Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN
|
|
- Leony Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Tetes Minyak Milikan Rizky Firmansyah, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul F, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Pada tahun ( ) Robert. A. Milikan melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diukur sehingga gaya elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Telah dilakukan percobaan tetes minyak Milikan yang bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak serta banyaknya setiap muatan butiran minyak. Prinsip kerja pada percobaan ini adalah prinsip bola jatuh pada eksperimen Tetes Minyak Milikan. Percobaan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan minyak parafin ke dalam Milikan oil apparatus dengan menggunakan sprayer. Kemudian mengamati pergerakan dari salah satu butiran minyak dengan menggunakan mikroskop, dan mencatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah dan sebaliknya. Percobaan dilakukan dengan tiga variasi tegangan yaitu 200V, 300V, dan 00V dan dilakukan 5 kali pengulangan pada masing-masing variasi tegangan, dan 5 kali pengulangan pada setiap butir untuk waktu yang ditempuh dari garis batas atas ke bawah dan sebaliknya. Ketika belum diberi tengangan, butiran minyak akan terlihat bergerak dari bawah ke atas karena pengaruh gaya gravitasi. Namun setelah kedua plat diberi tegangan dengan menekan tombol switch, maka butiran minyak yang mengandung elektron akan mendekati plat konduktor yang bermuatan positif dan menjauhi plat yang bermuatan negatif. Hal ini dipengaruhi oleh gaya listrik, sehingga dari sekian banyak butiran yang terdapat di dalam alat dapat diketahui mana yang mengandung elektron dan mana yang tidak mengandung elektron. Dari waktu dan tegangan yang diberikan pada butiran minyak dapat dihitung besar jarijari, muatan listrik serta jumlah muatan butiran minyak, sehingga diperoleh rata-rata jari-jari, besar q dan banyak muatan pada butiran minyak dengan variasi tegangan 200 V, 300 V dan 00V berturut-turut adalah 7.25x10-7 m, 1.08x10-6 m, dan 9.38x10-7, 1.13x10-18 C, 2.17x10-18 C, dan 1.30x10-18 C serta 2.923, dan Kata Kunci gaya listrik, jari-jari butiran minyak, prinsip bola jatuh. P I. PENDAHULUAN ada tahun ( ) Robert. A. Milikan melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diukur sehingga gaya elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga Roihatur.rohmah@gmail.com akan terjadi keseimbangan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut. Experimen tetes minyak milikan merupakan eksperimen dalam menetukan muatan suatu elektron (e) dan bilangan avogadro (N) berrdasarkan persamaan Faraday dengan mengetahui sifat diskrit dari muatan elektron. Butiran minyak tersebut juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes. Mengingat hal tersebut merupakan asas yang paling fundamental dalam mempaelajari karakteristik atomik maupun kelistrikan secara mikro, maka eksperimen ini perlu untuk dilakukan. Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan untuk menunjukkan bahwa elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Hal tersebut dapat terjadi ketika minyak milikan jatuh ke udara. Yang selanjutnya akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Sedangkan pada saat yang sama gerak tetes minyak milikan tersebut dihambat oleh gaya stokes. Kecepatan tetes minyak tersebut akan meningkat sampai mencapai kecepatan stasioner ketika gaya berat kebawah sama dengan gaya stokes ke atas [1]. Pada tahun 1909 R.A. Milikan mengukur muatan listrik ion-ion di udara dengan menyemprotkan butir-butir embun minyak diantara dua keping kondensator. Butir-butir embun minyak itu akan segera ditempeli ion-ion di udara sehingga oleh medan listrik yang kuat medannya E diantara dua keping itu, butir kabut minyak yang mengandung muatan listrik q akan mengalami gaya elektrolistrik coulomb sebesar qe. Di samping itu, butir yang massanya m, jatuh oleh gaya berat mg serta mengalami gaya gesekan stokes sebesar 6 πrvη dimana r jari-jari, v kecepatan gaya butir, η koefisien viskositas udara. Kecuali itu, butir embun atau kabut minyak tersebut sudah tentu juga akan mengalami gaya ke atas Archimedes (A) [2]. Gambar 1. Eksperimen Tetes Minyak Milikan Institut
2 2 Dengan tiada medan listrik, butir kabut minyak akan jatuh bebas dengan kecepatan yang mkain besar sampai cukup besar hingga gaya gesekan viskositas stokes cukup besar untuk mengatasi gaya berat. Misalkan pada saat itu kecepatan jatuhnya v 0. Maka berlaku persamaan mg A=6 πr v 0 η......(1) Atau...(2) ( 3 ) π r3 ρg ( 3 ) π r3 ρ 0 g=6 πr v 0 η... Dimana ρ dan ρ 0 masing-masing ialah massa jenis kabut minyak dan udara. Dilain pihak dengan mengenakan medan listrik yang kuat medannya E=V/d dimana v dan d adalah beda potensial dan jarak antara kedua keping berlaku persamaan mg A+qE=6πr v 1 η......(3) Apabilav 1 ialah kecepatan jatuh butir minyak yang sudah tetap, yaitu sesudah gaya jatuhnya tepat diimbangi oleh gaya gesekan viskositas [2]. Demikianlah dengan mengurangkan kedua persamaan diatas satu dari yang lain, serta menghitung r dari persamaan yang pertama, akan terjabarkan rumus q= 1 6 π 9v 0 η v 2( ρ ρ 0 ) g (v 1 v 0 )η... d...() Pengukuran terhadap masing-masing dari sebanyak butir kabut minyak, menunjukkan bahwa nilai q yang diperoleh selalu merupakan kelipatan satuan muatan listrik yang ternyata adalah coulomb, yang tak lain ialah muatan listrik elektron [2]. Medan listrik adalah ruang atau daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik selalu ada disekitar muatan listrik. Ada atau tidaknya gaya medan listrik di suatu daerah, diuji dengan cara menyimpan sebuah muatan uji pada daerah tersebut, jika muatan uji tersebut mendapat gaya, maka terdapat medan listrik di daerah tersebut E= F q......(5) Dengan E kuat medan listrik (N/C), F adalah gaya dialami muatan uji (N) dan q adalah besar muatan uji (C). Sedangkan gaya yang dialami muatan uji adalah F= kqqr r (6) Maka, E= F q = kq r r......(7) [3] Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan di bagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya bila diantara permukaan-permukaan ini terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat cair dan gas mempunyai viskositas, hanya saja zat cair lebih kental daripada gas. Didalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul akibat tumbukan antara molekul gas []. Gabriel George Stokes adalah seorang fisikawan yang mendedikasikan hidupnya untuk meneliti fluida. Penelitiannya yang terkenal adalah hukum stokes, yang berbunyi Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, maka gerakan benda dihambat oleh gaya gesek antara permukaan benda dengan fluida []. Persamaan untuk gaya kekentalan tidak akan kita rumuskan langsung berdasarkan hukum aliran fluida kental. Besaran-besaran yang mempengaruhi gaya itu ialah viskositas η fluida yang bersangkutan, radius r b ola itu, dan kecepatan relatiif terhadap fluida. Menurut George Stokes besarnya gaya gesek pada fluida ialah yang disebut gaya stokes dengan koefisien viskositasnya η, dengan konstanta k =6 πr. Sehingga gaya gesek (gaya stokes) dapat dirumuskan sebagai berikut F=kηv.....(8) Maka persamaan untuk gaya kekentalan itu ialah F=6 πrηv......(9) Seperti telah diketahui, sebuah bola yang jatuh ke dalam fluida kental akan mencapai kecepatan akhir v T pada saat gaya kekentalan yang menahan plus gaya apung sama dengan berst bola itu. Umpamakan ρ rapat massa bola ρ 0 rapat massa fluida. Jadi berat bola ialah 3 π r3 ρg, gaya apung 3 π r3 ρ 0 g, ddan apabila kecepatan akhir telah dicapai 3 π r 3 ρ 0 g +6 πrηv=/3 π r3 ρg......(10) v T = 2r 2 g 9 η(ρ ρ 0)....(11) [] Cairan didalam permukaan yang akan dihapus dan diganti dengan benda padat memiiki persis bentuk yang sama.
3 3 Tekanan pada setiap titik akan persis sama seperti sebelumnya, sehingga gaya yang bekerja pada tubuh dengan cairan sekitarnya akan berubah. Yaitu, cairan diberikannya pada tubuh kekuatan F y ke atas, yang sama dengan berat mg dari cairan awalnya menempati permukaan batas dan garis yang melewati pusat asli gravitasi [5]. Prinsip bola jatuh pada eksperimen tetes minyak milikan. Jika sebuah benda berbentuk bola jatuh bebas, dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan terhambat, karena pengaruh gaya gravutasi bumi. Sehingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat kecepatan terminal tercapai, beraku keadaan seperti berikut F y =0...(12) F A +F s =w.....(13) (1)...(15) ρ f v y +6πrηv=mg... ρ f ( 3 π r ) g+6 πrηv= ( 3 3 π r 3 ρ b ) g... v= 2r2 g 9η ( ρ b ρ f )......(16) Dengan v adalah kecepatan terminal (m/s), η koefisien viskositas fluida (pa.s), r jari-jari bola (m), g percepatan gravitasi (m/s 2 ), ρ b massa jenis bola (kg/m 3 ), ρ f massa jenis fluida (kg/m 3 ) [1]. Kecepatan gerak tetes minyak milikan dalam medan bebas dinyatakan dengan radius r, tetes minyak bergerak dalam medan yang kecepatannya konstan v, berat, nilai gaya normal dan gaya stokes bisa diabaikan. Bila diatur kecepatan jatuh tetes minyak v, ialah tetap berlaku hukum pertama Newton F=0... (17) F y w ek F u F s =0.....(18) F u gaya apung udara (Archimedes) yang besarnya F u =m 1 g....(19) F s gaya gesekan stokes F s =6 πrηv....(20) Maka, (21) mg m 1 g 6 πrηv=0... Jika m m 1 =m, maka diperoleh rumus mg 6 πrηv 1 =0... (22) mg adalah gaya gerak diperoleh dari gaya normal dengan rumus: ρ m ρ air =ρ... (23) Dengan ρ air densitaas minyak dan ρ m densitas udara. Sehingga diperoleh persamaan vρg 6 πrηv 1 =0... (2) Volume tetes minyak dengan rumus V = /3 π r 3 t......(25) Maka, 3 π r 3 tρg 6 πrηv 1 = (26) Jika tegangan diberikan pada plat kapasitor dengan jarak d dan kecepatan tetes minyak naik secara konstan v s besar yang dihasilkan gaya normal, gaya stokes dan medan listrik berlaku rumus: mg+6 πrη v 1 qe=0... (27) Jika E=u /v dan mg= /3 π r 3 g maka dihasilkan persamaan...(28) 3 π r 3 g qu v +6 πrηv 1=0... Jika m m 1 =m gaya medan listrik dapat dimasukkan, maka.(29).(30) mg=6 πrηv... vρg=6 πrηv 1... v=6πrη v 1 / ρg.....(31) Maka bisa berlaku, ρ= ρ air ρ m... (32)...(33)...(3) 3 π r = 6πrη v 1 3 ρg... r 2 = 6ηv ρg. 3...
4 .(35) (36) [1] r 2 =9η v 1 /2 ρg... r= 9ηv/2 ρg... garis batas atas. Posisi switch dikembalikan ke posisi awal, lalu diamati dan dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas atas menuju garis batas bawah. Di lakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan variasi tegangan input yang diberikan. Sprayer Mikroskop Minyak Parafin II. METODE A. Alat dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan Tetes Minyak Milikan adalah Milikan Oil Apparatus berfungsi untuk mengetahui besar jari-jari tetesan minyak serta banyaknya setiap muatan butiran minyak, sprayer berfungsi untuk menyemprotkan minyak parafin ke dalam Milikan Oil Apparatus, minyak parafin berfungsi sebagai minyak yang akan ditentukan jari-jari tetesan minyak serta banyaknya setiap muatan butiran minyak, mikroskop berfungsi untuk mengetahui jarak butiran minyak bergerak dari garis batas bawah ke garis batas atas maupun sebaliknya, dan stopwatch berfungsi untuk mencatat waktu tempuh dari garis batas bawah ke garis batas atas maupun sebaliknya. B. Skema Alat Berikut adalah skema alat yang digunakan pada percobaan Tetes Minyak Milikan. Milikan Oil Apparatus Gambar 2. Skema alat percobaan Tetes Minyak Milikan Mulitmeter C. Cara Kerja Cara kerja pada percobaan ini adalah pertama, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, lalu tegangan input yang digunakan, diatur dengan multimeter. Kedua, minyak parafin dimasukkan ke ruang penyemprotan dengan digunakan sprayer. Setelah itu, dicari dan ditetapkan salah satu butiran minyak yang akan dijadikan objek pengamatan dengan digunakan mikroskop. Ketiga, medan listrik diatur dengan switch pembalik digerakkan ke arah atas. Selanjutnya diamati dan dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah menuju D. Perhitungan Adapun rumus dan contoh perhitungan yang digunakan pada percobaan Tetes Minyak Milikan sebagai berikut. Rumus : v gravitasi = S t turun.....(37) v medan = S......(38) t naik r= 9 ηv 2 ρg...(3 6π ηrd q= (v V gravitasi +v medan )..(0) Contoh perhitungan : Diketahui : S=0,0005 m t turun =1,7 s t naik =3,06 s V =200 Volt η parafin =2,311 poise g=9,8 m/ s 2 ρ parafin =920 kg/m 3 d=0,005 m Ditanya : r= q= Jawab : v gravitasi = S t turun v gravitasi = 0,0005 1,7 v gravitasi =3, m/s v medan = 0,0005 3,06 v medan =1, m/s Maka, v=v gravitasi +v medan v=3, , v =0, m/ s Sehingga untuk mendapatkan nilai r (besar jari-jari tetesan
5 5 minyak) digunakan rumus sebagai berikut. r= 9ηv 2 ρg 9 2,311 0, r= ,8 r=0, m Jadi, nilai q (banyak muatan setiap butiran minyak) adalah sebagai berikut. 6π ηrd q= (v gravitasi +v medan ) q= V 6 2,311 0, ,005 3,1 0, q=1, C Adapun Flowcahrt percobaan Tetes Minyak Milikan sebagai berikut. Alat dan bahan disiapkan Start III. Gambar 3. Flowchart percobaan HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah data hasil percobaan serta data hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada percobaan Tetes Minyak Milikan yang telah dilakukan : Tabel 1. Data hasil percobaan Tetes Minyak Milikan Tegangan input diatur Minyak parafin dimasukkan keruang penyemprotan Ditetapkan butiran minyak yang dijadikan objek Ganti tegangan input Medan listrik diatur Tabel 2. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 200v Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran dari garis bawah ke atas Posisi switch dikembalikan ke posisi awal Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran dari garis atas ke garis bawah Finish
6 6 Telah dilakukan percobaan tetes minyak milikan yang bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetsan minyak dan untuk menentukan banyaknya setiap muatan butiran minyak. Cara kerja pada percobaan ini adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu milikan oil apparatus, sprayer, minyak parafin, mikroskop dan stopwatch. Disambungkan alat dengan sumber tegangan, lalu diatur tegangan input dengan variasi tegangan 200V, 300V, dan 00V. Setelah diatur tegangan input, minyak parafin dimasukkan ke ruang penyemprotan dengan menggunakan sprayer. Saat minyak parafin disemprotkan ke ruang penyemprotan akan terlihat butiran-butiran minyak pada mikroskop. Setelah itu dicari satu butiran yang akan dijadikan objek pengamatan melalui mikroskop. Medan listrik diatur dengan digerakkan kearah bawah, sehingga terlihat butiran mana yang dipengaruhi oleh medan listrik tersebut. Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah ke batas atas. Setelah itu switch pembalik diatur ke posisi awal, dan diamati pula waktu yang ditempuh butiran dari batas atas ke garis batas bawah. Langkah tersebut diulang sebanyak 5 kali pengulangan dengan mengamati 3 butiran yang berbeda dan dengan variasi tegangan yang telah ditentukan. Pada saat butiran minyak yang telah disemprotkan ke ruang penyemprotan tidak diberi medan listrik. Pergerakan butiran tersebut mengarah kebawah, yang sebenarnya butiran tersebt mengarah ke atas, karena sifat mikroskop yang terbalik. Pergerakan kebawah tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi kebawah dan gaya gesek yang mengarah ke atas. Gesekan itu terjadi pada butiran minyak dengan fluida, yang kebetulan fluida disini adalah udara. Arah gaya gesek tersebut mengarah keatas karena selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Butiran minyak tersebut juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes. Dan pada saat butiran minyak tersebut dipengaruhi oleh medan listrik, butiran tersebut telah dipengaruhi oleh gaya listrik dan mengandung muatan. Muatan tersebut yang membuat butiran tersebut bergerak saat diberi medan listrik. Medan listrik sendiri adalah daerah atau ruang yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Gaya listrik tersebut terjadi pada lampu yang ada pada alat. Cahaya lampu tersebut terpolarisasi menjadi energi listrik, sehingga butiran minyak tersebut juga dipengaruhi oleh gaya listrik. Akan tetapi, tidak semua butiran minyak memiliki muatan atau dipengaruhi oleh medan listrik. Setelah dilakukan percobaan dan didapatkan beberapa data yaitu data waktu, waktu saat naik dan saat turun, dan tegangan yang telah diketahui sebelumnya. Dari data tersebut kita dapat menghitung jari-jari butiran tersebut, dengan menggunakan rumus r= 9ηv. Setelah didapat nilai r 2 ρg ( jari-jari) tersebut kita dapat mencari muatan pada butiran minyak tersebut dengan menggunakan rumus q= 6 πηrd (v v gravitasi +v medan ). Nilai q ( muatan) yang diperoleh pada percobaan ini ada yang berbeda dengan nilai q yang sebenarnya, ada yang sama dan ada pula yang mendekati nilai q yang sebenarnya. Perbedaan tersebut dapat ditimbulkan karena ketidaktelitian praktikan saat mengamati objek butiran tersebut. Atau bisa dikarenakan mata yang lelah saat mengamati butiran minyak. Bisa juga dikarenakan faktor cahaya lampu yang ada dalam ruangan sehingga menyebabkan penglihatan terhadap butiran yang kurang jelas sehingga berkaitan dengan perhitungan waktu tempuh butiran minyak. IV. KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata jari-jari (r), besar q dan banyak muatan pada butiran minyak dengan variasi tegangan 200 V, 300 V dan 00V berturut-turut adalah 7.25x10-7 m, 1.08x10-6 m, dan 9.38x10-7, 1.13x10-18 C, 2.17x10-18 C, dan 1.30x10-18 C serta 2.923, dan UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Rizky Firmansyah mengucapkan terimakasih kepada asisten laboratorium Roihatur Rohmah dan Fairus salimatul F, atas bimbingannya selama praktikum berlangsung pada percobaan Tetes Minyak Milikan. Saya selaku penulis juga berterimakasih kepada dosen mata kuliah Fisika Modern Bapak Eddy Yahya, yang telah memberikan materi-materi sebagai penunjang dalam melaksanakan dan teman-teman kelompok 9 yang senantiasa bekerja sama dalam praktikum ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Krene J Kenneth Fisika Modern. UI:Press Jakarta [2] Soedojo Peter Azas-azas Ilmu Fisika Jilid Fisika Modern. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta [3] Giancoli, Douglas C Physics Priciple with Application. Pearson Education,INC:USA [] Zemansky, Sears Fisika Untuk Universitas 1. Binacipta:Jakarta [5] Richards. A. James, dkk Modern University Physics.:Addison- Wesley publishing company, INC:U.S.A
7 7 LAMPIRAN
8 8 Tabel 1. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 300v Tabel 2. Hasil perhitungan dari data yang telah didapat pada tegangan 00v
Tetes Minyak Milikan
Tetes Minyak Milikan Annisa Nurul Aini, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN
LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Rahayu Dwi Harnum
Lebih terperinciLAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan
JURNAL FISIKA EKSPERIMENTAL I LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal:
Lebih terperinciPERCOBAAN MILIKAN. Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes. oil
PERCOBAAN MILIKAN A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan jari-jari dan muatan listrik sebuah minyak.. Membuktikan bahwa muatan listrik terkuantisasi secara diskrit. B. PERALATAN 1. Sistem peralatan Milikan
Lebih terperinciMUATAN ELEMENTER ABSTRAK
MUATAN ELEMENTER ABSTRAK Muatan elementer (tetes milikan) disebut juga sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel
Lebih terperinciTEKNIK LABORATORIUM I
TEKNIK LABORATORIUM I PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN Oleh : PRIMASARI NUR ARIF (080210102001) WAHYUNI FAJAR (080210102013) IWAN WICAKSONO (080210102027) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN TETES MINYAK TABUNG MILIKAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN TETES MINYAK TABUNG MILIKAN Disusun Oleh Nama :Tahayati Ichsan Nim : 1403119348 Tanggal Percobaan : 24 November 2016 Dosen : Drs. Walfred Tambunan, M.Si JURUSAN FISIKA
Lebih terperinciHUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin
Lebih terperinciPENGUKURAN DIAMETER DAN MUATAN LISTRIK SEBUAH TETES MINYAK. Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuki, dan Zaky Alam
PENGUKURAN DIAMETER DAN MUATAN LISTRIK SEBUAH TETES MINYAK Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuki, dan Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas
Lebih terperinciACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR
ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum Menentukan koefisien Viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan hukum Stokes 2. WaktuPraktikum Senin, 18 Mei 2015 3. Tempat
Lebih terperinciγ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m
4. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan fluida adalah kecenderungan permukaan fluida untuk meregang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh selaput karena adanya gaya tarik menarik sesama molekul
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN
PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN LAPORAN PENELITIAN Oleh, Jesse Juan Fritz Parluhutan Lumbantobing (112059) Sarah Ratna Sari Panjaitan (112108) Andrew Sefufan Simamora
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH
TUGAS AKHIR (TM 145316) KONVERSI ENERGI ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH OLEH : Ladrian Rohmi Abdi
Lebih terperinciFISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES
FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES DISUSUN OLEH Astiya Luxfi Rahmawati 26020115120033 Ajeng Rusmaharani 26020115120034 Annisa Rahma Firdaus 26020115120035 Eko W.P.Tampubolon 26020115120036 Eva Widayanti
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida
Lebih terperinciPERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS
PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir
Lebih terperinciVISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam
VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 13 Mei 2014 Raisa Soraya* (1112016200038), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Lebih terperinciBINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.
BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 1 PENDAHULUAN Atom, Interaksi Fundamental, Syarat Matematika, Syarat Fisika, Muatan Listrik, Gaya Listrik, Pengertian
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN JUDUL MATA KULIAH : FISIKA DASAR NOMOR KODE / SKS : FIS 101 / 3(2-3) DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Fisika Dasar ini diberikan di TPB untuk membekali seluruh mahasiswa
Lebih terperinci8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
8. FLUIDA Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tegangan Permukaan Viskositas Fluida Mengalir Kontinuitas Persamaan Bernouli Materi Kuliah 1 Tegangan Permukaan Gaya tarik
Lebih terperinciMinggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)
Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik
Lebih terperinciFISIKA. Sesi DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 05 Sesi NGAN DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR Keping sejajar adalah dua keping konduktor yang mempunyai luas dan bahan yang sama. Jika dihubungkan
Lebih terperinciFLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI
2016 FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 1 FLUIDA STATIS Fluida meliputi zat cair dan gas. Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak
Lebih terperinciTegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan
Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran
Lebih terperinciDoc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:
SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Statis - Soal Doc Name: RK13AR12FIS0201 Version: 2016-10 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluarkan dari benda netral maka benda itu menjadi bermuatan...
Lebih terperinciMODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.
MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
11 Lembar Kegiatan Siswa Indikator : 1. menggunakan viskometer dua kumparan 2. memahami konsep konsep dasar mengenai viskositas suatu fluida 3. mengitung besarnya viskositas suatu fluida melalui grafik
Lebih terperinciPERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC
PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC NURJANNAH 1 nurjannah.niez@yahoo.com NASRUDDIN M.N 2 nasnoer@yahoo.com TULUS IKHSAN NASUTION
Lebih terperinciTEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK
MATERI POKOK 1. Pengertian tegangan permukaan 2. Penyebab tegangan permukaan 3. Metode pengukuran tegangan permukaan 4. Menghitung tegangan permukaan 5. Tegangan di dalam sebuah gelembung 6. Tekanan di
Lebih terperinciARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)
ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK MODUL PRAKTIKUM NAMA PEMBIMBING NAMA MAHASISWA : MASSA JENIS DAN VISKOSITAS : RISPIANDI,ST.MT : SIFA FUZI ALLAWIYAH TANGGAL PRAKTEK : 25 September 2013 TANGGAL PENYERAHAN
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio
LEMBAR PENILAIAN 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja
Lebih terperinciMateri Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas
Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Beberapa topik tegangan permukaan
Lebih terperinciUji Densitas dan Porositas pada Batuan dengan Menggunakan Neraca O Houss dan Neraca Pegas
FISIKA LABORATORIUM- LAB. MATERIAL 2015 1-4 1 Uji Densitas dan Porositas pada Batuan dengan Menggunakan Neraca O Houss dan Neraca Pegas Puji Kumala Pertiwi, Agustin Leny, Khoirotul Yusro dan Gonjtang Prajitno
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Viskositas adalah kekentalan suatu zat cair adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya gesar. Viskositas terjadi terutama karena
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM STUDI
Lebih terperinci5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan
5. Viscositas A. Tujuan Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan 1. Tabung stokes 1 buah [tinggi: 80 cm, Ø:10 cm, penyaring, 2 gelang pembatas] 2. Mistar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : 0805034 Kelompok : IV.B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciFLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.
Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis
Lebih terperinciRancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 8, NOMOR 2 JUNI 2012 Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Didik Aryanto, Ernawati Saptaningrum, dan Wijayanto
Lebih terperinciALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng
ALIRAN FLUIDA Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Apa yang kalian lihat?? Definisi Fluida Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat
Lebih terperinciFISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI
FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciXpedia Fisika DP SNMPTN 07
Xpedia Fisika D SMT 07 Doc. ame: XFIS9912 Version: 2012-07 halaman 1 Untuk soal nomor 1 s.d. 3: ertanyaan merujuk pada gambar di bawah yang menunjukkan gelombang longitudinal bergerak melalui air dalam
Lebih terperinciD. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J
1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang
Lebih terperinciJENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015
JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015 Oleh: Kelompok 2 1. Marina Fitriani 2. Titis Ayu P. 3. Desi Punamasari
Lebih terperinciBAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis
1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk
Lebih terperinciMelalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nomor : 6 Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Fluida Statis Alokasi Waktu : 9 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali A. Kompetensi Dasar 3.7. Menerapkan hukum-hukum
Lebih terperinciSoal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,
Lebih terperinciFisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan
Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciDoc Name: XPFIS0701 Version :
Xpedia Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: XPFIS0701 Version : 2016-05 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan coulomb (A) +1,6
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 4) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri
Lebih terperinciSOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005
2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimana pun dan kapan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang
Lebih terperinciSoal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,
Lebih terperinci9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas
6. FLUIDA 9/17/01 Padat Fase materi Cair Gas 1 1 Massa Jenis dan Gravitasi Khusus 9/17/01 m ρ Massa jenis, rho (kg/m 3 ) V Contoh (1): Berapa massa bola besi yang padat dengan radius 18 cm? Jawaban: m
Lebih terperinci: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.
HUKUM JOULE PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK (L1) ZAHROTUN NISA 1413100014 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah
Lebih terperinciUN SMA IPA 2017 Fisika
UN SMA IPA 2017 Fisika Soal UN SMA 2017 - Fisika Halaman 1 01. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi tersebut
Lebih terperinciPERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA
PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984
SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 6 Nomor 1 Tahun 217, hal 5-9 PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH David Ardiansyah Prodi Fisika, FMIPA,
Lebih terperinciSTRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI
STRUKTURISASI MATERI Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida Statis Tekanan hidrostatik Zat Cair Gas Fluida Fluida statis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan Permukaan A. Tekanan
Lebih terperinciBAB FLUIDA A. 150 N.
1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom dan elektron Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS
JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS AJI NUR LAKSONO 1202150032 KELOMPOK SI 8J LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami
Lebih terperinciARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi
Arus dan Hambatan Arus Listrik Bila ada beda potensial antara dua buah benda (plat bermuatan) kemudian kedua benda dihubungkan dengan suatu bahan penghantar, maka akan terjadi aliran muatan dari plat dengan
Lebih terperinciK13 Antiremed Kelas 10 Fisika
K3 Antiremed Kelas 0 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 0. Sebuah pegas disusun paralel dengan masingmasing konstanta sebesar k = 300 N/m dan k 2 = 600 N/m. Jika pada pegas tersebut diberikan
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciyang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan
1 Viskositas Cairan Tujuan: Memahami cara penentuan kerapatan zat cair (viskositas) dengan metode Ostwald dan falling ball Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN MEKANIKA
DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan
Lebih terperinciB. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149
B. FLUIDA DINAMIS Fluida dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagianbagiannya. Pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas, persamaan kontinuitas, hukum
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 1 Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: AR1FIS0499 Version : 01-0 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan...coulomb
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A )
KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A ) Jenis Sekolah : SMK Alokasi Waktu menit Mata Pelajaran : FISIKA Jumlah Soal butir Kurikulum : K- Guru Penyusun Iksan, S.Pd NO STANDAR KOMPETENSI KLS / BENTUK UR MATERI
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Viskositas Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang mudah
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik
Lebih terperinciSOAL REVIEW MATERI FISIKA DASAR JURUSAN INFORMATIKA 2013/2014
SOAL REVIEW MATERI FISIKA DASAR JURUSAN INFORMATIKA 0/04 Kerjakan soal di bawah ini untuk NIM ganjil mengerjakan Nomer ganjil dan NIM Genap mengerjakan nomer genap ( Tulis jawaban Anda pada selembar kertas
Lebih terperinciWardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP
SAINS - FISIKA Summer Olympiad Camp 2017 - Sains SMP 1. Seorang pelari menempuh jarak d selama waktu T detik, dimana t detik pertama gerakkannya dipercepat beraturan tanpa kecepatan awal, kemudian sisanya
Lebih terperinciINFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro
PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan NAMA dan ID peserta di setiap lembar jawaban dan lembar kerja. 2. Tuliskan jawaban akhir di kotak yang disediakan untuk di lembar Jawaban. Lembar kerja dapat digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN
1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya
Lebih terperinciFluida Statik & Dinamik
Pendahuluan Fluida Statik & Dinamik Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat gas(termasuk gas yang terionisasi atau plasma) tetapi zat padat pada temperatur tertentu
Lebih terperinciCiri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah
Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir
Lebih terperinci4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!
Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8
Lebih terperinciPembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet
Abstrak Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet Bias M. Lungidta Putri, Sissilia O. Putri, Farida I. Muchtadi, dan Faqihza Mukhlish Program D3 Metrologi dan
Lebih terperinci4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...
Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing
Lebih terperinciSET 04 MEKANIKA FLUIDA. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.
04 MTERI DN LTIHN SOL SMPTN TOP LEVEL - XII SM FISIK SET 04 MEKNIK FLUID Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.. FlUid sttis a.
Lebih terperinciD. 80,28 cm² E. 80,80cm²
1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat
Lebih terperinci1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal 3. Merangkum dan menjelaskan aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari
MATERI POKOK 1. Bunyi Hukum Pascal 2. Persamaan Hukum Pascal 3. Aplikasi hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan konsep hukum Pascal 2. Menemukan persamaan hukum Pascal
Lebih terperinciBAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.
BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan
Lebih terperinciSIMAK UI Fisika
SIMAK UI 2016 - Fisika Soal Halaman 1 01. Fluida masuk melalui pipa berdiameter 20 mm yang memiliki cabang dua pipa berdiameter 10 mm dan 15 mm. Pipa 15 mm memiliki cabang lagi dua pipa berdiameter 8 mm.
Lebih terperinciSNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.
SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )
LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciKISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran : Fisika Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 120 menit Jenis Sekolah : Madrasah Aliyah Jumlah soal : 40 butir Penyusun : FARLIN
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Umum Kode/SKS : FIS 102 / 2 (2-0) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika A ini diberikan untuk mayor yang berbasis IPA tetapi tidak memerlukan dasar fisika
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang
Lebih terperinci