BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010:5). Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi korelasional penulis dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel satu terhadap variabel lainnya (Azwar, 2010:8-9) Desain Penelitian Penelitian ini ingin melihat hubungan antara persepsi menopause dengan kecemasan menjelang menopause pada wanita madya yang tinggal di jorong Lubuk Aro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional dengan teknik analisis korelasi Pearson (product moment Pearson), karena penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bisa diolah secara statistik. 3.3.Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari 49

2 50 orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:38). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu: a. Variabel independen (variabel yang mempengaruhi): persepsi tentang menopause b. Variabel dependen (variabel yang dipengaruhi): kecemasan menjelang menopause Definisi Opersional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang dapat diamati. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: Persepsi tentang Menopause Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti (Walgito, 2003:54). Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan (Davidoff, 1981 dalam Walgito, 2003:54). Dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungan melalui indera-indera yang dimilikinya.

3 51 Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda mengenai sesuatu hal, misalnya saja masa menopause. Menopause terjadi ketika wanita berhenti berovulasi dan menstruasi, dan tidak lagi dapat hamil. Dalam perbandingan satu banding empat, kondisi ini terjadi antara usia 45 dan 55, rata-rata terjadi pada usia 50 atau 51 tahun (Avis, 1999; dkk, di kutip dalam Papalia, 2008: ). Mulai usia pertengahan tiga puluh sampai empat puluhan, produksi ovarium yang masak dari seorang wanita mulai menurun seiring semakin menurunnya produksi hormon estrogen (Papalia, 2008:740). Dickson (1989) & Strickland (1987) di kutip dalam Santrock (2002:148), mengatakan menopause merupakan masa di usia tengah baya, biasanya pada usia akhir 40 atau awal 50 tahun, ketika periode haid perempuan dan kemampuan melahirkan anak berhenti secara keseluruhan. Penurunan estrogen akan mengakibatkan timbul beberapa gejala yang tidak mengenakkan yaitu adanya rasa panas pada tubuh, mual, kelelahan dan cepatnya denyut jantung. Dapat disimpulkan bahwa menopause adalah masa usia setengah baya, ketika periode haid dan kemampuan melahirkan anak berhenti secara keseluruhan serta terjadinya penurunan drastis pada produksi estrogen di indung telur. Penurunan estrogen akan mengakibatkan timbul beberapa gejala yang tidak mengenakkan yaitu adanya rasa panas pada tubuh, mual, kelelahan dan cepatnya denyut jantung.

4 52 Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi menopause adalah proses dimana terbentuknya tanggapan dalam diri wanita madya yang mengalami masa menopause sehingga wanita madya tersebut dapat menyadari bahwa periode haid dan kemampuan melahirkan anak berhenti secara keseluruhan serta terjadinya penurunan drastis pada produksi estrogen di indung telur. Penurunan estrogen akan mengakibatkan timbul beberapa gejala yang tidak mengenakkan yaitu adanya rasa panas pada tubuh, mual, kelelahan, dan cepatnya denyut jantung Kecemasan Menjelang Menopause Kecemasan adalah perasaan yang dialami individu ketika berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi (Lubis, 2009:14). Menurut Lazarus (1978) dalam Hartono & Boy (2012:84), kecemasan adalah suatu keadaan atau kondisi emosi yang tidak menyenangkan dan merupakan pengalaman yang samar-samar yang disertai dengan perasaan yang tidak berdaya dan tidak menentu. Pada umumnya kecemasan bersifat subjektif, yang ditandai dengan adanya perasaan tegang, khawatir, takut, dan disertai adanya perubahan fisiologis seperti peningkatan denyut nadi, perubahan pernapasan dan tekanan darah. Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan, dimana individu merasa lemah sehingga tidak berani dan mampu untuk bersikap dan bertindak secara rasional sesuai dengan yang seharusnya (Wiramihardja, 2005:67). Dapat disimpulkan, Kecemasan adalah pengalaman subjektif individu yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran dan

5 53 ketegangan berupa perasaan cemas, tegang dan emosi yang dialami individu tersebut. Selanjutnya, menjelang masa menopause atau disebut dengan istilah pramenopause merupakan masa empat hingga lima tahun sebelum menopause, keluhan/gejala-gejala menopause timbul hormon estrogen masih dibentuk, jika hormon estrogen mulai menurun maka terjadi pendarahan tidak teratur (Pieter & Namora, 2010:90). Kecemasan menjelang menopause adalah pengalaman subjektif individu yang tidak menyenangkan yang terjadi pada masa empat hingga lima tahun sebelum menopause dan timbul keluhan/gejala-gejala menopause tapi hormon estrogen masih dibentuk, jika hormon estrogen menurun maka terjadi pendarahan tidak teratur sehingga timbullah kekhawatiran dan ketegangan berupa perasaan cemas, tegang dan emosi yang dialami individu tersebut. 3.5.Subjek Penelitian Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi bukan sekedar jumlah pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2011:80).

6 54 Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang berusia tahun di jorong Lubuk Aro Kenagarian Padang Mentinggi Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman, yang berjumlah 38 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Gambaran umum tentang populasi Inisial Nama Usia Wanita yang menjelang menopause Sy, Rj, Sw, An 40 4 Ha, Ru, Ri 41 3 Nu, Nh, Mi, El, Ka, Wa 42 6 Rh, Ma, Ro, Nb, Kh, Rt, Su, Ai, 43 9 Nd At, In, Ns, Ra, Rn, As, Sa, Rs 44 8 Yu, La, Ti, Sk, Ms, Rm, Nr, Ne 45 8 Jumlah 38 Sumber: Data dari Ketua Jorong Lubuk Aro Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2011:81). Mengingat jumlah populasi yang kurang dari seratus, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh.

7 Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2011:81). Untuk penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:85). Hal ini dilakukan apabila jumlah populasinya atau subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak (Arikunto, 2006:131). Sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi wanita yang berusia tahun di jorong Lubuk Aro Kenagarian Padang Mentinggi Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Adapun karakteristik dari sampel penelitian ini sebagai berikut; a. Wanita yang berusia antara tahun di jorong Lubuk Aro Kenagarian Padang Metinggi Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. b. Wanita yang kurang pengetahuannya tentang menopause dan yang memiliki pengetahuan mengenai menopause Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpul data merupakan cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

8 Observasi Observasi (pengamatan) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Jadi, observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kepada suatu subjek penelitian (Prasetyo, 2008). Observasi ini penulis lakukan pada saat pengambilan data awal untuk mengamati bagaimana gambaran kecemasan menjelang menopause dan bagaimana persepsi tentang menopause pada wanita madya di jorong Lubuk Aro Wawancara Teknik wawancara ini hanya penulis gunakan untuk pengambilan data awal pada bab satu dan tidak digunakan lagi pada bab berikutnya. Wawancara penulis lakukan pada wanita madya di jorong Lubuk Aro. Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Narbuko & Ahmadi, 2009:83) Skala Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala persepsi tentang menopause dan kecemasan dalam menghadapi menopause. Azwar (2012:6), mengatakan bahwa skala dapat dicirikan sebagai stimulus atau aitem yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkapkan atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

9 57 Sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka skala yang penulis gunakan adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Dengan menggunakan skala Likert, maka yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrumen dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011:93). Jawaban setiap aitem instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat alternatif jawaban yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak Sesuai (STS). Modifikasi skala Likert dalam penelitian ini dengan meniadakan kategori jawaban tidak tentu (TT) atau ragu-ragu (RG) dengan alasan yaitu apabila pilihan tengah atau netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di kategori tengah tersebut, sehingga data yang mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2012:46). Dari setiap jawaban yang dipilih dapat diberikan skor yaitu untuk pernyataan/pertanyaan favorable mempunyai skor 4-1 dan pernyataan/pertanyaan unfavorable mempunyai skor 1-4. Adapun kriteria pemberian skor untuk skala persepsi menopause dan kecemasan menjelang menopause ditentukan sebagai berikut;

10 58 Tabel 3.2 Kriteria Pemberian Skor Skala Psikologi Pernyataan SS S TS STS Favorable Unfavorable Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka terlebih dahulu dibuat blue-print yang memuat tentang indikator dan variabel penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dan dimensi kawasan ukur yang akan dijadikan acuan pada penulisan aitem. Blue-print terdiri dari variabel X yaitu persepsi tentang menopause dan variabel Y yaitu kecemasan menjelang menopause. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Skala Persepsi Menopause Skala persepsi tentang menopause diungkap dengan menggunakan skala persepsi menopause yang penulis susun sendiri yang merujuk kepada teori Branca,Woodworth & Marquis (Walgito, 2005) dalam Jurnal Wuryanto & Suharnomo (2012), ada tiga aspek yaitu: a. Aspek Kognitif Aspek kognitif merupakan representasi dari apa yang dipercayai oleh individu, berisi kepercayaan individu mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek yang dipersepsi yaitu tentang masa menopause. Aspek kognitif merupakan opini yang dimiliki individu

11 59 terhadap masa menopause. Aspek ini mencakup pemikiran-pemikiran atau penilaian wanita madya terhadap masa menopause. b. Aspek Afektif Aspek afektif adalah perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek yang mereka persepsikan adalah masa menopause. Aspek ini berisi perasaan memihak atau tidak memihak terhadap masa menopause tersebut. c. Aspek Konatif Aspek ini menjelaskan tentang kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap suatu objek yang dipersepsikan yaitu masa menopause dengan cara tertentu. Aspek ini mencakup kecenderungan berperilaku positif atau negatif yang dilakukan oleh wanita madya berkaitan dengan masa menopause tersebut. Pengukuran skala ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tinggi persepsi tentang menopause pada ibu-ibu usia tahun di desa Lubuk Aro. Kemudian 3 aspek ini dijabarkan dalam 40 aitem pertanyaan dan pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala persepsi menopause dapat dilihat pada blue-print dan sebaran skala berikut. Adapun aitem-aitem skala persepsi tentang menopause dapat dilihat pada blue-print di bawah ini:

12 60 Tabel 3.3 Blue-print Skala Persepsi Tentang Menopause Variabel Aspek Indikator Nomor Aitem Total Persepsi Kognitif Kepercayaan atau keyakinan Pemikiran atau penilaian Afektif Konatif Perasaan memihak/tidak memihak kecenderungan untuk berperilaku positif atau negatif Favourable Unfavourable 4, 17, 21, 33 7, 22, 24, , 2, 19, 23, 25, 31 3, 5, 26, 28, 30, , 27, 29 16, 32, , 8, 10, 13, 15, 35, 38 9, 11, 14, 18, 20, 39, 40 Total Skala Kecemasan Menjelang Menopause Skala yang penulis gunakan adalah skala kecemasan yang diadaptasi dari skala baku, yang terdiri dari 66 aitem dengan validitas 0,25 dan memiliki reliabilitas 0,935. Diadaptasi dari skripsi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang Tahun Ajaran yang bernama Muhammad Ali Ghany dengan judul penelitian: Studi Komparasi Tentang Kecemasan Masa Pramenopause Antara Guru Di SLTP 6 Dengan Wanita yang Bekerja di Puskesmas Tengah Sawah Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi. Skala kecemasan merujuk pada teori Nevid (2003) untuk mencari tingkat kecemasan dapat dengan menggabungkan antara aspek fisik, aspek perilaku, dan aspek kognitif. Pengukuran skala ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan pada wanita usia tahun di jorong Lubuk Aro. Kemudian 3 aspek ini dijabarkan dalam 66 aitem pertanyaan dan

13 61 pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala kecemasan dapat dilihat pada blue-print dan sebaran skala berikut. Untuk distribusi aitem-aitem skala kecemasan dapat dilihat pada blue-print di bawah ini: Tabel 3.4. Blue-print Skala Kecemasan Menjelang Menopause Variabel Aspek Indikator Nomor Aitem Total Favourable Unfavourable Kecemasan Fisik kegelisahan, kegugupan, 1, 7, 8, 10, 11, 23, 24, 4, 9, 15, 16, 17, 25, 36, 40, 40 tangan atau 27, 29, 31, 41, 43, 47, 49, anggota tubuh 32, 38, 39, 50, 51, 52, 58, gemetar, banyak keringat, 42, 44, 45, 46, 53, 54, 59, 61, 62, 63 pusing, mulut 57 dan kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, suara bergetar, jarijari atau anggota tubuh menjadi dingin, mati rasa/lemas, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher dan punggung terasa kaku, mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, adanya sensasi seperti tercekik. Perilaku perilaku menghindar dan 2, 14, 18, 19, 33, 35, 3, 21, 26, 30, 37, 56, 65 14

14 62 Kognitif perilaku terguncang. khawatir tentang sesuatu, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa penjelasan yang jelas, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan mengatasi masalah, ketakutan berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semua tidak bisa dikendalikan, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkosentrasi, perasaan terganggu, berpikir bahwa semuanya membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir akan segera mati, tidak mampu menghilangkan perasaan terganggu, terpaku pada 64 6, 12, 22, 48, 55, 60 5, 13, 20, 28, 34, 66 12

15 63 sensasi tubuh, merasa terancam, berpikir tentang hal yang mengganggu yang sama secara berulangulang berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, pikiran bercampur aduk atau kebingungan. Total Hasil Uji Coba Penelitian Setelah skala dibuat, maka proses selanjutnya adalah menganalisis dan menyeleksi aitem-aitem. Proses pertama yaitu memeriksa apakah aitemaitem telah sesuai dengan blue-print dan indikator-indikator perilaku yang diungkap. Setelah itu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur agar mendapat data yang akurat dan dapat dipercaya. Uji coba (try out) skala penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 s/d 28 Januari 2017 di jorong Tampang Kenagarian Tarung-tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut, terlebih dahulu dilihat kondisi data yang telah diproses dari responden sebagai berikut :

16 64 Cases Tabel 3.5 Case Processing Summary N % Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.5 di atas merupakan tabel Case Processing Summary yang menjelaskan tentang jumlah data persepsi tentang menopause yang valid untuk diproses dan data yang dikeluarkan. Dapat dilihat bahwa data persepsi tentang menopause yang valid berjumlah 30 dengan persentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan. Dengan kata lain, seluruh data yang diperoleh dapat diproses lebih lanjut. Cases Tabel 3.6 Case Processing Summary N % Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.6 di atas merupakan tabel Case Processing Summary yang menjelaskan tentang jumlah data kecemasan menjelang menopause yang valid untuk diproses dan data yang dikeluarkan. Dapat dilihat bahwa data kecemasan menjelang menopause yang valid berjumlah 30 dengan persentase

17 65 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan. Setelah data yang diperoleh sudah siap untuk diproses, maka dilakukan pengujian daya diskriminasi (daya beda) tiap butir aitem pernyataan Uji Validitas Uji validitas diperlukan untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan pengukuran. Dan untuk mengetahui daya beda setiap aitem, maka perlu dilihat koefisien korelasi masing-masing aitem dengan menggunakan Cronbach Alpha aplikasi SPSS versi 20.0 for windows. Maka dari hasil uji validitas variabel persepsi tentang menopause (X), didapatkan hasil bahwa dari 40 butir aitem variabel persepsi tentang menopause, 32 aitem dinyatakan valid karena Corrected Aitem-Total Correlation lebih besar dari 0,25. Dengan demikian, butir-butir aitem dalam variabel ini layak mengungkap tentang persepsi tentang menopause. Aitem yang tidak valid akan dibuang. Berdasarkan uji validitas dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows, maka dari 40 aitem skala persepsi tentang menopause sebelum uji coba diperoleh 32 aitem yang valid untuk dijadikan skala penelitian, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39. Selain itu, terdapat aitem yang tidak valid yaitu sebanyak 8 aitem diantaranya aitem nomor 8, 10, 11, 13, 15, 35, 38, 40. Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan persepsi tentang menopause adalah sebanyak 32 aitem.

18 66 Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala persepsi tentang menopause setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Blue-print Skala Persepsi Tentang Menopause Setelah Uji Coba Variabel Aspek Indikator Nomor Aitem Total Persepsi Kognitif Kepercayaan atau keyakinan Pemikiran atau penilaian Afektif Konatif Perasaan memihak/tidak memihak kecenderungan untuk berperilaku positif atau negative Favourable Unfavourable 4, 12, 16, 28 7, 17, 19, , 2, 14, 18, 20, 26 3, 5, 21, 23, 25, , 22, 24 11, 27, , 10, 13, 15, 32 Total 32 Hasil uji validitas kecemasan dalam menjelang menopause (Y) didapatkan bahwa dari 66 butir aitem variabel kecemasan menjelang menopause, 58 aitem dinyatakan valid karena Corrected Aitem-Total Correlation lebih besar dari 0,25. Sehingga, butir-butir aitem dalam variabel ini layak mengungkap tentang kecemasan menjelang menopause dan aitem yang tidak valid akan dibuang. 6 Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows, maka dari 66 aitem skala kecemasan menjelang menopause sebelum uji coba didapatkan 58 aitem yang valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

19 67 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 58, 59, 61, 63, 64, 66. Selain itu, terdapat 8 aitem yang tidak valid yaitu aitem nomor 9, 29, 38, 49, 56, 60, 62, 65. Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan kecemasan menjelang menopause adalah sebanyak 58 aitem. Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala kecemasan menjelang menopause setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Blue-print skala kecemasan menjelang menopause setelah uji coba Variabel Aspek Indikator Nomor Aitem Total Favourable Unfavourable Kecemasan Fisik kegelisahan, kegugupan, 1, 7, 8, 9, 10, 22, 23, 4, 14, 15, 16, 24, 34, 37, 38, 35 tangan atau 26, 29, 30, 40, 44, 46, 47, anggota tubuh 36, 39, 41, 48, 53, 54, 55, gemetar, banyak keringat, 42, 43, 49, 50, pusing, mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, suara bergetar, jarijari atau anggota tubuh menjadi dingin, mati rasa/lemas, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher dan punggung terasa kaku, mual, panas dingin,

20 68 Perilaku Kognitif sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, adanya sensasi seperti tercekik. perilaku menghindar dan perilaku terguncang. khawatir tentang sesuatu, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa penjelasan yang jelas, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan mengatasi masalah, ketakutan berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semua tidak bisa dikendalikan, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkosentrasi, perasaan terganggu, berpikir bahwa semuanya membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal 2, 13, 17, 18, 31, 33, 57 6, 11, 21, 45, 51 3, 20, 25, 28, 35 5, 12, 19, 27, 32,

21 69 yang sepele, berpikir akan segera mati, tidak mampu menghilangkan perasaan terganggu, terpaku pada sensasi tubuh, merasa terancam, berpikir tentang hal yang mengganggu yang sama secara berulangulang berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, pikiran bercampur aduk atau kebingungan. Total Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam hal ini penulis menganalisis butir-butir aitem dalam instrumen tersebut menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows. Hasil pengujian reliabilitas pada persepsi tentang menopause dan kecemasan menjelang menopause dapat dilihat pada tabel berikut:

22 70 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Persepsi tentang Menopause Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Hasil Uji Coba Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Menjelang Menopause Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Hasil Uji Coba Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2014:187), reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Dari analisis reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 for windows pada tabel 3.9 dan 3.10 di atas, diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,934 untuk skala persepsi tentang menopause dan 0,959 untuk skala kecemasan menjelang menopause. Karena nilai keduanya masing-masing lebih dari 0,8 maka reliabilitasnya adalah baik, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis statistik parametrik, dengan rumus Korelasi Pearson.

23 71 Hubungan yang terjadi bisa positif (searah), artinya jika variabel X besar maka variabel Y juga semakin besar. Namun, juga bisa hubungannya bersifat negatif (berlawanan arah), artinya jika variabel X besar maka variabel Y semakin kecil, atau sebaliknya. Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu mmemberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu, agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan pertimbangan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011:147). Teknik analisis digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi sederhana yaitu untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel dengan menggunakan Statistical Program For Social Science (SPSS) 20.0 for windows. Data yang telah diperoleh, diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk melihat apakah ada hubungan persepsi

24 72 menopause dengan kecemasan menjelang menopause, menggunakan teknik analisis korelasi Pearson (product moment Pearson) yaitu analisis untuk mengukur keeratan hubungan secara linear antara dua variabel yang mempunyai distribusi normal. Teknik analisis data terdiri dari: Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2011:121), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, atau valid itu adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkapkan dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Corrected Item Total Correlation yakni dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total (teknik bivoriate Pearson), tetapi skor total disini tidak termasuk skor aitem yang mana dihitung melalui program SPSS Untuk penelitian ini dikatakan valid atau kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,25. Menurut Suryabrata (2014:58), untuk butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang baik dipilih butir-butir yang mempunyai harga p pada sebaran tertentu (misalnya dari 0,25 sampai

25 73 0,75 atau 0,20-0,80) sesuai spesifikasinya, dan yang mempunyai harga r bis tertentu (misalnya sekurang-kurangnya 0,30 atau sekurang-kurangnya 0,25 atau sekurang-kurangnya 0,20). Dari uji validitas nantinya akan terlihat mana aitem yang valid untuk dilanjutkan ke penelitian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Maksudnya reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama. Adapun estimasi reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan paket statistik yang berbentuk SPSS 20,0 for windows. Menurut Well & Wollack (dalam Azwar, 2012:126), mengatakan bahwa hight-stakes standardized tests yang dirancang secara profesional hendaknya memiliki koefisien konsistensi internal minimal 0,90, sedangkan untuk tes yang tidak begitu besar pertaruhannya harus memiliki koefisien konsistensi internal paling tidak setinggi 0,80 atau 0,85. Maka, dari penjelasan di atas penulis mengambil batas terbawah reliabilitas 0,80. Analisis yang digunakan disesuaikan dengan hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu, hipotesis menyatakan hubungan maka analisis yang tepat adalah korelasi, karena untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Hasil analisis korelasi adalah bentuk

26 74 koefisien korelasi yang menggambarkan hubungan. Nilai koefisien korelasi akan berada pada kisaran minus 1 (-1) sampai plus 1 (+1). Jadi analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan persepsi menopause dengan kecemasan dalam menjelang menopause dengan menggunakan korelasi Pearson. Cara perhitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson, atau dikenal juga dengan korelasi product moment Pearson, merupakan analisis untuk mengukur keeratan hubungan secara linear antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal (Priyatno, 2014:103) Uji Pra Syarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksud untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Model statistik yang digunakan, yaitu dengan metode uji lilliefors. Pernyataan data disebut normal jika probabilitas atau p>0,05 pada uji normalitas dengan kolmogorov smirnov dan Shapiro-Wilk (Priyatno, 2014:69). b. Uji Linearitas Uji linearitas adalah uji prasyarat yang biasa dilakukan jika akan melakukan analisis korelasi. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada dua variabel penelitian secara signifikan

27 75 mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Kedua variabel dikatakan linear apabila memiliki taraf signifikansi kecil dari 0,05 (p<0,05), (Priyatno, 2014:89). c. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi menopause dengan kecemasan menjelang menopause pada wanita madya. Korelasi pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi product moment dari Pearson, menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) 20,0 for windows.

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Hal ini bertujuan agar hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2007) penelitian dengan pendekatan kuantitattif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan partisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif yaitu bersifat pengujian pengaruh antara kedua variabel atau lebih dengan bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data data numerikal (angka angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis merupakan dugaan atau kesimpulan awal dan masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda (Turmudi dan Sri Harini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang menggunakan teknik korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis (Azwar, 2005: 5). Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan komunikasi interpersonal melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan studi korelasional yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini dikarenakan data yang didapat dari penelitian berupa angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemandirian (X) dengan motivasi bekerja pada mahasiswa (Y), maka penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci