Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
|
|
- Sukarno Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 Bunga Rampai Penyunting: Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd Sekolah Tinggi Teologi SIMPSON 2017
2 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21: Bunga Rampai Penyunting: Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd Copy Editing: Kiki Priskila Cover: Maria Benedetta Mustika 136 hlm., Times New Roman 11pt. 15 x 23 cm ISBN: Terbitan I: Agustus Penerbit: Sekolah Tinggi Teologi Simpson Jl. Agung No. 66, Krajan, Kel. Susukan, Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang, Jawa Tengah (50526) Telp. (024) penerbitan_publikasi@sttsimpson.ac.id Katalog Dalam Terbitan (KDT) Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21: Bunga Rampai/ penyunting: I Putu Ayub Darmawan -- Ungaran: Sekolah Tinggi Teologi Simpson, vi, 136 hlm.; 23 cm ISBN: Teologi 2. Pendidikan Kristen I. Darmawan, I Putu Ayub II. Judul. ii Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
3 KATA PENGANTAR Lahirnya Sekolah Tinggi Teologi Simpson (STT Simpson) pada 19 Agustus 1983, dengan nama Sekolah Theologia Menengah Atas (SThMA), merupakan sebuah pergumulan panjang untuk menjawab kebutuhan hamba Tuhan, khususnya untuk Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jawa Sumatera dan bertujuan untuk melaksanakan amanat agung Yesus Kristus. Sekolah tersebut kemudian terus berkembang hingga menjadi perguruan tinggi dengan nama STT Simpson dan menempati lahan di Krajan, Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang. Perjalanan panjang sejak 1983 dipenuhi dengan berbagai tantangan dan Tuhan menolong STT Simpson untuk menghadapi tantangan tersebut. Hingga tahun 2017 ini, STT Simpson berusaha untuk tetap setia pada amanat agung Yesus Kristus sehingga Injil kerajaan Allah terus diberitakan. Oleh karena itu, untuk memperingati 34 tahun ( ) berdirinya STT Simpson, maka disusunlah sebuah buku bunga rampai yang memuat hasil karya beberapa dosen STT Simpson dan mitra. Judul yang diambil untuk buku bunga rampai ini adalah Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21. Judul tersebut dipilih karena adanya kerinduan untuk kembali pada semangat lahirnya STT Simpson. Para penulis dari luar STT Simpson yang menyumbangkan karyanya hingga menjadi sebuah buku yang saat ini berada ditangan pembaca adalah Dr. Sahat M. Sinaga, M.Th dari STT Harvest Internasional Semarang, Ev. Sundoro Tanuwidjaja, M.Th dari Pelayanan Garam Bali, Pdt. Dr. Priyantoro Widodo, M.Th dari STT Baptis Indonesia, Semarang. Sementara dosen STT Simpson yang menyumbangkan naskahnya dalam buku ini adalah Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd, Edi Sujoko, M.Pd, Pdt. Jamin Tanhidy, M.Th, Pdt. Dr. Krido Siswanto, M.A, M.Th, dan Pdt. Dr. Enggar Objantoro. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 iii
4 Satu artikel dalam buku ini ditulis oleh Pdt. Samuel Sumule, M.Div dan artikel tersebut serasa sebuah warisan bagi STT Simpson. Sebagai salah satu pioner dan pemimpin di STT Simpson 1, Pdt. Samuel Sumule meninggalkan satu tumpuk tulisannya pada anak pertamanya, Ester Elmi. Tulisan tersebut kemudian diserahkan ke STT Simpson dan diketik ulang. Rencananya seluruh tulisan tersebut akan diterbitkan pada tahun 2018, tetapi oleh pertimbangan Bidang Penerbitan dan Publikasi STT Simpson, satu bagian dari buku tersebut dimasukkan dalam bunga rampai ini. Sebelum berpulang ke rumah Bapa di Surga (Beliau meninggal 17 Maret 2006 di Toraja), Pdt. Samuel Sumule masih menyempatkan diri berbicara dihadapan seluruh civitas akademika STT Simpson dan memberi penguatan serta dorongan agar terus setia mewartakan Injil Kerajaan Surga. Puji Tuhan, dalam kesempatan ini, penyunting memperoleh kesempatan mendengarkan khotbah yang penuh semangat. Warisan berupa teladan hidup, kesetiaan pada Tuhan, dan tulisan yang akan terbit merupakan berkat yang Tuhan beri bagi STT Simpson. Kesempatan ulang tahun STT Simpson ke-34, patut rasanya menjadi moment berharga untuk mengingat kembali apa yang Tuhan sudah kerjakan melalui Pdt. Samuel Sumule, oleh sebab itu memasukkan salah satu tulisan yang menggambarkan semangat beliau dalam buku ini merupakan usaha mengingat kembali apa yang Tuhan sudah kerjakan melalui Pdt. Samuel Sumule. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang menyumbangkan pemikirannya dalam bentuk artikel. Kiranya buku ini dapat meneguhkan panggilan pelayanan amanat agung Yesus Kristus bagi setiap murid-nya (Mat. 28:19-20). Ungaran, 19 Agustus 2017 Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd Penyunting 1 Pdt. Samuel menjabat sebagai pejabat sementara dari tahun 1984 hingga 1986 dalam masa peralihan dari SThMA yang bertempat di Tandang, Kota Semarang menjadi Seminari Theologi Simpson (STS) yang kemudian menjadi STT Simpson dan menempati lahan di Krajan, Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang. iv Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
5 Daftar Isi Kata Pengantar... iii Daftar Isi... vi 1. Negeri Pancasila: Panggilan Inklusif Gereja di Indonesia Oleh Dr. Sahat M. Sinaga, M.Th Mengapa Mengabarkan Injil? Oleh Pdt. Samuel Sumule, M.Div Murid Yang Memuridkan Oleh Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd Model Pengembangan Pelayanan Anak Oleh Edi Sujoko, M.Pd Janji Manis Teknologi Oleh Ev. Sundoro Tanuwidjaja, M.Th Profesionalisme Hamba Tuhan Oleh Pdt. Jamin Tanhidy, M.Th Pemimpin yang Sukses dari Perspektif Kepemimpinan Kristen Oleh Pdt. Dr. Krido Siswanto, MA Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 v
6 8. Makna Gembala Dalam Alkitab Hingga Fungsi Jabatannya Dalam Gerejawi Oleh Pdt. Dr. Priyantoro Widodo, M.Th The Contextual Church Leadership Oleh Pdt. Dr. Enggar Objantoro Profil Penulis vi Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
7 6 Profesionalisme Hamba Tuhan Pdt. Jamin Tanhidy, M.Th A. PENDAHULUAN Tuntutan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan memadai dalam sebuah bidang pekerjaan semakin menjadi perhatian dan diperhitungkan, baik di dalam sebuah organisasi swasta maupun pemerintah. Kualitas SDM dikedepankan demi peningkatan kualitas pelayanan dan produktifitas sebuah perusahaan atau organisasi itu sendiri. Tendensi ini juga sudah merambah dunia pelayanan, baik di dalam organisasi gereja maupun lembaga-lembaga Kristen di luar gereja. Meskipun demikian, masih banyak orang Kristen bahkan di kalangan hamba Tuhan tak terkecuali, tidak sependapat dalam hal profesionalisasi 1 tugas dan pekerjaan seorang hamba Tuhan atau Rohaniawan dipandang sebagai sebuah profesi. Kondisi ini terjadi, dalam pandangan penulis disebabkan oleh kurangnya pemahaman banyak orang percaya tentang apa yang disebut dengan Profesi itu sebenarnya. Oleh karena itu, perlu sekali dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan profesi itu sesungguhnya. 1 Menurut Moeliono sebagaimana dikutip oleh Nurdin menjelaskan profesionalisasi sebagai proses membuat suatu badan organisasi menjadi profesional, dan hal ini juga berlaku bagi seorang individu yang menjabat profesi tertentu, misalnya guru, lihat Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), 13. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 75
8 Pengertian profesi mengacu kepada jabatan atau pekerjaan seseorang yang menuntut adanya pendidikan, latihan dan keahlian para pemangkunya sehingga tidak dapat dipegang oleh sembarang orang. 2 Pada hakekatnya, dapat disimpulkan bahwa profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan latihan serta pendidikan khusus, dan tidak dapat dilakukan oleh orang biasa yang tidak memiliki kemampuan atau keahlihan dan keterampilan khusus dalam bidang profesi yang dipangkunya. Misalnya, profesi dokter dan pengacara. Dalam hal ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang belum punya latar belakang pendidikan dan skill atau kompetensi sebagai seorang dokter atau pengacara. Selain itu, ada pemahaman keliru yang berkembang di kalangan orang percaya (awam maupun rohaniawan) yang memandang sebutan profesi cenderung berbau sekuler dan mementingkan profit daripada pelayanan dan pengabdian. Hal inilah yang perlu diluruskan sebab yang benar adalah bahwa sesungguhnya hakekat profesi juga tidak terlepas dari pengertian sebagai sebuah pekerjaan yang mengutamakan pengabdian pada masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan secara materi/finansial bagi diri sendiri, 3 sebagaimana stigma negatif yang selama ini telah terlanjur melekat dalam dunia kerja profesional atau sekuler seperti yang telah disinggung di atas. Setelah kita memahami apa itu hakekat profesi sesungguhnya, maka jelas ada perbedaan mendasar antara pengertian pekerjaan yang biasa dipahami oleh kebanyakan orang pada umumnya dengan apa yang dimaksud dengan profesi. Sebuah profesi sudah pasti merupakan sebuah bidang pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Sebagai contoh, semua orang bisa melakukan pekerjaan menyiram bunga, mencuci piring, menyapu dan mengepel lantai. Ini adalah jenis pekerjaan biasa yang tidak bisa dipahami sebagai profesi. Tetapi untuk menjadi seorang dokter atau arsitek ma- 2 Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlihan tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetepi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus, lihat Kunandar, Guru Profesional (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), Nurdin, Guru Profesional, Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
9 ka seseorang harus menempuh pendidikan dan memiliki keterampilan di bidang tersebut. Inilah yang disebut profesi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka tugas atau pekerjaan seorang hamba Tuhan lebih tepat dipahami sebagai sebuah profesi karena menuntut adanya panggilan khusus dari Tuhan 4 dan pendidikan khusus (teologi), dibandingkan pekerjaan yang biasa pada umumnya (seperti pekerjaan menyapu dan mengepel lantai yang bisa dilakukan siapa saja tanpa harus latihan dan menempuh pendidikan terlebih dahulu). Hal ini pula sudah menjadi ketentuan di berbagai organisasi gereja bahwa tidak boleh seseorang sembarangan diangkat dan ditahbiskan untuk memangku jabatan pendeta. Namun demikian, sangat disayangkan bahwa realita yang terjadi di lapangan adalah ada orang-orang percaya (baik awam maupun pengurus jemaat bahkan hamba Tuhan/rohaniawan) yang menolak arti jabatan dan pekerjaan seorang hamba Tuhan sebagai sebuah profesi. Lucunya, mereka ini yang menolak pekerjaan seorang hamba Tuhan sebagai sebuah profesi, justru memegang keyakinan bahwa jabatan hamba Tuhan atau pendeta itu tidak boleh dijabat sembarang orang (dimana pemikiran ini sebenarnya baik disadari atau tidak, sudah tersirat pengertian tentang pekerjaan sebagai sebuah profesi sebagaimana yang dimaksud dalam tulisan ini). Bahkan, kelompok yang tidak setuju ini menuntut syarat bahwa seorang hamba Tuhan sebaiknya adalah seorang yang sudah lulus dari sekolah Alkitab atau paling tidak pernah menempuh pendidikan teologi agar pengajaran, keterampilan dan karakter yang dimilikinya benar, berkualitas dan baik adanya. Hal inilah yang penulis maksudkan bahwa pemahaman tentang pekerjaan seorang hamba Tuhan dari kelompok di atas dengan sendirinya sudah menyiratkan pengertian jabatan dan pekerjaan seorang hamba Tuhan/Rohaniawan sebagi sebuah profesi (meski tanpa disadari karena sempitnya pemahaman tentang apa itu profesi sesungguhnya dan stigma negatif yang melekat di dalamnya). Melanjutkan pembahasan di atas, maka jika kita konsisiten memahami jabatan dan pekerjaan seorang rohaniawan/hamba Tuhan me- 4 Jansen Sinamo, Delapan Etos Kerja Profesional (Bandung: Bina Media Informasi, 2012), 129. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 77
10 merlukan karakter yang ilahi, panggilan, pendidikan dan keterampilan khusus dalam rangka melaksanakan tugas mulia yang dipercayakan Allah kepadanya. Contohnya seperti menggembalakan, berkhotbah, konseling, mengajar, memimpin dan menginjil, dll., maka sesungguhnya pemahaman ini sudah mencakup apa yang disebut dengan profesi. Oleh karena itu, tidaklah keliru dan berlebihan bila memahami jabatan atau pekerjaan seorang hamba Tuhan/Rohaniawan yang melayani Tuhan sepenuh waktu sebagai sebuah profesi. Sebagai dampaknya, maka tidak perlu heran apabila kondisi di lapangan pelayanan pada masa kini, semakin mengedepankan dan menuntut apa yang dikenal saat ini dengan profesionalisme 5 seorang hamba Tuhan/Rohaniawan. Seiring dengan kondisi ini pula maka tidaklah berlebihan bila seorang hamba Tuhan dapat disebut sebagai seorang pekerja yang profesional 6 di bidangnya. Setelah panjang lebar menjelaskan hakekat tugas dan pekerjaan seorang hamba Tuhan sebagai sebuah profesi serta tuntutan profesionalismenya yang semakin berkembang di dunia pelayanan, maka dalam bagian selanjutnya akan dibahas referensi dari Alkitab yang menjadi dasar atau landasan untuk membicarakan lebih luas dan mendalam tentang tugas seorang hamba Tuhan/Rohaniawan sebagai seorang profesional itu sesungguhnya, profesionalisme dan hak terkait di dalamnya, seperti yang diungkapkan oleh Rasul Paulus dalam Suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus Pasal 9. B. PROFESIONALISME DALAM PERSPEKTIF ALKITAB Apakah Alkitab ada membicarakan soal profesionalisme seorang hamba Tuhan? Jawabannya jelas ada. Contoh konkrit yang diambil dalam tulisan ini ialah kehidupan dan pelayanan rasul Paulus. Dalam surat pertama yang ditulis Sang Rasul kepada jemaat di Korintus, khususnya pasal 9 yang dirujuk dalam tulisan ini, dilatarbela- 5 Profesionalisme adalah kondisi arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlihan dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang, lihat Kunandar, Guru Profesional, Pengertian profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlihan, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi, Lihat Kunandar, Guru Profesional. 78 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
11 kangi oleh persoalan yang muncul di dalam jemaat Korintus pada waktu itu yaitu ada jemaat meragukan jabatan Paulus sebagai Rasul Kristus. Kondisi ini diakibatkan dari perpecahan yang terjadi di dalam jemaat Korintus dimana ada kelompok jemaat yang menamakan diri mereka sebagai pengikut Apolos, Petrus/Kefas, Kristus, bahkan Paulus sendiri pun diidolakan juga, (bandingkan I Korintus 3:4). Besar kemungkinan, kelompok jemaat yang tidak mengidolakan Paulus, (terutama kelompok yang mengidolakan Petrus karena ia adalah seorang Rasul Kristus), mengkritik legalitas kerasulan Paulus. Guna menjawab kritikan di atas, Paulus memberikan jawabannya sebagai berikut: Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku (1 Kor. 9:1-3). Jawaban Paulus di atas sebenarnya menonjolkan profesionalismenya sebagai seorang hamba Tuhan dengan jabatan sebagai rasul Kristus yaitu panggilan dan buah pelayanannya. Soal panggilan jelasbahwa Paulus bertemu dan melihat Yesus di dalam perjalanannya ke Damsyik (Damaskus) dimana ia memahami dirinya sendiri sebagai rasul terakhir yang telah menyaksikan dengan matanya sendiri Kristus yang bangkit dan dipermuliakan (1 Kor. 15:8) serta ia mengklaim jabatan rasulinya berdasarkan anugerah Allah. 7 Pengalaman ini telah menjadi titik balik perubahan dan pertobatan hidupnya. Melalui peristiwa ini Tuhan memanggilnya secara khusus sebagai rasul untuk melayani- Nya sepenuh waktu. Pengalaman itu menjadi tanda bahwa ia telah memenuhi salah satu syarat bagi seorang yang layak disebut Rasul Kristus yaitu mempunyai pengalaman pribadi melihat Kristus yang telah bangkit itu (Kis. 1:21-22) 8. 7 Willem A. VanGemeren, Progres Penebusan (Surabaya: Penerbit Momentum, 2016), Warren W. Wiersbe, Hikmat di Dalam Kristus (Bandung: Kalam Hidup, 1983), 121. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 79
12 Jadi Paulus ingin membuktikan bahwa panggilannya sebagai Rasul dapat dipertanggungjawabkan dan bukan atas kehendaknya sendiri. Selain itu, Paulus juga menunjukkan bahwa dirinyalah yang merintis jemaat di Korintus dan mereka adalah buah dari pelayanannya (lihat 1 Kor. 18:1-21). Inilah aspek profesionalisme Paulus yang perlu dicermati. Kedua hal di atas, yaitu pengalaman panggilan khusus sebagai Rasul Kristus serta hasil atau buah pelayanannya di Korintus, menjadi meterai kerasulannya sekaligus menunjukkan profesionalisme Paulus sebagai seorang hamba Tuhan. Di samping itu, jangan dilupakan bahwa Paulus sudah mengenyam pendidikan yang tinggi di bawah asuhan Gamaliel, seorang Rabi (Guru Besar) Yahudi. Hal inilah membuat Paulus memiliki pendidikan formal yang lebih baik dan pengetahuan akan Taurat yang lebih mendalam dibandingkan rasul-rasul lainnya. 9 Hal-hal di atas menunjukkan bahwa Paulus memenuhi syarat disebut sebagai hamba Tuhan dan Rasul yang profesional, yaitu dimana Paulus sudah menerima panggilan langsung dari Kristus sebagai Rasul, hasil atau buah pelayanannya dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Semua hal-hal di atas menjadi alat kelengkapan yang dipakai Tuhan dan melekat dalam diri Paulus yang melegitimasi profesinya sebagai rasul Kristus. Bahkan penulis meyakini bahwa Tuhan sudah menyiapkan Paulus untuk menuliskan dan membukukan rahasia-rahasia firman-nya. Tidak kurang dari 13 surat telah ditulis oleh sang rasul dan mengisi susunan kitab Perjanjian Baru yang dipakai jemaat Kristen pada awal abad masehi dan masih dipakai oleh jemaat Kristen sampai pada masa kini. 9 Andrew Brake berkomentar bahwa yang menjadikan Saulus (nama Paulus sebelum mengenal Kristus) begitu hebat adalah latar belakang dan intelektualitasnya, dimana ia dididik di salah satu universitas terbaik pada masa itu, yaitu di Tarsus dan belajar di bawah didikan Gamaliel, salah satu pengajar terhebat di kalangan Yahudi pada masa itu. Ia juga bergabung dengan sebuah kelompok yang secara ketat mengikuti taurat yaitu kaum Farisi serta fasih berbicara dalam bahasa Yunani, Ibrani dan Aram, lihat Andrew Brake, Menjalankan Misi Bersama Yesus: Pesan-pesan bagi Gereja dari Kisah Para Rasul (Bandung: Kalam Hidup, 2016), Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
13 Berkaca pada panggilan, buah pelayanan dan latar belakang pendidikan rasul Paulus di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada masa kini setiap orang yang sudah meyakini dan mengalami panggilan khusus dari Allah untuk melayani sepenuh waktu, dibuktikan dengan hasil atau buah pelayanannya dan latar belakang pendidikan teologi yang dimilikinya, layak disebut sebagai seorang yang berprofesi sebagai pelayan atau hamba Tuhan dan dituntut menunjukkan profesionalismenya. C. PROFESIONALISME DAN HAK HAMBA TUHAN Dalam dunia kerja masa kini, pemakaian istilah profesional di dalamnya melekat pula tuntutan hak atau upah sesuai dengan kualitas dan produktifitas yang dimiliki seseorang dalam menjabat profesi tertentu. Seorang Juru masak (chef) yang bekerja di sebuah hotel bintang lima misalnya, sudah pasti ia diberi honor atau upah yang tinggi dan sebagai konsekuensinya ia dituntut untuk dapat kreatif dan inovatif mengolah menu masakan sehingga mampu menjadi andalan guna memberikan kontribusi positif di tempat dimana ia bekerja. Sudah pasti juga upah atau honor yang ia terima disesuaikan dengan produktifitas kerjanya, apalagi jika ia adalah seorang master chef atau juru masak terkenal. Yang menjadi masalah ialah apakah tepat jika pemahaman dan kondisi dunia kerja di atas diterapkan kepada profesi seorang pendeta atau Rohaniawan/hamba Tuhan yang melayani Tuhan sepenuh waktu? Kemudian, layakkah seorang hamba Tuhan menuntut haknya secara memadai dari tempat dimana ia melayani? Jawabannya masih menjadi polemik atau pro dan kontra tentunya. Hal ini disebabkan, pertama oleh karena bidang pelayanan Kristen merupakan bidang pekerjaan yang Non-Profitabel alias tidak berfokus mencari untung semata (sebagaimana yang sering dijumpai dalam organisasi atau perusahaan sekuler pada umumnya). Kedua, adanya realita atau kenyataan bahwasanya tidak semua gereja atau organisasi Kristen mampu memberi upah atau penghargaan yang tinggi kepada para hamba Tuhan/ Rohaniawan. Jika demikian bagaimana seharusnya kita memaknai profesi hamba Tuhan dan upah atau hak yang semestinya ia terima? Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari simak pandangan Paulus berkaitan dengan hal ini. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 81
14 1. Seorang Pekerja Atau Pelayan Tuhan Patut Mendapat Upah Yang Sewajarnya Menurut Paulus, seorang pekerja atau pelayan Tuhan patut mendapat upah yang sewajarnya. Honor atau upah ini dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan menghidupi rumah tangganya, sebagaimana dicatat dalam surat 1 Korintus 9:4-6 yang berbunyi demikian: Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum? Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas? Nats di atas menjelaskan prinsip pelayanan Rasul Paulus dimana ia memegang keyakinan bahwa seorang pekerja atau pelayan Tuhan, mempunyai hak mendapat tunjangan dari jemaat untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari, termasuk tunjangan keluarga mereka (khususnya bagi hamba Tuhan yang berumah tangga/mempunyai istri seperti Kefas/Petrus dan rasul-rasul lainnya yang membawa serta istrinya dalam perjalanan pelayanan misi mereka). Meskipun Paulus sendiri dalam hal ini tidak menikah, tetapi seandainya ia mempunyai isteri, maka isterinya pun berhak ditunjang oleh jemaat, 10 demikian penjelasan Wiersbe terhadap nats tersebut di atas. Kemudian, Paulus melanjutkan pendapatnya tentang upah atau hak seorang pelayan atau hamba Tuhan dari konteks nats di atas demikian: Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu? (1 Kor. 9:7). Dalam ayat tersebut di atas, Paulus sebenarnya ingin memberikan pengertian dan menegaskan kepada jemaat di Korintus bahwa pekerjaannya sebagai hamba Tuhan di dalam jemaat Korintus ibarat seorang prajurit yang berdiri di garis depan dalam medan perang (karena ia yang memulai atau merintis berdirinya jemaat Korintus) dan untuk itu ia layak dibiayai. Paulus juga membandingkan jemaat Korintus sebagai ladang (kebun anggur) yang sudah diolah dan ditanami olehnya (1 Kor. 3:6-9) 11 dimana ia berhak menikmati buah hasil tanaman yang masih dipe- 10 Ibid. 11 Ibid, Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
15 liharanya sampai saat itu. Demikian pula Paulus ingin menunjukkan bahwa ia berprofesi layaknya seorang gembala domba yang berhak atas susu domba-dombanya (suatu gambaran yang lazim pada masa kini untuk sebutan seorang Gembala Sidang atau Pendeta yang diberi tugas menggembalakan jemaat atau kawanan domba Allah dalam sebuah gereja lokal). Ketiga analogi di atas, pada hakekatnya sama yaitu menjelaskan bahwa seorang pelayan atau hamba Tuhan patut dan berhak mendapat tunjangan dan hak dari hasil pekerjaannya, hal ini ditegaskan Wiersbe yang berkomentar dalam konteks nats ini (1 Kor. 3:6-9) demikian: Jika ini [maksudnya upah] berlaku dalam bidang sekuler, maka ini juga berlaku dalam bidang rohani. 12 Prinsip ini tampak dalam pembelaan Paulus terhadap kritikan jemaat Korintus yang menuding dirinya mencari untung dengan mengutip dan menerima persembahan dari mereka. Dalam hal ini, Paulus mengutarakan suatu pelajaran rohani dari Hukum Taurat tentang upah yang berhak diberikan kepada seorang pekerja melalui sebuah ungkapan Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik! (Ul. 25:4; I Kor. 9:8-10). 13 Dalam kaitan dengan bagian nats ini, Wiersbe kembali memberi komentar demikian: Paulus telah membajak tanah di Korintus dan ia bekerja siang dan malam. 12 Ibid. 13 Mungkin ada masalah atau pertanyaan yang muncul di sini, yaitu asumsi bahwa ajaran Taurat itu tidak relevan lagi diterapkan pada zaman sekarang ini. Namun demikian, patut dipertimbangkan hal-hal berikut yaitu: Pertama, Paulus mengutip ajaran dari taurat sebabnya ialah bahwa jemaat mula-mula masih memakai kitab Perjanjian Lama dan ajaran Musa sebagai alkitab dalam ibadah mereka, selain ajaran dari para Rasul (bandingkan Kis. 2:42; 15:21), hal ini disebabkan karena Alkitab Perjanjian Baru masih dalam proses penulisan dan baru dihimpun kemudian. Kedua, ada keterkaitan, kesinambungan, dan kesatuan antara kedua perjanjian (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), sebagiamana diungkapkan oleh seorang Bapak gereja dan teolog terkenal bernama Agustinus yang berpendapat demikian: Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama; Perjanjian Lama dinyatakan dalam perjanjian Baru, lihat Tony Lane, Runtut Pijar, cetakan ke-9 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 10 &122. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 83
16 Ia telah melihat tuaian dari benih yang ditanamnya. Memang benar bahwa ia menikmati sebagian buah-buah dari tuaian itu. 14 Penjelasan Wiersbe di atas, membantu kita memahami bahwa Paulus berkata jujur bahwa memang ia sudah dan berhak menikmati hasil jerih lelahnya, dan hal ini tidak menyalahi aturan yang diajarkan Taurat dan adalah kewajiban jemaat untuk menyediakannya, sesuai kerelaan dan kemampuan yang ada. Juga tidaklah berlebihan bila Paulus mengharapkan hasil dari semua jerih lelah pelayanan yang telah ia lakukan dalam jemaat Korintus yang sangat dikasihinya tersebut, dimana ia sebagai seorang pemberita Injil harus hidup dari pemberitaan Injil itu (ayat 14). 2. Kewajiban Jemaat dan Sikap Hamba Tuhan Prinsip yang perlu dipahami berkenaan dengan upah atau honor seorang hamba Tuhan ialah bahwa memang sidang jemaat Tuhan berkewajiban memberikan upah yang layak atau hak yang sepatutnya diterima oleh seorang hamba Tuhan yang melayani, namun tidak wajib bagi seorang hamba Tuhan untuk menuntut atau menerimanya. Prinsip rohani ini ditegaskan oleh Matthew Henry yang memberi penjelasan terkait maksud atau arti nats di atas (ayat 8-10) demikian: Merupakan kewajiban umat untuk memelihara kehidupan pelayan mereka, oleh karena ketetapan Kristus, walaupun tidak wajib bagi setiap pelayan Tuhan, untuk menuntut atau menerimanya. Ia dapat melepaskan haknya, sama seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus. 15 Penjelasan Matthew Henry di atas menekankan bahwa jemaat Kristen yang tidak mau menyediakan upah yang sepatutnya diterima oleh seorang pekerja atau pelayan Tuhan yang melayani di dalam sebuah gereja lokal, melanggar ketetapan Kristus. Namun patut dicermati dan dipahami betul bahwa meskipun seorang hamba Tuhan berhak atas upah yang ditetapkan Kristus, namun mereka tidak wajib menuntut atau mempergunakan haknya sebagaimana dilakukan oleh Paulus dari keterangan nats di atas (ayat 12-15). Tujuannya hanya satu, agar jangan sampai Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya... menga- 14 Wiersbe, Hikmat Dalam Kristus, Matthew Henry, Tafsiran Surat Roma, 1 & 2 Korintus (Surabaya: Penerbit Momentum, 2015), Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
17 dakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus (ayat 12) hanya oleh karena hal upah. Kata rintangan yang dimaksud dalam ayat 12 tersebut, merupakan sebuah metafora yang berarti merusak jembatan atau jalan bagi sebuah pasukan tentara di medan perang 16 demikian komentar Robertson dan Plummer. Artinya Paulus tidak mau merusak jalan atau jembatan yang telah dibangun atau dibuatnya sendiri sebagai tentara Kristus yang diutus untuk merintis dan menyebarkan Injil ke seluruh dunia yang beradab ini, hanya gara-gara soal penghidupan sehari-hari. Jembatan yang dibangunnya bertujuan menjadi jalan bagi hamba Tuhan lainnya seperti dirinya untuk leluasa melayani dan bekerja di Korintus (bnd. 2 Tim. 2:4) di masa mendatang. Prinsip ini masih relevan dan patut dipertimbangkan pada masa kini mengingat kondisi dan kompleksitas masalah atau problem di medan pelayanan, khususnya di pedesaan atau jemaat-jemaat yang belum mampu membiayai secara layak kehidupan hamba Tuhan yang melayani mereka. Prinsip ini penting dihidupi agar tugas pemberitaan Injil dapat dilakukan dengan sebaik mungkin dan mengurangi rintanganrintangan yang menghambat pelayanan seorang hamba Tuhan, dalam hal ini secara khusus soal ekonomi atau penghidupan seorang hamba Tuhan. Prinsip rohani ini sejalan dengan pengertian profesi sebagai pekerjaan yang bertujuan memberikan pengabdian pada masyarakat dan bukan semata-mata untuk mencari keuntungan secara materi/finansial bagi diri sendiri. Masalah yang terjadi sekarang ini yaitu mengapa sampai banyak hamba Tuhan atau Rohaniawan yang menuntut gaji atau upah yang tinggi kepada jemaatnya, mungkin saja disebabkan oleh pemahaman mereka yang sempit akan profesi dan panggilan sebagai seorang hamba Tuhan itu sesungguhnya atau bisa jadi karena sikap individualistis yang muncul karena pengaruh derasnya sekularisme, materialisme 17 dan hedonisme yang melanda budaya manusia saat ini, sehingga tanpa disadari banyak hamba-hamba Tuhan jatuh pada sikap mencari keuntungan dari pelayanannya bahkan marak terjadi sampai 16 William M. Greathouse, et al., Beacon Bible Commentary, Volume VIII (Kansas City, Missouri: Beacon Hill Press of Kansas City, 1968), Rick Warren berkomentar bahwa lebih banyak orang tidak melayani karena materialisme ketimbang karena hal lainnya, lihat Rick Warren, The Purpose Driven Life, cetakan ke-10 (Malang: Gandum Mas, 2005), 293. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 85
18 menyalahgunakan keuangan dalam jemaat atau organisasi yang dilayaninya. Sesungguhnya sifat demikian sangat jauh dari sifat dan kehidupan yang diteladankan oleh Paulus dan rekan-rekannya sebagaimana yang diuraikan dalam tulisan ini. Meskipun ia berhak atas itu, namun ia tidak mempergunakannya (Ayat 14). Seorang hamba Tuhan patut menyikapi secara bijaksana soal upah yang patut diterimanya, dan tetap perlu memberi ruang untuk tidak ngotot menuntut dan mempergunakan haknya bahkan bila perlu melepaskan haknya tersebut dengan melakukan pekerjaan tangan seperti yang dilakukan Paulus dan Barnabas, jika kondisi jemaat yang dilayani belum sanggup memberi upah yang layak baginya (ayat 6, 15). Pertanyaan lain yang perlu diutarakan dalam pembahasan ini dan perlu diklarifikasi adalah soal mengapa seorang hamba Tuhan/Rohaniawan tidak boleh menuntut haknya? Bukankah mereka layak untuk menerima dan menikmati hasil jerih payah mereka? Menarik kita menyimak jawaban Paulus atas persoalan di atas demikian: Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil (Ayat 17-18). Penjelasan Paulus di atas memberikan alasan mengapa seorang hamba Tuhan yang bertugas memberitakan Injil seperti dirinya tidak mau menuntut haknya (upahnya) yaitu disebabkan bahwa tugas pemberitaan Injil itu merupakan tugas kepercayaan yang ditanggungkan oleh Allah kepada Paulus dan bukan atas kehendaknya sendiri. Bruce menjelaskan dalam ayat bahwa Paulus menempatkan posisinya sebagai budak yang tidak membanggakan diri dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberita Injil. Ia harus taat kepada kehendak Tuan-Nya yang memberikan tugas itu kepadanya. Ia tidak punya pilihan dan sebaliknya akan tidak baik baginya jika ia tidak taat. 18 Oleh karena alasan ini, 18 F.F. Bruce, The New Century Bible Commentary I & II Corinthians (Grand Rapids, Micihingan: Wm. B. Eerdmans Pubuishing Company, 1987), Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
19 maka seorang hamba Tuhan harus memahami bahwa Allah adalah Tuan yang paling bertanggungjawab memenuhi dan menjamin kebutuhan hidup hamba-hambanya. Seorang hamba Tuhan dalam hal ini, patut menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan dari orang-orang yang dilayaninya (ayat 19-23), dan tahu bahwa tujuan akhir pelayanannya ialah mendapatkan kehidupan kekal di sorga bersama Yesus, Juruselamat (Ayat 24-27) sebagaimana yang diteladankan oleh Paulus. D. PENUTUP Sebagai rangkuman, dapat disimpulkan kembali dalam tulisan ini bahwasanya pekerjaan seorang hamba Tuhan atau Rohaniawan, khususnya pendeta dan pemimpin Kristen pada umumnya, layak disebut sebagai sebuah profesi yang harus dilandasi oleh panggilan khusus dari Allah, pendidikan dan kompetensi yang memadai, juga buah pelayanan yang dapat dinikmati orang banyak serta kesediaan untuk tidak menuntut upah atau hak yang tinggi dari pelayanannya yang sesungguhnya merupakan kepercayaan dari Allah dan pengabdian kepada sesama. Hal ini dipertegas oleh Stephen Tong yang berkomentar demikian: Orang yang menuntut hak dan menuntut segala sesuatu yang dapat diperoleh dari hak itu adalah orang yang belum terlepas dari egoisme. Tetapi orang yang mengetahui apa artinya menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Kristus, serta meneladani semua langkah dan cara hidup Kristus, orang demikian tidak menuntut hak, melainkan menuntut diri bagaimana boleh menjadi berkat di tangan Tuhan yang dapat dibagikan kepada banyak orang. 19 Seorang hamba Tuhan semestinya menyadari bahwa baik talenta dan haknya adalah milik Tuhan dan sebagaimana waktu hidup pun adalah milik Tuhan dan adalah hak-nya untuk mempergunakannya. 20 Di sini- 19 Prakata Stephen Tong untuk bukunya Mabel Williamson, Tidakkah Kami Mempunyai Hak?, cet. ke-2 (Surabaya: Penerbit Momentum, 2013), viii-ix. 20 Mabel Williamson, Tidakkah Kami Mempunyai Hak?, cet. ke-2 (Surabaya: Penerbit Momentum, 2013), 53. Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 87
20 lah pengertian pekerjaan dipahami sebagai aktivitas penebusan, suatu usaha pengudusan aspek dalam kehidupan yang akan berlangsung terus sampai di sorga untuk selama-lamanya. 21 Tulisan ini juga hendak memberi saran kepada para pelayan atau hamba Allah yang telah dipanggil oleh-nya dan dipercaya oleh- Nya, untuk menyimak perkataan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 6:24 yang berbunyi demikian: Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Terkait soal pelayanan dan upah, maka dalam bagian akhir pembahasan artikel ini penulis ingin mengutarakan komentar Rick Warren yang diharapkan berguna bagi para hamba atau pelayan Tuhan tentang bagaimana seharusnya bersikap terhadap uang demikian: Bila Yesus menjadi Tuan Anda, maka uang melayani Anda, tetapi bila uang menjadi tuan Anda, maka Anda menjadi budaknya... Pelayan-pelayan Allah selalu lebih peduli pada pelayanan ketimbang uang. 22 Pada akhirnya, tulisan ini akan diakhiri dengan mengedepankan sebuah prinsip rohani yang penting disadari dan dimiliki dengan baik dan tepat menyangkut soal sikap dan motivasi yang benar dalam menggeluti profesi sebagai hamba Allah yaitu melayani Tuhan dengan cara menolak tekanan dunia, menjadi teladan dalam ketaatan dan dedikasi, yang memilih jalan salib daripada jalan yang dipilih orang banyak, menjadikan pelayanan rohani sebagai sebuah sikap ibadah dan bukan aktivitas yang hampa belaka. 23 DAFTAR PUSTAKA Brake, Andrew. Menjalankan Misi Bersama Yesus: Pesan-Pesan Bagi Gereja dari Kisah Para Rasul. Bandung: Kalam Hidup, David W. Hall & Matthew D. Burton, Calvin dan Perdagangan (Surabaya: Penerbit Momentum, 2015), Warren, The Purpose Driven Life, Hall & Burton, Calvin dan Perdagangan. 88 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
21 Bruce, F.F., The New Century Bible Commentary I & II Corinthians. Grand Rapids, Michingan: Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Crowder, Bill., Sorotan Iman. Jakarta: Duta Harapan Indah, Greathouse, William M. et al., Beacon Bible Commentary, Volume VIII.Kansas City, Missouri: Beacon Hill Press of Kansas City, Hall, David W. & Burton, Matthew D. Calvin dan Perdagangan. Surabaya: Penerbit Momentum, Henry, Matthew. Tafsiran Surat Roma, 1 & 2 Korintus. Surabaya: Penerbit Momentum, Kunandar, Guru Profesional. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Lane, Tony. Runtut Pijar, cetakan ke-9. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching, Sinamo, Jansen. Delapan Etos Kerja Profesional. Bandung: Bina Media Informasi, VanGemeren, Willem A. Progres Penebusan. Surabaya: Penerbit Momentum, Warren, Rick. The Purpose Driven Life, cetakan ke-10. Malang: Gandum Mas, Wiersbe, Warren W. Hikmat di Dalam Kristus. Bandung: Kalam Hidup, Williamson, Mabel. Tidakkah Kami Mempunyai Hak?, cet. ke-2. Surabaya: Penerbit Momentum, 2013 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 89
22 90 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21
Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21 Bunga Rampai Penyunting: Ev. I Putu Ayub Darmawan, M.Pd Sekolah Tinggi Teologi SIMPSON 2017 Melaksanakan Amanat Agung di Abad 21: Bunga Rampai Penyunting: Ev. I Putu
Lebih terperinciKUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN Maria
Lebih terperinciYesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya
Pelajaran Kedua Yesus Adalah Juru Selamat Manusia Apabila kita bicara tentang Juru Selamat, mungkin sementara orang mengajukan pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya diselamatkan?
Lebih terperinciRENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order
RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang
Lebih terperinci1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong
1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11 Pdt. DR. Stephen Tong Yesus mengatakan ada dua macam orang yang melayani Tuhan, yang semacam adalah gembala yang lainnya adalah orang upahan. Gembala mengasihi domba-domba
Lebih terperinciPROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF
Lebih terperinciPROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (4/6)
Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinciPAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN. Lesson 1 for July 1, 2017
PAULUS: RASUL UNTUK BANGSA LAIN Lesson 1 for July 1, 2017 Paulus adalah penulis surat kepada jemaat di Galatia. Dia memperkenalkan dirinya sebagai berikut: Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak
Lebih terperinciSaya Dapat Menjadi Pekerja
Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap
Lebih terperinciSeri Kedewasaan Kristen (6/6)
Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya
Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri
Lebih terperinciSurat-surat Am DR Wenas Kalangit
Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena
Lebih terperinciSurat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan
Lebih terperinciGereja Membaptis Orang Percaya
Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya
Lebih terperinciPERAN GEREJA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU. Olipianti GKII Kaliamok
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PERAN GEREJA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciLesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI
Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI Dalam 1 Petrus 5: 1-10, Petrus menjelaskan peran para penatua di Gereja. Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama
Lebih terperinciBagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2
Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita melihat pentingnya menerima baptisan Roh Kudus. Dalam bagian ini kita akan melihat pentingnya mempelajari
Lebih terperinciRENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order
RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat
Lebih terperinciKEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)
KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi
Lebih terperinciGereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.
Lebih terperinciKeterangan Dasar Tentang Alkitab
Keterangan Dasar Tentang Alkitab Alkitab ditulis untuk segala macam manusia - muda dan tua, tidak terpelajar dan terpelajar, kaya dan miskin. Alkitab adalah pedoman rohani untuk mengajar orang bagaimana
Lebih terperinciRespon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata
Respon & Tanggung Jawab Umat Tebusan Tuhan 1 Ptr. 1:13-16 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 1 12, Petrus telah menjabarkan apa yang telah Allah kerjakan bagi kita: Allah telah melahirbarukan kita, memberikan
Lebih terperinciFINDING YOUR LIFE PURPOSE #1 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #1 WORLD PERSPECTIVE VS GOD S PERSPECTIVE CARA PANDANG DUNIA VS CARA PANDANG TUHAN
FINDING YOUR LIFE PURPOSE #1 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #1 WORLD PERSPECTIVE VS GOD S PERSPECTIVE CARA PANDANG DUNIA VS CARA PANDANG TUHAN PEMBUKAAN: Kita akan masuk dalam sebuah seri khotbah baru yang
Lebih terperinciBasuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,
Lebih terperinciSetiap Orang Bisa Menjadi Pengajar
Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus
Lebih terperinciBUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS
MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan
Lebih terperinciPola Tuhan Bagi Para Pekerja
Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Kim mempelajari alasan-alasan bagi perkumpulan orang percaya dalam gereja yang mula-mula. Ia melihat adanya bermacam-macam keperluan yang mempersatukan mereka - keperluan akan
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG
BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciPembaptisan Air. Pengenalan
Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui
Lebih terperinciGereja Memberitakan Firman
Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciEksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata
Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata Dalam ayat 4-8 Petrus memberikan kepada kita suatu Kristologi yang unik sekali dalam PB yang memberikan gambaran Kristus sebagai batu yang hidup, batu penjuru,
Lebih terperinciApa yang dimulai dengan ketaatan sederhana pada panggilan Yesus akhirnya mengubah hidup mereka, dan pada puncaknya, mengubah dunia.
L. E. V. E. L O. N. E BAGIAN PERTAMA: HIDUP YANG MEMURIDKAN ORANG LAIN (DISCIPLE MAKER) 1: Apakah itu seorang Murid? Dua ribu tahun yang lalu, Yesus berjalan ke segelintir orang dan berkata, "Ikutlah Aku."
Lebih terperinciHUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU
HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN
Lebih terperinciRencana Allah untuk Gereja Tuhan
Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting
Lebih terperinciSurat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016
Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016 Pelita Ketujuh: Persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna 2 Yoh. 1:12-13 1:12 Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak
Lebih terperinciPANDANGAN PAULUS TERHADAP INJIL. Oleh Irwanto Berutu
PANDANGAN PAULUS TERHADAP INJIL Oleh Irwanto Berutu Abstraksi Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep Rasul Paulus tentang Injil. Sebab ada orangorang yang belum memahami Injil yang sebenarnya,
Lebih terperinci1. DOSA DAN AKIBATNYA ( Roma 6 : )
1. DOSA DAN AKIBATNYA ( Roma 6 : 16-23 ) Didalam suratnya kepada Jemaat di Roma pada bab ini Rasul Paulus menjelaskan hal mengenai dosa dan akibatnya. Manusia tidak sanggup melepaskan dirinya sendiri dari
Lebih terperinciPENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK YULIA CITRA, LENDA DABORA J.F. SAGALA STT SIMPSON
PENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK YULIA CITRA, LENDA DABORA J.F. SAGALA STT SIMPSON PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PENGINJILAN
Lebih terperinciJemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di
BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.
Ungaran, 5 Mei 2017. Pembicara: 1. Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd (Universitas Negeri Malang) 2. Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si (Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga) 3. Pdt. Dr. Daniel
Lebih terperinciJika Allah hanya peduli pada kegiatan keagamaan,
L. E. V. E. L O. N. E BAGIAN PERTAMA: HIDUP YANG MEMURIDKAN ORANG LAIN (DISCIPLE MAKER) 3: Hidup Sebagai Pembuat Murid Mengapa Anda ingin menjadikan seseorang murid? Apakah Anda menanyakan pertanyaan ini
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciTATA GEREJA PEMBUKAAN
TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (3/6)
Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI
Lebih terperinciFINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH
FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,
Lebih terperinciGal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A.
Gal.6:1-5 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kitab Galatia dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat di Galatia dengan tujuan agar mereka dapat berpegang pada Injil Kristus dan bukan pada hukum yang menyebabkan
Lebih terperinciDasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.
Dasar Kebersatuan Umat Kristen Efesus 2:11-22 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bicara soal kebersatuan, bukan hanya umat Kristen yang bisa bersatu. Bangsa Indonesia pun bersatu. Ada semboyan Bhineka Tunggal Ika,
Lebih terperinciMenyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita
Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita Gereja penuh sesak. Masa panen telah tiba. Tiap-tiap orang membawa sesuatu dari hasil panennya untuk dibagikan bersama orang lain di dalam gereja. Ada sukacita pada
Lebih terperinciBAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja
BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama
Lebih terperinciEksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata
Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Tidak seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada satu jemaat, Petrus langsung menuliskan suratnya untuk ke-5 jemaatnya. Suratnya
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciPEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa
PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa Tujuan: Jemaat memahami bahwa pemberian (sumber daya, ide, waktu, dana, dan materi) merupakan salah satu wujud perbuatan
Lebih terperinciYohanes 3:3; Yohanes 1:12-13; Efesus 2:19-20; I Korintus
Tema : BERSEKUTU Pembacaan : 12:13 Yohanes 3:3; Yohanes 1:12-13; Efesus 2:19-20; I Korintus Kompilasi : Yohanes 3 3 Yesus menjawab, kata-nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:
Lebih terperinciTHE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS
THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS Hari ini kita masuk dalam bagian yang kedua dari seri khotbah The Warrior s Call! MINGGU
Lebih terperinciDARI IMAN KEPADA IMAN
DARI IMAN KEPADA IMAN 3 Oleh: Stephen Tong Penerbit Momentum 2004 DARI IMAN KEPADA IMAN Oleh: Stephen Tong Transkrip: Sutjipto Subeno Tata Letak: Djeffry Pengoreksi: Irenaeus Herwindo Desain Sampul: Ricky
Lebih terperinciSeri Iman Kristen (7/10)
Seri Iman Kristen (7/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kelahiran Baru Kode Pelajaran : DIK-P07 Pelajaran 07 - KELAHIRAN BARU DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Definisi 2.
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinciTh A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017
1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya
Lebih terperinciSurat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015
Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015 Prolog Kita sudah mendengar tentang kehidupan Kristus di dalam keadaan manusia daging, tetapi daging yang tidak berdosa, sementara kita adalah
Lebih terperinciPelajaran 8. Yesus Adalah Penguasa Ajaib. suatu kejadian di tempat jauh - "disana". Kata orang" ada tanda ajaib di desa
Pelajaran 8 Yesus Adalah Penguasa Ajaib Apakah tanda ajaib atau mujizat itu? Kita sering mendengar berita tentang mujizat-mujizat yang terjadi di dunia ini. Biasanya berita itu adalah mengenai suatu kejadian
Lebih terperinciKitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan
Setelah pada bulan lalu kita mempelajari kitab Mazmur sebagai kitab puisi yang berisi seni ekspresi hati manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, pada bulan ini kita akan melihat kitab Mazmur sebagai kitab
Lebih terperinciBab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)
Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Di seluruh suratan-suratan dalam Perjanjian Baru, kita temukan frase-frase seperti dalam Kristus, bersama Kristus, melalui
Lebih terperinciPENGENALAN AKAN ROH KUDUS
Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14
Lebih terperinciINJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia
Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga
Lebih terperinciKARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN
KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN Pengantar Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan tidak memedulikan Anda sebagai seorang perempuan? Bahwa Ia tidak tertarik pada masalah Anda, harapan Anda, dan mimpi Anda? Bahwa
Lebih terperinciPelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau
Pelajaran Enam Yesus Adalah Kebenaran Kebenaran dalam agama adalah sangat penting. Sebenarnya kebenaran adalah penting dalam bidang apapun. Manusia ingin mengetahui kebenaran dalam bidang pengobatan, dalam
Lebih terperinciPENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi
PENGAKUAN IMAN RASULI Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal,tuhan kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak
Lebih terperinciKebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.
Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang Roma 8:31-39 Pdt. Andi Halim, S.Th. Umumnya saat mendengar kata pemenang kita berpikir itu adalah orang yang hebat, yang berprestasi, dan yang luar biasa. Inilah
Lebih terperinciKarunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati
Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4
Lebih terperinciKeselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Keselamatan Kasih Karunia GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciINJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)
(Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan
Lebih terperinciBAB IV PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN
BAB IV PEMAHAMAN TENTANG PERSEMBAHAN Persembahan identik secara formal dengan memberikan sesuatu untuk Tuhan. Berkaitan dengan itu, maka dari penelitian dalam bab tiga, dapat disimpulkan bahwa, pemahaman
Lebih terperinciPANGGILAN MENJADI GEMBALA
pelayanan PASTORAL PANGGILAN MENJADI GEMBALA DASAR ALKITAB Efesus 4:11-16 - Yesus Kristus yang memilih dan menetapkan tugas pelayanan bagi para gembala. 1 Petrus 5:1-5 - Tugas para Gembala memelihara domba.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciSurat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015
Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015 Kepastian Ketujuh: Inilah Allah Yang Benar 1 Yoh. 5:20-21 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian
Lebih terperinciMENJADI LASKAR KRISTUS, BERSAKSI, BERKARYA BAGI SESAMA
MENJADI LASKAR KRISTUS, BERSAKSI, BERKARYA BAGI SESAMA MAKALAH YANG DISUSUN SEBAGAI TUGAS DARI MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN OLEH : TESALONIKA LUMEMPOUW 44215120136 JURUSAN PUBLIC RELATIONS FAKULTAS
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinciMengharapkan Ganjaran
Mengharapkan Ganjaran Pernahkah saudara melihat jalan atau bangunan yang dinamai menurut nama orang, sebagai penghormatan kepada orang tersebut. Coba lihatlah di sekitar saudara. Banyak sekali jalan, bangunan,
Lebih terperinciLesson 1 for October 7, 2017
Lesson 1 for October 7, 2017 Pada triwulan ini kita akan mempelajari kitab Roma. Pertamatama, adalah penting untuk mengetahui bagaimana Paulus sebagai penulis berhubungan dengan orang-orang Kristen yang
Lebih terperinciPekerja Dalam Gereja Tuhan
Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendeta adalah seorang pemimpin jemaat, khususnya dalam hal moral dan spiritual. Oleh karena itu, dia harus dapat menjadi teladan bagi jemaatnya yang nampak
Lebih terperinciTATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI
TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI Minggu, 15 Mei 2016 PERSIAPAN *Doa Pribadi Umat *Doa Konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2: Selamat malam dan selamat beribadah di hari Minggu, Hari Pentakosta,
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #34 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciPetrus mengajarkan bahwa berdusta kepada Roh Kudus juga berdusta kepada Allah.
Lesson 3 for January 21, 2017 Sesudah itu, Ananias dan Safira mendukakan Roh Kudus oleh menyerah kepada perasaan tamak. Mereka mulai menyesali perjanjian mereka dan tidak lama kemudian hilanglah pengaruh
Lebih terperinciGereja Lokal Sebagai Sarana Bertumbuh 1 Korintus 12:12-20
Gereja Lokal Sebagai Sarana Bertumbuh 1 Korintus 12:12-20 Pernahkah Anda berpikir mengapa setelah kita percaya kita perlu hadir dalam komunitas yang bernama gereja? Apakah tidak cukup kita mengaku percaya
Lebih terperinciPelayanan Mengajar Bersifat Khusus
Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Selain sebagai persekutuan orang-orang percaya, gereja dalam bentuknya adalah sebagai sebuah organisasi. Sebagaimana sebuah organisasi, maka gereja membutuhkan
Lebih terperinci