STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA
|
|
- Benny Hadian Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA
2 PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT. Penyediaan dan Penggunaan obat adalah: kegiatan yang dilakukan petugas farmasi Ladja untuk Menganfrak obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada sebagai obat persediaan di Ladja,dan mendistribusikan ke Pustu,Polindes,Poskesdes dan kepada Pasien baik KIA rawat inap maupun rawat jalan untuk di gunakan sesuai resep. 1.Sebagai pedoman kerja bagi Petugas farmasi dalam kegiatan Penyediaan dan penggunaan Obat di Ladja. 2.Untuk Merencanakan penyediaan Obat di Ladja. 4.Prosedur kerja 1.Petugas Farmasi merencanakan kebutuhan obat berdasarkan permintaan obat dari Petugas Pustu,Polindes,Poskesdes dan juga kebutuhan puskesmas selama 1(satu)bulan. 2.Mengajukan permintaan tertulis melalui LPLPO yang telah di isi,ditandatangani oleh petugas pengeloa obat dengan mengetahui kepala. 3.LPLPO yang telah di tandatangani oleh Kepala di antar ke Subdin Yankes Dinas Kesehatan kabupaten untuk di verifikasi. 4.setelah mendapat persetujuan Sub Din yankes, Format LPLPO di bawa ke Gudang farmasi kabupaten(gfk). 5.Petugas GFK menyeiapkan obat yang akan di beri kepada puskesmas beserta kelengakapan dokumen pengirimannya. 6.pada pelaksanaan serah terima petugas farmasi mengecek kembali oabt yang sudah di siapkan oleh petugas GFK. 7.Petugas farmasi puskesmas Menyimpan obat sebagai obat persiapan di dan juga mendistribusikan ke sarana kesehatan di desa untuk pelayanan kepada pasien. 6.Unit terkait Pedoman Pengelolaan obat dan alat kesehatan Dinas kesehatan kabupaten ngada thn Poli Umum, Klinik MTBS, Poli Gigi, Gizi, KIA Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin, Pustu, Polindes, Poskesdes.
3 PENGENDALIAN OBAT. Pengendalian Obat adalah: Suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah di tetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan /kekosongan obat di puskesmas dan jaringannya. 1.Sebagai Pedoman Kerja bagi petugas Farmasi. 2.agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan Obat di. 4.Prosedur Kegiatan 1 Petugas Farmasi menghitung pemakaian rata-rata obat periode tertentu di puskesmas dan seluruh unit pelayanan. 2 Melaporkan ke Dinas Kesehatan tentang kebutuhan obat Ladja selama satu tahun 3 Melakukan Penganfrakan obat ke Dinas Kesehatan setiap bulan sesuai kebutuhan dan seluruh jaringan. 4 Mendistribusikan obat ke setiap unit pelayanan sesuai dengan permintaan. 5 Menyimpan obat persediaan di tempat yang aman. 6 Melakukan pencatatan dan pelaporan 6.Unit Terkait Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Poli Umum, Klinik MTBS, KIA Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin & Nifas, Gizi, Polindes, Pustu, Poskesdes.
4 PEMBERIAN DAN PELABELAN OBAT PASIEN Pelayanan obat adalah Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan nonteknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. 1. Sebagai Pedoman Kerja bagi petugas Farmasi. 2. Agar Pasien Mendapat obat sesuai resep dokter. 3. Agar pasien Mendapatkan informasi penggunaan obat yang jelas sesuai pelabelan 4.Prosedur Kegiatan 1 Petugas Farmasi Menerima Resep dokter. 2 Membaca Secara teliti resep Dokter. 3 Menyiapkan Obat Sesuai Resep Dokter. 4 Menulis Label Penggunaan obat pada Kemasan obat yang disediakan menggunakan spidol permanent. 5 Menjelaskan kepada pasien cara minum obat sesuai dengan label yang telah dituliskan. 6 Menyerahkan obat kepada pasien. 7 Melakukan pencatatan dan pelaporan secara cermat dan teliti. 6.Unit Terkait Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Poli Umum, Klinik MTBS, KIA Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin & Nifas.
5 PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT Pemberian Informasi Penggunaan Obat adalah Penyampaian informasi kepada pasien atau keluarga secara benar, jelas, mudah dimengerti dan Etis dalam upaya penggunaan obat oleh pasien yang diberikan oleh petugas farmasi. Agar Pasien mengetahui Waktu penggunaan obat, lama penggunaan obat dan cara penggunaan obat. 4.Prosedur Kegiatan 1 Sebelum Menterahkan obat kepada pasien, petugas farmasi harus melakukan pemeriksaan kembali mengenai nama pasien, cara penggunaan, serta jenis dan jumlah obat yang diberikan. 2 Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu penggunaan obat misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari dan termasuk apakah obat diminum sebelum dan sesudah makan. 3 Petugas Farmasi menjelaskan tentang lama penggunaan obat apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan meskipun sudah sembuh. 4 Petugas menjelaskan tentang petunjuk pemakaian obat: a b Oral atau pemberian obat melalui mulut. Petugas menjelaskan tentang cara mengkonsumsi obat yaitu diminum dengan air sesudah makan atau sebelum makan. Jika obat cair petugas menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa harus menggunakan senduk obat atau alat lain yang telah diberi ukuran oleh petugas untuk ketepatan dosis. Pemakaian Obat tetes Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun dan selalu ditutup rapat setelah digunakan. Setelah selesai menggunakan obat tetes tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan.
6 c d e Pemakaian obat Suppositoria Petugas menjelaskan kepada pasien tentang cara pengguanaan obat Suppositoria, cuci tangan setelah itu obat dikeluarkan dari kemasan dan dibasahi air. Pasien berbaring dengan posisi miring dan suppositoria dimasukkan kedalam rektum/anus, dengan cara bagian ujung suppositoria didorong dgn ujung jari sampai melewati otot spingther rektal kira-kira ½ - 1 inci pada bayi dan 1 inci pada dewasa. Jika terlalu lembek maka sebelum digunakan sediaan disimpan dalam lemari pendingin selama 30 menit. Setelah penggunaan supositoria tangan penderita dicuci bersih. Pemakaaian obat Krim/salep Menjelaskan kepada pasien, cuci tangan sebelum pamakaian obat. Bersihkan dan keringkan daerah yang akan dioles salep/krim, dan dioles tipis Cuci tangan setelah menggunakan salep/krim Pemakaian obat vagina Menjelaskan kepada pasien tentang cara penggunaan obat vagina Cuci tangan sebelum menggunakan obat Jika penderita adalah bumil, maka sebelum penggunaan obat sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga perawat lainnya. 6.Unit Terkait Pedoman Pelayanan kefarmasian di. Poli Umum, Klinik MTBS,KIA Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin & Nifas, Gizi, Polindes, Pustu, Poskesdes.
