III. METODE PENELITIAN. selatan, ± bujur timur) dari tanggal 28 September 28 Desember 2016).
|
|
- Yandi Iwan Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di rumah kasa kebun kretivitas mahasiswa Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (± lintang selatan, ± bujur timur) dari tanggal 28 September 28 Desember 2016). 3.2 Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan, timbangan analitik, gypsum moisture meter, kabel tembaga, kabel serabut, solder, jangka sorong, meteran, hand counter, kamera untuk dokumentasi, alat-alat pertanian, oven, tabung tembaga, mikropipet, sentrifuge, spektofotometer, mikroskop, dan alat uji GCMS Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stek tanaman Jarak Pagar G1 = (SP8 x SP-16), G2 = (SP8 x SP-38), G3 = (SP-33 x HS- 49), G4 = (SM-35 x SP-38), G5 = IP-3A, dan G6 = IP-3P, polibag ukuran 40 x 40 cm, akarisida, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk kalium, Tanah, pupuk kandang, pasir, kuteks, acetone, metanol. 17
2 Metode Penelitian Percobaan dilakukan dengan mengunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) / Split-Plot Design (SPD) secara faktorial dengan jumlah perlakuan sebanyak dua faktor dengan diulang sebanyak 2 kali. Petak utama adalah kadar air tanah kapasitas lapang, terdiri dari 3 level yaitu K1 = Kadar air tanah 100% (Kontrol), K2 = Kadar air tanah 70%, dan K3 = Kadar air tanah 40% kapasitas lapang. Anak petak adalah genotip jarak pagar (6 level), yaitu G1 = (SP8 x SP-16), G2 = (SP8 x SP-38), G3 = (SP-33 x HS-49), G4 = (SM-35 x SP- 38), G5 IP-3 A, dan G6 = IP-3 P. Satuan percobaan yang diperoleh 3 x 6 x 2 x 2 = 72 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri atas 1 tanaman yang masing-masing ditanam dengan jarak 50 x 100 cm. 3.4 Pelaksanaan Penelitian Tahap Persipan Bahan tanaman yang digunakan berupa stek batang tanaman jarak pagar Hasil persilangan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Maftuchah MP, dari Universitas Muhammadiyah Malang dari 4 kombinasi persilangan yaitu: (SP 8 x SP 16) diberi kode angka 5; (SP 8 x SP 38) diberi kode angka 6; (SP33 x HS 49) diberi kode angka 7; (SM 35 x SP 38) diberi kode angka 18 dan dibandingkan dengan IP-3A, dan IP-3P. Stek diambil di kebun koleksi Kedungpengaron, Pasuruan, Jawa Timur. Stek yang digunakan berukuran 20 cm dengan diameter 1-2 cm. Setelah usia 30 hari setelah tanam bibit tanaman jarak pagar dipindah ke dalam polibag
3 19 berukuran 40 x 40 yang telah berisi 10 kg media tanam tanah, pupuk kandang dan pasir (3:1:1) (Istiana, 2008). Menghitung Kadar Lengas Kering Angin Kadar lengas kering angin ditentukan dengan tahapan-tahapan dan perhitungan berikut ini : 1. Menimbang botol kuningan kosong beserta tutup botolnya (a gram). 2. Mengisi media tanam kedalam botol timbang dengan volume sekitar separuh volume botol kemudian tutup dan timbang (b gram). 3. Masukkan botol timbang kedalam oven dengan tutup terbuka pada suhu konstan selama 12 jam. 4. Setelah 12 jam, botol timbang ditutup rapat kemudian di keluarkan hingga mencapai suhu ruang. 5. Menimbang botol yang telah di dinginkan (c gram). 6. Menghitung kadar lengas tanah kering angin dengan rumus : Keterangan : a = berat botol timbang kosong serta tutup botol (gram) b = berat botol timbang setelah diisi degan media tanam (gram) c = berat botol timbang dan tutup setelah didinginkan (gram) nilai (c-a) adalah berat contoh tanah kering mutlak nilai (b-c) adalah berat air dalam contoh tanah (Ikhwan, 2014)
4 20 Jenuh Air 1. Menuang contoh tanah secara merata tanpa ditekan setebal kurang lebih 2,5 cm. 2. Memasukkan keranjang tersebut ke dalam pipa paralon dan mengisi air secara perlahan pada keranjang hingga tanah terjenuhi oleh air. 3. Mengambil sebagian sampel tanah dalam pipa, kemudian menimbang tanah tersebut (a gram). 4. Mengoven tanah tersebut selama 4 jam dengan suhu C, kemudian menimbang berat tanah (b gram). BB = Berat Basah Tanah (gram) BK = Berat Kering tanah oven (gram) (Ikhwan, 2014) Kadar Lengas Kapasitas Lapang Penetapan kadar air kapasitas lapang yaitu dengan menggunakan metode gravimetri seperti tahap hahap sebagai berikut : 1. Memasukkan sampel tanah kering angin kedalam seng tanpa ditekan lalu menimbangnya (x gram). 2. Meletakkan seng berisi media tanam tersebut pada penyangga diatas wadah berdiameter lebih besar. Menyiram air secara perlahan dengan volume terukur (V 1 liter) pada media sampai jenuuh air yang ditandai dengan air yang menetes dari lubang bagian bawah seng.
5 21 3. Mengatuskan sampel tanah jenuh air selama semalam (12 jam) atau sampai tidak ada air lagi yang menetes dan mengukur volume air tertampung dalam wadah (V 2 liter). 4. Menimbang sampel tanah (Bobot basah) sebanyak a (gram). 5. Mengoven media tanam selama semalam 12 jam dengan suhu 105ºC 6. Menimbang (Bobot Kering) b (gram). Contoh tanah dikeluarkan dan ditetapkan kadar airnya dengan metode gravimetri dengan 6 sampel media tanam. Kadar air tanah pada keadaan kering udara dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : a = Berat Basah Tanah (gram) b = Berat Kering tanah oven (gram) (Ikhwan, 2014) Penetapan Penambahan Air per penurunan (ml / %) Perlakuan cekaman kekeringan berdasarkan kapasitas lapang dapat ditentukan tingkat kadar air tanah masing-masing sebagai berikut : 100, 70, dan 40 % KL. Untuk menentukan volume air yang diberikan, maka perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : BB = Kadar Air Tanah Kering Udara bobot basah tanah, BK = Bobot Tanah Kering Mutlak (kering oven) (Lapanjang, 2008)
6 Perawatan dan pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama-penyakit dilakukan secara intensif. Dosis pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 g Urea + 40 g SP g KCl, pupuk diberikan setelah tanaman berumur 1 minggu setelah tanam, setengah dosis pupuk N dan seluruh dosis pupuk P dan K (20 g Urea + 40 g SP g KCl), sedangkan ½ dosis pupuk N (20 g) diberikan pada saat 8 minggu setelah tanam. Tabel 3. Daftar Pestisida dan fungisida yang digunakan saat perawatan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) Hama/penyakit Cabuk/kutu putih Tungau Busuk akar dan batang Jenis Pestisida/Fungisida Marshal Fastag Fastag arrivo Benlox Nordox 56 WP Bahan aktif Karbosulfan Alfametrin Alfametrin Sipermenrin Benomil Tembaga oksida Konsentrasi 0,5-2 ml/l 1-2 ml/l 1-2 ml/l 0,5-1 ml/l 1-1,5 gram/l 3-4 gram/l Perlakuan Uji Perlakuan uji dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama adalah tahap perlakuan kekeringan sesuai dengan perlakuan 100, 70, dan 40% kapasitas lapang. Pengeringan tanaman sesuai dengan perlakuan dan penambahan air (ml) dilakukan setiap hari selama 84 hari. Tahap kedua adalah tahapan pemulihan pasca perlakuan kekeringan. Tahapan kedua ini dilakukan mulai tanaman hari setaleh cekaman kekeringan dengan cara mengembalikan seluruh perlakuan ke 100 % kapasitas lapang. Pemberian air dilakukan dengan cara di kocor sesuai dengan penurunan (%). Pengukuran kadar air tanah kapasitas lapang menggunakan alat Gypsum Moisture Meter.
7 Pengamatan Karakter morfologi yang diamati mencakup peubah pertambahan volume batang tanaman (cm 3 ), jumlah daun terbentuk, jumlah daun gugur, jumlah bunga, jumlah buah, persentase bunga jadi buah, panjang akar (cm), karakter biokimia yang diamati meliputi jumlah klorofil, dan kandungan metabolit sekunder (ppm). Sedangkan karakter anatomi yang diamati adalah jumlah, ukuran stomata dan kerapatan stomata. a. Pertambahan Volume Batang Tanaman (Cm 3 ) Pertambahan Volume batang diukur setiap 14 hari sekali dengan mengukur diameter pangkal batang dan tinggi batang, untuk cabang primer pengukuran diameter dilakukan mulai pangkal diatas permukaan tanah. Volume tanaman hitung dengan rumus panjang batang, volume tiap ruas batang, dan volume batang (Nurnasari dan Djumali, 2011) Panjang batang (Pb) dihitung dengan rumus: Volume setiap ruas batang (Vr) dihitung dengan rumus: Volume batang (Vb) dihitung dengan rumus:
8 24 b. Jumlah Daun Terbentuk Jumlah helaian daun dihitung pertanaman yaitu dengan menghitung jumlah daun pada masing-masing tanaman. Daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna, pengamatan dilakukan dengan interval 7 hari sampai 84 hari setelah perlakuan. Pengamatan dimulai 1-56 setelah perlakuan untuk cekaman kekeringan sedangkan haridalam keadaan pemulihan (recovery). c. Jumlah Daun Gugur Jumlah daun gugur dihitung pertanaman yaitu dengan menghitung jumlah daun gugur. Daun yang gugur disimpan dalam plastik yang di tempel di polybag masing-masing tanaman, pengamatan dilakukan dengan interval 7 hari sampai 84 hari setelah perlakuan. Pengamatan dimulai 1-56 setelah perlakuan untuk cekaman kekeringan sedangkan hari dalam keadaan pemulihan (recovery). d. Jumlah bunga Pengamatan jumlah bunga total dilakukan dengan mengamati jumlah bunga jantan, betina, dan hemaprodit dalam masing-masing tanaman. Pengamatan dilakukan pada dua fase yaitu fase pengeringan dan fase pemulihan. Proses pengeringan berlangsung mulai dari 1-56 setelah perlakuan untuk cekaman kekeringan sedangkan hari dalam keadaan pemulihan (recovery). Pengamatan dilakukan setiap hari sampai dengan akhir penelitian.
9 25 e. Jumlah Buah Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati berapa banyak jumlah bunga yang terbentuk menjadi buah. Pengamatan dilakukan pada dua fase yaitu fase kering dan fase pemulihan setelah pengeringan. Proses pengeringan berlangsung mulai dari 1-56 setelah perlakuan untuk cekaman kekeringan sedangkan hari dalam keadaan pemulihan (recovery).pengamatan jumlah buah dilakukan pada semua tanaman percobaan. f. Persentase bunga jadi buah Penghitungan persentase bunga jadi buah dilakukan dengan menghitung jumlah buah yang terbentuk dalam satu tanaman dibagi dengan jumlah bunga yang terbentuk kemudian dikalikan 100%. Penghitungan dilakukan dalam satuan persen (%). Rumus bunga jadi buah = g. Panjang Akar (cm) Dilakukan saat tanaman berumur 56 hari setelah perlakuan (sampel 1) atau sampel destruktif dan 84 hari setelah perlakuan (sampel 2), media dipisahkan dari akar dengan cara merobek polibag dan memisahkan akar dari tanah dengan cara merendamnya dalam air agar akar tidak putus. Akar yang diukur adalah akar yang terpanjang yang diukur dari pangkal akar hingga ujung akar.
10 26 h. Jumlah, Ukuran Stomata dan Kerapatan Stomata Pengukuran Jumlah stomata dilakukan pada saat tanaman diperlalukan selama 56 hari setelah cekaman kekeringan dengan teknik imprint yaitu mencetak stomata dengan menggunakan kuteks bening (cat kuku), duplikat stomata yang terletak pada bagian bawah daun seluas 1 x 1 cm 3. Permukaan daun bagian bawah (daun ke-empat dari pucuk) ditutupi dengan kutek bening. Setelah itu kutek diambil kemudian diamati dan dihitung di bawah mikroskop stereo dengan perbesaran 400x. Kerapatan stomata dihitung berdasarkan rumus: i. Jumlah Klorofil Pengukuran klorofil daun dilakukan menggunakan spektrofotometri. Klorofil diekstrak menggunakan metode baku yang dikembangkan oleh oleh Arnon dalam Ardie (2006) yaitu 1 g jaringan daun segar ditimbang dan digerus hingga halus dalam mortar martil, Penambahan aseton 10 ml dilakukan sehingga jaringan menjadi homogen. Jaringan tersebut diaduk hingga menghasilkan supernatan lalu ditambahkan aseton 80%. Suspensi dituangkan kedalam tabung sentrifius dan diputar selama 2 menit dengan kecepatan rpm. Secara perlahan supernatan dituangkan kedalam tabung sentrifius yang lain dan volume dibuat 3 ml, kemudian dilakukan pengukuran absorbansi dengan menggunakan pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm atau 652 nm
11 27 menggunakan spektrofotometer Shimatzu UV Konsentrasi klorofil berdasarkan panjang gelombang dihitung dengan persamaan McKinney dan Arnon : Keterangan : A 663 = Nilai Absorbansi panjang gelombang 663 A 645 = Nilai Absorbansi panjang gelombang 645 A 652 = Nilai Absorbansi panjang gelombang 652 j. Kandungan Metabolit Sekunder (Ppm) Kandungan metabolit sekunder dilakukan pada saat tanaman berumur 56 hari setelah perlakuan cekaman kekeringan, pengujikan dengan menggunakan metode Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS) dengan cara mengambil getah dari tanaman jarak pagar. 1. Bahan berupa getah tanaman jarak pagar sebanyak 500 µl per sampel. 2. Suspensi di vorteks sampai homogen selama 5 menit. 3. Sentifugasi sampel pada kecepatan 4000 rpm selama 5-10 menit (saat melakukan sentrifugasi, berat sampel harus seimbang).
12 28 4. Mengambil fasa atas (supernatant) 250 µl kemudian dipindah kedalam tabung sentrifuge yang baru (jangan sampai endapan terbawa). 5. Menambahkan methanol 250 µl kedalam supernatant. 6. Suspensi di vorteks sampai homogen selama 5 menit. 7. Tambah methanol dingin dengan perbandingan 1:1 (500 µl). 8. Sentrifugasi sampel pada kecepatan 4000 rpm selama 10 menit. 9. Buang supernatant hingga tersisa nathannya saja (endapan). 10. Resuspensi dengan menambah 100 µl ethanol absolut, lalu diinjeksikan dalam kolom GCMS.
13 29 Tabel 4. GCMS report properties GCMS apparatus : Shimadzu GCMS QP 2010 SE model Column : ZB - AAA (10 ml x 0,25 mml.d (Phenomenex Inc) Injection quantity : μ Vaporization chamber : 280 C temperature Column oven : 110 C (30 C/min) 320 C temperature Control mode : Constant pressure (15 kpa) Injection mode : split Split ratio : 127,5 Carier gas : Helium Interface temperature : 280 C Ion source temperature : 200 C Solvent elution time : 0,4 min Data sampling time : 0,5 min to 7 min Measurement mode : Scan Mass range : m/z (3,33 u/sec) Event time : 0.15 sec Total flow : 80,5 ml/min Column flow : 0,6 ml/min Linear velocity : 28,5 cm/sec Purge flow : 3,0 ml/min Solvent cut time : 2 min Detector gain mode : Relative Detector gain : 0,00 kv Run time : 100 minutes GCMS method : GCMS method 3.6 Analisis dan Penyajian Data Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (Anova) kemudian jika keragaman diatas 30% data ditransformasi menggunakan ( ) dan di D c α % pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diukur. Untuk mengetahui tingkat toleransi klon-klon jarak pagar dilakukan perhitungan indeks sensitivitas cekaman
14 30 (SSI = stress sensivity index) pada masing-masing peubah menurut Fischer dan Maurer (1978). ( ( c c ) ) Pada peubah pertambahan volume batang tanaman, jumlah daun, berat biji, jumlah bunga, jumlah buah, persentase buah terbentuk, panjang akar, jumlah daun gugur, jumlah stomata selama tanaman mengalami cekaman. Klon yang menghasilkan nilai SSI tertinggi dikategorikan klon klon rentan dan klon terendah dikategorikan klon toleran. Kategori toleransi tanaman terhadap cekaman air yang digunakan sebanyak 5 kategori sehingga nilai penentu batas kategori (NPB) pada setiap peubah dihitung dari nilai SSI maksimum dibagi lima, kolon-klon dikategorikan : 1. Rentan bila nilai SSI > (SSImax NPB) dan diberi indeks 1 2. Agak Rentan bila(ssimax 2 NPB) < SSI, (SSImax NPB) dan diberi indeks 2 3. Moderat bila (SSImax 3 NPB) < SSI, (SSImax 2 NPB) dan diberi indeks 3 4. Agak toleran bila (SSImax 4 NPB) < SSI, (SSImax 3 NPB) dan diberi indeks 4 5. Toleran bila nilai SSI < (SSImax 4 NPB) dan diberi indeks 5 Rerata indek dari peubah pengamatan digunakan untuk menentukan tingkat ketahanan klon-klon jarak pagar yang diuji (Lapanjang, 2008 ; Djumali, 2016).
15 31 Input Proses Output TAHAP AWAL Persiapan Alat Dan Bahan Inventarisasi Alat dan Stek Tanaman 6 Genotipe Tanaman Penetapan Kadar Air Tanah kapasitas lapang Menjenuhkan Air dan Mencari Selisih Kadar Air dengan metode gravimetri Nilai Kadar Air Kering Udara (%) TAHAP 1 Perlakuan Pengeringan Penyesuaian Kadar Air Tanah 100%, 70%, dan 40% Kapasitas lapang Informasi kadar air tanah dan data pengamatan Pengamatan & Pengujian Sampel Mengamati Parameter nondestruktif, destruktif dan uji GCMS Informasi Parameter pengamatan nondestruktif, destruktif dan Metabolit Sekunder TAHAP 2 Pemulihan Pasca Pengeringan Pengamatan & Pengujian Sampel Penembalian kadar air ke 100% Kapasitas Lapang Pengamatan Parameter nondestruktif dan destruktif Data Pengamatan Tahap ke-ii Informasi Parameter pengamatan nondestruktif dan destruktif Analisis Data TAHAP AKHIR Uji Anova Dan Uji D c α % Tanaman Toleran, Agak Toleran, dan Tidak Toleran Tanaman Cepat Pulih, lambat Pulih, dan Tidak Pulih Gambar 2. Tahapan Penelitian Uji Toleransi Enam Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) Produktivitas Tinggi Terhadap Berbagai Cekaman Kekeringan
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung di belakang Masjid Alwasi i (komplek perumahan dosen), dari bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan massa jenis dan persentase rendemen minyak atsiri serai wangi, cengkeh, dan jeruk nipis.
59 LMPIRN Lampiran 1. Perhitungan massa jenis dan persentase rendemen minyak atsiri serai wangi, cengkeh, dan jeruk nipis. 1.1 Cengkeh Massa Sampel Warna minyak Volume minyak erat piknometer erat piknometer
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari 2009 sampai Juni 2009. Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Oktober 2007 di kebun percobaan Cikabayan. Analisis klorofil dilakukan di laboratorium Research Group on Crop Improvement
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pengembangan Teknologi Lahan Kering Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi objek penelitian (Nazir, 2005).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Serealia (BALITSEREAL), Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan dilaksanakan selama dua
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung dan
Lebih terperinciIII.TATA CARA PENELITIAN
III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret di daerah Jumantono, Karanganyar, dengan jangka waktu penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk
12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
9 II. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Desember 2015 yang bertempat di di Pusat Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green house Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Penyiapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen karena telah dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011- Maret 2012, bertempat di Green house Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium Agrobioteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian
Lebih terperinciTATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di
III. TATA LAKSANA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di laboratorium fakultas pertanian UMY. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengamatan pertumbuhan
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang bertempat di Lapangan (Green House) dan Laboratorium Tanah Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2016-Februari
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan Laboratorium Penelitian pada bulan Januari sampai April 2016. B. Bahan dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,
Lebih terperinciA. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Green House, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, mulai bulan Maret sampai Mei
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 - Februari 2017, di pembibitan tanaman tebu Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PTPN VII (Persero) Unit Usaha Bungamayang,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar, Lampung Selatan mulai Maret 2013 sampai dengan Maret 2014. 3.2 Bahan dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen terdapat kontrol sebagai acuan antara keadaan awal dengan sesudah diberi
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di kebun percobaan Babakan Sawah pada bulan Juni - September 2009. Untuk analisis kandungan flavonoid dan pigmen dilakukan di laboratorium RGCI, Institut
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green house Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di UPT-Kebun Bibit Dinas di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat berada 96
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lewikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang terletak pada ketinggian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balitkabi yang terletak di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus sampai
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi Wetan, Kecamatan Kaliori, Rembang, Jawa Tengah. Analisis tanah dan pupuk kandang dilakukan di Balai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Gedung Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi, Laboratorium Penelitian, lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis metode penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciLampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun
LAMPIRAN 111 Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun Minggu Setelah Tanam Cara Aplikasi Dosis (g) Jenis pupuk 5 Siram 0.5 NPK 15.15.6.4.TE *) (150
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2014 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016. Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Segunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Alasan menggunakan metode deskriptif yaitu pada penelitian ini hanya mengamati laju pertumbuhan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi Rehabilitasi Tanah atas kerjasama antara Universitas Lampung (UNILA),
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan selama 6 bulan pada bulan Februari Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas
24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan
Lebih terperinciTata Cara penelitian
III. Tata Cara penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Labaratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Rumah Plastik di Kebun Percobaan Ilmu dan Teknologi Benih IPB, Leuwikopo, Dramaga, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Kartini,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung
25 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung dengan dua kali percobaan yaitu Percobaan I dan Percobaan II. Percobaan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan Desember 2009. Bahan dan
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang yang terletak pada ketinggian 550
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet
18 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet Kampung Muteran, Pudak Payung, Banyumanik, Semarang dan Laboratorium Fisiologi
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.
21 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015. Tempat yang digunakan yaitu di tempat peneliti di desa Pacing, Kecamatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai dari bulan Maret sampai Juni 2012. 3.2 Bahan dan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Green House (GH) dan Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada bulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan di Desa Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran pada ketinggian tempat
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari (1) pengambilan contoh tanah Podsolik yang dilakukan di daerah Jasinga, (2) analisis tanah awal dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung pada bulan Juni November 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanaan di kebun percobaan IPB, Leuwikopo, Dramaga dengan jenis tanah latosol Dramaga. Percobaan dilaksanakan pada tanggal 26 September 2010 sampai dengan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian
11 BAHAN DAN METODE Bahan Bahan tanaman yang digunakan adalah benih jagung hibrida varietas BISI 816 produksi PT. BISI International Tbk (Lampiran 1) dan benih cabai merah hibrida varietas Wibawa F1 cap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini terdiri dari 6 perlakuan, dan masing-masing
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green House untuk melakukan fermentasi dari urin kelinci dan pengomposan azolla, dilanjutkan dengan pengaplikasian pada
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan Februari-Juli 2016. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca dan laboratorium Kimia
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.
III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinci