DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR"

Transkripsi

1 RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, januari

2 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Sumber daya hutan di Jawa Timur sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui/ renewable memiliki manfaat intangible (tidak dapat dinilai secara kuantitatif) tangible (dapat dinilai secara kuantitatif), perlu dikelola secara profesional, terencana terpadu sehingga lestari serta dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan khususnya masyarakat Jawa Timur umumnya. Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur sampai dengan saat ini belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Ung-Ung nomor 41 tahun 1999 tentang yaitu 30% dari luas daratan. Sampai dengan saat ini, luas kawasan hutan di Jawa Timur yaitu Ha atau + 28,36% dari luas daratan Jawa Timur. Untuk dapat memenuhi ketentuan minimal mencapai fungsi luasan kawasan hutan dimaksud maka disamping upaya pemanfaatan, diperlukan juga upaya perlindungan pengamanan hutan yang intensif, rehabilitasi yang akseleratif, didasari oleh perencanaan yang partisipatif sinergis. Kerusakan hutan yang selama ini terjadi disamping karena gangguan yang bersifat eksternal (seperti pembalakkan liar, perambahan hutan, kebakaran hutan, kepentingan pembangunan non kehutanan), juga disebabkan oleh aya kendala internal, yakni sistem pengelolaan hutan yang belum sepenuhnya mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari (PHL) serta tidak dipatuhinya ketentuan tata ruang wilayah yang ada. Upaya pengelolaan hutan secara lestari merupakan cita-cita bersama seluruh lapisan masyarakat (Pemerintah, swasta masyarakat sekitar hutan khususnya masyarakat luas umumnya). Semangat 1

3 otonomi daerah harus dijadikan titik tolak keberhasilan pengelolaan hutan yang optimal lestari dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, diperlukan suatu komitmen yang kuat antara Pemerintah (Pusat, Provinsi Kabupaten/ Kota) dengan berbagai pihak (swasta masyarakat) dalam mengelola membangun hutan secara lestari. Sejalan dengan upaya mewujudkan pengelolaan hutan yang optimal di Jawa Timur, sesuai dengan amanat Ung-Ung No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) PP No. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maka Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Salah satu bagian dari RKPD tersebut adalah Perencanaan Pembangunan yang meliputi unsur-unsur perencanaan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan, perlindungan konservasi sumberdaya hutan, serta rehabilitasi sumberdaya hutan yang kesemuanya dilandasi semangat penguatan kapasitas kelembagaan sektor kehutanan yang mantap berdaya saing. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan di Provinsi Jawa Timur, diharapkan keberadaan kondisi serta pembangunan hutan kehutanan di Jawa Timur semakin mantap. Dalam melaksanakan pembangunan hutan kehutanan tersebut, perlu disusun dokumen perencanaan pembangunan kehutanan di Jawa Timur dalam format Rencana Kerja (Renja) Dinas Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan kehutanan Pemerintah Pusat, Provinsi Pemerintah Kabupaten/ Kota serta aspirasi pihak-pihak terkait ( stakeholders). Untuk mencapai kinerja pengelolaan hutan yang optimal, dibutuhkan visi, misi tujuan pembangunan kehutanan yang 2

4 jelas, terarah, faktual realistis. Di dalam suatu dokumen perencanaan perlu dimuat hal-hal yang bersifat prinsip, strategik, maupun teknis pada aspek jenis kegiatan, indikator kinerja, lokasi, jumlah sumber a. Awalnya Dinas Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu, aya dinamika peraturan perungan yang didasarkan pada hasil analisis kebutuhan terhadap efektifitas pencapaian kinerja OPD yang diikuti dengan ditetapkannya Ung-ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Ung-ung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Ung-ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada akhirnya menjadi pijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukkan Susunan Perangkat Daerah. Peraturan Gubernur tersebut menjadi dasar eksistensi Dinas Provinsi Jawa Timur yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Jawa Timur di big yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di big kehutanan serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Dinas Provinsi Jawa Timur, Pasal 4 ayat (2), fungsi Dinas Provinsi Jawa Timur adalah sbb : 1. Perumusan kebijakan di big kehutanan. 2. Pelaksanaan kebijakan di big kehutanan. 3. Pelaksanaan evaluasi pelaporan di big kehutanan. 4. Pelaksanaan administrasi dinas di big kehutanan, 3

5 Sehubungan dengan berbagai hal yang melatarbelakangi tugas pokok fungsi Dinas Provinsi Jawa Timur tersebut maka dalam rangka mencapai kinerja pelaksanaan tugas pada Tahun 2017 ini disusunlah Perubahan Rencana Kerja (Renja) / RKT Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) yang dalam hal ini telah mencakup Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah dokumen rencana yang memuat tujuan, sasaran, indikator kinerja (baik program maupun kegiatan), program, kegiatan, anggaran OPD yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka kegiatan kerangka anggaran. Bagan alur diatas menunjukkan alur penyusunan Renja yang kemudian ditindaklanjuti dengan penetapan Renja OPD. Renja OPD disusun dengan tahapan sebagai berikut: a) Persiapan penyusunan Renja OPD, b) Penyusunan Rancana Renja OPD, c) Pelaksanaan forum OPD, d) Penetapan Renja OPD. Rancangan awal RKPD menjadi acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja 4

6 a indikatif dalam Renja OPD, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD. Renstra OPD yang merupakan penjabaran RPJMD pada tingkat yang lebih teknis ( OPD) menjadi acuan penyusunan tujuan, sasaran strategis, program/ kegiatan, indikator kinerja, target kinerja, lokasi kegiatan serta prakiraan maju Renja OPD. Hasil evaluasi pelaksanaan Renja/ program kegiatan periode sebelumnya juga harus menjadi acuan perumusan kegiatan alternatif /atau baru untuk tercapainya target Renstra OPD. Demikian juga halnya dengan Renja Kementerian/ Lembaga (K/L) Perencanaan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten/ Kota) yang turut dijadikan bahan pertimbangan. I.2. Landasan Hukum 1). Ung-Ung Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan -peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Ung Ung Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Ung Ung Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950). 2). Ung Ung Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419). 3). Ung-Ung Nomor 41 Tahun 1999, tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888). Sebagaimana telah diubah dengan Ung-ung Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Ung-ung Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Ung-ung Nomor 41 tahun 1999 tentang menjadi Ung-ung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

7 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412). 4). Ung-Ung Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2324). 5). Ung-Ung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700). 6). Ung-Ung nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725). 7). Ung Ung Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059). 8). Ung-ung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494). 9). Ung-ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Ungung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Ung-ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679). 10). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indnesia Nomor 3838). 6

8 11). Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452). 12). Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Penyusunan Rencana Pengelolaan, Pemanfaatan Penggunaan Kawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4207) jo Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Penyusunan Rencana Pengelolaan, Pemanfaatan Penggunaan Kawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814). 13). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816). 14). Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817). 15). Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056). 16). Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887). 7

9 17). Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814). 18). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517). 19). Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 11 Tahun 1989 tentang Penetapan Kawasan Lindung di Daerah Tingkat I Jawa Timur (Lembaran D aerah Provinsi Tahun 1991 Nomor 1 Seri C); 20). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan di Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2003 Nomor 1 Seri E). 21). Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2005 tentang Penertiban Pengendalian Produksi di Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 Nomor 2 Seri E). 22). Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2007 tentang Rehabiltasi Lahan Kritis di Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 Nomor 7 Seri E). 23). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E). 24). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D). 8

10 25). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukkan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 1 Seri C). 26). Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 50 Tahun 2013 tentang Rencana Tingkat Provinsi Tahun (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 Nomor 50 Seri E). 27). Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 84, Seri E). 28). Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 110 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 1 10 Seri E). 29). Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Nomor 914/432/213.2/2016 tanggal 27 Desember I.3. Maksud Tujuan Maksud Penyusunan Dokumen Perubahan Renja Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah memberikan gambaran hasil kinerja tahun-tahun sebelumnya sekaligus menetapkan target kinerja penyelenggaraan kegiatan pengelolaan hutan pembangunan kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran Adapun tujuannya adalah agar pelaksanaan pembangunan kehutanan di Jawa Timur Tahun 2017 dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana program/ kegiatan yang telah ditetapkan sehingga target-target kinerja pembangunan kehutanan Jawa Timur Tahun 2017 dapat dicapai sesuai dengan visi misi Dinas Provinsi Jawa Timur. 9

11 I.4. Sistematika Penulisan Pokok bahasan dalam Rencana Kerja OPD adalah sbb: 1. PENDAHULUAN. 2. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU. 3. TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN. 4. PENUTUP. Penyajian Rencana Renja OPD adalah sbb : BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja OPD, proses penyusunan Renja OPD, keterkaitan antara Renja OPD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD, dengan Renja K/L Renja Provinsi/ Kabupaten/ kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. I.2. Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang ung-ung, peraturan pemerintah, peraturan daerah, ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan OPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan penganggaran OPD. I.3. Maksud Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud tujuan dari penyusunan Renja OPD. I.4. Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja OPD, serta susunan garis besar isi dokumen. 10

12 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu Capaian Renstra OPD Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun lalu (tahun n -2) perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n -1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja OPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra OPD berdasarkan realisasi program kegiatan pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun sebelumnya. II.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan OPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun II.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Fungsi OPD Berisikan uraian mengenai : a. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan OPD hal kritis yang terkait dengan pelayanan OPD. b. Permasalahan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas fungsi OPD; c. Dampaknya terhadap pencapaian visi misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/ internasional, seperti SPM MDGs (Millennium Development Goals); d. Tantangan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD; e. Formulasi isu-isu penting. II.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan uraian mengenai : 11

13 a. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan; b. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan; c. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD. II.5. Penelaahan Usulan Program Kegiatan Masyarakat Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, yakni dari masyarakat melalui OPD kabupaten/ kota yang langsung ditujukan kepada OPD Provinsi maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi OPD provinsi dari penelitian lapangan pengamatan pelaksanaan musrenbang. Deskripsi yang disajikan dalam subbab ini, antara lain: a. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan tersebut diperoleh; b. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok fungsi OPD. BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan tugas pokok fungsi OPD. III.2. Tujuan Sasaran Renja OPD Perumusan tujuan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas fungsi OPD dalam dikaitannya dengan sasaran target kinerja Renstra OPD. III.3. Program Kegiatan Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program kegiatan, antara lain meliputi: 12

14 a. Jumlah program jumlah kegiatan. b. Lokasi program kegiatan. c. Total kebutuhan a/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber penaannya. BAB IV PENUTUP Berisikan uraian penutup, berupa: a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan. b. Kaidah-kaidah pelaksanaan. c. Rencana tindak lanjut. d. Cantuman tempat tanggal dokumen, nama OPD nama tanda tangan kepala OPD, serta cap pemerintah daerah yang bersangkutan. 13

15 II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU II. 1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu Capaian Renstra OPD Perlu diketahui bahwa, tahun 2017 ini merupakan tahun transisi bagi dunia pemerintahan/ birokrasi pasca ditetapkannya Ung-ung Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Ung-ung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Ung-ung Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan keberadaan Ung-ung tersebut praktis akan terjadi perubahan kewenangan yang cukup signifikan pada big kehutanan di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, hanya ada satu kewenangan big kehutanan di kabupaten / kota yakni pengelolaan Tahura Kabupaten / kota. Disisi lain, di wilayah kabupaten / kota di Jawa Timur tidak terdapat Tahura dimaksud. Yang eksisting adalah Tahura yang wilayahnya lintas kabupaten / kota, ini merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi. Praktis mulai tahun 2017, beberapa urusan big kehutanan di Jawa Timur yang sebelumnya ada di Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota beralih menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi. Hal ini berimplikasi kepada OPD Dinas Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan reorganisasi (perubahan struktur organisasi serta strategi kebijakan instansi) dalam melaksanakan amanat ung-ung tersebut. Dalam hal ini, Dinas Provinsi Jawa Timur tentu melakukan perubahan / atau penambahan instansi yang dapat berupa Cabang Dinas atau CDK, maupun Unit Pelaksana Teknis atau UPT- yang berada di seluruh atau sebagian wilayah administratif Jawa Timur, serta perubahan / atau penambahan nomenklatur 14

16 program/ kegiatan dinas untuk merespon aya perubahan / pengalihan kewenangan urusan kehutanan di Provinsi Jawa Timur. Terkait dengan realisasi program / kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun yang lebih rinci dapat dilihat pada matriks Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD Pencapaian Renstra OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Tabel 1 di bawah ini. Secara umum, indikator kinerja kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 telah dapat dipenuhi sesuai dengan target progres tahunan renstra, bahkan jika ditambahkan dengan proyeksi realisasi pada tahun 2016 ini maka seluruh indikator kinerja kegiatan tersebut telah tercapai seluruhnya (rata -rata 40% dari renstra). Dari 30 kegiatan tersebut (termasuk rutin), seluruhnya diproyeksikan dapat mencapai target kinerja kegiatan (100%) pada akhir renstra OPD. Terdapat 27 kegiatan dengan capaian kinerja pada tahun kedua renstra berjalan adalah 40 %. Hal ini menandakan bahwa capaian kinerja OPD Dinas Provinsi Jawa Timur on the track atau selaras dengan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra OPD. Terdapat dua kegiatan pada Dinas Provinsi Jawa Timur yang pada tahun kedua berjalannya renstra OPD telah mampu melampaui target kinerja yang telah dicantumkan dalam renstra OPD. Dua kegiatan tersebut adalah Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Mendukung Manajemen Pemasaran Pascaproduk Hasil Masyarakat Sekitar juga Pelestarian Penataan Tahura R Soerjo. Capaian kinerja pada kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Mendukung Manajemen Pemasaran Pascaproduk Hasil Masyarakat Sekitar adalah 50% sementara capaian kinerja kegiatan Pelestarian Penataan Tahura R Soerjo sebesar 41,20%. 15

17 Tabel 1. Matriks Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD Pencapaian Renstra OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Kode Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Renstra SKPD pada Tahun 2014 s/d 2019 Realisasi Target Kinerja Hasil Program & Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target & Realisasi Kinerja Program & Kegiatan Tahun Lalu (2015) Target Renja SKPD tahun 2015 Realisasi Renja SKPD tahun 2015 Tingkat Realisasi (%) = (7/6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Indeks Kepuasan Masyarakat/ Aparatur thd Pelayanan Administrasi Perkantoran Kenyamanan Kantor Jumlah Dokumen Pertanggungja waaban Administrasi Perkantoran Prosentase Sarana Prasarana Aparatur yang Layak Fungsi % Dokumen % Target Program & Kegiatan (Renja SKPD tahun 2016) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun berjalan Realisasi Capaian Program & Kegiatan s/d tahun berjalan tahun = (7+9) Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%) = (10/4) 16

18 Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program Anggaran Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Jumlah Sarana Prasarana yang Terpelihara Prosentase Kelembagaan Yang Tepat Fungsi Jumlah Laporan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Prosentase Dokumen Penyelenggara an Pemerintahan yang Disusun Tepat Waktu Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD Jumlah Dokumen Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program/ Kegiatan paket paket % laporan % Dokumen Dokumen

19 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan Pelaksanaan Sistem Informasi Data Jumlah bandwith terpakai 40 Mbps Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Produksi Kayu Negara 2,000,00 0 Produksi Getah Pinus 150,000 Produksi Daun Kayu Putih 70,000 m3 ton ton 427, , , , , ,771 30,000 40, ,000 80, ,336 14,000 12, ,000 26, Monitoring, Evaluasi Pelaporan Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Rehabilitasi Lahan (pemanfaatan lahan di bawah tegakan, pengembangan usaha hutan rakyat) Pemberdayaan UPT Peredaran Hasil Produksi Getah Damar 1,000 Produksi Porang 10,000 Jumlah Dokumen 15 Informasi Pembangunan Jumlah Pameran 10 Luas Pengembangan 375 hutan rakyat Luas Pengembangan 300 lahan bawah tegakan Jumlah Pemegang Izin yang Tertib Mengikuti Penatausahaan Hasil 1,375 ton ton Dokumen kali Ha Ha ,000 2,000 2, ,000 4, Perusaha an

20 APP Big Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) Fasilitasi Ekolabelling Rakyat Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam mendukung manajemen pemasaran pasca produk hasil hutan masyarakat sekitar hutan Jumlah Laporan Pelaksanaan APP Big Jumlah Laporan Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat Melalui PHBM Jumlah FMU yang terfasilitasi VLK Jumlah Laporan Pelaksanaan Pelatihan MDH Jumlah Laporan Pelaksanaan Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Jumlah Laporan Lokakarya laporan Laporan FMU laporan laporan laporan

21 Pemberdayaan Pengembangan UPT Perbenihan Tanaman Pembinaan pengendalian produksi hasil hutan Penata usahaan hasil hutan pengawasan pungutan iuran kehutanan Pembinaan pengawasan industri hasil hutan Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan Pengembangan Perhutanan Sosial (Pengembangan Aneka Usaha Kemitraan) Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Jumlah Laporan Pemberdayaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Jumlah Laporan Pengendalian Produksi Hasil Jumlah Laporan Penatausahaan Hasil Pengawasan Iuran Jumlah Laporan Pembinaan Pengawasan Industri Hasil Jumlah Laporan Peningkatan SDM Jumlah Kelompok Pelaku Aneka Usaha Reboisasi Kawasan Tahura R Soerjo ,250 laporan laporan laporan laporan laporan Kelompok Ha ,89 20

22 Pelestarian Penataan Kawasan Tahura R. Soerjo Operasi Perlindungan Pengamanan (DAK) Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Perlindungan Konservasi Ekosistem Sumberdaya Program Rehabilitasi Sumber Daya Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di Dalam Luar Jumlah Pemeliharaan Bibit Persemaian Intensitas Penanggulanga n Pengamanan Gangguan Luas Rehabilitasi Jumlah Laporan Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Jumlah Laporan Pelaksanaan Perlindungan Jumlah Laporan Pelaksanaan Konservasi Ekosistem SDH Rehabilitasi Kawasan Jumlah Laporan Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan 500, , ,000 5 Batang kali Ha laporan laporan laporan Ha laporan 40,000 40,000 20, , , ,000 10,000 24, ,000 34,

23 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan Jumlah Laporan Peningkatan Peranserta Masyarakat 5 laporan Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai) Luas Areal Rehabilitasi 250 Ha

24 II.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD Tabel 2.1 di bawah ini merupakan capaian kinerja pelayanan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Segkan Tabel 2.2 merupakan Rencana Kinerja OPD Dinas Provinsi Jawa Timur pada Tahun Pengukuran kinerja pelayanan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur tersebut didasarkan pada indikator kinerja utama yang sudah ditentukan maupun IKK yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Pada Tabel 2.1 tercantum indikator kinerja utama (IKU) Dinas Provinsi Jawa Timur yang merupakan penjabaran dari sasaran strategis Dinas Provinsi Jawa Timur, yakni (1) Meningkatnya pemanfaatan sumber daya hutan, (2) Meningkatnya perlindungan, pengamanan, konservasi kawasan hutan. Ada dua Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk sasaran strategis yang pertama, yakni (a) % Peningkatan jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin IUPHHK, (b) Luas Pengembangan hutan rakyat (Ha). Segkan pada sasaran strategis yang kedua, ada 4 IKU, yaitu (a) % Penurunan Luas Kebakaran, (b) % Penurunan Pencurian Hasil, (c) Luas Tahura R Soerjo yang dikonservasi (Ha), (d) Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha). Secara keseluruhan, kesemua IKU tersebut telah dapat dicapai pada tahun 2015, bahkan realisasi seluruhnya melebihi target. IKU pertama, yakni % Peningkatan jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin IUPHHK, dari target tahun 2,5%, pada tahun 2015 telah terealisasi sebesar 19,79% atau 8 kali lipat dari target yang ditetapkan. IKU yang kedua yakni, Luas Pengembangan hutan rakyat, dari target tahunan sebesar Ha, pada tahun 2015 mampu direalisasikan seluas 8.656,4 Ha atau lebih dari 170% dari target. 23

25 Pada sasaran kinerja kedua, yakni Meningkatnya perlindungan, pengamanan, konservasi kawasan hutan, pada IKU yang pertama, % Penurunan luas kebakaran hutan, dengan target kinerja sebesar 15%, dalam pelaksanaanya luas kebakaran hutan mampu ditekan sampai pada tingkat 82,07% atau hampir 550% capaian kinerjanya berdasarkan target kinerja acuan. Pada IKU yang kedua, yakni % Penurunan pencurian hasil hutan, yang mana dalam target kinerja ditetapkan sebanyak 10%, ternyata % penurunan pencurian hasil hutan mampu ditekan sampai pada tingkat 44,97% atau hampir 50%, setara dengan capaian kinerjanya yakni 449,7%. Segkan IKU yang ketiga yakni, Luas Tahura R Soerjo yang dikonservasi (Ha), dengan target penetapan seluas 450 Ha, ternyata mampu direalisasikan seluas 650 Ha, atau 144,44%. Segkan IKU yang keempat pada sasaran strategis yang kedua adalah Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha), dengan target kinerja seluas Ha, akhirnya pada akhir tahun 2015 mampu direalisasikan seluas 24,660 Ha atau 240% capaian kinerjanya. Aya peningkatan yang sangat signifikan (19,79%) terkait dengan Industri Primer Hasil Kayu (IPHHK) yang berizin tidak terlepas dari optimalnya upaya sosialisasi fasilitasi yang dilakukan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur kepala pelaku usaha kehutanan khususnya hasil hutan kayu. Dalam mengupayakan peningkatan IPHHK yang berizin, Dinas Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan (1) Fasilitasi Ekolabeling Rakyat (Pengendalian Produksi Rakyat), (2) Pembinaan Pengendalian Produksi Hasil, (3) Penatausahaan Hasil Pengawasan Industri, (4) Pembinaan Pengawasan Industri Hasil, (5) Pemberdayaan UPT Peredaran Hasil (6) Peningkatan Kerjasama Antar Daerah. Keenam kegiatan ini bersinergi satu sama lain, mulai dari aktivitas sosialisasi kebijakan / informasi kehutanan kekinian, pembinaan personil 24

26 terkait dengan sistem perizinan pelaporan, fasilitasi sertifikasi ekolabeling/ pengendalian produksi hutan rakyat, pengendalian pengawasan industri hasil hutan sampai pada upaya kerjasama big kehutanan dengan stakeholder. Penyadaran akan pentingnya aspek legalitas pada sebuah ba usaha kepada para pelaku usaha merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh Dinas Provinsi Jawa Timur. Aspek legal ini sendiri sejatinya sangat penting bagi sebuah industri, khususnya industri hasil hutan, mengingat dewasa ini tuntutan dunia internasional akan kelestarian hasil hutan eksistensi hutan itu sendiri sangat kuat. Dunia industri semakin selektif untuk menggunakan produk kehutanan yang asal usulnya jelas. Bila asal-usul kayu yang ada di pasaran tidak jelas maka besar kemungkinan berasal dari proses penebangan yang ilegal ( illegal logging), jika suatu perusahaan ditengarai menggunakan bahan baku yang tidak memiliki legalitas maka tentu dapat dikenakan sanksi hukum. Meningkatnya pemanfaatan hutan selain dapat diindikasikan melalui jumlah IPHHK yang berizin juga dapat dilihat pada parameter Luas Pengembangan Rakyat. Berpatokan pada target kinerja yang ditetapkan yakni Ha, pada tahun 2015 Dinas Provinsi Jawa Timur mampu mendorong aya pengembangan hutan rakyat seluas 8.656,4 Ha (173,13%). Upaya penyampaian hibah barang aktivitas pendampingan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan cukup efektif untuk merangsang masyarakat/ kelompok tani hutan/ kelompok masyarakat untuk melakukan pengembangan hutan rakyat optimalisasi pemanfaatan hasil hutan rakyat. Ada sepuluh (10) kegiatan yang difokuskan/ diarahkan untuk upaya pengembangan hutan rakyat. Kesebelas kegiatan tersebut adalah (1) Monitoring, Evaluasi Pelaporan, (2) APP Big, (3) Pengembangan Rakyat Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan, 25

27 (4) Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM), (5) Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa, (6) Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok, (7) Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan, (8) Pengembangan Perhutanan Sosial (Pengembangan Aneka Usaha Kemitraan), (9) Pemberdayaan Pengembangan UPT Perbenihan Tanaman, serta (10) Pendidikan kemasyarakatan produktif dalam mendukung manajemen pemasaran pasca produk hasil hutan masyarakat sekitar hutan. Kesepuluh kegiatan ini bersinergi dalam kerangka optimalisasi pengembangan hutan rakyat di Provinsi Jawa Timur. Upaya penyampaian hibah barang yang diiringi dengan aktivitas pembinaan pemberdayaan menjadikan upaya pengembangan hutan rakyat semakin optimal. Aya penyampaian hibah barang yang didasarkan atas kebutuhan riil menjadikan masyarakat lebih bersemangat untuk melakukan upaya-upaya pengembangan optimalisasi lahan hutan rakyat yang mereka miliki. Selain hibah barang, Dinas Provinsi Jawa Timur juga cukup sering melaksanakan kegiatan sosialisasi, pelatihan, penguatan kelembagaan kelompok, lokakarya sampai pada kegiatan fasilitasi dengan investor (pembeli hasil hutan rakyat mereka). Artinya upaya yang dilakukan Dinas Provinsi Jawa Timur cukup variatif dalam meningkatkan aktivitas pengembangan hutan rakyat. Dalam hal pencapaian sasaran strategis Dinas Provinsi Jawa Timur yang kedua, yakni meningkatnya perlindungan, pengamanan konservasi kawasan hutan, Dinas Provinsi Jawa Timur menetapkan 4 indikator yang mampu menggambarkan/ menjadikan indikasi bahwa sasaran tersebut telah tercapai yakni, yang pertama prosentase penurunan luas kebakaran hutan : selama tahun 2015 upaya 26

28 Dinas Provinsi Jawa Timur (berkolaborasi) dengan stakeholder mampu menekan angka/ luas kebakaran hutan pada tahun terkait. Dari target mampu menurunkan luas kebakaran hutan sebesar 15%, Dinas Provinsi Jawa Timur mampu menurunkan sebanyak 82,07% atau hampir enam kali lipat dari target. Pada tahun 2014 luas lahan yang terbakar mencapai Ha, namun berkat usaha kerja keras, luas lahan terbakar di tahun 2015 ditekan sampai pada angka Ha. Ini yang membuat capaian kinerja Dinas Provinsi Jawa Timur pada indikator kinerja prosentase penurunan luas kebakaran hutan mampu menembus 547,13%. Keberhasilan Dinas Provinsi Jawa Timur dalam menekan luas lahan kebakaran hutan dikarenakan aya upaya yang terintegrasi serta kerjasama yang baik dengan stakeholder. Sebagai contoh, rutinnya pelaksanaan koordinasi apel siaga pengendalian kebakaran hutan, operasi gabungan pembentukkan Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan (Brigdalkarhutla) yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur memberikan dampak yang cukup efektif dalam merespon serta mencegah meluasnya kebakaran hutan lahan. Kegiatan-kegiatan tersebut masih didukung dengan kegiatan teknis yang lain, semisal Koordinasi Pengamanan Perlindungan, Pelatihan Pencegahan Kebakaran, Penyediaan Sarana Prasarana Pencegahan Penanggulangan Kebakaran, serta yang tidak kalah pentingnya adalah sinergi dengan masyarakat melalui Gerakan Satu Desa Masyarakat Pedul Api. Upaya-upaya tersebut tercermin dalam kegiatan Perlindungan pada DPA Dinas Provinsi Jawa Timur. Indikator kedua pada pencapaian sasaran Meningkatnya Perlindungan, Pengamanan Konservasi Kawasan yakni Prosentase Pencurian Hasil. Capaian kinerja Dinas 27

29 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 yaitu 44,97%, melebihi target kinerja (10%). Hal ini berarti, jumlah kasus pencurian hasil hutan di kawasan hutan Jawa Timur mampu diturunkan sampai empat kali lipat dari target yang ditetapkan (dari target k asus, menjadi hanya 667 kasus). Keberhasilan Dinas dalam menekan terjadinya kasus pencurian (gangguan keamanan) hutan tidak terlepas dari kerjasama dengan berbagai pihak, baik Devisi Regional Perum Perhutani (BUMN), Kelompok Tani, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dinas Provinsi Jawa Timur melalui Kegiatan (1) Pemantapan Pemantauan Status Kawasan serta (2) Konservasi Sumberdaya telah melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis seperti Monitoring Evaluasi Penggunaan Kawasan, Identifikasi Permasalahan Tenurial Kawasan, Pembinaan Kader Konservasi Kelompok Pecinta Alam, Penyuluhan Desa Penyangga Kawasan Konservasi Lindung, Workshop Pemberdayaan Masyarakat Sekitar, Pengembangan Obyek Wisata Alam (OWA), serta Pemberian Hibah Barang yang secara nyata berkontribusi signifikan dalam menekan terjadinya kasus pencurian/ gangguan keamanan di kawasan hutan. Indikasi ketiga tercapainya sasaran OPD yang kedua adalah Luas Tahura R Soerjo yang dikonservasi. Dari target yang ditetapkan, yakni 450 Ha, Dinas Provinsi Jawa Timur mampu melaksanakan konservasi seluas 650 Ha atau dengan kata lain tingkat kemajuannya 144,44%. Tentu hal ini juga merupakan dampak dari kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Tidak terlepas pula dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Dinas Provinsi Jawa Timur melalui Kegiatan (1) Pelestarian Penata an Kawasan Tahura R. Soerjo. 28

30 Lewat upaya kegiatan teknis Pembuatan Persemaian, Perlindungan Pengamanan, Pemeliharaan Peningkatan Sarana Prasarana OWA, Penyuluhan Masyarakat Siswa Desa Penyangga Tahura R. Soerjo, Pembuatan Tanaman Pemeliharaan serta Penyediaan Sarana Prasarana Pengelolaan Pengamanan Tahura R. Soerjo, Dinas Provinsi Jawa Timur mampu melakukan konservasi di Tahura R. Soerjo seluas 650 Ha. Indikasi keempat pada sasaran kedua yang juga mampu dicapai oleh Dinas Provinsi Jawa Timur di tahun 2015 yakni Luas Kawasan yang Dikonservasi. Dinas Provinsi Jawa Timur melakukan konservasi kawasan hutan seluas ,40 Ha, atau dengan kata lain capaian kinerjanya sebesar 246,60 Ha. Melalui Kegiatan (1) Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di dalam Luar, (2) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan, serta (3) Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai), Dinas Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan stakeholder untuk melaksanakan konservasi kawasan hutan di Jawa Timur. Upaya pendekatan kepada masyarakat menjadi langkah yang cukup efektif dalam mewujudkan konservasi kawasan hutan. Keberadaan masyarakat di sekitar hutan yang telah hidup berdampingan dengan hutan menjadi titik pijak Dinas Provinsi Jawa Timur dalam menentukan pendekatan yang tepat untuk mempertahankan kelestarian hutan. Melalui berbagi peran dengan masyarakat, selain memberikan ruang kepada mereka untuk berkerja, juga menjadikannya partner dalam mengelola kawasan hutan. Pemberian peran kepada masyarakat yang proporsional menjadikan tugas aparatur Pemerintah juga menjadi lebih rasional. Dengan luas kawasan hutan Jawa Timur yang mencapai lebih 29

31 dari 1 juta hektar jumlah petugas pengamanan hutan yang terbatas, keterlibatan masyarakat sebagai rekan kerja dalam menjaga kelestarian hutan menjadi sebuah keniscayaan. Sasaran 1 : Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya hutan, didukung oleh 1 program, yaitu : b.1. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya pada tahun 2015 dengan anggaran Rp ,00 Realisasi sebesar Rp ,00 atau 82,81%. Dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) : (a) Prosentase Peningkatan Industri Primer Hasil Kayu (IPHHK) yang berizin sebanyak 2,6% (767 IPHHK) telah terealisasi sebanyak 19,79% (896 IPHHK); (b) Luas Pengembangan Rakyat sebanyak Ha telah terealisasi seluas 8.656,4 Ha. Bila didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun maka diperoleh realisasi dari indikator kinerja tahun 2015 dari Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya adalah sbb : Produksi kayu hutan negara, dengan target m 3, telah terealisasi sebesar m 3 (103,75%) Produksi getah pinus, dengan target ton, telah terealisasi sebesar ton (111,76%). Produksi getah damar, dengan target 200 ton, telah terealisasi sebesar 203 ton (101,50%). Produksi daun kayu putih, dengan target ton, telah terealisasi sebesar ton (134,50%). Produksi porang, dengan target ton, telah terealisasi sebesar ton (160,00%). Sasaran 2 : Meningkatnya perlindungan, pengamanan konservasi kawasan hutan, didukung oleh 2 program, yaitu : 30

32 b.1. Program Perlindungan Konservasi Sumberdaya pada tahun 2015 dengan anggaran sebesar Rp ,00 Realisasi sebesar Rp ,00 atau 93,75%. Dengan target indikator kinerja (1) Prosentase Penurunan Luas Kebakaran sebanyak 15% (9.176 Ha) telah terealisasi sebanyak 82,07% (1.950 Ha); (2) Prosentase Penurunan Pencurian Hasil sebanyak 10% (1.090 kasus) telah terealisasi sebanyak 44,97% (667 kasus); (3) Luas Tahura R Soerjo yang dikonservasi sebanyak 450 Ha telah terealisasi sebanyak 650 Ha atau 144,44%. Bila didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun maka diperoleh realisasi dari indikator kinerja tahun 2015 dari Program Perlindungan Konservasi Sumberdaya yakni, dengan indikator Reboisasi Kawasan Tahura R. Soerjo seluas 450 Ha telah terealisasi seluas 650 Ha. b.2. Program Rehabilitasi Sumber Daya tahun 2015 dengan anggaran sebesar Rp ,00 Realisasi sebesar Rp ,00 atau 84,33%. Dengan indikator kinerja (155) Lua s Kawasan yang dikonservasi sebanyak Ha telah terealisasi sebanyak ,40 Ha atau 246,60%. Bila didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun maka diperoleh realisasi dari indikator kinerja tahun 2015 dari Program Rehabilitasi Sumberdaya yakni, dengan indikator Rehabilitasi Kawasan seluas Ha telah terealisasi seluas ,40 Ha. Terkait dengan capaian kinerja Dinas Provinsi Jawa Timur, lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini. Selanjutnya, yakni Tabel 2.2 merupakan Rencana Kinerja OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun

33 Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 Proyeksi Kinerja Tahun SPM/ Target Realisasi Proyeksi NO Indikator Kinerja Utama standar Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Catatan nasional (tnn n-2) (thn n-1) (thn n-2) (thn n-1) (thn n) % Peningkatan IPHHK 2,5% 2,5% 19,79% 7,25% 6% yang berizin 2 Luas Pengembangan 5.000Ha 5.000Ha 8.656,4Ha 7177Ha 2.500Ha Rakyat (Ha) 3 % Penurunan Luas 15% 15% 82,07% 89,02% 5% Kebakaran 4 % Penurunan Pencurian 10% 10% 44,97% 17,99% 2,5% Hasil 5 Luas Tahura R Soerjo 450Ha 450Ha 650Ha 400Ha 0Ha yang dikonservasi (Ha) 6 Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha) Ha Ha ,4Ha Ha Ha 32

34 Tabel 2.2. Rencana Kinerja OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 NO PROGRAM TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET Program Meningkatkan pemanfaatan sumber Meningkatnya pemanfaatan sumber - % Peningkatan jumlah industri primer hasil hutan 6% Pemanfaatan daya hutan daya hutan kayu yang berizin IUPHHK Potensi SDH - Luas Pengembangan hutan rakyat (Ha) 2.500Ha 2 Program Meningkatkan perlindungan, Meningkatnya perlindungan, - % Penurunan luas kebakaran hutan 5% Perlindungan pengamanan, konservasi kawasan pengamanan, konservasi kawasan - % Penurunan pencurian hasil hutan 2,5% Konservasi SDH hutan hutan 3 Program Meningkatkan perlindungan, Meningkatnya perlindungan, - Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha) Ha Rehabilitasi SDH pengamanan konservasi kawasan pengamanan konservasi kawasan hutan hutan 33

35 II.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Fungsi OPD Kinerja OPD Dinas Tahun 2015 telah tergambar pada nomor II.1 II.2. Kekurangan-kekurangan yang terjadi selama Tahun 2015 telah dicatat akan dievaluasi sebagai bahan untuk menyusun kebijakan operasional guna memperbaiki/ meningkatkan kinerja OPD Dinas di Tahun Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja Dinas Provinsi Jawa Timur dapat disimpulkan bahwa ketercapaian sasaran pada tiap-tiap tujuan yang ditetapkan pada Rencana Strategis Dinas Provinsi Jawa Timur dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini didasarkan pada ketercapaian indikator kinerja utama pada masing-masing sasaran. Namun demikian, dalam upaya pencapaian kinerja Dinas Provinsi Jawa Timur bukannya tanpa ada hambatan/ masalah. Masalahmasalah/ kendala yang menjadi perhatian bagi Dinas Provinsi Jawa Timur (khususnya dalam pelaksanaan kegiatan OPD Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1) Belum kondusifnya kondisi birokrasi lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota pasca ditetapkannya Ung-ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Aya peralihan kewenangan Pemda Kabupaten/ Kota terkait urusan sub big kehutanan menjadi kewenangan Pemda Provinsi. 2) Masih banyaknya jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur. 3) Akses pasar/ pemasaran produk hasil hutan yang masih sangat terbatas. Disebabkan juga oleh minimalnya informasi yang sampai ke tangan masyarakat terkait pemasaran hasil hutan. 4) Komitmen warga desa sekitar hutan masih kurang dalam upaya pembentukan Lembaga Masyarakat Desa (L MDH) peningkatan kualitas kelembagaannya. 34

36 5) Tenaga produktif banyak yang beralih mencari pekerjaan lain ke luar daerah di luar subsektor kehutanan (industri, perdagangan). 6) Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya hutan di Jawa Timur. 7) Belum seimbangnya supply and demand akan produksi kayu. 8) Belum proporsionalnya jumlah personil serta sarana prasarana kegiatan pengamanan perlindungan hutan dengan luas kawasan hutan yang harus dilindungi diamankan. 9) Kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait dengan Penataan Hasil yang berasal dari Hak. Aya hambatan kendala tersebut menyebabkan pencapaian terhadap visi misi Gubernur Jawa Timur ataupun terhadap sasaran MDG s belum sepenuhnya optimal. Namun demikian Dinas Provinsi Jawa Timur senantiasa berupaya untuk menyelesaikan menuntaskan segala permasalahan yang ada dengan upaya yang maksimal. Dengan segala potensi yang dimiliki (sumberdaya hutan, sumberdaya manusia serta IPTEK yang berkembang pesat sejauh ini), Dinas Provinsi Jawa Timur sebagai pengelola hutan di Provinsi Jawa Timur cukup yakin akan mampu menuntaskan tanggungjawab yang telah diberikan oleh Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur untuk mengelola hutan kawasan hutan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 ini, dirumuskanlah strategi yang akan ditempuh oleh Dinas Provinsi Jawa Timur, yakni sbb: 1) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (aparatur) pelayanan publik sebagai perwuju atas komitmen reformasi birokrasi. 35

37 2) Menjadikan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi yang secara konsisten harus diacu dipedomani; 3) Melakukan perbaikan sistem monitoring evaluasi ( pengumpulan pengolahan data) guna memenuhi target sasaran organisasi secara maksimal sebagai upaya pengendalian agar kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan optimal dapat dipertanggungjawaban oleh Dinas Provinsi Jawa Timur; 4) Mengoptimalkan kegiatan rehabilitasi hutan lahan di kawasan Tahura R Soerjo sebagai upaya peningkatan luas kawasan/ areal produktif. 5) Meningkatkan upaya-upaya perlindungan pengamanan hutan, baik pada aspek preventif maupun kuratif. 6) Meningkatkan sarana prasarana perlindungan pengamanan hutan, baik jumlah maupun kualitasnya. 7) Mendorong peningkatan produksi hasil hutan, baik hasil hutan kayu non kayu, maupun hasil hutan ikutan yang berada di kawasan hutan maupun di areal hutan rakyat. 8) Mendorong pengembangan hutan rakyat. 9) Menfasilitasi masyarakat desa hutan dalam mendapatkan akses pasar yang lebih luas. 10) Mendorong masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pengelolaan hutan khususnya pada aspek penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas produk, manajemen pemasaran hasil hutan. 11) Meningkatkan intensitas kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan maupun penguatan kelembagaan dalam pengelolaan hutan yang berbasiskan gender. 36

38 Strategi-strategi yang disusun diatas akan diarahkan untuk merespon isu-isu strategis kehutanan sebagai implikasi aya masalah/ hambatan yang dialami pada tahun-tahun sebelumya. Adapun isu-isu strategis yang bisa diambil dari aya berbagai masalah tersebut, yaitu : 1) Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya hutan (baik hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu, hasil hutan ikutan jasa lingkungan). 2) Perlindungan pengamanan hutan. 3) Rehabilitasi hutan lahan. II.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tabel 3 di bawah ini merupakan review terhadap Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah ( OPD) Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Dalam tabel tersebut dipaparkan tentang program/ kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Tahun 2017 berikut dengan lokasi dilangsungkannya kegiatan, indikator kinerja, target capaian kinerja, serta penaan indikatifnya. Tidak jauh berbeda dengan RKPD Tahun , program/ kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur pada intinya/substansinya masih tetap sama. Namun demikian, beberapa kegiatan utamanya kegiatan rutin (meskipun berlaku juga pada kegiatan inti/ pembangunan) harus disesuaikan dengan nomenklatur (penamaanya) berdasarkan rancangan Ba Pembangunan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur sehingga berimplikasi pada penyesuaian terhadap kode rekening kegiatan. Sinkronisasi nama kegiatan dengan nama program juga telah dilakukan. Kegiatan, seperti Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Aparatur yang pada RKPD Tahun 2015 dipisah pada aspek sarana prasarana, sejak 37

39 penetapan DPA Tahun 2015 telah menjadi satu. Begitu juga dengan kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Aparatur, yang pada RKPD Tahun 2015 dipisah pada aspek sarana maupun prasarana, sejak penetapan DPA Tahun 2015 sampai dengan penyusunan RKPD Tahun 2017 ini telah disatukan menjadi satu kegiatan yang utuh. Di tahun 2017 Kegiatan Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan Pelaksanaan Sistem Informasi Data dialihkan kepada OPD Dinas Komunikasi Informasi Provinsi Jawa Timur berdasarkan kebijakan dari Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2017 ini didasarkan atas terbitnya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Dinas Provinsi Jawa Timur serta Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Provinsi Jawa Timur maka Dinas Provinsi Jawa Timur juga melakukan perubahan nomenklatur perubahan struktur organisasi dengan aya Unit Pelaksana Teknis yang baru yakni Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kewilayahan (UPT PHK) yang meliputi sembilan UPT. Dimulai dari UPT Pengelolaan Wilayah (PHW) I Pacitan, UPT PHW II Ponorogo, UPT PHW III Trenggalek, UPT PHW IV Tulungagung, UPT PHW V Malang, UPT PHW VI Nganjuk, UPT PHW VII Bondowoso, UPT PHW VIII Bangkalan, UPT PHW IX Sampang. Dengan aya penambahan UPT pada Dinas Provinsi Jawa Timur maka kegiatan Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 mengalami penambahan, yakni sembilan kegiatan, yaitu Kegiatan Pengelolaan Wilayah I, Pengelolaan Wilayah II, Pengelolaan Wilayah III, Pengelolaan Wilayah IV, Pengelolaan 38

40 Wilayah V, Pengelolaan Wilayah VI, Pengelolaan Wilayah VII, Pengelolaan Wilayah VIII, Pengelolaan Wilayah IX. Aya penyesuaian nomenklatur, sinkronisasi program dengan kegiatan penghapusan/ pengalihan kegiatan adalah bentuk adaptif Dinas Provinsi Jawa Timur menghadapi tantangan subsektor kehutanan kedepan yang semakin kompleks. Apalagi pada akhir tahun 2015 yang lalu gerbang perdagangan antar negara-negara ASEAN telah dibuka. Persaingan industri akan semakin ketat, oleh karenanya diperlukan kebijakan yang sifatnya sangat strategis untuk memperkuat posisi sekaligus mendukung stakeholder kehutanan domestik (khususnya usaha kecil menengah) dapat bertahan jika memungkinkan memenangkan persaingan global tersebut. Aya kegiatan-kegiatan tersebut selain untuk mendukung pencapaian IKU Dinas Provinsi Jawa Timur tahun kerja , juga sebagai wadah bagi masyarakat Jawa Timur untuk menyalurkan aspirasinya. Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Timur utamanya didasarkan pada hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) se-provinsi Jawa Timur antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah kabupaten / kota se-jawa Timur (antarinstansi terkaitnya) yang sebelumnya diawali oleh Musrenbang Kabupaten / Kota setempat. Kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan oleh Dinas Provisi Jawa Timur sebagian merupakan aspirasi dari masyarakat sebagian yang lain merupakan inisiatif dari Dinas Provinsi Jawa Timur sendiri, didasarkan pada hasil inventarisasi indentifikasi masalah yang ada. Tabel di bawah berikut ini menggambarkan tentang review yang dilakukan Dinas Provinsi Jawa Timur terhadap rancangan awal RKPD Tahun 2017 pasca dilakukannya Musrenbang tingkat Provinsi. 39

41 Tabel 3. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017 No Program/ Kegiatan Rancangan Awal RKPD Lokasi Indikator Kinerja Target Capaian Pagu Indikatif (Rp) Program/ Kegiatan Hasil Analisis Kebutuhan Lokasi Indikator Kinerja Target Capaian Kebutuhan Dana (Rp) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Pegawai terhadap pelaksanaan administrasi perkantoran 100% 1,357,488,0 00 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Pegawai terhadap pelaksanaan administrasi perkantoran 100% 1,348,027,3 00 Catat an Penti ng 1.1 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur 2.1 Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Surabaya Surabaya Jumlah Dokumen Pertanggungjaw aaban Administrasi Perkantoran Prosentase sarana prasarana aparatur yang layak fungsi Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana 1 dok 1,357,488, % 3,847,797, paket 2,064,697,0 00 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Surabaya Surabaya Jumlah Dokumen Pertanggungjaw aaban Administrasi Perkantoran Prosentase sarana prasarana aparatur yang layak fungsi Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana 1 dok 1,348,027, % 2,858,933, paket 1,519,495, Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Surabaya Jumlah Sarana Prasarana yang Terpelihara 2 paket 1,783,100,0 00 Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Surabaya Jumlah Sarana Prasarana yang Terpelihara 2 paket 1,339,438,

42 3 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 3.1 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Surabaya Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi Jumlah Laporan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100% 1,116,215, Laporan 1,116,215,0 00 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Surabaya Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi Jumlah Laporan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100% 1,026,600, Laporan 1,026,600, Program Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Dokumen Penyelenggar aan Pemerintahan Persentase dokumen penyelenggara an pemerintahan yang disusun tepat waktu 100% 803,000,000 Program Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Dokumen Penyelenggar aan Pemerintahan Persentase dokumen penyelenggara an pemerintahan yang disusun tepat waktu 100% 1,050,000, Penyusunan Dokumen Perencanaan Surabaya Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD 5 dokumen 543,000,000 Penyusunan Dokumen Perencanaan Surabaya Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD 5 dokumen 481,296, Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program Anggaran 5 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Surabaya Jumlah Dokumen Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program/ Kegiatan Produksi Kayu Negara Produksi Getah Pinus 3 dokumen 260,000,000 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program Anggaran m3 13,217,860, 000 Surabaya Jumlah Dokumen Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program/ Kegiatan Produksi Kayu Negara ton Produksi Getah Pinus 3 dokumen 568,704, m ton 19,161,676,

43 Produksi Getah Damar 200 ton Produksi Getah Damar 200 ton Produksi Daun Kayu Putih ton Produksi Daun Kayu Putih ton Produksi Porang ton Produksi Porang ton 5.1 Monitoring, Evaluasi Pelaporan 5.2 Peningkatan Kerjasama Antar Daerah 5.3 Pengembanga n Rakyat Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Jawa Timur Magetan, Sumenep, Ngawi, Blitar Blitar, Bojonegoro, Jombang, Lamongan Malang, Nganjuk, Pacitan, Pasuruan, Batu Jumlah Dokumen Informasi Pembangunan Jumlah Pameran Luas Pengembangan hutan rakyat Luas Pengembangan lahan bawah tegakan 3 Dokumen 415,000,000 Monitoring, Evaluasi Pelaporan 2 kali 669,364,000 Peningkatan Kerjasama Antar Daerah 75 Ha 762,700,000 Pengembanga n Rakyat Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Jawa Timur Magetan, Sumenep, Ngawi, Blitar Blitar, Bojonegoro, Jombang, Lamongan 60 Ha Luas Jumlah Dokumen Informasi Pembangunan Jumlah Pameran Luas Pengembangan hutan rakyat Pengembangan lahan bawah tegakan 3 Dokumen 309,600,000 2 kali 580,683, Ha 729,291, Ha 42

44 5.4 Pemberdayaa n UPT Peredaran Hasil 5.5 APP Big Provinsi Jawa Timur, Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah Surabaya, Situbondo, Malang, Tuban, Trenggalek, Bojonegoro, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Tulungagun g, Banyuwangi Jumlah pemegang izin yang tertib mengikuti penatausahaan hasil hutan Jumlah Laporan Pelaksanaan APP Big 275 perusahaa n 2,204,265, Laporan 1,232,000,0 00 Pemberdayaa n UPT Peredaran Hasil APP Big Provinsi Jawa Timur, Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah Surabaya, Situbondo, Malang, Tuban, Trenggalek, Bojonegoro, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Tulungagun g, Banyuwangi Jumlah pemegang izin yang tertib mengikuti penatausahaan hasil hutan Jumlah Laporan Pelaksanaan APP Big 275 perusahaa n 1,974,838, Laporan 734,272, Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) Banyuwangi Jumlah Laporan Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat melalui PHBM 2 Laporan 623,000,000 Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) Banyuwangi Jumlah Laporan Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat melalui PHBM 2 Laporan 297,481,380 43

45 5.7 Fasilitasi Ekolabelling Rakyat 5.8 Pendidikan Kemasyarakat an Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa 5.9 Peningkatan Pengembanga n Kelembagaan Kelompok Jember, Jombang, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Malang, Bondowoso Banyuwangi, Mojokerto, Probolinggo Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo Jumlah FMU yang Terfasilitasi VLK Jumlah Laporan Pelaksanaan Pelatihan MDH Jumlah Laporan Pelaksanaan Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok 2 FMU 1,090,000,0 00 Pengendalian Produksi Hasil rakyat 2 Laporan 477,172,000 Pendidikan Kemasyarakat an Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa 2 Laporan 308,000,000 Peningkatan Pengembanga n Kelembagaan Kelompok Jember, Jombang, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Malang, Bondowoso Banyuwangi, Mojokerto, Probolinggo Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo Jumlah Laporan Pelaksanaan Pelatihan MDH Jumlah Laporan Pelaksanaan Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok 2 FMU 700,000,000 2 Laporan 209,047,000 2 Laporan 216,674, Pendidikan Kemasyarakat an Produktif dalam Mendukung Manajemen Pemasaranan Pascaproduk Hasil Masyarakat Sekitar Pemberdayaa n Pengembanga n UPT Perbenihan Tanaman Malang, Jember, Madiun, Banyuwangi Jawa Timur Jumlah Laporan Lokakarya Jumlah Laporan Pemberdayaan Pengembangan Perbenihan Tanaman 6 laporan 1,000,000, Laporan 1,065,204,0 00 Pendidikan kemasyarakat an produktif dalam mendukung manajemen pemasaranan pasca produk hasil hutan masyarakat sekitar hutan Pemberdayaa n Pengembanga n UPT Perbenihan Tanaman Tulungagun g, Banyuwangi, Malang, Lumajang Jawa Timur Jumlah Laporan Lokakarya Jumlah Laporan Pemberdayaan Pengembangan Perbenihan Tanaman 6 laporan 1,000,000, Laporan 948,903,000 44

46 Pembinaan Pengendalian Produksi Hasil Penatausahaa n Hasil Pengawasan Pungutan Iuran Pembinaan Pengawasan Industri Hasil Nganjuk, Madiun, Banyuwangi, Blitar, Ngawi, Malang, Jember Surabaya Surabaya Jumlah Laporan Pengendalian Produksi Hasil Jumlah Laporan Penatausahaan Hasil Pengawasan Iuran Jumlah Laporan Pembinaan Pengawasan Industri Hasil 2 Laporan 788,000,000 Pembinaan pengendalian produksi hasil hutan 3 Laporan 762,155,000 Penatausahaa n hasil hutan pengawasan pungutan iuran kehutanan 3 Laporan 913,000,000 Pembinaan pengawasan industri hasil hutan Nganjuk, Madiun, Banyuwangi, Blitar, Ngawi, Malang, Jember Surabaya Surabaya Jumlah Laporan Pengendalian Produksi Hasil Jumlah Laporan Penatausahaan Hasil Pengawasan Iuran Jumlah Laporan Pembinaan Pengawasan Industri Hasil 2 Laporan 700,000,000 3 Laporan 800,000,000 3 Laporan 800,000, Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan Pengembanga n Perhutanan Sosial (Pengembang an Aneka Usaha Kemitraan) Surabaya Jember, Malang, Pasuruan Jumlah Laporan Peningkatan SDM Jumlah Kelompok Pelaku Aneka Usaha 2 Laporan 420,000,000 Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan 2 kelompok 488,000,000 Pengembanga n Perhutanan Sosial (Pengembang an Aneka Usaha Kemitraan) Pengelolaan Wilayah I Surabaya Jember, Malang, Pasuruan Pacitan Jumlah Laporan Peningkatan SDM Jumlah Kelompok Pelaku Aneka Usaha Jumlah Bibit Tanaman Rakyat 2 Laporan 353,510,000 2 kelompok 278,375, ,000,000 45

47 Pengelolaan Wilayah II Pengelolaan Wilayah III Pengelolaan Wilayah IV Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi Kab. Trenggalek Kab. Tulungagun g, Kab. Kediri, Kota Kediri Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Jumlah Bibit Tanaman Rakyat ,075,000, ,000, ,000,000 Pengelolaan Wilayah V Pengelolaan Wilayah VI Kab. Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan Kab. Nganjuk, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto, Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan, Kab. Tuban Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Jumlah Bibit Tanaman Rakyat ,325,000, ,445,000,

48 Pengelolaan Wilayah VII Kab. Bondowoso, Kab. Probolinggo, Kota Probolinggo, Kab. Jember, Kab. Situbondo, Kab. Lumajang, Kab. Banyuwangi Jumlah Bibit Tanaman Rakyat ,719,000, Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya % Penurunan luas kebakaran hutan % Penurunan pencurian hasil hutan Reboisasi kawasan Tahura R. Soerjo (Ha) 15% 10,274,622, 000 Pengelolaan Wilayah VIII Pengelolaan Wilayah IX Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Kab. Bangkalan, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Jumlah Bibit Tanaman Rakyat % Penurunan luas kebakaran hutan 10% % Penurunan pencurian hasil hutan 250 Ha Reboisasi kawasan Tahura R. Soerjo (Ha) ,000, ,000,000 5% 6,066,183,0 00 2,5% 0 Ha 47

49 6.1 Pelestarian Penataan Kawasan Tahura R. Soerjo Kawasan Tahura R Soerjo Jumlah Bibit Persemaian Intensitas Penanggulanga n Pengamanan Gangguan batang 3,601,172,0 00 Pelestarian Penataan Kawasan Tahura R. Soerjo Kawasan Tahura R Soerjo Jumlah Bibit Persemaian 20 kali Intensitas Penanggulanga n Pengamanan Gangguan batang 20 kali 3,510,986,0 00 Operasi Perlindungan Pengamanan (DAK) 6.2 Pemantapan Pemantauan Status Kawasan 6.3 Perlindungan Kawasan Tahura R Soerjo Jawa Timur Jawa Timur Luas Rehabilitasi Jumlah Laporan Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Jumlah Laporan Pelaksanaan Perlindungan 250 Ha 3,343,350, Laporan 1,005,100, Laporan 1,100,000,0 00 Operasi Perlindungan Pengamanan (DAK) Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Perlindungan Kawasan Tahura R Soerjo Jawa Timur Jawa Timur Luas Rehabilitasi Jumlah Laporan Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Jumlah Laporan Pelaksanaan Perlindungan 0 Ha 0 3 Laporan 794,297,000 3 Laporan 926,300, Konservasi Ekosistem Sumberdaya Jawa Timur Jumlah Laporan Pelaksanaan Konservasi Ekosistem SDH 3 Laporan 1,225,000,0 00 Konservasi Ekosistem Sumberdaya Jawa Timur Jumlah Laporan Pelaksanaan Konservasi Ekosistem SDH 3 Laporan 834,600,000 7 Program Rehabilitasi Sumber Daya Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha) Ha 638,000,000 Program Rehabilitasi Sumber Daya Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha) Ha 586,803,118 48

50 7.1 Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di Dalam Luar 7.2 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan 7.3 Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai) Jawa Timur Jawa Timur Lamongan, Lumajang, Probolinggo Jumlah Laporan Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Jumlah Laporan Peningkatan Peranserta Masyarakat Luas Areal Rehabilitasi 1 Laporan 123,000,000 Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di Dalam Luar 1 Laporan 134,000,000 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan 50 hektar 381,000,000 Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai) 31,254,982, 000 Jawa Timur Jawa Timur Ponorogo, Pacitan Jumlah Laporan Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Jumlah Laporan Peningkatan Peranserta Masyarakat Luas Areal Rehabilitasi 1 Laporan 124,589,000 1 Laporan 90,585, hektar 371,629,000 32,098,224,

51 II.5. Penelaahan Usulan Program Kegiatan Masyarakat Tabel 4 di bawah ini merupakan hasil kajian (dalam bentuk matriks) terhadap program/ kegiatan yang diusulkan oleh para pemangku kepentingan utamanya dari OPD kabupaten/kota pada kegiatan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) beberapa waktu yang lalu. Usulan usulan kegiatan tersebut telah ditelaah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi rancangan rencana program/ kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Usulan program/ kegiatan tersebut telah dikolaborasi dengan kegiatan inisiatif Dinas Provinsi Jawa Timur. Usulan program/ kegiatan dari masyarakat (instansi kabupaten/kota yang menangani urusan kehutanan) tersebut lebih banyak pada sisi pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sehingga formulasi kegiatan Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 ini diwujudkan dalam bentuk hibah/ upah kerja juga kegiatan-kegiatan pendidikan kemasyarakatan yang lain. Kegiatan kegiatan (teknis) kemasyarakatan tersebut diwujudkan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur dalam beberapa program. Program-program tersebut yakni Pemanfaatan Potensi Sumberdaya, Program Perlindungan Konservasi Sumberdaya, serta Program Rehabilitasi Sumberdaya yang mana program tersebut adalah program inti Dinas Provinsi Jawa Timur. Substansi programprogram tersebut terletak pada penanggulangan kemiskinan ( Pro-poor), pertumubuhan ekonomi ( Pro-growth), pemberdayaan masyarakat sekaligus perluasan lapangan kerja/ kesempatan kerja ( Pro-job), serta kesetaraan gender (Pro-gender). 50

52 Tabel 4. Rekapitulasi Usulan Program Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2017 NO KODE KAB/KOTA / PROGRAM / KEGIATAN NAMA SASARAN LOKASI INDIKATOR KELUARAN DANA APBD PROV OPD Kab/Kota SUPER Keterangan Ba Koordinasi Wilayah Pemerintahan Pembangunan Provinsi Jatim (BAKORPEMBANG) I Madiun Dinas Kabupaten Magetan Program Rehabilitasi Sumber Daya Pengembangan hutan rakyat Lahan kriyis di Kab. Magetan Kab. Magetan Dinas Sangat dibutuhkan Dinas Penangaanan pasca panen bambu Pengolah aneka usaha dari bambu Kab. Magetan Dinas Sangat perlu 51

53 Kabupaten Nganjuk Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pembinaan monitoring evaluasi Rencana Teknik Tahunan Pengembangan Budidaya HHBK (Jahe Kunyit) Pengembangan Sentra Porang Pengembangan Agroforestry Tersinkronisasinya perencanaan kehutanan yang ada pada Perhutani dengan Dinas Daerah Meningkatnya luas pengelolaan hutan rakyat optimalisasi lahan di bawah tegakan Meningkatnya produksi hasil hutan bukan kayu (Porang) Meningkatnya luas pengelolaan hutan rakyat 4KPH Kec. Sawahan Kabupaten Nganjuk Kec. Loceret Jumlah dokumen RTT Perhutani yang dimonitor (100%) (4 Dokumen) Jumlah luas lahan di bawah tegakan yang ditanami jahe kunyit (100%) (20 Ha) Jumlah kelompok unit pengembangan porang yang diberi bantuan pendampingan (100%) (11 unit) Jumlah luas hutan rakyat yang diterapka sistem agroforestry (100%) (75 Ha) Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas TA - pembinaan akan dilakukan secara menyeluruh- [ ] Provinsi 1,4 7 [ ] Provinsi [ ] Provinsi 52

54 Optimalisasi fungsi hutan kota melalui pembuatan demplot lebah madu Terlaksananya pembuatan demplot lebah madu 100 buah stube Kota Anjuk lag Jumlah bahan kelengkapan budidaya lebah madu yang tersedia (100%) (100 buah stube) Dinas [ ] Provinsi Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Pembinaan pengendalian keamanan hutan Menurunnya volume kerusakan hutan 4 KPH Jumlah luasan kerusakan hutan akibat bencana alam, illegal logging kebakaran (100%) (60 Ha) Dinas TA Pengembangan Arboretum Terbangunnya arboretum sebagai upaya pelestarian plasma nutfah Ds. Bajulan, Kec. Loceret Jumlah luasan arboretum yang dibangun (100%) (4 Ha) Dinas 1,8 7 TA -terdapat kesalahan dalam proses Akomodasi Pemeliharaan Rusa Pembuatan Model Desa Konservasi (MDK) Terpeliharanya pelestarian satwa rusa yang dilindungi Ungung Terbangunnya Model Desa Konservasi Ds. Bajulan, Kec. Loceret Ds. Bajulan Kec. Loceret, Ds. Ngliman, Kec. Sawahan Jumlah rusa yang dipelihara ditangkarkan (100%) (24 ekor) Jumlah Model Desa Konservasi yang terbangun (100%) (2 unit) Dinas Dinas TA TA 53

55 Perlindungan Satwa Liar yang dilindungi (Burung/Aves) Program Rehabilitasi Sumber Daya Terlindunginya satwa liar yang dilindungi Kota Anjuk Lag Jumlah kang satwa yang dibangun (100%) (2 unit) Dinas TA Pembangunan Kota Pemeliharaan Peningkatan Fungsi Kota Menambah luasan RTH menciptakan iklim mikro di Kabupaten Nganjuk Menambah luasan RTH menciptakan iklim mikro di Kabupaten Nganjuk Kota Jatirejo Kota Anjuk lag, Kartoharjo, Gatot Subroto, Tanjung Terbangunnya 1 unit hutan kota (100%) (1 Ha) Jumlah kota yang dipelihara ditingkatkan fungsinya (100%) (4 unit) Dinas Dinas TA TA Penanganan kawasan rawan longsor Terkendalinya daerah rawan longsor Kec. Ngetos Jumlah bangunan penahan longsor yang dibangun (100%) (2 unit) Dinas TA Rehabilitasi Lindung Menurunnya kerusakan hutan akibat bencana alam RPH Gedhang Kluthuk, BPKH Pace Menurunnya kerusakan hutan akibat bencana alam (100%) (25 Ha) 0517 Kabupaten Ngawi Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Dinas TA 54

56 Pengembangan hasil hutan non kayu Kelompok tani hutan / LMDH 40 LMDH Jumlah bantuan mesin perajang (100%) (40 unit) Dinas [ ] Provinsi Peningkatan Investasi Berbasis Kelestarian Bantuan mesin perajang Pengembangan usaha produktif Kelompok tani / LMDH Ds. kalang Kecamatan Pitu Jumlah bantuan mesin pembuat pupuk kompos (100%) (1 paket) Dinas Provinsi Bantuan mesin pembuatn pupuk kompos Pengembangan ekonomi produktif Kelompok tani / LMDH 19 Kecamatan Jumlah bantuan bibit empon empon kayu kayuan (100%) (50000 batang) Dinas Provinsi Bantuan bibit empon empon kayu kayuan Program Rehabilitasi Sumber Daya Pelestarian alam sumber air Kelompok tani Ds. Wonosari Kec. Sine Luas lahan yang dilestarikan (100%) (10 Ha) Dinas Provinsi Bantuan bibit pelestari sumber air 0521 Kabupaten Ponorogo Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan hasil hutan non kayu Kelompok tani hutan Kec. Sawoo, Mlarak, Badegan, Slahung, Ngrayun (100%) Dinas Pertanian Provinsi 55

57 Pengembangan industri pemasaran hasil hutan Kelompok tani hutan Kec. Sampung, Balong, Sawoo, Ngrayun, Slahung, Jenangan (100%) Dinas Pertanian [ ] Provinsi Surfilient VLK Pengebangan Tanaman Kelompok Tani Kec. Ngrayun, Ngebel, Balong, Sawoo, Slahung, Pulung, Sooko (100%) Dinas Pertanian Provinsi Pengelolaan Pemanfaatan HUtan Kelompok Tani Kec. Ngebel, Sooko, Pulung, Sawoo, Sambit, Slahung, Balong, Badegan (100%) Dinas Pertanian Provinsi Pendampinga n Usaha Produktif Penanaman Kawasan Sumber Air Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Kelompok Tani Kec. Ngebel, Sampung, Pulung, Sawoo, Ngrayun, Slahung, Balong, Badegan (100%) Dinas Pertanian TA Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan Penyuluh kehutanan kelompok tani hutan rakyat kabupaten ponorogo (100%) Dinas Pertanian TA Tersedianya pos penyuluhan kehutanan sebanyak 1 unit DEM penyuluhan sebanyak 1 unit Program Rehabilitasi Sumber Daya

58 Pembuatan Bibit/ benih Tanaman Kelompok tani hutan, masyarakat sekolah fasilitas umum lainnya kabupaten ponorogo (100%) Dinas Pertanian TA tersedianya bibit tanaman kehutanan MPTS sebanyak batang Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan lahan Kelompok tani hutan Kec. Sawoo, Kec. Sooko, Kec. Pulung, Kec. pudak, Kec. Sambit, Kec. Badegan Kec. Slahung (100%) Dinas Pertanian TA Terbangunnya bangunan Konservasi Dam Penanahan (DPN) sebanyak 150 unit 0529 Kabupaten Tulungagung Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pembinaan 1 Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) Peningkatan Sarana Prasarana Budidaya Lebah Madu Lanceng masyarakat di sekitar kawasan hutan kelompok tani LMDH Kabupaten Tulungagung Kabupaten Tulungagung Jumlah Orang yang trampil mengenai pengembangan PHBM jumlah bantuan bibit gadung (100%) (10 kelompok) Jumlah Bantuan Sarana Prasarana (100%) (1 paket) Dinas Dinas [ ] Provinsi Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Provinsi APP Big (Pengembang an Wanafarma)

59 Penyelamatan Sumber Air Ba Koordinasi Wilayah Pemerintahan Pembangunan Provinsi Jatim (BAKORPEMBANG) II Bojonegoro Sumber Air Kabupaten Tulungagung Terlaksananya penyelamatan sumber air (100%) (100 persen) Dinas Provinsi Dinas Kabupaten Jombang Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pemetaan potensi jasa lingkungan ekowisata Pembentukan organisasi jejaring kerja pengelola jasa lingkungan Terwujudnya perencanaan pemanfaatan pengelolaan potensi jasa lingkungan ekowisata di daerah secara berkelanjutan Terwujudnya pemanfaatan pengelolaan potensi jasa lingkungan ekowisata di daerah yang lestari berkelanjutan Kec. Wonosalam Kabupaten Jombang Kec. Wonosalam Kabupaten Jombang Terbentuknya peta potensi yang mempresentasikan tentang jasa lingkungan ekowisata (1 dokumen) (100%) (1 dokumen) Terbentuknya organisasi jejaring kerja pengelola jasa lingkungan (1 organisasi 1 paket jejaring) (100%) (1 wilayah) Dinas Dinas TA Provinsi Promosi kampanye potensi jasa lingkungan ekowisata Terwujudnya Pemahaman kesadaran masyarakat tentang jasa lingkungan ekowisata Kec. Wonosalam Kabupaten Jombang Terlaksananya promosi kampanye potensi jasa lingkungan/ekowisata di 1 wilayah (1 paket) (100%) (1 paket) Dinas TA 58

60 Fasilitasi pengembangan potensi jasa lingkungan di tingkat desa Terkelolanya jasa lingkungan di tingkat desa Kec. Wonosalam Kabupaten Jombang Terbentuknya pengelolaan jasa lingkungan di tingkat desa (100%) (1 paket) Dinas TA Fasilitasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) 1. Bertambahnya jumlah industri kehutanan terutama yang berskala kecil untuk melakukan SVLK berkelanjutan 2 terwujudnya pendampingan pelaksanaan SVLK di daerah SVLK Kabupaten Jombang 1. Sosialisasi Pendampingan SVLK kepada Industri kecil menengah sektor (industri primer, TPT, maupun pengrajin (paket) 2. Penyiapan tenaga pendamping SVLK (Penambahan tenaga pendamping) (3 orang) (100%) (1 paket) Dinas TA Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Sosialisasi edukasi fungsi lindung kawasan kepada masyarakat setempat Rehabilitasi, Pengayaan Perlindungan potensi hutan di Unit Rakyat Acuan Terwujudnya Pemahaman kesadaran masyarakat tentang fungsi lindung; serta terwujudnya alternatif-alternatif pilihan pengelolaan kawasan lindung Terbentuknya struktur tegakan yang merepresentasikan struktur tegakan multi layer multi produk untuk fungsi lindung dengan MAI minimum 5 m3/ha/tahun di Unit Rakyat Acuan Kabupaten Jombang Kabupaten Jombang Terlaksananya sosialisasi dokumentasi aktivitas (dinamika) upaya perlindungan konservasi SDH (1 paket) (100%) (1 paket) Terlaksananya Rehabilitasi, Pengayaan Perlindungan potensi hutan di Unit Rakyat Acuan (50 ha) (100%) (1 paket) Dinas Dinas TA TA 59

61 Program Rehabilitasi Sumber Daya Inventarisasi (Rakyat)Berkala Terwujudnya perencanaan pemanfaatan pengelolaan potensi SDH di daerah secara berkelanjutan Kabupaten Jombang Tersedianya informasi potensi sumberdaya hutan (rakyat) dinamikanya pada tiap periode pengelolaan (1 paket-1 dokumen) (100%) (100 prosen) Dinas TA Sosialisasi, Penentuan, Dokumentasi Unit Rakyat Acuan (Produksi) Terwujudnya Pemahaman kesadaran masyarakat tentang upaya RHL di daerah serta dipahaminya konsep unit hutan rakyat acuan oleh stake holder primernya.; diperolehnya alternatif-alternatif unit hutan rakyat acuan, yang memungkinkan bagi pengelolaan hutan rakyat berkelanjutan, Kabupaten Jombang Terlaksananya sosialisasi dokumentasi aktivitas (dinamika) rehabilitasi hutan lahan di daerah (1 paket) (100%) (1 paket) Dinas TA Rehabilitasi, Pengayaan Perlindungan potensi hutan di Unit Rakyat Acuan Terbentuknya struktur tegakan yang merepresentasikan struktur tegakan lestari, dengan MAI minimum 10 m3/ha/tahun di Unit Rakyat Acuan Kabupaten Jombang Terlaksananya Rehabilitasi, Pengayaan Perlindungan potensi hutan di Unit Rakyat Acuan (50 ha) (100%) (50 ha) Dinas TA Ba Koordinasi Wilayah Pemerintahan Pembangunan Provinsi Jatim (BAKORPEMBANG) III Malang Dinas

62 0502 Kabupaten Banyuwangi Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan budidaya aren Kabupaten Banyuwangi Kelompok Tani Kabupaten Banyuwangi Terselenggaranya pengembangan budidaya aren (100%) (1 paket) Dinas Pertanian, Provinsi Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Pengembangan budidaya porang Kabupaten Banyuwangi 0505 Kabupaten Bondowoso Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan 1 budidaya bambu Kelompok Tani Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat Kabupaten Banyuwangi Kec. Sbr. Wringin, Tegalampel, Tamanan, Taman Krocok, Binakal, Wringin, Pakem, Cermee, Tlogosari, Tapen, Wonosari, Pujer, Botolinggo, Sukosari, Prajekan Terlaksananya pengembangan budidaya porang (100%) (1 paket) Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat (100%) (42 Ha) Dinas Pertanian, Dinas Provinsi APP Tahun I (Pengembang an Wanafarma) Provinsi 61

63 Pelatihan pembibitan bambu Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat Taman Krocok, Curahdami, Prajekan Terlaksananya pelatihan pembibitan bambu (100%) (5 Kelompok) Dinas Provinsi Pendampinga n Usaha Produktif Anti Poverty Program (APP) Big Pembentukan Pokmas Masyarakat Miskin Sekitar Kec Curahdami Berkembangnya usaha kelompok (100%) (2 Pokmas) Dinas Provinsi Fasilitasi Peningkatan Kelas KTH Program Rehabilitasi Sumber Daya Koordinasi penyelenggaraan reboisasi penghijauan hutan Penghijauan penghutanan kembali kawasan hutan Pelaksanaan Program 1 Milyard Pohon Terlaksananya reboisasi Kabupaten Bondowoso Desa Walidono Kec Prajekan Pelaksanaan Program 1 Milyard Pohon (100%) (1 Kali) Terlaksananya reboisasi (100%) (1 Paket (Tukar Guling SPMA)) 0507 Kabupaten Jember Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pembuatan Bibit/benih Tanaman masyarakat sekitar hutan Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk terlaksananya intensifikasi tanaman kopi (100%) (25 Ha) Dinas Dinas Dinas TA TA [ ] Provinsi intensifikasi tanaman kopi 62

64 0511 Kabupaten Lumajang Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Olahan Produksi Hasil Meningkatnya pengetahuan pengolahan tanaman bawah tegakan Kab. Lumajang Jumlah peserta sosialisasi praktek kerja lapangan pengolahan tanaman bawah tegakan (100%) (50 orang) Dinas [ ] Provinsi Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Merupakan kegiatan prioritas kabupaten yang perlu diai APBD prov Pembinaan, Monitoring, Evaluasi PHBM Terbinanya LMDH Kab. Lumajang Jumlah LMDH yang mengikuti pembinaan, monitoring evaluasi PHBM (100%) (40 kelompok) Dinas Provinsi Fasilitasi Peningkatan Kelas KTH Merupakan kegiatan prioritas kabupaten yang perlu diai APBD prov Pembinaan Pengembangan Sertifikasi Rakyat Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Tercapainya penguatan kelembagan FMU dalam pengelolaan hutan rakyat Kab. Lumajang Jumlag FMU yang mengikuti bintek sertifikasi hutan dalam pengelolaan hutan rakyat (100%) (15 FMU) Dinas [ ] Provinsi Merupakan kegiatan prioritas kabupaten yang perlu diai APBD prov Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air Sumber-sumber Air Terwujudnya pelestarian daerah sempa sumber mata air Kec. Pronojiwo, Candipuro, Tempeh, Pasirian, Gucialit Luas daerah sempa sumber mata air yang ditanami tanaman kehutanan (100%) (85 hektar) Dinas TA Merupakan kegiatan prioritas kabupaten yang perlu diai APBD prov Program Rehabilitasi Sumber Daya

65 Inventarisasi Rakyat/Lahan Kritis Tersusunnya data spasial numerik yang akuntabel Kab. Lumajang Data inventarisasi hutan rakyat lahan kritis yang tersedia (100%) (1 paket) 0514 Kabupaten Malang Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan Rakyat Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan Rakyat Desa Druju, Sbrmanjing Wetan Desa Rejosari, Bantur Luas Rakyat yang terbangun Luas lahan bawah tegakan yang termanfaatkan (100%) (50 Ha) Dinas Dinas TA [ ] Provinsi Pengembanga n Rakyat Merupakan kegiatan prioritas kabupaten yang perlu diai APBD prov APP Big perekonomian masyarakat Ds. Pansari, Ngantang, Ds. Ngenep, Karangploso Kelompok yang mendapat APP Big (100%) (2 kelompok) Dinas [ ] Provinsi Ha (2 25 Ha) Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan LKDPH/LMDH (lembaga masyarakat sekitar hutan) pada wilayah kerja Perhutani. Ds. Wadung, Pakisaji, Ds. Srigonco, Bantur, Ds. Jambangan, Dampit, Ds. Mentaraman, Donomulyo, Ds. Sidodadi, Ngantang, Ds. Pujon Kidul, Pujon, Ds. Baba, Ngajum, Ds. Wringinanom, Poncokusumo, Ds. Benjor, Tumpang, Ds. Toyomarto, Singosari. Terbinanya LKDPH/LMDH (100%) (10 LKDPH/LMDH) Dinas Provinsi Pemberdayaa n Masyarakat Sekitar Produksi 10 LKDPH/LMDH ( 10 dokumen) 64

66 Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) LKDPH/LMDH (lembaga masyarakat sekitar hutan) pada wilayah kerja Perhutani Ds. Pondokagung, Kasembon, Ds. Sindurejo, Gegan, Ds. Dalisodo, Wagir Fasilitasi kelompok (LKDPH/ LMDH) (100%) (3 kelompok) Dinas Provinsi Pendampinga n Usaha Produktif Pengembangan Perhutanan Sosial (Pengembangan Aneka Usaha Kemitraan) Kelompok Tani Rakyat Ds. Pondokagung, Kasembon, Ds. Pagersari, ngantang, Ds. Tawangargo, Karangploso Kelompok Tani Rakyat yang bersertifikat legalitas kayu (SVLK) (100%) (3 kelompok) Dinas [ ] Provinsi Sertifikasi VLK Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Perlindungan Kader konservasi dari unsur guru pelajar, serta masyarakat sekitar kawasan hutan SMPN I Kalipare, SMPN I Pagak, SMPN I Wajak, Ds. Madirejo Kec. Pujon (Kaw. Tahura R Soerjo) Jumlah kelembagaan (sekolah konservasi) yang terbina, masyarakat peduli api yang terbina (100%) (4 kelompok) Dinas TA Konservasi Ekosistem Sumberdaya Penanaman di taman arboretum Jeru Arboretum Jeru Kec. Tumpang Jumlah penambahan bibit tanaman langka yang ditanam pada lokasi Arboretum Jeru Pembuatan instalasi biogas Alat perajang kripik singkong (100%) (1000 pohon) Dinas Provinsi Diarahkan untuk Kegiatan Konservasi SDH 65

67 Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Program Rehabilitasi Sumber Daya Penyelesaian tukar menukar kawasan hutan Ds. Pondokagung Kec. Kasembon, Ds. Gampingan Kec. Pagak, PKH jalan tembus Kec. Pujon- Ngantang Jumlah lokasi yang diproses untuk penyelesaian tukar menukar kawasan hutan (100%) (3 lokasi) Dinas TA Rehabilitasi hutan lahan Penanaman di sekitar sumber air Ds. Bantur Kec. Bantur, Ds. Sumberpetung Kec. Kalipare, Ds. Mentaraman Kec. Donomulyo, Ds. Sumberkerto Kec. Pagak, Ds. Kedungsalam Kec. Donomulyo, Ds. Baba Kec. Ngajum, Ds. Sumbersuko Kec. Wagir, Ds. Tempursari Kec. Donomulyo, Ds. Ganjaran Kec. Gonglegi. Luas penanaman di sekitar sumber air DTA (100%) (50 Ha) Dinas TA Rehabilitasi hutan lahan Penanaman di sekitar sumber air Ds. Sumberejo, Gegan Luas penanaman di sekitar sumber air DTA (100%) (25 Ha) 0520 Kabupaten Pasuruan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Dinas TA 66

68 Pemanfaatan Lahan dibawah tegakan Kelompok Tani Kec. Purwodadi, Pasrepan, Lumbang,Purwosari bibit empon - empon alat pengolahan (100%) (1 pkt) DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N [ ] Provinsi Pengembangan Perhutanan Sosial Kelompok Tani Kec. Prigen, Puspo, Pasrepan, Kejayan bibit empon - empon alat pengolahan pasca panen (100%) (4 pkt) DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N [ ] Provinsi Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Pembuatan Dam Penahan Pembangunan Sumur Resapan Kec Purwosari, Purwodadi, Tutur, Pasrepan, Gempol, Kec. Purwodadi, Tutur, Pasrepan, Gempol, Tosari, Grati Terbangunnya DAM penahan (100%) (25 unit) Terbangunnya sumur resapan (100%) (15 unit) DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N Program Rehabilitasi Sumber Daya Pelestarian Sumber Mata Air Penanaman Sumber Mata Air Kec. Puspo,Kec. Gempol,Kec. Purwodadi,Kec. Prigen,Kec. Grati Penanaman bibit sekitar sumber mata air (100%) (100 ha) DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N 67

69 Penghijauan Lahan 0522 Kabupaten Probolinggo Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya pembuatan hutan rakyat 1 Lahan kritis lahan tidak produtif Lahan Kritis kategori Kritis dengan Pelaksana KTH Kec.Purwosari,Kec.Pa srepan,kec.purwodadi,kec.sukorejo,kec.ba ngil,kec.pandaan,kec. Kejayan,Kec.Prigen,K ec.gongwetan,kec.grati,kec.rejoso,kec. Lekok,Kec.Beji,Kec.Po hjentrek,kec.winonga n,kec.nguling,kec.lu mbang,kec.tutur,kec. Kraton,Kec.Gempol,K ec.wonorejo,kec.rem bang,kec. Kec. Sukapura, Sumber, Kuripan, Krucil, Gading, Tiris, Pakuniran, Lumbang & Tongas Penanaman bibit (100%) (250 ha) Rakyat (100%) (10 unit) DINAS PERKEBUN AN KEHUTANA N Dinas Provinsi Fasilitasi Peningkatan Kelas KTH Pengkayaan Rakyat Rakyat dengan kerapatan rendah dengan Pelaksana KTH Kec. Tiris, Krucil, Sumber, Gading, Pakuniran Rakyat Hasil Pengkayaan (100%) (5 unit) Dinas [ ] Provinsi Pengembanga n Rakyat Pembangunan Dam Penahan Daerah rawan Erosi dengan pelaksana KTH Kec. Bantaran Bangunan Cek Dam (100%) (2 unit) Dinas TA 68

70 Kebun Bibit Desa Kelompok Tani (KTH) Kec. Kuripan Bibit tanaman kehutanan (100%) (1 unit) Dinas TA Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Pemanfaatan lahan bawah tegakan Masyarakat sekitar kawasan hutan Kecamatan sumber, tiris,krucil Penanaman bawah tegakan (100%) (500 Ha) Dinas TA Rehabilitasi Mangrove Masyarakat mangrove kec. tongas, dringu, pajarakan, paiton Pengedalian OPT karat puru Pengedalian OPT Tungau pada tanaman Gamelina Penanaman Daerah Rawan Bencana Tanaman sengon terserang karat puru Tanaman gemelina terserang opt tungau Daerah rawan longsor rawan bencana Kabupaten Probolinggo 24 kecamatan 24 kecamatan kabupaten probolinggo kecamatan sumber, kuripan, tiris,krucil Penanaman manngrove (100%) (40 Ha) Pengendalian opt karat puru (100%) (2 unit) Pengendalian opt tungau (100%) (40 ha) Penanaman bibit tanaman kehutanan daerah rawan bencana (100%) (50 Ha) Dinas Dinas Dinas Dinas TA TA TA TA 69

71 Program Rehabilitasi Sumber Daya Pengembangan Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) Masyarakat sekitar kawasan hutan Kec. Krucil, sumber, gading, tiris Penanaman tanaman MPTS (100%) (50 HA) Dinas TA Pembuatan UP-UPSA Daerah rawan longsor kec. sukapura, gading, kuripan Pembangunan UP - UPSA (100%) (5 unit) Dinas TA Wanafarma Lahan bawah tegakan kec. tiris, krucil gading Penanaman lahan bawah tegakan (100%) (50 Ha) Dinas TA Pemanfaatan lahan kiritis melalui penanaman buah Naga lahan kritis Tongas, sukapura, tegal siwalan,leces, maron Penanaman buah naga ( %) (40 Ha) 0535 Kota Pasuruan Program Rehabilitasi Sumber Daya Rehabilitasi hutan mangrove hutan mangrove Kota Pasuruan Terehabilitasinya hutan mangrove (100%) (65000 m2) Dinas Kota Probolinggo Dinas Pertanian,, Kelautan Perikanan TA 70

72 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Inventarisasi Potensi Kota Kota Probolinggo Tersedianya Data Statistik (100%) (1 Dokumen) Dinas Pertanian Pengembangan Aneka Usaha Kelompok Tani Probolinggo Tertanamnya tanaman di bawah tegakan pohon (100%) (1000 Pohon) Dinas Pertanian Penyuluhan Hasil Non Kayu Kelompok Tani Kota Probolinggo Terlaksananya Penyuluhan Hasil non Kayu (100%) (5 Kelompok) Dinas Pertanian Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Peningkatan Pengelolaan Kota 13 Titik Lokasi Kota Kota Probolinggo Meningkatnya Pemeliharaan Tanaman Kota (100%) (13 Lokasi) Dinas Pertanian Peningkatan Sarana Prasarana Kota 13 Titik Lokasi Kota Kota Probolinggo Terbangunnya Sarpras di Lokasi (100%) (13 Lokasi) Dinas Pertanian Konservasi Sumber Daya Air Kelompok Tani Kota Probolinggo Tersedianya Sumur Resapan (100%) (50 Unit) Dinas Pertanian 71

73 Pembinaan, Pengawasan Penertiban Industri Hasil Industri Primer Hasil Kota Probolinggo Meningkatnya Pemahaman Pelaku Usaha Tentang PUHH (100%) (25 Industri) Dinas Pertanian Pembinaan, Pengawasan Penertiban Industri Hasil Bukan Kayu Industri Hasil Bukan Kayu Kota Probolinggo Meningkatnya Pemahaman Pelaku Usaha Tentang PUHH (100%) (10 Industri) Dinas Pertanian Program Rehabilitasi Sumber Daya Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam RHL Pokja KKMD Kota Probolinggo Terlaksananya Kegiatan Tim KKMD (100%) (1 Pokja) Dinas Pertanian Rehabilitasi Mangrove Kelompok Tani Kel. Ketapang, Kel. Pilang, Kel, Sukabumi, Kel. Mangunharjo Terlaksananya Kegiatan RHL Mangrove (100%) (50 Hektar) Dinas Pertanian Penghijauan Lingkungan Sumber Mata Air Kota Probolinggo Penanaman di Lokasi Sumber Mata Air (100%) (2 Mata Air) Dinas Pertanian Sumber Mata Air, Kakija Kakisu Penyusunan Dokumen Rencana Tingkat Kota Dokumen Rencana Tingkat Kota Kota Probolinggo Tersusunnya Dokumen Rencana (100%) (1 Dokumen) Dinas Pertanian Revisi Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Lahan Revisi Dokumen RPRHL Kota Probolinggo Tersusunnya Revisi Dokumen RPRHL Dinas Pertanian 72

74 05004 Ba Koordinasi Wilayah Pemerintahan Pembangunan Provinsi Jatim (BAKORPEMBANG) IV Pamekasan Dinas Kabupaten Bangkalan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan hasil hutan non kayu Program Rehabilitasi Sumber Daya Lahan di bawah tegakan Desa Jeddih Kecamatan Socah, Desa Amparaan Kecamatan Kokop. Wanatani / Wanatama (100%) (14 Ha) Dinas [ ] Provinsi 1 6,7 Diarahkan untuk kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kelas Kelompok Tani Wanatani / Wanafarma Penghijauan Lingkungan Lahan Kosong, Fasilitas Umum / Fasilitas Sosial Desa Batu Korogan, Desa Amparaan, Desa Manoan, Desa Bang Laok (Kecamatan Kokop). Tersedianya bibit penghijauan. (100%) ( batang) Dinas TA Bibit jati, akasia, mahoni, MPTS Kabupaten Pamekasan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya

75 Pengembangan Lebah Madu Pemanfaatan hutan sebagai sumber pendapatan Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Waru, Kecamatan Pasean Terlaksananya pengembangan lebah madu (100%) Dinas Provinsi Fasilitasi Peningkatan Kelas KTH usulan BPWS 0523 Kabupaten Sampang Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Pengembangan Tanaman penambahan luasan hutan kota Kecamatan Sampang 1) penambahan luas areal hutan kota; 2)Pagar hutan kota ; 3) Pembuatan sumur gali; 4) Pemeliharaan hutan kota ; (100%) (4 paket) Dinas TA Pengelolaan Pemanfaatan Pemanfaatan lahan bawah tegakan Kec. Robatal, Kedungdung, Omben, Pemanfaatan lahan bawah tegakan dengan tan Kopi (100%) (4 ha) Dinas [ ] Provinsi Pengembanga n Rakyat Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam RHL Rehabilitasi hutan lahan Kecamatan Karang Penang, Kedungdung Tambelangan 1) pembuatan Rakyat; 2) Pembuatan Bambu (100%) (110 Ha) Dinas Provinsi Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya

76 Pengendalian Banjir Pada Daerah Hulu Rehabilitasi hutan lahan Sampang,Sokobanah, Robatal, Banyuates Ketapang 1) Bibit Kayu-kayuan;2) pmeliharaan hutan hak (100%) (2 paket) 0526 Kabupaten Sumenep Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Denfarm pupuk organik cair petani tembakau 5 keckec Bluto, Manding, Ganding, Rubaru Pasongsongan Tercapainya intensifikasi tembakau Dinas Dinas TA [ ] Provinsi 1,4, Pengembangan tanaman rempah petani cabe jamu kec. Bluto, Rubaru Lenteng Tercapainya intensifikasi cabe jamu Dinas [ ] Provinsi 1,4,5 6 TOTAL

77 III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) Tahun mengacu pada Visi Pembangunan Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun , yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Untuk mewujudkan visi dimaksud, maka ditetapkan misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan 9 agenda pembangunan Tahun yang di dalamnya memuat subagenda sasaran yang hendak dicapai menjadi amanat bagi Kementerian LHK. Pelaksanaan pembangunan dibagi kedalam : Prioritas Nasional, yang memuat sasaran pembangunan yang memiliki kaitan langsung dengan janji Presiden Wakil Presiden; Prioritas Big, yang memuat sasaran 76

78 yang memiliki kaitan terhadap big sumberdaya alam lingkungan untuk Kementerian LHK; Prioritas Lintas Big yang sasarannya merupakan hasil kerja bersama lintas kementerian. Kementerian LHK merumuskan tujuan pembangunan kehutanan Tahun , yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia sumberdaya yang berada pada rentang populasi yang aman serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alamnya untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian LHK Tahun yang akan diusung, adalah : (1) Menjaga kualitas Lingkungan Hidup (LH) yang memberi kan daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim. (2) Menjaga luasan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, menjaga jumlah jenis flora fauna serta engered species. (3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, merawat keseimbangan ekosistem keberadaan sumberdaya hutan. Sementara itu, sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup Tahun adalah : (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLHD) berada pada kisaran 66,5-68,6 (angka pada tahun 2014 sebesar 63,42). Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara tutupan hutan. 77

79 (2) Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan lingkungan secara lestari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dengan indikator kinerja Peningkatan Kontribusi SDH LH terhadap Devisa PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan satwa liar) eksport. (3) Melestarikan keseimbangan ekosistem keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja Derajat Keberfungsian Ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon lain-lain). Adapun agenda pembangunan nasional yang terkait langsung dengan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup adalah : (1) Agenda memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem penegakan hukum yang bermartabat terpercaya. (2) Agenda pembangunan meningkatkan produktivitas rakyat daya saing di pasar internasional. (3) Agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Visi pembangunan kehutanan dalam Renstra KLHK serta Visi pembangunan Jawa Timur mempunyai keterkaitan yang erat. Kedua Rencana Strategis tersebut sangat menekankan pada terwujudnya masyarakat yang makmur / sejahtera lingkungan hidup / hutan yang lestari. Masyarakat yang berdomisili di sekitar hutan adalah 78

80 potret dari masyarakat Wong Cilik yang selama ini termarginalisasi sehingga kondisi sosial ekonomi mereka jauh dari berkecukupan. Banyak dari mereka yang menggantungkan sumber penghasilannya dari keberadaan hutan, baik sebagai petani pesanggem, maupun pencari daun kayu jati perencek kayu bakar. Sasaran orientasi pembangunan kehutanan di Jawa Timur yang dijalankan melalui misi Kementerian LHK misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut di atas, merupakan suatu sinergisasi dari misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu Makin Mandiri Sejahtera Bersama Wong Cilik. Dapat dilihat dari aya upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan yang secara sosial ekonomi adalah sekelompok wong cilik yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Dan ini merupakan tanggungjawab kewajiban Pemerintah terhadap Rakyatnya III.2. Tujuan Sasaran Renja OPD Sebagai upaya pencapaian target pembangunan kehutanan di Jawa Timur, Dinas Provinsi Jawa Timur telah menetapkan tujuan pembangunan kehutanan yang dipergunakan sebagai tolok ukur dalam pencapaian kinerja organisasi. Secara terinci, tujuan pembangunan kehutanan Tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya hutan. 2. Meningkatkan perlindungan, pengamanan konservasi kawasan hutan. III.3. Program Kegiatan Visi pembangunan Jawa Timur Tahun adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, Berakhlak. Sementara itu misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 79

81 adalah: Makin Mandiri Sejahtera Bersama Wong Cilik yang diarahkan, terutama untuk : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, berdaya saing, berbasis agrobisinis/ agroindustri, industrialisasi. 3. Meningkatkan pembangunan berkelanjutan penataan ruang. 4. Meningkatkan reformasi birokrasi pelayanan publik. 5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial harmoni sosial. Dalam kaitannya dengan upaya pencapaian visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut sekaligus penjabarannya pada sisi yang lebih teknis maka Dinas Provinsi Jawa Timur menetapkan orientasi pembangunan kehutanannya melalui tujuan sasaran OPD. Terkait dengan pencapaian tujuan sasaran OPD Tahun tersebut, utamanya untuk kinerja Tahun 2017 maka program / kegiatan pembangunan kehutanan yang akan ditetapkan/ dilaksanakan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2017, adalah sbb: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. 2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana. b. Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana. 3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah, dengan kegiatan : a. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. 4) Program Penyusunan Pengendalian Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan, dengan kegiatan : a. Penyusunan Dokumen Perencanaan. 80

82 b. Penyusunan Laporan hasil Pelaksanaan Rencana Program Anggaran. 5) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya, dengan kegiatan : a. Monitoring, Evaluasi Pelaporan. b. Peningkatan Kerjasama Antar Daerah. c. Pengembangan Rakyat Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan. d. Pemberdayaan UPT Peredaran Hasil. e. APP Big. f. Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM). g. Pengendalian Produksi Hasil rakyat. h. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa. i. Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok. j. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Mendukung Manajemen Pemasaran Pasca Produk Hasil Masyarakat Sekitar. k. Pemberdayaan Pengembangan UPT Perbenihan Tanaman. l. Pembinaan Pengendalian Produksi Hasil. m.penatausahaan Hasil Pengawasan Pungutan Iuran. n. Pembinaan Pengawasan Industri Hasil. o. Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan. p. Pengembangan Perhutanan Sosial (Pengembangan Aneka Usaha Kemitraan). 81

83 q. Pengelolaan Wilayah I. r. Pengelolaan Wilayah II. s. Pengelolaan Wilayah III. t. Pengelolaan Wilayah IV. u. Pengelolaan Wilayah V. v. Pengelolaan Wilayah VI. w. Pengelolaan Wilayah VII. x. Pengelolaan Wilayah VIII. y. Pengelolaan Wilayah IX. 6) Program Perlindungan Konservasi Sumberdaya, dengan kegiatan : a. Pelestarian Penataan Kawasan Tahura R. Soerjo. b. Operasi Perlindungan Pengamanan (DAK). c. Pemantapan Pemantauan Status Kawasan. d. Perlindungan. e. Konservasi Ekosistem Sumberdaya. 7) Program Rehabilitasi Sumberdaya, dengan kegiatan: a. Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di Dalam Luar. b. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan. c. Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai). Rumusan rencana program kegiatan Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 sekaligus perkiraan maju tahun 2018 dapat diliat pada Tabel 5 di bawah ini. 82

84 Tabel 5. Rumusan Rencana Program Kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Perkiraan Maju Tahun 2018 Kode Urusan/Big Urusan Pemerintahan Daerah Program/Kegiatan Indikator Rencana Tahun 2017 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018 Kinerja Program /Kegiatan Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Indeks Kepuasan Pegawai terhadap pelaksanaan administrasi perkantoran Jumlah Dokumen Pertanggungjawaaban Administrasi Perkantoran Prosentase sarana prasarana aparatur yang layak fungsi Surabaya 100% 1 dok 100% 1,348,027,300 1,348,027,300 2,858,933,700 APBD 100% 1 dok 100% 1,482,830,030 1,482,830,030 3,144,827, Penyediaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Pemeliharaan Peralatan Kelengkapan Sarana Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Jumlah Sarana Prasarana yang Terpelihara Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi Surabaya Surabaya 2 paket 2 paket 100% 1,519,495,700 1,339,438,000 1,026,600,000 APBD APBD 2 paket 2 paket 100% 1,671,445,270 1,473,381,800 1,129,260, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah Laporan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Surabaya 2 Laporan 1,026,600,000 APBD 2 Laporan 1,129,260,000 83

85 Program Penyusunan, Pengendalian Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program Anggaran Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu Jumlah Dokumen Perencanaan SKPD Jumlah Dokumen Pelaporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program/ Kegiatan Produksi Kayu Negara Surabaya Surabaya 100% 5 dokumen 3 dokumen 1,050,000, ,296, ,704, m3 19,161,676,882 APBD APBD 100% 5 dokumen 3 dokumen Produksi Getah Pinus ton ton Produksi Getah Damar 200 ton 200 ton 1,155,000, ,425, ,574, m3 21,077,844,570 Produksi Daun Kayu Putih ton ton Produksi Porang ton ton Monitoring, Evaluasi Pelaporan Jumlah Dokumen Informasi Pembangunan Jawa Timur 3 Dokumen 309,600,000 APBD 3 Dokumen 340,560, Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Jumlah Pameran Magetan, Sumenep, Ngawi, Blitar 2 kali 580,683,000 APBD 2 kali 638,751, Pengembangan Rakyat Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Luas Pengembangan hutan rakyat Luas Pengembangan lahan bawah tegakan Blitar, Bojonegoro, Jombang, Lamongan Malang, Nganjuk, Pacitan, Pasuruan, Batu 75 Ha APBD 75 Ha 729,291, Ha 60 Ha 802,220,790 84

86 Pemberdayaan UPT Peredaran Hasil Jumlah pemegang izin yang tertib mengikuti penatausahaan hasil hutan Provinsi Jawa Timur, Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah 275 perusahaan 1,974,838,500 APBD 275 perusahaan 2,172,322, APP Big Jumlah Laporan Pelaksanaan APP Big Surabaya, Situbondo, Malang, Tuban, Trenggalek, Bojonegoro, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Tulungagung, Banyuwangi 2 Laporan 734,272,500 APBD 2 Laporan 807,699, Peningkatan Partisipasi Masyarakat melalui Pengelolaan Bersama Masyarakat (PHBM) Jumlah Laporan Pelaksanaan Partisipasi Masyarakat melalui PHBM Banyuwangi 2 Laporan 297,481,380 APBD 2 Laporan 327,229, Pengendalian Produksi Hasil rakyat Jumlah FMU yang Terfasilitasi VLK Jember, Jombang, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Malang, Bondowoso 2 FMU 700,000,000 APBD 2 FMU 770,000, Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Mendukung Pelatihan Masyarakat Desa Jumlah Laporan Pelaksanaan Pelatihan MDH Banyuwangi, Mojokerto, Probolinggo 2 Laporan 209,047,000 APBD 2 Laporan 229,951, Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Jumlah Laporan Pelaksanaan Peningkatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo 2 Laporan 216,674,500 APBD 2 Laporan 238,341,950 85

87 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Mendukung Manajemen Pemasaranan Pascaproduk Hasil Masyarakat Sekitar Jumlah Laporan Lokakarya Tulungagung, Banyuwangi, Malang, Lumajang 6 laporan 1,000,000,000 APBD 6 laporan 1,100,000, Pemberdayaan Pengembangan UPT Perbenihan Tanaman Jumlah Laporan Pemberdayaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Jawa Timur 3 Laporan 948,903,000 APBD 3 Laporan 1,043,793, Pembinaan Pengendalian Produksi Hasil Jumlah Laporan Pengendalian Produksi Hasil Nganjuk, Madiun, Banyuwangi, Blitar, Ngawi, Malang, Jember 2 Laporan 700,000,000 APBD 2 Laporan 770,000, Penatausahaan Hasil Pengawasan Pungutan Iuran Jumlah Laporan Penatausahaan Hasil Pengawasan Iuran Surabaya 3 Laporan 800,000,000 APBD 3 Laporan 880,000, Pembinaan Pengawasan Industri Hasil Jumlah Laporan Pembinaan Pengawasan Industri Hasil Surabaya 3 Laporan 800,000,000 APBD 3 Laporan 880,000, Peningkatan SDM dalam rangka Pengelolaan Jumlah Laporan Peningkatan SDM Surabaya 2 Laporan 353,510,000 APBD 2 Laporan 388,861, Pengembangan Perhutanan Sosial (Pengembangan Aneka Usaha Kemitraan) Pengelolaan Wilayah I Jumlah Kelompok Pelaku Aneka Usaha Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Jember, Malang, Pasuruan 2 kelompok 278,375,375 APBD 2 kelompok 306,212,913 Pacitan ,000,000 APBD ,875,000 86

88 Pengelolaan Wilayah II Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi ,075,000,000 APBD ,316,250, Pengelolaan Wilayah III Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Trenggalek ,000,000 APBD ,625, Pengelolaan Wilayah IV Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Tulungagung, Kediri ,000,000 APBD ,125, Pengelolaan Wilayah V Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Malang, Pasuruan, Blitar, Kota Batu ,325,000,000 APBD ,569,375, Pengelolaan Wilayah VI Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Bojonegoro, Tuban, Lamongan ,445,000,000 APBD ,711,125, Pengelolaan Wilayah VII Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, Jember, Situbondo, Banyuwangi ,719,000,000 APBD ,004,750, Pengelolaan Wilayah VIII Jumlah Bibit Tanaman Rakyat Bangkalan, Gresik, Sidoarjo ,000,000 APBD ,500, Pengelolaan Wilayah IX Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Jumlah Bibit Tanaman Rakyat % Penurunan luas kebakaran hutan % Penurunan pencurian hasil hutan Sampang, Pamekasan, Sumenep ,000,000 APBD % 6,066,183,000 5% 2,5% 2,5% 921,375,000 6,672,801,300 87

89 Pelestarian Penataan Kawasan Tahura R. Soerjo Jumlah Bibit Persemaian Kawasan Tahura R Soerjo batang 3,510,986,000 APBD batang 3,862,084, Operasi Perlindungan Pengamanan (DAK) Luas Rehabilitasi Kawasan Tahura R Soerjo 0 Ha 0 APBD 0 Ha Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Jumlah Laporan Pemantapan Pemantauan Status Kawasan Jawa Timur 3 Laporan 794,297,000 APBD 3 Laporan 873,726, Perlindungan Jumlah Laporan Pelaksanaan Perlindungan Jawa Timur 3 Laporan 926,300,000 APBD 3 Laporan 1,018,930, Konservasi Ekosistem Sumberdaya Jumlah Laporan Pelaksanaan Konservasi Ekosistem SDH Jawa Timur 3 Laporan 834,600,000 APBD 3 Laporan 918,060, Program Rehabilitasi Sumber Daya Luas kawasan hutan yang dikonservasi (Ha) Ha 586,803, Ha 645,483, Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan serta Reklamasi di Dalam Luar Jumlah Laporan Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Jawa Timur 1 Laporan 124,589,000 APBD 1 Laporan 137,047, Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan Jumlah Laporan Peningkatan Peranserta Masyarakat Jawa Timur 1 Laporan 90,585,118 APBD 1 Laporan 99,643, Rehabilitasi Lahan (Penanaman di Sekitar Sumber Air, Penghijauan Lingkungan, Rehabilitasi Mangrove Pantai) Luas Areal Rehabilitasi Lamongan, Lumajang, Probolinggo 50 hektar 371,629,000 APBD 50 hektar 408,791,900 Total Anggaran 32,098,224,000 35,308,046,400 88

90 IV. PENUTUP Dengan acuan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Tahun Provinsi Jawa Timur Renstra (Rencana Strategis) Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun , maka Dinas Provinsi Jawa Timur telah menyusun perencanaan pembangunan kehutanan Jawa Timur jangka pendek dalam dokumen Perubahan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah ( Renja-OPD) Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Dilandasi proses penjaringan aspirasi masyarakat diharapkan sinergisitas perencanaan pembangunan kehutanan antara Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten/ Kota dapat terwujud. Mengingat pembangunan kehutanan merupakan urusan yang kompleks, memerlukan jangka waktu yang relatif lama berkesinambungan maka komitmen Kepala Daerah yang kuat sangat diperlukan, utamanya pada aspek alokasi anggaran ketaatan pada prosedur hukum serta pedoman pelaksanaan. Dengan didukung alokasi anggaran yang proporsional (sesuai dengan rencana kebutuhan) pelaksanaan yang senantiasa berada pada koridor hukum, Insyaallah Dinas Provinsi Jawa Timur dapat melaksanakan program/ kegiatan kehutanan utamanya di Tahun 2017 ini sejalan dengan apa yang telah direncanakan. Surabaya, Januari 2017 KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR 89 INDRA WIRAGANA, SH Pembina Utama Madya NIP

91 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. Halaman i ii BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang.. 1 I.2. Landasan Hukum I.3. Maksud Tujuan 9 I.4. Sistematika Penulisan. 10 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu Capaian Renstra OPD 14 II.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD.. 23 II.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Fungsi OPD II.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD II.5. Penelaahan Usulan Program Kegiatan Masyarakat BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN III.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional. 76 III.2. Tujuan Sasaran Renja OPD.. 79 III.3 Program Kegiatan BAB IV. PENUTUP.. 89 i

92 DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Matriks Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD Pencapaian Renstra OPD Dinas Provinsi Jawa Timur s/d Tahun Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur... Rencana Kinerja OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun Rekapitulasi Usulan Program Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun Rumusan Rencana Program Kegiatan OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Perkiraan Maju Tahun Halaman ii

93 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR D I N A S K E H U T A N A N Jl. Bandara Juanda Telp Fax dishutjatim@yahoo.co.id S U R A B A Y A KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor: 522 /23 /123.01/2017 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (RENJA OPD) DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 MENIMBANG : a. bahwa untuk melaksanakan menindaklanjuti Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Dinas Provinsi Jawa Timur serta Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Provinsi Jawa Timur, perlu dilakukan Review terhadap Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD) Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun b. bahwa sehubungan dengan pertimbangan tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Perubahan Renja-OPD Dinas Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 hasil review dengan Keputusan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur. MENGINGAT : 1. Ung-Ung Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Ung Ung Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Ung Ung Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan- Peraturan Negara Tahun 1950). 2. Ung-ung

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, MEI 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, MEI 2016 SURABAYA, MEI 2016 RENCANA KERJA (RENJA) HUN 2017 DINAS KEHUNAN 2 0 1 7 PROVINSI JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Sumber daya hutan di Jawa Timur sebagai salah satu sumber daya alam yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, JUNI 2015 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Sumber daya hutan di Jawa Timur sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur, sampai dengan saat ini masih belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 41

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran 205 URUSAN PEMERINTAH : (202) Kehutanan ORGANISASI : (000) Dinas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2014 1. Visi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi, Dinas Kean mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 Perencanaan Kinerja

BAB 2 Perencanaan Kinerja BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013 2.1.1 Visi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi,

Lebih terperinci

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013 2.1.1 Visi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun 2011-2016 yang disusun mengacu kepada RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, perlu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah dirumuskan dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis SISTEMATIKA / FORMAT RENJA SKPD BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya DATA DAN INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENJA SKPD

PENYUSUNAN RENJA SKPD PENYUSUNAN RENJA SKPD KETERHUBUNGAN MATERI UTAMA RKPD VS RENJA SKPD Tuj. & Sasaran Tuj. & Sasaran Penyeleng. Urusan Lainnya Program Pemb Daerah Program & Kegiatan Prioritas (1) Indikator Kinerja Pagu Indikatif

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS BAB II PERENCANAAN STRATEGIS 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN, PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN, PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN, PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : ( 202 ) Kehutanan : ( 0100 ) Dinas Kehutanan Prov. Jatim Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Lebih terperinci

RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015

RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015 RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Rencana Kerja yang disusun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 Jl.Lintas Sumatera KM.12,5 Komplek Perkantoran Pemkab Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL RENCANA KERJA 2017 Rancangan Akhir Rencana Kerja KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Proses perumusan perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), merupakan penjabaran dari Renstra Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara 2011 2016 yang telah diselaraskan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NOMOR: 188.4/385/KEP/35.07.013/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 MUARA BELITI 2015 KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N B A B P E N D A H U L U A N I 1.1. Latar Belakang. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut RENJA-SKPD adalah suatu dokumen perencanaan yang sangat penting, karena di dalamnya mengandung

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci