TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA"

Transkripsi

1 TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA

2 MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME Drs. Fathurin Zen, SH., M.Si FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA 1 MATERI TEKOM PRA UTS 1. Pendahuluan 5. Latihan Membuat Kerangka a) Pengantar Kuliah Pemikiran b) Paradigma Penelitian Ilmu Teori Konstruksi Realitas & Media Komunikasi a) Aplikasi Teoritis 2. Prespektif Teori Komunikasi b) Kaitan Metodologis a) Pengertian Teory 6. Latihan Membuat Kerangka b) Prespektif Metodologi Pemikiran c) Mapping Theory Teori Konstruksi Sosial & Media 3. Social Construction Theories (I) 7. Phenomenological Tradition a) The Social Construction of Reality (optional) a) Text Hermeneutics

3 b) Communicative Perspective b) Social Hermeneutics 4. Social Construction Theories (II) a) Coordinated Management of Meaning b) Linguistic Relativity c) Elaborated & Restricted Codes 2 MATERI TEKOM PASCA UTS 8. Critical Theories (I) 12. Cultural Studies & Media (II) a) Tipologi Teori Kritis a) Feminisme b) Marxisme Klasik b) Muted Group 9. Critical Theories (II) 13. Political Economy of Media a) Neo-Marxisme a) Model Chomsky & Schudson b) Frankfurt School b) Model Golding & Murdock 10. Cultural Studies & Media (I) c) Ekonomi Politik & Studi Budaya a) Birmingham School 14. Symbolic Interacsionism Theories 11. Latihan Membuat Kerangka (Optional) Pemikiran Teori Kritis & Media a) Aplikasi Teoritis a) Iowa School b) Chicago School

4 b) Kaitan Metodologis 3 PERSPEKTIF DAN PARADIGMA DEFINISI AWAL DEFINISI AWAL Perspektif adalah Pandangan (a view or vista) atau dapat berarti Standpoint, Viewpoint, Outlook, dan Position Perspektif adalah Cara pandang mental (a mental view or outlook) Perspektif adalah Hubungan beberapa aspek dari suatu subjek dengan yang lainnya secara keseluruhan Perspektif adalah Penilaian subjektif dari sesuatu yang relatif penting ; titik pandang Perspektif adalah Kemampuan untuk merasakan hal-hal dalam hubungan yang nyata atau komparasi arti penting. Perspektif adalah Cara menggambarkan atau merepresentasikan objek tiga dimensi dan hubungannya yang mendalam tentang permukaan dua dimensi 4 KESIMPULAN UNSUR PERSPEKTIF Pemikiran Pengetahuan Gagasan, Ide Asumsi, Anggapan Nilai-nilai Objek, Peristiwa, Fenomena, Perkembangan MODIFIKASI DEFINISI CARA MEMANDANG OBJEK YANG MELIPUTI KERANGKA KONSEPTUAL, SEPERANGKAT ASUMSI, SEPERANGKAT NILAI-NILAI, DAN SEPERANGKAT GAGASAN YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI KITA DAN TINDAKAN DALAM SUATU SITUASI (CHARON, 1998) Cara, Metode Tekom Pengamatan, II Observasi 5 PARADIGMA UNSUR-UNSUR PARADIGMA PARADIGM The basic belief system or worldview that guides the investigator, not only in choise of method but in ontologically and epistemologically fundamental ways. [Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, 1994 : 105]. Ontology (What is the nature of reality?) : Asumsi tentang realitas Epistemology (What is the nature of the relationship between the inquirer and the knowable? )

5 Asumsi tentang hubungan antara peneliti dan yang diteliti) Methodology (How should the inquirer go about finding out knowledge? ) Asumsi metodologis tentang bagaimana peneliti memperoleh6 pengetahuan) PEMETAAN PARADIGMATIK ILMU-ILMU SOSIAL THE SOCIOLOGY OF RADICAL CHANGE Radical Humanism Anarchistic Individualism French Existensialism Radical Structuralism Contemporary Mediteranian Marxism Russian Social Theory Critical Theory Conflict Theory SUBJECTIVE OBJECTIVE Phenomenology Hermeneutics Integrative Theory Social System Theory Interacsionism & Phenomenological Sociology Social Action Theory Fungsionalist Sociology Interpretive Sociology 7 THE SOCIOLOGY OF REGULATION ELEMEN PARADIGMA : ONTOLOGY (What is the nature of reality?) PARADIGMA KLASIK PARADIGMA KONSTRUKTIVIS PARADIGMA KRITIS Critical Realism Relativism Historical Realism Ada realitas yang real yg diatur oleh kaedah2 tertentu yg berlaku universal ; Walaupun Kebenaran pengetahuan ttg itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik. Realitas merupakan Konstruksi Sosial. Kebenaran suatu realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yg dinilai relevan oleh pelaku sosial

6 Realitas yang teramati merupakan realitas semu (virtual reality) yg telah terbentuk oleh proses sejarah & kekuatan2 sosial, budaya, dan ekonomi-politik 8 ELEMEN PARADIGMA : EPISTEMOLOGY (What is the nature of relationship between the Inquirer and The Kowable Kowable?)?) PARADIGMA KLASIK PARADIGMA KONSTRUKTIVIS PARADIGMA KRITIS Dualist/ Objectivist Transactionalist/ Subjectivist Transactionalist/ Subjectivist Ada realitas objektif, sebagai suatu realitas yang external di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan objek penelitian. Pemahaman suatu realitas, atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi peneliti dengan yang diteliti Hubungan peneliti dengan yang diteliti selalu dijembatani nilai-nilai tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated finding 9 ELEMEN PARADIGMA : METHODOLOGY (How should the Inquirer go about finding knowledge?) PARADIGMA KLASIK PARADIGMA KONSTRUKTIVIS PARADIGMA KRITIS Interventionist Reflective / Dialectical Participative Pengujian hipotesis dalam struktur Hypotheticodeductive method; melalui laboratorium; eksperimen atau survey eksplanatif; dengan analisis kwantitatif Menekankan empati, dan interaksi dialektis antara peneliti dan responden untuk merekonstruksi realitas yg diteliti, melalui metodemetode kwalitatif seperti participant

7 observation Mengutamakan Analisis komprehensif, kontekstual, dan multi level analisis yg bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivis / partisipan dalam proses transformasi 10 Sosial ELEMEN PARADIGMA : AXIOLOGY (How should the Inquirer go about value judgement?) PARADIGMA PARADIGMA PARADIGMA KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS Observer Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian Facilitator Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian yang tak terpisah kan dari penelitian Activist Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian Peneliti berperan sebagai disinterested scientist Peneliti sebagai passionate participant, fasilitator yg menjembatani keragaman subjektifitas pelaku sosial Peneliti menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advokat dan aktifis Tujuan Penelitian : Eksplanasi, prediksi & kontrol realitas sosial Tujuan Penelitian : Rekonstruksi realitas sosial scr diaklektis antr peneliti & yg diteliti Tujuan Penelitian : Kritik sosial, transformasi, emansipasi & 11 social empowerment KWALITAS PENELITIAN (Quality and Criteria) PARADIGMA KLASIK Objectivity, Reliability & Validity (internal & external validity) PARADIGMA KONSTRUKTIVIS Authenticity & Reflectivity (Sejauhmana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas yg dihayati oleh para pelaku sosial) PARADIGMA KRITIS Historical situatedness (Sejauhmana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi & politik) 12 TERIMA KASIH atau 13

8

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA

TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI II KONSTRUKTIVISME & KRITISISME Drs. Fathurin Zen, SH., M.Si FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL- JAKARTA Tekom II faturin@yahoo.com 1 MATERI TEKOM PRA

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. 4/23/2013 Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view Mempengaruhi persepsi Mempengaruhi tindakan Paradigma

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Proses dan Unsur-unsur Penelitian

Lebih terperinci

PARADIGMA Penelitian Sosial II

PARADIGMA Penelitian Sosial II Renungan Hambatan Terbesar: Ketakutan Hal Termudah untuk dilakukan: Mencari Kesalahan Hal yang Paling Tak Berguna: Kesombongan Kebangkrutan yang Paling Buruk: Kehilangan Semangat Batu Sandungan Terbesar:

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. ada konteks khusus atau dimensi waktu) (Moleong, 2011: 49). Paradigma yang

BAB III METODOLOGI. ada konteks khusus atau dimensi waktu) (Moleong, 2011: 49). Paradigma yang 40 BAB III METODOLOGI 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi

Lebih terperinci

Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi. Rachmat Kriyantono, Ph.D

Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi. Rachmat Kriyantono, Ph.D Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Rachmat Kriyantono, Ph.D Kajian Filsafati pada Ilmu Komunikasi Sejauh mana manusia membuat pilihan-pilihan nyata? - apakah pilihan nyata adalah mungkin? a. Kaum determinis:

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VIII 1. Nama Mata KuIiah : Filsafat Komunikasi 2. Kode/SKS : F1F 349/2SKS 3. Waktu Pertemuan : 1. x pertemuan (2 x 50 menit) 4. Pertemuan : VIII 5. Tujuan Pembelajaran a. Umum Setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini memilih Harian Rakyat Merdeka dan Tempo. Alasan yang cukup menguatkan penelitian ini mengapa memilih kedua Harian tersebut karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Komunikasi sebagai Ilmu (Lanjutan) Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Matriks Perbedaan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science

Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Dedy N. Hidayat ABSTRAK Ketidakjelasan paradigma serta posisi metodologi dapat mempersulit peneliti sewaktu melakukan penelitian. Selain akan menyulitkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI

Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI Paradigm/Perspective ILMU KOMUNIKASI Rachmat K, Ph.D Sumber kutipan: Buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, cet 6, 2012 Colours of book The trees in the jungle Papers Ada Band PARADIGM/PERSPECTIVE Group

Lebih terperinci

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sociological Paradigms and Organizational Analysis 1 Sociological Paradigms and Organizational Analysis Elements of the Sociology of Corporate Life Gibson Burrell and Gareth Morgan Heinemann, London, 1979, ch. 1-3. Keywords: nature of social science, nature

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF Minggu ke- Pokok Bahasan dalam TIU 1 a. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan dan dengan Filsafat - Bidang-bidang kajian Filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Thesis: Sociological Paradigms and Organisational Analysis. Elements of the Sociology Corporate Life oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan Diterbitkan oleh Heinemann, London, 1979, chapter 1-3. Hak Cipta:

Lebih terperinci

Tiga Paradigma Ilmu Hukum

Tiga Paradigma Ilmu Hukum Tiga Paradigma Ilmu Hukum Positivisme dan Postpositivisme Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam, yaitu sebagai suatu metode yang terorganisis untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI PENGERTIAN ILMU Konsep Ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal : rsionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974) Pengertian ilmu mencakup : logika,

Lebih terperinci

Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman Dasar- dasar Riset Komunikasi Kuantitatif Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman EPISTEMOLOGI PERSPEKTIF TEORITIKAL-METODOLOGI- METODE (Crotty,1998:5) P. Klasik P.Konstruktivis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.  dan  dengan mengamati teks online BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia

Lebih terperinci

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu PENGANTAR METODE PENELITIAN Pertemuan Kesatu Perkembangan ilmu sosial Logos Mitos MITOS 500 SM di daerah Miletos, Asia Minor, seorang bernama Thales berpendapat bahwa alam semesta ini terbuat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah teks berita pelecehan seksual yang dimuat di tabloidnova.com yang tayang dari bulan Januari hingga September

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Komunikasi sebagai Ilmu Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Communications

Lebih terperinci

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ 2012 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. Toto Sugito Mite Setiansah,

Lebih terperinci

Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Fourth - Fifth Meeting A. Latief Email: kalatief@gmail.com; khatibalatif@yahoo.com Twitter: @khatibalatief Mobile: +628 1168 3019 Paradigma Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma didefinisikan sebagai suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. 1 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivist. Secara ontologis berkaitan dengan asumsi mengenai obyek atau realitas yang diteliti,

Lebih terperinci

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ 2014 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. M. Sulthan Tri Nugroho

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3. 1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih paradigma konstruktivisme sebagai landasan filosofis untuk memahami realitas sosial di masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Penulis : Gibson Burrel & Gareth Morgan Heinemann, London, 1979. Peringkas : M. Eka Suryana - 1203000641 Keyword : Assumptions,

Lebih terperinci

Slide 1. MENGEMBANGKAN PERTANYAAN KRITIS MODEL WAYS OF KNOWING HABERMAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Oleh: Nana Supriatna

Slide 1. MENGEMBANGKAN PERTANYAAN KRITIS MODEL WAYS OF KNOWING HABERMAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Oleh: Nana Supriatna Slide 1. MENGEMBANGKAN PERTANYAAN KRITIS MODEL WAYS OF KNOWING HABERMAS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Oleh: Nana Supriatna Makalah disajikan dalam seminar Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis Himas tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Deddy N. Hidayat dalam penjelasan ontologi paradigma kontruktivis, realitas merupakan konstruksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah suatu cara pandang orang terhadap diri dan lingkungan yang akan mempengaruhinya dalam beripkir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF Adalah jenis-jenis rancangan penelitian yang menetapkan prosedur-prosedur khusus dalam penelitian Tugas individual Carilah penelitian kualitatif (bisa

Lebih terperinci

Sociological Paradigms and Organisational Analysis, Element of the Sociology of Corporate life

Sociological Paradigms and Organisational Analysis, Element of the Sociology of Corporate life Kelompok 206- Adrianus Wisnu Kurnawan 120400005X Thesis : Sociological Paradigms and Organisational Analysis, Element of the Sociology of Corporate life Oleh Gibson Burrell dan Gareth Morgan Hak Cipta:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma yang menentukan pandangan dunia peneliti sebagai bricoleur, atau menentukan world view yang dipergunakan dalam mempelajari

Lebih terperinci

Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006

Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006 Sociological Paradigm and Organisational Analysis Elements of the Sociology of Corporate Life By Gibson Burrell and Gareth Morgan Heineman 1979 Chap. 1-3 pp. 1-37 Masalah : Penulisan paper ini dipicu oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

Selayang Pandang Penelitian Kualitatif

Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo repository.uin-malang.ac.id/2412 Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo Setelah sebelumnya dipaparkan sejarah ringkas penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1998), pendekatan merupakan suatu usaha/ proses yang dilakukan dalam rangka

Lebih terperinci

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS Disarikan dari buku Griffin (2006) dan Littlejohn & Foss (2008) Oleh : Prof. Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D Departemen Ilmu Komunikasi FISIP-UI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Salim Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan

Lebih terperinci

1. : FISIP 2. : : II

1. : FISIP 2. : : II 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : Smt Genap/ 2014 2015 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. M. Sulthan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BERSPEKTIF GENDER

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BERSPEKTIF GENDER PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BERSPEKTIF GENDER IDA ROSYIDAH Disajikan dalam Workshop Penyusunan Proposal Penelitian Berspektif Gender, yang dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 26 November

Lebih terperinci

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd Kesulitan mahasiswa 1. Tidak menguasai (ia baru merasa adanya) persoalan yang akan diteliti 2. Ia tidak mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan implikasi logis dari nilai-nilai, asumsi-asumsi, aturan-aturan, dan kriteria yang menjadi bagian tak terpisahkan dari paradigma. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 38 Dimana Paradigma meliputi tiga elemen yaitu epistemologi, mengajukan pertanyaan

Lebih terperinci

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi TEORI KOMUNIKASI MODUL 4 Perspektif dalam Ilmu Komunikasi Membicarakan teori pada dasarnya membicarakan perspektif yang melatarbelakanginya. Dalam materi ini, kita menggunakan perspektif dan paradigma

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Perilaku manusia justru tidak pasti. Tulis Mulyana dalam bukunya, METODE PENELITIAN KOMUNIKASI: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan

Lebih terperinci

3 METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Paradigma Penelitian

3 METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Paradigma Penelitian 3 METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu: 1. Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak.

Lebih terperinci

KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF

KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF KUALITAS DESAIN PENELITIAN Desain penelitian dapat diuji dengan logical-tests tertentu yaitu: credibility, transferability, dependability, 2 confirmability (lincoln and guba,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Egon G. Guba, Denzin dan Yvonna S.Lincoln, pengertian paradigma kritis yaitu suatu cara pandang terhadap realitas yang mempunyai orientasi ideologis

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Matakuliah : Sosiologi Komunikasi Kode/Bobot : ISK 4275/ 3 SKS (3-0) Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini akan membahas dan mengkaji tentang aktivitas

Lebih terperinci

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI A l a m a t Kantor : NANDI WARNANDI Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp. (022) 2013163 ext. 4313 Rumah : Komplek Perumahan Bumi Panyileukan Blok C 13 No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Fenomenologi sering dikenal sebagai metode deskriptif kualitatif dengan paradigm konstruktivisme. Sesuai dengan asumsi ontologis yang ada dalam paradigm konstruktivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cara pandangnya terhadap dunia. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cara pandangnya terhadap dunia. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya

Lebih terperinci

Beberapa Isu Penting di dalam. Bahan kuliah pertemuan ke 2 dan 3 Disajikan oleh: Agus Taufiq Sumber : Furqon dan Emilia (2009)

Beberapa Isu Penting di dalam. Bahan kuliah pertemuan ke 2 dan 3 Disajikan oleh: Agus Taufiq Sumber : Furqon dan Emilia (2009) Beberapa Isu Penting di dalam Penelitian Kualitatif Bahan kuliah pertemuan ke 2 dan 3 Disajikan oleh: Agus Taufiq Sumber : Furqon dan Emilia (2009) 1. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian adalah

Lebih terperinci

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. JENIS TEORI KOMUNIKASI (Stephen W. Littlejohn) Teori-teori Umum: Teori-teori fungsional dan struktural Teori-teori behavioral

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,

Lebih terperinci

MAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DAN DISKRESI : Suatu Telaah Paradigmatik. Oleh: Prof. Erlyn Indarti

MAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DAN DISKRESI : Suatu Telaah Paradigmatik. Oleh: Prof. Erlyn Indarti TRAINING RULE OF LAW SEBAGAI BASIS PENEGAKAN HUKUM DAN KEADILAN Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk - Jakarta, 2 5 November 2015 MAKALAH PENEGAKAN HUKUM DAN DISKRESI : Suatu Telaah Paradigmatik Oleh: Prof.

Lebih terperinci

DIKOTOMI KUALITATIF KUANTITATIF DAN VARIAN PARADIGMATIK DALAM PENELITIAN KUALITATIF

DIKOTOMI KUALITATIF KUANTITATIF DAN VARIAN PARADIGMATIK DALAM PENELITIAN KUALITATIF DIKOTOMI KUALITATIF KUANTITATIF DAN VARIAN PARADIGMATIK DALAM PENELITIAN KUALITATIF Dedy N. Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Indonesia Kampus Depok Jawa

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Pandangan Alternatif tentang Kenyataan, Manusia dan Organisasi Fakultas KOMUNIKASI Ida Anggraeni Ananda Program Studi Public Relarions www.mercubuana.ac.id Pembuka Pandangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada komunitas Suku Duano dengan fokus pada perubahan lingkungan (sosiokultural dan ekologikal) dan aktivitas nafkah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana peneliti bagaimana melihat realita (world views), bagaimana mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana peneliti bagaimana melihat realita (world views), bagaimana mempelajari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma merupakan perspektif penelitian yang digunakan peneliti, yang berisi bagaimana peneliti bagaimana melihat realita (world views), bagaimana mempelajari

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan Kerja Penelitian

III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan Kerja Penelitian 39 III METODOLOGI PENELITIAN Acuan Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada hipotesis pengarah dan batas-batas analisis. Hipotesis pengarah dimaksud bukanlah kebenaran sementara yang hendak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. zaman semakin berkembang pula teknologi. merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat

BAB 1 PENDAHULUAN. zaman semakin berkembang pula teknologi. merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju, menunjukkan bahwa masyarakat semakin haus akan informasi. Informasi tersebut diperoleh melalui proses komunikasi yang

Lebih terperinci

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Oleh: Kelompok 7 120400022X Daniel Albert Y. A. 120400061Y Michael Budiman Assumptions about the Nature of Social Science Semua teori

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. dengan wawasanya. Sebagian orang menyatakan paradigma (Paradigm) sebagai

BAB III. Metodologi Penelitian. dengan wawasanya. Sebagian orang menyatakan paradigma (Paradigm) sebagai BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasanya. Sebagian orang menyatakan paradigma (Paradigm) sebagai intelektual

Lebih terperinci

Referensi untuk kajian: cultural studies, architectural studies, both

Referensi untuk kajian: cultural studies, architectural studies, both Referensi untuk kajian: cultural studies, architectural studies, both Wiwik D Pratiwi www.ar.itb.ac.id/wdp Metoda untuk memahami: Arsitektur, budaya & pembangunan Arsitektur, budaya, & pembangunan S A

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Seperti halnya ilmu-ilmu sosial yang menjadi induk, ilmu dan penelitian

BAB III. Metode Penelitian. Seperti halnya ilmu-ilmu sosial yang menjadi induk, ilmu dan penelitian BAB III Metode Penelitian A. Paradigma Penelitian Seperti halnya ilmu-ilmu sosial yang menjadi induk, ilmu dan penelitian komunikasi merupakan suatu multy-paradigm science, artinya ilmu komunikasi mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PARADIGMA Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 74 BAB 4 METODE PENELITIAN A. Titik Pandang/Stand Point Di dalam ini digunakan tradisi kualitatif 26, operasionalisasinya dilakukan sesuai paradigma kostruktivisme. Paradigma konstruktivisme adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma dalam penelitian perjalanan spiritual keimanan tokoh utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma dalam penelitian perjalanan spiritual keimanan tokoh utama BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma dalam penelitian perjalanan spiritual keimanan tokoh utama Mada dalam film Haji Backpacker ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivisme. Teori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (Thesis jurnal Penelitian Komunikasi, Vol III/No. 4. September-Desember Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI). Hal.

BAB III METODOLOGI. (Thesis jurnal Penelitian Komunikasi, Vol III/No. 4. September-Desember Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI). Hal. 39 BAB III METODOLOGI 3.1 Paradigma penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma berdasarkan pengelompokan yang dilakukan oleh Guba dan Lincoln (1994). Dimana mereka mengajukan

Lebih terperinci

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono,

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono, 2003). Desain Penelitian ini harus memuat segala sesuatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

THEORIES OF SOCIAL AND CULTURAL REALITY Bagian II

THEORIES OF SOCIAL AND CULTURAL REALITY Bagian II THEORIES OF SOCIAL AND CULTURAL REALITY Bagian II Coordinated Management of Meaning BARNETT PEARCE, VERNON CRONEN, dll Integrasi teori sistem, interaksionisme simbolik, konstruksi sosial, tindak ujaran,

Lebih terperinci

PROF. DR. M.S. BARLIANA, MPd, MT. IAI LILIS WIDANINGSIH, SPd, MT T E O R I A R S I T E K T U R

PROF. DR. M.S. BARLIANA, MPd, MT. IAI LILIS WIDANINGSIH, SPd, MT T E O R I A R S I T E K T U R PROF. DR. M.S. BARLIANA, MPd, MT. IAI LILIS WIDANINGSIH, SPd, MT T E O R I A R S I T E K T U R (TA 312) TA 312 semester empat Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia 1 KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penulisan skripsi ini paradigma yang digunakan adalah paradigma kritis. Paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang

Lebih terperinci

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme Studi Media Perspektif Media Krititis MIKOM Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT

PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT Kondisi pasar nagari Lubuk Alung Padang Pariaman Sumatera Barat menyebabkan pasar perlu diremajakan.

Lebih terperinci

Dimensi Subjektif - Objektif

Dimensi Subjektif - Objektif Sociological Paradigms and Organisational Analysis [chapter 1-3] Gibson Burrell & Gareth Morgan Heinemann, London 1979 Empat Asumsi Tentang Sifat Ilmu Sosial (1) Ontology Asumsi yang berhubungan dengan

Lebih terperinci