PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN"

Transkripsi

1 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN ISBN : PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Gorontalo Tahun 2012

2 ISBN : PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN MAKARTI KARYA MUKTITAMA Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Gorontalo Tahun 2012

3 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN Diterbitkan oleh : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan Telepon : Fax : Website :

4 KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja, bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional, provinsi dan kabupaten/kota) maupun lingkup sektoral/ sub sektoral (sektoral/sub sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral kabupaten/kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan ketenagakerjaan ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral/Sub Sektoral Provinsi, dan Sektoral/Sub Sektoral Kabupaten/Kota. Sebagai pelaksanaan ke dua peraturan tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro. Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar, serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya produktivitas kerja, dan rendahnya kesejahteraan pekerja, sehingga bersifat multi dimensional antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor lainnya. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Gorontalo. Dengan tersusunnya Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo Tahun , maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah, khususnya dalam menghadapi iii

5 masalah pengangguran, penciptaan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Namun demikian, mengingat permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bersama, maka diperlukan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang ada di Provinsi Gorontalo. Untuk itu dalam penyusunan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan maka pemerintah daerah harus berpedoman pada Perencanaan Tenaga Kerja untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Gorontalo. Akhirnya kami menyambut gembira dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo atas tersusunnya buku Perencanaan Tenaga Kerja ini. Jakarta, Juli 2012 Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja, SYARIFUDDIN SINAGA, SH NIP iv

6 KATA PENGANTAR KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO Tersusunnya Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo Tahun merupakan hasil kerjasama antara Pusat Perencanaan Tenaga Kerja, Sekretariat Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo. Proses penyusunannya dimulai dari pembinaan kepala Tim Penyusun, kemudian dilaksanakan penyusunan dan asistensi dari Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Setjen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Gorontalo Tahun ini memuat perkiraan penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja sektoral serta kebijakan dalam perluasan kesempatan kerja. Angka-angka perkiraan dalam buku ini telah disesuaikan berdasarkan data dan informasi mutakhir, dengan menggunakan berbagai asumsi perkembangan ekonomi Provinsi Gorontalo dan perkiraan ketenagakerjaan, khususnya perkiraan penganggur terbuka. Perencanaan yang dimuat dalam PTK Provinsi Gorontalo ini merupakan rencana indikatif yang digunakan untuk pengembangan ketenagakerjaan secara umum. Oleh karena itu, angka-angka yang dimuat dalam buku rencana tenaga kerja ini dapat dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan nyata yang terjadi. Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam buku ini, yang diakibatkan berbagai keterbatasan yang ada. Untuk itu kami mengharapkan saran konstruktif dari penggunan dan pembaca serta seluruh pihak yang terkait guna penyempurnaan di masa yang akan datang. Selain itu kami menyampaikan terima kasih v

7 banyak kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan PTK Provinsi Gorontalo Tahun ini. Akhirnya kami mengharapkan kiranya Buku PTK Provinsi Gorontalo Tahun ini dapat kita gunakan sebagai acuan dalam pembangunan ketenagakerjaan. Gorontalo, Juli 2012 Kepala Dinas, Drs. H.M. Nadjamudin NIP vi

8 RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) Penduduk Usia Kerja (PUK) Provinsi Gorontalo pada periode tahun bertambah sebanyak orang yakni dari orang pada tahun 2009 menjadi orang pada tahun Demikian juga dengan Angkatan Kerja (AK) terdapat penambahan sebanyak orang pada periode tahun tersebut. Pada tahun 2009 jumlah AK sebanyak orang dan pada tahun 2011 meningkat menjadi sebanyak juta orang. Dari data tersebut, terdapat peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun yakni dari yang sebesar 63,77 persen meningkat menjadi sebesar 64,12 persen. Kualitas PUK dan AK di Provinsi Gorontalo pada tahun masih didominasi yang berpendidikan rendah. Pada tahun 2009, PUK yang berpendidikan Maksimum SD sebanyak orang (61,06%), berkurang menjadi sebanyak orang (58,90%) pada tahun Untuk angkatan kerja, yang berpendidikan Maksimum SD pada tahun 2009 sebanyak orang (62,38%), bertambah menjadi orang (60,82%) pada tahun PUK maupun AK untuk yang berpendidikan SMTP mengalami penurunan, sedangkan untuk tingkat pendidikan di atasnya mengalami peningkatan. Pada periode ini jumlah kenaikan PUK terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan SMTA Umum sebanyak orang yakni dari orang pada tahun 2009 meningkat menjadi sebanyak orang pada tahun Sementara untuk angkatan kerja, Universitas penambahannya merupakan yang terbanyak yaitu bertambah orang. Pada tahun 2009 jumlah AK yang berpendidikan Universitas sebanyak orang meningkat menjadi sebanyak orang pada tahun Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Gorontalo pada periode bertambah sebanyak orang. Sektor pertanian masih merupakan penyerap tenaga kerja terbesar walau jumlah maupun proporsinya terus menurun yaitu sebanyak orang (40,89%) pada tahun 2009 dan turun menjadi orang (35,74%) pada tahun Sektor jasa dan perdagangan merupakan sektor-sektor penyerap tenaga kerja terbanyak selanjutnya setelah vii

9 sektor pertanian. Sektor jasa menyerap tenaga kerja sebanyak orang (17,12%) pada tahun 2009 meningkat menjadi orang (20,53%) pada tahun Sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebanyak orang (16,47%) pada tahun 2009 turun menjadi orang (14,79%) pada tahun Pada tahun 2009, penduduk yang bekerja di sektor formal sebanyak orang (28,51%), meningkat pada tahun 2011 menjadi orang (34,60%). Pada tahun , jumlah yang setengah penganggur mengalami kenaikan sebanyak orang yakni dari orang pada tahun 2009 naik menjadi orang pada tahun Sementara itu, jumlah penganggur mengalami penurunan sebanyak orang dari orang dengan Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) 5,89% pada tahun 2009 menurun menjadi orang (TPT 4,26%) pada tahun Berdasar hasil perkiraan Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Gorontalo Tahun menunjukkan bahwa jumlah PUK dan AK pada periode tersebut diperkirakan bertambah berturutturut sebanyak orang dan orang. Jumlah PUK pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak orang dan meningkat menjadi sebanyak orang pada tahun Jumlah AK pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak orang, naik menjadi orang pada tahun Secara kualitas, PUK dan AK pada periode diperkirakan masih didominasi oleh yang berpendidikan Maksimum SD, namun demikian dari segi pertambahannya keduanya mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu turun sebanyak orang untuk PUK dan turun orang untuk AK. Dari tambahan jumlah PUK, tingkat pendidikan SMTP umum diperkirakan memiliki jumlah tambahan terbanyak yaitu diperkirakan bertambah sebanyak orang sementara tambahan AK terbanyak adalah untuk SMTA Umum yaitu bertambah orang. Perekonomian Provinsi Gorontalo diperkirakan mampu tumbuh sebesar 7,64 persen pada tahun 2013 dan diharapkan semakin meningkat hingga mencapai 8,00 persen pada Pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut diperkirakan akan mendorong penciptaan kesempatan kerja, sehingga jumlah kesempatan kerja pada tahun 2013 diperkirakan akan bertambah menjadi sebanyak orang dan pada tahun 2017 diperkirakan akan bertambah sebanyak orang menjadi orang. Peningkatan penciptaan kesempatan kerja ini juga berdampak positif terhadap viii

10 penurunan tingkat dan jumlah pengangguran terbuka. Pada tahun 2013, Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) diperkirakan naik menjadi 4,75 persen atau sebanyak orang. Sedangkan pada tahun 2017, Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) ditargetkan turun menjadi 3,75 persen atau sebanyak orang. Agar angkatan kerja yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai kemampuan, maka diperlukan kebijakan, program dan strategi yang sesuai dengan perkiraan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja. Kebijakan yang akan dilaksanakan meliputi pendayagunaan tenaga kerja, pemerataan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan kesejahteraan pekerja. Kebijakan pendayagunaan tenaga kerja diantaranya di bidang pelatihan yang difokuskan pada dua jenis pelatihan, yaitu kewirausahaan untuk mengisi kesempatan kerja dengan status berusaha sendiri tanpa bantuan serta berusaha dengan dibantu dan pekerja/buruh/karyawan. Jumlah angkatan kerja yang perlu dilatih pada tahun 2017 dengan fokus kewirausahaan adalah sebanyak orang dan untuk karyawan/buruh/pekerja sebanyak orang. Di bidang penempatan tenaga kerja, diprioritaskan lima lapangan usaha yang menjadi sektor prioritas dan ditetapkan sebagai target utama penempatan tenaga kerja pada tahun yakni sektor bangunan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor angkutan dan sektor jasa kemasyarakatan. Kebijakan pemerataan kesempatan kerja meliputi kebijakan sektoral yang berisi berbagai kebijakan dari sembilan sektor dalam penciptaan kesempatan kerja sebanyak-banyaknya. Kebijakan perlindungan tenaga kerja meliputi bidang pengawasan dan hubungan industrial. Pada tahun 2017 ditargetkan jumlah perusahaan yang melapor sebanyak perusahaan. Sementara jumlah pegawai pengawas pada tahun 2013 ditargetkan sebanyak 20 orang sebanyak 48 orang pada tahun Di bidang hubungan industrial pada tahun ditargetkan terdapat penambahan jumlah Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, dan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit. Untuk itu, jumlah tenaga Mediator pada tahun 2017 ditargetkan sebanyak 14 orang. Kebijakan kesejahteraan pekerja meliputi peningkatan kepesertaan jamsostek aktif baik perusahaan maupun tenaga kerja. Pada tahun 2017 ditargetkan jumlah perusahaan yang aktif menjadi peserta jamsostek sebanyak perusahaan. Dan ix

11 untuk kepesertaan tenaga kerja aktif ditargetkan pada tahun 2017 berjumlah orang. Demikian juga dengan tingkat upah diharapkan setiap tahunnya meningkat disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak. Strategi yang dilaksanakan dari kebijakan yang dibuat meliputi strategi pendayagunaan tenaga kerja, pemerataan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan kesejahteraan pekerja. Strategi pendayagunaan tenaga kerja meliputi peningkatan kualitas angkatan kerja, peningkatan perekonomian makro. Strategi pemerataan kesempatan kerja ditempuh melalui pengembangan pasar kerja. Strategi perlindungan tenaga kerja dapat ditempuh melalui peningkatan pengawasan ketenagakerjaan dan strategi kesejahteraan pekerja ditempuh melalui pembangunan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja yang lebih baik dan meningkat. Program yang dapat dilaksanakan meliputi pendayagunaan tenaga kerja, pemerataan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan kesejahteraan pekerja. Program pendayagunaan tenaga kerja yang dapat dilaksanakan diantaranya pengembangan kompetensi kerja (pengembangan pola networking standarisasi dan sertifikasi, pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi, pembinaan SDM dan penyesuaian standard kompetensi yang dinamis) dan pengembangan hukum bidang pembinaan pelatihan dan produktivitas. Program pemerataan kesempatan kerja yang dapat ditempuh adalah perluasan dan pengembangan kesempatan kerja serta pengembangan hukum bidang pembinaan penempatan tenaga kerja. Untuk program perlindungan tenaga kerja yang dapat ditempuh diantaranya peningkatan kelembagaan hubungan industrial, pengaturan hubungan kerja, pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pengembangan hukum bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan. Dan untuk program kesejahteraan pekerja langkah yang dapat ditempuh diantaranya perbaikan sistem pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja dan kesejahteraan serta pengembangan hukum bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja. x

12 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA... KATA PENGANTAR KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO.. RINGKASAN EKSEKUTIF..... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL BAB. I PENDAHULUAN. 1 BAB. II 1.1 Latar Belakang Maksud dan Tujuan Hasil Yang Diharapkan Metodologi dan Sumber Data Metodologi Sumber Data Pengertian Dasar, Konsep, dan Definisi Kerangka Isi KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO Kondisi Ekonomi Penduduk Usia Kerja (PUK) Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Angkatan Kerja (AK) Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur. 17 iii v vii xi xv xi

13 BAB III Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Penduduk Yang Bekerja (PYB) Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Penduduk Yang Bekerja Menurut Jabatan Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Penganggur Terbuka (PT) Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Produktivitas Tenaga Kerja 35 PERKIRAAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO Perkiraan Penduduk Usia Kerja Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Perkiraan Penduduk usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Perkiraan Tingkat Partisispasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Angkatan Kerja Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur.. 43 xii

14 BAB. IV BAB. IV BAB. VI Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin 45 PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO Perkiraan Ekonomi Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja. 59 PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KESEIMBANGAN ANTARA PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA DI PROVINSI GORONTALO Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin 66 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO Kebijakan Pembangunan Ketenagakerjaan Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kerja Kebijakan Pemerataan Kesempatan Kerja Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja Kebijakan Kesejahteraan Pekerja Strategi Pembangunan Ketenagakerjaan 110 xiii

15 6.2.1 Strategi Pendayagunaan Tenaga Kerja Strategi Pemerataan Kesempatan Kerja Strategi Perlindungan Tenaga Kerja Strategi Kesejahteraan Pekerja Program Pembangunan Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan BAB. IV PENUTUP xiv

16 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 2.5. Tabel 2.6. Tabel 2.7. Tabel 2.8. Tabel 2.9. Tabel Tabel Tabel Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Gorontalo Tahun (Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rupiah).. Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Tahun Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun (Persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun (Persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun (Persen).. Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun xv

17 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 2.19 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 3.1 Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan/ Jabatan Tahun Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Tahun Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun (Persen). Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun (Persen).. Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun (Persen). Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rp./Tenaga Kerja).. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Tahun xvi

18 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun (Persen).. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun (Persen) Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun (Persen). Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Perkiraan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapanagan Usaha Provinsi Gorontalo Tahun (Rupiah). Perkiraan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun (Persen).. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun xvii

19 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3. Tabel 5.4. Tabel 5.5. Tabel 5.6. Tabel 6.1. Tabel 6.2 Tabel 6.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja Tahun Perkiraan produktivitas Tahun (Juta Rp./Tenaga Kerja). Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun (Persen) Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun (Persen) Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun (Persen).. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan SD s.d SMTA Umum Tahun Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan Tingkat Pendidikan SMTA Kejuruan s.d Universitas Tahun Kapasitas Terpasang Lembaga Latihan Menurut Kabupaten/Kota Tahun xviii

20 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Jumlah Perusahaan, Pengawas Ketenagakerjaan Menurut Kabupaten/Kota Tahun Peraturan Perusahaan, PKB, Serikat Pekerja, Lembaga Bipartit, UMK, Mediator Menurut Kabupaten/Kota Tahun Upah Minimum Provinsi dan Kebutuhan Hidup Layak Provinsi Gorontalo Tahun xix

21

22 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Bab IV Pasal 7 dan 8 mengamanatkan bahwa dalam Pembangunan Ketenagakerjaan wajib menjadikan Perencanaan Tenaga Kerja sebagai acuan dan pedoman, demikian pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan Dan Penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja, menetapkan dan sekaligus mengamanatkan agar dilaksanakan berbagai aspek yang berkaitan dengan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah, mulai dari penyusunan, pelaksanaan hingga penyusunan laporan, monitoring, evaluasi dan pembinaan Perencanaan Tenaga Kerja. Hal ini terkait karena masih kompleksnya permasalahan ketenagakerjaan di Provinsi Gorontalo, dimana berdasarkan data Sakernas Agustus 2011 tercatat jumlah penganggur di Provinsi Gorontalo sebanyak orang atau terjadi penurunan sebesar 4,26 persen apabila dibandingkan dengan bulan Agustus 2010 yaitu sebanyak orang atau sebesar 5,16 persen. Dengan demikian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo masih harus fokus pada upaya mendorong penciptaan kesempatan kerja sebanyak-banyaknya agar permasalahan ketenagakerjaan terutama penganggur semakin berkurang. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Sakernas Agustus 2011 sebanyak orang atau bertambah orang dibandingkan angkatan kerja Agustus Sementara itu kesempatan kerja yang tercipta juga bertambah cukup signifikan, yakni dari orang pada Agustus 2010 meningkat menjadi orang pada Agustus 2011 atau bertambah sebanyak orang. 1

23 Secara kualitas, penduduk yang bekerja di Provinsi Gorontalo juga masih rendah. Ini terlihat dari data Sakernas Agustus 2011 yang menunjukan penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan maksimum SD masih cukup tinggi yaitu sebesar orang atau sebesar 61,94 persen. Selain itu hanya 34,60 persen atau sebanyak orang yang bekerja pada kegiatan formal dengan status pekerja/buruh/karyawan dan bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dibayar, sementara sebanyak orang (65,40 persen) bekerja pada kegiatan informal. Secara umum kondisi ini masih memprihatinkan karena berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya pekerja dan jaminan kelangsungan usaha. Permasalahan ketenagakerjaan adalah masalah yang kompleks dan saling mempengaruhi sehingga perlu penyelesaian yang terpadu dan menyeluruh serta meliputi banyak pihak baik itu pemerintah daerah, swasta dan berbagai elemen masyarakat. Dalam konteks penciptaan lapangan kerja guna mengurangi pengangguran, semua sektor atau lapangan usaha berkewajiban untuk mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja, mengingat ketersediaan pekerjaan dan pendapatan bergantung dengan adanya aktivitas ekonomi yang meliputi banyak sektor pula. Sementara untuk adanya kegiatan yang menguntungkan secara ekonomi tersebut dibutuhkan kemampuan membaca peluang dari kebutuhan masyarakat dikaitkan dengan modal sumber daya yang ada, baik itu murni mengambil dari kemurahan bumi, hingga adanya proses pengolahan untuk menciptakan nilai tambah, dan untuk itu diperlukan modal baik modal uang, ketrampilan, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta yang terutama adalah adanya tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Pengembangan ekonomi menuntut peran yang besar terhadap seluruh pelaku dunia usaha, agar mau menciptakan inovasi-inovasi produk maupun inovasi pemasarannya. Kesemuanya itu membutuhkan arah dan kebijakan dalam perencanaan tenaga kerja sebagai langkah terobosan strategis, untuk melengkapi strategi pembangunan yang bersifat sektoral dan regional, yang kita jalankan selama ini. Pengembangan ketiga arah dan kebijakan tersebut diharapkan mampu menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan daerah Provinsi Gorontalo. 2

24 Dalam kebijakan ini, diperlukan berbagai upaya dari berbagai pihak terkait, karena faktor tenaga kerja merupakan faktor penting dalam kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu, dalam pembangunan ke depan perlu ditetapkan pengembangan berbasis sumber daya manusia. Untuk itu perlunya disusun Rencana Tenaga Kerja (RTK) Provinsi karena melalui RTK Provinsi dapat diperkirakan persediaan tenaga kerja yang ada dan kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat dirumuskan berbagai kebijakan dan program, agar persediaan tenaga kerja ke depan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, begitu pula untuk mengembangkan pembangunan di berbagai sektor lapangan usaha diperlukan tenaga kerja seperti apa Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Gorontalo Tahun ini adalah memberikan berbagai informasi ketenagakerjaan yang diperlukan sehingga dapat digunakan sebagai bahan perumusan strategi, kebijakan dan program ketenagakerjaan. Secara rinci tujuan dari penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Gorontalo Tahun ini adalah : a. Menggambarkan situasi ketenagakerjaan tahun b. Memperkirakan ketersediaan secara kuantitatif jumlah tenaga kerja dengan berbagai karakteristiknya pada tahun c. Memprediksi kebutuhan tenaga kerja tahun d. Memprediksi angka pengangguran yang dihitung berdasarkan perbedaan antara kebutuhan tenaga kerja dan persediaan tenaga kerja pada periode yang sama. e. Menyusun rekomendasi kebijakan dan program terkait masalah ketenagakerjaan daerah Provinsi Gorontalo Hasil Yang Diharapkan PTK Provinsi Gorontalo Tahun ini menjadi sinyal bagi semua sektor dalam perumusan perencanaan pembangunan ketenagakerjaan dan sebagai acuan bagi penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah. 3

25 1.4. Metodologi dan Sumber Data Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo Tahun ini adalah sebagai berikut : a. Dalam memperkirakan persediaan tenaga kerja dan angkatan kerja mempergunakan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang diperkirakan dengan menggunakan formula regresi linier : Y = a + bx b. Perkiraan kebutuhan penduduk yang bekerja menggunakan Manpower Requirement Approach yaitu metode yang memperkirakan kebutuhan tenaga kerja atau kesempatan kerja dengan menggunakan pendekatan elastisitas dan regresi linier : c. Elastisitas : Rli Rli = {(Lin/Lio) i/n -1} x 100 Ei = Ryi Ryi = {(Yin/Yio) i/n -1} x 100 dimana : Ei = Elastisitas tenaga kerja sektor-i Rli = Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor-i per tahun (%) Ryi = Laju pertumbuhan ekonomi (PDB) sektor-i tahunan (%) Li = Jumlah kesempatan kerja sektor-i Y = PDB sektor-i n dan o = Masing-masing menunjukkan tahun n dan o Linear : Y = a + bx 4

26 d. Dalam penyusunan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja tersebut data dasar yang dipergunakan adalah data ketenagakerjaan tahun Sumber Data Data kependudukan dan statistik ketenagakerjaan yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari publikasi hasil survei yang telah dilakukan oleh BI, BPS, Bappeda dan BPS Provinsi Gorontalo, Instansi Sektoral di Lingkup Provinsi Gorontalo. Data tersebut antara lain: sakernas dan sensus serta data sekunder dari instansi sektoral Pengertian Dasar, Konsep, dan Definisi Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan tenaga kerja (kesempatan kerja) adalah jumlah lapangan kerja dalam satuan orang yang dapat disediakan oleh seluruh sektor ekonomi dalam kegiatan produksi. Dalam arti yang lebih luas, kebutuhan ini tidak hanya menyangkut jumlahnya, tetapi juga kualitasnya (pendidikan atau keahliannya). Persediaan Tenaga Kerja Persediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang sudah siap untuk bekerja, disebut angkatan kerja (labour force) yang dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas. Penduduk Usia Kerja (PUK) Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Angkatan Kerja (AK) Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun ke atas) yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja; dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Bekerja Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu 5

27 memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu Penganggur Terbuka (PT) Penganggur Terbuka terdiri dari : a. Mereka yang mencari pekerjaan b. Mereka yang mempersiapkan usaha c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin dapat pekerjaan d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) Tingkat Penganggur Terbuka merupakan rasio jumlah Penganggur Terbuka terhadap jumlah Angkatan Kerja. Setengah Penganggur Setengah Penganggur adalah kegiatan seseorang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk usia kerja Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/instansi di mana seseorang bekerja seperti digolongkan dalam Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia(KLUI)/Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) a. Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun) b. Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. 6

28 1.6. Kerangka Isi Penulisan Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Gorontalo Tahun ini dibagi dalam 7 (tujuh) bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO BAB III : PERKIRAAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO BAB IV : PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO BAB V : PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KESEIMBANGAN ANTARA PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA DI PROVINSI GORONTALO BAB VI : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO BAB VII : PENUTUP 7

29

30 BAB II KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO 2.1 Kondisi Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo tahun 2011 adalah 0,05 persen lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2010 yaitu mencapai 7,68 persen. Angka ini lebih tinggi daripada laju pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 6,5 persen pada tahun 2011, selain itu juga lebih tinggi daripada laju pertumbuhan ekonominya pada tahun 2009 sebesar 7,33 persen. Kenaikan kinerja perekonomian tersebut terutama pada sektor pertanian yang bertambah 2,07 persen dan juga naik pada sektor perdagangan (bertambah 1,90 persen) serta sektor listrik, gas dan air (bertambah 1,25 persen). Hal ini tercermin pada tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo di bawah ini. Tabel 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Gorontalo Tahun (Persen) Lapangan Usaha Pertanian 2,83 4,10 6,17 2. Pertambangan 14,44 10,58 6,76 3. Industri Pengolahan 3,66 8,81 7,53 4. Listrik, Gas dan Air 6,51 7,81 9,06 5. Bangunan 14,51 11,69 9,57 6. Perdagangan 8,67 10,21 12,11 7. Angkutan 9,16 9,86 9,06 8. Keuangan 9,06 8,96 8,78 9. Jasa Kemasyarakatan 10,02 6,94 4,63 Jumlah 7,33 7,63 7,68 Sumber : BPS 9

31 Sementara itu pada tahun 2011 tersebut untuk keenam sektor lainnya lajunya mengalami perlambatan. Meskipun demikian, jika dilihat dari nominalnya kesembilan sektor tersebut tetap bertambah secara signifikan. PDRB sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan adalah yang nilainya paling tinggi namun secara proporsi terlihat bahwa kedua sektor tersebut yang justru terus menurun, digantikan oleh sektor-sektor lainnya (kecuali sektor pertambangan yang fluktuatif dan sektor LGA yang proporsinya tetap yaitu pada proporsi terendah 0,57 persen). Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel PDRB berdasarkan harga konstan baik nominal maupun proporsinya sebagai berikut : Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Gorontalo Tahun (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) 1. Pertanian , , ,18 2. Pertambangan , , ,13 3. Industri Pengolahan , , ,79 4. Listrik, Gas dan Air , , ,57 5. Bangunan , , ,07 6. Perdagangan , , ,71 7. Angkutan , , ,78 8. Keuangan , , ,85 9. Jasa Kemasyarakatan , , ,94 Jumlah , , ,00 Sumber : BPS, data diolah 2.2 Penduduk Usia Kerja (PUK) Penduduk usia kerja tahun mengalami pertumbuhan sebesar 1,68 persen, yaitu dengan jumlah pertambahan sebanyak orang. Pada tahun 2010 bertambah sebanyak orang, yakni dari orang pada tahun 2009 menjadi orang, atau dengan laju pertumbuhan 1,02 persen. Kemudian pada tahun 2011 lajunya mencapai 2,34 persen dengan pertambahan sebanyak , yaitu pada tahun 2011 jumlah PUK menjadi orang. Perubahan ini adalah karena faktor 10

32 demografis seperti tingkat kelahiran, kematian dan migrasi penduduk baik masuk ataupun keluar. Pertambahan penduduk usia kerja dengan berbagai karakteristik seperti berdasar pada, golongan umur, tingkat pendidikan maupun jenis kelamin diuraikan sebagai berikut : Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Golongan Umur Tabel 2.3 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Gorontalo, Tahun Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,57 Jumlah , , ,00 Sumber : BPS, data diolah Penduduk usia kerja pada tahun mengalami peningkatan di hampir seluruh golongan umur, dimana yang berkurang hanya pada golongan umur muda tahun dan lansia (60+), serta sedikit berkurang pada golongan umur tahun. Meskipun demikian, pada golongan umur muda jumlah maupun proporsinya masih yang tertinggi, yaitu di atas 14 persen. Selain itu golongan usia di atasnya yang tergolong usia produktif tahun juga termasuk golongan umur yang proporsinya tinggi. Setelah itu pada golongan umur proporsinya semakin menurun dan baru pada golongan di atas 60 tahun meningkat lagi. Peningkatan proporsi pada golongan umur itu, mengindikasikan adanya perbaikan atau peningkatan harapan hidup di Provinsi Gorontalo. 11

33 2.2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan pada tahun sebagian besar masih didominasi yang berpendidikan maksimum sekolah dasar. Proporsi penduduk yang berpendidikan maksimum SD sebesar 61,06 persen pada tahun 2009, menurun menjadi sebesar 59,47 persen pada tahun 2010, dan menurun lagi menjadi 58,90 persen pada tahun Dengan masih sangat besarnya proporsi PUK yang berpendidikan maksimum SD ini menunjukkan tingkat kualitas penduduk usia kerja di Provinsi Gorontalo masih sangat rendah, sehingga perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam peningkatan kualitas pendidikan ini. Namun demikian, selain PUK maksimum SD, proporsi PUK tingkat pendidikan SMTP juga terus mengalami penurunan. Tabel 2.4 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Provinsi Gorontalo, Tahun Pendidikan Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) Maksimum SD , , ,90 SLTP , , ,29 SMTA Umum , , ,89 SMTA Kejuruan , , ,54 Diploma , , ,73 Universitas , , ,65 Jumlah , , ,00 Sumber : BPS, data diolah Penduduk usia kerja yang berpendidikan SMTA Umum dan Diploma proporsinya fluktuatif namun secara nominal terus mengalami peningkatan. Sedangkan yang menggembirakan adalah jumlah maupun proporsi PUK berpendidikan tinggi terus mengalami peningkatan. Demikian pula laju pertumbuhannya adalah yang tertinggi yaitu sebesar 23,58 persen pada periode yaitu 12

34 terutama karena tingginya laju pertumbuhan tahun 2011 yang mencapai 30,78 persen Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk usia kerja menurut jenis kelamin pada tahun menunjukkan terjadi peningkatan di keduanya, dimana peningkatan jenis kelamin perempuan lebih besar daripada laki-laki, yaitu perempuan bertambah orang dengan laju pertumbuhan 2,15 persen sedangkan laki-laki hanya bertambah orang (1,21 persen). Selama periode laju pertumbuhan tertinggi adalah pada tahun dimana pada laki-laki sebesar 2,11 persen dan perempuan lajunya 2,56 persen. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.5 Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Gorontalo, Tahun Jenis Kelamin Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) Laki-laki , , ,66 Perempuan , , ,34 Jumlah , , ,00 Sumber : BPS, data diolah 2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 sebesar 63,77 persen, pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 64,42 persen dan pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 64,12 persen. Secara umum pada periode ini TPAK terendah adalah TPAK golongan umur muda (15-19 tahun) yaitu berkisar 31,55 33,34 persen dan tertinggi adalah TPAK berpendidikan Universitas (di atas 94,03 persen). Dengan demikian didapat korelasi bahwa PUK usia sekolah yang masuk angkatan kerja semakin berkurang sebaliknya masyarakat berupaya mempertinggi tingkat pendidikannya sehingga dapat diharapkan memiliki nilai jual yang relatif lebih tinggi. 13

35 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari tahun berdasarkan golongan umur pada umumnya mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hanya pada golongan umur tahun yang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 62,83 persen turun menjadi 61,40 dan turun lagi menjadi 53,71 persen. Sedangkan yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah golongan umur tahun yaitu dari 75,98 persen meningkat menjadi 76,85 persen dan selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 77,09 persen. Tabel 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Gorontalo (Persen) Golongan Umur ,21 31,55 33, ,83 61,40 53, ,55 73,98 72, ,04 75,03 76, ,65 77,69 76, ,98 76,85 77, ,38 77,50 76, ,78 74,34 77, ,88 68,62 63, ,01 41,98 46,66 14 Jumlah 63,77 64,42 64,12 Sumber : BPS, data diolah TPAK yang tergolong rendah adalah pada golongan umur muda tahun dan lansia (di atas 60 tahun). Hal ini adalah wajar mengingat golongan umur tersebut sebenarnya belum atau tidak termasuk golongan umur yang produktif, atau dalam kondisi masyarakat yang sudah mapan mereka belum atau sudah tidak wajib lagi aktif secara ekonomi bahkan seharusnya sudah mengundurkan

36 diri dari dunia kerja dan menikmati hasil kerjanya. Yang nilainya tidak terlalu besar berikutnya adalah golongan umur tahun dan tahun, sementara untuk golongan umur lainnya nilainya 72,10 ke atas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Diantara ketiga karakteristik tingkat partisipasi angkatan kerja maka kondisi TPAK menurut pendidikan sangat penting artinya dalam perencanaan tenaga kerja. Hal ini karena tingkat pendidikan menjadi indikator bagi kualitas tenaga kerja yang tersedia. Pada periode di provinsi Gorontalo TPAK menurut pendidikan ini tergolong cukup baik, karena pada tingkat pendidikan tinggi mempunyai TPAK tertinggi yaitu berkisar dari 94,03 persen hingga 96,44 persen, berikutnya TPAK Diploma dari 88,87 persen hingga 91,97 persen dimana TPAK terendah pada kedua tingkat pendidikan tersebut terdapat pada tahun 2010 dan tertinggi pada tahun Tabel 2.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Provinsi Gorontalo tahun (Persen) Pendidikan SD 65,15 67,19 66,22 SMTP 50,17 49,91 47,84 SMTA Umum 62,78 60,57 62,24 SMTA Kejuruan 73,37 67,25 66,98 Diploma 91,34 88,87 91,97 Universitas 95,75 94,03 96,44 Jumlah 63,77 64,42 64,12 Sumber : BPS, data diolah TPAK yang paling rendah dan terus mengalami penurunan adalah pada tingkat pendidikan SMTP yaitu dari 50,17 persen pada tahun 2009 turun menjadi 49,91 persen pada tahun 2010 kemudian menjadi 47,84 persen pada tahun Berikutnya adalah TPAK 15

37 SMTA umum dengan perkembangan yang fluktuatif yaitu dari 62,78 persen turun menjadi 60,57 persen dan naik menjadi 62,24 persen. Demikian pula untuk TPAK maksimum SD berlangsung fluktuatif, sementara untuk SMTA Kejuruan TPAK cenderung menurun, sebagaimana tergambar pada tabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Dari tabel 2.7 tergambar jelas bahwa di Provinsi Gorontalo TPAK laki-laki jauh di atas TPAK perempuan, namun TPAK laki-laki cenderung terus menurun sebaliknya TPAK perempuan cenderung terus mengalami peningkatan. Pada TPAK laki-laki lajunya mengalami penurunan sebesar minus 0,84 persen sedangkan TPAK perempuan lajunya mengalami penambahan sebesar 2,85 persen. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun di provinsi Gorontalo peran laki-laki masih cukup besar sebagai pencari nafkah keluarga namun pada tiga tahun terakhir tersebut peran perempuan untuk mencari pendapatan dan masuk angkatan kerja semakin besar dan terbuka. Tabel 2.8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Provinsi Gorontalo tahun (Persen) Jenis Kelamin Laki-laki 84,62 84,12 83,22 Perempuan 42,80 44,89 45,28 Jumlah 63,77 64,42 64,12 Sumber : BPS, data diolah 2.4 Angkatan Kerja (AK) Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk usia kerja berumur 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi, dalam pengertian bekerja atau berusaha mencari pekerjaan. Sebagaimana penduduk usia kerja, angkatan kerja dapat dilhat dari klasifikasi seperti golongan umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Selama periode , bertambah dan lajunya sebesar 1,96 persen dengan perkembangan yang berlangsung 16

38 fluktuatif. Hal ini karena pada tahun 2010 bertambah sebanyak orang dengan laju 2,05 persen namun pada tahun berikutnya pertambahannya sebanyak orang dengan laju 1,87 persen. Dalam hal ini tidak seperti pada PUK yang perkembangannya pada umumnya berlangsung alamiah, pada angkatan kerja faktor yang mempengaruhi kondisinya lebih beragam, bisa karena naik turunnya tingkat kebutuhan, adanya kesempatan yang memungkinkan orang masuk atau justru keluar dari pasar kerja secara sukarela karena dirasa telah mapan dan lain sebagainya Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Angkatan kerja menurut golongan umur pada tahun proporsi terbesarnya adalah pada golongan usia produktif antara tahun sampai dengan golongan umur tahun yaitu proporsinya mencapai 54,59 persen dari keseluruhan kelompok umur. Dari kelompok umur produktif ini proporsi terbesar adalah pada golongan umur tahun, dimana pada golongan ini yang paling matang secara fisik maupun mental, atau pendidikan dan pengalamannya, serta yang paling besar pula kebutuhannya untuk masuk pasar kerja. Kelompok umur produktif ini juga cenderung mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sementara golongan umur yang lain cenderung menurun atau fluktuatif. Pada tahun ini laju penurunan terbesar adalah pada golongan umur tahun yaitu dengan laju minus 4,19 persen, dimana pada tahun 2009 jumlahnya sebanyak orang, kemudian pada tahun 2010 turun menjadi sebanyak orang atau turun 2,07 persen dan pada tahun 2011 menjadi orang atau turun 6,27 persen, dimana pengurangan tersebut diakibatkan banyaknya penduduk usia kerja dengan pendidikan SMTA yang melanjutkan ke Universitas, sehingga penduduk yang berusia tahun semakin sedikit yang memasuki pasar kerja. Pada golongan umur muda tahun juga mengalami penurunan dengan laju minus 1,40 persen. Pada tahun 2009 angkatan kerja golongan umur tahun ini sebanyak orang, pada tahun 2010 menurun menjadi sebanyak orang atau turun minus 7,53 persen, pada tahun 2011 sedikit naik menjadi sebanyak , kondisi tersebut menunjukkan adanya keberhasilan 17

39 penekanan pengurangan penduduk usia kerja untuk memasuki pasar kerja dan masih ditahan di bangku sekolah. Proporsi terkecil terdapat pada golongan pensiunan atau tahun yaitu dari 5,10 persen pada tahun 2009, naik menjadi 5,32 persen pada tahun 2010 dan turun menjadi 5,06 persen pada tahun Disusul oleh golongan lansia (di atas 60 tahun) yaitu berkisar dari 5,70 hingga 6,29 persen. Tabel 2.9 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Provinsi Gorontalo, Tahun Golongan Umur Nominal (%) Nominal (%) Nominal (%) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,24 Jumlah , , ,00 Sumber : BPS, data diolah Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Bila dilihat menurut pendidikan, pada tahun angkatan kerjanya masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan maksimum sekolah dasar, namun perkembangan dari tahun 2009 sampai tahun 2011 angkatan kerja pendidikan maksimum SD tersebut berfluktuasi, dimana pada tahun

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN ISBN : 978-602-7536-10-4 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN 2012-2016 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI BALI TAHUN 2012-2016 Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Dengan Dinas

Lebih terperinci

ISBN : RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN

ISBN : RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ISBN : 978-602-7536-19-7 RENCANA TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2014-2018 Kerjasama Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Dinas Tenaga Kerja dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN ISBN : 978-602-7536-03-6 PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016 Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2011 PERENCANAAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

9. Keputusan /2 ATE\MW\DATAWAHED\2016\PER.GUB\NOVEMBER

9. Keputusan /2 ATE\MW\DATAWAHED\2016\PER.GUB\NOVEMBER PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN PERENCANAAN TENAGA KERJA DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN

PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KEBUMEN DASAR HUKUM PERENCANAAN TENAGA KERJA Landasan

Lebih terperinci

RENCANA TENAGA KERJA NASIONAL

RENCANA TENAGA KERJA NASIONAL ISBN : 978-602-7536-16-6 M A K AR I T KARYA MUK T IT A M A RENCANA TENAGA KERJA NASIONAL TAHUN 2013-2014 PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA Sekretariat Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa perencanaan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 457 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEKS PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 457 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEKS PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 457 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEKS PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN

DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN DATABASE KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013-2015 DINAS TENAGA KERJA DAN TANSMIGRASI KABUPATEN KENDAL Jl. Soekarno Hatta No. 62 Kendal Kode Pos 51301 Telp. (0294) 381275/381074 Fax. (0294) 381275

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/XII/2008 TENTANG METODE PENGHITUNGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014 No. 66/11/13/Th XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Agustus mencapai 2,33 juta orang, naik 110 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2010 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA MAKRO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 01/03/Th. VIII, 28 Maret 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 1,32 PERSEN Angkatan kerja di Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 9,84 PERSEN No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 SEBESAR 10,72 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 9,94 PERSEN No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2012 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN q BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.29/05/34/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN Pada Februari 2017, Penduduk

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek yang sangat menonjol dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan masalah ketenagakerjaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 No. 63/11/Th. XI, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 2018 Kerjasama : Pusat Perencanaan Tenaga Kerja-Kemnakertrans RI Dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur 2013 ISBN : 978-602-7536-23-4

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 No. 76/11/51/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2016 mencapai 2.463.039 orang, bertambah sebanyak 80.573 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 No. 36/05/51/Th. IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2015 mencapai 2.458.784 orang, bertambah sebanyak 142.026 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 23/05/34/Th.XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31/5/13/Th XVIII, 05 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G G U B E R N U R L A M P U N G KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G / 662 / B.VII / HK / 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,70 PERSEN No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVIII, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan dan jumlah komposisi tenaga kerja tersebut akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 No. 67/11/15/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,34 PERSEN Angkatan kerja Provinsi Jambi pada Agustus 2015 sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen Jumlah angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Bali Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Bali Agustus 2017 Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 75/11/51/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Keadaan Ketenagakerjaan Bali Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 34/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013 FEBRUARI 2013 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,00 PERSEN Jumlah angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 NO.21/05/34/TH. XIII, 5 MEI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN Hasil Sakernas menunjukkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 No. 056/11/14/Th. XVII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,43 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2016

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN No.015/05/63/Th XII, 15 Mei 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2009 JUMLAH PENDUDUK YANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI ANGKATAN KERJA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 1,75 juta jiwa. Jumlah tersebut

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN No. 17/05/34/Th. X, 15 Mei 2008 Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 77/12/Th. XIII, 1 Desember 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 AGUSTUS 2010: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017 No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th. XIV, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,21 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/05/61/Th. XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2012: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sebesar 3,4 persen Jumlah angkatan kerja pada 2012

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 No.62/11/ 63/Th XX/07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 91,13 ribu orang dibanding Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 No. 56/11/36/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta orang, turun sebesar tiga ribu orang dibandingkan jumlah angkatan

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan No. 63/11/16Th. XIX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012 RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 1 Halaman Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 Indikator Makro Pembangunan Ekonomi... 4 Laju Pertumbuhan Penduduk...

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 No. 74/11/52/Th. VII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 5,38 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,18 persen Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 08/11/Th.X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,78 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.212.040

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 75/12/Th. XII, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011 No.027/05/63/Th XV, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2011 sebesar 1,840 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,36

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 08/05/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci