Tahun : 1852 Kategori : Perhiasan. OO1 Anting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tahun : 1852 Kategori : Perhiasan. OO1 Anting"

Transkripsi

1 OO1 Anting Kategori : Perhiasan Anting adalah salah satu perhiasan wanita yang dipakai ditelinga sebagai perhiasan. Selain itu, anting merupakan perhiasan yang menggantung dikuping telinga serta bentuknya yang bermacam ragam. Perhiasan seperti anting digunakan sebagai simbol yang mengandung norma-norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan sebagai acuan dalam kehidupan masyarakat. Subang yang dipakai seorang puti berbeda dengan subang yang kita pakai sehari-hari. Bentuk subang puti yaitu panjang seperti rantai bewarna keemasan. 1

2 OO2 Baju Batabuah Puti Tahun : 1853 Kategori : Pakaian Raja dan Puti Baju hitam batabuah ini merupakan baju untuk seorang puti yang dipakai saat acara-acara adat dan pada saat pengangkatan seorang puti. Puti merupakan istri dari raja yang juga memakai baju hitam batabuah. Baju hitam Raja menyerupai jas akan tetapi baju hitam batabuah puti seperti baju bundo kanduang sekarang kita kenal. Pada bagian leher baju terdapat motif bunga yang menyerupai sebuah kalung yang melingkar dileher bewarna kuning keemasan. Sedangkan pada bagian bawah baju terdapat manik-manik yang menggantung. 2

3 OO3 Baju Batabuah Raja Tahun : 1853 Kategori : Pakaian Raja dan Puti Baju hitam batabuah ini merupakan baju raja yang dipakai saat acara-acara adat dan saat penobatan menjadi raja maka di pakailah baju hitam batabuah. Dikatakan sebagai baju hitam batabuah karena ada bulatan-bulatan kecil bewarna kuning keemasan pada baju hitam ini. Bulatan tersebut memenuhi seluruh baju seperti gambar diatas. Bentuknya yang menyerupai jas tetapi jas yang bertaburan dengan bulatan-bulatan kecil bewarna keemasan pada bagian tenganhnya berbentuk ukiran seperti ukiran dinding rumah gadang. 3

4 O04 Balai-Balai (Pendopo) Kategori : Peralatan Rumah Tangga Balai-balai (pendopo) ini merupakan tempat untuk memecahkan segala permasalahan-permasalahan maka dibicarakan dalam rumah ini. Sebelum permasalahan tersebut dibawa kerumah gadang maka dibicarakan terlebih dahulu dalam Balai-balai (pendopo) ini setelah itu baru dibawah kedalam rumah gadang. Sekarang pendopo ini hanya dibiarkan kosong seperti ini saja sedangkan dibelakang pendopo ini tempat meletakkan benda-benda yang sudah tidak dipakai lagi. Balai-balai (pendopo) ini berada di sebelah kiri rumah gadang istano balun. 4

5 OO5 Balango Sirih Tahun : 1853 Kategori : Peralatan Rumah Tangga Belango sirih ini merupakan tempat sirih yang lengkap dengan rempah-rempah untuk makan sirih. Selain itu, diatas belango sirih ini terdapat tempat untuk menumbuk sirih bagi yang tidak biasa langsung makan dan bisa ditumbuk terlebih dahulu dengan tempat penumbuk sirih dibelango ini. Bukan itu saja, diatas belango ini terdapat kendi kecil untuk pembuangan air sirih. Balango sirih bewarna kuning keemasan ini diletakkan dimeja panjang yang ada di rumah gadang serta ketika ada tamu atau orang yang berkunjung bisa memakannya. 5

6 OO6 Bendi Bugi Kategori : Kendaraan Bendi bugi merupakan bendi terbuka yang digunakan untuk membawa anak daro dan diarak keliling kampung yang diiringi oleh iringan di belakangya. Orang yang mengiringi anak daro di belakang membawa dulang yang berisikan berbagai macam makanan seperti kalio ayam merah, kalio ayam putih, kue dan lainnya. Bendi ini dihiasi secantik mungkin untuk membawa anak daro untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada yang telah menikah. Tradisi seperti ini sampai sekarang masih ada di Minangkabau setiap ada yang menikah maka akan diarak. 6

7 OO7 Carano Kategori : Peralatan Rumah Tangga Carano ini merupakan wadah yang diisi dengan kelengkapan sirih, pinang, gambir dan kapur sirih. Biasanya orang memakainya saat penyambutan tamu dan acara-acara adat seperti perkawinan. Makna dari carana itu adalah suatu penyampaian kata dari sipangka kepada adat yang datang. Selain itu, carano juga suatu kemuliaan bagi raja dan penghulu. Carano dalam fungsi upacara adat mamanggia (memanggil) penganten laki-laki dan upacara adat manta sirih, carano menjadi penentuan bentuk penghormatan dalam upacara adat tersebut. 7

