BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta merupakan. pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Dalam sepuluh tahun terakhir

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis ritel modern dengan format hypermarket, supermarket dan minimarket menjamur, menyusul maraknya pembangunan mall atau pusat perbelanjaan di kota-kota besar. Peritel besar seperti hypermarket dan department store menjadi anchor tenant yang dapat menarik minat pengunjung. Bahkan kini bisnis ritel mulai merambah ke kota-kota kabupaten terutama jenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis ritel tumbuh pesat di pinggiran kota, mengingat lokasi permukiman banyak di daerah tersebut. Perkembangan industri ritel saat ini di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam lima tahun terakhir peningkatan omset ritel modern cukup pesat, hal ini juga didukung oleh pertumbuhan jumlah ritel yang pesat yaitu mencapai gerai pada 2011, dibandingkan gerai pada Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10-15% per tahun. Penjualan ritel pada 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, namun melesat hingga mencapai Rp 100 triliun pada Sedangkan pada 2011

2 2 pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama yaitu 10%-15% atau mencapai Rp 110 triliun, menyusul kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang relatif bagus. Jumlah pendapatan terbesar merupakan konstribusi dari hypermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket Dengan membaiknya ekonomi Indonesia ditahun mendatang diperkirakan akan semakin banyak peritel asing masuk ke Indoneisa, demikian juga pemain lama menjadi semakin ekspansif menggarap setiap potensi pasar yang ada. Akibatnya persaingan akan semakin ketat menyebabkan semua pemain berusaha keras menjalankan berbagai strategi untuk mengalahkan persaingan yang kadang menjadi tidak fair lagi. Keadaan ini mendorong peritel lokal yang sudah lebih dulu menguasai pasar, misalnya Matahari Group yang sebelumnya kuat pada bisnis department store, mengembangkan usahanya memasuki bisnis hypermarket. Demikian juga Hero yang sebelumnya kuat dalam bisnis supermarket, akhirnya ikut bersaing dalam bisnis hypermarket. Bahkan Hero mengubah sejumlah gerai supermarketnya menjadi format hypermarket. PT Hero Supermarket.Tbk adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha supermarket, hypermarket dan minimarket serta perdagangan dan jasa. Saat ini perseroaan memiliki gerai-gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia dengan mengoperasikan Giant Hipermarket, Giant Supermarket, Hero Supermarket, Minimarket Starmart

3 3 dan Apotik Guardian. Hero Supermarket memiliki karyawan dan melayani pelanggan di 541 gerai. Dewasa ini perusahaan dituntut untuk terus melakukakan perubahan baik eksternal maupun internal perusahaannnya agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing. Salah satu perubahan yang dapat di lakukan dalam internal perusahaan yaitu dengan menata kembali sumber daya manusia di dalam perusahaan tersebut, saat ini peran dari sumber daya manusia di akui dapat sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Manajemen yang efektif menentukan arah yang harus dituju oleh organisasi, bagaimana cara untuk menuju kesana dan kemudian mengadakan evaluasi secara rutin untuk melihat apakah organisasi telah berada pada jalur yang benar. Sumber daya manusia (SDM) terlibat (atau seharusnya terlibat) dengan semua halhal tersebut dengan mengidentifikasi bagaimana ia dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas organisasi dan meningkatkan inovasi dalam organisasi. Sedangkan sebaliknya organisasi dengan manajemen yang baik harus pula terlibat dalam hal meningkatkan produktifitas karyawannya salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan loyalitas karyawan. Untuk meningkatkan loyalitas karyawan dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang cocok dengan karyawannya, jalur komunikasi yang dapat menyampaikan informasi, dan jenis penghargaan yang sesuai. Diharapkan dengan meningkatnya

4 4 loyalitas karyawan akan meningkatkan kinerja dan produktifitas perusahaan. Walaupun terkesan sederhana, gaya kepemimpinan, komunikasi dan jenis penghargaan menjadi salah satu unsur yang mempunyai pengaruh penting terhadap loyalitas karyawan. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan loyalitas, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan dan juga pemimpin itu didalam menciptakan loyalitas didalam pekerjaan setiap bawahan maupun atasan pemimpin itu sendiri. Selain gaya kepemimpinan, komunikasi didalam organisasi juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan loyalitas karyawan. Berdasarkan Djoko (2006;p40) Komunikasi didalam organisasi sering digambarkan sebagai formal atau informal. Komunikasi formal mengacu pada komunikasi yang mengikuti komando resmi atau bagian dari komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi organisasi yang tidak didefinisikan oleh hierarki struktur organisasi. Bagi perusahaaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaiaan informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup sulit.

5 5 Selain gaya kepemimpinan dan komunikasi, jenis penghargaan juga memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan, semakin cocok jenis pemghargaan yang diterima karyawan, karyawan tersebut akan semakin loyal pula terhadap pekerjaannya, dimana hal tersebut akan berdampak kepada produktifitas perusahaan yang semakin meningkat dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan akan tercapai. Memiliki karyawan dengan loyalitas yang tinggi adalah impian semua manajemen perusahaan. Oleh karena loyalitas merupakan suatu dasar bagi seorang karyawan untuk dapat bertahan dan memberikan pengabdian. Semakin banyak karyawan yang menngabdi, sudah dapat dipastikan semakin kuat perusahaan itu untuk dapat bertahan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan manajer humas PT HERO SUPERMARKET Tbk terdapat permasalahan yang dialami oleh karyawan PT HERO SUPERMARKET yaitu menurunnya loyalitas karyawan yang berpengaruh terhadap tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Salah satu indikasinya adalah tingkat turn-over karyawan yang meningkat setiap tahunnya, selain itu tingkat absensi karyawan izin, kemangkiran maupun keterlambatan mengalami peningkatan. Ini semua dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan telah mengalami penurunan dalam loyalitas karyawan, diduga hal tersebut disebabkan oleh gaya kepemimpinan, komunikasi yang ditetapkan didalam organisasi dan jenis penghargaan yang diterima oleh karyawan.

6 6 Apabila kondisi tersebut tidak segera diatasi akan menyebabkan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak dapat dicapai dikarenakan peran pemimpin dalam mengarahkan dan komunikasi yang tidak efektif dapat menurunkan tingkat loyalitas karyawan. Selain itu hal tersebut dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan berupa kebangkrutan atau pailit. Itulah sebabnya, penulis akan melakukan penelitian tentang gaya kepemimpinan dan komunikasi dengan judul ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI, DAN JENIS PENGHARGAAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN (STUDI KASUS PT HERO SUPERMARKET TBK, KANTOR PUSAT) 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket Tbk? Apakah terdapat pengaruh komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket Tbk? Apakah terdapat pengaruh jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket Tbk? Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket Tbk?

7 7 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket.Tbk. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket.Tbk. Untuk mengetahui pengaruh jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket.Tbk. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan pada PT Hero Supermarket Tbk? 1.2 Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan Untuk mengetahui gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan jenis penghargaan yang diterapkan pada perusahaan agar dapat mempengaruhi loyalitas karyawan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan loyalitas karyawan. Untuk menambah wawasan ilmu sumber daya manusia tentang kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya dalam bidang ilmu sumber daya manusia yaitu

8 8 mengenai gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan jenis penghargaan terhadap loyalitas karyawan. Sebagai sarana pengembangan dan pengaplikasian ilmu pengetahuan teoritis yang telah ditempuh pada saat dibangku kuliah. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, khususnya bagi pihak lain yang ingin mengadakan penelitian dengan fokus kajian yang sama. Untuk memperkaya wawasan pembaca dalam hal pengetahuan tentang gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, jenis penghargaan yang tepat sehingga dapat menciptakan loyalitas karyawan yang optimal.