BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Penawaran Agregat
|
|
- Liani Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai penawaran agregat ( agregat supply) sebagai salah satu model dalam analisis teori makro ekonomi untuk menjelaskan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Penawaran agregat dapat dibedakan menjadi penawaran jangka pendek ( SRAS ) dan penawaran jangka panjang ( LRAS ) yang dijelaskan dalam kurva yang menunjukkan tingkat penawaran terhadap tingkat harga tertentu serta pergeserannya.selain itu,dalam makalah ini juga akan dibahas bagaimana perbandingan antara pandangan dari klasik dan pandangan dari Keynes dalam memahami kurva penawaran agregat Rumusan Masalah a. Apa pengertian penawaran agregat? b. Bagaimana fungsi produksi dalam penawaran agregat? c. Bagaimana pasar tenaga kerja dalam penawaran agregat? d. Bagaimana kurva penawaran agregatif dengan asumsi klasik? e. Bagaimana kurva penawaran agregatif dengan asumsi Keynes f. Bagaimana jangka pendek dan jangka panjang penawaran agregat? g. Bagaimana perubahan penawaran agregat? h. Bagaimana tentang pertumbuhan ekonomi? BAB II PEMBAHASAN 2.1. Penawaran Agregat 1
2 Penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barangbarang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Penawaran Agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian, yang dimintaa pada berbagai tingkat harga yang berbeda.kurva Penawaran Agregat adalah kurva yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil atau output (pendapatan nasional rill) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional. Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. besarnya angkatan kerja, 2. besarnya stok kapital, 3. keadaan atau tingkat tekhnologi, 4. tingkat pengangguran alamiah, dan 5. harga faktor-faktor produksi 2.2. Fungsi Produksi Kemampuan sebuah perekonomian dalam menghasilkan barang-barang dan jasajasa per tahun yang biasa juga disebut kapasitas produksi nasional, ditentukan oleh komposisi, kualitas dan kuantitas daripada sumber-sumber daya yang tersedia dalam perekonomian bersangkutan. Oleh karena sumber daya yang ada dalam suatu perekonomian terdiri daripada sumber daya manusia (labor force), sumber daya alam (A) dan sumber daya modal (K), maka secara matematis ditulis : Q m = f(lf,a,k)..(1) Q m = kuantitas maksimum barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh sebuah perekonomian per satuan waktu atau per tahun, yang dapat kita sebut juga dengan istilah produk nasional atau output nasional potensial. 2
3 Variabel Q m merupakan konsep aliran, sedangkan variabel LF,A, dan K merupakan konsep stok. Ini berarti, dari segi dimensi waktu nilai variabel Q m menunjukkan nilai kejadian yang berlangsung untuk suatu jangka waktu tertentu, sedangkan nilai-nilai variabel LF,A dan K masing-masing menunnjukkan keadaan pada suatu saat. Mengingat bahwa sumber daya alam yang siap diolah ditentukan oleh sumber daya modal yang tersedia, maka fungsi produksi seperti tersebut di atas dapat disingkat dengan : Q m = f(lf,k).(2) Untuk jangka waktu pendek nilai K tidak mengalami perubahan. Ini berarti bahwa pada dua persamaan di atas menunjukkan jumlah output maksimum yang dapat dicapai oleh sebuah perekonomian dalam keadaan full-employment, maka output nasional dapat di tulis : Q = f(n.k).(3) N = jumlah sumber daya manusia yang terpakai, yang sering disebut tingkat employment atau tingkat kesempatan kerja. Q = produk nasional yang terjadi per tahun. Fungsi produksi agregatif yang diungkapkan oleh persamaan (3), apabila disertai dengan asumsi berlakunya biaya yang semakin meningkat dalam perekonomian. Berikut grafiknya : Q=Y/ th Q 1 Y 1 Y Q 3
4 0 N N/th Pada gambar dia atas sumbu horizontal kita pergunakan untuk mengukur tingkat kesempatan kerja N, yang kita perlakukan sebagai variabel bebas, yang selanjutnya nilainya turut menentukan besarnya produk nasional. Sumbu vertikal di lain pihak dipergunakan untuk mengukur produk nasional, yang oleh karenanya dapat ditandai dengan huruf Q. akan tetapi mengingat bahwa nilai pendapatan nasional apabila dinyatakan dengan menggunakan harga pasar adalah sama dengan nilai produk nasional, maka tanda Q tersebut kita ganti dengan Y, asalkan nilai Y, yaitu nilai pendapatan nasional, dinyatakan dengan menggunakan harga konstan. Kurva fungsi produksi OQ akan bergeser ke atas, misalnya ke OQ 1, sebagai akibat adanya investasi netto dalam perekonomian. Pembangunan dalam bidang ekonomi pada azasnya berupa usaha untuk menggeserkan kurva OQ ke atas. Sebagai akibat dari berhasilnya usaha pembangunan dalam perekonomian seperti tercermin oleh bergesernya kurva produk agregratif ke OQ 1, maka dengan tingkat kesempatan kerja yang sama sebesar ON, dihasilkan produk nasional sebesar OY 1. Apabila dibandingkan dengan produk nasional yang sebelumnya, maka terdapat kenaikan produk nasional sebesar YY Pasar Tenaga Kerja Tinggi rendahnya harga barang dan jasa ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang dan jasa yang bersangkutan, harga tenaga kerja yang biasa disebut juga sebagai upah atau wage, tinggi-rendahnya juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar akan tenaga kerja yang bersangkutan. Mengenai kurva permintaan itu sendiri dalam hal ini diartikan sebagai kurva yang menunjukkan jumlah tenaga kerja per satuan waktu yang diminta oleh masyarakat pada berbagai kemungkinan tingkat upah nyata. Tingkat upah nyata biasa disebut tingkat upah riil. Hubungan antara tingkat upah nyata dengan tingkat upah nominal secara matematis : W = w H atau w = WH..(1) 4
5 W = tingkat upah nyata, yaitu tingkat upah dinyatakan dengan tingkat harga konstan. w = tingkat upah nominal, yaitu tingkat upah dinyatakan dengan harga-harga yang berlaku H = tingkat harga. Kurva penawaran tenaga kerja dalam hal ini merupakan kurva yang menunjukkan jumlah tenaga kerja per satuan waktu dimana masyarakat menjual pada berbagai tingkat upah nyata. Jadi seperti halnya permintaan akan tenaga kerja, kurva penawaran tenaga kerja diasumsikan sebagai jumlah kesediaan masyarakat untuk menjual tenaga kerja ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat upah nyata, dan bukannya oleh tingkat upah nominal. Model ini dikenal dengan analisa ilusi uang yaitu, rumah tangga perusahaan sebagai pembeli sumber daya manusia dan rumah tangga keluarga sebagai penjual sumber daya manusia dalam pengambilan keputusan terkelabuhi oleh angka nominal uang. Dalam kurva penawaran akan tenaga kerja mempunyai bentuk backwardbending, yaitu melengkung berbalik ke belakang. Pada tingkat upah nyata yang rendah, dengan meningkatnya tingkat upah, para karyawan tertatik bekerja per minggunya. Mempunyai lereng positif Kurva Penawaran Agregatif dengan Asumsi Klasik Para pemikir Ekonomi klasik mengasumsikan bahwa yang berkaitan dengan kurva penawaran agregatif ialah kelenturan atau fleksibilitas tingkat harga dan upah. Jumlah tenaga kerja yang terpakai dalam perekonomian dalam keadaan ekuilibrium senantiasa akan sebesar yang ditunjukkan oleh titik potong kurva permintaan akan tenaga kerja agregatif dengan kurva penawaran tenaga kerja agregatif. Dengan menggunakan definisi full-employment atau tingkat pemanfaatan penuh perekonomian sebagai keadaan perekonomian dimana pada tingkat upah yang berlaku semua yang ingin bekerja, mendapatkan pekerjaan, maka kaum pemikir ekonomi klasik berkesimpulan bahwa tanpa campur tangan pemerintah, pengangguran dalam perekonomian bertendensi untuk hilang dengan sendirinya. Oleh karena banyak sedikitnya jumlah tenaga kerja yang ditawarkan dan yang diminta bukan ditentukan oleh upah nominal melainkan upah nyata. Perhatikan gambar : 5
6 Pada gambar diatas, pasar tenaga kerja menempati kuadran barat daya dengan sumbu horizontal dipakai untuk mengukur tingkat upah nyata dan sumbu vertikal untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang ditawarkan dan yang diminta. Dengan kurva permintaan akan tenaga kerja D N dan kurva penawaran tenaga kerja S N, maka titik ekuilibrium pasar tenaga kerja nya adalah E N. Ini menghasilkan jumlah tenaga kerja yang terpakai dalam perekonomian sebanyak ON *. Dengan tenaga kerja yang dikerahkan untuk menghasilkan produk nasional sebanyak ON * dan dengan fungsi produk total agregatif OQ,maka jumlah produk nasional ekuilibrium adalah OY*. Oleh karena asumsi klasik baik rumah tangga keluarga sebagai penjual tenaga kerja dan rumah tangga perusahaan sebagai pembeli tenaga kerja semuanya tidak terkelabuhi oleh money illusion maka upah nominal tidak berpengaruh baik terhadap jumlah tenaga kerja yang ditawarkan maupun jumlah tenaga kerja yang diminta di pasar. Konsekuensinya, perubahan tingkat harga sepenuhnya tercermin oleh meningkatnya tingkat upah nominal dan kurva penawaran agregatif sejajar dengan sumbu harga dimulai dari titik Y * pada sumbu horizontal kuadran timur laut. Kurva yang dimaksud adalah kurva Y*AgS. Pada pasar TK, keseimbangan terjadi pada titik E dengan penggunaan TK sebesar N*, sehingga menghasilkan jumlah produk nasional ekuilibrium Y*. Upah nominal tidak berpengaruh terhadap jumlah TK yang diminta oleh perusahaan dan ditawarkan oleh rumah tangga. Dengan tingkat upah riil yang tidak berubah, maka penurunan harga menyebabkan kurva kesamaan upah nominal bergeser dari Rp 30 ke Rp 22 dan ke Rp Kurva Penawaran Agregatif dengan Asumsi Keynes 6
7 Peningkatan Harga nominal menyebabkan naiknya upah nominal, tapi penurunan harga nominal tidak selalu menyebabkan menurunkan upah nominal. Menurut keynes, Upah bersifat tetap atau tegar. Hal ini disebabkan oleh adanya institusi seperti serikat pekerja dan adanya aturan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah bersama serikat pekerja. (downroad rigidity upah minimum). Perhatikan Gambar : Keterangan : Pada awalnya perekonomian ekuilibrium pada tingkat employment ON* dengan OY* dan Upah riil Rp 5. Jika terjadi penurunan harga,menjadi Rp 1 maka dengan ketegaran upah nominal Rp 7, maka menyebabkan kenaikan upah riil dari 5 menjadi 7. Kurva kesamaan upah nominal bergeser dari A ke B. Kesediaan produsen menggunakan TK bergeser dari N ke Nb Produk nasional turun dari Y* ke Yb 2.6. Jangka panjang dan jangka pendek penawaran agregat Penawaran agregat adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada horison waktu. Jangka panjang kurva penawaran agregat vertical Menurut teori klasik, output tidak tergantung pada tingkat harga.untuk menunjuknan bahwa output sama untuk semua tingkat harga.. pada jangka panjang perpotongan antara kurva permintaan agregat dengan kurva penawaran agregat vertikal menentukan tingkat harga. 7
8 Untuk periode jangka panjang (beberapa tahun atau satu dekade atau lebih) dapat dilihat pada daftar penawaran agregat jangka panjang. Hubungan ini diperlihatkan sebagai daftar AS vertical, yaitu dimana kenaikan tingkat harga tidak di asosiasikan dengan kenaikan pada penawaran output total P Y Dalam jangka panjang, tingkat output ditentukanoleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi. Tingkat output tidak tergantung pada tingkat harga.sehingga kurva penawaran agregat jangka panjang adalah vertikal. Jika kurva penawaran agregat adalah vertikal, maka perubahan dalam penawaran agregat mempengaruhi harga tetapi tidak output. Misal, kija jumlah uang beredar turun, maka akan bergeser ke bawah. Jangka pendek kurva penawaran agregat horizontal Dalam jangka pendek, sebagian harga bersifat kaku, karena itu tidak menyesuaikan dengan permintaan, karena kekakuan harga ini, kurva penawaran agregat jangka pendek tidak vertikal. Dalam menganalisa penawaran agregat, penting untuk membedakan kurva AS sesuai periodenya. Periode jangka pendek (hingga beberapa tahun) melibatkan daftar daftar penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply schedule). Penawaran agregat pada jangka pendek terlihat sebagai kurva AS yang miring ke atas, berada pada tempat dimana harga yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kenaikan produksi barang dan jasa. P 8
9 Y Dalam contoh ekterm, seluruh harga adalah tetap dalam jangka pendek. Karena itu, kurva penawaran angtergat jangka pendek adalah korizontal Perubahan Penawaran Agregat Output potensial perekonomian didasarkan pada kemauan dan kemampuan rumah tangga memberikan sumber daya kepada perusahaan, tingkat teknologi, dan struktur kelembangaan dari system ekonomi. Kenaikan kualitas dan kuantitas angkatan kerja akan meningkatkan GDP potensial perekonomian atau penawaran agregat jangka panjang Kuantitas dan kualitas sumber daya lain juga berubah sepanjang waktu. Stok capital (jumlah mesin, bangunan, dan kendaraan) akan naik bila investasi bruto melibihi depresi capital. Exhibit 6 menunjukkan pergeseran bertahap dalam output potensial perekonomian dasri $8,5 triliun. Kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser keluar dari LRAS ke LRAS. EXHIBIT 6 LRAS LRAS Tingkat Harga 0 8,0 8,5 9
10 GDP rill (triliun dollar) Pengaruh perubahan bertahap dalam penawaran sumber daya Kenaikan bertahap dalam penawaran sumber daya akan menaikkan tingkat GDP rill potensial, dalam hal ini dari $ 8,0 triliun menjadi 8,5 triliun kurva penawaran agregat jangka panjang bergerak kekanan Goncangan penawaran adalah peristiwa tak terduga byang mengubah penawaran aggregate yang kadangkala terjadi hanya sementara. Gonjangan penawaran positif menaikkan penawaran agregat. Exhibit 7 menunjukkan pengaruh goncangan penawaran positif akibat adanya terobosan teknologi. Goncangan penawaran positif yang ditunjukkan disini menggeser kurva penawaran aggegat jangka pendek dan jangka panjang. Sepanjang kurva permintaan agregat, AD, kombinasi harga dan output ekuilibrium jangka pendek dan jangka panjang sehingga tidak ada kecenderungan untuk bergeser dari titik tersebut sepanjang apa yang menyebabkan pengaruh positif tersebut dapat terus berlangsung EXHIBIT 7 A R LRAS LRAS SRAS SRAS ,0 8,3 Pengaruh goncangan penwaran positif pada penawaran agregat 10
11 Pada kurva permintaan agregat tertentu goncangan penawaran yang beralngsung lama akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang. Goncangan penawaran fluktuatif sementara hanya akan menggeser kuva penawaran aggregat jangka pendek. EXHIBIT 8 R LRAS LRAS SRAS 135 SRAS ,0 8,3 Pengaruh goncangan penawaran negative dan penawaran agregat Pada kurva permintaan aggregate tertentu, goncangan penawaran negative yang berlangsung lama akan menggeser kurva penawaran aggregate ke kiri, sehingga tingkat harga naik dan output turun Penurunan penawaran agregat Goncangan penawaran negative adalah peristiwa tak terduga yang tiba-tiba dan menurunkan penawaran agregat. Gunjangan ini kadangkala hanya terjadi sementara. Goncangan penawaran negative yang berlangsung lama dicerimkan dengan pergeseran kurva agregat jangka pendek dan jangka panjang ke kiri 11
12 2.8. Pertumbuhan Ekonomi Sumber pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional atau peningkatan GDP rill dalam suatu wilayah. Beberapa komponen penting yang harus di analisa pada pertumbuhan ekonomi, yaitu : A. Akumulasi modal Akumulasi modal dapat terjadi jika sebagian dari pendapatan masyarakat di investasikan dengan tujuan untuk memperbesar output produksi. B. Perubahan Teknologi Perubahan tekhnologi dari waktu ke waktu menandakan kemajuan tekhnologi berarti ditemukan cara baru atau perbaikan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang semula dilakukan secara tradisional menjadi lebih modern, efisien, efektif, output yang dihasilkan semakin berkualitas dan tepat waktu. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barangbarang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Penawaran Agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian, yang dimintaa pada berbagai tingkat harga yang berbeda.kurva Penawaran Agregat adalah kurva yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil atau output (pendapatan 12
13 nasional rill) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi 3.2. Saran Dalam pembuatan makalah mengenai Agregate Supply mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun dari penyusunan kalimat dan kata-katanya, oleh sebab itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua DAFTAR PUSTAKA R.Soediyono.2007.Ekonomi Makro.Penerbit Liberty : Yogyakarta 13
Penawaran agregatif Meet-7
Penawaran agregatif Meet-7 penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barangbarang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Penawaran
Lebih terperinciPermintaan Agregat & Penawaran Agregat
Permintaan Agregat & Penawaran Agregat Permintaan Agregat Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan
Lebih terperinciPENAWARAN AGREGAT. Minggu 14
PENAWARAN AGREGAT Minggu 14 Pendahuluan Penawaran agregrat menunjukkan kemampuan masyarakat suatu negara menawarkan produk/jasa secara agregat. Kurva penawaran agregat dibentuk dengan menghubungkan antara
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai
Lebih terperinciFungsi produksi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan antara output (jumlah produksi barang/jasa) dan faktor-faktor produksi (input).
Penawaran agregrat menunjukkan kemampuan masyarakat suatu negara menawarkan produk/jasa secara agregat. Kurva penawaran agregat dibentuk dengan menghubungkan antara fungsi produksi, fungsi permintaan dan
Lebih terperinciMODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1
MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1 Model Keynes diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai perincian
Lebih terperinciMODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT
MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT Permintaan agregat adalah permintaan keseluruhan total atau permintaan seluruh lapisan masyarakat. Permintaan agregat terbentuk : 1. Dibentuk oleh pasar
Lebih terperinciBAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM
BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM Tutoriasl PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian Chapter Ten 1 Depresi Besar (Great Depression)
Lebih terperinciKURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1
1. Kurva Phillips Asli Atau Awal KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1 Bahan 7 Phillips Curve Pada tahun 1958 A. W. Phillips, kemudian menjadi professor di London School of Economics, mempublikasikan hasil
Lebih terperinciBAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU
BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU Dalam bentuk yang paling sederhana keseimbangan pasar digambarkan dengan kurva demand dari satu individu
Lebih terperinciPermintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western
Permintaan dan Penawaran Agregat 33 Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek Kegiatan ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik. Rata-rata selama
Lebih terperinciPermintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang
Modul 1 Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Arief Ramayandi, S.E., MecDev., Ph.D. Ari Tjahjawandita, S.E., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan menjelaskan
Lebih terperinciSesi 13: Permintaan dan Penawaran Agregat: Analisis Jangka Panjang C H A N D R A T. P U T R A F A K U L T A S E K O N O M I UI
Sesi 13: Permintaan dan Penawaran Agregat: Analisis Jangka Panjang C H A N D R A T. P U T R A F A K U L T A S E K O N O M I UI Outline 1. Short-run vs. Long-run 2. Keseimbangan AD-AS Jangka Panjang 3.
Lebih terperinciProf. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:
Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes
Lebih terperinciKESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )
KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tenaga Kerja Menurut Sudarso (1991), tenaga kerja merupakan manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi yang meliputi keadaan fisik jasmani, keahlian-keahlian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja
Lebih terperinciII. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK
Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inflasi Inflasi merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh manusia yang hidup dalam ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu mengalami
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.
EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM Oleh : Nur Baladina, SP. MP. Konsep Dasar Analisis IS-LM Model IS-LM memadukan ide-ide aliran pemikiran Klasik dengan Keynes, sering disebut sebagai sintesis Klasik-Keynesian,
Lebih terperinciKESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY
KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY L Suparto LM,.M.Si AGREGAT DEMAND-AGREGAT SUPPLY Dengan memperkenalkan peranan uang dalam perekonomian, dan menerangkan teori Keynes yang menyatakan bahwa tingkat
Lebih terperinciOleh: Disusun ( ) ( ) Misbahul Munir
MAKALAH DISKUSI KELAS KELEMAHAN TEORI MONETER MILTON FRIEDMAN Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ekonomika Moneter Dosen Pengampu: Teguh Sihono, M.M. & Supriyanto,
Lebih terperinciPASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan
Lebih terperinciXpedia Ekonomi. Makroekonomi
Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas
Lebih terperinciPertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI
1 Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI Tujuan Instruksi Khusus: Mahasiswa dapat memahami hubungan nilai variable permintaan agregat (keynessian), pendapatan nasional keseimbangan dan sistem keuangan.
Lebih terperinciMakro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak
TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Minggu Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Pasar komoditi dan kurva IS Menjelaskan bagaimana perubahan variabel aggregatif
Lebih terperinciTEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN
TEORI EKONOMI 2 JURUSAN JENJANG PENEKANAN : MANAJEMEN & AKUNTANSI : STRATA SATU : ANALISIS DAN PEMECAHAN KASUS-KASUS RIIL DI INDONESIA JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN : 3 SKS : PTA : WAJIB MEMBERIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Ketenagakerjaan Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan atau referensi untuk melakukan penelitian ini. Dengan adanya penelitian terdahulu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal Nilai tukar suatu negara menunjukkan harga dari satu mata uang dalam mata uang yang lain(mishkin, 2009:107). Dalam
Lebih terperinciModel IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
Model IS-LM PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan IS-LM) Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA
ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA YUSNIA RISANTI Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura Abstrak
Lebih terperinciDERIVASI FUNGSI DAN KURVA AS (AGGREGATE SUPPLY) 1. Fungsi Produksi Untuk Satu Produk Barang/Jasa
DERIVI FUNGSI DAN KURVA (AGGREGATE SUPPLY) 1. Fungsi Produksi Untuk Satu Produk Barang/Jasa Bahan 8 Kurva Seperti telah dikemukakan pada awal perkuliahan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahi manusia
Lebih terperinciKerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)
7. Kerangka IS-LM Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD) Mengapa Anda Perlu Tahu Pembahasan model keseimbangan silang Keyness mengasumsikan bahwa tingkat suku bersifat eksogen dalam
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester PENGANTAR EKONOMI MAKRO EK12.B110 MANAJEMEN 3 SKS II (DUA) Buku
Lebih terperinciBAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI I. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur oleh
Lebih terperinciAGGREGATE DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS
Amanda Acintya 08/265989/EK/17103 AGGREGATE DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS AGGREGATE DEMAND Permintaan aggregate adalah jumlah total barang dan jasa yang diminta pada beberapa ingkatan harga. Hubungan antara
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju
Lebih terperinciBAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara
BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into
Lebih terperinciKerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya
3. Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya Mengapa Anda Perlu Tahu Tahun 1997 Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis moneter di Asia. Secara
Lebih terperinci= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)
Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu
Lebih terperinciV. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi
Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat
Lebih terperinciTeori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja
Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja Pertemuan Ke-4 Dr. Muh. Yunanto, MM. Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang dikonversi menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Inflasi Salah satu peristiwa modern yang sangat penting dan yang selalu dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah
Lebih terperinciPENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P
INFLASI Minggu 15 Pendahuluan Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali
Lebih terperinciKeseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar Uang. Minggu 12
Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar Uang Minggu 12 Pendahuluan Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung
27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendapatan Nasional Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung besarnya pendapatan nasional atau produksi nasional setiap tahunnya, yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Permintaan Agregat (Aggregate Demand) Menurut Krugman dan Obstfeld (2005:166) permintaan agregat (aggregate demand,ad) adalah keseluruhan barang dan jasa
Lebih terperinciVariabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi
Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Putri Irene Kanny Pokok bahasan pertemuan ke-2 Variabel ekonomi Masalah dasar ekonomi Tujuan dan kebijakan Ekonomi Bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi Sifat-sifat
Lebih terperinciKeseimbangan Umum IS-LM
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat
Lebih terperinciekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini terdapat penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus
Lebih terperinciSTRUKTUR UPAH [OPISSEN YUDISYUS ESDM ILMU EKONOMI]
STRUKTUR UPAH Ketimpangan upah mencerminkan dua "fundamental" dari pasar tenaga kerja. Pertama, terdapat perbedaan produktivitas di kalangan pekerja. Semakin besar perbedaan produktivitas, semakin merata
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. (excess demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara
8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Definisi Inflasi Pada tahun awal Perang Dunia II Lerner mengutarakan definisi inflasi. Menurut Lerner, inflasi adalah keadaan
Lebih terperinciMateri Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 24 Materi Minggu 4 Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) 4.1. Proportional Factor Theory El Hecksher Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kaum klasik menerangkan
Lebih terperinciBAB 2 Ilmu Ekonomi Makro
BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Ulviani (2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Output dan Tingkat Upah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro
PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi
Lebih terperinciKESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc
KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Pengajar Semester : Dany Juhandi, S.P, M.Sc : I Pertemuan : 11 Pokok Bahasan PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN Amelira Haris Nasution,
Lebih terperinciUJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Ekonomi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 1. Bila biaya marginal lebih besar dari penerimaan marginal, maka A. perusahaan mengurangi jumlah barang yang diproduksi,
Lebih terperinciMatakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik
Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3 Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa akan
Lebih terperinciPengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output
Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE)
Lebih terperinciHARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian
HARGA KESEIMBANGAN Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
Lebih terperinciFungsi Konsumsi Keynes
Teori ini muncul setelah terjadi great depression tahun 1929-1930. Teori Konsumsi dikenalkan oleh Jhon Maynard Keynes. Sedangkan kelompok Klasik tidak pernah memikirkan dan mengeluarkan teori konsumsi.
Lebih terperinciMAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa
MAKRO EKONOMI Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa Penentuan Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Teori Pandangan Klasik Pandangan Keynes Pendekatan Masa Kini Pandangan Ahli Ekonomi
Lebih terperinciModel Permintaan dan Penawaran Aggregate
Model Permintaan dan Penawaran Aggregate Model dan Kurva Permintaan Aggregat Model dan Kurva Penawaran Aggregat Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan aggregat Faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel
BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini membahas mengenai studi empiris dari penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel dalam kebijakan moneter dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara akan melaksanakan usaha-usaha pembangunan terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap negara akan melaksanakan usaha-usaha pembangunan terutama oleh negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Usaha-usaha pembangunan tersebut dilakukan
Lebih terperinciDexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN
Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan
II. LANDASAN TEORI A. Investasi 1. Pengertian Investasi Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan
Lebih terperinciHubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar
Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Paper ini mengulas hubungan antara inflasi dan jumlah uang beredar. Bagian pertama mengulas teori yang menjadi dasar paper ini, yaitu teori kuantitas uang
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 01Fakultas Ekonomi Pendahuluan - Deskripsi dan Konsep Ilmu Ekonomi - Definisi Mikroekonomi - Prinsip Ekonomi dan Manfaat dari Mempelajari Ilmu Ekonomi - Masalah pokok
Lebih terperinciBAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)
BAB 2 Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) Perekonomian tertutup merupakan perekonomian yang tidak mengenal hubungan ekonomi dengan negara lain (seperti ekspor, transaksi impor, transaksi
Lebih terperinciKeseimbangan di Pasar Uang
Keseimbangan di Pasar Uang Motivasi Memiliki Uang Motivasi spekulasi Motivasi transaksi Motivasi berjaga-jaga Kelembagaan Pasar Dibutuhkan untuk membantu interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi Memiliki
Lebih terperinciTEORI MAKROEKONOMI KLASIK
TEORI MAKROEKONOMI KLASIK Pelopor : Adam Smith (1776), Jean Baptiste Say(1803), David Ricardo(1817) J.S.Mill (1848), Alfred Marshall (1890), Irving Fisher (1911), A.C.Pigou (1920) The classical economist
Lebih terperinciTEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.
TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Lebih terperinciKonsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh
Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
Lebih terperinciBAB 1 Ilmu Makroekonomi
BAB 1 Ilmu Makroekonomi Tutorial PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Ucapan Terima Kasih Saya ingin berterima kasih pada Greg Mankiw yang
Lebih terperinciIII. KERANGKA TEORITIS
III. KERANGKA TEORITIS 3.1. Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal mempengaruhi perekonomian (pendapatan dan suku bunga) melalui permintaan agregat pada pasar barang, sedangkan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur perekonomian bercorak agraris yang rentan terhadap goncangan kestabilan kegiatan perekonomian.
Lebih terperinciBAB 10 Permintaan dan Penawaran Uang serta Kebijakan Moneter
BAB 10 Permintaan dan Penawaran Uang serta Kebijakan Moneter Satuan Acara Perkuliahan 10 Sub Pokok Bahasan: Teori Permintaan Uang Teori Penawaran Uang Keseimbangan Pasar Uang (Kurva LM) Kebijakan Moneter
Lebih terperinciSEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA Adalah perekonomian yang berinteraksi secara terbuka dengan perekonomian-perekonomian lainnya di seluruh dunia. Variabel yang terkait dalam perekonomian:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1
BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong
Lebih terperinciBAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya
BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana
Lebih terperinciMateri 4 Ekonomi Mikro
Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep
Lebih terperincikesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan
Lebih terperinciPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Pendahuluan Berbicara tentang interaksi antara pembeli dengan penjual Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang.
Lebih terperinciPASAR FAKTOR PRODUKSI. 1) Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input)
PASAR FAKTOR PRODUKSI 1) Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input) Pasar faktor produksi dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli faktor produksi. Penjualnya
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM
EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Dewasa ini perhatian para ahli ekonomi terhadap masalah pembangunan ekonomi di setiap negara sangat besar sekali, karena
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan tentang Siklus Kegiatan Ekonomi, Teori Permintaan dan Penawaran (Demand &Supply), Kurva Permintaan&Penawaran, Faktor-Faktor Penyebab
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)
Lebih terperinci