BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun di Indonesia terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup besar. Di sisi lain dengan makin meningkatnya jumlah kendaraan dan pemakaian bahan bakar minyak, maka gas buang yang diintroduksikan ke atmosfer juga makin besar jumlahnya. Sesuai hukum thermodinamika II bahwa dalam proses kompresi bahan bakar minyak di ruang bahan bakar kendaraan tidak berjalan sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon dioksida, karbon monooksida, maupun partikel Pb yang dilepaskan ke udara (Iswasta dkk, 2006). Blitar merupakan salah satu kota wisata religi, karena terdapat makam presiden Republik Indonesia yang pertama. Jalur timur para wisatawan dan pelancong melewati kota Wlingi, maka secara otomatis tingkat kepadatan lalu lintas pada jalur tersebut juga akan meningkat yang akan mengakibatkan meningkatnya polusi udara pada jalur lintas timur ini. Pesatnya pertumbuhan kendaraan baik angkutan umum, barang maupun angkutan pribadi di Blitar dan sekitarnya yang diikuti laju pertumbuhan pembangunan menimbulkan adanya permasalahan lingkungan yaitu meningkatnya polusi udara. Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber utama pencemaran udara, karena mengandung berbagai bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan dan infrastruktur yang terdapat di sekitarnya.

2 2 Timbal atau timah hitam adalah logam berat yang paling banyak terdapat di lingkungan, sangat mudah digunakan dan berdampak negatif yang sangat kuat pada setiap tingkatan makanan. Partikel logam berat timah hitam yang berasal dari emisi kendaraan bermotor akan mencemari tanah, tanaman, hewan, dan manusia dengan berbagai cara seperti sedimentasi, prespitasi dan inhasi (Parsa, 2001). Adanya Pb di dalam tubuh manusia dapat menghambat aktifitas enzim yang terlihat dalam pembentukan hemoglobin (Hb). Penghambatan pembentukan hemoglobin (Hb) mengakibatkan terjadinya anemia. Logam Pb bisa merusak jaringan saraf, fungsi ginjal, menurunnya kemampuan belajar, dan membuat anakanak bersifat hiperaktif. Selain itu Pb juga mempengaruhi organ-organ tubuh antar lain system saraf, ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung, serta gangguan pada otak sehingga anak mengalami gangguan kecerdasan dan mental (Widowati dkk, 2008). Melihat besarnya daampak negatif Pb terhadap manusia maka diperlukan tindakan untuk mereduksi Pb dari udara. Salah satu metode untuyk menanggulangi pencemaran Pb di udara adalah dengan menggunakan tanaman yang dikenal dengan istilah fitoremediasi. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) dan pohon Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) merupakan salah satu vegetasi yang mampu mengurangi pencemaran udara dan mengakumulasi logam berat seperti Pb (Widowati dkk, 2008). Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka perlu dicari tanaman yang dapat menangkap atau mengurangi konsentrasi Pb di udara. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman mempunyai kemampuan efektif untuk mengatasi /

3 3 mengeliminir pencemaraan udara dan dapat pula digunakan sebagai indikator dari pencemaran logam berat. Tanaman yang dimaksudkan di atas adalah tanaman peneduh jalan, bahwa tanaman peneduh jalan adalah tanaman yang tumbuh di tepi jalan yang bermanfaat untuk menaungi jalan, menyerap polusi udara yang berbahaya akibat asap kendaraan dan menyediakan oksigen yang sangat berguna bagi kehidupan. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) dan pohon Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) merupakan pohon peneduh jalan yang banyak dijumpai di jalan-jalan utama kecamatan Wlingi. Kedua tanaman ini memiliki morfologi daun yang berbeda. Ukuran dan jumlah stomata sangat mempengaruhi partikulat Pb di udara masuk kedalam jaringan daun. Bioakumulasi Pb terhadap daun pada tanaman akan lebih banyak terjadi pada tanaman pinggir jalan besar yang padat kendaraan bermotor. Untuk mengetahui seberapa besar akumulasi Pb dan kadar debu pada daun Angsana (Pterocarpus indicus) dan Daun glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) dibeberapa ruas jalan utama Kecamatan Wlingi kabupaten Blitar maka diperlukan studi tentang hal tersebut. Dengan demikian, meningkatnya pencemaran udara di kawasan Blitar dan sekitarnya harus diimbangi dengan jumlah tanaman peneduh jalan yang banyak pula. Status penelitian saat ini lebih banyak melakukan monitoring konsentrasi Pb di udara dan dampaknya terhadap lingkungan. Aspek-aspek peranan tanaman dalam menyerap dan menjerap Pb serta dikaitkan dengan sifat/karakteristik estetika tanaman untuk pembangunan hutan kota/jalur hijau belum banyak dilakukan. Jika hal ini terus dibiarkan tanpa adanya tindak lanjut dari semua

4 4 pihak, maka akan terjadi ketidak seimbangan antara jumlah Pb yang ada di udara dengan jumlah tanaman yang akan menyerap Pb tersebut. Sehingga perlu diadakan penanaman kembali tanaman peneduh jalan dengan tanaman yang efektif menyerap Pb di udara. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penelitian ini diperlukan untuk mengkaji lebih jauh untuk melihat perbedaan kadar Pb pada tanaman Angsana (Pterocarpus indicus) dan Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) sebagai tumbuhan peneduh jalan dibeberapa ruas jalan utama Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Harapan bagi guru pendidikan biologi dari hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa SMP kelas VII IPA pada SK (Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem) dan KD (Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan) dan dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi bagi bidang pendidikan khususnya pendidikan biologi. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul Dengan latar belakang di atas peneliti mengambil judul Analisis Kandungan Timbal (Pb) Pada Pohon Angsana (Pterocarpus Indicus) Dan Glodogan (Polyalthia Longifolia Bent & Hook. F) Di Beberapa Ruas Jalan Utama Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar Biologi SMP.

5 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Adakah perbedaan kadar timbal (Pb) baik daun Angsana (Pterocarpus indicus) maupun daun Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) dibeberapa ruas jalan utama Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar? b. Manakah diantara daun Angsana (Pterocarpus indicus) dan daun Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) yang paling besar menyerap timbal? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan : a. Untuk mengetahui perbedaan kadar timbal (Pb) pada daun Angsana (Pterocarpus indicus) dan daun Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) dibeberapa jalan utama Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. b. Untuk mengetahui manakah diantara daun Angsana (Pterocarpus indicus) dan daun Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) yang menyerap Pb paling tinggi.

6 6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritik a. Untuk mengembangkan keilmuan dalam mata kuliah pengetahuan lingkungan. b. Penelitian ini daharapkan dapat mendorong perkembangan ilmu-ilmu biologi tentang perbedaan kadar timbal (Pb) pada berbagai jenis tanaman peneduh jalan. 2. Secara praktis a. Bagi masyarakat dan dunia usaha diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi terhadap salah satu permasalahan lingkungan akibat aktivitas manusia yang berlebihan terhadap penerapan teknologi, serta merupakan himbauan moral dan membantu pemerintah dalam hal penghijauan dengan jenis tanaman yang memiliki manfaat ganda. b. Memberikan informasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang perananan tanaman peneduh jalan sebagai bioindikator pencemaran udara, khususnya dari emisi gas kendaraan bermotor. c. Memberikan informasi kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat tentang jenis-jenis tanaman peneduh jalan yang efektif untuk menyerap Pb agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam rangka pelaksanaan penataan jalur hijau dan tepi jalan di ruas jalan di Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar

7 7 dengan tetap memperhatikan aspek kelestrian lingkungan dan kesehatan. 3. Manfaat bagi pendidikan biologi a. Dalam bidang pengajaran biologi untuk menambah wawasan pengetahuan materi tentang tumbuhan tingkat tinggi. b. Manfaat bagi bidang pendidikan khususnya bagi guru pendidikan biologi adalah dapat digunakan sebagai sumber belajar SMP kelas VII IPA pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi bagi siswa khususnya tentang klasifikasi tumbuhan berdasarkan taksonomi. d. Dapat memberikan informasi tentang fungsi tanaman, bahwa selain menghasilkan oksigen pada proses fotosintesis, tanaman juga dapat mengurangi polusi udara dengan cara menyerap polutan, meningkatkan turbulensi angin, dan lain-lain. 1.5 Batasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, maka dari itu peneliti membatasi penelitian ini pada : a. Logam Berat Timah Hitam (Pb) Logam berat yang dianalisis dalam penelitian ini adalah unsur logam berat timbal Pb yang terserap dalam sampel daun Angsana dan daun Glodogan.

8 8 b. Daun Pohon Daun pohon yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sampel daun Angsana dan daun Glodogan yang diambil dari pohon peneduh jalan di beberapa jalan utama Kecamatan Wlingi Kabupaten. c. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa jalan utama Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar yang dimulai dari gapura masuk kota Wlingi dari barat sampai gapura perbatasan Kecamatan Wlingi dan selopuro bagian timur dimulai dari Jalan Panglima Soedirman, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Bromo, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Wira Bumi, Jalan Raya Tangkil, Jalan Raya Pandean, Jalan Ahmad Yani. d. Jenis Tanaman Peneduh Jalan Jenis tanaman peneduh jalan yang akan di uji dalam penelitian ini adalah Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) dan Pohon Glodogan (Polyalthia longifolia Bent & Hook. F) yang merupakan jenis tanaman yang banyak digunakan di Keacamatan Wlingi Kabupaten Blitar sebagai tanaman peneduh jalan. e. Sumber belajar yang dibuat ditujukan untuk siswa SMP kelas VII IPA. f. KD yang sesuai adalah SK 7 (Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem) dan KD 7.4 (Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan un-tuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan).

9 9 1.6 Definisi Istilah b. Analisis adalah penyelidikan terhadap kandungan timbal (Pb) dalam tanaman peneduh jalan. c. Kandungan adalah jumlah logam berat timbal (Pb) yang terdapat di dalam sampel daun dibeberapa lokasi pengambilan sampel. d. Pb adalah jenis logam berat yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor sebagai emisi gas buang dari proses pembakaran mesin. e. Tanaman peneduh jalan adalah tanaman yang ditaman di tepi jalan sebagai tanaman penghijauan yang berfungsi sebagai penyerap polusi udara, menaungi jalan dan lain-lain. f. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar (Sanjaya, 2008).