INFEKSI CACING USUS PADA ANAK SEKOLAH SDN I MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014
|
|
- Suparman Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INFEKSI CACING USUS PADA ANAK SEKOLAH SDN I MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 Budi Hairani* 1, Juhairiyah 1 1 Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Tanah Bumbu Kawasan Perkantoran Pemda Kab. Tanah Bumbu, Gunung Tinggi Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Abstract Helminthiasis is still become a health problem in Indonesia with increasing prevalence in last decade. Schoolchildren have a high risk to get helminth infection. We examine the stool sample using Kato Katz method to found data about helminth infection on schoolchildren of SDN I Manurung, Kusan Hilir subdistrcit, Tanah Bumbu regency. Result from 98 stool sample, helminth eggs found in 31 sample (31,6%). Highest infection occured in class IV (8,2%), infection in boys is higher than girls. We found Trichuris trichiura, Ascaris lumbricoides, Hookworm, Enterobius vermicularis and Hymenolepis sp. T. trichiura is highest infection (22,4%). Partly infections were mix infection of T. trichiura and A. lumbricoides. Possible factors that cause helminth infection in SDN I Manurung schoolchildren was poor personal sanitation. Keywords : Helminthiasis, school children, SDN I Manurung HELMINTHIASIS INFECTION ON SDN 1 MANURUNG SCHOOLCHILDREN IN KUSAN HILIR, TANAH BUMBU DISTRICT SOUTH KALIMANTAN Abstrak Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dengan adanya kecenderungan peningkatan kembali prevalensi pada dekade terakhir. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang rentan terinfeksi kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data kejadian infeksi cacing pada murid sekolah SDN I Manurung, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2014 melalui pemeriksaan sampel tinja. Hasil pemeriksaan tinja dengan metode Kato-katz dari 98 sampel tinja sebanyak 31 sampel (31,6%) positif mengandung telur cacing. Kejadian infeksi tertinggi pada kelas IV yaitu sebanyak 8 orang (8,2%), infeksi pada anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Jenis cacing yang ditemukan adalah Trichuris trichiura, Ascaris lumbricoides, Hookworm, Enterobius vermicularis dan Hymenolepis sp. Jenis cacing yang menginfeksi tertinggi adalah T. trichiura (22,4%). Sebagian infeksi merupakan campuran antara T. trichiura dan A. lumbricoides. Kemungkinan faktor yang menyebabkan masih tingginya kejadian infeksi cacing adalah rendahnya tingkat sanitasi perorangan. Kata Kunci : Kecacingan, anak sekolah, SDN I Manurung Naskah masuk: 6 April 2015; Review I:16 April 2015; Review II: 16 Juni 2015; Layak Terbit: 16 Juni 2015 *Alamat korespondensi: light448@yahoo.co.id; Telepon: (0518) ; Faksimile: (0518)
2 PENDAHULUAN Infeksi cacing tersebar luas di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Kecacingan tergolong neglected diseases yaitu infeksi yang kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan kognitif pada anak. 1 Anak-anak usia pra sekolah dan usia sekolah (0 15 tahun) merupakan kelompok usia yang berisiko terinfeksi kecacingan. 2 Parasit penyebab kecacingan yang umum terdapat di Indonesia diantaranya adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma doudenale, Enterobius vermicularis dan Hymenolepis sp. 2 Kebanyakan infeksi cacing terjadi melalui media tanah (Soil transmitted helminth), selain itu dapat juga melalui udara dan air. 3 Kemampuan cacing menghasilkan telur yang sangat banyak dan telur yang dapat bertahan lama di lingkungan luar menyebabkan infeksi cacing sangat mudah menyebar. 3 Penyebaran kecacingan sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi sanitasi lingkungan. Walaupun prevalensi kecacingan sudah jauh menurun, namun peningkatan kembali sangat mungkin terjadi terutama di daerah yang berisiko seperti perkampungan kumuh dan perdesaan. Upaya pemerintah melalui program pemberantasan penyakit cacing yang diprioritaskan pada anak-anak berhasil menurunkan prevalensi kecacingan dari 78,6% pada tahun 1987 menjadi 8,9% pada tahun Hasil penelitian yang dilakukan pada dekade terakhir menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi kasus kecacingan dibandingkan prevalensi nasional tahun 2003 (8,9%) antara lain Sasangko A, (2000), menunjukkan infeksi askariasis 62,2% dan 48% untuk trikuriasis serta 0,72% untuk cacing tambang. 4 Manggara tahun 2005, mempresentasikan 24,3% murid SD di daerah kumuh Jakarta terinfeksi cacingan dengan 87,6% terinfeksi askariasis. 5 Demikian juga Mardiana yang melakukan penelitian terhadap anak SD di Jakarta didapatkan prevalensi askariasis sebesar 70-80% dan penderita trikuriasis 25,3-68,4%. 6 Data terkini mengenai prevalensi kecacingan sangat diperlukan mengingat risiko peningkatan kembali prevalensi kecacingan setiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2009 mengenai risiko infeksi cacing pada anak sekolah dasar berdasarkan ekosistem yang berbeda menemukan bahwa anak di wilayah pedesaan berisiko terinfeksi cacing 1,2 kali lebih besar dibandingkan anak di wilayah perkotaan. 