Berikut pengertian masing-masing menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka:
|
|
- Leony Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Materi Pengetahuan Umum Kepramukaan untuk Penggalang Materi Pengetahuan Umum Kepramukaan adalah materi yang secara umum harus diketahui oleh pramuka, yang meliputi : Mengenal Pramuka Gerakan Pramuka dan Kepramukaan Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring Edisi III) telah memasukkan kata pramuka dan kepramukaan di dalamnya. Menurut kamus ini, kedua kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: pramuka /pra mu ka/ n akr Praja Muda Karana; organisasi untuk pemuda yg mendidik para anggotanya dl berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pd diri sendiri, saling menolong, dsb anggota organisasi pramuka: -- membentuk anak (pemuda) yg masih berkembang menjadi warga negara yg berbudi luhur; pandu; kepramukaan /ke pra mu ka an/ n perihal (kegiatan dsb) yg berhubungan dng pramuka Pengertian Menurut Undang-undang Gerakan Pramuka Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menjadi dasar pokok penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Di dalam Undang-undang tersebut dinyatakan tentang pengertian pramuka, Gerakan Pramuka, kepramukaan, dan pendidikan kepramukaan. Berikut pengertian masing-masing menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka: Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
2 Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Nah, dari dua sumber terpercaya tersebut kini sudah jelas masing-masing definisi (pengertian) dari istilah pramuka, gerakan Pramuka, dan kepramukaan. Sehingga kedepannya kita tidak lagi mengucapkan kalimat, Saya seorang anggota pramuka, namun telah berganti menjadi Saya seorang anggota Gerakan Pramuka. 1.Tugas Pokok, Tujuan, dan Fungsi Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Sebagai sebuah organisasi, Gerakan Pramuka tentu memiliki tugas pokok, tujuan, dan fungsi. Tujuan dan fungsi Gerakan Pramuka tersebut secara jelas telah diuraikan baik dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka maupun dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
3 Untuk tujuan dan fungsi Gerakan Pramuka diuraikan sebagai mana di bawah. Tujuan Gerakan Pramuka Tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, dan disiplin. Selain itu juga pribadi yang menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Dengan itu semua diharapkan menjadi kader bangsa yang mampu menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan lingkungan hidup. Pencapaian tujuan tersebut diharapkan berhasil membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangunan di Indonesia yang berkepribadian. Kepribadian tersebut diantaranya adalah beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping tersebut, diharapkan mampu membentuk sikap dan perilaku yang positif, dengan ditandai menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Dengan sikap-sikap tersebut akan menjadikan manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Fungsi Gerakan Pramuka Di samping tugas pokok dan tujuan di atas, sebagai organisasi Gerakan Pramuka memiliki fungsi. Fungsi Gerakan Pramuka tersebut selaras dengan tugas pokok Gerakan Pramuka. Fungsi Gerakan Pramuka adalah sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga. Pendidikan tersebut menjadi wadah pembinaan dan
4 pengembangan kaum muda dengan ciri khusus. Ciri khususnya adalah penerapan Prinsip dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among dalam pendidikan yang dilakukan Gerakan Pramuka. Selain sebagai penyelenggara pendidikan nonformal, Gerakan pramuka juga berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pelbagai usaha yang meliputi : 1. pendidikan dan pelatihan Pramuka; 2. Pengembangan Pramuka; 3. Pengabdian masyarakat dan orang tua; 4. Permainan yang berorientasi pada pendidikan. Itulah sekilas tentang tugas pokok, fungsi dan tujuan dari Gerakan Pramuka. Selayaknya setiap anggota Gerakan Pramuka memahami halhal tersebut di atas. 2.Sejarah singkat kepramukaan dunia Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak bisa terlepas dari Baden Powell. Tentara Inggris yang lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 ini lah yang menggagas kegiatan yang dalam sejarah kemudian terkenal dengan kepramukaan atau scouting. Sejarah mencatat bahwa buku Aids to Scouting (1899) yang berisikan pengalaman Baden Powell semasa di ketentaraan menarik minat, dan banyak dibaca, tidak hanya oleh kalangan militer saja melainkan oleh para guru dan organisasi pemuda. Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22 pemuda. Oleh Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting for Boys' (1908). Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick Russell Burnham (Chief of Scouts in British
5 Africa), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika), dan William Alexander Smith dari Boys Brigade. Kembali, buku ini menjadi laris manis, bahkan di seantero dunia. Buku Scouting for Boysmenjadi rujukan dan pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa di seluruh dunia. Kegiatankegiatan tersebut yang kemudian dikenal sebagai kepramukaan atau scouting. Kemah di pulau Brownsea dan buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia. Tentang Bapak Pramuka Sedunia, Baden Powell, baca : Sejarah Baden Powell dan Foto Baden Powell. Sejarah Kepramukaan Sedunia Sejarah mencatat bahwa buku Scouting for Boys tersebar luas di Inggris dan negara-negara lain. Buku ini menginspirasi berdirinya organisasi kepramukaan di Inggris dan sekitarnya. Sehingga bermunculanlah kegiatan-kegiatan untuk pemuda dengan menerapkan ideide Baden Powell. Semula kepramukaan hanya ditujukan bagi anak lakilaki berusia 11 sampai 18 tahun dengan nama Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
6 Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Daftar pelaksanaan Jambore Dunia dapat dilihat di artikel lain di blog ini. Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958 dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss. World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott Teare. Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama. Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun Selain WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia). 1.Sejarah Baden Powell Bapak Pramuka Sedunia Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World) tidak bisa dipisahkan dari
7 sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia. Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun. Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakakkakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya. Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar. Baden Powell
8 Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan ( ). Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya: 1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O Hara. 2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh. 3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan. Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
9 Baden Powell bersama pramuka Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia. Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan. Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
10 Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden- Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri. Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll. Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan. 2. Mengenal WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia)
Mengenal Sosok Panutan dalam Perkembangan Karakter Pramuka Indonesia
Mengenal Sosok Panutan dalam Perkembangan Karakter Pramuka Indonesia Baden Powell lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Nama Baden Powell
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi) dewasa ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila generasi muda
Lebih terperinciSejarah Gerakan Pramuka Dunia
Sejarah Gerakan Pramuka Dunia Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya gerakan kepanduan dunia dipelopori oleh Robert Stephenson Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia (22 Februari 1857-8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan Pramuka merupakan nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di berbagai Negara. Kata "Pramuka" merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang sangat penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang mulai
Lebih terperinciGERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia, Kata "Pramuka" merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah satunya adalah pembangunan di bidang pendidikan yang di kenal dengan sebutan pendidikan
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA I. UMUM Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciTUGAS KLIPING PRAMUKA
TUGAS KLIPING PRAMUKA NAMA : Dwi Aji S. KELAS : X-2 No. ` : 09 Sejarah Pramuka internasional A.Sejarah Hidup Lord Bodden Powell Pencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Bodden Powell. Beliau
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2010 PENDIDIKAN. Kepramukaan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil
Lebih terperinciISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER
ISSN: 2407-2095 PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER Yatik Septi Wulandari Mahasiswa prodi PGMI Semester V yatikwulandari@yahoo.co.id Abstrak Pendidikan karakter merupakan sistem
Lebih terperinciSejarah Pengakap Dunia
Sejarah Pengakap Dunia Pengakap Dunia adalah bermula pada tahun 1907 di Pulau Brownsea, England. Pergerakan Pengakap bermula apabila satu perkhemahan untuk budak-budak lelaki di pulau tersebut. Perkhemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Fenomena tersebut sebenarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksankan di Indonesia. Kata Pramuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, khususnya siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas
Lebih terperinciREVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.
REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang semakin baik
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk
Lebih terperinciPENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya penting yang dapat menunjang pembentukan watak, karakter dan akhlak manusia adalah melalui pendidikan secara terus menerus. Pendidikan yang
Lebih terperinciKode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka (1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan. (2)
Lebih terperinciANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 34 Tahun 1999 TANGGAL : 3 Mei 1999 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011
Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA JAMBORE NASIONAL IX GERAKAN PRAMUKA TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UNESCO (DEPAG RI, 2004: 8) mencanangkan pilar-pilar penting dalam pendidikan, yakni bahwa pendidikan hendaknya mengembangkan kemampuan belajar untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat semakin berkembang
Lebih terperinci( umum,satuan,jabatan,kecakapan,kehormatan ) 100. aba aba dalam LKBB ada tiga perintah sebutkan ( gerak,aba-aba ditempat terbatas,abaaba
BANK SOAL PRAMUKA 1. Apa sebutan pramuka di singapura ( the Singapore scout association) 2. Apa sebutan pramuka di Malaysia ( persekutuan pengakap Malaysia ) 3. Apa sebutan pramuka di Filipina ( Kapatiran
Lebih terperinciPANDUAN Bimbingan Pramuka di Sekolah Dasar
PANDUAN Bimbingan Pramuka di Sekolah Dasar PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA TAHUN 2017 Bimbingan Pramuka di Sekolah Dasar
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.legalitas.org KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB II PENANAMAN KEDISIPLINAN DAN KEGIATAN PRAMUKA
20 BAB II PENANAMAN KEDISIPLINAN DAN KEGIATAN PRAMUKA A. Kegiatan Pramuka 1. Pengertian Pramuka Pramuka atau Praja Muda Karana adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan Pramuka
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA (Studi Kasus Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012
ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil
Lebih terperinciBAB III SEPUTAR GERAKAN PRAMUKA. 1. Istilah Gerakan Pramuka, Pramuka dan kepramukaan. Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan.
BAB III SEPUTAR GERAKAN PRAMUKA A. Sekilas Tentang Gerakan Pramuka di Indonesia 1. Istilah Gerakan Pramuka, Pramuka dan kepramukaan Selama ini istilah Gerakan Pramuka, Pramuka serta Kepramukaan sering
Lebih terperinciPOLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA
POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA NOMOR: 176 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi
Lebih terperinciBUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU
BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Menimbang Ketua, : a. bahwa untuk keseragaman dan keselarasan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS
Lebih terperinciPRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2) Juli Desember 2014: 16-21 PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH Saipul Ambri Damanik Abstrak: Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Lebih terperinciDIAN TRI HANDAYANI A
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI PADA KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstra Kurikuler Pramuka di SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG
BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari survey baik pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini
Lebih terperinciDAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK
DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK oleh : Lani Widia Astuti & Eka Jayadiputra Program Studi PPKn Universitas Islam Nusantara, Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan
1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan harus ditanamkan dalam satuan pendidikan, karena pendidikan karakter sebagai dasar pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Siswa adalah suatu komponen input dalam proses pendidikan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa adalah suatu komponen input dalam proses pendidikan. Berhasil dan tidak berhasil dalam proses pendidikan banyak tergantung pada bagaimana keadaan, kemampuan, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Gerakan Pramuka merupakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang : 1. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan
Lebih terperinciPOTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya, sehingga harus senantiasa dijaga, dikelola, dan dikembangkan dengan baik
Lebih terperinciANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan rakyat Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Generasi muda merupakan aset bagi sebuah negara, generasi muda adalah motor penggerak dan ujung tombak pembangunan serta perubahan dalam suatu negara. Sebagai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menumbuh kembangkan potensi dan bakat manusia, pendidikan dipandang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis dalam menumbuh kembangkan potensi dan bakat manusia, pendidikan dipandang sebagai katalisator
Lebih terperinciPengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati
Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Rini Rahmawati NIM K 7402135 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah merupakan jenjang pendidikan formal yang memiliki fungsi membina dan mengembangkan kemampuan siswa. Sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik seperti yang dimaksud dalam tujuan gerakan pramuka tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat secara sekaligus,
Lebih terperinciAD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13
AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13 2. Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada masa sekarang ini pergaulan bebas sangatlah berbahaya apalagi yang banyak terjadi pada kalangan pemuda calon penerus generasi bangsa diantaranya yang paling meresahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan Republik
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA
PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2012 KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia ini sangat dinamis dalam arti perjalanan kehidupan seorang manusia dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekelilingnya dan manusia belajar apa
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang sangat strategis untuk membawa masyarakat dan bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan dan kualitas
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI
scoutsmadabpn PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI GUGUS DEPAN 03-063 & 03-064 PANGKALAN SMA NEGERI 2 BALIKPAPAN AMBALAN IR. DJUANDA & TRIBHUWANA TUNGGADEWI PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013
BAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013 A. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA 1. Pendidikan Kepramukaan Pendidikan Kepramukaan
Lebih terperinciEDY NOVIYANTO A
ANALISIS KESESUAIAN SUBSTANSI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012
ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 BAB I NAMA DAN TEMPAT Pasal 1 Nama (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL PRAMUKA BESERTA JAWABANNYA ( Bagian 1 dan 2 )
KUMPULAN SOAL PRAMUKA BESERTA JAWABANNYA ( Bagian 1 dan 2 ) Bagian ke 1 1. Apa sebutan pramuka di singapura ( the Singapore scout association) 2. Apa sebutan pramuka di Malaysia ( persekutuan pengakap
Lebih terperinciIndonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 A. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya adalah pembangunan di bidang pendidikan yang dikenal dengan sebutan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai propinsi dengan jumlah penduduk tiga
230 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Propinsi Jawa Barat sebagai propinsi dengan jumlah penduduk tiga terbesar di Pulau Jawa memiliki isu sentral kepadatan penduduk dengan segala permasalahannya.
Lebih terperinciNILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul) SKRIPSI
NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012
ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 BAB I NAMA DAN TEMPAT Pasal 1 Nama (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI PENGARUH KEGIATAN PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PAI
BAB II KAJIAN TEORI PENGARUH KEGIATAN PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PAI A. Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan berasal dari kata disiplin di tambah awalan ke dan akhiran -an. Kata disiplin berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara faktual, data realistik menunjukkan bahwa moralitas maupun karakter bangsa saat ini telah runtuh. Runtuhnya moralitas dan karakter bangsa tersebut telah
Lebih terperinciPEMBEKALAN CALON TAMU RACANA SURYA TIRTA KENCANA-INGGITA PUSPA KIRANA PANGKALAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR NO GUDEP
Nama : Tempat, Tanggal Lahir : Alamat Asal : Agama : Alamat Asrama : Golongan Darah : Kwaran : Kwarcab : Kwarda : No Gudep : Asal Kwarcab : Asal Pangkalan : Cita-Cita : Hobby : Motto : NIM : Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Pendidikan kepramukaan melatih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Gerakan pramuka merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep perilaku apa yang dapat dilaksanakan oleh individu-individu dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti peranan sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang berkedudukan di masyarakat.
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI
PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 180 A TAHUN 2011 KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA i DAFTAR
Lebih terperinciPENGERTIAN, SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN. memehami apa hakekat kepramu kaan itu dan menghayati
PENGERTIAN, SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN Sebagai anggota GerPram, kita harus mengerti dan memehami apa hakekat kepramu kaan itu dan menghayati bagaimana pelaksanaan kepramukaan itu dalam Gerakan Pramuka
Lebih terperinciPramuka Garuda Penegak
Pramuka Garuda Penegak Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kepramukaan menjadi salah satu bagian penting dalam insan pendidikan Indonesia yang berwujud pada gerakan pramuka. Gerakan pramuka adalah lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan. Pendidikan karakter yang diimplementasikan
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY TANGGAL 21 PEBRUARI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum Wr. Wb. 2 Salam sejahtera bagi kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh berbagai ilmu berupa pengetahuan,
Lebih terperinci