IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI KELAYAKAN TELUR UNTUK DIINKUBASI
|
|
- Ratna Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI KELAYAKAN TELUR UNTUK DIINKUBASI Sorang Pakpahan, S.Kom., M.Kom Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Santo Thomas Medan sorangpakpahan@yahoo.co.id ABSTRAK Kebutuhan manusia atas telur sangat tinggi merupakan kebutuhan sehari-hari baik untuk dikonsumsi langsung maupun produk makanan. Berdasarkan kebutuhan tersebut dibutuhkan sistem pakar untuk mendeteksi kelayakan telur untuk diinkubasi berdasarkan kualitas telur dilihat berdasarkan kerabang, ukuran dan berat telur. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang dalam kecerdasan buatan, digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar. Dalam hal ini salah satu penerapan sistem deteksi kelayakan inkubasi telur untuk mengetahui penyebab terjadinya kematian embrio pada telur. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem pakar yang digunakan untuk membantu menentukan penyebab terjadinya kegagalan embrio pada telur serta mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Masalah kepastian pengetahuan dalam sistem pakar ini diatasi dengan menggunakan metode Certeinty Factor dan proses penelusuran digunakan dengan Fordward Chaining. Proses penentuan kematian embrio dalam sistem pakar ini diawali dengan seleksi kelayakan telur untuk diinkubasi, dimana sistem akan memproses untuk memperoleh persentase kelayakan telur untuk diinkubasi. Kata Kunci : Telur, Certainty Factor, Forward Chaining A. PENDAHULUAN Pemahaman umum akan golongan petelur adalah hewan yang berkembang biak dengan menghasilkan telur untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunan. Dari telur ini akan melalui proses menetas yang akan menghasilkan anak. Secara garis besar golongan petelor terdiri dari sejumlah ordo salah satunya adalah bangsa unggas. Dengan dijabarkannya bangsa unggas, maka klasifikasi unggas dapat dibedakan antara lain klasifikasi unggas ayam, unggas bebek (itik), dan unggas burung. Berdasarkan klasifikasi unggas, maka yang menjadi topik pembahasan ini adalah tentang ayam petelur. Proses inkubasi anak ayam merupakan proses akhir dari hasil pengeraman yang selanjutnya akan didistribusikan ke pasaran untuk dijual ataupun dipelihara sendiri. Untuk menghasilkan tetas (hidup) yang optimal perlu adanya proses-proses seleksi telur sebelum masuk ke dalam mesin inkubasi (pengeraman) berdasarkan kualitas telur (Tirto Hartono 2010). Dalam melakukan proses penyeleksian telur, seorang pakar terkadang mendasarkan pada data yang kurang lengkap atau data yang tidak pasti. Agar sistem pakar dapat melakukan penalaran sebagaimana seorang pakar meskipun data yang diperoleh kurang lengkap atau kurang pasti, dapat digunakan Certainty Factor. Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan (Giarattano dan Riley, 1994). Selanjutnya jika proses pengeraman atau inkubasi tidak berlangsung dengan baik maka diperlukan informasi, pada hari keberapa informasi dari proses pengeraman tersebut. Untuk hal tersebut maka diperlukan seorang ahli peternakan ataupun dokter hewan, tetapi dengan adanya kemudahan dalam teknologi komputer maka diharapkan orang-orang yang tidak begitu mendalami ilmu peternakan atau ilmu kedokteran hewan dapat terbantu untuk proses inkubasi sebelum pengeraman dan evaluasi sesudah pengeraman. Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 56
2 Dengan adanya kemajuan teknologi yang makin pesat maka telah dikembangkan suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara pikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Artificial Intelligence memiliki berbagai macam jenis aplikasi, salah satunya adalah Sistem Pakar atau Expert Sistem yang memiliki kemampuan untuk mengadopsi suatu dasar pengetahuan (knowledge base) yang diperoleh melalui penginputan data dari kemampuan para pakar dalam suatu bidang tertentu yang bersifat spesifik. Aplikasi Sistem Pakar sebagai alternatif menyelesaikan masalah yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar/ahli, telah banyak digunakan oleh peneliti untuk memecahkan berbagai macam permasalah dalam berbagai bidang, seperti peternakan, kedokteran, farmasi, bisnis, hukum, pendidikan sampai pertahanan. Implementasi Sistem Pakar dalam bidang Farmakologi dan Terapi di tulis oleh Nafisah (2001), Pada jurnal Kusrini (2006) kuantifikasi pertanyaan untuk mendapatkan certainty factor pengguna pada aplikasi sistem pakar untuk diagnosis Penyakit, sedangkan Nurhasanah (2003) dalam penelitian ini juga menekankan penggunaan Forward Chaining untuk pertolongan terhadap penyakit-penyakit ringan dan umum. B. RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang di atas adalah: 1. Bagaimana merancang sistem pakar untuk melakukan pemilihan kelayakan telur tetas sebelum diproses inkubasi? 2. Bagaimana memformulasikan proses dan analisa penyebab kegagalan setelah proses inkubasi dalam rule?. 3. Bagaimana penerapan sistem pakar menggunakan Metode Certainty Factor berbasis komputer dalam menentukan kelayakan telur tetas sebelum diproses inkubasi berdasarkan kualitas telur? C. BATASAN MASALAH Batasan yang digunakan dalam permasalahan proyek akhir difokuskan pada pembahasan metode yang diindentifikasi adalah: 1. Kelayakan telur untuk Inkubasi. 2. Kegagalan proses inkubasi (pengeraman) yang hanya mengisyaratkan hanya deteksi kerusakan embrio pada hari keberapa dan penyebabnya. 3. Analisis penyebab kegagalan pengeraman yang hanya terbatas pada kesalahan teknologi mesin inkubasi (pengeraman), pakan, bibit, penyakit. D. TUJUAN PENELIAN Tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk merancang serta mengimplementasikan sistem dengan menggunakan deteksi kelayakan inkubasi telur dan penyebab kegagalan pengeraman yang nantinya dapat digunakan sebagai proses pembelajaran dengan teknik mengikuti pola yang sudah ada. Sistem pendeteksian kelayakan telur untuk diinkubasi ini diharapkan dapat meminimalkan kegagalan dalam pengeraman/ inkubasi telur. E. DASAR TEORI 1. Faktor Kepastian (Certainty Factor) Ada tiga penyebab ketidakpastian aturan yaitu aturan tunggal, penyelesaian konflik, ketidakcocokan (incompatibility) antar konsekuensi di dalam aturan. Aturan tunggal yang dapat menyebabkan ketidakpastian dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu kesalahan, probabilitas, dan kominasi gejala (evidense). Kesalahan dapat terjadi karena: a. Ambiguitas, sesuatu didefinisikan dengan lebih dari satu cara b. Ketidaklengkapan data c. Kesalahan informasi d. Ketidakpercayaan terhadap suatu alat e. Adanya bias Probabilitas disebabkan ketidakmampuan seorang pakar merumuskan suatu aturan secara pasti. Misalnya, jika seseorang mengalami sakit kepala, demam dan bersin-bersin ada kemungkinan orang tersebut terserang penyakit flu, tetapi bukan berarti apabila seseorang mengalami gejala tersebut pasti terserang penyakit flu. Hanya karena aturan tunggalnya benar belum dapat menjamin suatu jawaban bernilai benar. Hal ini masih dipengaruhi oleh kompatibilitas antar-aturan. Inkompatibilitas suatu aturan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: a. kontradiksi aturan, misalnya : Aturan 3.1 : Jika anak demam Maka harus dikompres Aturan 3.2 : Jika anak demam Maka jangan dikompres b. Subsumpsi aturan, misalnya : Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 57
3 Aturan 3.3 : Jika E 1 Maka H Aturan 3.4 : Jika E 1 dan E 2 maka H Jika hanya E 1 yang muncul, maka masalah tidak akan timbul karena aturan yang akan digunakan adalah Aturan 3.3, tetapi apabila E 1 dan E 2 sama-sama muncul maka kedua aturan (Aturan 3.3 dan 3.4) sama-sama dijalankan. c. Redundancy aturan, misalnya Aturan 3.5 : Jika E 1 dan E 2 Maka H Aturan 3.6 : Jika E 2 dan E 1 Maka H Dalam kasus ini ditemukan aturan-aturan yang tampaknya berbeda tetapi memiliki makna yang sama. d. Kehilangan aturan, misalnya: Aturan 3.7 :Jika E 4 Maka H Ketika E 4 diabaikan maka H tidak pernah tersimpulkan e. Penggabungan data, misalnya pada diagnosa kesehatan. Seorang dokter dapat menyimpulkan suatu penyakit tidak hanya berdasarkan anamnesis, tetapi juga hasil tes laboratorium, pemeriksaan kondisi tubuh, sejarah penyakit, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan penggabungan