KELAS ANTENATAL PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN KUPANG KRAJAN KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA TAHUN 2014

Transkripsi

1 KELAS ANTENATAL PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN KUPANG KRAJAN KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA TAHUN 2014 Baksono Winardi, Wahyul Anis, Dhasih Afiat, Rize Budi Amalia Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Alamat korespondensi : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.47 Surabaya bidan@fk.unair.ac.id Abstrak Latar belakang : Kelas antenatal merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar). Kelas antenatal merupakan salah satu dari beberapa cara dalam memberikan asuhan yang berkualitas pada kehamilan. Kunjungan antenatal menjadi lebih berkualitas dengan adanya kelas antenatal sehingga secara berkesinambungan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kehamilan. Metode : Kelas antenatal dilakukan pada 10 ibu hamil dan 10 suami/keluarga di kelurahan kupang krajan kecamatan sawahan Surabaya dengan bekerja sama dengan BPM Sudjiati. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, konseling dan senam hamil. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara pembagian koesioner pada pre dan post kegiatan. Hasil : Peserta yang hadir dalam kelas antenatal adalah 10 orang ibu hamil (6 ibu hamil pada usia kehamilan trimeter 1 sedangkan 4 ibu hamil lainnya dengan usia kehamilan trimester 3) dan 10 orang suaminya. Hasil evaluasi kegiatan berupa penyebaran koesioner pada pre dan post kegiatan diperoleh adanya peningkatan pengetahuan ibu dan suami setelah mengikuti kegiatan kelas antenatal Simpulan : Kegiatan kelas antenatal dilakukan di kelurahan Kupang Krajan kecamatan Sawahan Surabaya adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen Prodi Pendidikan Bidan FK Unair Surabaya yang bekerjasama dengan BPM Sudjiati Surabaya. Kegiatan tersebut memberikan tambahan pengetahuan pada ibu hamil dan suami tentang peran suami dan keluarga dalam kehamilan, hypnobirting dan senam hamil sehingga diharapkan bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat khususnya dalam upaya penurunan angka kematian ibu di Indonesia. Kata kunci : Kelas Antenatal PENDAHULUAN Angka kematian ibu merupakan salah satu target dalam tujuan pembangunan milenium yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu. Lembaga survey demografi kesehatan indonesia mencatat angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 287/ (SDKI,2010). Data tersebut menunjukkan masih jauh dari harapan angka kematian ibu di indonesia jika di sesuaikan dengan target MDGs tahun 2015 yaitu 102/ Faktor penyebab kematian ini diantaranya adalah perdarahan, preeklampsieklampsi, aborsi, infeksi, faktor-faktor sosial lainnya seperti pemberdayaaan perempuan yang kurang baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, dan partisipasi suami yang masih rendah. WHO menyatakan bahwa setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal, yaitu satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu), satu kali kunjungan selama trimester

2 kedua (antara minggu 14-18), dan dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu dan sesudah minggu ke-36) (Pusdiknakes, 2003). Jumlah dan kualitas asuhan merupakan dua indikator penting yang perlu diperhatikan dalam setiap kunjungan asuhan antenatal. Kelas antenatal merupakan salah satu dari beberapa cara dalam memberikan asuhan yang berkualitas selama kehamilan. Kunjungan antenatal menjadi lebih berkualitas adanya kelas antenatal sehingga secara berkesinambungan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kehamilan. METODE Kegiatan kelas antenatal pada ibu hamil ini dilakukan oleh dosen fakultas kedokteran unair. Kelas antenatal ini diselenggarakan pada tanggal 21 November 2014 pukul WIB dengan kerjasama dengan BPM Sudjiati Surabaya. Peserta kelas antenatal ini adalah 10 ibu hamil dan 10 suami/keluarga di keluran Kupang Krajan kecamatan Sawahan Surabaya. Metode yang digunakan pada kelas antenatal adalah penyuluhan, konseling, diskusi dan senam hamil. Materi yang diberikan pada kegiatan tersebut adalah peran suami dan keluarga selama kehamilan,persalinan dan nifas, hipnobirting dan senam hamil. Kelas antenatal ini menggunakan koesioner sebagai media evaluasi peningkatan pengetahuan ibu hamil dan suami setelah mengikuti kegiatan. Koesioner tersebut di sebarkan kepada peserta pada saat pre dan post kegiatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kelas antenatal di BPM Sudjiati Kelurahan Kupang Krajan Kecamatan Sawahan Surabaya ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, antara lain perijinan pelaksanaan kegiatan oleh kecamatan, kelurahan, dan bidan Sudjiati. Peserta kelas antenatal berjumlah 10 orang ibu hamil (6 ibu hamil pada usia kehamilan trimeter 1 sedangkan 4 ibu hamil lainnya dengan usia kehamilan trimester 3) dan 10 orang suaminya, mereka antusias terhadap pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan penyuluhan yang dilakukan, aktif mengikuti senam hamil, dan aktif dalam acara diskusi. Hambatan kegiatan adalah banyak ibu hamil datang tidak tepat waktu dikarenakan mayoritas menunggu suami yang masih bekerja, sehingga kegiatan berlangsung lebih lama setengah jam dari perencanaan.

3 Hasil evaluasi peserta kelas antenatal mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan - pertanyaan tentang materi yang diberikan yaitu sebelum dan setelah kegiatan berlangsung. Tabel 1 Hasil tabulasi koesioner pre dan post kegiatan Sebelum kelas antenatal Setelah kelas antenatal Pengetahuan Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Tinggi 1 10 % 9 90 % Sedang 6 60 % 1 10 % Rendah 3 30 % 0 0 % Jumlah % % Tabel 1 menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan peserta kelas antenatal dari sebelum dan setelah pelaksanaan kelas antenatal, sebelum pelaksanaan kelas antenatal, mayoritas peserta memiliki tingkat pengetahuan sedang yaitu 6 orang (60 %), namun setelah pelaksanaan mayoritas peserta memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu 9 orang (90 %). Peserta kelas antenatal juga memberikan respon yang positif bahwa mereka sangat senang mengikuti kegiatan kelas antenatal serta bersedia untuk menyebarluaskan ilmu yang didapat ke ibu hamil lain disekitar lingkungannya. Satu peserta kelas antenatal sudah melahirkan dengan normal dan lancar di BPM Sudjiati sehari setelah pelaksanaan kelas antenatal, ibu tersebut langsung menerapkan latihan pernafasan dan latihan mengejan yang didapat saat mengikuti senam hamil di kelas antenatal. Kelas antenatal adalah suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran (Wijaya, 2008). Pengabdian kepada masyarakat kelas antenatal oleh dosen Program Studi Pendidikan Bidan FK Universitas Airlangga kepada ibu hamil di kelurahan Kupang Krajan kecamatan Sawahan adalah kegiatan mengumpulkan 10 ibu hamil beserta suami atau keluarganya untuk belajar bersama dengan beberapa fasilitator yang ahli di bidangnya (bidan) untuk memberikan tambahan pengetahuan tetang kehamilan fisiologis. Salah satu manfaat dari adanya kegiatan kelas antenatal adalah untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan dan nifas fisiologis. Sesuai dengan tujuan tersebut maka pengabdian masyarakat kelas antenatal pada ibu hamil memiliki fasilitator sebagai narasumber yang ahli dibidangnya yaitu bidan untuk memberikan materi tentang peran suami dan keluarga dalam kehamilan, hypnobirting dan senam hamil.

4 SIMPULAN DAN SARAN Kegiatan kelas antenatal adalah suatu kegiatan dimana ibu hamil dan keluarganya di harapkan untuk lebih mengerti tentang kehamilannya sehingga dapat peduli dengan kehamilan yang pada akhirnya akan mengurangi komplikasi serta kematian pada ibu. Kegiatan kelas antenatal dilakukan di kelurahan Kupang Krajan kecamatan Sawahan adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bekerjasama dengan BPM Sudjiati Surabaya. Narasumber (bidan) memberikan pengetahuan tentang peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan hypnobirting dalam kegiatan tersebut. Tujuan pelaksanaan kelas antenatal ini selain untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga, juga mengajak ibu hamil bisa melakukan senam hamil, sehingga dapat melakukan senam hamil secara mandiri di rumah. Saran untuk kegiatan kelas antenatal berikutnya adalah kegiatan kelas antenatal sebaiknya dilakukan di hari minggu saat suami ibu hamil tidak bekerja, sehingga suami dapat mengantar istri tepat waktu dan pelaksanaan kelas antenatal tidak telat, selain itu kegiatan kelas antenatal sebaiknya dilakukan secara kontinyu, agar tingkat pengetahuan dan kepedulian ibu hamil dan keluarga terhadap kehamilan dan persalinan dapat terjaga. DAFTAR PUSTAKA Varney, H., et al, 2007, Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC. Walsh, L., Midwifery. New York : Saunders Company. Wiknjosastro, Gulardi dkk., 2006, Perspektif gender dan HAM dalam asuhan kebidanan komunitas. Jakarta: Depkes dan IBI.

5 DOKUMENTASI KEGIATAN