ORANG HILANG (MAFQUD) (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ORANG HILANG (MAFQUD) (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl)"

Transkripsi

1 Jurnal PELAKSANAAN Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor PEMBAGIAN 1, Januari 2017 HAK WARIS TERHADAP ORANG HILANG (MAFQUD) (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl) Suyikati Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta Abstraks Penelitian tentang pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl), bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) dan untuk mengetahui apa permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud). Penelitian tentang pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl), merupakan penelitian Yuridis Empiris yaitu Penelitian yang pada awalnya meneliti data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data Primer di lapangan atau terhadap masyarakat. Selanjutnya data yang telah diperoleh dianalisis oleh Peneliti dengan Metode Deskriptif Analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terkait dengan pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl), yaitu bahwa berdasarkan pada bukti bukti otentik yang diperoleh di persidangan serta berdasarkan pada tenggang waktu lamanya si mafqud pergi meninggalkan tempat tinggalnya, maka Sujiman bin Subaji alias Baji sebagai Termohon mafqud dapat ditetapkan sebagai orang hilang (mafqud) dan terhadap harta peninggalannya dapat dibagi kepada para ahli warisnya, dan terkait dengan permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl), yaitu bahwa permasalahan hukum dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) dapat saja terjadi tetapi jika melihat pada usia Termohon mafqud dimana apabila Termohon masih hidup maka berusia 107 tahun, sehingga kecil kemungkinan Termohon mafqud akan kembali dalam keadaan hidup, sehingga permasalahan hukum terkait dengan pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) dalam kasus ini diharapkan tidak akan terjadi. Kata Kunci : Hak waris, orang hilang (mafqud) LATAR BELAKANG MASALAH Hukum kewarisan islam sebagai hukum yang bersumber dari wahyu Allah yang disampaikan oleh Nabi dengan berbagai Sunnahnya dan dikembangkan oleh akal pikir manusia untuk dapat mencapai titik kesempurnaan yang hakiki dalam kehidupan. Manusia dengan akal pikir yang dimiliki mencoba untuk memahami segala kaidahkaidah hukum yang terdapat di dalam Al Qur an serta Hadis Nabi dan mencoba untuk merumuskan dalam kaidah kaidah hukum yang lebih bisa dipahami oleh akal pikir manusia dengan segala keterbatasannya. Hukum waris menduduki tempat amat penting dalam hukum islam, ayat Al Qur an 100 mengatur hukum waris dengan jelas dan terperinci, hal ini dapat dimengerti sebab masalah warisan pasti dialami oleh setiap orang, kecuali itu, hukum waris langsung menyangkut harta benda yang apabila tidak diberikan ketentuan pasti, amat mudah menimbulkan sengketa di antara ahli waris. (Ahmad Azhar Basyir, 2001 : 3) Al Qur an sebagai salah satu sumber hukum waris islam mengatur secara terperinci dan jelas tentang kewarisan islam, terdapat beberapa ayat Al Qur an yang mengatur tentang pembagian harta warisan, diantaranya di dalam Al Qur an Surat An Nisaa (4) : 7, yang artinya : Bagi laki laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya dan

2 Suyikati: Pelaksanaan Pembagian Hak Waris terhadap Orang Hilang (Mafqud) bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. Selain diatur secara terperinci di dalam Al Qur an pengaturan tentang hukum kewarisan islam juga terdapat di dalam Hadits Nabi. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah Saw, bersabda : Nabi Muhammad Saw, bersabda : Berikanlah harta pusaka kepada orang orang yang berhak, sesudah itu, sisanya, untuk orang laki laki yang lebih utama (HR Bukhari Muslim). (Mardani, 2015 : 13) Meskipun Al Qur an dan Sunah Rasul telah memberi ketentuan terperinci mengenai pembagian harta warisan, dalam beberapa hal masih diperlukan adanya Ijtihat, yaitu terhadap hal yang tidak ditentukan dalam Al Qur an ataupun Sunah Rasul, misalnya mengenai bagian warisan banci, kepada siapa sisa harta warisan yang tidak habis terbagi diberikan, bagian ibu apabila hanya bersama sama dengan ayah dan suami atau istri dan sebagainya. (Ahmad Azhar Basyir, 2001: 9), serta ketentuan tentang orang hilang (mafqud). Terkait dengan orang hilang (mafqud) Hasbiyallah ( 2007 : 91) mendefinisikan orang yang sudah lama pergi meninggalkan tempat tinggalnya dan tidak diketahui kabar beritanya, domisilinya bahkan tidak diketahui hidup dan matinya. Orang yang hilang (dalam bahasa Arab diistilahkan dengan mafqud) yaitu orang yang tidak diketahui kabar beritanya, dalam hal ini termasuk tempat tinggal dan keadaannya (apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia). (Suhrawardi K Lubis dan Komis Simanjuntak, 2004 : 63) Dalam Faraid dijelaskan diantara persyaratan ahli waris ialah ia jelas hidup pada saat kematian pewaris dan diantara syarat pewaris ialah pasti pula kamatiannya. Ketidakpastian tersebut menimbulkan masalah dalam kewarisan. (Amir Sarifuddin, 2011 : 136) Terkaid dengan orang hilang, Istri orang yang hilang (mafqud) tidak boleh dikawinkan, harta yang dimiliki oleh orang hilang (mafqud) tidak dapat diwariskan kepada ahli warisnya serta hak hak yang dimiliki oleh orang hilang (mafqud) tidak dapat dibelanjakan sebelum ada kejelasan tertait status hukum dari si mafqud. Dalam menentukan status hukum bagi orang hilang (mafqud), terdapat dua macam pertimbangan hukum yang dapat digunakan oleh hakim dalam mencari kejelasan terkait status hukum orang hilang (mafqud) yaitu : 1. Berdasarkan bukti bukti yang otentik yang dibenarkan oleh syariat, yang dapat menetapkan suatu ketetapan hukum. 2. Berdasarkan tenggang waktu lamanya si mafqud pergi atau berdasarkan kadaluwarsa. Penentuan status hukum bagi si mafqud, merupakan suatu keharusan, hal tersebut menyangkut kepentingan si mafqud sendiri, ahli waris yang ditinggalkan, harta yang dimiliki apakah dapat dibagi atau tidak serta untuk mencegah munculnya permasalahan hukum di kemudian hari. Salah satu contoh Penetapan Pengadilan terhadap orang hilang (mafqud) dan terhadap harta yang ditinggalkan dinyatakan dibagi kepada seluruh ahli warisnya adalah Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl, yang ditetapkan oleh Majelis Hakim pada tanggal 13 Mei Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat permasalahan y ang perlu mendapatkan perhatian, yaitu: Pertama, Bagaimana pelaksanaan pembagian hak waris 101

3 Jurnal Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 terhadap orang hilang (mafqud), Kedua, Apa permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian tentang Pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/ Pdt.P/2014/PA. Btl), adalah Penelitian Yuridis Empiris yaitu Penelitian yang pada awalnya meneliti data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau terhadap masyarakat. (Soerjono Soekanto,1986 : 52) Sumber Data Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari Subyek penelitian, untuk memberikan kejelasan terkait dengan permasalahan yang di teliti baik yang diperoleh dari Responden ataupun Narasumber. Subyek penelitian didalam penelitian ini meliputi : 1. Hakim Pengadilan Agama Bantul 2. Advokat/Praktisi Hukum Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh oleh peneliti dari Penelitian Kepustakaan, dimana data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari : Bahan Hukum Primer Yaitu bahan bahan yang mengikat terdiri dari: 1. Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/ Pdt.P/2014/PA.Btl. 2. Kompilasi Hukum Islam. Bahan Hukum Sekunder Yaitu bahan bahan yang memberikan Penjelasan mengenai bahan hukum Primer, terdiri dari : 1. Buku buku yang membahas tentang hukum waris Islam. 2. Berbagai hasil Penelitian mengenai hak waris orang hilang (mafqud). Bahan Hukum Tersier Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, (Soerjono Soekanto, 1986 : 52), bahan hukum Tersier yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tafsir Al Qur an dan Tafsir Hadits. Teknik Pengumpulan Data a. Untuk memperoleh data Primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Wawancara atau Interview. dalam penelitian ini peneliti mengunakan tipe wawancara terarah (directive interview), (Soerjono Soekanto, 1986:229) disini wawancara dilakukan berdasarkan pada daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya oleh Peneliti. b. Untuk memperoleh data Sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji buku buku, Peraturan Perundang undangan, karya ilmiah, artikel artikel, serta bahan bahan lain yang terkait dengan penelitian ini. Analisis Data Dalam penelitian ini mengunakan Metode Penelitian Deskriptif Analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan Kualitatif terhadap data primer dan data sekunder. (Zainuddin Ali, 2015 : 107). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Diskripsi Kasus Dan Hasil Penelitian Pada waktu yang tidak dapat diingat lagi ada seseorang bernama Subaji alias Baji, dimana Subaji alias Baji menikah sebanyak tiga kali, pertama dengan Almarhumah Nyonya Subaji alias Kasri, kedua dengan Almarhumah 102

4 Suyikati: Pelaksanaan Pembagian Hak Waris terhadap Orang Hilang (Mafqud) Nyonya Subaji alias Pademi dan ketiga dengan Almarhumah Nyonya Subaji alias Siti Naroh. Dari Pernikahan antara Almarhum Subaji alias Baji dengan Almarhumah Nyonya Subaji alias Kasri dikarunia satu orang anak bernama Sujiman bin Subaji alias Baji, dari pernikahan kedua dengan Almarhumah Nyonya Subaji alias Pademi telah dilahirkan dua orang anak yakni Almarhumah Nyonya Ngadri dan Eko Sugiharto bin Subaji alias Baji, dari pernikahan ketiga antara Subaji alis Baji dengan Almarhumah Nyonya Subaji alias Siti Naroh dikarunia tiga orang anak masingmasing bernama Sutopo bin Subaji alias Baji, Harti Utami binti Subaji alias Baji dan Suti Hartati bin Subaji alias Baji. Pada sekitar tahun 1942 Sujiman bin Subaji alias Baji, yang bertempat tinggal di Dusun Sanden, RT. 005, Desa Sukasari, Kecamatan Klatak, Kabupaten Bantul pergi meninggalkan kampung halamanya dan tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini. Pada waktu meninggalkan kampung halamannya Sujiman bin Subaji alias Baji pada saat itu berusia kurang lebih 34 tahun masih bujang tidak memiliki istri serta anak dan meninggalkan dua bidang tanah sawah dan sebidang tanah pekarangan dengan Letter C Desa Sukasari Nomor 1312/Bantengan yang berasal dari warisan Almarhum Subaji alias Baji yaitu : Persil 141 a/p. III luas 305 M 2 Persil 137 S. III luas 110 M 2 (telah bersertifikat M luas 97 M 2 ) Persil 136 b/s III luas 550 M 2. Terletak di Dusun Sanden, Desa Sukasari, Kecamatan Klatak, Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak pergi meninggalkan kampung halamannya dari tahun 1942 sampai sekarang, telah berlangsung selama kurun waktu 73 tahun, Sujiman bin Subaji alias Baji belum pernah kembali dan tidak diketahui keberadaannya juga tidak diketahui apakah masih hidup ataukah sudah meninggal dunia. Berdasarkan hal tersebut maka ahli waris dari Sujiman bin Subaji alias Baji mengajukan Permohonan ke Pengadilan Agama Bantul untuk mendapatkan kejelasan terkait status hukum dari Sujiman bin Subaji alias Baji dan terhadap harta yang ditinggalkan. Dalam Pertimbangan hukum Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/ 2014/ PA. Btl, disampaikan diantaranya : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang dihadirkan dalam persidangan serta didukung oleh bukti P. 16 dan P. 19 maka telah terbukti secara sah bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji telah pergi meninggalkan kampung halamannya pada tahun 1942 dan sampai sekarang telah berlangsung selama kurang lebih 73 tahun tidak pernah kembali, serta tidak diketahui keberadaannya. Bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji terbukti telah pergi meninggalkan kampung halaman sejak tahun 1942 (telah berlangsung selama kurang lebih 73 tahun) dan sampai sekarang tidak pernah kembali, serta tidak diketahui keberadaannya, apabila Sujiman bin Subaji alias Baji masih hidup berarti ia sudah berusia 107 tahun, melebihi rata rata usia harapan hidup orang Yogyakarta yang hanya 80 tahun. Bahwa Majelis hakim telah menemukan fakta fakta hukum didepan dipersidangan sebagai berikut : Bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji sejak tahun 1942 telah pergi meninggalkan kampung halamanya sampai sekarang telah berlangsung selama 73 tahun tidak pernah kembali. Bahwa pihak keluarga telah berusaha untuk menemukan Sujiman bin Subaji alias Baji namun tidak berhasil. Bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji telah meninggalkan ahli waris yaitu Pemohon. Bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji meninggalkan harta berupa sawah dan tanah pekarangan yaitu : 103

5 Jurnal Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 Persil 141 a/p. III luas 305 M 2 Persil 137 S. III luas 110 M 2 (telah bersertifikat M luas 97 M 2 ) Persil 136 b/s III luas 550 M 2. Bahwa kepergian Sujiman bin Subaji alias Baji selama 73 tahun dan tidak pernah kembali lagi serta tidak diketahui keberadaannya, dapat diduga telah meninggal dunia, hal ini sejalan dengan pendapat DR. Wahbah Al Zuhayli dalam bukunya Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhi Vol. 10 halaman 484 yang diambil alih sebagai pendapat mejelis, bahwa orang hilang yang sudah berlalu 70 tahun 80 tahun diperkirakan telah meninggal dunia. Dalam Penetapannya Majelis hakim Menetapkan : 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menetapkan Sujiman bin Subaji/Baji telah mafqud sejak tahun 1942; 3. Menetapkan para Pemohon (Muntik bin Ngadri, Eko Sugiharto bin Subaji alias Baji, Sutopo bin Subaji/Baji, Harti Utami binti Subaji/Baji dan Suti Hartati binti Subaji/Baji) adalah ahli waris Sujiman bin Subaji/Baji; 4. Menetapkan sawah dan tanah pekarangan: Persil 141 a/p. III luas 305 M 2 Persil 137 S. III luas 110 M 2 (telah bersertifikat M luas 97 M 2 ) Persil 136 b/s III luas 550 M 2. Terletak di Dusun Sanden, Desa Sukasari, Kecamatan Klatak, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah harta peninggalan Sujiman bin Subaji/Baji yang menjadi hak para ahli warisnya tersebut poin 3; 5. Membebankan kepada Para Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp , (Empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah). Terkait dengan Penetapan ini menurut Bapak Awang Guntoro selaku Advokat/ Praktisi Hukum menyampaikan bahwa Majelis hakim dalam menetapkan Termohon mafqud yakni saudara Sujiman bin Subaji alia Baji sudah tepat dimana Penetapan mafqud tersebut didasarkan pada bukti bukti otentik yang diperoleh di Persidangan yakni berdasarkan pada bukti surat serta keterangan saksi saksi yang dihadirkan dalam Persidangan.(wawancara, 13 Agustus 2016), sedangkan terkait dengan permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) bisa saja terjadi dimana orang yang sudah dinyatakan hilang (mafqud) ternyata kembali dalam keadaan hidup dan menuntut harta miliknya yang telah dibagi untuk dikembalikan, untuk mencegah hal tersebut, Pengadilan Agama Bantul memberikan batasan minimal agar seseorang dinyatakan hilang (mafqud) yakni minimal 5 tahun. (wawancara dengan Bapak Yusuf selaku Hakim Pengadilan Agama Bantul : 10 Agustus 2016). Pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl). Orang hilang (mafqud) adalah orang yang meninggalkan tempat untuk beberapa lamanya tanpa diketahui peri keadaannya. (Ahmad Azhar Basyir, 2001 : 98). Pewarisan mafqud disebut dengan miratsut taqdiriy yaitu pusaka dengan jalan perkiraan seperti pusaka khunsa dan anak dalam kandungan.(hasbiyallah, 2007 : 91). Menyangkut status hukum orang yang hilang ini para ahli hukum islam menetapkan bahwa : 1. Istri orang yang hilang tidak boleh dikawinkan. 2. Harta orang yang hilang tidak boleh diwariskan. 3. Hak hak orang yang hilang tidak boleh dibelanjakan atau dialihkan. 104

6 Suyikati: Pelaksanaan Pembagian Hak Waris terhadap Orang Hilang (Mafqud) Ketidakbolehan ketiga hal tersebut diatas sampai orang yang hilang tersebut diketahui dengan jelas statusnya, yaitu apakah ia dalam keadaan masih hidup atau sudah meninggal dunia. Dan apabila masih diragukan maka statusnya harus dianggap sebagai masih hidup sesuai dengan keadaan semula, dan dapat ditambahkan, bahwa yang berhak untuk menentukan seseorang yang hilang sudah mati hanyalah hakim. Yang menjadi persoalan sekarang, sampai kapankah tenggang waktunya yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan seseorang yang hilang tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah mati? (Suhrawardi K Lubis dan Komis Simanjuntak, 2004 : 63) Untuk menjawab hal ini para ahli hukum tidak ada persesuaian pendapat, yang pada akhirnya kondisi ini melahirkan beberapa pendapat (Muhammad Ali as Shabuni, 1988 : seperti dikutip Suhrawardi K Lubis dan Komis Simanjuntak, 2004 : 64 65) yaitu sebagai berikut : 1. Seseorang yang hilang dianggap sudah meninggal dunia apabila teman teman sebayanya yang ada di tempat itu sudah mati (pendapat ini dipegang oleh ulama Hanafiyah) sedangkan apabila diukur dengan jangka waktu Imam Abu Hanifah mengemukakan harus terlewati waktu 90 tahun. Pendapat ini senada dengan pendapat ulama Syafi iyah akan tetapi penetapan matinya seseorang itu hanya dapat dilakukan oleh Keputusan lembaga Pengadilan. 2. Seseorang yang hilang dianggap sudah meninggal dunia apabila telah terlewat tenggang waktu 70 tahun. Pendapat ini didasarkan kepada Hadis yang artinya berbunyi sebagai berikut: Umur umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun (pendapat ulama Malikiyah). Sedangkan menurut riwayat Imam Maliki, bahwa apabila ada laki laki yang hilang di negara Islam dan terputus beritanya, maka istrinya harus melapor kepada hakim, dan apabila hakim tidak mampu untuk mendapatkannya, maka istrinya diberi waktu menunggu selama 4 tahun dan kalau waktu empat tahun sudah terlewati, maka istrinya beridah sebagaimana lazimnya seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya dan setelah itu diperkenankan kawin dengan laki laki lainnya. Dengan Riwayat tersebut berarti seseorang yang hilang dapat dinyatakan mati setelah lewat waktu empat tahun. 3. Orang hilang menurut situasi dan kebiasaannya ia akan binasa (seperti waktu peperangan, tenggelam waktu pelayaran atau pesawat udara jatuh dan temannya ada yang selamat), maka orang yang hilang tersebut harus diselidiki selama empat tahun, jika tidak ada kabar beritanya maka hartanya sudah dapat dibagi. Pendapat ini dipegang oleh ulamaulama Hanabilah. Sedangkan, apabila kehilangan tersebut bukan disebabkan oleh peristiwa yang membawa kematian (seperti pergi berdagang atau merantau), ulama Hanabilah berbeda pendapat yaitu : a. Menunggu sampai 90 tahun sejak ia dilahirkan. b. Diserahkan pada Ijtihat hakim. Penetapan status hukum apakah si mafqud tersebut masih hidup atau sudah meninggal menjadi hal yang amat penting khususnya untuk si mafqud sendiri serta ahli waris yang ditinggalkan, dan penetapan status hukum tersebut diserahkan sepenuhnya kepada keyakinan hakim. Terdapat dua macam pertimbangan hukum yang dapat digunakan oleh hakim dalam mencari kejelasan status hukum si mafqud yaitu : 1. Berdasarkan bukti bukti yang otentik yang dibenarkan oleh syariat, yang dapat menetapkan suatu ketetapan hukum sebagaimana dalam kaidah : 105

7 Jurnal Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 At tsabitu bil bayyinah kattsabiti bil muayanah. yang tetap berdasarkan bukti bagaikan yang tetap berdasarkan kenyataan. Misalnya, ada dua orang yang adil dan dapat dipercaya untuk memberikan kesaksian bahwa si fulan yang hilang telah meninggal dunia, maka hakim dapat menjadikan dasar persaksian tersebut untuk memutuskan status kematian bagi si mafqud. Jika demikian halnya, maka si mafqud sudah hilang status mafqudnya. Ia ditetapkan seperti orang yang mati hakiki. 2. Berdasarkan tenggang waktu lamanya si mafqud pergi atau berdasarkan kadaluwarsa. Para ulama berbeda pendapat perihal tenggang waktu untuk menghukumi atau menetapkan kematian bagi si mafqud yaitu: a. Imam Malik dalam salah satu pendapatnya menetapkan waktu yang diperbolehkan bagi hakim memberi vonis kematian si mafqud ialah empat tahun. Pendapat ini beliau istimbatkan dari perkataan Umar bin Khattab yang menyatakan : Setiap isteri yang ditinggalkan oleh suaminya, sedang dia tidak mengetahui dimana suaminya, maka ia menunggu empat tahun, kemudian dia ber iddah selama empat bulan sepuluh hari, kemudian lepaslah dia. (HR. Bukhari dan Syafi i). b. Imam Syafi i, Imam Hanafi, Abu Yusuf dan Muhamad bin al Hasan berpendapat bahwasimafqudbolehdiputuskankematian nya oleh hakim bila sudah tidak ada kawan sebayanya yang masih hidup. Secara pasti hal tersebut tidak dapat ditentukan. Oleh sebab itu, beliau menyerahkan kepada ijtihat hakim. Hakim dapat memberi vonis kematian si mafqud menurut ijtihat nya demi suatu kemaslahatan. c. Abdul Malik Ibnul Majisyun memfatwakan agar si mafqud tersebut mencapai umur 90 tahun beserta umur sewaktu kepergianya. 106 d. Sebab menurut kebiasaan, seseorang itu tidak akan mencapai umur 90 tahun. Beliau menyatakan alasan tersebut berdasarkan Hadits Rasul SAW yang berbunyi Umurumur umatku itu antara 70 dan 90 tahun. d. Imam Ahmad berpendapat bahwa di dalam menetapkan status hukum bagi si mafqud, hakim harus melihat situasi hilangnya si mafqud tersebut, menurut beliau situasi hilangnya si mafqud itu dapat dibedakan atas dua situasi : 1. Situasi kepergiannya atau hilangnya itu memungkinkan membawa malapetaka misalnya dalam situasi naik kapal tenggelam yang kapalnya pecah dan sebagian penumpangnya telah tenggelam atau dalam situasi peperangan, maka setelah diadakan penyelidikan oleh hakim secermat cermatnya, hakim dapat menetapkan kematiannya setelah lewat empat tahun lamanya. 2. Situasi kepergiannya itu menurut kebiasaan tidak sampai membawa malapetaka. misalnya pergi untuk menuntut ilmu, ibadah haji dan sebagainya, tetapi kemudian ia tidak kembali dan tidak diketahui kabar beritanya lagi dan dimana domisilinya, maka dalam hal seperti itu diserahkan kepada hakim untuk menetapkan status bagi si mafqud menurut ijtihat Nya. (Muhammad Rois, orang hilangmafqud menurut.html, diakses 20 Juli 2016) Untuk mencari kejelasan terkait status hukum dari Termohon mafqud yakni Sujiman bin Subaji alias Baji dapat didasarkan pada : 1. Berdasarkan bukti bukti yang otentik yang dibenarkan oleh syariat, yang dapat menetapkan suatu ketetapan hukum. Dalam Permohonan Penetapan ini terdapat beberapa bukti dalam persidangan yang dapat memperjelas terkait status Termohon mafqud diantaranya adalah bukti surat serta saksi saksi yang diajukan di Persidangan.

8 Suyikati: Pelaksanaan Pembagian Hak Waris terhadap Orang Hilang (Mafqud) Saksi saksi yang dihadirkan dalam persidangan masing masing diantaranya : 1. Sugito bin Rejodono 2. Margo bin Kamijo 3. Sutrisno bin Sugiraharjo dan 4. Paji bin Sugiharto Inti dari kesaksian ke empat orang saksi tersebut adalah bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji telah pergi meninggalkan kampung halamannya mulai dari usia 10 tahun karena ikut Romusa pada jaman Jepang. Sejak kepergiannya tersebut Sujiman bin Subaji alias Baji tidak pernah pulang, tidak mengirim kabar, tidak diketahui tempat tinggalnya, tidak diketahui juga apakah masih hidup ataukah sudah meninggal. Pada saat meninggalkan kampung halamannya Sujiman bin Subaji alias Baji belum menikah, tidak punya istri serta tidak punya anak tetapi mempunyai tanah pekarangan dan sawah warisan dari ayahnya yakni Subaji alias Baji. Selain keterangan saksi saksi di Persidangan terdapat pula bukti surat yang diajukan di Persidangan diantaranya adalah Bukti P. 15 yakni fotokopi keterangan atas nama Sujiman bin Subaji alias Baji Nomor. 99/Pem/Trg/IV/2013 yang dikeluarkan oleh Lurah Desa Sukasari, Kecamatan Klatak, Kabupaten Bantul serta bukti P. 19 yakni fotokopi Penetapan Pengadilan Negeri Bantul No. 114/Pdt.P/2011/PN.Btl tertanggal 31 Mei 2011 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Bantul. Berdasarkan keterangan saksi saksi serta didukung oleh bukti surat yang diajukan di Persidangan telah terbukti secara sah bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji telah pergi meninggalkan kampung halamannya dari tahun 1942 sampai dengan sekarang, hal tersebut telah berlangsung selama kurang lebih 73 tahun, dan apabila Sujiman bin Subaji alias Baji masih hidup maka usianya saat ini adalah 107 tahun, melebihi rata rata usia harapan hidup orang Yogya yang hanya 80 tahun. 2. Berdasarkan tenggang waktu lamanya si mafqud pergi atau berdasarkan kadaluwarsa. Berdasarkan keterangan saksi saksi dan bukti bukti di Persidangan telah terbukti bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji telah meninggalkan kampung halamannya sejak tahun 1942 dan telah berlangsung selama kurang lebih 73 tahun dan apabila masih hidup maka berusia 107 tahun melebihi rata rata usia harapan hidup orang Yogya yang ratarata hanya 80 tahun. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Imam Syafi i, Imam Hanafi, Abu Yusuf dan Muhammad bin Al Hasan yang berpendapat si mafqud boleh diputuskan kematiannya oleh hakim bila sudah tidak ada kawan sebayanya yang masih hidup, dan hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Abdul Malik Ibnu Majisyun yang memfatwakan agar si mafqud tersebut mencapai umur 90 tahun beserta umur waktu kepergiannya. Sebab menurut kebiasaan, seseorang itu tidak akan mencapai umur 90 tahun, beliau menyatakan alasan tersebut berdasarkan Hadis Rasul SAW yang berbunyi Umur umur umatku itu antara 70 dan 90 tahun. Dalam Permohonan Penetapan ini Sujiman bin Subaji alias Baji apabila masih hidup berusia 107 tahun, sehingga kecil harapan hidupnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari DR. Wahbah Al Zuhayli dalam bukunya Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhi, Vol. 10 halaman 484 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis, bahwa orang hilang yang sudah berlalu 70 tahun 80 tahun, diperkirakan telah meninggal dunia. Berdasarkan pada bukti bukti otentik yang d iperoleh di Pers id angan s erta berdasarkan tenggang waktu lamanya si mafqud meninggalkan tempat tinggalnya maka dapat disimpulkan bahwa Sujiman bin Subaji alias Baji dapat dinyatakan hilang (mafqud). Terkait dengan pembagian harta warisan yang dimiliki oleh si mafqud pada prinsipnya Apabila hakim telah memutuskan bahwa si mafqud telah meninggal dunia pada suatu tanggal yang ditentukan berdasarkan 107

9 Jurnal Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 dalil yang membuktikan kematiannya, baik merupakan pengakuan saksi ataupun surat maka mafqud dianggap meninggal sejak waktu keluarnya Putusan Hakim. Adapun harta peninggalannya dapat segera dibagikan kepada para ahli waris. (Moh. Muhibbin dan Abdul Wahid, 2009 :153). Permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA.Btl) Dalam mensikapi persoalan hukum terhadap orang hilang (mafqud) Ahmad Azhar Basyir (2001 : 98 99) menguraikan bahwa kedudukan hukum orang hilang (mafqud) dipandang hidup dalam hal hal yang menyangkut hak haknya dan dipandang mati dalam hal yang menyangkut hak orang lain hingga dapat diketahui mati atau hidupnya, atau terdapat keputusan hakim tentang mati atau hidupnya. Akibat dari ketentuan tersebut adalah : a. Harta bendanya tidak boleh diwaris pada saat hilangnya, sebab mungkin dalam suatu waktu dapat diketahui masih hidup. b. Tidak berhak waris terhadap hart a peninggalan kerabatnya yang meninggal setelah mafqud meninggalkan tempat. Namun, karena kematian mafqud tidak dapat diketahui dengan pasti ia masih harus diperhatikan dalam pembagian warisan, seperti halnya anak dalam kandungan. Bagian mafqud harus disisihkan hingga dapat diketahui keadaannya, masih hidup atau sudah meninggal atau dengan keputusan hakim dinyatakan telah meninggal. Untuk menguraikan lebih lanjut tentang kewarisan mafqud, perlu diadakan pemisahan dalam kedudukannya.(fatchul Rahman, 504, seperti dikutip Mardani, 2015 : 96) : 108 a. Kedudukan mafqud sebagai Pewaris. Kedudukan mafqud sebagai pewaris, para ulama sepakat bahwa mafqud dianggap masih hidup selama masa hilangnya dan karenanya harta miliknya tidak bisa dibagi kepada ahli waris sampai ada berita yang jelas bahwa ia benar benar telah meninggal atau divonis oleh hakim tentang kematiannya. Mereka berargumentasi kepada : 1. Si mafqud masih diragukan kematiannya. 2. Ada kemungkinan ia masih hidup. b. Kedudukan mafqud sebagai ahli waris. Mayoritas ulama sepakat bahwa bagian si mafqud ditahan dahulu sampai jelas kematiannya, alasannya : 1. Si mafqud masih diragukan kematiannya. 2. Dapat menimbulkan masalah, bila setelah dibagikan ternyata ia masih hidup, kecuali bila sudah diyakini kematiannya atau sudah ada putusan pengadilan yang memutus bahwa ia secara hukum telah mati. Salah satu permasalahan hukum yang akan muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) adalah ketika ternyata si mafqud kembali muncul dalam keadaan hidup, sedangkan harta yang dimiliki telah dibagi kepada seluruh ahli warisnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Pertama, jika ia muncul dalam keadaan hidup, sebelum adanya vonis hakim atau sesudah adanya vonis hakim tetapi harta peninggalannya belum dibagi bagikan kepada para ahli waris, maka ia berhak mengambil bagiannya yang sedang ditahan oleh ahli waris yang memang disediakan untuknya. Kedua, jika ia muncul dalam keadaan hidup, sesudah adanya vonis dari hakim tentang kematiannya dan harta peninggalan sudah dibagi bagikan kepada para ahli waris, sampai bagian yang ditahan untuk si mafqud sekalipun, maka ia berhak

10 Suyikati: Pelaksanaan Pembagian Hak Waris terhadap Orang Hilang (Mafqud) mengambil sisa bagiannya yang tinggal pada tangan ahli waris. Ini berarti jika bagiannya yang telah dibagi bagikan kepada ahli waris itu telah habis atau telah rusak hingga tak ada sisa sedikitpun, para ahli waris tidak dimintai pertanggung jawaban untuk menggantinya atau menukarnya. Sebab dengan adanya putusan hakim tentang kematiannnya, walaupun putusan hakim tersebut ternyata kemudian tidak sesuai dengan kenyataannya itu tidak dapat membatalkan hak para ahli waris untuk memiliki dan mentransaksikan harta milik sesuai dengan putusan, selain harta peninggalan yang masih tinggal pada mereka.(muhammad Rois, Iswayudi wahyu.top/2016/01/warisanorang hilang mafqud menurut.html, diakses 20 Juli 2016). Dalam persoalan ini kemungkinan bisa terjadi dimana Termohon mafqud yakni Sujiman bin Subaji alias Baji kembali dalam keadaan hidup setelah adanya vonis hakim dan jika si mafqud muncul kembali dalam keadaan hidup maka penyelesaiannya adalah si mafqud berhak untuk mengambil sisa bagiannya yang tinggal pada tangan ahli waris, dan jika harta peninggalannya telah habis atau rusak dan hingga tidak ada sisanya sama sekali maka para ahli waris tidak dapat dimintai pertanggung jawaban untuk mengantikan karena telah adanya Penetapan Pengadilan tentang kematian dari si mafqud. Tetapi jika dilihat dari usia Termohon mafqud yakni apabila masih hidup maka berusia 107 tahun, maka kemungkinan kecil Termohon mafqud masih hidup, sehingga permasalahan hukum terkait dengan pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) yang termuat dalam Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P /PA.Btl diharapkan tidak akan terjadi. Karena hakim dalam menetapkan Termohon mafqud dilakukan secara cermat dan teliti dan didasarkan pada bukti bukti yang ada dalam Persidangan. KESIMPULAN Setelah dilakukan analisis berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terkait dengan pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA. Btl), yaitu bahwa berdasarkan pada bukti bukti otentik yang diperoleh di Persidangan serta berdasarkan pada tenggang waktu lamanya si mafqud pergi meninggalkan tempat tinggalnya, maka Sujiman bin Subaji alias Baji sebagai Termohon mafqud dapat ditetapkan sebagai orang hilang (mafqud) dan terhadap harta peninggalannya dapat dibagi kepada para ahli warisnya. 2. Terkait dengan permasalahan hukum yang muncul dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) (Studi kasus Penetapan Pengadilan Nomor. 0102/Pdt.P/2014/PA. Btl), yaitu bahwa permasalahan hukum dalam pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang (mafqud) dapat saja terjadi tetapi jika melihat pada usia Termohon mafqud dimana apabila Termohon masih hidup maka berusia 107 tahun, sehingga kecil kemungkinan Termohon mafqud akan kembali dalam keadaan hidup, sehingga permasalahan hukum terkait dengan pelaksanaan pembagian hak waris terhadap orang hilang (mafqud) dalam kasus ini diharapkan tidak akan terjadi. DAFTAR PUSTAKA Buku : Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, Edisi Revisi, UII Press, Yogyakarta, Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Edisi Kedua, Prenadamedia Group, Jakarta, Hasbiyallah, Belajar Mudah Ilmu Waris, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Mardani, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

11 Jurnal Fakultas Hukum, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 Moh. Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,2009. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta,1986. Suhrawardi K Lubis dan Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, Artikel Internet : Muhammad Rois, Makalah Warisan Orang Hilang (mafqud) Menurut Ulama Faraid, diakses 20 Juli

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013

Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013 HAK MEWARIS DARI ORANG YANG HILANG MENURUT HUKUM WARIS ISLAM 1 Oleh : Gerry Hard Bachtiar 2 A B S T R A K Hasil penelitian menunjukkan bagaimana asas-asas kewarisan menurut hukum waris Islam serta Hak

Lebih terperinci

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Vera Arum Septianingsih 1 Nurul Maghfiroh 2 Abstrak Kewarisan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah perkawinan. Islam

Lebih terperinci

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Waris Tanpa Anak WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Pertanyaan: Kami lima orang bersaudara: 4 orang laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk selamanya. Tetapi adakalanya karena sebab-sebab tertentu bisa

BAB I PENDAHULUAN. untuk selamanya. Tetapi adakalanya karena sebab-sebab tertentu bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan lembaga yang melahirkan keluarga, tempat seluruh hidup dan kehidupan manusia berputar. Awalnya perkawinan bertujuan untuk selamanya. Tetapi

Lebih terperinci

Pengadilan Agama tersebut ; Hal. 1 dari 27 hal. Pen. No. 14/Pdt.P/2010/PAJP

Pengadilan Agama tersebut ; Hal. 1 dari 27 hal. Pen. No. 14/Pdt.P/2010/PAJP PENETAPAN Nomor 14/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan BAB IV ANALISIS TENTANG PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO MENGENAI PENOLAKAN GUGATAN NAFKAH MAD{IYAH DALAM PERMOHONAN CERAI TALAK NOMOR : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda A. Analisis Undang-Undang Perkawinan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum kewarisan sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup kehidupan manusia. Bahwa setiap manusia pasti akan mengalami suatu peristiwa yang sangat penting dalam hidupnya,

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0087/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0087/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0087/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0062/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Harta Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi, dan al-mal diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0074/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0074/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0074/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Pen. No. 33/Pdt.P/2010/PAJP

Hal. 1 dari 11 hal. Pen. No. 33/Pdt.P/2010/PAJP PENETAPAN Nomor 33/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang

I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan salah satu diantaranya adalah wasiat, yaitu pemberian seseorang kepada orang lain, baik berupa benda, piutang, maupun

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor 0154/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor 0154/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P E N E T A P A N Nomor 0154/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 01/ Pdt.P/2012/PA.Pts. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor : 01/ Pdt.P/2012/PA.Pts. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 01/ Pdt.P/2012/PA.Pts. بسم الله الرحمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN 55 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Analisis Tentang Praktik Penjatuhan Talak Seorang Suami Melalui

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 65/Pdt.P/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor : 65/Pdt.P/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 65/Pdt.P/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis implementasi Hukum Islam terhadap ahli waris non-muslim dalam putusan hakim di Pengadilan Agama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengaturan Wasiat 1. Pengertian Wasiat Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat merupakan pesan terakhir dari seseorang yang mendekati

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan PUTUSAN Nomor 0930/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

SALINAN PENETAPAN. Nomor : 04/Pdt.P/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PENETAPAN. Nomor : 04/Pdt.P/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2012/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0009/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0009/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0009/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 0099/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 0099/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PUTUSAN Nomor 0099/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL

BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL Penulis telah memaparkan pada bab sebelumnya tentang pusaka (waris), baik mengenai rukun, syarat, penghalang dalam

Lebih terperinci

Nomor 0105/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor 0105/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SASALINAN P E N E T A P A N Nomor 0105/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN MAJELIS HAKIM DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NO. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda A. Analisis Yuridis Pertimbangan Dan Dasar

Lebih terperinci

S a l i n a n P E N E T A P A N. Nomor : 0054/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

S a l i n a n P E N E T A P A N. Nomor : 0054/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM S a l i n a n P E N E T A P A N Nomor : 0054/Pdt.P/2011/PA.Dmk. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksan dan mengadili perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 46/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 46/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor: 46/Pdt.G/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang mengadili perkara Penetapan Ahli Waris pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor 0011/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor 0011/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0011/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PENETAPAN Nomor: 98/Pdt.P/2013/PA-JB BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Barat yang mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. 112 113 SALINAN PENETAPA N Nomor :001 /Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim SALINAN PENETAPAN Nomor 112/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu

Lebih terperinci

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan: PEMBAGIAN WARISAN Pertanyaan dari: EJ, di Cirebon (nama dan alamat diketahui redaksi) (Disidangkan pada Jum at, 13 Zulqa'dah 1428 H / 23 November 2007 M) Pertanyaan: Sehubungan kami sangat awam masalah

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor 37/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor 37/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 37/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0095/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0095/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0095/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor 0082/Pdt.P/2015/PA.Pas.

PENETAPAN Nomor 0082/Pdt.P/2015/PA.Pas. PENETAPAN Nomor 0082/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan memeriksa perkara tertentu pada tingkat pertama telah menetapkan

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor 0209/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor 0209/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0209/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

Nomor : 03/Pdt.P/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 03/Pdt.P/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PENETAPAN Nomor : 03/Pdt.P/2013/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0979/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0979/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0979/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 0018/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Salah satu dampak menurunnya moral masyarakat, membawa dampak meluasnya pergaulan bebas yang mengakibatkan banyaknya

Lebih terperinci

بسم اهلل الرمحن الرحيم

بسم اهلل الرمحن الرحيم PENETAPAN Nomor : 013/Pdt.P/2014/PA-Bn بسم اهلل الرمحن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

Nomor : 03/Pdt.P/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 03/Pdt.P/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan PENETAPAN Nomor : 03/Pdt.P/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA -------- Pengadilan Agama Donggala yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan dalam perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diajukan oleh : --------------------------------------------

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

mihbiiimsiiimsbmaiiimsib

mihbiiimsiiimsbmaiiimsib PENETAPAN Nomor 0048/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. mihbiiimsiiimsbmaiiimsib DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0081/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0081/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0081/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0051/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara tertentu dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA STATUS WALI NIKAH YANG TIDAK SAH MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN Oleh: Alinapia 1.

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA STATUS WALI NIKAH YANG TIDAK SAH MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN Oleh: Alinapia 1. AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA STATUS WALI NIKAH YANG TIDAK SAH MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 Oleh: Alinapia 1 Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah, pertama, apakah dasar

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta) TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjung Selor yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD A. Analisis Persamaan antara Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Status Perkawinan Karena Murtad Dalam

Lebih terperinci

S a l i n a n P E N E T A P A N. Nomor : 0002/Pdt.P/2011/PA Dmk. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

S a l i n a n P E N E T A P A N. Nomor : 0002/Pdt.P/2011/PA Dmk. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA S a l i n a n P E N E T A P A N Nomor : 0002/Pdt.P/2011/PA Dmk. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksa dan mengadili perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 0846/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 0846/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 0846/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

Salinan P U T U S A N Nomor : 0401/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Salinan P U T U S A N Nomor : 0401/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P U T U S A N Nomor : 0401/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0073/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 0073/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0073/Pdt.P/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARA

TENTANG DUDUK PERKARA P U T U S A N Nomor 1041/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor 6/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor 6/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 6/Pdt.P/2010/PAJP BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara Penetapan Ahli Waris pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Setelah mempelajari duduk perkara No 709/Pdt.G/2006/PA.Bgl dan

BAB IV ANALISIS. Setelah mempelajari duduk perkara No 709/Pdt.G/2006/PA.Bgl dan 61 BAB IV ANALISIS A. Analisis Terhadap Pertimbangan Hukum Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Yang Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Bangil Tentang Sengketa Waris. Setelah mempelajari duduk perkara No

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor: 0066/Pdt.P/2013/PA.Pas

P E N E T A P A N Nomor: 0066/Pdt.P/2013/PA.Pas P E N E T A P A N Nomor: 0066/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMBERIAN IZIN POLIGAMI TANPA ADANYA SYARAT ALTERNATIF PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG NO. 913/Pdt.P/2003/PA.Mlg A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor :47/Pdt.G/2011/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PUTUSAN Nomor :47/Pdt.G/2011/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN PUTUSAN Nomor :47/Pdt.G/2011/PA.Ntn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 240/Pdt.P/2013/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor 240/Pdt.P/2013/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 240/Pdt.P/2013/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah ikatan yang sah untuk membina rumah tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan tanggung jawab. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga diatur mengenai waris Islam yang di dalamnya membahas mengenai mafqud

BAB I PENDAHULUAN. juga diatur mengenai waris Islam yang di dalamnya membahas mengenai mafqud 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah menetapkan aturan main bagi kehidupan manusia di atas bumi ini. Aturan ini dituangkan dalam bentuk titah atau kehendak Allah SWT tentang perbuatan

Lebih terperinci

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN BAB IV ANALISIS 4 MADZAB FIQIH TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NGANJUK NOMOR 0034/Pdt.P/2016/PA.NGJ TENTANG WALI AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN KHAWATIR KEMBALI KEAGAMANYA SEMULA.

Lebih terperinci

P U T U S A N. Salinan. Nomor: 0360/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Salinan. Nomor: 0360/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P U T U S A N Nomor: 0360/Pdt.G/2011/PA.Dmk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Demak yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N. Nomor 0063/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P E N E T A P A N. Nomor 0063/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor 0063/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 02/Pdt.P/2010/PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor : 02/Pdt.P/2010/PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor : 02/Pdt.P/2010/PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor : 0753/Pdt.G/2014/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor: X/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor: X/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor: X/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PUTUSAN Nomor: 0256/Pdt.G/2013/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Lahat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PUTUSAN Nomor : 1391/Pdt.G/2010/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2012/PA.GM

P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2012/PA.GM P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2012/PA.GM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Giri Menang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA P E N E T A P A N Nomor: 84/Pdt.P/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata tertentu

Lebih terperinci

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM 1 MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM Mashari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,Samarinda.Indonesia ABSTRAK Masalah hak waris atas harta bersama

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor : 0433/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor : 0433/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor : 0433/Pdt.P/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 1191/Pdt.G/2014/PA.Pas

PUTUSAN Nomor 1191/Pdt.G/2014/PA.Pas PUTUSAN Nomor 1191/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 128/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 128/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 128/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Blambangan Umpu yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

KAJIAN YURIDIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MUNGKID NOMOR PERKARA 0019/Pdt.P/2012/PA. Mkd TENTANG ITSBAT NIKAH DALAM MENENTUKAN SAHNYA STATUS PERKAWINAN

KAJIAN YURIDIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MUNGKID NOMOR PERKARA 0019/Pdt.P/2012/PA. Mkd TENTANG ITSBAT NIKAH DALAM MENENTUKAN SAHNYA STATUS PERKAWINAN KAJIAN YURIDIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MUNGKID NOMOR PERKARA 0019/Pdt.P/2012/PA. Mkd TENTANG ITSBAT NIKAH DALAM MENENTUKAN SAHNYA STATUS PERKAWINAN Mochammad Didik Hartono 1 Mulyadi 2 Abstrak Perkawinan

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor: 0062/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor: 0062/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor: 0062/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0081/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0081/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0081/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim S A L I N A N P E N E T A P A N Nomor 0054/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata dalam tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0018/Pdt.P/2011/PA. Skh.

P E N E T A P A N Nomor : 0018/Pdt.P/2011/PA. Skh. P E N E T A P A N Nomor : 0018/Pdt.P/2011/PA. Skh. BISMILLAH HIRRAHMAAN NIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sukoharjo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor xxx/pdt.g/2012/ms-aceh

P U T U S A N. Nomor xxx/pdt.g/2012/ms-aceh P U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2012/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Kewarisan dan Hibah pada tingkat banding dalam persidangan Majelis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAGIAN WARIS AHLI WARIS PENGGANTI. A. Pembagian waris Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam

BAB IV PEMBAGIAN WARIS AHLI WARIS PENGGANTI. A. Pembagian waris Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam BAB IV PEMBAGIAN WARIS AHLI WARIS PENGGANTI A. Pembagian waris Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam Dalam Kompilasi Hukum Islam adanya asas-asas kewarisan islam yaitu asas ijbari (pemaksaan),

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 1258/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 1258/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 1258/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata cerai

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2011/PA.GM

P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2011/PA.GM P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2011/PA.GM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Giri Menang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2011/PA.Pkc.

PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2011/PA.Pkc. PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor: 0082/Pdt.P/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor: 0082/Pdt.P/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor: 0082/Pdt.P/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0061/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 13/Pdt.G/2008/MSy-Prov. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N

SALINAN P E N E T A P A N SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0044/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0100/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : 0090/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor : 0090/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P E N E T A P A N Nomor : 0090/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci