KATA PENGANTAR ATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR ATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 i

2 ii

3 KATA PENGANTAR ATA PENGANTAR Buku Pemrograman Basis Data dengan Microsoft Visual Foxpro 8.0 untuk memperkenalkan Pemrograman Basis Data dengan Lingkungan Microsoft Visual Foxpro, pembuatan interface dengan menggunakan tools yang ada serta mengimplementasikan dengan memberikan contoh program untuk mengakses Database Akademik dengan bahasa Miscrosoft Visual Foxpro 8.0. Disamping itu juga memahami struktur dan perintah-perintah program bahasa Microsoft Visual Foxpro 8.0. Buku Pemrograman Basis Data dengan Microsoft Visual Foxpro 8.0 ini terdiri dari 17 Bab mulai dari peneganalan Basis Data, pengenalan Microsoft Visual Foxpro serta penerapannya dalam program. Dalam buku ini mengakses basis data Akademik sebagai contoh pemrograman basis data dengan Microsoft Visual Foxpro 8.0. Penyusun berharap semoga buku ini bisa membantu pembaca dalam belajar, khususnya untuk pemrograman Microsoft Visual Foxpro 8.0. Dalam kesempatan ini penyusun harapkan segala macam kritik yang bersifat membangun demi perbaikan modul ini di masa mendatang. Terima Kasih. Penyusun iii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENGANTAR BASISDATA PENDAHULUAN MATERI TUGAS... 8 BAB II MENGENAL LINGKUNGAN BASISDATA PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB III BASISDATA RELATIONAL PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB IV MENGENAL MICROSOFT VISUAL FOXPRO PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB V BEKERJA DENGAN PROJECT MANAGER PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB VI MEMBUAT DATABASE PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB VII MANIPULASI TABEL DENGAN FORM PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB VIII PENCARIAN ATA DAN FILTER PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB IX POINTER PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB X BEKERJA LEBIH DARI SATU TABEL PENDAHULUAN MATERI TUGAS iv

5 BAB XI MEMBUAT FORM PENGAMBILAN KARTU RENCANA STUDI PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XII MEMBUAT FORM INPUT NILAI MATAKULIAH PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XIII MEMBUAT REPORT PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XIV PROGRAM UTILITY PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XV MENU UTAMA PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XVI PROGRAM UTAMA PENDAHULUAN MATERI TUGAS BAB XVIISETUP PROGRAM PENDAHULUAN MATERI TUGAS v

6 DAFTAR TABEL 1. Table 7.1 Operator Aritmatika Tabel 7.2 Properties Object Tabel 7.3 Properties Object Tabel 7.4 Properties Object Tabel 7.5 Properties Object Tabel 13.1 Komponen Dialog Variabel Tabel 13.2 Komponen Dialog Data Grouping vi

7 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1.1 Sistem pemrosesan file untuk suatu Universitas Gambar 1.2 Sistem database untuk suatu Universitas Gambar 1.3 Sistem Basis Data Gambar 2.1 Tingkatan Arsitektur Database Gambar 2.2 Contoh penggambaran tingkatan arsitektur database Gambar 2.3 Data Independence Gambar 2.4. Komponen DBMS Gambar 2.5 Komponen Software Utama Database Manager Gambar 2.6 Perkembangan Model Data Gambar 2.7. Arsitektur Teleprocessing Gambar 2.8 Arsitektur File Server Gambar 2.9 Arsitektur Client Server Gambar 2.10 Arsitektur Aplikasi Two Tier dan Three Tier Gambar 4.1 Membuka Microsoft Visual Foxpro Gambar 4.2 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro Gambar 4.3 Command Window Microsoft Visual Foxpro Gambar 5.1 Ilustrasi File dalam Program Aplikasi Gambar 5.3 Project Manager Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.1 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.2 Membuka Project Manager Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.3 Membuat Database Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.4 Menyimpan Database Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.5 Membuat Table Microsoft Visual Foxpro Gambar 6.6 Menyimpan Table Mahasiswa Gambar 6.7 Desain Table Mahasiswa Gambar 7.1 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro Gambar 7.2 Membuat Form Microsoft Visual Foxpro Gambar 7.3 Form Designer Microsoft Visual Foxpro Gambar 7.4 Properties Microsoft Visual Foxpro Gambar 7.5 Form Control Toolbar Microsoft Visual Foxpro Gambar 7.6 Desain Form Mahasiswa Gambar 7.7 Mengisi Combo Gambar 7.8 Mengisi Combo Gambar 7.9 Mengisi Combo Gambar 7.10 Menghubungkan Grid ke Tabel Gambar 7.11 Tampilan Grid Mahasiswa Gambar 7.12 Menjalankan Form Gambar 7.13 Membuat Form Hapus Data Gambar 7.14 Form Hapus Data Gambar 7.15 Membuat Form Ubah Data Gambar 8.1 Form Mahasiswa Gambar 8.2 Locate Gambar 8.3 Seek Gambar 8.4 Filter Gambar 9.1 Recno vii

8 46. Gambar 9.2 Go Bottom Gambar 9.3 Picture Object Command Gambar 9.4 Picture Object Command Gambar 9.5 Go Top Gambar 9.6 Skip Gambar 9.7 BOF Gambar 10.1 Form Matakuliah Gambar 10.2 Menghubungkan Gri ke Tabel Matakuliah Gambar 10.3 Membuat Method Gambar 10.4 Form Matakuliah Gambar 11.1 Form Pengambilan KRS Gambar 11.2 Menghubungkan Combo dengan Tabel Dosen Gambar 11.3 Mengisi Combo Gambar 11.4 Mengubungkan Grid dengantabel Matakuliah Gambar 11.5 Mengubungkan Grid dengantabel KRS Gambar 11.6 Hasil Form Pengambilan KRS Gambar 12.1 Form Input Nilai Matakuliah Gambar 12.2 Menghubungkan Combo dengan Tabel Gambar 12.3 Mengisi Combo Gambar 12.4 Hasil Form Input Nilai Matakuliah Gambar 13.1 Membuat Report Gambar 13.2 Report Designer Gambar 13.3 Title/Summry Report Designer Gambar 13.4 Title/Summry Report Designer Gambar 13.5 Report Controls Report Designer Gambar 13.6 Desain Laporan Mahasiswa Gambar 13.7 Page Setup Report Designer Gambar 13.8 Page Setup Landscape Gambar 13.9 Object Field Gambar Insert Object Field Gambar Insert Object Field Gambar Insert Object Field Gambar Laporan Mahasiswa Gambar Form Laporan Mahasiswa Gambar Form Laporan Mahasiswa Gambar Desain Laporan Matakuliah Gambar Dataenvironment Gambar Relasi Tabel Gambar Laporan Matakuliah Gambar Form Laporan Matakuliah Gambar Menghubungkan Combo dengan Tabel Dosen Gambar 14.1 Form Reindex Gambar 14.2 Form Pack Gambar 14.3 Form Backup Gambar 14.4 Form Restore Gambar 14.5 Desain Tabel Kunci Gambar 14.6 Form Login Gambar 15.1 Menu Pulldown viii

9 94. Gambar 15.2 Menu Pulldown Gambar 15.3 Menu Pulldown Gambar 15.4 Menu Pulldown Gambar 15.5 Menu Pulldown Gambar 15.6 Mengaktifkan Top Level Form Gambar 15.7 Mengaktifkan Top Level Form Gambar 15.8 Mengaktifkan Generate Gambar 15.9 Desain Form Menu Utama Gambar Form Menu Utama Gambar Menu Shortcut Gambar 16.1 Set Main Gambar 16.2 Program Utama Gambar 16.3 Build Program Utama Gambar 17.1 Installshield Express ix

10 BAB I PENGANTAR BASIS DATA 1.1 Pendahuluan Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan tehnologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis). Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi database dalam dunia bisnis : (Melaniawati, a. Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan b. Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadualan c. Universitas: Pengelolaan pendaftaran, alumni, Akademik d. Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan e. Pabrik: Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen f. Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak g. Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa. 1.2 Materi Sistem Pemrosesan File BAAK Program Aplikasi Untuk memasukkan data Akademik Mahasiswa File Akademik Mahasiswa Gambar 1.1 Sistem pemrosesan file untuk suatu Universitas File Mahasiswa Mahasiswa (NIM, Nama, Prodi, alamat) File Matakuliah Program Aplikasi Untuk Melihat Data Nilai Mahasiswa Matakuliah (Kode_matkul,Nama_matkul,sks) File Nilai 1

11 File Nilai Nilai (NIM, Nama,Prodi,Kode_matkul, Nama_matkul, Sks,Nilai) Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja. Perhatikan gambar 1.1 mengenai suatu universitas yang mempunyai dua sistem yakni sistem yang memproses data mahasiswa dan sistem yang mengelola data mata kuliah. Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain (Melaniawati, a. Timbulnya data rangkap (redundancy data ) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data) Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki dupliaksi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa. b. Kesukaran dalam Mengakses Data Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data. 2

12 c. Data terisolir (Isolation Data ) Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. d. Masalah Pengamanan ( Security Problem ) Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan. e. Data Dependence Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data Sistem Database Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan database. BAAK Program Aplikasi Untuk Memasukkan Data Akademik Mahasiswa DBMS Database Akademik Program Aplikasi Untuk Melihat Data Nilai Mahasiswa Mahasiswa Gambar 1.2 Sistem database untuk suatu Universitas File Mahasiswa Mahasiswa (NIM, Nama, Prodi, alamat) File Matakuliah Matakuliah (Kode_matkul,Nama_matkul,sks) File Nilai Nilai (NIM,Kode_matkul,Nilai) 3

13 Perhatikan gambar 1.2 di atas. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni database dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS ( Database Management System ) Konsep Dasar Basis Data Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis Data adalah Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. DBMS ( Database Management System ) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke database Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS. Gambar 1.3 Sistem Basis Data a. Istilah - Istilah Dasar Basis Data 1. Enterprise Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dan sebagainya. Data yang disimpan dalai basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien 2. Entitas Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalai basis data. 4

14 Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa 3. Atribut ( Elemen Data ) Karakteristik dari suatu entitas. Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir. 4. Nilai Data ( Data Value ) Isi data / informasi yang tercakup dalai setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina 5. Kunci Elemen Data ( Key Data Element ) Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm. 6. Record Data Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : " ", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983". b. Keuntungan Sistem Basis Data 1. Terkontrolnya kerangkapan data Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. 2. Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan. 5

15 3. Data dapat dipakai secara bersama (shared) Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan. 4. Dapat diterapkan standarisasi Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data. 5. Keamanan data terjamin DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert, retrieve) 6. Terpeliharanya integritas data Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat 7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat 8. Data independence (kemandirian data) Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada. c. Kelemahan Sistem Basis Data 1. Memerlukan tenaga spesialis 2. Kompleks 3. Memerlukan tempat yang besar 4. Mahal d. Pengguna Basis Data 1. System Engineer Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual. 6

16 2. Database Administrator (DBA) Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya. Tugas DBA : Mengontrol DBMS dan software-software Memonitor siapa yang mengakses basis data Mengatur pemakaian basis data Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency Program Utility yang digunakan oleh DBA : o Loading Routines Membangun versi utama dari database o Reorganization Routines Mengatur / mengorganisasikan kembali database o Journaling Routines Mencatat semua operasi pemakaian database o Recovery Routines Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan o Statistical Analysis Routines Membantu memonitor kehandalan sistem 3. Pemakai Akhir Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem : Programmer aplikasi Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalai program yang ditulis dalai bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dan lain-lain). 7

17 User Mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS. User Umum (End User/Naïve User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya User Khusus (Specialized/Sophisticated User) Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan. 1.3 TUGAS 1. Jelaskan Tentang Basis Data! 2. Jelaskan Tentang Pemrograman Basis Data! 3. Jelaskan Tentang DBMS, dan sebutkan Contoh DBMS! 4. Jelaskan Pengguna Basis Data! 8

18 BAB II MENGENAL LINGKUNGAN BASIS DATA 2.1 Pendahuluan Tujuan utama dari sistem database adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah database haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam database. Lebih jauh lagi, jika sebuah database merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam database Materi Tiga Tingkatan Arsitektur Database ANSI-SPARC Ada 3 tingkat dalam arsitektur database yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap database dan cara pembuatan database secara fisik. Tiga tingkatan arsitektur database (Melaniawati, : 1. Tingkat Eksternal (External Level) Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap database. Pada tingkat ini menggambarkan bagian database yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah database. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja. Contoh : viw dari mahasiswa, view dari mata kuliah. 9

19 2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level) Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap database. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam database dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah : o semua entitas beserta atribut dan hubungannya o batasan data o informasi semantik tentang data o keamanan dan integritas informasi Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte. Contoh : entity, relationship, tipe data dan constraint. 3. Tingkat Internal (Internal Level) Tingkat internal merupakan perwujudan database dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana database disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage. Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini : - alokasi ruang penyimpanan data dan indeks - deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen Contoh : organisasi file secaa sequential, raltive atau index sequential - penempatan record - pemampatan data dan teknik encryption 10

20 Gambar 2.1 Tingkatan Arsitektur Database Contoh pengambaran tingkatan arsitektur database : Gambar 2.2 Contoh penggambaran tingkatan arsitektur database 11

21 2.2.2 Data Independence Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. (Melaniawati, Ada 2 jenis data independence, yaitu a. Physical Data Independence bahwa internal schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu conceptual schema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan conceptual schema terhadap perubahan internal schema. Contoh : Menambah indeks tambahan Merubah penyimpanan data Merubah organisasi file dari sequential ke index sequential b. Logical Data Independence bahwa conceptual schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu external schema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan external schema terhadap perubahan conceptual schema. Contoh : Menambah dan menghapus suatu tipe record Merubah format data Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1) DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 2) Pabrik/agen peralatan/software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu programprogram aplikasi yang sudah ada. 3) Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi 12

22 4) Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahanperubahan kebutuhan pengguna. Gambar 2.3 Data Independence Mapping ( Transformasi ) Proses pendefinisian informasi dari satu level ke level lainnya. Konseptual/Internal Mapping Pendefinisian hubungan antara view konseptual dengan basis data di level internal. (Bagaimana record-record / field-filed didalam level konseptual didefinisikan di level internal) Eksternal/Konseptual Mapping Pendefinisikan hungan antra view konseptual dengan view eksternal Bahasa Dalam DBMS DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan database. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu database maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen database biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language. 13

23 Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen database. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna database memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya. Dalam database secara umum dikenal 2 data sub language : a. Data Definition Language (DDL) Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari database, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya b. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari database, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi database Ada 2 jenis DML : 1) Procedural DML Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan. 2) Non Procedural Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya. Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa : Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS. DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada database, secara konsep : 1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS 2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan 14

24 3. DBMS mencari : eksternal / conceptual mapping conceptual schema konseptual / internal mapping internal schema 4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap database tersimpan. Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu Fungsi DBMS Layanan - layanan yang sebaiknya disediakan oleh database management system adalah : a. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam database. b. Katalog yang dapat diakses pemakai menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai. c. Mendukung Transaksi Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat. d. Melayani kontrol concurrency Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin database ter-update secara benar pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap database yang sama secara bersamaan. e. Melayani recovery Menyediakan mekanisme untuk mengembalikan database ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada database tersebut. f. Melayani autorisasi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses database. g. Mendukung komunikasi data Sebuah DBMS harus mampu terintegrasi dengan software komunikasi. 15

25 h. Melayani integrity Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam database dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku. i. Melayani data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur database yang sesungguhnya. j. Melayani utility Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utility Komponen Lingkungan DBMS 1. Data terintegrasi (integrated) dapat dipakai bersama-sama (shared) 2. Perangkat keras (hardware) 3. Perangkat Lunak (software) 4. Brainware 5. Prosedur KOMPONEN DBMS Gambar 2.4. Komponen DBMS 16

26 Query Processsor Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager Database Manager Menerima query-query lalu memeriksa skema eksternal dan konseptual untuk menentukan record-record konseptual yang diperlukan File Manager Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk dan menentukan record-record konseptual yang diperlukan DML Preprocessor Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi ke standar fungsi pemanggilan dalam bahasa pemrograman DDL Compiler Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata. Dictionary Manager Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain Komponen Database Manager Gambar 2.5 Komponen Software Utama Database Manager 17

27 Komponen software utama database manager adalah 1. Authorization Control Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 2. Command Processor Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 3. Integrity Checker Untuk semua operasi yang merubah database, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas. 4. Query Optimizer Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk aksekusi query 5. Transaction Manager Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi 6. Scheduler Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap database sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain. 7. Recovery Manager Modul ini menjamin database tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan. 8. Buffer Manager Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk dan tape Utiliti Utiliti DBMS a. Loading Memasukkan suatu file data ke dalam database b. Backup Membuat salinan database yang dapat digunakan untuk menempatkan database pada saat terjadi kegagalan 18

28 c. File Reorganization Mereorganisasikan file databse ke jenis database lain untuk meningkatkan performasi d. Report Generation Membuat format laporan-laporan dengan mengontrol spasi, header, footer, total, summary dan sebagainya. e. Performance Monitoring Memonitor penggunaan database dan menyediakan statistic untuk DBA Data Dictionary Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam database. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol autorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang. Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan : nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS nama-nama data item yang ada dalam database data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan : nama-nama data item dalam database jenis dan ukuran data item batasan untuk masing-masing data item Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur database karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan database yang dilakukan oleh pemakai. 19

29 2.2.9 Model Data Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Perkembangan model data merupakan representasi dari suatu reaksi terhadap model-model yang mendahuluinya. Sistem hierarkhi suatu basis data merupakan bagian dari perkembangan yang diciptakan untuk mengatasi kekurangan yang ada pada sistem berorientasikan file (file-oriented). Basis data jaringan dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan dari desain hierarkhi. Basis data relasional muncul sebagai solusi baru untuk masalahmasalah yang muncul pada desain hierarkhi dan desain network dan seterusnya Gambar 2.6 Perkembangan Model Data Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record. a. Model Data Berbasis Objek Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah : 2.3 entity-relationship 2.4 semantic 2.5 functional 2.6 object-oriented 20

30 b. Model Data Berbasis Record Pada model data berbasis record, database terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu : Model data relasional Model data ini berdasarkan konsep relasi matematika, data dan relasi yang digambarkan pada sebuah tabel yang mempunyai kolom dan baris dimana kolom-kolom tersebut mempunyai nama yang unik. Model data hierarkhi Model data ini dikenal sebagai model struktur pohon, di mana data direpresentasikan dalam bentuk pohon. Sebuah database hierarkhi terdiri dari kumpulan record-record di mana record yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan link. Model hierarki mempunyai dua konsep struktur data yaitu record dan parent-child relationship (PCR). Contoh perangkat lunak dari model data hierarkhi adalah Information Management System (IMS) yang dikembangkan oleh IBM Model data jaringan Model data jaringan dikenal sebagai STRUKTUR PLEX. Pada dasarnya struktur jaringan ini merupakan perluasan dari struktur hirarki. Kalau pada struktur hirarki, setiap child hanya mempunyai satu parent. Sedangkan pada struktur jaringan, setiap child dapat mempunyai lebih dari satu parent. 21

31 Struktur jaringan ini merupakan suatu graph, terdiri dari suatu node (simpul), yang dihubungkan dengan suatu edge. Ada dua struktur data pada basis data Model Jaringan, yaitu RECORD dan SET. Contoh dari model data jaringan adalah perangkat lunak IDMS (Integrated Database Management System) yang merupakan produk dari perusahaan perangkat lunak CULLINET yang bekerja pada mainframe IBM dengan sistem kerja DOS atau MVS. IDMS menggunakan sistem CODASYL atau DBTG. IDMS yang dikemukakan oleh DBTG terdiri atas 3 bahasa basis data yaitu skema DDL, sub skema DDL dan DML Arsitektur DBMS Multi User a. Teleprocessing Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini. Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. 22

32 Gambar 2.7. Arsitektur Teleprocessing Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor. contoh : ATM mesin di bank-bank. b. File-Server Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masingmasing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar di halaman berikut ini). Gambar 2.8 Arsitektur File Server 23

33 Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. Kerugian arsitektur file-server adalah : a. Terdapat lalulintas jaringan yang besar b. Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS c. Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan c. Client Server Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. Gambar 2.9 Arsitektur Client Server Dalam konteks database, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi database. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan database dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. 24

34 Server menerima dan memproses permintaan database kemudian mengembalikan hasil ke client. Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery. Adapun beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah : - Memungkinkan akses database yang besar - Menaikkan performa - Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses database. - Biaya untuk hardware dapat dikurangi - Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur database - Biaya komunikasi berkurang - Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses database melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan - Meningkatkan kekonsistenan - Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri. - Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami 25

35 Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server Client Server Mengatur user interface Menerima dan memproses database yang diminta dari client Menerima dan memeriksa sintaks input dari Memeriksa autorisasi pemakai Memproses aplikasi Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint Generate permintaan database dan Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkannya ke server memindahkan response ke client Memberikan response balik kepada pemakai Memelihara data dictionary Menyediakan akses database secara bersamaan Menyediakan kontrol recovery Ada beberapa jenis model client server arsitektur yaitu : - Two Tier Arsitektur E.g. client programs using ODBC/JDBC to communicate with a database - Three Tier Arsitektur E.g. web-based applications, and applications built using middleware Gambar 2.10 Arsitektur Aplikasi Two Tier dan Three Tier 26

36 2.3 TUGAS 1. Jelaskan Arsitektur Database! 2. Jelaskan Fungsi DBMS! 3. Jelaskan Data Sub Language! 4. Jelaskan Database Utility! 5. Sebutkan contoh Software DBMS! 27

37 BAB III BASIS DATA RELATIONAL 3.1 Pendahuluan Basis Data Relational menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data. 3.2 Materi Pengertian Basis Data Relational Basis Data Relasional menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data. (Melaniawati, Contoh tabel dan keterhubungannya : MHS NPM NAMA ALAMAT TGL_LAHIR SULAEMAN TANGERANG 8 MARET DIANA BOGOR 15 NOVEMBER SADIKIN JAKARTA 24 APRIL THAMRIN TANGERANG 13 MEI LINA JAKARTA 8 DESEMBER IRAWATI BEKASI 7 JULI 1982 MTKULIAH KD_MK NAMA_MK SKS KK021 BASIS DATA 2 KD034 SIMULASI 3 KK044 STRUKTUR DATA 2 DU025 MIKROPROSESOR 4 KK018 KALKULUS 2 28

38 NILAI NPM KD_MK NIL_MID NIL_UAS KK KK KK KK KK KK KK DU Keuntungan Basis Data Relasional 1. Bentuknya sederhana 2. Mudah untuk melakukan berbagai operasi data Istilah dalam Basis Data Relasional : Relasi : Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris Atribut : Kolom pada sebuah relasi Tupel : Baris pada sebuah relasi Domain : Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih stribut Derajat (degree) : Jumlah atribut dalam sebuah relasi Cardinality : Jumlah tupel dalam sebuah relasi 29

39 Atribut MTKULIAH KD_MK NAMA_MK SKS KK021 BASIS DATA 2 KD034 SIMULASI 3 KK044 STRUKTUR DATA 2 DU025 MIKROPROSESOR 4 KK018 KALKULUS 2 Relasi Baris Domain Derajat ( degree ) Relasional Key Super Key Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi Candidate Key Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik Primary Key Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi Alternate Key Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key Foreign Key Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuh relasi tetapi pada relasi lai atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa 30

40 Primary Key Alternate Key Candidate Key MHS NPM NAMA ALAMAT SULAEMAN JL. SIRSAK 28 JAKARTA DIANA JL. STASIUN 23 BOGOR SADIKIN JL. MARGONDA RAYA THAMRIN JL. JATIASIH 78 BEKASI LINA JL. NANGKA 4 JAKARTA IRAWATI JL. PEMUDA 382 TANGERANG Relational Integrity Rules 1. Null Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut 2. Entity Integrity Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null 3. Referential Integrity Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan Bahasa pada basis data relasional Bahasa yang digunakan adalah bahasa query sebagai pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi Terbagi 2 : 1. Bahasa Formal Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis Contoh : Aljabar relasional 31

41 Bahasa query prosedural : pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya Kalkulus relasional Bahasa query non prosedural : pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana utntuk mendapatkannya Kalkulus relasional terbagi 2 : Kalkulus relasional tupel Kalkulus Relasional Domain 2. Bahasa Komersial Bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly) Contoh : QUEL Berbasis pada bahasa kalkulus relasional QBE Berbasis pada bahasa kalkulus relasional SQL Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional Contoh-contoh DBMS dengan Basis Data Relasional : DB2 IBM ORACLE ORACLE SYBASE Powersoft INFORMIX Informix Microsoft Access Microsoft Normalisasi a. Definisi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam table-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi. 32

42 b. Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilang kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data c. Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. d. Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1 NF) Menghilangkan Ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan Ketergantungan Transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomaly-anomali yang tersisa Bentuk Normal Kelima 33

43 e. Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok-Barang : Pemasok (No-pem, Na-pem) Tabel PEMASOK-BARANG No-pem Na-pem P01 P02 P03 Baharu Sinar Harapan Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem Na-pem f. Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan) Contoh : KIRIM BARANG (No-pem, Na-pem,No-bar, Jumlah) No-pem Na-pem No-bar Jumlah P01 Baharu B P01 Baharu B P01 Baharu B P02 Sinar B P03 Harapan B

44 g. Ketergantungan fungsional : No-pem Na-pem No-bar, No-pem Jumlah (Tergantung penuh thd keynya) h. Ketergantungan Transitif : Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y, Y Z, maka X Z ) Contoh : No-pem Kode Kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Ketergantungan Fungsional : No-pem Kode-kota No-pem Kode-kota Kota, maka Kota Bentuk Normal Kesatu (1 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data. 35

45 Tabel KIRIM-1 (Unnormal) No-pem Kode Kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B B B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Tabel KIRIM-2 (1 NF) No-pem Kode Kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Diagram Ketergantungan Fungsional Diagram Ketergantungan Fungsional No-pem Kode-kota Jumlah Kota No-bar 36

46 Bentuk Normal Kedua (2 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2 NF) No-pem Kode-kota Kota P01 1 Jakarta P02 3 Bandung P03 2 Surabaya P04 1 Jakarta Bentuk Normal Ketiga (3 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Tabel KIRIM-3 (3 NF) No-pem No-bar Jumlah P01 B P01 B P01 B P02 B Tabel PEMASOK-2 (3 NF) Tabel PEMASOK-3 (3 NF) No-pem Kode-kota Kode-kota Kota P01 1 P02 3 P03 2 P Jakarta 2 Surabaya 3 Bandung 37

47 Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi : Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 2683 Welli MI MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 5432 Bakri AK AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 5432 Bakri AK MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Diagram Ketergantungan Fungsional : Nilai No-Mhs Kode-MK Nama-Mhs Jurusan Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen 38

48 Tabel KULIAH ( 2NF ) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola MI351 Pemrograman Basis Data B104 Ati Tabel MAHASISWA-3 ( 3NF ) No-Mhs Nama-Mhs Jurusan 2683 Welli MI 5432 Bakri AK Tabel Nilai ( 3NF ) No-Mhs Kode MK Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A 39

49 Tabel MATAKULIAH ( 3NF ) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 MI465 Analisis Prc. Sistem B317 AKN201 Akuntansi Keuangan D310 MKT300 Dasar Pemasaran B212 Tabel DOSEN ( 3NF ) Kode-Dosen Nama-Dosen B104 B317 D310 B212 Ati Dita Lia Lola 3.3 TUGAS 1. Buatlah sebuah ERD dari Sistem Informasi Akademik, sehingga terbentuk tabel-tabel database relational! 2. Buatlah sebuah Normalisasi dari Sistem Informasi Akademik, sehingga terbentuk tabel-tabel database relational! 40

50 BAB IV MENGENAL MICROSOFT VISUAL FOXPRO Pendahuluan I Microsoft Visual Foxpro atau sering disebut dengan Visual Foxpro 8.0 adalah salah satu aplikasi pengolah database yang menerapkan manajemen database relasional yang biasa disebut dengan RDBMS (Relational Database Management System) yang berorientasi objek. Visual Foxpro datang bersama dengan produk microsoft yang lain seperti visual Basic, Visual C++, Visual Interdev, Visual J++, Visual SourceSafe Dan MSDN Library. Foxpro adalah sistem manajemen database yang akan membantu anda untuk mengumpulkan, mengambil dan menampilkan data. Visual foxpro mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yaitu : 1. Access And Assign Methode 2. Active Document 3. Component Galllery 4. Aplikasi Coverage Profiler 5. Gukungan GIF dan JPG 6. HTML Help 7. Elemen-elemen Bahasa Baru 8. OLE Drag & Drop 9. Project Manager Hooks 10. Automation Server 11. Wizard Dan Builder Baru 12. Dukungan Year 2000 Date 41

51 4.2 Materi Pengertian Dasar Object-Oriented Programming Bagi pemula dalam pemrograman object-oriented harus betul-betul memahami lima konsep, yaitu : Class, Object, Property, Event dan Method/Procedure. Class adalah kumpulan instruksi / informasi yang menunjukkan bagaiman sebuah object harus bekerja. Object adalah sebuah bentuk konkret dari suatu calss. Contoh dalam Visual Foxpro adalah : Command Button, Textbox, Label dan lain-lain. Setiap object memiliki : Property (karakteristik), misalkan warna object (forecolor/backcolor), tulisan yang ditampilkan object tertentu (caption), serta apakah object tersebut tampak atau tidak waktu program dijalankan (visible). Event yaitu kejadian-kejadian yang terjadi atas object tertentu. Misalkan waktu sebuah object dibuat/diciptakan (init), object tersebut diaktifkan (activate) dan waktu object itu diclick dengan mouse (click event). Metod/Procedure adalah program khusus (bisa dibuat sendiri) yang terkait dengan suatu object tertentu Istilah dalam Visual Foxpro Project Manager Database Table : Table Bebas dan Tabel yang termasuk dalam Database View Connection 42

52 4.2.3 Cara Mengaktifkan Visual Foxpro 8.0 Klik Star -> Klik All Programs -> Klik Micosoft Visual Foxpro 8.0 Gambar 4.1 Membuka Microsoft Visual Foxpro 8.0 Double Klik sehingga akan Tampil layar menu utama Visual Foxpro : Gambar 4.2 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro 8.0 Jendela Window atau Command Window Selain melalui baris menu, pemakai juga dapat melakukan instruksi secara langsung melalui jendela command (Command Windows). Cara mengaktifkan Command Windows : Click Menu Window->Click Command Windows pada toolbar atau dengan menekan Ctrl + F2 43

53 Mengaktifkan Direktori tempat program atau project berada Ketikan pada command window perintah untuk mengaktifkan direktori tempat project berada dengan perintah seperti berikut : Gambar 4.3 Command Window Microsoft Visual Foxpro TUGAS Jika komputer anda belum terinstal software Microsoft Visual Foxpro, lakukan Instalasi Software Microsoft Visual Foxpro

54 BAB V BEKERJA DENGAN PROJECT MANAGER 5.1 Pendahuluan Pembuatan program aplikasi umumnya dibuat dalam satu file project yaitu file yang digunakan untuk mengorganisir dan mengatur file-file yang diperlukan dalam sebuah program aplikasi. Hal ini dikarenakan dalam sebuah program aplikasi tidak hanya terdiri dari satu file saja melainkan terdiri dari banyak file yang berkaitan dalam aplikasi yang dibuat, untuk itu diperlukan tempat sebagai pengelola file-file yang diperlukan. Sedangkan database diperlukan untuk mengorganisir dan mengatur file-file data dalam bentuk tabel-tabel dan relasi antar table yang bersesuaian. Gambaran secara umum dalam sebuah program aplikasi dapat dilihat dalam ilustrasi gambar di bawah ini : Gambar 5.1 Ilustrasi File dalam Program Aplikasi Project Manager pada Visual Foxpro merupakan kumpulan dari file Data, Documents, Classes, Code dan Other yang keseluruhan objek disimpan dalam file dengan ekstensi.pjx. Sebelum membuat project manager buat terlebih dahulu Folder Baru pada Drive anda masing-masing dengan nama folder AKADEMIK. Jika sudah selesai, berilah perintah SET DEFAULT TO D:\AKADEMIK melalui Command 45

55 Window untuk menetapkan Folder Default operasi agar data dan proses yang dilakukan tidak salah tempat. 5.2 Materi Mengaktifkan Direktori tempat Program Aplikasi Berada Sebelum membuat project manager buat terlebih dahulu Folder Baru pada Drive anda masing-masing dengan nama folder AKADEMIK. Jika sudah selesai, berilah perintah SET DEFAULT TO D:\AKADEMIK melalui Command Window untuk menetapkan Folder Default operasi agar data dan proses yang dilakukan tidak salah tempat Membuat Project Manager Klik Menu File -> New -> pilih Project ->New File Gambar 5.2 Dialog Box New Microsoft Visual Foxpro

56 Simpan Project dengan Nama AKADEMIK.PJX Kemudian Klik Save sehingga akan Tampil Project Manager Akademik Seperti berikut : Gambar 5.3 Project Manager Microsoft Visual Foxpro TUGAS Ulangi latihan membuat Project diatas dengan membuat Project dengan nama yang berbeda. 47

57 BAB VI MEMBUAT DATABASE 6.1 Pendahuluan Database merupakan kumpulan dari file table yang menjadi satu kesatuan ke dalam database. Dalam buku ini kita akan membuat database akademik, dimana database akademik setelah melalui proses normalisasi nanti akan terdiri dari table mahasiswa.dbf, table dosen.dbf, table matakuliah.dbf dan table KRS.dbf. 6.2 Materi 1. Membuka Project Manager Buka kembali Project Manager Akademik yang telah anda buat sebelumnya dengan cara mengaktifkkan folder akademik dimana letak project manager akademik kita berada dengan mengetikan perintah SET DEFAULT TO D:\AKADEMIK 2. Buka Project Manager Gambar 6.1 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro 8.0 Klik Open->pilih Project Manager Akademik.Pjx 48

58 Gambar 6.2 Membuka Project Manager Microsoft Visual Foxpro Membuat Database Pilih Tab Data ->pilih Databases-> pilih New ->New Database Gambar 6.3 Membuat Database Microsoft Visual Foxpro Menyimpan Database Simpan Database dengan Nama Database AKADEMIK 49

59 Gambar 6.4 Menyimpan Database Microsoft Visual Foxpro Membuat Tabel Setelah Database dibuat buatlah table mahasiswa dengan cara pilih tab data pada project manager akademik pilih dan buka database -> pilih akademik -> pilih table -> New -> New Table 6. Menyimpan Table Gambar 6.5 Membuat Table Microsoft Visual Foxpro 8.0 Simpan Table dengan nama Mahasiswa.dbf 50

60 7. Desain Table Mahasiswa Gambar 6.6 Menyimpan Table Mahasiswa Desain Table mahasiswa dengan struktur table seperti berikut : Gambar 6.7 Desain Table Mahasiswa 8. Mengisi Table Setelah table mahasiswa dibuat, isikan data ke dalam table mahasiswa melalui command window 51

61 Keterangan : SET DATE BRITISH digunakan untuk membuat format tanggal British dengan format dd/mm/yyyy APPEND BLANK digunakan untuk menambah Record Baru REPLACE digunakan untuk mengisikan field sesuai dengan nilai yang dimasukan REPLACE NIM WITH berarti mengisikan filed NIM dengan nilai CTOD (Character To Date) digunakan untuk merubah type data Character menjadi Type Data Tanggal REPLACE tgl_lahir WITH CTOD( 12/06/1985 ) berarti mengisi Filed tgl_lahir dengan nilai tanggal 12 bulan juni tahun 1985 (12/06/1985) 9. Melihat Isi Tabel Untuk dapat melihat isian table pada Project Manager, pilih Tabel mahasiswa kemudian klik browse. 52

62 Maka data table akan berisi sesaui yang dimasukan lewat command window 6.3 TUGAS 1. Buat Tabel Dosen 53

63 2. Buat Tabel Matakuliah 3. Buat Tabel KRS 54

64 BAB VII MANIPULASI TABEL DENGAN FORM 7.1 Pendahuluan Form adalah interface yang digunakan sebagai interaksi antara pengguna aplikasi. Dengan kata lain membuat form adalah merancang format interface atau format dokumen atau bentuk tampilan dimana data dikomunikasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pengguna. Pada visual foxpro, form dapat dibuat dengan dua cara yaitu dengan form designer (secara manual) dan form wizard (dipandu computer). Agar dapat memahami inti pembuatan form secara keseluruhan lebih baik kita menggunakan form designer. Sedangkan wizard digunakan untuk membuat program entry data yang sederhana, dan kita hanya perlu menjawab serangkaian pertanyaan yang akan diberikan oleh form wizard lalu visual foxpro akan membuatkan form tersebut secara otomatis. 7.2 Materi Membuat Form Designer pada Project Manager a. Buka Visual Foxpro dan Aktifkan Direktori tempat Project Manager Setelah Visual Foxpro dibuka kemudian aktifkan Direktori atau folder tempat project manager berada dengan mengetikan SET DEFAULT TO D:\AKADEMIK pada Command Window Gambar 7.1 Halaman Utama Microsoft Visual Foxpro

65 b. Buka Project Manager Akademik Setelah mengaktifkan direktori tempat project manager berada, kemudian buka project manager anda, yaitu project manager AKADEMIK, dengan cara pilih menu File -> Open -> pilih Project Manager AKADEMIK c. Membuat Form Designer Setelah project manager Akademik dibuka kemudian buat form designer dengan cara memilih Tab Documents pada Project Manager kemudian Pilih Form lalu pilih New dan Pilih New Form. Gambar 7.2 Membuat Form Microsoft Visual Foxpro

66 d. Tampilan Form Designer Tampilan form designer seperti pada gambar berikut ini : Properties Pada Form Gambar 7.3 Form Designer Microsoft Visual Foxpro 8.0 Gambar 7.4 Properties Microsoft Visual Foxpro 8.0 Beberapa Property Umum pada Form : 1. Name (Nama) Property ini sangat penting, merupakan nama object itu sendiri dan dipakai lebih lanjut untuk mengalamati object yang bersangkutan. Penamaan object memiliki beberapa konvensi, misalnya : untuk form 57

67 diawali frm, untuk command button diawali dengan cmd, untuk textbos diawali txt dan sebaginya. 2. Caption Property ini mengandung teks yang akan ditampilkan seandainya object tersebut memiliki judul. Caption biasanya harus ditentukan untuk form dan untuk command button serta halaman-halaman dari page frame. 3. Visible (terlihat) Apabila visible ditentukan.t. (True), maka object itu akan terlihat waktu form dijalankan sedangkan bila ditentukan.f. (False), maka object itu tidak akan terlihat waktu program dijalankan. 4. Enabled Apabila enabled ditentukan.t. (True), maka object yang bersangkutan dapat dimanipulasi (di-click, diubah isinya, dansebagainya), sedangkan jika enabled adalah.f. (False), maka hal tersebut tidak bias dilakukan. 5. Value (Nilai awal) Secara umum merupakan nilai awal/text awal yang tertulis pada sebuah object. Kadang-kadang nilai/teks awal tersebut dapat diganti dan kadang-kadang tidak, tergantung jenis objectnya. 6. Alignment (Perataan Teks) Menentukan apakah teks ditampilkan rata kanan, rata kiri atau tengah Form Control Toolbar Gambar 7.5 Form Control Toolbar Microsoft Visual Foxpro

68 Beberapa object Umum dalam Visual FoxPro 1. FORM Form adalah object utama yang otomatis dibuat oleh Visual FoxPro pada waktu pengetikan perintah MODIFY FORM. FORM dapat mengandung semua object yang lain, kecuali formset yang lebih luas karena sebuah formset dapat mengandung beberapa form. Property khusus: MaxButton, MinButton, ControlBox: menentukan apakah tombol maximize, minimize, dan control MenuBox ditampilkan atau tidak. WindowSlate: menentukan ukuran form tersebut waktu program dijalankan. 2. LABEL Sesuai dengan namanya, object yang biasanya menampilkan teks tertentu seperti: judul, keterangan, dan Iain-Iain. Label tidak memiliki data source, tidak dapat diedit secara Iangsung, tidak dapat di-click atau ditab. 3. TEXT BOX Textbox dipergunakan untuk mengisikan input yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Jika Value tidak diberi nilai awal, maka isi textbox dianggap character, sedangkan jika diberi nilai awal berupa angka, maka angka dianggap numeric. Property khusus: 59

69 a. ControlSource: menentukan field dan table mana yang merupakan sumber data textbox yang bersangkutan. b. lnputmask: menentukan karakter apa yang dapat diketikkan ke dalam textbox tersebut. X semua karakter dapat diisikan 9 angka dan tanda (+/) dapat diisikan # angka, tanda, dan blank dapat diisikan Y membatasi pengisian hanya bisa Y dan N $ dan $ menambahkan tanda currency * tempat kosong akan diisi tanda bintang/asterik. menunjukkan jumlah desimal yang dikehendaki, membubuhkan pemisah ribuan c. Format: menentukan bagaimana karakter yang merupakan value dari textbox itu akan ditampilkan. A hanya menerima huruf (spasi & tanda baca tidak diterima) D menggunakan format date dengan SET DATE E mengedit data jenis Date sebagai British K menyeleksi textbox waktu kursor dipindahkan ke textbox L mengisi semua tempat kosong dengan nol M memberikan pilihan dalam InputMask! mengubah huruf kecil menjadi huruf besar d. PasswordChar: menentukan karakter apa yang akan ditampilan waktu user mengisikan password 4. EDIT BOX Edit Box dipakai untuk mengisi/mengedit/menampilkan 60

70 field memo atau field character yang sangat panjang. Property khusus: a. ControlSource. lsikan nama table (file DBF) dan nama field yang terkait dengan edit box tersebut. Misalnya: Readonly: menentukan apakah user diperbolehkan mengubah teks yang ada di text box. Scrollbars: apakah textbox akan diberi scroll bar atau tidak. 5. Command Button Merupakan object yang paling penting dan paling sering digunakan, sebab biasanya dipakai untuk memerintahkan kepada program untuk melakukan suatu proses. Event Khusus : Click i. Command Group Kadang-kadang memberikan kemudahan, yaitu membuat sekelompok command button sekaligus dimana procedure untuk click event-nya dapat dibuat sekaligus pula pada command button group. Contohnya: 61

71 RELEASE THIS FORM (untuk keluar dari form tersebut) Button count, menyatakan berapa tombol yang terdapat di dalam group j. Option Group Option Button Group merupakan sebuah container yang mengandung beberapa Option Buttons: Object ini biasanya untuk memaksa user agar hanya dapat memilih satu dari sejumlah pilihan. Property Khusus : a. ButtonCount: menentukan berap pilihan di dalam group b. Value: menentukan option mana yang telah terpilih (option pertama=1, kedua=2, dst k. Check Box Berbeda dengan Option Group biasanya sebuah program aplikasi menampilkan ekelompok check box di mana user dapat memilih salah satu atau beberapa dari pilihan yang diajukan. Namun demikian, masingmasing checkbox hanya dapat berstatus.t. atau.f. atau NULL. Apabila sebuah checkbox dikaitkan dengan sebuah field logical, maka jika sebuah record adalah.t. akan diberi tanda X, sedangkan jika.f. akan dikosongkan. Property khusus: a. Value: menyatakan status dari pada checkbox b. Control Source: keterkaitan checkbox dengan sebuah field tertentu. 62

72 l. Combo Box Combo box merupakan kombinasi daripada sebuah list box dan text box. Ada dua jenis Combo box: Dropdown Combo dan Dropdown List. Property khusus: a. Control Source: menentukan tabel (file DBF) yang merupakan sumber dari mana pilihan diperoleh. b. RowSourceType: menentukan jenis input yang diharapkan. 0 - None 1 - Value (pilihan ditulis Iangsung diproperti ini) 2 - Table (pilihan diperoleh dari Table (file DBF) 3 - SQL Statement (pilihan diperoleh dari rumus SQL query) 4 - QPR (pilihan diperoleh dari file QPR) - Array (pilihan diperoleh dari variable array) 6 - Fields (pilihan diperoleh dari fields tertentu) c. RowSource: menentukan secara spesifik sumber dari pilihan-pilihan yang ada. Hal ini harus sesuai dengan RowSourceType. d. Style: memilih antara Dropdown Combo dan Dropdown List. 10. List Box Mirip dengan ComboBox,sebuah List Box biasa dipakai untuk menampilkan sebuah daftar ilihan. Property Khusus: a. ColumnCount: menentukan jumlah kolom di dalam List Box. 63

73 b. ColumnWidths: menentukan lebar masing-masing kolom di dalam Listbox. Contoh penulisan: 25,100,50 artinya kolom pertama lebamya 25, kolom kedua 100, dan ketiga lebamya 50. c. ControlSource: menunjukkan dimana nilai yang terkandung di dalam ListBox disimpan. d. RowSource & RowSourceType: lihat penjelasan ComboBox. 11. SPINNER Spinner biasanya dipakai untuk membuat pilihan numeric atas sederetan nilai. Pengisian spinner dapat langsung diketikkan, dan dapat juga dengan mengclick mouse pada tanda panah di sebelah kanan spinner. Property Khusus : a. KeyboardHighValue&KeyboardLowValue: menentukan nilai terbesar dan terkecil yang dapat diisikan melalui keyboard. b. SpinnerHighValue&SpinnerLowValue: menentukan nilai terbesar dan terkecil yang dapat diisikan dengan meng-click mouse. c. Interval: berapa nilai yang 'diloncat' setiap kali user menekan tombol mouse. 12. GRID Seperti yang terlihat pada gambar diatas, sebuah Grid dapat mengandung beberapa columns dan headers. Masing-masing grid, column dan header 64

74 merupakan object tersendiri. Property Khusus : a. ColoumnCount: menentukan berapa banyak column yang terdapat di dalam grid. (Jika diisi -1, maka jumlah column otomatis sama banyaknya dengan jumlah field dari tabel (file DBF) yang terasosisi dengan Grid tersebut). b. Recordsource & RecordSourceType: hal ini sama dengan Row Source dan RowSourceType pada combo box. CATATAN: untuk mengubah lebar setiap kolom. Letakkan mouse cursor pada batas diantara dua header sampai bentuk cursor berubah, lalu click and drag. 13. IMAGE Dipakai untuk menampilkan sebuah gambar (file.bmp) pada form. Property Khusus : Picture: disini disebutkan nama file gambar (.BMP) yang harus ditampilkan. 14. TIMER Timer adalah suatu objek yang khas, karena pada saat runtime (program dijalankan), objek ini tidak akan terlihat. Yang terasa hanyalah pengaruhnya atas jalannya program. Timer akan melakukan sebuah procedure tertentu secara berulang-ulang setiap kali sejumlah waktu telah berlalu. 65

75 Event khusus : Timer. Ini adalah event yang harus dibuatkan procedurenya, dimana kita memberikan perintahperintah kepada program, apa yang harus dilakukan timer setiap kali interval waktu itu telah lewat Property Khusus : Interval: lamanya objek Timer harus menunggu sebelum melakukan suatu proses. Satuan interval yang dipergunakan adalah milisecond. Misalnya, jika interval ditentukan 500, maka berarti Timer akan mengulang kegiatannya setiap setengah detik sekali 15. PAGEFRAME Page frame merupakan sebuah container yang mengandung beberapa objek lain, yaitu page. Property khusus: Pagecount: menentukan jumlah pages yang terdapat di dalam Page frame Operasi Aritmatika Dalam pemrograman database menggunakan visual foxpro juga tidak terlepas dengan perhitungan-perhitungan aritmatika yang tentunya juga memerlukan operand dan operatornya. Pada umumnya operator yang digunakan untuk operasi aritmatika adalah sama dengan operator aritmatika pada bahasa pemrograman yang lainnya. Operator disini juga digunakan untuk melakukan proses perhitungan matematika yang meliputi perpangkatan, perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan dan pengelompokan seperti table berikut : 66

76 Table 7.1 Operator Aritmatika Operator Keterangan Contoh Contoh : ^ Pangkat 5^2=25 * Kali 5*2=10 / Bagi 4/2=2 + Tambah 5+2=7 - Kurang 5-2=3 ( ) Pengelompokan (3+2) * 4 Buat Form seperti berikut : Atur Properties : Tabel 7.2 Properties Object Objek Properties Setting Form1 Caption Form Latihan 3 Name Frmlatihan3 Caption Pertambahan Aligment Center Labe1l Fontbold True FontSize 14 Labe12 Caption Nilai 1 Labe13 Caption Nilai 2 Labe14 Caption Hasil Text1 Name Txtnilai1 Text2 Name Txtnilai2 Name Txthasil Maxlength 10 Text3 InputMask Enabled True Command1 Caption \<Hitung Name Cmdhitung Command2 Name CmdKeluar Caption \<Keluar 67

77 Ketikan Kode Program seperti berikut : Kode Program Tombol Hitung Procedure Click NILAI1=VAL(THISFORM.TXTNIALI1.VALUE) NILAI2=VAL(THISFORM.TXTNILAI2.VALUE) HASIL=NILAI1+NILAI2 THISFORM.TXTHASIL.VALUE=HASIL Kode Program Tombol Keluar Procedure Click THISFORM.RELEASE Fungsi Logika Agar program aplikasi yang dibangun menjadi semakin baik maka perlu menambah instruksi atau perintah tambahan ke dalam aplikasi tersebut melalui object-objectnya. Untuk itu kita perlu mengetahui logika program yang diperlukan. Berikut adalah beberapa fungsi logika yang tersedia : a. Logika If Endif Logika If Endif digunakan untuk mengambil suatu keputusan dari beberapa kondisi. Format : If [Ekspresi] Statement1 Else Statement2 Endif b. Logika Do Case Endcase Logika Do Case EndCase sama dengan Logika If Endif digunakan untuk mengambil suatu keputusan dari beberapa kondisi. Biasa digunakan jika kondisinya lebih banyak. Format : Do Case Case [Ekspresi 1] Statement1 Case [Ekspresi2] Statement2 Otherwise Statement3 EndCase 68

78 Contoh Logika If Endif Buat Form seperti berikut : Atur Properties Seperti berikut : Tabel 7.3 Properties Object Objek Properties Setting Form1 Caption Form Latihan 5 Name Frmlatihan5 Caption Logika - If Aligment Center Labe1l Fontbold True FontSize 14 Labe12 Caption Nis Labe13 Caption Nilai Labe14 Caption Keterangan Text1 Name Txtnis Text2 Name Txtnilai Text3 Name Txtketerangan Command1 Caption \<Proses Name Cmdproses Command2 Caption Name \<Bersih CmdBersih Command3 Caption \<Keluar Name CmdKeluar Ketikan Kode Program : Tombol Proses Procedure Click If Val(Thisform.txtnilai.value)>65 Else Endif Thisform.txtketerangan.value= Lulus Thisform.txtketerangan.value= Gagal 69

79 Contoh Logika Do Case EndCase Buat desain form seperti berikut : Atur properties seperti berikut : Tabel 7.4 Properties Object Objek Properties Setting Form1 Caption Form Latihan 6 Name Frmlatihan6 Caption Logika Do Case Aligment Center Labe1l Fontbold True FontSize 14 Labe12 Caption Nis Labe13 Caption Nilai Labe14 Caption Grade Text1 Name Txtnis Text2 Name Txtnilai Text3 Name Txtgrade Command1 Caption \<Proses Name Cmdproses Command2 Caption Name \<Bersih CmdBersih Command3 Caption \<Keluar Name CmdKeluar Ketikan Kode Program pada Tombol Proses Procedure Click Do Case Case Val(thisform.txtnilai.value) > 89 70

80 Thisform.txtgrade.value= A Case Val(thisform.txtnilai.value) > 79 Thisform.txtgrade.value= B Case Val(thisform.txtnilai.value) > 69 Thisform.txtgrade.value= C Case Val(thisform.txtnilai.value) > 59 Thisform.txtgrade.value= D Otherwise Thisform.txtgrade.value= E EndCase Membuat Form Input Data Mahasiswa Buatlah design form Input Data Mahasiswa seperti berikut : Gambar 7.6 Desain Form Mahasiswa Atur Properties Object seperti berikut : Tabel 7.5 Properties Object Object Properties Nilai Label1 Caption INPUT DATA MAHASISWA Label2 Caption NIM Label3 Caption NAMA MAHASISWA Label4 Caption TEMPAT LAHIR Label5 Caption TANGGAL LAHIR Label6 Caption PROGRAM STUDI Label7 Caption NO. TELEPON Label8 Caption ALAMAT Text1 Name Text1 Text2 Name Text2 Text3 Name Text3 Text4 Name Text4 71

81 Text5 Name Text5 Text6 Name Text6 Combo1 Name Combo1 Command Button1 Caption Name \<Tambah Tambah Command Button2 Caption Name \<Simpan Simpan Command Button3 Caption Name \<Batal Batal Command Button4 Caption Name \<Keluar keluar Grid1 Name DeleteMark ReadOnly Grid1 False True Form1 Caption FORM DATA MAHASISWA Mengisi Combo1 Mengisi combo1 dengan data Program Studi dengan cara : klik Kanan pada Combo1 -> pilih Builder Gambar 7.7 Mengisi Combo kemudian pada combo box builder pada pilihan Fill The List With karena kita mengisi tidak membaca dari table maka kita pilih data entered by hand seperti berikut : 72

82 Gambar 7.8 Mengisi Combo Kemudian isikan data pada column1 dengan data program studi seperti berikut : Gambar 7.9 Mengisi Combo Selanjutnya klik ok Menghubungkan Grid1 ke Tabel Mahasiswa Grid1 digunakan untuk menampilkan data yang ada pada table mahasiswa, maka Grid1 harus dihubungkan atau dikoneksikan ke table Mahasiswa, dengan cara : Klik Kanan pada Grid1 kemudian Pilih Builder kemudian Pilih Tabel mahasiswa, selanjutnya tarik semua field pada table mahasiswa seperti berikut : 73

83 Gambar 7.10 Menghubungkan Grid ke Tabel Sehingga form Mahasiswa tampil seperti berikut : Gambar 7.11 Tampilan Grid Mahasiswa Mengisi Kode Program Pad Form Mahasiswa a. Mengisi Kode Program Form1 Procedure Load Isikan kode Program pada Object Form1 Procedure Load, digunakan untuk memanggil table yang akan digunakan. Dengan cara double klik pada Form1 kemudian ketikan Kode Program Pada Object Form1 dan Procedure Load seperti berikut : 74

84 b. Mengisi Kode Program Object Form1 Procedure Activate Kode program pada Object Form1 Procedure Activate digunakan untuk menentukan kondisi object-object yang ada pada form1 pada saat form1 activate atau pertama kali dijalankan. Cara mengaktifkan form1 procedure activate klik dua kali pada form kemudian ganti procedure dengan activate, kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada kode Program di atas menunjukan bahwa Object Text1, Text2,Text3,Text4,Text5,Text6 dan Combo1 Nilai atau Value adalah 75

85 kosong untuk Text4 karena data tanggal maka nilai value adalah CTOD yaitu fungsi yang merubah Data Character menjadi Date. Kemudian Object Text dan Command Button kondisi Enabled sesuai dengan kode program bahwa Object Text1, Text2, Text3, Text4, Text5, Text6, Combo1, Tombol Simpan dan Tombol Batal Tidak Aktif atau Enabled=.F., sedangkan Tombol Tambah, Tombol Keluar Kondisi Aktif atau Enabled=.T. c. Mengisi Kode Program Pada Tombol Tambah Procedure Click Isikan kode program pada object Tombol Tambah pada Procedure Click, artinya pada waktu Tombol Tambah diclick maka akan menjalankan kode program yang kita tuliskan. Caranya Klik dua kali pada Tombol Tambah kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada kode Program di atas menunjukan bahwa Object Text1, Text2,Text3,Text4,Text5,Text6 dan Combo1 Nilai atau Value adalah kosong untuk Text4 karena data tanggal maka nilai value adalah CTOD yaitu fungsi yang merubah Data Character menjadi Date. Kemudian Object Text dan Command Button kondisi Enabled sesuai dengan kode program bahwa Object Text1, Text2, Text3, Text4, Text5, Text6, Combo1, Tombol Simpan dan Tombol Batal Aktif atau Enabled=.T., 76

86 sedangkan Tombol Tambah, Tombol Keluar Kondisi Aktif atau Enabled=.F. d. Mengisi Kode Program Tombol Batal Procedure Click Isikan kode program pada object Tombol Batal pada Procedure Click, artinya pada waktu Tombol Batal diclick maka akan menjalankan kode program yang kita tuliskan. Caranya Klik dua kali pada Tombol Batal kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada kode Program di atas menunjukan bahwa Object Text1, Text2,Text3,Text4,Text5,Text6 dan Combo1 Nilai atau Value adalah kosong untuk Text4 karena data tanggal maka nilai value adalah CTOD yaitu fungsi yang merubah Data Character menjadi Date. Kemudian Object Text dan Command Button kondisi Enabled sesuai dengan kode program bahwa Object Text1, Text2, Text3, Text4, Text5, Text6, Combo1, Tombol Simpan dan Tombol Batal Tidak Aktif atau Enabled=.F., sedangkan Tombol Tambah, Tombol Keluar Kondisi Aktif atau Enabled=.T. e. Mengisi Kode Program pada Tombol Simpan Procedure Click Isikan kode program pada object Tombol Simpan pada Procedure Click, artinya pada waktu Tombol Simpan diclick maka akan menjalankan kode program yang kita tuliskan. Caranya Klik dua kali pada Tombol 77

87 Simpan kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : IF SEEK(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) MESSAGEBOX("MAAF NIM TERSEBUT SUDAH ADA!",0+16,"PERINGATAN") RETURN ENDIF Pada Kode Program di atas membaca Index NIM, apabila NIM sudah ada atau ditemukan sesuai data ayang ada pada Text1 maka akan menampilkan pesan Maaf Nim Tersebut Sudah ada dan tidak terjadi kode program berikutnya. APPEND BLANK REPLACE NIM WITH THISFORM.TEXT1.Value REPLACE NAMA WITH THISFORM.TEXT2.Value REPLACE TP_LAHIR WITH THISFORM.TEXT3.Value REPLACE TGL_LAHIR WITH THISFORM.TEXT4.Value REPLACE PRODI WITH THISFORM.COMBO1.Value REPLACE NO_TELP WITH THISFORM.TEXT5.Value REPLACE ALAMAT WITH THISFORM.TEXT6.Value Pada kode program di atas APPEND BLANK Menambah Record Baru dan isinya masih Kosong, kemudian Field akan diisi sesuai dengan object Text dan combo yang sudah ditentukan dengan Perintah REPLACE NIM WITH THISFORM.TEXT1.VALUE dan seterusnya. 78

88 Kemudian Pada kode Program di atas menunjukan bahwa Object Text1, Text2,Text3,Text4,Text5,Text6 dan Combo1 Nilai atau Value adalah kosong untuk Text4 karena data tanggal maka nilai value adalah CTOD yaitu fungsi yang merubah Data Character menjadi Date. Kemudian Object Text dan Command Button kondisi Enabled sesuai dengan kode program bahwa Object Text1, Text2, Text3, Text4, Text5, Text6, Combo1, Tombol Simpan dan Tombol Batal Tidak Aktif atau Enabled=.F., sedangkan Tombol Tambah, Tombol Keluar Kondisi Aktif atau Enabled=.T. f. Mengisi Kode Pada Grid1 Procedure AfterRowColChange Isikan kode program pada object Grid1 pada Procedure AfterRowColChange, artinya pada waktu Grid1 kita pilih sesuai dengan data yang ada pada Column yang ada digrid maka akan menampilkan data pada text sesuai dengan data yang kita pilih. Caranya Klik dua kali pada Grid1 pilih Procedure AfterRowColChange kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada Program di atas pada waktu program dijalankan maka pada waktu kita memilih data pada Grid1 maka data akan ditampilkan pada Object Text dan combo sesuai dengan data yang kita pilih. 79

89 g. Mengisi Kode Program Pada Tombol Keluar Procedure Click Isikan kode program pada object Tombol Keluar pada Procedure Click, artinya pada waktu Tombol Keluar diclick maka akan menjalankan kode program yang kita tuliskan. Caranya Klik dua kali pada Tombol Keluar kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada kode Program di atas menunjukan bahwa pada waktu Tombol Keluar di Click maka Program Akan keluar dari Form1. h. Menjalankan Desain Form1 Untuk menjalankan Form1 yang telah anda desain dengan cara pilih Menu Program Kemudian Pilih Do seperti berikut : Gambar 7.12 Menjalankan Form Kemudian pilih Yes dan simpan Form tersebut dengan nama Mahasiswa : 80

90 Berikut Tampilan Form Mahasiswa yang telah didesain : i. Menguji Kode Program dengan menambahkan Data Setelah form jalan, kemudian Klik Tombol Tambah dan Isikan Data sesuai dengan keinginan seperti berikut : 81

91 Kemudian Klik Tombol Simpan sehingga data pada Tabel Mahasiswa akan betambah dan ditampilkan pada Grid1. j. Menguji Memasukkan Data NIM yang sama Selanjutnya coba untuk memasukkan data dengan NIM yang sama atau NIM yang sudah ada seperti berikut : 82

92 Kemudian klik Tombol Simpan maka akan menampilkan Messagebox (Pesan) seperti berikut : Dari data tersebut menunjukkan bahawa pada table mahasiswa sudah terdapat NIM sehingga data tidak dapat disimpan Membuat Program Hapus Data Setelah program tambah data mahasiswa pada form mahasiswa selesai selanjutnya tambahkan Tombol Hapus pada Form Mahasiswa tersebut seperti berikut : 83

93 Gambar 7.13 Membuat Form Hapus Data Atur Properties untuk Command Hapus : Caption : \<Hapus Name : HAPUS Kemudian ketikan Kode Program Pada Tombol Hapus Procedure Click seperti berikut : Keterangan : Pada kode program diatas pada waktu Tombol Hapus diklik maka akan muncul pesan Yakin Data akan dihapus? kemudian kotak pesan akan menmpilkan Tombol Yes dan No, apabla kita memilih Yes maka data akan dihapus. Jalankan Form Mahasiswa Tersebut, kemudian hapus salah satu data yang 84

94 anda inginkan : Gambar 7.14 Form Hapus Data Klik Yes, maka data yang anda pilih akan hilang seperti berikut : Membuat Program Ubah Data Modifikasi Form Mahasiswa dengan menambahkan Tombol Ubah seperti berikut : 85

95 Gambar 7.15 Membuat Form Ubah Data Atur Properties untuk Command Ubah : Caption : \<Ubah Name : UBAH Kemudian Tambahkan Kode Program pada : a. Form1 Procedure Load Pada Form1 Procedure Load tambahkan Kode Program PUBLIC TOMBOL, variable tersebut digunakan untuk membedakan antara tombol Tambah dan Tombol Ubah yang akan digunakan pada waktu Simpan data. 86

96 b. Tombol Tambah Procedure Click Pada Tombol Tambah Procedure Click Tambahkan kode program TOMBOL= TAMBAH, artinya pada waktu tombol Tambah diclick maka nilai variable TOMBOL= TAMBAH c. Kode Program Tombol Ubah Procedure Click Keterangan : Pada kode program Tombol Ubah tersebut, pada waktu tombol Ubah di Klik maka Nilai varibel TOMBO= UBAH, dan Text1 untuk menampilkan NIM enabled=.f. karena NIM tidak boleh di Ubah. d. Kode Program Pada Tombol Simpan Procedure Click Ubah Kode Program pada Tombol Simpan Procedure Click seperti berikut ini : 87

97 Keterangan : IF TOMBOL="TAMBAH" IF SEEK(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) MESSAGEBOX("MAAF NIM TERSEBUT SUDAH ADA!",0+16,"PERINGATAN") RETURN ELSE APPEND BLANK ENDIF ENDIF Pada Program tersebut di atas menunjukkan bahwa Jika Variabel TOMBOL= TAMBAH maka Jika Nilai NIM yang ada pada Tabel Mahasiswa sama dengan Nilai yang dimasukan pada text1, maka akan menampilkan Pesan Maaf NIM Tersebut Sudah ada, tetapi jika tidak maka akan menjalankan Kode APPEND BLANK, artinya ada penambahan data abru pada table mahasiswa. Kemudian Jika Nilai Variabel TOMBOL bukan TAMBAH maka program hanya akan menjalankan kode program berikut : REPLACE NIM WITH THISFORM.TEXT1.Value REPLACE NAMA WITH THISFORM.TEXT2.Value REPLACE TP_LAHIR WITH THISFORM.TEXT3.Value REPLACE TGL_LAHIR WITH THISFORM.TEXT4.Value REPLACE PRODI WITH THISFORM.COMBO1.Value REPLACE NO_TELP WITH THISFORM.TEXT5.Value REPLACE ALAMAT WITH THISFORM.TEXT6.Value Artinya pada program di atas tidak ada APPEND BLANK atau 88

98 menambah Record Baru, tetapi hanya mengganti Record yang ada. e. Menguji Program Ubah Data Jalankan Form Mahasiswa kemudian Ubah Data yang anda pilih seperti berikut : Kemudian Ubah data, sesuai dengan keinginan dan simpan, maka data akan diubah sesuai dengan keinginan. 7.3 TUGAS 1. Desain Form untuk memanipulasi data Dosen, dari Tabel dosen yang telah anda buat. 2. Desain Form untuk memanipulasi data Matakuliah, dari Tabel Matakuliah yang telah anda buat. 89

99 BAB VIII PENCARIAN DATA DAN FILTER 8.1 Pendahuluan Dalam pengolahan data tidak lepas dengan aktifitas pencarian yaitu kegiatan membandingkan data yang disimpan dalam table database dengan data yang diinputkan atau data yang diinginkan. Pencarian dilakukan untuk memenuhi atau memberikan informasi dari hasil pengolahan data yang sesuai dengan keinginan pemakainya. Selain pencarian juga dilakukan filter atau penyaringan data. 8.2 Materi 1. Pencarian Data dengan Locate Perintah Locate berfungsi untuk meletakkan pointer record ke record yang dicari atau yang ditunjuk. Buka kembali Project Manager AKADEMIK yang telah anda buat, dengan cara aktifkan terlebih dahulu direktori tempat project manager anda berada dengan Perintah SET DEFAULT TO D:\AKADEMIK, pada Command Window seperti berikut : Kemudian Buka Project Manager AKADEMIK seperti berikut : Kemudian pilih Tab Documents selanjutnya pilih Form Mahasiswa yang 90

100 telah anda buat dan pilih Modify, sehingga akan tampil form Mahasiswa yang telah anda buat sebelumnya seperti berikut : Gambar 8.1 Form Mahasiswa Kemudian modify form mahasiswa dengan menambahkan Label, Textbox dan Command Button untuk pencarian dengan Locate, seperti berikut ini : Gambar 8.2 Locate Kemudian ketikan kode program pada tombol Locate seperti berikut ini : 91

101 Berdasarkan kode program di atas bahwa : SET EXACT ON Perintah di atas menunjukkan bahwa data harus sama persis, artinya data yang dicari harus sama persis antara spasi huruf besar dan kecil harus sama. LOCATE FOR NIM=ALLTRIM(THISFORM.TEXT7.VALUE)) Perintah di atas menunjukkan bahwa meletakkan Record yang NIM nilainya sama dengan nilainya Text7, sedangkan ALLTRIM adalah perintah untuk menghilangkan spasi pada Text7. IF FOUND() THISFORM.TEXT1.Value=NIM THISFORM.TEXT2.Value=NAMA THISFORM.TEXT3.Value=TP_LAHIR THISFORM.TEXT4.Value=TGL_LAHIR THISFORM.TEXT5.Value=NO_TELP THISFORM.TEXT6.VALUE=ALAMAT THISFORM.COMBO1.Value=PRODI ELSE MESSAGEBOX("Maaf Data tidak ditemukan!",0+64,"informasi") RETURN ENDIF THISFORM.Refresh Perintah di atas menunjukkan bahwa apaila data dari perintah Locate ditemukan maka akan menampilkan data pada Object Text sesuai dengan data yang telah ditentukan, sedangkan jika tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan Maaf Data tidak diemukan. 92

102 Setelah program dijalankan berikut hasilnya : Form di atas menunjukkan apabila data ditemukan, maka data akan ditampilkan pada text box dan combo. Form di atas menunjukkan apabila data tidak ditemukan, maka akan menampilkan pesan peringatan Maaf Data tidak ditemukan. 93

103 2. Pencarian dengan Perintah SEEK Perintah SEEK merupakan perintah untuk pencarian record tertentu dengan cepat seandainya File Indexs digunakan, namun tentu saja data untuk pencarian record harus sama dengan isi Field yang ada. Modify Form mahasiswa anda tambahkan pencarian dengan Seek, seperti berikut ini : Gambar 8.3 Seek Kemudian ketikan kode program pada tombol Seek seperti berikut ini : Berdasarkan kode program di atas bahwa : SET EXACT ON Perintah di atas mennjukkan bahwa data harus sama persis, artinya data yang dicari harus sama persis antara spasi huruf besar dan kecil harus sama. 94

104 SEEK(ALLTRIM(THISFORM.TEXT7.VALUE)) Perintah di atas menunjukkan bahwa membaca indeks NIM apakah nilainya sama dengan nilainya Text7, sedangkan ALLTRIM adalah perintah untuk menghilangkan spasi pada Text7. IF FOUND() THISFORM.TEXT1.Value=NIM THISFORM.TEXT2.Value=NAMA THISFORM.TEXT3.Value=TP_LAHIR THISFORM.TEXT4.Value=TGL_LAHIR THISFORM.TEXT5.Value=NO_TELP THISFORM.TEXT6.VALUE=ALAMAT THISFORM.COMBO1.Value=PRODI ELSE MESSAGEBOX("Maaf Data tidak ditemukan!",0+64,"informasi") RETURN ENDIF THISFORM.Refresh Perintah di atas menunjukkan bahwa apaila data dari perintah Seek ditemukan maka akan menampilkan data pada Object Text sesuai dengan data yang telah ditentukan, sedangkan jika tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan Maaf Data tidak diemukan. Setelah program dijalankan berikut hasilnya Form di atas menunjukkan apabila data ditemukan, maka data akan 95

105 ditampilkan pada text box dan combo. Form di atas menunjukkan apabila data tidak ditemukan, maka akan menampilkan pesan peringatan Maaf Data tidak ditemukan. 3. Penyaringan Data atau Filter Penyaringan data dengan perintah Set Filter To, adalah perintah yang digunakan untuk menyaring data berdasarkan filed tertentu. Modify form mahasiswa anda seperti berikut : Gambar 8.4 Filter 96

106 Kemudian ketikan kode program pada tombol Filter seperti berikut ini : Berdasarkan kode program di atas bahwa : SET EXACT OFF Perintah di atas menunjukkan bahwa data tidak harus sama persis, artinya data yang dicari tidak harus harus sama persis. SET FILTER TO NAMA=ALLTRIM(THISFORM.TEXT7.VALUE) Perintah di atas menunjukkan bahwa data di filter atau disaring berdasarkan Nama Mahasiswa, jika di klik tombol Filter maka data pada Grid akan difilter sesuai dengan nama mahasiswa yang anda ketikkan pada Text8. Kemudian Tambahkan Kode Program Pada Form Mahasiswa Procedure Unload, seperti berikut ini : Kemudian jalankan form mahasiswa yang telah anda tambahkan Tombol 97

107 Filter sepert di atas. Pada form di atas kita tambahkan data mahasiswa kemudian Filter berdasarkan nama, jika diketikan pada Text8 dengan Huruf E, maka data mahasiswa yang tampil pada Grid1 akan menampilkan data yang nama awalnya adalah Charakter E. 8.3 TUGAS Modify Form Dosen dan Matakuliah dengan menambahkan Pencarian Data dan Filter seperti pada Form Mahasiswa. 98

108 BAB IX POINTER 9.1 Pendahuluan Pointer adalah penunjuk record yang berbentuk tanda anak panah kecil di depan sebuah record yang berfungsi menunjukkan record yang sedang aktif sekarang. Umumnya pada saat table dibuka pointer berada pada record pertama. 9.2 Materi Buka kembali form Mahasiswa yang terakhir anda modify dengan mengaktifkan direktori tempat Program atau Project Anda berada pada Command Window dengan perintah SET DEFAULT TO Kemudian buka project AKADEMIK.Pjx sehingga tampil Project Manager seperti berikut : 1. Perintah RECNO( ) Perintah Recno ( ) digunakan untuk mengetahui Nomor Record yang aktif sekarang. Buka form Mahasiswa anda kemudian modify dengan menambahkan Text9 seperti berikut ini : 99

109 Gambar 9.1 Recno Kemudian tambahkan Kode program pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange, seperti berikut ini : Kemudian jalankan Form Mahasiswa dan pilih pada Grid1 data sesuai dengan yang anda inginkan maka pada Text9 akan menunjukkan Nomor Record dari data yang anda pilih, seperti berikut ini : 100

110 2. Perintah Go Bottom Perintah Go Bottom digunakan untuk menuju record paling akhir, modify form mahasiswa dengan menambahkan tombol Go Bottom seperti berikut : Gambar 9.2 Go Bottom Kemudian ubah properties pada object command yang anda tambahkan pada properties picture, kita cari picture yang sesai dengan tombol go bottom, pada visual foxpro sudah menyedakan picture dengan format bmp yang terletak di direktori C:\Program Files\Microsoft Visual Foxpro8\Wizards\Wizbmps, dan Properties Caption di kosongkan saja 101

111 dengan cara seperti berikut ini : Gambar 9.3 Picture Object Command Sehingga nanti akan tampil seperti berikut : Gambar 9.4 Picture Object Command Ketikan kode program pada tombol yang anda tambahkan seperti berikut ini : 102

112 3. Perintah Go Top Perintah Go Bottom digunakan untuk menuju record paling awal, modify form mahasiswa dengan menambahkan tombol Go Top seperti berikut : Gambar 9.5 Go Top Kemudian ketikan kode program pada tombol Go Top yang baru anda tambahkan seperti berikut ini : 103

113 4. Perintah SKIP dan EOF (End Of File) Perintah Skip digunakan untuk pindah dari record yang aktif sekarang ke Record berikutnya. Modify form mahasiswa anda dengan menambahkan tombol Skip seperti berikut ini : Gambar 9.6 Skip Kemudian ketikan kode program pada Tombol Skip yang baru saja anda tambahkan seperti berikut ini : 104

114 Keterangan : Kode Program berikut : IF! EOF() SKIP 1 ELSE GO BOTTOM ENDIF Pada kode program di atas menunjukkan bahwa jika File Tidak di akhir file atau End Of File maka data akan di tujukan pada record berikutnya, tetapi jika file sudah berda di akhir file atau End Of File maka data akan ditujukan pada record terakhir. 5. Perintah BOF (Beginning Of File) Perintah BOF digunakan untuk pindah dari paling awal. Modify form mahasiswa anda dengan menambahkan tombol BOF seperti berikut ini : 105

115 Gambar 9.7 BOF Kemudian ketikan kode program pada tombol BOF yang telah anda buat seperti berikut ini : 106

116 6. Tampilan Form setelah dimodify 9.3 TUGAS Pada form Dosen dan Matakuliah Tambahkan Penunjuk Record atau Pointer seperti pada Form Mahasiswa. 107

117 BAB X BEKERJA LEBIH DARI SATU TABEL 10.1 Pendahuluan Dalam memasukkan data ke dalam tabel tidak selamanya hanya melibatkan satu tabel saja, dalam pemrograman basis data relational terdapat hubungan antar table. Dalam satu form bekerja dua table atau lebih, pada bab ini kita contohkan untuk memasukkan data matakuliah dimana data matakuliah melibatkan table dosen untuk memasukkan data matakuliah tersebut. 10.2Materi Buka kembali form Mahasiswa yang terakhir anda modify dengan mengaktifkan direktori tempat Program atau Project Anda berada pada Command Window dengan perintah SET DEFAULT TO Kemudian buka project AKADEMIK.Pjx sehingga tampil Project Manager seperti berikut : 108

118 1. Membuat Desain Form Matakuliah Buat desain form baru untuk mendesain form matakuliah dengan desain seperti berikut ini : Gambar 10.1 Form Matakuliah 2. Menghubungkan Grid1 dengan Tabel Matakuliah Grid1 dgunakan untuk menampilkan data matakuliah, dengan cara Klik Kanan pada Grid1 kemudian pilih Builder dan pilih Tabel Matakuliah pada Databse akademik, dan masukkan semua filed pada table matakuliah seperti berikut ini : 109

119 Gambar 10.2 Menghubungkan Gri ke Tabel Matakuliah Setelah itu atur properties pada Grid1 pada pilihan : ReadOnly dibuat.t. (True) DeleteMark dibuat.f. (False) 3. Memanggil Tabel Matakuliah dan Tabel Dosen Dalam form matakuliah tersebut memanggil dua table yaitu table matakuliah dan table dosen, perintah memanggil table berada pada Object Form dengan Procedure Load, seperti berikut ini : Jika kita akan mengaktifkan lebih dari satu table dalam satu form maka untuk mengaktifkan dengan perintah seperti berikut : SELECT [AREA KERJA 1] USE NAMA TABEL1 SET ORDER TO INDEX SELECT [AREA KERJA 2] USE NAMA TABEL2 SET ORDER TO INDEX 110

120 SELECT A Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja A digunakan untuk Tabel Matakuliah dengan Index kd_matkul. SELECT B Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja B digunakan untuk Tabel Dosen dengan Index NIDN Untuk Nama Area Kerja sebenarnya bebas, tidak harus A,B,C, boleh 1,2,3 atau nama yang lain. 4. Membuat Procedure sendiri atau Method Method atau procedure adalah program khusus (bisa dibuat sendiri) yang terkait dengan suatu object tertentu. a. Method Kosong Membuat method Kosong untuk memberi nilai pada object Text dengan nilai Kosong, dengan nama Method KOSONG. Cara membuat Method adalah dengan cara sebagai berikut : Klik Menu 111

121 Form kemudian Pilih Method dan beri nama method KOSONG kemudian Klik ADD seperti berikut : Gambar 10.3 Membuat Method Kemudian isikan kode program pada Method kosong dengan cara Klik Form kemudian pilih Procedure KOSONG sebagai berikut : 112

122 b. Method SIAP Membuat method untuk menberi nilai pada object Text dengan nilai ENABLED=.T., dengan nama Method SIAP. Cara membuat Method adalah dengan cara sebagai berikut : Klik Menu Form kemudian Pilih Method dan beri nama method SIAP kemudian Klik ADD, Kemudian isikan kode program pada Method kosong dengan cara Klik Form kemudian pilih Procedure SIAP sebagai berikut : 113

123 c. Method TIDAKSIAP Membuat method untuk menberi nilai pada object Text dengan nilai ENABLED=.F., dengan nama Method TIDAKSIAP. Cara membuat Method adalah dengan cara sebagai berikut : Klik Menu Form kemudian Pilih Method dan beri nama method TIDAKSIAP kemudian Klik ADD, Kemudian isikan kode program pada Method kosong dengan cara Klik Form kemudian pilih Procedure SIAP sebagai berikut : d. Method TAMPIL Membuat method untuk menberi nilai pada object Text dengan nilai yang ada pada Tabel Matakuliah dengan nama Method TAMPIL. Cara membuat Method adalah dengan cara sebagai berikut : Klik Menu Form kemudian Pilih Method dan beri nama method TAMPIL kemudian Klik ADD, Kemudian isikan kode program pada Method kosong dengan cara Klik Form kemudian pilih Procedure TAMPIL sebagai berikut : 114

124 Pada kode program di atas menujukkan bahwa Untuk menampilkan Data Matakuliah harus memanggil Tabel Matakuliah dimana table matakulia berada pada Area Kerja A, maka perintah yang digunakan adalah SELECT A, kemudian menampilkan data Matakuliah ke Object Text yang sudah ditentukan. Untuk menampilkan data Nama Dosen, harus memanggil Tabel Dosen, dimana Tabel Dosen berada pada Area Kerja B, maka perintah yang digunakan adalah SELECT B, kemudian LOCATE FOR NIDN=A->NIDN artinya meletakkan Record Pada Tabel Dosen sesuai dengan NID yang dipilih pada Tabel Matakuliah. 5. Mengisi Kode Program Object Form Procedure Activate Kode program pada form activate digunakan untuk menentukan kondisi object yang ada pada form pada waktu form matakuliah pertama kali dijalankan, berikut kode program pada form Activate : 115

125 Pada kode program di atas untuk membuat object Text menjadi Kosong dan Enabled=.F., maka cukup memanggil Method yang sudah pernah dibuat, yaitu Method KOSONG dan Method TIDAK SIAP. 6. Mengisi Kode Program pada Object Text5 Procedure LostFocus Kode program pada Object Text5 Procedure LostFocus digunakan untuk menentukan membaca apakah NIDN yang dimasukkan pada Text5 ditemukan atau tidak jika ditemukan maka data nama dosen akan ditampilkan pada Text6 sendangkan jika tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan bahwa data NIDN tidak ada. 116

126 7. Mengisi Kode Program pada Object Tombol Tambah Procedure Click Kode program pada Object Tombol Tambah Procedure Click digunakan untuk menentukan kondisi Object Pada Form pada waktu Tombol Tambah diclick. 8. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Batal Procedure Click Kode program pada Object Tombol Batal Procedure Click digunakan untuk menentukan kondisi Object Pada Form pada waktu Tombol Batal diclick. 117

127 9. Mengisi Kode Program pada Object Tombol Ubah Prcedure Click Kode program pada Object Tombol Ubah Procedure Click digunakan untuk menentukan kondisi Object Pada Form pada waktu Tombol Ubah diclick. 118

128 10. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Hapus Procedure Click Kode program pada Object Tombol Hapus Procedure Click digunakan untuk menghapus data Matakuliah, ingat data Matakuliah karena pada form ini untuk mengolah data matakuliah bukan dosen meskipun table dosen juga diaktifkan pada form ini. Pada kode program di atas bahwa table yang dihapus adalah table matakuliah, dimana table matakuliah berada pada Area Kerja A, maka perintah penghapusan data dengan perintah : SELECT A DELETE 11. Mengisi Kode Program pada Object tombol Keluar Procedure Click Kode program pada Object Tombol Keluar Procedure Click digunakan untuk menentukan keluar dari Form. 119

129 12. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Simpan Procedure Click Kode program pada Object Tombol Simpan Procedure Click digunakan untuk manmbahkan dan mengubah data Matakuliah, ingat data Matakuliah karena pada form ini untuk mengolah data matakuliah bukan dosen meskipun table dosen juga diaktifkan pada form ini. Pada kode program di atas bahwa table yang ditambah atau diubah adalah table matakuliah, dimana table matakuliah berada pada Area Kerja A, maka perintah membaca Index dan APPEND BLANK serta REPLACE selalu mengaktifkan Area Kerja A, dengan Perintah SELECT A. 13. Mengisi Kode Program Pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange Kode program pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange digunakan untuk manampilakn data matakuliah pada waktu memilih data matakuliah pada Grid1, caranya cukup memanggil Method tampil yang pernah kita buat sebelumnya. 120

130 14. Mengisi Kode Program pada Object Tombol Cari Procedure Click Kode program pada Object Tombol Cari Procedure Click digunakan untuk mencari data atau meletakan record berdasarkan Kode Matakuliah yang dimasukkan pada Text7, jika data ditemukan maka cukup memanggil Method tampil yang pernah kita buat sebelumnya, dan jika tidak ditemukan menampilkan Pesan Peringatan Maaf Data tidak ditemukan. 15. Mengisi Kode Program pada Object Text8 Procedure InteractiveChange Kode program pada Object Text8 Procedure InteractiveChange digunakan untuk menyaring data berdasarkan Nama Matakuliah yang dimasukkan pada Text8. 121

131 16. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Refresh Procedure Click Kode program pada Object Tombol Refresh Procedure Click digunakan untuk mengembalikan data yang telah difilter berdasarkan Nama Matakuliah yang dimasukkan pada Text Mengisi kode Program Pada Object Tombol Menuju Record Paling Awal atau TOP 122

132 18. Mengisi kode Program pada Object Tombol menuju record sebelumnya 19. Mengisi Kode Program pada Object Tombol menuju Record Selanjutnya 123

133 20. Mengisi Kode Program pada Object Tombol menuju Record paling Akhir 21. Menguji Form Matakuliah Isikan data pada form matakuliah : Gambar 10.4 Form Matakuliah 124

134 10.3 TUGAS Modify Form Input Matakuliah tersebut dengan tambahkan Pencarian data dosen dengan menggunakan Grid, sehingga tampilan seperti berikut : 125

135 BAB XI MEMBUAT FORM PENGAMBILAN KARTU RENCANA STUDI 11.1 Pendahuluan Dalam membuat form pengambilan Kartu Rencana Studi atau KRS melibatkan beberapa table diantaranya Tabel Mahasiswa, Tabel Dosen, Tabel Matakuliah dan Tabel KRS Materi Buka kembali Project AKADEMIK yang terakhir anda modify dengan mengaktifkan direktori tempat Program atau Project Anda berada pada Command Window dengan perintah SET DEFAULT TO Kemudian buka project AKADEMIK.Pjx sehingga tampil Project Manager seperti berikut : 126

136 1. Membuat Desain Form Pengambilan Kartu Rencana Studi (KRS) Desain form pengambilan kartu rencana studi digunakan untuk memasukkan data matakuliah yang akan diambil oleh seorang mahasiswa pada semester tertentu, buat desain form seperti berikut : Gambar 11.1 Form Pengambilan KRS 2. Menghungungkan Tabel Matakuliah, KRS dan Dosen a. Menghubungkan Combo1 ke Tabel Dosen Object Combo1 digunakan untuk menghubungkan tabel dosen da diambil nama dosen sebagai penasihat akademik, lakukan langkah klik kanan pada object combo1 kemudian pilih builder kemudian pilih tabel dosen dan pilih field nama dosen kemudain klik ok seperti berikut : Gambar 11.2 Menghubungkan Combo dengan Tabel Dosen 127

137 b. Mengisi combo2 dengan Semester Object combo2 digunakan untuk menampilkan semester, isikan data semester pada object combo2 dengan nilai1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 dengan cara klik kanan pada object combo2 kemudian pilih builder dan pada Fill tthe List With pilih Data Entered by hand kemudian masukkan nilai pada column1 seperti berikut : Gambar 11.3 Mengisi Combo c. Menghubungkan Grid1 ke Tabel Matakuliah Object Grid1 digunakan untuk menampilkan data matakuliah pada waktu akan mencari data matakuliah setelah diclik tombol open, cara menghubungkan Grid1 dengan tabel matakuliah lakukan seperti berikut : Klik kanan pada Object Grid1 kemudian pilih Builder, pilih tabel Matakuliah kemudian pilih field kd_matkul dan nama_matkul seperti berikut : Gambar 11.4 Mengubungkan Grid dengantabel Matakuliah 128

138 d. Menghubungkan Object Grid2 Tabel KRS Object Grid2 digunakan untuk menampilkan data KRS pada waktu menyimpan data matakuliah yang diambil, cara menghubungkan Grid2 dengan tabel matakuliah lakukan seperti berikut : Klik kanan pada Object Grid2 kemudian pilih Builder, pilih tabel KRS kemudian pilih field kd_matkul, semester, nilai absen, nilai_tugas, nilai_uts, nilai_uas, nilai_akhir, huruf seperti berikut : Gambar 11.5 Mengubungkan Grid dengantabel KRS 3. Membuat Method atau Procedure a. Membuat Method Kosong Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox bernilai kosong, tambahkan method dengan nama KOSONG kemudian ketikan kode program seperti berikut : 129

139 b. Membuat Method SIAP Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox enabled=.t. (True), tambahkan method dengan nama SIAP kemudian ketikan kode program seperti berikut : c. Membuat Method TIDAKSIAP Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox enabled=.f. (False), tambahkan method dengan nama TIDAKSIAP kemudian ketikan kode program seperti berikut : 130

140 d. Membuat Method Tampil Method Tampil digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox sesaui dengan data matakuliah yang kita pilih pada GRID2, tambahkan method dengan nama TAMPIL kemudian ketikan kode program seperti berikut : 4. Mengaktifkan Tabel pada Object Form Procedure Load Pada form pengambilan KRS tersebut memanggil beberapa tabel yaitu Tabel Mahasiswa, Tabel Dosen, Tabel Matakuliah dan Tabel KRS, memanggil tabel 131

141 dilakukan pada Object From Procedure Load, ketikan perintah seperti berikut : SELECT A Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja A digunakan untuk Tabel Mahasiswa dengan Index NIM. SELECT B Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja B digunakan untuk Tabel Dosen dengan Index NIDN SELECT C Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja C digunakan untuk Tabel MATAKULIAH dengan Index KD_MATKUL SELECT D Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja D digunakan untuk Tabel KRS dengan Index KD_MATKUL 5. Mengisi Kode Program Pada Object Form1 Procedure Activate Kode program pada Object Form1 Procedure Activate digunakan untuk menentukan kondisi object-object yang ada pada form1 pada saat form1 132

142 activate atau pertama kali dijalankan. Cara mengaktifkan form1 procedure activate klik dua kali pada form kemudian ganti procedure dengan activate, kemudian ketikan kode program seperti berikut : 6. Mengisi Kode Program Pada Object Combo2 Procedure Click Kode program pada Object Combo2 Procedure Click diguanakn untuk filter data matakuliah yang akan diambil sesuai dengan semester yang dipilih pada combo2, ketikan kode program pada Object Combo2 Procedure Click seperti berikut ini : 7. Mengisi Kode Program pada Grid2 Procedure AfterRowColChange Kode program pada Object Grid2 Procedure AfterRowColChange digunakan untuk menampilak data matakuliah yang dipilih yang pernah diambil oleh mahasiswa. Ketikan kode program pada Object Grid2 Procedure AfterRowColChange seperti berikut : 133

143 8. Mengisi Kode Program pada Object Text1 Procedure LostFocus Kode program pada object Text1 Procedure LostFocus digunakan untuk membaca NIM yang dimasukkan ke Object Text1, setelah Kursor meninggalkan Object Text1 maka kode program baru akan dijalankan, klik dua kali pada Object Text1 kemudian ganti Procedure menjadi LostFocus kemudian ketikan kode program seperti berikut : Pada kode program di atas menunjukkan bahwa menunjuk record berdasarkan nim sesauai dengan nilai yang dimasukkan pada text1, apabila ditemukan maka data nama mahasiswa dan prodi akan ditampilkan, tetapi jika tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan peringatan. 9. Mengisi Kode Program Pada Object Command Open Procedure Click Object Tombol Open digunakan untuk memanggil Grid1 pada waktu akan mencari data matakuliah, lakukan klik dua kali pada Tombol Open kemudian ketikan kode program seperti berikut : 134

144 10. Mengisi kode Program pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange Kode program pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange digunakan pada waktu kita memilih data matakuliah pada grid1 maka data akan ditampilkan pada Texbox. Untuk mengisi kode program lakukan klik dua kali pada object Grid1 kemudian ganti procedure menjadi AfterRowColChange dan ketikan kode program seperti berikut ini : Pada kode program di atas bahwa untuk menampilkan data nama matakuliah dan SKS diambil dari tabel Matakuliah sedangkan Tabel Matakuliah berada pada Area Kerja C, sehingga kode program untuk menampilkan menggunakan perintah SELECT C, seperti berikut : 135

145 SELECT C THISFORM.TEXT5.Value=KD_MATKUL THISFORM.TEXT6.Value=NAMA_MATKUL THISFORM.TEXT7.Value=SKS Sedangkan untuk menampilkan nama dosen pengampu matakuliah diambilkan dari tabel dosen yang berada pada Area Kerja B, dengan cara menunjukkan record NIDN yang sesaui dengan NIDN yang ada pada tabel matakuliah yang ditunjuk, sehingga perintahnya seperti berikut : SELECT B LOCATE FOR NIDN=C->NIDN THISFORM.TEXT8.Value=NAMA_DOSEN 11. Mengisi kode Program pada Object Grid1 Procedure Click Kode program pada Object Grid1 Procedure Click digunakan pada waktu kita memilih Click grid1 maka Grid1 akan Tidak kelihatan atau Visible=.F. (False). Untuk mengisi kode program lakukan klik dua kali pada object Grid1 kemudian ganti procedure menjadi Click dan ketikan kode program seperti berikut ini : 12. Mengisi Kode Program Pada Object Text5 Procedure LostFocus Object Text5 digunakan untuk memasukkan Kode Matakuliah, setelah kode matakuliah diinputkan pada object Text5 setelah kursor meninggalkan Text5 maka akan membaca ke tabel Matakuliah apakah kode matakuliah ditemukan atau tidak. Cara mengisi kode program pada Object Text5 Procedure Click, lakukan Klik dua kali pada Object Text5 kemudian ganti Procedure LostFocus dan ketikan kode program seperti berikut ini : 136

146 Pada kode program di atas bahwa untuk menampilkan data nama matakuliah dan SKS diambil dari tabel Matakuliah sedangkan Tabel Matakuliah berada pada Area Kerja C, sehingga kode program untuk menampilkan menggunakan perintah SELECT C, seperti berikut : SELECT C LOCATE FOR KD_MATKUL=ALLTRIM(THISFORM.TEXT5.Value) IF FOUND( ) THISFORM.TEXT5.Value=KD_MATKUL THISFORM.TEXT6.Value=NAMA_MATKUL THISFORM.TEXT7.Value=SKS ELSE ENDIF SELECT B LOCATE FOR NIDN=C->NIDN THISFORM.TEXT8.Value=NAMA_DOSEN THISFORM.GRID1.Visible=.F. MESSAGEBOX("Maaf Kode Matakuliah Tidak ada!",0+64,"informasi") 13. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Tambah Procedure Click Kode program pada Object Tombol Tambah Procedure Click digunakan untuk mengaktifkan object yang ada pada form1 setelah Tombol Tambah di Clik, ketikan kode program seperti berikut ini : 137

147 14. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Simpan Procedure Click Kode program pada Object Tombol Simpan Procedure Click digunakan untuk menyimpan data matakuliah yang diambil oleh mahasiswa, ketikan kode program seperti di bawah ini : 138

148 Keterangan : Pada Kode program di atas menunjukkan bahwa jika Kode matakuliah sudah pernah diambil oleh mahasiswa maka akan menampilkan pesan bahwa Matakuliah sudah pernah diambil, dengan perintah : SELECT D SEEK(ALLTRIM(THISFORM.TEXT5.Value)) IF FOUND() MESSAGEBOX("Mata kuliah sudah pernah diambil!",0+16,"peringatan") RETURN ENDIF Apabila Object Text1, Combo1, Combo2, Text4 dan Text5 tidak diisi atau Kosong maka akan menampilkan Pesan bahawa data tidak boleh kosong, sehingga kode program seperti berikut : IF EMPTY(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) MESSAGEBOX("Maaf NIM tidak boleh Kosong!",0+16,"Peringatan") RETURN ENDIF IF EMPTY(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) Menunjukkan bahwa Jika Object Text1 bernilai Kosong (EMPTY) 15. Mengisi Kode Program Object Tombol Batal Procedure Click Kode program pada Object Tombol Batal Procedure Click digunakan untuk 139

149 membatalkan data pengambilan matakuliah yang sudah pernah diambil pada semeter tersebut dan tahun akademik yang dipilih. Cara mengisi kode program lakukan klik dua kali pada Tombol Batal kemudian ketikan kode program seperti berikut : Keterangan : Pada kode program diatas menunjukkan bahwa setelah di clik tombol batal, maka akan muncul pesan Yakin akan membatalkan KRS?, jika dijawab Yes maka seluruh data KRS yang diambil pada Tabel KRS pada semester dan tahun akademik yang dipilih akan dihapus. 16. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Hapus Procedure Click Kode program pada Object Tombol Hapus Procedure click digunakan untuk menghapus data matakuliah yang dipilih pada semester dan tahun akademik yang aktif. Kode program Tombol Hapus Procedure Click seperti berikut : 140

150 17. Mengisi Kode Program Object Tombol Cetak Procedure Click Kode program pada object tombol Cetak procedure click digunakan untuk mencetak atau mengakhiri pengambilan KRS, yang diambil oleh mahasiswa pada semester dan tahun akademik terpilih, ketikan kode program pada Object Tombol Cetak Procedure Click seperti berikut ini : 18. Mengisi Kode Program Object Tombol Keluar Procedure Click Kode program pada tombol keluar procedure click digunakan untuk keluar dari form, ketikan kode program seperti berikut : 19. Mengisi Kode Program Object Form1 Procedure Unload Ketikan kode program pada Object Form1 Procedure Unload seperti berikut : 141

151 20. Mengisikan Data Pada Form Pengambilan KRS Gambar 11.6 Hasil Form Pengambilan KRS 11.3 TUGAS Modify Form Pengambilan Kartu Rencana Studi di atas dengan Modify sesuai dengan keinginan anda, sehingga user atau operator akan lebih familiar dalam menjalankan form pengambilan matakuliah, misalkan pencarian data Mahasiswa dengan ditambahkan Grid dan pencarian data Pembimbing akademik juga dengan Grid serta terdapat Text untuk menyaring data Mahasiswa berdasarkan nama. 142

152 BAB XII MEMBUAT FORM INPUT NILAI MATAKULIAH 12.1 Pendahuluan Dalam membuat form input nilai matakuliah melibatkan beberapa table diantaranya Tabel Mahasiswa, Tabel Dosen, Tabel Matakuliah dan Tabel KRS. Desain form pada dasarnya sama dengan form pengambilan matakuliah haya perlu ditambahkan textbox untuk memasukan nilai matakuliah Materi Buka kembali Project AKADEMIK yang terakhir anda modify dengan mengaktifkan direktori tempat Program atau Project Anda berada pada Command Window dengan perintah SET DEFAULT TO Kemudian buka project AKADEMIK.Pjx sehingga tampil Project Manager seperti berikut : 143

153 1. Membuat Form Input Nilai Buat desain form untuk memasukkan data Nilai Matakuliah dengan desain seperti berikut : Gambar 12.1 Form Input Nilai Matakuliah Pada desain form input nilai matakuliah di atas untuk Object Command Button Untuk tombol Tambah, Simpan, Batal, Cetak dan Keluar, atur properties Name sesuai dengan Nama Tombol, yaitu untuk Tombol Tambah Atur Properties Name dengan TAMBAH, Tombol Simpan Atur Properties Name dengan SIMPAN, Tombol Batal Atur Properties Name dengan BATAL, Tombol Cetak Atur Properties Name dengan CETAK, Tombol Keluar Atur Properties Name dengan Keluar. Untuk Object Combo1 dan Object Combo2 pengaturannya sama pada form pengambilan matakuliah atau KRS, yaitu Combo1 dihubungkan dengan table dosen tampilkan data nama dosen dan untuk combo2 isikan data semester. 144

154 Atur Combo1 seperti berikut : Gambar 12.2 Menghubungkan Combo dengan Tabel dosen Atur Combo2 seperti berikut : Gambar 12.3 Mengisi Combo 2. Membuat Method atau Procedure a. Membuat Method Kosong Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox bernilai kosong, tambahkan method dengan nama KOSONG kemudian ketikan kode program seperti berikut : 145

155 b. Membuat Method SIAP Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox enabled=.t. (True), tambahkan method dengan nama SIAP kemudian ketikan kode program seperti berikut : c. Membuat Method TIDAKSIAP Method kosong digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox enabled=.f. (False), tambahkan method dengan nama TIDAKSIAP kemudian ketikan kode program seperti berikut : 146

156 d. Membuat Method Tampil Method Tampil digunakan untuk memberikan nilai object textbox dan combobox sesuai dengan data matakuliah yang kita pilih pada GRID1, tambahkan method dengan nama TAMPIL kemudian ketikan kode program seperti berikut : 147

157 Pada kode program Method Tampil tersebut di atas menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data matakuliah yang diambil oleh mahasiswa yang sesaui dengan NIM pada Text1 dan menampilkan data matakuliah yang dipilih serta melakukan konversi Nilai dari Nilai Absen, Nilai Tugas, Nilai UTS, Nilai UAS menjadi nilai akhir dan Nilai Huruf dengan ketentuan : Nilai Absen = 10% Nilai Tugas = 20% Nilai UTS = 30% Nilai UAS = 40% Total Nilai maka Nilai Akhir 4 dan Nilai Huruf A Total Nilai maka Nilai Akhir 3 dan Nilai Huruf B Total Nilai maka Nilai Akhir 2 dan Nilai Huruf C Total Nilai maka Nilai Akhir 1 dan Nilai Huruf D Total Nlai 0-40 maka Nilai Akhir 0 dan Nilai Huruf E 3. Mengaktifkan Tabel pada Object Form Procedure Load Pada form Input Nilai tersebut memanggil beberapa tabel yaitu Tabel Mahasiswa, Tabel Dosen, Tabel Matakuliah dan Tabel KRS, memanggil tabel dilakukan pada Object From Procedure Load, ketikan perintah seperti berikut: : 148

158 SELECT A Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja A digunakan untuk Tabel Mahasiswa dengan Index NIM. SELECT B Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja B digunakan untuk Tabel Dosen dengan Index NIDN SELECT C Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja C digunakan untuk Tabel MATAKULIAH dengan Index KD_MATKUL SELECT D Menunjukkan bahwa untuk Area Kerja D digunakan untuk Tabel KRS dengan Index KD_MATKUL 4. Mengisi Kode Program Pada Object Form1 Procedure Activate Kode program pada Object Form1 Procedure Activate digunakan untuk menentukan kondisi object-object yang ada pada form1 pada saat form1 activate atau pertama kali dijalankan. Cara mengaktifkan form1 procedure activate klik dua kali pada form kemudian ganti procedure dengan activate, 149

159 kemudian ketikan kode program seperti berikut : 5. Mengisi Kode Program Pada Object Combo2 Procedure Click Kode program pada Object Combo2 Procedure Click diguanakan untuk filter data matakuliah yang akan diambil sesaui dengan dan tahun Akademik yang dipilih pada combo2 dan text4, ketikan kode program pada Object Combo2 Procedure Click seperti berikut ini : 6. Mengisi Kode Program Pada Object Text4 Procedure InteractiveChange Kode program pada Object Text4 Procedure InteractiveChange digunakan untuk filter data matakuliah yang akan diambil sesuai dengan semester dan tahun Akademik yang dipilih pada combo2 dan text4, ketikan kode program pada Object Text4 Procedure InteractiveChange seperti berikut ini : 150

160 7. Mengisi Kode Program pada Grid1 Procedure AfterRowColChange Kode program pada Object Grid2 Procedure AfterRowColChange digunakan untuk menampilkan data matakuliah yang dipilih yang pernah diambil oleh mahasiswa. Ketikan kode program pada Object Grid1 Procedure AfterRowColChange seperti berikut : 8. Mengisi Kode Program pada Object Text1 Procedure LostFocus Kode program pada object Text1 Procedure LostFocus digunakan untuk membaca NIM yang dimasukkan ke Object Text1, setelah Kursor meninggalkan Object Text1 maka kode program baru akan dijalankan, klik dua kali pada Object Text1 kemudian ganti Procedure menjadi LostFocus kemudian ketikan kode program seperti berikut : 151

161 Pada kode program di atas menunjukkan bahwa menunjuk record berdasarkan nim sesauai dengan nilai yang dimasukkan pada text1, apabila ditemukan maka data nama mahasiswa dan prodi akan ditampilkan, tetapi jika tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan peringatan. 9. Mengisi Kode Program pada Object Text9 Procedure LostFocus Kode program pada Object Text9 Procedure LostFocus digunakan untuk menghitung Nilai Akhir dan Nilai Huruf yang dihitung dari Nilai Absen, Nilai Tugas, Nilai UTS dan Nilai UAS. Ketikan kode program pada Object Text9 Procedure LostFocus seperti berikut : 152

162 10. Mengisi Kode Program pada Object Text10 Procedure LostFocus Kode program pada Object Text10 Procedure LostFocus digunakan untuk menghitung Nilai Akhir dan Nilai Huruf yang dihitung dari Nilai Absen, Nilai Tugas, Nilai UTS dan Nilai UAS. Ketikan kode program pada Object Text9 Procedure LostFocus sperti berikut : 153

163 11. Mengisi Kode Program pada Object Text11 Procedure LostFocus Kode program pada Object Text11 Procedure LostFocus digunakan untuk menghitung Nilai Akhir dan Nilai Huruf yang dihitung dari Nilai Absen, Nilai Tugas, Nilai UTS dan Nilai UAS. Ketikan kode program pada Object Text9 Procedure LostFocus sperti berikut : 154

164 12. Mengisi Kode Program pada Object Text12 Procedure LostFocus Kode program pada Object Text12 Procedure LostFocus digunakan untuk menghitung Nilai Akhir dan Nilai Huruf yang dihitung dari Nilai Absen, Nilai Tugas, Nilai UTS dan Nilai UAS. Ketikan kode program pada Object Text9 Procedure LostFocus sperti berikut : 155

165 13. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Tambah Procedure Click Kode program pada Object Tombol Tambah Procedure Click digunakan untuk mengaktifkan object yang ada pada form1 setelah Tombol Tambah di Clik, ketikan kode program seperti berikut ini : 14. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Simpan Procedure Click Kode program pada Object Tombol Simpan Procedure Click digunakan untuk menyimpan data matakuliah yang diambil oleh mahasiswa, ketikan kode program seperti di bawah ini : 156

166 Keterangan : Pada Kode program di atas menunjukkan bahwa jika Kode matakuliah belum pernah diambil oleh mahasiswa maka akan menampilkan pesan bahwa Matakuliah sudah pernah diambil, dengan perintah : SELECT D SEEK(ALLTRIM(THISFORM.TEXT5.Value)) IF! FOUND() MESSAGEBOX("Mata kuliah belum pernah diambil!",0+16,"peringatan") RETURN ENDIF Apabila Object Text1, Combo1, Combo2, Text4 dan Text5 tidak diisi atau Kosong maka akan menampilkan Pesan bahawa data tidak boleh kosong, sehingga kode program seperti berikut : 157

167 IF EMPTY(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) MESSAGEBOX("Maaf NIM tidak boleh Kosong!",0+16,"Peringatan") RETURN ENDIF IF EMPTY(ALLTRIM(THISFORM.TEXT1.Value)) Menunjukkan bahwa Jika Object Text1 bernilai Kosong (EMPTY) 15. Mengisi Kode Program Object Tombol Batal Procedure Click Kode program pada Object Tombol Batal Procedure Click digunakan untuk membatalkan pengisian nilai matakuliah. Cara mengisi kode program lakukan klik dua kali pada Tombol Batal kemudian ketikan kode program seperti berikut : 16. Mengisi Kode Program Object Tombol Cetak Procedure Click Kode program pada object tombol Cetak procedure click digunakan untuk mencetak atau mengakhiri Penilaian Matakuliah, yang diambil oleh mahasiswa pada semester dan tahun akademik terpilih, ketikan kode program pada Object Tombol Batal Procedure Click seperti berikut ini : 158

168 17. Mengisi Kode Program Object Tombol Keluar Procedure Click Kode program pada tombol keluar procedure click digunakan untuk keluar dari form, ketikan kode program seperti berikut : 159

169 18. Mengisi Kode Program Object Form1 Procedure Unload Ketikan kode program pada Object Form1 Procedure Unload seperti berikut : 19. Mengisikan Data Pada Form Pengambilan KRS Gambar 12.4 Hasil Form Input Nilai Matakuliah Jalankan form input nilai matakuliah yang telah anda buat, kemudian 160

170 masukkan NIM mahasiswa yang akan dimasukkan nilai matakuliahnya selanjutnya pilih semester dan tahun akademik dari matakuliah yang akan dinilai, kemudian pilih matakuliah yang akan dinilai pada Grid1 kemudian isikan nilai absen, tugas, uts dan uas dan simpan, maka secara otomatis nilai akan ter-update pada tabel KRS TUGAS Modify Form Input Nilai Matakuliah yang telah anda buat tadi, modify sehingga User atau operator lebih mudah dan familiar dalam memasukkan nilai matakuliah yang diambil mahasiswa. 161

171 BAB XIII MEMBUAT REPORT 13.1 Pendahuluan Report atau laporan adalah kegiatan menampilkan dan meringkas data dalam format cetakan baik ke printer maupun cetakan ke layar. Dua komponen utama dari laporan adalah data dan rancangan. Sumber data untuk laporan bias table, query ataupun view. Dalam report designer kita bias memasukkan objeck-objeck berupa textbox, label, line, rectangle, rounded rectangle dan picture/ole bound control. Objeck-objeck tersebut bias kita masukkan ke dalam beberapa bagian report yang berbeda. Pada report yang tidak memiliki data grouping, report dibagi ke dalam tiga bagian, pageheader, detail dan page footer. Page header dan page footer hanya akan ditampilkan satu kali (maksimal) dalam satu halaman. Bagian detail akan dicetak berulang-ulang selama datanya masih ada (misalnya dari table). Pada report yang memiliki data grouping, ada dua bagian tambahan yaitu group header dan group footer Materi 1. Variabel Di dalam report, kita dapat membuat satu atau beberapa buah variable yang perlu ditampilkan dalam report sebagai hasil dari perhitungan tertentu, baik perhitungan fisik table (missal COUNT) maupun perhitungan matematis (misalnya SUM). Pembuatan variable dalam report dapat dilakukan dengan membuka dialog variable (pilih menu reports, variables). Berikut beberapa komponen dalam dialog variables. 162

172 Tabel 13.1 Komponen Dialog Variabel Komponen Variables Value to Store Calculate Initial Value Release after report Reset at Keterangan Tuliskan nama-nama variable yang kita buat dalam list ini. Tuliskan variable, nama field ataupun yang akan dimasukkan ke dalam variable. Beberapa perlakuan (penghitungan) yang dilakukan pada value to store sebelum disimpan pada variable. Pilihannya adalah : Nothing Count Sum Average Lowest Highest Std. Deviation Variation Nilai awal yang disimpan pada variabel Pilihan yang me-release variable setelah report selesai ditampilkan Pilihan waktu pengulangan proses Calculate. Ketika pengulangan dilakukan nilai variable akan berubah menjadi initial value. 2. Data Grouping Sering kita perlu mengelompokkan beberapa data dalam table yang ditampilkan dalam report berdasarkan kategori tertentu, pengelompokan ini dalam visual foxpro dapat kita lakukan dengan menggunakan fasilitas data grouping. Untuk membuat data grouping, pilih menu report, data grouping pada dialog box data grouping, ada beberapa komponen yang perlu diisi. Tabel 13.2 Komponen Dialog Data Grouping Komponen Group Expression Group Properties Keterangan Dalam kotak ini, kita isikan dasar pengelompokkan Pilihan-pilihan preferensi perlakuan terhadap group. 163

173 3. Membuat Report / Laporan Buka kembali Project AKADEMIK yang terakhir anda modify dengan mengaktifkan direktori tempat Program atau Project Anda berada pada Command Window dengan perintah SET DEFAULT TO Kemudian buka project AKADEMIK.Pjx sehingga tampil Project Manager seperti berikut : Kemudian pilih Report -> New -> New Report Gambar 13.1 Membuat Report Maka akan tampil report designer seperti berikut : 164

174 Gambar 13.2 Report Designer Kemudian munculkan Title Band dan Summary Band dengan cara pilih menu Report -> Title/Summary Gambar 13.3 Title/Summry Report Designer Kemudian beri tanda pada Title Band dan Summary band seperti berikut : 165

175 Sehingga tampilan Report Designer menjadi seperti berikut : Gambar 13.4 Title/Summry Report Designer Dalam Report Designer terdapat Report Control Toolbar yang dapat digunakan untuk membauat desain Laporan, berikut cara menampilkan Report Control Toolbar. Klik Menu View -> Pilih Report Control Toolbar 166

176 Sehingga akan muncul Report Control Toolbar seperti berikut : Picture/ActiveX Bound Control Label Field Line Rectangle Rounded Rectangle Gambar 13.5 Report Controls Report Designer 4. Membuat Design Report / Laporan Data Mahasiswa Buat design Report Mahasiswa dengan menggunakan Report Control Toolbar dengan desain seperti berikut : Gambar 13.6 Desain Laporan Mahasiswa 167

177 Ketentuan : a. Atur Page Setup menjadi menjadi Lanscape Pilih Menu File -> Page Setup Gambar 13.7 Page Setup Report Designer Kemudian Print Setup -> Pilih Landscape Gambar 13.8 Page Setup Landscape b. Letakkan Label dan Line sesauai dengan tempatnya, misalnya untuk Judul diletakkan di bagian Title, Kolom Header Latakkan pada Page Header dan Bagian Field Data Tabel diletakkan pada Bagian Detail. 168

178 c. Masukkan Tabel Mahasiswa dengan cara Klik Kanan pada Report Designer ada kemudian pilih Data Environment -> Klik Kanan Pada Data Environment -> Klk Add -> Pilih Tabel Mahasiswa Gambar 13.9 Object Field 169

179 d. Kemudian Tutup Data Environment, selanjutnya masukkan Field sesuai dengan data pada pagian Detail, misalkan NIM, Tambahkan Field pada bagian Detail pada kolom NIM dengan Object Field, kemudian Field tersebut kita hubungkan ke table mahasiswa dengan Field NIM. Dengan cara Klik bagian Expression kemudian pilih Filed NIM seperti berikut : Gambar Insert Object Field Sehingga pada Kolom NIM terdapat Field NIM seperti berikut : 170

180 Gambar Insert Object Field e. Dengan cara yang sama tambahkan field pada masing-masing kolom pada bagian detail sehingga tampilan menjadi seperti berikut : Gambar Insert Object Field f. Untuk Bagian No. gunakan Field NIM kemudian atur Pada Calculations ganti dengan Count. 171

181 g. Untuk melihat Hasil Desain Report klik Print Preview Gambar Laporan Mahasiswa h. Kemudian simpan Desain Laporan dengan nama Lapmahsiswa 172

182 5. Memanggil Report / Laporan Dalam Form a. Buat Form Baru untuk memanggil Laporan dengan desain seperti berikut : Gambar Form Laporan Mahasiswa Kemudian simpan form tersebut dengan nama lapmahasiswa b. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Printer Procedure Click Keterangan : Kode program di atas memanggil file Laporan Mahasiswa yang telah anda buat kemudian dicetak ke dalam printer. c. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Preview Procedure Click 173

183 Keterangan : Kode program di atas memanggil file Laporan Mahasiswa yang telah anda buat kemudian dicetak ke dalam layar. d. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Keluar Procedure Click 6. Memanggil Report / Laporan dengan filter a. Desain Form Laporan Mahasiswa Gambar Form Laporan Mahasiswa Pada form di atas digunakan untuk memanggil report atau laporan 174

184 mahasiswa berdasarkan NIM atau berdasarkan Program Studi. Untuk pilihan NIM dan Nama Mahasiswa menggunakan Object Optiongroup1, Atur Properties ButtonCount beri Nilai 2, kemudian Klik Kanan pada Optiongroup1 pilih Edit, kemudian Atur Caption masing-masing Option, Caption Option1 = NIM dan Option2 = Program Studi. b. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Printer Procedure Click Keterangan : Kode program di atas memanggil file Laporan Mahasiswa yang telah anda buat kemudian dicetak ke dalam printer, Jika Optiongroup1 bernilai 1 maka akan mencetak data mahasiswa dengan NIM yang disikian pada Text1, sedangkan jika Optiongroup1 bernilai 2 maka akan mencetak data mahasiswa dengan filter berdasarkan Program Studi. 175

185 c. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Preview Procedure Click Keterangan : Kode program di atas memanggil file Laporan Mahasiswa yang telah anda buat kemudian dicetak ke dalam layar, Jika Optiongroup1 bernilai 1 maka akan mencetak data mahasiswa dengan NIM yang disikian pada Text1, sedangkan jika Optiongroup1 bernilai 2 maka akan mencetak data mahasiswa dengan filter berdasarkan Program Studi. d. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Keluar Procedure Click 7. Membuat Report / Laporan Lebih dari Dua Tabel a. Membuat Report / Laporan Data Matakuliah Report / Laporan data matakuliah melibatkan dua table yaitu Tabel Matakuliah dan Tabel Dosen, sehingga dalam pembauatan Laporan menerapkan Relation. Buat desain report seperti berikut : 176

186 Gambar Desain Laporan Matakuliah b. Memasukan Tabel Mahasiswa dan Dosen Masukkan Tabel Mahasiswa dengan cara Klik Kanan pada Report Designer ada kemudian pilih Data Environment -> Klik Kanan Pada Data Environment -> Klk Add -> Pilih Tabel Mahasiswa. Masukkan Tabel Doesn dengan cara Klik Kanan pada Report Designer ada kemudian pilih Data Environment -> Klik Kanan Pada Data Environment -> Klk Add -> Pilih Tabel Dosen. Gambar Dataenvironment c. Merelasikan Tabel Matakuliah dengan Tabel Dosen Relasikan Tabel Matakuliah dengan Tabel Dosen dengan cara menghubungkan Field NIDN yang ada pada Tabel Matakuliah ke 177

187 Field NIDN yang ada pada Tabel dosen, seperti berikut : Gambar Relasi Tabel d. Memasukan Field ke dalam Report Masukan field ke dalam report pada bagian Detail, untuk Kode Matakuliah, Nama Matakuliah, SKS dan semester diambil dari Tabel Matakuliah sedangkan Dosen Pengampu diambil dari Tabel Dosen. Lakukan seperti pada pembuatan laporan Mahasiswa sebelumnya, sehingga desain form seperti berikut : Gambar Laporan Matakuliah Kemudian Simpan Report dengan Nama LAPMATKUL 178

188 8. Memanggil Report Matakuliah dengan Form a. Desain Form untuk memanggil Report Matakuliah Gambar Form Laporan Matakuliah Kemudian Simpan Form dengan Nama LAPMATKUL b. Menghubungkan Combo1 dengan Tabel Dosen Hubungkan Object Combo1 dengan Tabel dosen, dengan menampilkan Field NIDN dan Nama Dosen dengan cara seperti berikut : Klik Kanan pada Combo1 Pilih Builder kemudian Pilih Tabel Dosen, tarik Filed NIDN dan Nama_dosen seperti berikut : Gambar Menghubungkan Combo dengan Tabel Dosen 179

189 c. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Printer Procedure Click d. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Preview Procedure Click e. Mengisi Kode Program Pada Object Tombol Keluar Procedure Click 180

190 13.3 TUGAS 1. Buatlah Report / Laporan Data Dosen, dengan filter berdasarkan NIDN, Nama Dosen 2. Buat Report Untuk mencetak KRS dengan nama LAPKRS.RPT, kemudian Report dipanggil pada Form Input KRS pada Tombol Cetak, dicetak berdasarkan NIM yang dipilih. 3. Buat Report untuk Mencetak Nilai Mahasiswa dengan Nama LAPKHS.RPT, kemudian Report dipanggil pada Form Input Nilai pada 181

191 Tombol Cetak, dicetak berdasarkan NIM yang dipilih. 4. Buat Report untuk Mencetak Transkrip Nilai Mahasiswa, kemudian buat Form untuk mencetak Report Transkrip Nilai dicetak berdasarkan NIM yang dipilih. 182

192 BAB XIV PROGRAM UTILITY 14.1 Pendahuluan Dalam pemrograman basisdata diperlukan sebuah program utility yang dapat membantu seorang user atau operator dalam hal mengelola database seperti perbaikan file index, pemadatan file, proses backup data dan restore data serta program login Materi 1. Membuat Program Utility Perbaikan File Index / Reindex Program perbaikan index atau reindex digunakan untuk memperbaiki file index apabila terjadi kerusakan file index pada setiap table dalam database. Tambahkan form baru dan desain form seperti berikut : Gambar 14.1 Form Reindex Kemudian simpan Form dengan nama Formreindex, dan ketikkan Kode Program Pada Tombol Ok dan Selesai Seperti berikut : Kode Program Object Tombol OK : 183

193 Kode Program Object Tombol Selesai : 2. Membuat Program Utility Pemadatan Data / Pack Program pemadatan data atau pack digunakan untuk memadatkan data setelah dilakukan penghapusan atau delete data apabila terjadi penghapusan record pada setiap table dalam database. Tambahkan form baru dan desain form seperti berikut : 184

194 Gambar 14.2 Form Pack Kemudian simpan Form dengan nama Formpack, dan ketikkan Kode Program Pada Tombol Ok dan Selesai Seperti berikut : Kode Program Object Tombol OK : Kode Program Object Tombol Selesai : 185

195 3. Membuat Program Utility Backup Data Program Backup Data digunakan untuk membackup data table dalam database. Tambahkan form baru dan desain form seperti berikut : Gambar 14.3 Form Backup Kemudian simpan Form dengan nama Formbackup, dan ketikkan Kode Program Pada Tombol Open, Ok dan Selesai Seperti berikut : Kode Program Object Tombol OPEN : Kode Program Object Tombol OK : 186

196 Kode Program Object Tombol Selesai : 4. Membuat Program Utility Restore Data Program Restore Data digunakan untuk membaca data file tabel yang telah dibackup. Tambahkan form baru dan desain form seperti berikut : Gambar 14.4 Form Restore Kemudian simpan Form dengan nama Formrestore, dan ketikkan Kode Program Pada Tombol Open, Ok dan Selesai Seperti berikut : 187

197 Kode Program Object Tombol OK : Kode Program Object Tombol Selesai : 188

198 5. Membuat Program Utility Login Program Login digunakan untuk mengijinkan apakah pengguna diperbolehkan mengakses program atau tidak. Tambahkan Tabel Kunci.Dbf ke dalam database AKADEMIK dengan desain table seperti berikut : Gambar 14.5 Desain Tabel Kunci Kemudian desain form login seperti berikut : Gambar 14.6 Form Login Kemudian simpan Form dengan nama Formlogin, dan ketikkan Kode Program Pada Tombol Log in dan Selesai Seperti berikut : Kode Program Object Tombol Log In : 189

199 Kode Program Object Tombol Cancel: 14.3 TUGAS Buatlah form untuk mengelola data User, yang terdiri Tambah User Baru dan mengganti Password. 190

200 BAB XV MENU UTAMA 15.1 Pendahuluan Menu utama adalah program yang digunakan untuk memanggil form yang telah dibuat dan akan ditampilkan melalui menu utama. Dalam visual foxpro terdapat dua menu utama yaitu menu puldown dan menu shortcut Materi Sebelum membuat menu utama yaitu menu puldown dan menu shortcut, terlebih dahulu buka project AKADEMIK kemudian buka project manager AKADEMIK. 1. Membuat Menu Puldown Untuk membuat menu puldown pilih tab other pada Project Manager AKADEMIK, kemudian pilih menus dan pilih new kemudian pilih menu. 191

201 Gambar 15.1 Menu Pulldown a. Membuat Menu Buatlah menu yang terdiri dari File, Transaksi dan Laporan Seperti berikut : Gambar 15.2 Menu Pulldown b. Membuat Submenu dari Menu File Buatlah Sub Menu dari menu File yang terdiri dari Data Mahasiswa, Data Dosen, Data Matakuliah dan Keluar. Cara Pada Prompt File Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. 192

202 Gambar 15.3 Menu Pulldown Pada bagian Result pilih Procedure, kecuali pada Prompt \-, yang digunakan untuk membuat garis. c. Membuat Submenu Menu Transaksi Buatlah Sub Menu dari menu Transaksi yang terdiri dari Kartu Rencana Studi dan Input Nilai. Cara Pada Prompt Transaksi Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. Gambar 15.4 Menu Pulldown Pada bagian Result pilih Procedure. d. Membuat Submenu Menu Laporan Buatlah Sub Menu dari menu Laporan yang terdiri dari Lap. Mahasiswa, Lap. Dosen, Lap. Matakuliah, Lap. KRS dan Lap. Nilai. Cara Pada 193

203 Prompt Laporan Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. Gambar 15.5 Menu Pulldown Pada bagian Result pilih Procedure, kecuali pada Prompt \-, yang digunakan untuk membuat garis. e. Mengaktifkan Top Level Form Cara mengaktifkan Top Level Form, Pilih Menu View kemudian Pilih General Options selanjutnya beri tanda pada Top Level Form. Gambar 15.6 Mengaktifkan Top Level Form 194

204 Gambar 15.7 Mengaktifkan Top Level Form Selnjutnya klik ok. f. Mengenerate Menu Langkah selanjutnya lakukan Generate menu utama yang telah anda buat, dengan langkah Klik Menu, kemudian pilih Generate. Gambar 15.8 Mengaktifkan Generate Selanjutnya simpan Menu dengan nama file UTAMA 195

205 Selanjutnya lakukan Generate, dengan klik tombol Generate. Kemudian tutup menu utama yang telah anda buat, selanjutnya membuat form untuk memanggil menu utama yang telah anda buat. g. Membuat form untuk memanggil menu utama Buat form baru, pada project manager Akademik anda. Gambar 15.9 Desain Form Menu Utama 196

206 Atur Properties : 1. ShowWindow : pilih 2- As Top Level Form 2. WindowState : pilih 2-Maximized 3. WindowType : pilih 1-Modal Kemudian simpan form dengan nama menuutama. Selanjunya ketikan kode program pada Form menuutama Procedure Init, seperti berikut : h. Tampilan Form Menu Utama Selanjutnya jalankan form menu utama yang telah anda buat : Gambar Form Menu Utama i. Memanggil form Mahasiswa pada Menu Utama Untuk memanggil form Mahasiswa pada menu utama yang perlu dilakukan adalah 1. Buka kembali form mahasiswa, kemudian atur properties pada form mahasiswa tersebut: 197

207 Atur properties : AutoCenter :.T. (True) ShowWindow : 1-In Top-Level Form WindowType : 1-Modal 2. Buka Kembali Menu Utama yang telah anda buat Pilih tab Other-Pilih Menus-pilih Utama-pilih Modify 198

208 Selanjutnya pilih sub menu Mahasiswa, klik Create Kemudian ketikan kode program seperti berikut : Selanjutnya tutup kode program dan simpan kembali dan lakukan Generate ulng menu utama anda. Yang perlu dingat adalah bahwa setiap melakukan perubahan pada menu utama harus selalu dilakukan GENERATE. 199

209 Selanjutnya tutup menu utama dan jalankan form menu utama. 3. Jalankan form menu utama Jalankan form menu utama dan pilih submenu mahasiswa. 2. Membuat Menu Shorchut Untuk membuat menu shorcut pilih tab other pada Project Manager AKADEMIK, kemudian pilih menus dan pilih new kemudian pilih Shorchut. a. Membuat Menu Shorchut Gambar Menu Shortcut Lakukan seperti membuat menu pada menu sebelumnya. 200

210 b. Membuat Submenu dari Menu File Buatlah Sub Menu dari shorchut menu File yang terdiri dari Data Mahasiswa, Data Dosen, Data Matakuliah dan Keluar. Cara Pada Prompt File Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. Pada bagian Result pilih Procedure, kecuali pada Prompt \-, yang digunakan untuk membuat garis. c. Membuat Submenu Menu Transaksi Buatlah Sub Menu dari shorchut menu Transaksi yang terdiri dari Kartu Rencana Studi dan Input Nilai. Cara Pada Prompt Transaksi Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. 201

211 Pada bagian Result pilih Procedure. d. Membuat Submenu Menu Laporan Buatlah Sub Menu dari menu Laporan yang terdiri dari Lap. Mahasiswa, Lap. Dosen, Lap. Matakuliah, Lap. KRS dan Lap. Nilai. Cara Pada Prompt Laporan Bagian Result Pilih Submenu kemudian Klik Create. Pada bagian Result pilih Procedure, kecuali pada Prompt \-, yang digunakan untuk membuat garis. e. Mengenerate Menu Langkah selanjutnya lakukan Generate menu utama yang telah anda buat, dengan langkah Klik Menu, kemudian pilih Generate. 202

212 Selanjutnya simpan Menu dengan nama file SHORCHUT Selanjutnya lakukan Generate, dengan klik tombol Generate. 203

213 f. Memanggil menu shorchut pada form menuutama procedure RightClick g. Jalankan form menuutama 15.3 TUGAS 1. Tambahkan menu Utility pada menu utama yang telah anda buat, menu utility terdiri dai sub menu Reindex, Pack, Bac-up, Restore dan Ganti Password 2. Panggil semua form yang telah anda buat pada menu utama. 204

214 BAB XVI PROGRAM UTAMA 16.1 Pendahuluan Tahap akhir dalam pembuatan program aplikasi adalah tahapan penyelesaian agar program aplikasi dapat berjalan lebih maksimal dan dikontrol oleh sebuah perintah yang selalu dibaca pertama kali saat program dijalankan. Tahap kahir ini meliputi menetapkan program utama, membuat object code dan mengkompilasi program Materi 1. Membuat Program Utama Program utama dalam visual foxpro adalah program yang pertama kali dijalankan pada saat aplikasi dipanggil/diseksekusi. Program utama bias ditetapkan menurut keinginan pembuat aplikasi, mungkin object form, object menu atau object code. Umumnya object yang dijadikan program utama adalah object code karena pada object code tersebut dapat dituliskan/diberikan perintahperintah pengaturan variable lingkungan (setting environment). Agar sebuah object dikenali sebagai program utama (Main Program) maka kita perlu mengubahnya menjadi program utama, ini dilakukan dengan cara berikut : a. Pada jendela project manager, pilih program yang akan dijadikan sebagai program utama Misalkan kita memilih object form menu utama yang akan dijadikan sebagai program utama. b. Klik kanan mouse pada item object yang diinginkan yaitu form menu utama 205

215 Gambar 16.1 Set Main c. Pada menu popup yang ditampilkan pilih Set Main sehingga tulisan nama item object berubah menjadi berwarna hitam tebal. 2. Membuat Object Code Jika program utama ditetapkan berasal dari sebuah object code maka terlebih dahulu harus dibuatkan object dengan disertai perintah-perintah yang diperlukan dalam sebuah program aplikasi. Untuk membuat object code caranya hampir sama dengan membuat object form atau object lainnya dengan cara langkah-langkah sebagai 206

216 berikut : a. Click Object Code pada Jendela Project Manager Akademik Gambar 16.2 Program Utama b. Click Item Program c. Click Tombol New, sehingga ditampilkan jendela kode program namun tidak memiliki bagian object dan bagian nama procedure seperti dalam code program sebuah form. d. Tuliskan semua perintah yang diperlukan sebagai pengaturan atau setting variable environment. Contoh : Perintah-perintah yang sering digunakan dalam object code program yang digunakan sebgai main program diantarannya adalah : Set Talk Off Digunakan untuk menonaktifkan echo perintah dalam layar / 207

217 object form Set Date British Digunakan untuk mengubah format tanggal seperti Negara British dengan Format dd/mm/yy Set Century On Digunakan untuk tampilan empat angka pada angka tahun Set Deleted On Digunakan untuk mengaktifkan perintah penghapusan Record Open Database AKADEMIK Digunakan untuk memanggil database akademik, database yang kita inginkan. _Screen.Visible =.F. Digunakan untuk menonaktifkan tampilan layar utama Foxpro Do Form FormLogin Untuk menjalankan Form Login Read Events Digunakan untuk menahan Eksekusi yang ada sampai akhir program Contoh tersebut masih dapat domodifikasi lagi atau ditambah perintah-perintah lainnya yang diperlukan dalam sebuah program aplikasi yang dibuat. Ketikan Kode program Pada Object Code seperti berikut : 208

218 e. Simpan dan berilah nama object code tersebut dengan nama yang sesaui keinginan anda. (File code program akan disimpan dengan ekstensi file.prg) Simpan file dengan nama MAIN.PRG f. Jika object code program akan dijadikan sebagai program utama (Main Program) maka lakukan langkah untuk membuatnya sebagai main program dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadikan MAIN.PRG sebagai Main Program atau Program Utama dengan cara Klik Kanan pada MAIN, kemudian pilih Set Main, sehingga warna Item MAIN menjadi Hitam Tebal. 3. Mengkompilasi Program Agar program aplikasi yang dibuat dapat dijalankan langsung tanpa memanggil program Microsoft Visual Foxpro maka perlu di-compile / dikompilasi terlebih dahulu. Proses kompilasi akan menghasilkan sebuah file Executable (.EXE) yaitu 209

219 file yang dapat dijalankan langsung tanpa memanggil program visual foxpro. Proses kompilasi program dapat dilakukan dengan cara : Pilih Object Code, kemudian pilih Program dan Pilih MAIN Click tombol Build pada Jendela Project Manager sehingga ditampilkan kotak dialog Build seperti beikut : Gambar 16.3 Build Program Utama Pada bagian Build Action pilihlah Win32 Executable / COM Server (exe) untuk membuat file hasil menjadi file Executable (exe) Pada bagian options pilihlah Recompile All Files untuk mengkompile semua file yang diperlukan dalam program aplikasi, dan display errors untuk menampilkan pesan kesalahan yang mungkin terjadi saat kompilasi sehingga kita mudah mencari 210

220 kesalahan tersebut untuk dibetulkan. Click tombol perintah OK sehingga ditampilkan kotak dialog Save As untuk menyimpan file hasil Kompilasinya Tuliskan nama file hasil kompilasinya pada kotak dialog Save As tersebut (Nama file ini yang nantinya akan dijadikan sebagi nama File Executablenya), berikan Nama SIAKAD.EXE Click tombol perintah Save untuk memulai proses kompilasi program dan tunggu sampai proses kompilasi selesai yang ditandai dengan pesan Build Executable complete pada baris status. Jika tidak terjadi kesalahan maka program berhasil decompile dan jika ada kesalahan maka akan ditampilkan pesan kesalahannya pada jendela tersendiri dan harus diperbaiki terlebih dahulu kesalahan tersebut sebelum dikompilasi ulang. 211

221 Jika terjadi kesalahan seperti berikut : Jika diperlukan lakukan pengujian untuk menjalankan file Exe tersebut tanpa mengaktifkan program Microsoft Visual Foxpro (tutup terlebih dahulu program visual foxpro kemudian jalankan file exe yang terbentuk melalui window explorer. Setelah file Exe terbentuk, maka coba buka Direktori dimana letak Program Exe anda berada dan jalankan, tanpa membuka Microsoft Visual Foxpro. 212

222 Click dua kali SIAKAD.EXE, maka akan menjalankan form Login seperti berikut : 16.3 TUGAS Modifykasi Program Anda, sehingga menjadi Suatu Program Sistem Informasi Akademik yang Menarik. 213

223 BAB XVII SETUP PROGRAM 17.1 Pendahuluan Jika kompilasi program menghasilkan file exe yang dapat dijalankan tanpa harus memanggil program Microsoft Visual Foxpro terlebih dahulu maka pembuatan Setup Program akan menghasilkan file SETUP.EXE yang digunakan untuk menginstal program aplikasi yang sudah dibuat ke komputer lain yang memiliki program Microsoft Visual Foxpro. Sebab itulah Setup Program diperlukan untuk melakukan instalasi program aplikasi dapat dijalankan tanpa harus memiliki program Microsoft Visual Foxpro. Pembuatan Setup Program ini memerlukan bantuan dari software InstallShield Express for Visual Foxpro. Jadi sebelumnya cek telebih dahulu apakah program tersebut sudah terinstal dalam computer anda atau belum jika belum maka install software tersebut terlebih dahulu Materi Langkah membuat Setup Program 1. Buatlah folder baru dengan nama SUMBER (atau yang lain sesaui dengan keinginan), kemudian copylah semua file yang diperlukan dalam aplikasi ke folder sumber tersebut. File-file yang diperlukan biasanya adalah file Database, File Tabel, File Index, File eport, File Executable dan File-file penunjang lainnya seperti file gambar, file icon dan sebaginya. Sedangkan file-file code program, menu utama dan file form tidak usah diikutkan karena sudah ada didalam file executable-nya. 2. Buatlah folder baru dengan nama HASIL (atau nama yang lain sesuai keinginan) yang digunakan untuk menampung file hasil proses pembuatan SETUP PROGRAM 3. Jalankan program installshield express for visual foxpro sehingga dtampilkan splash screen dan layar utama program seperti gambar berikut : 214

224 Gambar 17.1 Installshield Express 4. Dilayar utama pada bagian project task pilihlah Create a New Project untuk membuat project installshield yang baru sehingga ditampilkan kotak dialog New Project (jika sudah pernah membuat project install shield, boleh memilih open an exiting project untuk menggunakannya kembali). 5. Pada bagian project name tulislkan nama project dari aplikasi yang anda 215

225 buat 6. Pada bagian location tuliskan nama folder hasil yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan file hasil proses pembuatan file setup (dalam contoh ini nama folder adalah HASIL), click tombol OK sehingga layar wizard berikutnya ditampilkan seperti pada gambar berikut ini. 7. Pilihlah tab installation designer sehingga layar wizard berubah menjadi seperti gambar berikut : 8. Pada bagian I. Organize Your Setup pilihlah : - General Information, ubahlah data yang ada pada bagian : Product Name : untuk member nama aplikasi yang dibuat Product Version : untuk member nomor versi dari aplikasi yang dibuat 216

226 (optional) INSTALLDIR : untuk menentukan folder yang digunakan sebagai tempat menyimpan file hasil setup aplikasinya. DATABASEDIR : untuk menentukan folder database dan table-tabelnya jika ingin dibuat terpisah dengan folder programnya (optional). Title : untuk member judul program instalasi program aplikasi Author : untuk menuliskan informasi pembuat program aplikasinya. - Setup Type, aktifkan hanya pilihan Typical sedang Minimal dan Custom di nonaktifkan - Pada bagian 2. Specify Aplication Data Pilihlah File untuk menentukan filefile apasaja yang akan disertakan dalam program Setup yang dibuat seperti pada gambar : Cari dan click nama folder SUMBER pada bagian jendela Source computer s folders. Pilih dan blocklah file-file yang diperlukan pada bagian jendela source computer s files. Click dan drag file yang sudah diblock ke nama folder installdir di bagian jendela Destination computer s folder. Jika sudah perhatikan daftar nama-nama file yang ada pada bagian jendela Destination computer s file apakah semua file yang diperlukan dalam program aplikasi sudah masuk, jika ada yang belum ambil kembali dengan 217

227 cara yang sama. 9. Redistributables, untuk menyertakan file-file pendukung dan run time visual foxpro. Pada bagian jendela installshield object/merge module aktifkan atau centang semua pilihan yang diawali dengan kata-kata Microsoft Visual Foxpro. 10. Pada bagian 3. Configure the target system pilihlah : Shourtcuts/Folder untuk membuat shortcut program aplikasi pada start up menu dan desktop. Untuk membuat shortcut menu pada Start All Programs, Click kanan pada program Menus kemudian pilih New Shortcut to Preexiting file sehingga ditampilkan kotak dialog browse berikut : Pada bagian File Name, tuliskan nama file EXE dari program aplikasi yang sudah dibuat. Click tombol OK untuk mengakhiri pemilihan file untuk shortcut, kemudian gantilah nama newshortcut yang muncul dengan nama program aplikasi anda. Untuk membuat shortcut menu pada layar desktop, click kanan pada bagian desktop kemudian lakukan hal yang sama seperti membuat shortcut pada bagian program menu. 11. Pada bagian 4. Customize the Setup Appearance pilihlah Dialogs. Pada jendela dialog ktifkan / clicklah elemen dialog yang diperlukan, misalnya install Wlecome, License Agreement, Customer Information, Destination Folder, Ready to Instal, Setup Progress dan Setup Complete Success. 218

228 12. Pada bagian 5. Enable Automatic Update boleh lewat 13. Pada bagian 6. Define Seup Requirements and Action pilihlah Requirements. Pada bagian system hardware requirements ubahlah nilai Screen Resolution sesuai dengan resolusi monitor yang anda gunakan pada saat mendesain program aplikasi. Ubahlah juga nilai color depth sesuai dengan kedalaman warna yang anda gunakan pada saat mendesain program aplikasi. Pada saat bagian OS Version jika diperlukan tentunya sistem operasi yang biasa digunakan untuk menjalankan program aplikasi anda. 14. Pada bagian 7. Prepare For Release pilihlah Build Your Release kemudian Clicklah Single Image. Jika diperlukan ubahlah nilai item generate autorun.inf file menjadi yes. Click kanan singleimage kemudian pilih build untuk memulai proses pembuatan file distribusi atau setup program dan tunggu sampai proses selesai (lihat jalannya proses pada bagian output yang ada di bawah layar) 15. Jika sudah selesai carilah file setup.exe hasil dari proses pembuatan tersebut pada folder E:\HASIL\NamaAPlikasi\Espress\Singleimage\DiskImages\Disk1. Perhatikan ada dua file dalam folder tersebut. Copylah file tersebut ke CD kemudian gunakan CD tersebut untuk menginstal program aplikasi anda pada computer yang lainnya. 17.3TUGAS Buatlah Setup Exe, dari program aplikasi anda sehingga program aplikasi yang anda buat siap untuk diinstal pada computer lain. 219

229 DAFTAR PUSTAKA Melaniawati, Modul Ssitem Basis Data, Universitas Gunadarma, diakses, Tanggal 24 Maret 2014 Tim Penerbit Andi, Menggunakan Visual Foxpro 7.0, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002 Martin, Ir. Inge, 36 Jam Belajar Komputer Visual Foxpro 6.0, PT. Elex Media Microsoft Visual Foxpro Help InstallShield Help Library 220

230 221

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Obyektif : 1. Menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data 2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian apabila menggunakan file manajemen basis data 3. Memahami

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data Mahasiswa dapat menjelaskan konsep basis data

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi B

Konsep Sistem Informasi B PENGANTAR BASIS DATA A. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendirisendiri,

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA

KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data

Pengantar Basis Data Pengantar Basis Data Sumber : 1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition, Addison Wesley, 2001. 2.

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadi alasan dari

Lebih terperinci

LINGKUNGAN DATABASE. Lingkungan Database 1

LINGKUNGAN DATABASE. Lingkungan Database 1 LINGKUNGAN DATABASE Tujuan utama dari sistem database adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam

Lebih terperinci

DEWI ARIANTI WULANDARI,SKOM.,MMSI 2011 PERTEMUAN 2 1

DEWI ARIANTI WULANDARI,SKOM.,MMSI 2011 PERTEMUAN 2 1 DEWI ARIANTI WULANDARI,SKOM.,MMSI 2011 PERTEMUAN 2 1 Tujuan utama dari sistem database adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana

Lebih terperinci

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan Pertemuan 2 1. Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA A. Pengertian Basis Data Bambang Wahyudi (2003:2) dalam bukunya Pengantar Struktur Data dan Algoritma, menyebutkan antara lain : Data diambil dari bahasa Inggris yang berarti fakta

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 SBD 1 Lingkungan Basis Data Arsitektur Basis Data. Data Independence. Konsep DBMS, Komponen DBMS, Fungsi DBMS dan Bahasa yang digunakan didalam

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data. Database Manajemen System

Pengantar Basis Data. Database Manajemen System Pengantar Basis Data Database Manajemen System Pengertian Basis Data Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. Pendekatan Tradisional

Lebih terperinci

Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA

Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Konsep Basis Data

Sistem Basis Data Konsep Basis Data Sistem Basis Data Konsep Basis Data Ilustrasi Basis Data Bahan ajar sistem basis data merupakan materi awal yang menguraikan tentang: Pengertian basis data Istilah-istilah basis data Komponen sistem basis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DATABASE

KONSEP DASAR DATABASE Informasi Sebagai Aset PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR DATABASE Siapa yang mempunyai informasi akan menjadi pemenang Informasi menjadi aset dalam perusahaan (4M dan 1I) Mesin Material Manusia Modal Informasi

Lebih terperinci

representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya

representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya DEFINISI BASIS DATA 1. Himpunan kelompok data (arsip)

Lebih terperinci

NORMALISASI. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel tabel

NORMALISASI. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel tabel NORMALISASI DEFINISI Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. TUJUAN NORMALISASI Untuk menghilangkan kerangkapan

Lebih terperinci

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE 1 LINGKUNGAN DATABASE 2 Tingkatan Arsitektur Database Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Ruang lingkup mengenai mata kuliah SBD Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis data dan keterbatasannya. Konsep dasar basis data, istilah-istilah

Lebih terperinci

Dosen : Nuraini Purwandari

Dosen : Nuraini Purwandari Pertemuan ke-3 SISTEM BASIS DATA 1 LINGKUNGAN DATABASE Dosen : Nuraini Purwandari PEMBAHASAN ARSITEKTUR DATABASE JENIS DATA INDEPENDENCE PENGERTIAN DBMS BAHASA DALAM DBMS FUNGSI & KOMPONEN DBMS ARSITEKTUR

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 SBD 1 Pengantar Basis Data Ruang Lingkup Sistem Basis Data 1. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya.

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari PENGENALAN KONSEP DASAR BASIS DATA (Review) Dr. Karmilasari Definisi Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 SBD 1 Model Data Relasional (Bagian 2) Relasional Keys. Relasional Integrity Rules. Bahasa pada Model Relasional. Relasional Keys Super Key

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis-jenis kunci relasional,

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. alif.finandhita@email.unikom.ac.id Definisi Sistem Basis Data SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan

Lebih terperinci

Model Relasional Basis Data

Model Relasional Basis Data Modul ke: 03 Sabar Fakultas ILMU KOMPUTER Model Relasional Basis Data Mata Kuliah: Basis Data Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian Keuntungan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tingkat arsitektur basis data Menjelaskan komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan dalam DBMS Menjelaskan perbedaan model data berbasis

Lebih terperinci

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL MODEL DATA RELASIONAL PENGERTIAN BASIS DATA RELASIONAL Pada model relasional, basis data akan "disebar" atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Tabel NILAI (3NF) Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 MI465 Analsis Prc. Sistem B317 AKN201

Lebih terperinci

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL MODEL DATA RELASIONAL Ditemukan oleh E.F. Codd. Pengertian Model Data Relasional Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha Konsep Sistem Basis Data SISTEM sebuah keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsi / tugas tertentu, yang saling berhubungan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL DASAR BASIS DATA Pengertian Data dan Informasi Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Sedangkan informasi adalah data

Lebih terperinci

NORMALISASI. Suzan Agustri 60

NORMALISASI. Suzan Agustri 60 NORMALISASI Definisi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Tujuan dari normalisasi Untuk menghilangkan kerangkapan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM BASIS DATA

BAB II SISTEM BASIS DATA SISTEM BASIS DATA BAB II SISTEM BASIS DATA Tujuan Mengerti yang dimaksud dengan Sistem Basis Data dan komponen-komponennya Mengetahui abstraksi data yang menunjukkan bagaimana para pemakai melihat data

Lebih terperinci

Definisi Basis Data (1)

Definisi Basis Data (1) Chapter 1 Definisi Basis Data (1) BASIS + DATA Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Markas / tempat

Lebih terperinci

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Basis Data DATABASE Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series BASIS DATA INFOR MASI Pertanyaan?? Apa itu basis data? Markas / gudang, tempat berkumpul Apa itu data? Fakta yang mewakili suatu objek seperti

Lebih terperinci

1. Definisi Basis Data 2. Elemen Basis Data. 3. Model Basis Data 4. Terminologi dalam Basis Data

1. Definisi Basis Data 2. Elemen Basis Data. 3. Model Basis Data 4. Terminologi dalam Basis Data PENJELASAN UMUM MATA KULIAH Kode Mata Kuliah : MKB-36422 Mata Kuliah : Komputer Terapan 3 Semester : 3 (Tiga) S K S : 3 (Tiga) Jam per minggu : 5 (Lima) Program Studi : D4 Akuntansi Manajerial Jurusan

Lebih terperinci

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c.

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c. 01. Kumpulan data dari sebuah perusahaan yang terorganisir dan tersimpan secara terintegrasi adalah a. File Base d. DSS b. Field Base e. Expert System c. Data Base 02. Berfungsi sebagai perantara antara

Lebih terperinci

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6.1 Pengertian Basis Data Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basisi data. Perangkat komputer

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus :

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus : 1 Pertemuan 2 dan 3 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis- jenis kunci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

NORMALISASI. Definisi. Tujuan dari Normalisasi. Proses Normalisasi

NORMALISASI. Definisi. Tujuan dari Normalisasi. Proses Normalisasi NORMALISASI Definisi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam table-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi. Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilang

Lebih terperinci

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data Basis Data 1 Referensi Raghu Ramakrisnan, Gherke, Database Management System, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001. Ramez Elmasri, Sam Navathe, Fundamentals of Database Systems, 4rd Edition, Addison Wesley Publishing

Lebih terperinci

Model Relasional. Basis Data. Pengertian

Model Relasional. Basis Data. Pengertian Model Relasional Basis Data Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian 3 MODEL DATABASE Istilah dalam Basis Data Relasional Relational Key Di Model Relational Bahasa pada Model Data Relasional Bahasa Query

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

Konsep Dasar Basis Data

Konsep Dasar Basis Data Konsep Dasar Basis Data Basis Kumpulan Data fakta tentang obyek, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan nilai (angka, simbol dll) Chou : Basis data adalah kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

Database. Pertemuan ke-1

Database. Pertemuan ke-1 Database Pertemuan ke-1 Definisi Basis Data (1) BASIS DATA?? Definisi Basis Data (1) DATA?? Informasi?? BECA NINA 769819 Nina dengan NPM 769819 Tertabrak BECA Informasi BECA 769819 NINA Data Definisi Basis

Lebih terperinci

Ranah Aplikasi Database. Lingkungan Database. Pendekatan Database. Personal Computer Databases. Workgroup Databases. database

Ranah Aplikasi Database. Lingkungan Database. Pendekatan Database. Personal Computer Databases. Workgroup Databases. database Aplikasi Lingkungan 1 Aplikasi database: adalah program aplikasi yang digunakan untuk melaksanakan sederet kegiatan yang ditentukan oleh pemakai. Beberapa operasi dasar yang dilakukan oleh aplikasi database:

Lebih terperinci

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI C H A P T E R 6 DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya database dalam pembangunan sistem informasi 2. Mengenal sistem pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

NORMALISASI. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

NORMALISASI. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. NORMALISASI Definisi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Tujuan dari normalisasi Untuk menghilangkan

Lebih terperinci

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Basis Data (Lanjut) Konsep Basis Data (Lanjut) http://www.brigidaarie.com Bahasa Basis Data bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan Contoh : SQL, dbase, QUEL dsb Bahasa

Lebih terperinci

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi. PENGENALAN BASIS DATA Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi. DBMS (Data Base Management System) adalah

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA

KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA BAB VIII KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA 8.1. PENDAHULUAN Basis data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap. Hampir semua SIG memiliki

Lebih terperinci

BASIS DATA BASIS DATA. Definisi Basis Data (1)

BASIS DATA BASIS DATA. Definisi Basis Data (1) BASIS DATA STMIK-AUB SURAKARTA Definisi Basis Data (1) BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tujuan MODUL

Pendahuluan. Tujuan MODUL DATABASE Sistem Basis Data Satrio Agung W, Ari Kusyanti dan Mahendra Data Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Email : informatika@ub.ac.id Pendahuluan Database, atau Basis Data,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1. 1. PENGENALAN BASIS DATA Basis Data Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1.1 Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis data dan keterbatasannya 1.2

Lebih terperinci

Konsep Database. Data. Informasi

Konsep Database. Data. Informasi Data Konsep Database representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek/kejadian yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, atau kombinasinya Informasi Hasil pengolahan data dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Definisi Basis Data Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Kumpulan

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Database dan Database Management System Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang

markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang Definisi Basis Data (1) BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. markas / tempat berkumpul

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data 1. Dosen : Nuraini Purwandari

Sistem Basis Data 1. Dosen : Nuraini Purwandari Sistem Basis Data 1 Dosen : Nuraini Purwandari OVERVIEW DOSEN Position Contact Address : Staff Pengajar & Asisten Tetap Lab TI : Laboratorium Teknik Informatika J1222 Jl. K.H. Noer Ali Kalimalang, Kampus

Lebih terperinci

BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA 1 BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA 1.1. Basis Data Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian tersebut adalah sebagai berikut : Basis

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh Tanggal Berlaku Megawaty, M.Kom A. Haidar Mirza, S.T., M.Kom M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M., Ph.D. Mata Kuliah : Praktikkum Basis Data Semester : 3 Kode : Sks

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

Database Management System Gambaran Database Dan Penerapannya Pengelolaan Data Manual VS Database Komponen Utama Database

Database Management System Gambaran Database Dan Penerapannya Pengelolaan Data Manual VS Database Komponen Utama Database 1 Yang di bahas pada bab ini : Pengantar Database Pengertian Database Database Management System Gambaran Database Dan Penerapannya Pengelolaan Data Manual VS Database Komponen Utama Database 1.1. Pengantar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2 PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2 PERTEMUAN 1 Pengantar Basis Data PENDAHULUAN Teknologi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 2 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 - SBD 2 Pendahuluan Pengenalan Secara Umum Materi Sistem Basis Data 2 (SAP). Review Pengantar Model Data Relasional (MDR). Keuntungan Penggunaan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

NORMALISASI. 2 nf. 3 nf BCNF. 4 nf. 5 nf. Hal. 1 dari 11

NORMALISASI. 2 nf. 3 nf BCNF. 4 nf. 5 nf. Hal. 1 dari 11 NORMALISASI Dalam merancang database harus dapat dijawab apabila kita diberikan data, maka bagaimana kita menentukan struktur logik yang tepat untuk data tersebut, atau bagaimana kita menentukan relation-relation

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN ISO 91 : 28 Written by Checked by Approved by valid date Megawaty. M.Kom A. Haidar Mirza, S.T., M.Kom M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M., Ph.D. Subject : Basis Data Semester : 3 Code : Credit : 2 credit

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci