Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat."

Transkripsi

1 TEORI BEHAVIORISME PRINSIP PRINSIP TEORI BEHAVIORISME 1. Obyek psikologi adalah tingkah laku 2. semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek 3. mementingkan pembentukan kebiasaan ADA DUA ALIRAN BESAR DALAM TEORI BEHAVIORISME 1. reflek bersarat dari rusia di antaranya PAVLOV dkk 2. behaviorisme dari amerika di antaranya THORNDIKE dkk A.Teori Belajar Behaviouristik Pengertian Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Kerangka Berfikir Teori Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar. TEORI BEHAVIORISME Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep manusia mesin (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan 1

2 atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Prinsip-prinsip teori behaviorisme : - Obyek psikologi adalah tingkah laku - semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek - mementingkan pembentukan kebiasaan Adapun beberapa tokoh-tokoh behavioris yang berkembang dari tahun 1874 sampai saat sekarang ini : Edward Edward Lee Thorndike (1874-( )) Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori connectionism. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum : 1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat. 2. Hukum latihan Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat. 3. Hukum akibat Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan. 2

3 Ivan Petrovich Pavlov ( ) Teori pelaziman klasik adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan. Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan. Skinner ( ) Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning.. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli.bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan Prinsip belajar Skinners adalah : - Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat. - Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul. - Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman. - Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer. - dalam pembelajaran digunakan shapping 3

4 Albert Bandura (1925-sekarang) Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambak atau obyek yang punya makna (pelaziman klasik). Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi. Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi mentalistik. Referensi : 1. Matakuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran (Dosen : A. Setyandari, S.Pd Psi.) 2. %20PEMBELAJARAN.htm

5 TEORI-TEORI KOGNITIF PENGENALAN Pada masa dahulu, apabila memperkatakan tentang sikap, manusia tidak dikaitkan dengan bidang psikologi walaupun kajian terhadapnya telah dilakukan sekian lama. Pada awalnya, ideaidea ahli psikologi memikirkan tingkah laku manusia dipengaruhi oleh naluri, diikuti pula dengan teori tingkah laku yang mengatakan manusia menghasilkan tingkah laku adalah kesan daripada pembelajaran kerana manusia dianggap seperti mesin dan minda manusia adalah kosong. Setelah timbul kesedaran bahawa otak manusia adalah berfungsi untuk melahirkan tingkah laku, maka lahirlah teori-teori yang mengkaji bagaimana minda manusia memainkan peranannya. Berikut dengan itu juga kajian mengenai sikap dan tingkah laku manusia dijalankan. Pendekatan kognitif menekankan pada proses mental dalaman. Maklumat yang diterima diproses melalui pemilihan, perbandingan dan penyatuan dengan maklumat lain yang sedia ada dalam ingatan. Penyatuan maklumat ini kemudian akan diubah dan disusun semula. Hasil pemikiran bergantung pada proses mental dalaman tersebut. Ahli-ahli psikologi kognitif menekankan bahawa kita bukanlah penerima rangsangan-rangsangan yang pasif. Sebaliknya otak kita akan memproses secara aktif maklumat yang diterima dan menukarkan maklumat kepada bentuk atau kategori baru. Seseorang individu itu seharusnya memaksimumkan penggunaan minda mereka supaya mereka dapat menjadi pemikir yang aktif. Sebagai manusia yang telah dikurniakan otak untuk berfikir, kita seharusnya dapat bertindak balas degan sewajarnya apabila menerima sesuatu maklumat dan bersedia pula untuk berubah sikap jika kita dapati bahawa idea kita sebelum ini adalah salah atau negatif. Teori-Teori / Model Teori-Teori / Model yang membincangkan tentang perubahan sikap ialah : 1 Model Respons Kognitif (Kognitif respons Theory) 2 Teori Kognitif Percanggahan (Percanggahan Cognitive Theory ) 3 Teori Perkembangan Kognitif (Cognitive Development Theory) Latar Belakang Anthony G. Greenwald Pelopor asas Teori Kognitif Respons ini ialah Anthony G. Greenwald. Dari tahun 1965 hingga 1986 beliau menjadi pembantu pensyarah di Jabatan Psikologi, Universiti Ohio. Kemudian, beliau merupakan pensyarah di Jabatan Psikologi, Universiti Washington dari tahun 1986 hingga sekarang.. Beliau pernah belajar di kolej Yale dan Universiti Harvard dan kemudian memperoleh Ph. D beliau dalam tahun Beliau menjadi penyunting dalam Jurnal Personaliti dan Psikologi Sosial dari tahun Dari tahun , beliau memenangi anugerah sains di Institut Kebangsaan Kesihatan Mental. Beliau juga mengarang beberapa jurnal artikel yang memberi implikasi dalam sikap dan perubahan sikap, kognitif sosial, kognitif ketidaksedaran, sikap dan kognitif sosial, penyelidikan metodeologi, ganjaran dan dendaan pembelajaran, stereotaip, mengkategorikan pelajar dalam pendidikan tinggi, kawalan perhatian dan tindakan manusia. 1 Model Respons Kognitif (Kognitif respons Theory) Satu teori yang cuba menerangkan bagaimana manusia memperoleh dan berubah sikap mereka apabila bertindak ke atas komunikasi berbentuk pemujukan. Teori memberi fokus kepada kenyataan bahawa penerima sesuatu maklumat bukan sekadar memberi tindak balas terhadap maklumat yang diterima, tetapi juga menggerakkan pemikirannya terhadap maklumat tersebut. 5

6 Apabila seseorang menerima sesuatu perkara, maklumat yang cuba memberi mesej tentang sesuatu perkara, maklumat tersebut akan dihubung kaitkan dengan pengetahuan sedia-ada, menjadikan pemikirannya bertindak balas secara aktif terhadap maklumat yang diterima. Teori ini mula diambil perhatian oleh Anthony G. Greenwald pada tahun 1930 an. Kajian beliau adalah berkenaan dengan perubahan sikap. Perubahan sikap ini berhubung dengan pembelajaran, persepsi, fungsi dan konsistensi. Keistimewaan teori ini adalah teori ini diambil daripada teori-teori yang lain dan dengan mengumpulkan teori-teori ini, maka muncullah apa yang dikenali oleh Greenward sebagai Kognitif respons Komponen di dalam Kognitif Respons : Jika diminta untuk menyenaraikan hasil pemikiran seseorang yang bersesuaian dengan mesej yang diberikan, didapati boleh dibahagikan kepada 3 kategori iaitu : 1 Kekutuban 2 Asal Kriteria Yang Terdapat dalam Kognitif respons Model Terdapat empat kriteria yang menentukan Kognitif respons Model ini yang membezakannya dengan kajian-kajian yang lain dalam mengkaji sikap. Kriteria- kriteria tersebut ialah : I Peranan Produksi II Kajian Multidimensi i Teori Kualitatif Kualitatif digunakan untuk menjangkakan sikap sama ada pro atau kontra terhadap sesuatu maklumat dalam mencari struktur dalam pemikiran. Kualitatif melibatkan perangkaan. ii Teori Berasaskan Ingatan Apabila manusia berhadapan dengan sesuatu maklumat yang tidak dijangkakan, kognitif akan mencari semula maklumat daripada stor ingatan dan kemudiannya cuba mengaitkannya dengan maklumat yang baru diterima. Pendek kata, ia memberitahu kita apa yang mendesak seorang ketika mereka berdepan dengan situasi yang tidak dijangka dan di desak untuk membuat keputusan terhadap sikap mereka dengan objek objek. Teori Berasaskan Ingatan adalah bertentangan dengan teori pusat maklumat yang mana Pusat maklumat Teori ini cuma menitikberatkan sama ada menerima atau menolak sesesuatu maklumat baru. Teori Berasaskan Ingatan mengiktiraf bahawa penerimaan sesuatu maklumat daripada satu teks tertentu adalah aktif dan bukannya pasif. Implikasi Kognitif respons Anthony G.Greenwald menghasilkan Kognitif respons pada tahun 1968 dan telah digunakan dalam bidang pengiklanan oleh Peter Wright di dalam bidang pemasaran kerana ia membekalkan pemahaman yang penting tentang pujukan dan lebih-lebih lagi cuba membuat ramalan terhadap gangguan, ulangan dan isu-isu yang terlibat. Peter Wright mendapati bahawa iklan mampu mengubah pemikiran pengguna dan seterusnya mempengaruhi sikap pengguna. Beliau telah menggunakan kaedah lisan dalam kajiannya untuk mengukur kognitif respons terhadap sesuatu iklan itu. Hasil dapatan Peter Wright, beliau menyusun kognitif respons ke dalam tiga kategori iaitu : 6

7 KELEMAHAN MODEL KOGNITIF RESPONS Satu masalah yang ketara dalam Model Kognitif respons ini ialah ia terlalu bergantung kepada teori-teori yang lain. Satu teori tidak cukup untuk menerangkan perubahan sikap seorang dengan berkesan. Terdapat satu perasaan yang menyeluruh bahawa teori ini cuba memahami bagaimana perubahan sikap diperlukan, akan tetapi matlamat itu tidak jelas tercapai. Ia kelihatan tidak mungkin untuk memahami dengan tepat bagaimana sikap berubah dan kemudian juga ia tidak realistik dan diterangkan ke atas semua perubahan sikap. Selain itu, teori ini sangat bergantung kepada fakta bahawa perubahan dalam sikap adalah sebagai kesan akibat daripada kesedaran dan proses pemikiran yang aktif. IMPLIKASI KOGNITIF RESPONS MODEL TERHADAP PEMBELAJARAN 1 Pengiklanan 2 Peranan Guru Di Kelas 3 Alat Bantu Mengajar TEORI PERCANGGAHAN KOGNITIF Bagaimana seseorang itu tergerak untuk bertindak? Sebenarnya terdapat satu daya dalaman dan proses yang kompleks dalam diri manusia untuk menyumbang ke arah terhasilnya tingkah laku. Kajian telah membuktikan bahawa dalam menghasilkan sesuatu tingkah laku, banyak melibatkan akal, perasaan, interaksi dengan persekitaran. Proses tersebut melibatkan motivasi, kognitif dan pembelajaran. Latar Belakang Leon Festinger Leon Festinger ini dilahirkan Pada 8 Mei pada tahun 1919 dan meninggal pada 11 Februari Beliau merupakan ahli psikologi sosial yang terkenal dengan Teori Kognitif Ketekalan. Leon Festinger memperoleh Sarjana muda sains dari Kolej Bandar di New York pada tahun Kemudian beliau memperoleh Ph. D dari Universiti Iowa pada tahun Semasa di Universiti Iowa, beliau menjalankan kerja penyelidikan akademik di bawah seorang ahli psikologi Jerman bernama Kurt Lewin. Kurt lewin sebagai mana yang kita ketahui memperkenalkan Field Theory yang mana pada ketika itu telah banyak mempengaruh kajian Festinger. Selepas menamatkan pengajian Ph. D pada tahun 1942, Leon Festinger mengikut Kurt Lewin ke Kumpulan Dinamik Pusat Penyelidikan di Institut Teknologi Massachusetts dan menjadi penolong pensyarah di situ. Kajian Leon Festinger Festinger berjaya menyertai kumpulan berkeagamaan kuat tadi dan menghadiri mesyuarat mereka. Seorang wanita dianggap memiliki kebolehan memberitahu apa yang akan berlaku pada masa hadapan. Teorinya meramalkan bahawa kebanyakan penganut agama tidak akan berubah kepercayaan dan idea mereka ke atas wanita tersebut sekiranya ramalan banjir tidak berlaku. Mengikut Teori Percanggahan Kognitif kebanyakan penganut agama akan mempercayai dengan kuat kepada wanita tersebut walaupun wanita tadi telah dibuktikan tanggapan banjirnya adalah salah kemudian. Itu adalah apa yang berlaku dan menjadi kenyataan kemudian. Banyak pengikut pengikut agama menjual harta dan barang kepunyaan dan ada kalanya meletakkan jawatan kerja mereka untuk menanti ketibaan dunia akhirat ini. 7

8 Teori Percanggahan Kognitif Kognitif Percanggahan adalah keadaan ketidakselesaan atau ketegangan dalam individu tersebut bila individu tersebut berasa dirinya mempunyai idea atau tanggapan yang tidak selaras dengan orang lain. Apabila munculnya situasi percanggahan ini, seseorang itu akan cuba mengurangkan jumlah ketegangan atau ketidakselesaan dengan mengubah kepercayaan atau mengubah pendapat mereka. Percanggahan ini mungkin berbentuk percanggahan di antara sikap dengan sikap atau tingkah laku dengan tingkah laku atau sikap dengan tingkah laku. Misalnya, seseorang wanita menentang prejudis (sikap). Dia tidak sukakan pekerja lelaki bekerja di pejabatnya (sikap). Ini merupakan satu percanggahan antara sikap dengan tingkah laku. Contoh seterusnya, seorang ingin mengamalkan diet (sikap), tetapi setiap hari dia makan makanan pada kuantiti yang tinggi (tingkah laku). Di sini, kita dapat lihat percanggahan antara sikap dengan tingkah laku seseorang. Gangguan seumpama ini akan mendorong seseorang untuk bertindak iaitu kenyataan yang bertentangan dengan kepercayaan dan tingkah lakunya. Bila seseorang diganggu dan didorong untuk bertindak, proses pembelajaran berlaku. Empat bidang Kajian Percanggahan Kognitif Oleh Festinger Leon Festinger (1957) dalam bukunya A Theory of Cognitive Percanggahan membincang tentang empat bidang sebagai sokongan ke atas teorinya. 1 Percanggahan pos keputusan 2 Pematuhan Paksaan 3 Pendedahan kepada Informasi. 4 Sokongan Kesimpulan Teori Percanggahan Kognitif adalah tidak selaras di antara dua atau lebih pendapat atau idea. Percanggahan boleh memotivasikan tingkah laku atau mengubah pendapat seseorang. Kajian Festinger menunjukkan pendapat dan kepercayaan boleh diubah untuk memadai pelbagai situasi sosial. Berdasarkan pada prinsip-prinsip asas tentang Percanggahan kognitif bolehlah dikatakan bahawa berlakunya ketakserasian apabila wujudnya dua pemikiran atau kognitif yang bercanggah. Percanggahan ini hanya boleh dikurangkan melalui perubahan sikap dan tindakan, mencari sokongan kognitif orang lain atau menolak segala ketakserasian yang dianggap tidak EORI PERKEMBANGAN KOGNITIF Ahli psikologi Eropah telah lama mengenal pasti asas pembentukan mental dan hubungannya dengan perkembangan kognitif manusia. Mereka menyarankan bahawa minda memainkan peranan penting dalam aspek perkembangan yang dilalui oleh manusia. Latar Belakang Jean Piaget Piaget merupakan seorang ahli biologi yang cukup terlatih. Beliau berasal dari Switzerland dan telah menggunakan model biologi untuk menghuraikan perkembangan kognitif manusia. Pada pandangan Piaget, minda boleh berkembang, berubah dan dapat mengadaptasi masalah yang berlaku apabila berinteraksi dengan persekitaran. Piaget dan ahli psikologi kognitif sering kala dikenal sebagai ahli struktur disebabkan mereka mementingkan struktur pemikiran manusia (Gardner, 1973). Di usia remajanya beliau berminat dalam bidang biologi dan epistemologi iaitu suatu bidang ilmu dalam bidang falsafah yang banyak membicarakan tentang perkembangan dan perolehan pengetahuan manusia. Latar belakang beliau ini memberikan banyak sumbangan kepada bidang psikologi yang mula diceburi oleh Piaget setelah beliau bekerja dengan Binet untuk membentuk ujian kecerdasan mental. Semasa bekerja dengan Binet, Piaget tidak berminat untuk melihat hasil jawapan betul yang diberikan oleh kanak-kanak, tetapi beliau lebih berminat untuk melihat polapola yang ditunjukkan oleh kanak-kanak apabila mereka 8

9 memberikan sumbangan pengetahuan bagaimana proses pembentukan pemikiran berkembang di kalangan kanak-kanak. Jadual 1: Konsep-Konsep Asas Berhubung Dengan Teori Kognitif Piaget Konsep Takrif Skemata Struktur kognitif yang berubah untuk mengadaptasikan maklumat baru Asimilasi Penerimaan maklumat baru sebagai selaras dengan skemata sedia ada Akomodasi Pengubahsuaian skemata yang ada bagimenerima maklumat baru Keseimbangan Gabungan proses asimilasi dan adaptasi yang membantu dalam keseimbangan terhadap pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman. Piaget mengatakan tiap-tiap kanak-kanak mempunyai corak perkembangan mereka yang bersendirian. Dengan sebab itu, kanak-kanak yang di dalam sesuatu darjah itu bukan sahaja berlainan peringkat kebolehan mereka tetapi juga berlainan kecepatan perkembangan kognitif mereka. Piaget berpendapat bahawa perkembangan kognitif itu berlaku dengan berperingkatperingkat dan peringkat yang lebih awal adalah mustahak bagi perkembangan peringkatperingkat yang berikutnya kerana peringkat-peringkat yang lebih awal itu menjadi asas bagi perkembangkan yang berikutnya. Tahap-Tahap Perkembangan Mental Piaget mendapati kemampuan mental manusia muncul di tahap tertentu dalam proses perkembangan yang dilalui. Beliau telah membahagikan perkembangan kognitif kepada empat tahap mengikut urutan umur. Tahap-tahap perkembangan itu ialah : 1) Tahap Sensori Motor atau deria motor ( sejak dilahirkan - 2 tahun ) 2) Tahap Pra Operasi ( 2 tahun - 7 tahun ) 3) Tahap Operasi Konkrit ( 7 tahun - 11 tahun ) 4) Tahap Operasi Formal ( 11 tahun - 15 tahun ) Teori Erikson Seorang tokoh lagi yang bernama Eric Erikson berpendapat bahawa kehidupan manusia adalah melalui lapan tahap psikososial yang berkembang dari tahap ke tahap seterusnya dengan mempunyai ciri-ciri berlawanan di tahap-tahap tertentu. Pada setiap peringkat bayi, kanak-kanak, zaman bermain, sekolah, remaja, awal dewasa dan tua terdapat konflik sosial yang akan diatasi untuk perkembangan seterusnya. Yang paling jelas dari hasil kajian Erikson ialah individu merupakan individu yang dinamik dan bukan statik dan dia mempunyai identiti tersendiri. Ini jelas kelihatan di tahap pertama Erikson ialah kepercayaan berlawanan ketidakpercayaan. Erikson berpendapat darjah kepercayaan bayi bergantung kepada nilai jagaan dan pemeliharaan ibu bapa atau orang lain yang menjaganya. Jika kehendak-kehendak bayi dipenuhi seperti mendapat makanan, minum, perhatian dan kasih sayang, dia akan memperoleh harapan untuk terus hidup. Sebaliknya, jika tidak, bayi berkenaan akan tidak dapat mempercayai orang di sekitarnya dan akan menjadi defensif serta akan cuba melindungi dari persekitaran yang tidak memberangsangkan nya. Ini bercanggah dengan pendapat Jean Piaget di mana beliau berpendapat kanak-kanak pada setiap tahap mempunyai perkembangan tertentu Jadual 2: Teori Eric Erickson dan Tahap Psikososial Tahap Keadaan Sosial Ekoran Psikososial 1. Lahir hingga 1 tahun Sokongan, pemberian keperluan asas, ada kesinambungan hidup. Kekurangan sokongan, penafian, tidak konsisten. Mempercayai Tidak mempercayai 9

10 2. 2 hingga 3 tahun Mengendalikan sendiri dan sokongan. Perlindungan yang berlebihan, kekurangan sokongan dan keyakinan Kebebasan Keraguan 3. 4 hingga 5 tahun Galakan, peluang sendiri, bertanya Tiada peluang, perasaan negative Inisiatif Perasaan bersalah 6 hingga 11 tahun Kemahiran diri, pendidikan yang cukup dan produktif, menjadi model yang baik Kurang latihan, arah dan sokongan. Kerajinan Rendah diri hingga 19 tahun Kestabilan dalaman yang berterusan, kefahaman mendalam mengenai model seks, mendapatkan maklum balas positif. Kekeliruan tujuan, maklum balas yang kurang jelas, kurang memahami ekspektasi. Identiti Kekeliruan peranan 6. Awal 20 hingga 35 Meluaskan kemesraan, persefahaman, mempercayai.kesunyian Kemesraan Pengasingan hingga 55 Tujuan hidup, produktiviti Kekurangan perkembangan diri Kebolehan menghasilkan sesuatu Terhenti tahun ke atas Perasaan mesra, perpaduan, berarah Kurang kesempurnaan, ketidakpuashatian. Kesempurnaan hidup Putus harapan Implikasi Teori Piaget Dalam Pengajaran & Pembelajaran Satu lagi pandangan tentang cara manusia belajar dan memperoleh pengetahuan ialah secara. Penggerak utama Kognitivisme adalah Jean Piaget. Idea utama Kognitivisme adalah perwakilan mental. Semua idea dan imej dalam minda individu diwakilimelalui Kognitivisme struktur mental yang dikenali sebagai skema. Skema akan menentukan bagaimana data dan maklumat ini secocok dengan skema yang ada, maka murid akan menyerap maklumat tersebut ke dalam skema ini. Sekiranya tidak secocok dengan skema yang ada, maklumat ini mungkin ditolak atau diubah suai atau skema akan diubah suai. Bertitik tolak daripada pandangan kognitivisme ini maka lahirlah satu pandangan tentang cara manusia belajar iaitu secara Konstruktif. Mengikut Konstruktif, pengetahuan dibina secara aktif oleh murid yang berfikir. Murid ini tidak menyerap secara pasif sebarang pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya, sebaliknya murid akan menyesuaikan sebarang maklumat baru dengan pengetahuan sedia ada mereka untuk membentuk pengetahuan baru dalam mindanya dengan bantuan interaksi sosial bersama rakan dan gurunya. Teori Konstruktif Dalam buku Anita E woolfolk, Piaget menganggap pembelajaran sebagai satu proses konstruktif kerana individu dikehendaki menyusun semula pemahaman dan minda mereka terlebih dahulu.turut penting dalam memahami fahaman konstruktif adalah keupayaan seorang yang berbeza dari segi penggunaan otak kiri atau otak kanan bagi membentuk pelajar yang Global atau Analitik. 10

11 Teori Pemerolehan bahasa Linguistik dan pengajaran bahasa berhubung rapat antara satu sama lain. Ini disebabkan pengajaran bahasa seiring dengan pertumbuhan bahasa. Beberapa abad sebelum Masehi golongan Brahmin di India memperoleh pelajaran Sanskerta daripada ahli-ahli tatabahasa melalui pendekatan yang sudah sedia maju. Sebenarnya perkembangan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa tidak begitu banyak berubah semenjak Zaman Yunani sehinggalah pada awal kurun ke-20 ini. Walau bagaimanapun perkembangan alat-alat bantu telah mempengaruhi bidang pengajaran bahasa. Dalam bidang pengajaran bahasa seseorang guru itu perlu tahu linguistik. Ahli linguistik bukan menentukan kegunaan linguistik dalam bidang pengajaran tetapi terpulanglah kepada para pendidik untuk menentukan kegunaan linguistik dalam bidang pengajaran. Robert Lado (1980: 12), menegaskan: "Kalau hendak menjadi guru bahasa, maka kebolehan bercakap dalam bahasa itu sahaja tidak mencukupi. Penutur bahasa ibu itu sekalipun tidak dapat memandu pelajar melainkan dia dapat mengasing-asingkan dan menunjukkan pelbagai-bagai unsur dalam bahasa tersebut. Dia mestilah mengetahui deskripsi bahasa tersebut. Dia harus mengetahui fakta-fakta linguistik mengenai bahasa ibu pelajar supaya dia mengetahui masalah mereka dalam mempelajari bahasa matlamat mereka." Sehubungan dengan itu, ilmu linguistik banyak memberi manfaat dalam pengajaran bahasa. Bidang linguistik yang digunakan dalam pengajaran bahasa merupakan linguistik gunaan atau terapan, iaitu sebagai suatu bidang ilmu yang mempunyai tempat yang tersendiri dalam dunia keilmuan. Linguistik gunaan berdasarkan teori dan prinsip dan bukan hanya semata-mata bergantung kepada teknik, ataupun prosedur mempraktik sesuatu tetapi cuba melihat prinsip, rasional, generalisasi, hipotesis serta teori yang dapat membantu menerangkan fenomena atau aktiviti yang dihadapinya secara praktikal. Linguistik juga merupakan suatu sains yang mengkaji bahasa. Ini dijelaskan lagi oleh S. Pit Corder (1973: 82) 'Linguistics, or, to be more specific, theoretical linguistics, is often called the scientific study of language'. Dalamnya terdapat teori dan teknik-teknik menganalisis bahasa yang dipelajari oleh ahli-ahli bahasa untuk merumus sesuatu bahasa melalui pemerhatian-pemerhatian mereka terhadap bahasa. Penggunaan teori-teori dan teknik-teknik dalam linguistik seseorang ahli bahasa dapat menghuraikan serta menganalisis sesuatu bahasa itu dengan objektif. Dalam ilmu linguistik terdapat beberapa bidang kajian yang bergabung di dalamnya seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, linguistik komputer, linguistik gunaan dan sebagainya. Setiap satu bidang ini menjadi cabang linguistik yang berkembang hingga menjadi disiplin tersendiri. Sebagai contoh linguistik gunaan yang mengkaji linguistik dalam bidang pengajaran dan pembelajaran, bahasa telah berkembang begitu luas dan penting menjadi suatu disiplin yang giat dikaji dan dipelajari sekarang. Dalam bidang ini, linguistik digunakan untuk mengkaji kaedah mengajar bahasa, menguji kemahiran bahasa, membentuk bahan mengajar dan sebagainya. Oleh itu, pengajaran pula merupakan suatu organisasi yang dirancangkan dan diolah oleh guru untuk menyampaikan pemahaman tentang maklumat atau pengetahuan tertentu kepada pelajar-pelajarnya dalam suatu suasana yang dipanggil bilik darjah. 11

12 Koh Boh Boon menyatakan pengajaran merupakan suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh pelbagai unsur termasuk kualiti pengajar, kecerdasan, bakat dan minat pelajar serta pengaruh motivasi, persekitaran sekolah, rumah dan dorongan ibu bapa terhadap pelajar itu. Oleh sebab itu, pengajaran bahasa sebagai cara-cara guru menyampaikan maklumat kepada pelajarnya tentang bagaimana sesuatu bahasa itu digunakan. Dalam usaha menyampaikan pengetahuan itu, seseorang guru menggunakan pelbagai kaedah untuk membolehkan pelajar memahami dan menggunakan bahasa yang diajar itu dengan betul berdasarkan rumus-rumus tatabahasanya. Kegunaan Linguistik Dalam Pengajaran Bahasa Penggunaan linguistik dalam pengajaran selalunya dikenali sebagai linguistik gunaan dan ini termasuklah kajian fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan kadang-kadang termasuk juga tajuk-tajuk lain seperti psikolinguistik dan sosiolinguistik yang masing-masing memberi tumpuan pada teori pemerolehan dan situasi bahasa. Dalam pengajaran bahasa, bidang-bidang linguistik seperti linguistik teoritis, sosiolinguistik dan psikolinguistik tidak dapat dipisahkan kerana semua disiplin ini memberi sumbangan yang berguna dalam menjayakan sesuatu program pengajaran dan pembelajaran bahasa. Terdapat hubungkait antara bidang-bidang tersebut dengan pengajaran bahasa. Ilmu linguistik telah lama digunakan oleh guru bahasa. Cuma yang berbeza mereka menggunakan linguistik tradisi yang penuh dengan pernyataan perskriptif dan normatif, manakala linguistik moden pula bersifat struktural dan deskriptif. Bagi guru yang menggunakan sebuah buku tatabahasa lama untuk mengajar sebutan, tatabahasa atau semantik sebenarnya menggunakan pengetahuan linguistik, iaitu linguistik tradisional. Aspek fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik berguna dalam pengajaran sesuatu bahasa. Asas teori sesuatu bahasa, iaitu deskripsi linguistik akan memberi deskripsi bahasa; struktur dan fungsi bahasa itu. Terdapat banyak kegunaan linguistik dalam pengajaran bahasa. Antaranya: 1. Teori linguistik memberi maklumat tentang struktur dan fungsi-fungsi bahasa dan ini dapat menentukan tujuan, isi dan pendekatan dalam pengajaran bahasa. 2. Teori linguistik juga memberi suatu bahasa perantaraaan kepada guru. Ini merupakan kesejagatan bentuk seperti jenis-jenis rumusan yang berlainan dalam tatabahasa transformasi generatif dan keseragaman kategori seperti frasa nama, frasa kerja atau ciri-ciri nahuan kata dan perkara ini boleh digunakan oleh guru dalam pengajaran bahasa. 3. Teori linguistik tentang pemerolehan bahasa mempengaruhi perkaedahan mengajar bahasa. 4. Sesebuah deskripsi bahasa akan menyedarkan guru tentang struktur bahasa yang diajar dan dapat meningkatkan mutu pengajaran bahasa. 5. Deskripsi bahasa juga memberi pengetahuan kepada guru tentang unit-unit unsur seperti fonem, morfem dan sebagainya. Ini merupakan suatu sistem rumusan bagi sesuatu bahasa yang boleh digunakan dalam pengajaran bahasa. 6. Deskripsi bahasa memberi suatu sistem rumusan yang berentetan dan ini boleh digunakan untuk membentuk bahan pengajaran. Ahli linguistik dan guru bahasa menggunakan bahan yang sama, iaitu bahasa. Terdapat hubungan yang penting antara kedua-duanya. Bahasa tidak dapat diajar tanpa sebuah deskripsi bahasa, tetapi ini perlu penyesuaian kerana pengajaran bahasa sentiasa mempengaruhi deskripsi bahasa. Terdapat hubungan antara linguistik dengan guru bahasa. Sebagai guru bahasa, hubungan tersebut perlu diketahui. D.A. Wilkins mengatakan terdapat tiga jenis hubungan iaitu: 1. Linguistik memberi deskripsi bahasa yang sempurna tentang bahasa, tetapi tidak memberi 12

13 cara mengajar bahasa yang paling baik. 2. Sebarang perkembangan dalam bidang linguistik itu, janganlah disalah mengertikan sebagai suatu sebab untuk membuat perubahan. 3. Linguistik selalu mempengaruhi pengajaran bahasa, tetapi pengaruhnya perlu dihadkan pada keperluan semasa. Teori-teori Linguistik dan Penerapan Dalam Pengajaran Bahasa Terdapat beberapa teori linguistik, tetapi yang paling penting ialah teori behaviourisme dan mentalisme. Pakar-pakar pengajaran bahasa berpendapat, kejayaan setiap pengajaran bahasa itu memerlukan kaedah pengajaran yang berdasarkan teori-teori linguistik. Linguistik dan psikologi pembalajaran merupakan alat-alat yang dapat digunakan oleh guru-guru bahasa untuk menguatkan kaedah mengajar mereka. Ini disokong oleh Koh Boh Boon yang menyatakan bahawa pengajaran yang lebih terjamin mutunya ialah berdasarkan pengalaman mengajar yang diperkukuh dengan pengetahuan perkaedahan, kerana pengalaman mengajar dan pengetahuan perkaedahan mempunyai hubungan yang sangat rapat. Ini disebabkan kesedaran penuh akan teori linguistik yang menjadi asas-asas perkaedahan dalam pengajaran bahasa akan menolong seseorang guru bahasa membuat keputusan secara lebih matang dan boleh dipercayai tentang cara mengajar yang sesuai untuk sesuatu pelajaran bahasa yang hendak dilaksanakan. Dua teori yang paling popular tentang pemerolehan dan penguasaan bahasa yang tersebut di atas mewujudkan beberapa prinsip tertentu dalam pengajaran bahasa yang menimbulkan pula beberapa kaedah yang boleh diaplikasikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran bahasa. Dalam teori behaviurisme terdapat beberapa prinsip, iaitu: 1. Bahasa dikuasai melalui proses pengulangan. 2. Bahasa ialah suatu tingkah laku manusia yang sama dengan tingkah laku yang lain yang boleh dikuasai melalui latihan dan pengulangan. 3. Bahasa sebagai alat komunikasi. 4. Pembelajaran ialah pengukuhan yang dapat ditimbulkan melalui ganjaran yang harus diberikan apabila seseorang pelajar memberikan gerak balas yang betul. 5. Bahasa dihurai secara deskriptif atau struktural. Berdasarkan teori linguistik tersebut maka lahirlah kaedah pengajaran, iaitu Kaedah Dengar- Sebut yang menekan prinsip-prinsip berikut dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa: 1. Lisan diutamakan. 2. Latih tubi ditekankan untuk membentuk kebiasaan. 3. Rangsangan mestilah diwujudkan untuk mendapatkan gerak balas daripada pelajar. 4. Gerak balas yang diberi oleh pelajar mestilah diikuti dengan peneguhan. 5. Guru sebagai model bahasa yang sebaik-baiknya. 6. Nahu tidak diajar secara formal. Oleh itu, mengikut teori mentalisme terdapat beberapa tanggapan terhadap penguasaan dan pembelajaran bahasa, iaitu: 1. Manusia mempunyai kebolehan semula jadi dalam menguasai bahasa. 2. Terdapat dua bahagian penting dalam penguasaan bahasa, iaitu kecekapan dan prestasi. 3. Bahasa mempunyai hubungan erat dengan pemikiran. 4. Bahasa mengandungi ciri-ciri kreativiti. 5. Aspek makna dan pemikiran ditekankan. 6. Bahasa dihuraikan secara transformasi generatif. 7. Kesalahan pelajar bukanlah kegagalan tetapi percubaan hipotesis. 13

14 Teori ini mengemukakan kaedah koda-kognitif yang menekankan prinsip-prinsip yang berikut: 1. Tulisan dan bacaan diutamakan. 2. Pengajaran menekankan penerapan pengetahuan. 3. Makna dan huraian dipentingkan. 4. Kemampuan kreatif pelajar digalakkan. 5. Fungsi guru sebagai nara sumber. 6. Nahu diajar secara formal. Berdasarkan teori dan prinsip behaviourisme dan mentalis, telah melahirkan beberapa kaedah. Bagi teori behaviouris tercetus kaedah terus, kaedah psikologi dan sebagainya. Manakala daripada teori dan prinsip mentalis timbullah kaedah nahu, kaedah terjemahan, kaedah nahu-terjemahan dan sebagainya. Daripada kaedah pula disokong oleh pendekatan yang berkaitan dengan proses pengendalian pengajaran bahasa sama ada pendekatan analisis atau sintesis atau eklektik. Teknik pengajaran pula berhubung dengan strategi sesuatu isi pelajaran disampaikan. Sesungguhnya teori, kaedah, pendekatan dan teknik berkait rapat. Dalam linguistik teoritis pula, memang terdapat hubungan dengan pengajaran bahasa kerana disiplin ini mengemukakan teori-teori linguistik yang boleh digunakan untuk memberi deskripsi tentang bahasa sebagai suatu sistem dan memberikan maklumat tentang bagaimana penutur-penutur bahasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Teori linguistik tradisional merupakan teori huraian bahasa yang tertua yang memerihal bahasa menggunakan bahasa tulisan sebagai bahan kajian. Kajian ini tidak begitu saintifik dan penekanan kajian tertumpu dalam aspek penggolongan perkataan. Teori ini mempengaruhi kaedah nahu, kaedah terjemahan dan nahu-terjemahan. Pengajaran menekan kemahiran menulis dan tatabahasa yang diajar bersifat normatif dan preskriptif. Teori linguistik struktural muncul dalam abad kedua puluh dan menumpukan kajian terhadap struktur bahasa serta menganggap bahasa adalah pertuturan. Bahasa yang dijadikan kajian berbentuk lisan dan menganggap bahasa juga adalah alat komunikasi. Bahasa ialah suatu sistem, iaitu sistem bentuk-bentuk yang di dalamnya terkandung unsur-unsur, item-item yang jika digabungkan berdasarkan peraturan-peraturan tertentu akan menerbitkan ayat. Analisis semestinya berdasarkan fakta-fakta yang dapat dilihat dan mestilah objektif serta berdasarkan struktur. Unsur-unsur bahasa tidak dikaji secara terasing kerana unsur-unsur itu merupakan sebahagian daripada keseluruhan suatu sistem yang besar dan di antara unsur-unsur itu ada pertaliannya antara satu sama lain. Teori ini mempengaruhi kaedah terus, kaedah fonetik, kaedah semula jadi, kaedah psikologi dan kaedah situasi. Tatabahasa tidak diajar secara formal dan aspek makna tidak dipentingkan. Teori linguistik tranformasi genaratif telah diasaskan oleh Noam Chomsky dan tumpuan kajian terhadap aspek kecekapan yang dimiliki oleh penutur jati. Kecekapan berbahasa adalah sesuatu yang semula jati (innate) dan melaluinya seseorang itu boleh bertutur dengan membentuk ayat-ayat mereka sendiri. Kecekapan di sini dimaksudkan pada rumus-rumus atau peraturan-peraturan bahasa yang ada dalam pengetahuan seseorang yang akan digunakan untuk membentuk ayat-ayatnya sendiri ataupun untuk memahami dan menganalisis pertuturan ayat, iaitu struktur dalaman dan luaran. Berdasarkan teori ini tidak melahirkan kaedah-kaedah pengajaran dengan nama-nama tertentu tetapi pada dasarnya mereka memperakukan kaedah-kaedah pengajaran yang melibatkan proses mental. Bahan-bahan Pengajaran Bahasa Faktor penting untuk menjayakan program pengajaran bahasa ialah bahan. Bahan-bahan boleh menggerakkan pembelajaran, menimbulkan rangsangan dan keinginan pelajar untuk 14

15 menjadikan pembelajaran lebih menarik. Ini akan mengakibatkan pembelajaran yang lebih berkesan. Tugas guru bahasa menghasilkan bahan pengajaran yang bermutu tinggi, sesuai untuk situasi matlamatnya, membolehkan pelajar belajar dengan mudah dan cepat dan menjadikan tugastugas guru menarik serta bermanfaat. Bagi menghasilkan bahan-bahan seperti ini, pereka bentuk pengajaran bahasa mestilah bukan sahaja ahli bahasa tetapi juga ahli pedagogi. Sehubungan dengan itu, linguistik terapan memainkan peranan sebagai penggabung keduadua jenis ahli ini dalam mereka bentuk sesuatu pengajaran bahasa. Teori bahasa menghasilkan analisis bahasa yang sesuai dipersembahkan dalam bentuk yang sesuai untuk pengajaran bahasa. Kedua-dua pendekatan teori bahasa dan teori pembelajaran digabungkan untuk menghasilkan bahan-bahan pengajaran yang ditetapkan oleh objektif program pembelajaran tertentu. Linguistik dan pengajaran bahasa mempunyai hubung kait yang sangat rapat. Pengetahuan linguistik sangat penting untuk seseorang guru bahasa. Pengetahuan linguistik ini dapat diterap dalam pengajaran bahasa. Teori-teori linguistik digunakan untuk menghuraikan unsur struktur-struktur bahasa. Aspek fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan sebagainya merupakan huraian yang dibuat. Hasil huraian ini menjadi model penting untuk guru bahasa, iaitu menjadi isi atau bahan pengajaran yang akan disampaikannya kepada pelajar. Guru dapat melengkapkan dirinya untuk menjadi guru bahasa yang berkesan jika ia mempunyai pengetahuan yang mendalam dalam linguistik kerana ia akan berupaya mengajar struktur-struktur bahasa dengan betul dan dapat mendeskripsi bahasa dengan tepat. Dengan adanya pengetahuan tersebut, guru akan dapat mengenal pasti segala kesilapan yang dilakukan oleh pelajarnya. Huraian bahasa yang disumbangkan oleh ahli-ahli linguistik teoritis, teori-teori pembelajaran dan manifestasi penggunaan bahasa dalam masyarakat akan membantu guru dalam pengajarannya. 15

WPK 1113 Psikologi Kognitif Teori-Teori Kognitif

WPK 1113 Psikologi Kognitif Teori-Teori Kognitif DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 1113 Psikologi Kognitif Teori-Teori Kognitif Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri - PhD Objektif Pembelajaran Di akhir modul para peserta: 1. Memahami bahawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan Menurut Ramlah dan Mahani (2002), konstruktivisme bukanlah suatu konsep baru. Ia berasal daripada falsafah dan telah diaplikasikan dalam bidang sosiologi, antropologi

Lebih terperinci

TEORI PEMBELAJARAN. IPG Kampus Sultan Mizan, Besut, Terengganu.

TEORI PEMBELAJARAN. IPG Kampus Sultan Mizan, Besut, Terengganu. TEORI PEMBELAJARAN IPG Kampus Sultan Mizan, Besut, Terengganu. Manusia belajar melalui berbagai-bagai cara. Cara belajar dibahagikan kepada mazhab behavioris, kognitif, sosial dan humanis. Mazhab behavioris

Lebih terperinci

PENGENALAN PSIKOLOGI KOGNITIF PENGENALAN

PENGENALAN PSIKOLOGI KOGNITIF PENGENALAN 1 PENGENALAN PSIKOLOGI KOGNITIF PENGENALAN Psikologi kognitif merupakan perspektif secara teori yang memfokuskan pada dunia persepsi pemikiran ingatan manusia. Ia menggambarkan pelajar sebagai proses maklumat

Lebih terperinci

Banding beza antara 5 teori pembelajaran yang telah anda pelajari. Teori. pembelajaran manakah yang biasa anda amalkan dalam bilik dajah anda?

Banding beza antara 5 teori pembelajaran yang telah anda pelajari. Teori. pembelajaran manakah yang biasa anda amalkan dalam bilik dajah anda? SOALAN 5(a) Banding beza antara 5 teori pembelajaran yang telah anda pelajari. Teori pembelajaran manakah yang biasa anda amalkan dalam bilik dajah anda? Beri sebab-sebab bagi menyokong pilihan anda. Pembelajaran

Lebih terperinci

INSTITUT KEPIMPINAN PENDIDIKAN UNIVERSITI MALAYA

INSTITUT KEPIMPINAN PENDIDIKAN UNIVERSITI MALAYA INSTITUT KEPIMPINAN PENDIDIKAN UNIVERSITI MALAYA SOAL SELIDIK KECERDASAN EMOSI DAN KEPIMPINAN INSTRUKSIONAL PENGETUA DENGAN EFIKASI KENDIRI GURU SEKOLAH MENENGAH KRBANGSAAN DI NEGERI SEMBILAN Saya amat

Lebih terperinci

10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI

10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI 10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI Dapatan kajian ini telah menunjukkan teknik ENIS dapat membantu murid menguasai kemahiran sifir 2-5. Selepas penyelidikan tindakan ini, murid melahirkan perasaan yakin dan seronok

Lebih terperinci

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK1313 Psikolgi Pembelajaran Minggu 2 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) PENILAIAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Tajuk 7: Perkembangan Sosio-Emosi. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

Tajuk 7: Perkembangan Sosio-Emosi. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh Tajuk 7: Perkembangan Sosio-Emosi Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh Perkembangan Sosial-Emosi Perkembangan sosial merujuk kepada keupayaan seseorang menjalinkan hubungan dengan orang lain. Menurut kamus Advanced

Lebih terperinci

9.0 PERBINCANGAN DAPATAN KAJIAN. kemahiran sifir darab 2 hingga 5? teknik ENIS. Ini dapat dibuktikan daripada Rajah 10 yang telah menunjukkan

9.0 PERBINCANGAN DAPATAN KAJIAN. kemahiran sifir darab 2 hingga 5? teknik ENIS. Ini dapat dibuktikan daripada Rajah 10 yang telah menunjukkan 9.0 PERBINCANGAN DAPATAN KAJIAN Soalan 1 : Adakah teknik ENIS dapat membantu murid Tahun 3 menguasai kemahiran sifir darab 2 hingga 5? Hasil dapatan kajian tindakan ini telah menunjukkan peningkatan markah

Lebih terperinci

BAB LIMA : KESIMPULAN DAN CADANGAN

BAB LIMA : KESIMPULAN DAN CADANGAN BAB LIMA : KESIMPULAN DAN CADANGAN 5.0 Pendahuluan Bab ini merumuskan hasil kajian yang diperolehi dan dianalisis di sepanjang penyelidikan yang telah dijalankan. Penulis membahagikan bab ini kepada 3

Lebih terperinci

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B.

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B. Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id A. TEORI PENDIDIKAN BEHAVIORISME Teori behaviorisme adalah teori belajar

Lebih terperinci

UNIT 2 PSIKOLINGUISTIK

UNIT 2 PSIKOLINGUISTIK Psikolinguistik 1 UNIT 2 PSIKOLINGUISTIK HASIL PEMBELAJARAN Pada akhir unit ini, anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan definisi psikolinguistik, 2. menerangkan bagaimana kanak-kanak memperoleh bahasa pertama;

Lebih terperinci

Tajuk 6: Perkembangan Kognitif dan Bahasa. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

Tajuk 6: Perkembangan Kognitif dan Bahasa. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh Tajuk 6: Perkembangan Kognitif dan Bahasa Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh Pengenalan Perkembangan Bahasa Bahasa adalah satu bentuk komunikasi sama ada verbal atau non verbal. Bahasa mengandungi perkataan-perkataan

Lebih terperinci

Teori Pembelajaran. 9/24/2010 Nordin Bin Tahir, IPIP 1

Teori Pembelajaran. 9/24/2010 Nordin Bin Tahir, IPIP 1 Teori Pembelajaran 9/24/2010 Nordin Bin Tahir, IPIP 1 Manusia belajar melalui berbagai-bagai cara. Cara belajar dibahagikan kepada mazhab behavioris, kognitif, sosial dan humanis. Mazhab behavioris menganggap

Lebih terperinci

Model Pengajaran dan Pembelajaran Empat Imam Mazhab

Model Pengajaran dan Pembelajaran Empat Imam Mazhab Soalan 1 Model Pengajaran dan Pembelajaran Empat Imam Mazhab Pendidikan merupakan aktiviti dalam kehidupan yang amat memberi kesan kepada individu serta masyarakat. Terkandung dalam pendidikan adalah proses

Lebih terperinci

BAB SATU PENGENALAN. Bab pertama mengandungi perkara-perkara asas yang perlu ada dalam setiap kajian

BAB SATU PENGENALAN. Bab pertama mengandungi perkara-perkara asas yang perlu ada dalam setiap kajian BAB SATU PENGENALAN 1.0 Pendahuluan Bab pertama mengandungi perkara-perkara asas yang perlu ada dalam setiap kajian iaitu, latar belakang kajian, pernyataan masalah, objektif kajian, soalan kajian, kepentingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENGENALAN 1.1 Pendahuluan Setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Kehidupan manusia di dunia ini tidak dapat lari daripada sebarang masalah. Masalah adalah soalan yang mendorong kita untuk

Lebih terperinci

KKD 2063 Pembangunan Sahsiah

KKD 2063 Pembangunan Sahsiah KKD 2063 Pembangunan Sahsiah Teori Kognitif : Teori Pilihan Dan Terapi Realiti Pengenalan Teori Kognitif adalah teori yang berpusatkan kepada pemikiran manusia. Terdapat banyak teori-teori yang dikategorikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. pengkaji mengemukakan beberapa cadangan yang wajar diutarakan sebagai. refleksi kepada keseluruhan kajian disertasi ini.

BAB 5 KESIMPULAN. pengkaji mengemukakan beberapa cadangan yang wajar diutarakan sebagai. refleksi kepada keseluruhan kajian disertasi ini. BAB 5 KESIMPULAN 5.0 Pendahuluan Bab ini merupakan bab yang terakhir dalam kajian ini. Dalam bab ini, pengkaji merumuskan secara ringkas segala perbincangan dan dapatan kajian yang telah dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB V DAPATAN DAN IMPLIKASI KAJIAN

BAB V DAPATAN DAN IMPLIKASI KAJIAN BAB V DAPATAN DAN IMPLIKASI KAJIAN 5.1 PENDAHULUAN Bab ini memaparkan ringkasan kajian secara menyeluruh yang merangkumi tujuan, kerangka teoretikal kajian, reka bentuk kajian, sampel kajian, instrument

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa

Lebih terperinci

1.0 PENDAHULUAN. ini dijalankan di SKBC dalam tempoh masa selama tiga bulan semasa saya

1.0 PENDAHULUAN. ini dijalankan di SKBC dalam tempoh masa selama tiga bulan semasa saya 1.0 PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan SK Bukit Ceria (SKBC)(nama samaran) adalah sebuah sekolah yang terletak di daerah Kuala Muda / Yan, iaitu 5 km dari Bandar Gurun, Kedah. Kajian tindakan ini dijalankan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan Perkembangan komputer di negara kita telah melalui satu gerakan reformasi dan pembaharuan yang canggih bersesuaian dengan perkembangan infrastukturnya. Perkembangan penggunaan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 62 TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY RK Rusli 1a dan MA Kholik 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB 2: KEMAHIRAN MENDENGAR

BAB 2: KEMAHIRAN MENDENGAR BAB 2: KEMAHIRAN MENDENGAR Pengenalan Seseorang pendengar yang baik ialah apabila dia dapat mengecam, mengenal, mengamati serta mendiskriminasikan bunyi-bunyi bahasa dari sekeliling mereka. Kemahiran mendengar

Lebih terperinci

Kawalan PENGENALAN HASIL PEMBELAJARAN

Kawalan PENGENALAN HASIL PEMBELAJARAN Topik 9 Kawalan HASIL PEMBELAJARAN Di akhir topik ini, anda seharusnya dapat: 1. Menerangkan terma kawalan dan tujuan utamanya; 2. Melihat langkah-langkah yang terlibat dalam proses kawalan; 3. Menghuraikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN CADANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN CADANGAN BAB 5 KESIMPULAN DAN CADANGAN 5.0 Pendahuluan Berdasarkan hasil kajian yang telah dianalisis, pengkaji telah membincangkan secara terperinci mengenai data-data yang diperolehi. Dalam bab lima ini pula,

Lebih terperinci

7.0 KAEDAH PENGUMPULAN DATA. yang kukuh semasa menjawab soalan-soalan kajian tindakan ini.

7.0 KAEDAH PENGUMPULAN DATA. yang kukuh semasa menjawab soalan-soalan kajian tindakan ini. 7.0 KAEDAH PENGUMPULAN DATA Dalam proses melaksanakan kajian tindakan ini, saya telah menggunakan pelbagai jenis kaedah mengumpul data seperti ujian pra, pemerhatian, temu bual, analisis dokumen, soal

Lebih terperinci

PEPERIKSAAN AKHIR ARAHAN

PEPERIKSAAN AKHIR ARAHAN _... -._-----_._..._--------_._---_... -.-.---_._._,..-- -----.------.--.-...--------'-----.,-..--.----.-.-.---.--------... -.,.--.. "..--.. --.--".-.--,--.---"- ----._-_._._--- PROGRAM:----------------------

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR Pengenalan BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR Kehidupan dikampus adalah menyeronokkan; tetapi ianya juga penuh dengan suasana persaingan. Pendidikan yang kamu diperolehi disitu, dan sikap yang terbentuk,

Lebih terperinci

STANDARD 4: PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN

STANDARD 4: PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN STANDARD 4: PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN APA YANG DI LIHAT 4.1 Penglibatan Murid Penglibatan aktif murid membolehkan berlakunya pembelajaran berkesan. Semua kekuatan yang dihuraikan dalam deskripsi skor

Lebih terperinci

PERANAN GURU BIASA DALAM MEMBANTU PERKHIDMATAN BIMBINGAN DAN KAUNSELING DI SEKOLAH

PERANAN GURU BIASA DALAM MEMBANTU PERKHIDMATAN BIMBINGAN DAN KAUNSELING DI SEKOLAH PERANAN GURU BIASA DALAM MEMBANTU PERKHIDMATAN BIMBINGAN DAN KAUNSELING DI SEKOLAH Guru biasa turut memainkan peranan penting dalam membentuk peribadi serta kejayaan murid. Meskipun guru biasa tidak mempunyai

Lebih terperinci

BAB VI RUMUSAN DAN CADANGAN. Dalam bab ini penulis akan merumuskan hasil dapatan kajian yang dilakukan sepanjang

BAB VI RUMUSAN DAN CADANGAN. Dalam bab ini penulis akan merumuskan hasil dapatan kajian yang dilakukan sepanjang BAB VI RUMUSAN DAN CADANGAN 6.1 Pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan merumuskan hasil dapatan kajian yang dilakukan sepanjang kajian yang telah dijalankan. Penulis juga akan menyimpulkan beberapa faktor-faktor

Lebih terperinci

Pelajar-pelajar lembam dalam kajian ini masih lagi mengalami proses. pembelajaran dan penguasaan bahasa yang tidak sempurna seperti pelajarpelajar

Pelajar-pelajar lembam dalam kajian ini masih lagi mengalami proses. pembelajaran dan penguasaan bahasa yang tidak sempurna seperti pelajarpelajar Rumusan Pelajar-pelajar lembam dalam kajian ini masih lagi mengalami proses pembelajaran dan penguasaan bahasa yang tidak sempurna seperti pelajarpelajar normal yang lain. Secara keseluruhannya pemaparan

Lebih terperinci

KONSEP PENGAJARAN. Thomas F. Green : The Activitis Of Teaching (1971)

KONSEP PENGAJARAN. Thomas F. Green : The Activitis Of Teaching (1971) PENGAJARAN KONSEP PENGAJARAN Aktiviti / proses yg dirancang / dikelola / disampaikan / dibimbing / dinilai dgn tujuan penyebaran ilmu pengetahuan / kemahiran secara berkesan. Thomas F. Green : The Activitis

Lebih terperinci

LINGUISTIK UNTUK GURU BAHASA

LINGUISTIK UNTUK GURU BAHASA LINGUISTIK UNTUK GURU BAHASA Betulkah Guru Bahasa Malaysia Memerlukan Pengetahuan Linguistik? Perkara ini memang telah lama dan selalu dipersoalkan oleh guru dan orang ramai. Semenjak linguistik menjadi

Lebih terperinci

PANDUAN PENSKORAN PENCERAPAN P & P (PK04)

PANDUAN PENSKORAN PENCERAPAN P & P (PK04) Aspek 4.1 PANDUAN PENAN PENCERAPAN P & P (PK04) Penglibatan Murid Dalam Pembelajaran Penglibatan murid dalam aktiviti P&P membolehkan berlakunya pembelajaran berkesan Hampir keseluruhan murid terlibat

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pertemuan ke-2 1 Pemerolehan vs Pembelajaran Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa

Lebih terperinci

Deskripsi Standard Kualiti Prasekolah Kebangsaan DESKRIPSI STANDARD KUALITI PRASEKOLAH KEBANGSAAN (SKPK)

Deskripsi Standard Kualiti Prasekolah Kebangsaan DESKRIPSI STANDARD KUALITI PRASEKOLAH KEBANGSAAN (SKPK) DESKRIPSI STANDARD KUALITI PRASEKOLAH KEBANGSAAN (SKPK) 1 DIMENSI KUALITI TADBIR URUS 1. Menyediakan dokumen pernyataan visi dan misi prasekolah. 2. Menyediakan senarai harta modal dan inventori peralatan.

Lebih terperinci

KECERDASAN. Azizi Yahaya PENGENALAN

KECERDASAN. Azizi Yahaya PENGENALAN 3 KECERDASAN Azizi Yahaya PENGENALAN Istilah kecerdasan mula diperkenalkan oleh Francis Galton pada akhir tahun 1800-an. Galton merupakan sepupu kepada tokoh teori evolusi yang terkenal, Charles Darwin.

Lebih terperinci

Pengurusan Masa & Gaya Pembelajaran

Pengurusan Masa & Gaya Pembelajaran Pengurusan Masa & Gaya Pembelajaran PENGURUSAN MASA Pelajar yang berjaya biasanya mempunyai jadual waktu dan perancangan yang tersusun dan sistematik. Jadual waktu ialah pembahagian masa hari ke hari yang

Lebih terperinci

8.0 ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI. soal selidik, dokumen, borang pemerhatian, dan temu bual. Data-data yang berbentuk

8.0 ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI. soal selidik, dokumen, borang pemerhatian, dan temu bual. Data-data yang berbentuk 8.0 ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI Analisis data merupakan satu kaedah untuk mengawal dan mempersembahkan data serta prosedur statistik (Bhasah, 2007). Dalam kajian tindakan ini, saya menganalisis semua

Lebih terperinci

Pendekatan Humanistik : Teori Hierarki Keperluan Maslow

Pendekatan Humanistik : Teori Hierarki Keperluan Maslow Pendekatan Humanistik : Teori Hierarki Keperluan Maslow Teori Pembelajaran Humanistik Teori Pembelajaran Carl Rogers Teori Pembelajaran Maslow Pengenalan menekankan keunikan dan individualiti seorang murid.

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PENDENGARAN

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PENDENGARAN LAMPIRAN 2-18 INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PENDENGARAN BORANG PR1/MD BIDANG TERAS Nama Pelajar Program PISMP PDPLI SM PDPLI SR No. K/P PDPM Lain-lain Ambilan Praktikum

Lebih terperinci

1.0 Misi Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan

1.0 Misi Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan 8 BAB 1 Matlamat dan Komponen Rancangan Pendidikan Guru PPIP 1.0 Misi Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan (PPIP), Universiti Sains Malaysia pada ketika ini sedang menawarkan

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PENDENGARAN

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PENDENGARAN LAMPIRAN 3-9 INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PR1/MD BIDANG TERAS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PENDENGARAN Nama Pelajar No.K/P Program PDPLI SM PDPLI SR Ambilan Pengkhususan Sekolah Mata

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP ASAS HUBUNGAN ETNIK

KONSEP-KONSEP ASAS HUBUNGAN ETNIK TAJUK 1 KONSEP-KONSEP ASAS HUBUNGAN ETNIK Sinopsis Tajuk ini memberi pendedahan mengenai konsep budaya dari aspek epistemologi dan takrifan yang merangkumi budaya kebendaan dan bukan kebendaan. Perbincangan

Lebih terperinci

Pengajian Am (900) Pencapaian calon bagi mata pelajaran ini mengikut gred adalah seperti yang berikut:

Pengajian Am (900) Pencapaian calon bagi mata pelajaran ini mengikut gred adalah seperti yang berikut: Pengajian Am (900) PRESTASI KESELURUHAN Pada tahun ini, bilangan calon yang mengambil mata pelajaran ini ialah 50 187 orang. Peratusan calon yang lulus penuh ialah 80.78%, turun sebanyak 0.08% berbanding

Lebih terperinci

2. Jawab semua soalan Bahagian A, B dan tiga soalan Bahagian C.

2. Jawab semua soalan Bahagian A, B dan tiga soalan Bahagian C. ARAHAN KEPADA CALON: 1. Kertas soalan ini mengandungi tiga bahagian: Bahagian A: Bahagian B: Bahagian C: 30 soalan objektif 3 soalan struktur 4 soalan esei 2. Jawab semua soalan Bahagian A, B dan tiga

Lebih terperinci

Penggunaan Kata Hubung dalam Penulisan Melalui Pengajaran secara Eksplisit. Abstrak

Penggunaan Kata Hubung dalam Penulisan Melalui Pengajaran secara Eksplisit. Abstrak 39 Penggunaan Kata Hubung dalam Penulisan Melalui Pengajaran secara Eksplisit Melati Hallel melati_hallel@moe.edu.sg Noor Aisyah Buang noor_aisya_buang@moe.edu.sg Sekolah Rendah Si Ling Abstrak Dua isu

Lebih terperinci

Pada pendapat anda, bagaimana anda dapat membantu murid anda mencapai. pertumbuhan dan perkembangan yang optimum? Asaskan perbincangan anda pada

Pada pendapat anda, bagaimana anda dapat membantu murid anda mencapai. pertumbuhan dan perkembangan yang optimum? Asaskan perbincangan anda pada Soalan 2 Pada pendapat anda, bagaimana anda dapat membantu murid anda mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimum? Asaskan perbincangan anda pada tajuk-tajuk berikut : Teori-teori perkembangan manusia

Lebih terperinci

BAHAGIAN A 30 markah. 1. Bidang perguruan merupakan satu profesion kerana mempunyai ciri-ciri berikut kecuali

BAHAGIAN A 30 markah. 1. Bidang perguruan merupakan satu profesion kerana mempunyai ciri-ciri berikut kecuali BAHAGIAN A 30 markah Jawab semua soalan 1. Bidang perguruan merupakan satu profesion kerana mempunyai ciri-ciri berikut kecuali Kepentingan guru adalah diutamakan lebih daripada profesion Profesion ini

Lebih terperinci

BAB 1: PENGENALAN KEMAHIRAN MENDENGAR

BAB 1: PENGENALAN KEMAHIRAN MENDENGAR BAB 1: PENGENALAN KEMAHIRAN MENDENGAR Pengenalan Kemahiran Mendengar Keupayaan pelajar mendengar dengan teliti dan memahami perkara yang didengar dalam pelbagai situasi pengucapan seperti cerita, arahan,

Lebih terperinci

BAB 5 RUMUSAN DAN SARANAN

BAB 5 RUMUSAN DAN SARANAN BAB 5 RUMUSAN DAN SARANAN 5.1 Pengenalan Hasil daripada kajian strategi membaca teks bahasa Arab dalam kalangan pelajar ini, pengkaji akan mengemukakan cadangan dan saranan dalam dua bentuk yang berbeza,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN CADANGAN. Bab ini menerangkan ringkasan kajian secara menyeluruh. Ianya merangkumi tujuan

BAB VII KESIMPULAN DAN CADANGAN. Bab ini menerangkan ringkasan kajian secara menyeluruh. Ianya merangkumi tujuan BAB VII KESIMPULAN DAN CADANGAN 7.0 PENDAHULUAN Bab ini menerangkan ringkasan kajian secara menyeluruh. Ianya merangkumi tujuan kajian, rekabentuk kajian, sampel kajian, instrumen kajian dan pendekatan

Lebih terperinci

BAB LIMA RUMUSAN DAN CADANGAN. Bab ini merupakan penutup bagi kajian yang dijalankan. Ia membincangkan hasil

BAB LIMA RUMUSAN DAN CADANGAN. Bab ini merupakan penutup bagi kajian yang dijalankan. Ia membincangkan hasil BAB LIMA RUMUSAN DAN CADANGAN 5.0 PENDAHULUAN Bab ini merupakan penutup bagi kajian yang dijalankan. Ia membincangkan hasil dapatan kajian yang diperoleh daripada analisis statistik deskriptif dan inferensi

Lebih terperinci

Psikologi kognitif. Sinopsis:

Psikologi kognitif. Sinopsis: Psikologi kognitif Sinopsis: Buku ini memfokuskan persepsi pemikiran ingatan manusia secara teori dan konsep. Antara konsep yang dibincangkan ialah skemata idea yang menggambarkan rangka kerja mental untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan Pendidikan di Malaysia telah mengalami gelombang reformasi yang begitu pesat sesuai dengan tuntutan era teknologi maklumat. Anjakan paradigma dan pengubahsuaian pada

Lebih terperinci

KONSEP KENDIRI (Part 5)

KONSEP KENDIRI (Part 5) Azizi Yahya / Konsep Kendiri (Part 5). 2011 10 KONSEP KENDIRI (Part 5) Azizi Hj Yahaya Definisi Remaja Dan Pembentukan Konsep Kendiri Konsep kendiri adalah terdiri daripada gabungan di antara penilaian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAHIRAN MURID MENCONGAK FAKTA ASAS DARAB MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN DOMINO. Oleh: Aida Ibrahim

MENINGKATKAN KEMAHIRAN MURID MENCONGAK FAKTA ASAS DARAB MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN DOMINO. Oleh: Aida Ibrahim MENINGKATKAN KEMAHIRAN MURID MENCONGAK FAKTA ASAS DARAB MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN DOMINO Oleh: Aida Ibrahim Sekolah Kebangsaan Seri Kampung Tengah 86000 Kluang, Johor ABSTRAK Kajian ini dijalankan dengan

Lebih terperinci

KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN

KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN Jabatan Sains Kemasyarakatan dan Pembangunan Fakulti Ekologi Manusia, UPM DEFINISI PS Hidup manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain dan

Lebih terperinci

Inovasi dan Perubahan

Inovasi dan Perubahan Topik 11 Inovasi dan Perubahan HASIL PEMBELAJARAN Di akhir topik ini, anda seharusnya dapat: 1. Menghuraikan kepentingan inovasi dalam organisasi; 2. Menerangkan cara-cara menguruskan inovasi dengan berkesan;

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PENILAIAN KOKURIKULUM PDPLI

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PENILAIAN KOKURIKULUM PDPLI SULIT INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PENILAIAN KOKURIKULUM PDPLI LAMPIRAN 3-15 BORANG KOKURIKULUM Nama Pelajar No.K/P Program PDPLI SM PDPLI SR Ambilan Pengkhususan Sekolah Tahun/Darjah Tarikh

Lebih terperinci

METODOLOGI PENYELIDIKAN. Kajian ini merupakan satu penyelidikan lapangan dari perspektif pragmatik yang

METODOLOGI PENYELIDIKAN. Kajian ini merupakan satu penyelidikan lapangan dari perspektif pragmatik yang BAB 3 METODOLOGI PENYELIDIKAN 3.1 Pengenalan Kajian ini merupakan satu penyelidikan lapangan dari perspektif pragmatik yang menganalisis wacana lisan bahasa Melayu dalam konteks tanya-jawab di bilik darjah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.0 Pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.0 Pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.0 Pengenalan Ledakan maklumat dewasa ini amat pantas berlaku di mana-mana tempat di serata dunia. Bidang teknologi komunikasi dan komputer sedang berkembang dengan pesat. Penggunaan

Lebih terperinci

KANDUNGAN Guru dan Cabaran Guru Abad Ke-21 Kualiti Guru: Keberhasilan P&P Guru

KANDUNGAN Guru dan Cabaran Guru Abad Ke-21 Kualiti Guru: Keberhasilan P&P Guru KANDUNGAN Guru dan Cabaran Guru Abad Ke-21 Kualiti Guru: Keberhasilan P&P Guru Kesinambungan PPPM : Pendidikan Prasekolah hingga Lepas Menengah (2013-2025) ke Pengajian Tinggi (2015-2025) Guru Abad Ke-21

Lebih terperinci

Kelakuan Individu (Dari Aspek Tanggapan, Nilai, Sikap Dan Dorongan)

Kelakuan Individu (Dari Aspek Tanggapan, Nilai, Sikap Dan Dorongan) Kelakuan Individu (Dari Aspek Tanggapan, Nilai, Sikap Dan Dorongan) Pendahuluan Ciri-ciri seperti umur, seks, pelajaran, bangsa, kebolehan, dan personailiti adalah sifat biografi yang tidak dibentuk oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengenalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengenalan Ujian merupakan alat pengukuran untuk mengukur sejauh mana kejayaan pelajar dalam aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan oleh guru. Menurut Mohd Najib (1997),

Lebih terperinci

MODEL PENGAJARAN. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

MODEL PENGAJARAN. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh MODEL PENGAJARAN Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh Model Ekspositori Model Pemprosesan maklumat Model Inkuiri Model Projek. Model Ekspositori Istilah ekspositori diperoleh daripada konsep penjelasan, yang bermakna

Lebih terperinci

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 313 Psikologi Pendidikan Definisi Pembelajaran Ciri-ciri pembelajaran Prinsip pembelajaran Proses pembelajaran Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Objektif

Lebih terperinci

Teori Perkembangan Moral Kohlberg. Penaakulan Moral. Elemen-elemen Penaakulan Moral. Peringkat-peringkat Penaakulan Moral. Peringkat 5 Kontrak Sosial

Teori Perkembangan Moral Kohlberg. Penaakulan Moral. Elemen-elemen Penaakulan Moral. Peringkat-peringkat Penaakulan Moral. Peringkat 5 Kontrak Sosial Teori Perkembangan Moral Kohlberg Penaakulan Moral Elemen-elemen Penaakulan Moral Peringkat-peringkat Penaakulan Moral Orientasi Moral Peringkat 1 Hukuman dan Kepatuhan Peringkat 2 Timbal Balik Peringkat

Lebih terperinci

KEMAHIRAN KOMUNIKASI GURU

KEMAHIRAN KOMUNIKASI GURU KEMAHIRAN KOMUNIKASI GURU KEMAHIRAN KOMUNIKASI LISAN DAN BUKAN LISAN LARAS BAHASA KOMUNIKASI = sangat penting dalam pengurusan bilik darjah Dijelmakan bertutur,penggunaan bahasa badan, penulisan, menggunakan

Lebih terperinci

PANDUAN KOMUNIKASI STAF UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA

PANDUAN KOMUNIKASI STAF UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA Pejabat Strategi Korporat dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia, 43400 Selangor, Malaysia Tel : 603-8946 6003 Faks : 603-8948 7273 TUJUAN PANDUAN KOMUNIKASI STAF UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA 1. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENGENALAN. 1.1 Pendahuluan 17 BAB 1 PENGENALAN 1.1 Pendahuluan Sejarah perkembangan penyeliaan di Malaysia bermula hasil Laporan Pelajaran Tinggi di Malaya (1939), Laporan Bornes (1951) dan Laporan Razak (1956) yang menyarankan

Lebih terperinci

MODEL UMUM PENGAJARAN. Nordin Tahir, IPG Kampus Ipoh

MODEL UMUM PENGAJARAN. Nordin Tahir, IPG Kampus Ipoh MODEL UMUM PENGAJARAN MODEL-MODEL PENGAJARAN FUNGSI MODEL PENGAJARAN 1. Memberi panduan kpd guru tentang langkah-langkah mengajar yang utama 2. Membentuk rangka pengajaran yang lengkap untuk penyelia dan

Lebih terperinci

FAKULTI PENDIDIKAN DAN SAINS SOSIAL

FAKULTI PENDIDIKAN DAN SAINS SOSIAL FAKULTI PENDIDIKAN DAN SAINS SOSIAL BORANG PENILAIAN PRAKTIKUM PRASEKOLAH (PR1) Nama Pelajar : No. K.P.: No.Matrik : Kohort&Group : Pengkhususan/Major: Praktikum (Tandakan / ): Penyeliaan 1 Penyeliaan

Lebih terperinci

Standard Kurikulum Berasaskan Enam Tunjang

Standard Kurikulum Berasaskan Enam Tunjang BAB 3: PANDUAN GURU Standard Kurikulum Berasaskan Enam Tunjang Matlamat Standard Kurikulum Bahasa Malaysia Sekolah Rendah digubal untuk membolehkan murid:- berketerampilan dalam berbahasa dan boleh berkomunikasi

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PEMBELAJARAN

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PEMBELAJARAN LAMPIRAN 2-14 INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM MASALAH PEMBELAJARAN BORANG PR1/MP BIDANG TERAS Nama Pelajar Program PISMP PDPLI SM PDPLI SR No. K/P PDPM Lain-lain Ambilan Praktikum

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI LAMPIRAN 3-3 INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PR1 PEMULIHAN BIDANG TERAS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI Nama Pelajar No.K/P Program PDPLI SM PDPLI SR Ambilan Pengkhususan Sekolah Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PERISIAN TOONDOO MEMBINA KEMAHIRAN MENULIS MURID

PERISIAN TOONDOO MEMBINA KEMAHIRAN MENULIS MURID 24 PERISIAN TOONDOO MEMBINA KEMAHIRAN MENULIS MURID Haryati Surana Suriati Djuahir Sekolah Rendah West View Abstrak Perisian Toondoo dapat membantu murid dalam kemahiran menulis khususnya pembinaan pelbagai

Lebih terperinci

BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN. bertentangan dalam arena bacaan al-quran, bahkan in menambahkan lagi khazanah kaedah

BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN. bertentangan dalam arena bacaan al-quran, bahkan in menambahkan lagi khazanah kaedah BAB 5 RUMUSAN DAN CADANGAN 5.0 Pendahuluan Teknik Al-Baghdadi merupakan satu pembaharuan dalam usaha membenteras buta al- Quran melalui pendekatan kata kunci sebagai titian ingatan. Kemunculan metod ini

Lebih terperinci

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PEMBELAJARAN

INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PEMBELAJARAN LAMPIRAN 3-5 INSTITUT PENDIDIKAN GURU KAMPUS BORANG PR1/MP BIDANG TERAS BORANG BIMBINGAN PRAKTIKUM PDPLI MASALAH PEMBELAJARAN Nama Pelajar No.K/P Program PDPLI SM PDPLI SR Ambilan Pengkhususan Sekolah

Lebih terperinci

Pendahuluan Matlamat dan Objektif

Pendahuluan Matlamat dan Objektif Sukatan Pelajaran Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Produksi Multimedia Pusat Perkembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan Malaysia 2002 Pendahuluan Mata pelajaran Produksi Multimedia ialah antara

Lebih terperinci

Emosi dan Perkembangan

Emosi dan Perkembangan BAB 11 Emosi dan Perkembangan Pengenalan Emosi didefinisikan sebagai suatu ekspresi perasaan naluri yang kuat seperti sayang, gembira, malu, sedih, takut dan sebagainya. Iaitu kehebatan dan kesensitifan

Lebih terperinci

BAB 1 PERSEKITARAN FIZIKAL DALAMAN PEJABAT

BAB 1 PERSEKITARAN FIZIKAL DALAMAN PEJABAT BAB 1 PERSEKITARAN FIZIKAL DALAMAN PEJABAT 1.0 Latarbelakang Kajian Tempat kerja dan pekerja merupakan dua entiti yang saling berkait rapat di antara satu sama lain. Perkaitan ini wujud kerana pekerja

Lebih terperinci

5.2.1 Kekerapan peringkat penukaran bahasa dalam perbualan responden

5.2.1 Kekerapan peringkat penukaran bahasa dalam perbualan responden 5.1 Pengenalan Dalam Bab ini dapatan kajian berdasarkan penganalisisan data dalam bab 4 akan dibincangkan.dengan itu jawapan kepada soalan-soalan akan dikemukakan dalam bab ini. Pengkaji juga telah mengemukakan

Lebih terperinci

BORANG PENILAIAN PRAKTIKUM UNISEL. Pengkhususan/Major: Penyeliaan 1 Penyeliaan 2 Penyeliaan 3. Sekolah :

BORANG PENILAIAN PRAKTIKUM UNISEL. Pengkhususan/Major: Penyeliaan 1 Penyeliaan 2 Penyeliaan 3. Sekolah : Borang PR1/PRA BORANG PENILAIAN PRAKTIKUM UNISEL Nama Pelajar : No. K.P.: No.Matrik : Kohort&Group : Pengkhususan/Major: Praktikum (Tandakan ): Penyeliaan 1 Penyeliaan 2 Penyeliaan 3 Sekolah : Mata Pelajaran

Lebih terperinci

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK213 Psikologi Islam dan Barat (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD PERBINCANGAN Definisi Psikologi Barat dan Islam menekankan fungsi akal

Lebih terperinci

Kemahiran Interpersonal dan Intrapersonal

Kemahiran Interpersonal dan Intrapersonal Topik 5 Kemahiran Interpersonal dan Intrapersonal HASIL PEMBELAJARAN Pada akhir topik ini, anda seharusnya dapat: 1. Menerangkan konsep kemahiran interpersonal; 2. Menerangkan konsep kemahiran intrapersonal;

Lebih terperinci

Kepelbagaian sosio budaya individu dalam sistem pendidikan bukan sahaja dilihat

Kepelbagaian sosio budaya individu dalam sistem pendidikan bukan sahaja dilihat Soalan berkumpulan. Kepelbagaian sosio budaya individu dalam sistem pendidikan bukan sahaja dilihat dari ras, etnik dan adat budaya mereka sahaja. Malah ia juga merangkumi skop yang lebih besar.manakala

Lebih terperinci

7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA (BPMS)

7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA (BPMS) 7 CIRI BUDAYA POLITIK MATANG SEJAHTERA () 1 POLITIK BERTUNJANG PRINSIP POLITIK DAKWAH & AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR 3 POLITIK PENYELESAIAN BERASASKAN ISLAM POLITIK UTAMAKAN RAKYAT 5 4 POLITIK DAMAI & DIPLOMASI

Lebih terperinci

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA MEI 2012 HBAE1203 PERKEMBANGAN SENI DAN KANAK-KANAK

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA MEI 2012 HBAE1203 PERKEMBANGAN SENI DAN KANAK-KANAK [Type text] FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA MEI 2012 HBAE1203 PERKEMBANGAN SENI DAN KANAK-KANAK NAMA : ZUNIZAH BINTI ZAINAL ABIDIN NO. KAD MATRIKULASI : 821016145780001 NO. KAD PENGENALAN : 821016145780

Lebih terperinci

Instrumen Standard Penarafan Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam Pengajaran dan Pembelajaran (PdP)

Instrumen Standard Penarafan Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) Instrumen Standard Penarafan Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT) dalam Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) Penilaian Kendiri Sekolah TUJUAN: Instrumen ini diguna pakai oleh sekolah untuk mengukur tahap

Lebih terperinci

BAB4 PENGAMATAN. Pengamatan bukanlah suatu proses yang lazim, kerana ia tidak berlaku secara automatik. Ia

BAB4 PENGAMATAN. Pengamatan bukanlah suatu proses yang lazim, kerana ia tidak berlaku secara automatik. Ia 1 BAB4 PENGAMATAN PENGENALAN Pengamatan atau persepsi merupakan elemen terpenting dalam proses kognitif. Pengamatan bukanlah suatu proses yang lazim, kerana ia tidak berlaku secara automatik. Ia tidak

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN TINDAKAN: PROSES Sinopsis

PENYELIDIKAN TINDAKAN: PROSES Sinopsis TAJUK 5 PENYELIDIKAN TINDAKAN: PROSES 5.1. Sinopsis Bab ini menjelaskan proses penyelidikan tindakan yang meliputi empat peringkat. disebabkan penyelidikan tindakan adalah satu proses berputar (cyclic)

Lebih terperinci

Teknologi Pengajaran (2 jam)

Teknologi Pengajaran (2 jam) TAJUK 1 Teknologi Pengajaran (2 jam) Tajuk ini mengandungi konsep teknologi, konsep pengajaran, konsep teknologi pengajaran, peranan teori pembelajaran, mengenalpasti domain teknologi pengajaran, dan menjelaskan

Lebih terperinci

Pengurusan Bilik Darjah

Pengurusan Bilik Darjah Topik 7 Pengurusan Bilik Darjah HASIL PEMBELAJARAN Di akhir topik ini anda seharusnya dapat: 1. Menerangkan maksud pengurusan bilik darjah; 2. Mengenal pasti perkara yang perlu diambil kira untuk mengurus

Lebih terperinci

MODEL KURIKULUM. Nordin Tahir IPIP. Nordin Tahir, IPIP

MODEL KURIKULUM. Nordin Tahir IPIP. Nordin Tahir, IPIP MODEL KURIKULUM Nordin Tahir IPIP Pembentukan Model Kurikulum Tyler Berdasarkan kepada empat persoalan dasar: 1. Apakah tujuan Pendidikan yang perlu sekolah capai? 2. Apakah pengalaman Pendidikan yang

Lebih terperinci

SEMANTIK DAN PERISTILAHAN BAHASA MELAYU. Tajuk 2: Teori Semantik

SEMANTIK DAN PERISTILAHAN BAHASA MELAYU. Tajuk 2: Teori Semantik SEMANTIK DAN PERISTILAHAN BAHASA MELAYU Tajuk 2: Teori Semantik Disediakan oleh: NORINI BT. YAHYA WAN NOOR RUSLANI BT. HJ. WAN AHMAD ROHAIZA BT. RAPIYEE DEFINISI SEMANTIK Siti Hajar Abdul Aziz (2009),

Lebih terperinci