EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS"

Transkripsi

1 252 ISSN Purwanto A., dkk EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Purwanto,A., Samin BK., Supriyanto,C. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN ABSTRAK EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE D.I. YOGYAKARTA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Telah dilakukan evaluasi kandungan aluminium dalam air sungai Code dengan metode spektrofotometri ultra lembayung-tampak (UV-Vis). Prinsip metode ini adalah ion aluminium direaksikan dengan eriokrom sianin R dalam larutan bufer asetat ph 6,0 terbentuk kompleks berwarna merah. Serapan maksimum kompleks Al-eriokrom sianin pada panjang gelombang (λ) 536 nm. Agar diperoleh hasil pengujian yang valid dilakukan validasi alat dan metode dengan menentukan presisi, akurasi dan batas deteksi. Optimasi metode diperoleh bahwa waktu kestabilan kompleks 5 20 menit, volume pengompleks 2,0 ml. Kurva standard linier pada kisaran konsentrasi p.p.b. Alat dan metode mempunyai presisi dan akurasi yang baik, dengan nilai akurasi 99,4 %; presisi 1,9; dan batas deteksi 11 ppb. Cuplikan air diambil pada musim penghujan dan musim kemarau di 11 titik lokasi dari sumber mata air G.Turgo, hingga selatan kota Yogyakarta. Kandungan aluminium dalam air sungai Code pada musim penghujan tertinggi di titik lokasi jembatan Tungkak adalah 209,0 + 2,2 p.p.b. pada musim kemarau tertinggi di titik lokasi jembatan Karang Kajen adalah 8,6 + 0,1 p.p.b. Kata kunci : aluminium, Sungai Code, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT DETERMINATION OF ALUMINUM FROM CODE RIVER WATER AT YOGYAKARTA BY UV-VIS SPECTROPHOTOMETRY METHOD. The evaluation of aluminum in Code river water by ultra violetvisible spectrophotometry method has been carried out. Principle of this method is that aluminum ion reacts with eriochrome cyanine R in buffer acetate solution at ph 6.0, to form the red-violet colour. Complex of Al ion with eriochrome cyanine gives maximum absorbance at wave length (λ) 536 nm. To obtain the valid test result, the instrumentation and analysis method validation covering the determination of precision, accuration and limit of detection should be done. The optimation of analysis were : time of stability complex, volume of complexing agent. It was found that time of stability complex is 5-20 minutes, optimum volume of 0,01 % eriochrome cyanine R is 2.0 ml. The standard curve is linier at the range concentration p.p.b. Instrument and method of analysis have good precision and good accuracy with the number of accuracy is 99.4 %, precision is 1.9, and limit of detection is 11 p.p.b. It was found that the highest aluminum content in Code river water at rainy season is in Tungkak of p.p.b., and of dry season is in Karang Kajen of p.p.b. Keyword : aluminum, Code river, UV-Vis spectrophotometry PENDAHULUAN S ungai Code yang mengalir melalui kota Yogyakarta melewati banyak perkampungan, setiap kampung mempunyai perlakuan yang berbeda-beda terhadap sungai Code. Air sungai Code dan sungai-sungai lain di Yogyakarta, tidak lagi jernih, banyak limbah yang di buang ke sungai Code. Kepedulian warga setempat dalam menjaga kebersihan sungai juga belum tampak. Selain sumber pencemar dari limbah rumah tangga, diperkirakan adanya pencemaran dari limbah kerajinan kulit, batik, pabrik karoseri mobil dan dari rumah sakit. Peningkatan jumlah limbah yang dibuang ke sungai berpengaruh terhadap kualitas air sungai tersebut. Air merupakan kebutuhan utama bagi makluk hidup. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, sanitasi dan untuk keperluan kota. Air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang seksama. Akhir-akhir ini sulit untuk mendapatkan air bersih, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya. Menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 418/MENKES/PER/IX/1990 syarat mutu air minum antara lain kandungan maksimum (1) : Al :

2 253 ISSN Purwanto A., dkk 0,2 mg/l ; Mn : 0,1 mg/l, Cr (VI) : 0,05 mg/l, Cu : 1,0 mg/l, Zat organik (KMnO 4 ) = 10 mg/l. Metode analisis unsur kelumit (trace element) secara spektrofotometri ultra violettampak (UV-Vis) merupakan metode analisis yang berdasarkan pada pembentukan warna yang kuat antara unsur analit dengan pereaksi yang digunakan. Dengan menggunakan pereaksi warna menjadi lebih peka sehingga batas deteksinya menjadi rendah. Prinsip penentuan yaitu berdasarkan terbentuknya kompleks berwarna merah hingga merah muda dari reaksi kompleks antara ion aluminium dengan eriokrom sianin R dalam media larutan bufer asetat antara ph 3,8 hingga 6,5 yang mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 535 nm (2). Tujuan percobaan ini adalah mengevaluasi kadar aluminium dalam air sungai Code Yogyakarta dengan metode spektrofotometri UV- Vis. Diperkirakan kandungan logam terlarut dalam aliran sungai merupakan unsur kelumit (trace element ) maka penentuan kandungan aluminium diperlukan pemilihan metode analisis yang peka dan mampu mendeteksi kurang dari 1 ppm. Untuk menaikkan kepekaan pengukuran, dengan dibuat senyawa kompleks menggunakan pereaksi warna (dye agent) eriokrom sianin R. Agar diperoleh data pengujian yang valid pada kondisi optimum dilakukan validasi alat dan metode analisis dengan menentukan harga presisi, akurasi dan batas deteksi. Dalam laboratorium pengujian yang mengadopsi peraturan dari SNI data hasil uji dikatakan valid apabila data uji tersebut mempunyai presisi dan akurasi yang baik (3). Kesalahan dalam analisis kimia akan berakibat fatal, karena kesalahan analisis kimia akan menimbulkan kesalahan dalam pembahasan, perhitungan, penentuan diagnose, kesalahan pengambilan keputusan. Laboratorium harus memvalidasi metode tidak baku, metode yang dikembangkan, metode baku yang digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan. (3) TATA KERJA Bahan Larutan standar Al konsentrasi 1000 ppm buatan Merck, standar Al 10 ppm, eriokrom sianin R (C 23 H 15 Na 3 O 9 S), natrium asetat, asam asetat, asam sulfat, asam fluorida, asam askorbat buatan Merck, Standard reference materials (SRM) Soil-7 buatan IAEA, akuatrides buatan laboratorium P3TM BATAN, dan cuplikan air sungai Code Yogyakarta. Peralatan Seperangkat alat spektrometer UV-Vis, ph meter WTW, neraca analitik digital Mettler, kompor listrik, motor pengaduk magnit, mikro pipet ukuran µl, dan µl, beker teflon ukuran 50 ml, peralatan gelas dan alat laboratorium lainnya (labu, beker, dan pipet). Peralatan sampling air dan sedimen antara lain : GPS, ph meter, Jerigen plastik bertutup, ember plastik, gelas beker, botol semprot, akuades, gayung berskala, rol meter (meteran), pipet ukur dan propipet,. Cara kerja Penentuan waktu kestabilan kompleks Disiapkan 2 buah labu takar 10 ml, untuk larutan blangko dan larutan uji. Kedalam labu takar untuk larutan uji dimasukkan 200 µl larutan standard Al 10 p.p.m., sehingga konsentrasi Al 200 p.p.b. Ditambahkan berturut-turut : 2,0 ml bufer asetat ph 6,0 ; 0,2 ml asam askorbat 0,1 %, 0,2 ml H 2 SO 4 0,02 N, khusus larutan blangko ditambah 0,2 ml larutan EDTA 0,01 M. Masingmasing larutan ditambah 2 ml pereaksi eriokrom sianin 0,01 %, dan volume ditepatkan dengan akuatrides sampai tanda tera, saat penambahan stop watch dihidupkan. Diukur serapannya pada λ 536 nm untuk setiap selang waktu : 2, 4, 6, 8 hingga 35 menit. Dibuat grafik antara serapan terhadap waktu, ditentukan waktu kestabilannya. Optimasi volume pengompleks Disiapkan 10 buah labu takar 10 ml, 5 buah untuk larutan blangko dan 5 buah untuk larutan uji, masing-masing diisi dengan 100 µl Al(III) 10 p.p.m. Ditambahkan berturut-turut : 2,0 ml bufer asetat ph 6,0 ; 0,2 ml asam askorbat 0,1 %, 0,2 ml H 2 SO 4 0,02 N, khusus untuk larutan blangko ditambah 0,2 ml EDTA 0,01 M, Kemudian ditambahkan larutan pengompleks eriokrom sianin 0,01 %, dengan variasi volume : 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 dan 2,5 ml, ditambah akuatrides sampai tanda tera dan reaksi ditunggu 5 hingga 10 menit. Diukur serapannya pada λ 536 nm, untuk setiap volume pengompleks yang berbeda. Dibuat grafik antara volume eriokrom sianin terhadap serapan, ditentukan volume optimum pengompleks. Pembuatan kurva standard Disiapkan 6 buah labu takar 10 ml, masingmasing diisi dengan larutan standard Al(III) 10 p.p.m. dengan variasi volume : 0 (blanko), 50, 100, 150, 200, 250 dan 300 µl sehingga konsentrasi Al dalam larutan : 0 ; 50 ; 100 ; 150 ; 200 ; 250 dan 300 p.p.b. Ditambahkan berturutturut 2,0 ml bufer asetat ph 6,0; 0,2 ml asam

3 Purwanto A., dkk. ISSN askorbat 0,1 %, 0,2 ml H 2 SO 4 0,02 N, khusus untuk larutan blangko ditambah 0,2 ml larutan EDTA 0,01 M. Masing-masing larutan ditambah 2,0 ml eriokrom sianin 0,01 %, dan volume ditepatkan dengan akuatrides sampai tanda tera, dan reaksi ditunggu 5 hingga 10 menit. Diukur serapannya pada λ 534 nm, dan larutan blangko sebagai pembanding. Dibuat kurva standard antara konsentrasi terhadap serapan, dihitung persamaan regresi linier hubungan antara konsentrasi dengan serapan. Sampling air sungai Pengambilan cuplikan (sampling) air dan sedimen dilakukan di sebelas titik lokasi mulai dari sumber mata air yaitu di Gunung Turgo, ke selatan memasuki kota Yogyakarta, hingga selatan kota Yogyakarta yaitu di daerah Wonokromo. Pada setiap lokasi pengambilan cuplikan diukur letak lokasi (derajad Bujur Timur dan Lintang Selatan) menggunakan GPS V, suhu dan ph. Air sungai diambil di 2 tepi dan di tengah masing-masing + 4 liter, sedimen diambil + 1 kg. Cuplikan air setelah diukur ph nya, ditambahkan pengawet HNO 3 pekat 1 ml tiap liter contoh. Penentuan Al dalam cuplikan Dari 11 lokasi sampling cuplikan air sungai diambil 2 liter dimasukkan ke dalam gelas beker, dipanaskan pada suhu C, dipekatkan hingga volume 50 ml (pemekatan 40 kali). Disiapkan sejumlah labu takar 10 ml, masing-masing diisi dengan sejumlah volume tertentu cuplikan hasil pemekatan. Ditambah 2,0 ml bufer asetat ph 6,0 ; 2,0 ml asam askorbat 0,1 %, dan 0,2 ml larutan H 2 SO 4 0,02 N. Kemudian ditambahkan 2,0 ml pereaksi eriokrom sianin 0,01 %, ditambah akuatrides sampai tanda batas dan reaksi ditunggu 5-10 menit. Larutan blanko dibuat dengan penambahan 0,2 ml larutan EDTA 0,01 M. Diukur serapannya pada λ 536 nm dan larutan blangko sebagai pembanding. Dihitung konsentrasi aluminium dalam cuplikan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva standard. HASIL DAN PEMBAHASAN Panjang gelombang (λ) kompleks Al eriokrom sianin Serapan kompleks ion aluminium dengan eriokrom sianin dalam larutan bufer asetat ph 6,0 di scan dari panjang gelombang (λ)190 nm hingga 800 nm. Dari spektra serapan terhadap panjang gelombang diperoleh bahwa serapan maksimum terjadi pada panjang gelombang 536 nm. Dari pengamatan panjang gelombang diperoleh bahwa tidak ada perbedaan atau pergeseran antara literatur dengan percobaan. Sehingga dalam percobaan selanjutnya dilakukan pembacaan serapan pada panjang gelombang (λ) 536 nm. Serapan Panjang gelombang ( nm ) Al = 100 ppb λ = 536 nm Gambar 1. Spektra larutan Al 100 ppb dalam bufer asetat ph 6,0 Waktu kestabilan kompleks Al-eriokrom sianin Pengamatan waktu kestabilan kompleks dilakukan terhadap Al 200 p.p.b. dalam bufer asetat ph 6,0 ; volume pengompleks eriokrom sianin 0,01% adalah 2,0 ml. Serapan kompleks dicatat pada panjang gelombang (λ) 534 nm untuk setiap selang waktu tertentu. Waktu pengamatan serapan dari menit kedua sampai 30 menit dari saat direaksikan. Kurva antara waktu reaksi (menit) terhadap serapan disajikan pada Gambar 2 berikut : Serapan Waktu (menit) Gambar 2. Serapan Al 200 p.p.b. diamati pada λ 536 nm dengan waktu 2-30 menit. Penentuan waktu kestabilan kompleks dengan tujuan untuk mengetahui berapa lama kompleks itu terbentuk dan berapa lama waktu kestabilannya. Waktu kestabilan ini berpengaruh terhadap kedapat-ulangan (reproducible), bila waktu kestabilannya lama maka kedapatulangannya makin baik. Dari Gambar 2 terlihat bahwa kompleks antara aluminium dengan eriokrom sianin dengan volume pengompleks 2,0 ml, diperoleh waktu kestabilan dari menit ke 4 hingga 30 menit. Keasaman (ph) larutan berpengaruh terhadap waktu kestabilan kompleks, dalam larutan asam misalnya pada ph 3,8 diperoleh hasil dengan kedapat-ulangan yang kurang baik

4 255 ISSN Purwanto A., dkk dibandingkan pada ph 5,5. Keberadaan aluminium dalam air alam dikontrol oleh ph, pada ph di atas netral yang dominan adalah bentuk hidroksida terlarut dari Al(OH) 4, sedangkan kation Al +3 dominan dalam suasana asam (2). Variasi volume pengompleks eriokrom sianin R 0,01 % Variasi volume pengompleks terhadap larutan Al(III) 100 p.p.b., dengan variasi penambahan volume eriokrom sianin dari 0,5 hingga 2,5 ml, dan serapan dicatat untuk setiap variasi volume pada panjang gelombang 534 nm. Kurva volume pengompleks (ml) terhadap serapan ditunjukkan pada Gambar Serapan Vol. Eriokrom sianin (ml) Gambar 3. Variasi volume pengompleks eriokrom sianin 0,01 % Reaksi kompleks antara Al +3 dengan eriokrom sianin R terbentuk antara satu mol ion Al +3 dengan tiga mol ligand, dengan persamaan reaksi sebagai berikut (4) : Al C 23 H 15 Na 3 O 9 S [Al(C 23 H 15 Na 3 O 9 S) 3 ] 3+ Pada penambahan volume pengompleks 0,5 dan 1,0 ml serapannya belum maksimal masih menunjukkan kenaikan. Hal ini disebabkan jumlah ligand yang ditambahkan belum cukup untuk membentuk kompleks, reaksi belum sempurna sehingga serapannya kecil. Dari Gambar 3 diperoleh bahwa dengan volume pengompleks 1,5 hingga 2,0 ml memberikan serapan yang besar. Sehingga pada percobaan selanjutnya pembuatan kurva standard dan analisis cuplikan digunakan volume pengompleks 2,0 ml. Penentuan presisi dan akurasi Akurasi dan presisi metode analisis ditentukan menggunakan standard pembanding Soil-7, Dari percobaan dengan 6 kali pengulangan diperoleh bahwa kadar Al rerata dalam Standard Reference Material Soil-7 adalah : 46, ,917 mg/g, sedangkan kadar Al dalam sertifikat adalah 47 mg/g, atau dalam kisaran konsentrasi mg/g (7) Jadi hasil analisis masuk kisaran konsentrasi yang tertera dalam sertifikat. Metode dengan nilai bias, presisi, persen RSD, dan persen D lebih kecil serta nilai akurasi (persen recovery) dekat dengan 100% dikatakan lebih efektif, Bias, presisi, persen RSD, dan persen D menunjukkan besarnya deviasi hasil validasi dengan nilai sesungguhnya. Hasil validasi dengan Soil-7 diperoleh akurasi (persen recovery) 99,4 %, dan presisi 1,94. Penentuan batas deteksi Penentuan batas deteksi alat dilakukan dengan mengukur serapan 7 buah larutan blanko pada λ 534 nm, dihitung konsentrasi Al dengan menggunakan persamaan regresi dari kurva standar. Dihitung standar deviasi dari tujuh pengukuran, batas deteksi alat ( Instrument Detection Limit, IDL) adalah tiga kali standar deviasi (8). Penentuan batas deteksi metode (MDL) dilakukan dengan mengukur serapan 7 buah larutan Al spike pada λ 534 nm, dihitung konsentrasi Al., dihitung standar deviasi. Batas deteksi metode (Methods Detection Limit, MDL) adalah 3,14 kali standar deviasi. Serapan larutan blanko ditunjukkan pada tabel 1, dan serapan larutan Al spike ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 1.Serapan blanko, untuk menghitung IDL dan standar deviasi Blanko Serapan [ Al ]*, ppb ( X i - X )2 ( Y ) ( X i ) 1 0, ,8293 4, , , , , , , , ,2184 1, , , , , ,1818 2, , ,2841 0,2213 n =7 X = 32,1157 Σ = [Al]* dihitung dengan pers. Y = 0,00223 X - 0,00266 r = 0,999 S d =3,0592 IDL adalah 3 kali standar deviasi = 9,1775 Hasil penentuan batas deteksi metode (MDL) diperoleh 10,9 ppb. Berdasarkan harga

5 Purwanto A., dkk. ISSN akurasi dan presisi dapat dikatakan bahwa metoda Spektrofotometri UV-Vis untuk uji aluminium dalam air mempunyai validitas yang cukup baik. Tabel 2.Serapan Al spike untuk menghitung MDL dan standar deviasi Al Spike Serapan [Al]* ( Xi - X )2 ( Y ) (X i ) 1 0, ,5373 1, , , , , ,0874 5, , , , , ,9392 6, , ,2104 1, , , ,0978 n =7 X = 21,4329 Σ = 72,899 [Al]* dihitung dengan persamaan : Y = 0,00223 X - 0,00266 r = 0,999 S d = 3,4857 Limit deteksi metode (MDL) = 3,14 x S d = 10,945 Linieritas konsentrasi terhadap serapan Kurva standar aluminium dibuat dengan kisaran konsentrasi p.p.b. Serapan diamati pada panjang gelombang 534 nm untuk setiap variasi konsentrasi aluminium, kurva standar ditunjukkan pada Gambar 4. Serapan Y = 0,0036 X - 0,001 r = 0, Konsentrasi Al (ppb) Gambar 4. Kurva standar Al(III) konsentrasi p.p.b. serapan diamati pada panjang gelombang 534 nm Dari kurva standar diperoleh hubungan linier antara konsentrasi lawan serapan dengan persamaan garis : Y = 0,0036 X - 0,0010, koefisien korelasi ( r ) = 0,9974 Analisis cuplikan air Cuplikan air sungai Code 2 liter dipanaskan pada suhu C, dipekatkan 40 kali. Hasil pemekatan dipipet volume tertentu untuk dianalisis. Dihitung kadar aluminium dalam cuplikan dengan persamaan regresi linier dari kurva standar. Dengan memperhatikan faktor pemekatan dan pengenceran, hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3 dan Tabel 4 pada lampiran. KESIMPULAN Kandungan aluminium dalam air sungai Code yang diambil pada musim penghujan tertinggi adalah ppb, sedangkan di sumber mata air Gunung Turgo adalah 1,6 + 0,4 ppb. Kandungan aluminium dalam air sungai Code yang diambil pada musim kemarau tertinggi adalah 8,6 + 0,1 ppb, sedangkan di sumber mata air Gunung Turgo tidak terdeteksi. Kandungan aluminium tersebut belum melebihi ambang batas yang diijinkan. DAFTAR PUSTAKA 1. WARDHANA, W.A., Dampak Pencemaran Lingkungan, Edisi pertama, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, (1995). Hal SANDELL, E.B., Colorimetric Determination of Trace of Metals, Third edition, Reversed and Enlarged, Interscience Publishers, Inc,, New York (1959), p ANONIM; Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi, SNI , Badan Standardisasi Nasional, Jakarta (2000). 3. SANDEL, E.B. and ONISHI, H., Photometric Determination of Trace of Metals General Aspects, Fourth edition, Part I, Jhon Willey and Sons Publishers, Inc., New York (1978). 4. SHULL, K,E. and GUTHAN, G.R., Method for Determination of Aluminum in Water, APHA Standard Methods,18 th Edition (1992), chemetrics,com /analytes/aluminum,html 5. ANONIM, Standard Method for The Examination of Water and Waste Water, APHA Standard Methods,18 th Edition (1992).

6 257 ISSN Purwanto A., dkk 6. ANONIM, International Atomic Energy Agency, Certificate Reference Materials IAEA/Soil 7, Vienna, Austria (1984) cition TANYA JAWAB Triyono Mohon dijelaskan dampak dari kandungan Al yang berlebihan di lingkungan di kali code, terutama terhadap manusia? Purwanto A. Logam Aluminium tidak bersifat racun dan tidak berbahaya seperti logam : Hg, Cr(VI), Pb, Cd, akan tetapi sesuai dengan persyaratan kualitas air minum menurut peraturan MENKES RI No. 416/MENKES/IX/1990 kadar maksimum yang diperbolehkan 0,2 mg/l. Bila kandungan Al di lingkungan kali Code tinggi, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Riil Isaris Apakah tujuan penelitian ini berkaitan dengan suatu hipotesa atau ada market demand? Bagaimana analisis ekonomi metoda ini dibandingkan metoda kimia lain, apakah cukup kompetitif? Purwanto A. Tujuan penelitian ini berkaitan dengan hipotesa, sehubungan dengan meningkatnya industri dan teknologi apakah ada kenaikan logam-logam B-3 dan anorganik lainnya. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kadar Al di hulu sungai sangat kecil, setelah memasuki dan melewati perkotaan kadarnya naik, dan di hilir sungai menurun lagi. Metoda analisis menggunakan Spektrofotometri UV-Vis mempunyai keuntungan yaitu operasional alatnya sederhana, mudah pengerjaannya namun kelemahannya tidak dapat menganalisis multi unsur seperti AAS, AAN. Sehingga metode ini kurang ekonomis dibanding metode AAS dan AAN. Supriyanto C. Apakah metode penentuan Al dalam air sungai Code sudah dilakukan validasi metode? Purwanto A. Metode analisis Al dalam air secara Spektrofotometri UV-Vis mengacu dari Standard Method 3500-Al B, dilakukan optimasi metode. Pada kondisi optimum dilakukan validasi alat dan metode dengan menentukan presisi, akurasi dan batas deteksi. Presisi suatu metode diuji dengan beberapa kali pengulangan analisis bila variasi hasilnya kecil, maka kecermatan pengukurannya tinggi. Akurasi (persen recovery) ditentukan dengan menganalisis bahan pembanding bersertifikat (CRM) yang diketahui dengan pasti kadar unsur yang tercantum dalam sertifikat (true value). Penentuan batas deteksi alat dan metode bisa dibaca di makalah.

7 Purwanto A., dkk. ISSN LAMPIRAN Tabel 3. Hasil analisis cuplikan air sungai Code musim penghujan Lokasi Dipipet P enceran Serapan [Al] regresi KxP'encer Kon/P'kat Rerata (ppb) Sampling (ml) (kali) (A) (p.p.b.) (p.p.b.) (p.p.b.) + S d G.Turgo 2 5 0, , ,5922 1,690 1,566 0, , ,2178 1,130 0,389 0, , ,1437 1,879 J, Boyong 2 5-0, , ,2921-0,982-0,840 0, , ,4851-0,537 0,263-0, , ,0347-1,001 J,Ngaglik 2 5 0, , ,4832 7,387 7,705 0, , ,8455 7,671 0,335 0, , ,2148 8,055 RR,Utara 2 5 0, , , ,081 10,022 0, , , ,425 0,436 0, , ,3889 9,560 J,Sardjito 0,5 20 0, , , , ,358 0, , , ,963 0,369 0, , , ,418 J, Reco 0,5 20 0, , , ,926 48,138 Buntung 0, , , ,567 0,372 0, , , ,921 J,Tungkak 0, , , , , ,003 0, , , ,498 2,243 0, , , ,087 J,Karang 0, , , , , ,176 Kajen 0, , , ,299 1,153 0, , , ,967 Ring road 0, , , , ,086 53,200 Selatan 0, , , ,571 0,329 0, , , ,944 J, Merah 0, , , , , ,067 Ngoto 0, , , ,954 2,890 0, , , ,886 J, Pacar 0, , , , , ,969 0, , , ,261 4,403 0, , , ,684

8 259 ISSN Purwanto A., dkk Tabel 4. Hasil analisis cuplikan air sungai Code musim kemarau Lokasi Dipipet P enceran Serapan [Al] regresi KxP'encer Kon/P'kat Rerata(ppb) Sampling (ml) (kali) (A) (p,p,b,) (p,p,b,) (p,p,b,) + S d G,Turgo 2 5-0, , , J, Boyong 2 5-0, , , J,Ngaglik 2 5-0, , Ring Road 2 5-0, Utara -0, , J,Sardjito 4 2,5 0, , ,6450 0,841 1,042 0, , ,9676 1,399 0,31 0, , ,4578 0,886 J, Reco 4 2,5 0, , ,7032 0,493 0,290 Buntung -0, ,0542 7,6356 0,191 0,18-0, ,9632 7,4079 0,183 J,Tungkak 4 2,5 0, , ,6389 3,441 3,165 0, , ,1791 2,704 0,40 0, , ,9958 3,350 J,Karang 4 2,5 0, , ,4028 8,710 8,584 Kajen 0, , ,7314 8,518 0,11 0, , ,9853 8,525 Ring road 4 2,5 0, , ,5555 5,164 5,376 Selatan 0, , ,8568 5,371 0,21 0, , ,6752 5,592 J, Merah 4 2,5 0, , ,0728 1,352 1,287 Ngoto 0, , ,8489 1,221 0,09 J, Pacar 4 2,5 0, , ,8480 1,646 1,565 0, , ,3742 1,484 0,11

PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS A. Purwanto, dkk. ISSN 0216 3128 221 PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS A. Purwanto dan Samin P3TM BATAN ABSTRAK PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR

Lebih terperinci

VALIDASI PENGUJIAN Cr, Cu DAN Pb DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

VALIDASI PENGUJIAN Cr, Cu DAN Pb DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM Purwanto, A., dkk. ISSN 0216-3128 151 VALIDASI PENGUJIAN Cr, Cu DAN Pb DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM Purwanto, A., Supriyanto,C., Samin P. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Lebih terperinci

EV ALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

EV ALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS -252 ISSN 0216-3128 Purwanto A., dkk EV ALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Purwanto,A., Samin BK., Supriyanto,c. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI 246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR Cd, Cu, Cr, Pb, DAN Ni DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR

VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR Cd, Cu, Cr, Pb, DAN Ni DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR Supriyanto C., dkk. ISSN 0216-3128 121 VALIDASI METODE F-AAS UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN MUTU PADA ANALISIS UNSUR,,,, DAN DALAM CONTOH UJI LIMBAH CAIR Supriyanto C., Susana TS. Pusat Teknologi Akselerator

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata...

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10 UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR LIMBAH PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan

Lebih terperinci

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR SUPPLY PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4 2- secara turbidimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI

PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI 110 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., dkk. PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI PROFISIENSI TINGKAT NASIONAL Supriyanto C., Samin B.K. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) 224 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Iswani G. KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) Supriyanto

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1

Lebih terperinci

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) ISSN 1410-697 KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) Supriyanto C., Iswani G. PTAPB BATAN, Jl.

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN SEDIMEN SUNGAI GAJAHWONG SECARA SSA.

ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN SEDIMEN SUNGAI GAJAHWONG SECARA SSA. ANALISIS SEBARAN LOGAM BERAT DALAM CUPLIKAN SEDIMEN SUNGAI GAJAHWONG SECARA SSA. Supriyanto C.&Sunardi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN. Jl. Babarsari Po Box 1008 Yogyakarta. ABSTRACT

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Oleh: Sri Wahyuni 081115071 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA) 216, dkk. IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT,,,,, DAN DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA), Kris Tri Basuki dan A. Purwanto P3TM BATAN ABSTRAK IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Noviarty, Dian Angraini Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: artynov@yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAFTAR ISI Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK Oleh: Retno Rahayu Dinararum 1409 100 079 Dosen Pembimbing: Drs. R. Djarot

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata... i ii

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Logo PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE RADITYO ARI HAPSORO 1407100013 Dosen Pembimbing Drs. Djarot Sugiarso KS,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan

Lebih terperinci

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Wiranti Sri Rahayu, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Fauziah Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala Standar Nasional Indonesia SNI 6989.16:2009 Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS MERKURI DALAM SEDIAAN KOSMETIK BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Agung Dimas Jatmiko, Tjiptasurasa, Wiranti Sri Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto,

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 15: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) refluks terbuka dengan refluks terbuka secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu*, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Devi Ratnawati Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental Murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest posttest control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional D a f t a r i s i Daftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

Lebih terperinci

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI OPTIMASI ph BUFFER DAN KONSENTRASI LARUTAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DENGAN PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis SKRIPSI Oleh LAILA KHAMSATUL

Lebih terperinci

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) A. TUJUAN 1. Mengetahui kondisi optimum parameter operasi alat uji SSA milik STTN- BATAN dalam menganalisis unsur Fe. 2. Menentukan sensitivitas,

Lebih terperinci

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS No. 17/Tahun IX. Oktober 2016 ISSN 1979-2409 PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yanlinastuti 1), Syamsul Fatimah

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI ISSN 1979-2409 PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI Noor Yudhi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI. Telah dilakukan penelitian

Lebih terperinci

EVALUAS][ HASIL ANAL ISIS LOGAM BERAT Cd, Co, Cr DAN Ph DALAM CUPLIKAN AIR SUNGAI CODE

EVALUAS][ HASIL ANAL ISIS LOGAM BERAT Cd, Co, Cr DAN Ph DALAM CUPLIKAN AIR SUNGAI CODE YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 EVALUAS][ HASIL ANAL ISIS LOGAM BERAT Cd, Co, Cr DAN Ph DALAM CUPLIKAN AIR SUNGAI CODE SUPRIYANTO C, SAMIN BK. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan gelas yang umum digunakan dalam analisis. Selain itu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

JAMINAN MUTU METODE F AAS DAN UV VIS UNTUK PENENTUAN UNSUR UNSUR DALAM AIR TANGKI REAKTOR

JAMINAN MUTU METODE F AAS DAN UV VIS UNTUK PENENTUAN UNSUR UNSUR DALAM AIR TANGKI REAKTOR JAMINAN MUTU METODE F AAS DAN UV VIS UNTUK PENENTUAN UNSUR UNSUR DALAM AIR TANGKI REAKTOR Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Yogyakarta ABSTRAK Telah dilakukan jaminan mutu metode

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan. Pertama adalah pembuatan elektroda pasta karbon termodifikasi diikuti dengan karakterisasi elektroda yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian penetapan kadar krom dengan metode spektrofotometri

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

UNSUR Pb, Fe, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI.

UNSUR Pb, Fe, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI. PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR PENENTUAN UNSUR Pb,, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI. Samiardjo, Y. Wasito Pustek Ake/erator

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR Pb, Cd, DAN Cr DALAM CONTOH UJI AIR LIMBAH.

PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR Pb, Cd, DAN Cr DALAM CONTOH UJI AIR LIMBAH. Supriyanto C., dkk. ISSN 0216-3128 27 PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS UNSUR Pb, Cd, DAN Cr DALAM CONTOH UJI AIR LIMBAH Supriyanto C., Susanna T.S. PTAPB - BATAN ABSTRAK PENGENDALIAN MUTU HASIL ANALISIS

Lebih terperinci

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS SYAMSUL FATIMAH, IIS HARYATI, AGUS JAMALUDIN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong, 15313

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN ANALISIS CEMARAN TEMBAGA DALAM AIR SUMUR INDUSTRI PELAPISAN EMAS DI KOTA TEGAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Listiowati, Wiranti Sri Rahayu, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Reaktor-separator terintegraasi yang dikembangkan dan dikombinasikan dengan teknik analisis injeksi alir dan spektrofotometri serapan atom uap dingin (FIA-CV-AAS) telah dikaji untuk

Lebih terperinci

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011 Standar Nasional Indonesia ICS 13.060.50 Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT

ABSTRAK ABSTRACT 29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM BOYBUL, IIS HARYATI Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengarah pada pengembangan metode dengan tujuan mengembangkan spektrofotometri ultraviolet secara adisi standar

Lebih terperinci

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri

Lebih terperinci

Nurul Khanifah, Hermin Sulistyarti*, Akhmad Sabarudin

Nurul Khanifah, Hermin Sulistyarti*, Akhmad Sabarudin KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. - 7, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 2 February 2015, Accepted 6 March 2015, Published online 9 March 2015 PEMBUATAN TES KIT KROMIUM BERDASARKAN PEMBENTUKAN

Lebih terperinci