PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR"

Transkripsi

1 PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR

2 PETA TANAH Oleh: Zulfikar Peta Tanah Suatu Peta yang sengaja dibuat untuk menunjukkan penyebaran tipe-tipe tanah atau satuan-satuan peta tanah sehingga akan menggambarkan dengan jelas dalam hubungan dengan sifat-sifat fisik tanah/lahan dengan social cultur (bisa juga ekonomi) pada suatu permukaan bumi. SKALA PETA Misalnya: jarak sebenarnya kota a-b adalah 35km,jika jarak pada peta 5 cm maka skalanya,yaitu: 35km= cm:5cm = 1: Satuan-satuan tanah atau lahan Dapat ditunjukkan secara tersendiri atau asosiasi tanah, namun kecenderungan sekarang bersifat individu tanah jadi tidak berasosiasi (USDA, Soil taxonomy) Satuan-satuan taksonomi menjadi sangat penting karena apabila kita menamakan tanah atas dasar suatu sistem penamaan tertentu (taksonomi) maka tiap tingkat penamaan menunjukkan ciri-ciri utama dan khusus tanah yang bersangkutan Sistem taksonomi yang berkembang di Indonesia sistem Puslitanak Bogor, FAO dan USDA (United State Departemen of Agriculture) TIPE PETA TANAH Peta Tanah Detail Peta Tanah Tinjau dan Eksplorasi Perbedaanya terletak pada intensitas pekerjaanya, sehingga secara teknis yang berbeda: ketelitian dan tingkat generalisasinya Ketelitian: banyaknya unit atau satuan tanah dari wilayah yang dilakukan survei dengan unit-unit area jumlah titik pengambilan pengamatan sampel Generalisasi: Menarik kesimpulan menjadi umum dari beberapa atau banyaknya satuan tanah/unit tanah yang diperoleh dari survei tanah/lahan PERBEDAAN DAN KARAKTERISTIK PETA DETIL DAN TINAJAU/EKSPLORASI Item karakter Peta Detil Peta Tanah Tinjau dan Eksplorasi Kehomogenan Homogen-sangat homogen Tidak homogen Satuan tanah Seri tanah atau tipe tanah Order/Ordo great grup/jenis Cara penetuan batasbatas satua tanah Pengamatan langsung detil Hanya pengamatan berselang, di lapangan untuk penentuan jadi abatas ditentukan diatas batas meja (tidak dengan menelusur di lapangan) Tingakt ketelitian Sangat teliti-teliti;

3 Tidak teliti Intensitas pengamatan/pekerjaan Sangat tinggi Rendah JENIS-JENIS PETA TANAH PETA TANAH DETIL Peta ini beskala 1: 1000 sampai 1: dihasilkan dari satu sampai dua pengamatan tiap hektar, dengan seri tanah, asosiasi tanah atau tipe tanah sebagai satuan peta. Peta ini digunakan untuk perencanaan irigasi dan perencanaan usaha tani intensif PETA TANAH SEMI DETAIL Peta ini berskala 1: sampai 1: , dihasilkan dari satu sampai lima pengamatan tiap 100 ha lahan, dengan asosiasi seri atau keluarga tanah sebagai satuan peta. Peta ini dipergunakan untuk konservasi sumberdaya lahan, perencanaan kota dan pengembangan regional. PETA TANAH TINJAU Peta ini berskala 1: sampai 1: dihasilkan dari satu-sampai sepuluh pengamatan tiap ha lahan, dengan asosiasi atau kompleks kelompok atau marga tanah sebagai satuan peta. Peta ini digunakan untuk perencanaan irigasi dan perencanaan tata guna tanah pada tingkat regional atau provinsi. Peta ini juga digunakan sebagai pendekatan pertama pada orientasi dan aplikasi penelitian pertanian PETA TANAH EKSPLORASI Peta ini berskala 1: sampai 1: dihasilkan dari 2-5 pengamatan tiap ha lahan, dengan asosiasi atau kompleks marga tanah atau rumpun tanah sebagai satuan peta tanah. Batas-batas satuan tanah didasarkan pada interpretasi hubungan penyebaran tanah dengan faktor-faktor lingkungan. Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran sumberdaya tanah pada tingkat yang lebih luas (negara) atau untuk tujuan pendidikan dan studi geografi. PETA TANAH BAGAN Peta ini berskala 1: atau lebih kecil. Peta ini tidak dibuat berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, tetapi merupakan hasil kompilasi literatur dan pengetahuan mengenai hubungan penyebaran dengan faktor-faktor pembentuk tanah. Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran tanah pada skala dunia dan studi geografi SATUAN PETA TANAH Digunakan untuk memberikan rambu ketelitian yang harus dipenuhi oleh surveyor dan pembuat peta tanah USDA (Sistem FAO-UNESCO Taksonomi) Order Sub order Great Group Great Group (marga) Sub Group Sub Group (kelompok) Family Series - IPB PUSLITANAK Ordo Rumpun Marga Golongan Kumpulan Jenis Kelompok