7 Berdasarkan hasil tersebut SDN Manurung 1 yang terletak di pedesaan dipilih sebagai subjek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi dan jenis cacing yang menginfeksi anak-anak sekolah SDN 1 Manurung, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada pihak Sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat berupa informasi/data mengenai tingkat infeksi cacing serta rekomendasi mengenai tindakan pengobatan dan pencegahan kecacingan pada anak-anak. METODOLOGI Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional, data disajikan secara deskriptif dalam bentuk grafik. Penelitian ini menggunakan total populasi sebagai subyek yaitu seluruh siswa kelas I VI SDN I Manurung, Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, yang dilakukan pada bulan Oktober tahun Seluruh siswa yang hadir diberikan pot tinja dengan terlebih dahulu dilakukan penyuluhan singkat mengenai kecacingan dan petunjuk cara pengisian pot tinja. Pembagian pot tinja disertai dengan lembar inform consent untuk disetujui oleh orang tua siswa. Pengambilan pot tinja dilakukan satu hari setelah pembagian pot. Pemeriksaan tinja dilakukan di laboratorium parasitologi Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu dengan metode Kato Katz. 2 39
3 HASIL Jumlah keseluruhan siswa SDN I Manurung yaitu 99 siswa, hanya 1 siswa yang tidak mengumpul tinjanya dikarenakan tidak masuk sekolah dengan alasan sakit sehingga jumlah pot tinja yang terkumpul pada saat pengambilan pot adalah sebanyak 98 pot. Jumlah tersebut dengan proporsi sebanyak 50 orang laki-laki dan 48 orang Perempuan. Hasil pemeriksaan tinja didapatkan 31 orang positif kecacingan dengan komposisi 16 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, rincian hasil dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Persentase Infeksi Kecacingan Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN 1 Manurung Tahun 2014 Berdasarkan kelompok kelas, infeksi kecacingan yang tertinggi ada pada kelas IV (8,2%), sedangkan yang terendah pada kelas VI (2,0%) dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Persentase Infeksi Kecacingan Berdasarkan Kelompok Kelas di SDN Manurung 1 Tahun 2014 Jenis cacing yang menginfeksi murid SDN 1 Manurung dapat dilihat pada Gambar 3 yaitu Trichuris trichiura, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Hymenolepis sp., Hookworm. Infeksi yang tertinggi adalah cacing T. trichiura (22,4%). Infeksi campuran antara T. trichiura dan A. lumbricoides juga ditemukan pada empat orang murid (4,1%). 40
4 Gambar 3. Proporsi Jenis Cacing Yang Menginfeksi Murid SDN Manurung 1 Tahun 2014 BAHASAN Infeksi kecacingan yang terjadi pada murid SDN 1 Manurung sebanyak 31 orang (31,6%) dari total 98 orang yang diperiksa tinjanya. Berdasarkan jenis kelamin jumlah laki-laki yang terinfeksi cacing lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Hasil tersebut memiliki kesesuaian dengan hasil penelitian Sumanto D (2010), yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian kecacingan, jenis kelamin laki-laki berisiko 2,9 kali lebih besar untuk mengalami infeksi cacing dibandingkan anak perempuan. 8 Kejadian kecacingan pada dasarnya dapat menginfeksi setiap jenis kelamin. 9 Kebiasaan anak laki-laki yang cenderung lebih suka bermain atau melakukan aktivitas di luar rumah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi cacing. 6 Walaupun anak-anak pada umumnya sudah memakai sepatu, halaman sekolah SDN Manurung 1 yang masih berupa tanah masih dapat menyebabkan terjadinya penularan bagi anak-anak terutama yang sering bermain di tanah (main kelereng, gasing, dan lain-lain) sehingga terjadi kontak dengan tanah yang tercemar oleh telur/larva cacing. Selain itu penularan cacing juga dapat terjadi saat kegiatan anak-anak di luar lingkungan sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Faridan K, dkk (2013), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian kecacingan. 10 Berdasarkan hasil pemeriksaan infeksi kecacingan menurut kelompok kelas diketahui yang tertinggi adalah pada anak-anak kelas IV (8,2%) yang umumnya berusia antara 9-11 tahun, sedangkan yang terendah pada anakanak kelas VI (2,0%) yang umumnya berumur antara tahun. Faktor faktor yang menyebabkan masih tingginya infeksi cacing adalah rendahnya tingkat sanitasi pribadi (perilaku hidup bersih sehat) seperti kebiasaan cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar, kebersihan kuku, perilaku jajan di sembarang tempat yang kebersihannya tidak dapat dikontrol Menurut Winita, R., dkk (2012) berdasarkan tingkat pendidikan dan umur sebelum diberikan edukasi, infeksi kecacingan banyak ditemukan pada siswa dengan tingkat pendidikan yang masih rendah dan umur muda. 14 Kemampuan anak yang sudah berumur 12 tahun keatas kemungkinan sudah lebih baik dibandingkan umur dibawahnya dalam memahami pentingnya menjaga kebersihan sanitasi pribadi 41
5 maupun lingkungan sehingga risiko terinfeksi cacing menjadi lebih rendah. Jenis cacing yang ditemukan yaitu Trichuris trichiura, Ascaris lumbricoides, Hookworm yang tergolong soil transmitted helminth (STH), Enterobius vermicularis dan Hymenolepis sp yang tergolong non- STH. T. trichiura berdasarkan hasil pemeriksaan merupakan infeksi yang tertinggi pada murid SDN Manurung 1. Penyebaran penyakit ini adalah terkontaminasinya tanah dengan tinja yang mengandung telur cacing. Telur tumbuh dalam tanah liat, lembab dan tanah dengan suhu optimal + 30 o C. Infeksi T. trichiura terjadi bila telur yang infektif masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman yang tercemar atau melalui tangan yang kotor. Infeksi cacing Trichuris atau cacing cambuk lebih sering terjadi di daerah panas, lembab dan sering terlihat bersama-sama dengan infeksi Ascaris. 15 Karena habitat dan siklus hidupnya sama-sama memerlukan media tanah, sebagai STH maka kedua jenis cacing ini seringkali menyebabkan infeksi ganda pada manusia. 16 Pada penelitian ini ditemukan infeksi tunggal Ascaris pada satu orang dan infeksi ganda antara Trichuris dan Ascaris pada empat orang. Adanya infeksi ganda menandakan buruknya higiene dan sanitasi pada lingkungan anak tersebut. Pola penyebaran infeksi Ascaris dan Trichuris hampir sama, beberapa survei yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa seringkali prevalensi Ascaris yang tinggi disertai prevalensi Trichuris yang tinggi. 16 Infeksi Hookworm atau cacing tambang hanya ditemukan pada 1 orang. Cacing tambang yang menginfeksi penduduk Indonesia disebabkan oleh Necator americanus yang menyebabkan nekatoriasis dan Ancylostoma doudenale yang menyebabkan ankilostomiasis. 17 Pada pemeriksaan tinja tidak dapat dibedakan antara telur N. Americanus dan A. doudenale. Umumnya prevalensi cacing tambang (Hookworm) berkisar antara 30-50% di berbagai daerah di Indonesia dan lebih banyak ditemukan pada orang dewasa. Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di daerah perkebunan serta di pertambangan. 18 Larva filariform bersifat infektif yang terdapat pada tanah dapat langsung menginfeksi manusia dengan masuk melalui pori-pori kulit. 17 Kebiasaan anak-anak SDN 1 Manurung yang memakai sepatu diluar ruangan dapat mengurangi risiko terinfeksi Hookworm. Jenis cacing non-sth yang ditemukan pada pemeriksaan tinja adalah E. vermicularis (2,0%) dan Hymenolepis sp. (1,0%). Hospes definitif satu-satunya dari E. vermicularis adalah manusia. Terjadinya infeksi enterobiasis dapat melalui 3 jalan, yaitu penularan melalui mulut, penularan melalui pernapasan dan terjadinya retrofeksi. 17 Anjing dan kucing bukan merupakan hospes cacing kremi tetapi dapat menjadi sumber infeksi karena telur dapat menempel pada bulunya dan dapat tertelan atau terhirup oleh manusia yang sering berinteraksi dekat dengannya. 19 Di Indonesia kejadian hymenolepiasis relatif rendah dibanding dengan kejadian infeksi oleh cacing pita lainnya. Menurut survei yang dilakukan Sri S. Margono, di Jakarta ditemukan cacing pita ini sejumlah 0,2-1 % dari seluruh sampel survei yang diperiksa terhadap cacing pita di Indonesia 20. Penyebaran cacing ini bersifat kosmopolit, lebih banyak di daerah dengan iklim panas. Sering menginfeksi anak-anak umur 15 tahun ke bawah. 21 Infeksi pada manusia disebabkan menelan telur atau sistiserkoid infektif yang mencemari makanan atau minuman. Tikus, mencit dan manusia merupakan hospes definitif cacing ini, sedangkan yang menjadi hopes perantara adalah pinjal tikus, pinjal mencit dan kumbang tepung dewasa. Berbagai serangga lainnya, misalnya pinjal hewan lain, lipas (famili Blattidae), miriapoda dan berbagai jenis lepidoptera dapat bertindak sebagai hospes perantara. 17 Pencegahan penularan cacing ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah, makanan dan minuman, serta pemberantasan hewan yang menjadi hospes di sekitar hunian. 42
6 KESIMPULAN Prevalensi kecacingan pada murid SDN 1 Manurung sebesar 31,6% dengan proporsi infeksi lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki dan siswa kelas IV yang umumnya berusia 9-11 tahun. Jenis cacing yang menginfeksi adalah dari golongan soil transmitted helminth (STH) yaitu T. trichiura, A. lumbricoides, Hookworm dan dari golongan non-sth yaitu E. vermicularis dan Hymenolepis sp. Proporsi jenis infeksi yang tertinggi disebabkan oleh T. trichiura, sebagian ditemukan bersama (infeksi campuran) dengan infeksi A. lumbricoides. Adanya infeksi campuran menunjukkan rendahnya tingkat sanitasi penderita. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya orang tua yang mempunyai anak usia sekolah mengenai perilaku hidup bersih dan sehat secara intensif. Sebaiknya pemeriksaan dan pengobatan kecacingan dilakukan secara rutin disertai pembenahan infrastruktur umum di daerah pedesaan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kepala Puskesmas Pagatan yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan kegiatan survei kecacingan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Kepala Sekolah beserta para Guru SDN 1 Manurung Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu yang telah memberi izin dan membantu kelancaran pada kegiatan survei kecacingan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kurniawan A. Infeksi Parasit: Dulu dan Masa Kini. Majalah Kedokteran Indonesia. 