8 OO8 Cawan Nan Tujuah Di Ateh Dulang Kategori : Peralatan Rumah Tangga Didalam dulang ini berisikan dulang yang tujuah, setiap dari cawan tersebut berisikan makanan yang lengkap dengan lauk pauknya. Tuanku Rajo Bagindo Balun menggunakan dulang untuk makan. Dalam satu dulang berisikan makanan yang lengkap yang sering disebut dengan Cawan Nan Tujuah Diateh Dulang. Di sebut sebagai cawan nan tujuh karena isinya lengkap dengan lauk pauk diatas dulang tersebut. Dulang ini berjumlah 24 buah yang melambangkan 24 penghulu di rumah gadang ini. Sampai sekarang ini dulang ini masih ada tetapi tidak lengkap lagi tetapi dahulunya dulang ini berjumlah 24 buah dulang. 8

9 OO9 Gelang Kategori : Perhiasan Gelang merupakan hiasan tangan yang berbentuk bundar dan bewarna keemasan yang dipakai dikedua tangan. Selain itu, gelang merupakan keindahan dan memamerkan kemampuan/kekayaan sipemakai. Pemakaian gelang melambangkan batas-batas yang dapat dilakukan oleh seorang dalam kehidupan. Serta melambangkan bahwa dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan. Ukuran dari gelang yang dipakai seorang puti ada yang besar dan ada yang tidak terlau kecil. Sampai sekarang gelang seperti itu hanya digunakan saat acara pernikahan saja. 9

10 O10 Gelas Kategori : Peralatan Rumah Tangga Gelas adalah benda yang bulat yang memiliki gagangan untuk orang minum dan bentuknya yang unik. Dahulunya gelas yang ada di rumah gadang ini memilik tangkai yang panjang dan bewarna kuning keemasan. Oleh karena sifatnya yang sangat bagus gelas banyak digunakan dalam banyak bidang kehidupan. Gelas yang ada di rumah gadang ini masih sama dengan gelas sekarang yang kita kenal. Gelas digunakan untuk minum dan untuk menghidang air teh untuk tamu serta untuk meletakkan berbagai macam minuman didalannya. 10

11 O11 Hubungan Rantau Dengan Pagaruyuang Tahun : 1856 Kategori : Naskah Kuno Maksudnya adalah untuk mempererat hubungan antara Istano Balun dengan Istana Pagaruyuang. Istano Balun merupakan kerabat Sapiah Balahan dari kerajaan Pagaruyuang untuk memperluas wilayah kerajaan maka diutuslah empat orang raja ke daerah Alam Surambi Sungai Pagu atau yang dikenal dengan Solok Selatan sekarang. Salah satu dari raja tersebut yaitu Daulat Yang Dipertuankan Tuanku Rajo Bagindo Raja Adat Alam Surambi Sungai Pagu yang berwenang menangani urusan adat, ekonomi, dan menguasai Tambo Alam. 11

12 O12 Ikek Kategori : Perhiasan Ikek merupakan hiasan kepala raja yang bewarna keemasan serta bentuknya yang melingkar seperti ular diatas kepala. Ikek fungsinya sebagai mahkota raja karena raja orang minang berbeda dengan raja-raja yang lainnya. Biasanya daerah-daerah lain mempunyai mahkota dan ciri-ciri khasnya masing-masing. Begitu juga dengan minangkabau terutamanya istano Balun ini. Ikek ini melambangkan bahwa seorang raja mempunyai tanggung yang besar terhadap daerah yang dikuasainya. 12

13 O13 Kalung Kategori : Perhiasan Kaluang merupakan hiasan leher dengan bentuk yang panjang dengan warna keemasan. Kalung ini melambangkan bahwa semua rahasia dikumpulkan serta melambangkan bahwa kebenaran akan tetap berdiri teguh. Selain itu, kalung juga melambangkan bahwa ia mempunyai harta. Kalung dulunya hanya orang-orang bangsawan saja yang memakainya tetapi sekarang ini setiap orang memakai kalung dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bentuk dan model kalung tersebut dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang berbeda. Mulai untuk anak-anak sampai orang dewasa. Akan tetapi kalung seperti ini hanya dipakai saat acara pernikahan saja. 13

14 O14 Kamar Pengantin Kategori : Peralatan Rumah Tangga Kamar pengantin merupakan kamar untuk setiap pasangan yang menikah dan dihiasi secantik mungkin lengkap dengan kelengkapan pengantin wanitanya. Kamar pengantin yang ada di rumah gadang istano Balun ini digunakan untuk sanak saudara dan kemenakan yang menikah dirumah gadang ini. Dahulunya kamar pengantin memang digunakan untu pasangn yang menikah. Sedangkan raja jika sudah menikah menginap di rumah istrinya dan di rumah orang tuanya raja tidur di faviliun yang yang berada dibelakang rumah gadang ini. 14

15 O15 Kandang Kudo Kategori : Peralatan Rumah Tangga Pondasi ini merupakan dahulunya adalah kandang kuda yang bewarna abu-abu orang rumah gadang ini mengatakan kudo kelabu asok. Kuda ini dulunya membawa padati tetapi mati setelah melakukan perjalanan jauh. Ketika itu pada saat Belanda menjajah Indonesia kedua kaki kuda ini dipukul hingga lumpuh. Sejak kejadian tersebut kuda itu lama-lamaan mati dan dikuburkan dibelakang rumah gadang. Sejak itu, padati milik raja ini tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. 15

16 O16 Kantong Sirih Puti Kategori : Perhiasan Tempat siri merupakan kantong yang berisikan siri yang lengkap dengan semua bahan pelengkap untuk makan sirih. Seorang raja di minangkabau mempunyai kantong siri di pinggangnya. Kantong sirih puti bewarna hitam batabuah yang hiasan bunga-bunga kecil bewaarna keemasan. Dilampisi dengan kain songket bewarna merah dan bercampu kuning.orang dulu percaya bahwa sirih itu sehat untuk gigi bahkan orang yang sering makan sirih giginya akan kuat wlalaupun orang tersebut sudah lanjut usia. Jika dilihat sekarang orang sudah jarang sekali makan sirih. 16

17 O17 Kantong Sirih Raja Kategori : Perhiasan Tempat siri merupakan kantong yang berisikan siri yang lengkap dengan semua bahan pelengkap untuk makan sirih. Seorang raja di minangkabau mempunyai kantong siri di pinggangnya. Kantong siri raja bewarna merah batabuah yang tiang sudutnya berwarna kuning keemasan sertadihiasi dengan bunga-bunga kecil. Orang dulu percaya bahwa sirih itu sehat untuk gigi bahkan orang yang sering makan sirih giginya akan kuat walaupun orang tersebut sudah lanjut usia. Jika dilihat sekarang orang sudah jarang sekali makan sirih. 17

18 O18 Kendi Kategori : Peralatan Rumah Tangga Kendi-kendi ini merupakan tempat pembuangan air sirih oleh raja setiap makan sirih maka air sirih tersebut dibuang kedalam kendi. Bentuk dan model kendi berbeda-beda tidak sama antara satu dengan yang lain. Walupun bentuknya berberbeda tetapi fungsinya sama yaitu tempat pembuangan air sirih. Jika dilihat sekarang orang makan sirih sudah tidak ada lagi hanya sebagian kecil orang yang memakan sirih. Dahulu orang banyak yang makan sirih untuk menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat walaupun sudah tua. 18

19 O19 Keramik Kategori : Hiasan Ruangan Keramik adalah pajangan rumah yang dalam bentuk keramik. Keramik merupakan benda-benda yang terbuat dari tanah liat. Pajangan keramik terdapat dalam berbagai model bentuk seperti guci, wadah, bentuk binatang, dan lainnya. Didalam rumah gadang ini terdapat berbagai bentuk yang diletakkan dianjungan rumah gadang. Keramik yang ada dalam rumah gadang ini cukup banyak berjumlah sekitar 80 buah keramik. Keramik-keramik ini masih terawat dengan baik sampai saat sekarang ini. Keramik ini ada beberapa yang pecah akibat gempa dan hanya tersisa yang ada di anjungan rumah gadang. 19

20 O20 Keris Kategori : Perhiasan Keris juga salah satu perhiasan yang terletak dipinggang. Selain sebagai perhiasan keris juga sebagi pelindung dari musuh. Keris merupakan salah satu alat kelengkapan saat pengangkat raja. Keris juga sebagai salah satu lambang dan mengandung arti yang mendalam. Pemakaiannya tertentu dengan kelengkapan pakaiannya, letaknya condong ke kiri dan bukan ke kanan supaya mudah mencabutnya. Letak keris ini mengandung pengertian bahwa harus berfikir terlebih dahulu dan jangan cepat marah dalam menghadapi sesuatu persoalan, apalagi main kekerasan. 20

21 O21 Lasuang Batu Kategori : Peralatan Rumah Tangga Lasuang batu ini merupakan tempat menumbuk padi saat pemerintahan raja balun. Kerajaan ini sudah ada sejak Belanda menjajah Indonesia dan datang kedaerah Alam Surambi Sungai Pagu ini. Semua padi yang ada di rumah gadang ini dibawah oleh Belanda keteluk bayur dan dibuang ke laut. Karena Belanda tidak ingin orang Indonesia untuk makan nasi. Untuk tetap mempertahankan hidup raja balun ini menggali lobang besar dan didalamnya disimpan padi. Ketika sudah malam maka padi-padi tersebut diambil secukupnya dan tumbuk dengan lasuang batu ini. 21

22 O22 Meja Panjang Kategori : Peralatan Rumah Tangga Meja panjang ini merupakan meja yang digunakan untuk musyawarah dengan penghulu-penghulu. Ketika ada acara adat dan segala sesuatu yang harus di musyawarahkan maka semua penghulu akan duduk disekeliling meja panjang ini. Meja panjang yang ada di rumah gadang ini berjumlah tiga buah yang dialasi dengan seprai putih dan diatasnya dilampisi dengan plastik bening. Selain itu, meja panjang ini juga digunakan untuk menanti tamu raja yang jumlahnya begitu banyak. 22

