bidangnya, kecakapan dan pengalaman dalam bidang tersebut serta masih ada beberapa penempatan pegawai yang kurang sesuai dengan persyaratan berdasarkan peraturan yang berlaku. 8. Dalam pelaksanaan pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah (PPK) yang dibantu oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Kabupaten Mimika. Namun, belum mencapai objektifitas penilaian terhadap kondisi pegawai yang ada sebab masih adanya perlakuan istimewa terhadap pegawai-pegawai tertentu serta berbagai pertimbangan seperti politik, suku, kerabat dan sebagainya yang dirasakan sangat merugikan bagi pegawai lainnya. 9. Manajemen pengembangan karir pegawai yang dilaksanakan hanya sekedar memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan yang berlaku dan belum memenuhi apa yang diharapkan oleh peraturan tersebut. Sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural adalah penting dan menentukan, karena Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara yang

4 103 bertugas untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam rangka mewujudkan pemerintahan dan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam hal ini Kepala Daerah Kabupaten Mimika sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian di daerah tersebut memiliki fungsi untuk menunjang pelaksanaan sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil yaitu perencanaan, pengadaan, pengembangan kompetensi, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian dan sebagainya. 10. Hambatan dalam penyelenggaran mutasi dan promosi jabatan structural di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika lebih didominasi pertimbangan subyektif pada keputusan pejabat yang akan dimutasi mapun dipromosikan karena kurangnya ketersediaan sumber daya manusia yang memenuhi tuntutan persyaratan jabatan Saran 1. Kebijakan mutasi pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika, seharusnya sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku, yaitu sesuai dengan perundang-undangan kepegawaian yang ada di wilayah negara Republik Indonesia serta memfungsikan kembali keberadaan baperjakat sebagai lembaga pertimbangan kenaikan pangkat dan jabatan. 2. Jika Tim Baperjakat diberdayakan keberadaannya, maka lembaga tersebut harus betul-betul memperhatikan latar belakang pegawai negeri sipil (PNS) ketika ingin menempatkan seorang PNS di sebuah unit kerja tertentu agar mampu bekerja secara professional sehingga dapat meningkatkan efektivitas

5 104 dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam roda pemerintahan Kabupaten Mimika. 3. Pelaksanaan mutasi jabatan di lingkup pemerintah Kabupaten Mimika harus menerapkan system merit dan tidak menerapkan asas like or dislike. 4. Sebaiknya di masa yang akan dating Pemerintah Kabupaten Mimika mulai menerapkan metoda lelang labatan agar bisa mendapatkan aparat yang kualifaid sesuai dengan formasi jabatan yang lowong dalam pelaksanaan mutasi jabatan. Hal ini seiring dan sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut yang semakin berkembang.