4 Macam Keluarga Seri Rupa Seri SOAL Contoh soal : 1) Mencari jarak sebenarnya Jarak antara kota A dan kota B di peta 5 cm. Jika skala dalam peta adalah 1: maka berapakah jarak antara kota A dan B? Jawab : 5 x = cm = 10 km cm = 50 km 2) Mencari skala perbandingan peta Jarak kota A dan B 50 km. Jika jarak dalam peta adalah 5 cm berapakah skala perbandingan di peta? Jawab : 50 km : 5 cm = :5 = Skala = 1: ) Mencari jarak di peta Skala peta 1: Jarak sebenarnya adalah 50 km. Berapakah jarak kota A & B di peta? Jawab : 50 km = Jarak di peta = : = 5 cm

5

PETA TANAH. Oleh: Zulfikar

PETA TANAH. Oleh: Zulfikar PETA TANAH Oleh: Zulfikar Peta Tanah Suatu Peta yang sengaja dibuat untuk menunjukkan penyebaran tipe-tipe tanah atau satuan-satuan peta tanah sehingga akan menggambarkan dengan jelas dalam hubungan dengan

Lebih terperinci

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

Kesimpulan Hasil Survei Tanah Kesimpulan Hasil Survei Tanah 1. Pola Penyebaran Tanah di Daerah Survei Survei tanah merupakan suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan, dengan adanya survey tanah maka system penggunaan llahan di suatu

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT Disusun oleh : Kelas A Rommy Parcelino Prabowo (135 040 200 111 111) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA 1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP SURVEI LAPANGAN a) PRA SURVEI b) SURVEI UTAMA 3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA 1 GARIS BESAR KEGIATAN SURVEI TANAH Peta Dasar Mosaik Foto Digitasi Peta Persiapan

Lebih terperinci

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Survei Tanah dan Evaluasi Lahan M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Bab 6. Kesimpulan Hasil Survei

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 60 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif eksploratif yaitu sebuah

Lebih terperinci

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga: Nama : Aprilia Nur Anndhini NIM : 135040201111047 Kelas : A Tugas Stela Minggu Ke-3 Tahun 2015 1. Resume materi kuliah minggu ketiga: Pada pertemuan minggu ketiga mata kuliah Survei Tanah dan Evaluasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford adalah peninjauan secara umum, melihat-lihat atau memikirkan tentang sesuatu; inspeksi kondisi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... vii TIM PENGUJI... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 Disusun oleh: 1. Agus Riyani (135040200111002) 2. Tri Wulansari (135040200111003) 3. Choirummintin W (135040200111017) 4. Binti Miftakhun N (135040200111003)

Lebih terperinci

Penggunaan tanah (land use) untuk sintesis regional. Geografi regional Indonesia

Penggunaan tanah (land use) untuk sintesis regional. Geografi regional Indonesia Penggunaan tanah (land use) untuk sintesis regional Geografi regional Indonesia Konsep tanah sebagai sumberdaya (1) Tanah sebagai land Tanah sebagai soil Bentangan (landscape) Ukuran : luas (km 2, hektar,

Lebih terperinci

Pemetaan Tanah.

Pemetaan Tanah. Pemetaan Tanah nasih@ugm.ac.id Peta Geologi dan Fisiografi Daerah Istimewa Yogyakarta Peta : alat pemberita visual suatu wilayah Peta ilmu bumi (geografi) Peta topografi Peta geologi dan sebagainya Peta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 124 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang diperoleh maka penulis dapat menyimpulkan dan memberikan rekomendasi sebagai berikut: A. Kesimpulan Sub Daerah Aliran

Lebih terperinci

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi) TUGAS STELA MINGGU 5 Nama : Agung Wicaksono NIM : 115040200111083 Kelas : B (Agroekoteknologi) SOAL 1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik. Jelaskan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Lahan adalah lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaan lahannya (Hardjowigeno et

Lebih terperinci

RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH : SURVEI DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN OLEH

RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH : SURVEI DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN OLEH RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH : SURVEI DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN OLEH Prof.Dr.Ir.Amrizal Saidi,MS Prof.Dr.Ir.Azwar Rasyidin, MSc PROGRAM STUDI ILMU TANAH DAN PROGRAM

Lebih terperinci

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1 ANGGOTA KELOMPOK 6: 1. EKI ANNISA PRATAMI 115040200111155 2. EKO RAHMAT SHOUMI 115040201111010 3. ELLY DARU IKA WILUJENG 115040201111294 4. ENDAH SETIYO RINI 115040207111038 KELAS : F TUGAS STELA MO-1

Lebih terperinci

KERAGAMAN TANAH PADA SATUAN PETA TANAH DETlL HASlL PEMETAAN DENGAM TlGA EARA DELlNEASl PADW SUATU WILAYAH 81 DAERAH EiMULANG, BOGOR

KERAGAMAN TANAH PADA SATUAN PETA TANAH DETlL HASlL PEMETAAN DENGAM TlGA EARA DELlNEASl PADW SUATU WILAYAH 81 DAERAH EiMULANG, BOGOR KERAGAMAN TANAH PADA SATUAN PETA TANAH DETlL HASlL PEMETAAN DENGAM TlGA EARA DELlNEASl PADW SUATU WILAYAH 81 DAERAH EiMULANG, BOGOR O l e h S U K A R M A N FAKULTAS PASC-4SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2009 sampai Januari 2010 yang berlokasi di wilayah administrasi Kabupaten Bogor. Analisis data dilaksanakan

Lebih terperinci

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 (Oleh: Nurul Solikah/Agroeokoteknologi/115040201111270) Metode Survei Tanah Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KA064329 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan SKS dan Semester

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan wilayah merupakan dinamika daerah menuju kemajuan yang diinginkan masyarakat. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dalam memajukan kondisi sosial,

Lebih terperinci

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi KULIAH KEEMPAT EMPAT Survei Tanah da Evaluasi Laha AGT 0821 METODE SURVEI TANAH Kompetensi 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode survei tanah 2. Mahasiswa mampu menentukan metode survei mana

Lebih terperinci

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUGAS STELA MINGGU KE-5 Kelas A / Agroekoteknologi Anisa Mufida 135040200111030 Anifatuz Z. 135040200111034 Nita Dia Permatasari 135040201111037 Dyas Dyasmita Putri 135040200111094 TUGAS STELA MINGGU KE-5 1. Metode survei tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejadian sejelas

Lebih terperinci

Departemen of Agriculture (USDA) atau klasifikasi kesesuaian lahan yang dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Departemen of Agriculture (USDA) atau klasifikasi kesesuaian lahan yang dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO). 29 KERANGKA PEMIKIRAN Lahan dan air adalah sumberdaya alam yang merupakan faktor produksi utama selain input lainnya yang sangat mempengaruhi produktivitas usahatani padi sawah. Namun, seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01

Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang Bayu Prasetiyo 125 080 500 111 045 B-01 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Dr. Ir. Abdul Madjid, MS Salah satu sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Panumbangan yang merupakan salah satu wilayah kecamatan di bagian Utara Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

Adipandang YUDONO

Adipandang YUDONO Pengenalan Kartografi Adipandang YUDONO 11 E-mail: adipandang@yahoo.com Outline Apa itu Kartografi? Peta Definisi Peta Hakekat Peta Syarat-syarat yang dikatakan peta Fungsi peta Klasifikasi peta Simbol-simbol

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Disusun Oleh : 1. HENI MELSANDI 115040213111029 2. GHASANI ANGGIAH 115040200111082 3. IKA RIANA HIOLA 115040201111072 4. HESTY M. 115040201111066

Lebih terperinci

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN BAB II: PENGANTAR PEMBUATAN PETA Sumber: Yuwono Dwi Priyo Ariyanto Soil Physic and Conservation Laboratory Faculty of Agriculture Sebelas Maret University Phone: +618156708076

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan sumberdaya alam baik hayati maupun non hayati. Negara ini dikenal sebagai negara megabiodiversitas

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5 TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5 KELOMPOK 8: Wiranata Abdi Sukmana 115040201111241 Yanuar Eko Nur Sasmito 115040201111267 Wilbram Arno Tribekti 115040201111268 Yulinda Amilia

Lebih terperinci

Metode Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan,

Metode Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan, Metode Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan, misalnya penggunaan untuk pertanian, kehutanan, atau konservasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal dengan sumberdaya alamnya yang sangat melimpah seperti sumberdaya lahan, hutan, air, hasil tambang, dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tipe Pemanfaatan Lahan Salah satu tahapan sebelum melakukan proses evaluasi lahan adalah mendeskripsikan 11 atribut kunci Tipe Pemanfaatan Lahan (TPL). Secara rinci diuaraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lahan adalah sumber daya alam yang dicirikan dengan sifat-sifat tertentu yang meliputi biosfer, di atas dan dibawahnya termasuk atmosfer, tanah, batuan (geologi), hidrologi,

Lebih terperinci

JENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

JENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER JENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu Jurusan Tanah Program Studi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dan sekitarnya, Jawa Barat (Gambar 1). DAS Cipunagara berada dibawah pengelolaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi lahan kering untuk menunjang pembangunan pertanian di Indonesia sangat besar yaitu 148 juta ha (78%) dari total luas daratan Indonesia sebesar 188,20 juta ha

Lebih terperinci

Jurusan Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM Yogyakarta 2

Jurusan Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM Yogyakarta 2 KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOMODITAS PERTANIAN DI WILAYAH PERBATASAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Studi Kasus di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua) Muh. Aris Marfai 1 dan Ahmad

Lebih terperinci

Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian 19 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sepanjang sempadan Sungai Ciliwung, Kota Bogor (Gambar 7). Panjang Sungai Ciliwung yang melewati Kota Bogor sekitar 14,5 km dengan garis

Lebih terperinci

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat 4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018 ANISA

Lebih terperinci

ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (Studi Kasus Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Cimanuk ) 1) ABSTRAK

ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (Studi Kasus Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Cimanuk ) 1) ABSTRAK ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (Studi Kasus Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Cimanuk ) 1) La Ode S. Iman dan Didit Okta Pribadi 2) Eksplorasi Nusantara Kompleks BBIHP No.25 Cikaret,

Lebih terperinci

POTENSI DAS DELI DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN EVALUASI KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN ABSTRAK

POTENSI DAS DELI DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN EVALUASI KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN ABSTRAK 1 POTENSI DAS DELI DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN EVALUASI KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi DAS Deli berdasarkan evaluasi kemampuan

Lebih terperinci

Urutan : Survai Tanah

Urutan : Survai Tanah Urutan : Survai Tanah Evaluasi Lahan Kesesuaian Lahan/Kemampuan Lahan Pengelolaan Lahan / Landuse Planning SURVAI TANAH & EVALUASI LAHAN TANAH SURVAI : Karakteristik Sifat Tanah MORFOLOGI FISIK KIMIA BIOLOGI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. luas, yang mengkaji sifat-sifat dan organisasi di permukaan bumi dan di dalam

BAB I. PENDAHULUAN. luas, yang mengkaji sifat-sifat dan organisasi di permukaan bumi dan di dalam 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Geografi sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai cakupan sangat luas, yang mengkaji sifat-sifat dan organisasi di permukaan bumi dan di dalam ruang, dengan pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 9 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan : Oktober November 2010 (Bogor). Pelaksanaan lapang (pra survei dan survei) : Desember 2010. Analisis Laboratorium : Januari Februari 2011.

Lebih terperinci

Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut

Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut Oleh Basuki Sumawinata Dept. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Faperta, IPB Presentasi disampaikan pada pertemuan

Lebih terperinci

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Nama : Indah Sri Lestari NIM : 135040201111092 Kelas : M TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN A. Resume materi. Tanah sebagai Obyek Survei Sifat tanah berubah dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metodologi digunakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan Manual OLEH : Syahrul Kurniawan Christanti Agustina JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MARET, 2010 I. TUJUAN

Lebih terperinci

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian 33 METODOLOGI Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Rencana Penataan Lanskap Kompleks Candi Muara Takus sebagai Kawasan Wisata Sejarah dilakukan di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar,

Lebih terperinci

Pengukuran Jarak dan Luas Pada RBI

Pengukuran Jarak dan Luas Pada RBI Pengukuran Jarak dan Luas Pada RBI Bahan dan Alat 1. Peta RBI 2. Data Lokasi (titik) yang diperoleh 3. Benang/ Penggaris 4. Tabel Isian Jarak yang dihitung Jarak yang dihitung dalam praktikum ini terbagi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN II. 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar. Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan negara Indonesia yang utama. Kondisi pertanian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat 18 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2006 - Agustus 2006 di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Dodokan (34.814 ha) dengan plot pengambilan sampel difokuskan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 21 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Umum Fisik Wilayah Geomorfologi Wilayah pesisir Kabupaten Karawang sebagian besar daratannya terdiri dari dataran aluvial yang terbentuk karena banyaknya sungai

Lebih terperinci

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 2. Elsa Gamaria 115040200111145 3. Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 4. Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011 ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011 HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan MencapaiGelarSarjana S1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yaitu : Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berwawasan lingkungan, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Irigasi

BAB I PENDAHULUAN. berwawasan lingkungan, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Irigasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengelolaan Sistem Irigasi bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan air dalam bidang pertanian, yang diselenggarakan secara partisipatif, terpadu, berwawasan

Lebih terperinci

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan PETA SATUAN MEDAN TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan ALAT DAN BAHAN 1. Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 2. Peta Geologi skala 1 : 100.000 3. Peta tanah semi detil 4. Alat tulis dan gambar 5. alat hitung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara

Lebih terperinci

ARAHAN PENANGANAN LAHAN KRITIS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LESTI KABUPATEN MALANG

ARAHAN PENANGANAN LAHAN KRITIS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LESTI KABUPATEN MALANG Sidang Ujian PW 09-1333 ARAHAN PENANGANAN LAHAN KRITIS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LESTI KABUPATEN MALANG IKA RACHMAWATI SURATNO 3606100051 DOSEN PEMBIMBING Ir. SARDJITO, MT 1 Latar belakang Luasnya lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi. Perkembangan dan peningkatan teknologi cukup besar, baik dalam

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA (Studi Kasus: Kawasan sekitar Danau Laut Tawar, Aceh Tengah) TUGAS AKHIR Oleh: AGUS SALIM L2D

Lebih terperinci

Bahan diskusi minggu ke-1

Bahan diskusi minggu ke-1 Bahan diskusi minggu ke-1 1. Peta skala besar dan skala kecil? Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250.000. Peta skala besar disebut juga sebagai peta yang sangat detail yang

Lebih terperinci

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undangundang Nomor 24 tahun 1992 tentang Tata Ruang Wilayah dan Undang-undang No.

Lebih terperinci

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa ini terletak kurang lebih 20 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perwilayahan adalah usaha untuk membagi bagi permukaan bumi atau bagian permukaan bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula (Hadi Sabari Yunus, 1977).

