LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA Oleh : KELOMPOK 1 YOGA SETIAWAN ISMIZANA JATI PRASIDDHA CATUR SETYA BUDIRINI ANASTASIA APRILANI KELAS J Tugas Mata Kuliah Pengembangan Produk dan Evaluasi Sensoris DOSEN : ELOK WAZIIROH, STP, MP. JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang evaluasi sensorik atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavour produk pangan. Uji organoleptik yang menggunakan panelis dianggap yang paling peka sehingga sering digunakan untuk menilai mutu berbagai jenis makanan. Uji panel sangat berperan penting dalam pendiskripsian dan pengembangan produk. Saat ini tersedia berbagai metode anlisa organoleptik. Pada prinsipnya terdapat 3 jenis uji organoleptik, yaitu uji pembeda, ujideskripsi, dan uji efektif. Dalam laporan ini, yang akan dibahas adalah uji pembeda. Uji pembedaan dimaksudkan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan contoh dan sensitifity test yang mengukur panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori. Uji pembedaan terdiri dari uji perbandingan pasangan, dimana para panelis diminta untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara dua contoh yang disajikan. Uji duo-trio dimana ada tiga jenis contoh (dua sama, satu berbeda) disajikan dan para panelis diminta untuk memilih contoh yang sama dengan standar. Uji lainnya adalah uji segitiga, yang sama dengan uji duo-trio, tetapi tidak ada standar yang telah ditentukan dan panelis harus memilih satu produk yang berbeda (Nurtama, 2006). Uji triangle atau uji segitiga adalah suatu metode yang bertujuan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh. Dimana terdapat tiga sampel pada uji triangle dan dua dari tiga sampel tersebut sama. Panelis diminta untuk memilih satu diantara tiga contoh yang berbeda dari dua yang lain. Dalam uji ini tidak ada sampel baku atau sampel pembanding (Soekarto, 1985). Pembedaan dalam uji triangle tidah terarah, tidak perlu disertai pernyataan sifat yang satu lebih dari lainnya, cukup menyatakan ada perbedaan atau tidak. Pengujian ini lebih banyak digunakan karna lebih peka daripada uji berpasangan. Dalam pengujian ini kepada masing-masing panelis disajikan secara acak tiga contoh produk dengan kode berbeda dimana dua dari ketiga produk dengan kode berbeda dimana dua dari ketiga produk sama. Panelis diminta memilih satu diantara tiga contoh mana yang mempunyai perbedaan. Keseragaman tiga contoh sangat penting seperti ukuran atau bentuk. Sifat contoh yang tidak sama dimiliki dari ketiga contoh tersebut dibuat sama (Soekarto, 1985 dalam Tjahningsih, 1998). Mulamula metode ini dikembangkan oleh Bengtsson untuk pengendalian mutu dan riset, selanjutnya juga digunakan untuk seleksi panelis. Uji triangle ini ada yang bersifat sederhana, artinya hanya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua macam sample,

3 tetapi ada yang sifatnya lebih terarah, untuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara dua sample tersebut. Pengujian ini mneggunakan tiga sample berkode secara acak. Dua dari tiga sample tersebut sama dan sample yang ketiga berbeda. Panelis diminta memilih satu diantara tiga sample yang berbeda dari dua sample yang lain. Dalam uji ini tidak ada contoh baku atau pembanding (Suhardjo, 1986). Uji segitiga (triangle) merupakan salah satu bentuk pengujian pembedaan pada uji organoleptik, dimana dalam pengujian ini sejumlah contoh disajikan hanya jika dalam pengujian duo trio menggunakan pembanding sedangkan uji triangle tanpa menggunakan pembanding. Uji triangle digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar sampel (makanan) yang disajikan, baik dari warna, rasa maupun bau. Dalam pengujian segitiga ini, panelis diminta untuk memilih salah satu sampel yang berbeda dari tiga sampel yang disajikan, sehingga dapat diketahui perbedaan sifat diantara ketiga sampe itu (Utami, 2000). 1.2 Tujuan - Menentukan perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel - Untuk menentukan perbedaan sensori antara dua produk BAB II

4 PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Susiwi (2009), pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua sampel. Meskipun dapat saja disajikan sejumlah sampel, tetapi selalu ada dua sampel yang dipertentangkan. Uji ini juga dipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama. Jadi agar efektif sifat atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami panelis. Keandalan (reliabilitas) dari uji pembedaan ini tergantung dari pengenalan sifat mutu yang diinginkan, tingkat latihan panelis dan kepekaan masing-masing panelis. Dalam uji pembedaan : (Susiwi. 2009) 1. Dikehendaki panelis yang peka 2. Menggunakan sampel baku / sampel pembanding. 3. Harus mengingat sampel baku/ sampel pembanding Uji diskriminatif terdiri atas dua jenis, yaitu uji difference test (uji pembedaan) yang dimaksudkan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan diantara contoh dan sensitifity test, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori. Diantara uji pembedaan adalah uji perbandingan pasangan (paired comparation test) dimana para panelis diminta untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara dua contoh yang disajikan (E-book pangan, 2006) Triangle Test (Uji Segitiga) Uji segitiga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar sampel (makanan) yang disajikan, baik dari warna,rasa, maupun bau. Dalam pengujiannya, panelis diminta untuk memilih salah satu sampel yang berbeda dari tiga sampel yang disajikan, sehingga dapat diketahui perbedaan sifat di antara ketiga sampel itu. Metode ini digunakan pada pekerjaan pengawasan mutu untuk mendeteksi apakah ada perbedaan antar lot produksi yang berbeda. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan substitusi ingredient atau perubahan lain dalam proses produksi menghasilkan perbedaan karakteristik sensori produk yang dapat dideteksi. Uji segitiga juga digunakan untuk seleksi panelis. Dalam uji segitiga panelis diminta untuk mencari sampel yang berbeda dari keseluruhan karakteristik sensori. Oleh karena itu dalam penyajian, tutupi semua perbedaan yang bukan

5 merupakan tujuan uji. Dengan uji ini besar dan arah perbedaan antar sampel tidak tergambarkan, demikian juga indikasi karakteristik yang bertanggung jawab terhadap timbulnya perbedaan tersebut. Dengan kata lain uji segitiga terbatas pada produk-produk yang homogen. Tingkat probabilitas uji segitiga adalah 1/3. Analisis hasil uji segitiga dilakukan dengan membandingkan jumlah jawaban yang benar dengan tabel binomial (Tim Evaluasi Sensoris,2014) Uji Pembeda Sederhana Uji pembeda pada prinsipnya adalah penginderaan dua rangsangan sejenis. Panelis melakukan proses penginderaan melalui dua tahap, yaitu mula-mula merespon sifat inderawi yang diujikan, kemudian membandingkan kedua sampel untuk menyatakan sama atau beda. Untuk uji pembeda, sebaiknya terlebih dahulu panelis dikenalkan dengan sifat inderawi yang diujikan dari pasangan sampel yang disajikan. Hal ini sangat penting untuk disadari oleh pengelola uji, karena apabila panelis belum mengenal betul sifat inderawi yang diujikaan maka memungkinkan diperoleh respon beda yang tidak sah. Data respon menjadi tidak bernilai tanpa panelis sadar betul sifat inderawi apa yang dibedakan (Soekarto, 1985). Seperti halnya pengujian pembedaan keseluruhan parameter sensori lainnya, uji pembedaan sederhana efektif digunakan saat (Tim Evaluasi Sensoris, 2014) : 1. Membedakan adanya perbedaan karakteristik sensori karena perubahan ingredient, proses, pengemasan dan penyimpanan. 2. Salah satu karakter sensori tidak dapat diidentifikasi Indera Perasa Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Di bagian yang kasar terdapat saraf pengecap rasa. Lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin. Pada beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa. Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menang-gapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman baik rasa manis, asin, asam, pahit (Hidayat, 2012).

6 2.2 Metodologi Alat dan Bahan Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam uji segitiga dan pembeda sederhana: Bahan : Alat : a. Bakso daging b. Air putih a. Wadah kecil b. Tusuk gigi Prosedur Kerja Uji Segitiga a. Cara Penyajian 1. Panelis menerima tiga sampel berkode yang terdiri dari dua sampel sama dan satu 2. sampel berbeda. 3. Setiap sampel diberi kode yang terdiri dari 3 angka. Kode diberikan secara acak. 4. Ada enam kemungkinan penyajian sampel dalam uji segitiga yaitu ABB, BAA, AAB, BBA, ABA, BAB. 5. Setiap panelis akan menerima sampel dengan kode dan urutan penyajian yang berbeda. 6. Sampel disajikan membentuk pola segitiga. b. Cara Penilaian 1. Panelis diminta menilai dan mengidentifikasi satu sampel yang berbeda diantara ketiga sampel yang disajikan. 2. Hasil penilaian panelis ditulis pada formulir isian yang disediakan. Prosedur Kerja Uji Pembeda Sederhana a. Cara Penyiapan Sampel 1. Sampel disajikan secara berpasangan. 2. Panelis menerima dua sampel yang sama atau dua sampel yang berbeda. 3. Setiap sampel diberi kode yang terdiri dari 3 angka dan kode diberikan secara acak. 4. Ada 4 kemungkinan penyajian dalam uji pembedaan sederhana yaitu : AA, AB, BB, dan BA. Setiap panelis akan menerima kode dan urutan penyajian sampel yang berbeda. b. Cara Penilaian 1. Panelis diminta untuk menilai atau menentukan apakah kedua sampel yang disajikan 2. sama atau berbeda untuk keseluruhan mutu sensorisnya. Hasil penilaian panelis ditulis pada formulir isian yang disediakan. 2.3 Data dan Pembahasan Hasil Praktikum Triangle Test (Uji Segitiga) Tabel 1. Data hasil Uji segitiga dari 19 orang panelis Panelis Penilaian

7 Analisis Data Test and CI for One Proportion Test of p = 0,333 vs p not = 0,333 Exact X N Sample p 95% CI P-Value Sample , (0,434498; 0,874239) 0,002 Pada praktikum uji pembedaan trianguler adalah pengujian yang dilakukan dengan cara membandingkan tiga sampel. Yaitu dua sampel yang sama dan satu nya adalah berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan sampel bakso dari produk yang berbeda.trianguler adalah membandingkan sample yang sama diantara tiga sampel. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakso A dan bakso B. Dari tiga sampel ini tidak dapat dibedakan secara visual saja, karena kenampakan dari ketiga sampel terlihat sama. Namun metode pembedaan dapat dilakukan melalui aroma dan tekstur dari sampel bakso yang disajikan.

8 Dari data hasil pengujian pembedaan duo trio ini, panelis menilai sampel bakso yaitu 19 panelis. Panelis menjawab benar berdasarkan hasil hitungan sebanyak 13 panelis. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa panelis dapat membedakan secara signifikan perbedaan antara sampel bakso A dan sampel bakso B dengan (p < 0,002). Berdasarkan pada Tabel binomial untuk uji segitiga diperoleh jumlah minimal panelis yang menjawab benar adalah 11 orang. Karena jumlah panelis yang menjawab benar pada pengujian > jumlah minimal panelis yang menjawab benar pada tabel maka disimpulkan bahwa sampel bakso A yang diujikan berbeda nyata dengan sampel bakso B pada taraf signifikansi 5%. Kondisi ini mungkin disebabkan karena panelis berkonsentrasi penuh pada saat melakukan pengujian tersebut. Keadaan fisik dan psikologis panelis yang baik mempengaruhi keberhasilan panelis dalam memberikan respon benar terhadap benda rangsang (Kartika,dkk.,1987). Namun adanya panelis yang menjawab salah dalam pengujian ini kemungkinan dapat disebabkan karena adanya perbedaan persepsi serta kepekaan indra pada panelis Simple Difference Test (Uji Pembeda Sederhana) Cara Pengolahan Data : Analisis Data Berdasarkan hasil penilaian panelis yang dituliskan pada formulir isian, maka dibuat tabulasi data. Hasil penilaian ini kemudian dianalisis menggunakan metode Chi-Square. Penilaian Panelis Sampel yang disajikan Total Pasangan sama Pasangan beda Sama Beda Total Hipotesis: - Ho : x = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sampel bakso A dan sampel bakso B. - H1 : x = 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara sampel bakso A dan Sampel bakso B.

9 Nilai statistik X 2 (chi-square) digunakan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan frekuensi kejadian. Chi-Square test dapat digunakan untuk 2 kategori (seperti halnya uji binomial) maupun lebih dari 2 kategori. Perhitungan Chi-square E sama = 6 x9 19 =2,84 E beda = 13 x10 =6,84 19 x 2 = (3 2,84)2 2,84 x 2 = 0,162 2,84 + 0,162 x 2 =0,125 + (3 2,84)2 2,84 2,84 + ( 0,84)2 6,84 + (6 6,84)2 + (7 6,84)2 6,84 6,84 + (0,16)2 6,84 Jika χ 2 hitung χ 2 tabel, maka Ho diterima. Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel, maka Ho ditolak. Taraf signifikansi (α) = 0,05 Df = (Baris 1)(Kolom 1) = (2 1)(2 1) = 1 χ 2 tabel = χ 2 hitung = Perbandingan: χ 2 hitung (0.125) χ 2 tabel (3.841) H0 diterima, sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sampel bakso A dan sampel bakso B. BAB III KESIMPULAN Dari data hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dari sampel bakso A dan sampel bakso B dengan 19 panelis didapatkan hasil, panelis dapat menjawab benar berdasarkan hasil

10 hitungan sebanyak 13 panelis sehingga dapat disimpulkan bahwa panelis dapat membedakan secara signifikan perbedaan antara sampel bakso A dan sampel bakso B dengan (p < 0,002). Dengan metode uji pembeda sederhana maka dapat disimpulkan berdasarkan perbandingan nilai x 2 dengan nilai pada tabel Chi-Square maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sampel Bakso A dan sampel Bakso B. DAFTAR PUSTAKA E-book pangan, Organoleptik-dalam-Industri-Pangan.pdf diakses tanggal 4 April Hidayat, A Alat Indra Pengecap Manusia. diakses tanggal 17 Mei Kartika, B., Hastuti, P dan Supartono,W Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Yogyakarta. Nurtama, B Pengolahan Data Uji Uji Sensori Produk Pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor. 94 pp. Soekarto, S.T Penilaian Organoleptik. Penerbit Bhrata Karya Aksara. Jakarta. Suhardjo Pangan, Gizi dan Pertanian. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Susiwi Penilaian Organoleptik. Universitas Pendidikan Indonesia. Tim Evaluasi Sensoris. Modul Praktikum Evaluasi Sensoris. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

11 Utami, I.S Petunjuk Analisis Sensoris Bahan Pangan. Jurusan Teknologi Pangan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM pp.

LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR Praktikum : UJI INDERAWI Percobaan : UJI PEMBEDAAN Tanggal : 08 OKTOBER 2015 Pembimbing : Dr. Dra. Jariyah, MP Nama : NUR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A114095 THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

UJI SEGITIGA I PENDAHULUAN

UJI SEGITIGA I PENDAHULUAN UJI SEGITIGA I PENDAHULUAN Evaluasi sensori atau analisis sensori merupakan suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, kenampakan, aroma, dan rasa pada produk pangan.

Lebih terperinci

UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]

UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA] Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat/16 Maret 2012 Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mira Miranti, STP, MSi. Tim Penyaji : Kelompok 5 Asisten : Ummi Rufaizah UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS

PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1 PRAKTIKUM 1 AMBANG MUTLAK DAN PENGENALAN UNTUK RASA (Absolute and Recognition Threshold

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XVI PENGUJIAN BAHAN SECARA ORGANOLEPTIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK

PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK Laporan Praktikum Hari/tgl : Kamis/16 FebruarI 2012 Analisis Organoleptik PJ Praktikum : Elza Nur Fadhila, S.KM Tim Penyaji : Kelompok 1 Asisten Praktikum : Dewi Fitriyanti, A.Md PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK

Lebih terperinci

UJI RANGE METHOD. Oleh: : Hilda Rani Dwitama NRP : No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati

UJI RANGE METHOD. Oleh: : Hilda Rani Dwitama NRP : No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati UJI RANGE METHOD Oleh: Nama : Hilda Rani Dwitama NRP : 103020030 No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan

MATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan PETUNJUK MATERI PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Disusun oleh: Nur Aini Gunawan Wijonarko PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2016 MATERI PRAKTIKUM Acara

Lebih terperinci

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

PENILAIAN ORGANOLEPTIK PENILAIAN ORGANOLEPTIK HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Handout : PENILAIAN ORGANOLEPTIK (Oleh :

Lebih terperinci

Uji Segitiga. Uji Hedonik

Uji Segitiga. Uji Hedonik Nama : Elya Hidayati Nim : 135080301111003 Kelompok : 2 Kelas : T03 Uji Segitiga 1. Judul jurnal : Analisa Asam Lemak Tidak Jenuh pada Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L.) Termodifikasi dan Aplikasinya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A013100 KELOMPOK XIV PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTASTEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:72) Penelitian Eksperimen atau Experimental Research dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

Uji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia

Uji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia Uji mutu organoleptik Pramudya Kurnia Organoleptik Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran

Lebih terperinci

Sifat Sensoris (Sensory Properties)

Sifat Sensoris (Sensory Properties) Analisis Sifat Sensoris Bahan Pangan By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FTP - UB 2016 Sifat

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil membuat sponge cake dengan telur ayam dengan telur itik dalam jumlah yang

Lebih terperinci

BAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto ( ) 12.1.

BAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto ( ) 12.1. BAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto (6103008043) 12.1.1 Pendahuluan Industri pangan pada umumnya melakukan uji organoleptik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam

BAB V PEMBAHASAN. Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Proses fermentasi tempe dimulai dari fase pertumbuhan cepat (0-30 jam BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Tempe Berbahan Baku Biji Cempedak Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik. Perlakuan lama waktu fermentasi sangat berpengaruh nyata terhadap kualitas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI MAKALAH SENSORI PANGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sensori pangan yang diampu oleh: Dewi Nur Azizah, S.TP.,M.P. Oleh : Meti Maryati (1405875) PROGRAM

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. LST/TBB/BOG207 Revisi : 01 Tgl. 01 Februari 2010 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi: Mampu mempraktikkan dan mengaplikasikan threshold test dalam bidang boga. 2. Sub Kompetensi: a. Mampu menjelaskan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik (uji lipat), organoleptik (uji hedonik), uji skoring dan analisis kimia (Pb). 1.1 Uji Lipat Uji lipat (folding test) merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P.

LAPORAN PRAKTIKUM. Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P. LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sensori pangan Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P. Oleh : Siti Nurmilah 1406929 PROGRAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN Susi Lesmayati dan Eni Siti Rohaeni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No 4 Banjarbaru,

Lebih terperinci

JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS 4/2/2013 JENIS PANELIS & PREPARASI SAMPEL. 1. Panel Perorangan. 2.

JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS 4/2/2013 JENIS PANELIS & PREPARASI SAMPEL. 1. Panel Perorangan. 2. & PREPARASI SAMPEL Sensory Evaluation Panels groups of people who evaluate food samples 3 main groups: 1. Highly Trained Experts: judge the quality based on standards set by the food industry. Work individually

Lebih terperinci

FISIOLOGI INDERA PENGECAP

FISIOLOGI INDERA PENGECAP FISIOLOGI INDERA PENGECAP Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil 4... Penelitian Pendahuluan Sebelum dilakukan penelitian utama, terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan pembuatan permen cokelat dengan penambahan daging ikan

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA Berikut ini akan disajikan beberapa pertanyaan mengenai susu UHT

Lebih terperinci

UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN UJI PERBANDINGANJAMAK]

UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN UJI PERBANDINGANJAMAK] Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat/27 April 2012 Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mira Miranti, STP, MSi. Tim Penyaji : Kelompok 9 Asisten : Ummi Rufaizah UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN

Lebih terperinci

[pengujian organoleptik]

[pengujian organoleptik] [pengujian organoleptik] http://itsagusman.blogspot.com Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang 23 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN BAB II. PERSIAPAN UJI ORGANOLEPTIK 5 BAB III. UJI

Lebih terperinci

Natallo Bugar dan Hermansyah, Uji Sensoris Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Surimi

Natallo Bugar dan Hermansyah, Uji Sensoris Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Surimi UJI SENSORIS PADA PEMBUATAN MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN SURIMI DAGING IKAN TOMAN (Channa micropeltes) NATALLO BUGAR DAN HERMANSYAH Dosen pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan adalah 17 jenis kecap manis komersial Indonesia. Sampelsampel kecap manis komersial tersebut mewakili kecap manis komersial nasional

Lebih terperinci

Buku Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi ini dipersiapkan

Buku Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi ini dipersiapkan Teknologi Pangan; Teori Praktis dan Aplikasi, oleh Fitriyono Ayustaningwarno, S.TP., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax:

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah formulasi pada muffin berbasis tepung mocaf sebesar (30%, 50%, dan 70%) sementara untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Limbah Sayuran Limbah mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Salah satu limbah yang banyak terdapat

Lebih terperinci

TATA LAKSANA UJI ORGANOLEPTIK NASI

TATA LAKSANA UJI ORGANOLEPTIK NASI Petunjuk Teknis TATA LAKSANA UJI ORGANOLEPTIK NASI Hak Cipta @ 2015. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh Alamat Penerbit Jl.P. Nyak Makam No.27, Lampineung Banda Aceh 23125 Telp. : (0651) 7551811

Lebih terperinci

OVERALL DIFFERENCE TEST (Aroma) Dwi Larasatie Nur Fibri, STP., M.Sc Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada

OVERALL DIFFERENCE TEST (Aroma) Dwi Larasatie Nur Fibri, STP., M.Sc Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada OVERALL DIFFERENCE TEST (Aroma) Dwi Larasatie Nur Fibri, STP., M.Sc Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Minggu ke-6 Tujuan Ajar/ Keluaran: Mahasiswa dapat menjelaskan metode pelaksanaan

Lebih terperinci

MAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan)

MAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan) MAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan) Oleh : Nama : Eki Dwiyan Saputra NPM : 240110140023 Kelas : TEP 2014 LABORATORIUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti mutu organoleptik terhadap inovasi produk cookies lidah kucing berbahan dasar

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Organoleptik Bakso Ikan Nila Merah Uji organoleptik mutu sensorik yang dilakukan terhadap bakso ikan nila merah yang dikemas dalam komposisi gas yang berbeda selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Parameter

BAB V PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Parameter BAB V PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Parameter 1. Kualitas Fisik dan Organoleptik Berdasarkan Parameter Warna Tempe Parameter warna pemberian dosis ragi sebanyak 0,5-3 grafik berpengaruh

Lebih terperinci

PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN

PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN EBOOKPANGAN.COM 2006 1 BAB1. PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu kambing menurut hasil penelitian dalam Sodiq dan Abidin (2008) mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing dapat dikonsumsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang diikuti dengan meningkatnya taraf

Lebih terperinci

UJI SKORING DAN UJI RANKING

UJI SKORING DAN UJI RANKING Laporan Praktikum Hari, tanggal : Selasa, 14 Oktober 2014 Pengawasan Mutu Dosen : Dr. Ir. Sapta Rahardja, DEA. Asisten : 1) Ismanda Harry S. (F34100002) 2) Taufiq Pratama P. (F34100013) UJI SKORING DAN

Lebih terperinci

UJI KECOCOKAN ( MATCHING TEST

UJI KECOCOKAN ( MATCHING TEST 7. LAMPIRAN Lampiran 1.Worksheet, Scoresheet dan Hasil Seleksi Panelis Terlatih WORKSHEET UJI KECOCOKAN (MATCHING TEST) Jenis Uji Sensori : kecocokan Tanggal Pengujian : Jenis Sampel : larutan rasa dasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/ SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Rendemen tepung tulang ikan yang dihasilkan sebesar 8,85% dari tulang ikan. Tepung tulang ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang dihasilkan

Lebih terperinci

Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya

Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya Catur Budi handayani, Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya Catur Budi Handayani Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA V EVALUASI PERKEMBANGAN BUAH

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA V EVALUASI PERKEMBANGAN BUAH LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA V EVALUASI PERKEMBANGAN BUAH Oleh : Apriliane Briantika Louise NIM A1L013055 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah pertanian Penggunaan bahan pakan ternak yang umum digunakan sering menimbulkan persaingan, sehingga harga pakan tinggi. Untuk itu, diperlukan upaya untuk mencari alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uji Organoleptik Tes organoleptik ini melibatkan panelis untuk melakukan penilaian terhadap produk atau sampel. Parameter yang

Lebih terperinci

Gambar 5. Jumlah Panelis Seleksi Pretest dan matching test

Gambar 5. Jumlah Panelis Seleksi Pretest dan matching test 14 3. HASI ENEITIAN ada penelitian kali ini dilakukan pengujian ambang batas sensori rasa asam dari berbagai golongan usia dan jenis kelamin. Sensori dilakukan dalam berbagai tahap,tahap awal seleksi dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Kadar Air Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan aseptibilitas, kesegaran dan daya tahan bahan itu. Air juga merupakan komponen penting dalam bahan

Lebih terperinci

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS Helenica Liauwandy Jln. Raya Cibarusah, (021) 89677009, helenicaliauwandy@yahoo.com, Dianka Wahyuningtias, SST.Par., MM ABSTRACT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Uji Pembedaan Sederhana UJI PEMBEDAAN SEDERHANA Nama : tanggal : Produk : Cookies ubi jalar Instruksi : 1. Dihadapan anda terdapat dua buah sampel cookies. Cicipi sampel

Lebih terperinci

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti kualitas produk beberapa surabi pada pedagang surabi di kota Bandung, dengan subjek penelitian produk surabi

Lebih terperinci

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan Abstrak Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan. Minuman ini sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini terdiri dari jahe, ketan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Fisik Gelatin Pengujian fisik gelatin meliputi rendemen, kekuatan gel dan viskositas. Pengujian fisik bertujuan untuk mengetahui nilai dari rendemen, kekuatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik Nama : No. Hp: Tgl. Uji : Intruksi Umum : 1. Di hadapan Anda tersedia sampel telur asin yang harus dinilai berdasarkan atribut yang tertera dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan asap merupakan salah satu produk olahan yang digemari konsumen baik di Indonesia maupun di mancanegara karena rasanya yang khas dan aroma yang sedap spesifik.

Lebih terperinci

Evaluasi Sensori dan Perkembangannya

Evaluasi Sensori dan Perkembangannya Modul 1 Evaluasi Sensori dan Perkembangannya Prof. Dr. Ir. Winiati P. Rahayu, M.S. Siti Nurosiyah, S.TP. P PENDAHULUAN angan, seperti dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini

PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini PENGARUH JUMLAH KUNING TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh : Elis Rumini Abstrak Sponge cake selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada

Lebih terperinci

Gambar 1. Aloe chinensis Baker

Gambar 1. Aloe chinensis Baker 53 Gambar 1. Aloe chinensis Baker Gambar 2. Tablet effervescent tepung daging lidah buaya 54 Gambar 3. Larutan Effervescent Tepung Daging Lidah Buaya Gambar 4. Struktur Kimia Asam Sitrat 55 Gambar 5. Struktur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah tepung gembili (dioscorea

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN PENGARUH BAHAN PENYUSUN PRODUK COKELAT BATANGAN TERHADAP WAKTU LELEH DAN UJI ORGANOLEPTIK (Effect of Ingredients of Chocolate Bar on Melting Time and Organoleptic Test) Wahidin 1*, Tamrin 1, Erni Danggi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU 1 Taufik Rahman, 2 Agus Triyono 1,2 Balai Besar

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. uji antioksidan. Universitas Esa Unggul

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. uji antioksidan. Universitas Esa Unggul 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. uji antioksidan 78 Lampiran 2 uji organoleptik 79 Lampiran 3. Lembar Persetujuan Panelis LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI PANELIS Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan 14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

Lebih terperinci

HASIL. Tabel 3 Perbandingan waktu koagulasi antara rennet yang disimpan 2 minggu (RDB) dan 24 minggu (RDL) Konsentrasi Rennet (%)

HASIL. Tabel 3 Perbandingan waktu koagulasi antara rennet yang disimpan 2 minggu (RDB) dan 24 minggu (RDL) Konsentrasi Rennet (%) HASIL 1. Pengujian Aktivitas Rennet dalam Mengkoagulasikan Susu Uji koagulasi susu dan pembentukan curd oleh rennet yang telah disimpan selama 2 minggu () memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI

METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI (PART 2) METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI UJI PEMBEDAAN UJI PENERIMAAN/PEMILIHAN Byk digunakan dalam penelitian, analisa proses, penilaian hasil akhir UJI SKALAR UJI DESKRIPSI Byk digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, yang bermanfaat karena tahan lama serta memiliki kandungan lemak, protein,

Lebih terperinci

Uji hedonik (uji kesukaan)

Uji hedonik (uji kesukaan) ILMU TEKNOLOGI PANGAN Uji hedonik (uji kesukaan) Disusun Oleh : WAHIDATUL LAENI SA ADAH P07131011 047 MEJA :III SEMESTER IV KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

Lebih terperinci

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65 Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah Desk Analysis Zat Gizi Bayam Jambu Biji Daun Katuk Total Merah 7 gr 20 gr gr Air (gr) 66,37 17,2 4,0 87,62 Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,9 43,6 Protein

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek yang diteliti yaitu kue Ali Agrem berbahan dasar tepung ubi ungu dilihat dari quality of item (mutu makanan) dan subjek dari penelitian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Organoleptik 1. Aroma Bau atau aroma merupakan sifat sensori yang paling sulit untuk diklasifikasikan dan dijelaskan karena ragamnya yang begitu besar, agar menghasilkan

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. Flavor Flavor didefinisikan sebagai sensasi yang saling berbeda namun merupakan suatu kesatuan antara sensasi rasa, bau, dan raba. Definisi lain menyatakan flavor sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah formulasi pada roti tawar dengan penambahan tepung tulang ikan lele dumbo sebesar (10%, 30%,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam adalah metode penelitian

Lebih terperinci

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Data Penelitian Dosen Pengampu : Dr. Nur Karomah Dwidayati, M.Si. Oleh: Sulis Rinawati (0401516042) Retno Indarwati (0401516049)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2008) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2008) menyatakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lanjut usia diprediksi akan meningkat cepat di masa yang akan datang terutama di negara berkembang, termasuk juga di Indonesia. Deputi I Kementerian

Lebih terperinci

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian eksperimen Uji Organoleptik Hasil Jadi Scones Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Kulit Telur dilakukan dalam mencari tahu perbandingan

Lebih terperinci

BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK

BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK A. PENDAHULUAN Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan jenis penelitian eksperimen faktorial (factorial design). Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan jenis penelitian eksperimen faktorial (factorial design). Eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian 3.3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu pada tahap I merupakan merupakan jenis penelitian eksperimen faktorial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang dibutuhkan setiap waktu sehingga harus ditangani dan dikelola dengan baik dan benar agar produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP OTAK-OTAK DENGAN BAHAN BAKU IKAN BERBEDA Mutemainna Karim, Aryanti Susilowati dan Asnidar ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP OTAK-OTAK DENGAN BAHAN BAKU IKAN BERBEDA Mutemainna Karim, Aryanti Susilowati dan Asnidar ABSTRAK ANALISIS TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP OTAK-OTAK DENGAN BAHAN BAKU IKAN BERBEDA Mutemainna Karim, Aryanti Susilowati dan Asnidar Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa Makassar Email:

Lebih terperinci

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang

Lebih terperinci