23 O23 Naskah Balun Kategori : Naskah kuno Naskah Balun ini berisikan tentang proses turunnya Raja Nan Empat ke Alam Surambi Sungai Pagu, atau yang disebut sekarang dengan Solok Selatan. Turunnya Raja Nan Empat adalah untuk memperluas Kerajaan Pagaruyuang sehingga diutuslah Raja yang empat ini dan salah satunya Raja Istano Balun. Istano Balun merupakan Kerajaan yang tertua dari empat Kerajaan di Alam Surambi Sungai Pagu. Rumah Gadang ini merupakan Persukuan Kampai yang terdiri dari 24 penghulu yang diberi gelar dengan Raja Adat atau sering disebut dengan Daulat yang Dipertuan Tuanku Rajo Bagindo Raja Adat Alam Surambi Sungai Pagu. 23

24 O24 Penghargaan Belanda Kepada Raja Balun Tahun : 1853 Kategori : Naskah Kuno Naskah ini berisikan tentang hubungan Rantau dengan Pagaruyuang. Maksudnya adalah untuk mempererat hubungan antara Istano Balun dengan Istana Pagaruyuang. Istano Balun merupakan turunan dari kerajaan Pagaruyuang untuk memperluas wilayah kerajaan maka diutuslah empat orang raja ke daerah Alam Surambi Sungai Pagu atau yang dikenal dengan Solok Selatan. Salah satu dari raja yang empat itu adalah Daulat Yang Dipertuankan Tuanku Rajo Bagindo Raja Adat Alam Surambi Sungai Pagu yang berwenang menangani urusan adat, ekonomi, dan menguasai Tambo Alam. 24

25 O25 Pondasi Rangkiang Kategori : Peralatan Rumah Tangga Pondasi rangking ini merupakan tempat diletakkannya tiga buah rangkiang padi dua dikiri dan satu lagi di kanan. Sekarang hanya tinggal pondasinya saja semua rangkiang ini sudah dibakar oleh Belanda, sedangkan padi-padi yang ada didalam rangkiang ini dibawah dan dibuang. Karena Belanda tidak menginginkan orang Indonesia untuk makan nasi. Maka semua padi-padi yang ada dalam rangkiang ini diambil dan dibuang. Sehingga banyak mayarakat Indonesia yang kelaparan, sehingga orang-orang zaman dahulu banyak yang makan umbi-umbian karena susahnya mendapatkan beras. 25

26 O26 Pot Bunga Kategori : Peralatan Rumah Tangga Pot dan bunga didalamnya terbat dari kuningan yang diletakkan dimeja sebagai penghias meja. Pot dan bunga ini diletakkan dimeja tamu karena bunga terbuat dari kuningan maka bunga ini akan terlihat bunga yang sudah mati warnannya yang kuning tetapi daunnya tetap seperti bunga yang hidup. Bunga ini cukup dibersihkan setiap hati tampa harus mengganti dengan bunga yang baru atau memberikan pupuk terhadap bunga tersebut. Bukan hanya bunganya saja tetapi pot bunga tersebut juga terbuat dari kuningan. 26

27 O27 Ruang Tamu Kategori : Peralatan Rumah Tangga Ruang tamu adalah tempat untuk menerima tamu sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang tamu biasanya terletak di bagian depan susunan bangunan rumah tempat tinggal sehingga ruang tamu menjadi ruangan pertama yang dimasuki. Ruang tamu merupakan salah satu ruang yang dibuat untuk menyambut tamu yang datang berkunjung kerumah. Begitu juga dengan rumah gadang istano Balun ini juga memiliki ruang tamu yang terletak didepan pintu masuk. Letakknya tidak terpisah dari rumah gadang masih satu atap letakknya didepan pintu. 27

28 O28 Salempang Kuning Kategori : Pakaian Raja dan Puti Salempang kuning merupakan salempang yang digunakan untuk kelengkapan pakaian raja dan puti. Salempang ini melambangkan tanggung jawab seseorang terhadap kesejahteraan anak kemenakannya serta melambangkan tanda kebesaran seorang raja dan melambangkan bahwa Raja itu adalah orang yang jujur dan selalu menepati janji yang telah dibuat bersama. Bukan itu saja, salempang melambangkan penghapus keringat yang terdapat pada kening. Sekarang salempang digunakan saat acara pernikahan yang dipakai oleh pengantin wanita dan lai-laki. 28

29 O29 Saluak Raja Kategori : Pakaian Raja dan Puti Saluak merupakan salah satu penutup kepala yang menyerupai topi dengan warna kuning keemasan. Saluak ini dipakai saat acara-acara adat dan ketika pengankatan seorang raja maka dipakailah saluak. Sampai saat ini saluak masih digunakan orang dalam acara-acara pernikahan adat minangkabau. Setiap ada upacara pernikahan persukuan kampai maka pengantinnya memkai baju pengentin seperti raja dan puti yaitu memakai baju batabua, suntiang, songket, serta saluak dikepala mempelai laki-lakinya. 29

30 O30 Sendok dan Garpu Kategori : Peralatan Rumah Tangga Sendok merupakan salah satu peralatan makan yang digunakan untuk menuangkan sayur mayur, lauk pauk dan sebagainnya. Kedua peralatan makan ini merupakan alat makan yang sering digunanakan orang serta mempunyai tangkai untuk menggunakannya. Sepasang sendok ini merupakan hadiah dari kerajaan jawa kepada raja balun ketika salah satu kerajaan kecil dijawa melakukan kunjungan untuk menjalin silatuhrahmi dengan kerajaan balun ini. Sebagai hadiah mereka memberikan sepasang sendok dengan tangkainya berbentuk wayang. 30

31 O31 Songket Raja dan Puti Kategori : Pakaian Raja dan Puti Songket merupakan kain tenun dan diselipan benang emas dalam tenunan tersebut dengan berbagai macam motif. Dahulunya songket hanya digunakan oleh orang bangsawan dan orang yang mempunyai kekayaan. Selain orang terpandang songket juga digunakan oleh raja sebagai kelengkapan pakaian raja. Sedangkan puti juga menggunakan songket sebagai rok yang lilitkan. Tetapi sekarang ini songket bukan hanya orang terpandang saja yang memakai tetapi orang biasa juga mekainya. Songket sekarang digunakan orang hanya untuk acara tertentu saja. 31

32 O32 Stempel Sultan Nan Salapan Kategori : Naskah Kuno Naskah ini berisikan tentang hubungan Rantau dengan Pagaruyung. Maksudnya adalah untuk mempererat hubungan antara Istano Balun dengan Istana Pagaruyuang. Istano Balun merupakan turunan dari kerajaan Pagaruyuang untuk memperluas wilayah kerajaan maka diutuslah empat orang raja ke daerah Alam Surambi Sungai Pagu atau yang dikenal dengan Solok Selatan. Salah satu dari raja yang empat itu adalah Daulat Yang Dipertuankan Tuanku Rajo Bagindo Raja Adat Alam Surambi Sungai Pagu yang berwenang menangani urusan adat, ekonomi, dan menguasai Tambo Alam. 32

33 O33 Suntiang Kategori : Perhiasan Suntiang merupakan hiasan kepala pengantin wanita yang berhiasan besar bewarna keemasan. Dahulu suntiang merupakan mahkota seorang puti yang diletakkan dikepala serta ukurannya yang tidak terlalu besar. Suntiang ada ukuran yang besar dan ada yang kecil, jika yang besar digunakan oleh mempelai wanita dn yang kecil untuk anak dao kecilnya. Suntiang dahulu lebih berat dari suntiang sekarang sehingga ketika acara pernikahan mempelai wanita takut menggunakan suntiang dikepalanya. Suntiang juga banyak macamnya bentuk dan ukurannya. Tetapi untuk suntiang seorang puti tidak terlalu berat dan besar. 33

34 O34 Tanduk Rusa Kategori : Hiasan Ruangan Tanduk rusa merupakan hiasan ruangan yang ada di rumah gadang istano balun ini. Dahulunya rumah gadang ini memiliki empat ekor rusa diantaranya dua betina dan dua jantan. Akan tetapi keempat rusa ini lumpuh ketika ada acara pernikahan di rumah gadang ini. Semua orang sibuk dengan persiapan pernikakahan dan lupa ungtuk memberi makan keempat rusa ini sampai rusa-rusa tersebut lumpuh. Dari pada membiarkan keempat rusa ini mati mereka menyemblinya. Kemudian diambillah tanduk yang jantan dan dipajang dalam ruangan rumah gadang ini sebagai hiasan ruangan. 34

35 O35 Tangkuluak Tanduk Kategori : Perhiasan Tengkuluk tanduk merupakan bagian penutup kepala wanita di minangkabau. Penutup kepala wanita di minangkabau ini berbentuk tanduk kerbau yang dipakai pada acara tertentu. Tengkuluk tanduk ini terbuat dari salendang tenunan yang dibuat menyerupai tanduk kerbau. Warna tenkuluk tanduk puti rumah gadang istano Balun adalah merah dan bercampur kuning keemasan. Tengkuluk melambangkan sebagai rumah adat minang yang bergonjong serta melambangkan sebagai tanggung jawab dan kepercayaan kepada seorang Bundo Kandung harus dijunjung tinggi. 35

36 O36 Tatah Konde Kategori : Perhiasan Sanggul merupakan kumpulan rambut yang dibentuk dengan sedemikian rupa dan diletakkan dikepala. Seorang puti menggunakan sanggul yang besar dikepalannya yang dipasang secara rapi. Jika sekarang sanggul digunakan orang saat acara pernikahan maka pengantin wanitanya memakai sanggul agar suntiang dikepalanya terletak dengan erat dan memperindah hiasan dikepalanya. Berbeda dengan orang jawa yang sampai saaat sekarang ini masih memakai sanggul setiap hari bagi kaum bangsawan tetapi orang minang hanya mekai sanggul ketika ada acara pernikahan. 36

37 O37 Teko Biasa Kategori : Peralatan Rumah Tangga Teko adalah salah satu tempat yang digunakan untuk meletakkan air didalamnya. Selain itu, teko merupakan suatu wadah yang digunakan untuk menjerang daun teh atau campuran herbal dengan air yang hampir mendidih dan biasanya teko digunakan untuk menghidangkan teh kepada tamu. Bukan hanya menyajikan teh, teko juga digunakan untuk menyajikan air putih saat makan. Dahulunya teko digunakan untuk menghidangkan teh untuk tamu-tamu raja dan jika bubuk teh menyebar maka digunakan penyaringan teh saat menhidangkannya. Sekarang sudah ada teh celup tampa harus menggunakan penyaringan lagi. 37

38 O38 Teko Kran Kategori : Peralatan Rumah Tangga Teko kran ini merupakan teko yang mempunyai kran untuk mengambil air dari dalam teko ini. Jika ingin minum maka cukup dengan memutar kran teko ini maka air dalam teko ini akan keluar seperti kran air. Teko ini mempunyai penyaring air tidak seperti teko-teko sekarang yang kita jumpai. Dahulunya teko ini digunakan untuk air minum raja. Dibagian badan teko ini terdapat motif-motif bunga dengan warna kuning keemasan dan bercampur warna biru serta warna ungu. 38

39 O39 Tombak Kategori : Senjata Tombak merupakan salah satu senjata yang digunakan untuk melindungi diri dari musuh dan hewan buas. Di rumah gadang ini tombak ini hanya sebagai benda pajangan saja dan sudah jarang digunakan. Dahulunya tombak juga digunakan untuk berburu binatang maka digunakan tombak ini sebagai senjata. Saat ini di minangkabau masih menggunakan tombak untuk berburu kehutan tetapi itu hanya sebagian kecil saja yang menggunakannya. Orang sekarang menggunakan tembakan sebagai senjata untuk berburu dan tombak sudah tidak digunakan lagi. 39

40 O40 Tongkat Kategori : Perhiasan Tongkat raja ini merupakan tongkat kebesaran seorang raja di minangkabau yang melambangkang bahwa seorang raja dapat berdiri sendiri tampa bantuan dari orang lain lain. Selain itu, tongkat juga melambangkan sebagai penopang adat, harta pusaka dan kemenakannya. Tongkat ini terbuat dari kayu bewarna hitam yang ujung diberikan ukiran serta bewarna kuning keemasan. Biasanya tongkat ini juga dipakai saat penobatan seorang raja karena tongkat ini merupaka salah satu perlengkapan untuk penobatan raja. 40

41 O41 Wadah Keramik Kategori : Perhiasan Kedua wadah ini merupakn wadah yang digunakan untuk meletakkan nasi dalam jumlah yang banyak. Selain tempat nasi wadah ini juga digunakan untuk meletakkan lauk pauk. Wadah ini terbuat dari keramik sehingga wadah ini sangat berat sekali jika diangkat. Dahulunya wadah-wadah ini sangat banyak tetapi ketika terjadi gempa bumi banyak diantara wadah-wadah yang pecah sehingga tersisa dua wadah ini saja. Sampai sekarang wadah ini hanya dipajanng diatas lemari karena berat maka dibiarkan saja terletak di atas lemari. 41

BUSANA TENUN IKAT TRADISIONAL KAB. KUPANG

BUSANA TENUN IKAT TRADISIONAL KAB. KUPANG BUSANA TENUN IKAT TRADISIONAL KAB. KUPANG Kegiatan menenun merupakan warisan ketrampilan turun temurun serta garis penghubung antar generasi yang sampai saat ini masih tetap dipertahankan dan tersebar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... viii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENGANTAR... 1

Lebih terperinci

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Oleh : Diskadya Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom. Abstrak Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan bangsa, dimana didalamnya terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata songket memiliki banyak definisi dari beberapa beberapa para ahli yang telah mengadakan penelitian dan pengamatan terhadap kain songket. Menurut para ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku-sukubangsa yang tinggal di berbagai daerah tertentu di Indonesia. Masing- masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Bangsa bisa disebut juga dengan suku,

Lebih terperinci

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN BULUNGAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda )

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN BULUNGAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda ) 1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda ) Jenis Benda ( Cagar Budaya ) : Keraton/Musium Kesultanan Bulungan : Kec. Tanjung Palas. Kab. Bulungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori Sebagai bahan kajian untuk memperoleh teori dasar yang relevan guna mendukung permasalahan yang diajukan dan bisa mencapai sasaran yang diharapkan. 1. Pengertian

Lebih terperinci

Kajian Perhiasan Tradisional

Kajian Perhiasan Tradisional Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi

Lebih terperinci

KAJIAN RELEVANSI ATRIBUT PADA BUSANA PENGANTIN ADAT SUNDA DENGAN PRINSIP DAN POLA MASYARAKAT SUNDA

KAJIAN RELEVANSI ATRIBUT PADA BUSANA PENGANTIN ADAT SUNDA DENGAN PRINSIP DAN POLA MASYARAKAT SUNDA BAB IV KAJIAN RELEVANSI ATRIBUT PADA BUSANA PENGANTIN ADAT SUNDA DENGAN PRINSIP DAN POLA MASYARAKAT SUNDA Masyarakat Sunda merupakan masyarakat yang lebih memiliki afektif dominan, maksudnya, sensitif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kanayatn yaitu pada zaman Kayo (memotong kepala lawan) sekitar ratusan tahun yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kanayatn yaitu pada zaman Kayo (memotong kepala lawan) sekitar ratusan tahun yang 122 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Tangkitn merupakan senjata yang berkembang di dalam masyarakat Suku Dayak Kanayatn yaitu pada zaman Kayo (memotong kepala lawan) sekitar ratusan tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh lautan, menjadikan negara ini memiliki etnis serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang dimiliki oleh manusia. Pada dasarnya bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman hasil kebudayaan. Keanekaragaman hasil kebudayaan itu bisa dilihat dari wujud hasil kebudayaan

Lebih terperinci

kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia

kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia 2017 kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia Sa j a ilust rasi oleh Cin dy K a l e n d e r g r a t i s. T i d a k u n t u k d i p e r j u a l b e l i k a n F r e e C a l e n d a r. N o t fo r s

Lebih terperinci

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA WALI NAGARI SUNGAI KAMUYANG Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang telah dicanangkan oleh

Lebih terperinci

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi Oleh: Nyoman Tri Ratih Aryaputri Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Email: triratiharyaputri3105@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN 3.1 Pengertian Pakaian Adat Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan kebudayaan suatu

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pakaian Dinas Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Kepala Desa; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, Menimbang : a. bahwa dengan dimekarkannya Kabupaten Pasaman berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS A. Fungsi Piring Sebagai Mas Kawin Piring dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung (atau ceper), terbuat dari porselen

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 83 LAMPIRAN Wawancara Dengan Bapak Eriyanto, Ketua Adat di Karapatan Adat Nagari Pariaman. 1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Tradisi Bajapuik? - Pada umumnya proses pelaksanaan perkawinan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan), V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses upacara perkawinan adat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH

KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH OLEH : SANDRA REZITHA KEMALASARI Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Email: sandrarezitha@hotmail.com ABSTRAK Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT

DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT 1. Nama : Rumah Adat Citalang : Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta : Pemukiman di Desa Citalang menunjukkan pola menyebar dan mengelompok. Jarak antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Marauke yang terdiri dari lima pulau besar yaitu pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA

BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA A. Busana Tradisional Indonesia Ditinjau dari Bentuk Dasar Busana Asli Indonesia sudah dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Judul Seri Prangko Gambar 5.1 Judul Seri Prangko Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: Pada tulisan Kampung Betawi menggunakan font Aquiline

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN I. PAKAIAN DINAS A. PDH PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL 1. PDH WARNA KHAKI a. PDH Warna Khaki Pria LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM

BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM A. Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Ngango lo huwayo pada upacara adat di Bulango Kabupaten Bone Bolango

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Ngango lo huwayo pada upacara adat di Bulango Kabupaten Bone Bolango 17 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Ngango lo huwayo pada upacara adat di Bulango Kabupaten Bone Bolango Ngango lo huwayo merupakan salah satu kelengkapan adat dalam pelaksanaan upacara adat. Ngango lo huwayo digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, pertama rumah Besemah disebut ghumah baghi yang berarti rumah lama. Rumah tersebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan BAB V PENUTUP Setelah penulis menguraikan tentang Tradisi Membangun Rumah di Desa Sungai Rangas Ulu Kecamatan Martapura Barat, maka sampailah kini kepada bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang

Lebih terperinci

Rajo Tigo Selo. Rabu, 11/06/ :16 WIB

Rajo Tigo Selo. Rabu, 11/06/ :16 WIB Rajo Tigo Selo Rabu, 11/06/2008 10:16 WIB Rajo Tigo Selo merupakan sebuah institusi tertinggi dalam kerajaan Pagaruyung yang dalam tambo adat disebut Limbago Rajo. Tiga orang raja masing-masing terdiri

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek, 53 BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek, Kabupaten. Tuban. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa masyarakat sekitar menyebut

Lebih terperinci

Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya

Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya Blangkon gaya Yogyakarta ditinjau dari bentuk motif dan makna simbolisnya Oleh Sarimo NIM: K3201008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan peradaban bangsa Indonesia telah berlangsung dalam kurun

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Seni lipat melipat merupakan bahan yang akan dibentuk

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Stategi Perancangan Sebelum membahas motif ukir tradisional Minangkabau terlebih dahulu pada materi pendahuluan dibahas mengenai falsafah alam bagi suku

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG 2.1 Pengertian Pakaian Tradisional Pakaian tradisional adalah busana yang dipakai untuk menutup tubuh manusia dan dikenakan secara turun-temurun.

Lebih terperinci

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2014, No.313 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR

Lebih terperinci

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1)

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1) 1 Nuriza Dora 1) Daerah perbatasan merupakan kawasan tempat bertemunya beberapa suku bangsa beserta kebudayaannya. Pada perkembangan selanjutnya di tempat tersebut akan muncul kebudayaan baru atau percampuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS BAGI APARATUR PEMERINTAH DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

ESTETIKA SIMBOLIS DALAM BUSANA PENGANTIN ADAT MINANGKABAU DI PADANG. Oleh : Anggia Maresa 1

ESTETIKA SIMBOLIS DALAM BUSANA PENGANTIN ADAT MINANGKABAU DI PADANG. Oleh : Anggia Maresa 1 ESTETIKA SIMBOLIS DALAM BUSANA PENGANTIN ADAT MINANGKABAU DI PADANG Oleh : Anggia Maresa 1 Abstract Minangkabau's wedding dress is one of traditional arts in Minangkabau's society. The symbols at wedding

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan berbagai macam suku bangsa yang ada di dalamnya serta berbagai ragam budaya yang menjadi

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak. Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor

BAB V PENUTUP. Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak. Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor 1 BAB V 1. Kesimpulan PENUTUP Perkawinan campuran suku bangsa Jawa dengan suku bangsa Batak Mandailing yang terjadi pada masyarakat di daerah Kelurahan Gedung Johor Medan bukanlah rahasia umum lagi, serta

Lebih terperinci

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daftar

Lebih terperinci

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR...... ABSTRAK...... DAFTAR ISI...... DAFTAR TABEL...... DAFTAR LAMPIRAN...... Halaman i ii iii iv vi vii ix

Lebih terperinci

Kerajinan dan Wirausaha Tekstil

Kerajinan dan Wirausaha Tekstil Kerajinan dan Wirausaha Tekstil SEKOLAH TUNAS BANGSA KUBU RAYA PONTIANAK 2016/2017 Email : sitimustiani@gmail.com Web : http://www.sitimustiani.com Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi karya kerajinan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam

Lebih terperinci

kesenian daerah sumatera Lengkap - Dexter Harto K SUMATERA UTARA 1. Rumah Adat

kesenian daerah sumatera Lengkap - Dexter Harto K SUMATERA UTARA 1. Rumah Adat kesenian daerah sumatera Lengkap - Dexter Harto K SUMATERA UTARA Rumah adat Sumatera Utara dinamakan Parsakitan dan Jabu Bolon. Jabu Parsakitan adalah rumah adat di daerah Batak Toba, tempat penyimpanan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS BUPATI, WAKIL BUPATI, DAN KEPALA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan gabungan dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan gabungan dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu negara yang besar terdiri dari berbagai berbagai pulau baik dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya negara yang besar tetapi Indonesia

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG - 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

Di daerah-daerah tersebut, seperti di wilayah Nusa Tenggara Timur lainnya, benang yang diikat adalah benang lungsi.

Di daerah-daerah tersebut, seperti di wilayah Nusa Tenggara Timur lainnya, benang yang diikat adalah benang lungsi. Tenun Ikat Flores (Keragaman Corak dan Ragam Hias) PULAU FLORES merupakan bagian dari kelompok pulau-pulau Nusa Tenggara Timur, dan mendapat banyak pengaruh dari pulau-pulau sekitarnya. Pengaruh-pengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Potensi Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang berarti keras, kuat. Dalam pemahaman

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi 64 BAB V KESIMPULAN Nareh Hilir merupakan satu diantara 17 desa yang berada di kawasan Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi sentra sulaman benang emas di kota Pariaman,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN SERAGAM PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK PETUGAS OPERASIONAL DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA Dipresentasikan pada Pendidikan dan Latihan Tenaga Pendidik dan Penguji Praktek Menjahit Pakaian Wanita dan Anak se Jawa Barat Tanggal 19 Juli 2005 Oleh Dra. Arifah

Lebih terperinci

NOMOR : 12 TAHUN 2010

NOMOR : 12 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 12 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31.A 2016 SERI : E Menimbang PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31.A TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 2 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOLOK SELATAN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing di dalamnya. Termasuk Indonesia yang memiliki kekayaan dan keragaman budaya dengan ciri khas masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suku Melayu kaya akan upacara-upacara tradisional. Adat kebiasaan yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu hingga sekarang walaupun

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah satu kebutuhan pokok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenderal kebudayaan, Direktorat Permuseuman : 1998)Hal 1

I. PENDAHULUAN. jenderal kebudayaan, Direktorat Permuseuman : 1998)Hal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dari sabang sampai merauke mempunyai ciri khasnya masingmasing. Begitu juga dengan

Lebih terperinci

CIREBON KERATON NO KEKKON SHIKI NO FUKU

CIREBON KERATON NO KEKKON SHIKI NO FUKU CIREBON KERATON NO KEKKON SHIKI NO FUKU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SEPRIYESTY NIM : 04 2203 081 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan pada Bab IV dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setiap acara adat yang ada di desa Lokop berbeda dengan acara adat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G STANDARISASI PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH GOTONG ROYONG KABUPATEN MUARA ENIM Memperhatikan 1. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SUNGAI PENUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci