SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Sujatmi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Sujatmi"

Transkripsi

1 PENGARUH HASIL LATIHAN TEMBAKAN DARI SISI KIRI RING DAN SISI KANAN RING TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREETHROW DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 1 BAWANG 2011 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Sujatmi PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

2 ii SARI Sujatmi, Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1Bawang Tahun Permasalahan skripsi ini yaitu 1). Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Bawang tahun ). Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun ). Manakah yang lebih baik antara tembakan dari sisi kiri ring dan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrkurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun Tujuannya yaitu yaitu 1). Mengetahui pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring. 2) Mengetahui pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring. 3) Manakah yang lebih baik antara antara latihan tembakan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Metode penelitian yang di gunakan Eksperimen menggunakan pola M-S (matched by subject). Populasi penelitian sebanyak 30 siswa putri SMA N 1 Bawang tahun Sampel penelitian jumlah 20 dengan teknik purposive sample. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu: 1) latihan tembakan freethrow dari sisi kiri ring (X 1 ), latihan tembakan freethrow dari sisi kanan ring (X 2 ) dan variabel terikat (Y) yaitu hasil tembakan freethrow. Instrumen penelitian: 1) tes tembakan freethrow. Metode analisis data menggunakan t-test. Olah data menggunakan SPSS versi 16. Hasil penelitian setelah diolah menggunakan rumus t-test diperoleh hasil nilai t-hitung 4,13. Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 9 diperoleh t-tabel 2,262. Sehingga t-hitung 4,13> dari t-tabel 2,262. Hal ini berarti ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring dalam hasil latihan tembakan hukuman. Mean dari kelompok eksperimen I pada preetest adalah 1,50 sedangkan mean kelompok eksperimen 1 pada postest adalah 2,7. Dengan demikian latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dibandingkan latihan tembakan yang dilakukan dari sisi kanan ring. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini. Penelitian semacam ini diharapkan banyak dilakukan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Simpulan penelitian ini adalah 1) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring, 2) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring, 3) latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dari pada tembakan dari sisi kanan ring. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini. ii

3 iii PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sujatmi NIM : Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi berjudul : Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang 2011 Benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, April 2011 Sujatmi NIM iii

4 iv LEMBAR PERSETUJUAN Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Semarang, 2011 Yang Mengajukan Menyetujui Sujatmi NIM Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Margono, M. Kes Drs. Sukirno, M.Pd NIP NIP Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Drs. Nasuka, M.Kes NIP iv

5 v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Pada hari, tanggal : Kamis, 04 Agustus 2011 Tempat : Lab. PKLO FIK UNNES Ruang II Ketua Panitia Ujian Sekretaris Drs Uen Hartiwan, M. Pd Drs. Nasuka, M.Kes NIP NIP Dewan Penguji 1. Moch. Senoadji K, S. Pd, M.Pd ( Ketua ) NIP Drs. Margono, M. Kes ( Anggota ) NIP Drs. Sukirno, M.Pd ( Anggota ) NIP v

6 vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Awal suatu kebiasaan itu seperti anyaman yang tak tampak, tetapi setiap kali kita mengulang tindakan yang sama, kita memperkuat anyaman itu, menambahinya dengan satu ikatan lagi, hingga menjadi suatu kabel yang kuat dan mengaitkan serta tindakan kita selamanya. (0rison Swett Mareden, 2008 : 36 ) Persembahan : Skripsi ini saya persembahkan kepada: Orang Tuaku Ibu Suliyah dan Bapak sukamto tersayang, Teman-teman PKLO angkatan 2007, Almamater FIK UNNES Anak-anak d grandle kos vi

7 vii KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis menjadi mahasiswa UNNES. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk meyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Margono, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Iyang telah sabar dan teliti dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs. Sukirno, M. Pd selaku Dosen Pembimbing IIyang telah sabar dan teliti dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 7. Budiyanto, S.Pd., M.M, Kepala SMA N 1 Bawang. vii

8 viii 8. Heri Subarakah, S.Pd Pelatih Ekstrakurikuler Bolabasket SMA N 1 Bawang 9. Seluruh siswa ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 10. Anisa Prihantari, Retno ninok, Dyah Ika, Laela, Elmin, Nila, Lini, Anggra, Andi budi, Wijanarko,yang telah membantu dalam penelitian. 11. Semua pihak yang membantu terlaksananya penyusunan laporan ini. Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang berlimpah dan memudahkan segala urusan kita. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Kritik, saran dan pemanfaatan laporan ini sangat penulis harapkan. Semarang, 2011 Penulis viii

9 ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SARI... ii PERNYATAAN...iii LEMBAR PERSETUJUAN... iv PENGESAHAN... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii DAFTAR TABEL...xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Penegasan Istilah Manfaat Penelitian... 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Permainan Bolabasket Teknik Dasar Permainan Bolabasket ix

10 x Tembakan Dalam Permainan Bolabasket Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala Pengertian Tembakan Hukuman Latihan Tujuan Latihan Metode Latihan Kerangka Berfikir Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Variabel Penelitian Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Penelitian Perhitungan dengan Uji - t Uji Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen x

11 xi Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen Uji Hasil Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA...52 LAMPIRAN...54 xi

12 xii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Teknik Dasar Tembakan Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala Teknik Tembakan Hukuman Skema Latihan Tembakan Hukuman Skema Latihan Tembakan Hukuman dari sisi kiri dan sisi kanan ring Desain Penelitian xii

13 xiii DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Penetapan Pembimbing Surat Permohonan Penelitian Surat Keterangan Penelitian Data Pretest DataPost test Data Pretest Berdasarkan Rangking Data Matching Hasil pretest Data Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen Data Hasil Posttest Eksperimen I dan Eksperimen Statistik Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen Statistik Hasil Post test Eksperimen 1 dan Eksperimen Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen I Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen Uji Normalitas Pretest Eksperimen Uji Normalitas Pretest Eksperimen Uji Normalitas Postest Eksperimen I Uji Normalitas Postest Eksperimen Uji Reabilitas Instrumen Tabel Uji t (t-test) Tabel Nilai Rho Program Latihan Data Tim Penelitian Dokumentasi Penelitian xiii

14 xiv DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kiri Ring Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kanan Ring PersiapanPerhitungan Statistik Skor Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen Skor Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Epksperimen Uji Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen Uji Hasil Pre-Test dan Post-test Kelompok Eksperimen Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen Uji Hasil Post-Test Eksperimen 1 dan Eksperimen Tabel Interpretasi Nilai Tabel Uji T (T-Test) Tabel Nilai Rho xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga bolabasket dunia saat ini sudah sedemikian maju pesat, namun bila kita lihat prestasi bolabasket Indonesia, ternyata sampai sekarang ini masih belum mencapai sasaran yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dalam prestasi tim nasional Indonesia yang masih gagal untuk meraih medali emas dalam pertandingan-pertandingan tingkat internasional. Banyak faktor untuk meningkatkan prestasi bolabasket di Indonesia yang perlu diperhatikan dan membutuhkan perhatian diberbagai sektor, diantaranya kondisi fisik pemain, teknik, dan taktik atau strategi. Selain hal tersebut, PERBASI sebagai induk organisasi bolabasket di Indonesia perlu memperhatikan faktor pendukung lainnya diantaranya sarana dan prasarana, kompetisi yang teratur, kualitas pelatih serta penelitian-penelitian ilmiah tentang bolabasket. Syarat untuk dapat melakukan teknik dasar permainan bolabasket adalah keseimbangan dan kecepatan. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benarbenar dikuasai oleh seorang pemain bolabasket karena pencapaian prestasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik saja akan tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan teknik bermain. Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau 1

16 2 mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel, 2000:2). Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai point guard (best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2). Gerakan yang efisien adalah gerakan-gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia. Misalnya pada gerakan mendorong sesuatu agar efisien maka semua otot bekerja searah ke depan, tidak ada otot yang bergerak ke samping, baik otot pada kaki, paha, badan, lengan dan tangannya, dengan demikian semua gerakan efisien adalah gerakan yang mengeluarkan tenaga sedikit mungkin tapi hasil kerjanya besar (Imam Sodikun, 1992:35). Permainan bolabasket seorang pemain harus mengusai gerakan-gerakan atau teknik-teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik dasar permainan bolabasket menurut Imam Sodikun adalah : 1) teknik melempar dan menangkap, 2) teknik menggiring bola, 3) teknik menembak, 4) teknik gerakan berporos, 5) teknik lay up shoot dan, 6) merayah (Imam Sodikun, 1992:48).

17 3 Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat ditingkatkan keterampilannya. Menangkap bola juga unsur dasar yang selalu dipergunakan, sama frekuensinya dengan melempar. Artinya setiap lemparan diikuti dengan tangkapan yang diteruskan dengan penguasaan bola. Apabila tangkapan bola tidak benar tentu bentuk permainannya tidak berjalan dengan baik. Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang selalu diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang pemain tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke tujuan tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan lawan. Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula. Tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola, karena dengan terjadi masuknya bola ke dalam keranjang maka tim tersebut akan mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik terpenting dalam permainan bolabasket. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan, jadi jika pemain menguasai teknik dasar operan (passing), maka pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan. Disamping itu, tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak akan menetapkan pula baik dan buruknya tembakan (Imam Sodikun, 1992:59).

18 4 Melakukan tembakan dalam permainan bolabasket memerlukan gerakan yang kompleks meliputi gerakan tungkai, tubuh, lengan dan gerakan lompatan vertikal ke atas. Jauh dekatnya tembakan dipengaruhi oleh posisi pemain dari ring dan jangkauan lengan pemain. Sehingga apabila jarak tembakan semakin jauh maka pemain harus melakukan teknik menembak yang lebih kuat dan tepat. Untuk melaksanakan tembakan tersebut dibutuhkan adanya singkronisasi antara kaki, punggung, bahu, siku tembakan, kelenturan pergelangan dan jari tangan (Wissel, 2000:47). Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain : 1) tembakan dengan dua tangan di dada, 2) tembakan dengan dua tangan di atas kepala, 3) tembakan dengan satu tangan, 4) tembakan lay up, 5) tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up, 6) tembakan loncat dengan satu tangan, 7) tembakan loncat dengan dua tangan, 8) tembakan kaitan (hook shoot), 9) tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992:59). Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang lawan untuk memperoleh kemenangan. Penulis memilih judul Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam

19 5 Permaianan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang 2011, karena penulis berpendapat bahwa latihan tembakan hukuman atau freethrow sangat penting untuk menciptakan bibit-bibit pemain yang handal dalam permainan bolabasket. Penulis melakukan penelitian ini pada peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang, karena siswa tersebut memiliki usia yang relatif sama dan rata-rata mempunyai teknik dasar bolabasket yang baik dan berlatih secara rutin bersama dengan pelatih yang tetap, maka bisa dilihat bahwa siswa peserta ekstrakurikuler memiliki kemampuan teknik bermain bolabasket yang setara dengan peserta lainnya. Selain itu, tembakan yang dilakukan dari sisi kiri dan sisi kanan ring, merupakan posisi yang berada pada samping ring sehingga peluang bola untuk masuk ke dalam ring lebih banyak dibandingkan dengan posisi tembakan lainnya. Pemain basket dapat melakukan tembakan dengan baik maka akan mendapatkan kemenangan di setiap pertandingan karena tembakan atau shooting merupakan tujuan akhir dari permainan dan kunci sukses sebuah tim. Tanpa teknik tembakan yang baik setiap tim tidak dapat mendapatkan kemenangan. Tembakan hukuman merupakan kesempatan yang diberikan kepada pemain untuk mencetak satu angka, penembak tidak dihalangi oleh lawan, dari belakang garis tembakan bebas dan di dalam setengah lingkaran (PERBASI, 2008 :50). Oleh sebab itu latihan melakukan tembakan hukuman perlu diajarkan agar pemain dapat melakukan tembakan dengan baik, karena tembakan hukuman merupakan kesempatan bagi pemain untuk melakukan tembakan tanpa dihalanghalangi oleh pemain lawan.

20 6 Penulis mencoba memberikan latihan dengan metode latihan yang berbeda yaitu dengan melakukan latihan tembakan hukuman dengan posisi tembakan yang berbeda yaitu dari posisi kiri ring dan sisi kanan ring. 1.2 Permasalahan Sesuai dengan uraian yang ada pada pemilihan judul, maka muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Bawang tahun 2011? Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011? Manakah yang lebih baik antara sisi kiri ring dan sisi kanan ring terhadap hasil latihan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler putra SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang tahun ajaran 2011.

21 Mengetahui pengaruh hasil latihan tembakan dari kanan ring terhadap tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang tahun ajaran Mengetahui posisi tembakan sebelah manakah yang lebih baik antara tembakan sisi kiri ring dan sisi kanan ring dalam melakukan latihan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrkurikuler SMA N 1 Bawang tahun Penegasan Istilah Menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang dimaksud dalam judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran sehingga perlu adanya penegasan istilah yang meliputi : Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:849). Pengaruh menurut Poerwardarminta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1984:731) dapat diartikan sebagai daya yang ada atau timbul dari suatu benda, orang yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1976:713) pengaruh adalah daya atau yang timbul dari sesuatu atau orang, benda yang ada atau yang timbul dari sesuatu atau orang, benda dan sebagainya, yang berkuasa atau berkekuatan gaib dan sebagainya.

22 8 Berdasarkan pendapat tentang pengaruh tersebut, maka pengaruh dalam penelitian ini adalah sesuatu yang timbul dari bentuk latihan tembakan dari sisi kanan ring dan sisi kiri ring pada saat melakukan tembakan hukuman satu angka dalam permainan bolabasket, setelah melakukan program latihan Latihan Latihan adalah suatu kegiatan mengulang-ulang gerakan yang benar sampai memperoleh gerakan yang disebut terampil. (Imam Sodikun, 1992:45) Latihan dalam penelitian ini dapat diartikan pada suatu proses belajar untuk meningkatkan ketrampilan menembak yang dilakukan secara berulangulang agar dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin Sisi kanan dan Sisi Kiri Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sisi merupakan samping atau tepi (2005:766). Kanan merupakan lawan dari kiri (2005:417). Dari pengertian di atas, maka sisi kanan adalah bagian samping atau tepi yang merupakan lawan dari kiri, sedangkan kiri, bagian samping atau tepi yang merupakan lawan dari kanan dengan jarak tembakan 4,6 m dari sisi kanan ring dan sisi kiri ring. Sisi kanan dan sisi kiri dalam hal ini adalah depan penembak pada saat melakukan tembakan dari belakang garis keyhole Hasil Hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:351) berarti sesuatu yang didapat dari jerih payah, panen; pendapatan, perolehan, buah; akibat, kesudahan; sewa tanah, pajak.

23 9 Pendapat tentang hasil di atas, hasil dalam penelitian ini adalah sesuatu yang timbul dari langkah awal atau perbuatan awal dengan metode latihan tembakan hukuman dengan sudut tembakan yang berbeda dalam permainan bolabasket Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan beregu yang dimainkan oleh 2 tim yang masing- masing tim terdiri dari 5 orang pemain (Wissel, 2000:2). Tiap regu berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan. Permainan bolabasket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemain dalam melakukan tembakan hukuman dengan sudut tembakan yang berbeda Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang merupakan pemain yang ada di kabupaten Banjarnegara yang sedang di bina prestasinya dalam bidang olahraga, khususnya permainan bolabasket. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat : Diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi pelatih, guru dan pembina olahraga dalam menentukan metode atau cara latihan dalam melakukan tembakan hukuman dengan menentukan posisi yang berbeda.

24 Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pemilihan latihan tembakan hukuman yang dilakukan dari posisi yang berbeda Sebagai masukan untuk mengembangkan dan kemajuan dalam pembianaan ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang.

25 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Permainan Bolabasket Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel,2000:2). Menurut Imam Sodikun (1992, 8), Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan. Permainan dilakukan dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain setiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin. Lapangan terdiri dari tanah atau lantai semen atau lantai papan, dibatasi oleh garis yang berbentuk empat persegi panjang berukuran 28 x 15 meter. 11

26 12 Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai point guard(best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2) Teknik Dasar Permainan Bolabasket Teknik dasar merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pencapaian suatu prestasi. Karena pemahaman teknik dasar yang baik, dimungkinkan pemain dapat menampilkan suatu permainan yang bermutu sehingga dapat menjadi suatu permainan yang bermutu sehingga dapat menjadi suatu tontonan atau hiburan yang menarik. Teknik dasar yang baik juga memudahkan pemain dalam menerima instruksi dari pelatih. Permainan bolabasket sendiri terdiri dari suatu gabungan beberapa gerakan yang kompleks (Imam Sodikun, 1992:35). Hal ini berarti gerakannya terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi dengan baik. Oleh karena itu penguasaan gerak yang baik harus dilakukan sehingga dapat bermain dengan baik. Sehingga penguasaan terhadap teknik dasar dalam permainan bolabasket harus didahulukan. Jadi setiap unsur gerak dapat dikuasai, maka pemain akan dapat dengan mudah mengkombinasikan gerakannya dan dapat mengembangkannya dalam berbagai macam gerakan. Setiap pemain basket dituntut untuk dapat melakukan setiap unsur gerak yang terangkum dalam berbagai tehnik dasar yang benar. Jika setiap unsur gerak

27 13 dapat dikuasai, maka setiap pemain akan mudah mengkombinasikan dan mengembangkan berbagai macam gerakan. Permaianan bolabasket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel, 2000:2). Permainan bolabasket seorang pemain harus mengusai gerakan-gerakan atau teknik-teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik dasar permainan bolabasket menurut Imam Sodikun adalah : Teknik dasar yang digunakan oleh pemain antara lain: 1) Teknik melempar dan menangkap, 2) Teknik menggiring bola, 3) Teknik menembak, 4) Teknik gerakan berporos, 5) Teknik lay up shoot dan, 6) Merayah bola (Imam Sodikun, 1992:48). Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan, jadi jika pemain menguasai teknik dasar operan (passing), maka pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan. Disamping itu, tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak akan menetapkan pula baik dan buruknya tembakan (Imam Sodikun, 1992:59).

