LISTRIK DINAMIS RANGKAIAN LISTRIK. GAMBAR 1A. RANGKAIAN LISTRIK TERBUKA. GAMBAR 1B. RANGKAIAN LISTRIK TERTUTUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LISTRIK DINAMIS RANGKAIAN LISTRIK. GAMBAR 1A. RANGKAIAN LISTRIK TERBUKA. GAMBAR 1B. RANGKAIAN LISTRIK TERTUTUP"

Transkripsi

1 LISTRIK DINAMIS RANGKAIAN LISTRIK. GAMBAR 1A. RANGKAIAN LISTRIK TERBUKA. GAMBAR 1B. RANGKAIAN LISTRIK TERTUTUP

2

3 LISTRIK DINAMIS Coba kalian tekan saklar listrik di ruang kelas pada posisi ON kemudian kalian amati lampu listriknya. Apa yang terjadi? Tentunya lampu tersebut akan menyala bukan? Mengapa lampu tersebut menyala? Lampu tersebut menyala karena ada aliran listrik yang mengalir pada lampu tersebut Rangkaian Listrik s Gambar 1a. Rangkaian listrik terbuka s Gambar 1b. Rangkaian listrik tertutup Gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik sederhana. Rangkaian listrik tersebut merupakan susunan alat-alat listrik yang terdiri dari sumber arus, kawat penghantar, lampu atau alat listrik, dan saklar. Pada gambar 1a saklar dalam keadaan terbuka dan rangkaian tersebut disebut rangkaian terbuka. Pada rangkaian terbuka maka arus listrik tidak dapat mengalir sehingga lampu tidak menyala. Pada gambar 1b saklar dalam keadaan tertutup dan rangkaian tersebut disebut rangkaian tertutup. Pada rangkaian tertutup 1b maka arus listrik mengalir melalui rangkaian sehingga lampu menyala Kuat Arus Listrik Seperti telah dijelaskan bahwa lampu pada gambar 1b dapat menyala karena adanya arus listrik. Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik (dianggap sebagai muatan positif) sepanjang rangkaian. Arah arus listrik adalah dari potensial tinggi (positif) ke potensial yang lebih rendah (negative). Dengan demikian arah arus listrik berlawanan dengan arah electron (e). Untuk menyatakan besarnya arus listrik yang melalui suatu penghantar maka dinyatakan dalam besaran kuat arus listrik (I). Kuat arus listrik (I) didefinisikan banyaknya muatan listrik yang melalui penghantar tiap satuan waktu.. Secara matematis kuat arus dapat ditulis; Q.. (7.1) t = kuar arus.. Ampere (A) = Muatan listrik Coulomb (C) = waktu.sekon (s) I= I Q t e(-) I (+) Gambar 7.3 Arah arus listrik dan arah elektron berlawanan Berdasarkan persamaan 7.1, maka satu ampere adalah muatan listrik 1coulomb yang mengalir melalui suatu penghantar selama satu detik. 1C ampere = coulomb/sekon 1A = 1s Muatan listrik satu electron adalah 1,6 x 10-19C. Jika besarnya muatan listrik yang melalui pengantar dalam waktu tertentu adalah Q Coulomb, maka jumlah electron yang melalui penghantar adalah; Q.. (7.2) n= e Alat untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang melalui suatu penghantar adalah amperemeter. Amperemeter dirangkai seri dengan alat listrik (lampu) Simbol amperemeter dalam rangkaian adalah A A Gambar 7.4a simbol amperemeter Gambar 7.4b Amperemeter dipasang seri. Cara membaca skala amperemeter adalah :

4 60 0 skala yang ditunjuk jarum xbatas ukur skala masimum alat (7.3) Seperti pada contoh gambar 7.5, maka nilai kuat arus yang terbaca adalah; I= ma Gambar 7.5 amperemeter I= 60 x5 ma = 3 ma 100 Contoh soal: 1. Kuat arus 0,32 A mengalir melalui suatu penghantar selama 10 sekon. Tentukan; a. besar muatan listrik yang mengalir b. banyaknya electron yang mengalir melalui penghantar. Penyelesaian: Diketahui: I = 0,32 A, t = 10 s Ditanya: a) Q? dan b) n? Jawab: a) Q = I x t Q = 0,32 A x 10s = 3,2 C b) n = Q/e n = 3,2 C/(1,6x 10-19) n = 2 x 1019 elektron SOAL LATIHAN 1 1. Muatan listrik sebesar 6,4 coulomb mengalir pada suatu penghantar selama 10 sekon. Tentukan kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut! 2. Jika dalam 1 menit terdapat 1019 elektrom yang melaui penghantar, maka tentukan kuat arus pada penghantar tersebut! (e = 1,6x10-19C) Tegangan Listrik Arus listrik dihasilkan oleh alat yang dinamakan sumber arus listrik. Contoh sumber arus listrik adalah baterai, akumulator. Baterai dan akumulator termasuk sumber arus searah atau DC. Sumber arus baterai dan akumulator memiliki dua terminal yang disenut kutub. Kutub positif atau anoda memiliki potensial yang lebih tinggi dari kutub negative atau (katoda). Beda potensial kutub-kutub sumber arus pada rangkaian terbuka dinamakan GGL atau gaya gerak listrik (E). Satuan GGL adalah volt (V). Beda potensial kutub-kutub sumber arus pada rangkaian tertutup dinamakan tegangan jepit V, satuannya volt (V). Pada rangkaian tertutup tersebut arus mengalir dari kutub positif ke kutub negative atau dari titik yang potensialnya lebih tinggi ke titik yang potensialnya lebih rendah. Untuk mengukur besarnya GGL atau tegangan jepit sumber arus listrik digunakan alat yang disebut voltmeter. Voltmeter dalam rangkaian dipasang secara paralel. Usaha untuk memindahkan muatan Q dari satu titik ke titik lain yang memiliki beda potensial E adalah W = QE (7.4) W Q E = usaha atau energi = muatan listrik = GGL Joule (J) Coulumb (C) volt (V) V E Gambar7.6 pengukuran tegangan jepit Hukum Ohm a. Hubungan Kuat arus dan tegangan Untuk memahami hubungan kuat arus dan tegangan listrik, kita lakukan percobaan sebagai berikut; 1. Siapkan voltmeter, amperemeter, sumber tegangan DC, hambatan tetap (resistor) dan hambatan variable. 2. Rangkaialah alat-alat tersebut seperti gambar berikut: Hambatan (R)

5 A V Hambatan geser E s Gambar 7.7 hubungan kuat arus dan tegangan 3. Aturlah kontak geser pada hambatan variable sedemikian sehingga nilai hambatannya maksimum. Tutuplah saklar (s) dan amati nilai kuat arus yang terukur pada amperemeter dan tegangan ujungujung hambatan pada voltmeter.aturlah kontak geser pada hambatan variable sedemikian sehingga nilai hambatannya mengecil. Pada saat itu amati pembacaan pada amperemeter dan voltmeter. 4. Buatlah tabel pengamatan, misalnya diperoleh hasil pengamatan seperti berikut; NO Tegangan = V (volt) 8,0 6,0 4,0 Kuat arus = I (ampere) 0,4 0,3 0,2 V/I 20,0 20,0 20, ,0 1,0 0,1 0,05 20,0 20,0 Berdasarkan data tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan V terhadap I sebagai ut V (volt) 8,0 6,0 4,0 2,0 1,0 0,05 0,1 0,2 0,3 0,4 I (ampere) Gambar 7.8 Hubungan V dan I Dari hasil pengukuran terhadap nilai V dan nilai I maka diperoleh perbandingan V terhadap I adalah tetap. Dari grafik telihat perbandingan V terhadap I berupa garis lurus. Hubungan V dan I tersebut pertama kali diselidiki oleh seorang ahli fisika dari jerman George Simon Ohm ( ) dan dirumuskan sebagai hukum Ohm, yaitu; Besar kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut; V = k.. (7.5) I Tetapan k kemudian dinyatakan sebagai hambatan pemnghantar (resistor =R), sehingga persamaan 7.5 menjadi; V = R atau V = I x R.. (7.6) I V = beda potensial

6 (tegangan listrik). Volt (V) I = kuat arus listrik ampere (A) R = hambatan penghantar (resistor).. ohm (Ω = dibaca omega) CONTOH SOAL: 1. Sebuah lampu dipasang pada sumber tegangan 220V. Jika kuat arus listrik yang melalui lampu 0.25 A, maka tentukan hambatan listrik tersebut? Penyelesaian: Diketahu: V = 220 volt, I = 0,25 A Ditanya: R Jawab: V R= I R= 220 V = 880Ω 0,25 A SOAL LATIHAN 2 1. Sebuah lampu pijar memiliki hambatan 1000 ohm dipasang pada sumber tegangan 220 volt. Tentukan kuatr arus yang melalui lampu pijar tersebut! 2. Seterika listrik memiliki hambatan 440 ohm dihubungkan pada sumber tegangan. Jika kuat arus yang melalui seterika listrik tersebut adalah 0,5 ampere, maka tentukan besar beda potensial dari sumber tegangan tersebut! KEGIATAN PERCOBAAN 1 a. Judul percobaan: Hukum Ohm b. Tujuan Percobaan: membuktikan hukum ohm tentang hubungan tegangan, kuat arus dan hambatan listrik c. Alat dan bahan: 1. Amparemeter 6. Saklar 2. Voltmeter 7. kabel 3. Hambatan 8. kertas grafik 4. Hambatan variable (geser) 9. penggaris 5. Sumber Arus DC (power supply) d. Langkah percobaan Hambatan (R) A V Hambatan geser NO E Tegangan = V (volt) s Kuat arus = I (ampere) 1. Susunlah alat-alat seperti gambar di samping. 2. Tutuplah saklar (S) 3. Amati jarum yang ditunjukkan amperemeter dan voltmeter. 4. Catat hasil pengukurann pada tabel. percobaan dengan 5. Ulangi menggeser kontak geser hambatan variable. V/I Buatlah grafik hubungan antara tegangan (V) dan Kuat arus (I) 7. Buatlah kesimpulan 8. buatlah laporan pada kertas folio dan kumpulkan pada guru pembimbing b. Hambatan suatu penghantar Berdasarkan hasil percobaan, hambatan suatu penghantar berbanding lurus dengan panjang hambatan dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya. l. (7.7) R A Apabila ruas kiri disamakan dengan ruas kanan, maka diperlukan factor pembanding. Faktor pembanding tersebut nilainya bergantung pada jenis bahan penghantar sehingga desebut hambat jenis dan dilambangkan ρ, sehingga persamaan (7.7) ditulis; l R = ρ (7.8) A R = hambatan suatu penghantar (ohm) ρ = hambat jenis bahan (ohm meter) l = panjang penghantar (m) A= luas penampang (m2) Berikut ini contoh hambat jenis dari berbagai bahan Tabel. 7.1 Hambat

7 jenis berbagai bahan ρ (ohm meter) Nama bahan I. Penghantar a. Aluminium 2,8 x 10-8 b. Besi 12 x 10-8 c. Emas 2,4 x 10-8 d. Perak 1,6 x 10-8 e. Platina 11 x 10-8 f. Raksa 98 x 10-8 g. Tembaga 1,7 x 10-8 h. Timbal 21 x 10-8 i. Nikrom 1 x 10-8 II. Semikonduktor a. Karbon 3,5 x 10-5 b. Germanium 0,5 c. Silikon 0,7 d. Dioksid tembaga (CuO) 1 x 103 III. Isolator a. Kaca b. Karet c. Mika d. Kayu Nilai hambat jenis suatu penghantar bertambah secara linier sesuai dengan kenaikan suhu, dan secara matematis dinyatakan; ρ t = ρ 0 (1 + α t ).. (7.9) ρt = hambat jenis bahan pada suhu t ρo = hambat jenis bahan mula-mula α = koefisien suhu t = kenaikan suhu Pengaruh kenaikan suhu bahan terhadap hambat jenis bahan dapat dilukiskan sebagai berikut; ρ ρt ρo 0 toc toc Gambar 7.9a hubungan ρ dan t Pada komduktor Gambar 7.9b hubungan ρ dan t Pada semikonduktor Karena hambat jenis bahan merupakan funsi linier dari suhu maka nilai hambatan suatu penghantar juga merupakan fungsi linier terhadap suhu. Persamaan (7.8) dapat ditulis : l l R0 = ρ 0 dan Rt = ρ t A A Rt = ρ 0 (1 + α t ) l A l (1 + α t ) A Jadi Rt = R0 (1 + α t ) (7.10) Rt = hambatan penghantar pada suhu t Ro = hambatan penghantar mula-mula α = koefisien suhu Berikut ini koefisien suhu dari beberapa bahan (zat) Rt = ρ 0 Tabel 7.2 koefisien suhu beberapa bahan Nama bahan Koefisien suhu α (0C-1) Kuningan 2,0 x 10-3 Aluminium 7,9 x 10-3 Tembaga 3,9 x 10-3 Besi 5 x 10-3 Tibal 4,3 x 10-3 Perak 3 x 10-3 Wolfram 4,5 x 10-3 Contoh soal 1. Batang aluminium panjangnya 0,8 m dan luas penampangnya 4 mm2. Jika hambat jenis aluminium adalah 2,6 x 10-8 ohm m, maka tentukan hambatan aluminium tersebut. Penyelesaian: Diketahui: l = 0,8 m; A = 4 mm2 = 4x10-6m2; ρ = 2,6 x 10-8 ohm m Ditanya: R? Jawab: l R=ρ A 0,8 = 5,2 x10 3 ohm 4 x Batang tembaga pada suhu 250C memiliki hambatan 2000 ohm. Berapa hambatan tembaga tersebut pada suhu 1250C jika koefisien suhu tembaga 3,9x10-3 oc-1. Penyelesaian: R = 2,6 x10 8 Diketahui: R0=2000 ohm; t= 1000C; α = 3,9x10-3 oc-1 Ditanya: Rt? Jawab: Rt = R0 (1 + α t ) Rt= 2000(1+3,9x ) Rt = 2780 ohm SOAL LATIHAN : 1. Suatu kawat panjangnya 200 cm dan luas penampangnya 0,8 mm2. Jika hambatan kawat tersebut 20 ohm, maka tentukan hambatan jenis

8 kawat tersebut. 2. Suatu benda memiliki hambat jeis 2,5x10-8 ohm m. Jika hambatan kawat tersebut 4 ohm dan luas penampang kawat 0,2 mm2, maka panjang kawat tersebut adalah. 7.1 Hukum Kirchoff Seorang ahli fisika Gustav Kichoff ( ) mengemukakan aturan yang berkaitan dengan cara menghitung kuat arus, beda potensial dua titik dalam rangkaian listrik. Aturan yang dikemukakan kirchoff tersebut dikenal dengan hukum Kirchoff. a. Hukum I Kirchoff Perhatikan gambit berikut: I1 L2 I I I L3 L1 I2 I3 L1 L2 L3 I Gambar 7.10a Rangkaian tidak bercabang Gambar 7.10b Rangkaian bercabang Gambar 7.10a adalah rangkaian tidak bercabang. Kuat arus yang melalui lampu L1 sama dengan kuat arus yang melalui lampu L2 dan L3, yaitu I. Jadi pada rangkaian tidak bercabang, kuat arus pada setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama besar. Gambar 7.10b menunjukkan rangkaian bercabang. Berdasarkan pengukuran yang teliti, maka jumlah kuat arus I1, I2 dan I3 adalah sama dengan kuat arus I. Kesimpulan hasil pengukuran tersebut dikenal dengan hukum I Kirchoff, yang menyatakan; Dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus yang masuk titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik cabang tersebut. Sesuai dengan gambar 7.10b, secara matematis hukum Kirchoff dapat ditulis; I = I1 + I 2 + I 3 atau secara umum ditulis I masuk = I keluar.. (7.11) Contoh soal 1. perhatikan ganbar di samping: I1=2A I3=1,5A I4=1A I2 Tentukan besar I2? Penyelesaian: Sesuai dengn hukum I Kirchoff, maka I masuk = I keluar I2 + I3 = I1 + I4 I2 + 1,5 A = 2 A + 1A I2 = 1,5 A b. Hukum II Kirchoff SOAL LATIHAN 3 1. Perhatikan gambar berikut. B R1 3A A R2 1A R5 R3

9 R4 2,5A D E C Tentukan kuat arus yang melalui hambatan R2, R3, dan R5! Perhatikan rangkaian tertutup berikut: R2 B ε 2, r2 C Gambar 7.11 di saping adalah rangkaian tertutup yang disusun oleh beberapa sumber tegangan dan hamabatn listrik. Pada rangkaian tersebut dapat kita buat satu loop. Untuk rangkaian tertutup dengan beberapa sumber tegangan dan hambatan, maka berlaku hukum II Kirchoff, yaitu; ε1, r1 R3 R1 ε 3, r3 A D Gambar 7.11 rangkaian tertutup Pada rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (GGL) dengan jumlah aljabar dari penurunan tegangan (hasil kali kuat arus dan hambatan) adalah sama dengan nol. Secara matematis hukum II Kirchoff dapat dinyatakan sebagai berikut; ε + ( I.R) = 0.. (7.12) Perjanjian tanda: Kuat arus bertanda (+) jika aranya sama dengan arah loop yang ditinjau dan bertanda (-) jika berlawanan dengan arah loop. GGL (ε) diberi tanda (+) jika saat mengikuti loop menjumpai kutub (+) sumber tegangan terlebih dahulu dan GGL diberi tanda (-) jika saat mengikuti loop menjumpai kutub (-) sumber tegangan terlebih dahulu. Contoh: 1. Perhatikan kembali gambar 7.11, kita tinjau arah loop dari ABCDA, maka; ε + ( I.R) = 0 (ε1 ε2 ε3) + I(r1+R1+r2+R2+r3+R4) = 0 2. Perhatikan gambar berikut; B R2 R4 C ε1, r1 Loop 1 ε 2, r2 Loop 2 R3 I3 R1 A

10 E I1 D R5 I2 F Gambar 7.12 rangkaian tertutup dengan dua loop Perhatikan loop 1: arah ABCDA ε + ( I.R) = 0 ε1 + I1(r1+R1+R2) + I3(R3) = 0. ( i ) Perhatikan loop 2: arah CEFDC ε2 + I2(r2+R4+R5) - I3(R3) = 0.. ( ii ) pada titik D, dengan menggunakan hukum I Kirchoff maka; I2 + I3 = I1.. ( iii ) Dengan mensubstitusi persamaan ( i ), (ii) dan (iii) maka diperoleh harga I1, I2 dan I3. Untuk menentukan beda potensial antara dua titik, misalnya titik CD digubakan persamaan: VCD = ε CD + ( IR) CD (7.13) maka VCD= 0 + I3R3 Contoh soal: 1. B ε 2, r2 ε 3, r3 C E ε 4, r4 ε1, r1 R3 I3 R1 A I1 R2 I2 D ε1= 3 volt; ε2= 2 volt; ε3 = 4 volt; ε4 = 6 volt r1= r2 = r3 = r4 = 1 ohm R1 = 12 ohm; R2 = 24 ohm; R3 = 12 ohm F Tentukan besarnya I1, I2 dan I3 serta besar beda potensial antara ujung-ujung CD? Penyelesaian: Kita buat dahulu loop pada rangkaian: B ε 2, r2 ε 3, r3

11 C ε1, r1 Loop 1 ε 4, r4 Loop 2 R3 I3 R1 A E I1 D R2 I2 F Kita tinjau loop 1 (ABCDA): ε + ( I.R) = 0 (ε1 + ε1) + I1(r1+r2 +R1) + I3(R3) = 0 (3+2) + I1(1+1+12) + I3.12 = 0 14 I I3 = ( i ) Kita tinjau loop 2 (CEFDE) ε + ( I.R) = 0 (ε3 ε4) + I2(r3 + r4 + R2) I3(R3) = 0 (4 6) + I2(1+1+24) I3(12) = 0 26 I2 12 I3 = 2. (ii) Kita tinjau titik D; I2 + I3 = I1 (iii) Substitusi persamaan (i) dan persamaan (iii) 14 (I2 + I3 ) + 12 I3 = I I3 = -5 (iv) eliminasi persamaan (ii) dan (iv) (26 I2 12 I3 = 2) x 7, maka 182 I2 84I3 = 14 (14 I I3 = -5) x 14, maka 182 I I3 = I3 = -56 I3 = 0,125 A Dari persamaan (iv), maka 14 I2 + 26x 0,125 = I2 + 3,25 = I2 = -8,25 I2 = -0,589 A Dari persamaan (iii) diperoleh I2 + I3 = I1-0, ,125 = -0,464 A Kita tinjau untuk menentukan VCD VCD = ε CD + ( IR) CD VCD = 0 + I3.R3 VCD = 0,125 x 12 = 1,5 volt SOAL LATIHAN 4: 1. Perhatikan gambar berikut: B ε1, r1 C E ε 2, r2 ε 3, r3 R2 R3 R1 A D F

12 Besar ε1=6v, ε2= 3V dan ε3=4,5v Besar r1= r2= r3= 0,5 ohm Besar R1=12 ohm, R2=6 ohm dan R3= 8 ohm. Tentukan: a. kuat arus yang melalui hambatan R1, R2, dan R3. b. Beda potensial CD Susunan komponen-komponen listrik dalam rangkaian. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, komponen-komponen listrik seperti lampu dirangkai secara seri atau paralel. Jaringan listrik di rumah misalnya dirankai secara paralel. Itulah sebabnya ketika salah satu jaringan lampu di rumah putus maka lampu yang lain tidak padam. a. Susunan hambatan yang dirangkai secara seri (rangkaian seri) I R1 R2 R3 V1 V1 V1 V Rangkaian disamping adalah rangkaian tidak bercabang dengan tiga hambatan disusun secara seri. Pada rangkaian tidak bercabang maka kuat arus pada setiap titik adalah sama. Gambar 7.13 rangkaian seri V = V1 + V2 + V3 V = I.R1 + I.R2 + I.R3 I.Rt = I(R1 + R2 + R3) Rt = (R1 + R2 + R3) Jadi jika terdapat n hambatan yang dirangkai secara seri, maka hambatan pengganti rangkaian tersebut adalah Rs Rs = R1 + R2 + R Rn (7.14) b. Susunan hambatan yang dirangkai secara paralel (rangkaian paralel) I I1 R1 I2 R2 I3 R3 V Gambar 7.14 rangkaian paralel

13 1 V 1 1 = V + + R R1 R2 R3 maka Gambar 7.14 adalah rangkaian bercabang dengan hambatan disusun secara paralel. Pada rangkaian bercabang, maka jumlah kuat arus yang masuk titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik cabang tersebut. Sehingga: I = I1 + I2 + I3 V V V V = + + R R1 R2 R = + + R R1 R2 R3 Secara umum apabila terdapat n hambatan yang disusun secara paralel, maka berlaku; = (7.15) R p R1 R2 R3 Rn CONTOH SOAL: 1. Tiga hambatan masing-masing 6 ohm, 4 ohm dan 8 ohm disusun secara seri dalam suatu rangkaian listrik seperti gambar berikut. R2=4Ω R1=6Ω R3=8Ω I V=4,5 volt Tentukan: a. hambatan pengganti b. kuat arus yang mengalir pada rangkaian c. beda potensial ujung-ujung masing-masing hambatan Penyelesaian: a. Rs = R1+R2+R3 Rs = 6Ω + 4Ω + 8Ω = 18Ω V 4,5 b. I = = = 0,25 A R 18 c. V1 = I.R1 = 0,25x6=1,5 volt V2 = I.R2 = 0,25x4=1 volt V3 = I,R3 = 0,25x8=2 volt 2. Tiga hambatan disusun seperti gambar berikut I1 R1 =12Ω I2 R2=6Ω I3 R3=12Ω I=0,4A V Penyelesaian: = + + a. R R1 R2 R = + + R Berdasarkan gambar di samping, tentukan; a. hambatan pengganti b. beda potensial ujung-ujung sumber tegangan. c. Kuat arus yang melalui masing-masing hambatan = + + R = maka R = 3 Ω R 12 b. V = I.R V = 0,4x3 = 1,2 volt c. I1= V/R1 = 1,2/12 =0,1 A I1= V/R2 = 1,2/6 = 0,2 A I3= V/R3 = 1,2/12 =0,1 A SOAL LATIHAN 5: 1.Perhatikan gambar berikut R1=12Ω

14 V=6,0 volt R2=4Ω Tentukan a. Hambatan pengganti rangkaian b. kuat arus yang melalui rangkaian. c. Beda potensial pada ujung-ujung hambatan R1, R2, dan R3 R3=8Ω 2.Tiga hambatan di susun seperti gambar berikut. Tentukan: R1=12Ω a. hambatan pengganti rangkaian b. kuat arus rang melalui R1, R2 dan R3=8Ω R3. R2=6Ω c. Beda potensial ujung-ujung R1, R2 dan R3. V=6,0 volt 7.2 Rangkaian listrik Jembatan Wheatstone B R1 A R2 C G R3 R4 Gambar 7.15 adalah rangkaian jembatan wheatstone. G adalah galvanometer. Pada rangkaian tersebut galvanometer menunjukan angka nol dan berlaku: R1 + R4 = R2 + R4.. (7.16) D E Gambar 7.15 rangkaian paralel 7.3 Rangkaian Sumber Tegangan Untuk mendapatkan tegangan atau kuat arus listrik sesuai yang dibutuhkan dari sumber tegangan (arus searah) maka dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa sumber tegangan tersebut. Penggabungan beberapa tegangan dapat dilakukan baik secara seri maupun paralel. a. Susunan sumber tegangan yang dirangkai scara seri ε1;r1 ε2;r2 ε3;r3 Dari gambar 7.16 tampak bahwa beberapa sumber tegangan dususun seri bila kutub positif salah satu sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negative sumber tegangan yang lain. R Gambar 7.16 rangkaian seri sumber tegangan

15 GGL total adalah: ε = ε1 + ε2 + ε3 + + εn ε s= n ε. (7.17) Hambatan dalan pengganti rangkaian seri adalah rs = n r. (7.18) Kuat arus yang melalui rangkaian adalah; I= εs R + nr. (7.19) b. GGL disusun secara paralel Pada gambar 7.17 kutub-kutub yang sama dari GGL saling dihubungkan. Susunan GGL seperti ini disebut susunan paralel GGL. ε2;r2 Besar GGL pengganti dari susunan paralel GGL adalah; ε3;r3 εp = ε1 = ε2 = ε3 = ε. (7.20) I Hambatan dalam pengganti pada rangkaian paralel adalah; = R rp r1 r2 r3 rn Untuk n hambatan r yang sama, maka Gambar 7.17 susunan paralel r GGL.. (7.21) rp = n Kuat arus yang mangalir pada rangkaian adalah; ε1;r1 I= ε R+ r n.. (7.22) CONTOH SOAL: 1. Tiga buah baterai masing-masing memiliki GGL 1,5 volt dan hambatan dalam 0,5 ohm. Ketiga baterai tersebut disusun secara seri dan dihubungkan dengan hambatan7,5 ohm. Tentukan: a. kuat arus yang melalui hambatan luar. b. Beda potensial ujujung-ujung hambatan luar. Penyelesaian: Diketahui: n = 3, ε = 1,5 volt; r = 0,5 ohm. Ditanya; a) I?; b) Vpada hambatan? Jawab: a) I = εs R + nr 3 x1,5 I= 7,5 + (3 x0,5) 4,5 I= = 0,5 A 9 b) V = IxR V = 0,5 x 7,5 = 3,75 volt. 2. Dua buah baterai masing-masing dengan GGL 1,5 volt dan hambatan dalam 0,5 ohm. Keduanya disusun secara paralel dan dihubungkan pada hambatan luar 5,75 ohm. Tentukan; a. kuat arus yang melalui rangkaian. b. Tegangan jepit pada ujung-ujung hambatan. Penyelesaian: Diketahui: n=2; ε = 1,5 volt; r = 0,5 ohm disusun paralel Ditanya; a) I? dan b)vpada hambatan? Jawab: 1,5 a) I = 5,75 + I= 0,5 2 1,5 = 0,25 A 6

16 c) V = IxR V = 0,25 x 5,75 = 1,4375 volt SOAL LATIHAN 6: 1. Dua GGL masing-masing 3V;0,5 ohm di susun seri dalam dalam rangkaian dan dihubungkan pada hambatan luar 11 ohm. Tentukan a. kuat arus yang melalui rangkaian? b. tegangan jepin pada hambatan luar? 2. Dua GGL masing-masing 6V;1 ohm disusun paralel dan dihubungkan dengan hambatan luar 17,5 ohm. Tentukan a. kuat arus yang melalui hambatan luar b. tegangan pada ujungujung hambatan luar 7.4 Alat-alat ukur listrik Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungkan dengan pengukuran suatu besaran. Demikian pula dengan besaran listrik. Para pekerja perbaikan elektronika misalnya, sering melakukan pengukuran kuat arus yang melalui suatu rangkaian dan tegangan pada suatu komponen. Berikut ini akan kita bahas beberapa alat ukur, yaitu; Galvanometer. Galvanometer adalah alat yang dugunakan untuk mendeteksi adanya arus listrik dalam suatu rangkaian. Bagianbagian galvanometer terdiri sebuah magnet, sebuah kumparan kawat, pegas spiral, jarum peninjuk, dan skala ukur. skala Jarum penunjuk pegas U kumparan S magnet pegas Gambar 7.18 komponenkomponen Galvanometer Ketika kumparan tidak dialiri arus, maka posisi jarum pada skala angka nol. Ketika kumparan dialiri arus, maka timbul gaya yang memutar kumparan. Pegas mengendalikan putaran sedemikian sehingga besar sudut putaran jarum sebanding dengan kuat arus yang mengalir. Besarnya arus dapat dibaca pada skala ukur Ampermeter Galvanometer hanya dapat mengukur kuat arus yang sangat kecil. Untuk mengukur kuar arus yang lebih besar dari batas ukur maksimum galvanometer maka dipasang hambatan shunt secara paralel dengan galvanometer. I A Is Rs IG RG G Gambar7.19 Rangkaian hambatan shunt B

17 IG = adalah kuat arus maksimum Galvanometer. Is = adalah kuat arus hambatan Shunt I = kuat arus ampermeter Rs= hambatan shunt RG=hambatan galvanometer. Apabila kita akan merancang ampermeter dengan kuat arus maksimum I yang besarnya n IG, maka; sesuai dengan hukum I Kirchoff pada rangkaian bercabang di titik A, berlaku; I = Is + IG n.ig = Is + IG Is = (n-1)ig VAB = Is.Rs = IG.RG atau Is R = G IG Rs (n 1) I G RG = IG Rs 1 Rs = RG.(7.23) (n 1) Voltmeter Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik. Sebuah basicmeter atau galvanometer dapat digunakan sebagai voltmeter dengan cara memasang hambatan secara seri dengan galvanometr tersebut. Hambatan tersebut disebut hambatan multiplier (Rm) I A Rm B RG G Vm V C Rm= hambatan multiplier yang dipasang seri dengan galvanometer RG= hambatan galvanometer Vm= beda potensial pada ujung-ujung hambatan multiplier VG = beda potensial pada ujungujungujung galvanometer V = hambatan voltmeter Gambar7.20 Rangkaian hambatan Multiplier Kita ingin mendesain voltmeter yang memiliki batas ukur maksimum V = n VG Pada rangkaian tidak bercabang, maka kuat arus yang melalui setiap titik adalah sama. Misalkan arus yang melalui Rm adalah I, maka arus yang melalui G adalah juga I. Berdasarkan gambar 7.20, maka V = Vm + VG n VG = Vm + VG n (I.RG) = I.Rm + I.RG I.Rm = I.RG (n-1) Rm = RG (n-1) Jadi apabila kita menginginkan batas ukur voltmeter adalah n kali batas ukur pada basicmeter, maka diperlukan hambatan multiplier yang besarnya adalah; Rm = RG ( n 1) (7.24) CONTOH SOAL: 1. Sebuah galvanometer dengan batas ukur maksimum10 ma akan digunakan untuk mengukur kuat arus 2 A. Jika hambatan dalam galvanometer adalah 10 ohm, maka tentukan hambatan shun yang harus digunakan? Penyelesaian: Diketahui:IG = 10 ma; I = 2,01 A= 2010 ma; RG = 10 ohm. Ditanya: Rs? Jawab: I = n. IG 2010 = n 10, maka n = Rs = RG (n 1) 1 Rs = 10 = 0,05 ohm (201 1) 2. Sebuah voltmeter memiliki batas ukur maksimum 50 mv dan hambatan dalamnya 20 ohm. Apabila kita akan mengukur beda potensial sebesar 10 V, maka berapa ohm hambatan multiplier harus dipasang seri dengan voltmeter tersebut. Penyelesaian: Diketahui: VG = 50 mv = 5x10-2 V; RG=20 ohm; V = 10 V Ditanya: Rm? Jawab: V = n VG 10 = n x 5x10-2 ; maka n = 200 Rm = RG (n 1) Rm = 20 ( 200 1) = 3980 ohm SOAL LATIHAN 7:

18 1.Skala maksimum suatu galvanometer adalah 1 ma. Hambatan dalam galvanometer tersebut 40 ohm. Agar galvanometer tersebut dapat digunakan untuk mengukur kuat arus sampai batas 101 ma, maka berapa ohm nilai hambatan shunt harus dipasanga paralel dengan galvanometer. 2.Skala maksimum suatu galvanometer adalag 1 ma dan hambatan dalamnya 20 ohm. Galvanometer tersebut akan difungsikan sebagai voltmeter dengan skala maksimum 402 mv. Tentukan nilai suatu hambtan Rm yang dipasang seri dengan galvanometer tersebut. 7.5 Energi dan Daya Listrik Energi Listrik Tentunya kalian pernah menggunakan seterika listrik bukan?. Seterika listrik yang kita gunakan mengasilkan panas. Panas yang dihasilkan sterika tersebut berasal dari energi listrik. Ketika kita menyalakan senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut; A I R B Gambar 7.21 Rangkaian tertutup Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I. t Besarnya energi listrik yang diperlukan oleh alat listrik R adalah sama dengan usaha untuk memindahkan muatan listrik Q dari A ke B yang beda potensialnya V, yaitu: W=Q.V W = (I.t). V atau W = V.I.t (7.25) sesuai dengan hukum ohm V=IR, maka persamaan (7.25) menjadi W = I 2 R.t (7.26) persamaan V = IR dapat ditulis I = V/R, sehingga persamaan (7.25) menjadi V2 W= t. (7.27) R W = energi listrik (J) V = beda potensial listrik atau tegangan listrik (V) I = kuat arus listrik (A) t = lama waktu (t) Daya Listrik Daya listrik (P) dinyatakan sebagai besarnya energi listrik tiap satuan waktu. Secara matematis daya dapat ditulis; W (7.28) P= t P = daya listrik (watt = w) W= energi listrik (Joule =J) t = lama waktu (sekon=s) V2 karena W = V.I.t, W = I 2 R.t, W = t, maka R P = V.I.. (7.29) P = I 2 R. (7.30) V2 (7.31) P= R Hubungan Satuan Energi listrik dan satuan daya listrik Berdasarkan persamaan 7.28, maka satuan daya = 1 watt = satuan energi atau satuan waktu

19 1 joule 1 sekon 1 watt =1 J s 1 atau 1 J = 1W s Untuk pengukuran energi listrik dari PLN yang dipakai para konsumen, digunakan satuan kilowatt hour (kwh) atau kilowatt jam. Peralatan yang digunakan untuk mengukur penggunaan energi listrik para konsumen adalah kwh meter. 1 kwh = (1 kw) x (1 jam) 1 kwh = (1000 W)x(3.600 s) 1 kwh = Ws = 3,6 x 106 J Jadi 1 kwh = 3,6 x10 6 J Contoh Soal: 1. Ujung ujung suatu hambatan 100 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan listrik 12 volt. Jika rangkaian tersebut dipasnang selama 10 sekon, tentukan: a. energi yang diserap hambatan tersebut? b. daya listrik yang digunakan. Penyelesaian: Diketahui: R = 100 ohm. V = 12 volt; t = 10 s Ditanya: a. W?; b.p? Jawab: V2 t R 12 2 W = 10 =14,4 J 100 V2 b. P = R 12 2 P= = 1,44 W 100 a. W = 2. Suatu keluarga menggunakan 4 lampu masing-masing 25 W selama 10 jam per hari, sebuah televise 100 W selama 10 jam per hari, sebuah seterika listrik 250 W selama 2 jam per hari. Jika hariga listri Rp200,00/kWh, maka tentukn biaya rekening listrik keluarga tersebut selama satu bulan (30 hari) Penyelesaian: Diketahui P1 = 4x25W = 100 W = 0,1 kw t1 = 10 jam P2 = 100 W = 0,1 kw t2 = 10 jam P3 = 2x250W = 500W = 0,5 W t3 = 2 jam Ditanya: biaya rekening dalam 1 bulan (30 hari) Jawab: W=P.t W = (0,1 x 10) + (0,1 x 10) + (0,5 x 2) = 3 kwh Energi yang terpakai selama 1 bulan adalah = 30 x 3 kwh = 90 kwh. Biaya rekening listrik = 90 kwh x Rp 200,00/kWh = Rp ,00 SOAL LATIHAN 8: 1. Sebuah seterika listrik memiliki elemen pemanas yang hambatanya 200 ohm. Seterika tersebut dihubungkan dengan suber tegangan sehingga dialiri arus listrik 2 A. Jika sterika digunakan selama 2 jam, maka hitung energi yang digunakan. (nyatakan dalam satuan J dan kwh) 2. Suatu keluarga menggunakan sebuah televise 100 W dinyalakan jam/hari. Menggunakan 4 lampu masingmasing 250 W selama 10 jam/hari. Menggunakan satu seterika 200 W selama 2 jam/hari. Menggunakan kulkas 100 W sepanjang hari. Jika harga listrik Rp 200,00/kWh, maka hitung biaya listrik keluarga tersebut selama satu bulan (30 hari) 7.6 Penerapan Listrik Dinamis dalam kehidupan sehari-hari Pemanfaatan energi listrik untuk menghasilkan energi panas Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas melalui alat yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas berupa kumparan kawat logam tipis. Ketika dilalui arus listrik, kumparan ini berfungsi sebagai hambatan listrik sehingga mengubah energi listrik menjadi panas. Contoh penggunaan Elemen pemanas yaitu;pada seterika listrik, ketel uap, kompor listrik, pengering rambut, dan lampu pijar Pemanfaatan energi listrik untuk menghasilkan energi cahaya. Contoh pemanfaatan energi listrik menjadi cahaya yaitu pada lampu pijar, lampu neon Gambar 7.22 lampu pijar Pemanfaatan energi listrik untuk menghasilkan energi gerak. Energi listrik dapat dapat diubah menjadi energi gerak dengan alat yang disebut motor listrik. Motor listrik terdiri dari lilitan kawat pada inti besi lunak dan diletakkan diantara dua batang magnet

20 tetap. Contoh penggunaan motor listrik adalah kipas angina, pengering rambut, blender. UJI KOMPETENSI PETUNJUK: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Muatan listrik 3x10-1C mengalir melalui suatu penghantar selama 1 menit. Besarnya kuat arus yang melalui penghantar tyersebut adalah a. 2 ma d. 5 ma b. 3 ma e. 6 ma c. 4 ma 2. Kuat arus listrik 0,16 A melalui suatu penghantar. Jumlah electron yang melalui penghantar tersebut dalam 1 menit adalah. a. 1 x 1019 elektron d. 12 x 1019 elektron 19 b. 6 x 10 elektron e. 16 x 1019 elektron 19 c. 8 x 10 elektron 3. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan beda potensial dan kuat arus yang melalui hambatan, yaitu a d V b V V I e I V I I c V I 4. Besarnya hambatan kawat penghantar adalah a. Berbanding lurus dengan luas penampang kawat b. Berbanding terbalik dengan panjang kawat c. Tidak tergantung pada jenis bahan d. Berbanding lurus dengan kuadrat deameter kawat e. Berbanding lurus dengan panjang kawat 5. Satuan kuat arus listrik dalam SI adalah ampere (A) yang sama dengan.. a. coulomb/sekon d. volt sekon b. coulomb sekon e. ohm volt c. volt/sekon 6. Untuk mengukur kuat arus yang melalui suatu komponen listrik, digunakan a. amperemeter yang dipasang seri dengan komponen tersebut b. amperemeter yang dipasang parallel dengan komponen tersebut c. voltmeter yang dipasang seri dengan komponen tersebut. d. voltmeter yang dipasang parallel dengan komponen tersebut. e. ohmmeter yang dipasang seri dengan komponen tersebut. 7. Ujung-ujung suatu hambatan dipasang pada sumber potensial listrik 12 volt. Jika hambatan tersebut dilalui arus listrik ¼ A, maka besar hambatan tersebut adalah a. 3 ohm d. 30 ohm b. 6 ohm e. 48 ohm c. 12 ohm 8. Seutas kawat panjangnya 200 cm dan luas penampangnya 1 mm2. Jika hambat jenis kawat tersebut 2,5x10-5ohm m, maka hambatan kawat adalah a. 12,5 ohm d. 50 ohm b. 25 ohm e. 500 ohm c. 45 ohm 9. Seutas kawat panjangnya l memiliki hambatan 100 ohm. Jika kawat dipotong menjadi dua, maka besar masing-masing hambatan potongan kawat adalah a. 25 ohm d. 200 ohm b. 50 ohm c. 100 ohm e. 400 ohm

21 10. Seutas kawat yang panjangnya l dan luas penampangnya A memiliki hambatan 200 ohm. Hambatan dari kawat yang jenis dan panjangnya sama tetapi luas penampangnya dua kali semula adalah a. 25 ohm d. 200 ohm b. 50 ohm e. 400 ohm c. 100 ohm 11. Pada rangkaian berikut, nilai hambatan pengganti adalah R1= 12Ω a R2=6Ω R3=12Ω b a. b. c. d. e. 3 ohm 4,8 ohm 7,2 ohm 12 ohm 30 ohm 12. Tiga hambatan masing-masing 12 ohm, 8 ohm dan 24 ohm. Jika ketiga hambatan tersebut dirangkai secara parallel, maka hambatan penggantinya adalah d. 24 ohm a. 4 ohm b. 8 ohm e. 44 ohm c. 12 ohm 13. Nilai hambatan pengganti dari rangkaian berikut adalah a. 3 ohm b. 8 ohm R1= 12Ω c. 12 ohm R3=12Ω d. 16 ohm a b e. 30 ohm R2=6Ω 14. Perhatikan gambar berikut B R1 4A A R2 1A R5 R3 R4 2,5A D E C Besarnya kuat arus yang melalui R5 adalah a. 0,5 A dari C ke D b. 0,5 A dari D ke C c. 1,5 A dari C ke D d. 1,5 A dari D ke C e. 3 A dari D ke C 15. Pada soal no. 14, kuat arus yang melalui R2 adalah a. 0,5 A dari B ke C b. 0,5 A dari C ke B c. 1,5 A dari B ke C d. 1,5 A dari C ke B e. 2,5 A dari B ke C 16. Berikut ini adalah pernyataan tentang amperemeter, kecuali.. a. memiliki hambatan dalam kecil b. dipasang seri dengan komponen listrik yang diukur c. digunakan untuk mengukur kuat arus listrik d. batas ukurnya dapat diperbesar dengan cara memasang hambatan yang disusun seri dengan amperemeter. e. batas ukurnya dapat diperbesar dengan cara memasang hambatan yang disusun paralel dengan amperemeter. 17. Perhatikan gambar berikut Hambatan pengganti ab adalah; a. 7,2 ohm 8Ω b. 12 ohm c. 13,2 ohm 4Ω c 12Ω b 6Ω d. 18 ohm a e. 36 ohm 6Ω

22 18. Ujung-ujung hambatan 23 ohm dihubungkan pada ggl 12V;1Ω. Besarnya tegangan jepit pada hambatan tersebut adalah a. 5,75 V d. 23 V b. 11,5 V e. 24 V c. 12 V 19. Pada rangkaian berikut, kuat arus yang melalui hambatan R2 adalah; R1=5,5 Ω a R2=7,5 Ω R2= 11,5 Ω ε2 = 12V r1 = 0,5 Ω ε1 = 6V r1 = 0,5 Ω ε3 = 8V r1 = 0,5 Ω a. b. c. d. e. 0,5 A 0,75 A 1,0 A 1,5 A 2A b 20. Perhatikan rangkaian pada sola no.19. Beda potensial pada ab adalah a. Nol d. 12 V b. 6 V e. 18 V c. 8 V 21. Perhatikan gambar berikut; ε1;r1 ε2;r2 ε3;r3 I R Besar ggl adalah sama, yaitu 12 V dan hambatan dalamnya 0,75 ohm. Jika hambatan luar R adalah 23,75 ohm, maka besar kuat arus I adalah.. a. 0,25 A b. 0,5 A c. 1,0 A d. 1,5 A e. 2,0 A 22. Pada soal No.21, besarnya beda potensial pada ujung-ujung hambatan R adalah.. a. 5,9V d. 11,9V e. 12,0V b. 6,0V c. 6,5V 23. Sebuah galvanometer dengan batas ukur maksimum 10 ma dan hambatan dalamnya 40 ohm. Jika hambatan shunt 0,2 ohm dipasang parallel dengan galvanometer tersebut, maka kuat arus maksimum yang dapat diukur adalah a. 0,20 A d. 2,00A b. 0,21 A e. 2,01A c. 0,40 A 24. Voltmeter memiliki batas ukur maksimum 10 mv dan hambatan dalamnya 100 ohm. Jika voltmeter tersebut akan dipakai mengukur beda potensial sampai batas ukur 10,01 volt, maka besar hambatan multiplier yang harus dipasang adalah.. a. 50 KΩ d. 200,2 KΩ b. 100 KΩ e KΩ c. 100,1 KΩ 25. Pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian berikut yang paling tepat adalah. a V d A A b A e V c

23 A V V V A 26. Tiga ggl masing-masing 3V;0,5 ohm disusun seri. Ujung-ujung rakaian tersebut dihubungkan pada hambatan 16,5 ohm. Tegangan jepit antara ujung-ujung hambatan tersebut adalah a. 2,75 V d. 16,5 V b. 5,5 V e. 33 V c. 8,25 V 27. Berikut ini adalah satuan energi listrik adalah a. joule sekon d. coulomb.sekon b. watt/sekon e. watt sekon c. joule/sekon 28. Suatu rangkaian listrik dipasang pada sumber tegangan 12 volt. Kuat arus yang melalui rangkaian adalah 500 ma. Energi listrik yang digunakan pada rangkaian tersebut selama 1 menit adalah a. 60 J d. 360 J b. 100 J e. 600 J c. 240 J 29. Sebuah lampu dengan hambatan 200 ohm dialiri arus 0,5 A. Energi yang diserap lampu selama 1 jam adalah a. 40 KJ d. 360 KJ b. 100 KJ e. 400 KJ c. 180 KJ 30. Elemen pemanas seterika listrik memiliki hambatan 400 ohm. Jika daya listrik seterika tersebut 100 watt, maka kuat arus yang melalui seterika adalah a. 0,25 A d. 4,00A b. 0,50A e. 4,50A c. 2,00A

24

LISTRIK DINAMIS. 7.1.1 Rangkaian Listrik. Gambar 1a. Rangkaian listrik terbuka. Gambar 1b. Rangkaian listrik tertutup

LISTRIK DINAMIS. 7.1.1 Rangkaian Listrik. Gambar 1a. Rangkaian listrik terbuka. Gambar 1b. Rangkaian listrik tertutup LSTRK DNMS Coba kalian tekan saklar listrik di ruang kelas pada posisi ON kemudian kalian amati lampu listriknya. pa yang terjadi? Tentunya lampu tersebut akan menyala bukan? Mengapa lampu tersebut menyala?

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada LISTRIK DINAMIS Merlina.pdf Coba kalian tekan saklar listrik di ruang kelas pada posisi ON kemudian kalian amati lampu listriknya. Apa yang terjadi? Tentunya lampu tersebut akan menyala bukan? Mengapa

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ARUS LISTRIK Tiga hal tentang arus listrik Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif (walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

dan Hukum I Kirchhoff

dan Hukum I Kirchhoff Bab 9 Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff Pada suatu malam Ani belajar fisika, tiba-tiba ia melihat nyala lampu pijar di depannya meredup. Sambil berpikir Ani berjalan ke ruang tamu lalu menyalakan lampu neon.

Lebih terperinci

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik LISTRIK DINAMIS Daftar isi Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Rangkain campuran Keluar

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC) 1. Pengertian Arus Listrik 2. Hukum Ohm 3. Hukum Kirchoff I 4. Rangkaian seri dan paralel hambatan listrik 5. Hukum Kirchoff II 6. Energi dan daya listrik CREATED BY DRS. ADRIANSYAH

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS I. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13. : Dra. Nia Ainawati Haesin

LISTRIK DINAMIS I. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13. : Dra. Nia Ainawati Haesin LISTRIK DINAMIS I Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13 Penulis Direvisi oleh Penyunting Materi Penyunting Media : Dra. Nia Ainawati Haesin : Sukarman, S.Pd. : Drs. I Made Astra,

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

LATIHAN SOAL UAS FISIKA 1. Perhatikan gambar berikut! LATIHAN SOAL UAS FISIKA 2016 2017 Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah. A. 2 dan 4 C. 4 dan 2 B. 6 dan 4 D. 4 dan 6 2. Pehatikan gambar berikut! Proton,

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK FISIK KELS XII IP - KUIKULUM GUNGN 06 Sesi NGN NGKIN US SEH. US LISTIK rus listrik adalah aliran muatan-muatan positif (arus konvensional) yang apabila makin banyak muatan positif yang mengalir dalam selang

Lebih terperinci

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c. Listrik Dinamis A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena

Lebih terperinci

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal Materi Listrik LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal LISTRIK DINAMIS Arus Listrik Hukum Ohm Rangkaian hambatan Rangkaian Sumber tegan Hukum Kirchoff I.II Sumber

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS Arus Listrik. Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak.

BAB LISTRIK DINAMIS Arus Listrik. Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak. BAB LSTK DNAMS Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak.. Arus Listrik Arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan

Lebih terperinci

BAB 17 LISTRIK DINAMIS

BAB 17 LISTRIK DINAMIS BAB 7 LISTRIK DINAMIS A. Hukum Ohm Pada rangkaian listrik terjadi kuat arus listrik. Kuat arus listrik adalah hasil pembagian tegangan oleh hambatan. Pada hukum ohm berlaku: a. Bunyinya: Kuat arus yang

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang Arus listrik Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.1 1. Sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik sebesar 500 m Besar muatan listrik yang melalui kawat itu selama

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK A I V W = Q V B C Energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup disebut dengan energi listrik Keterangan : Q = muatan listrik

Lebih terperinci

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif

Lebih terperinci

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi Arus dan Hambatan Arus Listrik Bila ada beda potensial antara dua buah benda (plat bermuatan) kemudian kedua benda dihubungkan dengan suatu bahan penghantar, maka akan terjadi aliran muatan dari plat dengan

Lebih terperinci

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik

Lebih terperinci

Bab VII. Listrik Dinamis. K ata Kunci

Bab VII. Listrik Dinamis. K ata Kunci Bab VII Tujuan Pembelajaran Anda dapat memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana, mengidentifikasikan penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat menggunakan

Lebih terperinci

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC KELOMPOK 4 JEMBATAN DC Latar Belakang Masalah Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab V Kelistrikan. Fisika SMA/MA X

Bab V Kelistrikan. Fisika SMA/MA X Bab V Kelistrikan Sumber : www.picture.newsletter.com Kebutuhan manusia akan energi banyak ditopang oleh listrik, seperti contoh: lampu, alat-alat rumah tangga dan elektronik serta pabrik-pabrik. Listrik

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

MENU PENGERTIAN HUKUM KIRCHHOFF HUKUM OHM RANGKAIAN LISTRIK ALAT UKUR TEGANGAN DC DAN AC GGL DAN TEGANGAN JEPIT ENERGI DAN DAYA LISTRIK

MENU PENGERTIAN HUKUM KIRCHHOFF HUKUM OHM RANGKAIAN LISTRIK ALAT UKUR TEGANGAN DC DAN AC GGL DAN TEGANGAN JEPIT ENERGI DAN DAYA LISTRIK DINAMIS CREATED BY: Deodatus Vito L Dywa Claudya C Elbert Evan Farhan Ramadzan N Felicia Tjokro Ghea Aprillia Haniina Fathimiyyah Kenty Lieanda Khalidian G Fiqri Kiara Puspa Dhirgantara M Rifki Putra MENU

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

BAB IX LISTRIK DINAMIS

BAB IX LISTRIK DINAMIS 0 BB IX LISTRIK DINMIS pa yang dimaksud dengan sumber tegangan listrik? pa perbedaan elemen primer dan elemen sekunder? 3 Bagaimana cara membuat rangkaian listrik? 4 Bagaimana cara mengukur tegangan dan

Lebih terperinci

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav

Lebih terperinci

Bab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

Bab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Bab 8 Sumber: Young Scientist,1994 Nyala lampu pada malam hari, selain berfungsi sebagai penerangan juga menjadi bagian dari keindahan kota. Listrik Dinamis Hasil yang harus nda capai: menerapkan konsep

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Bab 7 Listrik. 162 Fisika X untuk SMA/MA. Rangkaian. Ggl. Beda potensial. Hukum Ohm. Listrik. Daya listrik.

PETA KONSEP. Bab 7 Listrik. 162 Fisika X untuk SMA/MA. Rangkaian. Ggl. Beda potensial. Hukum Ohm. Listrik. Daya listrik. PETA KONSEP Bab 7 Listrik angkaian seri Ggl Beda potensial angkaian paralel Hukum Ohm Listrik Arus listrik Daya listrik Energi listrik Menghitung biaya penggunaan listrik Hambatan Hambatan jenis Hambatan/resistor

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 10 FISIKA Listrik Dinamis - Latihan Soal Doc Name : AR10FIS0601 Version : 2012-08 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8. 10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar 2

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7 1. Setrika bertuliskan 100 W/220 V, saat digunakan elemennya putus. Jika elemen itu diperbaiki dengan kawat konstanta

Lebih terperinci

LAT UAS ELKA KELAS 9

LAT UAS ELKA KELAS 9 LAT UAS ELKA KELAS 9 1. Suatu notasi atom dinyatakan sebagai Z X A, dari pernyataan dibawah ini yang benar adalah A = Nomor Massa dan Z = Nomor Atom A = Nomor Atom dan Z = Nomor Massa c. A = Nomor Massa

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Judul Percobaan : NAMA : YONATHAN ANDRIANTO SUROSO NIM : 12300041 Jurusan Fisika Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Geothermal A. TUJUAN PERCOBAAN Laporan

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan. Bab 8 Listrik Dinamis Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter. Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya yang sedang menyapu, tangan

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. Soal-soal latihan ismillahirrahmaannirrahiim Katakan pada hati kalian bahwa aku bisa dengan pertolongan llah SWY, karena sesunggungnyaa llah SWT itu dekat dan sesuai pesangkaan hamba-nya I. Pilihlah jawaban

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.2 Kuat arus yang mengalir melalui hambatan R 1, R 2, dan R 3 secara berturut-turut adalah.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Searah Soal Doc Name: K13A12FIS0101 Version : 2016-10 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8.10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar

Lebih terperinci

MODUL FISIKA (KELAS XII SEMESTER GANJIL)

MODUL FISIKA (KELAS XII SEMESTER GANJIL) MODUL FISIK (KELS XII SEMESTER GNJIL) OLEH : ID YU KDE WIJYNTI, S.Pd NIP. 9830323 20050 2 05 SEKOLH MENENGH KEJURUN NEGERI SUKSD (SMK NEGERI SUKSD) lamat : Jalan Srikandi, Sambangan-Sukasada, Telp/Fax

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya

Lebih terperinci

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK Setelah menyelesaikan bab ini, Anda akan mampu : Mendefinisikan energi dan daya Menghitung daya Mengetahui arah referensi daya Menganalisa danmenghitung Hukum Tegangan

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 08 Fisika

Antiremed Kelas 08 Fisika Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh

Lebih terperinci

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK. dq dt

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK. dq dt Listrik Dinamis 1 AUS LISTIK Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif

Lebih terperinci

B a b 3. Atom. tersusun oleh. Elektron. dapat berpindah menghasilkan. Listrik. berupa. Listrik dinamis mengalir dalam bentuk.

B a b 3. Atom. tersusun oleh. Elektron. dapat berpindah menghasilkan. Listrik. berupa. Listrik dinamis mengalir dalam bentuk. B a b 3 Listrik Listrik T u j u a n P e m b e l a j a r a n Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya

Lebih terperinci

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C PERTEMUAN KE 5 1. Fluks listrik melalui sebuah bola Sebuah muatan titik positif q = 5,0 μc dikelilingi oleh sebuah bola dengan jari-jari 0,50 m yang berpusat pada muatan itu. Berapa fluks listrik yang

Lebih terperinci

BBM 11 LISTRIK DINAMIS PENDAHULUAN

BBM 11 LISTRIK DINAMIS PENDAHULUAN BBM 11 LISTRIK DINAMIS PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM kesebelas dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan tentang konsep arus listrik dan rangkaian listrik.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS Oleh: Dina Puji Lestari 120210102019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No.

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No. LAMPIRAN 1 Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2 Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal No. No. Absen Nilai Keterangan 1 1 47 TT 2 2 52 TT 3

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah.

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah. BB LSTK DNMS Contoh. Kuat arus listrik yamg mengalir ada suatu kabel yang luas enamang kawatnya 0, mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,7 m. Beraakah (a) raat arusnya? (b) Dalam satuan jam, beraakah

Lebih terperinci

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter! 2 Perhatikan penunjukkan jarum amperemeter pada gambar berikut! Berapa besar kuat arus yang terukur? Amperemeter

Lebih terperinci

- - LISTRIK DINAMIS, DAYA DAN ENERGI

- - LISTRIK DINAMIS, DAYA DAN ENERGI - - LISTRIK DINAMIS, DAYA DAN ENERGI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl2dinamis Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Structured-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA

Lebih terperinci

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak. LISTRIK STATIS Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron yang berarti ambar. Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan inkuiri terbimbing yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan inkuiri terbimbing yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data analisis deskriptif dan asosiatif-inferensial yang telah dilakukan, diperoleh: a) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapakan

Lebih terperinci

B. HUKUM OHM. Standar Kompetensi A V. Kompetensi Dasar. Indikator. Pendalaman Materi I = R R = I = t. Listrik Magnet/ hal : 8 A.

B. HUKUM OHM. Standar Kompetensi A V. Kompetensi Dasar. Indikator. Pendalaman Materi I = R R = I = t. Listrik Magnet/ hal : 8 A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar Memformulasikan besaran-besaran listrik ranglain tertutup sederhana

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 12 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 12 Fisika Kurikulum 2013 ntiremed Kelas 12 Fisika Listrik rus Searah Soal 01 Doc Name: K1312FIS0301 Version : 2016-03 halaman 1 01. Suatu kawat tembaga dengan luas penampang 8.10-7 m 2 mengalirkan arus listrik sebesar

Lebih terperinci

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA I. MAKSUD 1. Mempelajari hukum Ohm dan Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana 2. Mampu merangkai rangkaian listrik sederhana 3. Mampu

Lebih terperinci

Arah elektron. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron

Arah elektron. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron HAND OUT FISIKA DASA/LISTIK-MAGNET/ ELEKTODINAMIK LISTIK DINAMIK : HUKUM OHM, ANGKAIAN HAMBATAN & HUKUM KICHOFF M.Ishaq KUAT AUS LISTIK Ampere Jika sebelumnya kita selalu membicarakan mengenai muatan yang

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Energi dan Daya Listrik. mempelajari

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Energi dan Daya Listrik. mempelajari Bab 11 Energi dan Daya Listrik Pada siang hari, setelah pulang sekolah Ari duduk-duduk di teras depan rumahnya. Sesekali ia melihat ke arah jalan, seolah-olah ada yang ia tunggu. Ternyata tidak lama lagi

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri : Fisika : XII/1 : Rangkaian Arus Searah : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan

Lebih terperinci

VI Sumber Arus Listrikdan Energi Listrik

VI Sumber Arus Listrikdan Energi Listrik VI Sumber Arus Listrikdan Energi Listrik Senter dapat menyala jika dipasangi baterai. Bagaimana jika baterainya melemah? Haruskah diganti dengan baterai yang baru? Apakah perbedaan antara baterai dengan

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang penghantar selama

Lebih terperinci

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN Setelah menyelesaikan percobaan Hukum Kirchoff ini diharapkan para peserta praktikum Fisika Dasar dapat: 1. Memahami hukum kirchoff tentang arus dan tegangan listrik 2. Menerapkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Free-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA Negeri

Lebih terperinci

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6 DAFTA ISI DAFTA ISI... BAB 9. ANGKAIAN DC... 9. angkaian esistor... 9. Hukum Kirchoff...4 9. angkaian Kapasitor...7 9.4 angkaian esistor-kapasitor...9 9.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus...0 9.6 Alat-Alat

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut! Soal No.1 Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150

Lebih terperinci

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum) RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 1 (Umum) DEFINISI Rangkaian listrik adalah susunan komponenkomponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH

BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH 437 BAB 14 RANGKAIAN ARUS SEARAH Membahas arus listrik searah tidak terlepas dari pemakaian suatu sumber energi. Sumber energi arus searah yang mudah dijumpai di pasaran adalah berupa batere. Kebutuhan

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

c). I 1 = I 2 = I 3 =

c). I 1 = I 2 = I 3 = BAB III HUKUM-HUKUM ANGKAIAN 3.1 Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan bahwa, besar tegangan V sebanding dengan arus I yang mengalir melalui resistor. Hukum ohm dapat ditulis sebagai berikut Keterangan : V I.

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK A. Arus, Tegangan, dan Energi Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik

Lebih terperinci