TEROI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEROI PERDAGANGAN INTERNASIONAL"

Transkripsi

1

2 TEROI PERDAGANGAN INTERNASIONAL I. TEORI PRA KLASIK MERKANTILISME MERKANTILISME ADALAH SUATU ALIRAN EKONOMI YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG PESAT PADA ABAD XVI XVIII DI EROPA BARAT. IDE POKOK MERKATILISME ADALAH SEBAGAI BERIKUT : 1. SUATU NEGARA AKAN MAKMUR BILA X > M (EKSPOR LEBIH BESAR DARI IMPOR) 2. SEMAKIN BESAR X (EKSPOR) MAKA AKAN SEMAKIN BANYAK LOGAM MULIA (EMAS DAN PERAK) YANG DIMILIKI DARI LUAR NEGERI. 3. LOGAM MULIA YANG BANYAK DIGUNAKAN OLEH RAJA UNTUK MEMBIAYAI ARMADA PERANG GUNA MEMPERLUAS PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PENYEBARAN AGAMA.

3 UNTUK MELAKSANAKAN IDE TERSEBUT, MERKANTILISME MENJALANKAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN SEBAGAI BERIKUT : 1. MENDORONG X (EKSPOR) SEBESAR-BESARNYA KECUALI LOGAM MULIA. 2. MENDORONG/MEMBATASI IMPOR DENGAN KETAT KECUALI LOGAM MULIA KEBIJAKAN MERKANTILISME DI ATAS, PADA SAAT INI DIJALANKAN OLEH BANYAK NEGARA DALAM BENTUK NEO MERKANTILISME YAITU KEBIJAKAN PROTEKSI UNTUK MELINDUNGI DAN MENDORONG EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN KEBIJAKAN TARIF ATAU KEBIJAKAN NON TARIF.

4 KRITIKAN DAVID HUME TERHADAP MERKANTILISME IDE PEMIKIRAN MERKANTILISME, BILA X > M, SEHINGGA LOGAM MULIA YANG DIMILIKI NEGARA SEMAKIN BANYAK. LOGAM MULIA PADA WAKTU ITU DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN/UANG SEHINGGA BILA LOGAM MULIA BANYAK MAKA MONEY SUPPLY BERTAMBAH. BILA MONEY SUPPLY NAIK, SEDANGKAN PRODUKSI TETAP, MAKA AKAN TERJADI KENAIKAN HARGA (INFLASI). KENAIKAN HARGA DIDALAM NEGERI AKAN MENAIKKAN HARGA BARANG EKSPOR, SEHINGGA QUANTITAS EKSPOR AKAN TURUN.

5 NAIKNYA MONEY SUPPLY YANG DIIKUTI DENGAN INFLASI DI DALAM NEGERI TENTU AKAN MENYEBABKAN HARGA BARANG IMPOR MENJADI RENDAH SEHINGGA KUANTITAS IMPOR AKAN MENINGKAT. PERKEMBANGAN DEMIKIAN, MENYEBABKAN X < M ATAU M > X, SEHINGGA PADA AKHIRNYA LOGAM MULIA AKAN BERKURANG. DENGAN BERKURANGNYA LOGAM MULIA YANG DIMILIKI, MAKA BERARTI NEGARA MENJADI MISKIN KARENA LOGAM MULIA IDENTIK DENGAN KEMAKMURAN.

6 SECARA SKEMATIS KRITIK DAVID HUME TERHADAP MERKANTILISME, YAITU : NEGARA KAYA BILA X > M LM BANYAK MONEY SUPPLY NAIK PM TURUN PX NAIK QM NAIK QX TURUN X < M ATAU M > X NEGARA MENJADI MISKIN LM TURUN

7 DENGAN ADANYA KRITIK DAVID HUME INI, MAKA TEORI PRA KLASIK (MERKANTILISME) DIANGGAP TIDAK RELEVAN, SELANJUTNYA MUNCULLAH TEORI KLASIK OLEH ADAM SMITH. ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN MERKANTILISME DENGAN MENGEMUKAKAN PENDAPATNYA SEBAGAI BERIKUT : 1. UKURAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA, BUKANLAH DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA LOGAM MULIA (LM) YANG DIMILIKINYA. 2. KEMAKMURAN SUATU NEGARA DITENTUKAN OLEH BESARNYA GDP DAN SUMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI TERHADAP PEMBENTUKAN GDP NEGARA TERSEBUT.

8 3. UNTUK MENINGKATKAN GDP DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI, MAKA PEMERINTAH HARUS MENGURANGI CAMPUR TANGANNYA SEHINGGA TERCIPTA PERDAGANGAN BEBAS/FREE TRADE. 4. DENGAN ADANYA FREE TRADE MAKA AKAN MENIMBULKAN PERSAINGAN YANG SEMAKIN KETAT. HAL INI AKAN MENDORONG MASING-MASING NEGARA UNTUK MELAKUKAN SPESIALISASI BERDASARKAN KEPADA KEUNGGULAN ABSOLUT YANG DIMILIKI MASING-MASING NEGARA. 5. SPESIALISASI YANG DIDASARKAN KEPADA KEUNTUNGAN ABSOLUTE, AKAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI SEHINGGA TERJADI PENINGKATAN GDP DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI.

9 6. PENINGKATAN GDP DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INI IDENTIK DENGAN PENINGKATAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA. MENURUT TEORI KLASIK ADAM SMITH, SUATU NEGARA AKAN MEMPEROLEH MANFAAT DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN MENINGKATKAN KEMAKMURAN BILA : 1. TERDAPAT FREE TRADE (PERDAGANGAN BEBAS) 2. MELAKUKAN SPESIALISASI BERDASARKAN KEUNGGULAN ABSOLUT YANG DIMILIKI.

10 KRITIK ADAM SMITH TERHADAP MERKANTILISME DAPAT DIRINGKAS SEBAGAI BERIKUT : NEGARA KAYA BUKAN DIUKUR DENGAN LOGAM MULIA DIUKUR DENGAN GDP + PERDAGANGAN L.NEGERI PRODUKTIVITAS FREE TRADE PERSAINGAN EFISIENSI SPESIALISASI (KEUNTUNGAN ABSOLUT) GDP + PERDAGANGAN L.NEGERI NAIK KEMAKMURAN NAIK

11 II. TEORI KLASIK A. KEUNTUNGAN ABSOLUT DARI ADAM SMITH SETIAP NEGARA AKAN MEMPEROLEH MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL (GAIN FROM TRADE) KARENA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN MENGEKSPOR BARANG JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI KEUNGGULAN MUTLAK, SERTA MENGIMPOR BARANG JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI KETIDAK UNGGULAN MUTLAK. TEORI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIDASARKAN KEPADA BEBERAPA ASUMSI, YAITU : 1.FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN HANYA TENAGA KERJA 2.PERTUKARAN DILAKUKAN SECARA BARTER 3.BIAYA TRANSPOR DIABAIKAN 4.KUALITAS BARANG YANG DI PRODUKSI KEDUA NEGARA SAMA

12 MISALNYA, DALAM SUATU WILAYAH ORANG DI TIMUR DAN DI BARAT MASING-MASING BEKERJA 20 HARI PER BULAN, DENGAN CATATAN : 10 HARI DIPAKAI UNTUK MENCARI IKAN DAN 10 HARI YANG LAIN DIPAKAI UNTUK MENCARI BUAH. HASIL YANG DIPEROLEH ADALAH SEBAGAI BERIKUT : DAERAH HASIL IKAN HASIL BUAH DI TIMUR DI BARAT 10 50

13 DARI TABEL DIATAS, 10 HARI KERJA MENGHASILKAN 50 IKAN DI TIMUR, SEDANG DI BARAT HANYA DIHASILKAN 10 UNIT IKAN (1/5 DARI TIMUR), ATAU TIMUR HANYA MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA 20% UNTUK MENGHASILKAN 10 UNIT IKAN. 10 HARI KERJA MENGHASILKAN 10 BUAH DI TIMUR, SEDANG DI BARAT MENGHASILKAN 50 (5 KALI DARI TIMUR) UNIT BUAH. ATAU BARAT HANYA MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA 20% UNTUK MENGHASILKAN 10 BUAH. KEADAAN DEMIKIAN DAPAT DIKATAKAN BAHWA DI TIMUR MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE PADA HASIL IKAN, DAN DI BARAT MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE PADA BUAH.

14 LEWAT PERDAGANGAN BERARTI TERJADI INTEGRASI EKONOMI. ADANYA INTEGRASI EKONOMI MENAIKKAN PRODUK TOTAL DAN KEMAKMURAN DAPAT DITINGKATKAN. MISALKAN, APABILA ORANG DI TIMUR DAN DI BARAT MENGADAKAN SPESIALISASI MAKA PRODUK TOTAL SETIAP BULAN ADALAH 200 UNIT, YAITU ORANG DI TIMUR MENGHASILKAN 100 UNIT IKAN, DAN ORANG DI BARAT MENGHASILKAN 100 UNIT BUAH. TABEL SPESIALISASI TENAGA KERJA DAN JUMLAH BARANG DAERAH HASIL IKAN HASIL BUAH DI TIMUR DI BARAT TOTAL

15 APABILA TIDAK MENGADAKAN SPESIALISASI MAKA PRODUK TOTAL SETIAP BULANNYA HANYA 120 UNIT, YAITU ORANG DI TIMUR MENGHASILKAN 50 UNIT IKAN DAN 10 UNIT BUAH, SEDANG ORANG DI BARAT MENGHASILKAN 10 UNIT IKAN DAN 50 UNIT BUAH. PERISTIWA INI DAPAT DIJELASKAN MELALUI DIAGRAM KEMUNGKINAN PRODUKSI SEBAGAI BERIKUT :

16 IKAN INTEGRASI EKONOMI (200 UNIT) 60 TIDAK INTEGRASI EKONOMI (120 UNIT) KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI BUAH GAMBAR KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI ADANYA INTEGRASI EKONOMI DAN TIDAK ADA INTEGRASI EKONOMI

17 Latihan tentukan keunggulan absolut dalam menghasilkan dua komoditi, jelaskan?

18 Keunggulan absolut Tabel 1. Produktivitas tenaga kerja Makanan (unit/ TK) Pakaian (unit/ TK) Utara 10 5 Selatan unit TK di Utara dapat menghasilkan 10 makanan, sedangkan di Selatan 20. Artinya, Selatan hanya membutuhkan 50% tenaga kerja (atau biaya secara umum) untuk menghasilkan 10 unit makanan atau TK di selatan bisa menghasilkan makanan 2x TK Utara. Karena Selatan dapat memproduksi makanan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan Utara, maka Selatan mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi makanan.

19 1 unit TK di Utara dapat menghasilkan 5 pakaian, sedangkan di Selatan 40. Artinya, Selatan hanya membutuhkan 1/8 (12.5%) Tenaga kerja (atau biaya secara umum) Untuk menghasilkan 5 unit pakaian. Selatan dapat memproduksi pakaian dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan Utara, sehingga dapat dikatakan bahwa Selatan juga mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi pakaian. Bahkan keunggulan absolut Selatan dalam memproduksi pakaian lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan absolutnya dalam memproduksi makanan.

20 KELEMAHAN TEORI ADAM SMITH PERDAGANGAN INTERNASIONAL AKAN TERJADI DAN MENGUNTUNGKAN KEDUA NEGARA BILA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE YANG BERBEDA. BILA HANYA SATU NEGARA YANG MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE UNTUK KEDUA JENIS PRODUK, MAKA TIDAK AKAN TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG MENGUNTUNGKAN. HAL INI MERUPAKAN KELEMAHAN TEORI KEUNGGULAN ABSOLUTE ADAM SMITH. NAMUN, KELEMAHAN TEORI INI DISEMPURNAKAN OLEH DAVID RICARDO DENGAN TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE).

21 B. COMPARATIVE ADVANTAGE DARI DAVID RICARDO 1. COST COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR EFFICIENCY) 2. PRODUCTION COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR PRODUCTIVITY) TEORI DAVID RICARDO DIDASARKAN PADA NILAI TENAGA KERJA YANG MENYATAKAN BAHWA NILAI ATAU HARGA SUATU PRODUK DITENTUKAN OLEH JUMLAH WAKTU ATAU JAM KERJA YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPRODUKSINYA. MENURUT TEORI COST COMPARATIVE ADVANTAGE SUATU NEGARA AKAN MEMPEROLEH MANFAAT DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL JIKA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN MENGEKSPOR BARANG DIMANA NEGARA TERSEBUT DAPAT BERPRODUKSI RELATIF LEBIH EFISIEN SERTA MENGIMPOR BARANG DIMANA NEGARA TERSEBUT BERPRODUKSI RELATIF KURANG EFISIEN.

22 DATA CONTOH COST COMPARATIVE NEGARA PRODUKSI 1 KG GULA 1 M KAIN INDONESIA 3 HARI KERJA 4 HARI KERJA CINA 6 HARI KERJA 5 HARI KERJA JIKA DITINJAU DARI KEUNGGULAN MUTLAK ADAM SMITH MAKA INDONESIA UNGGUL MUTLAK KARENA LABOR COSTNYA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN DENGAN CINA, BAIK DALAM PRODUKSI 1 KG GULA MAUPUN 1 METER KAIN. DENGAN DEMIKIAN TENTU TIDAK AKAN TERJADI PERDAGANGAN ANTARA KEDUA NEGARA JIKA DIDASARKAN PADA TEORI ADAM SMITH.

23 AKAN TETAPI, BERDASARKAN TEORI D. RICARDO, WALAUPUN INDONESIA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIBANDINGKAN DENGAN CINA UNTUK KEDUA PRODUK DI ATAS, MAKA TETAP DAPAT TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG MENGUNTUNGKAN KE DUA NEGARA MELALUI SPESIALISASI JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI COST COMPARATIVE ADVANTAGE. DATA PERHITUNGAN COST COMPARATIVE (LABOR EFFICIENY) PERBANDINGAN COST 1 KG GULA 1 M KAIN INDONESIA/CINA 3/6 HK 4/5 HK CINA/INDONESIA 6/3 HK 5/4 HK HK = HARI KERJA

24 PERBANDINGAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE, BAHWA TENAGA KERJA INDONESIA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA KERJA CINA DALAM PRODUKSI 1 KG GULA (3/6 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 METER KAIN (4/5 HK). HAL INI AKAN MENDORONG INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA. SEBALIKNYA, TENAGA KERJA CINA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA KERJA INDONESIA DALAM PRODUKSI 1 METER KAIN (5/4 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 KG GULA (6/3 HK). HAL INI MENDORONG CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN.

25 SELANJUTNYA, DISUSUN PERBANDINGAN KEMAMPUAN PRODUKSI SETIAP TENAGA KERJA PER HK PADA MASING-MASING NEGARA. PERBANDINGAN PRODUKSI/HK NEGARA GULA KAIN INDONESIA 1/3 KG 1/4 M DASAR TUKAR DALAM NEGERI (DTDN) 4 KG = 3 M 1 KG = 3/4 M 4/3 KG = 1 M CINA 1/6 KG 1/5 M 5 KG = 6 M 1 KG = 6/5 M 5/6 KG = 1 M 1. BILA INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR 1 KG GULA KE CINA, MAKA AKAN MEMPEROLEH 5/6 M KAIN, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH 3/4 M KAIN. JADI DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA INDONESIA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR (6/5 M 3/4 M = 9/20 M).

26 2. BILA CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN MENGEKSPOR 1 M KAIN KE INDONESIA, MAKA AKAN DIPEROLEH 4/3 KG GULA, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH 6/5 KG GULA. JIKA DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN, CINA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR (4/3 KG 5/6 KG = 1/2 KG. 3. KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH MASING-MASING NEGARA DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL INI MERUPAKAN GAIN FROM TRADE KARENA ADANYA PERBEDAAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE.

27 ADANYA SPESIALISASI PADA MASING-MASING NEGARA BERDASARKAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE MAKA AKAN TERJADI PENGHEMATAN HARI KERJA SEBAGAI BERIKUT : GULA KAIN 2 KG 2 KG 2 M 2 M HARI KERJA TS DS TS DS INDONESIA 3 HK 6 HK 4 HK 0 HK CINA 6 HK 0 5 HK 10 HK 9 HK 6 HK 9 HK 10 HK TS = TANPA SPESIALISASI DS = DENGAN SPESIALISASI

28 DENGAN SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2 KG GULA DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH SINGKAT, YAITU 16 HARI KERJA. TANPA ADANYA SPESIALISASI AKAN DAPAT DIPRODUKSI 2 KG GULA DAN 2 M SUTRA DENGAN HARI KERJA YANG LEBIH TINGGI, YAITU 18 HARI KERJA.

29 Opportunity Cost Kelangkaan SD tidak cukup untuk memenuhi semua keinginan Scarcity necessitates tradeoffs menambah produksi suatu komoditas berarti mengurangi produksi yang lain

30 2. PRODUCTION COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR PRODUCTIVITY) Tabel Produktivitas TK Makanan (unit/ TK) Pakaian (unit/ TK) Utara 10 5 Selatan Di Utara: untuk menghasilkan 10 makanan, maka perlu dikorbankan 5 pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan perlu dikorbankan ½ pakaian. Sedangkan di Selatan: untuk menghasilkan 20 makanan, perlu dikorbankan 40 pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan perlu dikorbankan 2 pakaian. Artinya, Selatan membutuhkan biaya 4 x lebih tinggi dibandingkan dengan Utara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Utara mempunyai keunggulan komparatif untuk menghasilkan makanan.

31 Contoh kasus keunggulan absolut dan comparativ advantage

32 Kasus 1 Tabel 1. TK yg dibutuhkn utuk menghasilkan 1 ton kakao &1 ton beras Kakao (TK/ton) Beras (TK/ton) Ghana Korea Selatan Misalkan Ghana dan Korsel sama-sama dapat memproduksi kakao dan beras tetapi dengan produktivitas TK yang berbeda. Masing-masing mempunyai total TK sebanyak 200 unit.

33 Kasus 1 Tabel 2. Produksi dan konsumsi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 10 5 Korea Selatan Ghana dan Korsel sama-sama membutuhkan kakao dan beras. Jika masing-masing mengalokasi 100 TK nya untuk kakao dan beras, maka produksi yang dapat dicapai oleh masing-masing negara adalah sejumlah Tabel 2. Tanpa perdagangan, jumlah yang tersedia untuk dikonsumsi tiap negara adalah sebanyak jumlah yang diproduksinya.

34 Model adam smith Bagaimana jika keunggulan absolut digunakan sebagai dasar untuk spesialisasi?

35 Kasus 1 Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 20 0 Korea Selatan Ghana mempunyai keunggulan absolut di kakao, sedangkan Korsel di beras. Maka seluruh TK Ghana digunakan untuk memproduksi kakao, sedangkan Korsel untuk beras. Hasil yang dapat dicapai terlihat pada Tabel 3

36 Tabel 2. Produksi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 10 5 Korea Selatan Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi dan perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 20 0 Korea Selatan

37 Tabel 2. Konsumsi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 10 5 Korea Selatan Tabel 4. Konsumsi dengan spesialisasi dan perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana 14 6 Korea Selatan Jika dengan perdagangan, Ghana menukar 6 ton kakao dengan 6 ton beras, maka konsumsi masing-masing negara akan menjadi Tabel 4

38 Model ricardo Bagaimana jika keunggulan komparatif digunakan sebagai dasar untuk spesialisasi? Kakao (TK/ton) Beras (TK/ton) Ghana Korea Selatan 40 10

39 Ghana: Untuk menghasilkan 1 ton kakao 10 TK Untuk menghasilkan 1 ton beras 20 TK Untuk menambah 1 ton kakao menambah 10 TK mengorbankan 0.5 ton beras Untuk menambah 1 ton beras menambah 20 TK mengorbankan 2 ton kakao Korsel: Untuk menghasilkan 1 ton kakao 40 TK Untuk menghasilkan 1 ton beras 10 TK Untuk menambah 1 ton kakao menambah 40 TK mengorbankan 4 ton beras Untuk menambah 1 ton beras menambah 10 TK mengorbankan 0.25 ton kakao Ghana mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi kakao dan Korsel memproduksi beras Produksi dan konsumsi setelah spesialisasi = menggunakan pendekatan keunggulan absolut

40 Apakah perdagangan internasional hanya menguntungkan negara yang mempunyai keunggulan absolut?

41 Kasus 2 Tabel 1. TK yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton kakao dan 1 ton beras Kakao (TK/ton) Beras (TK/ton) Ghana Korea Selatan Misalkan Ghana mempunyai keunggulan absolut untuk menghasilkan kakao maupun beras. Menurut Adam Smith, tidak akan terjadi perdagangan

42 Kasus 2 Tabel 2. Produksi dan konsumsi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan Ghana dan Korsel sama-sama membutuhkan kakao dan beras. Jika masing-masing mengalokasi 100 TK nya untuk kakao dan beras, maka produksi yang dapat dicapai oleh masing-masing negara adalah sejumlah Tabel 2. Tanpa perdagangan, jumlah yang tersedia untuk dikonsumsi tiap negara adalah sebanyak jumlah yang diproduksinya.

43 Bagaimana jika keunggulan komparatif digunakan sebagai dasar untuk spesialisasi? Lakukan perhitungan seperti pada kasus 1 untuk menentukan keunggulan komparatif

44 Kasus 2 Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan Ghana mempunyai keunggulan komparatif di kakao, sedangkan Korsel di beras. Maka sebagian besar TK Ghana, misal 150TK, digunakan untuk memproduksi kakao, sedangkan seluruh TK Korsel untuk beras. Hasil yang dapat dicapai terlihat pada Tabel 3

45 Tabel 2. Produksi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan Tabel 3. Produksi dengan spesialisasi dan perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan

46 Tabel 2. Konsumsi tanpa perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan Tabel 3. Konsumsi dengan spesialisasi dan perdagangan Kakao (ton) Beras (ton) Ghana Korea Selatan Jika dengan perdagangan, Ghana menukar 4 ton kakao dengan 4 ton beras, maka konsumsi masing-masing negara akan menjadi Tabel 3

47 Keuntungan perdagangan internasional 1. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi/ comparative advantage 2. Memperluas pasar dan menambah keuntungan/ economies of scale (Biaya rata-rata lebih kecil): Biaya tetap Biaya input yang tidak dapat dibagi Potongan harga Dapat menggunakan mesin sehingga lebih ekonomis Dapat mendukung pelaksanaan litbang

48 Cocoa kkp ghana dengan diminishing returns G G 0 Rice

49 cocoa 8 Increasing opportunity costs 7 6 x y z rice

50 Cocoa Dampak perdagangan terhadap kkp KKP2 KKP1 Figure Rice G

51

TEORI KLASIK : ADAM SMITH

TEORI KLASIK : ADAM SMITH KEUNGGULAN KOMPARATIF - 1 Mohammad Abdul Mukhyi Motive melakukan pertukaran Æ gain from trade ÆSumber : perbedaan selera dan pola konsumsi sisi produksi Æ efisien dan efektif a. comparative advantage b.

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) 1 Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF Wahono Diphayana 1. MERKANTILISME a. Pandangan Merkantilisme Mengenai PI Suatu negara akan kaya atau makmur dan kuat

Lebih terperinci

Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik

Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik Opissen Yudisyus 20100430019 FAKULTAS EKONOMI EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012 Teori Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah melewati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Pengertian Ekonomi Internasional diartikan sebagai bagian ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi

Lebih terperinci

Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)

Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 24 Materi Minggu 4 Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) 4.1. Proportional Factor Theory El Hecksher Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kaum klasik menerangkan

Lebih terperinci

2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di

2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di 2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di bidang lain seperti sosial, politik, dan pertahanan keamanan.

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1 A. Arti Perdagangan Luar Negeri Perdagangan internasional adalah cabang Ilmu Ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan dagang antar negara. Sebagai cabang Ilmu

Lebih terperinci

b. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas

b. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas Teori Modern Dalam Perdagangan Internasional Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang dunia I ) memberikan

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Internasional. Abdillah Mundir, SE, MM

Konsep Dasar Ekonomi Internasional. Abdillah Mundir, SE, MM Konsep Dasar Ekonomi Internasional Abdillah Mundir, SE, MM Pendahuluan Ilmu Ekonomi Internasional I : cabang ilmu ekonomi yang mempelajari pengambilan keputusan dalam dalam pengunaan sumberdaya yang terbatas

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL. Irwan Sukmawan, S.Pd,,MM.

EKONOMI INTERNASIONAL. Irwan Sukmawan, S.Pd,,MM. EKONOMI INTERNASIONAL Irwan Sukmawan, S.Pd,,MM. Materi Ekonomi Internasional Pendahuluan Teori Klasik Teori Neo Klasik Teori Alternatif Kebijakan Perdagangan Pendahuluan Ilmu Ekonomi Internasional I :

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 01 Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi perdagangan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan negara yang lain, baik

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyebutkan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu mendeskripsikan teori perdagangan internasional Mahasiswa mampu menganalisis

Lebih terperinci

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor Bisnis Internasional #2 Nofie Iman Merkantilisme Berkembang di Eropa abad ke-16 hingga 18 Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL

GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL MOHAMMAD ABDUL MUKHYI 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Ekonomi Internasional : Mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi internasional dan

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

B. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)

B. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE) A. PENDAHULUAN Pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu diterima. Akan tetapi, kalau dianggap tidak mampu memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, pemikiranpemikiran tersebut

Lebih terperinci

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KETIGA Outline Gambaran Tentang Teori Perdagangan Merkantilisme

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan perdagangan internasional. Salah satu kegiatan perdagangan internasional yang sangat penting

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

LECTURE NOTE: MATAKULIAH EKONOMI INTERNASIONAL I. OIeh: Tn Widodo, SE. Mec.Dev

LECTURE NOTE: MATAKULIAH EKONOMI INTERNASIONAL I. OIeh: Tn Widodo, SE. Mec.Dev LECTURE NOTE: MATAKULIAH EKONOMI INTERNASIONAL I OIeh: Tn Widodo, SE. Mec.Dev QOE IESP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2002 MATERI I: KEUNGGULAN COMPARATIF DAN KOMPETITIF (COMPARATIVE & COMPETITIVE

Lebih terperinci

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP

MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu

Lebih terperinci

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L PERDAGANGAN INTERNASIONAL PIEw13 1 KEY QUESTIONS 1. Barang-barang apakah yang hendak dijual dan hendak dibeli oleh suatu negara dalam perdagangan internasional? 2. Atas dasar apakah barang-barang tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pengertian Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara, yang mencakup ekspor dan impor. Perdagangan internasional dibagi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Lebih terperinci

Bisnis Internasional #2. Nofie Iman

Bisnis Internasional #2. Nofie Iman Bisnis Internasional #2 Nofie Iman PR pertemuan sebelumnya Anda adalah seorang direktur yang mengepalai divisi pengembangan bisnis sebuah perusahaan penerbangan yang sedang berkembang. Saat ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong perekonomian berbagai negara di dunia semakin menyatu. Keterbukaan perdagangan luar negeri dan keterbukaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk menerangkan pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), kurs, cadangan devisa, tingkat suku bunga riil, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendasari penelitian ini dan juga studi yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. Teori ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat memuat fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat memuat fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat memuat fungsi sekaligus tujuan dari keberadaan Negara Indonesia. Fungsi dan tujuan itu adalah melindungi segenap Bangsa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur perekonomian suatu negara (Nopirin, 2012: 2). Perdagangan internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA. struktur perekonomian suatu negara (Nopirin, 2012: 2). Perdagangan internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan arah serta komposisi perdagangan antara beberapa negara serta bagaimana

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pendahuluan Proses tukar menukar atau jual beli barang atau jasa antar satu negara dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan tujuan mendapat keuntungan. Tiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2001 : 10), Perdagangan atau pertukaran mempunyai arti khusus dalam ilmu ekonomi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan III. KERANGKA PEMIKIRAN Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor)

Lebih terperinci

TEORI TEORI BISNIS INTERNASIONAL

TEORI TEORI BISNIS INTERNASIONAL TEORI-TEORI BISNIS INTERNASIONAL MERKANTILISME (Th 1700) Intinya: Falsafah ekonomi berkeyakinan: (1) Kemakmuran sebuah negera bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas (2) Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdapat berbagai hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti lain, baik itu dalam penelitian pada umumnya maupun penelitian

Lebih terperinci

Develop a framework of porter diamond model for different commodities (under your concern)

Develop a framework of porter diamond model for different commodities (under your concern) Terangkan apa perbedaan Comparative advantage dan competitive advantage. Mengapa negara yang memiliki comparative advantage belum tentu miliki competitive advantage. Terangkan evolusi teori perdagangan.

Lebih terperinci

Salah Kaprah Mobil Nasional. Djohan Rady

Salah Kaprah Mobil Nasional. Djohan Rady Salah Kaprah Mobil Nasional Djohan Rady Penandatanganan nota kesepahaman pada 6 Februari 2015 antara PT. Adiperkasa Citra Lestari dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holdings, membuat isu mengenai

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan diartikan sebagai suatu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan

Lebih terperinci

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan Ekonomi Mikro. program pascasarjana Unlam 2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1 Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Perdagangan International Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai system dimana negara-negara mengekspor dan mengimpor barang dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan

Lebih terperinci

Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan. Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN

Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan. Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN Pengantar Peran ilmu ekonomi dalam bidang usaha perikanan berkaitan erat dengan bagaimana seorang pengusaha perikanan mengelola (manage),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan

Lebih terperinci

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat CAKUPAN DAN METODE ILMU a. Pengertian ilmu ekonomi Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang langka yang telah disediakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian dan Asal Usul Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian dan Asal Usul Perdagangan Internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Asal Usul Perdagangan Internasional Ekonomi internasional mempelajari bagaimana sejumlah perbedaan ekonomi berinteraksi satu sama lain di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Tujuannya adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Memasuki Pasar Global Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Berlakunya pasar bebas dan AFTA seolah menjadi momok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (regional)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (1994 : 10) perdagangan diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 2011 (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung Nurcahyaningtyas Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Konsep dan Teori Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Konsep dan Teori Perdagangan Internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep dan Teori Perdagangan Internasional Boediono (1993 : 10), mendefinisikan perdagangan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 10 cm panjang dan 5 cm lebar. Bunga kopi yang berwarna putih berbunga

BAB II URAIAN TEORITIS. 10 cm panjang dan 5 cm lebar. Bunga kopi yang berwarna putih berbunga BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Perkembangan Kopi Dunia Kopi merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan Asia Selatan, termasuk family Rubiaceae dengan tinggi mencapai 5 meter. Daunnya sekitar 5-10 cm panjang

Lebih terperinci

Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP

Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki kekayaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki kekayaan yang sangat melimpah, hal ini terlihat dari kondisi geografis Indonesia yang begitu strategis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain mengatakan bahwa peramalan merupakan kegiatan penerapan model yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain mengatakan bahwa peramalan merupakan kegiatan penerapan model yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Definisi Peramalan Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan, dan pola yang sistematis (Sugiarto, 2000:1). Pendapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan internasional membahas alasan alasan serta pengaruh pembatasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan internasional membahas alasan alasan serta pengaruh pembatasan 9 BAB II 2.1 Teori Perdagangan Internasional TINJAUAN PUSTAKA Teori perdagangan internasional menganalisa dasar dasar terjadinya perdagangan internasional serta serta keuntungan yang diperoleh. Kebijakan

Lebih terperinci

PENTINGNYA SUMBERDAYA ALAM BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI

PENTINGNYA SUMBERDAYA ALAM BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DEFINISI adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mencoba menerapkan teori ekonomi (khususnya teori ekonomi mikro) dalam pengelolaan sumber daya alam dan energi untuk memenuhi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dalam arti yang sederhana adalah suatu proses yang timbul sehubungan dengan pertukaran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Daya Saing Perdagangan Internasional pada dasarnya merupakan perdagangan yang terjadi antara suatu negara tertentu dengan negara yang

Lebih terperinci

Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional

Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Pertemuan 4 Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

Adam Smith Sebuah Primer. Bagian 2: Tentang Wealth of Nations. Oleh: Eamonn Butler. Tema yang Luas

Adam Smith Sebuah Primer. Bagian 2: Tentang Wealth of Nations. Oleh: Eamonn Butler. Tema yang Luas Adam Smith Sebuah Primer Bagian 2: Tentang Wealth of Nations Oleh: Eamonn Butler Tema yang Luas Adam Smith menulis The Wealth Nations adalah usaha untuk memprovokasi para politisi agar meninggalkan kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Mengenai Ekspor 2.1.1 Teori Klasik BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage/ Absolut Cost) Teori keunggulan Absolut dikemukakan oleh Adam Smith pada abad ke 18.

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Shanti Emawati, SPt., MP week-1 1 Minggu ke- Pokok Bahasan 1 Pengertian dan fungsi ekonomi 2 Peran pemerintah dlm bidang ekonomi 3 Konsep permintaan & penawaran 4 Konsep elastisitass

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERNGK PEMIKIRN 3.1. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis berisi teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan penelitian analisis keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jambu biji. kerangka

Lebih terperinci

Pertemuan 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pertemuan 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pertemuan 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Teori perdagangan bermanfaat karena menolong untuk menjelaskan : Apa yang dapat diproduksi secara kompetitif pada lokasi tertentu, Dimana perusahaan dapat memproduksi

Lebih terperinci

SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Sejarah perdagangan internasional

SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Sejarah perdagangan internasional SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Sejarah perdagangan internasional Perdagangan internasional itu sendiri sudah terjalin sejak masa kuno, ribuan tahun sebelum masehi yaitu perdagangan antarkerajaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang terkait dengan judul penelitian, diantaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perdagangan Internasional. ekonomi global maupun perekonomian domestik. Karena negara yang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perdagangan Internasional. ekonomi global maupun perekonomian domestik. Karena negara yang melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan dalam suatu negara memegang peranan yang sangat penting. Dimana sebuah perdagangan dapat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan merupakan kegiatan tukar menukar yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaaan

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME TEORI PEMBANGUNAN KLASIK Andri Wijanarko,SE,ME EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang dan mendapatkan cara mengatasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2001:48) perdagangan atau pertukaran dilakukan oleh penduduk suatu negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Liberalisasi Perdagangan Definisi mengenai liberalisasi perdagangan salah satunya dikemukakan oleh Madeley dan Solagral (2001) yang menyebutkan bahwa liberalisasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang

Lebih terperinci

Teori Heckscher-Ohlin didasarkan pada asumsi-asumsi berikut :

Teori Heckscher-Ohlin didasarkan pada asumsi-asumsi berikut : UTS EKONOMI INTERNASIONAL NAMA : ROZILAWATI BP : 1210512057 1. Benar,karena ada negara yang disebut labor abundant (disebut A) dan ada negara yang disebut kapital abundant (disebut B). Ada dua cara untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu. Sementara itu Ismail (2006) menyatakan bahwa kebijakan moneter. mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu. Sementara itu Ismail (2006) menyatakan bahwa kebijakan moneter. mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Moneter 2.1.1 Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Mishkin (2004), kebijakan moneter adalah semua upaya atau tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR II.1. Teori Produksi Proses produksi yaitu proses dimana produsen mengubah berbagai faktor produksi (input) menjadi barang atau jasa (output). Dalam membuat keputusan produksi,

Lebih terperinci