Laporan Praktikum Fisika Komputasi 1 (Solusi Penyelesaian Gerak Parabola Menggunakan Program C++)
|
|
- Herman Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Praktikum Fisika Komputasi 1 (Solusi Penyelesaian Gerak Parabola Menggunakan Program C++) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Komputasi 1 Disusun Oleh : Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung 2014
2
3 Daftar Isi 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Rumusan Masalah Tinjauan Pustaka Metode Numerik Gerak Dua Dimensi Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor: Jenis-jenis gerak peluru: Menganalisis Gerak Peluru Program C DAFTAR PUSTAKA 9 ii
4 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara garis besar, ilmu fisika dapat dipelajari lewat 3 jalan, yaitu pertama, dengan menggunakan konsep atau teori fisika yang akhirnya melahirkan fisika teori. Kedua, dengan cara eksperimen yang menghasilkan aliran fisika eksperimental, dan ketiga, fisika bisa dipelajari lewat simulasi fenomena alam yang sangat mengandalkan komputer serta algoritma numerik [1]. Dalam bidang rekayasa, kebutuhan untuk menemukan solusi persoalan secara praktis adalah jelas. Dari kacamata rekayasawan, masih tampak banyak cara penyelesaian persoalan matematik yang dirasa terlalu sulit atau dalam bentuk yang kurang kongkrit. Penyelesaian analitik yang sering diberikan oleh kaum matematika kurang berguna bagi rekayasawan, karena ia harus dapat mentransformasikan solusi matematika yang sejati ke dalam bentuk berwudud yang biasanya meninggalkan kaidah kesejatiannya [BES97]. Solusi hampiran biasanya sudah memenuhi persyaratan rekayasa dan dapat diterima sebagai solusi. Lagipula, banyak persoalan matematika dalam bidang rekayasa yang hanya dapat dipecahkan secara hampiran. Kadang-kadang dapat pula terjadi bahwa metode analitik hanya menjamin keberadaan (atau hanya mengkarakteristikkan beberapa properti umum) solusi, tetapi tidak memberikan cara menemukan solusi tersebut[kre88]. Metode numeric digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numeric ini berangkat dari pemikiran bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat 1
5 1.2. Tujuan 2 dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritmaalgoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis, hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yangdikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan.dengan kata lain perhitungan dalam metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk terus-menerus diperoleh hasil yang main mendekati nilai penyelesaian exact. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum fisika komputasi I ini adalah dapat menyelesaikan solusi dari persamaan gerak dua dimensi khususnya untuk gerak peluru secara analitik dan menyelesaikan dengan bahasa programan C++ secara sederhana. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mencari solusi analitik untuk persamaan gerak peluru. 2. Bagaimana mencari solusi numerik untuk persamaan gerak peluru dengan menggunakan program C++.
6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Metode Numerik Fisika komputasi adalah studi implementasi numerik algoritma untuk memecahkan masalah di bidang fisika di mana teori kuantitatif sudah ada [2].Dalam sejarah, fisika komputasi adalah aplikasi ilmu komputer modern pertama di bidang sains, dan sekarang menjadi subbagian dari sains komputasi.dalam fisika, berbagai teori yang berdasarkan permodelan matematika menyediakan prediksi yang akurat mengenai bagaimana sebuah sistem bergerak. Namun seringkali penggunaan permodelam matematika untuk sebuah sistem khusus yang bertujuan untuk menghasilkan prediksi yang bermanfaat tidak bisa dilakukan ketika itu. Hal ini terjadi karena solusi permasalahan tidak memiliki ekspresi bentuk tertutup (closed-form expression) atau terlalu rumit. Dalam banyak kasus, perkiraan numerik dibutuhkan. Fisika komputasi adalah subjek yang berhubungan dengan berbagai perkiraan numerik; perkiraan solusi yang ditulis sebagai sejumlah besar bilangan terbatas (finite) dari operasi matematika sederhana (algoritma), dan komputer digunakan untuk melakukan operasi tersebut dan menghitung solusi dan errornya. [2]. Seperti telah dibahas di atas, metode numeric digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numeric ini berangkat dari pemikiran bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatanpendekatan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metodenumerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis mate- 3
