: PKS/064/llll2016. : KH.05.01/l PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": PKS/064/llll2016. : KH.05.01/l PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN"

Sucianty Oesman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 + I I PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN DIREKTORAT KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL KEKUATAN PERTAFIANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN : KH.05.01/l : PKS/064/llll2016

2 i PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN DIREKTORAT KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA : HK.05-01/l/1293/20'16 : PKS/06/Vlll/2016 TENTANG PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Enam bulan Agustus tahun Dua Ribu Enam Belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1 2 dr. ACHMAD YURIANTO, selaku Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut untuk dan atas nama Kementerian Kesehatan Republik lndonesia, berkedudukan di Jalan H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9 Jakarta, selanjutnya disebut PIHAK KESAru. Brigadir Jenderal TNI, dr. HARDJANTO, Sp.B, MARS, DireKur Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan, Kementerian Pertahanan Republik lndonesia, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut untuk dan atas nama Kementerian Pertahanan Republik lndonesia, berkedudukan di Jalan Tanah Abang Timur No. 7 Jakarla Pusat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA disebut PARA PIHAK. Dengan mengacu pada Nota Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Pertahanan HK.05.0'lIMENKES/233/201 5 dan MoUlO2l MNll2O15 tentang Kerjasama Dalam Bidang Kesehatan, PARA PIHAK secara bersama-sama sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengurangan Risiko Bencana Dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan yang dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut:

3 2 Pasal I MAKSUO DAN TUJUAN (1) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk saling membantu penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan dukungan kesehatan pengurangan risiko bencana dalam penanggulangan krisis kesehatan. dalam dalam (2) Tujuan ker.iasama ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki PARA PIHAK dalam upaya bersama melaksanakan pelayanan dan dukungan kesehatan dalam pengurangan risiko bencana dalam penanggulangan krisis kesehatan sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi: Pengurangan risiko bencana dan penyelenggaraan bantuan kesehatan dalam menanggulangi krisis kesehatan pada setiap tahap: a b c prakrisis meliputi: 1) pelatihan; 2) geladi; 3) penyusunan rencana kontinjensi; dan 4l penguatan sistem informasi. tanggap darurat meliputi: 1) pelayanankesehatan; 2) mobilisasi tim; dan 3) mobilisasi sarana dan prasarana. pascakrisis meliputi: 1) pemulihan pelayanan kesehatan; dan 2) pemulihan fasilitas kesehatan. Pasal 3 SASARAN Perjanjian Kerjasama ini dilaksanakan pada daerah yang mengalami krisis kesehatan dengan memprioritaskan pada : a. b. c. d. e. f. daerah tertinggal; perbatasan; rawan bencana; rawan konflik; terpencil; dan kepulauan khususnya pulau-pulau terluar.

4 (1) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KESATU: a. prakrisis kesehatan Paeal 4 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1) merencanakan, mengoordinasikan dan memfasilitasi seluruh sumber daya kesehatan, dan seluruh instansi/ lembaga yang terkait dalam penanggulangan krisis kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; 2) 3) 4\ 5) 6) menyusun dan mensosialisasikan kebijakan penanggulangan krisis kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; melaksanakan dan mengembangkan sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan serta pembinaan Tim Reaksi Cepat Kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan unit kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan dengan melengkapi sarana/ fasilitas yang diperlukan dengan bantuan PIHAK KEDUA; dan memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan Kesiapsiagaan dengan bantuan PIHAK KEDUA. b. tanggap darurat krisis kesehatan 1) memfasilitasi pelaksanaaan kegiatan siaga darurat bidang kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; 2) mengoordinasikan mobilisasi bantuan kesehatan dari unit utama Kementerian Kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; 3) mengoordinasikan bantuan kesehatan dari berbagai pihak, baik nasional maupun intemasional, termasuk tenaga kesehatan warga negara asing yang telah memperoleh izin sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan bantuan PIHAK KEDUA; 4) memfasilitasi seluruh sumber daya kesehatan dalam melakukan tugas teknb penanggulangan krisis kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA; dan 5) memfasilitasi pernulihan darurat fungsi pelayanan kesehatan melalui pehksanaan penilaian kerusakan dan kerugian di bidang kesehatan yang Cilaksanakan bersama unit terkait dengan bantuan PIHAI( I(EDUA.

5 4 c. pascakrisis kesehatan Mengoordinasikan unit teknis terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam upaya pemulihan fungsi kesehatan dengan bantuan PIHAK KEDUA, yang meliputi upaya: 1) pemulihan pelayanan kesehatan; dan 2) pemulihan fasilitas kesehatan. (2) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA: a. prakrisis kesehatan 1) membantu PIHAK KESATU dalam perencanaan, pengoordinasian dan pemfasilitasian seluruh sumber daya kesehatan, dan seluruh instansi/ lembaga yang terkait dalam penanggulangan krjsis kesehatan; 2) membantu PIHAK KESATU dalam menyusun dan mensosialisasikan kebijakan penanggulangan krisis kesehatan; 3) membantu PIHAK KESATU dalam penguatan sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan; 4) membantu PIHAK KESATU dalam penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan serta pembinaan Tim Reaksi Cepat Kesehatan; 5) membantu PIHAK KESATU dalam peningkatan kapasitas kesiapsiagaan unit kesehatan dengan melengkapi sarana/ fasilitas yang diperlukan; dan 6) membantu PIHAK KESATU dalam memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan Kesiapsiagaan. b. tanggap darurat krisis kesehatan 1) membantu PIHAK KESATU dalam pelaksanaan kegiatan siaga darurat bidang kesehatan; 2) mendukung PIHAK KESATU dengan memobilisasi bantuan kesehatan dari Kesehatan TNI; 3) membantu PIHAK KESATU dalam mengoordinasikan bantuan kesehatan termasuk tenaga kesehatan militer asing yang telah memperoleh izin sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 4) membantu PIHAK KESATU dalam memfasilitasi seluruh sumber daya kesehatan dalam melakukan tugas teknis penanggulangan krisis kesehatan; dan 5) membantu PIHAK KESATU dalam memfasilitasi pemulihan darurat fungsi pelayanan kesehatan.

6 6 pemogokan, kebakaran yang bukan disengaja, dan perubahan kebijakan pemerintah. Pasal 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Dalam hal terjadi perselisihan pada pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat. Pasal 11 ADDENDUM Hal-hal yang belum diatur, belum cukup diatur dan atau diperlukan perubahan atas ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkannya dalam Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini. Pasal 12 KETENTUAN LAIN-LAIN Pada saat Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku, Perjanjian Kerjasama antara Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik lndonesia dengan Direktur Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Rl HK.06.01/ dan PKS/03lXJlf2011 tentang Penanganan Krisis Kesehatan Dalam Penanggulan$*r Bencana dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 PENUTUP Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. PIHAK KEDUA & dr. HARDJANTO, Sp.B, MARS BRIGADIR JENDERAL TNI PIHAK KESATU t&ah dr. ACHMAD YURIANTO PEMBINA UTAMA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip

: 16/1/GB!/DPAU/NK : M.HH-06.HM.05.02

: 16/1/GB!/DPAU/NK : M.HH-06.HM.05.02 @ BANK TNDoNESTA NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DAN BANK INDONESIA TENTANG KERJASAMA DALAM RANGKA PENINGKATAN KEMANDIRIAN NARAPIDANA DAN KLIEN PEMASYARAKATAN