DUNIA HEWAN DAN PERKEMBANGANNY A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DUNIA HEWAN DAN PERKEMBANGANNY A"

Transkripsi

1 DUNIA HEWAN DAN PERKEMBANGANNY A AVERTEBRATA: HEWAN YG TDK MEMPUNYAI TULANG BE LAKANG. VERTEBRATA: HEWAN YG MEMPUNYAI TULANG BELAKANG.

2 HEWAN AVERBRATA Dibagi menjadi filum: 1. Filum Protozoa 2. Filum Porifera 3. Filum Coelenterata 4. Filum Platyhelminthes 5. Filum Nemathelminthes 6. Filum Annelida 7. Filum Echinodermata 8. Filum Mollusca 9. Filum Arthropoda

3 Filum Protozoa Protzoa: hewan ber-sel satu terdiri organisme renik heterotrof bersel tunggal yg cukup dikenal spt amoeba dan paraecium. Orang yg pertama membuat deskripsi ttg protoplasma protozoa adala Antony van Leeuwenhoek. Protoplasma protozoa: hewan yg memiliki bentuk sangat sederhana yg ditemukan pd genangan air (danau/laut). Dibagi dlm kelas utama: a. Mastigophora b. Sarcodina c. Sporozoa d. Ciliata e. Suctoria.

4 Kelas Mastigophora Sejenis prortozoa yg mempunyai cambuk panjang. Krn berklorofil, genus ini diklasifikasikan sbg tanaman. Namun krn mulutnya bergerak dgn bantuan flagelum dan tdk berdinding sel, protozoa ini diklasifikasikan ke dlm golongan dunia hewan.

5 Kelas Sarcodina Semacam genus amoeba, yakni salah satu bentuk yg sederhana dr filum Protozoa. Amoeba: hewan bersel satu yg hidup bebas, krn amoeba hidup sbg parasit. Amoeba proteus: hidup bebas di tanah yg berair dan banyak mengandung bahan organik. Amoeba yg hidup di rongga mulut yg bersifat parasit (entamoeba gingivalis), atau dlm usus manusia (entamoeba histolytica)

6 Kelas Ciliata/infusoria

7 Kelas Sporozoa Golongan parasit. Kelas ini berupa kuman spt kuman penyakit yg berada di dlm tubuh manusia. Mereka hidup dan dpt berkembang biak di dalam tubuh manusia, misalnya kuman penyebab malaria. contoh sprozoa: 1. Plasmodium vivax: penyebab malaria tertiana dgn gejala demam selang waktu 48 jam. 2. Plasmodium malariae: malaria quartana dgn gejala selang waktu 72 jam. 3. Plasmodium falcifarum: malaria tropika dgn gejala demam yg tdk teratur. 4. Plasmodium ovale: penyebab penyakit malari tertiana, ttp gejala demamnya lebih ringan dr malaria ovale tertiana yg disebabkan Plasmodium vivax

8 Filum Porifera Terdiri atas hewan bunga karang yang bersel banyak, misalnya spons. Kebanyakan hidup di lautan pd garam yg panas ttp beberapa hidup di danau dan sungai dgn air tawar. Perkembangannya 3 tahap: a. Schzogoni: terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang. b. Sporogoni: pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif. c. Gamogoni: tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dlm tubuh inang perantara atau nyamuk.

9 Filum Coelenterata Adalah bunga laut, meskipun ada pula yg hidup diperairan lainnya spt sungai dan danau. Hidup dilaut, mis ubur-ubur (jelly fish) yg dpt memberikan sengatan yg parah dan menimbulkan gatal. Di dlm air tampak spt mangkok yg tembus cahaya. Subfilum Coelenterata: a. Cnidaria b. Scypozoa c. Anthozoa d. Ctenphora

10 Filum Platyhelminthes Platyhelminthes atau cacing pipih adalah kelompok hewan yg struktur tubuhnya sdh lebih maju dibandingkan dgn porifera dan Coelenterata. Perkembangan cacing pipih kurang capat dibandingkan dgn cacing lainkrn saluran pencernaannya hanya memiliki satu lubang shg pengambilan makanan dan pengeluaran zat sias mell lubang tsb. Filum Platyhelminthes terdir dr: 1. turbellaria (cacing rambut getar) 2. trematoda (cacing isap), dan 3. cestoda (cacing pita)

11 turbellaria (cacing rambut getar) Merupakan satu2nya kelas yg hidup bebas (nonparasit).

12 trematoda (cacing isap) Memiliki alat pengisap, fungsinya adalah utk menempel pd tubuh inangnya. Saat menempel, cacing mengisap makanan berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya, berarti hewan parasit. trematoda (cacing isap) dewasa umumnya hidup di dalam hati, usus, paru2, ginjal dan pembuluh darah verberata. Trematoda berlindung di dlm tubuh inangnya dg melapisi tubuhnya dgn kutikula dan permukaan tubuhnya tdk memiliki silia. Cacing hati memiliki daur hidup yg kompleks krn melibatkan sedikitnya 2 jenis inang (utama dan perantara). Daur cacing hati terdiri 2 fase (aseksual dan seksual). Fase seksual terjadi saat cacing hati dewasa berada di dlm tubuh inang utama. Fase aseksual dgn membelah diri terjadi saat larva di dlm tubuh inang perantara.

13 Jenis cacing hati: 1. Cacing hati cina (Opisthorchis sinesis). Hidup di hati manusia, perantaranya adalah siput air dan ikan. 2. Schistosoma, hidup di pembuluh darah pd saluran pencernaan manusia, dan merupakan parasit darah. Memiliki hospes perantara; siput. Manusia inang utama ttp hewan juga dpt terinfeksi spt tikus, anjing, babi dan sapi. Inang perantara adalah siput amfibi Oncomelania. Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dgn ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun dan terjadi pembengkakan di hati. 3. Cacing paru (paragonimus westermani). Menjadi parasit di paru2 manusia. Perantara, kepiting, udang air tawar, dan tumbuhan air. 4. Fasciolopsis buski. Hidup dlm usus halus.

14 cestoda (cacing pita) Manusia terinfeksi cestoda saat memakan daging hewan yg dimasak tdk sempurna. Inang perantara adalah sapi pd taenia saginata dan babi pd taenia solium. Contoh jenis cacing pita selain taenia solium sbb: 1. taenia saginata 2. Himenolepis nana; hidup dlm usus manusia dan tikus. 3. Echinococcus granulosus; pd anjing. 4. Diphyllobothriumlatum. Perantara katak sawah, ikan, dan cyclops.

15 Filum Nemathelminthes (cacing bundar) Bentuknya spt bulat panjang atau sptd. Pd mulutnya ada kait. benang; e. Tdk memiliki pembuluh darah, Memiliki rongga tubuh, meskipun bukan makanan diedarkan melalui cairan. tubuh sejati. Ciri-ciri Nemathelminthes : f. Habitat hidup bebas atau parasit pd manusia, hewan dan tumbuhan. Hidup sbg pengurai sampah organik, sdgkan parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dr tubuh inangnya. a. Ukuran tubuhnya mikroskopis. Betina lebih besar dr individu jantan. g. Habitatnya di tanah becek dan dasar perairaan tawar/laut. b. Permukaan tubuh dilapisi kultila utk melindungi diri dr enzim percenaanh. Reproduksi seksual. inang. i. Fertilasi terjadi internal, telur hasil c. Memiliki sistem pencernaan yg fertilasi dpt membentuk kista dan lengkap; mulut, taring, usus, dan kista dpt bertahan hidup pd anus. lingkungan yg tdk menguntungkan.

16 Cacing ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu nematoda dan nematophora. contoh: 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut): pd usus manusia. Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit cacingan, umumnya pd anak2, teritama jika mengkonsumsi makanan dan minuman yg tercemar telur ascaris. 2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang); ditemukan di pertambangan daerah tropis. Mengisap darah dan cairan tubuh pd usus halus manusia. 3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi); Ukurannya sangat kecil (10-15mm). Hidup di usus besar manusia, tdk menyebabkan penyakit yg berbahaya ttp cukup mengganggu. Cacing ini bertelur pd anus penderita dan menyebabkan rasa gatal. Jia penderita sering menggaruk bagian anus dan tdk menjaga kebersihan tangan, infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

17 Wuchereneria bancrofti (cacing rambut/filaria); hidup dlm limpa yg menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantasia), yaitu pembengkakan tubuh yg terjadi krn akumulasi cairan dlm pembuluh limpa yg tersumbat oleh cacing filaria dlm jumlah yg banyak. Masuk ke dalam tubuh manusia memalui gigitan nayamuk Culex yg banyak terdapat di daerah torpis. 5. Trichinela spiralis; hidup pd otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia terinfeksi cacing ini krn memakan daging yg tdk dimaska dgn baik.

18 Filum Annelida Merupakan filum luas yg terdiri atas cacing bersegmen dgn sekitar spesies modern, al cacing tanah dan lintah. Dtemukan di sebagian besar lingkungan basah spt, air tawar dan laut, melekat pd ikan yg digunakan sbg tuan rumah (hospes). Panjang tubuhnya mulai dibawah 1-3mm. Annelida merupakan cacing yg rumit/kompleks dgn struktur tubuh yg sdh maju.

19 Ciri-ciri: 1. Simeri bilateral, berbentuk spt gelang (anellus=cincin) 2. Memiliki rongga badan. 3. Ruas tubuhnya (segmen) disebut metmeri terdiri alat ekskresi, lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah. 4. Sistem perencanaan lengkap sempurna 5. Sistem prerdarah tertutup.

20 Berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuhnya, Filum Annelida dkelompokkan menjadi kelas: 1. Polychaeta (Poly=banyak, chaeta=rambut/bulu). Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri atas banyak rambut. Contohnya; Nereis viren, eunice viridis (cacing wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo) yang dua terakhir sering dikonsumsi oleh orang kep. Maluku. 2. Oligochaeta (oligo=sedikit). Habitatnya di tanah dan memiliki sedikit rambut. Contoh; Lumburicus tetrestris dan Pheretima sp (keduanya cacing tanah).

21 Hirudinae. Tdk memiliki rambut dan menghasilkan zat anti koagulasi (anti pembekuan darah) yg dinamakan hirudin. Contoh; hirudo medicinalis (linta hirudin), yaitu lintah yg sering digunakan dokter dahulu utk mengeluarkan darah dan nanah bisul), hirudinaria javanica (lintah kuning), dan hamadi psazeylanica (pacet).

22 Filum Echinodermata Bhs Yunani, echino=landak, derma=kulit adalah kel hewan triopoblastik selomata yg memliki ciri khas adanya rangka dlm berduri yg menembus kulit. Termasuk binatang laut, yg mempunyai kulit yg berduri, tubuhnya tersusun spt roda atau binatang yg radial simetris, memp jaringan syaraf ttp tdk memp otak.

23 Klasifikasi Echinodermata: 1. Kelas Asteroidea; jumlahnya sekitar spesies dan disebut binatang laut. 2. Kelas Ophiuroidea; sekitar spesies, contoh adalah bintang ular 3. Kelas Echinoidea; bulat bentuknya, mis bulu babi dan landak laut. 4. Kelas Holothuroidea; dikenal dgn nama timun laut/teripang. 5. Kelas Crinoidea; berbentuk spt tumbuhan. Cont lili laut (bertangkai) yg menetap 100 m lebih, sedangkan bintang laut berbulu (tdk bertangkai) hidup di daerah pasang surut samapi laut dalam.

24 Filum Mollusca Bhs latin, mollusca=lunak, merupakan hewan yg bertubuh lunak yg terdapat di darat, laut, dan air tawar. Tubuhnya dilindungi oleh cangkang, meskipun ada yg tdk bercangkang. Kebayanyakan mempunyai kulit pelindung spt karang tiram dan remis.

25 Klasifikasi Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki dan tipe cangkang. Kelas Gastropoda; gaster=perut, podos=kaki. Adalah kel hewan yg menggunakan perut sbg alat gerak/kakinya. Mis siput air, remis, dan bekicot. Kelas Pelecypoda; sbg kerang, tiram mutiara, kerang raksasa dan kerang hijau. Kelas Cephalopoda; chepalo=kepala, podos=kaki; merupakan mollusca yg memiliki kaki di kepala. Mis, sotong, cumi-cumi, dan gurita. Hidup di laut dgn merayap/berenang di dasar laut. Makanannya berupa kepiting atau inverbrata dan berenang sangat cepat. Memiliki kantung tinta utk pertahanan yg berisikan tinta warna cokelat/hitam yg terletak di ventra tubuhnya.

26 Filum Arthropoda Arthra=ruas, buku, segmen; merupakan hewan yg memiliki ciri kaki beruas, berbuku atau bersegmen. Segmen tsb terdapat pd tubuhnya. Arthropoda merupakan avertebrata yg paling kompleks/rumit. Sekitar spesies telah diindetifikasikan. Terdapat 4 kelas, yaitu: a. Kelas Arachnoidea; b. Kelas Myriapoda; c. Kelas Crustacea; d. Kelas Insecta;

27 Kelas Arachnoidea; archno=laba-laba, disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking, kutu, kepiting termasuk arachnoida. Kalajengking memiliki 32 spesies. Arachnoidea dibedakan menjadi 3 ordo: a. Scorpionida; b. Arachnida c. Acarina;

28 a. Scorpionida; memiliki alat penyengat yg beracun dan memiliki perut yg beruas-ruas. Ruas terakhir sbg alat pembela diri; contohnya, kalajengking b. Arachnida memiliki abdomen yg tdk bersegmen dan kelenjar beracun pd kaliseranya (alat sengat). Kebanyakan bersifat parasit yg merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Bersifat karnivora dan predator. Hidup di darat; cont laba-laba serigala, laba-laba kemlandingan, laba2 jaring kubah (terdpt di Bostwana, Afsel), laba2 primitif (asia tenggara), laba2 penjerat (Malaysia), laba2 pemburu (Meksiko), laba2 beracun dan tarantula c. Acarina; memiliki tubuh yg sangat kecil. Ciri tubuhnya tdk berbuku-buku dan umumnya parasit pd burung dan mamalia, juga manusia. Cont caplak kudis, caplak sapi dan tungau.

29 Arachnoidea bermanfaat mengendalikan populasi serangga (hama), juga merugikan manusia terutama ordo Acarina, misalnya: 1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pd manusia; 2. Psoroptes equi menyebabkan kudis domba, kelinci dan kuda; 3. Ododectes cynotis (tungau kedus telinga) menyerang anjing dan kucing.

30 Kelas Myriapoda; myria=banyak, hewan berkaki banyak,. Tiap segmen tubuhnya mempunyai atau ruas perut terdapat 1 a 2 pasang kaki. Hidup didarat pd tempat yg lembab, misalnya dibawah daun, batu, humus atau tumpukan batu. Cont hewan berkaki seribu.

31 Kelas Crustacea; crusta=kulit, kulit keras. Contoh; Udang, lobster, dan kepiting, umumnya hewan akuatik, hidup di air laut dan air tawar meskipun ada yg hidup di darat. Dibedakan 2 subkelas: Entomostraca; hidup sbg zooplankton/bentos di perairan dan juga sbg parasit. Cont Daphnia, Cyprus Viren, dan Cyclops. Malacostraca; berukuran lebih besar dr Entomostraca. Hewan ini adalah udang, lobster dan kepiting.

32 Kelas Insecta insecti=serangga, merupakan kelas hewan yg sering dijumpai, mis, kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang, dan lebah. Ciri khusus adalah kakinya 6, sering disebut hexapoda. Insecta kelas terbesar dr Filum Anthropoda. Hidup di berbagai habitat: ait tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kel inverterbrata yg dpt terbang. Berdasarkan sayapnya, insecta dibedakan menjadi 2 subklelas, yaitu: 1. Apterigota (tidak Bersayap); 2. Pterigota (Bersayap).

33 1. Apterigota (tidak Bersayap); berukuran 0,5 cm, berantena panjang, dan berkembang biak secara ametabola. Contohnya kutu buku. 2. Pterigota (Bersayap). Merupakan insecta yg sayapnya berasal dr tonjolan luar dinding tubuh (eksopterigota) dan yg sayapnya berasal dr tonjolan dalam dinding tubuh (endopterigota).

34 Eksopterigota dibedakan menjadi ordo berdasarkan tipe sayap, mulut dan metamorposisnya. Orthoptera; memiliki 2 pasang sayap dengan sayap depan yg sempit, cont. kecoa, gangsir Hemiptera; memiliki 2 pasang sayap yg tdk sama panjang, cont. walang sangit dan kutu busuk. Homoptera; memiliki 2 pasang sayap yg sama panjang, cont. wereng coklat, kutu daun dan kutu kepala. Odonata; memiliki dua sayap spt jala, contoh capung.

35 Endopterigota menjadi ordo berdasarkan tipe sayap, dan mulut. 1. Coleptera; memiliki dua pasang sayap dgn sayap depan lebih keras dan tebal. Con kumbang tanduk, kutu gabah. 2. Hymenoptera; memiliki dua pasang sayap spt selaput. Syap depan lebih besar. Cont semut ranjang, semut hitam, lebah madu dan tawon. 3. Diptera; miliki sepasang sayap. Cont nyamuk, naymuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat rumah, lalat buah, dan lalat tse-tse. 4. Lepidoptera; memilik 2 pasang sayap yg bersisk hal;us dan tipe mulut mengisap. Cont kupu-kupu sutra dan kupu-kupu elang.

36 Perkembangan insecta dibedakan menjadi 3: 1. Ametabola; perkembangan berupa tambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Cont kutu buku. 2. Hemimetabola; perkembangan melalui tahap telur yg menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh berkembang menjadi imago (hewan dewasa). Nimfa: hewan muda yg mirip dgn hewan dewasa ttp berukuran kecil dgn perbandinga tubuh yg berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit) dan setiap kali molting akan kelihatan lebih mirip dg hewan dewasa. Contoh insecta yg mengalami metamorposis tdk sempurna adalah belalang, kecoa dan walang sangit. 3. Holometabola;

37 Holometabola; perkembangan insecta yg setiap tahap menunjukkan perubahan wujud yg sangat berbeda (sempurna). Tahapnya: telur larva pupa imago (dewasa). Larva=ulat yg tumbuh dan khusus utk makan serta mengalami molting beberapa kali, kemudian larva membungkus dirinya sendiri dlm kepompong dan menjadi pupa. Pupa merupakan tahap jaringan larva mengalami pembelahan dan deferensiasi selsel yg sebelumnya tdk aktif pd tahap larva menjadi organ tubuh spt kaki, sayap, antena, organ reproduksi dan organ lain. Akhirnya, imago keluar dr kepompong. Insecta yg bermetamorposis sempurna adalah nyamuk, kupu-kupu dan lebah madu.

38 Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan atau manfaat bagi manusia: 1. Sumber makanan yg mengandung protein hewani tinggi. Cont udang windu, rajungan, kepiting, dan udang karang; 2. Penghasil madu, yaitu lebah madu; 3. Bahan industri kain sutra, yaitu pupa kupu-kupu sutra.

39 VERTEBRATA: HEWAN YANG MEMPUNYAI TULANG BELAKANG. Dikenal istilah Chordata. Chordata memiliki endoskeleton shg dpt tumbuh terus menerus tumbuh tanpa moulting (penggantian kulit). Vertebrata/orniata juga memiliki jantung yg beruang2 dan sistem sirkulasi yg sdh maju berserta darah merah. Pd sumsung tulang belakang terdpt rongga badan yg berisi sistem saraf dan organ lainnya. Selain itu pd semua vertebrata terdapat mata, telinga dan hidung.

40 Berdasarkan suhu badan, cara bernafas, mekanisme reproduksi, dan alat pelindung tubuh, subfilum vertebrata terdiri atas 5 kelas: 1. Kelas Pisces: 2. Kelas Amphibia 3. Kelas Reptilia 4. Kelas Aves 5. Kelas Mamalia

41 Kelas Pisces berdarah dingin dgn jantung beruang dua. Hidup di air tawar, laut. Bersisik dan berlendir. Berenang menggunakan sirip, bernapas dgn insang dan memiliki alat pencernaan yg sempurna. Klasifikasi Pisces: a. Kelas Agnatha; ciri: memp rahang, kulit tdk bersisik, mulut berbentuk lingkaran dan mempunyai lidah. b. Kelas Chondrichthyes; mulut dan hidung terletak di bagian ventral; mempunyai lidah dan rahang; kulit bersisik plakoid dan berlendir, mempunyai dua pasang sirip, dan pd sirip ekor terdpt kloaka. c. Kelas Osteichthyes; mulut berahang, bergigi, berlidah, kulit berlendir dan bersisik, memiliki gelembung renang, hidup di rawa, laut dan air tawar.

42 Kelas Amphibia Hidup dlm bentuk larva di dlm air dan sesudah dewasa dpt hidup didarat. Termasuk hewan berdarah dingin. Jika bertelur telur diletakkan dlm air. Bentuk larva berubah jadi kecebong. Amphibi dewasa mempunyai jantung dgn 3 ruang dan kulit telanjang. Organ pernapasannya berubah dr insang menjadi paru2. Amphibi dpt menolong manusia dgn memakan insecta. Jenis hewan ini berjumlah spesies al salamander, katak, kodok, dan caecilians.

43 Kelas Reptilia Hewan yg berdarah dingin dan memiliki sisik yg menutup tubuhnya. Sebagian ada yg hidup di air, ttp sebagian hidup di darat. Proses perkembangannya tdk mell kecebong. Fertilasi terjadi di dlm tubuh hewan betina. Ada yang melahirkan ada yg ditetaskan. Bernapas dgn paru-paru.

44 Kelas Aves Kelas pertama yg berdarah panas. Suhu badannya tetap tdk dipengaruh oleh keadaan luar. Bernapas dgn paru-paru. Kulitnya berbulu dan kakinya bersisik, memiliki sayap dan paruh tdk bergigi. Kebanyakan dpt terbang dan telurnya diliputi oleh kulit telur. Jumlahnya spesies diseluruh dunia, termasuk burung hantu salju. Burung termasuk bagian evolusi dr binatang purba, yakni dinosaurus. Tulang2 yg kosong dan bulunya yg lebat mempermudah terbang.

45 Burung merupakan jenis hewan yg senang berkelompok. Hidupnya tdk pernah merasa takut bersatu dgn reptil spt buaya. Burung biasa berdiri di punggung buaya utk mencari makanan. Cakarnya cukup kuat menahan tubuhnya utk tdk jatuh. Contoh; ayam, cenderawasih, jalak, kakak tua, merak, merpati, murai batu, murai daun/cucak ijo, perkutut, prenjak jawa, punai, pinguin, anis merah, anis kembang, cucak rawa dsb.

46 Kelas Mamalia; bernapas dgn paru-paru. Mempunyai rambut, dinding diafragma, dan 7 ruas tulang leher. Adanya kelenjar susu, yg betina utk menghasilkan susu. Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, ttp ada beberapa tergolong ke dlm monotremata yg bertelur. Kelahiran juga terjadi pd banyak spesies non mamalia spt ikan guppy dan hiu martil shg melahirkan bukan dianggap sbg ciri khusus dr hewan mamalia. Monotremata tdk memiliki puting susu, ttp tetap memiliki kelenjar susu. Mamalia memiliki 3 tulang pendengar dlm setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap rahang bawah.

47 Mamalia adalah kelompok tertinggi derajatnya dlm kerajaan hewan. Termasuk kelas ini: tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan paus, kuda, kijang, manusia dan lainnya. Tubuhnya hampir semua tertutup kulit yg berbulu banyak/sedikit. Sebutan mamalia berdasarkan adanya kelenjar mamae pd hewan betina utk menyusui anaknya. Dilihat dr makanan, bentuk tubuh dan komunitasnya mamalia terdiri: pengerat, pemakan daging, dan pemakan sayur.

48 Selesai utk kuliah hari ini.

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013 KINDOM ANIMALIA Drs. Refli., MSc Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua 16-25 Juli 2013 Pengelompokkan Animalia?? (10 mnt) Kingdom Animalia Invertebrata/ Avertebrata (tidak

Lebih terperinci

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah

Lebih terperinci

biologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi

biologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi 23 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri SET 23 ANIMALIA 3 1. Bersegmen metameri 2. Peredaran darah terbuka 3. Tidak punya Hb, tetapi memiliki haemocyanin

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI SURADE 2016 KATA PENGANTAR Assallamu alaikum

Lebih terperinci

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae

Lebih terperinci

Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER

Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER Saat ini diketahui ada sekitar 9.812.298 jenis hewan dan baru 1.326.239 jenis yang telah diberi nama Dorsal punggung Ventral perut Anterior kepala Posterior

Lebih terperinci

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa

Lebih terperinci

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b.

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b. 22 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 22 ANIMALIA 2 A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh Plathyhelmintes memiliki bentuk tubuh bilateral simetris. Bagian ujung anterior

Lebih terperinci

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Tubuh simetri bilateral Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan (termasuk kelompok Triploblastik

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015

LEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015 Standar Kompetensi Memahami manfaat keanekaragaman hayati Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Indikator Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan.

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan. Penggolongan Hewan Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang biak Cara bergerak Penutup tubuh Tumbuhan Darat Beranak Berjalan Rambut Daging Air Bertelur Terbang Bulu Segala Amfibi Melompat Sisik Berenang

Lebih terperinci

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Bab 2 Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. menggolongkan hewan berdasarkan persamaan ciri-cirinya, misalnya berdasarkan jumlah kaki, cara bergerak, jenis makanan,

Lebih terperinci

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk)

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Christmas tree fanworm LANGKAH KERJA Ambil cacing yg paling besar Letakkan cacing di bak parafin Kedua ujung di tahan dengan jarum

Lebih terperinci

TREMATODA PENDAHULUAN

TREMATODA PENDAHULUAN TREMATODA PENDAHULUAN Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes Morfologi umum : Pipih seperti daun, tidak bersegmen Tidak mempunyai rongga badan Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut. Mempunyai

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Sub Topik Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : IPA : VII/I : Klasifikasi Makhluk Hidup : Klasifikasi

Lebih terperinci

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata

Lebih terperinci

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 PENGERTIAN MOLLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh

Lebih terperinci

Simetri. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/29/2016. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Simetri. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/29/2016. Kingdom Animalia (Dunia Hewan) UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 12 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ilmuwan telah

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut : Amfibi merupakan kelompok hewan dengan fase hidup berlangsung di air dan di darat.,yang merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan alam air. Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut

Lebih terperinci

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b.

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b. 24 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 24 ANIMALIA 4 A. FILUM VERTEBRATA Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki tulang belakang (vertebra) yang memanjang pada bagian

Lebih terperinci

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik A. Karakteristik PLATYHELMINTHES 1.Tubuh terdiri atas 3 lapisan sel: ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik) 2. Hidup bebas atau parasit 3. Alat ekskresi berupa sel api 4. Alat pencernaan

Lebih terperinci

Adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut). Pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral

Lebih terperinci

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola) Soal metamorfosis 1. Apa yang dimaksud metamorfosis sempurna? 2. Gambarkan kejadian metamomorfosis sempurna! 3. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis tidak sempurna? 4. Gambarkan kejadian metamorfosis

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 S A T U A N A C A R A P E R K U L I A H A N Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 Semester : Ganjil/Genap Jumlah SKS : 3 Mata Kuliah

Lebih terperinci

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius

Lebih terperinci

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1 CLASSIS : ARTHROPODA (SERANGGA) Kode MPB2a Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp b. Mengetahui serangga-serangga

Lebih terperinci

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

CACING TANAH (Lumbricus terrestris) CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus

Lebih terperinci

1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (http://www.sinauer.com/)

1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (http://www.sinauer.com/) VERMES 1. PLATYHELMINTHES Platys= pipih, Helmins = cacing. Jadi Platyhelminthes adalah cacing pipih. Tubuh pipih, epidermis bersilia, tripoblastik, acoelomata, dan simetris bilateral Belum mempunyai sistem

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto /

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto / DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD Disusun oleh: Taufik Ariyanto / 101134063 P ernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti

Lebih terperinci

N E M A T H E L M I N T H E S

N E M A T H E L M I N T H E S N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral

Lebih terperinci

RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 2 RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA : Biologi Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok Alokasi Waktu : Dunia hewan : 1 x 3 JP

Lebih terperinci

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA Dalam perkembangbiakannya,invertebrata memiliki cara reproduksi sebagai berikut 1. Reproduksi Generatif Reproduksi generative melalui fertilisasi antara sel kelamin jantan

Lebih terperinci

Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi

Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi Filum Arthropoda Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi 1. Filum Arthropoda memiliki anggota spesies yang paling banyak dari filum lainnya dalam Kingdom Animalia. 2. Diperkirakan sekitar 1 juta

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5 1. Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk tubuh ini disebut...

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

KINGDOM ANIMALIA. Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai..

KINGDOM ANIMALIA. Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai.. KINGDOM ANIMALIA Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai.. CIRI-CIRI UMUM : Eukariotik, multiseluler tidak memiliki dinding sel Tidak berklorofil dan bersifat heterotrof Dapat bergerak

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN KECACINGAN di SD MUH. KEDUNGGONG, SD DUKUH NGESTIHARJO,SDN I BENDUNGAN dan SD CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN BAB II

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN BAB II PPL 206 SMP NEGERI MUNGKID Jl.Raya labak - Magelang Telp. (0293) 78239 Kode Pos. 5655 KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN A II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VII / Gasal Materi : Klasifikasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi ongole merupakan keturunan sapi liar yang dijinakkan di India. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi ongole merupakan keturunan sapi liar yang dijinakkan di India. Di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Ongole (Bos indicus) Sapi ongole merupakan keturunan sapi liar yang dijinakkan di India. Di Indonesia, sapi ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Sumba ongole dan

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

9/28/2016 BIOSISTEMATIKA HEWAN. Simetri. Kingdom animalia (Dunia hewan)

9/28/2016 BIOSISTEMATIKA HEWAN. Simetri. Kingdom animalia (Dunia hewan) U1 Kingdom animalia (Dunia hewan) Ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 1,3 juta spesies hewan. BIOSISTEMATIKA HEWAN Hewan merupakan organisme multiselular dan heterotrof Reproduksi umumnya secara

Lebih terperinci

BIOLOGI LAUT Mollusca

BIOLOGI LAUT Mollusca MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian

Lebih terperinci

PHYLUM ARTHROPODA. TERDAPAT DI KETINGGIAN m DI ATAS PERMK. LAUT KEDALAMAN m

PHYLUM ARTHROPODA. TERDAPAT DI KETINGGIAN m DI ATAS PERMK. LAUT KEDALAMAN m PHYLUM ARTHROPODA ARTROS = sambungan / sendi PODOS = kaki TUBUH BAG. LUAR BERUAS ------- ANGGOTA TUBUH BERSAMBUNG TERTUTUP KUTIKULA BERZAT TANDUK TERDAPAT DI KETINGGIAN 7.000 m DI ATAS PERMK. LAUT S/D

Lebih terperinci

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea Khusus X. Tujuam Umum mengkomunikasikan filum Annelida Tujuan Khusus 1.menjelaskan permbangan stuktur tubuh dan fisiologi Annelida dibandingkan dengan Nemathelminthes. 2.membandingkan strukktur tubuh masingmasing

Lebih terperinci

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I (Bagian Parasitologi) Pengertian Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Kelas Agnatha Merupakan vertebrata pertama kali muncul Muncul pada 500

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Ciri-ciri Annelida : ⱷ Tubuhnya tersusun atas cincin-cincin (gelang-gelang)

Lebih terperinci

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 12.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 12.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 12.1 1. Tingkat takson yang menempatkan padi dan jagung dalam kedudukann yang sama adalah.... Genus Familia Ordo Klas Padi dan jagung

Lebih terperinci

HEWAN YANG HIDUP DI AIR. 1. Hiu Kepala Martil

HEWAN YANG HIDUP DI AIR. 1. Hiu Kepala Martil HEWAN YANG HIDUP DI AIR 1. Hiu Kepala Martil Hiu kepala martil memiliki kepala berbentuk seperti martil. Dengan satu cuping hidung dan satu mata di setiap pangkal "martil"nya, mereka mengayunkan kepalanya

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3 1. Perhatikan daur hidup berikut! -> nimfa -> imago Contoh hewan yang mengalami

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Spodoptera litura F. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Filum Kelas Ordo Famili Subfamili Genus : Arthropoda : Insecta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut

Lebih terperinci

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA Oleh : Maulana Hudan Daromi, S.Pd Reaksi kimia pernafasan O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi Energi berfungsi untuk memberikan kekuatan manusia dalam beraktifitas Alat

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

1. Perhatikan gambar dibawah ini! 1. Perhatikan gambar dibawah ini! Hewan diatas dapat dikategorikan sebagai A. Autotrof, herbivora, konsumen tingkat I B. Autotrof, herbivora, konsumen tingkat II C. Heterotrof, herbivora, konsumen tingkat

Lebih terperinci

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org LAMUN Project Seagrass Apa itu lamun? Lamun bukan rumput laut (ganggang laut), tetapi merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di perairan dangkal yang terlindung di sepanjang pantai. Lamun memiliki daun

Lebih terperinci

Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar. 4. Memahami daur hidup berbagai jenis mahluk hidup

Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar. 4. Memahami daur hidup berbagai jenis mahluk hidup Ayam betina dewasa dapat bertelur. Jika di erami, telur akan menetas dan menghasilkan anak ayam. Anak ayam akan tumbuh menjadi ayam dewasa. Kemuadian, ayam betina dewasa akan bertelur dan menghasilkan

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati 1317021068 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAUR HIDUP PARASIT MALARIA VCB 99

DAUR HIDUP PARASIT MALARIA VCB 99 Ukuran 700 1000 mm, berat kertas ± 200 g/m² dilapisi dengan "UV cure coating untuk melindungi dari kelembaban. Ujung atas dan bawah diberi rangka logam, dilengkapi dengan lubang penggantung. Hasil cetakan

Lebih terperinci

Hama penghisap daun Aphis craccivora

Hama penghisap daun Aphis craccivora Hama Kacang tanah Hama penghisap daun Aphis craccivora Bioekologi Kecil, lunak, hitam. Sebagian besar tdk bersayap, bila populasi meningkat, sebagian bersayap bening. Imago yg bersayap pindah ke tanaman

Lebih terperinci

BIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB

BIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB PENGENALAN ARTHROPODA DAN BIOLOGI SERANGGA Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan 3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa, PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan

Lebih terperinci

IPA SD Kelas IV 1

IPA SD Kelas IV 1 ANITA ROSIANA 111134036 IPA SD Kelas IV 1 Kata Pengantar Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan Uraian Kegiatan Perkuliahan No. Standar Kompetensi 1. Mengaplikasikan pemahaman Protozoa dalam kehidupan. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan 1.1 Mengidentifikasi protozoa atas dasar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN Standar Kompetensi: Memahami konsep tumbuh kembang tumbuhan, hewan, dan manusia Kompetensi Dasar: Memahami konsep tumbuh kembang hewan Click to edit Master subtitle

Lebih terperinci

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

ZOOLOGI INVERTEBRATA (BI402) 3 SKS. OLEH: TIM ZOOLOGI INVERTEBRATA (Nono Sutarno, Ammi Syulasmi, Rini Solihat)

ZOOLOGI INVERTEBRATA (BI402) 3 SKS. OLEH: TIM ZOOLOGI INVERTEBRATA (Nono Sutarno, Ammi Syulasmi, Rini Solihat) ZOOLOGI INVERTEBRATA (BI402) 3 SKS OLEH: TIM ZOOLOGI INVERTEBRATA (Nono Sutarno, Ammi Syulasmi, Rini Solihat) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI 2007 Pendahuluan Invertebrata/Avertebrata: Merupakan

Lebih terperinci

DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN

DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN DAUR HIDUP BERAGAM JENIS HEWAN A. Hewan yang Mengalami Metamorfosis Setiap hewan pasti mengalami tahap pertum-buhanan dan perkembangan. Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tahap menggunakan aplikasi : 1. Untuk menjalankan program, klik run kemudian akan muncul tampilan awal program sebagai tampilan pembuka. 2. Kemudian klik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Di dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Suryabrata (2003) jenis pendekatan ini banyak

Lebih terperinci

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip Sistem pernapasan pada hewan kecoa Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut Gunakan Sistem Pernapasan Pada Hewan Invertebrata Arthropoda - Download

Lebih terperinci

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA 39 LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA K.D 3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizhopoda merupakan satu kelas dari lima pembagian kelas yang termasuk dalam protozhoa. Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang

Lebih terperinci

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP Kegiatan yang dilakukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan tidak sama. Tetapi gejala yang ditunjukkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan sama. Gejala atau ciri yang ditunjukkan oleh

Lebih terperinci

Taenia saginata dan Taenia solium

Taenia saginata dan Taenia solium Taenia saginata dan Taenia solium Mata kuliah Parasitologi Disusun Oleh : Fakhri Muhammad Fathul Fitriyah Ina Isna Saumi Larasati Wijayanti Sri Wahyuni Kelompok 6 DIV KESEHATAN LINGKUNGAN TAKSONOMI Taenia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ascaris lumbricoides Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat Indonesia (FKUI, 1998). Termasuk dalam

Lebih terperinci

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM PHYLUM PROTOZOA 1. DEFINISI PROTOS : PERTAMA ZOION : HEWAN UNISELULER TUBUH 1 PROTOZOA --- SEL --- METAZOA 2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pengampu: Dra. Murtiningsih, M.Pd. Oleh: Tabah Asmarani 13108244026 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil, 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hama Symphilid Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil, berwarna putih dan pergerakannya cepat. Dalam siklus hidupnya, symphylid bertelur dan telurnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis 2.1.1. Pengertian dan Konsep Dasar Prahasta (2001) menyebutkan bahwa pengembangan sistem-sistem khusus yang dibuat untuk menangani masalah informasi

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi umum, biologi (yang meliputi deskripsi morfologi, anatomi, sistem pencernaan, reproduksi, daur hidup, integrasi,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORITIS

II. LANDASAN TEORITIS SERANGGA I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp b. Mengetahui serangga-serangga lain yang sering terkait dengan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Klasifikasi Makhluk Hidup dan Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu keperawatan dasar adalah ilmu penting dalam perawatan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu keperawatan dasar adalah ilmu penting dalam perawatan manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu keperawatan dasar adalah ilmu penting dalam perawatan manusia yang saling berhubungan. Nematda adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan kecil/cacing gilik. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis

Lebih terperinci