28 14 Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain : 1. Tembakan dengan dua tangan di dada 2. Tembakan dengan dua tangan di atas kepala 3. Tembakan dengan satu tangan 4. Tembakan lay up 5. Tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up 6. Tembakan loncat dengan satu tangan 7. Tembakan loncat dengan dua tangan 8. Tembakan kaitan (hook shoot) 9. Tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992:59). Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat ditingkatkan keterampilannya. Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang selalu diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang pemain tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke tujuan tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan lawan. Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula. Tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola, karena dengan terjadi masuknya bola ke dalam keranjang maka tim tersebut akan

29 15 mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik terpenting dalam permainan bolabasket. Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilannya dalam menembak. Untuk dapat berhasil dalam tembakan perlu di lakukan teknik-teknik yang betul (Imam Sodikun, 1992:59) Tembakan dalam Permainan Bolabasket Menembak atau shooting dalam permainan bolabasket adalah satu teknik memasukkan bola ke dalam ring lawan. Dalam bolabasket teknik ini sangat penting untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan dapat ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ring basket. Setiap tim yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan tembakan, oleh karena itu unsur tembakan ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. Hal ini didukung oleh pendapat Wissel yang mengatakan bahwa Teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan, rebounding mungkin mengantar anda memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja anda harus melakukan tembakan (2000:43). Apabila dalam suatu pertandingan seorang pemain kurang menguasai teknik dasar permainan tetapi dalam penguasaan teknik tembakannya sangat baik, maka dalam pertandingan sesungguhnya pemain tersebut merupakan ancaman bagi lawan. Karena setiap saat ia akan menghasilkan angka. Seperti yang telah dikemukakan oleh Imam Sodikun bahwa Tembakan merupakan sasaran akhir

30 16 setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam tembakan (Imam Sodikun, 1992:59). Maka hal ini perlu diperhatikan bagi para pemain dan pelatih. Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan. Berikut ini adalah contoh gambar teknik tembakan hukuman satu angka. Gambar 1 Teknik Dasar Tembakan (Danny Kosasih, 2008:47) Keterangan : 1. Mata melihat target/ring 2. Kaki rentang selebar bahu 3. Jari kaki lurus ke depan 4. Lutut dilenturkan 5. Bahu dirilekskan 6. Tangan yang tidak menembak berada di samping bola 7. Tangan yang menembak di belakang bola 8. Jari-jari rileks 9. Siku masuk ke dalam

31 Bola di antara telinga dan bahu. (Danny Kosasih, 2008:47) Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala Shooting atau menembak bola adalah mengarahkan bola ke dalam ring atau keranjang bola yang berada di atas ring untuk mendapatkan nilai. Teknik dasar tembakan satu tangan dari atas kepala adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Gambar 2 Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala (Danny Kosasih, 2008:49) Keterangan : 1. Pegangan awal sesuai degan teknik memegang bola. 2. Angkat bola sampai ke depan atas dahi dengan posisi tangan kanan menghadap ke depan dan siku masih ditekuk serta jari-jari terbuka mengenai bola. Tangan kiri tetap menempel pada bola tetapi hanya menahan agar bola tidak jatuh dan telapak tangan menghadap ke belakang. 3. Arahkan bola tepat sasaran atau target untuk siap dilemparkan. 4. Bersamaan dengan itu tangan kiri segera turun lewat depan dada. 5. Arah lambung bola dengan sudut kurang lebih 70% dan diharapkan bola langsung ke ring basket. 6. Follow throw. (Danny Kosasih, 2008:49).

32 18 Kenyataannya sekarang ini, tembakan satu tangan lebih banyak digunakan dalam permainan bolabasket karena keefektifan gerakannya dapat menjamin ketepatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik pada saat melakukan tembakan hukuman, sebaiknya menggunakan satu tangan dari atas kepala Pengertian Tembakan Hukuman Menurut peraturan PERBASI (2008:50), menyatakan bahwa tembakan hukuman diberikan kepada regu lawan dan diikuti dengan penguasaan bola. Jumlah tembakan hukuman yang diperoleh regu lawan adalah sebagai berikut : a) Jika kesalahan dilakukan kepada pemain yang tidak dalam keadaan menembak, maka akan diberikan dua tembakan hukuman. b) Jika kesalahan dilakukan pada pemain yang dalam posisi menembak dan bola masuk, maka satu tembakan hukuman akan diberikan. c) Jika kesalahan dinyatakan saat pemain melakukan tembakan lapangan dan bola tidak masuk, maka dua atau tiga tembakan hukuman akan diberikan sesuai tempat dimana dia berusaha melakukan tembakan lapangan. Teknik dasar tembakan hukuman adalah sebagai berikut : Gambar 3 Teknik Tembakan Hukuman ( Danny Kosasih, 2008:51)

33 19 Keterangan a) :follow throw b) : pelepasan bola c) : tembakan bola ke arah ring d) : akurasi bola ke arah ring e) : persiapan tembakan kaki ditekuk f) : pegangan awal sebelum menembak. ( Danny Kosasih, 2008:51) Latihan Latihan menurut Imam Sodikun, (1992:45) adalah suatu kegiatan mengulang-ulang gerakan yang benar sampai memperoleh gerakan yang disebut terampil. Latihan dapat meningkatkan kondisi tubuh seorang atlet, karena dengan melakukan latihan secara rutin maka atlet tersebut akan merasa terbiasa dan kondisi badannya akan merasa segar Tujuan Latihan Tujuan utama dari latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan ketrampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama yaitu : 1) Latihan fisik, 2) Latihan teknik, 3) Latihan taktik, dan 4) Latihan mental. Keempat aspek tersebut diatas harus dilatih dan diajarkan secara serempak. Seorang pelatih hendaknya memperhatikan aspek psikologis terhadap atletnya karena merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan pada waktu melatih. Faktor kondisi fisik juga dapat mempengaruhi dalam waktu berlatih. Faktor kondisi fisik itu meliputi : kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya lentur, daya otot, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi. (M.Sajoto, 1995:8)

34 20 a. Kekuatan Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. b. Daya tahan Daya tahan dibagi menjadi dua, daya tahan umum yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung. Daya tahan otot yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu. c. Daya otot Kemampuan seseorang untuk memepergunakan kekeutan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya. d. Kecepatan Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. e. Daya lentur Efektivitas dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. f. Kelincahan Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. g. Koordinasi Kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.

35 21 h. Keseimbanagan Kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot. i. Ketepatan Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap sasaran. j. Reaksi Kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya. Uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket tidak lepas dari peranan kondisi fisik. Dalam kondisi fisik tersebut biasanya dilatih sebelum latihan teknik atau latihan inti Metode Latihan Salah satu teknik dasar dalam permainan bolabasket adalah menembak atau shooting sangat penting diberikan, karena merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan permainan bolabasket. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan, jadi jika pemain menguasai teknik dasar teknik operan (passing), maka pelaksanaan teknik menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dilakukan. Di samping itu, tepat atau tidaknya mekanika gerakan dalam menembak akan menetapkan pula baik buruknya tembakan (Imam Sodikun 1992: 59).

36 22 Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang lawan untuk memperoleh kemenangan. Langkah yang paling penting sebelum menembak mengawali freethrow bagaimanapun juga menghilangkan semua gangguan pada pikiran, pusatkan perhatian pada ring. Konsentrasikan pada tembakan yang pernah berhasil dan biarkan tembakan yang gagal atau apa saja yang mungkin anda lakukan dengan salah. Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan. Freethrow memiliki posisi yang sama dengan set shot. Penempatan berat badan pada kaki tumpuan adalah sangat penting supaya keseimbangan tubuh benar-benar kokoh. Sesaat sebelum melepas bola, pemain disarankan menghentikan gerakan sebentar untuk fokus pada ring. Tariklah nafas panjang yang dalam saat akan melakukan freethrow untuk membantu konsentrasi.

37 Kerangka Berfikir Permainan bolabasket untuk mendapatkan point atau angka salah satu caranya adalah dengan latihan tembakan secara bervariasi atau latihan tembakan dari sisi kanan penembak dan sisi kiri penembak. Latihan tersebut meliputi : Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari belakang garis tembakan hukuman. Tembakan hukuman adalah tembakan hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Latihan tembakan hukuman ini dilakukan dibelakang garis freethrow. Tujuan latihan ini yaitu melatih tembakan hukuman agar mendapatkan titik akurasi tembakan yang tepat. Dan membiasakan seberapa dorongan yang harus diberikan bola agar tepat sasaran, serta melatih konsentrasi pemain pada saat melakukan tembakan hukuman. Imam Sodikun (1992:90), Bentuk latihan tembakan hukuman dari belakang garis tembakan hukuman. trainee trainer Gambar 4 Skema latihan tembakan hukuman

38 24 Keterangan : Tembakan dilakukan di belakang garis freethrow Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Latihan tembakan ini merupakan suatu bentuk modifikasi latihan dengan dari sisi yang bebeda. Dalam hal ini latihan tembakan dilakukan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Karena dengan posisi tembakan yang berbeda dalam melakukan tembakan akan memberikan variasi latihan bagi pemain khususnya dalam latihan tembakan hukuman freethrow. Menguasai teknik tembakan dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan. Menurut Imam Sodikun (1992:127), modifikasi tes tembakan bebas pada pelaksanaan latihan dilakukan dari sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Tujuan latihan ini pada intinya untuk melatih pemain agar dapat menentukan ketepatan tembakan dari posisi yang berbeda, melatih konsentrasi pada saat melakukan tembakan, dan yang lebih penting yaitu melatih akurasi tembakan pemain dari sisi sebelah kanan ring dan kiri ring tanpa adanya pantulan dari papan pantul. Bentuk latihan tembakan hukuman dari sisi sebelah kiri dan kanan ring.

39 25 Tester A B Gambar 5 Skema latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring Keterangan : 1. A : sisi kiri ring 2. B : sisi kanan ring Tabel 1 Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kiri ring : Kelebihan 1. Dapat melatih ketepatan dalam Kekurangan 1. Sudut tembakan lebih sedikit. memasukkan bola ke dalam ring. 2. Latihan yang dilakukan dari sisi kiri ring lebih dekat dengan papan

40 26 pantul. 3. Dari sisi kiri ring lebih efektif memasukan bola ke dalam ring karena lebih terbiasa dan lebih luwes. Tabel 2 Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kanan ring Kelebihan Kekurangan 1. Sudut tembakan besar. 1. Tangan lebih jauh dari papan. 2. Ketepatan dalam memasukan bola ke dalam ring lebih susah. 2.1 Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah keberadaannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya (Sutrisno Hadi, 2000:210). Berdasarkan kajian teoritis tersebut di atas dapat diajukan beberapa hipotesis : Ada pengaruh yang signifikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring terhadap peningkatan hasil tembakan hukuman dalam permainan bolabasket.

41 Ada pengaruh yang signifikan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring terhadap peningkatan hasil tembakan hukuman dalam permainan bolabasket Latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik daripada latihan tembakan dari sisi kanan ring dalam permainan bolabasket.

42 28 BAB III METODE PENELITIAN Hal yang paling terpenting dalam penelitian adalah metode penelitian. Baik buruknya atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metode penelitian, maka diharapkan dalam penggunaan metodemetodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang diharapkan. 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimen yaitu metode yang menggunakan suatu gejala yang disebut percobaan atau latihan. Sedangkan kegiatan dalam penelitian ini meliputi tes awal (pre test), pemberian perlakuan, dan tes akhir (post test). Proses pelaksanakan kegiatan eksperimen ini menggunakan matched by subject dengan yang selanjutnya disebut pola M-S. Subject matching sudah tentu sekaligus berarti juga group matching. Pada hakekatnya subject matching adalah Eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sudah disamakan subyek demi subyek sebelum eksperimen di jalankan. Persamaannya adalah satu variabel atau lebih yang telah diketahui mempunyai pengaruh terhadap hasil eksperimen, yaitu variabel atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 2000:227) 28

43 29 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak siswa ekstrakurikuler bolabasket dapat melakukan tembakan freethrow dalam permainan bolabasket. Oleh karena itu metode yang dilakukan penulis adalah berbentuk eksperimen. Dalam hal ini penulis menggunakan eksperimen 1 dan eksperimen 2 karena kedua variabel dikasih perlakuan. 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto 2006:118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam suatu penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tembakan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil tembakan freethrow pada bolabasket. 3.3 Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa putri ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang dengan jumlah populasinya adalah 30 orang. Menurut Sutrisno Hadi (1987:102) Bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk dipolling sedikitnya mempunyai satu sifat yang sama, Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) bahwa populasi adalah keseluruhan subyek

44 30 penelitian. Adapun sifat yang sama dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1) Populasi semuanya adalah siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang ; 2) Populasi masih dalam tahap belajar dan pengembangan teknik dasar permainan bolabasket; 3) Usia populasi rata-rata tahun. 3.4 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2000:182) sampel adalah sebagian dari populasi yaitu sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti pada dasarnya harus mengetahui jenis data apa yang harus dipakai. Dengan demikian peneliti akan memperoleh hasil yang relevan terhadap obyek yang akan diteliti sehingga dapat dipercaya dan jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sample. Cara pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Suharsimi Arikunto, 2006:139). Pertimbangan penulis memilih menggunakan sampel ini karena sebagian besar sampel yang mengikuti ekstrakurikuler ini adalah siswa putri kelas XII yang akan mengikuti ujian akhir nasional sehingga sampel yang mengikuti penelitian ini adalah siswa putri kelas X dan XI. Beberapa rancangan penelitian penulis: 1. Tahap persiapan.

45 31 2. Mendapatkan populasi/ sampel, peneliti mengajukan ijin penelitian dari pihak fakultas. 3. Langkah selanjutnya mengumpulkan peserta ekstrakurikuler bolabasket. 4. Menentukan tempat pelaksanaan penelitian, yaitu lapangan bolabasket SMA N 1 Bawang. 5. Waktu latihan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari sampai dengan 19 Februari Tahap pelaksanaan penelitian. 7. Sebelum melakukan penelitian, sampel dikumpulkan untuk dilaksanakannya pendataan ulang. 8. Waktu tes sampel berpakaian olahraga. 9. Pelaksanaan penelitian penulis menggunakan penelitian treatment sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan t-test. Dalam memberikan latihan peneliti memakai program latihan. Sebanyak 14 kali dilakukan pelatihan pada kedua variabel bebas dan sebelum latihan dimulai dilakukan tes awal atau pretest dan setelah menempuh 14 kali pertemuan peneliti melakukan tes akhir atau postest, guna dari tes awal dan tes akhir adalah untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah latihan. 10. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling dengan jumlah 20 siswa. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian eksperimen, oleh sebab itu sampel yang dipilih haruslah representatif.

46 32 Jalannya penelitian dari populasi, pengambilan sampel, tes awal atau pretest, pembagian kelompok, yaitu kelompok eksperiman 1 melakukan perlakuan tembakan dari sisi kiri ring dan kelompok eksperimen 2 melakukan perlakuan tembakan dari sisi kanan ring, sampai pengambilan data terakhir atau postest. Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional pada diagram berikut: P S Pre Eksperimen Perlakuan 1 Kontrol Perlakuan 2 Post test Gambar 6 Desain penelitian Keterangan : P S Pre Test Eksperimen Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 Post Test : Populasi : Sampel : Tes awal : Kelompok sampel I : Kelompok sampel II : Latihan tembakan dari sisi kiri ring : Latihan tembakan dari sisi kanan ring : Tes akhir

47 Instrumen Penelitian Instrumen atau alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah modifikasi test tembakan hukuman dari Imam Sodikun (1992:127) yang dilakukan dari sisi kiri ring dan kanan ring. Tes ini bertujuan untuk mengukur ketepatan atau akurasi dalam melakukan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Alat dan fasilitas penelitian merupakan faktor yang sangat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut : Lapangan bolabasket Lapangan bolabasket yang digunakan dalam penelitian ini adalah lapangan bolabasket SMA Negeri 1 Bawang. Jenis lapangan ini adalah lapangan terbuka yang sudah layak untuk pertandingan dan latihan Bolabasket Bolabasket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bolabasket dengan merk Mikasa untuk putri 6 GG yang berjumlah 5 buah yang dipersiapkan penulis untuk penelitian ini Blangko penelitian Daftar hadir digunakan untuk mencatat kehadiran subyek selama mengikuti penelitian ini. Sedangkan blangko penilaian dipergunakan untuk mencatat data hasil yang diperoleh dalam mengikuti tes awal dan tes akhir Tenaga Pembantu Pelaksanaan penelitian ini penulis dibantu oleh 10 orang pembantu. Yang diambil dari Mahasiswa PKLO UNNES.

48 34 Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian, peneliti mencari uji validitas dan uji reliabilitasnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memliki validitas rendah. (Suharsimi Arikunto, 2006:168) Reliabiltas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang sudah benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kali pun diambil, tetapakan sama. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. (Suharsimi Arikunto, 2006:178). Rumus Reliabilitas dan Validitas yang digunakan: rxy = N. xy x y N. x 2 x 2. N. y 2 y 2 Keterangan : r xy x : Koefisien korelasi : Skor shoot pada Eksperimen

49 35 y N : Skor shoot pada Kontrol : Jumlah subjek ( Suharsimi Arikunto, 2006:170) Sehingga nilai r xy dikonsultasikan dengan r-tabel dengan taraf signifikan 5%, apabila nila r xy >t-tabel maka dikatakan valid dan reliabel. Besarnya reliabilitas dalam uji coba penelitian ini adalah 0,7089 dengan r tabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,544. karena r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen tersebut valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Hasil data terlampir pada lampiran halaman Prosedur Penelitian Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, dalam penelitian ini dilakukan 2 (dua) kali tes, yaitu tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Pengambilan data sampel dilakukan di SMA N 1 Bawang dengan waktu pelaksanaan penelitian jam WIB sampai WIB, dimulai pada tanggal 18 Januari 2011 (pengambilan tes awal/pre test) sampai 22 Februari 2011(pengambilan tes akhir/post test) Tes Awal Tes awal dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2011 di lapangan bolabasket SMA N 1 Bawang, adapun tujuan pelaksanaan dari tes awal yaitu untuk mengukur

50 36 kemampuan sampel dalam melakukan tembakan hukuman sebelum diberi perlakuan. Materi yang diberikan adalah tes tembakan hukuman sebanyak 10 kali Siswa diberikan pemanasan secukupnya oleh petugas sebelum melakukan tes. Pada saat pemanasan, blangko penilaian dipersiapkan oleh petugas yang lain. Selanjutnya siswa diberikan penjelasan serta contoh pelaksanaan tes tembakan hukuman Perlakuan (Latihan) Latihan dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan penguasaan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket. Kemudian pelaksanaannya siswa dipisahkan sesuai dengan hasil eksperimen atau tes awal yang dimatchkan menjadi kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kedua kelompok nantinya akan diberikan perlakuan atau latihan yang berbeda, kelompok eksperimen 1 diberi latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring sedangkan kelompok eksperimen 2 diberikan latihan tembakan hukuman dari kanan ring. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan, maka diberikan ulangan latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan waktu latihan 14 kali dengan latihan satu minggu tiga kali pertemuan. Materi latihan yang diberikan setiap latihan adalah : Pendahuluan Pendahuluan diberikan agar memberikan pengarahan kepada siswa sebelum latihan. Pendahuluan dalam penelitian ini meliputi persiapan alat, presensi, berdoa dan pengarahan.

51 Pemanasan Pemanasan sangat perlu diberikan untuk menyiapkan kondisi sebelum latihan inti diberikan. Pemanasan dalam penelitian ini meliputi lari keliling lapangan, streching, dan senam yang menunjang pergerakan latihan tembakan hukuman Latihan Inti Latihan inti ditujukan untuk pelaksanaan program latihan yang telah disusun. Latihan dibagi menjadi dua yang akan dilakukan oleh dua kelompok yang telah dibentuk sebelumnya, yaitu kelompok eksperimen 1 yang melakukan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring, sedangkan kelompok eksperimen 2 melakukan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Keduanya melakukan sebanyak 10 kali Penenangan Penenangan betujuan untuk memulihkan kondisi tubuh ke kondisi semula, sehingga ketegangan pada otot akan kembali berangsur-angsur kembali seperti semula Tes Akhir Siswa diberi perlakuan atau latihan selama 14 kali pertemuan, setelah itu pada tanggal 22 Februari 2011 diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan tembakan hukuman yang telah dijalani. Adapun pelaksanaan tes akhir yaitu kedua kelompok sama-sama melakukan tembakan hukuman sebanyak 10 kali.

52 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian Faktor-faktor yang mempemgaruhi penelitian tersebut adalah : Faktor kehadiran peserta penelitian Jumlah kehadiran peserta penelitian akan mempengaruhi terhadap hasil penelitian. Untuk mengatasi akan hal tersebut, maka 2 hari sebelum pengambilan data peneliti mengadakan pertemuan dengan peserta penelitian Faktor kesungguhan Faktor kesungguhan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian dari peserta tes yang diteliti. Maka untuk mengatasi hambatan ini peneliti memberikan motivasi kepada peserta tes agar melakukan tes dengan sunguh-sungguh Faktor kesehatan Faktor kesehatan adalah sehat jasmani dan rohani. Kepada peserta penelitian diharapkan untuk menjaga kesehatan Faktor tempat Faktor tempat adalah kelayakkan tempat penelitian, untuk itu peneliti memilih lapangan bolabasket SMA Negeri 1 Bawang yang dianggap layak Faktor cuaca Faktor cuaca sangat mempengaruhi penelitian yang penulis lakukan. Karena waktu pelaksanaan penelitian dilakukan waktu musin penghujan. 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang dipergunakan untuk menguji dalam penelitian ini adalah t-tes. Untuk pengolahan data diperlukan persyaratan sebagai berikut :

53 39 1. Persiapan tabel statistik 2. Langkah perhitungan statistik Penjabarkan hasil tes ke dalam rumus diperlukan tabel persiapan, seperti dibawah ini : Tabel 3 TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN STATISTIK Pasangan KI KII D D Subyek Total Keterangan : KI : Nilai kelompok eksperimen KII : Nilai kelompok kontrol D : Perbedaan dari tiap-tiap pasangan d : Deviasi mean perbedaan : Kuadrat dari deviasi mean perbedaan ( Sutrisno Hadi, 2000:230).

54 40 Langkah berikutnya setelah data tersusun dalam tabel adalah melakukan perhitungan, sebagai langkah untuk mengolah data maka digunkan rumus t-tes sebagai berikut : t = M e1 M d 2 e2 N N 1 ( Sutrisno Hadi, 2000:230 Keterangan : : Mean Kelompok Eksperimen : Mean Kelompok Kontrol d² : Jumlah kuadrat deviasi perbedaan N : Jumlah subyek

55 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen latihan shooting dari sisi kairi ring dan sisi kanan ring untuk diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang. Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pertama adalah kegiatan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal sampel dan sekaligus digunakan untuk membagi sampel ke dalam 2 kelompok yaitu eksperimen I yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kiri ring dan kelompok eksperimen 2 yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring. Pada tahap selanjutnya diberikan program latihan shooting pada kedua kelompok sebanyak 14 kali pertemuan dan pada tahap akhir diadakan post test untuk mengukur kemampuan shooting dari sampel setelah mengikuti program latihan. Adapun deskripsi dari data hasil pre-test dan post-test serta pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus t-test dapat disajikan sebagai berikut Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pre-test diketahui kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1Bawang. 41

56 42 Tabel: 3 Skor Hasil Pre-Test Kemampuan Tembakan Hukuman Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2 Kelompok n Rata-rata Standar Deviasi Tertinggi Terendah Eksper imen 1 Eksperimen ,50 1,30 1,716 1, Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil pre-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 1 yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kiri ring sebesar 1,50 dengan standar deviasi 1,716 hasil tertinggi 5 dan hasil terendah 0. Sementara itu rata-rata hasil pre-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 2 yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring sebesar 1,30 dengan standard deviasi 1,418, hasil tertinggi 4 dan hasil terendah 0. Setelah diberikan perlakukan berupa latihan tembakan dari sisi kiri ring kelompok eksperimen 1 dan dari sisi kanan ring pada kelompok eksperimen 2 selanjutnya dilakukan tes akhir (post-test) kemampuan tembakan hukuman untuk mengetahui pengaruh kedua jenis latihan tersebut terhadap kemampuan tembakan hukuman. Adapun hasil tes akhir adalah sebagai berikut.

57 43 Tabel: 4 Skor Hasil Post-Test Kemampuan Tembakan Hukuman Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok eksperimen 2 kelompok n Rata-rata Standar Deviasi Tertinggi Terendah Eksperimen ,70 1, Eksperimen ,60 0, Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil post-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 1 yang diberikan latihan tembakandari sisi kiri ring sebesar 2,70 dengan standar deviasi 1,767, hasil tertinggi 7 dan hasil terendah 1, sementara itu rata-rata hasil post-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 2 yang diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring sebesar 1,60 dengan standard deviasi 0,966, hasil tertinggi 3 dan hasil terendah Penghitungan dengan Uji - t Uji Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Uji data hasil pre-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebelum diberikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring pada kelompok eksperimen 1 dan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring pada kelompok eksperimen 2 memiliki kemampuan tembakan yang sama atau tidak. Hasil dari uji data pre-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dapat diringkas pada tabel berikut:

58 44 Tabel 5 Uji Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Kelompok n Rata-rata t hitung t tabel Keterangan Eksperimen ,50 Eksperimen ,30 1, Tidak berbeda signifikan Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai t hitung 1,50< t tabel 2,262 untuk 5% dengan dk = 9, yang berarti tidak ada pengaruh data hasil pre-test kelompok eksperinen 1 dan kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring pada kelompok eksperimen 1 dan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring pada kelompok eksperimen 2 keduanya memiliki kemampuan tembakan hukuman yang sama atau sepadan Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Uji data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui apakah latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukumanatau tidak. Hasil dari uji data pre-test dan post test kelompok eksperimen 1 dapat diringkas pada tabel berikut:

59 45 Tabel 6 Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 1 Data n Rata-rata t hitung t tabel Keterangan Pre Test 10 1,50 Post Test 10 2,70 4, Berbeda signifikan Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai t hitung 4,13> t tabel 2,262 untuk 5% dengan dk = 9, yang berarti ada pengaruh data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen 1. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 2 Uji data hasil pre-test dan post test kelompok kontrol dimaksudkan untuk mengetahui apakah latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman atau tidak. Hasil dari uji data pre-test dan post-test kelompok eksperimen 2 dapat diringkas pada tabel berikut: Tabel 7 Uji Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen 2 Data N Rata-rata t hitung t tabel keterangan Pre Test Post Test 10 1,60 1, Tidak berbeda signifikan Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai t hitung 1,00< t tabel untuk 5% dengan dk = 9 yang berarti tidak ada pengaruh data hasil pre-test dan post-test

60 46 kelompok ekpserimen 2. Dapat dijelaskan bahwa latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring tidak berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang Uji Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Uji data hasil post-test antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Hasil dari uji data post-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dapat diringkas pada tabel berikut: Tabel 8 Uji Hasil Post-test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Kelompok N Rata-rata t hitung t tabel keterangan Eksperimen ,70 Eksperimen ,60 2,28 2,262 Berbeda signifikan Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai t hitung 2,28> t tabel 2,262 untuk 5% dengan dk = 9, hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara data post-test kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang. Rata-rata hasil post-test kemampuan tembakan hukuman dari kelompok eksperimen 1 mencapai 2,70 sedangkan kelompok eksperimen 2 mencapai 1,60. Dilihat dari perolehan rata-rata kemampuan tembakan hukuman dari kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa kemampuan tembakan hukuman pada

61 47 kelompok yang dilatih tembakan hukuman dari sisi kiri ring lebih tinggi dari pada kemampuan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik daripada latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang. 4.2 Pembahasan Tembakan hukuman atau freethrow adalah tembakan yang dilakukan pada saat pemain tersebut mendapatkan kesalahan yang dilakukan pemain lawan pada permainan bolabasket. Tembakan hukuman dilakukan di belakang garis tembakan hukuman yang biasa disebut dengan keyhole area karena garisnya berbentuk seperti lubang kunci. Dalam melaksanakan latihan shooting, peneliti membagi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 melakukan tembakan dari sisi kiri ring dan eksperimen 2 melakukan tembakan dari sisi kanan ring. Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen1 dengan kelompok eksperimen 2 yaitu perlakuan diantara keduanya berbeda.kelompok eksperimen 1 melakukan latihan tembakan dari sisi kiri ring. Dalam hal ini tembakan dilakukan dari sisi kiri ring dengan jarak tembakan hukuman yang sebenarnya yaitu 4,6m. Sedangkan kelompok eksperimen 2 melakukan latihan tembakan dari sisi kanan ring dengan jarak yang sama yaitu 4,6 m. Secara teoritis kedua kelompok tersebut dalam melakukan latihan yang sama hanya yang membedakan adalah sisi dari kedua kelompok dalam melakukan berbeda.

62 Pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring. Hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1Bawang menunjukkan bahwa latihan tembakan yang dilakukan dari sisi kiri ring memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil tembakan hukuman tembakan bebas. Hal itu disebabkan karena latihan tembakan dilakukan dari sisi yang berbeda tetapi dengan jarak yang sama antara jarak tembakan hukuman yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menentukan untuk menghasilkan tembakan dalam permainan bolabasket dipengaruhi oleh ketepatan atau acuracy. Semakin besar kekuatan yang dibutuhkan, maka akan semakin besar daya dorong bola ke atas sebelum lengan mendorong bola ke depan. Dengan diberikan gaya dorong ke atas dan ke depan tersebut maka laju bola ke dalam ring basket akan melengkung atau membentuk sudut parabol sehingga kemungkinannya untuk masuk dalam ring basket akan lebih besar. Hal itu dapat dilakukan pada tembakan dari sisi kiri ring. Selain itu dari sisi kiri lebih mudah melakukan tembakan karena pundak kanan lebih dekat dengan papan pantul Pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring. Hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1 Bawang menunjukkan bahwa latihan tembakan yang dilakukan dari sisi kanan ring tidak berpengaruh terhadap hasil tembakan hukuman tembakan bebas. Hal itu dikarenakan jarak saat melakukan tembakan sama dengan jarak yang sebenarnya, yang membedakan hanya perbedaan sisi tembakan saja. Kekuatan dorongan dan otot tungkai yang dibutuhkan dalam melakukan tembakan sama besar. Sehingga dengan diberikan gaya dorong ke atas dan ke depan tersebut maka laju bola ke dalam ring basket

63 49 akan melengkung atau membentuk sudut parabola sehingga kemungkinannya untuk masuk dalam ring basket akan lebih besar. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh yang lebih baik dari latihan tembakan dengan sisi kiri ring dibandingkan latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang dikarenakan penyesuaian dan ketepatan saat memasukan bola karena sudah terbiasa melakukan dari sisi tersebut. Dengan tingkat kemudahan saat melakukan latihan tembakan dari sisi kiri ring menjadikan motivasi siswa saat latihan semakin tinggi yang pada akhirnya tingkat ketepatan tembakan dapat dikuasai secara optimal. Faktor yang mempengaruhi sisi kiri ring lebih baik dibandingkan dari sisi kanan ring yaitu lebih mudah mengatur jarak dan akurasi saat menembak, bahu kanan lebih dekat dengan papan pantul sehingga mudah untuk memasukan bola.

64 50 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Ada pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket putra SMA Negeri 1 Bawang Tidak terdapat pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket putra SMA Negeri 1 Bawang Latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dalam meningkatkan kemampuan tembakan hukuman dibandingkan latihan tembakan dari sisi kanan ring. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan penelitian di atas, penulis mengajukan saran: Bagi pelatih atau pembina ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 1 Bawang ataupun di SMA atau sekolah-sekolah lainnya diharapkan dalam melatih kemampuan tembakan hukuman sebaiknya dilakukan dari sisi kiri ring karena terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan tembakan hukuman dibandingkan latihan tembakandari sisi kanan ring. 50

65 Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian sejenis dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan diharapkan untuk dapat membandingkan bentuk latihan tembakan hukuman ini dengan bentuk latihan yang lain agar diperoleh informasi yang semakin tepat terkait bentuk latihan yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan tembakan dalam bolabasket.

66 52 DAFTAR PUSTAKA A. Sarumpaet, dkk Permainan Bola Besar. Jakarta : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependudukan Danny Kosasih Fundamental Basket Ball, First Step To Win. Semarang : Karangturi Media. Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi Dwi Agus Widyarto Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Secara Langsung Dan Bertahap Dengan Sudut 45 0 Terhadap Hasil Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bola Basket Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA N 2 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. FIK UNNES. FIK.UNNES PedomanPenyusunanSkripsiMahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.Semarang : FIK UNNES Imam Sodikun Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan M. Sajoto Permainan Bola Basket. Semarang. STO Semarang Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta : Depdikbud Orison swett mareden Mutiara Penggugah Hati. Jawa Tengah : Pustaka Kauna PB. PERBASI Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : Perbasi Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : Perbasi Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. RubiantoHadi IlmuKepelatihanDasar. Semarang :Cipta Prima Nusantara

67 53 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Sutrisno Hadi Statistik 1. Yogyakarta : Andi Offset Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset Vic, Ambler Petunjuk Untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung : CV. Pionir Jaya 52 WJS, Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Wissel, Hall, Basket Ball Step to Succes. Amerika : Raja Grafindo

68 LAMPIRAN-LAMPIRAN 54

69 55

70 56

71 57

72 58

73 59 TES AWAL (PRE TEST) TEMBAKAN HUKUMAN SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG Tes Shooting No. Nama Jumlah 1. Aristya Niken Neni Elsa Tyas Arin Ifah Sulistina Inung Sovia Egar Agustina Renita Cancun Imas Icha Rita Ginanjar Shasha Isna Jumlah 28

74 60 HASIL TES AKHIR (POST TEST) TEMBAKAN HUKUMAN SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG Tes Shooting No. Nama Jumlah 1. Aristya Niken Neni Elsa vita Tyas Arin Ifah Sulistina Inung Sovia Egar Agustina Renita Cancun Imas Icha Rita Ginanjar Sasa Isna Jumlah 43

75 61 DATA TES AWAL (PRE TEST) BERDASARKAN RANGKING SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG No No. Tes Nama Hasil 1 14 Cancun Elsa Sovia Renita Imas Inung Agustina Rita Niken Tyas Arin Ginanjar Aristya Neni Ifah Sulistina Egar Icha Shasha Isna 0

76 62 DATA MATCHING HASIL TES AWAL (PRE TEST) SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG No No Tes Hasil Tes Rumus Match A B B A A B B A A B B A A B B A A B B A Matching Pasangan Tes Pasangan Hasil A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B

77 63 DATA HASIL TES AWAL (PRE TEST) UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II No No Urut Tes Nama Hasi l Tes Urut Te s Nama Hasi l Tes 1 14 Cancun Elsa Renita Sovia Imas Inung Rita Agustina Niken Tyas Ginanjar Arin Aristya Neni Sulistina Ifah Egar Icha Isna Shasha 0 Ket : Jumlah 15 Jumlah 13 Kel Eks I Kel Eks II : Tembakan dari sisi kiri ring : Tembakan dari sisi kanan ring X 1= 15 X 2 = 13 N = 10 N = 10 Mean = 1,5 Mean = 1.3

78 64 DATA HASIL TES AKHIR (POST TEST) UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN EKSPERIMEN II KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II No Hasil No Hasil Urut Tes Nama Tes Urut Tes Nama Tes 1 14 Cancun Elsa Renita Sovia Imas Inung Rita Agustina Niken Tyas Ginanjar Arin Aristya Neni Sulistina Ifah Egar Icha Isna Shasha 0 Jumlah 27 Jumlah 16 X 1=27 X 2 = 16 N = 10 N = 10 Mean = 2,7 Mean = 1,6

79 65 Tabel Perhitungan Statistika Pola M-S Terhadap Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Hipotesis Ho : 1 < 2 Ha : 1 > 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: t M D d N N 2-1 Ho diterima apabila t < t (1-1/2a)(n1+n2-2) No Resp X e1 X e2 D d d ,00 4,00 1,00 0,80 0, ,00 3,00 0,00-0,20 0, ,00 2,00 1,00 0,80 0, ,00 2,00 0,00-0,20 0, ,00 1,00 0,00-0,20 0, ,00 1,00 0,00-0,20 0, ,00 0,00 0,00-0,20 0, ,00 0,00 0,00-0,20 0, ,00 0,00 0,00-0,20 0, ,00 0,00 0,00-0,20 0,0400 Jumlah 15,00 13,00 2,00 0,00 1,6000 Rata-rata 1,50 1,30 0,20

80 66 MD = T = D 2,00 = N 10 0,20 1, = 0,20 = 1,50 Pada a = 5% dengan db = 10-1 = 9 diperoleh t (0.95)(9) =2,262-2,26 1,50 2,26 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan hasil pre-test antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2

81 67 Tabel Perhitungan Statistika Pola M-S Terhadap Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 Hipotesis Ho : 1 < 2 Ha : 1 > 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: t M D 2 d N N - 1 Ho diterima apabila t < t (1-1/2a)(n1+n2-2) No Resp X e1 X e2 D d d ,00 3,00 4,00 2,90 8, ,00 3,00 0,00-1,10 1, ,00 2,00 1,00-0,10 0, ,00 1,00 3,00 1,90 3, ,00 2,00-1,00-2,10 4, ,00 1,00 1,00-0,10 0, ,00 2,00 0,00-1,10 1, ,00 1,00 1,00-0,10 0, ,00 1,00 0,00-1,10 1, ,00 0,00 2,00 0,90 0,8100 Jumlah 27,00 16,00 11,00 0,00 20,9000 Rata-rata 2,70 1,60 1,10

82 68 MD = D 11,00 = N 10 = 1,10 T = = 2,28 1,10 20, Pada a = 5% dengan db = 10-1 = 9 diperoleh t (0.95)(9) =2,10-2,10 2,1 2,28 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada perbedaan hasil post-test antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2

83 69 Hipotesis Tabel Perhitungan Statistika Pola M-S Terhadap Hasil Pre-Test dan Post test Kelompok Eksperimen 1 Ho : 1 < 2 Ha : 1 > 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: t M D d N N 2-1 Ho diterima apabila t < t (1-1/2a)(n1+n2-2) No Resp X e1 X e2 D d d ,00 7,00-2,00-0,80 0, ,00 3,00 0,00 1,20 1, ,00 3,00 0,00 1,20 1, ,00 4,00-2,00-0,80 0, ,00 1,00 0,00 1,20 1, ,00 2,00-1,00 0,20 0, ,00 2,00-2,00-0,80 0, ,00 2,00-2,00-0,80 0, ,00 1,00-1,00 0,20 0, ,00 2,00-2,00-0,80 0,64 Jumlah 15,00 27,00-12,00 0,00 7,60 Rata-rata 1,50 2,70-1,20

84 70 MD = D -12,00 = N 10 = -1,20-1,20 T = = 7, , 13 Pada a = 5% dengan db = 10-1 = 9 diperoleh t (0.95)(9) =2,26-4,13-2,2622 2,26 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada perbedaan hasil pre test dan post-test kelompok eksperimen 1.

85 71 Hipotesis Tabel Perhitungan Statistika Pola M-S Terhadap Hasil Pre-Test dan Post test Kelompok Eksperimen 2 Ho : 1 < 2 Ha : 1 > 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: t M D d N N 2-1 Ho diterima apabila t < t (1-1/2a)(n1+n2-2) No Resp X e1 X e2 D d d ,00 3,00 1,00 1,30 1, ,00 3,00 0,00 0,30 0, ,00 2,00 0,00 0,30 0, ,00 1,00 1,00 1,30 1, ,00 2,00-1,00-0,70 0, ,00 1,00 0,00 0,30 0, ,00 2,00-2,00-1,70 2, ,00 1,00-1,00-0,70 0, ,00 1,00-1,00-0,70 0, ,00 0,00 0,00 0,30 0,0900 Jumlah 13,00 16,00-3,00 0,00 8,1000 Rata-rata 1,30 1,60-0,30

86 72 MD = D -3,00 = N 10 = -0,30-0,30 t = = -1,00 8, Pada a = 5% dengan db = 10-1 = 9 diperoleh t (0.95)(9) =2,26-2,2622-1,00 2,26 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan hasil pre test dan post-test kelompok eksperimen 2

87 73 UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No X 1 X 2 (zi) F (Zi) S (zi) F(Zi) - S(zi) 1 0,00 0-0,87 0,1910 0,4000 0, ,00 0-0,87 0,1910 0,4000 0, ,00 0-0,87 0,1910 0,4000 0, ,00 0-0,87 0,1910 0,4000 0, ,00 1-0,29 0,3854 0,6000 0, ,00 1-0,29 0,3854 0,6000 0, ,00 4 0,29 0,6146 0,7000 0, ,00 9 0,87 0,8090 0,9000 0, ,00 9 0,87 0,8090 0,9000 0, , ,04 0,9793 1,0000 0,0207 Jumlah 15 Lo 0,2146 Rata-rata 1,5 L5%,10 0,258 Standar Deviasi 1,716 Varians 2,944 Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal

88 74 UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK ESKPERIMEN 2 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No X 1 X 2 (zi) F (Zi) S (zi) F(Zi) - S(zi) 1 0,00 0-0,92 0,1797 0,4000 0, ,00 0-0,92 0,1797 0,4000 0, ,00 0-0,92 0,1797 0,4000 0, ,00 0-0,92 0,1797 0,4000 0, ,00 1-0,21 0,4162 0,6000 0, ,00 1-0,21 0,4162 0,6000 0, ,00 4 0,49 0,6892 0,8000 0, ,00 4 0,49 0,6892 0,8000 0, ,00 9 1,20 0,8847 0,9000 0, , ,90 0,9715 1,0000 0,0285 Jumlah 13 Lo 0,2203 Rata-rata 1,3 L5%,15 0,258 Standar Deviasi 1,418 Varians 2,011 Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal

89 75 UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 1 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No X 1 X 2 (zi) F (Zi) S (zi) F(Zi) - S(zi) 1 1,00 1-0,96 0,1680 0,2000 0, ,00 1-0,96 0,1680 0,2000 0, ,00 4-0,40 0,3460 0,6000 0, ,00 4-0,40 0,3460 0,6000 0, ,00 4-0,40 0,3460 0,6000 0, ,00 4-0,40 0,3460 0,6000 0, ,00 9 0,17 0,5674 0,8000 0, ,00 9 0,17 0,5674 0,8000 0, , ,74 0,7690 0,9000 0, , ,43 0,9925 1,0000 0,0075 Jumlah 27 Lo 0,2540 Rata-rata 2,7 L5%,10 0,258 Standar Deviasi 1,767 Varians 3,122 Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal

90 76 UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN 2 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No X 1 X 2 (zi) F (Zi) S (zi) F(Zi) - S(zi) 1 0,00 0-1,66 0,0488 0,1000 0, ,00 1-0,62 0,2673 0,5000 0, ,00 1-0,62 0,2673 0,5000 0, ,00 1-0,62 0,2673 0,5000 0, ,00 1-0,62 0,2673 0,5000 0, ,00 4 0,41 0,6606 0,8000 0, ,00 4 0,41 0,6606 0,8000 0, ,00 4 0,41 0,6606 0,8000 0, ,00 9 1,45 0,9264 1,0000 0, ,00 9 1,45 0,9264 1,0000 0,0736 Jumlah 16 Lo 0,2327 Rata-rata 1,6 L5%,10 0,258 Standar Deviasi 0,966 Varians 0,933 Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal

91 77 RELIABILITAS HASIL TES TEMBAKAN HUKUMAN MAHASISWA IKK BOLA BASKET UNNES YANG TELAH DI HITUNG Rumus rxy = N. xy x y N. x 2 x 2. N. y 2 y 2 Suharsimi Arikunto (2006 : 274 ) Maka : rxy = = N. xy x y N. x 2 x 2. N. y 2 y = 53 = 5589 rxy = 0, Jadi perhitungan reliabilitas dari rusmus rxy = 0,7089 sehingga tes tembakan hukuman yang digunakan dalam penelitian ini dapat dianggap reliabel dan valid, yaitu 0,7089. Tabel Interprestasi Nilai Besar Nilai r Interprestasi 0,90 s/d 0,99 Sempurna (tinggi) 0,80 s/d 0,89 Cukup 0,70 s/d 0,79 Sedang 0,60 s/d 0,69 Kurang dibawah 0,59 Kurang sekali Nurhasan (2001 : 47 )

92 78 RELIABILITAS HASIL TES TEMBAKAN HUKUMAN MAHASISWA IKK BOLA BASKET UNNES YANG TELAH DI HITUNG No Nama X1 X2 2 X 2 Y (X).(Y) 1. Galih M. Hanibal Krisnawan Miftakun Najaki Callixtus Fahmi Bambang Puguh Galih Fajar Ian Weli N=10 Jumlah

93 79 Tabel Uji t (t-test) (Sutrisno Hadi, 2000 : 287)

94 80 Tabel Nilai Rho (Sutrisno Hadi, 2000 : 289)

95 81 PROGRAM LATIHAN LATIHAN TEMBAKAN DARI SISI KANAN RING DAN SISI KIRI RING SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRI SMA N 1 BAWANG Kegiatan No Hari/Tanggal Eksperimen I Eksperimen II 1 Selasa PRE TES 18/01/ Kamis a. Pemanasan : a. Pemanasan : 20/01/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - stretching - streching - senam - senam b. LatihanInti b. LatihanInti - 5 x 3 set - 5x 3 settembakanfreethrow tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 3 Sabtu a. Pemanasan : a. Pemanasan : 22/01/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - stretching - streching - senam - senam b. LatihanInti b. LatihanInti -5 x 3 settembakanfreethrow - 5 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 4 Selasa a. Pemanasan : a. Pemanasan : 25/01/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - stretching - streching - senam - senam b. LatihanInti b. LatihanInti - 5x 3 settembakanfreethrow - 5 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi

96 82 5 Kamis a. Pemanasan : a. Pemanasan : 27/01/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 5 kali - push up 5 kali - stretching - stretching b. LatihanInti b. LatihanInti - 6x 3 settembakanfreethrow - 6 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 6 Sabtu a. Pemanasan : a. Pemanasan : 29/01/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 6 kali - push up 6 kali - stretching - stretching b. LatihanInti b. LatihanInti - 6x 3 settembakanfreethrow - 6 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 7 Selasa a. Pemanasan : a. Pemanasan : 01/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 7 kali - push up 7 kali - streaching - streaching b. LatihanInti b. LatihanInti - 6x 3 settembakanfreethrow - 6 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 8 Kamis a. Pemanasan : a. Pemanasan : 03/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 8 kali - push up 8 kali - streaching - streaching b. LatihanInti b. LatihanInti - 6x 3 settembakanfreethrow - 6 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi

97 83 9 Sabtu a. Pemanasan : a. Pemanasan : 05/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 9 kali - push up 9 kali - stretching - streching b. LatihanInti b. LatihanInti - 7x 3 settembakanfreethrow - 7 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 10 Selasa a. Pemanasan : a. Pemanasan : 08/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - push up 10 kali - push up 10 kali - stretching - streching b. LatihanInti b. LatihanInti - 7x 3 settembakanfreethrow - 7 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 11 Kamis a. Pemanasan : a. Pemanasan : 10/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - shit up 10 kali - shit up 10 kali - stretching - streching b. LatihanInti b. LatihanInti - 7x 3 settembakanfreethrow - 7 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 12 Sabtu a. Pemanasan : a. Pemanasan : 12/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan - shit up 10 kali - shit up 10 kali - stretching - stretching b. LatihanInti b. LatihanInti - 7x 3 settembakanfreethrow - 7 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi

98 84 13 Selasa a. Pemanasan : a. Pemanasan : 15/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan -shit up 10 kali -shit up 10 kali -push up 10 kali -push up 10 kali - streaching - streaching b. LatihanInti b. LatihanInti - 12x 3 settembakanfreethrow - 12 x 3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 14 Kamis a. Pemanasan : a. Pemanasan : 17/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan -shit up 10 kali -shit up 10 kali -push up 10 kali -push up 10 kali - streaching - streaching b. LatihanInti b. LatihanInti - 12x 3 settembakanfreethrow - 12 x3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 15 Sabtu a. Pemanasan : a. Pemanasan : 19/02/ larikelilinglapangan - larikelilinglapangan -shit up 10 kali -shit up 10 kali -push up 10 kali -push up 10 kali - streaching - streaching b. LatihanInti b. LatihanInti - 12x 3 settembakanfreethrow - 12 x3 set tembakanfreethrow darisisikanan ring darisisikiri ring c. Penenangan c. Penenangan - pelemasan - pelemasan - koreksi - koreksi 16 Selasa POST TEST 22/02/2011

99 85 DATA TIM PEMBANTU PENELITIAN NO NAMA JURUSAN 1. Anisa Prihantari PKLO 2. Retno Ninok IKM 3. Dyah Ika PKLO 4. Laela Setyo PKLO 5. Elmin PKLO 6. Nila PKLO 7. Lini PKLO 8. Anggra PKLO 9. Andi Budi PKLO 10. Wijanarko PKLO

100 86 DOKUMENTASI PENELITIAN Pengukuran Garis Sisi Kanan Dan Sisi Kiri Ring Pengarahan Sebelum Tes Awal Tes Awal Tembakan Freethrow

101 Tes Awal Tembakan Freethrow 87

102 88 Persiapan Tes Akhir Pemanasan

103 Tes Akhir Tembakan Freethrow 89

104 90 Selesai Pengambilan Data Post tes Tim Pembantu Penelitian

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN OPERAN DAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN DRIBBLE TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BAGI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan ARIF PRASETIYO

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan ARIF PRASETIYO PENGARUH HASIL LATIHAN LAY UP OPERAN TEMAN DENGAN BOUNCE PASS DAN OVER HEAD PASS TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOT DARI SISI KANAN PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 3 BATANG 2010/2011

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT PERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. pada Universitas Negeri Semarang

SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. pada Universitas Negeri Semarang PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN LAY UP DARI SISI KANAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERTAHAP DAN TIDAK BERTAHAP TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP PADA PESERTA PUTRA KLUB BOLABASKET EXITON KU-15 BANJARNEGARA TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP

SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP DAN ONE HAND SET SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRI SMA N 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini permainan bola basket sangat berkembang dengan baik di indonesia, olahraga bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Popularitas bola basket di dunia sekarang ini bukanlah secara kebetulan, akan tetapi perkembangannya telah meningkat dengan daya saing yang tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT SUDUT 45 0 DAN 135 0 TERHADAP HASIL JUMP SHOOT PEMAIN BOLABASKET PUTRA NGALIYAN BASKETBALL CENTER (NBC) KOTA SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi

Lebih terperinci

Unnes Journal of Sport Sciences

Unnes Journal of Sport Sciences Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (1) (2012) Unnes Journal of Sport Sciences http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujss HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga basket dalam perkembanganya sudah menunjukkan perkembangan yang cukup maju. Hal ini ditandai dengan perkembangan cabang olahraga basket yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bola basket merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Khususnya di Indonesia, Olahraga ini diciptakan pada akhir abad ke-19. Penciptanya adalah

Lebih terperinci

SURVEI HASIL ONE HAND SET SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA PEMAIN PUTRA KELOMPOK USIA TAHUN KLUB BASKET SEHATI KOTA SEMARANG TAHUN 2012

SURVEI HASIL ONE HAND SET SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA PEMAIN PUTRA KELOMPOK USIA TAHUN KLUB BASKET SEHATI KOTA SEMARANG TAHUN 2012 SURVEI HASIL ONE HAND SET SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA PEMAIN PUTRA KELOMPOK USIA 12-15 TAHUN KLUB BASKET SEHATI KOTA SEMARANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA Ach. Ghuston Arifin SMA Negeri 1 Sampang Email : ghustonarifin@gmail.com Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan bola basket juga mengalami

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL Oleh Ulfah Dharu Susang Jaya 12602241040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN

Lebih terperinci

Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi Bola

Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi Bola Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 4. Nomor 1. Edisi Juli 2014. ISSN: 2088-6802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET ABSTRACT This research aims to find out: (1) the difference effect of drill practice and games

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak diadakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Ability Of One Hand Set Shoot With Jump Shoot On The Scoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dewasa ini berusaha keras melakukan pembangunan disegala bidang untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Setiap usaha

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Efektivitas Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal taraf efektivitas

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 2 (2) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERBEDAAN LATIHAN MELAMBUNGKAN BOLA TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW M Taufik Budi Setyawan Soegiyanto

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah olahraga anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namun bola basket dimainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAY UP SHOOT

EFEKTIVITAS LAY UP SHOOT EFEKTIVITAS LAY UP SHOOT MENGGUNAKAN UNDERHEAD DAN OVERHEAD PADA SUDUT 45 DERAJAT TERHADAP KEMAMPUAN HASIL LAY UP SHOOT PADA PEMAIN BOLA BASKET PUTRA SMP N 3 BATANG TAHUN 01 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi manusia, ada berbagai macam tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga,yaitu: 1) Rekreasi, yaitu mereka yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN HUKUMAN DUA TANGAN DI DEPAN DADA POSISI KAKI SEJAJAR DAN POSISI KAKI MUKA BELAKANG TERHADAP HASIL TEMBAKAN HUKUMAN BOLA BASKET PADA SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 PEKALONGAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHOOTING FREE THROW

PENGARUH LATIHAN SHOOTING FREE THROW PENGARUH LATIHAN SHOOTING FREE THROW MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP HASIL SHOOTING FREE THROW PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMP NEGERI 3 UNGARAN SKRIPSI Diajukan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular dikalangan muda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lay up shoot merupakan salah satu teknik dalam permainan bolabasket yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun tidak spesifik

Lebih terperinci

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe KETRAMPILAN DASAR BOLABASKET PJKR /POR Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan penyerangan, Ukuran

Lebih terperinci

Kata kunci: hubungan tinggi badan, kekuatan otot lengan, power tungkai, kemampuan tembakan free throw

Kata kunci: hubungan tinggi badan, kekuatan otot lengan, power tungkai, kemampuan tembakan free throw 1 HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN FREE THROW PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMA NEGERI 4 PURWOREJO THE RELATIONSHIP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai -

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Taryono, S.Pd. *) ABSTRAK Dalam proses pelatihan khususnya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM PERBEDAAN CLEAR SHOOT DARI SISI KANAN DENGAN DARI DEPAN PAPAN PANTUL SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 NGANJUK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dan Sampel Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI

HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI HUBUNGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI I BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam tubuh manusia terdapat bentuk-bentuk tulang yang dapat di klasifikasikan kedalam (1) tulang panjang (pipa), (2) tulang pendek, (3) tulang pipih, dan (4) tulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga. Dengan demikian latihan mental perlu mendapat perhatian yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga basket adalah Dr. James Naismith. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP

KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP SISI KANAN DENGAN TANGAN KANAN DAN DRIBBLE LAY UP SISI KIRI DENGAN TANGAN KIRI TERHADAP HASIL LAY UP MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV B PKLO FIK UNNES SKRIPSI Untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dalam pembuatannya. Metode eksperimen ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian,disiplin dan sportivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Bola Basket Untuk lebih memahami secara mendalam tentang pengertian perrmainan bola basket, maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP PADA SISWA PUTRA SMPIT INSAN PERMATA BOJONEGORO TAHUN 2015/ 2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LANGSUNG KE RING BASKET PADA SISWA YANGMENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Jump Heading Tehnik dasar heading (jump heading) sangat penting dalam permainan sepak bola. Karena dengan jump heading

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil tes fleksibilitas pergelangan tangan fleksibilitas sendi bahu dan hasil shooting tembakan bebas free throw dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek mental dan fisik tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para atlet dalam meraih prestasi. Motif menjadi pendorong seseorang untuk berlatih atau meraih prestasi terbaik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Permainan Bola Basket A. Kajian Teori Bola basket merupakan olahraga permainan yang mempunya peraturan-peraturan tertentu, sehingga untuk dapat bermain sesuai dengan peraturan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 28 x 15 meter dengan permukaan yang keras. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang sangat penting, karena dengan perolehan angka yang didapat dari hasil tembakan ini yang akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Latihan Konsentrasi Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga permainan, karena ada alat atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola dan aktivitas bermain yang dilakukan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI OLEH PRIMA A1D408077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP N 3 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : CANDI OMEGA SETIAWAN NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : CANDI OMEGA SETIAWAN NIM HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN SHOOT UNDERBASKET PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMAN 1 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang demikian pesat dan canggih, sehingga segala sesuatu yang semula dikerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan. kompleks yang di dalam pelaksanaannya terdiri atas beberapa unsur fisik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan. kompleks yang di dalam pelaksanaannya terdiri atas beberapa unsur fisik BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Koordinasi Mata-Tangan Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang sangat kompleks yang di dalam pelaksanaannya terdiri atas beberapa

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET Oleh: Wisnu Mahardika ABSTRACT This research aims to find out: (1) the difference effect of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci