BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Sonny Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak abad ke-19, ilmu pangan telah mengetahui cara mengisolasi protein, lemak dan karbohidrat dari makanan utuh. Perkembangan ini menyebabkan penciptaan junk food. Saat ini, 100% junk food buatan telah dijual sebagai makanan sebenarnya. Namun tidak semua makanan yang diproses adalah junk food. Makanan yang diproses sangat sulit dihindari pada zaman modern ini. Junk food, dengan demikian, harus dianggap sebagai makanan yang diproses secara ekstrim. 1 Junk food adalah istilah informal yang diterapkan untuk beberapa makanan yang dianggap memiliki nilai gizi sedikit atau tidak ada, untuk produk dengan nilai gizi, tetapi yang juga memiliki bahan-bahan dianggap tidak sehat ketika dimakan secara teratur, atau untuk mereka yang dianggap tidak sehat untuk dikonsumsi sama sekali. 2 Fast food atau makanan cepat saji memiliki nilai gizi dan nutrisi yang sebetulnya baik bagi tubuh. Namun apabila dikonsumsi terus menerus, maka dapat menjadi junk food. 3 Industri pengolahan makanan modern telah berhasil meyakinkan publik bahwa mereka mendapatkan nilai gizi dari makanan olahan, padahal tidak. 1 Dengan menghasilkan cita rasa yang enak, junk food yang mengandung banyak lemak, garam, dan gula, termasuk bahan tambahan dan bahan aditif sintetik dapat berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini penyakitpenyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah berumur, tetapi juga anak muda. 3.
2 2 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah penyuluhan ini adalah untuk menjelaskan kepada orang tua mengenai makanan apa saja yang dianggap sebagai junk food, dampak junk food terhadap kesehatan, dan bagaimana menhindarinya.
3 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Junk Food Pengertian Junk Food Istilah junk food secara luas dipercaya diciptakan oleh Michael Jacobson, direktur American Center for Science in the Public Interest pada tahun Istilah junk food diberikan untuk makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi yang baik atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup tetapi mengandung zat- zat yang tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Karena tidak memiliki nutrisi yang baik, maka junk food tidak berguna bagi tubuh apabila dikonsumsi. Makanan junk food biasanya lebih banyak mengandung kalori, gula, garam, dan lemak yang sangat tinggi. 3 Junk food berbeda dengan fast food. Fast food atau makanan cepat saji memiliki nilai gizi dan nutrisi yang sebetulnya baik bagi tubuh. Namun apabila dikonsumsi terus menerus, maka dapat menjadi junk food Jenis Junk Food Banyak orang keliru menganggap bahwa fast food merupakan junk food. Tidak semua makanan fast food seperti hamburger, fried chicken, pizza dan lain-lain merupakan junk food. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk food apabila dikonsumsi secara terus menerus. Karena itu bukan berarti bahwa semua restoran fast food menjual junk food. Makanan fast food yang dibuat sendiri dirumah juga akan menjadi junk food apabila dikonsumsi berlebihan. Bahkan makanan-makanan yang seharusnya menyehatkan bisa berubah menjadi junk food. Berikut ini adalah 10 jenis makanan sehat yang berubah menjadi junk food setelah dikomersilkan, antara lain: 3
4 4 a. Pizza b. Sayuran organik komersil Banyak produk-produk organik yang beredar dipasaran adalah produk tidak pasti apakah produk tersebut menyehatkan. c. Sereal Sereal yang dijual dipasaran adalah produk gandum, oat, atau beras yang telah ditambahkan gula, sirup, dan bahan-bahan lain yang justru membuat sereal menjadi junk food bagi tubuh. d. Roti tawar Roti tawar yang sehat seharusnya terbuat dari tepung, air, sedikit garam dan ragi. Namun banyak produk roti tawar yang dipasarkan mengandung tepung dengan gula, sirup, bahkan bahan tambahan yang tidak berguna. e. Popcorn Sebenarnya jagung itu sehat karena memiliki zat besi tinggi, rendah kalori, dan sedikit gula. Namun, banyak produk popcorn yang dijual di pasaran memiliki rasa yang asin karena justru kandungan gula dan garam di dalam produk popcorn yang lebih banyak sehingga tidak lagi menyehatkan. f. Kentang Russet Kentang ini adalah jenis kentang yang sering dipakai untuk membuat french fries. Ternyata kentang jenis ini dapat memicu terjadinya diabetes dan obesitas karena apabila dikonsumsi maka kentang ini cepat terkonversi menjadi gula dalam darah. Meskipun begitu, banyak produsen menambahkan gula dan garam pada produk ini karena kentang ini memiliki rasa yang hambar. g. Teh hijau Teh hijau sebenarnya merupakan minuman yang menyehatkan. Namun, sekarang telah banyak dipasarkan teh hijau dalam kemasan botol yang telah ditambahkan dengan zat-zat lain, seperti gula, penambah rasa, dan pengawet. h. Sup kalengan
5 5 Awalnya sup kalengan memiliki komposisi yang ideal dan sehat. Namun, banyak produsen yang hanya memikirkan keuntungan sehingga komposisi sup kalengan tidak ideal dan tidak sehat. i. Yoghurt Sebagian produk yoghurt yang dipasarkan mengandung banyak gula dan buah yang diproses, kemudian disamarkan menjadi produk yoghurt yang sehat. j. Nugget Nugget yang ada dipasaran memang praktis, namun tidak baik bagi kesehatan karena mengandung lebih banyak garam dan lemak. Menurut WHO ada 10 jenis makanan yang tergolong sebagai junk food, yaitu: 3 a. Makanan gorengan Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan oksidanya tinggi. b. Makanan kaleng Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. c. Makanan asinan Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan dan penambahan ammonium nitrit, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas. d. Makanan daging yang diproses
6 6 Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit, pengawet/ pewarna dan lain-lain. e. Makanan daging berlemak dan jerohan Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral, tetapi mengandung lemak jenuh dan kolestrol f. Makanan olahan keju g. Mie instant Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral, dan mengandung trans lipid. h. Makanan yang dipanggang/dibakar Golongan ini mengandung zat-zat karsinogenik. i. Sajian manis beku Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi, kadar gula tinggi, temperature rendah. j. Manisan kering Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esen sebagai tambahan, serta mengandung garam tinggi Kandungan junk food Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan nutrisi junk food sangat rendah atau kalori terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh, dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin, dan mineral sangat sedikit. 3
7 Dampak Junk Food bagi Kesehatan Untuk menghasilkan cita rasa yang enak, junk food mengandung banyak lemak, garam, dan gula, termasuk bahan tambahan sehingga junk food berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini penyakitpenyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah berumur, tetapi juga anak muda. 3 a. Kelelahan fisik Junk food tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Akibatnya, tubuh akan merasakan kelelahan yang kronik dan kekurangan energi yang dibutuhkan untuk memenuhi aktivitas rutin. Pada jangka waktu singkat, tingginya asupan lemak dapat menyebabkan kemampuan kognitif yang berkurang dan sulit berkonsentrasi. 4 b. Perubahan bentuk tubuh dan obesitas Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Prevalensi obesitas ini berhubungan erat dengan urbanisasi dan mudahnya mendapatkan makanan yang salah satunya adalah fast food serta banyaknya jumlah makanan yang tersedia. 5 Junk food mengandung jumlah lemak yang tinggi, dan dengan penumpukan lemak dalam tubuh, berat badan akan semakin bertambah dan terjadi obesitas. Dengan semakin bertambahnya berat badan, maka seseorang semakin memiliki risiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan arthritis. 4 c. Diabetes Seiring waktu, tingkat tinggi gula dan karbohidrat sederhana dalam junk food dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena asupan gula yang tinggi dapat
8 8 menyebabkan stress metabolisme. Ketika mengkonsumsi banyak gula putih halus dan karbohidrat sederhana, tubuh harus memproduksi insulin untuk mencegah lonjakan berbahaya dalam kadar gula darah. Seiring waktu, stress ini merusak kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin disekresikan oleh pankreas Anda. Diet sehat dapat membantu menjaga sensitivitas insulin tubuh. 4 d. Jantung, hati, ginjal, dan saluran cerna Tingkat lemak dan garam yang tinggi dalam junk food dan fast food dapat berkontribusi menyebabkan penyakit jantung. Peningkatkan kadar kolesterol darah akan menyebabkan hiperlipidemia dan terbentuknya plak pada arteri (aterosklerosis) yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Berdasarkan survey WHO, usia ratarata seseorang menderita penyakit jantung koroner telah menurun dari usia 45 tahun menjadi 35 tahun. 3 Tingkat asam lemak trans yang menyebabkan deposit lemak pada hati, berbagai bahan karsinogenik, dan esen tambahan dapat menyebabkan penyakit dan disfungsi hati seiring dengan berjalannya waktu. 3,4 Kelebihan asupan garam berlebih menyebabkan penambahan beban ginjal yang menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir pada lambung dan usus sehingga dapat menyebabkan radang lambung dan usus bagi orang yang mengkonsumsi makanan asin secara kontinu. 3 e. Kanker Tingginya jumlah lemak jenuh serta bahan-bahan karsinogenik yang terkandung dalam junk food akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. 3
9 9 f. Adiksi Sebuah studi oleh Paul Johnson dan Paul Kenny di The Scripps Research Institute pada tahun 2008 menduga bahwa konsumsi junk food mengubah aktifitas otak dengan cara yang mirip dengan obat adiktif seperti kokain atau heroin. Setelah beberapa minggu dengan akses tidak terbatas akan junk food, pusat kesenangan pada otak tikus menjadi terdesensitisasi sehingga memerlukan lebih banyak junk food untuk mencapai kesenangan. Setelah junk food digantikan dengan makanan sehat, tikus tersebut kelaparan selama 2 minggu daripada harus makan makanan yang bergizi. 6 f. Ibu hamil dan bayi Mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti junk food selama masa hamil atau menyusui tidak hanya berpotensi merugikan kesehatan ibu. Suatu riset terhadap binatang mengindikasikan, konsumsi makanan tak sehat selama hamil dan menyusui juga dapat menimbulkan kerugian jangka panjang pada bayi. 7 Hasil penelitian para ahli dari Royal Veterinary College dan London's Wellcome Trust menunjukkan, keturunan tikus yang diberi makanan olahan berlemak ternyata mengalami penumpukan lemak pada pembuluh darah dan organ-organ penting lainnya, bahkan hingga mereka menginjak dewasa. Alhasil, tikus ini memiliki risiko tinggi mengidap diabetes, bahkan kalau mereka diberi diet yang sehat. 7 Sejumlah riset sebelumnya oleh tim yang sama juga menunjukkan bahwa tikus lahir dari ibu yang diberi junk food selama hamil dan menyusui cenderung ketagihan jenis makanan yang sama. Namun begitu, perkembangan barunya adalah ketika mereka lepas dari diet tak sehat, kerusakan sudah terlanjur terjadi. Manusia dan tikus memiliki sejumlah sistem biologis fundamental yang sama, oleh karena itu ada alasan yang baik untuk mengasumsikan bahwa dampak yang kita lihat pada tikus mungkin akan terjadi pada manusia. 7
10 Mengenali Junk Food Junk food sama seperti makanan lain yang langsung dapat dikenali ketika melihatnya. Dengan melihat label makanan, hal tersebut dapat membantu mengukur secara objektif apakah makanan tersebut adalah junk food. 8 Junk food yang memiliki nilai gizi sedikit, biasanya terdiri dari: a. Lebih dari 35% kalori lemak (kecuali susu rendah lemak) b. Lebih dari 10% kalori lemak jenuh c. Setiap lemak trans d. Lebih dari 35% kalori gula, kecuali dibuat dari buah 100% tanpa gula tambahan e. Lebih dari 200 kalori per porsi untuk snack f. Lebih dari 200 mg per porsi sodium untuk camilan g. Lebih dari 480 mg per porsi sodium untuk suatu hidangan Secara umum, jika salah satu dari kedua bahan pertam adalah minyak atau suatu bentuk gula, maka kemungkinan makanan tersebut adalah suatu junk food Menghindari Junk Food Menghindari semua makanan olahan akan sangat sulit untuk dilakukan di dunia modern. Cara termudah untuk meningkatkan gizi Anda adalah dengan membeli produk dari toko bahan makanan lokal. Semua makanan yang dijual dalam kantong plastik, kotak, atau dalam kaleng adalah makanan yang diproses. Untuk meningkatkan gizi Anda, mulailah membaca label makanan. Kebanyakan junk food mengandung kurang dari 5% dari tunjangan harian yang disarankan (RDA) dari salah satu dari delapan nutrisi dasar. Semua makanan olahan yang dirancang untuk memperkaya keuntungan dari perusahaan makanan, bukan untuk memperkaya gizi. 1
11 11 Untuk menghindari junk food, diperlukan dorongan untuk mengkonsumsi makanan ringan yang sehat dan lebih banyak mengkonsumi makanan yang dianggap sebagai bagian dari diet sehat, sebagai berikut: 8 a. Makanan rendah lemak, lemak jenuh, dan kolesterol b. Makanan yang hanya memiliki jumlah gula dan garam yang sedang c. Makanan yang kaya vitamin dan mineral Piramida makanan bahkan memungkinkan untuk beberapa kalori diskresioner yang dapat kita gunakan untuk makan "makanan mewah", termasuk makanan dengan lemak atau gula tambahan. 8 Kebanyakan orang memiliki penyisihan kalori diskresioner sangat kecil. Namun, seseorang sering berlebihan mendapatkan terlalu banyak kalori setiap hari. Kunci untuk mengkonsumsi junk food adalah moderasi. Jadi, seseorang dapat mengkonsumsi junk food kadang-kadang dengan porsi kecil. 8
12 12 BAB III KESIMPULAN & SARAN 3.1 Kesimpulan Istilah junk food diberikan untuk makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi yang baik atau makanan yang sebetulnya kandungan nutrisinya cukup tetapi mengandung zatzat yang tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Banyak orang keliru menganggap bahwa fast food merupakan junk food. Tidak semua makanan fast food seperti hamburger, fried chicken, pizza dan lain-lain merupakan junk food. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk food apabila dikonsumsi secara terus menerus. Makanan fast food yang dibuat sendiri dirumah juga akan menjadi junk food apabila dikonsumsi berlebihan. Bahkan makananmakanan yang seharusnya menyehatkan bisa berubah menjadi junk food. Nutrisi junk food yang sangat rendah atau kalori terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya yang enak, berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Junk food sama seperti makanan lain yang langsung dapat dikenali ketika melihatnya. Dengan melihat label makanan, hal tersebut dapat membantu mengukur secara objektif apakah makanan tersebut adalah junk food. Untuk menghindari junk food, diperlukan dorongan untuk mengkonsumsi makanan ringan yang sehat dan lebih banyak mengkonsumsi makanan yang dianggap sebagai bagian dari diet sehat.
13 Saran Sebaiknya orang tua tidak membiasakan anak-anaknya mengkonsumsi junk food baik sebagai camilan maupun hidangan utama. Orang tua sebaiknya menyediakan waktu untuk memasak makanan-makanan rumah yang bergizi dan membiasakan melihat label sebelum membeli suatu produk makanan. Kalaupun, orang tua ingin memberikan junk food kepada anaknya, maka harus diberikan dalam porsi kecil dan frekuensi yang jarang. Hal ini setidaknya dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit, seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, hipertensi, dan lain sebagainya dimasa mendatang.
14 14 DAFTAR PUSTAKA 1. Gohde JH. The Nutrition of Processed and Junk Food. Natural Heath Perspective Available from: [Diakses 2 Desember 2011] 2. O Neill B. Junk food is rarely out of the news these days, but the tag seems to be applied very selectively. So do we really know what is good and bad for us?. BBC News Available from: [Diakses 2 Desember 2011] 3. Sari RW. Junk Food. Dalam:Dangerous Junk Food: Bahaya Makanan Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: O2, Fast Food Nutrition: Junk Food s Effect On Your Body. FITDAY Available from: [Diakses 2 Desember 2011] 5. Sidartawan S. Obesitas. Dalam; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2007; Johnson PM, Kenny PJ. Addiction-like reward dysfunction and compulsive eating in obese rats: Role for dopamine D2 receptors. Nature Neuroscience 2010; 13(5): Junk Food Membahayakan Bayi. National Cardiovascular Center Harapan Kita Available from: [Diakses 2 Desember 2011] 8. Iannelli V. Junk Food: Child Nutrition Basics Available from: [Diakses 2 Desember 2011]
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tahukah Anda bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam makanan instan itu berbahaya? Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciKUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..
KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN 2015 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden Nama Responden Angkatan/Semester Tanggal Wawancara
Lebih terperinciMAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I
MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu gangguan fungsi jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan karena adanya penyempitan pembuluh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 2.1 Fast food BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi fast food Fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut makanan cepat saji merupakan makanan yang pertama sekali diciptakan di Amerika. 12 Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membawa kehidupan manusia ke dalam gerbang modernisasi yang membawa dampak pada perkembangan zaman dan teknologi yang pesat, sehingga mampu menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan sehingga dapat menggangu kesehatan tubuh. (1) Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah
Lebih terperinciPola hidup sehat untuk penderita diabetes
Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, seiring dengan kemajuannya, kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk
Lebih terperinci9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi
9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi Oleh RealBuzz Yahoo She Sen, 16 Apr 2012 11:33 WIB Kami tidak mengatakan, makanan-makanan di bawah ini tidak boleh lagi Anda konsumsi. Tetapi berusahalah menghindari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food. Menurut hasil penelitian Health Education Authority 2012, usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak
Lebih terperincitersebut dibanding produk lainnya (BPOM, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern kali ini makanan kemasan tidak sulit untuk dijumpai. Namun terkadang label pada makanan kemasan yang akan dibeli sering luput dari perhatian konsumen.
Lebih terperinciPenyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?
Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..? Penyakit Diabetes bisa disembuhkan setelah para ilmuwan menemukan bahwa gumpalan beracun dari sel berhenti memproduksi hormon insulin. Para ilmuwan di Universitas
Lebih terperinciBATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR
BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR Latar Belakang Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang, karena mengandung kalori,
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi
Lebih terperinciEMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah ini menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan masyarakat modern sulit untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain
Lebih terperinciAWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT
AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.
Lebih terperinciPOLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id
POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :
Lebih terperinciDiet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes
Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Konsumsi obat herbal untuk diabetes dari tahun ke tahun di Negara Indonesia terus meningkat, patut kita syukuri bahwa ini menandakan kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi bagi janin. Cara memenuhi kebutuhan gizi tersebut dengan mengkonsumsi makanan sehat, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai bentuk makanan dan minuman kesehatan banyak beredar di masyarakat. Para produsen berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi konsumennya sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minuman merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta dikemas dengan berbagai kemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran makanan siap saji semakin memanjakan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pola konsumsi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :
BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penyelenggaraan Makan Siang Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan yang mempekerjakan 22.563 orang telah menyediakan kantin untuk tenaga kerja, hal ini
Lebih terperinciApakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a!
Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a! Semakin lama semakin terlihat jelas permasalahan pencemaran lingkungan di sekitar kita Kesehatan masyarakat terlihat
Lebih terperinciIkan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan di bidang ekonomi, sosial, dan teknologi memberikan dampak positif dan negatif terhadap gaya hidup dan pola konsumsi makanan pada masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciHari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan
Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan P Kalori di sini adalah perkiraan Script Hari 1, penjelasan 3 menit Masih ingat ANGKA AJAIB Anda? 1. Ini adalah angka AJAIB karena jika Anda mengingatnya dan membatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup modern yang serba instan dan berdampak membuat orang malas menjalankan pola hidup sehat. Perubahan pola makan menjurus ke produk makanan yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. akibat dari disregulasi dalam sistem keseimbangan energi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal dan berlebihan yang dapat menggangu kesehatan. (1) Obesitas adalah penyakit yang timbul sebagai akibat dari
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperinciDIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT
DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang harus diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara
Lebih terperinciREKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd
REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd TERDAPAT 6 REKOMENDASI 1. Konsumsi menu Gizi Seimbang 2. Sesuaikan konsumsi zat gizi dengan AKG 3. Selalu Sarapan 4. Pelihara Otak
Lebih terperinciNUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN
NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN Oleh Rizka Apriani Putri, M.Sc Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta Email : rizka_apriani@uny.ac.id Makalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular yang berkaitan dengan gizi seperti diabetes mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et al., 2006 dalam Sacks,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini gaya hidup serta pola konsumsi makanan pada masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, terhadap selera produk pangan yang cenderung lebih menyukai sesuatu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pola dan gaya hidup modern semakin menggejala di dalam masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan pembangunan dan perkembangan teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit vaskular
Lebih terperinciPenderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh
Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh Memiliki diabetes bukan berarti Anda tidak boleh makan di luar. Jika Anda tertib dengan menu makanan dan makan secara
Lebih terperinciDISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)
DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak
Lebih terperinciPuasa Bersama MELILEA Greenfield Organic
1 Puasa Bersama MELILEA Greenfield Organic Puasa dari sudut kesehatan Dalam satu periode tertentu, tubuh membutuhkan masa untuk melakukan proses pembersihan agar seluruh organ organ tubuh dapat bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim
Lebih terperinciMichael Kisyanto 5 July w w w. S o l u s i D i e t S e h a t. c o m Page 1
Mengubah pola makan memang terbilang sukar dan membuat frustasi. Apalagi ketika kita tidak tahu jenis makanan apa yang dapat melancarkan metabolisme tubuh paling cepat. Michael Kisyanto www.solusidietsehat.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat,
Lebih terperinci7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak
7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak Tahukah anda bahwa ada beberapa kebiasaan yang apabila terusmenerus
Lebih terperinciLampiran 1 FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ) Tidak pernah. Bahan makanan >1x/hr 1x/hr 4-6x/mg 1-3x/mg 1-3x/bln
Lampiran 1 FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ) Bahan makanan >1x/hr 1x/hr 4-6x/mg 1-3x/mg 1-3x/bln Tidak pernah n % n % n % n % n % n % Makanan pokok Beras/nasi 88 73,9 19 16,0 6 5,0 6 5,0 0 0 0 0 Mie 3 2,5
Lebih terperinciTingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya
Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Apakah Kolesterol Kita dapat mengaitkan kolesterol dengan makanan berlemak, tetapi sebagian besar zat lilin dibuat oleh tubuh kita sendiri. Hati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 telah terjadi transisi masyarakat yaitu transisi demografi yang berpengaruh terhadap transisi epidemiologi sebagai salah satu dampak pembangunan
Lebih terperinciGIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1
GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor yang penting untuk menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat
Lebih terperinciEMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi Supported by : Pedoman Gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan modernisasi yang terus terjadi saat ini menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat indonesia terutama di daerah perkotaan. Perubahan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO (2011) secara global hampir mencapai satu milyar orang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan dua pertiga ada di negara berkembang. Hipertensi
Lebih terperinciBab 1.Pengenalan MP ASI
Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, gaya hidup masyarakat telah berubah menjadi kurang sehat. Masyarakat sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan mereka, akibatnya mereka kurang peduli
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN
No. BAK/TBB/BOG311 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2010 Hal 1 dari 9 BAB III ACUAN LABEL GIZI Jika kita membeli produk makanan atau minuman di supermarket, seringkali Informasi Nilai Gizi yang tercetak pada kemasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat meningkatkan dengan cepat prevalensi komplikasi kronis pada lansia. Hal ini disebabkan kondisi hiperglikemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang beraneka ragam, termasuk pangan. Sayur merupakan bahan pangan yang mudah didapat. Sayur memiliki
Lebih terperinciTERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat yaitu makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan sebuah masalah keluarga yang sifatnya jangka panjang dan kebisaan makan yang sehat harus dimulai sejak dini. Masalah gizi pada anak di Indonesia akhir-akhir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 2009 merupakan strategi untuk
Lebih terperinciManfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi
Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi T. Bahri Anwar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara I. Pendahuluan Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masyarakat masih sedikit memanfaatkan labu kuning sebagai bahan pangan. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui kandungan gizi yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan. Kebutuhan hidup pokok manusia terdiri dari pangan (makan), sandang (pakaian), dan papan (tempat tinggal). Namun
Lebih terperinciGIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes
GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang mengalami perubahan yang menonjol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap proses kehidupan manusia agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum pernah tuntas ditanggulangi di dunia. 1 Gizi merupakan kebutuhan utama dalam setiap proses
Lebih terperinciPOLA HIDUP SEHAT. Oleh : Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes. Page 1
POLA HIDUP SEHAT Oleh : Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes Page 1 Usia bertambah Proses Penuaan Penyakit bertambah Zat Gizi Seimbang Mengenali kategori aktivitas NUTRISI AKTIVITAS TUBUH SEHAT Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent killer merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi karena merupakan pembunuh tersembunyi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas sehingga membutuhkan nutrisi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. OBESITAS. 2.1.1. Pengertian Obesitas. Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sedang berkembang menuju masyarakat industri yang membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan ini memberi peran
Lebih terperinciPedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman
Siti Sulastri SST TERAPI? Sama dengan Pengobatan : Remediasi masalah kesehatan. Suatu cara / proses kegiatan yang berkaitan untuk menanggulangi masalah kesehatan tubuh Terapi Gizi : usaha untuk memulihkan
Lebih terperinciSeimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang
Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang Seimbangkan kadar gula darah anda sekarang. Apa yang anda ketahui dengan gula darah? Didefinisikan dengan banyaknya kandungan gula atau glukosa dalam darah anda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu
Lebih terperinciObat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi
Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya transisi epidemologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di Indonesia telah mengakibatkan perubahan penyakit dari penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, pada saat ini menghadapi masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan. Dalam bidang gizi, Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat dan berperilaku
Lebih terperinciMengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan
Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan
Lebih terperinci