KONSEP EKONOMI DAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS (MAX WEBER ) a. Struktur Ekonomi dan Masyarakat b. tindakan social c.
|
|
- Hamdani Sonny Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSEP EKONOMI DAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS (MAX WEBER ) a. Struktur Ekonomi dan Masyarakat b. tindakan social c. agama,hukum, birokrasi
2 Reference Weber, Max Economy and Society: Part I and II, trans. by Fishoff et al. Berkeley, CA: The University of California Press.
3
4 Max Weber Max Weber, Lahir di Erfurt, Jerman: tgl. 21 April Meninggal di Munich tahun Berasal dari keluarga kelas menengah. Karya-karya: Methodological Essays (1902); The Protestant Ethics and the Spirit of Capitalism (1902-4); Economy and Society ( ); Sociology of Religion (1916).
5 Max Weber Max Weber ( ): merupakan sosok paling terkenal dan paling berpengaruh dalam teori sosiologi. Karyanya memberi pengaruh pada fungsionalisme struktural (Talcott Parsons), Tradisi konflik (R. Collins), teori kritis (Jurgen Habermas). Juga berpengaruh bagi: para ahli interaksionisme simbolik terutama gagasannya ttg Verstehen; Alfred Schutz ttg makna dan motif; perkembangan etnometodologi; dan kalangan teoritisi pilihan rasional.
6 Max Weber: METODOLOGI Sejarah dan Sosiologi, Verstehen (Pemahaman), Kausalitas, Tipe-Tipe Ideal, Nilai.
7 Sejarah dan Sosiologi: Weber memfokuskan perhatiannya pada karya substantif; Hanya dgn mengungkapkan dan memecahkan masalah2 substantif-lah itu dpt dibangun dan metodenya dpt berkembang. Weber menjelaskan perbedaan antara sosiologi dgn sejarah: Sosiologi berusaha merumuskan konsep tipe dan keseragaman umum proses2 empiris. Sementara sejarah yng berorientasi pada analisis kausal dan penjelasan atas tindakan, struktur, dan kepribadian individu yng memiliki signifikansi kultural. Sosiologi berorientasi pada pengembangan konsep yng jelas shg iadpt melakukan analisis kausal terhadap fenommena sejarah. Weber dipandang sbg: Sosiolog Historis.
8 Sosiologi Substantif: Menurut Weber: Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatiannya pada pemahaman interpretatif atas tindakan sosial dan pada penjelasan kausal atas poses dan konsekuensi tindakan tersebut. Ciri2 Definisi Sosiologi Weber: (1) sosiologi haruslah berupa sebuah ilmu; (2) sosiologi harus memusatkan perhatian pada kausalitas; dan (3) sosiologi harus menggunakan pemahaman interpretatif (verstehen).
9 Tindakan Sosial: Keseluruhan sosiologi Weber, didasarkan pada pemahamannya ttg.: Tindakan Sosial. Weber: memusatkan perhatiannya pada tindakan yang jelas2 melibatkan campur tangan proses pemikiran (dan tindakan bermakna yang ditimbulkan olehnya) antara terjadinya stimulus dgn respons. Dlm teori tindakannya, tujun Weber tdk lain adalah memfokuskan perhatian pada individu, pola dan regularitas tindakan, dan bukan pada kolektivitas Tindakan dalam pengertian orientasi perilaku yng dapat dipahami scr subjektif hanya hadir sbg perilaku seorang atau beberapa orang manusia individual.
10 Empat Tipe Tindakan Rasional: Rasionalitas Sarana-Tujuan: atau tindakan yng ditentukan oleh harapan terhadap perilaku objek dlm lingkungan dan perilaku manusia lain; harapan2 ini digunakan sbg syarat atau sarana utk mencapai tujuan2 aktor lewat upaya dan perhitungan yang rasional. Rasionalitas Nilai: atau tindakan yang ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku22 etis, estetis, religius atau bentuk perilaku lain, yang terlepas dari proyek keberhasilannya. Tindakan Afektual: ditentukan oleh kondisi emosi aktor. Tindakan Tradisional: ditentukan oleh cara bertindak aktor yang biasa dan telah lazim dilakukan.
11 Rasionalitas dlm Berbagai Setting Sosial: Rasionalitas Ekonomi, Rasionalitas Agama, Rasionaitas Hukum, Rasionalitas Politik.
12 Agama dan Kelahiran Kapitalisme: Weber banyak melakukan studi ttg agama. Perhatian utamanya adalah hubungan antar berbagai agama dunia dengan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yang hanya terjadi di Barat. Weber tertarik pada sistem gagasan agama2 dunia, semangat kapitalisme, dan rasionalisasi sebagai nilai dan norma sistem modern. Weber melakukan penelitian ttg agama dan kapitalisme dengan menggunakan pendekatan: Sosiologi Historis-Komparatif.
13 Freund: Meringkas Kesaling-terkaitan dlm penelitian Weber: Kekuatan ekonomi mempengaruhi agama Protestan. Kekuatan ekonomi mempengaruhi agama selain protestan (misalnya: Hindu, Konfusianisme, dan Taoisme). Gagasan2 agama mempengaruhi pikiran dan tindakan individu, khususnya pikiran dan tindakan ekonomi. Sistem gagasan agama meninggalkan pengaruh yang tidak sedikit di seluruh dunia. Sistem gagasan agama (khususnya agama Protestan) melahirkan akibat yang unik di Barat dalam membantu merasionalkan sektor ekonomi dan hampir setiap institusi lain. Sistem gagasan agama di dunia luar Barat menciptakan kendala struktural yang begitu besar bagi rasionalisasi.
14 Jalan Keselamatan: Analisis ttg hubungan antara agama2 dunia dgn ekonomi, Weber menemukan konsep Jalan Keselamatan : Asketisisme dan Mistisisme. Asketisisme: adalah jenis religiositas pertama yang cakupannya begitu luas, yang menggabungkan orientasi pada tindakan dgn komitmen orang beriman untuk meninggalkan kenikmatan dunia. Asketisisme, berisi jenis2 tindakan dan penolakan diri. Mistisisme: berisi komtemplasi, emosi, dan pengucilan diri.
15 Jenis2 Askesitisme dan Mistisisme: Askesitisme Dunia Lain: yang meliputi serangkaian norma dan nilai yang memerintahkan para pengikut agar tidak bekerja di dunia sekuler dan melawan hawa nafsu. Askesitisme Duniawi: tidak menolak dunia, namun secara aktif menyerukan anggotanya utk bekerja di dunia sehingga dapat menemukan keselamatan, atau paling tidak tanda2nya. Kontrol ketat dan metodis atas pola kehidupan, pikiran, dan tindakan anggota2nya. Mistisisme yang menolak dunia: meliputi pelarian total dari dunia. Mistisisme duniawi: mengarah pada upaya kontemplatif utk memahami makna dunia, namun upaya2 ini berakhir dgn kegagalan, karena dunia dilihat berada di luar pemahaman individu.
16 The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism: Weber melacak dampak Protestanisme, terutama Calvinisme, terhadap kelahiran semangat Kapitalisme. Calvinsme adalah aliran Protestanisme yang paling menarik perhatian Weber. Salah satu ciri Calvinisme adalah gagasan bahwa hanya sejumlah kecil orang terpilih yang memperoleh keselamatan. Orang diserukan utk bekerja keras, karena jika mereka jeli, mereka dapat menyingkap tanda2 keselamatan, yang dapat ditemukan dalam kesuksesan ekonomi.
17 Agama dan Kapitalisme di Cina: Weber melakukan perbandingan perkembangan Kapitalisme di Barat dgn di Cina. Di Cina terdapat prasyarat bagi perkembangan kapitalisme (industri besar, gilda, penduduk meningkat, dsb.), namun ada kendala2 sosial, struktural, dan religius di Cina yang mencegah berkembangnya kapitalisme.
18 Kendala Struktural, Konfusianisme, dan Taoisme di Cina: Terdapat beberapa kendala struktural bagi berkembangnya Kapitalisme di Cina: Pertama: terdapat struktur komunitas khas Cina, yakni ikatan kekerabatan yng erat dlm bentuk wangsa. Kedua: negara sangat patrimonial dan diatur oleh tradisi, hak prerogatif, dan favoritisme. Ketiga: sifat bahasa Cina, dimana bhs Cina berlawanan dgn rasionalitas karena mempersulit pemikiran sistematis.
19 Konfusianisme dan taoisme: Ciri utama pemikiran Konfusianisme adalah penekanannya pada pendidikan literer sbg prasyarat bagi diperolehnya jabatan dan bagi status sosial. Utk mendapatkan posisi pada strata penguasa, seseorang harus menjadi anggota kaum cerdik pandai. Keterlibatan aktif dalam usaha laba dipandang rendah secara moral dan tdk pas bagi posisi seorang Konfusian. Weber memahami Taoisme sbg agama Cina mistis yng di dalamnya kebaikan tertinggi diyakini sbg kondisi psikis, pikiran, dan bukan kondisi menggembirakan yang diperoleh dgn amal perbuatan dan kerja di dunia luar. Taoisme tidak bersifat tradisional, dan salah satu ciri dasarnya adalah: jangan pernah lakukan inovasi.
20 Agama dan kapitalisme di India: Weber mendiskusikan sistem Kasta. Sistem Kasta menjadi kendala yang begitu besar bagi mobilitas sosial, dan bahkan cenderung mengatur hal2 kecil aspek kehidupan. Contoh: Sistem Brahmana memiliki sejumlah komponen. Brahmana diharapkan menghindari pekerjaan kasar dan tetap bertingkah laku elegan dan bertindak secara pantas sesuai posisi sosialnya. Ketidak peduliannya trd urusan2 duniawai merupakan gagasan utama religiusitas Brahmana. Konsep lainnya yang menjadi penghambat berkembangnya Kapitalisme adalah: Konsep tentang Reinkarnasi.
21 Kontribusi Max Weber yg lain Tema mendasar yang digagas Weber Cross-cultural studies of types of legal systems Demonstration of the relationship between law and the economy
22 Tipe sistem Hukum Weber mendasarkan studinya di beberapa masyarakat di Eropa. Weber mengidentifikasi ada 2 dimensi sistem hukum : Rationality-Irrationality Refers to whether there are universal, calculable rules for deciding cases Formal-Substantive Formal systems are those in which there is an autonomous system for deciding cases Substantive systems utilize laymen for making such decisions
23 Types of Legal Systems Typology of Legal Systems Irrational Rational Substantive Formal (Substantive-Irrational) Case by case decisionmaking on basis of wisdom of charismatic judge (Formal-Irrational) Specialized legal procedures used, but decisions are not derived from predictable rules (Substantive-Rational) Cases made by applying predictable rules from an extra-legal source (Formal-Rational) Cases decidedd by applying predictable rules by a specialized legal system
24 Relasi antara hukum dan ekonomi Konsep sentral Weber adalah menjelaskan kebangkitan kapitalisme di Eropa Weber menjelaskan bahwa kebangkitan kapitalisme dipengaruhi oleh politik, hukum dan institusi agama. Weber berargumen bahwa kapitalisme bergantung pada aturan hukum formal Jadi menurut Weber, relasi ekonomi membentuk hukum
25 Ciri2 utama tipe ideal birokrasi: Terdiri dari rangkaian organisasi fungsi resmi (badan) yang terikat oleh aturan. Setiap badan memiliki ranah kompetisi spesifik. Badan tersebut membawa serta serangkaian kewajiban utk melakukan berbagai fungsi, otoritas utk menjalankan fungsi2 tersebut, dan cara2 pemaksaan yang diperlukan bagi dilakukannya pekerjaan tersebut. Badan2 tsb. terorganisasi ke dalam sistem hierarki. Badan2 tsb. Mungkin membawa serta kualifikasi teknis yang mengharuskan partisipasinya memperoleh pelatihan yang tepat. Staf yang mengisi badan2 tersebut tdk memiliki sarana produksi yang terkait dengannya, anggota staf dibekali dengan manfaat benda2 yang mereka perlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Pegawai tidak diizinkan mengubah posisi; ia tetap menjadi bagian dari organisasi. Tindakan, keputusan, dan aturan administratif dirumuskan dan dicatat secara tertulis.
DASAR-DASAR ILMU SOSIAL SISTEM SOSIAL PARSONS SAMSURI
DASAR-DASAR ILMU SOSIAL SISTEM SOSIAL PARSONS SAMSURI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oktober 2011 PADA MULANYA...WEBER ZWECKRATIONALITÄT RASIONALITAS BERTUJUAN WERTRATIONALITÄT RASIONALITAS
Lebih terperinciTEORI SOSIOLOGI KLASIK MAX WEBER
TEORI SOSIOLOGI KLASIK MAX WEBER Prof. Dr. Farida Hanum DISUSUN OLEH : 1. Rahma Dewi Agustin 12413244006 2. Nurrizal Ikrar L 12413244013 3. Suhendra Lumban R 12413249006 JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciTEORI DAN METODOLOGI
TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan
Lebih terperinciTEORI BIROKRASI WEBER Kuliah Minggu ke-5 dan 6
TEORI BIROKRASI WEBER Kuliah Minggu ke-5 dan 6 1. Prinsip pemikiran Max Weber 2. Lima Keyakinan Dasar dlm Otoritas Legal 3. 8 Dalil Otoritas Legal 4. Batasan bagi Staf Administrasi 5. Beda Weber dgn Ahli
Lebih terperinciKuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi
Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun
Lebih terperinciBAB II TEORI TINDAKAN MAX WEBER. Ayahnya adalah seorang birokrat yang menduduki posisi yang relatif penting
32 BAB II TEORI TINDAKAN MAX WEBER A. Biografi Max Weber Max Weber lahir di Erfurt Jerman, pada tanggal 21 April 1864. Pemikiran dan psikologis seorang Max Weber banyak dipengaruhi oleh perbedaan antara
Lebih terperinciBAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli
BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER Max Weber (1864-1920), ia dilahirkan di Jerman dan merupakan anak dari seorang penganut protestan Liberal berhaluan sayap kanan. Weber berpendidikan ekonomi, sejarah,
Lebih terperinciPerubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,
Lebih terperinciMK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law
MK Etika Profesi Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law Moralitas Definisi Descriptive: seperangkat aturan yang mengarahkan perilaku manusia dalam memilah hal yang baik dan buruk, contoh: nilai-nilai moralitas
Lebih terperinciCRITICAL THEORIES Bagian III
CRITICAL THEORIES Bagian III 1 Jurgen Habermas Jürgen Habermas (18 Juni, 1929, Düsseldorf) ialah seorang filsuf dan sosiolog yang berada di dalam tradisi Critical Theory dan pragmatisme Amerika. Dia paling
Lebih terperinciMatakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber
Lebih terperinciPersoalan Ekonomi dan Sosiologi
SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economicts and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:
Lebih terperinci1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI
4. TEORI GUNCANGAN (DISEQUILIBRIUM): a. WILLIAM FIELDING OGBURN 1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 2) KESENJANGAN DLM KECEPATAN PENERIMAAN MENIMBULKAN
Lebih terperinciMANUSIA dan AGAMA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI. Pertemuan III FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
MANUSIA dan AGAMA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Pertemuan III FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 Agama adalah salah satu bentuk kontruksi sosial. Tuhan, ritual, nilai, hierarki keyakinankeyakinan,
Lebih terperinciMATA KULIAH ETIKA BISNIS
MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET
MAX WEBER Tugas Untuk Memenuhi Uji KD III Mata Kuliah Teori Sosiologi Klasik Disusun oleh : Nama NIM Jurusan Fakultas : Arum Sabtorini : D0310012 : Sosiologi : ISIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013 A. Subyek
Lebih terperinciPersoalan Ekonomi dan Sosiologi
SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economists and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:
Lebih terperinciModel-model Kebijakan Publik
Kuliah 6 Model-model Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Model-model Kebijakan Publik Model Umum Model Perceptual-Process Model Struktural Model Elite Model Kelompok Model Rasional Model Inkremental Marlan
Lebih terperinciUU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:
www.uny.ac.id MEDIA TRANSPARANSI / BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR / 2004 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
Lebih terperinciTinjauan Umum Etika. Arif 2013
Tinjauan Umum Etika Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Materi Pengertian etika
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciTEORI KEJAHATAN SECARA SOSIOLOGIS
TEORI KEJAHATAN SECARA SOSIOLOGIS A. Dilihat dari penyebab perbedaan angka kejahatan (Topo&Zulfa, 2010) 1.TEORI STRAIN Durkheim : melihat bagian komponen utk mengetahui bagian-bagian komponen berinteraksi.
Lebih terperinciPENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF Adalah jenis-jenis rancangan penelitian yang menetapkan prosedur-prosedur khusus dalam penelitian Tugas individual Carilah penelitian kualitatif (bisa
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang
Lebih terperinciSosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi
Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi Sosiologi Kesehatan Sosiologi Industri Sosiologi Desain Sosiologi Budaya Sosiologi Ekonomi 1 Kajian Sosiologi
Lebih terperinciKonsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1)
Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1) Pertemuan 2 Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, antara lain: Nilai-nilai politik Kekuasaan politik Kewengan
Lebih terperinciTHEORIES OF SYMBOLIC INTERACTION, STRUCTURATION, AND CONVERGENCE. Bagian II
THEORIES OF SYMBOLIC INTERACTION, STRUCTURATION, AND CONVERGENCE Bagian II Structuration Penggagas ANTHONY GIDDENS Menjelaskan hubungan mikro-makro makro Teori tindakan sosial (social action theory) Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masyarakat dewasa ini dapat dikenali sebagai masyarakat yang berciri plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik, kelompok budaya dan
Lebih terperinciBAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan
BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER Manusia merupakan anggota masyarakat yang akan senantiasa berusaha agar selalu bisa bergaul dengan sesama. Sehingga setiap individu akan bertindak dan berusaha untuk
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi
219 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi Islam di Indonesia dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciBusiness Ethic & Good Governance
Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan
Lebih terperinci* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik
Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI
SISTEM EKONOMI Tanas SISTEM SUATU ORGANISASI BESAR YG MENJALIN BERBAGAI SUBYEK (ATAU OBYEK) SERTA KELEMBAGAAN DLM SUATU TATANAN TERTENTU Suatu organisasi yg mengatur serta menjalin hub ek antarmanusia
Lebih terperinciPerencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.
1 Perencanaan Komunikasi Chatia Hastasari, M.I.Kom. 2 Pendahuluan Perencanaan Komunikasi Akan lebih banyak didekati dari aspek manajemen Proses penyebaran atau pertukaran informasi Penyebarluasan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek
Lebih terperinciMasyarakat Indonesia. Pengelana (Penjajah) Budaya, Agama. Sistem Ekonomi, Bahasa
Masyarakat Indonesia Geografis Pengelana (Penjajah) Sistem Pemerintahan Suku Bangsa Budaya, Agama Kota-Desa, RK, RW, RT Mata Pencaharian Sistem Ekonomi, Bahasa Aturan Hukum Pelapisan Sosial Golongan Buruh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tindakan Sosial Max Weber Dalam hal ini kaitanya antara teori tindakan sosial dengan persepsi masyarakat tentang calon bupati mantan koruptor adalah termasuk relevan. Yang mana
Lebih terperinciSistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III
Sistem Politik Gabriel Almond Pertemuan III Teori Fungsionalisme Lahir sebagai kritik terhadap teori evolusi, yang dikembangkan oleh Robert Merton dantalcott Parsons. Teori fungsional memandang masyarakat
Lebih terperinciRule of Law. Negara Absolut. Doktrin Egalitarian
RULE OF LAW Doktrin Hukum Abad XIX Negara Konstitusi Negara Demokrasi Rule of Law Negara Absolut Doktrin Egalitarian Doktrin dg semangat dan idealisme keadilan yg tinggi, seperti supremasi hukum dan kesamaan
Lebih terperinciDASAR ILMU SOSIAL. Dosen Pengampu : Rosalia Prismarini N, S.Sos., M.A. Presentasi TOKOH-TOKOH ILMU SOSIAL oleh : 1. Muhammad Iqsan
DASAR ILMU SOSIAL Dosen Pengampu : Rosalia Prismarini N, S.Sos., M.A. Presentasi TOKOH-TOKOH ILMU SOSIAL oleh : 1. Muhammad Iqsan 16071148 2. Juniatin Wuryandini 16071154 3. Riska Maria Ulfa 16071159 4.
Lebih terperinciTOKOH TOKOH ILMU SOSIAL
TOKOH TOKOH ILMU SOSIAL Muhammad Iqsan 16071148 Juniatin Wuryandini 16071154 Riska Maria Ulfa 16071159 Febri Hari Waspodo 16071166 Bernando Arya Tanjung 16071170 Dwi Nur Rizkiansyah Siti Nur Rachmawati
Lebih terperinciKesetaraan vs. Stratifikasi Sosial
Kesetaraan vs. Stratifikasi Sosial Suatu Masalah Legal Gap dalam Studi Sosiologi Hukum Herlambang P. Wiratraman 2016 Bahan Perkuliahan Wignjosoebroto, Soetandyo (2013) Kesetaraan versus Stratifikasi Sosial,
Lebih terperinciProblem Pelaksanaan dan Penanganan
Problem Pelaksanaan dan Penanganan Pelanggaran Hak Atas Pangan Sri Palupi Institute t for Ecosoc Rights Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek
Lebih terperinciDasar-dasar Teori Sosial
Dasar-dasar Teori Sosial Gerard Delanty Munculnya teori sosial bertepatan dengan munculnya modernitas. Modernitas merupakan suatu era di mana masyarakat mencerminkan karakter modern. Teori sosial bertujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, aspirasi-aspirasi, keyakinan-keyakinan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etos Kerja Etos Kerja merupakan perilaku sikap khas suatu komunitas atau organisasi mencakup sisi spiritual, motivasi, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode
Lebih terperinciKEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes
KEBIJAKAN KESEHATAN (Dimensi Makro) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes KEBIJAKAN KESEHATAN DAPAT DILIHAT SEBAGAI JARINGAN KEPUTUSAN (decisions-networking) YANG SALING BERHUBUNGAN UNTUK MEMBENTUK SUATU STRATEGI/PENDEKATAN
Lebih terperinciPsikologi Sosial 2. Teori-teori Psikologi Sosial. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Psikologi Sosial 2 Teori-teori Psikologi Sosial Fakultas PSIKOLOGI Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Teori-teori Psikologi Sosial Sikap Ketertarikan
Lebih terperinciEVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)
SUPRI WAHYUDI UTOMO POKOK-POKOK MATERI 1. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN FUNGSI 2. PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI 3. KLASIFIKASI TUJUAN INSTRUKSIONAL 4. BERBAGAI TEKNIK EVALUASI 5. PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN JURUSAN/ SEMESTER : ILMU PEMERINTAHAN/ VI HARI/ TANGGAL
Lebih terperinciPENDEKATAN SOSIOLOGIS TENTANG EKONOMI
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TENTANG EKONOMI Konsep Aktor (ekonomi) Titik tolak analisis ekonomi adalah individu Individu adalah makhluk yang rasional, senantiasa menghitung dan membuat pilihan yang dapat memperbesar
Lebih terperinciPertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016
Pertemuan 6 Nova Yanti Maleha, S.E.M.M 1 PRESTASI KERJA ADALAH HASIL KERJA YANG DICAPAI SESEORANG DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN KEPADA- NYA YANG DIDASARKAN ATAS KECAKAPAN, PENGALAMAN,
Lebih terperinciTEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI)
TEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI) TUJUAN MATA KULIAH Mata kuliah TEORI SOSIOLOGI KLASIK (TSK) mempelajari ide-ide yang menjadikan sosiologi sebagai disiplin
Lebih terperinciBAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN
BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN A. Rasonalitas Manusia Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe tipe tindakan
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun
PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting dlm man kep : Menurut
Lebih terperinciPengertian Birokrasi. Ciri-ciri Birokrasi. Aparat birokrasi
Pengertian Birokrasi Ciri-ciri Birokrasi Aparat birokrasi What is bureaucracy? Jay M. Shafrits (1997) : 1. All government s offices 2. All government s officials 3. A general invective What is bureaucracy?
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 5 Pengembangan dan Pemanfaatan LKS Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG LKS?? Pengertian LKS Lembaran yg berisi pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jürgen Habermas dalam bukunya Faktizitat und Geltung mengungkapkan
BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jürgen Habermas dalam bukunya Faktizitat und Geltung mengungkapkan bahwa masyarakat modern merupakan masyarakat yang memiliki kompleksitas nilai dan kepentingan.
Lebih terperinciKOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama
KOMUNIKASI Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama Komunikasi sbg proses proses primer proses sekunder Proses
Lebih terperinciTEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER
TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I
Lebih terperinciMatakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09
Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Lebih terperinciPengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?
Lebih terperinciTeori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. JENIS TEORI KOMUNIKASI (Stephen W. Littlejohn) Teori-teori Umum: Teori-teori fungsional dan struktural Teori-teori behavioral
Lebih terperinciBAB 1V ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi tentang Individu Bergelar Haji terhadap Interaksi. dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden 96
BAB 1V ANALISIS DATA A. Pengaruh Regresi tentang Individu Bergelar Haji terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dan diperoleh
Lebih terperinciMASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)
MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.
Lebih terperinciDisarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan
Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1
METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS
Lebih terperinciFacebook :
1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI. Dra. Indriati Susilo, M.Si
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Dra. Indriati Susilo, M.Si Pokok Bahasan : I. Ruang Lingkup dan Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi II. III. IV. Teori-teori Sosiologi dan Komunikasi Sosial A. Tiga Teori Besar dalam
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
marita_ahdiyana@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Oleh: Marita Ahdiyana MAZAB KLASIK Teori & prinsip manajemen memberikan kemudahan dlm menentukan hal2 yg harus dikerjakan utk dpt secara efektif menjadi
Lebih terperinciIta Juwitaningrum, S.Psi
Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Seorang diagnostikus tidak bebas dalam menyelenggarakan pemeriksaan psikologi banyak
Lebih terperinciGagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial
Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah
Lebih terperinciMemahami Akar dan Ragam Teori Konflik
Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Sofyan Sjaf Turner dalam bukunya yang berjudul The Structure of Sociological Theory pada bab 11 13 dengan apik menjelaskan akar dan ragam teori konflik yang hingga
Lebih terperinciJENIS KEPUTUSAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI
JENIS KEPUTUSAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI Manajer madya : gabungan antara manajer puncak dan muda. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom 1 4 Tahapan Pengambilan Keputusan : 1.Kegiatan Intelejen 2.Kegiatan Merancang
Lebih terperinciSMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,
Lebih terperincietika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes
etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes etika Menyangkut kelakuan yg menuruti norma-norma kehidupan yg baik. ETHICA = ETHOS (Yunani) = adat = cara hidup Kesediaan utk taat & patuh pd seperangkat
Lebih terperinciSosiologi Kepentingan (Interest) dalam Tindakan Ekonomi
ISSN : 1978-4333, Vol. 01, No. 02 7 Sosiologi Kepentingan (Interest) dalam Tindakan Ekonomi Titik Sumarti 1 Ringkasan Sosiologi ekonomi adalah wilayah kajian baru dalam sosiologi yang berusaha mendekatkan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HUKUM ADAT
Pentingnya Mempelajari HkAdatBagiAhliHukum PERKEMBANGAN SISTEM HUKUM ADAT Disusun oleh: Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Hukum Adat adalah hukum yang hidup di Indonesia (Living Law) Merupakan bagian dari
Lebih terperinciEMOSI & PERASAAN. PERTEMUAN KE- 7
EMOSI & PERASAAN PERTEMUAN KE- 7 aprilia_tinalidyasari@yahoo.com Pengertian Emosi Suatu kondisi biologis, psikologis an fisiologi dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak Emosi bersifat lebih intens
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik
Lebih terperinciHUKUM & ETIKA. Rachmat Kriyantono, Ph.D
HUKUM & ETIKA Rachmat Kriyantono, Ph.D Email: rachmat_kr@ub.ac.id (Materi di tulisan ini juga dimuat di Buku saya: Etika & Filsafat Ilmu Komunikasi, 2012, UB Press Malang) Dosen Jurusan Komunikasi UB Malang
Lebih terperinciIda Nurnida. School of Communication & Business Telkom University
Ida Nurnida Berasal dari kata bureaucracy (bahasa Inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat
Lebih terperinciBAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak
53 BAB II Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak Untuk menjelaskan fenomena yang di angkat oleh peneliti yaitu ZIARAH MAKAM Studi Kasus
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIOLOGI HUKUM MODERN MAX WEBER
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI HUKUM MODERN MAX WEBER Nurhidayati STAIN Jurai Siwo Metro Email : nurhidayati0911@gmail.com Abstract As well as Durkheim, Weber also to know how the new law is formed using the Sociology
Lebih terperinciBAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan
BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER A.Kajian Teori Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan dengan temapembahasan dalam penelitian ini dengan menggunakan teori tindakan sosial
Lebih terperinciKEADILAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM: JOHN RAWL
KEADILAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM: JOHN RAWL SERI FILSAFAT ILMU - Bagaimana hukum memandang keadilan Oleh : Abdul Fickar Hadjar Untuk dapat melihat bagaimana hukum memandang keadilan, maka kita tidak dapat
Lebih terperinciRELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor
RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor Pokok Persoalan Apakah filsafat manusia itu? Apa perbedaan filsafat manusia dengan ilmu lain (dalam hal ini psikologi klinis)? Apa
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI IKA RUHANA Keputusan: Suatu pilihan dari strategi tindakan. Suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan (course of action). Suatu pilihan yang
Lebih terperinciTindakan Korporat dalam Tanggung Jawab Sosial. Yuniawan Heru, M.Si. http://antro.fisip.unair.ac.id
Tindakan Korporat dalam Tanggung Jawab Sosial Yuniawan Heru, M.Si. http://antro.fisip.unair.ac.id Social Responsibility Dimulai sejak era tahun 1970an, ketika muncul gerakan untuk menuntut tanggung jawab
Lebih terperinciBANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL. Materi PKn oleh Asnedi, SH.,MH
BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL Materi PKn oleh Asnedi, SH.,MH Unsur mutlak pembentuk negara Rakyat atau bangsa umat manusia, > segi adat istiadat, > ciri khas fisik biologis manusia, > iman kepercayaan
Lebih terperinciBAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan
BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER A. Paradigma Definisi Sosial Sejarah suatu ilmu pengetahuan adalah sejarah bangun dan jatuhnya paradigma-paradigma. Untuk suatu masa mungkin hanya satu paradigma yang
Lebih terperinciRangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2
Rangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2 Fungsi dan Peran Sosiologi A. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individual dan Sosial Dithley : manusia secara esensial berevolusi dan berkembang. Sebagai
Lebih terperinciSOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN I OLEH: AJAT SUDRAJAT
SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN I OLEH: AJAT SUDRAJAT AGAMA DALAM KAJIAN ILMIAH (1) Agama sudah menjadi fenomena universal. Agama menjadi bahan pemikiran para penganutnya
Lebih terperinci2/24/2011
1. Penalaran 2. Metode Penalaran 3. Kekeliruan penalaran hukum 4. Pemecahan masalah hukum ETIMOLOGIS Dari kata NALAR yang berarti: 1. Pertimbangan ttg baik, buruk, dsb: akal budi; misal: setiap keputusan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Mantan Pekerja Seks Komersial
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Mantan Pekerja Seks Komersial Berbagai tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pernah dialami oleh lima orang mantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial yang berlaku dan berlangsung
Lebih terperinciFenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel
Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel Kuliah ke-9: Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Sedikit pengantar tentang Fenomenologi Warisan Husserl dan Schutz Fenomenologi:
Lebih terperinciMATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI
MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI.
Modul ke: Fakultas PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI Ekonomi & Bisnis Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciLEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif)
LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif) Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengantar Setiap orang adl pemimpin, setidaknya bagi
Lebih terperinciKONSEPSI KEWARGANEGARAAN. By : Amaliatulwalidain
KONSEPSI KEWARGANEGARAAN By : Amaliatulwalidain Pengantar Tradisi kewarganegaraan telah ada sejak masa Yunani Kuno, konsepsi modern tentang kewarganegaraan baru muncul pada abad keduapuluh. Konsepsi kewarganegaraann
Lebih terperinci