INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK

Transkripsi

1 INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona Muricata L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL Hayatun Nisa 1, Ratih Pratiwi Sari 2, Noverda Ayuchecaria 3 Kolesterol merupakan lipida struktural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi sebagai komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak menyebabkan serebrovaskular. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antikolesterol adalah daun sirsak. Kandungan flavonoid yang terdapat pada daun sirsak diduga dapat menurunkan kadar kolesterol total. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L) terhadap penurunan kadar kolesterol total mencit putih jantan. Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan pre and post test with control group design pada bulan Mei-Juni Penelitian menggunakan 25 ekor mencit putih jantan. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, kelompok kontrol negatif hanya diberi larutan Na CMC 0,5%, kontrol positif diberi Simvastatin 10mg, kelompok II, III, IV masingmasing diberi perlakuan ekstrak etanol daun sirsak dengan dosis 100 mg/kgbb, 200 mg/kgbb. dan 300 mg/kgbb yang diberikan secara per oral 1 kali sehari. Hewan uji dicek kadar kolesterol totalnya pada hari ke-7 dengan menggunakan alat Nesco Multicheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak dapat menurunkan kadar kolesterol darah setelah 7 hari perlakuan, penurunan kadar kolesterol dengan perbedaan yang bermakna secara statistik antara masing-masing kelompok Kata kunci: Kolesterol, Daun Sirsak, Antikolesterol. 1,2,3 AkademiFarmasi ISFI Banjarmasin 1

2 ABSTRACT ANTICHOLESTEROL ACTIVITY TEST ETHANOL EXTRACT OF SOURSOP(Annona Muricata L) LEAF ON MALE WHITE MICE ON TOTAL CHOLESTEROL LEVELS Hayatun Nisa 1, Ratih Pratiwi Sari 2, Noverda Ayuchecaria 3 Cholesterol is a structural lipid (forming a cell structure) that functions as a necessary component in most body cells. Cholesterol when contained in too much amount in the blood can form deposits on blood vessel walls causing a constriction called atherosclerosis. When narrowing occurs in the blood vessels the heart can cause coronary heart disease and when the cerebrovascular blood vessels cause cerebrovascular. One of the plants that can be used as anticholesterol is soursop leaf. The content of flavonoids found in soursop leaves is thought to reduce total cholesterol levels. Therefore this research was conducted to know the extract of ethanol of soursop (Annona muricata L) leaf to decrease total cholesterol level of male white mice. The research method used was experimental with pre and post test with control group design in May-June The study used 25 male white mice. The mice were divided into 5 groups at random, the negative control group was given only 0.5 cm NaCMC solution, the positive control was given simvastatin 10mg, group II, III, IV were each treated ethanol extract of soursop leaf with dose of 100 mg / kgbb, 200 Mg / kgbb. And 300 mg / kgbw administered orally once daily. The test animals were checked for total cholesterol on day 7 using the Nesco Multicheck tool. The results showed that ethanol extract of soursop leaves can lower blood cholesterol level after 7 days of treatment, decrease cholesterol level with statistically significant difference between each group. Key words : Cholesterol, Soursop Leaf, Anti-cholesterol. 1,2,3 Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin 2

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup yang semakin modern mendorong masyarakat cenderung memilih cara instan dalam melakukan banyak hal, salah satunya dalam memilih makanan. Mengkonsumsi makanan cepat saji yang biasanya tinggi akan lemak namun minim akan serat, saat ini telah menjadi salah satu kebiasaan yang mulai membudaya di Indonesia. Menurut Murray dkk (2003) makan makanan cepat saji yang biasanya kita jumpai dalam bentuk gorengan, dapat mengakibatkan terjadinya peningkatkan kadar kolesterol total dalam plasma darah. Data dari American Heart Association tahun 2014 memperlihatkan prevalensi dari berat badan berlebih dan obesitas pada populasi di Amerika adalah juta orang yang berarti 68.2 % dari populasi di Amerika Serikat yang berusia lebih dari 20 tahun. Populasi dengan kadar kolesterol 240 mg/dl diperkirakan 31.9 juta orang (13.8 %) dari populasi. Data di Indonesia yang diambil dari riset kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan ada 35.9 % dari penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal (berdasarkan National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult Treatment Panel III, dengan kadar kolesterol 200 mg/dl) dimana perempuan lebih banyak dari laki-laki dan perkotaan lebih banyak dari di pedesaan (Perkeni, 2015) Kelebihan kolesterol akibat sering mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol dan kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung dan tidak langsung (Listian dan Purbosari 2012). Kolesterol berlebih atau biasa yang disebut dengan hiperkolesterolemia umumnya diderita oleh orang gemuk atau orang yang sudah lanjut usia 3

4 tetapi tidak menutup kemungkian gangguan metabolisme ini dapat menyerang orang kurus bahkan di usia muda (Fitnella, 2009). Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati dimana kolesterol disintesis dan disimpan. kolesterol dapat membahayakan tubuh. Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular (Almatsier, 2009). Pengobatan yang selama ini dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan menggunakan obat-obat sintetik. Beberapa obat sintesis yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol antara lain derivat asam fibrat, pengikat asam empedu, penhambat HMG-CoA reduktase (golongan Santin), dan asam nikotinat (Tjay dan Kirana, 2007). Namun obat sintesis memiliki berbagai kekurangan antara lain hargaya yang mahal dan efek samping yang ditimbulkan serta ketidaknyamanan dalam pengobatan. Hal tersebut mendorong berbagai usaha mencari alternatif penggunaan obat tradisional yang berasal dari tanaman obat. Salah satu tanaman yang diduga memiliki khasiat sebagai antikolesterol adalah Annona muricata L. yang dikenal di Indonesia dengan Daun Sirsak. Secara empiris daun sirsak telah digunakan masyarakat untuk menurunkan kolesterol. Daun sirsak banyak terdapat di daerah Banjarmasin, yang terdapat disekitar perumahan warga dan buahnya dimanfaatkan warga untuk dikonsumsi. Daun sirsak sendiri memiliki berbagai Kandungan senyawa kimia antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi sebagai 4

5 antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh (Puspitasari dkk., 2016). Flavonoid yang terdapat dalam daun sirsak mampu mengurangi sintesis kolesterol dengan cara menghambat aktivitas enzim acyl CoA:cholesterol acyl transferase pada sel HepG2 yang berperan dalam penurunan esterifikasi kolesterol pada usus dan hati, serta menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metil-glutaril-CoA yang menyebabkan penghambatan sintesis kolesterol (Arief, 2012). Berdasarkan penggunaan daun sirsak sebagai penurun kadar kolesterol oleh masyarakat di daerah Banjarmasin masih secara empiris maka penulis tertarik meneliti guna mengetahui aktivitas daun sirsak sebagai penurun kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan dengan menggunakan simvastatin sebagai pembanding. 5