2010; 60 (11): Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengendalian Cacingan. Jakarta : Direktorat Jenderal PP&PL; Rusmartini, T. Parasitologi Kedokteran Ditinjau Dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; Sasongko, A. Dua belas tahun pelaksanaan program pemberantasan cacing di sekolah-sekolah dasar DKI Jakarta ( ). Jurnal Epidemiologi Indonesia. 2000; 1(1): Mangara SG. Epidemiologi kecacingan pada murid SD di daerah kumuh, DKI Jakarta. Kongres dan Seminar Nasional Entomologi Medis dan Parasitologi. Bandung; 2005: Mardiana dan Djarismawati. Prevalensi Cacing Usus Pada Murid Sekolah Dasar Wajib Belajar Pelayanan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Daerah Kumuh Di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008; 7(2): Hairani, B., Andiarsa, D. & Fakhrizal, D. Risiko infeksi cacing usus pada anak sekolah dasar berdasarkan ekosistem yang berbeda di Kabupaten Tanah Bumbu tahun Jurnal Buski. 2013; 4(3): Sumanto, D. Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang pada Anak Sekolah (Studi Kasus Kontrol di Desa Rejosari, Karangawen, Demak). [Tesis] Program Studi Magister Epidemiologi Pasca Sarjana. Semarang : Universitas Diponegoro; Tadesse, G. The prevalence of intestinal helminthic infections and associated risk factors among school children in Babile town, eastern Ethiopia. Ethiop.J.Health Dev. 2005; 19(2): Faridan K, Marlianie, L & Audhah, N. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cempaka 1 Kota Banjarbaru. Jurnal Buski. 2013; 4(3):
7 11. Kattula et al. Prevalence & risk factors for soil transmitted helminth infection among school children in south India. Indian Journal Medical Research. 2014; 139: Lone, R., Syed, K. & Lone, A. Recent Patterns and Risk Factors of intestinal helminthes infection among school children in Kashmir, India. imedpub Journals. 2011; 2(3): Fitri, J., Saam, Z. & Hamidy, M.Y. Analisis faktor-faktor risiko infeksi kecacingan murid sekolah dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan tahun Jurnal Ilmu Lingkungan. 2012; 6(2): Winita, R, Mulyati & Astuty, H.. Upaya pemberantasan kecacingan Di sekolah dasar. Makara, kesehatan. 2012; 16(2): Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran, Bagian Parasitologi. Parasitologi Kedokteran, edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran, Bagian Parasitologi. Parasitologi Kedokteran, edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; Agus, T.P.. Hubungan Cuci Tangan Pakai Sabun Sebelum Makan dengan Infeksi Ascaris & Trichuris di 4 SDN Kec. Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. [Tesis] Program Studi Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Universitas Indonesia; Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta : CV. Sagung Seto; Walana, W. et al. Prevalence of hookworm infection: A retrospective study in Kumasi, Ghana. Science Journal of Public Health. 2014; 2(3): Lee, S.E. Prevalence of Enterobius vermicularis among Preschool Children in Gimhae-si, Gyeongsangnam-do, Korea. Korean Journal of Parasitology. 2011; 49(2): Margono, SS. Cestodes in Man in Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 1989; 17(2):
Prevalensi soil transmitted helminth (sth) pada anak sekolah dasar di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 5, No. 1, Juni 2014 Hal : 43-48 Penulis : 1. Budi Hairani 2. Lukman Waris 3. Juhairiyah Korespondensi:
Lebih terperinciPemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau
Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau Lilly Haslinda, Esy Maryanti, Suri Dwi Lesmana, Mislindawati Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara tropis yang sedang berkembang seperti Indonesia, masih banyak penyakit yang masih menjadi permasalahan di dunia kesehatan, salah satunya adalah infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih dari satu miliar orang terinfeksi oleh Soil Transmitted Helminth (STH) (Freeman et al, 2015).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global, khususnya di negara-negara berkembang pada daerah tropis dan
Lebih terperinciFaktor risiko terjadinya kecacingan di SDN Tebing Tinggi di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Abstrak
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No., Juni 20 Hal : 50-54 Penulis :. Nita Rahayu 2. Muttaqien Ramdani Korespondensi : Balai Litbang
Lebih terperinciInfection risk of intestinal helminth on elementary school student in different ecosystem of Tanah Bumbu district in 2009
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol., No., Juni Hal : 9 - Penulis :. Budi Hairani. Dicky Andiarsa. Deni Fakhrizal Korespondensi : Balai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR KELAS VI MENGENAI PENYAKIT KECACINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULASAREN KOTA CIREBON TAHUN 2013 Mentari Inggit Anggraini,
Lebih terperinciJurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal)
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No., Desember 01 Hal : 10-108 Penulis : 1. Budi Hairani. Annida Korespondensi: Balai Litbang PB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminth (STH) atau penyakit kecacingan yang penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia. Hal ini. iklim, suhu, kelembaban dan hal-hal yang berhubungan langsung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit parasit baik yang disebabkan oleh cacing, protozoa, maupun serangga parasitik pada manusia banyak terdapat di negara berkembang dan beriklim tropis,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Yoga Wicaksana NIM
FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN (ASCARIS LUMBRICOIDES DAN TRICHURIS TRICHIURA) PADA MURID SDN III SEPUTIH KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Yoga Wicaksana NIM 032010101062
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 lebih dari
Lebih terperinciFactors correlated with helminthiasis incidence on students of Cempaka 1 Elementary School Banjarbaru
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 3, Juni 03 Hal : - 7 Penulis :. Kharis Faridan*. Lenie Marlinae 3. Nelly Al Audhah Korespondensi
Lebih terperinciPREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI
PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: KHOIRUN NISA NIM. 031610101084 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi cacing usus terutama yang. umum di seluruh dunia. Mereka ditularkan melalui telur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi cacing usus terutama yang ditularkan melalui tanah atau disebut soil-transmitted helmint infections merupakan salah satu infeksi paling umum di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmitted Helminths. Jenis cacing yang sering ditemukan adalah Ascaris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa cacing kedalam tubuh manusia karena menelan telur cacing. Penyakit ini paling umum tersebar
Lebih terperinciGambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014
Al-Sihah : Public Health Science Journal 12-18 Gambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014 Azriful 1, Tri Hardiyanti Rahmawan 2 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil- Transmitted Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health Oganization
Lebih terperinciEfektifitas Dosis Tunggal Berulang Mebendazol500 mg Terhadap Trikuriasis pada Anak-Anak Sekolah Dasar Cigadung dan Cicadas, Bandung Timur
Efektifitas Dosis Tunggal Berulang Mebendazol500 mg Terhadap Trikuriasis pada Anak-Anak Sekolah Dasar Cigadung dan Cicadas, Bandung Timur Julia Suwandi, Susy Tjahjani, Meilinah Hidayat Bagian Parasitologi
Lebih terperinciJURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
PREVALENSI INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA MURID MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH DI DESA SIMBANG WETAN KECAMATAN BUARAN KOTA PEKALONGAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat kelulusan program
Lebih terperinciFREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN
FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN Fitria Nelda Zulita, Gustina Indriati dan Armein Lusi Program Studi
Lebih terperinciJurnal Vektor Penyakit, Vol. 9 No. 1, 2015 : 15-20
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 9 No. 1, 2015 : 15-20 Keberadaan Telur dan Larva Cacing Tambang pada Tanah di Lingkungan Desa Sepunggur dan Desa Gunung Tinggi Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor meningkatnya kejadian infeksi adalah kebiasaan hidup yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang higinis adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian 73%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari bentuk non-infektif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melalui tanah. Dalam siklus hidupnya, cacing ini membutuhkan tanah untuk proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan cacing usus. Penyakit yang disebabkan oleh cacing usus termasuk kedalam kelompok penyakit
Lebih terperinciEka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT KECACINGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SD NEGERI 47 KOTA MANADO ABSTRACT Eka Muriani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan permasalahan yang banyak ditemukan di masyarakat namun kurang mendapat perhatian. Di dunia lebih dari 2 milyar orang terinfeksi berbagai jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006, yaitu sebesar 32,6 %. Kejadian kecacingan STH yang tertinggi terlihat pada anak-anak, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang bersifat kronis yang ditularkan melalui tanah dan menyerang sekitar 2 milyar penduduk di dunia
Lebih terperinciInfeksi kecacingan pada siswa sekolah dasar di desa program dan non program PAMSIMAS Karang Intan Kabupaten Banjar
JHECDs, I (1), 2015, hal. 20-26 Penelitian Infeksi kecacingan pada siswa sekolah dasar di desa program dan non program PAMSIMAS Karang Intan Kabupaten Banjar Prevalences of worm infection at elementary
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak pra sekolah merupakan kelompok yang mempunyai resiko besar terkena gizi kurang. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut tumbuh kembang anak dalam masa yang
Lebih terperinciMAKALAH MASALAH KECACINGAN DAN INTERVENSI
MAKALAH MASALAH KECACINGAN DAN INTERVENSI Oleh: Muhammad Fawwaz (101211132016) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 DAFTAR ISI COVER... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I... 3 A. LATAR BELAKANG...
Lebih terperinciPencegahan Kecacingan dan Peningkatan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pencegahan Kecacingan dan Peningkatan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Reni Zuraida, Efrida Warganegara, Dyah Wulan Sumekar, Ety Aprilliana Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciPENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id
PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I (Bagian Parasitologi) Pengertian Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai
Lebih terperinciSUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO
SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO Zainudin Lakodi NIM 811409110 Program study Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksikecacingan yang ditularkan melalui tanah(soil transmitted
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang prevalensinya sangat tinggi di Indonesia, terutama cacing usus yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted Helminth
Lebih terperinciUJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI
UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan Oleh : Restian Rudy Oktavianto J500050011 Kepada : FAKULTAS
Lebih terperinciPrevalensi Soil Transmitted Helminth di 10 sekolah dasar Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah
JHECDs, 2 (2), 2016, hal. 33-38 Penelitian Prevalensi Soil Transmitted Helminth di 10 sekolah dasar Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Soil Transmitted Helminth at 10 elementry school
Lebih terperinciABSTRAK. Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH)
v ABSTRAK HUBUNGAN PERILAKU HIGIENITAS DIRI DAN SANITASI SEKOLAH DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA KELAS III-VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 5 DELOD PEKEN TABANAN TAHUN 2014 Infeksi kecacingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kebijakan pembangunan kesehatan telah ditetapkan beberapa program dan salah satu program yang mendukung bidang kesehatan ialah program upaya kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciDerajat Infestasi Soil Transmitted Helminthes
Derajat Infestasi Soil Transmitted Helminthes Menggunakan Metode Kato Katz pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau Esy Maryanti, Suri Dwi Lesmana, Lilly Haslinda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak penyakit yang menjadi masalah masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS HIGIENE INDIVIDU DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI SDN 03 PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH
HUBUNGAN ANTARA STATUS HIGIENE INDIVIDU DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI SDN 03 PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helmithiasis) disebut juga penyakit infeksi kecacingan STH, masih merupakan problema kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing kelas nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing yang termasuk STH antara lain cacing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa Indonesia
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
GAMBARAN HIGIENE PERORANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR ALKHAIRAAT 01 KOMO LUAR, KECAMATAN WENANG, KOTA MANADO Ardiyanto V. Pua *, Budi T. Ratag *, Ricky C. Sondakh * *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciCONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER
PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN KECACINGAN di SD MUH. KEDUNGGONG, SD DUKUH NGESTIHARJO,SDN I BENDUNGAN dan SD CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang, terutama di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika, Asia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu kejadian yang masih marak terjadi hingga saat ini adalah penyakit kecacingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa membuat negara Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat mendukung terjadinya masalah infeksi. Salah satu kejadian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi masih banyak terjadi pada negara berkembang. Salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. Kecacingan merupakan salah satu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO Brian R. Lengkong*, Woodford B. S. Joseph,. Victor D. Pijoh Bidang Minat Kesling Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciPada siklus tidak langsung larva rabditiform di tanah berubah menjadi cacing jantan dan
sehingga parasit tertelan, kemudian sampai di usus halus bagian atas dan menjadi dewasa. Cacing betina yang dapat bertelur kira-kira 28 hari sesudah infeksi. 2. Siklus Tidak Langsung Pada siklus tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak Sekolah Dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk
Lebih terperinciPREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah45 PREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN Oleh : Ersandhi Resnhaleksmana Dosen
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI SEPTEMBER 2011
ABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2007- SEPTEMBER 2011 Buntoro Indra Dharmadi, 2011, Pembimbing I : dr, Freddy Tumewu A., M.S., Pembimbing II : Budi Widyarto
Lebih terperinciHELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN. Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir
HELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir 1 Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta Jl.Ringroad Utara
Lebih terperinciThe prevalence of helminthiasis prevalence in Palu, Sulawesi Tengah. Prevalensi kecacingan usus di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 5, No. 2, Desember 204 Hal : 75-80 Penulis :. Phetisya PF Sumolang 2. Hayani Anastasia 3. Junus Widjaja
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Soil Transmitted Helminths. ABSTRACT
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 2, Ed. September 2014, Hal. 77-137 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS () PADA MURID KELAS 1, 2 DAN 3 SDN PERTIWI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ascariasis yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau cacing gelang merupakan penyakit usus halus yang pada sebagian besar kasus ditandai dengan sedikit gejala
Lebih terperinciUJI PAPARAN TELUR CACING TAMBANG PADA TANAH HALAMAN RUMAH (Studi Populasi di RT.05 RW.III Rimbulor Desa Rejosari, Karangawen, Demak)
UJI PAPARAN TELUR CACING TAMBANG PADA TANAH HALAMAN RUMAH (Studi Populasi di RT.05 RW.III Rimbulor Desa Rejosari, Karangawen, Demak) Didik Sumanto* * Laboratorium Parasitologi Fakultas Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN DI SD ATHIRAH BUKIT BARUGA MAKASSAR
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN DI SD ATHIRAH BUKIT BARUGA MAKASSAR Relationship of Personal Hygiene with Worm Infections Occurance in Primary School of Athirah Bukit Baruga Makassar
Lebih terperinciHubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths di SDN 03 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths di SDN 03 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk : Memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (neglected diseases). Cacing yang tergolong jenis STH adalah Ascaris
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing usus yang penularannya membutuhkan perantara tanah. Infeksi STH masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH
ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH Vita Victoria Sinarya, 2011 Pembimbing I: Dr. Meilinah Hidayat, dr.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian kecacingan di Indonesia yang dilaporkan di Kepulauan Seribu ( Agustus 1999 ), jumlah prevalensi total untuk kelompok murid Sekolah Dasar (SD) (95,1 %),
Lebih terperinciUPAYA PEMBERANTASAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 6, NO. 2, DESEMBER 22: 65-7 65 UPAYA PEMBERANTASAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR Rawina Winita *, Mulyati, Hendri Astuty Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Dian Kurnia Dewi NIM
KORELASI ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN KUALITAS KONSUMSI TERHADAP STATUS GIZI PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPEJI 03 KECAMATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi
Lebih terperinciGAMBARAN KEBERSIHAN TANGAN DAN KUKU DENGAN INFEKSI ENTEROBIASIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN
GAMBARAN KEBERSIHAN TANGAN DAN KUKU DENGAN INFEKSI ENTEROBIASIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN Salbiah Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Medan Abstrak Enterobius vermicularis adalah Nematoda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tularan tanah merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia, biasanya hidup di dalam saluran pencernaan manusia (WHO, 2011). Spesies cacing tularan
Lebih terperinciPREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG
MKM Vol. 03 No. 02 Desember 2008 PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG Jansen Loudwik Lalandos 1, Dyah Gita Rambu Kareri 2 Abstract: Kualitas
Lebih terperinciKejadian penyakit cacing usus di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol., No., Desember 0 Hal :8-8 Penulis :. Sitti Chadijah. Hayani Anastasia. Junus Widjaja. Made Agus Nurjana
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh parasit cacing yang dapat membahayakan kesehatan. Penyakit kecacingan yang sering menginfeksi dan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan, yaitu memelihara kesehatan yang bermutu (promotif), menjaga kesehatan (preventif),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Soil Transmitted Helminths 2.1.1 Definisi Soil Transmitted Helminths Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan sejumlah spesies cacing parasit kelas Nematoda yang dapat menginfeksi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR MI ASAS ISLAM KALIBENING, SALATIGA
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR MI ASAS ISLAM KALIBENING, SALATIGA 112 Liena Sofiana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN HIGIENITAS PERSONAL SISWA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN NEMATODE USUS
HUBUNGAN HIGIENITAS PERSONAL SISWA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN NEMATODE USUS Diah Lestari Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email : diahtari1411@gmail.com ABSTRACT Intestinal worm infection by nematode worms
Lebih terperinciKata kunci: Infeksi, Personal Hygiene, Soil Trasmitted Helminth
Gambaran Perilaku Personal Hygiene yang Berhubungan dengan Infeksi Soil Trasmitted Helminth pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang) Rozzaq Alhanif Islamudin*),
Lebih terperincixvii Universitas Sumatera Utara
xvii BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Soil Transmitted Helminths Manusia merupakan hospes yang utama untuk beberapa nematoda usus. Sebagian besar dari nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan sumber kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sumber kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan, menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 dalam Bab I Pasal 1 disebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang paling penting di seluruh
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling penting di seluruh dunia, terutama didaerah tropis dan subtropis seperti Afrika, Asia, Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi cacing atau kecacingan merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang utama di negara miskin atau negara berkembang, dan menempati urutan tertinggi pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Suzuki Metode Suzuki adalah suatu metode yang digunakan untuk pemeriksaan telur Soil Transmitted Helmints dalam tanah. Metode ini menggunakan Sulfas Magnesium yang didasarkan
Lebih terperinciPREVALENSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA CIHANJUANG RAHAYU PARONGPONG BANDUNG BARAT
PREVALENSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA CIHANJUANG RAHAYU PARONGPONG BANDUNG BARAT Mettison M. Silitonga, Untung Sudharmono, Masta Hutasoit Jurusan Biologi Fakultas Matematika & Ilmu
Lebih terperinciKASUS KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MENTEWE, KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010
KASUS KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MENTEWE, KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010 Helminthiasis Cases among Elementary School Students in Mentewe Sub-District, Tanah Bumbu
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP KEJADIAN ASCARIASIS PADA SISWA SD NEGERI SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER
PENGARUH PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP KEJADIAN ASCARIASIS PADA SISWA SD NEGERI SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Abdi Jauhari NIM 032010101009 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PENYAKIT CACINGAN (HELMINTHIASIS) PADA WALI MURID SDN 1, 2, 3, DAN 4 MULYOAGUNG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR
Jurnal Preventia, Vol... No... Juli 2017 2 GAMBARAN PENGETAHUAN PENYAKIT CACINGAN (HELMINTHIASIS) PADA WALI MURID SDN 1, 2, 3, DAN 4 MULYOAGUNG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR Dhia Irfan Hanif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya parasit berupa cacing di dalam tubuh manusia. Kecacingan merupakan penyakit dengan insiden
Lebih terperinciABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN
ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2007-2011 Eggi Erlangga, 2013. Pembimbing I : July Ivone, dr., M.KK., MPd.Ked. Pembimbing
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Ada lebih dari 20 jenis cacing usus yang dapat menginfeksi manusia, namun
20 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Soil Transmitted Helminthiasis Ada lebih dari 20 jenis cacing usus yang dapat menginfeksi manusia, namun yang tersering penyebarannya di seluruh dunia adalah cacing gelang
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005
HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO.174593 HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005 Oleh: Rahmat A. Dachi,S.K.M., M.Kes. PENDAHULUAN Penyakit cacingan
Lebih terperinci