PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK"

Transkripsi

1 PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap mikroorganisme melakukan metabolisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Hal ini menyangkut nutrisi yang berasal dari lingkungan dan memproses nutrisi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Nutrisi yang tersedia bagi mikroba dapat dijumpai di tanah, sampah, air, dan bahan makanan sehingga di tempat tersebut mikroba dapat tumbuh. Di laboratorium, mikroba memperoleh nutrisi dari medium yang merupakan campuran bahan untuk menumbuhkan mikroba tersebut. Medium merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrien atau zat makanan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme mikroba. Medium yang digunakan sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme. Untuk dapat tumbuh dengan baik mikroorganisme membutuhkan nutrien yang meliputi air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan sumber nitrogen. Dengan mengetahui sifat, kebutuhan, makanan dari mikroorganisme maka kita dapat membuat medium yang cocok untuk menumbuhkan mikroorganisme tersebut secara laboratorium. Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah 1. Mengetahui cara pembuatan media pertumbuhan bagi mikroba. 2. Memahami teknik pemindahan secara aseptik dan berbagai sifat mikroba. 3. Mengamati pertumbuhan mikroorganisme secara visual. 1.3 Aplikasi Adapun aplikasi dari praktikum ini yaitu : a. Dapat mengembangbiakkan mikroba. b. Dapat menumbuhkan dan memperbanyak mikroba pada organisme lain. c. Digunakan untuk biodiesel dan untuk fermentasi etanol.

2 II. TINJAUAN PUSTAKA Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.(1) Media digolongkan menjadi: 1. Berdasarkan bentuknya, terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. 2. Berdasarkan susunan kimia, terdiri dari: a. Media sintetik/media siap saji, adalah media yang dibuat dari bahan-bahan yang diketahui dengan pasti yang biasanya banyak diproduksi oleh pabrik. b. Media non sintetik/media alami, adalah media yang dibuat dari bahanbahan alami yang susunan kimianya tidak diketahui dengan pasti. c. Media semi-sintetik adalah media yang tersusun oleh campuran bahanbahan alami dan bahan-bahan sintetis. 3. Berdasarkan fungsi, terdiri dari media penguji, media diperkaya, media selektif, media diferensial, media untuk menghitung mikroba dan media khusus. (1) Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media : 1. Agar Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkalikali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada ph yang asam

3 2. Peptone peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. 3. Meat extract Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi. 4. Yeast extract Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin ( B complex ). 5. Karbohidrat Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%. (1) Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element. 1. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik. 2. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea 3. Vitamin-vitamin. (1) Adapula persyaratan tertentu bagi media, agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembangbiak di dalam media tersebut, yaitu: 1. Dalam keadaan steril ( tidak ditumbuhi mikroorganisme lain ) 2. Harus mengandung unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. 3. Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan ph yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme. (1)

4 Mikroorganisme terdapat dimana-mana, oleh karena itu mikroorganisme lain yang tidak dikehendaki dapat masuk kedalam biakan murni melalui aliran udara, kontak tangan yang tercemar, atau melalui tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalam oleh benda yang belum disterilkan.biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu spesies tunggal Sehingga untuk mencegah mikroorganisme lain yang tidak dikehendaki perlu digunakan teknik aseptik, dimana semua peralatan maupun media pertumbuhan yang akan digunakan pada teknik ini harus dalam keadaan steril/aseptik. (1) Ada beberapa metode untuk memindahkan biakan murni dari satu wadah ke wadah yang lain secara aseptik, yaitu : 1. Metode streak/gores Metode memindahkan mikroorganisme dengan cara menggoreskan ujung jarum ose loop pada permukaan media. 2. Metode spread/sebar Metode memindahkan mikroorganisme dengan cara meneteskan biakan bakteri lalu disebarkan dengan alat spread dari gelas bentuk L secara merata. 3. Metode pour plate/cawan tuang Metode memindahkan mikroorganisme dengan cara meneteskan biakan bakteri kemudian menuangkan larutan nutrient. 4. Metode tusuk Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media. (2) Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu : 1. Mixed culture : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme. 2. Plate culture : media padat dalam petridish. 3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi. 4. Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya dengan cara penusukan. 5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi. 6. Shake culture : media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok. (2)

5 Beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi, yaitu : 1. Lactose Broth Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (preenrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. 2. EMBA (Eosin Methylen Blue Agar) Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. 3. Nutrient Agar Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. 4. Nutrient Broth Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. 5. MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. 6. Potato Dextrose Agar (PDA) PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang 7. VRBA (Violet Red Bile Agar) VRBA digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. (3)

6 III. PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 Alat Dan Bahan ALAT 1. Autoclave : pensteril alat dan media 2. Petridish : media tempat pembiakan 3. Tabung reaksi : tempat biakan mikroba 4. Kapas dan kasa : untuk menutup tabung reaksi 5. Alumunium foil : untuk menutup medium 6. Magnetic Stirer : pengaduk 7. Kaca arloji : wadah untuk menimbang bahan 8. Jarum ose : memindahkan bakteri ke medium 9. Lampu spritus : membakar jarum 10. Erlenmeyer : wadah 11. Spatula : pengaduk 12. Hot plate : pemanas BAHAN 1. Ekstrak Daging : sumber protein 2. Kentang : sumber karbohidrat 3. Saccharomyces cereviceae : jamur yang akan dibiakkan 4. E.Coli : bakteri yang akan dibiakkan 5. Aquadest : pelarut 6. Agar : pemadat 7. Dextrose : sumber mineral dan carbon

7 3.2 Skema Kerja A. Pembuatan Medium Nutrient Agar ( NA ) Miring 1,5 gram daging ekstrak daging medium panas medium steril - Dipotong kecil - Dimasukkan ke dalam beaker gelas 250 ml ml aquadest - Dipanaskan hingga mendidih - Disiapkan erlenmeyer 250 ml berisi 3 g agar dan 2,5 g kentang - Disaring dengan kain kasa ml aquadest - Diaduk sampai homogen dan mendidih - Dituang 5 ml medium ke dalam tabung reaksi dan 10 ml ke dalam pentridish - Disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu C, termasuk medium sisa. - Tabung reaksi berisi 5 ml medium diletakkan pada posisi miring dalam entkas - Medium 10 ml dituang dalam pentridish - Dibiarkan dingin dan padat Medium Nutrient Agar ( NA ) Miring

8 B. Pembuatan Medium Potatoes Dextrose Agar (PDA) 30 gram kentang - Dipotong kecil - Dimasukkan ke dalam beaker gelas 250 ml ml aquadest - Dipanaskan hingga mendidih - Disiapkan erlenmeyer 250 ml berisi 3 g ekstrak kentang medium panas medium steril agar dan 3 g dextrose - Disaring dengan kain kasa ml aquadest - Diaduk sampai homogen dan mendidih - Dituang 5 ml medium ke dalam tabung reaksi dan 10 ml ke dalam pentridish - Disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu C, termasuk medium sisa. - Tabung reaksi berisi 5 ml medium diletakkan pada posisi miring dalam entkas - Medium 10 ml dituang dalam pentridish - Dibiarkan dingin dan padat Medium Potatoes Dextrose Agar (PDA)

9 C. Teknik Pemindahan Mikroorganisme Secara Aseptik Tabung agar berisi biakan mikroba dan medium agar miring yang steril Biakan murni Media steril - Pegang dengan tangan kiri - Ambil jarum ose dengan tangan kanan - Pijarkan jarum ose pada lampu spiritus hingga merah - Diangkat, sumbat dengan kelingking tangan kanan - Angkat, sumbat dengan jari manis tangan kanan - Panaskan mulut tabung ( tabung biakan Biakan mikroba ngan murni dan tabung medium steril ) - Ambil dengan jarum ose dan di inokulasikan ke media steril dengan cara zig-zag Amati pertumbuhan koloni - Panaskan mulut tabung dan tutup tabung dengan jari kanan - Perlakuan sama utuk tabung berikutnya

10 Medium pentridis,tabung berisi biakan - Pegang dengan tangan kanan - Buka tutup dan panaskan - Pijarkan jarum ose dan ambil biakan Tabung berisi biakan dengan cara zig-zag dan tutup pentridis - 1 ml air steril, digoyangkan dan dituang dalam pentridis - Tambah medium Amati pertumbuhan koloni - Inkubasi dalam enkas

11 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan A. PDA untuk bakteri Saccharomyces cereviceae B. NA untuk bakteri E.Coli

12 4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini pembuatan media pertumbuhan mikroba dan teknik pemindahan secara aseptik dilakukan pengamatan selama 3 hari. Dimana mikroba yang sudah di didapatkan hasil : 1. Pada biakan miring, bakteri yang tumbuh kurang baik pada NA (Nutrient Agar) karena penggoresan yang kurang sempurna dan mungkin juga terkontaminasi oleh mikroba lainnya. 2. Pada media petridish didapatkan mikroba yang cukup baik pada NA dan sangat baik pada PDA (Potatoes Dextrose Agar). Ini ditandai dengan terbentuknya mikroba pada medium yang berkelompok dan berkoloni. NA (Nutrien Agar) dibuat dari ekstrak daging yang berguna sebagai sumber protein. NA disini berfungsi sebagai media pertumbuhan E.Coli. Selain NA, media pertumbuhan padat lainnnya yaitu PDA (Potatoes Dextrose Agar) yang dbuat dari ekstrak kentang yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan media untuk pertumbuhan Saccharomyches cereviceae. Sebelum menggunakan media, terlebih dahulu disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu C. Ini bertujuan mikroba yang tidak diinginkan tidak ikut tumbuh. Begitu juga pemindahan secara aseptik, harus dilakukan dengan steril. Pada praktikum ini, yaitu pembuatan media pertumbuhan mikroba dan teknik pemindahan secara aseptik, media yang digunakan adalah agar-agar. Agar-agar ini digunakan sebagai media semi padat. Sedangkan untuk pertumbuhan digunakan daging dan ekstrak kentang sebagai sumber protein dan karbohidrat bagi mikroba. Dimana mikroba tersebut diinkubasi selama beberapa hari yang dibuat pada medium dengan bentuk zig-zag. Bentuk zig-zag bertujuan memenuhi syarat aseptik dan juga bertujuan untuk memperpanjang jalur pertumbuhan mikroba sehingga mikroba yang tumbuh akan lebih banyak. Pertumbuhan mikroorganisme pada biakan miring digunakan untuk mendapatkan biakan murni. Sedangkan pertumbuhan mikroorganisme pada media petridish digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme sehingga dapat diperoleh dalam jumlah yang lebih banyak

13 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan,dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pada medium PDA jamur Saccharomyces cereviceae tumbuh dengan baik pada petridish dan tabung reaksi (biakan miring),sedangkan pada NA bakteri E.Coli tidak tumbuh dengan baik, yang di petridish maupun tabung reaksi. b. Mikroba yang tumbuh dengan baik jika berkelompok dan berkoloni. 5.2 Saran Untuk kelancaran praktiukum selanjutnya, disarankan sebagai berikut : a. Peralatan dan bekerja harus dalam keadaan steril b. Sewaktu penuangan media ke dalam petridish, usahakan cairan media menyebar merata menutupi permukaan petridish.

14 DAFTAR PUSTAKA 1. Jenis Media Pembuatan Pemindahan Mikroba. 2. Surbakti, Trianda Inokulasi Mikroba. Universitas Padjadjaran : Jatinangor. 3. Partic, Li Media Pertumbuhan Mikroorganisme. Dunia Mikro.

15 JAWABAN PERTANYAAN 1. Jenis-jenis media pertumbuhan, yaitu : a. Berdasarkan konsentrasi - medium padat - medium cair - medium semipadat b. Berdasarkan fungsi - medium diferensial - medium kering - medium selektif - medium khusus c. Berdasarkan susunan kimia - medium anorganik - medium organik - medium sintetik - medium non sintetik 2. Cara mengisolasi bakteri dan jamur di alam: a. metoda cawan gores b. metoda cawan tuang c. aseptik d. penyaringan e. sterilisasi dengan uap panas 3. Cara menghitung konsentrasi spora pada jamur a. Pengenceran [sel] = jumlah koloni pada cawan x pengenceran X = [sel] = 10 4, diencerkan 10 x = 10 5 b. Penggunaan perhitungan petrats transtes [sel] = jumlah sel 25 kotak x volume kotak x pengenceran 1 kotak = 1 mm 3 c. Penggunaan turbidimetri / nefelometri Menghitung kecepatan bakteri dalam larutan yang diberi cahaya

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr TUJUAN Praktikum ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa mengenai berbagai jenis media pertumbuhan mikroba dan menguasai cara-cara pembuatannnya. ALAT BAHAN Tabung Reaksi 1. Nutrien

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014 LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : NAMA : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C1 14 155 KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING Tujuan 1. Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba pada medium agar miring. 2. Mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikrorganisme 3. Mengetahui cara mensterilkan media. Teori

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XIX PENGUJIAN BAHAN SECARA MIKROBIOLOGIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Hari, Tanggal :Selasa, 4 Oktober 2011 Materi Praktikum Tujuan :Teknik Isolasi dan Inokulasi Mikroba : Mengetahui cara teknik isolasi dan inokulasi Mikroba A. DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum melakukan pengamatan terhadap bakteri dan jamur di laboratorium, telebih dahulu kita harus menumbuhkan atau membiakan bakteri/jamur tersebut. Mikroorganisme

Lebih terperinci

Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :

Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah : 1. DEFINISI MEDIA Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacammacam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,

Lebih terperinci

IV. KULTIVASI MIKROBA

IV. KULTIVASI MIKROBA IV. KULTIVASI MIKROBA PENDAHULUAN Untuk memperoleh kultur murni hasil isolasi dari berbagai tempat maka dibutuhkan alat, bahan dan metode seperti ilistrasi di bawah ini : Media Umum Diferensial Selektif

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\ PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\ Tujuan: 1. Mengetahui media kultur dan larutan pengencer yang digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan mikrobiologi serta dapat membuatnya secara aseptik. 2. Untuk mensucihamakan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya, media tersebut harus

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993). LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993). Bahan yang digunakan : Kentang 200 g Dextrose 20 g Agar 20 g Akuades 1000 ml Cara kerja : Kentang dibersihkan kemudian dipotong

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul MEDIUM. disusun oleh : : Abdul Wahab Hadada NIM :

LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul MEDIUM. disusun oleh : : Abdul Wahab Hadada NIM : LEMBAR PENGESAHAN disusun oleh : Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul MEDIUM Nama : Abdul Wahab Hadada NIM : 60300107005 Kelompok : III (tiga) Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, diperoleh hasil pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Tabel 2 : Hasil pengukuran

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI 011 1040 005 Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.KES UNIVERSITAS CENDERAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM

Lebih terperinci

Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba

Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba 1.1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kita tahu bahwa semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014. 14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme. Karena keragaman mikroorganis

mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme. Karena keragaman mikroorganis LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Ummu Fithanah NIM : 03031281320011 Shift/Kelompok : Kamis siang/5 (Lima) I. JUDUL PERCOBAAN : Pembuatan Medium II. TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian pengaruh penambahan edible coat kitosan sebagai anti jamur pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan kumbung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb) LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb) Susu bubuk skim 8.5% + sukrosa 10% + ekstrak ragi 0.1%

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml: LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml: Peptone 10 g Lab-Lemco powder 8 g Yeast extract 4 g Glucose 20 g Sorbiton Mono-oleate 1 ml Dipotasium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi probiotik dari Lactobacillus

Lebih terperinci

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

Sterilisasi dan Pembuatan Medium MODUL 2 Sterilisasi dan Pembuatan Medium POKOK BAHASAN : 1. Sterilisasi alat, medium/bahan, dan area kerja 2. Pembuatan medium tumbuh bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengenal persiapan dan pengerjaan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 yang bertempat di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, cawan petri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimental dengan menguji isolat bakteri endofit dari akar tanaman kentang (Solanum tuberosum

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap)

PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap) PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap) Ni Nyoman Melindawati Ni Made Inki Arianti Ni Kadek Sucahyaningsih Budi Astawan Ni Wayan Nia Ariska Ningsih Asriah P07134012002 P07134012004

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan (mendeskripsikan)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai Maret 2011 sampai

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.

Lebih terperinci

TEKNIK ISOLASI DAN KULTUR

TEKNIK ISOLASI DAN KULTUR TEKNIK ISOLASI DAN KULTUR MARGIE THOMAS MARDIAH MUSTAFA ABDI SANTOSO LABORATORIUM TERPADU PROGGRAM MAGISTER BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA November 16, 2011 1 MEDIA November 16,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan

Lebih terperinci

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA Sandy Saputra 05031381419069 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI Praktikum Mikrobiologi Page 1 Tata Tertib

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dianalisis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian 2.1.1. Lokasi Sampling dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil dari lokasi-lokasi sebagai berikut: 1. Rumah Pemotongan Hewan

Lebih terperinci

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si. MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si. Macam-macam media yang digunakan untuk kegiatan Mikrobiologi Kaldu Nutrisi (ph 6,8 7,3) - ekstrak daging

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN OLEH: NAMA : ANNISA DWI CAHYA NIM : J1E111052 KELOMPOK : 1 SHIFT 3 ASISTEN : RADEN DWI THRIWANTO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi 11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Desain perlakuan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang berasal dari daerah Sumalata, Kabupaten Gorontalo utara. 4.1.1 Hasil Ektraksi Daun Sirsak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS I. PENDAHULUAN A. L a t a r b e l a k a n g Arsip kertas yang berbahan dasar selulosa tidak luput dari serangan mikrobiologi yang dapat merusak arsip

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pengganti Air Susu Ibu di Unit Perinatologi Rumah Sakit

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli 2011. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Proses, Laboratorium Bioteknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian akan difokuskan pada isolasi dan identifikasi morfologi bakteri potensial mendegradasi hidrokarbon pada tanah tercemar tumpahan minyak mentah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober Desember 2014 bertempat

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan murni Hypoxylon sp. koleksi CV.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Mikroorganisme

Teknik Isolasi Mikroorganisme Teknik Isolasi Mikroorganisme Noorkomala Sari loocev@gmail.com Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Biologi FMIPA ITS Surabaya 23 Desember 2009 1. Pendahuluan Mikroorganisme ada dimana-mana. Mereka

Lebih terperinci

Laporan Pembuatan Media Mikrobiologi Dasar

Laporan Pembuatan Media Mikrobiologi Dasar Laporan Pembuatan Media Mikrobiologi Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata telanjang, tetapi ada juga

Lebih terperinci

Teknik Isolasi pada Mikroba

Teknik Isolasi pada Mikroba Teknik Isolasi pada Mikroba Populasi mikroba di alam tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di laboratorium populasi mikroba dapat diisolasi menjadi kultur

Lebih terperinci

TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN Laporan Sementara Praktikum Mikrobiologi TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN Disusun Oleh : Kelompok B-3 Ira Asyura (1204103010006) Linda Hayani (1204103010020) Dian Pratama Putra (1204103010029)

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari September

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES. IDENTITAS PRAKTIKAN : Lily Diana Novitasari NIM :

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES. IDENTITAS PRAKTIKAN : Lily Diana Novitasari NIM : LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Lily Diana Novitasari NIM : 03121003073 Kelompok/Shift : 6 (enam) / Jum at Siang I. NAMA PERCOBAAN : Medium II. III. TUJUAN

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat 19 Metode ekstraksi tergantung pada polaritas senyawa yang diekstrak. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan 26 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei

Lebih terperinci

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

Alat dan Bahan : Cara Kerja : No : 09 Judul : Uji kualitatif dan kuantitatif Bakteri Coli (Coliform) Tujuan : - Untuk menentukan kehadiran bakteri coliform dalam sampel air - Untuk memperkirakan jumlah bakteri coliform dalam sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPT Pengembangan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen Biologi,

Lebih terperinci

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat 1. Prosedur Isolasi ke Media Cair 1. Seluruh proses dilakukan didekat api 2. Pegang jarum inokulasi di tangan kanan dan tabung berisi biakan bakteri di tangan kiri 3. Buka kapas penutup tabung dengan jari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan survei serta rancangan deskriptif dan eksploratif. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN Berbagai jenis makanan dan minuman yang dibuat melalui proses fermentasi telah lama dikenal. Dalam prosesnya, inokulum atau starter berperan penting dalam fermentasi.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN : Eksperimental Laboratoris 3.2 LOKASI PENELITIAN : Laboratorium Fatokimia Fakultas Farmasi UH & Laboratorium Mikrobiologi FK UH 3.3 WAKTU PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerusakan material akibat jamur pada ruang penyimpanan arsip merupakan masalah serius yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode difusi Kirby bauer. Penelitian di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, sebanyak 7 sampel diambil dari pasar tradisional dan 7 sampel diambil dari

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian 1. Variabel bebas : variasi konsentrasi sabun yang digunakan. 2. Variabel tergantung : daya hambat sabun cair dan sifat fisik sabun 3. Variabel terkendali

Lebih terperinci