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia ABSTRACT This study is aimed at identifyimg the characteristics

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia karena tanah digunakan sebagai tempat tinggal dan merupakan tempat untuk melakukan usaha, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya permintaan akan pemetaan suatu wilayah dalam berbagai bidang, maka semakin berkembang pula berbagai macam metode pemetaan. Dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELOMPOK 8: Wiranata Abdi Sukmana 115040201111241 Yanuar Eko Nur Sasmito 115040201111267 Wilbram Arno Tribekti 115040201111268 Yulinda Amilia Prastyka 115040201111276

Lebih terperinci

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5 PETA SATUAN LAHAN Pembuatan Satuan Lahan Lereng Faktor lereng sangat mempengaruhi erosi yang terjadi. Pengaruh lereng pada proses terjadinya erosi yaitu mempengaruhi besarnya energi penyebab erosi. Karakteristik

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM SEMESTER MK. SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SEMESTER GANJIL

RENCANA PROGRAM SEMESTER MK. SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SEMESTER GANJIL RENCANA PROGRAM SEMESTER MK. SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SEMESTER GANJIL 2014-2015 DESKRIPSI MATA KULIAH Perkuliahan ini akan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa, yang mencakup: pengertian,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat tebal. Dalam Legend of Soil

Lebih terperinci

USULAN TEKNIS DAN PENAWARAN BIAYA KEGIATAN STUDI KESESUAIAN LAHAN RENCANA TANAMAN...

USULAN TEKNIS DAN PENAWARAN BIAYA KEGIATAN STUDI KESESUAIAN LAHAN RENCANA TANAMAN... USULAN TEKNIS DAN PENAWARAN BIAYA KEGIATAN STUDI KESESUAIAN LAHAN RENCANA TANAMAN... UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS PERTANIAN Maret 0 I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Kebutuhan akan bahan baku industri dan

Lebih terperinci

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi M. LUTHFI RAYES Survei Tanah dan Evaluasi Lahan AGT 08212 Kuliah ke 3 PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan membedakan satuan peta dan satuan taksonomi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus 30 KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Wilayah perencanaan situs Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jarak kompleks candi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam pada sektor pertanian terutama subsektor tanaman pangan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Garis Besar Langkah Kerja Garis besar langkah kerja penelitian ini meliputi : 1. Penetapan tujuan penelitian. 2. Melakukan studi pustaka yang relevan dengan tujuan diatas.

Lebih terperinci

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013 PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013 NILUH RITA AYU ROSNITA A 351 09 044 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei tahun 2010 di Kecamatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei tahun 2010 di Kecamatan 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei tahun 2010 di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Secara Astronomis, Lokasi penelitian berada pada 6 o 56

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion Bioregion merupakan area geografis yang mempunyai karakteristik tanah, daerah aliran sungai (DAS), iklim, tanaman lokal serta hewan, yang unik dan memiliki nilai intrinsik

Lebih terperinci

PERUMUSAN RENCANA STRATEGIS UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN INDUSTRI BATIK LAMONGAN

PERUMUSAN RENCANA STRATEGIS UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN INDUSTRI BATIK LAMONGAN TUGAS AKHIR TI 091324 PERUMUSAN RENCANA STRATEGIS UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN INDUSTRI BATIK LAMONGAN EKA ROSYIDATUL HAYATI NRP 2509 100 707 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Bambang Syairudin, MT. JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Wilayah kecamatan Carita secara Geografis terletak antara 06 0 13 00 LS-

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah dan air merupakan sumberdaya alam utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Sebagai sumberdaya yang banyak digunakan, tanah dapat mengalami

Lebih terperinci

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI MELAKUKAN ALIH FUNGSI LAHAN TANAMAN PANGAN MENJADI PERKEBUNAN SAWIT (STUDI KASUS DI DESA KUNGKAI BARU, KECAMATAN AIR PERIUKAN, KABUPATEN SELUMA) Umi Pudji Astuti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dibarengi juga dengan kebutuhan untuk setiap saat. menyempurnakan dan mengembangkan data statistik yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dibarengi juga dengan kebutuhan untuk setiap saat. menyempurnakan dan mengembangkan data statistik yang ada. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sejak semula telah disadari bahwa pembangunan bukanlah hal

Lebih terperinci

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan salah

Lebih terperinci

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Survei Tanah dan Evaluasi Lahan M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Bab 1. Pendahuluan Kegiatan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 66

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 66 212 213 214 215 216 217 218 218 Menjamin Kendaraan dapat Berjalan dengan Selamat dan Nyaman % 74.7 69.7 7 73 76 79 82 82 DPU dan jumlah panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dan memenuhi standart

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan perkotaan semakin meningkat sejalan

Lebih terperinci