7 UPTDPu Ladja skesmaspemberian INFORMASI EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK YANG TIDAK DI HARAPKAN Adalah pesan atau informasi yang di berikan oleh petugas farmasi atau yang melayani obat kepada Pasien atau keluarga tentang setiap Respon obat yang merugikan dan yang tidak diharapkan serta terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran Normal. 1. Sebagai pedoman kerja bagi petugas. 2. Agar pasien dan keluarga mengetahui tentang efek samping obat. 3. Agar dapat dilakukan pertolongan pertama terhadap pasien yang mengalami efek samping obat. 3.kebijakan SK. Kepala Ladja Nomor: tentang kepatuhan terhadap SOP bagi semua Staf Ladja dalam melaksanakan Tugas 4.Prosedur Kegiatan 1.Petugas menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga sesuai resep dokter. 2.menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang efek samping yang dapat timbul dari setiap jenis obat yang akan di konsumsi pasien. 3.Menjelaskan kepada pasien tentang cara pertolongan pertama ketika ada reaksi obat yang di konsumsi. 4.Menyampaikan kepada pasien atau keluarga untuk mencari pertolongan jika terjadi reaksi atau efek samping obat yang berat 5. segera ke sarana kesehatan terdekat jika sudah melakukan tindakan pertolongan pertama tapi pasien tetap menunjukan tanda reaksi obat yang hebat. 6.Petugas melakukan pencatatan terhadap semua reaksi /efek samping obat yang terjadi. 7.mencatat di rekam medis pasien jenis obat yang menimbulkan efek samping. Pedoman Pelayanan kefarmasian di. 6. Unit Terkait UGD,KIA Rawat inap. UPTDPu Ladja skesmas PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT DI RUMAH
8 Petunjuk Penyimpanan obat di rumah adalah:informasi/petunjuk yang di berikan oleh tenaga farmasi atau tenaga kesehatan kepada pasien atau keluarga tentang cara penyimpanan obat di rumah yang di harus dilakukan oleh keluarga. 1 Agar pasien dan keluarga mengetahui tentang cara menyimpan obat di rumah. 2 Untuk Menghindari kerusakan obat. 4.Prosedur Menyampaikan kepada pasien atau keluarga untuk menyimpan obat di : 6.Unit terkait - 1 Menyimpan obat dalam kemasan atau wadah tertutup rapat. 2 Simpan dalam suhu kamar dan hindari dari sinar matahari langsung. 3 Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab, obat bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin kecuali jika tertulis pada label obat. 4 Jauhkan obat dari jangkauan anak anak. Pedoman Pelayanan kefarmasian Di PENANANGANAN OBAT KADALUARSA ATAU RUSAK Standart Operasional Prosedur Tanggal Terbit : 12 Juni 2012 Ditetapkan Oleh :
9 Adalah proses / kegiatan yang dilakukan di puskesmas oleh petugas farmasi atau tenaga kesehatan lain yang ditunjuk untuk melakukan penanganan terhadap obat obat yang batas tanggal setelah tanggal tersebut mutu suatu sediaan farmasi tidak di jamin lagi oleh produsennya. 1.Sebagai pedoman kerja petugas kesehatan. 2.Menjaga agar obat yang kadarluarsa dapat ditangani sesuai prosedur. 3.Sebagai informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat. 4.Prosedur Kegiatan 1.Petugas farmasi melakukan identifikasi terhadap obat yang sudah rusak atau kadarluarsa. 2. Petugas farmasi melakukan memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dari penyimpanan obat lainnya. 3. Petugas membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluarsa untuk dikirim kembali ke GFK kabupaten. 4.Kepala melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak atau kadaluarsa kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk kemudian dibuatkan berita acara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pedoman kefarmasian di puskesmas, pedoman pengelolaan obat dan alat kesehatan Dinkes Kab. Ngada. 6.Unit Terkait Bagian Farmasi Dinkes Kab. Ngada PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT
10 Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan, farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melaporkan kepada dokter yang memberi resep terkait efek samping obat yang di alami pasien 1.agar semua kasus kejadian efek samping obat dicatat secara baik 2.agar pasien mendapat penanganan segera dari dokter. 4.Prosedur Kegiatan 1.Petugas Kesehatan mencatat semua keluhan pasien terkait efek samping obat. 2. Petugas kesehatan melaporkan kepada dokter tentang keluhan yang di alami pasien. 3. Mencatat dalam rekam medik atau status pasien tentang jenis jenis obat yang menimbulkan efek samping. 4. Jika kejadian yang dialami oleh banyak orang dengan jenis obat yang sama maka segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dalam waktu 1 x 24 jam. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di 6.Unit terkait Bagian Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT, KTD
11 Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan, farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan pencatatan, pemantauan, dan pelaporan terhadap efek samping penggunaan obat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terhadap reaksi alergi untuk mencegah resiko lebih lanjut bagi pasien. 1.Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas. 2.Untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala atau penyakit pasien. 3.untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian yang tidak diharapakan (KTD). 4.Prosedur Kegiatan 1. Petugas Kesehatan mencatat semua keluhan pasien terkait efek samping obat dan KTD 2. Petugas kesehatan melaporkan kepada dokter tentang keluhan yang di alami pasien. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di 6.Unit terkait UGD,KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. TINDAK LANJUT EFEK SAMPING OBAT DAN KTD Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan,
12 farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan pemantauan,dan tindak lanjut terhadap efek samping penggunaan obat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terhadap reaksi alergi untuk mencegah resiko lebih lanjut bagi pasien. 1.Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas. 2.Untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala atau penyakit pasien. 3.untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian yang tidak diharapkan (KTD). 4.Prosedur Kegiatan 1 Petugas Kesehatan mencatat semua keluhan pasien terkait efek samping obat dan KTD 2 Petugas kesehatan melaporkan kepada dokter tentang keluhan yang di alami pasien. 3 Melanjutkan instruksi dokter untuk tindakan keselamatan dan kenyamanan pasien. 6.Unit terkait Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di UGD,KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan, farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat untuk menghindari kejadian nyaris cedera terhadap reaksi alergi untuk mencegah resiko lebih lanjut bagi pasien.
13 1 Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas. 2 Untuk mengidentifikasi kesalahan pemberian obat dan KNC. 4.Prosedur Kegiatan 1 Petugas Kesehatan mencatat kesalahan pemberian obat pasien ( mencatat identitas pasien secara lengkap ) 2 Petugas kesehatan langsung melakukan kunjungan rumah untuk mengambil kembali menukar obat yang salah diberikan dengan obat yang benar sesuai resep dokter. 3 Menanyakan ke pasien apakah obatnya sudah sempat diminum atau belum. 4 Jika pasien sudah minum obatnya, observasi beberapa jam untuk mengetahui reaksi obat yang salah diberikan. 5 Jika tidak terjadi reaksi yg tidak diinginkan, petugas baru meninggalkan pasien dan menjelaskan dosis obat yang baru diberikan. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di 6.Unit terkait UGD, KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. PENYEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA Suatu upaya mengadakan dan menyiapkan obat emergensi disetiap ruangan poliklinik sebagai alat untuk pertolongan pertama bila ada sesuatu yang terjadi pada pasien. 1Agar obat selalu tersedia dan siap pakai. 2Mempercepat dalam penanganan pasien bila terjadi sesuatu. 3Memudahkan dalam bekerja 4Memberikan rasa aman kepada pasien
14 4.Prosedur Kegiatan 1 Siapkan obat secara berkala dengan menganfarak setiap obat yang habis pakai kebagian farmasi puskesmas. 2 Obat disiapkan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui oleh semua petugas 3 Obat dicatat dalam buku obat emergency dan pamakaiannya dicatat lengkap tanggal, bulan, tahun, jam serta nama pasien secara lengkap. 4 Obat emergency dicek setiap minggu (kelengkapan obat dan alatnya), perubahan warna atau kerusakan obat dan tanggal kadaluarsa. 5 Mengembalikan obat yang kadaluarsa dan menganfrak obat yang baru. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di 6.Unit terkait Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. DAFTAR OBAT OBAT EMERGENCY N NAMA OBAT SATUAN JUMLAH KET. O 1 EPINEPRIN/ADRENALIN INJ. AMPUL 3 VENTOLIN NEBULIZER AMPUL 4 LIDOKAIN AMPUL DISPO 3 ml DISPO 5 ml ABOCATH NO.18 ABOCATH NO.20 ABOCATH NO.22 ABOCATH NO.24 INFUS SET ANAK SET INFUS SET DEWASA SET RINGER LAKTAT BOTOL NaCL 0,9% BOTOL KASA ROLL POVIDON 10% BOTOL ETHIL KLORIDA SEMPROT BOTOL CATGUT CHROMIC CATGUT PLAIN
15 SILK/BENANG BEDAH SARUNG TANGAN VIT K INJ VIT K TABLET DEXA INJ DIPHEN INJ METERGIN INJ PASANG AMPUL TABLET AMPUL AMPUL AMPUL PENYIMPANAN OBAT EMERGENCY DI UNIT PELAYANAN Suatu kegiatan penyimpanan obat emergensi disetiap ruangan poliklinik sebagai alat untuk pertolongan pertama bila ada sesuatu yang terjadi pada pasien. 1 Agar mudah dilihat dan dapat dipakai sesuai standar ( tepat waktu, dosis, cara pemberian ) sehingga selalu tersedia dan siap pakai. 2 Memelihara mutu obat 3 Menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggungjawab 4 Menjaga kelangsungan persediaan
16 4.Prosedur Kegiatan 1 Simpan obat dalam kemasan asli dalam wadah tertutup rapat 2 Simpan obat dalam suhu kamar dan hindari matahari langsung. 3 Jangan menyimpan obat ditempat panas atau lembab 4 Obat disimpan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui oleh semua petugas 5 Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak. 6 Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di 6.Unit terkait Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENCY DI UNIT KERJA Monitoring merupakan kegiatan pemantauan terhadap penyediaan obat emergency di unit pelayanan agar obat selalu tersedia. 1. Agar mudah dilihat dan dapat dipakai sesuai standar ( tepat waktu, dosis, cara pemberian )sehingga selalu tersedia dan siap pakai. 2. Memelihara mutu obat 3. Menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggungjawab 4. Menjaga kelangsungan persediaan 4.Prosedur Kegiatan 1. Simpan obat dalam kemasan asli dalam wadah tertutup
17 6.Unit terkait rapat 2. Simpan obat dalam suhu kamar dan hindari matahari langsung. 3. Jangan menyimpan obat ditempat panas atau lembab 4. Obat disimpan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui oleh semua petugas 5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak. 6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, KIA Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.
OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)
OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG
KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG a. PENDAHULUAN Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Lebih terperinciLEBIH DEKAT DENGAN OBAT
BUKU PANDUAN LEBIH DEKAT DENGAN OBAT LAILATURRAHMI 0811012047 FAKULTAS FARMASI KKN-PPM UNAND 2011 Bab DAFTAR ISI Halaman I. Pengertian obat 2 II. Penggolongan obat 2 1. Obat bebas 2 2. Obat bebas terbatas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep pelayanan dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Kesehatan Konsep pelayanan dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai memberikan sesuatu kepada seseorang dalam bentuk jasa. Menurut Poerwadarminta (1976), pelayanan
Lebih terperinciSOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN SUATU PROSES KEGIATAN SELEKSI OBAT DAN PERBEKALAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OBAT DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN PUSKESMAS BUKTI TERTULIS PERKIRAAN `TENIS, JUMLAH OBAT &
Lebih terperinciPERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT SOP No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit : 51.VIII/SOP/PNG/V/2016 : 3 Mei 2016 Halaman : 1/ 6 UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl KH syafa at No 09 Telp (0333) 844305 Tegalsari KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TEGALSARI NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG, Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di Puskesmas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya5.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI PUSKESMAS,
Lebih terperinciURAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.
URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. B. Fungsi 1. Sebagai Pemegang kebijakan 2. Sebagai Manajer C. Kegiatan
Lebih terperinciPerencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen
Perencanaan Penggunaan Pengadaan Dukungan Manajemen Distribusi Penyimpanan Menjamin tersedianya obat dgn mutu yang baik, tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu
Lebih terperinciStabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit
Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas
Lebih terperinciNomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:
Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP: DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN PUSKESMAS PARIGI JalanTrans Sulawesi BAB 9.1.1
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018
LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA INDIKATOR AREA KLINIS 1. Assesmen awal medis lengkap dalam 24
Lebih terperinciUPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I
PERENCANAAN KEBUTUHAN Proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat dan bahan medis habis
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BEJEN Jln. Raya Sukorejo Bejen, Kecamatan Bejen Kode pos 56258 Telp. (0294) 3653020 Email : bejen_puskesmas@yahoo.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Lebih terperinciDAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN
UNIT PENDAFTARAN NO 1 Terdapat prosedur pendaftaran 2 Tersedia alur pendaftaran 3 Petugas memahami dan melaksanakan prosedur pendaftaran 4 Tersedia SOP Penilaian kepuasan pelangggan 5 Tersedia form penilaian
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO D I N A S K E S E H A T A N UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG Jalan Kyai Jebeng Lintang No Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT
Lebih terperinciAGAR OBAT MEMBERIKAN MANFAAT DAN KEAMANAN BAGI ANDA
DAGU SIBU AGAR OBAT MEMBERIKAN MANFAAT DAN KEAMANAN BAGI ANDA INGATLAH... DA GU SI BU Kami Para Apoteker siap membantu masyarakat DAPATKAN OBAT DENGAN BENAR GUNAKAN OBAT DENGAN BENAR SIMPAN OBAT DENGAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS
PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS Kelompok 2 : Aryes Patricia Nova reza Adawiyah Ida Royani Pengertian Obat : suatu zat yang dapat dipakai dalam diagnosis, mengurangi sakit, mengobati dan mencegah penyakit
Lebih terperinciTAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT
LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN I. Pendahuluan Puskesmas merupakan salah satu
Lebih terperinciPeresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3
Dinas Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Urusan Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat Diberlaku : Halaman : 1-3 Tanda Tangan UPTD Urusan 1. Pengertian Peresepan adalah Proses pengambilan keputusan pengobatan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC No. Dokumen: No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/3
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN No. Dokumen: Halaman : 1/3 NIP. 19650820 198801 2 001 Pengertian Identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan kejadian nyaris cidera (KNC) adalah proses untuk pengidentifikasian
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253
- PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) 5892118 PROBOLINGGO 67253 email : puskesmas_wonomerto@probolinggokab.go.id
Lebih terperinciPENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT. 1. Pengertian Prosedur ini mengatur penyediaan dan penggunaan obat.
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT 1. Pengertian Prosedur ini mengatur penyediaan dan penggunaan obat. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyediaan dan penggunaan obat untuk pelayanan. 3. Kebijakan
Lebih terperinciSISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT Present By OVERVIEW Simkesmas (Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Masyarakat) merupakan suatu sistem penunjang pelayanan kesehatan berbasis online yang bertujuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285 KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIBALIUNG Nomor : /PKM-CBL/SK/
Lebih terperinciINGATLAH... DA GU SI BU. Kami Para Apoteker siap membantu masyarakat
INGATLAH... DA GU SI BU Kami Para Apoteker siap membantu masyarakat DAPATKAN OBAT DENGAN BENAR SIMPAN OBAT DENGAN BENAR GUNAKAN OBAT DENGAN BENAR BUANG OBAT DENGAN BENAR DAPATKAN OBAT DENGAN BENAR APOTIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
Lebih terperinciPENYIMPANAN OBAT Tujuan penyimpanan Agar obat tidak menguap Agar khasiat obat tidak berubah Agar obat tetap dalam keadaan baik dan bersih Agar obat ti
PENYIMPANAN OBAT Tujuan penyimpanan Agar obat tidak menguap Agar khasiat obat tidak berubah Agar obat tetap dalam keadaan baik dan bersih Agar obat tidak rusak mis. Berubah warna, menjadi hancur. Cara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN
IDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN No Nama Peran / Tugas Uraian Tugas 1. Didik Sudiarso,SKM.,M.Kes Penanggung - Menjamin agar audit Jawab Manajemen internal dilaksanakan Mutu sesuai
Lebih terperinci2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN
2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN KEPALA PUSKESMAS I.Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. 1. Sebagai seorang Dokter 2. Sebagai Manajer III. Kegiatan pokok
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM
PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PAKEM Jl. Raya Patemon No. 52 Telp.( 08113615566 ) E-mail:pakempuskesmas@gmail.com,Website:http://www.bondowosokab.go.id KECAMATAN PAKEM BONDOWOSO
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM
KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
Lebih terperinciPUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK Pedoman Pelayanan Farmasi No. Kode : PED/LAY FAR.01-PKM KJ/2015 Terbitan :01 No. Revisi : 0 Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas KEBON JERUK Puskesmas KEBON JERUK Tgl. Mulai
Lebih terperinciSumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0
PROGRAM GIZI 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Tegallalang I merupakan salah satu instansi pemerintah yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik lokasi penelitian Kota Solok merupakan salah satu kota dari 19 kabupaten kota yang ada di Provinsi Sumatera barat. Kota Solok memiliki
Lebih terperinciA. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD
A. `LAPORAN INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Judul indikator Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD Jumlah
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.
67 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain adalah : 1. Kualitas pelayanan kefarmasian secara keseluruhan telah dinilai baik oleh para
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan
Lebih terperinciPanduan Identifikasi Pasien
Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS OMBEN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 188/45/
STANDAR PELAYANAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS OMBEN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR : 188/45/434.101.05/2009 TENTANG STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN KEPALA PUSKESMAS
Lebih terperinciNomor : 2017 Lampiran : - Perihal : Undangan. Kepada Yth... di Tempat
Nomor : 2017 Lampiran : - Perihal : Undangan Kepada Yth.... di Sehubungan dengan diadakannya Rapat penetapan Pedoman Praktik Klinis di Puskesmas DTP Darma,maka diharapkan kehadiran saudara pada : Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) Dl PUSKESMAS DAN JARINGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Defenisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dagusibu Dagusibu merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat (PP IAI, 2014). Dagusibu merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh IAI dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Sendiri 1. Definisi dan Peran Pengobatan sendiri atau swamedikasi yaitu mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotik atau
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
Lebih terperinciIdentifikasi dan Penanganan Keluhan No. Dokumen : SOP No. Revisi :- Tanggal Terbit : Halaman : 1 UPTD Puskesmas Sememi
No. Dokumen : SOP Halaman : 1 UPTD Puskesmas Sememi KOTA SURABAYA dr. Lolita Riamawati NIP 196908262002122003 1. Pengertian Identifikasi dan penanganan keluhan adalah proses pengumpulan keluhan dan cara
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,
SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 15 TAHUN 2015 T E N T A N G IZIN OPERASIONAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN
Lebih terperinciEvaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016
Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016 Puspita Septie Dianita 1*, Tiara Mega Kusuma 2, Ni Made Ayu Nila Septianingrum
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN OPERASIONAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG
Lampiran 0 KUESIONER PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN OBAT TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP SEPULUH BENAR PEMBERIAN OBAT DI RSI IBNU SINA PADANG No. Kode : Petunjuk pengisian:. Bacalah setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Puskesmas memiliki peranan penting dalam pengelolaan obat, terutama dalam aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas memiliki peranan penting dalam pengelolaan obat, terutama dalam aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan pelaporan. Tujuan adanya pengelolaan obat
Lebih terperinciCONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS
= kejadian tidak diinginkan KTC= kejadian tanpa cedera = kejadian potensi cedera KNC= kejadian nyaris cedera CONTOH CONTOH INSIDEN No. INSTALASI INDIKATOR JENIS 1. Instalasi Gawat darurat Insiden kesalahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciSOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE
No. Dokumen SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE No. Revisi : Halaman 79 /A/P2M/2013 Tanggal Ditetapkan : Disusun oleh : 1 Ditetapkan KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN Pengertian Tujuan Kebijakan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI
PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciTINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan
TINDAKAN PEMBEDAHAN No. Dokumen : SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS KOTA PUSKESMAS KOTA 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi ROSALIA DALIMA NIP.19621231 198902 2
Lebih terperinciElemen Regulasi Ket Regulasi D O S W
R Regulasi kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Direktur rumah sakit, keputusan Direktur rumah, sakit dan atau program. D Dokumen berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan
Lebih terperinciNO INDIKATOR JUDUL TARGET
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR JL. ABD.DG SIRUA.NO.158 TELP :0411 450592 MAKASSAR Indikator Mutu Sasaran Keselamatan PasienPuskesmasTamamaung a. Tidakterjadinyakesalahanidentifikasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT NOMOR : / / SK / PKM / I /2017 TENTANG INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS DI UPT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010-2014 mencantumkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Menurunnya disparitas status kesehatan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Puskesmas 3.1.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Penjaringan berdiri tahun 1992 yang terletak di Jalan Raya Teluk Gong No. 2, Jakarta
Lebih terperinciDAFTAR ISI No. Tentang Hal.
DAFTAR ISI No. Tentang Hal. 1 Visi, Misi dan Motto 3 2 Tata Nilai dan Budaya Mutu 4 3 Komitmen Besama Peningkatan 5 Mutu dan Kinerja 4 Indikator Mutu 6 1. Indikator Mutu ADMEN 6 2. Indikator Kinerja Pelayanan
Lebih terperinciAnalisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan
Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan A. PENGERTIAN BEBAN KERJA Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999). B. METODE
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.07 No. 03 Desember 2010 ISSN Agus Priyanto, Moeslich Hasanmihardja, Didik Setiawan
PELAKSANAAN PENYIMPANAN OBAT DAN PELAYANAN INFORMASI OBAT KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS DI KOTA PURWOKERTO Agus Priyanto, Moeslich Hasanmihardja, Didik Setiawan Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pasien 1. Pengertian Kepuasan Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN PENERIMAAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSAT KESEHATAN
Lebih terperinciPeran Kefarmasian dari Aspek Farmasi Klinik dalam Penerapan Akreditasi KARS. Dra. Rina Mutiara,Apt.,M.Pharm Yogyakarta, 28 Maret 2015
Peran Kefarmasian dari Aspek Farmasi Klinik dalam Penerapan Akreditasi KARS Dra. Rina Mutiara,Apt.,M.Pharm Yogyakarta, 28 Maret 2015 Akreditasi RS Upaya Peningkatan Mutu RS SK MENKES NOMOR 428/2012 TENTANG
Lebih terperinciSOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert
SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert PENGERTIAN PROSEDUR UNIT TERKAIT Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tenpat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker (PP no. 51 tahun 2009) Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
Lebih terperinciRakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016
Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA Kirana, 9 Agustus 2016 Semester I Tahun 2016 Tingkat Kepuasan Pasien Triwulan 1 dan 2, Tahun 2016 100,00% 98,55% 98,19% 95,00% 90,00% 85,00% 80,00% 75,00% TW I Capaian
Lebih terperinciTENTANG BUPATI SERANG,
BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap pelayanannya menghasilkan limbah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan tempat yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Hampir semua orang tidak tergantung usia dan tingkat sosial yang menyadari
Lebih terperinciPELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS
PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS OLEH: Elsa Yuliana Elsa Yuliana Erly Novianti Fathia Mahmudah Hendri Misak I Gusti Bagus Rai A.P Ika Hayati Indah Pratiwi Irfandi Irma Wati Ita Zakiyah PUSKESMAS Pusat Kesehatan
Lebih terperinci