7 2.2. Gerak Dua Dimensi 4 matis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis, hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yangdikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalamalgoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan dalam metode numerik adalah perhitungan yang dilakukansecara berulang-ulang untuk terus-menerus diperoleh hasil yang main mendekati nilai penyelesaian exact [3]. 2.2 Gerak Dua Dimensi Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB, GLBB dan GJB, telah membahas gerak benda dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan, kecepatan dan percepatan. Kali ini kita mempelajari gerak dua dimensi di dekat permukaan bumi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh gerakan peluru/parabola yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly, gerakan bola basket, bola tenis,peluru yang dtembakkan, gerakan lompat jauh yang dilakukan atlet dan sebagainya. Anda dapat menambahkan sendiri. Apabila diamati secara saksama, benda-benda yang melakukan gerak peluru selalu memiliki lintasan berupa lengkungan dan seolah-olah dipanggil kembali ke permukaan tanah (bumi) setelah mencapai titik tertinggi Benda-benda yang melakukan gerakan peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya, selengkapnya kita pelajari pada pokok bahasan Dinamika (Dinamika adalah ilmu fisika yang menjelaskan gaya sebagai penyebab gerakan benda dan membahas mengapa benda bergerak demikian). Pada kesempatan ini, belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut dilemparkan, ditendang dan sebagainya. Hanya memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi.
8 2.2. Gerak Dua Dimensi 5 2. Benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9, 8m/s Hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang, dilempar, ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan alias hambatan udara. Karena menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak peluru, gesekan udara diabaikan Jenis-jenis gerak peluru: 1. Benda meiliki kecepatan awal dan besar sudut tertentu pada arah horizontal. Seperti gerakan bola villy, melempar bola, gerakan peluru atau rudal yang di tembakkan. Gambar 2.1: Gerak Peluru (Melempar Bola) 2. Benda meiliki kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah sejajar horizontal. Seperti gerakan bom yang dijatuhkan. Gambar 2.2: Gerak Peluru (Bom Jatuh)
9 2.2. Gerak Dua Dimensi 6 3. Benda meiliki kecepatan awal pada ketinggian tertentu dan memiliki besar sudut tertentu pada arah horizontal. Gambar 2.3: Gerak Peluru (Lompatan Berenang) Menganalisis Gerak Peluru Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana melibatkan sumbu horisontal dan vertikal. Jadi gerak parabola merupakan superposisi atau gabungan dari gerak horisontal dan vertikal. Kita sebut bidang gerak peluru sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x horisontal dan sumbu y vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak mempengaruhi gerak benda pada arah horisontal. Percepatan pada komponen x adalah nol (ingat bahwa gerak peluru hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada arah horisontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah vertikal bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif ( g) (percepatan gravitasi pada gerak vertikal bernilai negatif, karena arah gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat bumi). Kecepatan awal (V 0 ) gerak benda diwakili oleh (V 0x ) dan Gambar 2.4: Gerak Peluru (Gerak Parabola) (V 0y ). (V 0x ) merupakan kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan (V 0y ) merupakan kece-
10 2.3. Program C++ 7 patan awal pada sumbu y. (V y ) merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan (V x ) merupakan komponen kecepatan pada sumbu x. Pada titik tertinggi lintasan gerak benda, kecepatan pada arah vertikal (V y ) sama dengan nol. Maka kita dapat menuliskan persamaan gerak peluru secara lengkap sebagai berikut: 1. Persamaan gerak peluru pada sumbu x (Horizontal) V x = V 0 Cosα (2.1) x = x 0 + (V 0 Cosα)t (2.2) 2. Persamaan gerak peluru pada sumbu y (Vertikal) V y = V 0 Sinα gt (2.3) y = y 0 + (V 0 Sinα)t 1 2 gt2 (2.4) 2.3 Program C++ C++ adalah bahasa pemrograman komputer yang di buat oleh (Bjarne Stroustrup) merupakan perkembangan dari bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis Ritchie) pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu B, Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem Unix, Pada perkembangannya, versi ANSI (American National Standart Institute) Bahasa pemrograman C menjadi versi dominan, Meskipun versi tersebut sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan jaringan maupun untuk sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bel labs pertama kali mengembangkan C++ pada awal 1980-an. Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low level coding). [4] Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan
11 2.3. Program C++ 8 sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading.[butuh rujukan] Salah satu perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming). [5] Perbedaan Antara Bahasa pemrograman C dan C++ meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi mereka memiliki perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman prosedural, dimana penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagibagi masalah tersebut kedalam su-submasalah yang lebih kecil, Selain itu, C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek, Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan menjelaskan class-class yang merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object, anggota-anggotanya dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat kemudian masalah dipecahkan dengan Class. [6]
12 Pustaka 9 Pustaka [1] Suparno, Supriyanto Komputasi Untuk Sains dan Teknik. FMIPA. Universitas Indonesia. [2] Thijssen, Joseph Computational Physics; Cambridge University Press. [3] Numerik Sebagai Algoritma Komputasi. (Diakses pada 30September 2014). [4] Hanif al fatta Dasar Pemrograman C++ disertai dengan Pengenalan Pemrograman Berorientasi Objek. ISBN [5] Bruce Eckel (2000). Thinking in C++. Jilid 1 dari Thinking in C++ Introduction to Standard C+, Bruce Eckel. ISBN , [6] Bjarne Stroustrup The C++ programming language, Prentice Hall, ISBN , [7] Pramuditya,S Pengembangan Kode Komputer Terintegrasi untuk Studi Disain Awal Pembangkit Listrik Tenaga nuklir Jenis PWR. 99
Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola
BAB 6. Gerak Parabola Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami tentang
Lebih terperinciGERAK PELURU (GERAK PARABOLA)
A. Pengertian Gerak Peluru GERAK PELURU (GERAK PARABOLA) Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
Lebih terperinciGerak Parabola Gerak Peluru
Gerak Parabola Gerak Peluru Untuk SMA kelas XI (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen: Copyright 008 009 GuruMuda.Com Seluruh dokumen di GuruMuda.Com dapat digunakan dan disebarkan secara
Lebih terperinciHUBUNGAN GERAK PARABOLA DENGAN OLAHRAGA ATLETIK LEMPAR LEMBING
HUBUNGAN GERAK PARABOLA DENGAN OLAHRAGA ATLETIK LEMPAR LEMBING OLEH : - AHLUL IZZA DESTIAN L - M. FADHIL RAHMAN - NIZAM BAGUS PRABOWO - RAHMA MAULIDA - HAZIFA ALINA I HUBUNGAN GERAK PARABOLA DENGAN OLAHRAGA
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
1 Lembar Kegiatan Siswa Tujuan : 1) Menunjukan peristiwa benda yang melakukan gerak parabola. ) Menginterprestasikan gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yang memiliki arah horizontal dan vertikal.
Lebih terperinciPENGERTIAN C++ DAN FUNGSI-FUNGSINYA
PENGERTIAN C++ DAN FUNGSI-FUNGSINYA Dany Setiawan dany.setiawan@windowslive.com Abstrak Perbedaan antara bahasa pemrograman C dan C++ meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi
Lebih terperinciGERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar
GERAK PARABOLA Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Petunjuk Belajar 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA semester
Lebih terperinciAPLIKASI SEDERHANA PERHITUNGAN GAJI KARYAWAN PADA PT KAMPAR Tbk. Oleh: MATA KULIAH PEMROGRAMAN C++
APLIKASI SEDERHANA PERHITUNGAN GAJI KARYAWAN PADA PT KAMPAR Tbk Oleh: Nama : Mhd. Syarif NIM : 49013075 MATA KULIAH PEMROGRAMAN C++ SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013
Lebih terperinciPengenalan Bahasa C++, Algoritma Pemrograman, Integrated Development Equipment (IDE) Visual C++ dan Dasar Dasar Bahasa C++
MODUL 1 Pengenalan Bahasa C++, Algoritma Pemrograman, Integrated Development Equipment (IDE) Visual C++ dan Dasar Dasar Bahasa C++ Modul Praktikum C++ Dasar Pemrograman Komputer Semester Genap 2017/2018
Lebih terperinciAbstrak. yaitu. yang. awal. pemrograman, c++ Programming). Copyright ilmuti.org Seluruh disertakan dalam. setiap
Pengenalan Bahasa Pemrograman C+ ++ Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com ::: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak C++ adalah bahasa pemrograman komputer C++ + dikembangkan di Bell Labs (Bjarne Stroustrup)
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang sedang ngetren saat ini. Biasanya digunakan
Lebih terperinciPendahuluan II REKAYASA KOMPUTASIONAL :
REKAYASA KOMPUTASIONAL : Pendahuluan II Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Metode Numerik dalam Bidang Rekayasa Dalam
Lebih terperinciTUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.
MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Teks berjalan merupakan salah satu media untuk menampilkan informasi kepada publik dengan bantuan LED (Light Emitting Dioda). Informasi yang ditampilkan
Lebih terperinciSIMULASI MENCARI WAKTU PADA GERAK PARABOLA/ PELURU
SIMULASI MENCARI WAKTU PADA GERAK PARABOLA/ PELURU Jasa Evan Sipayung_141421003 1), Desy Rahayu Ardani_141421012 2), Yuthi Afina_141421021 3), Annisa Silvy Lies Pradipta_141421063 4), Herimanto_141421126
Lebih terperinciFisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Gerak dalam satu dimensi Posisi dan Perpindahan Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Gerak dalam Satu Dimensi
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi
Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi POKOK BAHASAN Pendahuluan Metode Numerik Solusi Persamaan Non Linier o Metode Bisection o Metode False Position o Metode Newton Raphson o Metode Secant o Metode Fixed
Lebih terperinciKinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinciGerak Jatuh Bebas. Sehingga secara sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:
Gerak Jatuh Bebas Gerak jatuh bebas adalah gerak yang timbul akibat adanya gaya gravitasi dan benda tidak berada dalam kesetimbangan. Artinya benda terlepas dan tidak ditopang oleh apapun dari segala sisi.
Lebih terperinciBAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.
BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menentukan solusi persamaan gerak jatuh bebas berdasarkan pendekatan
Lebih terperinciFisika Dasar 9/1/2016
1 Sasaran Pembelajaran 2 Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1-dimensi dan 2-dimensi. Kinematika 3 Cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda
Lebih terperinciTRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL
TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL 7 th International Junior Science Olympiad (IJSO) 11 th Initational World Youth Mathematics Intercity Competition (IWYMIC) MODUL FISIKA GERAK (Sumber: College Physics,
Lebih terperinci2.2 kinematika Translasi
II KINEMATIKA PARTIKEL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep kinematika partikel pada kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam
Lebih terperinciSISTEM PENALARAN SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN GERAK PARABOLA
SISTEM PENALARAN SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN GERAK PARABOLA Sri Hartati Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: shartati@ugm.ac.id ABSTRAKSI Telah dibangun
Lebih terperinciGERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )
GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K2310001) APRIYAN ARDHITYA P (K2310011) KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Lebih terperinciGLBB & GLB. Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda. bertambah secara konstan)
GLBB & GLB Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan
Lebih terperinciPERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR
PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR Lestari Nanjanee, Hilda Izzatuz Zulfa, Alkomah SMP Takhasus Wonosobo lestarinanjanee@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciMenentukan percepatan gravitasi dengan gerak parabola
A. Tujuan Praktikum Menentukan percepatan gravitasi dengan gerak parabola 1. Memperkenalkan kepada siswa tentang teknik analisis video pada kajian kinematika gerak parabola. 2. Siswa dapat menentukan nilai
Lebih terperinciMahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinci2. Persamaan Kecepatan Gerak Parabola Kecepatan benda saat keluar dari titik awal dinamakan kecepatan awal. = + (1) Dengan = cos (2) = sin (3)
Video Based Laboratory (VBL): Menentukan percepatan gravitasi dengan gerak parabola A. Tujuan Praktikum 1. Memperkenalkan kepada siswa tentang teknik analisis video pada kajian kinematika gerak parabola.
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Dinamika Bagian dari fisika
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL NUMERIK DALAM PEMODELAN
IMPLEMENTASI MODEL NUMERIK DALAM PEMODELAN By: Kastana Sapanli PEMODELAN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN (ESL 428 ) Coba Selesaikan Soal Berikut: Coba Selesaikan Soal Berikut: Padahal persoalan yang
Lebih terperinciTUGAS BESAR MATA KULIAH STRUKTUR DATA PEMROGRAMAN CASIER MENGGUNAKAN TURBO C++
TUGAS BESAR MATA KULIAH STRUKTUR DATA PEMROGRAMAN CASIER MENGGUNAKAN TURBO C++ Penyusun : MUHAMMAD FAWWAZ KHAIRI (33110670) Dosen : KHAIRIL ANWAR, ST JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
Lebih terperinciKINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Gerak 2 dimensi lintasan berada dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE NUMERIK
PENDAHULUAN METODE NUMERIK TATA TERTIB KULIAH 1. Bobot Kuliah 3 SKS 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib dan taat aturan 4. Dilarang makan dan minum
Lebih terperinciKINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.
KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata
Lebih terperinciKinematika Gerak Proyektil
Kinematika Gerak Proyektil Definisi Proyektil adalah sebuah objek yang meluncur di udara dan bergerak tidak dengan daya dorongnya sendiri. Istilah untuk benda benda yang diproyeksikan ke udara. Benda yang
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA
K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Parabola - Latihan Soal 01 Doc. Name: RK13AR10FIS0401 Version : 2016-10 halaman 1 01. No Gerak I Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan 2 Gerak lurus 3
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA Kinematika dengan Analisis Vektor - 03 - Gerak Parabola - Latihan Soal Doc. Name: AR11FIS0103 Version : 2012-07 halaman 1 01. N Gerak I o Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan
Lebih terperinciGERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP
34 MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (2 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melingkar Beraturan, Gerak Melingkar Berubah Beraturan, Besaran Angular dan Besaran Tangensial. POKOK BAHASAN:
Lebih terperinciPemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan)
Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan) Wenny Wahyuni1,a), ustan1,b), Erika L. Y. Nasution,c), Miftahul Husnah,d) dan Sparisoma Viridi3,e) 1 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREMED KELAS 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Kinematika dengan Analisis Vektor - 03 - Gerak Parabola - Latihan Soal Version : 2012-07 halaman 1 01. N Gerak I o Gerak II 1 Beraturan 2 beraturan
Lebih terperinciA. Pendahuluan dan Pengertian
Pernahkah Anda melihat atau mengamati pesawat terbang yang mendarat di landasannya? Berapakah jarak tempuh hingga pesawat tersebut berhenti? Ketika Anda menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian tertentu,
Lebih terperinciFIsika USAHA DAN ENERGI
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan
Lebih terperincidiketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.
2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Lebih terperinciFISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO
i FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO Departemen Fisika Universitas Airlangga, Surabaya E-mail address, P. Carlson: i an cakep@yahoo.co.id URL: http://www.rosyidadrianto.wordpress.com Puji
Lebih terperinciGERAK PELURU PENGERTIAN PERSAMAAN GERAK PELURU. Kecepatan awal pada sumbu x. v 0x = v 0 cos α. Kecepatan awal pada sumbu y.
GERAK PELURU PENGERTIAN Gerak parabola adalah erak abunan dari GLB pada sumbu horizontal (x) dan GJB pada sumbu vertikal (y) secara terpisah serta tidak salin mempenaruhi. PERSAMAAN GERAK PELURU Kecepatan
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).
Lebih terperinciPERMODELAN MATEMATIS LINTASAN BOLA YANG BERGERAK DENGAN TOP SPIN PADA OLAH RAGA SEPAK BOLA
1 PERMODELAN MATEMATIS LINTASAN BOLA YANG BERGERAK DENGAN TOP SPIN PADA OLAH RAGA SEPAK BOLA Ridho Muhammad Akbar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia (15 Juli 2013) Tujuan dari
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika
Lebih terperinciS M A 10 P A D A N G
Jln. Situjuh Telp : 071 71 Kode Pos : 19 Petuntuk : Silangilah option yang kamu anggap benar! 1. Grafik di samping menggabarkan posisi x sebagai fungsi dari waktu t. Benda mulai bergerak saat t = 0 s.
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang
Lebih terperinciBesaran Dasar Gerak Lurus
Oleh : Zose Wirawan Besaran Dasar Gerak Lurus Pendahuluan Gerak Lurus adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus. Ini adalah jenis gerak paling sederhana yang ada didalam kehidupan seharihari.
Lebih terperinciBAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius
BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciPendahuluan Metode Numerik
Pendahuluan Metode Numerik Obyektif : 1. Mengerti Penggunaan metode numerik dalam penyelesaian masalah. 2. Mengerti dan memahami penyelesaian masalah menggunakan grafik maupun metode numeric. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan sesuatu hasil studi. Dalam hal ini dikemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas
Lebih terperinciBAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK
BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan
Lebih terperinciBantuan Sistem Komputasi Aljabar Bagi Pembelajaran Fisika Terapan di Politeknik
Kontribusi Fisika Indonesia Vol. 13 No.2, April 2002 Bantuan Sistem Komputasi Aljabar Bagi Pembelajaran Fisika Terapan di Politeknik Abstrak Sardjito Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Bandung
Lebih terperinciBAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA
1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60
Lebih terperinciPETA KONSEP GERAK VERTIKAL KEATAS GERAK VERTIKAL KEBAWAH GERAK VERTIKAL GERAK JATUH BEBAS
PETA KONSEP GERAK VERTIKAL KEATAS GERAK VERTIKAL GERAK VERTIKAL KEBAWAH GERAK JATUH BEBAS A Strukturisasi Materi Gerak Vertikal No Langkah-langkah Pengetahuan dan Pengalaman Konten / Materi Utama 1. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
1 BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Grafik disamping ini menggunakan posisi x sebagai fungsi dari waaktu t. benda mulai bergerak saat t = 0. Dari graaafik ini dapat diambil
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan dan intensifikasi penggunaan air, masalah kualitas air menjadi faktor yang penting dalam pengembangan sumberdaya air di berbagai belahan bumi. Walaupun
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR11FIS01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. erak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t)j Semua besaran menggunakan satuan
Lebih terperinciSoal dan Pembahasan GLB dan GLBB
Soal dan GLB dan GLBB Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas 10 (X) SMA. Mencakup penggunaan rumusrumus GLBB/GLB dan membaca grafik
Lebih terperinciKINEM4TIK4 Tim Fisika
KINEM4TIK4 Tim Fisika GERAK PADA SATU DIMENSI POSISI, LAJU, KECEPATAN DAN PERCEPATAN P O S I S I Posisi dari suatu partikel adalah lokasi dari suatu partikel relatif terhadap titik referensi tertentu.
Lebih terperinciKINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika
KINEMATIKA A. Teori Dasar Besaran besaran dalam kinematika Vektor Posisi : adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam koordinat. Pangkalnya di titik pusat koordinat, sedangkan ujungnya pada
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi)
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Gerak Animasi benda bergerak Bagaimana menyatakan bahwa benda bergerak?
Lebih terperinciStudi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul
Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul Haerul Jusmar Ibrahim 1,a), Arka Yanitama 1,b), Henny Dwi Bhakti 1,c) dan Sparisoma Viridi 2,d) 1 Program Studi Magister Sains Komputasi,
Lebih terperinci9/26/2011 PENYELESAIAN 1 PENYELESAIAN NO 2
PENYELESAIAN 1 Pada gerak selama 20 detik berlaku: V 0 =(15 km/jam)(1000m/km)(1/3600 jam/s)=4,17 m/s V 1 = 60 km/jam = 16,7 m/s t = 20 detik 1. = ½ (V 0 +V 1 ) = ½ (4,17 + 16,7)m/s =10,4 m/s 2. a = (V
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciPERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco
PERTEMUAN III KINEMATIKA Kinematika adalah : Cabang mekanika yang membahas mengenai kelajuan,kecepatan dan percepatan atau cabang mekanika yang membahas mengenai gerak benda,tanpa memperhatkan penyebabnya.
Lebih terperinciMakalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA KINEMA
BAB KINEMATIKA Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio
LEMBAR PENILAIAN 01 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik
Lebih terperinciBAB II KINEMATIKA GERAK LURUS. A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel).
BAB II KINEMATIKA GERAK LURUS A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel). B. INDIKATOR : 1. Mendefinisikan pengertian gerak 2. Membedakan
Lebih terperinci1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA
1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA 1. GERAK LURUS BERATURAN Salah satu jenis gerak yang dipelajari dalam fisika
Lebih terperinciMATERI gerak lurus GERAK LURUS
MATERI gerak lurus Pertemuan I Waktu : Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan kecepatan :3 JP GERAK LURUS Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok).
Lebih terperinciSimulasi Gerak Peluru Yang Dipengaruhi Gaya Hambat Udara Beserta Analisisnya Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0
Simulasi Gerak Peluru Beserta Analisisnya Dengan Suci Rina Sari S1 Fisika, MIPA, Universitas Negeri Surabaya, rinapribadi@gmail.com Agus Prihanto Universitas Negeri Surabaya, cogierb201@yahoo.com Abstrak
Lebih terperincir = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k
Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik
Lebih terperinciMATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA
PROBLEM SET KINEMATIKA PERKULIAHAN FISIKA DOSEN : Dede Trie Kurniawan, S.Si., M.Pd MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA Fisika_dHeTik_16 Page 1 Fisika_dHeTik_16 Page 2 GERAK LURUS Suatu benda melakukan gerak,
Lebih terperinciUSAHA, ENERGI & DAYA
USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XVII Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciLEMBAR PENILAIAN Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio
LEMBAR PENILAIAN 02 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik
Lebih terperinciHukum Kekekalan Energi Mekanik
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),
Lebih terperinciBab 1 Metode Numerik Secara Umum
Bab 1 Metode Numerik Secara Umum Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. (Jujun S. Suriasumantri) Rasa ingin tahu adalah
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK
KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Kayen Mata pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / 1 dan 2 Alokasi Waktu : 9 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1: Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelesaian masalah fisika pada dasarnya adalah pemahaman berbagai materi yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam dari sains fisika. Adapun untuk memudahkan
Lebih terperinciKINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL
FISIKA TERAPAN KINEMATIKA PARTIKEL TEKNIK ELEKTRO D3 UNJANI TA 2013-2014 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL Kinematika adalah bagian dari mekanika yg mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan apa/siapa yang
Lebih terperinciPERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 376 PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD KUSBUDIONO 1, KOSALA DWIDJA PURNOMO 2,
Lebih terperinciModul Praktikum Simulasi Fisika, PRAKTIKUM 1 SIMULASI GERAK JATUH BEBAS
PRAKTIKUM 1 SIMULASI GERAK JATUH BEBAS TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menyelesaikan simulasi gerak jatuh bebas denngan algoritma Euler dan Runge- Kutta. 2. Membandingkan hasil dari pendekatan numerik dengan hasil
Lebih terperincisoal dan pembahasan : GLBB dan GLB
soal dan pembahasan : GLBB dan GLB Posted on November 7, 2010. Filed under: contoh soal Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas
Lebih terperinci