semua data untuk dapat menyimpulkan suatu penyakit. Pemilihan metode penyelesaian konflik (conflic resolutin) dapat juga mempengaruhi hasil penyelesaian akhir terhadap suatu masalah. Ada suatu sistem yang mendahulukan suatu aturan yang lebih spesifik, misalnya aturan 3.3 dan aturan 3.4, karena aturan 3.4 lebih spesifik maka aturan 3.4 akan dieksekusi terlebih dahulu. Ada juga sistem yang mengeksekusi aturan berdasarkan urutan pemasukan aturan. Dan ada sistem yang memberi bobot pada aturannya, sehingga eksekusi dilakukan terhadap suatu aturan berdasarkan bobot yang dimiliki Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesly, 1984). Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty factor didefinisikan sebagai berikut (Giarattano dan Riley, 1994); CF(H,E) = MB(H,E)-MD(H,E) (2.1) CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai -1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak, sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak. MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD(H,E) : Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. 2. Menentukan CF Paralel CF merupakan CF yang diperolah dari beberapa pemis pada sebuah aturan. Besarnya CF sequensial dipengaruhi oleh CFUser untuk masing-masing premis dan operator dari premis. Rumus untuk masing-masing operator dapat dilihat pada rumus 2.2, 2.3 dan 2.4. CF (x Dan y) = Min(CF(x),CF(y)) (2.2) CF (x Atau y) = Max (CF(x), CF(y)) (2.3) CF( Tidak x) = -CF(x) (2.4) F. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK 1. Kerangka Kerja Sistem Pakar Pembuatan diagram pohon dimaksudkan untuk mengetahui ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam pokok bahasan. 2. Gejala Kematian Embrio Pada Telur Kegagalan dari hasil proses inkubasi terhitung dari hari pertama sampai hari ke duapuluh memiliki gejala-gejala kematian pada embrio. Tabel Gejala Kematian Embrio Dalam Hari Hari Gejala kematian embrio 1 Warna kuning telur 2 Jaringan darah pada kuning telur 3 Cincin darah pada kuning telur 4 Pigmen mata, bentuk mata Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 58
4 5 Muncul pergelangan siku dan lutut 6 Pertumbuhan awal paruh 7 Pertumbuhan awal jengger Pertumbuhan awal bulu dan Pertumbuhan awal 8 paruh atas bawah sama panjang Embrio sudah terbentuk seperti burung kecil 9 dan Muncul mulut mulai kelihatan terbuka Pertumbuhan awal jari dan Pertumbuhan gerigi 10 paruh Gerigi jengger mulai kelihatan dan 11 Pertumbuhan awal bulu ekor Pertumbuhan jari kaki mulai lengkap dan 12 Pertumbuhan awal bulu mulai terlihat Pertumbuhan badan mulai terlihat dan 13 Bayangan bulu mulai tumbuh menutupi badan Kepala mulai besar dan keluar dari kumpulan 14 kuning telur 15 Posisi usus masih di kuning telur Bulu mulai sempurna menutupi badan dan 16 Putih telur mulai menghilang Cairan amnion mulai sedikit dan Posisi kepala 17 di antara kaki Pertumbuhan embrio hampir sempurna dan 18 Posisi kepala di bawah sayap Posisi kantong kuning telur mulai sedikit 19 tertarik kedalam rongga perut dan Cairan amnion mulai menghilang Kantong kuning telur mulai masuk kerongga 20 perut dengan sempurna dan Kerabang telur kelihatan memecah Jika pilihan tersebut sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka tingkat keberhasilan adalah 100 %. Range persentase kematian embrio dalam hari, maka diperoleh aturan seperti pada Tabel berikut : Tabel Persentase Kematian Embrio dalam Hari No Persentase (%) Hari Deteksi Penyebab Kematian Embrio (Telur Commercial) (doc/day old chicken) 3. Interpretasi Pakar Nilai CF (Rule) diperoleh interpretasi term dari pakar menjadi nilai MD/MB tertentu seperti ditunjukkan pada Tabel berikut: Tabel Interpretasi Pakar Certain Term Tabel Interpretasi MD/MB Pakar Tidak Certain Tahu/Tidak Term Ada MD/MB Mungkin Tidak Tahu/Tidak Ada Kemungkinan Mungkin Besar Hampir Kemungkinan Pasti Besar Pasti Hampir Pasti 10.8 Pasti 1 Kriteria yang digunakan untuk menentukan konklusi berdasarkan hasil perhitungan Certainty Factor (CF) tesebut seperti sebagai berikut : a. Jika nilai CF adalah 1, maka konklusinya Pasti. b. Jika nilai CF adalah lebih besar sama dengan 0.8 dan lebih kecil 1, maka konklusinya Hampir pasti. c. Jika nilai CF adalah lebih besar sama dengan 0.6 dan lebih kecil 0.8, maka konklusinya Kemungkinan besar. d. Jika nilai CF adalah lebih besar sama dengan 0.2 dan lebih kecil 0.6, maka konklusinya Mungkin. e. Jika nilai CF adalah 0 sampai lebih kecil sama dengan 0.2, maka konklusinya Tidak tahu/tidak ada. G. PENGUJIAN Pada bagian pengujian ini dilakukan untuk membuktikan kelayakan telur untuk diinkubasi berdasarkan rule-rule yang telah ditentukan. Pengujian deteksi kelayakan telur tersebut terdapat pada form menu utama user yaitu menu deteksi/kelayakan dan menu informasi gejala kematian embrio. 1. Pengujian Manual Pengujian manual diberikan dalam bentuk studi kasus berdasarkan rule dalam skanario tersebut di atas dibentuk dalam rule sebagai berikut : Tabel Nilai Certainty Factor Setiap Premis A. Rule Mempunyai Konklusi yang Sama Jika rule 2 dan rule 3 mempunyai konklusi yang sama, maka akan dilakukan perhitungan menual sebagai berikut : Rule 1 : If A and B and E and G and K and J and T and O and Q then Telur Pasti Layak Diinkubasi (Konklusi1), Nilai CF adalah 1 Rule 2 : If I and G and K and J and T and O then Telur Hampir Pasti Layak Diinkubasi (Konklusi1), Nilai CF adalah 0.98 Rule 3 : If E and G and K and I and T and O then Telur Hampir Pasti Layak Diinkubasi (Konklusi2), Nilai CF adalah 0.88 Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 59
5 Misalkan diketahui nilai masing-masing fakta/premis yaitu hasil pengurangan tingkat kepercayaan dikurang dengan tingkat ketidakpercayaan dengan rumus CF = MB MD, sehingga nilai CF masing masing premis seperti pada tabel berikut : A. Rule Mempunyai Konklusi yang Sama Jika rule 2 dan rule 3 mempunyai konklusi yang sama, maka akan dilakukan perhitungan menual sebagai berikut : a. Rule 2 CF(H,E) = CF(H, E E2 E3 E4 E5 E6) =0.98 Certainty factor evidence yang dipengaruhi partial evidence e ditunjukkan pada nilai fakta E, G, K, J, T, dan O, sehingga: CF(E, e)= CF(E1 E2 E3 E4 E5 E6,e) = min[cf(e1,e) CF(E2,e) CF(E3,e) CF(E4,e) CF(E5,e) CF(E6,e)] =min[0.93, 0.55, 0.65, 0.84, 0.71, 0.65] = Nilai CF sequansial = CF Paralel * CF Pakar = 0.55 * 0.98 = b. Rule 3 CF(H,E) = CF(H, E1 E2 E3 E4 E5 E6) =0.88 Certainty factor evidence yang dipengaruhi partial evidence e ditunjukkan pada nilai fakta E, G, K, J, T, dan O, sehingga : CF(E, e) = CF(E1 E2 E3 E4 E5 E6,e) =min[cf(e1,e) CF(E2,e) CF(E3,e) CF(E4,e) CF(E5,e) CF(E6,e)] =min[0.93, 0.55, 0.65, 0.28, 0.71, 0.65] = Nilai CF sequansial = CF Paralel * CF Pakar = 0.28* 0.88 = Berdasarkan CF Sequensial sebagai evidence baru dan CF Pakar, maka dihitung nilai CF baru disebut dengan CF Gabungan sebagai berikut : CF Gabungan(CF1, CF2) = CF1 + CF2(1-CF1) = ( ) = Nilai CF Gabungan adalah 0.362, selanjutnya dimasukkan dalam kriteria pangujian tesebut di atas, sehingga diperoleh konklusi Telur Mungkin pasti layak di inkubasi B. Rule Mempunyai Konklusi yang Berbeda Jika rule 1 dan rule 2 mempunyai konklusi yang berbeda, maka akan dilakukan perhitungan manual sebagai berikut : a. Rule 1 Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 60
6 CF(H,E) = CF(H, E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9) = 1 Certainty factor evidence yang dipengaruhi partial evidence e ditunjukkan pada nilai fakta A, B, E, G,, dan Q, sehingga : CF(E, e) = CF(E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9,e) = min[cf(e1,e) CF (E2,e) CF(E3,e) CF(E4,e) CF(E5,e) CF(E6,e) CF(E7,e) CF(E8,e) CF(E9,e)] = min[0.64, 0.82, 0.93, 0.55, 0.65, 0.84, 0.71, 0,65, 0.95] = Nilai CF sequansial = CF Paralel * CF Pakar = 0.55 * 1 = 0.55 b. Rule 2 CF(H,E) = CF(H, E1 E2 E3 E4 E5 E6) =0.98 Certainty factor evidence yang dipengaruhi partial evidence e ditunjukkan pada nilai fakta E, G, K, J, T, dan O, sehingga : CF(E, e) = CF(E1 E2 E3 E4 E5 E6,e) = min [CF(E1,e) CF(E2,e) CF(E3,e) CF(E4,e) CF(E5,e) CF(E6,e)] = min[0.93, 0.55, 0.65, 0.84, 0.71, 0.65] = 0.55 = Nilai CF Gabungan adalah 0.296, selanjutnya dimasukkan dalam kriteria pangujian tesebut di atas, sehingga diperoleh konklusi Telur Mungkin layak di inkubasi Pengujian dengan Sistem Deteksi Kelayakan Telur Berdasarkan fakta/data perhitungan secara manual dapat dibandingkan dengan perhitungan dengan sistem komputer untuk melihat hasil kedua perhitungan tersebut Form Menu Utama Deteksi Kelayakan dan Gajala Kegagalan Jika username dan password dari Form Login memiliki level sebagai pegawai maka menu untuk deteksi kelayakan dan informasi gejala-gejala kematian embrio akan ditampilkan. Menu pilihan yang ada didalam menu pegawai terdiri dari menu deteksi kelayakan, dan informasi gejala kematian embrio dan perintah keluar. Masing-masing fungsi dari menu ini adalah: 1. Menu deteksi kelayakan untuk memasukkan ataupun mengolah data berdasarkan rule yang tersedia. 2. Menu informasi gejala kematian embrio untuk memasukkan ataupun mengolah data, sehingga dapat diketahui informasi dan bentuk gambar kematian embrio telur tersebut. Tampilan dari menu pakar ini seperti ditunjukkan pada gambar berikut : 0.55 Nilai CF sequansial = CF Paralel * CF Pakar = 0.55* 0.98 = Berdasarkan CF Sequensial sebagai evidence baru dan CF Pakar, maka dihitung nilai CF Sequensial yang baru disebut dengan CF Rule 1 dan Rule 2 sebagai berikut : Nilai CF Paralel = min(cf Sequensial Rule 1, CF Sequensial Rule 2) = min(0.55, 0.539) = Nilai CF akhir = CF sequansial Rule 1* CF sequansial Rule 2 = 0.55* Gambar Form Deteksi Kelayakan dan Gajala Kegagalan 1. Deteksi Kelayakan Telur untuk Diinkubasi Dalam form menu deteksi kelayakan untuk menentukan ataupun mengolah data berdasarkan rule yang tersedia dengan menghasilkan nilai Certainty Factor (CF). Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 61
7 Berdasarkan hasil pengujian secara manual dengan pengujian dengan sistem yang baru, maka yang dihasilkan dari perbadingan kedua pengujian tersebut menghasilkan konklusi yang sama dari masing-masing nilai Certainty Factor (CF) seperti ditunjukkan pada Gambar c. Menyusun rule-rule untuk menentukan kelayakan telur untuk diinkubasi, penyebab kegagalan dan geaja-gejala kematian pada embrio. DAFTAR PUSTAKA COBB, Buku Petunjuk Pengelolaan Penetasan, PT.GALUR PRIMA COBBINDO, Rivisi Edjeng Suprijatna, Umiyati Atmomarsono, Ruhyat Kartasudjana, Ilmu Dasar Ternak Unggas, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta, Farry B. Paimin, Membuat dan Mengelola Mesin Tetas, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta, Giarratano, Joseph, Riley, Gary., 2005, Expert Systems Principles and Programming, PWS Publishing Company, Boston Kusrini, M.Kom (2008), Aplikasi Sistem Pakar, Andy Offset, Yogyakarta Sri Hartati, Sari Iswanti, 2008, Sistem Pakar & Pengembangannya, Graha Ilmu, Yogyakarti Turban, Efraim, Aronson, Jay, 1995, Decision Support System and Intelligent System, Prentice Hall, new Jersey Gambar Form Deteksi Kelayakan H. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan analisa yang dibahas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Menentukan Metode sistem pakar yang digunakan pada kasus ini adalah sistem pakar menggunakan metode Certainty Factor dan penelusuran yang digunakan dengan inference engine Forward Chaining. b. Menentukan nilai kelayakan yang diteliti serta mengumpulkan gejala-gejala yang sesuai dengan setelah inkubasi dilakuakan dengan. Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 62
SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR
SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR Budi Cahyo Saputro (1) Rosa Delima (2) Joko Purwadi (3) blacs_mamba@yahoo.com rosa@ukdw.ac.id jokop@ukdw.ac.id Abstraksi
Lebih terperinciKUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.
KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciKUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT
KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id
Lebih terperinciCERTAINTY FACTOR UTHIE
CERTAINTY FACTOR UTHIE Pengetahuan di dalam sistem pakar yang direpresentasikan dengan menggunakan CF diekspresikan dalam seperangkat aturan yang memiliki format : IF evidence THEN hipotesa (CFrule =.)
Lebih terperinciAplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian
Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,
Lebih terperinciPENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH
PENALARAN INEXACT KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit
Lebih terperinciPEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK
Ketidakpastian dan Kaidah - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap, tidak konsisten,
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPenggunaan Certainty Factor dalam Sistem Pakar untuk Melakukan Diagnosis dan Memberikan Terapi Penyakit Epilepsi dan Keluarganya
Penggunaan Certainty Factor dalam Sistem Pakar untuk Melakukan Diagnosis dan Memberikan Terapi Penyakit Epilepsi dan Keluarganya Kusrini, S.Kom STMIK AMIKOM Yogyakarta, kusrini@amikom.ac.id Abstract Expert
Lebih terperinciANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Herry Hidayat, Danny Kriestanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Roni Pambudi 1, Sumarno 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Raya
Lebih terperinciAPLIKASI POTENSI AKADEMIK BERBASIS TES PSIKOLOGI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
APLIKASI POTENSI AKADEMIK BERBASIS TES PSIKOLOGI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Prodi Teknik Informatika
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan
SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Iwan Kurniawan Program Studi Teknik Informatika S1 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5 11
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) Charles Jhony Mantho Sianturi STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso
Lebih terperinciEXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS
EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281
Lebih terperinciDIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
DIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Fersalina Indah Mevung 1*, Addy Suyatno 2, Septya Maharani 3 Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Mulawarman
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Anton Setiawan Honggo Wibowo (2009), di rancang sistem pakar tanaman padi berbasis web menggunakan basis aturan dengan metode inferensi Forward
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)
Lebih terperinciJURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN
JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN IMPLEMENTATION OF NET BELIEF CERTAINTY FACTOR ON SELECTION POOR RICE RECEIVER Oleh: VENNY WIDYANIK NPM : 12.1.03.02.0123
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor
Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor Yudi 1, Laila 2 STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111, Fax. 061-4527548 e-mail: ynn_linc@yahoo.com
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bhaskara Adhi Pradhana A11.2006.03119 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC Heny Pratiwi 1), Siti Qomariah 2), Azahary 3) 1), 2) Teknik Informatika STMIK
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,
Lebih terperinciFeresi Daeli ( )
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
Proyek Akhir APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Dosen Pembimbing : YULIANA SETIOWATI, S.Kom AFRIDA HELEN, ST, M.Kom Oleh : Heru Susanto 7406.030.004 Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu
Lebih terperinciPENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA
PENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA Khairul Ummi, Edi Kurniawan STMIK Potensi Utama, Jl. K.L Yos Sudarso Km.6,5 No.3A Tanjung Mulia ummi12gibmie@gmail.com
Lebih terperinciPEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.
PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom., MMSI 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, FIKTI, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciAPLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Application for diagnose the ovarian cysts disease with forward chaining) Dolly Indra Jurusan Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat. 3.1. Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
Lebih terperinciDIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID
Volume 3, Edisi 2, Februari 2017 PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Galuh Gupita 1, Budi Harijanto 2, Yuri
Lebih terperinciSistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web
Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sri Yastita 1, Yohana Dewi Lulu 2, Rika Perdana Sari 3 Politeknik Caltex Riau e-mail yastitas@yahoo.com,ydlulu@gmail.com
Lebih terperinciSATIN Sains dan Teknologi Informasi
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 2, Desember 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Diagnosa Jenis Penyakit Epilepsi pada Anak
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun Oleh : Nama : Moch. Refan Syafi i NIM : A11.2008.03990 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK
IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK 1) Aldi Rifaldi, 2) Yusni Nyura 1), 2) Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Samarinda Samarinda Email:
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) 1 Kunto Nashiruddin Ahmad (1110651059) 2 Daryanto, S.Kom, M.Kom 3 Heny Wahyu, S.Kom Program Studi Teknik
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR Joan Angelina Widians 1), Ari Utomo 2) 1), 2) Teknik Informatika Up.FTIK Universitas Mulawarman Samarinda Jl. Barong Tongkok, Kampus Gunung Kelua,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS KULIT WAJAH YANG SESUAI PADA BEDAK VIVA DENGAN MENGGUNAKA METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS KULIT WAJAH YANG SESUAI PADA BEDAK VIVA DENGAN MENGGUNAKA METODE CERTAINTY FACTOR Irmawati (12110911) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Lebih terperinciAplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android
84 KOMPUTASI, Vol.13, No 2, Juli 2016, pp. 84-93 ISSN: 1693-7554 Aplikasi Diagnosis Penyakit Sapi Menggunakan Metode Certainty Factors Berbasis Android Indra Fauz i Rohman 1, Prihastuti Harsani 2, Arie
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinci1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak
1 1.1 penyakit. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan serta memiliki kemampuan yang efesien dalam membentuk protein dari bahan organik, limbah domestik, dan pertanian.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING Wisha Alvaliani Wirata (1) Rosa Delima (2) Katon Wijana (3) wisha_alvaliani@yahoo.co.id rosa@ukdw.ac.id katony@ukdw.ac.id Abstraksi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS ANDROID PENDETEKSIAN DINI INFERTILISASI PADA WANITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS ANDROID PENDETEKSIAN DINI INFERTILISASI PADA WANITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Gina Lufitadewi 1, Aripin 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU
SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG
PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG Evi Fitri Yanti Hamsyah Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Pakar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat
Lebih terperinciArtificial Intelegence EKA YUNIAR
Artificial Intelegence EKA YUNIAR Pokok Bahasan Ketidak Pastian Teorema Bayes Faktor Kepastian Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING
1 SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING Dimas Panji Widjanarko Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131 dimazpanji193@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sering dialami dan penanganan yang bisa dilakukan oleh cat lover.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data dan Informasi Pengumpulan data dan informasi dilakukan pada penanganan pertama pada kucing. Penanganan pertama pada penelitian ini difokuskan pada penyakit
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)
Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
55 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan hias menggunakan metode certainty factor dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA BABY BLUES PADA WANITA DALAM MASA NIFAS DENGAN MENERAPKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA BABY BLUES PADA WANITA DALAM MASA NIFAS DENGAN MENERAPKAN METODE CERTAINTY FACTOR Oksi Veradani ( 066) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl.
Lebih terperinciJURNAL. Detection of demage smartphone in fortuna cell
JURNAL PENDETEKSI KERUSAKAN SMARTPHONE DI FORTUNA CELL Detection of demage smartphone in fortuna cell Oleh: EKO SETIAWAN 12.1.03.03.0376 Dibimbing oleh : 1. Fatkhur Rhohman, M. Pd. 2. Rini Indriati, S.Kom.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PAKAR ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK PRASEKOLAH DENGAN GENRE MUSIK
PEMODELAN SISTEM PAKAR ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK PRASEKOLAH DENGAN GENRE MUSIK Dina Maulina 1), Kusrini 2), Rudyanto Arief 3) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Agraris yang memiliki potensi yang baik dalam bidang pertanian. Wilayah Indonesia yang strategis yang dilalui garis khatulistiwa menjadi
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas
Lebih terperinciImplementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2046-2050 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANDROID Rama Tri Admaja 1, Entin Martiana, S. Kom, M. Kom. 2, Idris Winarno, S.St, M.
Lebih terperinciSATIN Sains dan Teknologi Informasi
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 3, No. 1, Juni 2017 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Diagnosis Penyakit Radang Sendi Dengan Metode
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA
IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer(S.Kom)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PADA KONSULTASI JENIS SENAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING. Abstrak
SISTEM PAKAR PADA KONSULTASI JENIS SENAM DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anastasia Meyliana 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) STMIK AMIKOM Yogyakarta 1),2),3) Email : my_vrylia@yahoo.com 1), kusrini@amikom.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Peternakan Unggas di Indonesia pada lima tahun belakangan ini sedang mengalami kemerosotan. Hal ini cenderung dikarenakan oleh kurangnya perhatian pemerintah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ALOPESIA PADA MANUSIA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ALOPESIA PADA MANUSIA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Bebby Desy Natalina Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338
Lebih terperinciSISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Putri Nila Septina, Dwi Wahyu Prabowo Juruasan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali, Sampit Email:
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR Nurul Azka 1, Andi Farmadi 2, Dwi Kartini 3 123 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru,
Lebih terperinciKetidakpastian dan teorema bayes UTHIE
Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak
Lebih terperinciTEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA KUTU DAUN PADA TANAMAN WORTEL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA KUTU DAUN PADA TANAMAN WORTEL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Endang Mia Pangaribuan 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciAPLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN
APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN Erfan Hasmin Teknik Informatika STMIK DipanegaSra, Makassar erfan.hasmin@gmail.com Abstrak Aplikasi pakar merupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor
Lebih terperinciJurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90
Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1
Lebih terperinciAPLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)
APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER) Khulaeshi Arjaz Al Falasany, Mc. Chambali, B.Eng.E.E, M.Kom Ginanjar Wiro S., M.Kom, Rais, S.Pd D3 Teknik Komputer
Lebih terperinciSistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit dan Kelamin Dengan Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit dan Kelamin Dengan Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic I Putu Bayu Krisnawan I Ketut Gede Darma Putra I Putu Agung Bayupati Jurusan Teknologi Informasi Fakultas
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK
SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) Luther A. Latumakulita 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado 95115 e-mail: alexalatu@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada ikan Lele Dumbo. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining
Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinci