BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi

1 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Ni mah, 2011, Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi BMT Bina Usaha ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan untuk mengetahui posisi keuangan koperasi BMT Binas usaha. Hasil penelitian Ni mah yaitu Analisis likuiditas pada koperasi BMT Bina Usaha dilihat berdasarkan angka ratio yang dihasilkan menunjukkan angka yang cukup baik atau likuid pada analisis Current Ratio yaitu dengan angka sesuai standar, analisis solvabilitas pada koperasi BMT Bina usaha menunjukkan hasil yang cukup baik atau solvabel dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang maupun pendeknya, analisis Rentabilitas menunjukkan bahwa koperasi BMT Bina Usaha cukup rentabel dalam menghasilkan SHU yang maksimal. Penelitian oleh Erindani, 2013, Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kencana Mulya Kota Kediri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas/profitabilitas pada KPRI Kencana Mulya kota kediri. Hasil penelitian yaitu selama lima tahun perputaran keuangan KPRI Kencana Mulya Kota Kediri mengalami Fluktuatif pada 5

2 6 quick ratio, dan rasio rentabilitas, akan tetapi dalam memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancar yang didapat masih dalam keadaan efisien dan dalam menghasilkan laba PKPRI Kencana Mulya kota kediri cukup efisien. Penelitian oleh Mutmainnah, 2013, Analisis Kinerja keuangan Koperasi Serba Usaha Putra Mandiri Di Kabupaten Jember. Tujuan penelitian untuk menganalisis kinerja keuangan koperasi serba usah Putra Mandiri dari tahun berdasarkan analisis rasio menurut keputusan Menteri koperasi dan usaha kecil dan menegah No.35.3/per/M.KUKM/X/2007 dan analisis trend serta dengan menggunakan analisis Common size. Hasil penelitian dari Mutmainnah dengan menggunakan analisis rasio yaitu hasil perhitungan rasio keuangan KSU Putra Mandiri di Kab. Jember, secara keseluruhan mengalami peningkatan dan penurunan. Beberapa rasio yang mengalami kenaikan yaitu rasio modal sendiri terhadap total modal, rasio efisiensi dan rasio aktiva tetap terhadap total aset, sedangkan rasio yang mengalami penurunan yaitu rasio rentabilitas aset, rasio rentabilitas modal sendiri dan rasio kemandirian operasional pelayanan. Dan hasil penelitian yang menggunakan Analisis Trend mengalami dua kecenderungan yaitu trend naik dan trend turun. Rasio modal sendiri terhadap total modal, rasio efisiensi dan rasio aktiva tetap terhadap total aset mengalami trend naik. Trend turun dialami oleh rasio rentabilitas aset, rasio rentabilitas modal sendiri dan rasio kemandirian operasional pelayanan kecuali rasio likuiditas mengalami dua kecenderungan iyaitu trend naik dan trend turun. Sedangkan hasil penelitian menggunakan Analisis Common size KSU Putra

3 7 Mandiri di Kab. Jember memiliki kinerja yang kurang baik. Perubahan pada pos-pos laporan keuangan KSU Putra Mandiri lebih banyak menunjukkan penurunan khususnya pada SHU bersihnya, yang mana SHU merupakan hasil akhir dari kegiatan usaha yang dijalankan pada suatu periode tertentu. Penelitian oleh Murtini, 2009, Analisis Kinerja Laporan Keuangan Pada Koperasi Ternak Makmur Kauman Desa Karang Anyar. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kinerja keuangan pada koperasi ternak makmur dan untuk menganalisis perkembangan finansial pada koperasi ternak makmur Kauman, Karanganyar. Hasil penelitian adalah kinerja keuangan koperasi ternak makmur bila dilihat dari rasio likuiditas sudah baik, walaupun dari tahun ke tahun mengalami penurunan, tetapi koperasi tetap dapat dikatakan baik karena masih melebihi standar normal yang telah ditetapkan koperasi dimana standar normalnya adalah 125%. Sedangkan dari rasio solvabilitas kinerja keuangan koperasi ternak makmur dalam memenuhi kewajibannya dinilai sudah baik, karena rasio hutang lebih kecil dari rasio lancarnya dan rasio hutang tidak melebihi standar normal koperasi, dimana standar normal koperasi adalah 110%. Dan kinerja keuangan koperasi dalam perhitungan rasio profitabilitas menunjukkan bahwa laba yang diperoleh dapat dikatakan baik, karena terus mengalami peningkatan, jadi bisa dikatakan kinerja keuangan semakin membaik. Penelitian oleh Budiarti, 2013, Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha IDA Jember Periode Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas pada

4 8 kopera serba usaha IDA, Jember periode , serta untuk menganalisis kinerja keuangan pada kopera serba usaha IDA, Jember berdasarkan kriteria keuangan koperasi mandiri periode Hasil penelitian dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu pada rasio likuiditas, current ratio koperasi serba usaha IDA jember tahun menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam menjamin hutang lancar belum cukup baik, quick ratio menunjukkan kemampuan koperasi dalam menjamin hutang lancar baik, dan cash ratio koperasi serba usaha IDA jember tahun menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam menjamin hutangnya masih kurang baik. Sedangkan pada rasio solvabilitas, total debt to total equity ratio menunjukkan bahwa kemampuan koperasi untuk memanfaatkan modal sendiri dalam menjamin hutang masih kurang baik, sedangkan total debt to total aset menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memanfaatkan total aktiva dalam menjamin hutang sangat baik. Dan pada rasio rentabilitas, earning power of total investmen menunjukkan bahwa kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan masih kurang baik, sedangkan rate of return on net worth menunjukkan bahwa kemampuan untuk menghasilkan keuntungan masih kurang baik. Hasil penelitian dengan menggunakan Analisis kinerja keungan koperasi ditinjau dari kriteria koperasi perkotaan mandiri pada tahun 2010 tingkat kesehatan keuangan koperasi dikatakan tidak sehat, untuk tahun 2011 tingkat kesehatan keuangan koperasi dikatakan tidak sehat, sedangkan untuk tahun 2012 tingkat kesehatan keuangan koperasi dikatakan tidak sehat.

5 9 Penelitian oleh Rachmawati, 2013, Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tegak Kecamatan Sentolo Kulonprogo. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KPRI Tegak berdasarkan Rasio Likuiditas ditinjau dari Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio, untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KPRI Tegak berdasarkan rasio solvabilitas ditinjau dari total asset to debt ratio dan net worth to debt ratio, untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KPRI Tegak berdasarkan Rasio Rentabilitas ditinjau dari Return on asset (ROA) dan Rentabilitas Modal sendiri, serta untuk mengetahui penilaian tingkat kesehatan koperasi berdasarkan 3 aspek rasio keuangan. Hasil penelitian oleh Rachmawati menunjukkan yaitu current ratio pada KPRI Tegak memiliki kriteria tidak baik, Quick ratio pada KPRI Tagak juga memiliki kriteria tidak baik, pada cash ratio juga memiliki kriteria tidak baik, sedangakan Net worth to debt memiliki kriteria baik, dan pada Total asset to debt ratio memiliki kriteria baik. Rentabilitas modal sendiri dan ROA pada KPRI Tegak dapat disimpulan baik sekali. dan penilaian tingkat kesehatan KPRI Tegak tahun dinyatakan kurang sehat. Penelitian oleh Prastiyaningtyas, 2010, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public Yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Tujuan penelitian adalah untuk Untuk menganalisis variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, dan Pangsa kredit secara parsial dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan agar

6 10 tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Dan untuk menganalisis variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, dan Pangsa kredit secara simultan dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hasil penelitian dari Prastiyaningtyas yaitu Variabel CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank, variabel NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank, variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank, variabel LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank, variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank, pangsa kredit berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Penelitian oleh Anakotta, 2010, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Ekuitas (Studi Pada Beberapa KUD di Kabupaten Maluku Tengah). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berapa besar nilai-nilai variabel yang digunakan atau berapa besar pengaruh profit margin, investmen turnover dan equity multiplier terhadap profitabilitas ekuitas. Hasil dari penelitian Anakotta yaitu variabel profit margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas, investmen turnover juga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas, dan equity multiplier juga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ekuitas. Penelitian oleh Fianna, 2014, Pengaruh LDR, CAR, Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat di Blitar. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh rasio keuangan LDR, Car, BOPO terhadap

7 11 tingkat Profitabilitas (ROA) di bank perkreditan rakyar di Blitar berdasarkan laporan keuangan tahunan bank perkreditan rakyak tahun Hasil penelitian dari Fianna yaitu penyaluran kredit atau rasio Loan Deposite To Rasio (LDR) berpengaruh secara positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Blitar tahun Sedangkan kecukupan modal atau Capital Adiquncy Ratio (CAR) berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Blitar tahun Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan Developmental Riset yaitu mengembangkan penelitian ini dengan penelitihan terdahulu, dimana penelitian ini menggabungkan kinerja keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (Return On Equity). B. Teori dan KajianPustaka 1. Koperasi Menurut Sumarsono (2004) Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, koperasi dijelaskan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

8 12 prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan 2. Kinerja Keuangan Koperasi Kinerja koperasi tidak boleh diperhitungkan hanya berdasarkan laporan keuangan ( Neraca dan Laporan laba rugi), tetapi aspek manfaat langsung keanggotaan juga harus diperhitungkan dalam pengukuran kinerja keuangan koperasi. Tetapi yang terjadi di lapangan banyak koperasi yang hanya mengukur kinerja keuangan koperasi dengan bermodalkan laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi tanpa menghitung manfaat langsung yang dirasakan anggotanya (Hendar, 2010). Menurut Brigham & Joel F Houston (2014), laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu dan kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Namun, nilai riilnya ada pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan unutk membantu meramalkan laba dan deviden masa depan. Sedangkan Menurut Hendar (2010) Pengukuran kinerja keuangan terdiri dari : a. Rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan unutk menunjukkan apakah suatu koperasi akan menutup kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo. b. Rasio solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan koperasi untuk membayar seluruh utangutangnya.

9 13 c. Rasio operasi (operation ratio) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan koperasi dalam memanfaatkan sumber dayanya. d. Rasio kemampulabaan (Profitabilitas) yaitu rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan koperasi, atau seberapa besar kemampuan perusahaan memberikan manfaat atas modal yang di investasikan anggotanya. 3. Rasio Profitabilias Menurut Brigham & Joel F Houston (2014), rasio profitabilitas adalah rasio yang menujukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, mangemen aset, dan utang pada hasil operasi. Profitability rasio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan (Sudana, 2011). 4. Rasio likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Dalam penelitian ini likuiditas diwakili oleh Quick ratio. Quick ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki tetapi persediaan tidak diperhitungkan karena kurang likuid dibandingkan dengan kas, surat berharga, dan piutang. Oleh krena itu quick ratio memberikan ukuran yang lebih akurat dibandingkan dengan current ratio tentang kemampuan

10 14 perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan (Sudana, 2011). Meningkatnya profitabilitas disebabkan karena menurunnya biayabiaya yang dikaitkan dengan penggunaan modal jangka pendek yang semakin sedikit dibandingkan dengan jumlah modal jangka panjang (Syamsudin, 2007). Laporan sumber dan penggunaan kas merupakan laporan yang menggambarkan ringkasan sumber dan penggunaan dana (kas). Kas dalam suatu perusahaan merupakan komponen aktiva lancar yang paling tinggi tingkat likuiditasnya yang berarti semakin tinggi jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan. Namun demikian suatu perusahaan yang terlalu tinggi jumlah kas pada perusahaan berarti memiliki tingkat perputaran kas yang rendah. Rendahnya tingkat perputaran kas menunjukkan kurang efektifnya perusahaan dalam menggunakan kas yang berarti pula rendahnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2013). Semakin tinggi suatu perusahaan menahan kas berarti semakin tinggi likuiditas, yang berarti pula makin siap perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek. Namun, ini bukan berarti perusahaan harus menahan kas yang berlebihan, karena akan membiarkan sejumlah kas yang menganggur (tidak produktif). Akibatnya akan menekan produksi/penjualan dan pencapaian kredit (Abdullah, 2013).

11 15 5. Rasio utang atas harta Rasio utang atas harta digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan koperasi dengan harta yang dimilikinya untuk membayar utangutangnya. Rasio utang atas harta yang tinggi berarti pemberi pinjaman menyediakan presentase besar dalam mendanai perusahaan, dan karenanya menanggung resiko keuangan perusahaan. Pengelola koperasi umumnya menyukai presentasi utang atas harta yang tinggi, yang bila tidak, dana untuk keperluan bisnis harus disediakan oleh harta anggota sebagai pemilik koperasi, yang berarti melepaskan lebih banyak kendali terhadap perusahaan. Meskipun demikian, kreditor lebih menyukai rasio utang atas harta yang menengah, karena rasio yang rendah menunjukkan peluang kerugian yang lebih kecil bagi kreditor apabila terjadi likuidasi perusahaan koperasi. Sedang rasio yang tinggi, bagi kreditor, menunjukkan tingginya risiko bila terjadi masalah (Hendar, 2010). Apabila suatu perusahaan membayar kembali hutang-hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang akan mengurangi jumlah kas yang dimiliki (Abdullah, 2013). 6. Rasio Operasi Operasional perusahaan yang menimbulkan kerugian (total penjualan tidak mampu menutupi biaya-biaya) maka berakibat berkurangnya modal kerja. Kondisi ini dpat diketahui melalui laporan perhitungan laba rugi pada suatu periode tertentu (Abdullah, 2013).

12 16 C. Hubungan Antar Variabel 1. Pengaruh likuiditas terhadap Profitabilitas Semakin tinggi suatu perusahaan menahan kas berarti semakin tinggi likuiditas, yang berarti pula makin siap perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek. Namun, ini bukan berarti perusahaan harus menahan kas yang berlebihan, karena akan membiarkan sejumlah kas yang menganggur (tidak produktif). Akibatnya akan menekan produksi/penjualan dan pencapaian kredit (Abdullah, 2013). 2. Pengaruh Solvabilitas terhadap Profitabilitas Apabila suatu perusahaan membayar kembali hutang-hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang akan mengurangi jumlah kas yang dimiliki (Abdullah, 2013). 3. Pengaruh Operasi terhadap Profitabilita Operasional perusahaan yang menimbulkan kerugian (total penjualan tidak mampu menutupi biaya-biaya) maka berakibat berkurangnya modal kerja. Kondisi ini dpat diketahui melalui laporan perhitungan laba rugi pada suatu periode tertentu (Abdullah, 2013).

13 17 D. Kerangka Pemikiran Kinerja Koperasi Likuiditas (Quick Ratio) Solvabilitas (Rasio utang atas harta total) Operasi (Rasio penjualan bersih atas modal kerja) Profitabilitas ROE E. Perumusan Hipotesis Untuk membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada koperasi, dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga Profitabilitas antar koperasi di Bojonegoro berbeda. 2. Diduga Profitabilitas koperasi dipengaruhi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Operasi.